lap fistum 1-transpirasi

11
Jurnal Praktikum Fisiologi Tumbuhan Oleh NATALINA J1C108027 Asisten ADITYAWARMAN

Upload: natalina

Post on 26-Jun-2015

793 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Fistum 1-Transpirasi

Jurnal Praktikum Fisiologi Tumbuhan

OlehNATALINAJ1C108027

AsistenADITYAWARMAN

PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU

APRIL, 2010

Page 2: Lap Fistum 1-Transpirasi

TRANSPIRASI

NatalinaPS Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Jl. A. Yani Km 35,8 BanjarbaruE-mail: [email protected] (085654059128)

ABSTRAK Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui proses transpirasi yang terjadi pada tumbuhan dan menghitung besarnya air yang hilang akibat proses transpirasi. Transpirasi merupakan proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Pertama-tama Dibersihkan botol hingga benar-benar bersih, diisi dengan air sebanyak 150 ml. Dimasukkan bagian akar tanaman ke dalam botol hingga akar berada di bawah permukaan air. Ditutup botol dengan gabus, dirapatkan celah pada gabus dengan vaselin. Diletakkan 3 buah botol yang berisi anakan di dalam ruangan dan 3 botol lainnya di luar ruangan. Dilakukan pengamatan setiap hari selama 3 hari. Diukur volume air yang tersisa setiap 24 jam dengan cara ditimbang berat botol berisi air dan tanaman pada hari pertama (B1), hari kedua (B2) dan ketiga (B3) pada kedua perlakuan tersebut. Dihitung selisih berat hari kesatu dan kedua, juga hari kedua dan ketiga. Besarnya transpirasi diketahui dengan menghitung selisih berat air setiap hari. Pada tanaman yang di luar ruangan laju transpirasi rata-rata adalah 2,195 cc/hari, sedangkan pada tumbuhan di dalam ruangan rata-rata laju transpirasi adalah 1,29. Proses transpirasi lebih tinggi terjadi saat tanaman berada di luar ruangan, bila dibandingkan dengan yang berada di dalam ruangan. Kecepatan transpirasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor suhu, kelembaban dan intensitas cahaya. Semakin tinggi suhu, kelembaban dan intensitas cahaya, maka transpirasi akan semakin besar.

Kata kunci : kelembaban, stomata, suhu, transpirasi.

PENDAHULUANAir merupakan salah satu faktor penentu bagi berlangsungnya kehidupan

tumbuhan. Banyaknya air yang ada didalam tubuh tumbuhan selalu mengalami fluktuasi tergantung pada kecepatan proses masuknya air kedalam tumbuhan, kecepatan proses penggunaan air oleh tumbuhan, dan kecepatan proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan. Hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap atau gas. Proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berbentuk gas ke udara disekitar tumbuhan dinamakan transpirasi (Anonim, 2009)

Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata, kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata (Anonim, 2009)

Page 3: Lap Fistum 1-Transpirasi

Transpirasi sangat dipengaruhi oleh faktor cahaya, temperatur, dan kelembaban. Faktor lain juga mempenagruhi adalah arah angin, ketersediaan air, dan faktor internal (struktur anatomi daun dan jumlah stomata tiap satuan luas daun) dari tumbuhan itu sendiri. Dalam proses transiprasi, air, menguap dari dinding sel-sel parenkim. Palisade dan parenkim sponse ke ruang interseluler. Kedua jenis sel-sel parenkim ini secara kolektif disebut sebagai sel-sel mesofil.

Berdasarkan melalui mana uap air itu ke luar, transpirasi dibagi atas 3 macam, yaitu:a. Transpirasi kutikuler.

Uap air pada transpirasi ini dibebaskan ke udara melalui lapisan kutikula yang terdapat di permukaan tubuh tanaman. Apabila permukaan tubuh tanaman berhubungan dengan udara luar, maka sel-sel epidermis akan mengeluarkan suatu substansi yang berlilin yang diletakkan pada permukaan dinding sel sebelah luar. Lapisan lilin ini disebut kutikula, yang tersusun atas: alkaloid, alkohol, keton aldehid, senyawa-senyawa acetal, ester dan bermacam-macam asam. Kutikula berfungsi untuk mengurangi transpirasi, melindungi sel tanaman yang ada di permukaan dari kerusakan mekanis, dan mengurangi serangga dari jamur, serta membungkus tanaman ari sinar ultra violet yang berlebihan. Banyaknya air yang hilang hanya sekitar 1% dari jumlah seluruh air yang hilang (Heddy, 1987).b. Transpirasi lentikuler.

Uap air dilepaskan melalui lenti sel yang ada pada permukaan batang tanaman. Lenti sel tidak mempunyai penutup sehingga uap air dapat keluar setiap saat, tetapi tidak semua spesies tanaman mempunyai lentisel. Apalagi jumlah uap air yang dilepaskan hanya dalam jumlah yang sedikit sekali (Heddy, 1987).c. Transpirasi stomata.

Stomata adalah suatu lahan kecil yang terdapat pada permukaan daun, buah, dan beberapa organ tanaman lainnya. Hampir semua tanaman mempunyai stomata, dan sekitar 97% air akan dibebaskan melalui stomata (Heddy, 1987).

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi transpirasi adalah :1. Kelembaban

Gerakan uap air dari udara ke dalam daun akan menurunkan laju neto dari air yang hilang, dengan demikian seandainya faktor lain itu sama, transpirasi akan menurun dengan meningkatnya kelembaban udara. Apabila stomata dalam keadaan terbuka maka kecepatan difusi dari uap air keluar tergantung pada besarnya perbedaan tekanan uap air yang ada di dalam rongga-rongga antar sel dengan tekanan uap air di atmosfer. Jika tekanan uap air di udara rendah, maka kecepatan difusi dari uap air di daun keluar akan bertambah besar begitu pula sebaliknya. Pada kelembaban udara relatif 50% perbedaan tekanan uap air didaun dan atmosfer 2 kali lebih besar dari kelembaban relatif 70% (Jayamiharja, 1977).2. Suhu

Kenaikan suhu dari 180 sampai 200F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Suhu daun di dalam naungan kurang lebih sama dengan suhu udara, tetapi daun yang terkena sinar matahari mempunyai suhu 100 – 200F lebih tinggi dari pada suhu udara (Dwijoseputro, 1986).3. Cahaya

Cahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara yaitu:

Page 4: Lap Fistum 1-Transpirasi

a. Sehelai daun yang terkena sinar matahari langsung akan mengabsorbsi energi radiasi.

b. Cahaya tidak usah selalu berbentuk cahay langsung dapat pula mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata, dengan mekanisme tertentu (Dwijoseputro, 1986).

4. AnginAngin cenderung untuik meningkatkan laju transpirasi, baik didalam

naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung menjadi lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air.5. Kandungan air tanah

Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat. Hal ini cenderung untuk meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebih lanjut (Jayamiharja, 1977).

Manfaat transpirasi bagi tumbuhan adalah : 1) dapat menyebabkan terbentuknya daya hisap daun. 2) mempercepat pengangkutan unsur hara melalui xilem; sebenarnya peran transpirasi terhadap pengangkutan unsur hara tidak begitu penting bagi tumbuhan karena laju kedatangan mineral di daun hanya ditentukan oleh laju pergerakannya ketika masuk ke dalam jaringan xilem, di dalam tumbuhan, terdapat suatu putaran: Larutan bergerak melalui jaringan floem dari organ pengasimilasi ke organ pengguna. Bahkan ketika tidak ada transpirasi, air dalam larutan ini akan kembali ke organ pengasimilasi melalui jaringan xilem. 3) membantu penyerapan air dan unsur hara oleh akar. 4) menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal. 5) mempertahankan suhu permukaan daun (Salisbury & Ross. 1995).

BAHAN DAN METODEWaktu dan Tempat Praktikum. Praktikum dilaksanakan pada tanggal 7

April 2010, bertempat di Laboratorium Dasar Ruang Biologi 1, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Alat dan Bahan. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah botol bekas energi drink (kratingdaeng) 6 buah, gabus untuk tutup botol 6 buah, termometer, hygrometer, cutter/pisau/silet, lightmeter, gelas ukur, neraca analitik, kertas label, semaian karet (Ficus elastica) 6 batang, vaselin, dan air.

Prosedur Kerja. Botol dibersihkan hingga benar-benar bersih, isi dengan air sebanyak 100 mL. Bagian akar tanaman dimasukan ke dalam botol hingga akar berada di bawah permukaan air, botol ditutup dengan gabus, rapatkan celah pada gabus dengan vaselin. Tiga buah botol yang berisi anakan diletakan di dalam ruangan dan tiga botol lainnya di luar ruangan, kemudian pengamatan dilakukan setiap hari selama 3 hari.

Page 5: Lap Fistum 1-Transpirasi

HASILTabel 1. Berat botol berisi air

Hari ke-

BotolDalam Ruangan (Gelap) Luar Ruangan (Terang)

A B CJumlah (gr)

Rata-rata (gr)

A B CJumlah

(gr)

Rata-rata (gr)

I304,33

308,46

300,49

913,28

304,43

307,76

305,54

304,88

918,18

306,06

II302,95

307,35

299,25

909,55

303,18

305,46

302,12

303,34

910,92

303,64

III301,56

306,10

297,88

905,54

301,84

303,81

299,28

301,91

905301,67

Jumlah

908,84

921,91

897,62

2728,37

909,45

917,03

906,94

910,13

2734,1

911,37

Rata-rata

302,94

307,30

299,20

909,45

303,15

305,67

302,31

303,37

911,36

303,79

Tabel 2. Perbandingan besarnya transpirasi pada tempat yang berbeda

Botol

Transpirasi hari ke-Dalam Ruangan (Gelap) Luar Ruangan (Terang)

I (T1) 2 (T2)Jumlah

(cc)Rata-

rata (gr)I (T1) 2 (T2)

Jumlah (cc)

Rata-rata (gr)

I 1,38 1,39 2,77 1,385 2,3 1,65 3,95 1,975II 1,11 1,25 2,36 1,18 3,42 2,84 6,26 3,13III 1,24 1,37 2,61 1,305 1,54 1,43 2,97 1,485

Jumlah 3,73 4,01 7,74 3,87 7,26 5,92 13,18 6,59Rata-rata 1,24 1,34 2,58 1,29 2,42 1,97 4,39 2,195

Tabel 3. Hasil pengukuran parameter lingkungan hari pertama pengamatanParameter lingkungan Di dalam ruangan Di luar ruangan

Suhu 32 oC 35oCKelembaban udara 57% 39%Intensitas cahaya 370 cd 6420 cd

PEMBAHASANTranspirasi adalah proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan

tumbuhan melalui stomata, kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil.

Transpirasi bagi tumbuhan bermanfaat karena dapat menyebabkan terbentuknya daya hisap daun, mempercepat pengangkutan unsur hara melalui xilem, membantu penyerapan air dan unsur hara oleh akar, menjaga turgiditas sel

Page 6: Lap Fistum 1-Transpirasi

tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal, dan mempertahankan suhu permukaan daun. Jika suatu tumbuhan kekurangan

Pengamatan yang dilakukan selama 3 hari dan didapatkan hasil yaitu pada ruang gelap botol I jumlah 2,77; botol II 2,36; botol III 2,61. Sedangkan pada ruang terang botol I 3,95; botol II 6,26; botol III 2,97. Berdasarkan hasil, tumbuhan yang berada di luar ruangan mengalami transpirasi lebih besar daripada tumbuhan yang berada di dalam ruangan.

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, laju transpirasi di tempat terang lebih besar daripada laju transpirasi di tempat gelap. Karena tingginya kelembaban mempengaruhi pada laju transpirasi. Semakin tinggi suhunya, maka akan semakin mempercepat transpirasi karena penguapan dari permukaan sel mesofil meningkat. Dari pengukuran suhu yang dilakukan di dalam dan luar ruangan didapatkan data bahwa di dalam ruangan suhunya 32oC sama sedangkan di luar ruangan yakni 35oC. Intensitas cahaya yang semakin tinggi juga akan meningkatkan proses transpirasi pada tunbuhan. Pengukuran di dalam ruangan menunjukkan bahwa intensitas cahayanya adalah 370 Cd, sedangkan pengukuran intensitas cahaya di luar ruangan menunjukkan bahwa intensitas cahayanya adalah sebesar 6420 Cd. Berbedaan nilai intensitas cahaya yang berbeda ini tentunya akan menyebabkan laju transpirasi yang berbeda pula pada tumbuhan.

Ada beberapa factor-faktor yang mempengaruhi kecepatan transpirasi tumbuhan, faktor-faktor tersebut yaitu

1. Faktor dari luar tanaman Cahaya, tanaman akan lebih cepat bertranspirasi di tempat yang

lebih terang. Hal ini karena cahaya dapat merangsang membukanya stomata

Temperatur, dengan temperature tinggi, tanaman akan lebih cepat melakukan transpirasi karena air menguap ketika suhunya lebih tinggi.

Kelembaban, Laju difusi zat meningkat sebagai perbedaan dalam konsentrasi zat-zat di kedua daerah meningkat. Ketika udara sekitarnya kering, difusi air dari daun berlangsung lebih cepat.

Angin, Ketika angin tidak bertiup, udara yang berada disekitar daun menjadi semakin lembab sehingga laju transpirasi akan berkurang. Ketika angin bertiup, udara lembab yang berada disekitar daun dibawa oleh angin sehingga akan memicu terjadinya transpirasi.

Penyerapan air, tanaman akan menyerap air dari tanah, jika air yang diserap oleh tanaman berkurang atau tidak sama sekali tentunya hal itu akan mempengaruhi transpirasi. Karena jika tidak terjadi penyerapan air maka akan memicu tekanan turgor menjadi rendah dan stomata menutup sehingga proses transpirasi tidak berjalan.

2. Faktor dari dalam tanaman Luas permukaan daun, jika luas permukaan daun semakin besar

maka transpirasi yang terjadi pada tanaman akan lebih besar terjadi karena kemungkinan stomata yang terkandung pada tanaman yang

Page 7: Lap Fistum 1-Transpirasi

memiliki luas permukaan daun yang luas lebih banyak dibandingkan dengan tanaman yang memiliki luas permukaan yang kecil.

Stomata, stomata merupakan faktor yang paling penting dalam menjalankan proses transpirasi karena proses transpirasi berlangsung melalui stomata. Jika stomata membuka maka terjadilah proses transpirasi, jika stomata menutup proses transpirasi tidak terjadi. Jumlah stomata yang banyak juga mempengaruhi kecepatan transpirasi. Begitupula dengan bentuk stomata juga mempengaruhi proses transpirasi. Pada tanaman di gurun bentuk stomata memiliki bentuk yang khusus yaitu berbentuk cekung yang memiliki tujuan untuk mengurangi transpirasi pada tanaman.

Jumlah daun, jika jumlah daun pada suatu tanaman banyak maka transpirasi juga akan semakin lebih cepat terutama jika di tempat yang sangat maka transpirasi semakin lebih cepat terjadi. Hal tersebut disebabkan juga karena faktor dari luar tanaman.

KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah proses transpirasi

lebih tinggi terjadi pada tumbuhan yang berada di luar ruangan, sedangkan tumbuhan yang di dalam ruangan lebih rendah. Kecepatan transpirasi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar diantaranya adalah cahaya, kelembaban, angin, temperatur, penyerapan air, dan faktor dalam diantaranya adalah stomata, jumlah daun, luas permukaan daun.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Transpirasi.http://klimatologi.wordpress.com/2009/01/02/transpirasi/Diakses pada 12 April 2010

Dwidjoseputro. 1986. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Heddy, S. 1987. Biologi Pertanian Tinjauan Singkat Tentang Fisiologi, Sistematika, dan Genetika Dasar Tumbuh-tumbuhan. CV. Rajawali: Jakarta.

Jayamiharja, Joni B. Ahmad. 1977. Diktat Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Fakultas Pertanian UNSOED: Purwokerto.

Salisbury, B. F dan Ross, W. C. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. ITB: Bandung.