lampiran peta - wri.org · pdf filepeta 1. perubahan tutupan hutan alam di indonesia,...

14
Lampiran Peta

Upload: vominh

Post on 19-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

Lampiran Peta

Page 2: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

PETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Tutupan hutan, 1997

Regenerasi potensial

Kehilangan hutan, 1985-1997

Kawasan yang datanya bertentangan

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Sumber:Data tutupan hutan 1997 dari PI/Bank Dunia, 2000. Data tutupan hutan 1985 dari UNEP-WCMC, 2000 berdasarkan data RePPProT. Data hutan tanaman dan perkebunan dari PI/Bank Dunia, 1996. Peta garis pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

Page 3: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

Tutupan hutan, 1997

Regenerasi potensial

Kehilangan hutan, 1985-1997

Kawasan yang datanya bertentangan

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

PETA 2. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Kalimantan, 1985-1997

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LU

Meridian Tengah : 126 BT

Sumber:Data tutupan hutan 1997 dari PI/Bank Dunia, 2000. Data tutupan hutan 1985 dari UNEP-WCMC, 2000 berdasarkan data RePPProT. Data hutan tanaman dan perkebunan dari PI/Bank Dunia, 1996. Peta garis pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

113

Page 4: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

PETA 3. Kehilangan Hutan Dataran Rendah, Hutan Sub-Pegunungan, Hutan Pegunungan, 1985-1997

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Sumber:Data tutupan hutan 1997 dari PI/Bank Dunia, 2000. Data tutupan hutan 1985 dari UNEP-WCMC, 2000 berdasarkan data RePPProT. Data ketinggian dari USGS, 2000. Data perbatasan dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Deforestari menurut ketinggian

Di bawah 300 m

300-1000 m

Di atas 1000 m

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Page 5: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

PETA 4. Luas dan Distribusi Hutan Berakses Rendah dan Hutan Berakses Tinggi, 1997

Hutan berakses rendahPotensi hutan berakses rendah (di dalam wilayah konsesi)Hutan berakses tinggi dan lansekap berhutan lainnya

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Sumber: Basis tutupan hutan dari PI/Bank Dunia, 2000 dimodifikasi dengan data dari PI/FAO, 1996. Data konsesi hutan dari PI/Bank Dunia,1996. Data garis pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Hutan berakses rendah diasumsikan sebagai hutan alam; namun set data tidak mengidentifikasi hutan yang telah terdegradasi karena kebakaran atau kegiatan lainnya oleh manusia.2 Meliputi (1) kawasan yang datanya bertentangan (Lihat Peta 1), dan (2) hutan berakses tinggi yang jaraknya 1 km dari jalan atau sungaiyang dilayari.

Page 6: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

PETA 5. Fragmentasi Hutan Berakses Rendah dan Hutan Berakses Rendah Potensial

Ukuran blok hutan berakses rendah dan hutan berakses rendah potensial

2Di atas 10.000 km

2500-10.000 km2200-500 km

Hutan berakses tinggi dan lansekap berhutan lainnya

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Sumber:Basis tutupan hutan dari PI/Bank Dunia, 2000 dimodifikasi dengan data dari PI/FAO, 1996. Data konsesi hutan dari PI/Bank Dunia,1996. Data Garis Pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

Page 7: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

PETA 6. Status Perlidungan Hutan Berakses Rendah dan Hutan Berakses Rendah Potensial

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Hutan berakses tinggi dan lansekap berhutan lainnya

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Status hutan berakses rendah dan potensi hutan berakses rendah

Hutan berakses rendah menurut IUCN Ia-IV

Hutan berakses rendah menurut IUCN V-VI atau kawasan lindung yang didesain secara internasional

Hutan berakses rendah

Potensi hutan berakses rendah (di dalam wilayah konsesi)

Sumber:Data tutupan hutan 1997 dari PI/Bank Dunia, 2000. Data tutupan hutan 1985 dari UNEP-WCMC, 2000 berdasarkan data RePPProT. Data hutan tanaman dan perkebunan dari PI/Bank Dunia, 1996. Peta garis pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

Page 8: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

PETA 7. Luas dan Distribusi Kawasan Lindung di Kalimantan

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Status hutan berakses rendah dan potensi hutan berakses rendah

*Batas kawasan lindung

Hutan berakses rendah menurut IUCN Ia-IVHutan berakses rendah menurut IUCN V-VI atau kawasan lindung yang didesain secara internasional

Hutan berakses rendah

Potensi hutan berakses rendah (di dalam wilayah konsesi)

Hutan berakses tinggi dan lansekap berhutan lainnya

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

*Hanya kawasan lindung yang luasnya lebih dari 80.000 ha yang telah ditandai.

Sumber:Basis tutupan hutan dari PI/Bank Dunia, 2000 dimodifikasi dengan data dari PI/FAO, 1996. Batas kawasan lindung dari UNEP-WCMC 2000Data konsesi hutan dari PI/Bank Dunia, 1996. Data Garis Pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

Page 9: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Sumber: Basis tutupan hutan dari PI/Bank Dunia, 2000 dimodifikasi dengan data dari PI/FAO, 1996. Data konsesi hutan dari PI/Bank Dunia,1996. Data Garis Pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

PETA 8. Luas dan Distribusi Kawasan HPH

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Hutan berakses tinggi dan lansekap berhutan lainnya

Hutan berakses rendah

Potensi hutan berakses rendah (di dalam wilayah konsesi)

HPH

Page 10: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Sumber: Basis tutupan hutan dari PI/Bank Dunia, 2000 dimodifikasi dengan data dari PI/FAO, 1996. Data konsesi hutan dari PI/Bank Dunia,1996. Informasi Pembalakan Ilegal dikompilasi dari berbagai surat kabar yang terbit di Indonesia oleh FWI tahun 1997-1998Data garis pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

PETA 9. Survey Terbatas tentang Kasus-kasus Pembalakan Ilegal Yang Dilaporkan, 1997-1998

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Hutan berakses tinggi dan lansekap berhutan lainnya

Hutan berakses rendahPotensi hutan berakses rendah (di dalam wilayah konsesi)

Lokasi pembalakan ilegal

Page 11: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

PETA 10. Luas dan Distribusi Perkebunan di Sumatera

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Hutan berakses tinggi dan lansekap berhutan lainnya

Hutan berakses rendah

Potensi hutan berakses rendah (di dalam wilayah konsesi)

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Sumber: Basis tutupan hutan dari PI/Bank Dunia, 2000 dimodifikasi dengan data dari PI/FAO, 1996. Data konsesi hutan dari PI/Bank Dunia,1996. Data perkebunan dari PI/FAO, 1996, Data garis pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

Tanaman perkebunan

Page 12: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

PETA 11. Perkebunan dan HTI di Kawasan Bekas HPH di Sumatera dan Kalimantan

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Hutan berakses tinggi dan lansekap berhutan lainnya

Hutan berakses rendah

Potensi hutan berakses rendah(di dalam wilayah konsesi)

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Perkebunan di kawasan bekas HPH

Sumber: Basis tutupan hutan dari PI/Bank Dunia, 2000 dimodifikasi dengan data dari PI/FAO, 1996. Data konsesi hutan dari PI/Bank Dunia,1996. Data perkebunan dari PI/FAO, 1996, Data garis pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

Page 13: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

PETA 12. Jenis Pemanfaatan Hutan dan Kawasan yang Terbakar tahun 1997-1998 di Kalimantan Timur

Batas kawasan lindung

Batas hutan tanaman dan perkebunan

HPH

25%-50% terbakar

50%-80% terbakar

Lebih dari 80% terbakar

Tanpa data

Tubuh Air

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Sumber: Data kawasan lindung dari UNEP-WCMC, 2000. Data perkebunan, hutan tanaman, HPH, dan kebakaran dari A. Hoffmann, A. Hinrichs, dan F. Siegart (Deutsche Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit). Data perbatasan dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Page 14: Lampiran Peta - wri.org · PDF filePETA 1. Perubahan Tutupan Hutan Alam di Indonesia, 1985-1997 Proyeksi: Lambert Equal-Area Azimuthal Lintang Referensi: 6 LU Meridian Tengah: 126

PETA 13. Survey Terbatas tentang Konflik Sumber Daya Hutan yang Dilaporkan, 1997-1999

Bukan hutan

Tubuh Air

Tidak ada data

Hutan berakses tinggi dan lansekap berhutan lainnya

Hutan berakses rendah

Potensi hutan berakses rendah(di dalam wilayah konsesi)

Proyeksi: Lambert Equal-Area AzimuthalLintang Referensi: 6 LUMeridian Tengah: 126 BT

Sumber: Basis tutupan hutan dari PI/Bank Dunia, 2000 dimodifikasi dengan data dari PI/FAO, 1996. Data konsesi hutan dari PI/Bank Dunia,1996. Informasi lokasi konflik dikompilasi oleh FWI. Data garis pantai dari ESRI Digital Chart of the World, 1993 dan FWI, 2001.

Catatan:1 Areal regenerasi potensial menurut PI/Bank Dunia, 2000 diklasifikasikan sebagai hutan, tetapi menurut UNEP-WCMC 1996 bukan sebagai hutan. Pada beberapa kasus, areal ini tampaknya merupakan artifak dari proses penampalan.2 Kawasan yang datanya bertentangan menurut PI/Bank Dunia, 2000 diidentifikasi sebagai hutan dan sebagai hutan tanaman atau perkebunan menurut PI/Bank Dunia, 1996.

Lokasi Konflik