lap. cipta boga casaloni_amel - copy

Upload: amelia-oktavalina

Post on 12-Jul-2015

111 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum ke-6 Cipta Boga dan Diet

Jumat, 13 Mei 2011

CASALLONI

Oleh : Kelompok 1 B1 Aldian Anwar J3F109001 Amelia Oktavalina J3F109074 Annisa Putri Gazali J3F209134 Annisha Mursyid J3F209137

Penanggung Jawab : Ani Nuraeni S.Pd.

PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI JASA MAKANAN DAN GIZI DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makan merupakan kebutuhan primer bagi mahluk hidup, terutama bagi manusia. Dengan mengonsumsi makanan sehat tentu akan memberikan dampak baik bagi tubuh. Yang dimaksud makanan sehat adalah makanan yang apabila dikonsumsi oleh tubuh akan memberikan manfaat positif. Sebaliknya bila mengonsumsi makanan yang tidak dapat dipastikan kandungan gizi serta hygen dan sanitasi dalam pengolahannya, maka makanan tersebut hanya dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh. Saat ini masyarakat sudah mulai menyadari betapa pentingnya menjaga pola makan serta asupan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Namun tingginya aktivitas menyebabkan sebagian besar masyarakat lebih suka menyantap hidangan siap saji (fast food). Kurangnya variasi pada bahan makanan serta pada saat penyajian makanan juga menyebabkan masyarakat cenderung mengalami kejenuhan dalam mengonsumsi makanan tersebut. Oleh sebab itu, inovasi atau modifikasi hidangan sangat penting dilakukan, guna mengurangi kejenuhan bagi masyarakat, dengan memperhatikan keseimbangan kandungan gizi yang diperlukan oleh tubuh. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan mengembangkan bahanbahan yang dipakai, bentuk produk, atau teknik memasaknya. Pengembangan produk makanan dapat dilakukan untuk berbagai kerangka menu, seperti makanan pokok, makanan sepinggan, lauk nabati, lauk hewani, snack, dan hidangan sayur. Jenis hidangan yang akan dimodifikasi adalah hidangan sepinggan. Casalloni merupakan hidangan sepinggan dengan bahan dasar tepung terigu dan tepung singkong, yang dibentuk menyerupai macaroni kemudian diolah dengan menggunakan teknik boiling. Sentuhan terakhir adalah pemberian saus bolognaise serta taburan keju parut. Pengembangan produk sangat diperlukan untuk semua jenis hidangan guna menekan rasa kejenuhan pada lidah masyarakat.

1.2. Tujuan 1.2.1 Tujuan umum Tujuan umum dari pembuatan laporan ini antara lain untuk memodifikasi menu sehingga dapat diterima oleh konsumen yakni hidangan Casalloni. 1.2.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari prakikum ini antara lain : 1. 2. 3. 4. Memberikan gambaran tentang hidangan Casalloni Mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan Casalloni Mengetahui kandungan gizi dari Casalloni Mengetahui hasil uji organoleptik dari hidangan Casalloni

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Makanan Sepinggan Hidangan sepinggan atau one dish meal merupakan hidangan alternatif bila sedang mengalami kebosanan dengan menu standar pada umumnya. Hidangan sepinggan adalah hidangan yang disajikan dalam keadaan sudah lengkap atau komplit. Misalnya, nasi bersamaan dengan lauk, mie plus daging dan sayuran, spaghetti dengan topping, bubur ayam, dan nasi goreng. Selain nasi terdapat banyak bahan dasar yang bisa dijadikan variasi untuk makanan pokok, misal : mie, bihun, pasta, kentang atau ubi-ubian. Kelebihan utama hidangan sepinggan dengan hidangan lain diantaranya dalam pengolahannya hidangan sepinggan lebih mudah, sehingga dapat menghemat waktu memasak di dapur. 2.2. Tepung Terigu Tepung terigu adalah suatu jenis tepung yang terbuat dari jenis biji-bijian yaitu gandum dimana biji-bijian tersebut sampai saat ini masih diimpor dari beberapa negara seperti Australia, Canada, Amerika. Jenis gandum yang diimpor ada dua macam, yaitu jenis Soft dan jenis Hard. Dari kedua jenis biji-bijian tersebut diproses sedemikian rupa pada penggilingan, sehingga didapatkan tepung terigu yang secara umum dapat dibagi 3 yaitu : Tepung jenis hard (kandungan protein 12-14 %), tepung jenis medium (kandungan protein 10,5 - 11,5 %), dan tepung jenis soft (kandungan protein 8 - 9 %). Ketiga jenis tepung yang ada dibedakan atas kandungan protein yang dimiliki oleh tepung terigu, dimana protein disini juga menentukan kandungan gluten yang ada pada tepung terigu, dan hanya tepung terigu yang memiliki gluten. Kualitas protein serta gluten ditentukan oleh kualitas jenis gandum yang diimpor serta varitasnya, akan sangat mempengaruhi kualitas tepung terigu. Yang dimaksudkan dengan gluten adalah suatu zat yang ada pada tepung terigu yang bersifat kenyal dan elastis, semakin tinggi kualitas proteinnya maka semakin bagus kualitas glutennya, semakin rendah proteinnya maka semakin sedikit glutennya. 2.3 Tepung Singkong Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi. Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Serealia dan

umbi-umbian sering dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera. Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama non-beras. Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat (sumber energi). Tepung cassava adalah tepung yang dibuat dari singkong secara langsung dengan jalan dikeringkan. Meskipun prinsipnya sama, tepung singkong tidak dibuat melalui proses pembuatan gaplek dahulu baru dibuat tepung. Warnanya pun berbeda karena tepung cassava berwarna putih, sedangkan tepung gaplek kekuningan sedikit coklat, serta baunya juga berbeda. Sekarang telah banyak industri kecil tepung cassava dan dari hasil tepungnya sudah dijadikan produk mi cassava dan rasanya pun sama lezat. Tepung cassava dapat digunakan sebagai kombinasi bahan dasar aneka hidangan, dengan memasukkan sebagian jenis tepung yang dipakai guna memanfaatkan sebagian tepung cassava agar industri tepung cassava bisa berkembang dan banyak pilihan variasi jenis pangan di Indonesia . 2.4 Saus Bolognaise Bolognaise adalah makanan khas Italia yang lekat dengan saus tomatnya. Begitu pula bolognaise yang bahan dasarnya terbuat dari saus tomat dan daging giling. Penggunaan saus tomat untuk masakan memang lebih populer di dunia barat dibandingkan di Indonesia. Italia bisa dikatakan sebagai salah satu negara yang cukup banyak menggunakan saus tomat dalam hidangan khasnya. Membuat saus tomat sendiri pun sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Italia. Sebagai salah satu bumbu dasar untuk membuat pasta dan pizza, bangsa Italia biasa membuat saus tomat segar sendiri dengan cara memasak daging buah tomat (tanpa kulit) yang sudah dicincang halus, bersama dengan sedikit minyak zaitun dan garam. Bubur tomat ini dimasak di atas api kecil hingga matang. Kadang-kadang sering ditambahkan herbs seperti oregano, peterseli, atau basil, serta rempah seperti merica hitam. Saus tomat di Indonesia lebih umum dikenal sebagai tomato ketchup. Teksturnya halus, lebih kental, dan pekat. Tomato puree di Indonesia kurang populer digunakan,

kecuali untuk sebagian orang yang suka bereksperimen membuat masakan Italia. Saus bolognaise yang asli dibuat dari tomato puree di dapur Indonesia, kemudian diadaptasi dengan menggunakan saus tomat lokal. Bagaimana pun perbedaan definisi dan cara membuatnya, penggunaan saus tomat ataupun tomato puree terbukti bisa menghasilkan masakan yang lezat. Pengolahan tomat segar menjadi saus, tentunya meningkatkan konsentrasi semua zat yang ada dalam tomat segar, termasuk vitamin, likopen (zat warna antioksidan), hingga asam glutamat yang menjadi biang penyumbang cita rasa umami.

III. METODOLOGI3.1 Waktu dan Tempat Praktikum pengembangan produk hidangan sepinggan dilaksanakan di Laboratorium Gizi Kampus Cilibende, Institut Pertanian Bogor pada hari Jumat pukul 08.00-11.20 WIB, tanggal 13 Mei 2011. 3.2 Bahan dan Alat Tabel 1. Peralatan yang dipergunakan dalam pengolahan dan penyajian Casalloni. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Nama Alat Persiapan : Timbangan Gelas ukur Mangkuk Piring Waskom Talenan Pengolahan : Kompor Alat pencetak pasta Panci besar Gas Stainless Stainless 1 1 2 1 1 2 2 1 Spesifikasi Digital Plastik Stainless Stainless Plastik Plastik Jumlah 1 1 3 3 2 2

Panci kecilWajan Spatula Saringan Sodet Parutan Keju Penyajian : Piring saji

StainlessStainless

PlastikStainless Kayu Stainless Porselen

2

Tabel 2. Bahan yang dipergunakan dalam pengolahan dan penyajian Casalloni.

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Bahan Formula 1 Tepung Terigu Tepung Singkong Tepung Kanji Telur Air Garam Minyak Formula 2 Tepung Terigu Tepung Singkong Tepung Kanji Telur Air Garam Minyak Saus Bolognaise Minyak Daging Cincang Bawang Bombay Saus tomat Bawang Putih Saus Sambal Wortel Brokoli Buncis Lada Keju

Ukuran 60 g 40 g 10 g 25 g 75 ml 5g 10 g 50 g 50 g 10 g 25 g 75 ml 5g 10 g 10 g 100 g 100 g 120 g 20 g 60 g 100 g 100 g 100 g 1 sdt 30 g Total

Harga Satuan (Rp) 7.500 / kg 6.000 /kg 5.000 / 250 g 1.000 / btr 500 / bks 13.000 /L 7.500 /kg 6.000 /kg 5.000 / 250 g 1.000 / btr 500 / bks 13.000 /L 13.000 / L 6.000 / 100 g 1.000 / bh 6.000 / kaleng 50 / siung 4.000 / btl 1.000 / 100 g 2.000 / 100 g 1.500 / 100 g 500 / bks 16.000 / 250 g

Total Harga (Rp) 450 240 200 500 50 130 375 300 200 500 50 130 130 6000 1.000 1.400 300 600 500 1.000 750 200 1.920 Rp. 16.925

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi dan Gambar Produk 4.1.1. Casalloni Casalloni merupakan hidangan sepinggan. Yang dimaksud dengan hidangan sepinggan adalah hidangan yang disajikan dalam keadaan sudah lengkap ataukomplit. Hidangan ini berbahan dasar campuran tepung terigu, tepung singkong,

dan tambahan tepung kanji, agar tekstur hidangan menjadi lebih kenyal. Adonan yang telah jadi kemudian dibentuk seperti pasta fettucini. Pada awalnya, bentuk yang diinginkan adalah menyerupai bentuk macaroni, namun karena pada pengolahannya mengalami sedikit kendala dalam hasil macaroni yang bentuknya tidak sesuai harapan, sehingga untuk mempermudah adonan dibentuk menjadi bentuk fettucini.Teknik yang digunakan adalah teknik boiling. Setelah adonan dibentuk menjadi fettucini, kemudian direbus dalam air mendidih hingga matang. Dalam penyajiannya di sirami dengan Saus Bolognaise yang diberi campuran wortel, buncis dan brokoli yang telah direbus terlebih dahulu. Teknik yang digunakan dalam pembuatan Saus Bolognaise adalah Sauteing. Casalloni dipasarkan sebagai hidangan sepinggan yang dapat dikemas dengan mangkuk alumunium foil atau mika plastik. Hidangan ini diperuntukkan untuk semua kalangan yang menyukai kulinari, terutama orang-orang yang menyukai hidangan baru bernilai gizi tinggi serta masyarakat pecinta makanan Eropa dan Indonesia. Hidangan Casalloni memiliki keunggulan yang dapat bersaing dipasaran dengan hidangan-hidangan lain yang sejenis. Keunggulan dari hidangan Casalloni adalah harganya yang tidak terlalu mahal. Dalam pasaran harga pasta tidaklah murah. Untuk itu, dibuatlah modifikasi baru berupa pasta fettucini yang dibuat dari Tepung singkong. Selain itu, tampilan Casalloni yang mewah dan menggugah selera, akan cepat menarik minat konsumen. Konsep dari Casalloni harga murah dengan tampilan dan cita rasa mewah.

3.2 Resep Dalam membuat hidangan cipta boga diperlukan resep standar atau resep cipta yang dimodifikasi atau disubstitusi. Resep standar untuk hidangan Casalloni formula 1 (615) dan Cassaloni formula 2 (525) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Resep Casalloni Formula 1 (614) CASALLONI 1 porsi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 Nama Bahan Canelloni : Tepung Terigu Tepung Singkong Telur Air Garam Minyak Saus Bolognaise : Daging Cincang Bawang Bombay Saus Tomat Bawang Putih Saus Sambal Wortel Brokoli Buncis Garam Lada Minyak Seledri Keju 50 g bh 60 g 4 siung 3 sdm 50 g 50 g 50 g 1 sdt sdt 20 g 5g 10 g Potong dadu Potong kecil Iris tipis Cincang Cincang Ukuran 60 g 40 g btr 200 ml sdt 10 g Persiapan Prosedur Kerja Adonan 1. Campurkan tepung terigu, tepung singkong, tepung kanji, air, garam, minyak dan telur. Aduk hingga tercampur rata dan aduk sampai adonan kalis. 2. Bentuk adonan dengan alat pembentuk pasta. Lakukan sampai adonan habis. Taburi adonan yang telah terbentuk dengan sedikit tepung terigu. Sisihkan. 3. Panaskan air dalam panci hingga mendidih. Masukkan adonan casalloni. Rebus hingga matang. Saus Bolognaise 1. Cincang halus bawang bombay dan bawang putih. Tumis bumbu hingga harum. Masukkan daging dan tambahkan air. Masukkan wortel, brokoli dan buncis yang telah direbus. Masak hingga matang. Tambahkan pasta tomat, saus sambal, garam dan lada. Masak hingga mengental. 2. Setelah casalloni matang, taruh dalam piring dan siram dengan saus Bolognaise di atasnya, taburi keju parut. Sajikan.

Tabel 1. Resep Casalloni Formula 2 (525)

CASALLONI 1 porsi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 Nama Bahan Canelloni : Tepung Terigu Tepung Singkong Telur Air Garam Minyak Saus Bolognaise : Daging Cincang Bawang Bombay Saus Tomat Bawang Putih Saus Sambal Wortel Brokoli Buncis Garam Lada Minyak Seledri Keju 50 g bh 60 g 4 siung 3 sdm 50 g 50 g 50 g 1 sdt sdt 20 g 5g 10 g Potong dadu Potong kecil Iris tipis Cincang Cincang Ukuran 50 g 50 g btr 200 ml sdt 10 g Persiapan Prosedur Kerja Adonan 1. Campurkan tepung terigu, tepung singkong, tepung kanji, air, garam, minyak dan telur. Aduk hingga tercampur rata dan aduk sampai adonan kalis. 2. Bentuk adonan dengan alat pembentuk pasta. Lakukan sampai adonan habis. Taburi adonan yang telah terbentuk dengan sedikit tepung terigu. Sisihkan. 3. Panaskan air dalam panci hingga mendidih. Masukkan adonan casalloni. Rebus hingga matang. Saus Bolognaise 1. Cincang halus bawang bombay dan bawang putih. Tumis bumbu hingga harum. Masukkan daging dan tambahkan air. Masukkan wortel, brokoli dan buncis yang telah direbus. Masak hingga matang. Tambahkan pasta tomat, saus sambal, garam dan lada. Masak hingga mengental. 2. Setelah casalloni matang, taruh dalam piring dan siram dengan saus Bolognaise di atasnya, taburi keju parut. Sajikan.

Gambar 1. Hidangan Casalloni Formula 1 (614)

Gambar 2. Hidangan Casalloni Formula 2 (525)

4.3. Tabel Hasil dan Pembahasan Praktikum Berdasarkan praktikum pengembangan hidangan makanan sepinggan, hasil hidangan yang diolah dapat dilihat dalam Tabel 6.

Tabel 6. Hasil pengolahan hidangan Casalloni yang disajikan sebagai makanan sepinggan diperoleh sebagai berikut : No. 1. 2. 3. Nama Hidangan Casalloni 615 Casalloni 524 Saus Bolognaise Warna Putih Putih Merah Rasa Gurih Gurih Pedas, gurih Tekstur Kenyal Kenyal Kental

Berdasarkan Tabel 6. Hasil pengembangan produk makanan sepinggan, pada hidangan Casalloni sudah mendekati hasil yang diharapkan. dalam segi rasa sudah cukup baik, rasa gurih pada pasta sudah menyatu dengan rasa pedas dari saus bolognaise. Dalam segi tekstur juga sudah baik, tekstur hidangan yang dibentuk menjadi fettucini sudah kenyal karena pada adonan telah ditambahkan tepung kanji. Dalam segi warna, warna yang dihasilkan dari saus bolognaise sudah membuat hidangan Casalloni menjadi tampak lebih menarik 4.4. Hasil Organoleptik Hasil uji organoleptik hidangan Casalloni, yang dilihat berdasarkan segi penampilan, aroma, tekstur, warna, dan rasa dapat dilihat pada diagram berikut :

Grafik 1. Segi Penampilan

Berdasarkan uji organoleptik diatas dilihat dari segi penampilan menunjukkan pada hidangan Casalloni formula 1 (614) dari 7 orang panelis didapatkan seluruh panelis menyukai penampilan atau sebesar 100% panelis menyukai penampilan hidangan. Sedangkan pada hidangan Casalloni formula 2 (525) dari 7 orang panelis didapatkan sebanyak 6 panelis menyukai penampilan atau sebesar 85,71% panelis menyukai penampilan hidangan dan sebanyak 1 panelis atau sebesar 14,29 % sangat menyukai hidangan ini. Sehingga dapat disimpulkan dari segi penampilan sudah sangat mendekati dengan hasil yang diharapkan.

Grafik 2. Segi Aroma Berdasarkan uji organoleptik diatas dilihat dari segi aroma menunjukkan baik pada hidangan Casalloni formula 1 (614) atau pada hidangan Casalloni formula 2 (525) dari 7 orang panelis didapatkan seluruh panelis menyukai aroma hidangan atau sebesar 100% panelis menyukai aroma hidangan. Sehingga dapat disimpulkan dari segi penampilan sudah mencapai hasil yang diharapkan.

Grafik 3. Segi Tekstur Berdasarkan uji organoleptik diatas dilihat dari segi tekstur menunjukkan pada hidangan Casalloni formula 1 (614) dari 7 orang panelis didapatkan 6 panelis menyukai penampilan atau sebesar 85,71 % panelis menyukai penampilan hidangan dan 1 panelis atau 14,29 % tidak menyukai tekstur hidangan ini. Sedangkan pada hidangan Casalloni formula 2 (525) dari 7 orang panelis didapatkan sebanyak 1 panelis sangat menyukai tekstur atau sebesar 14,29 % panelis menyukai tekstur hidangan, sebanyak 4 panelis atau sebesar 57,14 % menyukai hidangan ini. Sedangkan sisanya sebanyak 2 panelis atau sebesar 28,57 % kurang suka terhadap tekstur hidangan ini. Sehingga dapat disimpulkan dari segi tekstur hidangan Cassaloni formula 1 lebih disukai daripada hidangan Casalloni formula 2. Namun sudah cukup mendekati dengan hasil yang diharapkan.

Grafik 4. Segi Rasa Berdasarkan uji organoleptik diatas dilihat dari segi rasa menunjukkan pada hidangan Casalloni formula 1 (614) dari 7 orang panelis didapatkan seluruh panelis menyukai rasa atau sebesar 100% panelis menyukai rasa hidangan. Sedangkan pada hidangan Casalloni formula 2 (525) dari 7 orang panelis didapatkan sebanyak 6 panelis menyukai rasa atau sebesar 85,71% panelis menyukai rasa hidangan dan sebanyak 1 panelis atau sebesar 14,29 % sangat menyukai rasa hidangan ini. Sehingga dapat disimpulkan dari segi rasa sudah sangat mendekati dengan hasil yang diharapkan. 4.5. Kandungan Gizi Tabel 6. Hasil kandungan gizi hidangan Casalloni yang disajikan sebagai hidangan sepinggan, diperoleh hasil sebagai berikut :

Nama Hidangan

Bahan Tepung terigu Tepung singkong Telur Minyak Daging Wortel Buncis Keju Total 2 porsi Total 1 porsi Tepung terigu Tepung singkong Telur Minyak Daging Wortel Buncis Keju Total 2 porsi Total 1 porsi

(g) 60 40 25 15 50 50 50 15 50 50 25 15 50 50 50 15

E (Kal) 219 145 41 135 103 21 18 49 731 366 183 181 41 135 103 21 18 49 752 376

P (g) 5,3 0,2 3,2 0 3,9 0,6 1,2 3,4 17,8 8,9 3,0 0,3 3,2 0 3,9 0,6 1,2 3,4 16,4 8,2

L (g) 0,8 1,2 2,8 15,0 2,9 0,2 0,1 3,0 26,0 13,0 0,4 1,5 2,8 15,0 2,9 0,2 0,1 3,0 26,5 13,3

Kh (g) 46,4 34,8 0,2 0 0 4,7 3,9 2,0 92,0 46,0 25,8 43,5 0,2 0 0 4,7 3,9 2,0 80,1 40,0

Casalloni (614)

Casalloni (525)

Kandungan gizi yang dihasilkan dari hidangan Casalloni formula 1 (614) per porsi adalah energi sebesar 366 Kal, dengan kontribusi protein sebesar 8,9 gram, kontribusi lemak sebesar 13,0 gram, dan kontribusi karbohidrat sebesar 46,0 gram. Sedangkan pada hidangan Casalloni formula 2 (525) per porsi didapatkan kandungan energi sebesar 376 Kal, dengan kontribusi protein sebesar 8,2 gram, kontrbusi lemak sebesar 13,3 gram, dan kontribusi karbohidrat sebesar 40,0 gram. Dapat disimpulkan bahwa hidangan Casalloni baik formula 1 ataupun Cassaloni formula 2 cocok untuk dijadikan Diet Energi Tinggi dan Protein Tinggi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Casalloni merupakan hidangan sepinggan yang berbahan dasar tepungtepungan, seperti : tepung terigu, tepung singkong, dan penambahan tepung kanji. Dalam penyajiannya Casalloni dilengkapi dengan Saus Bolognaise yang berbahan dasar daging sapi cincang, wortel, buncis, dan pasta tomat. Teknik pengolahan yang digunakan adalag boiling dan sauting. Biaya yang diperlukan untuk membuat 2 porsi Casalloni, baik pada formula 1 dan formula 2 yaitu sebesar Rp. 16.925,00. Kandungan gizi yang dihasilkan dari

hidangan Casalloni formula 1 (614) per porsi adalah energi 366 Kal, protein 8,9 g, lemak 13,0 g, dan karbohidrat 46,0 g. Sedangkan pada hidangan Casalloni formula 2 (525) per porsi didapatkan kandungan energi 376 Kal, protein 8,2 g, lemak 13,3 g, dan karbohidrat 40,0 g. Dapat disimpulkan bahwa hidangan Casalloni baik formula 1 ataupun Cassaloni formula 2 cocok untuk dijadikan Diet Energi Tinggi dan Protein Tinggi. Dari hasil Uji

Kesukaan untuk hidangan Casalloni didapatkan sebagian besar panelis menyukai baik dari segi rasa, penampilan, aroma, tekstur maupun warna. 5.2 Saran Pada saat pembuatan adonan Casalloni, sebaiknya penambahan air diukur secara tepat dan ditambahkan sedikit demi sedikit, agar mendapatkan tekstur Casalloni yang diinginkan. Sedangkan pada saat pembuatan saus bolognaise, sayuran dimasukkan paling akhir, hal ini untuk menghindari sayuran menjadi terlalu matang (overcooked).