lapkas obgyn kpd.docx

8
BAB I ANAMNESIS A.Identitas Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Agama : Pekerjaa : Pendidikan : Tanggal masuk : Mondok di bangsal : Nomor CM : Nama suami : Pendidikan : B. Anamnesis Diberikan oleh : Keluhan : Riwayat perkawinan : Kawin : Umur waktu kawin : Umur suami waktu kawin : Lama perkawinan : Riwayat menstruasi : Menarche : Menstruasi : Jumlah darah menstruasi : Rasa sakit saat menstruasi : Perdarahan diluar siklus : HPM :

Upload: kakarafnie

Post on 29-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

obgyn

TRANSCRIPT

Page 1: LAPKAS OBGYN KPD.docx

BAB I

ANAMNESIS

A. Identitas

Nama :Jenis kelamin :Umur :Alamat :Agama :Pekerjaa :Pendidikan :Tanggal masuk :Mondok di bangsal :Nomor CM :Nama suami :Pendidikan :

B. Anamnesis

Diberikan oleh :Keluhan :Riwayat perkawinan :Kawin :Umur waktu kawin :Umur suami waktu kawin :Lama perkawinan :

Riwayat menstruasi :Menarche :Menstruasi :Jumlah darah menstruasi :Rasa sakit saat menstruasi :Perdarahan diluar siklus :HPM :

Riwayat fertilitas :Riwayat kehamilan sekarang :HPM :HPL :Mual-mualan :Sesak nafas :Gangguan BAK/BAB :

Page 2: LAPKAS OBGYN KPD.docx

Hipertensi :Kejang :Rawayat keluarga berencana :

C. Pemeriksaan fisik

status generalisKu :Vital sign :Berat badan :Gizi :Kepala :Leher :Dada abdomen :Ekstremitas :

Status obstetri :Inspeksi :Palpasi :Leopold I :Leopold II :Leopold III :Leopold IV :Auskultasi :

Vagina toucher :

Lain-lain his :

TBJ :

Periksa IUmur kehamilan (minggu)TFUPresentasi Letak anak dan turunnya bagian bawahPunggungDJJEdemaTekanan darah (mmHg)Berat badan (kg)

Page 3: LAPKAS OBGYN KPD.docx

D. PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium

Hb : bilirubin total :Al : bilirubin direk :Hmt : bilirubin indirek :LED : protein total :AT : Albumin :Masa pendarahan : globulin :Masa pembekuan : SGOT :HJL : eosinofil : SGPT :

Staf : alkali phospat : Segmen : ureum : Lymphocyte: creatinin : Monocyte : uric :

Malaria :Golongan darah :Rhesus :

Uruin :Ph :Albumin :Gula :Urobilin :BJ :Keton :Darah samar :Epithel :Leucocyte :Erthrocyte :

USG :Radiologi :

E. DIAGNOSIS

F. PROGNOSIS

G. TERAPI

H. EDUKASI

Page 4: LAPKAS OBGYN KPD.docx

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 KETUBAN PECAH DINI

2.1.1 Defenisi

Ketuban peah dini (KPD) adalah ketuban yang pecah spontan yang terjadi pada sembarang usia kehamilan sebelum persalinan dimulai. Masa laten biasanya berlangsung sekurangnya satu jam. insiden KPD berkisar dari 4,5% sampai 7,6% dari seluruh kehamilan. KPD pretermterjadi pada kira-kira 1% kehamilan dan jelas merupakan problema yang lebih menantang untuk pada dokter spesialis (wiliam blue) . Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi prosespersalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu atau kurang waktu( Cunningham, Mc. Donald, gant, 2002)

2.1.2 Etiologi

Etiologi ketuban pecah dini belum diketahui. Faktor predisposisi ketuban pecah dini ialah infeksi genetalia, serviks inkompeten, gemeli, hidramnion, kehamilan preterm, disproporsi sefalopelvik. (kapita)

2.1.3 Patofisiologi

KPD dalam persalinan disebabkan oleh kontraksi uterus dan prergangan berulang. Selaput ketuban pecah karena daerah tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban inferior rapuh, bukan karena selaput ketuban rapuh. Terdapat keseimbangan antara sintesis dan degradasi ekstraseluler matriks. Perubahan struktur, jumlah sel dan katabolisme kolagen menyebabkan aktifitas kolagen berubah dan menyebabkan selaput ketuban peah. Degradasi kolagen dimediasi oleh matriks metaloproteinase (MMP) yang dihambat oleh inhibitor jaringan spesifik dan inhibitor protease. Mendekati waktu persalinan antara MMP dan TIMP-1 mengarah pada degradasi proteolitik dari matriks ekstraseluler dan membran janin. Aktifitas degradasi proteolitik ini meningkat menjelang persalinan. Pada penyakit periodoonititis dimana terjadi peningkatan MMP, cendrung terjadi ketuban pecah dini. Selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda. Pada trisemester ketiga selaput ketuban mudah peah. Melemahnya kekuatan selaput ketuban ada hubungannya dengan pembesaran uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin. Pada trisemester terakhir tejadi perubahan biokimia pada selaput ketuban. Peahnya ketuban pada kehamilan aterm merupakan hal fisiologis. Ketuban pecah dini pada kehamilan prematur disebabkan oleh adanya faktor –faktor eksternal. Misalnya infeksi yang menjalar dari agina. Ketuban pecah dini prematur sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks, solusio plasenta (sarwono)

2.1.4 Diagnosis

Page 5: LAPKAS OBGYN KPD.docx

Diagnosis membutuhkan melihat cairan amnion keluar dari serviks atau di dalam vagina, melakukan uji coba reaksi pH basa(nitrazin positif) dan uji oba gambaran daun pakis(ferning). Ini harus dilaksanakan pada waktu melakukan pemeriksaan vagina dengan spekulum steril. Pada waktu pemeriksaan pertama ini perlu dilakukan pemeriksaan kultur serviks terhadap strptokokus beta grup B, klamidia, gonorea (pada populasi tertentu) memastikan tidak ada penumbungan tali pusat, dan mengetahui penipisan dan pembukaan serviks. Terjadinnya infeksi kemudian mempunyai korelasi tinggi dengan jarak waktu (dalam jam) dari periksa dalam pertama. Oleh sebab itu periksa dalam harus dihindari kecuali pasien jelas berada dalam persalinan atau telah ada keputusan untuk melahirkan. Pemeriksaan ultrasonografi berguna untuk menentukan usia kehamilan, berat janin, volume cairan ketuban, letak janin, adanya kehamilan ganda, dan sembarang malformasi janin. Jika diagnosis KPD disangsikan, pemasukan 35 mL larutan oftalmologik fluoresens steril ,yang diikuti dengan inspeksi kedalam vagina dibawah sinar iluminasi gelap untuk menyaksikan ciri khas gambaran fluoresens, biasanya akan menjelaskan masalah. (wiliam)

2.1.5 Diagnosis banding

2.1.6 Manfestasi klinis

Keluar air ketuban warna putih keruh, jernih kuning, kuning hijau, atau keoklatan sedikit sedikit atau sekaligus banyak

Dapat disertai demam bila sudah infeksi Janin mudah diraba Pada pemeriksaan dalam selapit ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering Inspekulo: tammpak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air

ketuban sudah kering (kapita)

2.1.7 komplikasi

Komplikasi yang timbul akibat KPD bergantung pada usia kehamilan. Dapat terjadi infeksi maternal maupun neonatal, persalinan prematur, hipoksia karen kompresi tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea, atau gagalnya persalinan normal (sarwono)

2.1.8 Penatalaksanaan

KonseratifRawat di rumah sakit, berikan antibiotik (ampisilin 4 x 500 mg atau eritromisin bila tidak ada ampisilin dan metronidazol 2 x 500mg selama 7 hari). Jika umur kehamilan <332-34 minggu dirawat selama air ketuban msih keluar atau sampai air ketuban tidak lagi keluar. Jika usia kehamilan 32-37 minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif beri deksametason, observasi tanda – tanda infeksi dan kesejahtraan janin. Terminasi pada kehamilan 37 minggu. Jika kehamilan 32-37 minggu, sudah inpartu ,tidak ada infeksi berikan tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi sesudah 24 jam. jika usia kehamilan 32-37 minggu, ada infeksi beri antibiotik dan lakukan induksi. Nilai tanda tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda tandainfeksi

Page 6: LAPKAS OBGYN KPD.docx

intrauterin). Pada usia kehamilan 32-37 minggu berikan steroid untuk memacu kematangan paru janin, dan bila memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomielin tiap minggu. Dosis betametason 12 mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, deksametadon IM 5 mg setiap 6 jam sebanyak 4 kali.

AktifKehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin. Bila gagal seksio sesaria. Dapat pula diberikan misoprostol 25µg - 50µg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali. Bila ada tanda tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan persalinan diakhiri. (sarwono)

2.1.9 pemeriksaan penunjang

Darah : kadar hemoglobin, hematokrit, masa perdarahan, masa pembekuan

USG :bila perlu untuk menentukan adanya sisa jaringan konsepsi intrauterin (kapita)

2.1.10 Prognosis