laporan 4_ gen yang dipengaruhi seks

17
 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen. Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik . Gen-gen tidak hanya terdapat pada kromosom somatis tetapi g en-gen juga dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat akan tampak dikedua jenis kelamin, tetapi salah satu jenis kelamin menampakkan ekspresi yang lebih besar dibandingkan dengan jenis kelamin lainnya. Ekspresi yang paling mudah dilihat adalah  panjang jari telunjuk, ekspresi gen ini pada laki-laki dan perempuan berbeda. Apabila kita meletakkan tangan kanan kita sebuah garis mendatar y ang sedemikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis ters ebut, maka dapat kita ketahui apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang atau lebih pendek dari  jari man is. Pad a kebany akan orang, ujung jari telunjuk tidak ak an men capai garis itu, berarti bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki laki dan resesif pada orang  perempuan.

Upload: syawal-endless

Post on 09-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

frekuensi gen

TRANSCRIPT

  • I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi akan tetap

    konstan, yakni berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi

    lainnya kecuali apabila terdapat pengaruh-pengaruh tertentu yang mengganggu

    kesetimbangan tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut meliputi perkawinan tak

    acak, mutasi, seleksi, ukuran populasi terbatas, hanyutan genetik, dan aliran gen.

    Oleh karena itu, kesetimbangan Hardy-Weinberg sangatlah tidak mungkin

    terjadi di alam. Kesetimbangan genetik adalah suatu keadaan ideal yang dapat

    dijadikan sebagai garis dasar untuk mengukur perubahan genetik.

    Gen-gen tidak hanya terdapat pada kromosom somatis tetapi gen-gen juga

    dipengaruhi oleh jenis kelamin. Sifat akan tampak dikedua jenis kelamin, tetapi

    salah satu jenis kelamin menampakkan ekspresi yang lebih besar dibandingkan

    dengan jenis kelamin lainnya. Ekspresi yang paling mudah dilihat adalah

    panjang jari telunjuk, ekspresi gen ini pada laki-laki dan perempuan berbeda.

    Apabila kita meletakkan tangan kanan kita sebuah garis mendatar yang

    sedemikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat

    kita ketahui apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang atau lebih pendek dari

    jari manis. Pada kebanyakan orang, ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis

    itu, berarti bahwa jari telunjuk lebih pendek dari jari manis. Jari telunjuk pendek

    disebabkan oleh gen yang dominan pada orang laki laki dan resesif pada orang

    perempuan.

  • Golongan darah pada menusia bersifat herediter yang ditentukan oleh alel

    ganda. Golongan darah seseorang dapat mempunyai arti yang penting dalam

    kehidupan. Sistem penggolongan yang umumnya dikenal dalam sistem ABO.

    Golongan darah sistem ABO dikendalikan oleh tiga alel dalam gen tunggal,

    yakni IA, IB , dan Io . Darah yang merupakan subspensi tersebut terdapat gen,

    dimana gen merupakan ciri-ciri yang dapat diamati secara kolektif atau

    fenotipnya dari suatu organisme. Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan

    praktikum gen yang dipengaruhi seks.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah yang terdapat pada praktikum gen yang dipengaruhi seks

    adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana frekuensi genotipe populasi berdasarkan ukuran panjang jari

    telunjuk ?

    2. Bagaimana frekuensi golongan darah sistem ABO pada populasi ?

    C. Tujuan Praktikum

    Tujuan yang ingin diperoleh pada praktikum gen yang dipengaruhi seks

    adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui frekuensi genotipe populasi berdasarkan ukuran panjang

    jari telunjuk.

    2. Untuk mengetahui frekuensi golongan darah sistem ABO pada populasi.

  • D. Manfaat Praktikum

    Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti praktikum gen yang dipengaruhi

    seks adalah sebagai berikut :

    1. Dapat mengetahui frekuensi genotipe populasi berdasarkan ukuran panjang

    jari telunjuk.

    2. Dapat mengetahui frekuensi golongan darah sistem ABO pada populasi.

  • II. TINJAUAN PUSTAKA

    Secara biologis, seorang anak selalu mewarisi gen dari ayahnya. Gen

    tersebutlah yang membawa sifat-sifat tertentu, baik yang tampak secara fisik,

    maupun yang tidak tampak secara fisik. Prinsip tentang gen dan pewarisan sifat

    modern pertama kali dikemukakan oleh Gregor Mendel. Gen didefinisikan sebagai

    interval sepanjang molekul-molekul DNA. Sebagian besar gen membawa informasi

    yang dibutuhkan dalam membuat protein (Tosida, 2010).

    Ekspresi hubungan dominansi dan resesif pada beberapa gen bisa amat

    berubah akibat terpapar kondisi-kondisi lingkungan yang berbeda, terutama

    hormone-hormon seks. Pada sifat-sifat terpengaruh seks, genotipe heterozigot

    biasanya menghasilkan fenotipe yang berbeda pada kedua jenis kelamin.

    Akibatnya, hubungan dominansi dan resesif alel-alel seolah-olah tampak terbalik.

    Kita hanya akan menilik sifat-sifat terpengaruh seks yang gen-gen pengontrolnya

    terletak di autosom (Stansfield, 2007).

    Keragaman genetik antara individu atau populasi dapat diduga dengan

    menggunakan penanda morfologi. Penanda morfologi yang digunakan merupakan

    penanda yang didasarkan pada hereditas Mendel yang sederhana. Karakter fenotipe

    bisa digunakan sebagai indikator yang signifikan untuk gen yang spesifik dan

    penanda gen dalam kromosom karena sifat-sifat yang mempengaruhi morfologi

    dapat diturunkan (Sudarsono, 2012).

    Gen-gen yang terdapat dala autosom dinamakan gen-gen autosomal,

    sedangkan yang terdapat dalam kromosom kelamin dinamakan gen-gen terpaut

    seks. Peristiwa terdapatnya gen-gen dalam kromosom kelamin dinamakan terpaut

  • seks. Gen-gennya sendiri disebut gen-gen terpaut seks. Oleh karena kromosom-X

    lebih panjang dari kromosom-Y, maka tentunya jumlah terpaut-X lebih banyak dari

    pada gen-gen terpaut-Y (Suryo, 1996).

    Golongan darah menurut sistem ABO dapat diwariskan dari orang tua

    kepada anaknya. Penggolongan darah disebabkan oleh macam antigen yang

    dikandung oleh eritrosit. Adanya antigen di dalam eritrosit ditentukan oleh suatu

    seri alel ganda yaitu IA, IB, dan IO. Populasi penduduk hampir seluruh dunia

    memiliki ketiga buah alel tersebut meskipun penyebaran alelnya berbeda-beda

    (Darmawati, 2005).

  • III. METODE PRAKTIKUM

    A. Waktu dan Tempat

    Praktikum gen yang dipengaruhi seks dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

    1 November 2014, pada pukul 08.00-11.00 WITA dan bertempat di

    Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu

    Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo, Kendari.

    B. Alat dan Bahan

    1. Alat

    Alat yang digunakan pada praktikum gen yang dipengaruhi seks

    dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum gen yang dipengaruhi seks

    No. Alat Kegunaan

    1 Kamera Untuk mendokumentasikan hasil

    pengamatan

    2 Kalkulator Untuk menghitung analisis data

    3 Alat tulis Untuk menuliskan hasil pengamatan

    2. Bahan

    Bahan yang digunakan pada praktikum gen yang dipengaruhi seks

    adalah data fenotipe panjang jari telunjuk dan dan 1500 data golongan darah

    yang digunakan sebagai objek yang akan diamati.

    C. Prosedur Kerja

    Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum gen yang

    dipengaruhi seks adalah sebagai berikut :

  • 1. Penentuan genotipe panjang jari telunjuk :

    a. Membuat garis horizontal pada lembaran kertas.

    b. Masing-masing praktikan meletakkan jari kanan pada lembaran kertas

    yang telah diberi garis horizontal sehingga jari manis menyinggung

    garis horizontal.

    c. Mengamati panjang jari telunjuk dibandingkan jari manis,

    d. Mendokumentasikan panjang jari telunjuk.

    e. Mengumpulkan data fenotipe panjang jari telunjuk semua praktikan.

    f. Menetukan genotipe panjang jari telunjuk laki-laki dan perempuan.

    g. Menghitung distribusi genotipe berdasarkan panjang jari telunjuk.

    h. Menuliskan hasil pengamatan

    2. Penentuan frekuensi golongan darah

    a. Mengumpulkan 1500 data golongan darah.

    b. Menghitung frekuensi golongan darah.

    c. Menuliskan hasil pengamatan

  • IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Pengamatan

    A. Penentuan Genotip Jari Telunjuk

    1. Gambar Jari Tangan

    2. Genotip yang diperoleh : TT

    3. Tabel Distribusi Jari Telunjuk

    No. Kelompok

    Total TT

    (Pendek)

    Tt, tt

    (Panjang)

    TT, Tt

    (Pendek)

    tt

    (Panjang)

    1. I 1 3 4

    2. II 4 1 1 6

    3. III 1 2 1 1 5

    4. IV 3 2 1 6

    5. V 3 1 3 7

    6. VI 2 1 1 4

    7. VII 3 5 8

    Total 14 11 13 2 40

    4. Frekuensi Genotip Jari Telunjuk

    Rumus Hardy-Weinberg :

    1. Laki-Laki

    a. Genotip masing-masing jari telunjuk

    p2 : Jari telunjuk pendek homozigot (TT)

    2pq : Jari telunjuk pendek heterozigot (Tt)

    q2 : Jari telunjuk panjang (tt)

    p2 + 2pq + q2 = 1

  • b. Mencari frekuensi alel masing-masing genotip

    o 2 =

    =

    2

    15= 0,13

    = 0,13

    q = 0,36

    o Subtitusi nilai q pada rumus p + q = 1 untuk mencari nilai p

    p + q = 1

    p + 0,36 = 1

    p = 1-0,36

    p = 0,64

    Jadi, persentase genotipnya adalah:

    o p2 = (0,64)2 = 0,4096 100% = 40,96%

    Jumlah orang = 0,4096 15 = 6

    o 2pq = 2 (0,63) (0,36) = 0,4608 100% = 46,08%

    Jumlah orang = 0,4608 15 = 7

    o q2 = (0,36)2 = 0,1296 100% = 12,96%

    Jumlah orang = 0,1296 15 = 2

    2. Perempuan

    a. Genotip masing-masing jari telunjuk

    p2 : Jari telunjuk pendek homozigot (TT)

    2pq : Jari telunjuk panjang heterozigot (Tt)

    q2 : Jari telunjuk panjang homozigot (tt)

    c. Mencari frekuensi alel masing-masing genotip

    o 2 =

    =

    14

    25= 0,56

    = 0,56

    p = 0,75

    o Subtitusi nilai p pada rumus p + q = 1 untuk mencari nilai q

    p + q = 1

    0,75 + q = 1

  • q = 1-0,75

    q = 0,25

    Jadi, persentase genotipnya adalah:

    o p2 = (0,75)2 = 0,5625 100% = 56,25%

    Jumlah orang = 0,5625 25 = 14

    o 2pq = 2 (0,75) (0,25) = 0,375 100% = 37,5%

    Jumlah orang = 0,375 25 = 9

    o q2 = (0,25)2 = 0,0625 100% = 6,25%

    Jumlah orang = 0,0625 25 = 2

    B. Penentuan Genotip Golongan Darah

    1. Tabel Distribusi Golongan Darah

    Golongan Darah Jumlah

    A

    B

    AB

    O

    2.534

    2.442

    1.317

    4.231

    Total 10.524

    2. Analisis Data

    Rumus Hardy Weinber

    3. Frekuensi Genotipe Masing-Masing Golongan Darah

    1. Menentukan alel masing-masing golongan darah

    o p2 : Golongan darah A homozigot

    o 2pq : Golongan darah AB

    o 2pr : Golongan darah A heterozigot

    o 2qr : Golongan darah B heterozigot

    o q2 : Golongan darah B homozigot

    o r2 : Golongan darah O

    p + q + r = 1

    p2 + 2pq + 2pr + 2qr + q2 + r2 = 1

  • 2. Mencari frekuensi alel masing-masing golongan darah

    o 2 =

    =

    4.231

    10.524= 0,40

    = 0,40 = 0,63

    o ( + )2 = +

    =

    2.534 + 4.231

    10.524= 0,64

    ( + ) = 0,64 = 0,8

    p = 0,8 0,63

    p = 0,17

    o Subtitusi nilai p dan r ke dalam rumus: p + q + r = 1

    0,17 + q + 0,63 = 1

    q = 1 0,8

    q = 0,2

    3. Menghitung persentase genotip masing-masing golongan darah

    o Golongan darah A homozigot (p2)

    p2 = (0,17)2 = 0,0289 100% = 2,89%

    o Golongan darah A heterozigot (2pr)

    2pr = 2 (0,17) (0,63) = 0,2142 100% = 21,42%

    o Golongan darah B homozigot (q2)

    q2 = (0,2)2 = 0,04 100% = 4%

    o Golongan darah B heterozigot (2qr)

    2qr = 2 (0,2) (0,63) = 0,252 100% = 25,2%

    o Golongan darah AB (2pq)

    2pq = 2 (0,17) (0,2) = 0,068 100% = 6,8%

    o Golongan darah O (r2)

    r2 = (0,63)2 = 0,3969 100% = 39,69%

    4. Menghitung banyak orang pada masing-masing golongan darah

  • o Golongan darah A homozigot

    Jumlah orang = 0,0289 10.524 = 304

    o Golongan darah A heterozigot

    Jumlah orang = 0,2142 10.524 = 2.254

    o Golongan darah B homozigot

    Jumlah orang = 0,04 10.524 = 421

    o Golongan darah B heterozigot

    Jumlah orang = 0,252 10.524 = 2.652

    o Golongan darah AB

    Jumlah orang = 0,068 10.524 = 716

    o Golongan darah O

    Jumlah orang = 0,3969 10.524 = 4.177

    B. Pembahasan

    Adanya perbedaan genotipe pada setiap orang, dan adanya peranan gen seks

    pada praktikum kali ini memberikan gambaran pada kita bahwa tidak hanya gen

    yang terdapat pada gonosom. Gen-gen yang mengatur berbagai sifat yang

    dipengaruhi seks, dapat terletak pada autosom mana saja atau pada bagian

    homolog dari kromosom seks. Ekspresi dominan atau resesif oleh alel, lokus

    lokus yang dipengaruhi perbedaan lingkungan internal yang disebabkan oleh

    hormon seks.

    Beberapa sifat keturunan yang ditentukan oleh gen autosomal ada yang

    ekspresinya dipengaruhi oleh seks (jenis kelamin). Contohnya disini yang kami

    lakukan pengamatan adalah panjang jari telunjuk. Setelah dilakukan

    pengamatan, didapatkan hasil yaitu, pada populasi laki-laki ada 6 orang yang

    memiliki jari telunjuk pendek homozigot (TT) yakni dengan persentase 40,96%,

    7 orang yang memiliki jari telunjuk pendek (Tt) dengan persentase 46,08% dan

  • hanya 2 orang yang memiliki jari telunjuk panjang (tt) dengan persentase

    12,96%. Sedangkan pada populasi perempuan, ada 14 orang yang memiliki jari

    telunjuk pendek homozigot (TT) dengan persentase 56,25%, 9 orang yang jari

    telunjuknya panjang heterozigot (Tt) dengan persentase 37,5%, dan 2 orang yang

    memiliki jari telunjuk panjang homozigot (tt) dengan persentase 6,25%.

    Penentuan panjang pendeknya telunjuk adalah dengan cara dibandingkan

    dengan jari manis. Apabila jari telunjuk lebih panjang dari jari manis maka jari

    telunjuk itu disebut panjang. Apabila jari telunjuk lebih pendek dari jari manis

    maka jari telunjuk itu disebut pendek. Sifat-sifat diatas dapat keluar pada laki-

    laki maupun perempuan. Seorang laki-laki akan memiliki pasangan gen TT / Tt

    akan mempunyai telunjuk pendek. Namun seorang perempuan baru akan

    memiliki jari telunjuk pendek bila memiliki pasangan gen TT. Jadi gen jari

    telunjuk pendek (T) bersifat dominan pada laki-laki. Sedangkan pada perempuan

    bersifat resesif (kalah dominan daripada gen t).

    Setiap fenotip pada darah memiliki alel ganda didalamnya. Misalnya saja

    pada golongan darah A yang memiliki dua kemungkinan alel yaitu IAIA dan IAi

    dan golongan darah B juga memiliki dua kemungkinan alel yaitu yaitu IBIB dan

    IBi. Golongan darah O memiliki genotip ii. Sehingga pada saat terjadi

    perkawinan acak pada suatu populasi, golongan darah O lah yang paling banyak

    karena pada empat golongan darah yang ada yaitu A,B,AB, dan O, mengandung

    alel i kecuali pada golongan darah AB yang mengandung alel IAIB dan sangat

    jarang ditemui karena pada saat terjadi perkawinan acak, banyak terjadi

    kodominansi sehingga pewarisan alel IAIB ini sangat jarang ditemui.

  • Berdasarkan hasil pengamatan, persentase golongan darah A dari 2.534

    individu adalah untuk yang bergolongan darah A homozigot 2,89% dan yang

    bergolongan darah A heterozigot 21,42%. Persentase golongan darah B dari

    2.442 individu adalah untuk yang bergolongan darah B homozigot 4% dan

    bergolongan darah B heterozigot 25,2%. Persentase golongan darah AB dari

    1.317 individu adalah 6,84%. Dan persentase golongan darah O dari 4.231

    individu adalah 39,69%. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi golongan darah

    O lebih banyak dibandingkan golongan darah lainnya, yaitu dengan persentase

    39,69 %. Golongan darah A dan B menunjukkan distribusi yang hampir atau

    mendekati seimbang, namun lebih banyak distribusi golongan darah O.

    Sedangkan golongan darah AB menunjukkan distribusi yang paling sempit atau

    sedikit dengan persentase 6,84%.

    Setiap negara, golongan darah seseorang yang paling banyak ditemui tidak

    selalu sama jumlahnya tergantung etnis yang mendominasi. Namun secara

    umum, di seluruh dunia golongan darah O paling banyak ditemukan sementara

    golongan darah AB paling jarang ditemui di seluruh dunia dipopulasi manapun.

    Tidak diketahui pasti apa sebabnya, namun masing-masing golongan darah

    memiliki dominasi sendiri di wilayah tertentu. AB adalah golongan darah yang

    paling jarang dimiliki di seluruh dunia, namun paling banyak ditemukan di

    Jepang, Korea dan beberapa wilayah di China. Di beberapa tempat tersebut,

    perbandingan jumlahnya tak lebih dari 10 persen dari populasi. Mungkin saja

    golongan darah O banyak ditemukan karena adanya kodominansi pada golongan

    darah.

  • Lebih lanjut lagi (Boyd, W.C., 1960 dalam Widianti, 2014) menyatakan

    bahwa suatu populasi golongan darah terbanyak adalah golongan O, diikuti

    golongan darah B, selanjutnya golongan darah A dan paling sedikit adalah

    golongan darah AB. Frekuensi golongan darah ini berbeda-beda pada setiap

    bangsa. Penelitian yang pernah dilakukan di Jawa pada daerah Ampelgading dari

    450 orang 30,4% bergolongan darah O, 24,7% bergolongan darah A, 37,4%

    bergolongan darah B dan hanya 7,6% bergolongan darah AB. Hampir sama

    dengan Jawa, penelitian pada 1000 orang China dari daerah Peking dijumpai

    30,7% golongan O, 24,7% golongan A, 37,3% golongan B dan golongan AB

    hanya 10%. Pada orang Filipina populasi Bogobos dari 302 orang 53,6%

    golongan O. 16,9% golongan A, 26,5% golongan B dan 3% golongan AB.

  • V. PENUTUP

    A. Simpulan

    Simpulan yang diperoleh setelah mengikuti praktikum gen yang

    dipengaruhi seks adalah sebagai berikut :

    1. Distribusi jari telunjuk panjang lebih dominan pada perempuan dan resesif

    terhadap laki-laki, hal ini dapat dilihat dari pesentase masing-masing

    genotipe bahwa perempuan yang memiliki jari telunjuk panjang heterozigot

    (Tt) memiliki persentase 37,5% dan jari telunjuk panjang homozigot (tt)

    yakni 6,25%, sedangkan pada laki-laki yang memiliki jari telunjuk panjang

    (tt) memiliki persentase 12,96%.

    2. Distribusi golongan darah paling luas adalah golongan darah O (39,69%),

    distribusi golongan darah B homozigot (4%), golongan darah B heterozigot

    (25,2%), distribusi golongan darah A homozigot (2,89%), golongan darah

    A heterozigot (21,42%) dan distribusi golongan darah paling sempit adalah

    golongan darah AB (6,84%).

  • DAFTAR PUSTAKA

    Darmawati., Suryawati, E., dan Suhendri, E., 2005, Frekuensi dan Penyebaran

    Alel Golongan Darah ABO Siswa SMUN 1 Suku Bangsa Melayu di

    Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Riau, J. Biogenesis, I (2) : 68

    Stansfield, W., dan Elrod, S., 2007, Genetika Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta

    Sudarsono., Das, S. S., Djoefrie, B., dan Wahyu, Y., 2012, Keragaman Spesies

    Pala (Myristica spp.) Maluku Utara Berdasarakan Penanda Morfologi dan

    Agronomi. J. Littri. XVIII (1) : 2

    Suryo., 1996, GENETIKA, Erlangga, Jakarta

    Tosida. E. T., dan Utami. D. K., 2010. Pemodelan Sistem Pewarisan Gen

    Manusia Berdasarkan Hukum Mendel dengan Algoritma Branch and

    Bound. J. Ekologia. XI (11) : 1