lanskap salam super

6
3. Aspek Waktu Waktu merupakan aspek penting dalam arsitektur pertamanan. Hasil penataan pertamanan tidak selalu mempunyai dampak langsung terasakan bahkan keefektifan penanaman maupun kebijaksanaan tata guna lahan baru dapat dirasakan selama jangka waktu dua puluh atau tiga puluh tahun (Lauri, 1984). Menurut Olmsted (dalam Lauri, 1984) seorang perancang pertamanan harus memiliki konsepsi yang berjangkauan jauh di dalam mengembangkan suatu gambaran (karya) yang hebat, sehingga karya tersebut sesuai dengan maksud perancang meskipun alam akan ikut berpengaruh pada karya tersebut selama beberapa generasi. Di dalam arsitektur, ruang merupakan hasil perencanaan lanskap yang berupa tiga dimensi dengan cara memberi tingkatan pada nilai ruang itu sendiri. Ruang secara keseluruhan dapat dibagi berdasarkan elemen-elemen alam, untuk tanah dan tanaman. Ruang tak saja dibatasi oleh elemen alam sehingga berupa tiga dimensi, tetapi ruang juga merupakan hasil daripada proses alam yang tergantung waktu. Sehingga waktu merupakan dimensi keempat dari bumi (Einstein, dalam Hakim, 1987). Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor waktu mempengaruhi bentuk- bentuk perancangan terhadap suatu ruang dengan cara yaitu : a. Lama ketahanan dari perancangan yang diharapkan, b. Lama waktu dalam pengerjaannya Suatu rancangan yang berhasil akan menonjolkan suatu hubungan terhadap hubungan apapun di sekitarnya baik masa lalu (faktor historia), masa sekarang (dinamikanya) dan masa yang akan datang (pandangan akan masa depan).

Upload: yoga-swara

Post on 04-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Yeah gak perlu deskripsi udah sesuai judul. Diaplod biar dapet donlot gratis aja yeah

TRANSCRIPT

Page 1: Lanskap Salam Super

3. Aspek Waktu

Waktu merupakan aspek penting dalam arsitektur pertamanan. Hasil penataan

pertamanan tidak selalu mempunyai dampak langsung terasakan bahkan keefektifan

penanaman maupun kebijaksanaan tata guna lahan baru dapat dirasakan selama jangka waktu

dua puluh atau tiga puluh tahun (Lauri, 1984).

Menurut Olmsted (dalam Lauri, 1984) seorang perancang pertamanan harus memiliki

konsepsi yang berjangkauan jauh di dalam mengembangkan suatu gambaran (karya) yang

hebat, sehingga karya tersebut sesuai dengan maksud perancang meskipun alam akan ikut

berpengaruh pada karya tersebut selama beberapa generasi.

Di dalam arsitektur, ruang merupakan hasil perencanaan lanskap yang berupa tiga dimensi

dengan cara memberi tingkatan pada nilai ruang itu sendiri. Ruang secara keseluruhan dapat

dibagi berdasarkan elemen-elemen alam, untuk tanah dan tanaman.

Ruang tak saja dibatasi oleh elemen alam sehingga berupa tiga dimensi, tetapi ruang juga

merupakan hasil daripada proses alam yang tergantung waktu. Sehingga waktu merupakan

dimensi keempat dari bumi (Einstein, dalam Hakim, 1987).

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor waktu mempengaruhi bentuk-bentuk perancangan

terhadap suatu ruang dengan cara yaitu :

a. Lama ketahanan dari perancangan yang diharapkan,

b. Lama waktu dalam pengerjaannya

Suatu rancangan yang berhasil akan menonjolkan suatu hubungan terhadap hubungan

apapun di sekitarnya baik masa lalu (faktor historia), masa sekarang (dinamikanya) dan masa

yang akan datang (pandangan akan masa depan).

Dalam rancangan, keadaan waktu lalu dapat menjadi perbandingan dan memberi pandangan

dalam penyajian perancangannya.

Selain itu juga meskipun rancangan mengikuti dinamika yang ada pada waktu sekarang

haruslah juga dapat menyelesaikan personal-personal pada waktu yang akan datang.

Di dalam Hakim (1987) diberikan contoh pertimbangan unsur waktu dalam konsep

perancangan Central Park New York yang dirancang oleh Frederick Law Olmsted dan

Calveat Vaux the Vaux pada tahun 1858, di mana konsepnya adalah sebagai berikut :

a. Adanya pemikiran bahwa nantinya sisi kota akan berkembang dan mengalami

pembangunan sehingga nantinya (waktu yang akan datang) taman ini akan menjadi

tempat satu-satunya bagi penduduk untuk menikmati pemandangan.

b. Jumlah penduduk masa yang akan datang mengalami peningkatan yang pesat.

Page 2: Lanskap Salam Super

c. Ramalan bahwa suatu saat Central Park (taman kota) ini akan dikelilingi oleh

tembok-tembok yang berasal dari gedung-gedung di sekitarnya, sehingga dengan

pertimbangan ini sering (pandangan kaan masa depan) maka konsep taman ini

diusahakan untuk menutupi tembok-tembok tersebut dengan pohon-pohon yang

bersuasana pedesaan mengelilingi seluruh taman.

Dari contoh tersebut di atas jelaslah bahwa suatu perancangan harus mepertimbangkan dari

segi masa yang akan datang dari suatu perkembangan manusia dan lingkungan.

Faktor waktu juga mempengaruhi pada suatu perancangan yaitu pada suatu jenis tanaman

misalnya pada saat tanaman bertajuk ± 3 m, maka pada suatu saat nanti akan berkembang

menjadi 6-10 m. Hal ini mengakibatkan perubahan ruangan yang hendak diciptakan.

Sehingga jelaslah waktu sangat berpengaruh di dalam bentuk rancangan.

4. Aspek Fungsi

Dalam mendesain atau merencanakan suatu taman, secara ideal dapat dikatakan

bahwa taman yang diciptakan haruslah dapat memenuhi suatu tujuan tertentu atau

mempunyai fungsi. Di bawah ini diberikan beberapa contoh taman dengan fungsinya masing-

masing :

4.1 Taman Kota

Taman kota dalah ruang terbuka hijau dalam kota yang dapat dimanfaatkan

baik secara umum (public) ataupun individu (private) untuk kebutuhan rekreasi secara

aktif maupun pasif.

Lansekap perkotaan secara fungsional dapat dibagi atas :

a. Fungsi ekologis

Adanya ruang terbuka hijau dalam bentuk jalur hijau maupun taman-taman kota,

ditujukan pada terpeliharanya proses siklus ilmiah secara langsung maupun secara

tidak langsung untuk kesehatan manusia. Dengan proses alamiah ini diharapkan

antara lain akan tetap terpelihara stabilitas air tanah dalam kota, penjernihan

kesegaran udara kota dan terpelihara kehidupan mikroorganisme yang merupakan

mata rantai kehidupan satwa liar dalam kota.

b. Fungsi sosial

Kebutuhan melakukan berbagai kegiatan di ruang terbuka bagi mayarakat kota

adalah sangat diperlukan. Dengan adanya ruang terbuka dalam berbagai

Page 3: Lanskap Salam Super

perwujudan struktur taman kota maka kebutuhan tersebut dapat dilayani

(kebutuhan-kebutuhan individual maupun untuk kegiatan interaksi sosial).

Fungsi sosial lain yang dapat dikembangkan adalah sebagai sarana pendidikan

untuk mengenal lingkungan.

c. Fungsi estetika

Peranan unsur alam sebagai penunjang niali arsitektur bangunan kota adalah

sangat diperlukan karena di samping penunjang nilai estetika struktur, juga dapat

mengeliminir kekakuan-kekakuan dari struktur yang kurang bernilai estetis di

dalam kota. Demikian pula nilai estetika yang dihasilkanoleh perpaduan unsur-

unsur alam baik dalam hasil karya manusia maupun produk alamiah dapat

menambah kesegaran rokhaniah penghuninya.

4.2 Taman Raya/Kebun Raya

Kebun raya adalah sebidang lahan luas di daerah perkotaan ataupun di luar

kota yang diisi dengan bermacam-macam tumbuhan serta kadang-kadang dengan

hewan tertentu yang dipilih, ditata, dan dikelola sedemikian rupa, sehingga menjadi

taman khas yang dapat memberikan berbagai manfaat untuk umum.

Kebun raya memiliki berbagai fungsi antara lain :

a. Taman rekreasi

Untuk penduduk yang tidak memilki halaman, adanya taman rekreasi di

daerahnya memungkinkan mereka sesekali menikmati udara segar.

Meningkatnya jumlah oenduduk dan pesatnya pembangunan suatu daerah

mengharuskan disediakan tempat-tempat yang memungkinkan orang mengadakan

rekreasi di alam yang sehat.

b. Paru-paru daerah pemukiman

Makin banyaknya sisa pembakaran yang terlepas ke udara dari kendaraan

bermotor menyebabkan sebidang lahan seperti Kebun Raya yang dipenuhi

tumbuhan berfungsi sebagai upaya penyegar karena oksigen yang dihasilkannya.

c. Laboratorium alami

Adanya kebun raya akan memungkinkan anak didik kita dapat belajar tentang

manusia dan alam di sekitarnya melalui contoh-contoh hidup yang tersedia.

Kehidupan yang demikian akan meningkatkan kecintaan anak didik pada alam,

pada lingkungannya dan pada tanah airnya.

d. Fungsi kepariwisataan

Page 4: Lanskap Salam Super

Kebun raya dapat menjadi cermin yang memperlihatkan kenukina dan kekhasan

daerah yang bersangkutan apabila penataan dan pengisiannya disusun dengan

cermat. Banyak tumbuhan yang memiliki arti etnologi dan sejarah atau legenda

suatu daerah secara mendalam (pohon Wijayakusuma untuk daerah Jawa Tengah,

pohon Majapahit untuk Jawa Timur, Kamboja untuk Bali).

Dengan memilih jenis dan menata kebun raya sebaik-baiknya maka obyek

pariwisata suatu daerah bisa diperkaya dan akan mengundang perhatian para

wisatawan.

e. Pelestarian plasma nutfah dan flora langka

Hampir setiap provinsi di Indonesia mempunyai tanaman yang sejenisnya sudah

langka. Dengan adanya kebun raya maka pemerintah daerah setempat dapat

membantu upaya pelestarian dengann menanamnya di kebun tadi.

4.3 Taman Nasional

Taman nasional punya fungsi majemuk yang meliputi dua fungsi utama yaitu

fungsi pelestarian dan fungsi pelayanan. Fungsi pelestarian pada dasarnya dipenuhi

dengan mempertahankan dan memelihara ekosistem yang ada pada tungkat gangguan

dan pemanfaatan yang sekecil mungkin. Sedangkan fungsi pelayanan berupa

pelayanan tidak langsung yang terutama berupa perlindungan sistem hidrologi dan

pelayanan langsung yang berupa pelayanan wisatawan, penelitian dan pendidikan.

Jika diperinci maka taman nasional mempunyai fungsi-fungsi umum yaitu :

a. Sumber plasma nuutfah

b. Pemeliharaan tata air tanah

c. Wahana pendidikan dan penelitian

d. Objek rekreasi dan pariwisata.