lapooran akhir -...
TRANSCRIPT
LLAAPPOORRAANN AAKKHHIIRR PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN AAPPLLIIKKAASSII DDAATTAA PPEERRHHUUBBUUNNGGAANN DDAARRAATT
PT. CHANDRA WAHANA RAYA CONSULTING & ENGINEERING SERVICES
Jl. Pluto Selatan III No.68 Telp/Fax 022-7560431 Bandung 40286 Anggota Inkindo No.1116 / P / 0136. JB SIUJK NO. 1-3273-008263-1-000202
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Satuan Kerja Peningkatan Pembinaan Transportasi Darat Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Gedung Karya Lt. 9 Jakarta Pusat 10110
PT. Chandra Wahana Raya
Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
i
KATA PENGANTAR
Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ”Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat”
yang dilaksanakan di Lingkup Satuan Kerja Peningkatan Pembinaan Transportasi Darat
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, yang dilaksanakan oleh
PT. Chandra Wahana Raya, bersama ini kami sampaikan Laporan Akhir.
Laporan Antara ini merupakan rancangan strategis sistem, rancangan detail sistem dan
strategi implementasi sistem. Kegiatan ini untuk memenuhi amanat dari pelaksanaan
kegiatan pekerjaan pembangunan aplikasi data perhubungan darat.
Sebagai akhir kata, PT. Chandra Wahana Raya mengucapkan banyak terimakasih atas
kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan sehingga dapat menangani pekerjaan
”Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat”. Kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan data-data pendukung serta arahan yang telah diberikan Direksi
Pekerjaan sehingga tersusunnya Laporan ini.
Bandung, November 2011
PT. Chandra Wahana Raya
Ir. Samuel Mangaraja Sormin, MT
Ketua Tim
PT. Chandra Wahana Raya
Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
ii
DAFTAR ISI Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Kegiatan Yang Dilaksanakan Dan Lingkup Kerja
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Indikator Keluaran dan Keluaran
1.5. Sistimatika Pelaporan
Bab 2 Pendekatan dan Metodologi
2.1. Studi Peraturan dan Perundangan
2.2. Identifikasi dan Studi Sistem Informasi
2.3. Analisis dan Desain Sistem Informasi
2.4. Implementasi dan Pelatihan
Bab 3 Studi Peraturan dan Perundangan
3.1. UU LLAJ No. 22 Tahun 2009
3.2. UU No. 14 Tahun 2008
3.3. Peraturan Terkait
Bab 4 Identifikasi dan Studi Sistem Informasi
4.1. Program Aplikasi Eksisting di Ditjen Perhubungan Darat
4.2. Perangkat Keras di Ditjen Perhubungan Darat
4.3. Pelaksanaan Survey Ke Daerah
4.3.1. Surabaya
4.3.2. Manado
4.3.3. Maluku
Bab 5 Analisis Sistem
5.1. Arsitektur Sistem Informasi
5.2. Aliran Data
HAL
I-1
I-3
I-3
I-4
I-4
II-1
II-1
II-2
II-5
II-9
III-1
III-1
III-4
III-5
IV-1
IV-1
IV-6
IV-7
IV-7
IV-12
IV-16
V-1
V-2
V-3
PT. Chandra Wahana Raya
Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
iii
5.3. Format Data
5.4. Arsitektur Sistem Aplikasi
5.5. Analisa Spesifikasi
5.6. Standarisasi
5.7. Perangkat Lunak
5.8. Perangkat Keras
5.9. Deskripsi Fungsi
5.10. Kendala Sumber Daya Manusia
Bab 6 Rancangan Strategis Pengembangan Sistem
6.1. Substansi Pengelolaan Sistem Informasi
6.1.1. Tingkat Kementerian
6.1.2. Tingkat Provinsi
6.1.3. Tingkat Kabupaten/Kota
6.1.4. Aliran Data APL-HUBDAT
6.2.Kondisi Eksisting
6.2.1. Informasi Perhubungan Darat
6.2.2. Teknologi (Sarana dan Prasarana)
6.2.3. Kelembagaan (Institusi Pengelola)
6.3.Pengelolaan Basis Data
6.4.Pertimbangan Arsitektur Aplikasi
Bab 7 Rancangan Detail Sistem Informasi
7.1. Perancangan Masukan Data
7.2. Perancangan Antar Muka
7.3. Perancangan Keluaran
7.4. Rancangan Standarisasi
7.5. Rancangan Basis Data
7.6. Perangkat Lunak
7.7. Perangkat Keras
7.8. Rancangan Fungsi
V-4
V-6
V-10
V-12
V-12
V-13
V-13
V-13
VI-1
VI-1
VI-2
VI-3
VI-3
VI-4
VI-5
VI-6
VI-8
VI-10
VI-10
VI-12
VII-1
VII-2
VII-3
VII-7
VII-9
VII-12
VII-16
VII-17
VII-18
PT. Chandra Wahana Raya
Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
iv
Bab 8 Sistem Aplikasi
8.1. Fitur Sistem Aplikasi
8.2. Instalasi Sistem Aplikasi
8.3. Menjalankan Sistem Aplikasi
Bab 9 Rekomendasi Dan Strategis Implementasi
5.1. Rekomendasi
5.2. Strategi Implementasi
5.3. Tahapan Implementasi
Lampiran I – Formulir Pengumpulan Data
Lampiran II – Data Jawa Timur
Lampiran III – Data Manado
Lampiran IV – Data Maluku
VIII-1
VIII-3
VIII-4
VIII-10
IX-1
IX-1
IX-2
IX-6
PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Dewasa ini, dengan tingkat kemajuan yang telah dicapainya, Teknologi Informasi (TI) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. TI tidak hanya membantu proses otomasi dan manajemen informasi, tetapi memungkinkan terjadinya aktivitas, fasilitas atau cara kerja baru yang tidak mungkin terjadi sebelumnya. Dengan kata lain, TI telah menjadi enabler dari suatu kegiatan dan pelayanan suatu organisasi. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi, electronic trading dan jasa perbankan adalah beberapa contoh kasus dari peran teknologi informasi sebagai enabler dari suatu aktivitas ekonomi.
Kunci keberhasilan penerapan teknologi informasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terletak pada wawasan dan kemampuan para pengelola dan sumber daya manusia baik di tingkat pengambil kebijakan ataupun di tingkat operasional tentang teknologi informasi dan pemanfaatan TI untuk mendukung kegiatan pembangunan sektor perhubungan darat. Dengan berbagai keterbatasan tersebut, maka Teknologi Sistem Informasi (TSI) yang digunakan saat ini di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat masih belum dikembangkan secara maksimal. Sementara di saat yang bersamaan perkembangan pemanfaatan teknologi oleh berbagai pihak yang terlibat di sub sektor transportasi darat seperti pengusaha dan pengguna sarana transportasi telah memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam membantu mereka menjalankan aktivitasnya masing-masing. Kondisi ini menuntut dilakukannya pembenahan teknologi di lingkungan Perhubungan Darat agar dapat menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan masyarakat luas.
Faktor lain perlunya sistem informasi adalah semakin kompleksnya pelaksanaan tugas-tugas di sub sektor perhubungan darat, dan penerapan otonomi daerah. Untuk itu diperlukan alat bantu yang mampu mengatasi kendala jarak dan waktu yang akan timbul,dan meminimalkan peluang terjadinya kesalahan dalam koordinasi serta memudahkan dalam mendukung pelaksanaan tugas di sub sektor perhubungan darat.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam KM 43 tahun 2005 tentang struktur organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mempunyai tugas selaku pembina transportasi darat di pusat dan di daerah yang dijabarkan di dalam berbagai kebijakan teknis dan administratif. Guna mendukung pelaksanaan pembinaan data yang ada saat ini dipandang perlu untuk dilakukan suatu pembangunan aplikasi data perhubungan darat yang
PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
terintegrasi antara data pemerintahan dan data pembangunan yang up to date dan user friendly. Untuk itulah maka kegiatan pembangunan aplikasi data Perhubungan Darat dilaksanakan. Kegiatan ini akan menghasilkan suatu sistem terkomputerisasi yang akan mampu menerima, mengolah dan menghasilkan informasi yang tepat, cepat, akurat dan aman dalam penyimpanannya. Sistem tersebut dirancang sehingga arsitektur penyimpanan datanya memungkinkan data untuk diklasifikasi dan disimpan dengan struktur yang baik. Arsitektur tersebut akan memungkinkan penempatan dan akses yang mudah serta efisien. Disamping itu memungkinkan hubungan, ekstraksi, penerimaan dan pengiriman data dengan sistem basis data lain yang sudah digunakan atau dikembangkan di lingkungan stakeholder lain. Sistem informasi yang baik haruslah dapat memberikan informasi yang benar dan up to date. Disamping itu juga harus dapat menyimpan data yang benar dan absah. Satu-satunya pihak yang dapat menentukan kebenaran dan keabsahan adalah pemilik data, dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan karena data yang tidak benar akan menghasilkan informasi yang tidak benar pula (Garbage In Garbage Out). Proses komputerisasi hanya akan berjalan dengan baik jika didukung oleh prosedur kerja manual dan berkas-berkas diatas kertas yang dirancang dengan baik sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, perlu disusun dan dirancang formulir-formulir khusus untuk mempermudah proses pemasukan dan pemeriksaan. Formulir-formulir ini tentunya harus distandarisasi dan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi dari setiap stakeholder. Perangkat lunak aplikasi akan direalisasikan dengan teknologi perangkat keras dan perangkat lunak yang menggabungkan penggunaan high level programming language, low level programming language, object oriented programming dan web programming. Data-data yang akan dikelola adalah semua jenis format data, yaitu data tabelaris, spasial (peta), citra dan multimedia. Program akan beroperasi di lingkungan jaringan komputer, yang memungkinkan penggunaan secara multitasking, multiuser, real-time, dan on-line melalui Local Area Network (LAN) dan International Networking (Internet). Program aplikasi akan dibangun dalam lingkungan windows (under windows) 32 bit atau yang lebih tinggi, sehingga menyajikan penampilan secara grafis yang lebih menarik. Keamanan data juga dijamin dengan adanya sistem pengarsipan yang didisain dengan baik serta mengantisipasi kemungkinan kegagalan sistem. Program aplikasi dirancang sehingga ergonomis dan user friendly, supaya mudah digunakan oleh pemakai. Untuk penyajian informasi yang tersimpan, akan disediakan sejumlah query yang terdefinisi maupun yang bisa dengan mudah dikembangkan oleh pemakai. Perancangan dan implementasi perangkat lunak dibagi dalam tahapan sesuai dengan metodologi perancangan
PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
sistem informasi. Mengingat bahwa data transportasi darat tersebar di seluruh wilayah Indonesia, maka diperlukan suatu sistem yang terintegrasi, yaitu suatu kerangka pemikiran yang menyeluruh (komprehensif) dan sistemik namun tetap mempertahankan karakteristik parsial dari setiap komponen atau aktivitas yang akan diintegrasikan. Adapun tujuan utama dari dilakukannya pengintegrasian adalah terkreasinya suatu efisiensi kerja yang pada akhirnya akan menderivasi nilai tambah dalam pelaksanaannya.
I.2. Kegiatan Yang Dilaksanakan dan Lingkup Kegiatan Pekerjaan yang dilaksanakan adalah melakukan pembangunan aplikasi data perhubungan darat dengan ruang lingkup kegiatan sebagai berikut : v Melakukan inventarisasi dan kajian terhadap dokumen-dokumen maupun studi-studi
terdahulu yang terkait pembangunan aplikasi data perhubungan darat v Melakukan inventarisasi kebutuhan data perhubungan darat yang ada di Dinas
Perhubungan Propinsi, Kabupaten dan Kota v Melakukan analisis dan evaluasi untuk mengindentifikasi hambatan, kendala dalam
hal pembangunan aplikasi data perhubungan darat v Merumuskan standarisasi v Melakukan penyusunan sistem aplikasi data yang berbasis jaringan yang terintegrasi
antara pusat dan daerah v Melakukan kajian kebutuhan perangkat minimal bagi pembangunan aplikasi data
perhubungan darat di tingkat daerah v Menyusun panduan/petunjuk teknis penggunaan aplikasi data yang berbasis jaringan
di pusat dan daerah.
I.3. Maksud dan Tujuan Pekerjaan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan dalam perumusan kebijakan transportasi darat. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah : v Mendapatkan gambaran kebutuhan aplikasi data perhubungan darat di pusat dan
daerah. v Teridentifikasinya hambatan dan kendala dalam pelaksanaan Pembangunan aplikasi
data perhubungan darat. v Tersusunnya aplikasi data perhubungan darat.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
I.4. Indikator Keluaran dan Keluaran Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya konsep perumusan kebijakan pembangunan aplikasi data Perhubungan Darat. Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya satu laporan studi perumusan kebijakan pembangunan aplikasi data Perhubungan Darat.
I.5. Sistimatika Pelaporan Sistematika pelaporan pendahuluan kegiatan pembangunan aplikasi data perhubungan darat adalah sebagai berikut : BAB I, berisi latar belakang pekerjaan, kegiatan yang dilaksanakan, maksud dan tujuan dari pekerjaan, indikator keluaran dan keluaran, dan sistematika pelaporan. BAB II, berisi pendekatan dan metodologi, yang mencakup studi peraturan dan perundangan, identifikasi dan studi sistem informasi, analisis dan desain sistem informasi, dan implementasi dan pelatihan. BAB III, berisi studi peraturan dan perundangan, yang mencakup UU LLAJ No. 2 Tahun 2009, UU. No. 14 Tahun 2008, dan peraturan terkait. BAB IV, berisi identifikasi dan studi sistem eksisting, yang mencakup program aplikasi eksisting di Ditjen Perhubungan Darat, perangkat keras di Ditjen Perhubungan Darat, dan Pelaksanaan Survey ke Daerah (Surabaya, Manado, dan Maluku). BAB V, berisi analisis terhadap sistem, yang mencakup arsitektur sistem informasi, aliran data, format data, arsitektur sistem aplikasi, analisa spesifikasi, standarisasi, perangkat lunak, perangkat keras, deskripsi fungsi, dan kendala sumber daya manusia. BAB VI, berisi rancangan strategis pengembangan sistem, yang mencakup substansi pengelolaan sistem informasi, kondisi eksisting, pengelolaan basisdata, dan pertimbangan arsitektur aplikasi. BAB VII, berisi rancangan detail sistem informasi, yang mencakup perancangan masukan data, perancangan antar muka, perancangan keluaran, rancangan standarisasi, rancangan basisdata, perangkat lunak, perangkat keras, dan rancangan fungsi
PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Bab VIII, berisi sistem aplikasi yang mencakup fitur sistem aplikasi, instalasi sistem aplikasi dan menjalankan sistem aplikasi Bab IX, berisi rekomendasi dan strategi implementasi, yang mencakup rekomendasi, strategi implementasi dan tahapan implementasi. Lampiran I, berisi formulir pengumpulan data Lampiran II, berisi data survey Provinsi Jawa Timur Lampiran III, berisi data survey Provinsi Sulawesi Utara Lampiran IV, berisi data survey Provinsi Maluku
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
BAB II. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Pengembangan sistem informasi bukanlah hal yang baru pertama kali dilakukan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Untuk itu, agar kesinambungan dari pekerjaan-pekerjaan sebelumnya tetap terjaga, maka tahapan awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi sistem eksisting yang sudah dikembangkan dan diterapkan. Hal ini juga dimaksudkan agar tidak terjadi overlap dalam pelaksanaannya sehingga akan menimbulkan kebingungan dari pemakai dan mubazirnya sistem yang telah dikembangkan. Berdasarkan hal tersebut, maka pendekatan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Studi Peraturan danPerundangan
Identifikasi dan StudiSistem Informasi
Analisis dan Desain SistemInformasi
Implementasi danPelatihan
Gambar 2.1. Pendekatan dan Metodologi
II.1. Studi Peraturan dan Perundangan Rancangan sistem informasi yang baik haruslah mengacu ke peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar proses perancangan yang dimulai dengan penetapan kelembagaan yang terkait, alur proses dan dokumen, kewenangan, tugas pokok dan fungsi, sosialisasi, dan lain-lain memiliki sandaran payung hukum, sehingga tidak akan terkendala pada saat penerapannya di lapangan. Studi peraturan dan perundangan akan difokuskan ke Undang-
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 tahun 2009. Pada bab bab XVI memuat mengenai sistem informasi dan komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan.
II.2. Identifikasi dan Studi Sistem Informasi Identifikasi dan studi terhadap sistem informasi dilakukan dengan melakukan survai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi sistem-sistem yang sudah dikembangkan dan diimplementasikan, perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya manusia. Survey Kebutuhan terhadap pengembangan sistem juga akan dilakukan dengan mengidentifikasi dan menginventarisasi langsung kebutuhan riil di daerah. Sebagai panduan pada saat dilakukannya survai lapangan, petugas survey diperlengkapi dengan formulir pengumpulan data menggunakan standar format untuk kebutuhan propinsi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (lihat lampiran form pengumpulan data), yang terdiri dari :
A. Formulir Data Umum
1. Luas Wilayah 2. Kependudukan 3. Produk Domestik Bruto (PDRB) 4. Pergerakan Asal Tujuan (O/D Matriks)
B. Formulir Data Prasarana LLAJ
1. Prasarana Jalan a. Perkembangan Jalan menurut Status,Jenis Konstruksi dan Kondisi Jalan. b. Kinerja Ruas Jalan Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota.
2. Inventarisasi Pengujian Kendaraan Bermotor 3. Terminal Menurut Type 4. Jembatan Timbang
C. Formulir Data Sarana LLAJ
1. Perkembangan Kendaraan Bermotor 2. Kendaraan Angkutan Penumpang Umum 3. Kendaraan Angkutan Barang
D. Formulir Data Fasilitas Penunjang / Perlengkapan Jalan
1. Rambu 2. Marka Jalan 3. Pagar Pengaman
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
4. Deliniator 5. Cermin Tikungan 6. Paku Jalan 7. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas 8. Lampu Penerangan Jalan.
E. Formulir Data Bidang Angkutan Sungai dan Danau
1. Data Sungai dan Danau 2. Alur Pelayaran Sungai dan Danau 3. Jaringan Angkutan Sungai 4. Gambar Jaringan Angkutan ASD 5. Perkembangan Armada Sungai dan Danau 6. Perkembangan Dermaga Sungai dan Danau 7. Produksi Angkutan Sungai dan Danau 8. Perkembangan Rambu Sungai 9. Inventarisasi Dermaga Sungai dan Danau
F. Formulir Data Bidang Angkutan Penyeberangan
1. Perkembangan Lintas Penyeberangan 2. Pelabuhan Penyeberangan 3. Kapal Penyeberangan 4. Jenis Pengoperasian Kapal Penyeberangan 5. Jumlah Kapal Penyeberangan Berdasarkan Pemilik 6. Produksi Angkutan Penyeberangan 7. Kinerja Lintas penyeberangan 8. Inventarisasi Pelabuhan Penyeberangan.
G. Formulir Data Bidang Keselamatan
1. Kecelakaan Lalu Lintas Jalan 2. Kecelakaan ASDP
H. Formulir Produk Hukum I. Sumber Daya Manusia J. Program Pembangunan K. Lain-Lain
Petugas survey juga diharuskan untuk mengisi form survey untuk penilaian secara kualitatif yang mencakup :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
1. Mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi
2. Melihat kesiapan institusi dalam mengimplementasikan sistem
3. Mengumpulkan data dan format informasi yang dihasilkan
Form Survey Pekerjaan
Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Informasi Responden
Dinas:
Nama:
Jabatan:
Data dikumpulkan oleh
Surveyor:
Tanggal/Jam:
Informasi Responden diisi sebagai berikut :
o Dinas, diisi nama dinas lokasi yang disurvey o Nama dan jabatan, diisi nama dan jabatan dari personil yang disurvey (catatan: Bisa diisi
lebih dari satu orang) Informasi Surveyor harus diisikan :
o Surveyor, diisi nama petugas survey o Tanggal, diisi tanggal/jam survey (mulai dan s/d)
Daftar pertanyaan untuk menggali kesiapan institusi untuk mengimplementasikan sistem. Pertanyaan ini adalah pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden untuk menyatakan pendapatnya :
1. Apakah sudah ada struktur organisasi khusus yang menangani data-data perhubungan darat ? Tolong disebutkan.
2. Apakah tersedia perangkat keras untuk pencatatan data-data perhubungan darat ? Jika ada, tolong disebutkan spesifikasi dari perangkat keras tersebut dan arsitektur perangkat keras (LAN, standalone, WAN, dll)
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
3. Apakah sudah dilakukan pencatatan data-data perhubungan darat dengan menggunakan sistem informasi ? Tolong disebutkan nama sistem informasi jika sudah ada, dan sebutkan pula nama software pendukung (misal : software MsOffice)
4. Apakah sudah menggunakan sistem informasi geografis sebagai sarana untuk pengambilan keputusan ? Jika ada, tolong sebutkan nama software, data peta, sistem proyeksi, skala peta, koordinat peta (georeferensi atau lokal)
5. Apakah sudah dilakukan koordinasi terhadap data-data awak kapal sungai dan danau dengan institusi lain, misalkan :
a. Dinas Perhubungan Propinsi b. Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota Lain c. UPT terkait d. Kementrian Perhubungan e. Kementrian lain
6. Jika sistem informasi diterapkan, maka di bagian/divisi manakah tempat yang paling tepat untuk menjalankan sistem ini
7. Tolong diurutkan kebutuhan yang paling mendesak dilakukan untuk penerapan sistem: a. Infrastruktur b. Sistem aplikasi c. Kelembagaan yang akan menangani sistem ini d. Prosedur operasi (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis) e. Lain-lain, tolong sebutkan
II.3. Analisis dan Desain Sistem Informasi Analisis dan Desain Sistem Informasi dilaksanakan setelah semua data dan informasi terkumpul, baik yang diperoleh dari pusat maupun dari lokasi survey. Secara teoritis, pendekatan analisis dan desain terhadap sistem informasi digambarkan sebagai berikut :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 2.2. Structured System Development Process
Pendefinisian masalah (Problem Definition) adalah suatu proses untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah yang akan dikerjakan dan solusi yang diharapkan. konsultan akan memfokuskan pekerjaan dengan target pengguna untuk mendefinisikan masalah. Konsultan mengusulkan untuk membentuk gugus kerja yang ditugaskan khusus untuk studi permasalahan dan dokumen yang terkait dengan isu-isu sebagai berikut :
(1) Permasalahan spesifik apa yang akan diakomodir oleh sistem ? Mengidentifikasi permasalahan yang bisa diselesaikan oleh sistem. Konsultan akan memublikasikan permasalahan-permasalahan potensial dan mendiskusikan dengan gugus kerja untuk mendapatkan umpan balik.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
(2) Bagaimana sumber daya yang tersedia (waktu, dana dan manusia) ? Informasi mengenai sumber daya yang tersedia adalah titik kritis untuk mendefinisikan arah pengembangan. Pengukuran yang realistis mengenai sumber daya aktual akan membantu konsultan untuk mencegah kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan.
(3) Kriteria apa yang akan digunakan untuk pengukuran keberhasilan pekerjaan ? Pada saat kriteria pengukuran keberhasilan pekerjaan tidak bisa diukur, maka sebenarnya pekerjaan tersebut tidak didefinisikan dengan baik. Untuk itu perlu dikembangkan indikator kinerja untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pelaksanaan pekerjaan.
(4) Apakah sistem manajemen data akan dikembangkan dari awal ? Sistem yang telah dikembangkan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat sudah cukup banyak. Dalam kaitannya dengan pekerjaan ini, apakah akan melakukan pembuatan sistem manajemen data yang baru ataukah penyempurnaan dari yang sudah ada.
Analisa Kebutuhan (Requirement Definition), yaitu dengan melakukan studi analisa kebutuhan adalah faktor kritis untuk keberhasilan dari pekerjaan. Ada beberapa filosofi untuk menganalisa kebutuhan, yaitu top-down, bottom-up, inside-out, dan lain-lain. Metoda yang diusulkan adalah sebagai berikut :
(1) Mengidentifikasi permasalahan yang akan diselesaikan (2) Mengidentifikasi sumber data dan format data (3) Mengidentifikasi pengguna yang akan menjalankan sistem (4) Survai terhadap pengguna mengenai kebutuhan mereka yang bisa dibantu oleh teknologi (5) Survai ke pihak manajemen tentang penentuan kriteria sukses (6) Menghasilkan jadual pengembangan secara rinci yang mencakup hardware, software,
personil, dokumentasi dan evaluasi (7) Meminta approval dari top management sebelum melangkah lebih lanjut.
Pemodelan Proses (Process Modelling) adalah terkait dengan pembangunan proses manajemen data. Konsultan akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
(1) Alur dokumen di semua stakeholder (2) Eksisting sistem aplikasi yang sudah dibuat di semua stakeholder (3) Kemungkinan dilakukannya pengintegrasian dan komunikasi data
Desain Data Konseptual (Conceptual Data Design) adalah aktivitas yang penting dalam pembangunan sistem. Jika tahapan ini dilakukan dengan benar, maka keberhasilan sistem bisa terjamin. Sebaliknya, fleksibilitas, skalabilitas dan penggunaannya mungkin akan gagal.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Konsultan membantu pemberi pekerjaan untuk mereengineer kondisi eksisting pilot project untuk menjamin bahwa sistem akan mendapatkan dukungan penuh pada saat diimplementasikan. Sebaliknya, fleksibilitas, skalabilitas dan penggunaannya mungkin akan gagal. Konsultan mengusulkan untuk menggunakan metodologi ERA (Extended Relational Analysis). ERA adalah wawancara dan proses analisis yang melakukan simplifikasi terminologi sehingga baik pengguna maupun analis bisa mendefinisikan data yang akan diterjemahkan dalam tabel-tabel di database. Langkah-langkah ERA adalah sebagai berikut :
(1) Membentuk tim dari pengguna kunci dari setiap level manajemen dan memberikan tanggung jawab terhadap usaha-usaha untuk memodelkan data
(2) Model entitas mengidentifikasi entitas, mendefinisikan batasan entitas, menentukan primary key dari entitas, dan menuangkan entitas dalam form tabel
(3) Model hubungan (relationship), mengidentifikasi hubungan, mendefinisikan batasan hubungan, menentukan jenis hubungan, dan menuangkan hubungan dalam form tabel
(4) Model atribut, mengidentifikasi atribut, mendefinisikan batasan atribut, menuangkan atribut dalam form tabel
Konsultan akan menggunakan software Power Designer atau Microsoft Visio 2000 Enterprise sebagai CASE (Computer Assisted System Engineering) Tool untuk memodelkan sistem aplikasi dan database. Desain Database Logis (Logical Database Design) dilakukan setelah desain data konseptual, yaitu suatu pilihan yang harus dilakukan diantara representasi yang berbeda mengenai bagaimana database akan diimplementasikan. Bentuk-bentuk umum dari database logis adalah flat file, relational, network, hierarchical dan sekarang objective-oriented. Desain database fisik (Physical Database Design) dilakukan dengan menggunakan CASE Tools, DBMS bisa dibuat dengan menggenerate ERD ke database fisik. Rapid Prototyping, yaitu salah satu dari jenis usulan metodologi yang akan konsultan ambil, dengan alasan-alasan sebagai berikut :
(1) Membentuk tim kecil yang terdiri dari semua tenaga ahli. Tim kecil ini yang akan memberikan umpan balik terhadap prototype.
(2) Membuat panduan manual dan graphic user interface (GUI) (3) Menggunakan DBMS yang baik dan software pemrograman yang handal. Konsultan
mengusulkan untuk menggunakan Microsoft opensource MySQL Server sebagai Database Management System, dan aplikasi berbasis web yang menggunakan software CMS (Content Management System) dan pMapper (Web GIS).
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Pengembangan Graphic User Interface (GUI Development) untuk tier presentasi akan dikembangkan oleh konsultan. GUI akan dibangun atas aplikasi yang berbasis web (web enabled) untuk menampilkan data tabular dan spasial (GIS). Pengembangan Data Management Interface (DMI Development) akan dilakukan oleh konsultan dengan terlebih dahulu berkonsultansi dengan pemberi pekerjaan mengenai model-model yang bisa diterapkan. Dokumentasi bertujuan untuk :
(1) Menyediakan umpan balik dini pada saat pengembangan (2) Dukungan kemampuan dasar yang disediakan bersama-sama dengan prototype (3) Memfasilitasi sharing software diantara konsultan pengembang sistem informasi (4) Mendukung pemeliharaan sistem dan peningkatannya (5) Menyediakan materi dasar pelatihan
II.4. Implementasi dan Pelatihan
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat yang diperoleh dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak saja. Oleh karenanya, sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir nilai efektivitasnya. Pada tahapan ini akan dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada pengguna dalam menggunakan
sistem aplikasi, pelacakan kesalahan (trouble shooting) jika ada error dan bug yang disebabkan
oleh hardware dan software failure. Secara umum, analisis kebutuhan pelatihan didefinisikan
sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data dalam rangka mengidentifikasi bidang-
bidang atau faktor-faktor apa saja yang ada di dalam instansi yang perlu ditingkatkan atau
diperbaiki agar kinerja pegawai dan produktivitas instansi menjadi meningkat. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk memperoleh data akurat tentang apakah ada kebutuhan untuk
menyelenggarakan pelatihan. Kebutuhan pelatihan adalah suatu solusi untuk memenuhi
kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan atau sikap dengan masing-masing kadar
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
yang bervariasi”. Kebutuhan terhadap pelatihan merupakan keadaan dimana terdapat
kesenjangan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan nyata.
Mengingat bahwa pelatihan pada dasarnya diselenggarakan sebagai sarana untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi gap (kesenjangan) antara kinerja yang ada saat ini dengan kinerja standard atau yang diharapkan untuk dilakukan oleh si pegawai, maka dalam hal ini analisis kebutuhan pelatihan merupakan alat untuk mengidentifikasi gap-gap yang ada tersebut dan melakukan analisis apakah gap-gap tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan melalui suatu pelatihan. Selain itu dengan analisis kebutuhan pelatihan maka pihak penyelenggara pelatihan (HRD atau Divisi Training) dapat memperkirakan manfaat-manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari suatu pelatihan, baik bagi partisipan sebagai individu maupun bagi perusahaan.
Jika ditelaah secara lebih lanjut, maka analisis kebutuhan pelatihan memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah:
1. memastikan bahwa pelatihan memang merupakan salah satu solusi untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja pegawai dan produktivitas instansi/lembaga;
2. memastikan bahwa para partisipan yang mengikuti pelatihan benar-benar orang-orang yang tepat;
3. memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan selama pelatihan benar-benar sesuai dengan elemen-elemen kerja yang dituntut dalam suatu jabatan tertentu;
4. mengidentifikasi bahwa jenis pelatihan dan metode yang dipilih sesuai dengan tema atau materi pelatihan;
5. memastikan bahwa penurunan kinerja atau pun masalah yang ada adalah disebabkan karena kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap kerja; bukan oleh alasan-alasan lain yang tidak bisa diselesaikan melalui pelatihan;
6. memperhitungkan untung-ruginya melaksanakan pelatihan mengingat bahwa sebuah pelatihan pasti membutuhkan sejumlah dana.
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa kebutuhan pelatihan adalah selisih antara pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan/diminta dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah dimiliki oleh seseorang atau selisih antara prestasi yang diminta dengan prestasi yang telah dicapai. Pelatihan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar seseorang semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan keterampilan bekerja (vacational) yang dapat digunakan dengan segera. Program-program pelatihan dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki pekerja dan kompetensi yang
PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 11 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
diharapkan dimiliki pekerja. Pelatihan berbasis kompetensi sangat diperlukan dalam pengembangan SDM, karena secara tradisi atau konvensional hanya menghasilkan peserta pelatihan memiliki “pengetahuan mengenai apa”. Sementara pelatihan yang berbasis kompetensi memungkinkan peserta setelah selesai, tidak sekedar mengerti, akan tetapi “dapat melakukan sesuatu” yang harus dikerjakan. Melalui pelatihan berbasis kompetensi, seseorang akan terbantu di dalam mengerjakan pekerjaan yang ada, dapat meningkatkan tanggung jawab dan mengembangkan karir. Salah satu upaya strategis yang perlu dilakukan adalah menciptakan sebuah “proses belajar” yang berlanjut melalui pelatihan dan pengembangan.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
BAB III. STUDI PERATURAN DAN PERUNDANGAN
Rancangan sistem informasi yang baik haruslah mengacu ke peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar proses perancangan yang dimulai dengan penetapan kelembagaan yang terkait, alur proses dan dokumen, kewenangan, tugas pokok dan fungsi, sosialisasi, dan lain-lain memiliki sandaran payung hukum, sehingga tidak akan terkendala pada saat penerapannya di lapangan.
III.1. UU LLAJ No. 22 Tahun 2009
Landasan hukum pengembangan sistem aplikasi data perhubungan darat adalah Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 tahun 2009, terutama pada bab XVI yang memuat mengenai sistem informasi dan komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan.
Pasal 245 mengenai penyelenggaraan sistem informasi dan komunikasi adalah :
(1) Untuk mendukung Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diselenggarakan sistem informasi dan komunikasi yang terpadu.
(2) Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk kegiatan perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan serta operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang meliputi: bidang prasarana Jalan; bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan bidang registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dan Pengemudi, penegakan hukum, operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, serta pendidikan berlalu lintas.
Pasal 246 menyatakan :
(1) Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 245 ayat (2) merupakan subsistem dalam Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
(2) Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikendalikan oleh pusat kendali yang mengintegrasikan data, informasi, dan komunikasi dari setiap subsistem.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
(3) Data, informasi, dan komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dapat diakses oleh setiap pembina Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi dijabarkan pasal 247 sebagai berikut :
(1) Dalam mewujudkan Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246 ayat (1) setiap pembina Lalu Lintas dan Angkutan Jalan wajib mengelola subsistem informasi dan komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sesuai dengan kewenangannya.
(2) Subsistem informasi dan komunikasi yang dibangun oleh setiap pembina Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terintegrasi dalam pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
(3) Pusat kendali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pasal 248 berisi tentang pengembangan sistem informasi dan komunikasi sebagai berikut :
(1) Untuk memenuhi tugas pokok dan fungsi berbagai pemangku kepentingan, dikembangkan Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang meliputi sistem terstruktur, jaringan informasi, jaringan komunikasi, dan pusat data.
(2) Sistem terstruktur, jaringan informasi, jaringan komunikasi, dan pusat data meliputi : a. perencanaan; b. perumusan kebijakan; c. pemantauan; d. pengawasan; e. pengendalian; f. informasi geografi; g. pelacakan; h. informasi Pengguna Jalan; i. pendeteksian arus Lalu Lintas; j. pengenalan tanda nomor Kendaraan Bermotor; dan/atau k. pengidentifikasian Kendaraan Bermotor di Ruang Lalu Lintas.
Pasal 249 berisi tentang Pusat Kendali Sistem Informasi dan Komunikasi sebagai berikut :
(1) Pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berfungsi sebagai pusat:
a. kendali;
PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
b. koordinasi; c. komunikasi; d. data dan informasi terpadu; e. pelayanan masyarakat; dan f. rekam jejak elektronis untuk penegakan hukum.
(2) Pengelolaan pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk mewujudkan pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu.
(3) Kegiatan pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sekurang-kurangnya meliputi:
a. pelayanan kebutuhan data, informasi, dan komunikasi tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
b. dukungan tindakan cepat terhadap pelanggaran, kemacetan, dan kecelakaan serta kejadian lain yang berdampak terhadap Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. analisis, evaluasi terhadap pelanggaran, kemacetan, dan Kecelakaan Lalu Lintas;
d. dukungan penegakan hukum dengan alat elektronik dan secara langsung; e. dukungan pelayanan Surat Izin Mengemudi, Surat Tanda Nomor Kendaraan
Bermotor, dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor; f. pemberian informasi hilang temu Kendaraan Bermotor; g. pemberian informasi kualitas baku mutu udara; h. dukungan pengendalian Lalu Lintas dengan pengaturan, penjagaan,
pengawalan, dan patroli; i. dukungan pengendalian pergerakan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan j. pemberian informasi tentang kondisi Jalan dan pelayanan publik.
Pasal 250 menyatakan bahwa Data dan informasi pada pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan harus dapat diakses dan digunakan oleh masyarakat.
Pasal 251 menyatakan bahwa Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dapat digunakan untuk penegakan hukum yang meliputi:
a. penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau kejahatan lain;
b. tindakan penanganan kecelakaan, pelanggaran, dan kemacetan Lalu Lintas oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan/atau
PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
c. pengejaran, penghadangan, penangkapan, dan penindakan terhadap pelaku dan/atau kendaraan yang terlibat kejahatan atau pelanggaran Lalu Lintas.
III.2. UU No. 14 Tahun 2008
Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Pada pasal 2 mengenai asas dan tujuan, berisi :
(1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik.
(2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas. (3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan
cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana (4) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan UndangUndang,
kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.
Pasal 3, Undang-Undang ini bertujuan untuk:
(1) menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;
(2) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik; (3) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan
pengelolaan Badan Publik yang baik; (4) Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan
efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; (5) Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak; (6) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau (7) Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk
menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
III.3. Peraturan Terkait
Selain dasar hukum tersebut di atas, dalam pengembangan aplikasi data perhubungan darat juga mempertimbangkan undang-undang dan peraturan Pemerintah terkait lainnya, khususnya:
a. Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta b. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik c. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota d. Surat Edaran MENKOMINFO No. 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 tanggal 24 Oktober
2005 tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Piranti Lunak Legal di Lingkungan Instansi Pemerintah
e. Surat Edaran MENPAN No. SE/01/M.PAN/2/2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS)
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
BAB IV. IDENTIFIKASI DAN STUDI SISTEM INFORMASI
Identifikasi dan studi terhadap sistem informasi dilakukan dengan melakukan survai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi sistem-sistem yang sudah dikembangkan dan diimplementasikan, perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya manusia.
Survey Kebutuhan terhadap pengembangan sistem juga dilakukan dengan mengidentifikasi dan menginventarisasi langsung kebutuhan riil di daerah. Survey lapangan sesuai kerangka acuan kerja akan dilakukan terhadap tiga lokasi, yaitu Surabaya, Ambon dan Menado. Survey diperlengkapi dengan formulir isian baku dan formulir survey yang dimaksudkan untuk :
1. Mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi
2. Melihat kesiapan institusi dalam mengimplementasikan sistem
3. Mengumpulkan data dan format informasi yang dihasilkan.
IV.1. Program Aplikasi Eksisting di Ditjen Perhubungan Darat Hasil dari studi memperlihatkan beberapa sistem informasi yang sudah dikembangkan sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Profil dan Kinerja Transportasi Darat (SIPROFKIN) yang dibangun pada tahun 2004 berbasis PC Desktop. Sistem memadukan antara penggunaan data tabular dan spasial. Data tabular disimpan dalam Ms. SQL 2000, sedangkan data spasial disimpan dalam format shapefile yang diolah dengan menggunakan software ArcView.
Gambar 4.1. Tampilan Siprofkin
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
2. Sistem Informasi Lokasi Banyak Kecelakaan dan Laerah Rawan Kecelakaan (SILBK/LRK) yang dibangun pada tahun 2007. Sistem dibangun dengan menggunakan peta Google sebagai background yang dipadukan dengan menggunakan data survey hasil pengukuran GPS. Sistem mengintegrasikan antara data spasial, peta image, data tabular dan foto.
Gambar 4.2. Tampilan SILBK/LRK
3. Sistem Informasi Infrastruktur dan Kinerja Transportasi Darat (SIIK-TRANSDAT) yang
dibangun pada tahun 2007 berbasis PC Desktop. Sistem memadukan antara penggunaan data tabular dan spasial. Data tabular disimpan dalam Firebird SQL Server (Open source), sedangkan data spasial disimpan dalam format shapefile yang diolah dengan menggunakan software ArcView
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 4.3. Tampilan SIIK-TRANSDAT
4. Sistem Informasi Penilaian Kinerja Keselamatan Transportasi Darat (SI_KESDAT)
yang dibangun tahun 2006
Gambar 4.4. Tampilan SI-KESDAT
5. Sistem Informasi Transportasi Sungai dan Danau (SITRAN-SUDAN) yang dikembangkan tahun 2010
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 4.5. Tampilan SITRAN-SUDAN
Rangkuman dari sistem informasi yang dikembangkan oleh masing-masing direktorat adalah sebagai berikut : a) Setditjen,
· Web Ditjen Hubdat(www.hubdat.web.id) · Aplikasi berbasis Intranet · Aplikasi Tata Persuratan · Aplikasi e Klipping (kehumasan) · Aplikasi Perpustakaan Virtual · Aplikasi Data Centre · Aplikasi berbasis GIS · Aplikasi SIIK ( Sistem Informasi Infrastruktur dan Kinerja Perhubungan Darat)
b) Direktorat LLAJ · Aplikasi Berbasis Webbase, Situs : Web Road Transport and Traffic Management Center
(www.rttmc rttmc-hubdat.web.id id) · Aplikasi SI AKAP · Aplikasi SI Jembatan Timbang · Aplikasi SI Pengujian Type Kendaraan · Aplikasi SI PPNS · Aplikasi SI Terminal
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
· Aplikasi SI Perlengkapan Jalan c) Direktorat LLASDP
· Aplikasi SI Penyeberangan dan Sungai (basis Sistem Informasi Geografis) · Aplikasi SI Data Jaringan Transportasi Sungai dan Danau (basis Sistem Informasi
Geografis) d) Direktorat BSTP
· Aplikasi Berbasis Webbase. Situs : Web Urban Transport Information Center ( www.bstp.hubdat.web.id id)
· Aplikasi SI Data Base Transportasi Perkotaan e) Direktorat KTD
· Aplikasi SI Pengemudi Angkutan Umum · Aplikasi SI LBK/LRK · Aplikasi SI Kecelakaan (berbasis GIS) · Aplikasi Awak Kapal Sungai dan Danau.
Dari daftar diatas terlihat bahwasanya telah banyak dikembangkan aplikasi-aplikasi atau sistem informasi baik yang digunakan untuk mengelola informasi Transportasi Darat, maupun untuk tujuan lainnya. Jika dikaji lebih jauh, aplikasi-aplikasi dan sistem informasi tersebut di atas memiliki karakteristik yang sama:
1. Merupakan sistem yang dibangun dengan pendekatan keproyekan. Dengan kata lain, sistem-sistem tersebut bersifat terfokus (hanya untuk kepentingan proyek) dan tidak beriorientasi jauh ke depan (tidak mempertimbangkan keberadaan pemangku kepentingan secara dalam dan menyeluruh). Akibatnya, hanya sedikit dari sistem-sistem yang telah dibangun tersebut yang berkelanjutan (sustainable) setelah proyek selesai, baik dari segi operasionalisasi maupun pemanfaatan data dan informasinya.
2. Merupakan sistem yang terisolir, tidak berhubungan satu dengan yang lain dan tidak dapat bekerjasama atau berinteraksi satu sama lainnya. Akibatnya terbentuklah pulau-pulau informasi (information islands) yang terisolir dari lingkungan sekitarnya. Pulau-pulau informasi tersebut menciptakan masalah-masalah ikutan seperti:
· Tidak adanya keseragaman kodifikasi, format data, dan antarmuka sehingga sulit untuk melakukan pertukaran data (data exchange)
· Timbulnya duplikasi data karena setiap sistem akan melakukan pemasukan data (data entry) yang sama secara sendiri-sendiri
· Timbulnya inkonsistensi data antara satu sistem dengan yang lainnya akibat updating (pemutahiran) dilakukan secara sendiri-sendiri
· Dan lain sebagainya.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
IV.2. Perangkat Keras di Ditjen Perhubungan Darat Infrastruktur jaringan sistem informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat adalah sebagai berikut :
Struktur jaringan sistem informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat adalah sebagai berikut :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 4.6. Struktur Jaringan
IV.3. Pelaksanaan Survey Ke Daerah IV.3.1. Surabaya (Provinsi Jawa Timur)
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 4.7. Peta Provinsi Jawa Timur
Posisi geografis provinsi Jawa Timur terletak pada Garis Lintang 5,37’ LU dan 8,48’ LS dan Garis Bujur 110,57’ Bujur Timur. Sebelah barat berbatasan dengan Propinsi Jawa Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali / Propinsi Bali, sebelah utara laut jawa, dan sebelah selatan adalah Samudera Hindia. Kondisi sosio ekonomi Propinsi Jawa Timur didominasi sektor pertanian. Perkembangan nilai PDRB pada tahun 2005 sampai dengan 2010 menunjukkan
peningkatan yang signifikan atau rata-rata meningkat setiap tahunnya. Untuk nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku mengalami peningkatan rata-rata sebesar 10% dari tahun 2005 sampai dengan 2010.
Propinsi Jawa Timur terdiri dari 29 Kabupaten, 8 Kota, 657 Kecamatan dan 8.345 Kelurahan / Desa dengan Luas Wilayah 40.880,81 (Km2). Luas Wilayah terbesar adalah Kabupaten Banyuwangi dengan Luas Wilayah 5.782,40 (Km2), sedangkan terkecil adalah Kota Pasuruan dengan Luas Wilayah 13,58 (Km2).
Visi Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur adalah mewujudkan pelayanan transportasi yang berkualitas untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur telah menetapkan misinya sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemerataan pelayanan,dengan prioritas pada wilayah kepulauan dan masyarakat berpenghasilan rendah.
2. Meningkatkan pelayanan yang murah, mudah, nyaman, aman, dan cepat. 3. Meningkatkan peranan bidang transportasi dalam percepatan dan pemerataan proses
pembangunan daerah. 4. Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam meningkatkan pelayanan
perhubungan.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Pembangunan sarana tranportasi sebagai jalur distribusi dan pemasaran mapun sebagai pembuka jalur perdagangan sangat diperlukan untuk dikembangan utamanya ada sektor jasa angkutan. baik melaui darat,udara maupun laut. Pengembangan potensi ekonomi wilayah selatan jawa timur dilakukan dengan dilakukan pengembangan darat, laut dan udara. Dalam hal penataan ruang diamanatkan pengembangunan prasarana dan sarana pendukung diharapkan mampu meningkatkan potensi wilayah dan sekaligus membuka ketorisoliran wilayah dalam mendorong percepatan pengembangan wilayah yang relatif tertinggal, seperti wilayah kepulauan dan bagian selatan jawa timur. Transportasi jalan merupaka media transportasi utama yang berperan penting dalam mendukung pembangunan nasional dan regional, serta mempunyai kontribusi terbesar dalam pangsa angkutan dibandingkan dengan moda lain.
Sasaran pembangunan transportasi lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) yang ingin dicapai adalah :
1) Meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas, yang ditandai dengan menurunnya jumlah pelanggaran lalu lintas, dan muatan lebih di jalan, sehingga dapat menurunkan kerugian ekonomi yang diakibatkannya.
2) Meningkatnya kenaikan dan jumlah sarana dan prasarana LLAJ 3) Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan, serta meningkatnya kualitas pelayanan
angkutan dalam hal ketertiban, keamanan dan kenyamanan transportasi jalan, terutama angkutan umum di perkotaan, pedesaan, dan antara kota
4) Meningkatnya keterpaduan antar-moda dan efisiensi dalam mendukung barang dan jasa, untuk mendukung perwujudan sistem nasional, regional, dan lokal
5) Meningkatnya keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi msyarakat luas di perkotaan dan pedesaan, serta dukungan pelayanan transportasi jalan perintis di wilayah terkecil untuk mendukung pengembangan wilayah
6) Meningkatnya peran serta swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan transportasi jalan (angkutan perkotaan, perdesaan, dan antar kota)
7) Meningkatnya penanganan dampak polusi udara,serta pengembangan teknologi sarana yang ramah lingkungan, terutama di wilayah perkotaan
8) Meningkatnya profesionalisme sumber manusia dalam perencanaan, pembinaan dan penyelenggaraan LLAJ
9) Terwujudnya penyelengaraan angkutan perkotaan yang efisien berbasis masyarakat dan wilayah, andal dan ramah lingkungan, serta terjangkau
10) Terwujudnya perencanaan transportasi perkotaan yang terpadu dengan pengembangan wilayah.
Untuk mewujudkan sasaran tersebut, pembangunan lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) dilaksanakan dalam kerangka arah kebijakan :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
1) Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan melalui penanganan dan penindakan jalan muatan lebih secara komprehensif, dan melibatkan berbagai instansi terkait
2) Meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan secara komprehensif dan terpadu dari berbagai aspek (pencegahan, pembinaan dan penegakan hukum, penanganan dampak kecelakaan dan daerah rawan kecelakaan, sistem informasi kecelakaan lalu lintas dan kelaikan sarana , serta izin pengemudi di jalan)
3) Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadu, penataan sistem jaringan dan terminal;manajemen lalu lintas, pemasangan fasilitas dan rambu jalan, mendorong efesiensi transportasi barang dan penumpang di jalan melalui deregulasi pungutan dan retribusi di jalan. Penataan jaringan dan ijin trayek, kerja serta antar lembaga pemerintah (pusat, provinsi, dan kabupaten/kota)
4) Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat, antara lain penyediaan palayanan angkutan perintis pada daerah-daerah terpencil
5) Menata sistem transportasi sejalan dengan sistem transportasi nasional, regional dan lokal, antara lain melalui penyusunan Rancangan Umum Jaringan transportasi Jalan (RUJTJ)
6) Meningkatkan peran serta, investasi swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan transportasi, serta pembinaan terhadap operator dan pengusaha di bidang LLAJ
7) Meningkatkan profesionalisme SDM (petugas, operator dan pengguna jalan), meningkatkan kemampuan manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta pembinaan teknik tentang pelayanan operasional transportasi
8) Fertilisasi pengembangan transportasi yang berkelanjutan, terutama penggunaan tranportasi umum massal di perkotaan yang padat dan yang terjangkau dan efisien, berbasis masyarakat dan terpadu dengan pengembangan wilayahnya.
Struktur organisasi dinas perhubungan provinsi Jawa Timur digambarkan sebagai berikut :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 11 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 4.8. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur
Kesiapan Institusi Untuk Mengimplementasikan Sistem :
1. Belum ada struktur organisasi khusus yang menangani data-data perhubungan darat. Data mengenai perhubungan darat tersebar di masing-masing sub dinas atau cabang dinas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Perangkat keras tersedia dengan spesifikasi memadai untuk digunakan sebagai pencatatan data-data perhubungan darat pada saat sistem diimplementasikan.
3. Pencatatan data-data perhubungan darat belum dilakukan secara terstruktur dan terkomputerisasi melalui suatu sistem informasi yang terintegrasi
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 12 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
4. Belum menggunakan sistem informasi geografis sebagai sarana untuk pengambilan keputusan. Data spasial (peta) hanya dibuat untuk keperluan pencetakan, dan belum digunakan untuk keperluan analisa
5. Koordinasi terhadap data-data perhubungan darat dengan institusi lain sudah dilakukan, namun masih dilakukan secara manual (hardcopy)
6. Jika sistem informasi diterapkan, pengguna langsung dari sistem ini adalah Dinas Perhubungan Jawa Timur, namun sebaiknya infrastruktur (hardware and jaringan) menggunakan arsitektur yang sudah dikembangkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur
7. Daftar prioritas kebutuhan yang paling mendesak dilakukan untuk penerapan sistem: a. Kelembagaan yang akan menangani sistem ini b. Koordinasi dengan stakeholder lain (Kementerian Perhubungan dan Kabupaten
lain) c. Infrastruktur d. Sistem aplikasi e. Prosedur operasi (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis)
II.2.2. Manado (Provinsi Sulawesi Utara)
Gambar 4.9. Peta Provinsi Sulawesi Utara
Posisi provinsi Sulawesi Utara berbatasan dengan laut sulawesi pada sebelah barat, sebelah timur dengan provinsi maluku utara, sebelah utara dengan negara Filipina, dan sebelah selatan dengan provinsi gorontalo. Jumlah penduduk 4.291.800 jiwa dengan komposisi terbesar di Kota Manado 430.000 jiwa dan jumlah penduduk terendah di Kabupaten Parigi Mautong sekitar 65.000 jiwa. Tingkat kepadatan 125 jiwa/km2 dan dengan tingkat pertumbuhan diperkirakan 1,12 %.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas, Pemerintah Daerah telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 13 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Provinsi Sulawesi Utaradan Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 52 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara. Peraturan tersebut mengatur tugas pokok dan fungsi.
Tugas pokok Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan azas otonomi tugas pembantuan di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara mempunyai fungsi sebagai :
1. Perumusan Kebijakan Teknis 2. Penyusunan Perencanaan, Pengoordinasian, Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan
Tugas 3. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Gambar 4.10. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 14 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Bertitiktolak dari tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan satuan kerja perangkat daerah yang mengemban misi perhubungan, komunikasi dan informatika telah menetapkan visi "Perhubungan, Komunikasi dan Informatika andal penunjang utama Sulawesi Utara yang berbudaya, berdaya saing dan sejahtera.". Sementara misinya adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana perhubungan, komunikasi dan informatika untuk mendorong pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat
b. Mensinergikan potensi penyediaan, penyelenggaraan serta pemeliharaan sarana dan prasarana perhubungan, komunikasi dan informatika yang ada pada masyarakat, swasta dan pemerintah untuk menciptakan sistem perhubungan, komunikasi dan informatika yang efisien dan efektif
c. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap jasa perhubungan, komunikasi dan informatika
d. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Sektor Perhubungan, komunikasi dan informatika.
Untuk melaksanakan visi dan misi, maka strategi yang diterapkan adalah :
a. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan, komunikasi dan informatika; b. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana
perhubungan, komunikasi dan informatika; c. Meningkatkan aksebilitas masyarakat terhadap pelayanan jasa perhubungan, komunikasi dan
informatika; d. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
jasa perhubungan, komunikasi dan informatika; e. Meningkatkan kegiatan penunjang pelayanan jasa perhubungan, komunikasi dan informatika.
Bertitik tolak dari visi, misi, tujuan dan strategi tersebut, maka kebijakan yang akan dilaksanakan dirumuskan sebagai :
a. Meningkatnya pelayanan jasa bidang perhubungan, komunikasi dan informatika b. Meningkatnya keselamatan dan keamanan dalam penyelenggaraan jasa perhubungan,
komunikasi dan informatika c. Meningkatnya pembinaan dan pengusahaan di bidang perhubungan, komunikasi dan
informatika
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 15 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
d. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika
e. Meningkatnya pemeliharaan dan kualitas lingkungan hidup serta penghematan energi di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika
f. Meningkatnya penyediaan dana pembangunan di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika.
Kesiapan Institusi Untuk Mengimplementasikan Sistem :
1. Sesuai tugas pokok dan fungsinya, yang akan menangani data-data perhubungan darat adalah seksi pemanduan sistem dan kerjasama antar lembaga bidang pengembangan dan pemanduan sistem, dan seksi pendayagunaan sistem informasi bidang komunikasi dan informatika
2. Perangkat keras tersedia dengan spesifikasi sangat memadai untuk digunakan sebagai pencatatan data-data perhubungan darat pada saat sistem diimplementasikan
3. Pencatatan data-data perhubungan darat belum dilakukan secara terstruktur dan terkomputerisasi melalui suatu sistem informasi yang terintegrasi. Saat ini pencatatan hanya dilakukan untuk keperluan publikasi dan data belum dimanfaatkan untuk kepentingan operasional dan manajerial bidang-bidang perhubungan
4. Belum memanfaatkan sistem informasi geografis sebagai sarana untuk pengambilan keputusan. Data spasial (peta) hanya dibuat untuk keperluan pencetakan, dan belum digunakan untuk keperluan analisa berdasarkan model-model yang terkomputerisasi
5. Koordinasi terhadap data-data perhubungan darat dengan institusi lain sudah dilakukan dengan menggunakan hardcopy dan softcopy dengan format yang tidak standar, sehingga perlu untuk dilakukan konversi data atau penginputan ulang
6. Jika sistem informasi diterapkan, pengguna langsung dari sistem ini adalah bidang perhubungan darat, berkoordinasi dengan bidang pengembangan dan pemanduan sistem, dan bidang komunikasi dan informatika
7. Daftar prioritas kebutuhan yang paling mendesak dilakukan untuk penerapan sistem: a. Prosedur operasi (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis) b. Sistem aplikasi c. Kelembagaan yang akan menangani sistem ini d. Koordinasi dengan stakeholder lain (Kementerian Perhubungan dan Kabupaten
lain) e. Infrastruktur
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 16 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
II.2.3. Ambon (Provinsi Maluku)
Gambar 4.11. Peta Kota Ambon Provinsi Maluku
Letak Kota Ambon berada sebagian besar dalam wilayah pulau Ambon, dan secara geografis terletak pada posisi: 3o- 4o Lintang Selatan dan 128o - 129o Bujur Timur, dimana secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah.
Kota Ambon terdiri dari enam kecamatan, yaitu : Nusaniwe, Sirimau, Leitimur Selatan, Baguala dan Teluk Ambon.
Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut tropis dan iklim musim, karena letak pulau Ambon di kelilinggi oleh laut.
Oleh karena itu iklim di sini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh musim Pancaroba yang merupakan transisi dari kedua musim tersebut. Musim Barat umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada bulan April merupakan masa transisi ke musim Timur dan musim Timur berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh masa pancaroba pada bulan Nopember yang merupakan transisi ke musim Barat.
Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Menyusun program kerja berdasarkan kebijakan di bidang Perhubungan Darat dan mengkoordinasikan para kepala seksi agar terjalin kerja sama untuk mendukung pelaksanaan tugas masing-masing berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku
2. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan baik secara lisan maupun tertulis kepada Kepala Dinas guna mendapat arahan selanjutnya
3. Menilai hasil kerja para kepala seksi dengan jalan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan yang dilaksanakan untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan pembinaan karier
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 17 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
4. Menyusun program kerja bidang Perhubungan Darat berdasarkan kebijakan dibidang perhubungan darat
5. Mengkoordinasikan para kepala seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung
6. Memberi petunjuk kepada para kepala seksi dan staf agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku
7. Melaksanakan pengendalian dan pegawasan manajemen dan rekayasa lalu lintas, angkutan jalan, angkutan penyeberangan sungai dan danau serta keselamatan dan teknis sarana lalu lintas dan angkutan jalan, angkutan sungai dan danau serta penyeberangan
8. Melakukan penyiapan lintas penyeberangan serta pembinaan terhadap asosiasi sub sektor perhubungan darat tingkat kota
9. Menyiapkan bahan pengendalian dan pengawasan manajemen rekayasa lalu lintas 10. Penyiapan penyusunan dan penetapan jaringan transportasi jalan, penyeberangan sungai
dan danau 11. Penyiapan pemberian perizinan, pelayanan dan pengendalian kelebihan muatan dan tertib
pemanfaatan jalan 12. Menyiapkan rencana dan program pembangunan, pemasangan, pemeliharaan alat dan
pengamanan (rambu - rambu) lalu lintas sungai dan danau 13. Penyiapan penetapan standar batas maksimum muatan dan berat kendaraan
pengangkutan barang 14. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan baik secara lisan
maupun tertulis 15. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Kepala Dinas baik secara lisan
maupun tertulis sebagai bahan pertanggung jawaban.
Kesiapan Institusi Untuk Mengimplementasikan Sistem :
1. Belum ada struktur organisasi khusus yang menangani data-data perhubungan darat. Data-data mengenai perhubungan darat tersebar di Unit Pelayanan Teknis dan bidang terkait
2. Perangkat keras tersedia dengan spesifikasi tidak memadai untuk digunakan sebagai pencatatan data-data perhubungan darat pada saat sistem diimplementasikan. Komputer yang tersedia digunakan untuk memasukkan semua data dan kegiatan yang dilakukan
3. Pencatatan data-data perhubungan darat belum dilakukan secara terstruktur dan terkomputerisasi
4. Belum menggunakan sistem informasi geografis sebagai sarana untuk pengambilan keputusan. Data spasial (peta) hanya dibuat untuk keperluan pencetakan, dan belum digunakan untuk keperluan analisa
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 18 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
5. Koordinasi terhadap data-data perhubungan darat dengan institusi lain belum dilakukan secara terstruktur, kontinyu dan konsisten
6. Jika sistem informasi diterapkan, pengguna langsung dari sistem ini adalah bidang perhubungan darat
7. Daftar prioritas kebutuhan yang paling mendesak dilakukan untuk penerapan sistem: a. Kelembagaan yang akan menangani sistem ini b. Infrastruktur c. Sistem aplikasi d. Prosedur operasi (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis) e. Koordinasi dengan stakeholder lain (Kementerian Perhubungan dan Kabupaten
lain)
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
BAB V. ANALISIS SISTEM
Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru. Analisis sistem dimulai dengan menganalisa kebutuhan yang merupakan proses untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang pengolahan data yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu pengolahan saat data siap diproses sampai informasi yang dihasilkan. Spesifikasi ini digunakan untuk membuat kesepakatan dalam pengembangan sistem.
Berdasarkan hasil survey pengumpulan data dan wawancara, baik di tingkat pusat dan daerah, beberapa kebutuhan terhadap sistem dan data adalah sebagai berikut :
a. Data dikelompokkan atas data statis, data dinamis, data operasional, data kinerja dan data khusus
b. Data input digolongkan atas dua, yaitu data input yang baru, yaitu data yang akan diinputkan melalui sistem secara langsung dan data input yang diambil dari sistem lain. Kondisi ini mengakibatkan harus dibuatkannya interface untuk data dari sistem lain agar bisa masuk ke sistem yang akan dibangun
c. Penginputan data sesuai kewenangan dari lokasi data, yang terdiri dari pusat, balai, propinsi dan kabupaten/kota
d. Sistem harus dimungkinkan untuk menyajikan data yang diperlukan dalam bentuk spreadsheet sehingga data ini bisa dimanfaatkan untuk analisa kinerja yang sifatnya belum terstruktur
e. Kriteria kinerja ditetapkan dengan melakukan perbandingan antara sebelum dengan sesudah, dan tahun sebelum dengan tahun sesudahnya
f. Data-data pembangunan termasuk data-data yang sifatnya dinamis. Data dinamis yang berkaitan dengan profil dan kinerja harus dimasukkan dalam sistem
g. Time series data tidak cukup hanya dalam satuan tahun, namun harus dibreakdown ke dalam satuan bulan
h. Diperlukan pendampingan yang intens dimulai dari standarisasi pola operasi baru yang berimplikasi pada perubahan budaya kerja. Sosialisasi dari kondisi ini adalah tahapan tersulit namun harus dilakukan agar tidak terdapat (minimal mengurangi) penolakan dari pengguna.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
V.1. Arsitektur Sistem Informasi
Gambar 5.1. Arsitektur Sistem Informasi
Arsitektur sistem informasi adalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi APL-HUBDAT dibagi atas dua jenis aplikasi, yaitu aplikasi berbasis PC (PC Based) dan aplikasi berbasis web (web based).
2. Berdasarkan lokasi, kewenangan dan pusat datanya, APL-HUBDAT dibedakan atas APL-HUBDAT Pusat dan APL-HUBDAT Daerah (Balai/Propinsi/Kabupaten)
3. PC based diimplementasikan pada lingkungan komputer yang masih standalone atau jaringan (Local Area Network), dan tidak memerlukan koneksi ke internet secara terus menerus. Aplikasi ini digunakan oleh pengguna di Pusat dan daerah
4. Jika aplikasi ini akan dipublikasikan dengan menggunakan jaringan internet, maka digunakan APL-HUBDAT Web based
5. Untuk lokasi-lokasi yang sudah online, maka kedua jenis aplikasi ini bisa dimanfaatkan, yaitu PC Based untuk pemeliharaan data (Sistem Informasi Manajemen) dan Web Based untuk publikasi melalui internet (Sistem Informasi Publik)
6. Komunikasi bisa dilakukan, baik melalui remote access maupun transfer file
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
7. PC Based menggunakan tools Lazarus Delphi dan MySQL sebagai database server. Sedangkan web Based menggunakan tools Php, Drupal, dan MySQL sebagai database server. Untuk lokasi-lokasi yang online, maka MySQL database server yang digunakan untuk PC Based dan Web Based adalah sama
8. Sistem informasi APL-HUBDAT di pusat adalah sebagai pusat data perhubungan darat seluruh Indonesia.
V.2. Aliran Data
Gambar 5.2. Aliran Data
Aliran data adalah sebagai berikut :
1. Sesuai kewenangannya, balai, propinsi dan kabupaten/kota mengelola datanya dengan menggunakan PC Based, dan selanjutnya data dikirimkan ke server pusat
2. Data dari kabupaten/kota dimungkinkan pula untuk dikirimkan ke propinsi, untuk selanjutnya summary propinsi dikirimkan ke pusat
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
3. Gambar diatas hanya menggambarkan transfer data melalui media internet. Pada kenyataannya, ada beberapa media yang bisa digunakan sebagai media pertukaran data. Sebagai contoh : CD, USB, dan hardcopy.
V.3. Format Data
Data-data yang sudah ada pada sistem eksisting mencakup data-data mengenai : Tables Columns Indexes Foreign
keys Description
Propinsi 2 1 0 Tabel Propinsi Kabupaten 3 2 1 Tabel Kabupaten Kecamatan 4 3 1 Tabel Kecamatan Desa 5 4 1 Tabel Desa Pengguna 4 0 0 Tabel Pengguna S_Pelabuhan 16 0 4 Tabel Pelabuhan S_Lintas 14 2 3 Tabel Lintas Penyeberangan S_Sudan_Kapal 2 1 0 Tabel Kapal Angkutan
Sungai dan Danau S_Penyelenggara 2 0 0 Tabel Penyelenggara SDP S_Pemilik_Pelabuhan 2 0 0 Tabel Pemilik Pelabuhan S_Pemilik_Kapal 2 1 0 Tabel Pemilik Kapal S_Pelabuhan_Kinerja 10 1 1 Tabel Kinerja Pelabuhan S_Lintas_Kinerja 24 1 1 Tabel Kinerja Lintas
Penyeberangan S_KMP 3 3 1 Tabel Kapal Penyeberangan S_Jenis 2 1 0 Tabel Jenis Kapal S_Fungsi 2 0 0 Tabel Fungsi Lintas
Penyeberangan S_danau_sungai 8 0 0 Tabel Kinerja Angkutan
Danau dan Sungai S_Armada 11 2 3 Tabel Kinerja Lintas
Penyeberangan J_terminal 296 6 1 Tabel Terminal J_terminal_lalin 14 1 1 Tabel Terminal (Lalu
Lintas) J_terminal_fasilitas 21 1 1 Tabel Terminal (Fasilitas) J_terminal_bus 6 1 1 Tabel Terminal (Bus) J_terminal_akdp 6 1 1 Tabel Terminal (AKDP) J_terminal_akap 6 1 1 Tabel Terminal (AKAP)
Tabel 5.1. Struktur Data Data spasial yang digunakan pada sistem adalah data spasial digital dengan skala 1 : 250.000. Format dari layer peta yang menggunakan standar software ESRI ArcView. Satu layer data
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
spasial dapat terdiri dari 3 sampai dengan 5 jenis file dengan ekstension yang berbeda-beda yaitu : dbf, sbn, sbx, shp, dan shx. Penjelasan dari masing-masing ekstension adalah sebagai berikut :
1. dbf adalah file dBASE untuk menyimpan informasi fitur data atribut 2. sbn dan sbx adalah file yang menyimpan fitur indeks spasial. File-file ini akan muncul
jika kita melakukan penyeleksian tema, spatial join atau membuat file indeks pada field shape
3. shp adalah file yang menyimpan fitur geometri 4. shx adalah file yang menyimpan indeks dari fitur geometri.
Data spasial pada format ini belum mampu untuk dilakukan pemeliharaan data secara terpusat dengan menggunakan arsitektur client/server atau three tier. Prosedur operasi standar untuk pemeliharaan data peta agar konsistensi dari sistem tetap terjaga adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan data spasial dilakukan oleh pemelihara sistem (operator) yang bertanggung jawab terhadap data spasial
2. Data spasial yang terkini harus didistribusikan (dicopy) ke pengguna (client) Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilembagakan dan ditunjuk personil yang akan menangani pemeliharaan data spasial. Data spasial yang dikumpulkan dikelompokkan atas :
1. Peta Dasar Peta dasar mencakup layer-layer :
· Propinsi · Kabupaten/Kota · Kecamatan · Desa/Kelurahan · Jalan (jalan nasional/propinsi yang diklasifikasikan atas jalan arteri, jalan kolektor
kelas I, jalan kolektor kelas II, dan jalan kolektor kelas 3) · Jalan_1 (semua jalan tanpa atribut) · Pulau · KTI (Kawasan Timur Indonesia) · KBI (Kawasan Barat Indonesia) · Laut · Gunung · Kota Propinsi · Kota Kabupaten · Kota Kecamatan · Danau
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
· Sungai Dari layer peta dasar diatas yang akan digunakan dalam sistem (sebagai default) adalah propinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa. Layer-layer lainnya bisa dipergunakan jika diperlukan oleh pengguna (kustomisasi).
2. Peta Tematik LLAJ Peta tematik LLAJ mencakup layer-layer :
· Terminal · UPKB
3. Peta Tematik LLASDP
Peta tematik LLASDP mencakup layer-layer : · Dermaga (Dermaga/Pelabuhan ASDP) · Lintas (Lintas Penyeberangan)
V.4. Arsitektur Sistem Aplikasi
APL-HUBDAT
LLAJ
LLASDP
AngkutanPenyeberangan Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Informasi
Informasi
Informasi
Manajemen Publik
Informasi Informasi
Keselamatan
Pemeliharaan
Informasi
Sumber Lain
Pemeliharaan
Informasi
Gambar 5.3. Arsitektur Sistem Aplikasi
Gambar diatas memperlihatkan aliran data dan proses pembangunan aplikasi data perhubungan darat (APL-HUBDAT) berdasarkan sifat dari otoritas kepemilikan data, yaitu pemilik data yang bisa melakukan pemeliharaan data (penambahan, modifikasi dan penghapusan). Sistem aplikasi terdiri dari tujuh modul aplikasi yang terpisah sesuai dengan kewenangan atau otoritas setiap
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
pengguna untuk mengakses data. Sistem aplikasi dibangun dengan menggunakan arsitektur Client Server (two-tier), yaitu akses langsung pengguna (client) ke Local Database Server. Modul aplikasi tersebut adalah :
1. Modul Aplikasi LLAJ 2. Modul Aplikasi Angkutan Penyeberangan 3. Modul Aplikasi LLASDP 4. Modul Aplikasi Keselamatan 5. Modul Aplikasi Manajemen 6. Modul Aplikasi Publik 7. Modul Aplikasi dari Sumber Lain (Data Umum, Produk Hukum, Sumber Daya Manusia,
Program Pembangunan, dan lain-lain)
5.4.1. Modul Aplikasi LLAJ
LLAJ
Sarana LLAJ
Prasarana LLAJ
Kendaraan Bermotor
Prasarana Jalan
Terminal
UPKB
PerkembanganJalan
Kinerja Jalan
FasilitasPenunjang
Angkutan PenumpangUmum
Angkutan Barang
PKB
Gambar 5.4 Modul LLAJ
Fasilitas penunjang jalan terdiri dari : Rambu, Marka Jalan, Pagar Pengaman, Deliniator, Cermin Tikungan, Paku Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, dan Lampu Penerangan Jalan.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
5.4.2. Modul Aplikasi LLASDP
LLASDP
Sungai dan Danau
Alur PelayaranSungai dan Danau
Jaringan AngkutanSungai
Jaringan AngkutanASD
PerkembanganArmada Sungai dan
Danau
PerkembanganDermaga Sungai
dan Danau
Produksi AngkutanSungai dan Danau
PerkembanganRambu Sungai
InventarisasiDermaga Sungai
dan Danau
Gambar 5.5 Modul LLASDP
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
5.4.3. Modul Aplikasi Angkutan Penyeberangan
AngkutanPenyeberangan
PerkembanganLintas
Penyeberangan
PelabuhanPenyeberangan
KapalPenyeberangan
JenisPengoperasian
Pemilik KapalPenyeberangan
Produksi AngkutanPenyeberangan
Kinerja AngkutanPenyeberangan
InventarisasiPelabuhan
Penyeberangan
Gambar 5.6 Modul Angkutan Penyeberangan
5.4.4. Modul Aplikasi Keselamatan
Keselamatan
Kecelakaan LLAJ
Kecelakaan LLASDP
Gambar 5.7 Modul Keselamatan
5.4.5. Modul Aplikasi Manajemen
Modul Aplikasi Manajemen adalah otoritas yang diberikan oleh sistem untuk menghasilkan informasi profil dan kinerja dari semua moda untuk kebutuhan manajemen.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
5.4.6. Modul Aplikasi Publik
Modul Aplikasi Publik adalah otoritas yang diberikan oleh sistem untuk menghasilkan informasi profil dan kinerja dari semua moda untuk kebutuhan publik dalam rangka akuntabilitas dan transparansi.
5.4.7. Modul Aplikasi Sumber Lain
Modul Aplikasi dari Sumber Lain terdiri dari : Data Umum, Produk Hukum, Sumber Daya Manusia, Program Pembangunan, dan lain-lain.
V.5. Analisa Spesifikasi
Analisa spesifikasi ditujukan terhadap empat tujuan yang akan dicapai, yaitu :
a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan
kendala sumber daya d. Memetakan tugas pokok dan fungsi stuktur organisasi terhadap sistem informasi.
Tahapan ini adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat partisipasi yang baik. Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical) pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.
5.5.1 Keinginan pemakai
Tahapan awal dalam adalah melakukan survey terhadap keinginan pemakai dan menjelaskan sistem informasi yang ideal. Ideal disini merupakan konsep daripada kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang ideal (tidak ada sistem informasi yang sempurna) tetapi bersifat subyektif saja. Kalau hal ini tidak dijelaskan secara mendalam dapat menimbulkan perbedaan pandangan atau akan mengecewakan end-user.
5.5.2 Metode kebutuhan analisis
Diperlukan pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan survey, yaitu melalui interviews, questionnaires, observation, procedure analysis, dan document survey.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 11 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tanya jawab (interviews) dilakukan sebagai berikut :
q Pemilihan potential interviewees q Membuat perjanjian terhadap potential interviewees q Menyiapkan struktur pertanyaan yang lengkap dan jelas q Memilih person yang diinterview secara pribadi dan merekamnya.
Beberapa faktor penting dalam interview yang baik, yaitu objektives, audience, format, weighting dan combining responses, and docummentation.
Kuesioner (Questionnaires) dilakukan sebagai berikut :
q Mendisain dengan menggunakan standar kuesioner q Kuesioner dikirimkan ke lingkungan kerja end-users q Struktur respon diringkas dalam statistik distribusi.
Target dari pemberian kuesioner adalah semua end-users dengan wawasannya yang akan dilibatkan dalam solusi pemecahan sistem. End-users ini akan dihubungkan dengan proses pemakaian simbol-simbol dalam Data Flow Diagram.
Observasi (Observation) dilakukan sebagai berikut :
q Analis akan mengunjungi lokasi pengamatan q Analis merekam kejadian dalam lokasi pengamatan, termasuk volume dan
pengolahan lembar kerja.
Prosedur analisis (Procedure Analysis) dilakukan sebagai berikut :
q Mengidentifikasi aliran dokumen kunci melalui sistem informasi, yaitu dengan data flow diagram (DFD). Setiap aliran dokumen kunci menjelaskan prosedur operasi sistem.
q Melalui observasi, analis mempelajari aktivitas yang dilakukan terkait dengan volume distribusi (tinggi, rendah, atau sedang) dan apa yang selanjutnya dikerjakan terhadap salinan dari dokumen aslinya.
Pengamatan dokumen (Document Survey) dilakukan sebagai berikut :
q Mengidentifikasikan dokumen utama dan laporan (physical data flow diagram) q Mengumpulkan salinan dokumen aktual dan laporan
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 12 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
q Setiap dokumen atau laporan, digunakan untuk merecord data, meliputi field (ukuran dan tipe), frekuensi penggunaan dan struktur kodingnya (coding structure).
V.6. Standarisasi
Standarisasi untuk pembangunan aplikasi data perhubungan darat dikelompokkan atas :
1. Standarisasi aplikasi 2. Standarisasi screen layout dan desain layout 3. Standarisasi penamaan modul dan fungsi 4. Standarisasi pemakaian variabel, data type, data type buatan dan pemakaian
konstanta
V.7. Perangkat Lunak
Pengembangan aplikasi APL-HUBDAT berbasis teknologi Client Server (two tier architecture) yang akan mengakses data yang disimpan pada Local Database Server dari komputer client di jaringan LAN atau intranet.
5.7.1 Database Server
Perangkat lunak database server yang digunakan adalah MySQL Database Server (freeware). Database ini akan diinstalkan baik pada Local Database Server maupun Remote Database Server.
5.7.2 Sistem Operasi
Perangkat lunak sistem operasi menggunakan Windows 32 bit atau yang lebih tinggi. Untuk server digunakan Windows 32 bit berbasis Server atau yang lebih tinggi, sedangkan untuk komputer client bisa menggunakan Windows 32 bit atau yang lebih tinggi berbasis Server atau non server.
5.7.3 Perangkat Lunak Aplikasi (Application Software)
Perangkat lunak aplikasi yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah dengan menggunakan software Lazarus (freeware) yang akan mengembangkan tatap muka (interface) antara data literal yang disimpan pada Database Server dengan pengguna sistem. Aplikasi APL-
PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 13 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
HUBDAT untuk keperluan publikasi kepada masyarakat yaitu melalui pembangunan website. Aplikasi ini akan dibuat dengan menggunakan content management system (CMS).
V.8. Perangkat Keras
Arsitektur perangkat keras (hardware) untuk menjalankan sistem informasi akan bervariasi kebutuhannya sesuai dengan volume data yang dimasukkan dan aksesibilitas dari sistem, apakah sistem hanya diakses dalam lingkungan jaringan atau memungkinkan untuk diakses oleh publik melalui internet
V.9. Deskripsi Fungsi
Mengacu pada struktur organisasi di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, maka fungsi-fungsi ini haruslah diisi dengan sumber daya manusia yang kompeten agar kesinambungan dari sistem tetap terjaga. Fungsi-fungsi ini perlu dituangkan ke dalam tupoksi yang akan dilakukan oleh struktur yang sudah ada sekarang ini, atau struktur baru yang khusus menangani data dan informasi.
IV.10. Kendala Sumber Daya Manusia
Suatu pengembangan sistem informasi akan menggantikan proses-proses yang sebelumnya dilakukan secara manual. Oleh karena itu, pengantian sistem haruslah diutarakan semenjak sistem tersebut dikembangkan. Kendala waktu ini dapat mempengaruhi analis untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak mungkin dioperasikan dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu diperlukan waktu yang cukup supaya memiliki kelonggaran waktu sehingga dapat membuat alternatif yang paling baik.
Permasalahan yang akan timbul adalah bahwa kesiapan sumber daya manusia sebagai pengguna langsung dari sistem. Pengguna mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting. Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas pengguna sistem terhadap sistem yang dikembangkan.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
BAB VI. RANCANGAN STRATEGIS PENGEMBANGAN SISTEM
Rancangan strategis pengembangan sistem ini dimaksudkan sebagai pola dan arahan pada instansi pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah yang menyelenggarakan pengelolaan data perhubungan darat, khususnya di Kementerian Perhubungan, dalam mengembangkan dan mengelola aplikasi data perhubungan darat sesuai lingkup kewenangan masing-masing sehingga secara nasional dapat dibangun sistem yang terintegrasi. Dengan demikian, walaupun dikelola oleh institusi yang berbeda-beda, tetapi sistem bisa diakses oleh semua pihak yang berkepentingan secara mudah.
VI.1. Substansi Pengelolaan Sistem Informasi
Secara umum pembangunan aplikasi data perhubungan darat (APL-HUBDAT) dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang digunakan dalam pengelolaan data dan informasi perhubungan darat, yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian, pemeliharaan, dan pengevaluasian. Lebih lanjut kegiatan pengelolaan APL-HUBDAT adalah:
1. Mengumpulkan, mengolah, dan menyediakan data dan informasi perhubungan darat yang dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan;
2. Melakukan pemutakhiran dan penerbitan informasi perhubungan darat secara berkala; 3. Melakukan pengembangan prasarana dan sarana perhubungan darat; 4. Mengesahkan data dan/atau informasi perhubungan darat yang berasal dari institusi di
luar instansi pemerintah atau perseorangan; dan 5. Menyebarluaskan data dan informasi perhubungan darat.
Substansi dari pembangunan aplikasi data perhubungan darat mencakup data-data yang terkait dengan :
1. Lalu Lintas Angkutan Jalan 2. Lalu Lintas Angkutan Penyeberangan 3. Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan 4. Keselamatan 5. Data pendukung lainnya (Data Umum, Produk Hukum, Sumber Daya Manusia, Program
Pembangunan, dan lain-lain)
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Pengelola APL-HUBDAT haruslah mampu menyediakan informasi perhubungan darat secara benar, akurat, dan tepat waktu, serta dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan dengan subsektor perhubungan darat. Pengelolaan APL-HUBDAT diselenggarakan mengacu kepada norma, standar, pedoman, dan manual yang ditetapkan melalui peraturan yang berlaku dengan memperhatikan :
a. Kesesuaian dan keterpaduan antar institusi pengelola; b. Kemudahan akses bagi pihak yang berkepentingan dalam subsektor perhubungan darat; c. Keberlanjutan ketersediaan data dan informasi perhubungan darat; dan d. Perkembangan teknologi, efektivitas, dan efisiensi pemakaian prasarana.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka beberapa hal yang perlu dicermati dalam pembangunan APL-HUBDAT adalah terkait dengan kewenangan pengelolaan data perhubungan darat. Mengingat bahwa APL-HUBDAT merupakan suatu sistem informasi lintas institusi maka dalam hal pengelolaannya perlu melaksanakan koordinasi dengan institusi terkait sesuai dengan kewenangannya sebagai berikut :
§ Di tingkat kementerian : dengan institusi terkait tingkat nasional § Di tingkat Dinas Provinsi : dengan institusi terkait tingkat Provinsi § Di tingkat Dinas Kabupaten/Kota : dengan institusi terkait tingkat Kabupaten/Kota.
6.1.1. Tingkat Kementerian
Di tingkat kementerian, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan :
1. Pengelolaan data perhubungan darat yang menjadi kewenangan pemerintah pusat; 2. Pengelolaan sistem informasi APL-HUBDAT Nasional; 3. Pengevaluasian semua informasi perhubungan darat yang dikelola oleh Dinas pada
Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota ke dalam sistem informasi perhubungan darat pada Tingkat Nasional; dan
4. Koordinasi dengan Dinas pada Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kementerian dan Institusi terkait di Tingkat Pusat.
Dengan demikian, APL-HUBDAT Tingkat Pusat mengelola data dan informasi perhubungan darat pada lokasi-lokasi yang menjadi kewenangan Pusat. Selain itu, Kementerian Perhubungan juga melakukan evaluasi atas semua informasi perhubungan darat yang dikelola Dinas pada Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota serta mengintegrasikannya ke dalam APL-HUBDAT Tingkat Pusat sehingga membentuk APL-HUBDAT Nasional.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
6.1.2. Tingkat Provinsi
Di tingkat provinsi, dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan :
1. Pengelolaan data perhubungan darat yang menjadi kewenangan provinsi; 2. Pengelolaan sistem informasi APL-HUBDAT Provinsi; 3. Pengevaluasian semua informasi perhubungan darat yang dikelola oleh Dinas pada
Kabupaten/Kota, Unit Pelaksana Teknis data dan informasi Pusat yang berada di wilayah provinsi yang bersangkutan ke dalam sistem informasi APL-HUBDAT pada tingkat provinsi; dan
4. Koordinasi dengan Dinas pada Kabupaten/Kota, Unit Pelaksana Teknis pengelola data dan informasi pusat yang berada di wilayah provinsi yang bersangkutan serta institusi terkait pada tingkat provinsi.
Dengan demikian, APL-HUBDAT Tingkat Provinsi mengelola data dan informasi perhubungan darat pada lokasi-lokasi yang menjadi kewenangan Provinsi. Selain itu, Dinas Perhubungan Provinsi juga melakukan evaluasi atas semua informasi perhubungan darat yang dikelola Dinas pada Tingkat Kabupaten/Kota dan UPT pusat di wilayah provinsi tersebut serta mengintegrasikannya ke dalam APL-HUBDAT Tingkat Provinsi dan Pusat.
6.1.3. Tingkat Kabupaten/Kota
Di tingkat Kabupaten/Kota, dalam hal ini Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan :
1. Pengelolaan data perhubungan darat yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang bersangkutan;
2. Pengelolaan sistem informasi APL-HUBDAT Kabupaten/Kota; 3. Pengevaluasian semua informasi perhubungan darat yang dikelola oleh Dinas pada
Kabupaten/Kota, Unit Pelaksana Teknis data dan informasi Pusat dan Provinsi yang berada di wilayah Kabupaten/Kota yang bersangkutan ke dalam sistem informasi APL-HUBDAT pada tingkat kabupaten; dan
4. Koordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis pengelola data dan informasi pusat dan provinsi yang berada di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan serta institusi terkait pada tingkat kabupaten.
Dengan demikian, APL-HUBDAT Tingkat Kabupaten/Kota mengelola data dan informasi perhubungan darat pada lokasi-lokasi yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota. Selain itu,
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Dinas Perhubungan Provinsi juga melakukan evaluasi atas semua informasi perhubungan darat yang dikelola Dinas pada Tingkat Kabupaten/Kota, UPT pusat, dan UPT provinsi di wilayah kabupaten/kota tersebut serta mengintegrasikannya ke dalam APL-HUBDAT Tingkat Provinsi dan Pusat.
6.1.4. Aliran Data APL-HUBDAT
APL-HUBDAT Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota terintegrasi menjadi satu sistem informasi perhubungan darat yang menyeluruh (holistic). Dalam sistem informasi APL-HUBDAT tersebut akan terjadi aliran data dan informasi perhubungan darat secara vertikal dari UPT ke Kabupaten/Kota, ke Provinsi, dan ke Pusat yang dilaksanakan melalui akses Internet, akses jarak jauh (remote access), dan media penyimpanan data lainnya.
Dengan demikian, APL-HUBDAT yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bersama Dinas Provinsi dan Kapupaten/Kota serta UPT Pusat dan Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing, secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 6.1. Aliran Data APL-HUBDAT
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Selain itu, arus data dan informasi perhubungan juga mengalir secara horizontal di tingkat Pusat (antara Kementerian Perhubungan dengan Lembaga/Institusi terkait perhubungan) serta di tingkat Daerah (antara Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan Dinas/Instansi terkait perhubungan lainnya).
VI.2. Kondisi Eksisting
Pemetaan kondisi eksisting dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi pengelolaan informasi perhubungan darat dewasa ini, khususnya di lingkungan Kementerian Perhubungan. Hasil pemetaan tersebut digunakan sebagai landasan dalam penyusunan strategi pengembangan APL-HUBDAT sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam UU No. 22 tahun 2009.
Pemetaan kondisi pengelolaan informasi perhubungan ini dilakukan dengan cara mempelajari berbagai dokumen yang berhubungan dengan pengelolaan informasi di sektor perhubungan khususnya di subsektor perhubungan darat serta referensi yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi di Kementerian Perhubungan, khususnya di Ditjen Perhubungan Darat. Dalam melakukan pemetaan ini Tim Konsultan juga melaksanakan kunjungan lapangan ke Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Maluku guna mengumpulkan data dan informasi seakurat mungkin, serta melakukan wawancara dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) di wilayah tersebut.
Pemetaan atas kondisi pengelolaan informasi perhubungan darat difokuskan pada 3 (tiga) komponen APL-HUBDAT, yaitu:
i) Informasi perhubungan darat, ii) Teknologi (Prasarana dan Sarana) APL-HUBDAT, dan iii) Kelembagaan (Institusi Pengelola) APL-HUBDAT.
Dari hasil review Tim Konsultan didapatkan bahwa secara umum kondisi pengelolaan data dan informasi perhubungan di lingkungan Kementerian Perhubungan saat ini adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan dilaksanakan secara tersebar di berbagai institusi/unit kerja, baik di Tingkat Pusat maupun Daerah.
2. Pengelolaan data oleh institusi pengelola data perhubungan di Daerah dan di Pusat belum terpadu dan terkoordinasi.
3. Keberadaan data belum terstruktur, terintegrasi dan terorganisir, sehingga ketersediaan data tidak selalu dapat memenuhi kebutuhan jajaran manajemen di sektor perhubungan dan pengguna lainnya.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
4. Masih dijumpainya kesulitan dalam memperoleh data secara cepat. Hal ini disebabkan penyelenggaraannya yang masih sangat terbatas dan masih kurangnya perhatian atas pengelolaan data dan informasi perhubungan darat. Peralatan pengelolaan data belum memadai dan biaya operasi dan pemeliharaan (O&P) peralatan tidak mencukupi. Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh masih terbatasnya jaringan komputer pengelola data serta masih terbatasnya lebar jalur (bandwidth) komunikasi yang ada.
6.2.1. Informasi Perhubungan Darat
Pemetaan informasi perhubungan darat dilakukan terhadap aspek: (i) Data perhubungan darat, (ii) Alur Pengolahan Data perhubungan darat, dan (iii) Prosedur-prosedur Operasi Standar (SOP – Standard Operation Procedures) yang dipakai dalam pengelolaan data perhubungan darat.
6.2.1.1. Data Perhubungan Darat.
6.2.1.1.1. Data Perhubungan Darat di tingkat Pusat
Dewasa ini data perhubungan darat yang dikumpulkan sebagian merupakan data sekunder yaitu data yang telah ada di beberapa instansi jajaran Ditjen Perhubungan Darat. Data tersebut terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
1. Data Tekstual yang terdiri dari huruf dan angka yang tersusun dalam format non-spasial. 2. Data Spasial, yaitu data yang membentuk gambar peta beserta atribut-atributnya.
Kedua jenis data tersebut tersedia dalam bentuk tercetak (hardcopy) yaitu berupa lembaran-lembaran halaman dengan tabel-tabel atau peta, dan dalam bentuk digital (softcopy) yaitu berupa file-file digital. Data perhubungan darat yang ada juga dibedakan berdasarkan data yang statis dengan data dinamis.
Secara umum kondisi data perhubungan darat di Pusat saat ini adalah sebagai berikut : § Data kurang akurat; § Data belum lengkap; § Data belum di update; § Belum semua data berbasis GIS; dan § Format informasi masih perlu dikembangkan.
6.2.1.1.2. Data Perhubungan Darat di tingkat Daerah
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Secara umum kondisi data Perhubungan Darat di Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) saat ini sama dengan di kondisi data di Pusat, yaitu:
§ Data kurang akurat; § Data belum lengkap; § Data belum di update; dan § Belum semua data berbasis GIS.
6.2.1.2. Alur Pengolahan Data Perhubungan Darat.
Sumber data perhubungan darat yang terpenting adalah unit-unit kerja di lingkungan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Data juga berasal dari Kabupaten/Kota, Provinsi, serta UPT Pusat dan Daerah. Sumber ini menyediakan data untuk Pusat, pada berbagai tingkatan pekerjaan dan berbagai tingkatan agregasi.
Data diharapkan mengalir dari sumbernya baik secara regular baik vertikal maupun horizontal mengikuti jalur yang tersedia secara teratur dan tepat waktu. Selain itu, berbagai mekanisme diperlukan untuk menjaga kualitas (kebenaran dan keakuratan) data.
Data perhubungan darat yang ada saat ini sebagian dihasilkan langsung oleh Kabupaten/Kota, sebagian oleh Provinsi, dan sebagian lainnya oleh UPT Pusat dan Daerah. Namun dari hasil review oleh Tim Konsultan diketahui bahwa sumber-sumber data tersebut tidak memiliki alur data yang regular dan terstruktur sehingga menghadapi kendala dalam mengantarkan data ke level yang lebih tinggi untuk diagregasi dan digunakan. Karena itu, kompilasi data di Pusat dan dilaksanakan secara semi integrasi (ad-hoc flow) serta dengan memasukan data (data entry) dari sistem lain atau publikasi lainnya.
6.2.1.3. Prosedur Operasi Standar.
Untuk memaksimalkan kegiatan pengelolaan data dan informasi perhubungan darat maka diperlukan berbagai Prosedur Operasi Standar sebagai acuan tindak bagi para pengelola APL-HUBDAT di Pusat dan Daerah. Prosedur Operasi Standar ini memberi ketegasan tentang jenis, hubungan dan mekanisme kerja, serta peran pengelolaan data dan informasi masing-masing petugas di instansi pengelola APL-HUBDAT. Rancangan ini berisikan panduan mengenai prosedur-prosedur standar dalam pengelolaan data dan informasi perhubungan darat, antara lain:
§ Pengembangan serta pengoperasian dan pemeliharaan (O&P) Situs Web Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
§ Pengembangan serta pengoperasian dan pemeliharaan (O&P) Sistem Informasi APL-HUBDAT
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
§ Pengembangan serta pengoperasian dan pemeliharaan (O&P) aplikasi-aplikasi SIG (Sistem Informasi Georgrafis)
§ Pengembangan serta pengoperasian dan pemeliharaan (O&P) Jaringan Komputer § Pengembangan serta pengoperasian dan pemeliharaan (O&P) Server Jaringan § Pengembangan serta pengoperasian dan pemeliharaan (O&P) Komputer Client § Pengelolaan Server Basisdata (Database)
6.2.2. Teknologi (Sarana dan Prasarana)
Teknologi (sarana dan prasarana) difokuskan pada piranti lunak (software) serta perangkat keras (hardware) yang saat ini digunakan dalam pengelolaan informasi perhubungan darat. 6.2.2.1. Piranti Lunak (Software)
Telah banyak dikembangkan aplikasi-aplikasi atau sistem informasi baik yang digunakan untuk mengelola informasi Transportasi Darat, maupun untuk tujuan lainnya. Namun demikian, sifatnya masih parsial dan belum integral.
6.2.2.2. Perangkat Keras (Hardware)
APL-HUBDAT diproyeksikan sebagai referensi utama untuk data dan informasi perhubungan darat di Indonesia. Artinya, secara bertahap APL-HUBDAT akan menjelma menjadi pusat data dan informasi perhubungan darat di berbagai tingkatan (Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota). Karena itu perlu dipetakan kondisi teknologi informasi pengelolaan APL-HUBDAT di semua tingkatan ditinjau dari standar pusat data, yaitu Standar TIA-942.
Standar TIA-942 adalah standar untuk pusat data (data center) yang dibuat oleh Asosiasi Industri Telekomunikasi (Telecommunications Industry Association – TIA) pada bulan Juni 2005. Standar TIA-942 merupakan pedoman standar untuk perencanaan dan pembangunan pusat data, terutama untuk sistem pengkabelan dan rancangan jaringan (network design). Standar ini menggolongkan pusat data ke dalam 4 (empat) kelompok (tier) seperti terlihat pada Tabel 6.1 di bawah ini.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tier I: Basic Tier II:
Redundant Components
Tier III: Concurrently Maintainable
Tier IV: Fault Tolerance
Number of Delivery Path
Only 1 Only 1 1 Active, 1 Passive 2 Active
Redundant Components
N (Maybe None)
N+1 (Systems)
N+1 (Systems + Power)
2 (N+1) or S+S (All)
Support Space to Raised Floor Ratio
20% 30% 80-90% 100%
Initial Watts/ft 20-30 40-50 40-60 50-80 Ultimate Watts/ft
20-30 40-50 100-150 150+
Raised Floor Height
12” 18” 30-36” 30-36”
Floor Loading Pounds/ft
85 100 150 150+
Utility Voltage 208, 480 208, 480 12-15kV 12-15kV Power Support UPS UPS +
Generator UPS + Generator UPS +
Generator Critical Path Support Required
Shutdown Shutdown Auto Auto
Annual IT Downtime Due to Site
28.8 hrs 22.0 hrs 1.6 hrs 0.4 hrs
Site Availability 99.671% 99.749% 99.982% 99.995% Raised Floor Construction $/ft
$450 $600 $900 $1,100+
Table 6.1: Datacenter Tiers
Manfaat utama Standar TIA-942 dalam perancangan pusat data adalah pemakaian nomenklatur standar, operasi tanpa gagal (failsafe), perlindungan yang kuat (robust) terhadap bencana alam dan akibat perbuatan manusia, serta kehandalan (reliability), ekspandabilitas (expandability) dan skalabilitas (scalability) jangka panjang. Standar TIA-942 merupakan cara yang objektif dalam menentukan kualitas suatu pusat data. Karena itu Standar TIA-942 dapat dipakai untuk membandingkan suatu pusat data dengan yang lainnya.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
6.2.3. Kelembagaan (Institusi Pengelola)
Dalam menyelenggarakan pengelolaan APL-HUBDAT, perlu didukung oleh Tim Pengelola APL-HUBDAT yang bisa dibentuk melalui Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat. Tim ini terdiri dari Tim Pengarah (dengan anggota pejabat-pejabat Eselon II), Tim Pelaksana (dengan anggota pejabat-pejabat Eselon III, IV, dan staff teknis), dan Tim Sekretariat (dengan anggota pejabat Eselon IV dan staff administrasi).
APL-HUBDAT di Tingkat Pusat akan mengakomodasi semua sistem yang berkaitan dengan perhubungan darat di lingkungan Kementerian Perhubungan, khususnya Ditjen Perhubungan Darat. APL-HUBDAT di Tingkat Pusat merupakan sistem informasi terpadu (integrated information system) yang dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan perhubungan darat, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
APL-HUBDAT di Tingkat Pusat sesungguhnya merupakan interaksi dari sistem-sistem informasi perhubungan darat yang telah dan akan dibangun oleh seluruh direktorat dalam lingkungan Ditjen Perhubungan Darat sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Karena itu kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan validasi data rinci dilakukan oleh masing-masing direktorat terkait, serta Unit Pelaksana Teknis. Sedangkan Ditjen Perhubungan Darat akan melakukan pengolahan data dalam bentuk agregat.
APL-HUBDAT di Tingkat Daerah (Provinsi dan Kabupaten) perlu dibentuk melalui Keputusan Kepala Daerah dan/atau melalui peraturan daerah.
VI.3. Pengelolaan Basis Data
APL-HUBDAT sesungguhnya adalah suatu sistem informasi yang terdistribusi karena pengelola APL-HUBDAT tersebar di berbagai institusi Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, serta UPT Pusat dan Daerah. Dengan demikian, sejatinya metoda pengelolaan basisdata terdistribusi adalah metoda yang paling cocok untuk diterapkan dalam APL-HUBDAT. Namun demikian, terdapat kendala teknis dan non teknis sebagai berikut :
1. Pengelola APL-HUBDAT adalah lintas sektoral sehingga memiliki tugas dan kewenangan yang berbeda. Kebanyakan institusi Pengelola APL-HUBDAT di berbagai tingkatan memiliki tugas dan wewenang yang terfokus pada substansi di luar perhubungan darat.
2. Basisdata terdistribusi membutuhkan interkoneksi jaringan yang tetap (steady) dan handal (reliable) yang sulit diimplementasikan terutama untuk interkoneksi Pusat dengan
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 11 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Daerah. Kalaupun dipaksakan juga maka dibutuhkan biaya operasional yang sangat tinggi.
Mengingat kondisi tersebut di atas maka APL-HUBDAT dirancang untuk menerapkan metoda pengelolaan basisdata terpusat, dimana setiap Pengelola APL-HUBDAT mengelola basisdata masing-masing secara mandiri.
Untuk mendapatkan gambaran yang lengkap tentang informasi Perhubungan Darat di berbagai tingkatan maka:
1. Di Tingkat Pusat akan dibangun basisdata APL-HUBDAT Nasional untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data agregat tingkat Nasional
2. Di Tingkat Provinsi akan dibangun basisdata APL-HUBDAT Provinsi untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data agregat tingkat Provinsi
3. Di Tingkat Kabupaten/Kota akan dibangun basisdata APL-HUBDAT Kabupaten/Kota untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data tingkat Kabupaten/Kota.
Dengan pendekatan tersebut maka metoda pengelolaan Basisdata APL-HUBDAT dapat digambarkan secara sederhana berikut ini:
Gambar 6.2. Basisdata APL-HUBDAT
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 12 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
VI.4. Pertimbangan Arsitektur Aplikasi
Pengembangan dan implementasi APL-HUBDAT memerlukan pertimbangan yang mendalam atas arsitektur aplikasi yang akan digunakan. Ketepatan dalam memilih arsitektur aplikasi akan dapat menjamin kemudahan dalam pengembangan (scalability), kegunaan (applicability), kehandalan (reliability), ketersediaan (availability), dan kemudahan dalam pengelolaan (manageability) dari aplikasi-aplikasi APL-HUBDAT.
Arsitektur aplikasi yang tepat juga berfungsi untuk mengatur dinamika fungsi-fungsi aplikasi gabungan, membantu merumuskan strategi penyebaran (distribution) aplikasi, dan membantu untuk menjaga dari pengaruh negatif terhadap pengoperasian APL-HUBDAT yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian teknologi yang baru.
Dalam pengembangan rancangan strategis Arsitektur Aplikasi APL-HUBDAT selain aspek teknis juga dipertimbangkan undang-undang dan peraturan Pemerintah terkait, khususnya:
a. Surat Edaran MENKOMINFO No. 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 tanggal 24 Oktober 2005 tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Piranti Lunak Legal di Lingkungan Instansi Pemerintah
b. Surat Edaran MENPAN No. SE/01/M.PAN/2/2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS)
APL-HUBDAT merupakan integrasi dan sinergi dari sistem-sistem informasi perhubungan darat yang dilaksanakan oleh Pengelola APL-HUBDAT di berbagai tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, serta UPT Pusat dan Daerah). Ruang lingkup dan kebutuhan Pengelola APL-HUBDAT dapat berbeda pada tiap tingkatan dan dapat berbeda pula pada setiap institusi sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Karena itu, arsitektur aplikasi APL-HUBDAT akan diterapkan secara bervariasi disesuaikan dengan ruang lingkup dan kebutuhan Pengelola yang bersangkutan.
Arsitektur aplikasi merupakan suatu rancangan aplikasi yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi. Arsitektur aplikasi dibuat berdasarkan kebutuhan untuk mendukung kegiatan operasional suatu organisasi, baik pemerintah maupun swasta. Karena itu arsitektur aplikasi bisa sangat sederhana, bisa pula sangat rumit (complicated) dan melibatkan interaksi yang intens dari piranti lunak aplikasi, basisdata, dan piranti lunak sistem. Ditinjau dari cara interaksi pengguna dengan aplikasi maka arsitektur aplikasi dapat digolongkan ke dalam 4 (empat) kelompok besar, yaitu: (i) Arsitektur One-Tier (Standalone), (ii) Arsitektur Two-Tier (Client/Server), (iii) Arsitektur Three-Tier, dan (iii) Arsitektur Multi-Tier.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VI - 13 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
6.4.1. Arsitektur Aplikasi di Tingkat Pusat
APL-HUBDAT Tingkat Pusat, atau APL-HUBDAT Nasional, merupakan simpul (node) utama dalam pengelolaan data dan informasi perhubungan darat di Indonesia. APL-HUBDAT Nasional ini menjadi gerbang (gateway) utama untuk menerima data masukan (input) dan menyebarluaskan (dissemination) produk informasi tingkat nasional. Karena itu, APL-HUBDAT Nasional akan mengelola basisdata (database) dan/atau gudang data (datamart atau data warehouse) yang berisi data terkonsolidasi sebagai hasil proses ekstraksi, transformasi, dan agregasi data-data yang diterima dari Provinsi, Kabupaten/Kota, serta UPT Pusat dan Daerah.
Disamping itu, APL-HUBDAT Nasional juga akan mengelola metadata-metadata yang mengandung informasi tentang data-data dan informasi Perhubungan Darat yang dikelola oleh Pengelola APL-HUBDAT di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, serta UPT Pusat dan Daerah. Dengan demikian, pengguna yang memerlukan data rinci dapat mengakses langsung APL-HUBDAT yang bersangkutan.
Untuk itu, diperlukan arsitektur aplikasi yang memungkinkan berbagi berkas atau periferal serta kemampuan akses komputer melalui jarak jauh. Dari keempat jenis arsitektur aplikasi di atas maka Arsitektur Aplikasi Multi Tier merupakan arsitektur yang paling cocok bagi APL-HUBDAT Nasional. Arsitektur tersebut memberikan keleluasaan dalam pengembangan aplikasi mulai dari yang berskala regional hingga menjadi sebuah aplikasi berskala internasional dengan memanfaatkan teknologi Internet.
6.4.2. Arsitektur Aplikasi di Daerah
APL-HUBDAT di daerah, memiliki fungsionalitas yang sama dengan APL-HUBDAT Nasional. Bedanya, APL-HUBDAT di Daerah memiliki kandungan data yang lebih terbatas. APL-HUBDAT Provinsi ruang lingkupnya terbatas pada provinsi yang bersangkutan. Sedangkan APL-HUBDAT Kabupaten/Kota ruang lingkupnya adalah kabupaten/kota yang menjadi wewenangnya. Adapun APL-HUBDAT Pusat mencakup keseluruhan data, baik di kabupaten/kota, provinsi dan pusat.
Karena itu, APL-HUBDAT di daerah juga memerlukan arsitektur aplikasi yang memungkinkan berbagi berkas atau periferal serta kemampuan akses komputer melalui jarak jauh. Hanya saja, dalam memilih arsitektur aplikasi perlu dipertimbangkan kesiapan infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi serta kelembagaan di Daerah bersangkutan. Misalnya, suatu daerah tertentu dapat diterapkan Arsitektur Aplikasi Multi Tier karena kelembagaan dan infrastukturnya cukup solid, sedangkan di daerah lainnya mungkin hanya bisa diterapkan Arsitektur Aplikasi Client/Server karena belum siap untuk mengelola arsitektur aplikasi yang lebih rumit.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
BAB VII. RANCANGAN DETAIL SISTEM INFORMASI
Aplikasi data perhubungan darat (APL-HUBDAT) adalah suatu sistem terpadu yang akan mengelola data-data yang terkait dengan sarana dan prasarana perhubungan, yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian, pemeliharaan, pengevaluasian dan pemantauan. Untuk mengembangkan APL-HUBDAT, perlu disusun rancangan detail sistem informasi yang dimaksudkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut :
a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan kendala
sumber daya d. Memetakan tugas pokok dan fungsi stuktur organisasi terhadap sistem informasi.
Perancangan APL-HUBDAT mengikuti kaidah-kaidah perancangan sistem yang sudah baku, terstruktur dan terdokumentasi dengan baik. Hal ini dikarenakan bahwa perancangan suatu sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahapan ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan sesuai dengan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Secara garis besar, perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk 5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi 6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-konponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem.
Tahap perancangan/desain sistem mempunyai dua tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci)
Secara umum perancangan sistem dibagi dalam dua bagian, yaitu :
1. Perancangan secara umum atau perancangan konseptual, dan perancangan logikal atau perancangan secara makro
2. Perancangan sistem terinci atau perancangan sistem secara fisik
Tahapan perancangan sistem informasi dibagi menjadi dua antara lain :
a. Perancangan basis data, merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan ini terdiri dari perancangan secara konseptual, secara logis dan secara fisik.
b. Perancangan proses, biasanya menghasilkan dokumentasi sistem. Spesifikasi program dipakai sebagai petunjuk bagi pemrogram agar dapat mudah menuangkan proses ke dalam program.
VII.1. PERANCANGAN MASUKAN DATA
Tujuan dari perancangan masukan adalah untuk melakukan standarisasi format pemasukan data sehingga data-data yang dikumpulkan, dimasukkan dan diolah adalah jenis data yang bisa diterima dan dimengerti dan mencapai keakuratan yang tinggi. Proses pemasukan data dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama sebagai berikut, yaitu penangkapan data (data capture), penyiapan data (data preparation), dan pemasukan data (data entry). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan masukan data adalah :
· Tipe input · Fleksibel format · Kecepatan · Akurat · Metode verifikasi · Mudah dikoreksi · Keamanan · Mudah digunakan · Kompatibel dengan sistem yang lain · Biaya yang ekonomis
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Perancangan masukan data APL-HUBDAT mencakup data-data perhubungan darat yang mencakup : Data LLAJ, Data Angkutan Penyeberangan, Data LLASDP, Data Keselamatan, Data Manajemen, Data Publik dan Data dari Sumber Lain (Data Umum, Produk Hukum, Sumber Daya Manusia, Program Pembangunan, dan lain-lain). Perancangan masukan data menggunakan cu ke formulir-formulir data yang meng format data perhubungan darat tahun 2010.
Gambar 7.1. Contoh pemasukan data UPKB
VII.2. PERANCANGAN ANTAR MUKA
Merancang antarmuka merupakan bagian yang paling penting dari merancang sistem. Biasanya hal tersebut juga merupakan bagian yang paling sulit, karena dalam merancang antarmuka harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu sebuah antarmuka harus sederhana, sebuah antarmuka harus lengkap, dan sebuah antarmuka harus memilki kinerja yang cepat. Alasan utama mengapa antarmuka sulit untuk dirancang adalah karena setiap antarmuka adalah sebuah bahasa pemrograman yang kecil, antarmuka menjelaskan sekumpulan objek-objek dan operasi-operasi yang bisa digunakan untuk memanipulasi objek.
Dalam proses pengembangan antarmuka, kita bisa atau mungkin saja tidak bisa memisahkannya dari seluruh proses pengembangan sebuah produk. Walaupun begitu, fokus dari dua proses
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
tersebut sangatlah berbeda. Dalam proses pengembangan antarmuka, fokus haruslah terletak pada elemen-elemen antarmuka dan objek-objek yang pengguna lihat dan gunakan, dibandingkan dengan kemampuan sebuah program.
Elemen-Elemen dalam perancangan antarmuka adalah
1. Mendefinisikan konsep. Mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan pengguna dan mendefinisikan desain secara konseptual.
2. Memvalidasi konsep. Mengevaluasi konseptual desain tersebut. 3. Merancang. Mengevaluasi prototype. Menandai dan memperbaiki masalah-masalah yang
ditemukan. 4. Pengembangan. Melakukan pengujian secara berkala terhadap desain yang lebih dahulu
dibuat dan desain yang paling terakhir dibuat. Menandai dan memperbaiki masalah-masalah yang ditemukan.
Gambar 7.2. Perancangan Antar Muka
Proses yang secara rinci menggambarkan bagaimana perancangan dan pengembangan antarmuka terlihat pada gambar di atas. Empat tahap utama dalam proses tersebut adalah:
· Mengumpulkan atau menganalisa informasi dari pengguna · Merancang Antarmuka · Mengembangkan Antarmuka · Memvalidasi Antarmuka.
Proses-proses tersebut independen dari hardware dan software, sistem operasi dan peralatan yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan produk antarmuka sebagai berikut :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
1. Mengumpulkan atau Menganalisa Informasi Pengguna. Proses perancangan antarmuka dimulai dari memahami pengguna. Sebelum merancang antarmuka, kita harus mengetahui masalah apa yang ingin pengguna selesaikan dan bagaimana mereka melakukan pekerjaan mereka. Pengumpulan dan penganalisaan aktivitas-aktivitas pada tahap pertama ini dapat dijabarkan dalam lima langkah:
· Menentukan profil pengguna. · Melakukan analisa terhadap task-task pengguna. · Mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan pengguna. · Menganalisa user environments. · Mencocokan kebutuhan tersebut dengan task.
2. Merancang Antarmuka. Dalam merancang antarmuka ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu:
· Menjelaskan kegunaan dan tujuan. · Menetapkan icon objek, views, dan representasi visual. · Merancang objek dan jendela menu · Memperbaiki rancangan visual.
3. Mengembangkan Antarmuka. Hal pertama yang bisa dilakukan dalam membangun antarmuka adalah membangun prototype. Membangun prototype adalah cara yang berharga dalam membuat rancangan awal dan membuat demonstrasi produk dan penting untuk pengujian kegunaan antarmuka. Dari prototype tersebut, perancang antarmuka dapat mulai membangun antarmuka secara utuh. Ketika membuat prototype, sangat penting untuk diingat bahwa prototype harus dapat di buang setelah digunakan (disposable). Jangan takut untuk membuang sebuah prototype. Tujuan dalam membuat prototype adalah untuk mempercepat dan mempermudah dalam memvisualisasikan desain alternatif dan konsep, bukan untuk membangun kode yang akan digunakan sebagai bagian dari produk.
4. Melakukan Validasi Terhadap Antarmuka. Evaluasi kegunaan adalah bagian penting dari proses pengembangan, untuk mengetahui bagaimana tanggapan pengguna terhadap antarmuka yang telah dibuat. Evaluasi ini akan digunakan untuk memperbaiki kekurangan pada antarmuka yang telah dibangun. Aturan emas dalam perancangan antarmuka:
· Buat Pengguna menguasai antarmuka. · Kurangi user's memory load · Buat antarmuka yang konsisten
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Perancangan antar muka pengguna sistem informasi APL-HUBDAT akan mengadopsi teknologi terkini berikut filosofinya. Sistem yang akan dikembangkan akan menggunakan filosofi tampilan ribbon menu, seperti yang saat ini digunakan oleh Microsoft Office 2000.
Gambar 7.3. Tampilan menu ribbon
Gambar 7.4. Tampilan menu popup
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 7.5. Tampilan form pemasukan data
VII.3. PERANCANGAN KELUARAN
Perancangan keluaran dimaksudkan untuk menyajikan data dan informasi perhubungan darat dalam format yang bisa dipresentasikan, dicetak, dimanfaatkan untuk keperluan lebih lanjut, dan dilakukan pertukaran data. Keluaran APL-HUBDAT ini akan menghasilkan data dan informasi perhubungan darat, yang meliputi antara lain :
A. DATA UMUM 1. Luas Wilayah 2. Kependudukan 3. Produk Domestik Bruto (PDRB) 4. Pergerakan Asal Tujuan (O/D Matriks)
B. DATA BIDANG PRASARANA LLAJ
1. Prasarana Jalan a. Perkembangan Jalan menurut Status,Jenis Konstruksi dan Kondisi Jalan. b. Kinerja Ruas Jalan Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota.
2. Inventarisasi Pengujian Kendaraan Bermotor 3. Terminal Menurut Type 4. Jembatan Timbang
C. DATA BIDANG SARANA LLAJ
1. Perkembangan Kendaraan Bermotor 2. Kendaraan Angkutan Penumpang Umum 3. Kendaraan Angkutan Barang
D. DATA FASILITAS PENUNJANG / PERLENGKAPAN JALAN
1. Rambu 2. Marka Jalan
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
3. Pagar Pengaman 4. Deliniator 5. Cermin Tikungan 6. Paku Jalan 7. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas 8. Lampu Penerangan Jalan.
E. DATA BIDANG ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU
1. Data Sungai dan Danau 2. Alur Pelayaran Sungai dan Danau 3. Jaringan Angkutan Sungai 4. Gambar Jaringan Angkutan ASD 5. Perkembangan Armada Sungai dan Danau 6. Perkembangan Dermaga Sungai dan Danau 7. Produksi Angkutan Sungai dan Danau 8. Perkembangan Rambu Sungai 9. Inventarisasi Dermaga Sungai dan Danau
F. DATA BIDANG ANGKUTAN PENYEBERANGAN
1. Perkembangan Lintas Penyeberangan 2. Pelabuhan Penyeberangan 3. Kapal Penyeberangan 4. Jenis Pengoperasian Kapal Penyeberangan 5. Jumlah Kapal Penyeberangan Berdasarkan Pemilik 6. Produksi Angkutan Penyeberangan 7. Kinerja Lintas penyeberangan 8. Inventarisasi Pelabuhan Penyeberangan.
G. DATA BIDANG KESELAMATAN
1. Kecelakaan Lalu Lintas Jalan 2. Kecelakaan ASDP
H. PRODUK HUKUM I. SUMBER DAYA MANUSIA J. PROGRAM PEMBANGUNAN K. LAIN-LAIN.
Selain itu, keluaran yang disediakan oleh APL-HUBDAT dapat digunakan antara lain untuk keperluan :
· Pelacakan data dan informasi perhubungan darat akan tersedia, mudah, cepat akurat, lengkap dan relevan
· Dapat dengan mudah dan cepat dalam membuat laporan sarana dan prasarana perhubungan darat
· Mengetahui gambaran tentang profil perhubungan darat di suatu lokasi
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
· Mengetahui series data, analisa statistik, dan lain-lain
Ketepatan waktu dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan, sangat penting artinya, karena penyediaan informasi yang tidak cepat akan menyebabkan informasi yang diterima akan mengurangi makna dari informasi tersebut. Jika kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan secara manual, maka akan mengurangi kualitas dari informasi terutama yang terkait dengan pemanfaatan (usefulness), ketepatan waktu (timelines) dan kelengkapan (completeness).
Pelaporan akan diarahkan dalam format BIFF yang bisa dibuka dengan menggunakan speadsheet software seperti Microsoft Excel, Star Office atau Open Office.
VII.4. RANCANGAN STANDARISASI
Rancangan standarisasi APL-HUBDAT dikelompokkan atas :
1. Standarisasi aplikasi 2. Standarisasi screen layout dan desain layout 3. Standarisasi penamaan modul dan fungsi 4. Standarisasi pemakaian variabel, data type, data type buatan dan pemakaian
konstanta
7.4.1 Standarisasi Aplikasi
Aplikasi APL-HUBDAT akan digunakan sebagai interface antara pengguna dengan sistem database, yang akan didesain secara user friendly dan ergonomis. Konektivitas dengan data literal yang disimpan dalam MySQL Database Server. Program aplikasi dibangun dengan menggunakan Lazarus for windows berbasiskan bahasa pemrograman turbo pascal. Aplikasi akan digunakan oleh pengguna yang langsung berhubungan dengan data transaksi. Fasilitas untuk aplikasi front end terdiri dari subrutin untuk pemeliharaan data (insert, update, delete), pelacakan data, dan laporan-laporan yang terkait dengan pemeliharaan data.
MySQL Database Server digunakan untuk menyimpan, mengelola, mengolah dan memanipulasi data-data perhubungan darat. Software ini harus diinstalkan di komputer server. Untuk memudahkan dalam pengadministrasian data, maka instalkan pula software pendukung MySQL Workbench seperti gambar dibawah ini.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 7.6. Tampilan MySQL Workbench
Gambar 7.7. Tampilan Pemeliharaan Tabel
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 11 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
7.4.2 Standarisasi Screen Layout
Standarisasi screen layout pengembangan APL-HUBDAT adalah sebagai berikut :
q Menggunakan Graphical User Interface dengan resolusi minimum 1024 x 768 pixels
q Struktur menu dengan standar umum windows q Toolbar sebagai shorcut penggunaan menu q Tombol navigasi
Screen layout akan mengadopsi perkembangan teknologi terkini sehingga memungkinkan untuk penyajian yang lebih interaktif dan menarik. Evolusi penyajian screen layout berkembang dengan filosofi yang mengikuti keinginan dari pengguna. Di era aplikasi berbasis sistem operasi DOS, semua bentuk masukan dalam format textbox, kemudian berevolusi dengan menambahkan popup menu. Setelah menggunakan sistem operasi berbasis grafis (windows), maka ada tambahan fungsi pemasukan data, sebagai contoh tombol dropdown, tombol radio, tombol check, dan lain-lain.
Pengembangan APL-HUBDAT akan menggunakan filosofi tampilan menggunakan ribbon menu, seperti yang saat ini digunakan oleh Microsoft Office 2000.
7.4.3. Standarisasi penamaan modul dan fungsi
Tidak dilakukan standarisasi khusus untuk penamaan modul dan fungsi, namun menggunakan rule of thumb bahwa setiap modul dan fungsi harus mencerminkan arti dari modul atau fungsi tersebut (meaningfull). Untuk itu, setiap modul dan fungsi menggunakan nama-nama yang mempunyai arti sesuai dengan maksud dari dikembangkannya modul atau fungsi tersebut. Hal ini dilakukan agar memudahkan pada saat dilakukan pencarian dan penelusuran.
7.4.4. Standarisasi pemakaian variabel, type data, type data buatan dan pemakaian konstanta
Tidak dilakukan standarisasi khusus untuk pemakaian variabel dan type data dengan pertimbangan yang sama dengan diatas. Pada pembuatan program, untuk mengoptimalkan penggunaan memory maka akan dihindari untuk penggunaan type data variant (type data yang bisa digunakan untuk setiap jenis data) dengan menggunakan type data yang sesuai dengan kebutuhan, dan pendeklarasian variabel sesuai dengan kebutuhan (variabel publik, private atau konstanta).
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 12 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
VII.5. RANCANGAN BASIS DATA
Rancangan basis data adalah media yang mentransformasi pekerjaan dari manual menuju terkomputerisasi, yaitu dengan memanfaatkan media penyimpanan secara elektronis yang memungkinkan akses terhadap data menjadi lebih cepat dan efisien. Permasalahan yang dihadapi pada waktu perancangan basis data yaitu bahwa basis data yang dibangun haruslah mampu untuk memenuhi kebutuhan di saat ini dan masa yang akan datang. Untuk itu rancangan basis data disiapkan dengan mempertimbangkan hal terebut, baik rancangan secara fisik maupun secara konseptualnya. Rancangan konseptual menunjukkan entity dan relasinya berdasarkan proses yang diinginkan. Untuk menentukan entity dan relasinya dilakukan analisis data tentang informasi yang ada terhadap spesifikasi kebutuhan.
Rancangan model konseptual basis data dalam sebuah organisasi menjadi tugas dari administrator basis data. Model konseptual merupakan kombinasi beberapa cara untuk memproses data untuk beberapa aplikasi. Model konseptual tidak tergantung pada aplikasi individual dan DBMS (Database Management System) yang digunakan, hardware komputer dan model fisiknya. Pada perancangan model konseptual basis data ini penekanan dilakukan pada struktur data dan relasi antara file. Pada perancangan model konseptual ini dapat dilakukan dengan menggunakan model data relasional, yaitu melalui teknik normalisasi dan teknik entity relationship.
Rancangan database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung rancangan sistem. Rancangan sistem terjadi pada dua tingkat, yaitu :
q Pada tingkat pertama perencanaan sistem, analisis dan rancangan umum dilaksanakan untuk menetapkan kebutuhan pemakai. Tingkat perancangan database ini melibatkan tahap front-end, bebas dari perancangan database tertentu atau Database Management System (DBMS).
q Pada tingkat kedua, rancangan umum, seperti diagram entitas relasi tingkat tinggi, ditransformasikan (atau didekomposisikan) ke dalam perancangan database rinci untuk sebuah DBMS tertentu yang akan digunakan untuk mengimplementasikan sistem total.
Ada tiga jenis model database, yaitu : model hierarki, mode jaringan dan model relasional. Pada masa lalu banyak penjual (vendors) menawarkan Database Management Systems (DBMS) yang berbasis model hierarkikal dan model jaringan. Namun saat ini, model Relational Database Management System (RDBMS) lebih banyak diaplikasikan.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 13 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
RDBMS dibuat dengan struktur tiga skema, Struktur lapisan ini mendefinisikan data organisasi pada tingkat yang berbeda, yaitu :
q Skema eksternal mendefinisikan bagaimana pemakai mengakses dan melihat output dari RDBMS, bebas dari bagaimana data disimpan atau diakses secara fisik. Akses dan manipulasi seperti ini dilaksanakan oleh pemakai dengan memperkerjakan bahasa prosedural, seperti COBOL atau bahasa query, seperti Structured Query Language (SQL), bahasa standar yang diakui untuk RDBMS
q Skema konseptual yang mendefinisikan model database relasional terdiri dari sekumpulan tabel yang dinormalisasi. Skema konseptual adalah rancangan dari database yang merupakan subyek utama dari suatu sistem informasi
q Skema Internal terdiri dari organisasi fisik dari data (misal : sekuensial, indeks sekuensial, langsung) dalam hal struktur fisik data dan metode-metode pengaksesan dari sistem operasi komputer.
Rancangan database mempertimbangkan pula konsep keterkaitan antar entitas yang dituangkan dalam Entity Relationship Diagram (ERD). Model ERD adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity dan Relationship.
Entity didefinisikan sebagai berikut :
q Entity adalah obyek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata q Entity set adalah kumpulan dari entity yang sejenis. Entity set dapat berupa :
ñ Obyek secara fisik, seperti : Rumah, Kendaraan, Peralatan, dll ñ Obyek secara konsep, seperti : pekerjaan, perusahaan, rencana, dll
Relationship didefinisikan sebagai hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity, dan relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. Karakteristik dari entity atau relationship disebut atribut. Atribut ini pulalah yang menyediakan penjelasan detail tentang suatu entity atau relationship.
Entity Relationship Diagram menggambarkan hubungan antar entitas. Hubungan entitas biasanya digambarkan sebagai :
v One to One v One to Many v Many to Many
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 14 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Pada disain database (disain fisik), hubungan yang terjadi hanyalah “one to many” (interdependency), sedangkan hubungan “one to one” dan “many to many” hanya digunakan pada saat disain konsepsi database.
Pengembangan APL-HUBDAT berbasis teknologi Client Server (two tier architecture) yang akan mengakses data yang disimpan pada Local Database Server dari komputer client di jaringan LAN, WAN, intranet atau internet.
Gambar 7.8. ERD Tabel Referensi
Gambar 7.9. ERD LLAJ
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 15 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 7.10. ERD LLASDP
Entity Relationship Diagram dijelaskan dengan kamus data yang berisi penjelasan tertulis tentang data yang ada di dalam database.
Gambar 7.11. Kamus Data
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 16 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
VII.6. PERANGKAT LUNAK
Pengembangan APL-HUBDAT akan menggunakan perangkat lunak yang tanpa biaya (freeware dan opensource), sehingga diharapkan bahwa pada saat sistem diimplementasikan tidak memerlukan biaya-biaya yang terkait dengan instalasi, lisensi pemakaian perangkat lunak lainnya, dan biaya distribusi aplikasi (deployment). Berdasarkan hal tersebut, maka perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Database server yang digunakan dalam pengembangan APL-HUBDAT menggunakan MySQL SQL Server. Perangkat lunak ini bebas untuk digunakan dan kehandalannya sudah teruji, mampu untuk mengolah data-data yang besar (angka, tekstual, foto, video dan object), memungkinkan untuk diinstalkan di lingkungan komputer baik yang standalone maupun terhubung dalam jaringan LAN, WAN, Intranet dan Extranet
b. Perangkat lunak untuk pembuatan sistem aplikasi menggunakan bahasa Lazarus (berbasis Object Pascal). Tidak diperlukan lisensi untuk penggunaan perangkat lunak. Lazarus adalah software opensource yang mengacu ke Borland Delphi. Sama halnya dengan Borland Delphi, sistem aplikasi yang dihasilkan sangat stabil (tidak terganggu dengan performansi dari sistem operasi Windows, jika sistem operasi Windows mengalami masalah dengan beberapa komponen librarynya). Hal ini sangat berbeda jika kita menggunakan perangkan lunak pengembangan keluarga Windows yang sangat tergantung dengan kestabilan sistem operasi Windows. Keuntungan lainnya adalah bahwa kompatibilitas Borland Delphi versi 5.0 dengan Lazarus (bahasa pemrograman berbasis Object Pascal di Linux dan MacOS/IGOS), sehingga pada saat kita akan mengkonversi sistem aplikasi ini ke sistem operasi Linux dan MacOS/IGOS, maka cukup dengan melakukan konversinya di Lazarus kemudian dicompile ulang tanpa harus melakukan kodifikasi ulang
c. Perangkat lunak spreadsheet, untuk menampilkan laporan dalam format BIFF (file Ms Excel). Jika, client tidak mempunyai lisensi Microsoft Office, maka bisa menggunakan perangkat lunak spreadsheet lainnya yang gratis seperti misalnya Star Office, Open Office, dan lain-lain. Aplikasi APL-HUBDAT menstandarkan laporan dalam format BIFF dengan alasan bahwa agar data dari sistem aplikasi bisa digunakan oleh pengguna lain untuk keperluannya yang khusus dan spesifik
d. Perangkat lunak berbasis web menggunakan teknologi Content Management System (CMS), yaitu dengan menggunakan Drupal opensource.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 17 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
VII.7. PERANGKAT KERAS
Arsitektur minimal perangkat keras (hardware) yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Gambar 7.12. Arsitektur Perangkat Keras
Gambar 7.12 memperlihatkan arsitektur perangkat keras sebagai berikut :
· Sistem yang akan dikembangkan menggunakan arsitektur teknologi client/server, yaitu dengan menggunakan database server sehingga mampu untuk mengolah data dengan kuantitas yang besar, baik data tekstual, grafik maupun video
· Sistem bisa beroperasi dalam lingkungan LAN/WAN dan Intranet/Extranet · Fleksibilitas, sehingga memungkinkan untuk dilakukan penambahan dan pengembangan
perangkat keras · Mengingat bahwa data-data perhubungan darat sangatlah penting, maka pada saat
kuantitas datanya menjadi sangat besar maka diperlukan untuk memiliki satu komputer tambahan yang akan dipergunakan sebagai backup server, yaitu untuk membackup data secara otomatis atau bisa pula difungsikan sebagai replication server, yaitu digunakan untuk mereplikasi data secara otomatis (mirror server), sehingga pada saat primary server mengalami gangguan, secara otomatis koneksi akan diswitch ke replication server sehingga pengguna tidak akan terganggu pada saat melakukan pemrosesan. Pada saat primary server sudah kembali normal, jika ada updating data di replication server, data secara otomatis direplikasi kembali ke primary server dan koneksi dikembalikan ke primary server
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VII - 18 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
· Apabila dimungkinkan untuk menambah Application Server, yang akan digunakan untuk membagi beban jaringan (reduce network traffic) sehingga memungkinkan akses client ke server menjadi lebih cepat.
VII.8. RANCANGAN FUNGSI
Fungsi-fungsi yang perlu dibentuk untuk menjalankan APL-HUBDAT adalah sebagai berikut :
1. Supervisor sistem, yaitu personil/operator yang bertugas menjadi penanggung jawab sistem secara keseluruhan, baik yang kaitannya dengan pemeliharaan data spasial dan tabular, instalasi sistem, maupun trouble shooter permasalahan sistem
2. Data encoder, yaitu personil/operator yang bertanggung jawab terhadap keakuratan, ketepatan dan keabsahan data
3. Manajemen, yaitu personil/operator yang mampu menjalankan aplikasi untuk kebutuhan pelaporan manajerial.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
BAB VIII. SISTEM APLIKASI
Sistem aplikasi menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan pengguna yang masih menggunakan proses manual ke dalam bentuk program aplikasi dengan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer. Sebelum suatu program aplikasi diimplementasikan, harus melalui beberapa pengujian terhadap prototipe sistem agar manfaat dari program aplikasi sesuai dengan yang diinginkan oleh pengguna. Prototipe sistem aplikasi telah dipresentasikan pada saat pembahasan konsep laporan akhir dengan beberapa masukan-masukan perbaikan.
Penggunaan prototipe sistem informasi ini menjadi penting karena sangat berguna untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai syarat-syarat informasi pengguna secara cepat. Kendall mengelompokkan prototipe sebagai berikut :
· Prototipe Pached-up, yaitu suatu sistem informasi yang memiliki semua prototipe yang diajukan tetapi menjadi model dasar yang sebenarnya akan ditingkatkan
· Prototipe non-operasional, yaitu prototipe dari skala nganggur yang disusun untuk menguji beberapa rancangan tertentu
· Prototipe First-of-Series yaitu pengembangan sistem yang melibatkan penciptaan suatu model dalam skala lengkap pertama
· Prototipe fitur-fitur terpilih yaitu pembangunan suatu model operasional yang mencakup beberapa fitur
Terdapat dua jenis prototipe, yaitu Prototipe jenis I atau jenis prototipe yang akan menjadi sistem operasi dan Prototipe jenis II yang merupakan suatu model yang dapat dibuang dan dapat berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.
Pengembangan prototipe jenis I terdiri dari langkah-langkah :
· Identifikasi kebutuhan pemakai · Pengembangan prototipe · Menentukan apakah prototipe dapat diterima · Penggunaan prototipe.
Sedangkan pengembangan prototipe jenis II terdiri dari langkah-langkah :
· Identifikasi kebutuhan pemakai
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
· Pengembangan prototipe · Menentukan apakah prototipe dapat diterima · Pengkodean sistem informasi · Pengujian sistem informasi · Menentukan jika sistem operasional dapat diterima · Penggunaan prototipe.
Keunggulan pengembangan sistem dengan cara prototyping adalah bahwa prototyping bermanfaat ketika terjadi ketidakpastian tentang persyaratan/keinginan, pemecahan rencana atau disain sistem. Prototyping juga bermanfaat untuk rancangan end-user interface dari suatu sistem informasi. Selain itu, prototyping mengurangi biaya pengembangan yang berlebihan, pengguna bisa mendapatkan gambaran desain sistem yang sesungguhnya serta pengembangan sistem lebih cepat jika dibandingkan dengan konsep SDLC (System Development Life Cycle). Selain dari keunggulan diatas kita lihat dengan rinci kelebihan dan kelemahan penggunaan prototipe:
Kelebihan menggunakan prototipe sebagai berikut :
1. pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena keterlibatan pemakai yang lebih intensif
2. meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi risiko pemakai tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan pemakai yang sangat tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan pemakai
3. mempersingkat waktu pengembangan 4. memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe kesalahan dapat terdeteksi
oleh pemakai 5. pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta perubahan-perubahan 6. menghemat biaya
Kelemahan dari menggunakan prototipe sebagai berikut :
1 hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh-sungguh dalam menyediakan waktu untuk menyelesaikan prototipe
2 kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototipe
3 mengingat target waktu yang pendek memungkinkan sistem yang dibuat tidak lengkap 4 pengulangan dalam penyempurnaan prototipe memungkinkan pemakai menjadi jenuh
dan memberikan reaksi yang negatif
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
5 prototipe menjadi tidak pernah berakhir apabila tidak dikelola dengan baik karena permintaan terhadap perubahan terlalu mudah dipenuhi.
Dalam pengembangan prototipe suatu sistem informasi, dimana penelitian tindakan merupakan bagian yang saling berasosiasi, maka pendekatan ini membutuhkan kolaborasi antar user dengan pendesain.
VIII.1. Fitur Sistem Aplikasi
Sistem aplikasi APL-HUBDAT didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan dari pengguna dan pemakai, dengan karakteristik sebagai berikut :
1. User Friendly GUI, dengan tampilan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh pengguna aplikasi
2. Menggunakan RDBMS (Relational Database Management System) sebagai platform penyimpanan datanya sehingga mudah dikelola, scalable (tidak terpengaruh secara signifikan oleh perkembangan besarnya data) serta dapat dibackup/restore setiap saat.
3. Dilengkapi dengan User Management sehingga aplikasi hanya bisa diakses oleh orang yang berhak
4. Arsitektur Client/Server 5. Adaptif terhadap perubahan, beberapa parameter dapat dikonfigurasi ulang oleh
pengguna aplikasi sehingga bila terjadi perubahan regulasi, aplikasi dapat menyesuaikan diri.
6. Interfacing, aplikasi mengakomodasi kebutuhan bila data ingin dikirim ke format dengan ekstensi .xls atau .doc sehingga data dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut.
APL-HUBDAT terdiri dari empat komponen utama, yaitu :
1. Supervisor sistem, digunakan untuk memelihara data-data referensi yang nantinya digunakan oleh sistem, misalnya : data tabel referensi, setup sistem, dan lain-lain. Selain memelihara data-data induk, komponen ini juga bertanggung jawab untuk dalam hal manajemen pengguna, yaitu memberikan hak-hak sesuai dengan jenis pengguna.
2. Pemeliharaan data, digunakan untuk memelihara data-data perhubungan darat, baik data-data yang statis maupun dinamis.
3. Pelaporan yang terdiri dari pelaporan manajemen dan pelaporan operasional. Pelaporan manajemen menghasilkan laporan-laporan untuk kebutuhan di level manajerial dalam bentuk data summary dan rekapitulasi. Sedangkan, pelaporan operasional menghasilkan
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
keluaran-keluaran berupa cetakan yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan oleh sistem untuk kebutuhan rutin.
4. Penelusuran, digunakan untuk pencarian informasi terhadap data perhubungan darat. Penelusuran dapat dilakukan dengan menentukan tingkat pilihan kriteria yang dikehendaki, dengan mengkombinasikan parameter-parameter yang tersedia
Fitur-fitur tambahan APL-HUBDAT sehingga menambah kemampuan dari sistem adalah sebagai berikut :
1. Terintegrasi dengan data tekstual dan foto / image 2. Penambahan atribut dan pemanfaatan alat bantu (misal : kamera) 3. Laporan dalam bentuk file office (ekstensi xls dan doc) sehingga mudah untuk dilakukan
pertukaran data. Penggunaan template yang dinamis sehingga setiap saat bisa disesuaikan jika ada perubahan dan menjamin fleksibilitas dari sistem.
VIII.2. Instalasi Sistem Aplikasi
APL-HUBDAT bisa dijalankan pada lingkungan komputer baik standalone, LAN, WAN, Intranet dan Extranet. Berikut adalah komponen yang harus diinstalkan pada lingkungan komputer :
1. Standalone, instalkan semua komponen diatas 2. Client/Server
a. Pada komputer server diinstalkan komponen MySQL database server freeware dan APL-HUBDAT database server
b. Pada komputer client diinstalkan komponen MySQL ODBC, aplikasi APL-HUBDAT dan Adobe Acrobat Reader (opsional, untuk membaca panduan).
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 8.1. Instalasi APL-HUBDAT
8.2.1. Instalasi MySQL Database Server
Pilih komponen MySQL Database Server dan klik tombol instalasi, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :
Gambar 8.2. Instalasi MySQL Database Server
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
8.2.2. Instalasi MySQL ODBC
Open Database Connectivity (disingkat menjadi ODBC) adalah sebuah standar terbuka untuk konektivitas antar mesin basis data. Standar ini menyediakan protokol yang dapat digunakan untuk menjalankan dan mengoneksikan sebuah aplikasi dengan sebuah sistem manajemen basis data (SMBD). Para desainer ODBC membuatnya dengan tujuan agar ODBC terbebas dari penggunaan bahasa pemrograman tertentu, sistem manajemen basis data tertentu, dan sistem operasi tertentu. MySQL Connector berfungsi untuk mengaktifkan koneksi antara aplikasi APL-HUBDAT dengan database sehingga dapat melakukan pengolahan data yang telah disimpan di dalam database.
Untuk memulai instalasi MySQL ODBC Connector, pilih MySQL ODBC Connector 5.1.8 for Windows 32 bits pada jendela instalasi (lihat gambar 1) kemudian klik instalasi.
Gambar 8.3. Instalasi MySQL ODBC
8.2.3. Instalasi MySQL WorkBench
MySQL Workbench digunakan untuk melakukan administrasi database MySQL dan utility-utility lainnya.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Gambar 8.4. Instalasi MySQL Workbench
8.2.4. Instalasi Aplikasi APL-HUBDAT
Aplikasi APL-HUBDAT adalah aplikasi utama sistem informasi aplikasi data perhubungan darat.
8.2.5. Instalasi Adobe Acrobat Reader
Instalasi Adobe Acrobat Reader digunakan untuk membaca panduan instalasi yang berformat portable data format (pdf).
8.2.6. Panduan
Panduan digunakan untuk membaca panduan instalasi.
8.2.7. Setup ODBC
Open Database Connectivity (ODBC) digunakan untuk menghubungkan antara aplikasi APL-HUBDAT dengan database MySQL. Sebelum menjalankan aplikasi APL-HUBDAT kita harus mengkoneksikan antara aplikasi APL-HUBDAT dengan databasenya. Pada Windows 7, klik tombol Start yang berada pada pojok kiri layar komputer anda kemudian pada kotak Seacrh programs and files ketikkan ODBC kemudian tekan enter. Pada Windows XP ikuti langkah berikut: Start – Control Panel – Performance and Maintenance - Administrative Tools – ODBC (Datasource).
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Setelah itu akan tampil sebuah jendela untuk mengatur koneksi ODBC seperti tampak pada gambar berikut :
Gambar 8.5. Pengaturan ODBC
Pilih System DSN kemudian klik tombol Add. Sebuah jendela baru akan terbuka untuk mulai mengatur ODBC. Pada kotak pilihan Select a driver for which you want to set up a data source pilihlah MySQL ODBC 5.1 Driver. Pilihan ini biasanya terletak pada bagian bawah. Klik pada pilihan tersebut kemudian klik Finish.
Gambar 8.6. Membuat ODBC baru
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Jendela MySQL Connector/ODBC Data Source Configuration akan muncul.
Gambar 8.7. Mengatur konfigurasi MySQL ODBC
Pada Data Source Name isikan APL-HUBDAT sebagai nama koneksi ODBC yang akan digunakan kemudian isikan localhost pada TCP/IP Server dan 3306 sebagai Port.
Isikan root sebagai User kemudian pilih APL-HUBDAT sebagai database yang akan kita koneksikan. Jika muncul jendela baru seperti gambar 16 maka koneksi tersebut telah berhasil.
Gambar 8.8. Koneksi berhasil.
Klik OK untuk keluar dan menyelesaikan koneksi MySQL.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
VIII.3. Menjalankan Sistem Aplikasi
Untuk menjalankan aplikasi APL-HUBDAT versi 1.0, dengan mengklik langsung pada tombol start, dan lanjut ke menu sesuai dengan penamaan pada saat dilakukan instalasi. Anda juga bisa langsung ke direktori dimana sistem diinstalkan dengan menggunakan Windows Explorer. Shortcut bisa dibuat di desktop -- sehingga tidak perlu setiap saat membuka direktori dengan Windows Explorer -- dengan cara klik kanan pada APL-HUBDAT.EXE dan klik send to – desktop (create shortcut). Klik ganda pada APL-HUBDAT.EXE. Selanjutnya akan muncul menu sebagai berikut :
Gambar 8.9. Koneksi berhasil.
Klik menu Arsip – Login, untuk masuk ke sistem sebagai pengguna sesuai dengan otorisasi yang diberikan.
Gambar 8.10. Form Login
Tombol navigasi berikut ini akan dijumpai dalam pemeliharaan data tabular
Gambar 8.11. Tombol Navigasi
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 11 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tombol Keterangan Data Pertama Menuju ke record pertama dari tabel yang aktif Data Sebelumnya Menuju ke satu record sebelumnya dari tabel yang aktif Data Berikutnya Menuju ke satu record berikutnya dari tabel yang aktif Data Terakhir Menuju ke record terakhir dari tabel yang aktif Tambah Data Menambahkan data Hapus Data Menghapus data Edit Data Mengedit/memodifikasi data Simpan Data Menyimpan data Batal Membatalkan perubahan Penyegaran Data Mengambil kembali data yang up to date dari server Sebagai contoh, pemeliharaan terminal dilakukan dengan menjalankan menu data – terminal
Gambar 8.12. Form Terminal
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 12 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Pencetakan data terminal, sebagai berikut :
Gambar 8.13. Pencetakan Terminal
PT. Chandra Wahana Raya Hal : VIII - 13 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Pencetakan data unit pengujian kendaraan bermotor, sebagai berikut :
Gambar 8.14. Pencetakan Unit Pengujian Kendaraan Bermotor
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IX - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
BAB IX. REKOMENDASI DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
Teknologi merupakan bagian dari kehidupan manusia dan masyarakat, bahkan pada dasarnya teknologi adalah salah satu sarana utama bagi manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berjalan sedemikian pesatnya, dan teknologi informasi termasuk yang sangat cepat merambah sampai di hampir seluruh aspek kehidupan. Berdasarkan hal tersebut, disadari atau tidak, kebutuhan terhadap informasi yang berkualitas, yaitu suatu informasi bisa tersedia dengan cepat, tepat dan akurat menjadi sangat penting untuk membantu kegiatan operasional dan manajerial suatu lembaga maupun instansi. Informasi dengan kualitas seperti ini sangat sulit bahkan tidak mungkin diperoleh secara manual jika jumlah, variasi dan kompleksitas datanya sangat besar, seperti yang ada di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Untuk itu diperlukan adanya suatu teknologi sistem komputerisasi yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana penunjang. Suatu sistem komputerisasi tidak akan ada maknanya apabila tidak ditunjang dengan program paket aplikasi yang tepat guna dan pemanfaatannyapun harus sesuai.
IX.1. Rekomendasi
Aplikasi Data Perhubungan Darat (APL-HUBDAT) dibangun dengan merujuk kepada :
a. Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009 b. Surat Edaran MENKOMINFO No. 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 tanggal 24 Oktober
2005 tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Piranti Lunak Legal di Lingkungan Instansi Pemerintah, dan
c. Surat Edaran MENPAN No. SE/01/M.PAN/2/2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS).
Mengacu kepada payung hukum diatas maka APL-HUBDAT siap untuk diimplementasikan tanpa melanggar hak cipta, lisensi dan adanya keharusan untuk mengeluarkan biaya tambahan. Mengingat bahwa pengembangan suatu sistem informasi memerlukan biaya yang sangat mahal, sehingga bisa dibayangkan berapa biaya pengembangan yang harus dikeluarkan jika setiap daerah (provinsi, kabupaten/kota, atau Unit Pelaksana Teknis Daerah) membuat sendiri-sendiri sistem aplikasi. Persoalan lain yang akan timbul, adalah mengenai kompatibitas dan kesesuaian data sehingga akan menyulitkan jika akan dilakukan pengintegrasian terhadap data.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IX - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Agar terwujudnya sistem aplikasi data perhubungan darat yang mudah diakses dan mampu untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang benar, akurat, tepat waktu, dan terintegrasi, maka konsultan merekomendasikan agar APL-HUBDAT direplikasikan ke semua daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota, dan UPTD) yang menangani pemeliharaan data perhubungan darat. Untuk itu, hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut :
1. Membangun jejaring data dan informasi perhubungan darat di tingkat pusat dan daerah 2. Membangun kapasitas kelembagaan beserta sumberdaya manusia pengelola APL-
HUBDAT 3. Menciptakan mekanisme pengelolaan APL-HUBDAT yang terpadu 4. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan sistem informasi
IX.2. Strategi Implementasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat yang diperoleh dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak saja. Oleh karenanya, sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir nilai efektivitasnya.
Strategi implementasi APL-HUBDAT difokuskan pada :
1. Memberdayakan Pengelola APL-HUBDAT di Tingkat Provinsi terlebih dahulu, sehingga memiliki kemampuan untuk mendukung implementasi dan operasionalisasi. Diharapkan bahwa Pengelola APL-HUBDAT di Tingkat Provinsi akan menularkan pengetahuannya kepada Pengelola APL-HUBDAT di Tingkat Kabupaten/Kota
2. Melaksanakan Pengelolaan Data dan Informasi perhubungan darat secara terintegrasi dan terkoordinasi. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat di Kementerian Perhubungan Darat, akan duduk bersama Pengelola APL-HUBDAT lainnya (tingkat Pusat dan Daerah) untuk membahas dan mengembangkan standar-standar serta tatalaksana pengelolaan data dan informasi perhubungan darat. Standar dan tatalaksana tersebut kemudian dijadikan kesepakatan bersama sehingga mengikat seluruh Pengelola APL-HUBDAT di berbagai tingkatan. Bila perlu disiapkan peraturan dan regulasi yang diperlukan untuk memberikan kekuatan bagi implementasi kesepakatan bersama tersebut.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IX - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
3. Mendukung Pembuatan Kebijakan dan Pengambilan Keputusan di Bidang Perhubungan Darat. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat di Kementerian Perhubungan Darat, akan mengembangkan Basisdata Perhubungan Darat Pusat dan Basisdata APL-HUBDAT Nasional. Sedangkan Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Provinsi akan mengembangkan Basisdata Perhubungan Darat Provinsi dan Basisdata APL-HUBDAT Tingkat Provinsi. Demikian pula Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Kabupaten/Kota yang akan mengembangkan Basisdata Perhubungan Darat Kabupaten/Kota dan Basisdata APL-HUBDAT Kabupaten/Kota. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat, akan memberikan pembinaan dan bantuan teknis kepada Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pengembangan basisdata tersebut. Strategi ini dimaksudkan untuk mendukung kemandirian Pengelola APL-HUBDAT di Daerah dalam implementasi dan operasionalisasi APL-HUBDAT di daerah masing-masing
4. Melaksanakan Penyebarluasan Data dan Informasi Perhubungan Darat. Pengembangan dan penyebarluasan produk-produk informasi perhubungan darat akan dilakukan oleh masing-masing Pengelola APL-HUBDAT. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat akan melakukan pembinaan untuk Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Daerah.
5. Melindungi Keamanan Data dan Informasi Perhubungan Darat. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat akan menerapkan standar keamanan yang mengacu pada ISO/IEC 27000 dan UU No.11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pengelola APL-HUBDAT di Daerah akan didorong untuk menerapkan standar keamanan yang sama. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat akan melakukan pembinaan untuk Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Daerah dalam penerapan standar keamanan data dan informasi perhubungan darat.
9.2.1. Membangun Jejaring Data dan Informasi Perhubungan Darat di Tingkat Pusat dan Daerah
Kebijakan Program Kerja
Menciptakan mekanisme kerja pengelolaan data dan informasi perhubungan darat yang terpadu di tingkat pusat
· Sosialisasi sistem informasi APL-HUBDAT di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
· Membentuk tim pengelola data dan informasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
· Melakukan pengaturan mekanisme kerja Menciptakan mekanisme kerja pengelolaan data dan informasi perhubungan darat yang terpadu antara pengelola data dan informasi di pusat dan daerah
· Diseminasi sistem informasi APL-HUBDAT di daerah · Mendorong pembentukan unit pengelola data dan
informasi di daerah · Monitoring dan pembinaan pembentukan unit pengelola
data daerah Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan data dan informasi
· Penyebarluasan informasi kepada masyarakat · Penyiapan mekanisme pelaporan dan penyampaian
informasi kepada masyarakat
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IX - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
9.2.2. Indikator Pengelolaan Data dan Informasi 2012
(Akhir) 2013 2014 2015 2016 2017
ü Terbentuknya unit kerja ü Tersusunnya rencana
kerja ü Tersedianya ruang
kerja
ü Peralatan memadai ü SDM memahami
konsep pengembangan sistem dan aplikasi
ü Pengolahan data secara manual à transisi ke komputerisasi
ü Tersusunnya kerangka kerja Pengelolaan Data & Informasi
ü Tersusunnya desain sistem informasi
ü Terkumpul dan terolahnya data dasar dari berbagai sumber yg ada
ü Tersedianya hardware & software dasar
ü Kebutuhan aplikasi untuk data rinci mulai dikembangkan
ü SDM memahami aplikasi yang dikembangkan
ü Data tersimpan dalam soft file (menggunakan APL-HUBDAT)
ü Beroperasinya sistem informasi secara standalone sesuai SOP
ü Data telah diupdate dgn “benchmarking” untuk setiap UPTD
ü Updating data melalui soft file
ü SDM telah mengikuti pelatihan keahlian.
ü Terbangunnya jaringan LAN
ü Tersedianya data spatial yang mampu disajikan melalui aplikasi
ü Mulai dikembangkan home page internet/intranet sesuai kebutuhan.
ü Peralatan lebih lengkap
ü SOP dilaksanakan dgn tertib
ü Pengolahan data dilakukan dg aplikasi yg dikembangkan
ü Data terupdate ü Data base rinci
mulai diisi
ü SDM sudah mahir ü Terlaksananya OP
jaringan dan hardware.
ü Terupdatenya data lateral dan spatial.
ü Terlaksananya pengolahan data & informasi (untuk manajemen & publik)
ü Terlaksananya OP bank data dan homepage (LAN/internet).
ü SOP dilaksanakan dengan tertib
ü Data Base rinci untuk UPTD telah terbangun
ü Terlengkapinya aspek pangaturan dalam pengelolaan sistem.
ü Peningkatan kualitas SDM dan kapasitas kelembagaan.
ü Terlaksananya OP ü Sistem Informasi
secara menyeluruh
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IX - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
9.2.3. Tahapan Pemberdayaan Sistem di Daerah
Keterangan:
1. Diseminasi : pengenalan kepada pimpinan di daerah tentangg kebijakan dan konsep pengelolaan data dan informasi APL-HUBDAT, sekaligus membuat komitmen untuk pengembangan sistem informasi APL-HUBDAT di daerah.
2. Persiapan pembentukan/penetapan unit kerja : untuk dinas/instansi yg belum mempunyai unit kerja pengelola data perlu dilakukan kegiatan-kegiatan persiapan pembentukan team/unit kerja pengelola data, misalnya pembahasan, konsultasi, penyiapan ruangan, penyiapan SK, dll. Untuk dinas/instansi yg sudah mempunyai unit kerja/team pengelola data, maka tinggal dilakukan penetapannya sebagai pengelola sistim informasi APL-HUBDAT. Termasuk dalam tahapan ini adalah pelatihan umum dan pengenalan konsep pengelolaan data dan sistem informasi terhadap calon anggota team/unit kerja pengelola sistem informasi APL-HUBDAT.
3. Penyiapan hardware dan software : pembelian hardware yang diperlukan oleh tim/unit kerja dalam mengelola sistem informasi, serta menginstall semua software yang diperlukan.
4. Pelatihan dan pengisian data : melaksanakan pelatihan sesuai keahlian yang diperlukan baik classical maupun on the job training dalam pengisian data awal. Tahap ini selain untuk menyiapkan sistem juga dimanfaatkan sebagai transfer knowledge untuk menyiapkan SDM.
Penyempurnaan sistem, updating, dan on the job training : menyempurnakan sistem berdasarkan masukan dan evaluasi, melakukan updating data yang dilaksanakan oleh anggota tim/unit kerja sebagai sarana on the job training untuk meningkatkan kemampuan.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IX - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
9.2.4. Rencana Kegiatan di Dinas Propinsi dan Dinas Kabupaten/Kota
Tahun K e g i a t a n
2011 ü Menyusun rencana kerja ü Pembentukan unit kerja (pemilihan petugas, draft surat penetapan, penetapan, dll) ü Penyiapan ruangan
2012 ü Pelatihan dasar sistem informasi ü Menyusun kerangka kerja ü Menyusun desain sistem informasi ü Pengumpulan & verifikasi data
2013 ü Pengadaan hardware ü Pengadaan/pembuatan software (melibatkan petugas) ü Input data lateral ü Pengoperasian bank data (stand alone)
2014 ü Pelatihan keahlian ü Membangun jaringan ü Penyiapan & input data spatial dg OJT ü Updating data lateral ü Pembuatan home page (sesuai kebutuhan) ü Penyempurnaan aplikasi/software dg OJT
2015 ü OP jaringan & hardware dg OJT ü Updating data lateral & spatial dg OJT ü Pengolahan data & informasi ü OP bank data & home page
2016 ü Kajian aspek pengaturan pengelolaan sist informasi (a.l. pedoman, prosedur) ü Pengelolaan sistem informasi (termasuk OP dll, substansi data yang menjadi
wewenangnya) ü Pembinaan dan peningkatan kapasitas SDM
IX.3. Tahapan Implementasi
Strategi tersebut dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut:
1. Implementasi dan operasionalisasi APL-HUBDAT dilaksanakan oleh Pengelola APL-HUBDAT di Tingkat Pusat. Sedangkan Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Provinsi akan mendampingi selama proses tersebut sebagai bagian dari on-the-job training oleh Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat.
2. Implementasi dan operasionalisasi APL-HUBDAT dilaksanakan oleh Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Provinsi. Sedangkan Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat hanya akan melakukan pembinaan dan bantuan teknis semata.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IX - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
3. Implementasi dan operasionalisasi APL-HUBDAT sepenuhnya dilaksanakan oleh Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Provinsi secara mandiri. Sedangkan Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat hanya akan melakukan pembinaan dan bantuan teknis semata secara kasus per kasus.
APL-HUBDAT akan diimplementasikan dan dioperasionalkan oleh lebih dari 500 (lima ratus) Pengelola APL-HUBDAT di seluruh Indonesia, yang terdiri dari 1 (satu) Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat, 33 Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Provinsi, dan 498 Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Kabupaten/Kota. Mengingat besarnya jumlah Pengelola APL-HUBDAT tersebut maka implementasi APL-HUBDAT akan dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan:
1. Tahap I – Tahap Inisiasi (Initiation Phase)
Tahap Inisisasi merupakan tahap dimana APL-HUBDAT dirancang, dikembangkan, dan diuji-cobakan pada lokasi-lokasi tertentu. Tahap ini sesungguhnya merupakan tahap pengujian konsep-konsep APL-HUBDAT. Karena itu implementasinya dibatasi pada Provinsi dan Kabupaten/Kota tertentu saja, dalam hal ini dapat dikatakan sebagai lokasi percobaan (pilot site). Masukan-masukan yang didapat selama Tahap Inisiasi beserta hasil evaluasi teknis selama uji-coba akan dipakai untuk melakukan perbaikan-perbaikan sebelum masuk ke Tahap II atau Tahap Akselerasi.
2. Tahap II – Tahap Akselerasi/Percepatan (Accelaration Phase)
Tahap Akselerasi merupakan tahap dimana implementasi dan operasionalisasi APL-HUBDAT pada dilaksanakan secara meluas dengan mengikut-sertakan sebanyak mungkin lokasi-lokasi tambahan. Berbagai perubahan yang terjadi selama Tahap Inisiasi, baik dikarenakan oleh perubahan kebutuhan pengguna, peraturan perundang-undangan, maupun perubahan teknologi, akan ditampung dan diimpelementasikan pada tahap ini.
3. Tahap III – Tahap Institusionalisasi (Institutionalization Phase)
Tahap Institusionalisasi merupakan tahap dimana APL-HUBDAT diekspansikan pada lokasi-lokasi yang tidak termasuk pada tahap-tahap sebelumnya. Pada tahap ini diharapkan APL-HUBDAT dapat didesentralisasikan sepenuhnya ke Daerah, sekaligus juga di-institusional-kan pada seluruh tingkatan Pengelola APL-HUBDAT di Indonesia.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : IX - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Ringkasan dari ketiga tahapan APL-HUBDAT tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Keterangan Tahap Inisiasi Tahap Akselerasi Tahap Institusionalisasi
Tahun Pelaksanaan 2012 – 2014 2015 – 2017 2018 – 2019
Tujuan Utama Pengembangan, implementasi, dan operasionalisasi prototipe APL-HUBDAT di Pusat dan lokasi-lokasi terpilih
Implementasi dan operasionalisasi APL-HUBDAT di Pusat dan lokasi-lokasi baru melalui program yang dikoordinasikan dan dibina oleh Pusat dan diimplementasikan oleh Daerah
Implementasi dan operasionalisasi APL-HUBDAT di seluruh Indonesia, institusionalisasi, dan desentralisasi penuh
Keluaran Utama APL-HUBDAT operasional di Pusat dan lokasi-lokasi terpilih
APL-HUBDAT operasional di lokasi-lokasi lama dan baru
APL-HUBDAT operasional di seluruh Indonesia
Lokasi Lokasi pilot (Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Maluku)
Paling tidak di 3 (tiga) Kab/Kota di seluruh 33 (tiga puluh tiga) Provinsi
Seluruh Kab/Kota di Indonesia yang belum tercakup tahap-tahap terdahulu
LAMPIRAN I. FORMULIR PENGUMPULAN DATA
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
A. FORMULIR DATA UMUM
1. Luas Wilayah Tabel 1. Luas Wilayah Propinsi ……… Menurut Kabupaten/Kota
No. Nama Kabupaten/Kota
Luas Wilayah
(km2)
Prosentase terhadap total
% 1 2
…. T o t a l
Sumber :…………
2. Kependudukan Tabel 2. Perkembangan Penduduk Menurut Daerah Kab./Kota (dalam Jiwa)
No. Kabupaten/Kota Tahun
2006 2007 2008 2009 2010 1 2 ….
Provinsi……… Tingkat Pertumbuhan (%)
Sumber :………… Tabel 3. Kepadatan Penduduk Propinsi …. Menurut Kabupaten/Kota Tahun …
No. Kabupaten/Kota Luas
Wilayah Penduduk (Jiwa)
Kepadatan Jiwa/km2
(km2) 1 2 3 ….
Provinsi……… Sumber :…………
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
3. Produk Domestik Bruto (PDRB) Tabel 4. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi ……
Menurut Kabupaten/Kota dari Tahun ….s.d... (menurut harga berlaku)
No. Kabupaten/Kota Tahun
2006 2007 2008 2009 2010 1 2 3 ….
Provinsi……… Tingkat Pertumbuhan (%)
Sumber :………… B. FORMULIR DATA BIDANG PRASARANA LLAJ
1. Prasarana Jalan
Tabel 5. Perkembangan Jalan menurut Status, Jenis Konstruksi dan Kondisi Jalan.
No.
Uraian
Satuan
TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 Status Jalan/Kewenangan a Nasional Km b Propinsi Km c Kabupaten/Kota Km Total Tingkat Pertumbuhan (%)
2.1 Jenis Konstruksi a Aspal Km b Kerikil Km c Tanah Km d Lainnya Km Total
3.1 Kondisi Jalan a Baik Km b Sedang Km d Rusak Km e Rusak Berat Km Total
Sumber :…………
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
2. Jembatan Timbang
Tabel 6. Perkembangan Jembatan Timbang di Propinsi ………….
No. Uraian Tahun
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Operasi 2 Tidak Operasi
T o t a l Sumber :………… Tabel 7. Data Jembatan Timbang di Propinsi ……..
No. Nama Jembatan Timbang
Tahun Pembangunan
Kapasitas (Ton)
Merk
Status
Sumber Dana
Ket.
1 Nama JT : Alamat : Desa Kec Kab/Kota
2 …….. Sumber :………… Keterangan : Mohon dilengkapi dengan Peta Lokasi Tabel 8. Kinerja Jembatan Timbang Per Tahun
No. Uraian Tahun 2007 2008 2009 2010 2011
1. Nama JT Jumlah Kend di Timbang
Jumlah Pelanggaran Jumlah Muatan Lebih terhadap JBI :
5-10% 10,1-15% 15,1-25%
> 25%
2. ……… 3. ………. Total Keseluruhan Jumlah Kend di Timbang Jumlah Pelanggaran Jumlah Muatan Lebih terhadap JBI :
5-10%
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
10,1-15% 15,1-25%
> 25%
Sumber :………… Tabel 9. Kinerja Jembatan Timbang Per Bulan
No. Uraian Bulan
Jan Peb Maret ..... Des 1. Nama JT Jumlah Kend di Timbang
Jumlah Pelanggaran Jumlah Muatan Lebih terhadap JBI :
5-10% 10,1-15% 15,1-25%
> 25%
2. ……… 3. ………. Total Keseluruhan Jumlah Kend di Timbang Jumlah Pelanggaran Jumlah Muatan Lebih terhadap JBI :
5-10% 10,1-15% 15,1-25%
> 25%
Sumber :………… Tabel 10. Inventarisasi dan Pendataan Jembatan Timbang
Nama UPPKB : Kapasitas : Lokasi : Alamat :
I. Kondisi Peralatan No. Peralatan Keterangan*
1 Jenis Platfom 2 Merk dan Tahun 3 Komputer 4 Printer
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
5 Load Cell 6 Digital Indicator 7 Software Program 8 Junction Box 9 Dudukan dan Rumah Load Cell 10 Anti Petir Untuk Indicator 11 Anti Petir Untuk Laod Cell 12 Teflon Plate untuk Proteksi Radiasi Petir 13 Dan lain-lain
*diisi sesuai kondisi dilapangan
II. Kondisi Gedung Operasional (ada / tidak ada)
No. Kondisi Gedung Keterangan* 1 Kelistrikan 2 Atap 3 Dinding 4 Luas 5 Pagar
6 Dan lain-lain
*diisi sesuai kondisi dilapangan
III.
Kondisi Gudang Penyimpanan Barang (ada / tidak ada)
No. Kondisi Gedung Keterangan* 1 Kelistrikan 2 Atap 3 Dinding 4 Luas 5 Dan lain-lain
*diisi sesuai kondisi dilapangan
IV.
Kondisi Gedung Generator Set (ada / tidak ada)
No. Kondisi Gedung Keterangan* 1 Kelistrikan 2 Atap 3 Dinding
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
4 Luas 5 Generator Set 6 Dan lain-lain
*diisi sesuai kondisi dilapangan
VI.
Kondisi Area Parkir Kendaraan (ada / tidak ada)
No. Kondisi Area Parkir Keterangan* 1 Luas Efektif 2 Jenis Permukaan 3 Jumlah Lampu Penerangan Area 4 Dan lain-lain
*diisi sesuai kondisi dilapangan
VII.
Kondisi Lapangan Penumpukan Barang (ada / tidak ada)
No. Kondisi Lapangan Keterangan* 1 Luas 2 Dan lain-lain
Sumber :………… *diisi sesuai kondisi dilapangan
3. Terminal
Tabel 11. Perkembangan Jumlah Terminal Propinsi ……………
No. Type Terminal Tahun
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1. Type A 2. Type B 3. Type C
T o t a l Sumber :………… Tabel 12. Inventarisasi Terminal Propinsi………………..
No. Nama Terminal
Lokasi Kabupaten Luas (m²) Tipe Keterangan
(Pengelola) Desa /
Kecamatan
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Sumber : ............ Keterangan : Mohon dilengkapi dengan Peta Lokasi
4. Pengujian Kendaraan Bermotor Tabel 13. Perkembangan Pengujian Kendaraan Bermotor di Kab/kota …….
No. Jenis Alat Satuan TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010 2011 1. Non Mekanik Unit 2. Mekanik Unit 3. Keliling Unit
T o t a l Unit
Sumber :………… Tabel 14. Data Unit Pengujian Kendaraan Bermotor Kab/Kota ……. Tahun ……...
NO.
LOKASI (KABUPATEN/KOTA)
JUMLAH PENGUJI JENIS ALAT LUAS (m2)
TAMAN KEND.
JUMLAH KENDARAAN WAJIB UJI Merek Alat Uji
Thn Pem
buatan 1 2 3 4 NMk Mk Kel. MP M. bus M. Brg KK Krt. Gan.
Krt. Tern.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
I
1
2
3
4
C. FORMULIR DATA BIDANG SARANA LLAJ
1. Perkembangan Kendaraan Bermotor
Tabel 15. Perkembangan Kendaraan Bermotor di Prop ……….
No. Jenis Kendaraan Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 1. Mobil Penumpang 2. Mobil Bus 3. Mobil Barang 4. Sepeda Motor
Jumlah Pertumbuhan (%) Rata-rata pertahun
Sumber :…………
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tabel 16. Jumlah Kendaraan Bermotor Propinsi ……. menurut Kabupaten/Kota Tahun….
No. Kabupaten/Kota Jenis Kendaraan
Mobil Penumpang Mobil Bus Mobil
Barang Sepeda Motor Total
1. Kab/Kota a 2. Kab/kota b 3. ……....
Sumber :…………
2. Sarana Angkutan Penumpang Umum Tabel 17. Perkembangan Sarana Angkutan Umum di Prop …….. (unit)
NO. URAIAN /JENIS 2007 2008 2009 2010 2011
A 1.
Angkutan Orang Dalam Trayek AKAP
2. AKDP (Bus) 3. AKDP (Mikrolet) 4. AKDP (Mikrobus) 5. Angkutan Perkotaan
6. Angkutan Pedesaan 7. Angkutan Lintas Batas Negara
B
Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek
1 Angkutan Taksi 2
Angkutan dengan Tujuan Tertentu (Sewa, Antar Jemput)
3 Angkutan Pariwisata
Total
Sumber :………… Tabel 17. Daftar Trayek Perusahaan Otobus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP)
di Propinsi ………….. Tahun ……………….
No. Asal-
Tujuan Kabupaten
Kode Trayek
Uraian Trayek JarakTrayek No. Nama
Perusahaan
Jumlah
Bus Rit Cad AC
1.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
2. …..
Sumber :……… Tabel 18. Daftar Angkutan Orang Dengan Tujuan Tertentu Yang Beroperasi di Propinsi …….. Tahun ……….
No.
Nama/Kode Perusahanan
Alamat/No. Telp.
Nama Pimpinan
Jumlah Jenis Kendaraan
Kend Seat Bus Besar
Bus Sedang
Bus Kecil MPU
1. 2. 3. ……
Sumber :………
Tabel 19. Daftar Angkutan Taksi Yang Beroperasi di Propinsi …….. Tahun …….
No.
Nama
Perusahaan
Nama taksi
Alamat
Perusahaan/Telp
Domisili
Jumlah Armada
Keterangan
1. 2. ……
Sumber :………
3. Sarana Angkutan Barang Tabel 20. Perkembangan Angkutan Barang di Propinsi …….……
No. Uraian Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 1. Jumlah Armada 2. Jumlah PO 3. Tarip/ton/km
Sumber :………
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
D. FORMULIR DATA FASILITAS PENUNJANG / PERLENGKAPAN JALAN
1. Rambu
Tabel 21. Perkembangan Kebutuhan dan Jumlah Pengadaan Rambu di Propinsi.....
No.
Status Jalan
Panjang Jalan (km)
Kebutuhan
Pengadaan Ket.
2007 2008 2009 2010 2011
1 Nasional
a. Rambu Perintah
b. Rambu Larangan
c. Rambu Petunjuk
Sub Total
2 Propinsi
a. Rambu Perintah
b. Rambu Larangan
c. Rambu Petunjuk
Sub Total
3 Kabupaten/Kota
a. Rambu Perintah
b. Rambu Larangan
c. Rambu Petunjuk
Sub Total
T o t a l
Sumber :………
Tabel 22. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Rambu di Ruas Jalan Nasional Propinsi……
No. Nama Ruas Jalan*
Panjang Ruas Jalan
(Km)
Kebutuhan Rambu (Buah)
Tahun………… Ket. Posisi
Terpasang/Jumlah Sisa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 ………….. 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :………
*Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Kemen PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 11 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tabel 23. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Rambu di Ruas Jalan Propinsi….. Propinsi…….
No. Nama Ruas Jalan*
Panjang Ruas Jalan
(Km)
Kebutuhan Rambu (Buah)
Tahun………… Ket. Posisi
Terpasang/Jumlah Sisa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 ………….. 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :………
*Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Dnas PU Propinsi (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
2. Marka Jalan Tabel 24. Perkembangan Kebutuhan dan Jumlah Pengadaan Marka Terpasang di Propinsi…..
No. Uraian Kebutuhan Pengadaan Marka (meter)
Ket. 2007 2008 2009 2010 2011
1 Nasional 2 Propinsi 3 Kabupaten/Kota
Total Sumber :………
Tabel 25. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Marka di Ruas Jalan Nasional
Propinsi………
No. Ruas Jalan*
Panjang Ruas Jalan (Km)
Kebutuhan Marka
(Meter)
Tahun……….
Ket. Jumlah Kiri Jumlah Tengah Jumlah Kanan
Terpsg Sisa Total Terpsg Belum Total Terpsg Belum Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 …….. 2 …….. 3 Dst
Jumlah Sumber :………
*Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Kemen PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 12 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tabel 26. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Marka di Ruas Jalan Propinsi di Propinsi………
No. Ruas Jalan*
Panjang Ruas Jalan (Km)
Kebutuhan Marka
(Meter)
Tahun……….
Ket. Jumlah Kiri Jumlah Tengah Jumlah Kanan
Terpsg Sisa Total Terpsg Belum Total Terpsg Belum Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 …….. 2 …….. 3 Dst
Jumlah Sumber :………
*Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Dinas PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
3. Pagar Pengaman
Tabel 27. Perkembangan Kebutuhan dan Jumlah Pengadaan Pagar Pengaman Terpasang di Propinsi…..
No. Uraian Kebutuhan Pengadaan Pagar Pengaman
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Nasional 2 Propinsi 3 Kabupaten/Kota
Total Sumber :………
Tabel 28. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Pagar Pengaman di Ruas Jalan Nasional
Propinsi………
No. Ruas Jalan*
Panjang Ruas Jalan (Km)
Lokasi (Km)
Kebutuhan Pagar
(Meter)
Posisi
Ket. JUMLAH KIRI JUMLAH KANAN
TERPSG BELUM TOTAL TERPSG BELUM TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 …………… 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :………
*Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Kemen PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 13 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tabel 29. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Pagar Pengaman di Ruas Jalan Propinsi Propinsi………
No. Ruas Jalan*
Panjang Ruas Jalan (Km)
Lokasi (Km)
Kebutuhan Pagar
(Meter)
Posisi
Ket. JUMLAH KIRI JUMLAH KANAN
TERPSG BELUM TOTAL TERPSG BELUM TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 …………… 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :………
*Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Dinas PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
4. Deliniator
Tabel 30. Perkembangan Kebutuhan dan Jumlah Pengadaan Deliniator
di Propinsi…..
No. Uraian Kebutuhan Pengadaan
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Nasional 2 Propinsi 3 Kabupaten/Kota
Total Sumber :………
Tabel 31. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Delineator di Ruas Jalan Nasional
Propinsi………
No. Ruas Jalan*
Panjang Ruas Jalan (Km)
Lokasi (Km)
Kebutuhan Deliniator
Posisi
Ket. Jumlah Kiri Jumlah Kanan
Terpsg Belum Total Terpsg Belum Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 …………… 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :………
*Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Kemen PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 14 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tabel 32. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Deliniator di Ruas Jalan Propinsi Propinsi………
No. Ruas Jalan
Panjang Ruas Jalan (Km)
Lokasi (Km)
Kebutuhan Deliniator
Posisi
Ket. Jumlah Kiri Jumlah Kanan
Terpsg Belum Total Terpsg Belum Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 …………… 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :………
*Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Dinas PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
5. Cermin Tikungan
Tabel 33. Perkembangan Kebutuhan dan Jumlah Pengadaan Cermin Tikungan Terpasang
di Propinsi…..
No.
Uraian
Kebutuhan
Pengadaan Cermin Tikungan Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Nasional 2 Propinsi 3 Kabupaten/Kota
Total Sumber :………
6. Paku Jalan
Tabel 34. Perkembangan Kebutuhan dan Jumlah Pengadaan Paku Jalan di Propinsi…..
No. Uraian Kebutuhan Pengadaan Paku Jalan
Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Nasional 2 Propinsi 3 Kabupaten/Kota
Total Sumber :………
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 15 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tabel 35. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Paku Jalan Terpasang di Ruas Jalan Nasional Propinsi………
No. Ruas Jalan* Panjang
Ruas Jalan (Km)
Lokasi (Km)
Kebutuhan Paku Jalan
(Buah)
Tahun………… Keterangan Jumlah
Terpsg Belum 1 2 3 4 5 6 7 8 1 …………… 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :……… *Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Kemen PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
Tabel 36. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Paku Jalan Terpasang di Ruas Jalan Propinsi ………
No. Ruas Jalan*
Panjang Ruas Jalan (Km)
Lokasi (Km)
Kebutuhan Paku Jalan
(Buah)
Tahun…………………………
Keterangan Jumlah Terpsg Belum
1 2 3 4 5 6 7 8 1 …………… 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :……… *Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Dinas PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
7. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Tabel 37. Perkembangan Kebutuhan dan Jumlah Pengadaan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas/Warning Light Terpasang di Propinsi…..
No. Uraian Kebutuhan Pengadaan APILL/Warning Light
Ket. 2007 2008 2009 2010 2011
1 Nasional 2 Propinsi 3 Kabupaten/Kota
Total Sumber :………
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 16 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tabel 38. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Jumlah Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas/Warning Light Terpasang di Ruas Jalan Nasional Propinsi………
No. Ruas Jalan* Panjang
Ruas Jalan (Km)
Jumlah Simpang
Kebutuhan APILL/Warning
Light
Tahun………….. Ket. Jumlah
Terpsg Belum 1 2 3 4 5 6 7 8 1 …………… 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :……… *Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Kemen PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
Tabel 39. Daftar Kebutuhan dan Jumlah Jumlah Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas/Warning Light Terpasang di Ruas Jalan Propinsi, Propinsi………
No. Ruas Jalan* Panjang
Ruas Jalan (Km)
Jumlah Simpang
Kebutuhan APILL/Warning
Light
Tahun……………… Ket. Jumlah
Terpsg Belum 1 2 3 4 5 6 7 8 1 …………… 2 …………… 3 Dst
Jumlah Sumber :……… *Nama ruas diisi sesuai dengan SK dari Dinas PU (dilengkapi Peta Ruas Jalan)
8. Lampu Penerangan Jalan Tabel 40. Perkembangan Kebutuhan dan Jumlah Pengadaan Lampu Penerangan Jalan di Propinsi…..
No.
Uraian
Kebutuhan
Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Nasional 2 Propinsi 3 Kabupaten/Kota
Total Sumber :………
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 17 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
E. FORMULIR DATA BIDANG ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU
1. Data Sungai dan Danau
Tabel 41. Data Sungai dan Danau di Kab/Kota ……..
Sumber :………
Tabel 42. Perkembangan Dermaga Sungai dan Danau di Kab/Kota ………..
No. Kontruksi Dermaga
Tahun Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1 2 3 4 5 6 7 9 1 Kayu 2 Ponton 3 Beton
Total *mohon dilengkapi dengan peta dermaga sungai Sumber :…………..
2. Perkembangan Dermaga Sungai dan Danau Tabel 43. Nama Dermaga Sungai/Danau di Kab/Kota ………..
No.
Nama Dermaga
Spesifikasi Dermaga Kedalaman Kolam
(M)
Tahun Operasi
Lokasi (Desa dan
Kecamatan)
Nama Sungai /Danau
Panjang (M)
Lebar (M)
Draft (M)
Kontruksi (Kayu,Ponton,
Beton Type
Fasilitas Sandar
(MB/Plengsengan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3
Sumber :………
No. 2007 2008 2009 2010 2011 Ket
a. Jumlah Dermaga Sungai
b. Jumlah Dermaga Danau
Jumlah Total
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 18 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
3. Perkembangan Armada Sungai dan Danau
Tabel 44. Perkembangan Armada Sungai dan Danau
No. Jenis Tahun Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011
1 Speed Boat 2 Long Boat 3 Bis Air 4 Klotok 5 Truk Air 6 Barge Steel Hull 7 Barge (tiung) 8 Tug Boat Total
Sumber :………
4. Perkembangan Rambu Sungai/Danau
Tabel 45. Perkembangan Jumlah Pengadaan Rambu Sungai
No.
Nama Sungai
Danau
Panjang Sungai (km)
Kebutuhan
Pengadaan
Ket. 2007 2008 2009 2010 2011
1
2
3
4 ……….dst
T o t a l Sumber :………
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 19 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
F. FORMULIR DATA BIDANG ANGKUTAN PENYEBERANGAN.
Tabel 46. Lintas penyeberangan
No. Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan Surat Jarak Waktu Tempuh Tahun Fungsi
(LP/LK)
Klasifikasi
Pelabuhan 1 Pelabuhan 2 Keputusan (mile) Jam Kec Operasi Lintas (Komersil/Perintis)
*LP = Lintas Propinsi LK = Lintas kabupaten Sumber :………………………..
Tabel 47. Pelabuhan Penyeberangan
Sumber :………………………….
No. Nama Pelabuhan
Lokasi Pelabuhan Pemilik Penyelenggara
Tahun Mooring Fas. Bongkar Konstruksi Lintasan
Kabupaten Kota Pulau Pembangunan (GRT) Muat (MB/Plengsengan) Dermaga Yang
Dilayani
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 20 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Tabel 48. Armada Penyeberangan
Sumber :……………………
No. Nama Lintas Armada
Pemilik Kapasitas Material
Penyeberangan KMP Jenis Tahun GRT Kec PNP R4 Lambung
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 21 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
G. FORMULIR DATA BIDANG KESELAMATAN DAN PENEGAKAN HUKUM
1. Kecelakaan Lalu Lintas Jalan
Tabel 49. Perkembangan Kecelakaan Bermotor dan Korban Kecelakaan berdasarkan Tingkat Kecelakaan di Propinsi…
No Jenis Satuan Tahun Rata-rata
Pertumbuhan 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 Kecelakaan Kecelakaan
2 Kendaraan yang terlibat Unit
3 Korban Laka
Meninggal Dunia orang
Luka Berat orang
Luka Ringan orang
4 Total Korban orang
5 Kerugian Milyar Rp.
Sumber : Ditlantas POLRI Keterangan (Note) :
# Meninggal Dunia adalah orang yang meninggal dalam waktu kurang dari 30 hari setelah kecelakaan.
#Luka Berat adalah orang yang dirawat di rumah sakit lebih dari 30 hari setelah kecelakaan atau cacat seumur hidup.
2. Kecelakaan ASDP Tabel 51. Rekapitulasi Kecelakaan Angkutan Sungai dan Danau……….
No. Jenis Kecelakaan Tahun Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 A. Kejadian 1. Tenggelam 2. Kebakaran 3. Tubrukan 4. Kandas/hanyut 5. Lain-lain Jumlah B. Korban Jiwa Meninggal C. Faktor Penyebab 1. Manusia 2. Alam 3. Teknis Jumlah
Sumber :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 22 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
H. FORMULIR PRODUK HUKUM (PERATURAN DAERAH TERKAIT PERHUBUNGAN DARAT)
Tabel 52. Peraturan Daerah
Nomor Keputusan Tentang Bidang
Tahun….. 1. Perda No……… 2. Dst… Tahun……. 1…… 2….. Dst Sumber :
Tabel 53. Penegakkan Hukum
No. Unit Kerja Tahun Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1. Jumlah PPNS LLAJ
2. Jumlah Pelanggaran
3.. Jumlah Tilang
Total
4. Jumlah Kebutuhan s/d Tahun 2011
I. SUMBER DAYA MANUSIA
Tabel 53. Perkembangan Komposisi Pegawai Tahun 2006 sd 2010 Propinsi……
Sumber :
No. Unit Kerja Tahun Keterangan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1. Dishub Propinsi a. Jumlah Pegawai b. Bid. Perhubungan Darat c. UPT (darat)…….. d. PPNS e. Penguji
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L1 - 23 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
J. PROGRAM PEMBANGUNAN
Tabel 54. Rekapitulasi Program Kegiatan Bidang Perhubungan Darat Dishub Propinsi…….Melalui APBD Tahun…………..
No. Program/Kegiatan Satuan
Tahun Keterangan
2006 2007 2008 2009 2010 2011 A. Bidang LLAJ
1. Pengadaan/Pemasangan Rambu 2. Pengadaan/Pemasangan RPPJ 3. Pengadaan/Pemasangan Marka
jalan
4. Pengadaan/Pemasangan Pagar Pengaman
5. Pengadaan/Pemasangan Warning Light
6. Pengadaan/Pemasangan …. 7. Pengadaan….. 8. Alokasi Anggaran Dst….
B. Bidang ASDP
1. Pembangunan Dermaga Sungai 2. Rehabilitasi Dermaga Sungai 3. Pembangunan Dermaga Danau 4. Rehabilitasi Dermaga Danau 5. Pembangunan Dermaga Penyeb. 6. Rehabilitasi Dermaga Penyeb. 7. Alokasi Anggaran Dst….
Sumber :
LAMPIRAN II. DATA JAWA TIMUR
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
1. Panjang Jalan
No.
Status Jalan
Panjang
(Km)
Kondisi Jalan
Mantap
Baik
Sedang
Tidak
Mantap
Rusak Ringan
Rusak Berat
1.
Nasional
1.899
1.872
1.245
626,8
27,1
25,8
1,3
2.
Propinsi
1.439
1.142
278
863
297
226
704
3.
Kabupaten / Kota
22.864
14.386
6.974
7.412
8.477
6.656
1.821
Total
26.202
2. Terminal Penumpang Tipe A
No.
Nama Terminal
Luas (M2)
Lokasi Terminal
Kabupaten/Kota
1. Ponorogo 15,600 Ponorogo Kab. Ponorogo
2. Trenggalek
9,687
Jl. Ki Mangun Sarkoro
Kab. Trenggalek
3. Tulung Agung 12,426 Tulung Agung Kab. Tulung Agung
4. Blitar 4,728 Jl. Mayang Kota Blitar
5. Kediri 7,692 Kediri Kota Kediri
6. Tamanan 5,200 Kediri Kab. Kediri
7. Tawang Alun 5,373 Kab. Jember
8. Ketapang 4,247 Ketapang Kab. Banyuwangi
9. Banyuangga 1,564 Probolinggo Kota. Probolinggo
10. Jl. Raya Kasri 15,000 Pasuruan Kab. Pasuruan
11. Rajekwesi 800 Bojonegoro Kab. Bojonegoro
12. Tuban 4,500 Tuban Kab. Tuban
13. Bangkalan 2,220 Bangkalan Kab. Bangkalan
14. Sumenep 3,750 Sumenep Kab.Sumenep
15. Arjosari 21,032 Jl. Raden Intan Kota Malang
16. Purbaya 9,576 Madiun Kota Madiun
17. Purabaya 7,500 Purabaya Kota Surabaya
18. Tambak Osowilangun 6,800 Kota Surabaya
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
3. Terminal Penumpang Tipe B
No.
Nama Terminal
Luas (M2)
Lokasi
Kabupaten/Kota
1. Pacitan 1,500 Pacitan Kab. Pacitan
2. Lumajang 1,250 Lumajang Kab. Lumajang
3. Jember 1,500 Jember Kab. Jember
4. Blambangan 17,110 Blambangan Kab. Banyuwangi
5. Brawijaya 5,040 Brawijaya Kab. Banyuwangi
6. Bondowoso 22,000 Bondowoso Kab. Bondowoso
7. Situbondo 2,914 Situbondo Kab. Situbondo
8. Mojokerto 3,100 Mojokerto Kab. Mojokerto
9. Jombang 4,000 Jombang Kab. Jombang
10. Nganjuk 3,100 Nganjuk Kab. Nganjuk
11. Maospati 6,773 Maospati Kab. Magetan
12. Magetan 7,706 Magetan Kab. Magetan
13. Ngawi 5,434 Ngawi Kab. Ngawi
14. Padangan 1,500 Padangan Kab. Bojonegoro
15. Lamongan 2,683 Lamonga Kab. Lamongan
16. Gresik 15,000 Gresik Kab. Gresik
17. Sampang 9,235 Sampang Kab. Sampang
18. Pamekasan 5,243 Pamekasan Kab. Pamekasan
19. Gadang 8,263 Jl. Kol Sugiono Kota Malang
20. Landung Sari 6,500 Jl. Raya Tlogomas Kota Malang
21. Caruban 8,500 Caruban Kab. Madiun
22. Joyoboyo 11,134 Joyoboyo Kota Surabaya
4. Terminal Penumpang Tipe C
No. Nama Terminal
Luas (M2)
Lokasi
Kabupaten/Kota
1. Jln. Senopati 3,200 Jl. Senopati Kab. Pasuruan
2. Krian
2,200
Kutuoarjo
Kab. Sidoarjo
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
3. Kertosono 368 Kertosono Kab. Nganjuk
4. Babat 2,920 Babat Kab. Lamongan
5. Kamal 1,590 Kamal Kab. Bangkalan
6. Kalianget 1,758 Kalianget Kab. Sumenep
7. Jembatan Merah 2,100 Jembatan Merah Kota Surabaya
8. Bratang 7,575 Brantang Kota Surabaya
5. UPPKB
No.
Nama UPPKB
Luas (m2)
Kapasi-tas -Ton
Sta-tus
Kondisi
Lokasi Kabupaten Kecamatan Desa
1 POJOK 0 40,00 O B KAB KEDIRI KRAS REJOMULYO
2 SINGASARI 75175 40,00 O B KAB MALANG SINGOSARI TAMANHARJO
3 KLAKAH 16456 40,00 O C KAB LUMAJANG KLAKAH MLAWANG
4 RAMBI GUNDAM 80,00 T T KAB JEMBER
5 KALIBARU MANIS 9352 80,00 O C KAB BANYUWANGI KALIBARU KALIBARU MANIS
6 WATUDODOL 0 40,00 O B KAB BANYUWANGI WONGSOREJO ALASBULU
7 BESUKI 0 40,00 O B KAB SITUBONDO BANYUGLUGUR BANYUGLUGUR
8 REJOSO T T KAB PASURUAN
9 SEDARUM 5305 80,00 O C KAB PASURUAN REJOSO JARANGAN
10 CANDI I 0 0,00 T K KAB SIDOARJO CANDI NGAMPELSARI
11 CANDI II 0 0,00 T K KAB SIDOARJO GEDANGAN SEMAMBUNG
12 TROBOSO 9720 40,00 O C KAB SIDOARJO GEMPOL CARAT
13 TROWULAN T T KAB MOJOKERTO
14 MOJOAGUNG 80,00 T T KAB JOMBANG
6. PKB
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Kabupaten Jumlah Penguji Jenis Alat
Luas (m2)
Taman
Kendara an
Jumlah Kendaraan Wajib Uji
Merek Alat Uji
Tahun 1
2
3
4
NMk M
K
Kel
MP
M. Bus
M. Brg
KK Krt.G an
Krt. Tem
KAB PACITAN 1 1 1 2,187 111 288 1,788 BNZ,LKN,HRT KAB PONOROGO 1 4 1 4,870 173 420 4,263 14 HPA 2003 KAB TRENGGALEK 1 2 1 3,143 368 81 2,685 9 IYASAKA K 2003 KAB TULUNGAGUNG 2 1 3 1 8,000 10,904 509 751 9,295 2 328 19 IYASAKA K 2003 KAB BLITAR 3 1 5,214 6,236 254 289 5,682 11 IYASAKA K 2003 KAB KEDIRI 4 4 1 7,759 263 277 7,022 197 IYASAKA K 2003
KAB MALANG
2
9
1 1 6,890,55
4
15,764
720
2,458
12,361
33
175
17 IYASAKA K
2004
KAB LUMAJANG 2 2 1 5,974 62 316 5,218 54 324 CARTEG 2003 KAB JEMBER
4
5
2 2
26,000
8,231
499
545
6,895
17
262
13 BANZAI 1991 -
2003 KAB BANYUWANGI 5 2 1 2,500 10,346 544 378 9,086 6 296 36 ANZEN 1993 KAB BONDOWOSO 1 2,000 3,503 299 13 3,088 1 99 3 BANZAI 2004 KAB SITUBONDO 1 3,609 124 149 3,193 2 140 1 HPA,CRSN 2003 KAB PROBOLINGGO 1 3 1 1 30,000 3,609 106 366 3,097 40 IYASAKA K 2003 KAB PASURUAN 1 19,670 8,730 598 1,028 6,981 14 101 8 CARTEG 2003 KAB SIDOARJO 1 9 2
2,234,62
KAB MOJOKERTO 5
1980- KAB JOMBANG 2 1 13,314 1,136 113 11,414 4 634 13 IYASAKA K 2003
KAB NGANJUK 2 2 1 5,066 473 99 4,401 79 14 IYS K/OKUDA 2002
KAB MADIUN 1 1 1 2,787 146 181 2,447 13 TEN/PERKINS 2003
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
KAB MAGETAN 2 1 1 10,611 4,001 294 397 3,309 1 MIYOKO 2003
KAB NGAWI 2 1 1 1 2,386 9 281 2,071 9 14 2 BNZ/HND/MYK 2002
KAB BOJONEGORO 1 3 1 5,900 4,118 74 330 3,688 26 KOENG 2003
KAB TUBAN 3 1 5,238 195 298 4,727 13 5 HPA 2002
KAB LAMONGAN 1 3 1 5,309 565 528 4,199 14 3 BANZAI 2002
KAB GRESIK 2 2 1 4,121 10,494 129 952 8,948 241
173 51 ANZEN
KAB BANGKALAN 1 3,986 977 202 2,807 BNZ/E.COMP 2003
KAB SAMPANG 1 2,841 340 122 2,379 BNZ/RN/BLM
KAB PAMEKASAN 1 5,548 336 129 5,083 BANZAI 2003
KAB SUMENEP 2 1 3,863 486 51 3,326 BNZ/PERKINS
KOTA KEDIRI 6 18 3 1 5,976 58 330 4,962 38 566 22 IYASAKA K 2002
KOTA BLITAR 1 3,015 81 131 2,710 1 92 IYASAKA K 2003
KOTA MALANG 2 8 1 1
15,582
346
2,805
12,124
30
233
44
ANZEN
1973- 1974
KOTA PROBOLINGGO
IYASAK A K KOTA PASURUAN
1
2,323 19
363
1,907
6
23
5
ANZEN
1984- 1985
KOTA MOJOKERTO 1 6,154 2,834 17 229 2,108 6 460 14 2002
KOTA MADIUN 1 2 1
2,806
65
357
2,262
2
120
ANZEN/ ISUZU 1970- 1971
KOTA SURABAYA 7 35 12 3
HPA,AN ZEN 2001 KOTA BATU 2 1
ANZEN/ ISUZU
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
Keterangan :
1. Jabatan Fungsional Pemula NMK : Non Mekanis M.Bus : Mbl Bus Krt. Tem : Kereta Tempel 2. Jabatan Fungsional Pelaksana MK : Mekanis M.Brg : Mbl Barang 3. Jabatan Regional Pelaksana Lanjutan Kel : Keliling KK : Kendaraan Khusus 4. Jabatan Fungsional Penyelia MP : Mbl Penumpang Krt.Gan : Kereta Gandengan
7. Data Angkutan Umum Tahun 2009
PROVINSI
JUMLAH PERUSAHAAN
JUMLAH KENDARAN
CADANGAN
TOTAL
KET EKONOMI
NON-EKONOMI
JATIM
63
1.632
-
-
1.632
AKAP
-
-
-
-
-
AKDP
146
-
-
-
962
PARIWISATA
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
8. Informasi Sarana Kabupaten/Kota
NO
KABUPATEN/KOTA Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007
JENIS KENDARAAN JENIS KENDARAAN JENIS KENDARAAN BB BS BK MPU BB BS BK MPU BB BS BK MPU
1 KAB. BANGKALAN - - - 668 - - - 668 - - - 668
2 KAB. BANYU WANGI 45 55 258 581 45 55 258 581 45 55 258 581
3 KAB. BLITAR - - - 218 - - - 218 - - - 218
4 KAB. BOJONEGORO - - 166 167 - - 166 167 - - 166 167
5 KAB. BONDOWOSO - - - 125 - - - 125 - - - 125
6 KAB. GRESIK - - - 288 - - - 288 - - - 288
7
KAB. JEMBER
-
36
-
774
-
36
-
774
-
36
-
774
8
KAB. JOMBANG
-
-
-
352
-
-
-
352
-
-
-
352
9 KAB. KEDIRI - - - 625 - - - 625 - - - 625
10 KAB. LAMONGAN 50 25 75 361 50 25 75 361 50 25 75 361
11 KAB. LUMAJANG - - - 152 - - - 152 - - - 152
12 KAB. MADIUN - - 39 205 - - 39 205 - - 39 205
13 KAB. MAGETAN 21 113 262 298 21 113 262 298 21 113 262 298
14 KAB. MALANG 920 150 - 1,650 920 150 - 1,650 920 150 - 1,650
15 KAB. MOJOKERTO - - - 412 - - - 412 - - - 412
16 KAB. NGANJUK - - 69 597 - - 69 597 - - 69 597
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
17 KAB. NGAWI - - 223 131 - - 223 131 - - 223 131
18 KAB. PACITAN - - - 372 - - - 372 - - - 372
19 KAB. PAMEKASAN - 45 - 115 - 45 - 115 - 45 - 115
20 KAB. PASURUAN - - - 172 - - - 172 - - - 172
21 KAB. PROBOLINGGO - - - 317 - - - 317 - - - 317
22 KAB. PONOROGO - 121 - 170 - 121 - 170 - 121 - 170
23 KAB. SAMPANG - 45 - 399 - 45 - 399 - 45 - 399
24 KAB. SIDOARJO 307 144 1,535 1,426 307 144 1,535 1,426 307 144 1,535 1,426
25 KAB. SITUBONDO - 14 - 37 - 14 - 37 - 14 - 37
26 KAB. SUMENEP - 1,161 - 916 - 1,161
- 916 - 1,161
- 916
27 KAB. TRENGGALEK - - - 78 - - - 78 - - - 78
28 KAB. TUBAN - - - 95 - - - 95 - - - 95
29 KAB. TULUNG AGUNG 630 - - 508 630 - - 508 630 - - 508
30 KOTA BATU - - - - - - - - - - - -
31 KOTA BLITAR - - - 150 - - - 150 - - - 150
32 KOTA KEDIRI - 86 - 384 - 86 - 384 - 86 - 384
33 KOTA MADIUN 135 150 55 205 135 150 55 205 135 150 55 205
34 KOTA MALANG 920 150 1,725 345 920 150 1,725 345 920 150 1,725 345
35 KOTA MOJOKERTO 28 102 332 248 28 102 332 248 28 102 332 248
36 KOTA PASURUAN - - - 125 - - - 125 - - - 125
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
37 KOTA PROBOLINGGO - - - 368 - - - 368 - - - 368
38 KOTA SURABAYA 463 - - 6,247 463 - - 6,247 463 - - 6,247
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L2 - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
LAMPIRAN III. DATA SULAWESI UTARA
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L3 - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
1. Jalan Nasional dan Provinsi
No. Kabupaten/kota Nasional(Km) Provinsi(Km) 1 Kab. Bolaang Mongondow 512.48 101.64 2 Kab. Minahasa Selatan 194.2 49.8 3 Kab. Minahasa 147.4 284.15 4 Kab. Minahasa Utara 152.69 66.6 5 Kota Manado 39.5 25.2 6 Kota Bitung 18.47 - 7 Kota Tomohon 24.2 13 8 Kab. Kepulauan Sangihe 18.45 92.68 9 Kab. Kepulauan Talaud 91 107.5
Jumlah 1.267.39 740.57
2. Terminal Bus
No. Kabupaten/kota Terminal Fungsi Luas
tanah (Ha)
1 Kota Manado - Malalayang Terminal A 4,382 - Paal 2 Terminal B 6,358 - Karombasan Terminal B 5,329 - Tuminting Pelataran 1
2 Kota Bitung - Tangkoko Terminal A 10 3 Kota Tomohon - Beriman Terminal B 10
4
Kabupaten Minahasa - Tondano Terminal B 7,2 - Kawangkoan Terminal B 1,152 - Tanawangko Pelataran - - Langowan Terminal B 10
5 Kab. Minahasa Tenggara
- Ratahan Pelataran -
6 Kab. Minhasa Utara - Airmadidi Terminal B 4
- Likupang Terminal B 6
7 Kab. Minahasa Selatan - Amurang Terminal B 10
- Tumpaan Terminal B - 8 Kab. Bolaang
Mongondow - Kotamobagu Terminal B 10 - Bonawang Terminal B - - Modayag Terminal B 1,302
9 Kab. Kep. Sangihe - Tahuna Terminal C 600
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L3 - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
- Petta Pelataran 400 10 Kab. Kep. Sitaro - Siau Pelataran 1,575 11 Kab. Kep. Talaud - Melonguane Terminal B -
3. Pengujian Kendaraan Bermotor
No. Kabupaten/kota Nama lokasi PKB
PKB mekanik Luas daerah
kerja(M2) Merek Mulai beroperasi
1 Kota Manado Kairagi Ansen 1974 5000
2 Kab. Kep. Sangihe dan Talaud
Tahuna Maproheka 1997 - (mobile)
4. Jembatan Timbang
No. Kabupaten/kota Lokasi Kapasitas Merek Tahun operasi (Ton)
1 Kota Bitung Wangurer 80 Berkel 1978 2 Kab. Minahasa Pineleng 20 Kubota 1980 3 Kab. Minahasa Amurang
15 Berkel 1972 Selatan
4 Kab. Bolaang
Inobonto 20 Kubota 1983 Mongodow 5. Jumlah Kendaraan Masuk Jembatan Timbang
No. Lokasi Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
1 Wangurer 48.278 48.303 45.068 24.691 24.691 2 Pineleng 20.895 23.022 28.019 14.905 14.905 3 Amurang 35.422 35.735 23.389 26.644 26.644 4 Inobonto 27.205 27.274 32.322 27.699 27.699
6. Kendaraan Terdaftar pada trayek AKAP tahun 2009
No. Trayek Daya angkut (seat)
Jumlah 0-19 15-Oct 16-24 > 25
1 Manado-Bitung - - 52 138 190 2 Manado-Kema - - 19 6 25 3 Manado-Likupang - 3 12 16 31
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L3 - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
No. Trayek Daya angkut (seat)
Jumlah 0-19 15-Oct 16-24 > 25
4 Manado-Kembes - 15 - - 15 5 Manado-Rumengkor - 3 - - 3 6 Paal II-Airmadidi - 162 - - 162 7 Paal II-Warisa - 12 6 - 18 8 Manado-Tarabitan - - 1 - 1 9 Manado-Batu - - 2 - 2
10 Bitung-Tondano - 7 2 20 29
11 Tuminting-Talawaan-Bantik 1 1 - - 2
12 Tumunting-Bulo 1 2 - - 3 13 Tuminting-Kulu 2 8 - - 10 14 Tuminting-Lantung 1 1 - - 2 15 Tuminting-Budo 1 1 - - 2 16 Tumintng-Bajo - - - - - 17 Tuminting-Darunu 1 1 - - 2 18 Tuminting-Langsa 1 2 - - 3 19 Tuminting-Palaes - 1 - - 1 20 Manado- Tanawangko - 32 11 - 43 21 Manado–Amurang - 6 23 7 36 22 Manado–Motoling - 1 21 1 23 23 Manado–Tumpaan - 3 9 - 12
24 Manado–Poigar (Bolmong) - 10 9 7 26
25 Manado–Inobonto - 7 6 - 16 26 Manado–Tompaso Baru - 2 8 - 10 27 Manado–Senduk - 8 - - 8 28 Manado–Ranoyapo - - 2 - 2 29 Manado–Bintauna - - 1 3 4 30 Manado–Atinggola - - - 4 4 31 Manado–Buroko - - 5 4 9 32 Manado–Lolah - 7 1 - 8 33 Manado–Arakan - 2 1 . 3 34 Manado–Sondaken - - 3 - 3 35 Kotamobagu–Amurang - 14 - - 14
36 Kotamobagu–Tompasobaru - 11 - - 11
37 Kotamobagu–Kawangkoan - 6 2 - 8
38 Kotamobagu–Modoinding - 6 - - 6
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L3 - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
No. Trayek Daya angkut (seat)
Jumlah 0-19 15-Oct 16-24 > 25
39 Manado–Tomohon - 1 15 66 82 40 Manado–Tondano - - 14 34 48 41 Manado–Langowan - 62 7 7 76 42 Manado–Tareran - 26 - - 26 43 Manado–Kawangkoan - 61 2 1 64 44 Manado–atahan - 5 6 4 15 45 Manado–Tombatu - 1 13 3 17 46 Manado–Kakas - 3 3 4 10 47 Manado–Seretan - 3 1 3 7
48 Manado–Tondano (Kampus) - - 1 9 10
49 Tondano- Molibagu - - - 2 2 50 Airmadidi–Tondano - 24 - 2 26 51 Tomohon–Tondano - 152 - 1 153 52 Tomohon–Kawangkoan - 46 - - 16
Jumlah 8 718 259 342 1.327
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L3 - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
7. Data Produksi Angkutan Penyeberangan dari/ke Bitung Tahun 2008
No Bulan Trip
Jumlah Penumpang
Jumlah Kendaraan Barang
Jumlah Roda2 Jumlah
Roda 4/6 Jumlah
(Ton/M3) Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun
1 Jan 11 11 22 494 672 1.166 16 12 28 95 16 111 532 349 881 2 Feb 11 11 22 432 408 840 38 11 49 31 21 52 732 280 1.012 3 Mar 11 10 21 722 537 1.259 26 8 34 59 23 82 487 150 637 4 Apr 12 13 25 552 788 1.34 20 14 34 53 20 73 624 158 782 5 Mei 9 9 18 483 535 1.018 2 8 10 56 17 73 319 166 485 6 Juni 6 6 12 157 125 282 9 6 16 35 12 47 183 16 199 7 Juli 9 9 18 414 397 811 5 3 8 42 16 58 286 119 405 8 Agt 12 12 24 637 649 1.286 16 16 32 53 15 68 580 163 743 9 Sep 6 5 11 617 547 1.264 16 14 30 24 5 29 275 158 433
10 Okt 10 11 21 657 925 1.582 24 17 41 47 18 65 309 125 434 11 Nov 11 11 22 423 494 917 10 5 15 55 20 75 563 112 675 12 Des 9 8 17 515 158 637 13 2 15 37 18 55 243 118 361
Jumlah 117 116 233 6.103 6.235 12.338 195 116 311 587 201 788 5.133 1.914 7.047
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L3 - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
8. Data Produksi Angkutan Penyeberangan Bitung-Pananaru Tahun 2008
No. Bulan Trip
Jumlah Penumpang
Jumlah Kendaraan Barang
Jumlah Roda2 Jumlah
Roda 4/6 Jumlah
(Ton/M3) Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun
1 Jan 5 5 10 131 145 276 2 2 4 23 9 32 237 6 243 2 Feb 5 5 10 147 74 221 22 1 23 3 11 14 452 - 452 3 Mar 4 4 8 205 136 341 3 - 3 28 9 37 247 4 251 4 Apr 6 6 12 188 178 366 4 4 8 26 14 40 458 7 465 5 Mei 4 4 8 187 100 287 2 - 2 26 10 36 196 - 196 6 Juni 4 4 8 151 125 276 8 6 14 25 9 34 158 6 164 7 Juli 5 5 10 271 188 459 2 3 5 22 7 29 208 - 208 8 Agt 5 5 10 176 111 287 4 1 5 23 7 30 267 5 372 9 Sep 1 1 2 23 33 56 - - - 2 1 3 91 - 91
10 Okt 4 4 8 81 71 152 3 2 5 31 13 44 172 15 187 11 Nov 5 5 10 109 96 205 3 - 3 30 15 45 297 - 297 12 Des 4 3 7 286 106 392 3 - 3 23 13 36 175 28 203
Jumlah 52 51 103 1.96 1.363 3.318 56 19 75 262 118 380 3.06 71 3.129
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L3 - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
9. Data Produksi Angkutan Penyeberangan Bitung-Melonguane Tahun 2008
No. Bulan Trip
Jumlah Penumpang
Jumlah Kendaraan Barang
Jumlah Roda2 Jumlah
Roda 4/6 Jumlah
(Ton/M3) Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun
1 Jan 4 4 8 358 527 885 14 10 24 67 6 73 252 343 595 2 Feb 4 4 8 285 334 619 15 10 25 25 7 32 248 280 528 3 Mar 5 4 9 508 401 909 23 8 31 26 8 34 224 139 363 4 Apr 4 5 9 364 610 974 16 10 26 19 5 24 146 151 297 5 Mei 3 3 6 291 435 726 - 7 7 21 6 27 212 135 256 6 Juni - - - - - - - - - - - - - - - 7 Juli 2 2 4 142 209 354 3 - 3 18 4 22 78 85 163 8 Agt 5 5 10 461 538 999 12 15 27 28 8 36 213 158 371 9 Sep 5 4 9 594 514 1.108 16 14 30 22 4 26 184 158 342
10 Okt 4 5 9 576 851 1.427 21 15 36 27 3 23 137 100 237 11 Nov 4 4 8 297 398 695 7 5 12 22 4 26 161 108 269 12 Des 3 3 5 213 52 265 10 2 12 7 3 10 54 80 134
Jumlah 43 43 86 4.09 4.869 8.958 137 96 233 275 58 333 1.82 1.737 3.555
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L3 - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
10. Data Produksi Angkutan Penyeberangan Bitung-Siau Tahun 2008
No. Bulan Trip
Jumlah Penumpang
Jumlah Kendaraan Barang
Jumlah Roda2 Jumlah
Roda 4/6 Jumlah
(Ton/M3) Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun Naik Turun
1 Jan 2 2 4 5 3 8 - - - 5 1 6 43 - 43 2 Feb 2 2 4 - - - 1 - 1 3 3 6 - - - 3 Mar 2 2 4 9 - 9 - - - 5 6 11 32 7 39 4 Apr 2 2 4 - - - - - - 8 1 9 16 - 16 5 Mei 2 2 4 5 - 5 - 1 1 9 1 10 20 31 51 6 Juni 2 2 4 6 - 6 1 - 1 10 3 13 2 10 12 7 Juli 2 2 4 1 - 1 - - - 2 5 7 25 34 59 8 Agt 2 2 4 - - - - - - 2 - 2 - - - 9 Sep - - - - - - - - - - - - - - -
10 Okt 2 2 4 - - - - - - 6 2 8 - 14 14 11 Nov 2 2 4 17 - 17 - - - 3 1 4 105 4 109 12 Des 2 2 4 16 - 16 - - - 7 2 9 14 10 24
Jumlah 22 22 44 59 3 62 2 1 3 60 25 85 257 110 367
LAMPIRAN IV. DATA MALUKU
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L4 - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
1. Jalan
Panjang jalan di Propinsi Maluku adalah 6.590 km dengan rincian sebagai berikut:
1. Jalan Nasional : Total panjang jalan Nasional adalah 985 km, 553 km (kondisi Mantap), 467 km (kondisi baik), 85 km (kondisi sedang), 432 Km (Tidak mantap) 109 km (kondisi rusak ringan), 322 km (rusak berat)
2. Jalan Provinsi : Total panjang jalan Provinsi adalah 1.611 km, 343 km (kondisi mantap), 198 km (baik), 144 km (sedang), 1.268 km (tidak mantap), 859 km (rusak ringan), 409 km (rusak berat)
3. Jalan Kabupaten : Total panjang jalan Kabupaten adalah 3.994 km, 1.232 km (kondisi mantap), 442 km (baik), 790 km (sedang), 2.762 (tidak mantap), 1.474 km (rusak ringan), 1.287 km (rusak berat).
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L4 - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
2. Terminal
No. Terminal Luas
(m2) Tipe
Lokasi
Kode Nama Kabupaten Kecamatan Desa 1 Masohi 850 C Maluku Tengah 2 Sanana 1000 C Maluku Tenggara 3 Tual 750 C Maluku Tenggara Kei Kecil Sathean 4 Saparua 1250 C Maluku Tenggara Saparua Kulur 5 Pantai 750 C Kota Ambon 6 Pelita 1350 C Kota Ambon 7 Tulehu 1500 C Kota Ambon
3. UPPKB
No. UPPKB
Luas (m2)
Kapasitas (Ton) Status Kondisi
Lokasi
Kode Nama Kabupaten Kecamatan Desa
1 Passo 20 O Kota Ambon Keterangan : Status : [O]=Beroperasi, [T]=Tidak Beroperasi Kondisi : [B]=Baik, [C]=Cukup, [K]=Kurang, [T]=Tidak Ada Data
4. PKB
Propinsi / Kabupaten Jumlah Penguji Jenis Alat Luas
(m2) Taman Kend.
Jumlah Kendaraan Wajib Uji Merek Alat Uji Tahun
1 2 3 4 NMk MK Kel MP M. Bus M. Brg KK Krt. Gan
Krt. Tem
Maluku Tengah 1 0 Maluku Tenggara 1 1 0 1994-1995
Maluku Tenggara Barat 1 0 Buru 1 0 Seram Bagian Timur 1 0 Seram Bagian Barat 1 0 Kepulauan Aru 1 0 Kota Ambon 1 0 1978-1979
Keterangan :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L4 - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
1. Jabatan Fungsional Pemula NMK : Non Mekanis M.Bus : Mbl Bus 2. Jabatan Fungsional Pelaksana MK : Mekanis M.Brg : Mbl Barang 3. Jabatan Regional Pelaksana Lanjutan Kel : Keliling KK : Kendaraan Khusus 4. Jabatan Fungsional Penyelia MP : Mbl Penumpang Krt.Gan : Kereta Gandengan Krt. Tem : Kereta Tempel
5. Fasilitas Keselamatan Jalan (Rambu)
No. Ruas Jalan Panjang (Km)
Jml. Rambu (Buah)
Posisi Ket Jumlah Kiri Jumlah Kanan
Psg Belum Total Psg Belum Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Liang - Passo 22,7 227 10 1
1
24 60 84
2 Waipia - Kairatu 120,0 652 3 4
4
4 243 247 3 Amahai - Besi 67,1 346 9 2
2
27 90 117
Jumlah 209,8 1225 22 755 777 55 393 448
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L4 - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
6. Fasilitas Keselamatan Jalan (Marka)
No. Ruas Jalan Pan-jang (Km)
Lokasi (Km) Panjang Marka (Meter)
POSISI
KET Jumlah Kiri Jumlah Tengah JUMLAH KANAN Psg Belum Total Psg Belum Total Psg Belum Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 AMAHAI - MASOHI - WAIPIA (PULAU SERAM) 35 0.00 - 34.00 86.376 - 35.13 35.13 16.116 - 16.116 - 35.13 35.13
2 WAIPIA - SAKKA - SALEMAN (PULAU SERAM) 48 35.00 - 84.00 119.001 - 48.203 48.203 22.145 450 22.595 - 48.203 48.203
3 WAIPIA - LIANG - KAIRATU (PULAU SERAM) 120 0.00 - 120.00 295.051 - 120.078 120.078 43.685 11.21 54.895 - 120.078 120.078
4 LIANG - WAAI - TULEHU - PASSO (PULAU AMBON) 22,6 0.00 - 22.60 60.914 22.642 - 22.642 15.63 - 15.63 22.642 - 22.642
TOTAL 225,6
561.342 22.642 203.411 226.053 97.576 11.66 109.236 22.642 203.411 226.053
7. Lintas Penyeberangan
No. Nama Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan
Surat Keputusan
Jarak (mil)
Waktu Tempuh
Tahun Opera-sional Fungsi
Pelabuhan 1 Pelabuhan 2 Jam Kec
1 NAMLEA - AMBALAU MALUKU MALUT - - - 11 - LK
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L4 - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
No. Nama Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan Surat
Jarak
Waktu
Tahun
Fungsi 2 SAPARUA - NALAHIA MALUKU MALUKU - - - - - LP 3 DOBO - BENJINA MALUKU MALUKU - 40 3 12 - LP 4 NALAHIA - AMAHAI MALUKU MALUKU - 22 2 10 - LP 5 UMEHPUTIH - PELAUW MALUKU MALUKU - 6 1 10 - LP 6 TELUK GURITA - KISAR NTT MALUKU - 17
15 11 - LP
7 KENDARI - AMBON SULTRA MALUKU - - - - - LP 8 AMBON - SORONG MALUKU PAPUA - - - - - LP 9 SAUMLAKI - TEPA MALUKU MALUKU - 12
10 12 DK
10 ILWAKI - DILLI MALUKU TIMOR LESTE - - - - - LN 11 BABANG - WAHAI MALUT MALUKU - - - - - LP 12 DOBO - BENJINA MALUKU IRJABAR - 40 3 12 - LP 13 WAHAI - FAKFAK MALUKU PAPUA - - - - - LP 14 WAHAI - SORONG MALUKU PAPUA - - - - - LP 15 SERAM - FAKFAK MALUKU MALUKU - - - - - LK 16 POKKA - GALALA MALUKU MALUKU KM 64 / 1989 0.5 0 7 - LK 17 HUNIMUA - WAIPIRIT MALUKU MALUKU KM 64 / 1989 12 1 10 - LK 18 NEGERI LIMA - NAMLEA MALUKU MALUKU KM 64 / 1989 38 - - - LK 19 TUAL - ELAT MALUKU MALUKU KM 25 / 1991 26 - - 199
LK
22 TUAL - LARAT MALUKU MALUKU KM 49 / 1994 1
11 12 199
LK 23 LARAT - SAUMLAKI MALUKU MALUKU KM 49 / 1994 1
11 12 199
LK
24 GALALA - NAMLEA MALUKU MALUKU KM 49 / 1994 85 8 11 199
LK 25 TUAL - DOBO MALUKU MALUKU KM 33 / 1995 1
10 12 199
LK
26 SAPARUA - WAILEI MALUKU MALUKU KM 13 / 1997 9 1 10 - LK 27 ILWAKI - WONRELI MALUKU MALUKU KM 13 / 1997 26 - - - LK 28 SANANA - TELUK BARA MALUT MALUKU KM 13 / 1997 14 - - - LP 29 SAUMLAKI - ADAUT MALUKU MALUKU KM 13 / 1997 5 - - - DK
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L4 - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
No. Nama Lintas Penyeberangan Lokasi Pelabuhan Surat
Jarak
Waktu
Tahun
Fungsi 30 WONRELI - SERWARU MALUKU MALUKU KM 13 / 1997 6 - - - DK 31 ATAPUPU - ILWAKI NTT MALUKU KM 66 / 2000 12 - - - LP 32 ATAPUPU - WONRELI NTT MALUKU KM 66 / 2000 50 - - - LP 33 TL. GURITA - ILWAKI NTT MALUKU KM 1 / 2001 9 - - - LP
8. Pelabuhan Penyeberangan
No Nama Pelabuhan Lokasi
Pemilik Penyelenggara Tahun Pembangunan
Mooring (GRT)
Fas. Bongkar
Muat
Kontruksi Dermaga Lintasan Yang Di Layani
Kabupaten Kota Pulau
1 PELAUW - - - - - - - - - - 2 UMEH PUTIH - - - - - - - - - UMEHPUTIH - WAILEI
3 SAUMLAKI MALUKU TENGAH
OLILIT YAMDENA Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan - - - - SAUMLAKI - TEPA SAUMLAKI - ADAUT LARAT - SAUMLAKI
4 ILWAKI MALUKU TENGAH
HIAS WETAR Ditjen Hubla Dinas Perhubungan - - - - ILWAKI - WONRELI ILWAKI - DILLI
TL. GURITA - ILWAKI ATAPUPU - ILWAKI
5 SERWARU MALUKU TENGAH
SERWARU LETI - - - - - - WONRELI - SERWARU
6 ADAUT MALUKU TENGAH
KANDAR SELARU - - - - - - SAUMLAKI - ADAUT
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L4 - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
No Nama Pelabuhan Lokasi Pemilik Penyelenggara Tahun b
Mooring (G )
Fas. k
Kontruksi
Lintasan Yang Di Layani 7 WONRELI MALUKU
TENGAH WONRELI KISAR - - - - - - WONRELI - SERWARU
WONRELI - DILLI ATAPUPU - WONRELI ILWAKI - WONRELI TELUK GURITA - KISAR
8 LARAT MALUKU TENGAH
LARAT NUHULOWA - - - - - - LARAT - SAUMLAKI TUAL - LARAT
9 NALAHIA MALUKU TENGAH
- - - - - - - - NALAHIA - AMAHAI SAPARUA - NALAHIA
10 TEPA MALUKU TENGAH
- - - - - - - - SAUMLAKI - TEPA
11 AMAHAI MALUKU TENGAH
- - - - - - - - NALAHIA - AMAHAI
12 TUAL MALUKU TENGGARA
TUAL KAIDULAH - - - - - - TUAL-ELAT TUAL - ELAT TUAL - LARAT TUAL - DOBO
13 ELAT MALUKU TENGGARA
ELAT KEI BESAR - - - - - - TUAL-ELAT TUAL - ELAT
14 DOBO MALUKU TENGGARA
DOBO KEPULAUAN ARU - - - - - - DOBO - TIMIKA DOBO - BENJINA TUAL - DOBO
15 BENJINA MALUKU TENGGARA
- - - - - - - - DOBO - BENJINA
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L4 - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
No Nama Pelabuhan Lokasi Pemilik Penyelenggara Tahun b
Mooring (G )
Fas. k
Kontruksi
Lintasan Yang Di Layani 16 WAIPIRIT MALUKU
TENGGARA BRT
MASOHE SERAM PT. ASDP PT. ASDP 1980 500 BETON HUNIMUA - WAIPIRIT
17 HUNIMUA MALUKU AMBON AMBON PT. ASDP PT. ASDP 1980 - - BETON HUNIMUA - WAIPIRIT TENGGARA BRT
18 WAILEI MALUKU TENGGARA
BRT
AMAHAI SERAM Ditjen Hubla Dinas Perhubungan
- - - - SAPARUA - WAILEI UMEHPUTIH - WAILEI
19 HARUKU MALUKU TENGGARA
BRT
PELAU HARUKU - - - - - - PELAU - UMEHPUTIH AMBON - HARUKU
20 SAPARUA KAB MALUKU TENGGARA
BRT
SAPARUA SAPARUA - - - - - - SAPARUA - WAILEI SAPARUA - NALAHIA AMBON - SAPARUA PELAU - UMEHPUTIH
21 NEGERILIMA MALUKU TENGGARA
BRT
AMBON AMBON - - - - - - NEGERI LIMA - NAMLEA
22 WAHAI MALUKU TENGGARA
BRT
- - - - - - - - WAHAI - SORONG WAHAI - FAKFAK BABANG - WAHAI
23 SERAM MALUKU TENGGARA
BRT
- - - - - - - - SERAM - FAKFAK
24 NAMLEA BURU BARA BURU PT. ASDP PT. ASDP 1994 500 Movable Bridge
BETON NAMLEA - AMBALAU NEGERI LIMA - NAMLEA GALALA - NAMLEA
PT. Chandra Wahana Raya Hal : L4 - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat
No Nama Pelabuhan Lokasi Pemilik Penyelenggara Tahun b
Mooring (G )
Fas. k
Kontruksi
Lintasan Yang Di Layani 25 TELUK BARA BURU KABARAT BURU SANANA - TELUK BARA
26 GALALA KOTA AMBON AMBON AMBON PT. ASDP PT. ASDP 1992 Movable Bridge
BETON GALALA - NAMLEA POKKA - GALALA
27 POKA KOTA AMBON AMBON AMBON PT. ASDP PT. ASDP 1990 BETON POKKA - GALALA
28 AMBON KOTA AMBON AMBON AMBON PT. Pelindo
Dinas Perhubungan
- - - - AMBON - SAPARUA AMBON - HARUKU AMBON - SORONG KENDARI - AMBON
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 1 Ringkasan Eksekutif
Ringkasan Eksekutif I. Pendahuluan Teknologi Informasi (TI) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. TI tidak hanya membantu proses otomasi dan manajemen informasi, tetapi memungkinkan terjadinya aktivitas, fasilitas atau cara kerja baru yang tidak mungkin terjadi sebelumnya. Dengan kata lain, TI telah menjadi enabler dari suatu kegiatan dan pelayanan suatu organisasi. Semakin kompleksnya pelaksanaan tugas-tugas di sub sektor perhubungan darat, dan penerapan otonomi daerah, maka peran dan fungsi dari TI haruslah dioptimalkan. Untuk itu diperlukan alat bantu yang mampu mengatasi kendala jarak dan waktu yang akan timbul, dan meminimalkan peluang terjadinya kesalahan dalam koordinasi serta memudahkan dalam mendukung pelaksanaan tugas di sub sektor perhubungan darat. Melalui pekerjaan pembangunan aplikasi data perhubungan darat diharapkan tujuan tersebut bisa dicapai. Kegiatan ini akan menghasilkan suatu sistem terkomputerisasi yang mampu menerima, mengolah dan menghasilkan informasi yang tepat, cepat, akurat dan aman dalam penyimpanannya. Sistem tersebut dirancang sehingga arsitektur penyimpanan datanya memungkinkan data untuk diklasifikasi dan disimpan dengan struktur yang baik. Arsitektur tersebut akan memungkinkan penempatan dan akses yang mudah serta efisien. Disamping itu memungkinkan hubungan, ekstraksi, penerimaan dan pengiriman data dengan sistem basis data lain yang sudah digunakan atau dikembangkan di lingkungan stakeholder lain.
II. Pendekatan dan Metodologi Pengembangan sistem informasi bukanlah hal yang baru pertama kali dilakukan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Untuk itu, agar kesinambungan dari pekerjaan-pekerjaan sebelumnya tetap terjaga, maka tahapan awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi sistem eksisting yang sudah dikembangkan dan diterapkan. Hal ini juga dimaksudkan agar tidak terjadi overlap dalam pelaksanaannya sehingga akan menimbulkan kebingungan dari pemakai dan mubazirnya sistem yang telah dikembangkan. Berdasarkan hal tersebut, maka pendekatan dan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 2 Ringkasan Eksekutif
Studi Peraturan danPerundangan
Identifikasi dan StudiSistem Informasi
Analisis dan Desain SistemInformasi
Implementasi danPelatihan
Gambar 1. Pendekatan dan Metodologi
II.1. Studi Perundangan
Rancangan sistem informasi yang baik haruslah mengacu ke peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar proses perancangan yang dimulai dengan penetapan kelembagaan yang terkait, alur proses dan dokumen, kewenangan, tugas pokok dan fungsi, sosialisasi, dan lain-lain memiliki sandaran payung hukum, sehingga tidak akan terkendala pada saat penerapannya di lapangan.
Landasan hukum pengembangan sistem aplikasi data perhubungan darat adalah :
1. Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 tahun 2009, terutama pada bab XVI yang memuat mengenai sistem informasi dan komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik 3. Undang-Undang dan peraturan Pemerintah terkait lainnya, khususnya :
a. Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta b. Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 3 Ringkasan Eksekutif
c. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
d. Surat Edaran MENKOMINFO No. 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 tanggal 24 Oktober 2005 tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Piranti Lunak Legal di Lingkungan Instansi Pemerintah
e. Surat Edaran MENPAN No. SE/01/M.PAN/2/2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS)
II.2. Identifikasi dan Studi Sistem Informasi Identifikasi dan studi terhadap sistem informasi dilakukan dengan melakukan survai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi sistem-sistem yang sudah dikembangkan dan diimplementasikan, perangkat keras, perangkat lunak dan sumber daya manusia.
Survey Kebutuhan terhadap pengembangan sistem juga dilakukan dengan mengidentifikasi dan menginventarisasi langsung kebutuhan riil di daerah. Survey lapangan sesuai kerangka acuan kerja akan dilakukan terhadap tiga lokasi, yaitu Surabaya, Ambon dan Menado. Survey diperlengkapi dengan formulir isian baku dan formulir survey yang dimaksudkan untuk :
1. Mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi
2. Melihat kesiapan institusi dalam mengimplementasikan sistem
3. Mengumpulkan data dan format informasi yang dihasilkan.
II.3. Analisis dan Desain Sistem Informasi Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Proses analisis sistem dalam pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang baru. Analisis sistem dimulai dengan menganalisa kebutuhan yang merupakan proses untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang pengolahan data yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu pengolahan saat data siap diproses sampai informasi yang dihasilkan. Spesifikasi ini digunakan untuk membuat kesepakatan dalam pengembangan sistem.
Berdasarkan hasil survey pengumpulan data dan wawancara, baik di tingkat pusat dan daerah, beberapa kebutuhan terhadap sistem dan data adalah sebagai berikut :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 4 Ringkasan Eksekutif
a. Data dikelompokkan atas data statis, data dinamis, data operasional, data kinerja dan data khusus
b. Data input digolongkan atas dua, yaitu data input yang baru, yaitu data yang akan diinputkan melalui sistem secara langsung dan data input yang diambil dari sistem lain. Kondisi ini mengakibatkan harus dibuatkannya interface untuk data dari sistem lain agar bisa masuk ke sistem yang akan dibangun
c. Penginputan data sesuai kewenangan dari lokasi data, yang terdiri dari pusat, balai, propinsi dan kabupaten/kota
d. Sistem harus dimungkinkan untuk menyajikan data yang diperlukan dalam bentuk spreadsheet sehingga data ini bisa dimanfaatkan untuk analisa kinerja yang sifatnya belum terstruktur
e. Kriteria kinerja ditetapkan dengan melakukan perbandingan antara sebelum dengan sesudah, dan tahun sebelum dengan tahun sesudahnya
f. Data-data pembangunan termasuk data-data yang sifatnya dinamis. Data dinamis yang berkaitan dengan profil dan kinerja harus dimasukkan dalam sistem
g. Time series data tidak cukup hanya dalam satuan tahun, namun harus dibreakdown ke dalam satuan bulan
h. Diperlukan pendampingan yang intens dimulai dari standarisasi pola operasi baru yang berimplikasi pada perubahan budaya kerja. Sosialisasi dari kondisi ini adalah tahapan tersulit namun harus dilakukan agar tidak terdapat (minimal mengurangi) penolakan dari pengguna.
Arsitektur sistem aplikasi digambarkan sebagai berikut :
APL-HUBDAT
LLAJ
LLASDP
AngkutanPenyeberangan Pemeliharaan
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Informasi
Informasi
Informasi
Manajemen Publik
Informasi Informasi
Keselamatan
Pemeliharaan
Informasi
Sumber Lain
Pemeliharaan
Informasi
Gambar 2. Arsitektur Sistem Aplikasi
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 5 Ringkasan Eksekutif
Gambar diatas memperlihatkan aliran data dan proses pembangunan aplikasi data perhubungan darat (APL-HUBDAT) berdasarkan sifat dari otoritas kepemilikan data, yaitu pemilik data yang bisa melakukan pemeliharaan data (penambahan, modifikasi dan penghapusan). Sistem aplikasi terdiri dari tujuh modul aplikasi yang terpisah sesuai dengan kewenangan atau otoritas setiap pengguna untuk mengakses data. Sistem aplikasi dibangun dengan menggunakan arsitektur Client Server (two-tier), yaitu akses langsung pengguna (client) ke Local Database Server. Modul aplikasi tersebut adalah :
1. Modul Aplikasi LLAJ 2. Modul Aplikasi Angkutan Penyeberangan 3. Modul Aplikasi LLASDP 4. Modul Aplikasi Keselamatan 5. Modul Aplikasi Manajemen 6. Modul Aplikasi Publik 7. Modul Aplikasi dari Sumber Lain (Data Umum, Produk Hukum, Sumber Daya Manusia,
Program Pembangunan, dan lain-lain)
II.3.1. Modul Aplikasi LLAJ
LLAJ
Sarana LLAJ
Prasarana LLAJ
Kendaraan Bermotor
Prasarana Jalan
Terminal
UPKB
PerkembanganJalan
Kinerja Jalan
FasilitasPenunjang
Angkutan PenumpangUmum
Angkutan Barang
PKB
Gambar 3. Modul LLAJ
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 6 Ringkasan Eksekutif
Fasilitas penunjang jalan terdiri dari : Rambu, Marka Jalan, Pagar Pengaman, Deliniator, Cermin Tikungan, Paku Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, dan Lampu Penerangan Jalan.
II.3.2. Modul Aplikasi LLASDP
LLASDP
Sungai dan Danau
Alur PelayaranSungai dan Danau
Jaringan AngkutanSungai
Jaringan AngkutanASD
PerkembanganArmada Sungai dan
Danau
PerkembanganDermaga Sungai
dan Danau
Produksi AngkutanSungai dan Danau
PerkembanganRambu Sungai
InventarisasiDermaga Sungai
dan Danau
Gambar 4. Modul LLASDP
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 7 Ringkasan Eksekutif
II.3.3. Modul Aplikasi Angkutan Penyeberangan
AngkutanPenyeberangan
PerkembanganLintas
Penyeberangan
PelabuhanPenyeberangan
KapalPenyeberangan
JenisPengoperasian
Pemilik KapalPenyeberangan
Produksi AngkutanPenyeberangan
Kinerja AngkutanPenyeberangan
InventarisasiPelabuhan
Penyeberangan
Gambar 5. Modul Angkutan Penyeberangan
II.3.4. Modul Aplikasi Keselamatan
Keselamatan
Kecelakaan LLAJ
Kecelakaan LLASDP
Gambar 6. Modul Keselamatan
II.3.5. Modul Aplikasi Manajemen
Modul Aplikasi Manajemen adalah otoritas yang diberikan oleh sistem untuk menghasilkan informasi profil dan kinerja dari semua moda untuk kebutuhan manajemen.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 8 Ringkasan Eksekutif
II.3.6. Modul Aplikasi Publik
Modul Aplikasi Publik adalah otoritas yang diberikan oleh sistem untuk menghasilkan informasi profil dan kinerja dari semua moda untuk kebutuhan publik dalam rangka akuntabilitas dan transparansi.
II.3.7. Modul Aplikasi Sumber Lain
Modul Aplikasi dari Sumber Lain terdiri dari : Data Umum, Produk Hukum, Sumber Daya Manusia, Program Pembangunan, dan lain-lain.
II.4. Implementasi dan Pelatihan Pada tahapan ini akan dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada pengguna dalam menggunakan sistem aplikasi, pelacakan kesalahan (trouble shooting) jika ada error dan bug yang disebabkan oleh hardware dan software failure.
III. Rancangan Strategis Rancangan strategis pengembangan sistem ini dimaksudkan sebagai pola dan arahan pada instansi pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah yang menyelenggarakan pengelolaan data perhubungan darat, khususnya di Kementerian Perhubungan, dalam mengembangkan dan mengelola aplikasi data perhubungan darat sesuai lingkup kewenangan masing-masing sehingga secara nasional dapat dibangun sistem yang terintegrasi. Dengan demikian, walaupun dikelola oleh institusi yang berbeda-beda, tetapi sistem bisa diakses oleh semua pihak yang berkepentingan secara mudah. Untuk itu diperlukan pemetaan kondisi eksisting yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi pengelolaan informasi perhubungan darat dewasa ini, khususnya di lingkungan Kementerian Perhubungan. Hasil pemetaan tersebut digunakan sebagai landasan dalam penyusunan strategi pengembangan aplikasi data perhubungan darat (APL-HUBDAT) sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2009.
Pemetaan atas kondisi pengelolaan informasi perhubungan darat difokuskan pada 3 (tiga) komponen APL-HUBDAT, yaitu:
1. Informasi perhubungan darat, 2. Teknologi (Prasarana dan Sarana) APL-HUBDAT, dan 3. Kelembagaan (Institusi Pengelola) APL-HUBDAT.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 9 Ringkasan Eksekutif
Dari pemetaan kondisi pengelolaan sistem informasi diatas, pengembangan dan implementasi APL-HUBDAT memerlukan pertimbangan yang mendalam atas arsitektur aplikasi yang akan digunakan. Ketepatan dalam memilih arsitektur aplikasi akan dapat menjamin kemudahan dalam pengembangan (scalability), kegunaan (applicability), kehandalan (reliability), ketersediaan (availability), dan kemudahan dalam pengelolaan (manageability) dari aplikasi-aplikasi APL-HUBDAT. Arsitektur aplikasi yang tepat juga berfungsi untuk mengatur dinamika fungsi-fungsi aplikasi gabungan, membantu merumuskan strategi penyebaran (distribution) aplikasi, dan membantu untuk menjaga dari pengaruh negatif terhadap pengoperasian APL-HUBDAT yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian teknologi yang baru.
APL-HUBDAT merupakan integrasi dan sinergi dari sistem-sistem informasi perhubungan darat yang dilaksanakan oleh Pengelola APL-HUBDAT di berbagai tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, serta UPT Pusat dan Daerah). Ruang lingkup dan kebutuhan Pengelola APL-HUBDAT dapat berbeda pada tiap tingkatan dan dapat berbeda pula pada setiap institusi sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Karena itu, arsitektur aplikasi APL-HUBDAT akan diterapkan secara bervariasi disesuaikan dengan ruang lingkup dan kebutuhan Pengelola yang bersangkutan. Arsitektur aplikasi merupakan suatu rancangan aplikasi yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi. Arsitektur aplikasi dibuat berdasarkan kebutuhan untuk mendukung kegiatan operasional suatu organisasi, baik pemerintah maupun swasta. Karena itu arsitektur aplikasi bisa sangat sederhana, bisa pula sangat rumit (complicated) dan melibatkan interaksi yang intens dari piranti lunak aplikasi, basisdata, dan piranti lunak sistem. Arsitektur aplikasi dibedakan atas arsitektur aplikasi di pusat (Ditjen Perhubungan Darat) dan daerah (UPT, Dinas, Balai, dan lain-lain).
APL-HUBDAT Tingkat Pusat, atau APL-HUBDAT Nasional, merupakan simpul (node) utama dalam pengelolaan data dan informasi perhubungan darat di Indonesia. APL-HUBDAT Nasional ini menjadi gerbang (gateway) utama untuk menerima data masukan (input) dan menyebarluaskan (dissemination) produk informasi tingkat nasional. Karena itu, APL-HUBDAT Nasional akan mengelola basisdata (database) dan/atau gudang data (datamart atau data warehouse) yang berisi data terkonsolidasi sebagai hasil proses ekstraksi, transformasi, dan agregasi data-data yang diterima dari Provinsi, Kabupaten/Kota, serta UPT Pusat dan Daerah. Disamping itu, APL-HUBDAT Nasional juga akan mengelola metadata-metadata yang mengandung informasi tentang data-data dan informasi Perhubungan Darat yang dikelola oleh Pengelola APL-HUBDAT di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, serta UPT Pusat dan Daerah. Dengan demikian, pengguna yang memerlukan data rinci dapat mengakses langsung APL-HUBDAT yang bersangkutan.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 10 Ringkasan Eksekutif
APL-HUBDAT di daerah, memiliki fungsionalitas yang sama dengan APL-HUBDAT Nasional. Perbedaannya adalah bahwa APL-HUBDAT di Daerah memiliki kandungan data yang lebih terbatas. APL-HUBDAT Provinsi ruang lingkupnya terbatas pada provinsi yang bersangkutan. Sedangkan APL-HUBDAT Kabupaten/Kota ruang lingkupnya adalah kabupaten/kota yang menjadi wewenangnya. Adapun APL-HUBDAT Pusat mencakup keseluruhan data, baik di kabupaten/kota, provinsi dan pusat. Karena itu, APL-HUBDAT di daerah juga memerlukan arsitektur aplikasi yang memungkinkan berbagi berkas atau periferal serta kemampuan akses komputer melalui jarak jauh. Hanya saja, dalam memilih arsitektur aplikasi perlu dipertimbangkan kesiapan infrastuktur teknologi informasi dan komunikasi serta kelembagaan di Daerah bersangkutan.
IV. Rancangan Detail Rancangan detail sistem informasi yang dimaksudkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut :
a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan kendala
sumber daya d. Memetakan tugas pokok dan fungsi stuktur organisasi terhadap sistem informasi.
Perancangan APL-HUBDAT mengikuti kaidah-kaidah perancangan sistem yang sudah baku, terstruktur dan terdokumentasi dengan baik. Hal ini dikarenakan bahwa perancangan suatu sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Tahapan ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan sesuai dengan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Secara umum perancangan sistem dibagi dalam dua bagian, yaitu :
1. Perancangan secara umum atau perancangan konseptual, dan perancangan logikal atau perancangan secara makro
2. Perancangan sistem terinci atau perancangan sistem secara fisik
Tahapan perancangan sistem informasi dibagi menjadi dua antara lain :
a. Perancangan basis data, merupakan langkah untuk menentukan basis data yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Perancangan ini terdiri dari perancangan secara konseptual, secara logis dan secara fisik.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 11 Ringkasan Eksekutif
b. Perancangan proses, biasanya menghasilkan dokumentasi sistem. Spesifikasi program dipakai sebagai petunjuk bagi pemrogram agar dapat mudah menuangkan proses ke dalam program.
IV.1. Perancangan Masukan Data Tujuan dari perancangan masukan adalah untuk melakukan standarisasi format pemasukan data sehingga data-data yang dikumpulkan, dimasukkan dan diolah adalah jenis data yang bisa diterima dan dimengerti dan mencapai keakuratan yang tinggi. Proses pemasukan data dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama sebagai berikut, yaitu penangkapan data (data capture), penyiapan data (data preparation), dan pemasukan data (data entry). Perancangan masukan data APL-HUBDAT mencakup data-data perhubungan darat yang mencakup : Data LLAJ, Data Angkutan Penyeberangan, Data LLASDP, Data Keselamatan, Data Manajemen, Data Publik dan Data dari Sumber Lain (Data Umum, Produk Hukum, Sumber Daya Manusia, Program Pembangunan, dan lain-lain). Perancangan masukan data menggunakan cu ke formulir-formulir data yang meng format data perhubungan darat tahun 2010.
Gambar 7. Contoh pemasukan data UPKB
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 12 Ringkasan Eksekutif
IV.2. Perancangan Antar Muka Perancangan antar muka pengguna sistem informasi APL-HUBDAT akan mengadopsi teknologi terkini berikut filosofinya. Sistem yang akan dikembangkan akan menggunakan filosofi tampilan ribbon menu, seperti yang saat ini digunakan oleh Microsoft Office 2000.
Gambar 8. Contoh Tampilan Menu Ribbon
IV.3. Perancangan Keluaran Perancangan keluaran dimaksudkan untuk menyajikan data dan informasi perhubungan darat dalam format yang bisa dipresentasikan, dicetak, dimanfaatkan untuk keperluan lebih lanjut, dan dilakukan pertukaran data. Keluaran APL-HUBDAT ini akan menghasilkan data dan informasi perhubungan darat, yang meliputi antara lain :
A. DATA UMUM 1. Luas Wilayah 2. Kependudukan 3. Produk Domestik Bruto (PDRB)
B. DATA BIDANG PRASARANA LLAJ
1. Prasarana Jalan a. Perkembangan Jalan menurut Status,Jenis Konstruksi dan Kondisi Jalan. b. Kinerja Ruas Jalan Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 13 Ringkasan Eksekutif
2. Inventarisasi Pengujian Kendaraan Bermotor 3. Terminal Menurut Type 4. Jembatan Timbang
C. DATA BIDANG SARANA LLAJ
1. Perkembangan Kendaraan Bermotor 2. Kendaraan Angkutan Penumpang Umum 3. Kendaraan Angkutan Barang
D. DATA FASILITAS PENUNJANG / PERLENGKAPAN JALAN
1. Rambu 2. Marka Jalan 3. Pagar Pengaman 4. Deliniator 5. Cermin Tikungan 6. Paku Jalan 7. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas 8. Lampu Penerangan Jalan.
E. DATA BIDANG ANGKUTAN SUNGAI DAN DANAU
1. Data Sungai dan Danau 2. Alur Pelayaran Sungai dan Danau 3. Jaringan Angkutan Sungai 4. Gambar Jaringan Angkutan ASD 5. Perkembangan Armada Sungai dan Danau 6. Perkembangan Dermaga Sungai dan Danau 7. Produksi Angkutan Sungai dan Danau 8. Perkembangan Rambu Sungai 9. Inventarisasi Dermaga Sungai dan Danau
F. DATA BIDANG ANGKUTAN PENYEBERANGAN
1. Perkembangan Lintas Penyeberangan 2. Pelabuhan Penyeberangan 3. Kapal Penyeberangan 4. Jenis Pengoperasian Kapal Penyeberangan 5. Jumlah Kapal Penyeberangan Berdasarkan Pemilik 6. Produksi Angkutan Penyeberangan 7. Kinerja Lintas penyeberangan 8. Inventarisasi Pelabuhan Penyeberangan.
G. DATA BIDANG KESELAMATAN
1. Kecelakaan Lalu Lintas Jalan 2. Kecelakaan ASDP
H. PRODUK HUKUM I. SUMBER DAYA MANUSIA J. PROGRAM PEMBANGUNAN K. LAIN-LAIN.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 14 Ringkasan Eksekutif
IV.4. Perancangan Standarisasi Rancangan standarisasi APL-HUBDAT dikelompokkan atas :
1. Standarisasi aplikasi 2. Standarisasi screen layout dan desain layout 3. Standarisasi penamaan modul dan fungsi 4. Standarisasi pemakaian variabel, data type, data type buatan dan pemakaian
konstanta
IV.5. Perancangan Basis Data Pengembangan APL-HUBDAT berbasis teknologi Client Server (two tier architecture) yang akan mengakses data yang disimpan pada Local Database Server dari komputer client di jaringan LAN, WAN, intranet atau internet.
Gambar 9. ERD Tabel Referensi
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 15 Ringkasan Eksekutif
Gambar 10. ERD LLAJ
Gambar 11. ERD LLASDP
Entity Relationship Diagram dijelaskan dengan kamus data yang berisi penjelasan tertulis tentang data yang ada di dalam database.
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 16 Ringkasan Eksekutif
IV.6. Perangkat Lunak Pengembangan APL-HUBDAT akan menggunakan perangkat lunak yang tanpa biaya (freeware dan opensource), sehingga diharapkan bahwa pada saat sistem diimplementasikan tidak memerlukan biaya-biaya yang terkait dengan instalasi, lisensi pemakaian perangkat lunak lainnya, dan biaya distribusi aplikasi (deployment). Berdasarkan hal tersebut, maka perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Database server yang digunakan dalam pengembangan APL-HUBDAT menggunakan MySQL SQL Server. Perangkat lunak ini bebas untuk digunakan dan kehandalannya sudah teruji, mampu untuk mengolah data-data yang besar (angka, tekstual, foto, video dan object), memungkinkan untuk diinstalkan di lingkungan komputer baik yang standalone maupun terhubung dalam jaringan LAN, WAN, Intranet dan Extranet
b. Perangkat lunak untuk pembuatan sistem aplikasi menggunakan bahasa Lazarus (berbasis Object Pascal). Tidak diperlukan lisensi untuk penggunaan perangkat lunak. Lazarus adalah software opensource yang mengacu ke Borland Delphi. Sama halnya dengan Borland Delphi, sistem aplikasi yang dihasilkan sangat stabil (tidak terganggu dengan performansi dari sistem operasi Windows, jika sistem operasi Windows mengalami masalah dengan beberapa komponen librarynya). Hal ini sangat berbeda jika kita menggunakan perangkan lunak pengembangan keluarga Windows yang sangat tergantung dengan kestabilan sistem operasi Windows. Keuntungan lainnya adalah bahwa kompatibilitas Borland Delphi versi 5.0 dengan Lazarus (bahasa pemrograman berbasis Object Pascal di Linux dan MacOS/IGOS), sehingga pada saat kita akan mengkonversi sistem aplikasi ini ke sistem operasi Linux dan MacOS/IGOS, maka cukup dengan melakukan konversinya di Lazarus kemudian dicompile ulang tanpa harus melakukan kodifikasi ulang
c. Perangkat lunak spreadsheet, untuk menampilkan laporan dalam format BIFF (file Ms Excel). Jika, client tidak mempunyai lisensi Microsoft Office, maka bisa menggunakan perangkat lunak spreadsheet lainnya yang gratis seperti misalnya Star Office, Open Office, dan lain-lain. Aplikasi APL-HUBDAT menstandarkan laporan dalam format BIFF dengan alasan bahwa agar data dari sistem aplikasi bisa digunakan oleh pengguna lain untuk keperluannya yang khusus dan spesifik
IV.7. Perangkat Keras
Arsitektur minimal perangkat keras (hardware) yang diperlukan adalah sebagai berikut :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 17 Ringkasan Eksekutif
Gambar 12. Arsitektur Perangkat Keras
Gambar 12 memperlihatkan arsitektur perangkat keras sebagai berikut :
· Sistem yang akan dikembangkan menggunakan arsitektur teknologi client/server, yaitu dengan menggunakan database server sehingga mampu untuk mengolah data dengan kuantitas yang besar, baik data tekstual, grafik maupun video
· Sistem bisa beroperasi dalam lingkungan LAN/WAN dan Intranet/Extranet · Fleksibilitas, sehingga memungkinkan untuk dilakukan penambahan dan pengembangan
perangkat keras · Mengingat bahwa data-data perhubungan darat sangatlah penting, maka pada saat
kuantitas datanya menjadi sangat besar maka diperlukan untuk memiliki satu komputer tambahan yang akan dipergunakan sebagai backup server, yaitu untuk membackup data secara otomatis atau bisa pula difungsikan sebagai replication server, yaitu digunakan untuk mereplikasi data secara otomatis (mirror server), sehingga pada saat primary server mengalami gangguan, secara otomatis koneksi akan diswitch ke replication server sehingga pengguna tidak akan terganggu pada saat melakukan pemrosesan. Pada saat primary server sudah kembali normal, jika ada updating data di replication server, data secara otomatis direplikasi kembali ke primary server dan koneksi dikembalikan ke primary server
· Apabila dimungkinkan untuk menambah Application Server, yang akan digunakan untuk membagi beban jaringan (reduce network traffic) sehingga memungkinkan akses client ke server menjadi lebih cepat.
IV.8. Rancangan Fungsi Fungsi-fungsi yang perlu dibentuk untuk menjalankan APL-HUBDAT adalah sebagai berikut :
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 18 Ringkasan Eksekutif
1. Supervisor sistem, yaitu personil/operator yang bertugas menjadi penanggung jawab sistem secara keseluruhan, baik yang kaitannya dengan pemeliharaan data spasial dan tabular, instalasi sistem, maupun trouble shooter permasalahan sistem
2. Data encoder, yaitu personil/operator yang bertanggung jawab terhadap keakuratan, ketepatan dan keabsahan data
3. Manajemen, yaitu personil/operator yang mampu menjalankan aplikasi untuk kebutuhan pelaporan manajerial.
V. Sistem Aplikasi
Sistem aplikasi APL-HUBDAT didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan dari pengguna dan pemakai, dengan karakteristik sebagai berikut :
1. User Friendly GUI, dengan tampilan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh pengguna aplikasi
2. Menggunakan RDBMS (Relational Database Management System) sebagai platform penyimpanan datanya sehingga mudah dikelola, scalable (tidak terpengaruh secara signifikan oleh perkembangan besarnya data) serta dapat dibackup/restore setiap saat.
3. Dilengkapi dengan User Management sehingga aplikasi hanya bisa diakses oleh orang yang berhak
4. Arsitektur Client/Server 5. Adaptif terhadap perubahan, beberapa parameter dapat dikonfigurasi ulang oleh
pengguna aplikasi sehingga bila terjadi perubahan regulasi, aplikasi dapat menyesuaikan diri.
6. Interfacing, aplikasi mengakomodasi kebutuhan bila data ingin dikirim ke format dengan ekstensi .xls atau .doc sehingga data dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut.
APL-HUBDAT terdiri dari empat komponen utama, yaitu :
1. Supervisor sistem, digunakan untuk memelihara data-data referensi yang nantinya digunakan oleh sistem, misalnya : data tabel referensi, setup sistem, dan lain-lain. Selain memelihara data-data induk, komponen ini juga bertanggung jawab untuk dalam hal manajemen pengguna, yaitu memberikan hak-hak sesuai dengan jenis pengguna.
2. Pemeliharaan data, digunakan untuk memelihara data-data perhubungan darat, baik data-data yang statis maupun dinamis.
3. Pelaporan yang terdiri dari pelaporan manajemen dan pelaporan operasional. Pelaporan manajemen menghasilkan laporan-laporan untuk kebutuhan di level manajerial dalam bentuk data summary dan rekapitulasi. Sedangkan, pelaporan operasional menghasilkan
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 19 Ringkasan Eksekutif
keluaran-keluaran berupa cetakan yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan oleh sistem untuk kebutuhan rutin.
4. Penelusuran, digunakan untuk pencarian informasi terhadap data perhubungan darat. Penelusuran dapat dilakukan dengan menentukan tingkat pilihan kriteria yang dikehendaki, dengan mengkombinasikan parameter-parameter yang tersedia
Fitur-fitur tambahan APL-HUBDAT sehingga menambah kemampuan dari sistem adalah sebagai berikut :
1. Terintegrasi dengan data tekstual dan foto / image 2. Penambahan atribut dan pemanfaatan alat bantu (misal : kamera) 3. Laporan dalam bentuk file office (ekstensi xls dan doc) sehingga mudah untuk dilakukan
pertukaran data. Penggunaan template yang dinamis sehingga setiap saat bisa disesuaikan jika ada perubahan dan menjamin fleksibilitas dari sistem.
VI. Rekomendasi dan Strategi Implementasi Agar terwujudnya sistem aplikasi data perhubungan darat yang mudah diakses dan mampu untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang benar, akurat, tepat waktu, dan terintegrasi, maka konsultan merekomendasikan agar APL-HUBDAT direplikasikan ke semua daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota, dan UPTD) yang menangani pemeliharaan data perhubungan darat. Untuk itu, hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut :
1. Membangun jejaring data dan informasi perhubungan darat di tingkat pusat dan daerah 2. Membangun kapasitas kelembagaan beserta sumberdaya manusia pengelola APL-
HUBDAT 3. Menciptakan mekanisme pengelolaan APL-HUBDAT yang terpadu 4. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan sistem informasi
Strategi implementasi APL-HUBDAT difokuskan pada :
1. Memberdayakan Pengelola APL-HUBDAT di Tingkat Provinsi terlebih dahulu, sehingga memiliki kemampuan untuk mendukung implementasi dan operasionalisasi. Diharapkan bahwa Pengelola APL-HUBDAT di Tingkat Provinsi akan menularkan pengetahuannya kepada Pengelola APL-HUBDAT di Tingkat Kabupaten/Kota
2. Melaksanakan Pengelolaan Data dan Informasi perhubungan darat secara terintegrasi dan terkoordinasi. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat di Kementerian Perhubungan Darat, akan duduk bersama Pengelola APL-HUBDAT lainnya (tingkat Pusat dan Daerah) untuk membahas dan mengembangkan standar-standar serta tatalaksana pengelolaan data
PT. Chandra Wahana Raya Hal : 20 Ringkasan Eksekutif
dan informasi perhubungan darat. Standar dan tatalaksana tersebut kemudian dijadikan kesepakatan bersama sehingga mengikat seluruh Pengelola APL-HUBDAT di berbagai tingkatan. Bila perlu disiapkan peraturan dan regulasi yang diperlukan untuk memberikan kekuatan bagi implementasi kesepakatan bersama tersebut.
3. Mendukung Pembuatan Kebijakan dan Pengambilan Keputusan di Bidang Perhubungan Darat. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat di Kementerian Perhubungan Darat, akan mengembangkan Basisdata Perhubungan Darat Pusat dan Basisdata APL-HUBDAT Nasional. Sedangkan Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Provinsi akan mengembangkan Basisdata Perhubungan Darat Provinsi dan Basisdata APL-HUBDAT Tingkat Provinsi. Demikian pula Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Kabupaten/Kota yang akan mengembangkan Basisdata Perhubungan Darat Kabupaten/Kota dan Basisdata APL-HUBDAT Kabupaten/Kota. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat, akan memberikan pembinaan dan bantuan teknis kepada Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pengembangan basisdata tersebut. Strategi ini dimaksudkan untuk mendukung kemandirian Pengelola APL-HUBDAT di Daerah dalam implementasi dan operasionalisasi APL-HUBDAT di daerah masing-masing
4. Melaksanakan Penyebarluasan Data dan Informasi Perhubungan Darat. Pengembangan dan penyebarluasan produk-produk informasi perhubungan darat akan dilakukan oleh masing-masing Pengelola APL-HUBDAT. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat akan melakukan pembinaan untuk Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Daerah.
5. Melindungi Keamanan Data dan Informasi Perhubungan Darat. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat akan menerapkan standar keamanan yang mengacu pada ISO/IEC 27000 dan UU No.11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pengelola APL-HUBDAT di Daerah akan didorong untuk menerapkan standar keamanan yang sama. Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Pusat akan melakukan pembinaan untuk Pengelola APL-HUBDAT Tingkat Daerah dalam penerapan standar keamanan data dan informasi perhubungan darat.
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
Satuan Kerja Peningkatan Pembinaan Transportasi Darat Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Gedung Karya Lt. 9 Jakarta Pusat 10110
Panduan APL-HUBDAT Hal : 1
PANDUAN PENGGUNAAN APL-HUBDAT
I. Pengantar
Pembangunan APL-HUBDAT singkatan dari Aplikasi Data Perhubungan Darat dimaksudkan untuk :
· menyimpan, mengolah, memanipulasi dan menyajikan data/informasi yang berkaitan dengan infrastruktur dan kinerja transportasi darat -- baik data tabular dan spasial -- dalam satu wadah yang terpusat
· meningkatkan proses dan kualitas data/informasi mengenai infrastruktur dan kinerja perhubungan darat
· meningkatkan manajemen pemrosesan data/informasi mengenai infrastruktur dan kinerja perhubungan darat
Suatu sistem informasi tidak akan ada maknanya jika tidak didukung oleh institusi sebagai pengguna sekaligus pemilik data. Hal ini dikarenakan keberhasilan suatu sistem informasi selain diukur berdasarkan kemampuan dan performansi dari sistem, juga keberadaan data yang up to date, yaitu data yang bisa merefleksikan kondisi aktual dari keadaan yang sebenarnya sehingga data bisa dimanfaatkan oleh pengguna, baik di lingkungan internal maupun eksternal.
APL-HUBDAT dibangun dengan menggunakan arsitektur client/server, yaitu penyimpanan data pada database server dan bisa diakses oleh komputer client melalui protocol networking seperti TCP/IP, NETBEUI, dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar memungkinkan updating data yang efisien, tergeneratenya manfaat bagi pengguna, penyajian yang lebih menarik dan keberlangsungan sistem tetap terjaga. Kondisi ini mutlak diperlukan agar investasi yang telah dikeluarkan untuk pembangunan sistem tidak menjadi mubazir. APL-HUBDAT menggunakan menggunakan MySQL Server Opensource untuk penyimpanan data tabular, dan Lazarus Borland Delphi 5.0 untuk pengembangan software.
Tentunya bahwa sistem aplikasi APL-HUBDAT yang dibangun bukanlah suatu produk final yang sudah mampu menjawab semua persoalan yang berkaitan dengan data infrastruktur dan kinerja transportasi darat, namun demikian hendaknya bahwa program aplikasi ini bisa dijadikan sebagai referensi atau model awal bagi proyek-proyek lain yang akan dikembangkan sehingga akan terkreasi suatu sistem informasi atau model baru yang lebih sempurna.
II. Spesifikasi Hardware dan Software
Spesifikasi perangkat keras minimum (minimum requirement) untuk menjalankan aplikasi adalah sebagai berikut :
1. CPU (Central Processing Unit) Pentium III 2. Monitor 14 inch dengan resolusi 800 x 600 3. RAM 64 MB 4. Ruang Hard disk Tersisa 300 MB
Panduan APL-HUBDAT Hal : 2
5. Mouse 6. Keyboard 7. Printer grafik untuk pencetakan
Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Sistem operasi berbasis Windows 32 bit (Windows 95/98/NT/2000 atau yang lebih tinggi) 2. Software MySQL Database Server (opensource/freeware) 3. Software spreadsheet dan document (bisa menggunakan Microsoft Excel yang berlisensi atau
menggunakan software yang opensource/freeware seperti Star Office for Windows, Open Office for Windows, dan lain-lain) untuk melakukan pencetakan data tabular
4. Adobe Acrobat Reader (freeware) untuk membaca panduan
III. Instalasi Sistem
Lihat panduan instalasi APL-HUBDAT untuk instalasi sistem. Setelah sistem terinstal, maka langkah selanjutnya adalah merestore/mengimpor struktur data. Masukkan CD data atau media penyimpanan lainnya. Jalankan MySQL Administrator, gunakan username: root dan password: root sebagai default, kecuali jika sudah dilakukan perubahan.
Selanjutnya masuk ke tampilan sebagai berikut :
Panduan APL-HUBDAT Hal : 3
Klik restore dan open backup file, dan pilih fileAPL-HUBDAT.SQL pada subdirektori utility, selanjutnya klik Open.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 4
Selanjutnya, klik Start restore sampai dengan selesai.
IV. Menjalankan APL-HUBDAT
Sebelum menjalankan APL-HUBDAT, maka anda haruslah terlebih dahulu mensetup koneksi data antara database server dengan komputer client dengan menggunakan ODBC. ODBC (Open Database Connectivity) digunakan untuk menghubungkan antara aplikasi APL-HUBDAT dengan database MySQL. Sebelum menjalankan aplikasi APL-HUBDAT kita harus mengkoneksikan antara aplikasi APL-HUBDAT dengan databasenya. Pada Windows 7, klik tombol Start yang berada pada pojok kiri layar komputer anda kemudian pada kotak Seacrh programs and files ketikkan ODBC kemudian tekan enter. Pada Windows XP ikuti langkah berikut: Start – Control Panel – Performance and Maintenance - Administrative Tools – ODBC (Datasource).
Setelah itu akan tampil sebuah jendela untuk mengatur koneksi ODBC seperti tampak pada gambar berikut :
Panduan APL-HUBDAT Hal : 5
Pilih System DSN kemudian klik tombol Add. Sebuah jendela baru akan terbuka untuk mulai mengatur ODBC. Pada kotak pilihan Select a driver for which you want to set up a data source pilihlah MySQL ODBC 5.1 Driver. Pilihan ini biasanya terletak pada bagian bawah. Klik pada pilihan tersebut kemudian klik Finish.
Jendela MySQL Connector/ODBC Data Source Configuration akan muncul.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 6
Pada Data Source Name isikan APL-HUBDAT sebagai nama koneksi ODBC yang akan digunakan kemudian isikan localhost pada TCP/IP Server dan 3306 sebagai Port.
Isikan root sebagai User, dan password root (default MySQL, jika belum dirubah oleh administrator) kemudian pilih APL-HUBDAT sebagai database yang akan kita koneksikan. Jika muncul jendela baru seperti gambar dibawah ini maka koneksi tersebut telah berhasil.
Klik OK untuk keluar dan menyelesaikan koneksi MySQL.
Untuk menjalankan aplikasi APL-HUBDAT versi 1.0, dengan mengklik langsung pada tombol start, dan lanjut ke menu sesuai dengan penamaan pada saat dilakukan instalasi. Anda juga bisa langsung ke direktori dimana sistem diinstalkan dengan menggunakan Windows Explorer. Shortcut bisa dibuat di desktop -- sehingga tidak perlu setiap saat membuka direktori dengan Windows Explorer -- dengan cara klik kanan pada APL-HUBDAT.EXE dan klik send to – desktop (create shortcut). Klik ganda pada APL-HUBDAT.EXE.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 7
Selanjutnya akan muncul menu sebagai berikut :
V. Tombol Navigasi
Tombol navigasi berikut ini akan dijumpai dalam pemeliharaan data tabular
Tombol Keterangan Data Pertama Menuju ke record pertama dari tabel yang aktif Data Sebelumnya Menuju ke satu record sebelumnya dari tabel yang aktif Data Berikutnya Menuju ke satu record berikutnya dari tabel yang aktif Data Terakhir Menuju ke record terakhir dari tabel yang aktif Tambah Data Menambahkan data Hapus Data Menghapus data Edit Data Mengedit/memodifikasi data Simpan Data Menyimpan data Batal Membatalkan perubahan Penyegaran Data Mengambil kembali data yang up to date dari server
VI. Struktur Menu
Struktur menu utama terdiri dari menu utama aplikasi sebagai berikut :
1. Arsip 2. Umum (akan muncul setelah login) 3. LLAJ (akan muncul setelah login) 4. LLASDP (akan muncul setelah login) 5. Keselamatan (akan muncul setelah login) 6. Informasi (akan muncul setelah login) 7. Panduan
5.1. Arsip
Panduan APL-HUBDAT Hal : 8
Menu arsip terdiri dari submenu :
a. Login
Masukkan nama pengguna dan kata kunci anda. Jika anda belum terdaftar, maka hubungi supervisor sistem anda.
b. Logout Digunakan untuk keluar dari sistem aplikasi.
c. Ganti Kata Kunci Digunakan untuk mengganti kata kunci dari pengguna yang aktif.
Masukkan kata kunci yang lama dan masukkan pula kata kunci yang baru dan ketik ulang kata kunci yang baru.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 9
d. Setup Sistem.
Digunakan untuk mensetup lokasi dari file mysqldump.exe (perintah mysql untuk melakukan backup) dan mysql.exe (perintah mysql untuk melakukan restore). Klik
pada tombol edit , kemudian klik tombol elipsis sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut
Cari file tsb dan klik tombol open jika sudah ditemukan. Jika sudah selesai klik
tombol simpan . e. Pengguna Sistem
Menu ini digunakan untuk memelihara pengguna dan kewenangannya.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 10
f. Ekspor Data Digunakan untuk mengekspor data untuk bisa diambil dan digunakan oleh sistem apl-hubdat di tempat lain. Misal: data dari kabupaten Aceh Selatan dikirimkan ke Provinsi Aceh atau ke Pusat (Ditjen Hubdat).
Masukkan nama filenya dan klik tombol save.
g. Impor Data Digunakan untuk mengambil data hasil ekspor dari sistem apl-hubdat di tempat lain. Pilih file hasil ekspor dan klik tombol open.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 11
h. Setup Printer
Digunakan untuk memilih printer yang akan digunakan untuk pencetakan.
i. Keluar dari sistem Digunakan untuk keluar dari sistem aplikasi. Ini juga bisa dilakukan dengan mengklik
tombol pada kanan atas.
5.2. Umum
Menu umum digunakan untuk melakukan pengelolaan terhadap data-data sebagai berikut :
1. Wilayah Administrasi
Panduan APL-HUBDAT Hal : 12
Digunakan untuk melakukan pemeliharaan data wilayah administrasi dan kabupaten/kota. Masukkan kode provinsi dan kode kabupaten/kota dengan mengggunakan standarisasi kodifikasi BPS. Klik pada tombol data sosial ekonomi untuk memasukkan data sosial ekonomi per tahun. Catatan Penting :
· Jika yang diisi adalah data propinsi, maka isi kode propinsi (sesuai dengan kodifikasi dari BPS) dan isi kabupaten dengan 00. Sebagai contoh pada tampilan diatas, data sosial ekonominya adaqlah milik Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
· Jika sistem dijalankan di Kabupaten/Kota, maka isi kode propinsi dan kode kabupaten/kota sesuai kodifikasi dari BPS.
2. Peraturan Daerah
Digunakan untuk melakukan pemeliharaan terhadap data-data peraturan daerah. Nomor urut harus diisi unik (tidak boleh ada duplikasi).
3. Penegakan Hukum
Panduan APL-HUBDAT Hal : 13
Digunakan untuk melakukan pemeliharaan data mengai penegkan hukum per tahun. Masukkan data-data mengenai penegakan hukum.
4. Sumber Daya Manusia
Dilakukan untuk melakukan pemeliharaan data mengenai Sumber Daya Manusia per tahun
5. Daftar Kegiatan Program Pembangunan
Digunakan untuk melakukan tabel untuk pemeliharaan kegiatan (LLAJ dan LLASDP). No kegiatan harus diisi unik (tidak boleh ada duplikasi).
6. Program Pembangunan LLAJ
Panduan APL-HUBDAT Hal : 14
Digunakan untuk melakukan pemeliharaan data program kegiatan LLAJ. Isi tahun anggarannya terlebih dahulu kemudian isi kegiatan dan nilainya.
7. Program Pembangunan LLASDP Penjelasan sama dengan program pembangunan LLASDP.
8. Unit Kerja Digunakan untuk pemeliharaan data-data unit kerja.
5.3. LLAJ
Panduan APL-HUBDAT Hal : 15
Menu LLAJ digunakan untuk melakukan pengelolaan terhadap data-data sebagai berikut :
1. Prasarana Jalan, yang terdiri dari: a. Ruas Jalan
No ruas diisi sesuai dengan kodifikasi yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
b. UPKB
Nomor harus diisi unik.
c. Terminal
Panduan APL-HUBDAT Hal : 16
Nomor harus diisi unik untuk setiap terminal.
d. Jembatan Timbang
Nomor harus diisi unik. Masukkan data jembatan timbang terlebih dahulu (pada bagian atas) sebelum memasukkan data kinerja.
e. Perkembangan Jalan
Panduan APL-HUBDAT Hal : 17
Masukkan data berdasarkan tahun.
f. Perkembangan Terminal
Masukkan data berdasarkan tahun.
g. Perkembangan Jembatan Timbang
Masukkan data berdasarkan tahun.
2. Sarana Jalan
Panduan APL-HUBDAT Hal : 18
a. Angkutan Kota
Isi trayek angkutan kota terlebih dahulu, selanjutnya isikan data angkutan kota per tahun.
b. Angkutan Desa
Isi trayek angkutan desa terlebih dahulu, selanjutnya isikan data angkutan desa per tahun.
c. AKDP
Panduan APL-HUBDAT Hal : 19
Isi trayek AKDP terlebih dahulu, selanjutnya isikan data perusahaan AKDP per tahun.
d. Taksi
Nomor harus diisi unik. Nomor mengidentifikasikan perusahaan pemilik taksi.
e. Angkutan dengan Tujuan Tertentu
Nomor harus diisi unik. Nomor mengidentifikasikan perusahaan pemilik angkutan orang dengan tujuan tertentu.
f. Perkembangan Kendaraan Bermotor
Panduan APL-HUBDAT Hal : 20
Masukkan tahun data dan data kendaraan bermotor pada tahun yang bersangkutan.
3. Perlengkapan Jalan a. Perlengkapan Jalan
Cari Ruas Jalan dimana rambu tersebut berada dengan mengklik tombol cari data. Pencarian ruas jalan bisa dilakukan sesuai status kewenangan jalan (semua status, jalan nasional, jalan propinsi, atau jalan kabupaten/kota), sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut :
Panduan APL-HUBDAT Hal : 21
Masukkan tahun survey perlengkapan dan data-data perlengkapan jalan. b. Kebutuhan dan Pengadaan
Masukkan tahun data dan kebutuhan mengenai perlengkapan jalan.
5.4. LLASDP
Menu LLASDP digunakan untuk melakukan pengelolaan terhadap data-data sebagai berikut :
1. Rekapitulasi data sungai dan danau
Panduan APL-HUBDAT Hal : 22
Masukkan tahun data dan rekapitulasi data sungai dan danau
2. Data sungai dan danau
Nomor diisi nomor urut sungai dan danau. Rambu dan dermaga baru bisa diisikan jika data sungai dan danau sudah dimasukkan.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 23
3. Data pelabuhan
Isi nomor pelabuhan pada propinsi atau kabupaten tersebut.
4. Data lintas penyeberangan
Isi nomor lintas penyeberangan pada propinsi atau kabupaten tersebut.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 24
5.5. Keselamatan
Menu Keselamatan digunakan untuk melakukan pengelolaan terhadap data-data sebagai berikut :
1. Keselamatan Lalu Lintas Jalan
Isikan tahun kecelakaan lalu lintas jalan dan data kecelakaan.
2. ASDP
Isikan tahun kecelakaan angkutan danau dan sungai, dan isikan data kecelakaan.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 25
5.6. Informasi
Menu informasi terdiri dari submenu cetak profil perhubungan darat dan pencarian prasarana transportasi.
1. Keselamatan Lalu Lintas Jalan
Menu pencetakan digunakan untuk mencetak profil Perhubungan Darat
Pilih tahun data dan klik tombol cetak, maka akan muncul tampilan pencetakan dalam format Microsoft Excel sebagai berikut :
Panduan APL-HUBDAT Hal : 26
Klik pada tab daftar isi untuk melihat daftar isi, dan klik pada tab lainnya sehingga akan muncul data sesuai tema pada tab tersebut. Misalkan: jika diklik data umum, maka akan muncul sebagai berikut :
Panduan APL-HUBDAT Hal : 27
Contoh laporan yang lain adalah sebagai berikut :
Panduan APL-HUBDAT Hal : 28
Panduan APL-HUBDAT Hal : 29
Panduan APL-HUBDAT Hal : 30
2. Pencarian prasarana transportasi
Masukkan nama yang akan dicari dan pilih jenis prasarana.Jika sudah selesai klik tombol cari.
Panduan APL-HUBDAT Hal : 31
5.7. Panduan
Menu panduan terdiri dari submenu :
1) Tentang Berisi informasi mengenai APL-HUBDAT.
2) Panduan
Panduan penggunaan APL-HUBDAT
VII. Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah (Troubleshooting) merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, terkadang merupakan proses untuk mengatasi permasalahan, namun terkadang pula sebagproses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah. Permasalahan yang seringkali muncul pada aplikasi adalah sebagai berikut :
1. Instalasi 2. Konektivitas 3. Pencetakan 4. Masalah eksternal 5. Masalah pada sistem aplikasi
Panduan APL-HUBDAT Hal : 32
Masalah instalasi biasanya terjadi pada keadaan sebagai berikut :
a. Pada sistem operasi Microsoft Windows XP, pada saat instalasi tidak login dengan menggunakan user yang mempunyai privasi administrator
b. Pada sistem operasi Microsoft Windows Vista ke atas, instalasinya harus menggunakan user yang mempunyai privasi administrator atau klik kanan dan ”Run as administrator”
Masalah konektivitas dikelompokkan atas konektivitas antar komputer dalam jaringan client/server dan konektivitas terhadap firebird database server. Penyelesaian masalah konektivitas sebagai berikut :
a. Cek apakah perkabelan sudah terpasang dengan sempurna antara komputer client dengan komputer server
b. Cek apakah MySQL database server sudah diinstal di komputer server c. Cek apakah database APL-HUBDAT sudah diinstal di komputer server d. Cek apakah firebird ODBC sudah diinstal pada komputer client e. Cek apakah setting ODBC sudah dibuat dengan benar dan saat dilakukan test connection akan
keluar pesan ’connection successful’ f. Cek apakah nama server atau IP komputer sudah benar dan koneksi bisa terhubung dengan
perintah ’ping’ g. Cek apakah aturan penulisan ODBC sudah benar
Masalah pencetakan adalah sebagai berikut :
a. Apakah instalasi berhasil dengan sempurna dan subdirektori templates dan isinya terbentuk b. Apakah file-file template ada semuanya c. Apakah software Office sudah diinstalkan
Masalah eksternal lebih disebabkan karena kestabilan dari sistem operasi, keamanan, serangan virus, dan lain-lain. Penyelesaian masalahnya bisa dilakukan dengan menginstal ulang sistem aplikasi APL-HUBDAT. Jika permasalahan terjadi di server, maka pastikan bahwa database APL-HUBDAT sudah dibackup. Masalah pada sistem aplikasi biasanya dikarenakan :
1. Adanya permintaan tambahan 2. Adanya kebutuhan yang belum diakomodir 3. Adanya kesalahan dalam menerjemahkan kebutuhan sistem 4. Adanya bug yang disebabkan oleh banyak faktor yang terkait dengan desain teknis
pemrograman Dari hal-hal tersebut, maka permasalahan yang disebabkan oleh sistem aplikasi selayaknya menjadi tanggung jawab pengembang untuk menyempurnakan dan memperbaikinya.