lapkas skabies rna

7
LAPORAN KASUS SKABIES NAMA PEMBIMBING : dr. Andi , Sp.KK DISUSUN OLEH Ratu Nur Annisa Shafira Al Fitri 1102010233 KEPANITRAAN ILMU KULIT DAN KELAMIN RSUD SUBANG PERIODE 3 AGUSTUS – 5 SEPTEMBER 2015 1

Upload: shafiraratu

Post on 11-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

infeksi parasit sarcoptes scabiei var hominis

TRANSCRIPT

Page 1: Lapkas Skabies RNA

LAPORAN KASUS

SKABIES

NAMA PEMBIMBING :

dr. Andi , Sp.KK

DISUSUN OLEH

Ratu Nur Annisa Shafira Al Fitri

1102010233

KEPANITRAAN ILMU KULIT DAN KELAMIN RSUD SUBANG

PERIODE 3 AGUSTUS – 5 SEPTEMBER 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

1

Page 2: Lapkas Skabies RNA

I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. NUmur : 10 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : jl. MT Hariono GG. Abdi Manyu Kec. Cigadung SUBANGPekerjaan : PelajarPendidikan : SDSuku Bangsa : Sunda Agama : IslamStatus Pernikahan : Belum menikah

II. PERJALANAN PENYAKITAnamnesa dilakukan secara autoanamnesa dan alloanamnesa pada tanggal 3 Agustus 20151. Keluhan Utama

Bruntus-bruntus pada kedua telapak dan sela-sela jari tangan yang disertai rasa gatal dan nyeri..

2. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke poliklinik RSUD Subang dengan keluhan muncul

bruntus-bruntus pada kedua telapak dan sela-sela jari tangan disertai rasa gatal dan nyeri sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan pertama kali sebuah bruntus muncul di telapak tangan, pasien menggaruk karena beruntus terasa gatal, lalu bruntus menjadi pecah. Bruntus muncul lagi di tempat lain di sekitar sela jari dan telapak tangan, bruntus ada yang berisi nanah. Ibu pasien sering memecahkan bruntus-bruntus tersebut dan membersihkan isi nanahnya dengan alkohol yang mengakibatkan timbul rasa nyeri. Tapi bruntus-bruntus tersebut kembali muncul dan tumbuh semakin banyak. Pasien mengatakan rasa gatal muncul terutama pada malam hari sehingga tidur kurang nyenyak. Ibu pasien mengakui speri dan sarung bantal jarang diganti serta kasur yang jarang di jemur. Pasien menyangkal sering bermain di tempat yang basah dan kotor.

Ibu pasien sudah membawa pasien berobat ke Puskesmas dan diberikan obat salep, namun keluhan tak kunjung membaik

Pasien tinggal bersama kedua orang tua, dua adik kandungnya serta neneknya. Adik pasien yang masih berusia balita juga mengalami hal serupa yaitu muncul bruntus-bruntus gatal di telapak kakinya. Di rumah pasien sering tidur bersama adik dan neneknya.

3. Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengatakan penyakit ini dirasakan baru pertama kali namun penyakit timbul berulang-ulang

2

Page 3: Lapkas Skabies RNA

4. Riwayat Penyakit KeluargaAdik kandung pasien mengalami penyakit serupa dengan pasien.

5. Riwayat Atopik- Riwayat alergi makanan tidak ada- Riwayat alergi obat-obatan tidak ada- Riwayat bersin di pagi hari tidak ada- Riwayat asma tidak ada

III. PEMERIKSAAN FISIKA. STATUS GENERALISKeadaan Umum : Tampak sakit ringanKesadaran : Compos mentisKeadaan Gizi : CukupTanda Vital

Nadi : 75 x/menitNapas : 23 x/menitSuhu : 36,6oCTensi : Tidak dilakukan

Kepala : NormocephalMata : Tidak ada kelainanLeher : Dalam batas normalJantung : Dalam batas normalPulmo : Dalam batas normalAbdomen : Dalam batas normalEkstremitas : Lihat Status Dermatologikus

IV. STATUS DERMATOLOGIKUSDistribusi : RegionerLokasi : kedua sela-sela jari dan telapak tanganSifat lesi : Multiple, diskrit, milier, lentikuler, batas tegasEfloresensi : Makula eritem, papula, pustule, skuama halus, krusta, erosi, ekskoriasi, dan

kanalikulus miliar berkelok berwarna putih keabu-abuan tampak berasal dari salah satu pustul.

3

Page 4: Lapkas Skabies RNA

Telapak tangan kanan telapak tangan kiri

V. STATUS VENEROLOGIKUSTidak Dilakukan

VI. RESUMEAn.N, perempuan, usia 10 tahun datang ke poliklinik RSUD Subang dengan

keluhan muncul bruntus-bruntus pada kedua telapak dan sela-sela jari tangan disertai rasa gatal dan nyeri sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengatakan pertama kali sebuah bruntus muncul di telapak tangan, pasien menggaruk karena beruntus terasa gatal, lalu bruntus menjadi pecah. Bruntus muncul lagi di tempat lain di sekitar sela jari dan telapak tangan, bruntus ada yang berisi nanah dan tumbuh semakin banyak. Pasien mengatakan rasa gatal muncul terutama pada malam hari sehingga tidur kurang nyenyak. Ibu pasien mengakui speri dan sarung bantal jarang diganti serta kasur yang jarang di jemur. Ibu pasien sudah membawa pasien berobat ke Puskesmas dan diberikan obat salep, namun keluhan tak kunjung membaik. Adik pasien yang masih berusia balita juga mengalami hal serupa yaitu muncul bruntus-

4

TROWONGAN

Page 5: Lapkas Skabies RNA

bruntus gatal di telapak kakinya. Di rumah pasien sering tidur bersama adik dan neneknya.

Status dermatologis : Distribusi lokalisata; Lokasi pada kedua sela-sela jari dan telapak tangan; Sifat lesi multiple, diskrit, milier, lentikuler, batas tegas; Efloresensi makula eritem, papula, pustule, skuama halus, krusta, erosi, ekskoriasi, dan kanalikulus miliar berkelok berwarna putih keabu-abuan tampak berasal dari salah satu pustul.

VII. DIAGNOSIS BANDING1. Skabies 2. Prurigo hebra3. Dermatitis kontak alergi

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANGKerokan kulit mencari parasit Sarcoptes scabiei stadium dewasa,larva dan telur

IX. DIAGNOSIS KLINISSkabies

X. PENATALAKSANAANA. Umum

Menjelaskan pada pasien untuk selalu menjaga higenitas dan sanitasi. Pakaian, sprei, dan handuk yang telah digunakan harus dicuci, direndam

dengan air panas dan disetrika. Menjemur kasur, bantal, guling, dan alat tidur lainnya. Jangan memakai pakaian, handuk, atau barang bersama-sama. Hindari kontak langsung dengan penderita. Semua anggota keluarga harus diperiksa dan diobati. Menerangkan cara penggunaan obat baik dan benar. Mengedukasi pasien untuk tidak menggaruk lesi.

B. Khusus- Topikal :

5

Page 6: Lapkas Skabies RNA

Krim Permetrin 5 % dioleskan satu kali pada seluruh tubuh dari leher

kebawah dan di cuci setelah selama 8-10 jam. Bila dalam 1 minggu

tidak ada perubahan, pemakaian dapat diulang.

- Sistemik : Tab Loratadine 1 x 10 mg/hari

XI. PROGNOSISQuo ad vitam : ad bonamQuo ad functionam : ad bonamQuo ad sanationam : ad bonam

6