lampiran pengelolaan perbekalan farmasi

6
Lampiran Peraturan Direktur RSKB Ring Road Selatan Nomor : 008 /SK/DIR/RRS/I/2015 Tanggal : 05 Januari 2015 Pasal 1 Apoteker bertanggung jawab terhadap pengelolaan pengelolaan perbekalan farmasi yang menjamin seluruh rangkaian kegiatan perbekalan farmasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memastikan kualitas, manfaat dan keamanannya. Pengelolaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi dengan sistem satu pintu. Sistem satu pintu adalah satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan formularium, pengadaan, dan pendistribusian perbekalan farmasi merupakan tanggung jawab instalasi farmasi, sehingga tidak ada pengelolaan perbekalan farmasi yang dilaksanakan selain oleh Instalasi Farmasi. Pasal 2 Kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi adalah suatu meliputi pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan, produksi, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan/penarikan, pengendalian, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan. Pasal 3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit bertujuan untuk: a. Mengelola perbekalan farmasi secara efektif dan efisien b. Menerapkan farmako ekonomi dalam pelayanan c. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi

Upload: vitria

Post on 19-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

lampiran

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Lampiran

Peraturan Direktur RSKB Ring Road Selatan

Nomor : 008 /SK/DIR/RRS/I/2015

Tanggal : 05 Januari 2015

Pasal 1

Apoteker bertanggung jawab terhadap pengelolaan pengelolaan perbekalan farmasi yang menjamin seluruh rangkaian kegiatan perbekalan farmasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memastikan kualitas, manfaat dan keamanannya. Pengelolaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit harus dilakukan oleh instalasi farmasi dengan sistem satu pintu. Sistem satu pintu adalah satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan formularium, pengadaan, dan pendistribusian perbekalan farmasi merupakan tanggung jawab instalasi farmasi, sehingga tidak ada pengelolaan perbekalan farmasi yang dilaksanakan selain oleh Instalasi Farmasi.

Pasal 2

Kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi adalah suatu meliputi pemilihan, perencanaan kebutuhan, pengadaan, produksi, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan/penarikan, pengendalian, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan.

Pasal 3

Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Rumah Sakit bertujuan untuk:

a. Mengelola perbekalan farmasi secara efektif dan efisienb. Menerapkan farmako ekonomi dalam pelayananc. Meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasid. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

Pasal 4

Pemilihan perbekalan Farmasi adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai berdasarkan:

a. Formularium, dan standar pengobatan/ pedoman diagnose dan terapib. Standar sedian farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang telah

ditetapkanc. Pola penyakitd. Efektifitas dan Keamanane. Pengobatan berbasis bukti

Page 2: Lampiran Pengelolaan Perbekalan Farmasi

f. Mutug. Hargah. Ketersediaan di pasaran

Pasal 5

Perencanaan Kebutuhan merupakan kegiatan untuk menentukan jumlah dan periode pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai. Perencanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan. Perencanaan kebutuhan harus mempertimbangkan:

a. Anggaran yang tersediab. Penetapan prioritasc. Sisa persediaand. Data pemakaian periode yang lalue. Waktu tunggu pemesanan

Pasal 6

Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan perencanaan kebutuhan. Pengadaan dapat dilakukan melalui:

a. Pembelian harus memperhatikan: kriteria sediaan farmasi, alat kesehatan,bahan medis habis pakai, yang meliputi kriteria umum dan kriteria mutu obat, persyaratan pemasok, waktu pengadaan minimal 2 minggu sekali. Pengadaan perbekalan farmasi segera (cito) dilaksanakan apabila perbekalan farmasi terjadi keterlambatan proses pengadaan rutin, terjadi peningkatan pemakaian, atau ada permintaan perbekalan farmasi dari user diluar perencanaan untuk kebutuhan mendesak atau pada saat terjadi bencana.

b. Sumbangan/droping/hibah merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan, melalui hibah/droping dari Kemenkes, Dinkes maupun dari pihak lain;

Pasal 7

Produksi merupakan kegiatan membuat, merubah bentuk dan pengemasaan kembali sediaan famasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit, dan dimungkinkan untuk efisien dana. Pengemasan kembali dilakukan aapabila perbekalan farmasi diperlukan dalam jumlah/volume yang khusus atau diperlukan konsentrasi tertentu.

Pasal 8

Penerimaan merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan ketentuan Rumah Sakit, dilakukan oleh tenaga Instalasi Farmasi dan didokumentasikan.

Pasal 9

Penyimpanan harus menjamin kualitas dan keamanan perbekalan farmasi sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas

Page 3: Lampiran Pengelolaan Perbekalan Farmasi

dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis perbekalan farmasi. Penyimpanan berdasarkan suhu:

a. Suhu kamar: pada ruang berventilasib. Suhu < 25◦C : ruang ber-ACc. Suhu 2◦C-8◦C : lemari pendingin

Penyimpanan berdasarkan jenis perbekalan farmasi:

a. Obat Narkotika dan Psikotropika : harus disimpan dalam lemari khusus yang terkuncib. Obat-obat “High Alert” dan obat-obat dengan konsentrasi tinggi harus disimpan pada

tempat yang sesuaic. Produk nutrisi disimpan pada suhu sesuai kestabilan dari komponen-komponennya.d. Perbekalan farmasi yang bersifat bahan berbahaya (bahan yang mudah terbakar disimpan

dalam ruang tahan api dan diberi tanda khusus bahan berbahaya).e. Gas Medis disimpan dengan posisi berdiri, terikat dan diberi penandaan untuk

menghindari keslahan pengambilan jenis gas medis.

Metode Penyimpanan dilakukan berdasarkan kelas terapi, bentuk sedian, jenis sediaan, dan disusun secara FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In First Out)

Pasal 10

Pendistribusian perbekalan farmasi kegiatan dalam rangka menyalurkan perbekalan farmasi kepada unit pelayanan/ pasien dengan tetap menjamin mutu, satbilitas, jenis, jumlah dan ketepatan waktu. Sistem ditribusi di unit pelayanan dilakukan dengan cara:

a. Sistem Floor Stock untuk perbekalan farmasi terutama Bahan Medis Habis Pakaib. Sistem Unit Dose untuk pendistribusian perbeklaan farmasi berdasarkan resep

perorangan yang disiapkan dalm unit dosis tunggal atau ganda, untuk penggunaan satu kali dosis/pasien. Sistem ini digunakan untuk pasien rawat inap

c. Sistem Resep Perorangan untuk pendistribusian perbekalan farmasi berdasarkan resep perorangan/ pasien rawat jalan dan rawat inap melalui Instalasi Farmasi.

Pasal 11

Pemusnahan/penarikan perbekalan farmasi dilakukan untuk perbekalan farmasi bila:

a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutub. Telah Kadaluwarsa.c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan atau kepentingan

ilmu pengetahuan.d. Dicabut izin edarnya.

Pasal 12

Page 4: Lampiran Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Pengendalian, dilakukan terhadap jenis dan jumlah persediaan dan penggunaan Perbekalan farmasi. Pengendalian dilakukan oleh Instalasi Farmasi bersama dengan Panitia Farmasi dan Terapi. Tujuan dari pengendalian Perbekalan farmasi adalah:

a. Penggunaan obat sesuai dengan Formularium Rumah Sakitb. Penggunaan obat sesuai dengan diagnosis dan terapic. Memastikan persediaan efektif dan efisien atau tidak terjadi kelebihan dan

kekurangan/kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, dan kehilangan serta pengembalian Perbekalan Farmasi.

Pasal 13

Administrasi perbekalan farmasi meliputi: pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi (perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, pendistribusian, pengendalian persediaan, pengembalian, pemusnahan, dan penarikan). Pelaporan dibuat secara periodik per semester dan pertahun.

Direktur

dr. Sulistyowati, M.S.,M.Pd

NIP 2013 08 070