landform

23
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Bentuklahan dan Bentang Alam Istilah bentanglahan berasal dari kata landscape (Inggris) atau Landscap (Belanda) atau landschaft (Jerman), yang secara umum berarti pemandangan. Arti pemandangan mengandung dua aspek,yaitu aspek visual dan aspek estetika padasuatu lingkungan tertentu (Zonneveld, 1979 dalam Tim Fakultas Geografi UGM,1996). Bentuklahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk topografiskhas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada material batuan dalam ruang dan waktu kronologis tertentu. Dari pengertian ini, faktor- faktor penentu bentuklahan dapat dirumuskan sebagai berikut : B = f (T, P, S, M, K)………………………………(1) Notasi dalam rumus (1 ) tersebut adalah : B = bentuklahan, T = topografi P = proses alam S = struktur geologis M = material batuan K = ruang dan waktu kronologis. Oleh karena itu untuk menganalisis bentanglahan lebih sesuai dengan berdasarkan unit bentuklahan, maka klasifikasi bentanglahan juga akan

Upload: dwinoviasari9

Post on 23-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

landform

TRANSCRIPT

Page 1: Landform

BAB III

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bentuklahan dan Bentang Alam

Istilah bentanglahan berasal dari kata landscape (Inggris) atau

Landscap (Belanda) atau landschaft  (Jerman), yang secara umum berarti

pemandangan. Arti pemandangan mengandung dua aspek,yaitu aspek visual

dan aspek estetika padasuatu lingkungan tertentu (Zonneveld, 1979 dalam

Tim Fakultas Geografi UGM,1996).

Bentuklahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki

bentuk topografiskhas, akibat pengaruh kuat dari proses alam dan

struktur geologis pada material batuan dalam ruang dan waktu

kronologis tertentu. Dari pengertian ini, faktor-faktor penentu

bentuklahan dapat dirumuskan sebagai berikut :

B = f (T, P, S, M, K)………………………………(1) 

Notasi dalam rumus (1 ) tersebut adalah :

B       =  bentuklahan,

T       =  topografi

P       =  proses alam

S        =  struktur geologis

M      =  material batuan

K       =  ruang dan waktu kronologis.

O l e h k a r e n a i t u u n t u k m e n g a n a l i s i s b e n t a n g l a h a n

l e b i h s e s u a i d e n g a n  berdasarkan unit bentuklahan, maka

klasifikasi bentanglahan juga akan lebihsesuai jika didasarkan pada

unit-unit bentuklahan yang menyusunnya. Verstappen (1983) te lah

mengklas i f ikas i bentuklahan berdasarkan genesisnya

menjadisepuluh klas utama. Kesepuluh klas bentuklahan utama itu adalah

sebagai berikut :

1.      Bentuklahan asal structural

2.      Bentuklahan asal vulkanik 

Page 2: Landform

3.      Bentuklahan asal denudasional

4.      Bentuklahan asal fluvial

5.      Bentuklahan asal marine

6.      Bentuklahan asal glacial

7.      Bentuklahan asal Aeolian

8.      Bentuklahan asal solusional (pelarutan)

9.      Bentuklahan asal organik 

10.  Bentuklahan asal antropogenik.

B.     Bentuk – Bentuk Lahan Menurut Genesisnya

1.      Bentuk lahan asal solusional (pelarutan),

                 Bentuklahan asal solusional atau pelarutan dikenal juga dengan

istilah karst.Bentuklahan karst termasuk bentuk bentuklahan yang

penting, dan banyak puladi temukan d i Indonesia. Bentuk in i

sangat erat berhubungan dengan batuane n d a p a n y a n g

m u d a h m e l a r u t . O l e h k a r e n a i t u d e n g a n m e n g e t a h u i

b e n t u k    bentang a lamnya, pada umumnya orang dapat

mengetahui jen is batuannya, terutama juga karena bentuk

bentangalam karst yang sangat karakter ist ik dan m e m p u n y a i

t a n d a - t a n d a y a n g m u d a h d i k e n a l b a i k d i l a p a n g a n , p a d a

p e t a topografi maupun pada potret udara dan citra satelit.

              Bentang alam ini terutama memperlihatkan lubang-lubang,

membulat atau memanjang, gua-gua dan bukit-  bukit yang

berbentuk kerucut. Di dunia, daerah yang ditutupi bentangalam

karsttersebar di Perancis Selatan, Spanyol Utara, Belgia, Yunani,

Jamaika, beberapan e g a r a A m e r i k a S e l a t a n , d a n b e b e r a p a

n e g a r a b a g i a n d i A m e r i k a S e r i k a t (Tenesse, Indiana,

Kentucky). Sebenarnya kata karst berasal dari nama

suatu pegunungan d i Yugoslav ia yang berbentangalam spesi f ik

Page 3: Landform

in i . D i Indonesia  bentangalam karst dapat d i temukan d i

beberapa daerah d i pulau Jawa, ya i tu Jampang di Selatan Jawa Barat,

pegunungan Sewu di Kulon Progo Jawa Tengah, daerah perbukitan

Rembang di Jawa Timur, dan beberapa daerah di SulawesiTengah.

Di I r ian Barat bentangalam karst d i temukan d i Kepala Burung

pada formasi K lasafet , sedangkan d i Sumatera d i temukan,

terutama di Sumatera Selatan dan Aceh.

Bentuklahan karst terbentuk karena batuan muda dilarutkan

dalam air dan membentuk lubang-lubang. Bentangalam ini terutama

terjadi pada wilayah yangtersusun oleh batugamping yang mudah

larut, dan batuan dolomit atau gamping dolomitan. Akibat pelarutan

yang memegang peranan utama, maka air sangat  p e n t i n g

a r t i n y a . B e n t a n g a l a m k a r s t b i a s a n y a b e r k e m b a n g d i

d a e r a h y a n g mempunyai curah hujan cukup. Di samping itu, pelarutan

maksimum dapat terjadi  b i l a a i r t i d a k m e n c a p a i j e n u h a k a n

k a r b o n a t . A i r y a n g m e n g a l i r d a p a t    menciptakan

keadaan ini. Air yang mengandung CO2 (gas) akan lebih mudah

m e l a r u t k a n b a t u g a m p i n g . D i b a w a h i n i d i p e r l i h a t k a n

r e a k s i k i m i a y a n g menghasilkan pelarutan tersebut.

H2O + CO2 -><- H2CO3 2H2CO3 + CaCO3 -><-Ca(HCO3)2 + H2 (larut)

(gas) Bila Ca(HCO3)2 terkena udara kembal i maka berart i ada

penambahan H2 dari udara, o leh karena i tu keseimbangan

reaks i akan bergerak ke k i r i dan akan t e r b e n t u k k e m b a l i

C a C O 3 y a n g m e n g e n d a p . R e a k s i t e r s e b u t k e m u d i a n

menerangkan terbentuknya stalaktit dan stalakmit yang dikenal dalam gua-

gua didaerah kapur. Oleh karena itu, syarat penting untuk

terbentuknya kedua jenis e n d a p a n i n i i a l a h a d a n y a

p e r s e d i a a n H 2 secara terus-menerus yang dapatdiperoleh

apabila udara dapat mengalir di dalam gua itu. Udara yang segar selalu

Page 4: Landform

menggantikan udara yang berada di dalam gua. Ciri-ciri umum daerah karst

antara lain :

         Daerahnya berupa cekungan-cekungan

         Terdapat bukit-bukit kecil

         Sungai-sungai yang nampak dipermukaan hilang dan terputus ke dalam

tanah.

         Adanya sungai-sungai di bawah permukaan tanah

         Adanya endapan sedimen lempung berwarma merah hasil dari

pelapukan batu gamping.

         Permukaan yang terbuka nampak kasar, berlubang-lubang dan runcing.

Beberapa syarat untuk dapat berkembangnya topografi karst

sebagai akibat dari proses pelarutan adalah sebagai berikut :

1.      Terdapat batuan yang mudah larut (batu gamping dan dolomit)

2.       Batu gamping dengan kemurnian tinggi,

3.      Mempunyai lapisan batuan yang tebal,

4.      Terdapat banyak diaklas (retakan),

5.      Pada daerah tropis basah,

6.      Vegetasi penutup yang lebat.

Pada kondisi demikian batugamping akan mudah mengalami

pelarutan oleh air yang mengalir yang akhirnya membentuk topografi

karst. Kenampakan topografi karst ini sangat spesifik, baik yang ada di

permukaan maupun yang ada di bawah permukaan tanah. Menurut

Jenings, 1971 (dalam Dibyosaputro 1997) , karst merupakan

suatu kawasan yang mempunyai karakteristik relief dan drainase yang khas,

terutama disebabkan oleh pelarutan batuan yang tinggi oleh air.

Batuan yang membentuk karst terdapat di dekat atau pada permukaan

bumi yang meliputi daerah yang luas dan tebal (ratusan meter). Jenis batuan

ini harus bersifat mudah larut di dalam air. Tektonisme menjadi faktor

penentu pula, sesar (fault) dankekar (joint) menjadi faktor yang amat

penting. Menurut Faniran dan Jeje, 1983( d a l a m D i b y o s a p u t r o

1 9 9 7 ) , k e k a r - k e k a r y a n g t e r d a p a t p a d a b a t u a n i t u

Page 5: Landform

member ikan regangan mekanik, sehingga memudahkan

gerakan a i r mela lu i  batuan itu. Adanya kekar maupun sesar ini

memudahkan perkembangan pelarutan di dalam batuan.

Gambar bentuk lahan Kars

Kondisi iklim mencakup ketersediaan curah hujan yang sedang

hingga lebat yang bersamaan dengan temperatur yang t inggi .

Kondis i semacam in i menyebabkan pelarutan dapat berlangsung

secara intensif. Adanya vegetasi yang rapat membantu pelapukan

solusional dan menyebabkan perkembangan karst. Vegetasi

menyediakan bahan organik yang berbentuk humus dan

bersama-sama dengan respiras i akar   tanaman dapat

menimbulkan t ingkat konsentras i karbondioks ida d i da lam

tanahs e k i t a r 3 0 % . D i f u s i C O 2 i n i k e d a l a m a i r m e l a l u i

s e l u r u h t a n a h m e m b a n t u m e n i n g k a t k a n i n t e n s i t a s

p e l a r u t a n y a n g t i n g g i ( F a n i r a n d a n J e j e 1 9 8 3 , d a l a m

Dibyosaputro 1997) .

Karst i f ikas i adalah proses ker ja o leh a i r terutama secara

k i m i a w i , m e s k i p u n s e c a r a m e k a n i k p u l a , y a n g

m e n g h a s i l k a n k e n a m p a k a n - k e n a m p a k a n t o p o g r a f i k a r s t

( R i t t e r 1 9 7 9 , d a l a m D i b y o s a p u t r o 1 9 9 7 ) .

P r o s e s geomorfik yang penting yang bekerja di daerah

berbatu gamping adalah pelarutan.Katalisator yang penting dalam

pelarutan itu adalah air hujan dan karbondioksida. Karbondioksida

(CO2) larut di dalam air membentuk asam karbonat (H2CO3), yang bereaksi

dengan kalsium karbonat (CaCO3) membentuk kalsium bikarbonat

yang merupakan larutan berair.

  Pengelompokan bentuklahan yang terjadi pada daerah Karst

Bentuklahan yang ter jadi pada daerah karst dapat

d ikelompokkan menjadi 2  bagian, yaitu bentuklahan negatif dan

bentuklahan positif.

Page 6: Landform

1.      B e n t u k l a h a n N e g a t i f  

Bentuklahan negatif dimaksudkan bentuklahan yang berada di bawh rata-

rata permukaan setempat sebagai akibat proses pelarutan, runtuhan

maupun terban.Bentuklahan-bentuklahan tersebut antara lain terdiri

atas doline, uvala, polye,cockpit, blind valley.

         D o l i n e

Doline merupakan suatu istilah yang mempunyai banyak sinonim antara

lain :s ink, s inkhole, cockpi t , b lue hole, swal low hole, ataupun

cenote. Dol ine i tusendiri telah diartikan oleh Monroe, 1970 (dalam

Dibyosaputro 1997) sebagaisuatu ledokan atau lobang yang

berbentuk corong pada batugamping dengan diameter dari

beberapa meter hingga 1 km dan kedalamannya dari beberapa meter hingga

ratusan meter. Berdasarkan genesisnya, doline dapat dibedakan menjadi

4yaitu : doline reruntuhan, doline solusi, doline terban, dan doline aluvial

(Faniraandan Jeje 1983 dalam Dibyosaputro 1997).

Gambar  Bentuk lahan doline

 

U v a l a

Uvala ialah ledokan tertutup yang luas, yang terbentuk oleh

gabungan dari beberapa doline. Uvala mempunyai dasar yang tidak teratur

yang mencerminkan  ketinggian sebelumnya dan karakteristik dari lereng

doline yang telah mengalami d e g r a d a s i s e r t a l a n t a i d a s a r n y a

t i d a k s e r a t a p o l j e ( W h i t t o w 1 9 8 4 d a l a m Dibyosaputro 1997).

Gambar Bentuk lahan Uvalac

P o l j e

Polje adalah ledokan tertutup yang luas dan memanjang di daerah

topografikarst yang mempunyai dasar mendatar dan dinding

sekelilingnya terjal (Ritter,1979 dalam Dibyosaputro 1997). Polje ini

Page 7: Landform

terjadi dari gabungan sistem gua yangruntuh dan lantai dasarnya biasanya

tertutup aluvium.

Gambar Bentuk lahan Polje

    B l i n d V a l l e y

B l i n d v a l l e y a t a u l e m b a h b u t a a d a l a h s a t u l e m b a h

y a n g m e n d a d a k    berakhir/buntu dan sungai yang terdapat pada

lembah tersebut menjadi lenyap di bawah tanah.

G a m b a r B l i n d v a l l e y

2.      B e n t u k l a h a n P o s i t i f  

Pada pr ins ipnya terdapat 2 macam bentuklahan karst yang

pos i t i f ya i tu kygelkarst dan turmkarst.

          Kygelkarst

Kygelkarst merupakan suatu bentuklahan karst tropik yang didirikan

o leh se jumlah buki t berbentuk kerucut , yang kadang-kadang

d ip isahkanoleh cockpit. Cockpit-cockpit ini saling berhubungan satu

sama lain dan terjadi pada suatu garis yang mengikuti pola kekar

(diaklas). Keygelkarst sering kali disebut sebagai kerucut karst atau

butte. Lereng bukit-bukit initerdiri dari cliff dan endapan-endapan

sebagai scree.

         Turmkarst

Turmkarst merupakan istilah yang berpadanan dengan manara

karst,mogotewill, pepinohill, atau pinacle karst. Turmkarst terdiri atas

perbukitan   berlereng curam atau vertikal yang menjulang tersendiri

diantara dataran alluvial

Page 8: Landform

Topograf i karst mempunyai permukaan yang kasar ak ibat

dar i dominasi adanya doline, uvala maupun polje serta kubah-

kubah kapur berupa bukit yang banyak. Di samping itu di dalam

permukaan bumi sering dijumpai adanya sungai bawah tanah, gua dalam

tanah, serta batu tetes yang menggantung di dinding gua (stalagtit) dan

batu tetes yang ada di dasar gua (stalagmit). Mengingat bahwa

didaerah karst banyak d i jumpai baik bentuklahan yang pos i t i f

maupun negat i f ,maka akan berpengaruh terhadap pola dan

kerapatan kontur yang ada.

Bentuk- bentuk membulat dari doline, dan bentuk memanjang dan

uvala akan dicerminkan o l e h b e n t u k k o n t u r y a n g m e m b u l a t d a n

m e m a n j a n g y a n g t e r t u t u p . D e n g a n d e m i k i a n m a k a p a d a

p e t a k o n t u r , p o l a k o n t u r d i d a e r a h k a r s t

m e m p u n y a i kenampakan spesifik  yakni adanya kontur-kontur yang bulat

maupun memanjang dari doline maupun gabungan beberapa doline

(uvala) dan polje. Pada umumnya pola a l i ran yang ada d i daerah

karst merupakan pola a l i ran yang mengikut i diaklas maupun joint

dan kekar yang ada.

Potensi ekonomi di wilayah karst diantaranya endapan fosfat, terra

rossa, dan bahan bangunan. Di gua-gua sering terdapat onggokan

fosfat hasil reaksi kimiaantara kotoran burung penghuni gua dengan

karbonat. Endapan ini dapat dipakai13 untuk bahan pupuk. Bila

batugamping sudah terlarut biasanya akan meninggalkan bagian-bagian

Page 9: Landform

yang tidak dapat larut dalam air, oleh karena itu akan

terbentuk  persenyawaan karbonat. Pada umumnya sisa-sisa ini

berkomposisi besi, berwarna merah atau merah coklat. Sisa-sisa ini

dinamakan terra rossa .

Terra rosa yangmengandung kadar besi tinggi ditambang

kandungan bijih besinya. Dewasa ini masih d ipersoalkan untuk

pengambi lan a luminium yang Bentangalam karst terbentuk di

daerah batu gamping, oleh karena itu bahan bangunan batu

gamping mudah diperoleh baik untuk industri kecil (pembakaran

batu gamping) atau pun bahan semen. Patut d iperhat ikan

kemungkinan adanya gua-gua yang sangat memegang peranan

dalam perhitungan jumlah cadangan. Gua ini kadang-kadang t idak

tampak d i permukaan dan menyebabkan kesalahan

perhi tungan jumlah c a d a n g a n . P e r e n c a n a a n t a t a l e t a k

b a n g u n a n , j a l a n , a t a u p u n w a d u k h a r u s memperhatikan

kemungkinan adanya retak-retak yang mempermudah

pelarutan batugamping ataupun adanya gua-gua yang dapat menggangu

fondasi.

2.      Bentuklahan Asal Proses Eolin

Bentuklahan asal proses eolin dapat terbentuk dengan baik jika

memiliki persyaratan sebagai berikut :

1.      Tersedia material berukuran pasir halus hingga pasir kasar dengan jumlah

yang banyak,

2.      Adanya periode kering yang panjang dan tegas

3.      Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir

tersebut

4.      Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun objek yang

lain.

Page 10: Landform

Endapan oleh angin terbentuk oleh adanya pengikisan,pengangkutan

dan pengendapan bahan-bahan tidak kompak oleh angin. Endapan karena

angin yang paling utama adalah gumuk pasir(sandunes),dan endapan

debu(loose). Kegiatan angin mempunyai dua aspek utama,yaitu bersifat

erosif dan deposisi. Bentuklahan yang berkembang terdahulu mungkin akan

berkembang dengan baik apabila di padang pasir terdapat batuan. Pada

hakekatnya bentuklahan asal proses eolin dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

         Erosional, contohnya : lubang angin dan lubang ombak

         Deposisional, contohnya : gumuk pasir (sandunes)

         Residual , contohnya : lag deposit, deflation hollow , dan pans

Contoh bentuk lahan asal proses eolin :

1. Gumuk Pasir atau Sandunes

Gumuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus

angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai

material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut

butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat

pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering).

Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada faktor-faktor jumlah

dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan keadaan vegetasi.

Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah bentuk sabit

(barchans),melintang (transverse), memanjang (longitudinal dune), parabola

(parabolik), bintang (star dune).

Secara garis besar, ada dua tipe gumuk pasir, yaitu free dunes

(terbentuk tanpa adanya suatu penghalang) dan impedeed Dunes (yang

terbentuk karena adanya suatu penghalang). Beberapa tipe gumuk pasir:

1.      Gumuk Pasir sabit (barchan)

Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada

daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya kemiringan lereng daerah yang

menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng

daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila dibuat penampang

Page 11: Landform

melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchan umumnya antara 5

– 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan perkembangan, karena proses eolin

tersebut terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk

gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih landai

dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.

2.      Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)

Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang dan banyak

cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir melintang menyerupai ombak dan

tegak lurus terhadap arah angin. Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya

beberapa saja, kemudian karena proses eolin yang terus menerus maka

terbentuklah bagian yang lain dan menjadi sebuah koloni. Gumuk pasir ini

akan berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan pasirnya berkurang.

3.      Gumuk Pasir Parabolik

Gumuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan akan tetapi yang

membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir parabolik arahnya

berhadapan dengan datangnya angin. Awalnya, mungkin gumuk pasir ini

berbentuk sebuah bukit dan melintang, tetapi karena pasokan pasirnya

berkurang maka gumuk pasir ini terus tergerus oleh angin sehingga

membentuk sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin curam.

Page 12: Landform

4.      Gumuk Pasir Memanjang (longitudinal dune)

Gumuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang berbentuk lurus dan

sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir tersebut searah dengan

gerakan angin. Gumuk pasir ini berkembang karena berubahnya arah angin

dan terdapatnya celah diantara bentukan gumuk pasir awal, sehingga celah

yang ada terus menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih lebar dan

memanjang.

5.      Gumuk Pasir Bintang (star dune)

Gumuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja

angin dengan berbagai arah yang bertumbukan. Bentukan awalnya

merupakan sebuah bukit dan disekelilingnya berbentuk dataran, sehingga

proses eolin pertama kali akan terfokuskan pada bukit ini dengan tenaga

angin yang datang dari berbagai sudut sehingga akan terbentuk

bentuklahan baru seperti bintang. Bentuk seperti ini akan hilang setelah

terbentuknya bentukan baru disekitarnya.

3.      Bentuklahan Asal Struktural

Bentuk lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau

proses tektonik, yang berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran.

Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif (membangun), dan pada awalnya

hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh kontrol struktural.

Bentukan ini dihasilkan dari struktur geologi. Terdapat dua tipe utama

struktur geologi yang memberikan kontrol terhadap geomorfologi yaitu (1)

struktur aktif yang menghasilkan bentukan baru, dan (2) struktur tidak aktif

yang merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh perbedaan erosi masa

lalu. Satuan geomorfologi dari bentukan ini ada 13 macam, yaitu blok

pegunungan patahan, blok perbukitan patahan, pegunungan antiklinal,

perbukitan antiklinal, pegunungan sinklinal, perbukitan sinklinal,

Page 13: Landform

pegunungan monoklinal, perbukitan monoklinal, pegunungan kubah,

perbukitan kubah, dataran tinggi, lembah sinklinal, dan sembul.

4.      Bentuklahan Asal Denudasional

Proses denudasional (penelanjangan) merupakan kesatuan dari proses

pelapukan gerakan tanah erosi dan kemudian diakhiri prosespengendapan.

Semua proses pada batuan baik secara fisik maupun kimia dan biologi

sehingga batuan menjadi desintegrasi dan dekomposisi. Batuan yang lapuk

menjadi soil yang berupa fragmen, kemudian oleh aktifitas erosi soil dan

abrasi, tersangkut ke daerah yang lebih landai menuju lereng yang

kemudian terendapkan.

Pada bentuk lahan asal denudasional, maka parameter utamanya

adalah erosi atau tingkat. Derajat erosi ditentukan oleh : jenis batuannya,

vegetasi, dan relief.

Bentukan ini terbentuk oleh proses gradasi yang di dalamnya terdapat

dua proses yaitu (1) proses agradasi, dan (2) proses degradasi. Proses

agradasi adalah berbagai proses sedimentasi dan pembentukan lahan baru

sebagai material endapan dari proses degradasi. Sedangkan proses

degradasi adalah proses hilangnya lapisan-lapisan dari permukaan bumi.

Psoses degradasi adalah proses yang paling dominan yang terjadi. Satuan

geomorfologi dari bentukan ini ada 8 macam, yaitu pegunungan terkikis,

perbukitan terkikis, bukit sisa, bukit terisolasi, dataran nyaris, lereng kaki,

pegunungan/ perbukitan dengan gerakan masa batuan, dan lahan rusak.

         Faktor – Faktor Pembentuknya

  Pengendapan (sedimentation)

  Proses-proses pelapukan (weathering

  Erosi /pengikisan dan gerak masa batuan (erosion and mass movement)

1.      Pegunungan Denudasional

Karakteristik :

  Topografi bergunung dengan lereng curam hingga sangat curam (55 -

>140%)

Page 14: Landform

  Selisih ketinggian dari tempat terendah hingga tempat tertinggi (relief)

>500m

  Tingkat pengikisan tergantung dari kondisi litologi, iklim, vegetasi penutup

serta proses erosi ulang bekerja pada tempat tersebut

  Umumnya mempunyai lembah dalam, berdinding terjal dan berbentuk V

karena proses yang dominan adalah proses yang cenderung pendalaman

lembah (valley deepenting)

                           

2.      Perbukitan Denudasional

Karakteristik :

  Topografi berbukit dan bergelombang

  Lereng berkisar antara 15 – 55%

  Perbedaan tinggi relief (relief local) antara 50 - <500m

  Umumnya terkikis sedang hingga kecil, tergantung pada kondisi litologi, iklim,

vegetasi penutup baik alami maupun tataguna lahannya

3.      Nyaris Dataran (Peneplain)

Karakteristik :

a.      Proses denudasional yang bekerja terus-menerus pada

pegunungan/perbukitan berakibat pada bentuk permukaan lahan yang

hampir datar yang disebut nyaris dataran (peneplain)

b.      Dikontrol oleh batuan penyusun bentuklahan yang strukturnya berlapis

(layers)

c.       Bila batuan penyusun tersebut massif dan mempunyai permukaan yang

datar akibat proses erosi sering disebut permukaan planasi (planation

surface). Kenampakan ini menunjukkan bahwa bentuklahan tersebut

berumur tua

4.      Perbukitan Sisa Terpisah/Inselberg

Karakteristik :

Page 15: Landform

a.      Bila bagian depan (dinding) suatu pegunungan/perbukitan mundur akibat

proses denudasi dan lereng kaki (footslope) bertambah lebar secara terus-

menerus akan meninggalkan lereng dinding bukit yang curam

b.      Umumnya berbatu tanpa penutup lahan (bare rock) dan banyak singkapan

(outcrops)

c.       Dapat terjadi pada pegunungan/perbukitan terpisah maupun pada

sekelompok pegunungan/perbukitan

d.      Mempunyai bentuk membulat

e.       Bila bentuknya relative memanjang dengan dinding bukit curam disebut

monadnock

5.      Kerucut Talus Atau Kipas Aluvial (Talus Cone Or Alluvial Fan)

Karakteristik :

a.      Topografi berbentuk kerucut/kipas dengan lereng curam (35%)

b.      Secara individu fragmen batuan bervariasi dari ukuran pasir hingga blok,

tergantung pada besarnya cliff dan batuan yang hancur

c.       Fragmen berukuran kecil terendapkan pada bagian atas kerucut (apex)

d.      Fragmen yang kasar karena beratnya akan mudah meluncur ke bawah dan

terendapkan di bagian bawah talus

6.      Lereng Kaki (Foot Slope)

Karakteristik :

a.      Area memanjang dan relative sempit terletak di kaki

pegunungan/perbukitan dengan topografi landai hingga berombak

b.      Mempunyai lereng dari landai hingga lembut (nearly flat to gentle)

c.       Tanpa hingga sedikit terkikis

d.      Terjadi pada kaki pegunungan dan lembah atau dasar cekungan (basin)

e.       Pada umumnya sering dilewati fragmen batuan hasil pelapukan daerah di

atasnya ayng diangkut oleh tenaga pengankut (air) ke daerah yang lebih

rendah (missal; cekungan)

Page 16: Landform

5.      Bentuklahan Asal Gunungapi (Vulkanik)                   

Volkanisme adalah berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan

magma yang bergerak naik ke permukaan bumi. Akibat dari proses ini terjadi

berbagai bentuk lahan yang secara umum disebut bentuk lahan gunungapi

atau vulkanik.

Satuan geomorfologi dari bentukan ini ada 10 macam, yaitu kerucut

vulkanik, lereng vulkanik, kaki vulkanik, dataran vulkanik, padang lava,

padang lahar, dataran antar vulkanik, bukit vulkanik terdenudasi, boka, dan

kerucut parasiter.

6.      Bentuklahan Asal Fluvial

Bentuklahan asal proses fluvial terbentuk akibat aktivitas aliran sungai

yang berupa pengikisan, pengangkutan dan pengendapan (sedimentasi)

membentuk bentukan-bentukan deposisional yang berupa bentangan

dataran aluvial (Fda) dan bentukan lain dengan struktur horisontal, tersusun

oleh material sedimen berbutir halus.

7.      BENTUKLAHAN ASAL MARIN

Aktifitas marine yang utama adalah abrasi, sedimentasi, pasang-surut,

dan pertemuan terumbu karang. Bentuk lahan yang dihasilkan oleh aktifitas

marine berada di kawasan pesisir yang terhampar sejajar garis pantai.

Pengaruh marine dapat mencapai puluhan kilometer ke arah darat, tetapi

terkadang hanya beberapa ratus meter saja. Sejauh mana efektifitas proses

abrasi, sedimentasi, dan pertumbuhan terumbu pada pesisir ini, tergantung

dari kondisi pesisirnya. Proses lain yang sering mempengaruhi kawasan

pesisir lainnya, misalnya : tektonik masa lalu, berupa gunung api, perubahan

muka air laut (transgresi/regresi) dan litologi penyusun.

Page 17: Landform

8.      Bentuklahan Asal Glasial

Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yang beriklim tropis ini,

kecuali sedikit di puncak Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuk lahan asal

glasial dihasilkan oleh aktifitas es/gletser yang menghasilkan suatu bentang

alam.

9.      Bentuk Lahan Asal Organik

Yakni suatu bentukan yang terjadi di dalam lingkungan laut oleh

aktivitas organisme endapan batugamping cangkang dengan struktur tegar

yang tahan terhadap pengaruh gelombang laut pada ekosistem bahari

10.  Bentuk Lahan Asal Organik

Antropogenik merupakan proses atau akibat yang berkaitan dengan

dengan aktivitas manusia. Sehingga bentuk lahan antropogenik dapat

disebut sebagai bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas manusia. Aktivitas

tersebut dapat berupa aktivitas yang telah disengaja dan direncanakan

untuk membuat bentuk lahan yang baru dari bentuk lahan yang telah ada

maupun aktivitas oleh manusia yang secara tidak sengaja telah merubah

bentuk lahan yang telah ada. Bentuk lahan antropogenik dapat dibentuk dari

bentuk-bentuk lahan yang telah ada. Misalnya bentuk lahan marin yang

dapat berubah menjadi pelabuhan dan pantai reklamasi seperti yang

terdapat pada pantai Marina Semarang, dan bentuk lahan struktural dan

fluvial dapat berubah menjadi waduk serta bentuk lahan struktural dan

denudasional dari bukit yang telah mengalami perubahan bentuk akibat

aktivitas manusia seperti yang terjadi di bukit Ngoro Mojokerto.

Contoh dari bentuk lahan antropogenik berbeda dengan contoh dari

penggunaan lahan. Misalnya sawah dan permukiman, kedua contoh ini

bukan merupakan bentuk lahan antropogenik melainkan termasuk pada

Page 18: Landform

bentuk penggunaan lahan atau landuse karena sawah dan permukiman tidak

merubah bentuk lahan yang telah ada, sawah dan permukiman hanya

termasuk upaya pemanfaatan dari permukaaan bentuk lahan. Bisa saja

sawah ada di dataran bentuk lahan aluvial, di lereng gunung, atau bahkan di

gumuk pasir. Begitu juga dengan permukiman juga bisa terdapat di dataran

rendah, dataran tinggi, lembah, maupun kaki lereng, namun keberadaan

sawah dan permukiman tersebut tidak bisa digolongkan dalam bentuk lahan

antropogenik.

Pemanfaatan dan pengusahaan lahan pantai oleh manusia banyak

menimbulkan perubahan fisik bentang lahan yang nyata. Misalnya konstruksi

bangunan pantai yang berbentuk pelabuhan. Pelabuhan adalah sebuah

fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan

memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan

biasanya memiliki alat-alat yang dirancang khusus untuk memuat dan

membongkar muatan kapal-kapal yang berlabuh. Pelabuhan termasuk lahan

antropogenik karena bentuknya telah merubah bentuk lahan pesisir

sebelumnya.

Di bawah ini hal-hal yang penting agar pelabuhan dapat berfungsi:

         Adanya kanal-kanal laut yang cukup dalam (minimum 12 meter)

         Perlindungan dari angin, ombak, dan petir

         Akses ke transportasi penghubung seperti kereta api dan truk.

Pembangunan pelabuhan hendaknya memperhatikan aspek lokasi

agar pelabuhan dapat berfungsi secara efektif dan tidak mengancam lahan

sekitar. Misalnya pembangunan pelabuhan Indonesia cabang Pontianak yang

dibangun di tepi sungai yang dapat menyebabkan pendangkalan yang

disebabkan oleh erosi daerah hulu.