lampiran 1a - repository.uksw.edu€¦ · unit modul: (1) sangat kurang sesuai (2) kurang sesuai...

132
188 Lampiran 1A

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 188

    Lampiran 1A

  • 189

    Lampiran 1 B

  • 190

    Lampiran 2 A

  • 191

    Lampiran 2 B

  • 192

    Lampiran 2 C

  • 193

    Lampiran 2 D

  • 194

    RUBRIK PENILAIAN

    MATERI MODUL PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH

    BERBASIS ANDRAGOGI BERBANTUAN CMS MOODLE

    Petunjuk:

    Mohon menyatakan penilaian dengan melingkari

    angka skala penilaian terhadap aspek-aspek materi

    pelatihan karya tulis ilmiah berikut ini.

    1. Kesesuaian judul setiap Penggalan atau Unit modul

    dengan isi materi dalam tiap-tiap Penggalan atau

    Unit modul:

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    2. Kejelasan petunjuk pada tiap-penggalan atau Unit

    modul pelatihan sebagai bentuk pelatihan mandiri

    berbasis andragogi:

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    3. Kejelasan kerangka isi modul pelatihan karya ilmiah

    yang dikembangkan

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    Lampiran 3A

  • 195

    4. Kesesuaian antara indikator pencapaian kompetensi

    pelatihan dengan kompetensi dasar pelatihan yang

    dikembangkan.

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    5. Keoperasionalan indikator pencapaian kompetensi

    peserta pelatihan yang akan dicapai

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    6. Keseuaian antara indikator pencapaian kompetensi

    dengan paparan materi yang sesuai dengan

    kebutuhan peserta pelatihan

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    7. Proporsi tugas-tugas mandiri ditulis dalam modul

    pelatihan memungkinkan peserta berpartisipasi

    secara aktif dalam pelatihan.

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

  • 196

    8. Kekayaan contoh-contoh sukses dan gagal dalam

    praktik penilaian karya tulis ilmiah guru, dalam

    kaitannya dengan kebutuhan konkrit PKB guru

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    9. Kejelasan contoh-contoh berkaitan dengan

    penyusunan karya ilmiah yang digunakan

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    10. Kesesuaian antara contoh-contoh dengan materi

    pelatihan karya ilmiah

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    11. Pemanfaatan berbagai media, metode, teknik dan

    pengalaman belajar dalam pelatihan sebagaimana

    ciri khas pembelajaran andragogy

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

  • 197

    12. Media yang digunakan sesuai dengan kebutuhan

    individu peserta pelatihan

    (1) Sangat kurang sesuai

    (2) Kurang sesuai

    (3) Cukup sesuai

    (4) Sesuai

    (5) Sangat sesuai

    Komentar dan saran secara umum tentang materi

    pelatihan

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ……………………………………………………………………….

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    …………...……………………

    Salatiga, 2016

    Validator Ahli

    (………………………)

  • 198

    RUBRIK PENILAIAN

    DESAIN MODUL PELATIHAN TERHADAP

    SILABUS PELATIHAN DAN SKENARIO PELATIHAN

    ONLINE

    A. Petunjuk

    Mohon memberikan skor pada buti-butir

    pengembangan modul pelatihan karya tulis ilmiah

    program mapping dan skenario pelatihan dengan cara

    melingkari angka pada kolom skor (1, 2, 3, 4, 5) sesuai

    dengan kriteria sebagai berikut, dengan melingkari

    angka yang tersedia di kolom skor.

    1 = Sangat Tidak Baik

    2 = Tidak Baik

    3 = Kurang Baik

    4 = Baik

    5 = Sangat Baik

    B. IDENTITAS

    Nama : …………………………………

    Unit Kerja : ………………………………………

    No Desain Komponen Skor

    1

    Pro-

    gram

    Map-ping

    1. Rumusan indikator mengarah pada

    kompetensi yang bersifat antisipatif

    untuk kehidupan masa depan 2. Rumusan indikator mengarah pada

    kompetensi yang menuntut

    partisipasi peserta

    3. Relevansi indikator dan Kompetensi

    Dasar (KD) 4. Kualitas pengembangan materi

    sesuai dengan kebutuhan peserta

    pelatihan

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    Lampiran 3B

  • 199

    5. Ketepatan LOM (Learning Object Materials) bentuk teks, gambar,

    audio, video secara variatif. 6. Kreativitas strategi interaksi yang

    melibatkan peserta pelatihan secara

    aktif dalam rangka memecahkan

    masalah dalam kehidupan nyata

    7. Kesesuaian bentuk assesmen dengan indikator yang berkaitan

    dengan penguasaan kompetensi

    dalam kehidupan nyata.

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    2

    Skena-

    rio

    Online

    1. Kejelasan perumusan tujuan

    dengan Indikator yang mengarah

    pada kompetensi yang bersifat

    antisipatif untuk kehidupan masa depan

    2. Ketepatan perumusan tujuan dalam

    mencapai kompetensi yang bersifat

    partisipatif peserta.

    3. Kecukupan materi yang berkaitan dengan kebutuhan peserta dalam

    rangka PKB 4. Kesesuaian dalam memilih fitur e-

    learning Moodle dengan Indikator

    multimedia

    5. Kejelasan perumusan aktivitas

    belajar mandiri sebagai ciri khas andragogi

    6. Kejelasan skenario pembelajaran

    7. Ketepatan memilih strategi interaksi

    sehingga memperkaya pengalaman

    belajar 8. Urutan langkah-langkah pembelaja-

    ran

    9. Variasi multimedia 10. Kesesuaian instrument assemen

    dengan indikator

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5

    Saran dan Rekomendasi

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

  • 200

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    …………………………………………...…………………………

    ……………………………………………………………

    Salatiga, 2016

    Validator ahli

    (…………………………)

  • 201

    INSTRUMEN VALIDASI CMS MOODLE SEBAGAI MEDIA

    PENYAMPAIAN MATERI MODUL PELATIHAN KARYA

    TULIS ILMIAH

    BERBASIS ANDRAGOGI

    1. PETUNJUK PENGISIAN

    a. Mohon mengisi identitas Bp/Ibu pada bagian

    Identitas di bawah ini.

    b. Mohon menanggapi dan memberi masukan

    terhadap portal pelatihan karya tulis ilmiah

    berbasis andragogi berbantuan CMS Moodle ini.

    c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan

    dengan melingkari angka 1 = kualitasnya sangat

    tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB),

    3 = kualitasnya kurang baik (KB), 4 = kualitasnya

    baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada

    kolom tersedia.

    d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan

    saran dan masukan terhadap portal pelatihan ini.

    e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat

    untuk menyempurnakan portal pelatihan karya

    tulis ilmiah berbasis andragogi berbantuan CMS

    Moodle.

    Akses:

    Alamat URL : gurusdbelajar.net

    Username : admin

    Password : gNgeA6y7thVR&

    Lampiran 3C

  • 202

    2. IDENTITAS

    Nama : …………………………

    Unit Kerja : ……………………

    Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian

    berikut sesuai pilihan Bp/Ibu

    No

    ASPEK YANG DINILAI

    SKALA PENILAIAN

    STB(

    1)

    TB

    (2)

    KB

    (3)

    B

    (4)

    SB

    (5)

    A. TAMPILAN

    1. Alamat URL relevan dengan konten

    pelatihan karya tulis iliah berbasais

    andragogy

    1 2 3 4 5

    2. Gambar background atau latar pada

    laman portal menarik

    1 2 3 4 5

    3. Warna pada background tidak mencolok

    sehingga tidak silau atau melelahkan

    mata.

    1 2 3 4 5

    4. Gambar atau foto relevan dengan konten

    pelatihan

    1 2 3 4 5

    5. Teks menggunakan jenis huruf yang

    mudah dibaca

    1 2 3 4 5

    6. Ukuran huruf pada teks tidak terlalu

    kecil atau terlalu besar

    1 2 3 4 5

    7. Tata letak gambar-gambar/foto menarik. 1 2 3 4 5

    8. Kecukupan ukuran gambar 1 2 3 4 5

    9. Terdapat Learning Object Materials (LOM)

    multimedia yang dapat memperkaya pengalaman otentik peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    B. AKSES

    1. Kemudahan dalam mengakses pelatihan online

    1 2 3 4 5

    2. Kemudahan dalam mengoperasikan

    program pelatihan karya tulis ilmiah

    berbasis andragogy

    1 2 3 4 5

    3. Bahasa yang digunakan sederhana dan

    mudah dipahami

    1 2 3 4 5

    C. INTERAKSI

    1. Terdapat fasilitas message untuk interaksi dengan fasilitator

    1 2 3 4 5

    2. Terdapat fasilitas chatting untuk

    interaksi dengan peserta lain.

    1 2 3 4 5

    3. Terdapat fasilitas forum diskusi untuk 1 2 3 4 5

  • 203

    memperdalam pemahaman materi

    pelatihan

    5. Topik-topik atau pokok bahasan yang akan dipelajari disajikan secara

    urut/sistematis.

    1 2 3 4 5

    6. Ada fasilitas untuk menyampaikan

    tanggapan mahasiswa terhadap tugas-tugas ataupun skor (grade) yang

    diberikan oleh pelatih

    1 2 3 4 5

    7. Ada fitur untuk memberikan umpan baik terhadap tugas (assignment) yang dikerjakan guru

    1 2 3 4 5

    8. Ada fitur untuk memberikan umpan balik terhadap quiz yang dikerjakan

    guru

    1 2 3 4 5

    9. Ada fitur yang dapat diakses oleh guru

    untuk mengetahui skor/grade kemajuan

    belajarnya

    1 2 3 4 5

    D. DESAIN MATERI PELATIHAN

    1. Desain pelatihan secara keseluruhan

    menarik, sehingga menumbuhkan motivasi belajar para peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    2. Materi pelatihan karya tulis ilmiah

    menggambarkan secara jelas tujuan

    pelatihan yang ingin dicapai.

    1 2 3 4 5

    3. Tugas-tugas pelatihan mengarah pada

    tujuan pelatihan.

    1 2 3 4 5

    4. Desain materi mendorong keaktifan

    belajar peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    5. Desain tugas-tugas pelatihan mendorong keaktifan peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    6. Desain forum diskusi mendorong

    keaktifan belajar peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    7. Materi dikaikan dengan taraf

    kemampuan peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    8. Kesesuaian materi dengan taraf

    kemampuan peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    9. Rancangan materi pelatihan online

    memperhatikan fleksibilitas waktu

    belajar peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    10. Rancangan kuis diacak sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan

    kejujuran peserta pelatihan dalam

    mengerjakan.

    1 2 3 4 5

    E. KONTROL

    1. Panel navigasi untuk akses materi

    mudah digunakan oleh peserta

    1 2 3 4 5

  • 204

    pelatihan

    2. Tombol navigasi untuk tugas mudah

    digunakan

    1 2 3 4 5

    3. Panel navigasi untuk akses kuis mudah ditemukan.

    1 2 3 4 5

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    …………………………………...…………………………………

    ……………………………………………………

    Salatiga, 2016

    Validator ahli

    (…………………………………)

  • 205

    Lampiran 4 A

  • 206

  • 207

  • 208

  • 209

    Lampiran 4 B

  • 210

  • 211

  • 212

    Lampiran 4 C

  • 213

  • 214

  • 215

  • 216

    Instrumen Penilaian Proposal PTK

    Nama/NIP :

    Judul :

    No Komponen Bobot (%)

    Skor Nilai

    1 Pendahuluan a. Ketajaman latarbelakang

    masalah b. Pentingnya

    penelitian/kebutuhan penelitian

    c. Keakuratan data awal/research issue pada identiifikasi masalah

    d. Kesesuaian rumusan, Tujuan dan manfaat penelitian dengan jenis penelitian yang dipilih

    2 Tinjauan Pustaka a. Relevansi dengan Masalah

    Penelitian b. Gambaran variabel peneli-

    tian jelas c. Cara mengutip

    d. Penerapan sintak model jelas

    e. Kemutakhiran sumber

    pustaka (10 tahun terakhir)

    f. Jumlah pustaka jurnal nasional maupun interna-sional lebih dari 5 jurnal

    g. Cara Penyusunan Daftar Pustaka konsisten meng-gunakan model APA (American Psychological Association)

    3 Metode Penelitian a. Kesesuaian rancangan

    dengan masalah

    Lampiran 5 A

  • 217

    penelitian b. Ketepatan instrument

    penelitian c. Ketepatan metode ana-

    lisis data

    d. Gambaran langkah-langkah penelitian jelas

    4 Kelayaan Penelitian a. Kelayakan untuk

    dilanjutkan menjadi laporan PTK

    5 Umum a. Sistematika proposal

    b. Kualitas tata tulis c. Penggunaan bahasa ba-

    ku

    d. Kualitas

    JUMLAH

    Nilai akhir JML Nilai dibagi 5

    Catatan:

    *) coret yang tidak perlu

    Setiap Kriteria diberi Skor : 1, 2, 3, 4, 5

    1 = sangat kurang 2 = kurang 3 = cukup 4= baik 5 = sangt baik

  • 218

    PRETEST

    PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH

    1. Ragam penelitian yang dilaksanakan oleh guru

    untuk memecahkan masalah-masalah

    pembelajaran, memperbaiki proses dan hasil

    pembelajaran serta mencobakan hal-hal baru dalam

    rangka peningkatan mutu pembelajaran;

    Merupakan hakikat dari….

    A. penelitian pendidikan

    B. penelitian tindakan kelas

    C. penelitian sosial

    D. penelitian tindakan

    2. Yang bukan merupakan prinsip PTK adalah….

    A. tidak mengganggu kegiatan pembelajaran

    B. tidak membutuhkan waktu lama

    C. dapat mengembangkan profesionalisme guru

    D. mempertahankan mutu pembelajaran secara

    berkelanjutan

    3. Berikut merupakan langkah-langkah dalam

    melakukan kegiatan PTK, kecuali

    A. Perencanaan

    B. Pelaksanaan

    C. Observasi

    D. pengorganisasian

    4. Tidak semua masalah yang terjadi di kelas dapat

    dipecahkan melalui PTK. Berikut ini adalah

    Lampiran 5 B

  • 219

    permasalahan yang dapat dipecahkan melalui PTK.

    Kecuali

    A. hasil pengamatan guru pada proses pembelajaran

    B. mendesak untuk dipecahkan

    C. memberikan manfaat yang jelas dan nyata

    D. perkelahian antar siswa

    5. PTK muncul dari kesadaran guru untuk

    memperbaiki proses pembelajaran. Hal ini

    merupakan….

    A. karakteristik PTK

    B. manfaat PTK

    C. hakikat PTK

    D. prinsip PTK

    6. Judul PTK berfungsi untuk….

    A. menggambarkanpenelitian yang akan dilakukan

    B. menggambarkan masalah yang terjadi

    C. menggambarkan subyek penelitian

    D. menggambarkan solusi masalah

    7. Menurut Daryanto, ada tiga hal yang perlu

    diperhatikan dalam menentukan judul PTK, kecuali

    A. Judul harus menggambarkan kondisi subyek

    penelitian

    B. Judul harus jelas, menarik dan bermakna

    C. Judul harus mencermiinkan tindakan yang akan

    dilakukan

    D. Judul mencerminkan maslah yang akan diubah

  • 220

    8. Berikut yang bukan merupakan langkah-langkah

    dalam menentukan judul PTK ialah….

    A. memilih masalah yang akan diperbaiki

    B. mencari penyebab masalah

    C. menentukan alternatif tindakan

    D. memecahkan masalah tersebut

    9. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains bagi siswa

    kelas IV menggunakan Model Project Based

    Learning di SD N 1 Mandiri. Berdasarkan judul

    tersebut tentukan apa yang menjadi variabel

    masalah dalam penelitian ini….

    A. rendahnya motivasi belajar siswa

    B. model Project Based Learning

    C. rendahnya keterampilan proses sains

    D. siswa kelas IV

    10. Berikut ini adalah masalah yang dapat dikaji

    melalui PTK yaitu….

    A. masalah kebisingan kelas karena sekolah berada di

    lingkungan pabrik

    B. tidak adanya buku paket

    C. rendahnya hasil belajar siswa

    D. kekurangan guru

    11. Proposal PTK terdiri dari 3 bagian utama yaitu….

    A. pendahuluan, rumusan masalah dan kajian

    pustaka

    B. pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka berpikir

  • 221

    C. rumusan masalah, kajian pustaka dan metode

    penelitian

    D. pendahuluan, Kajian Pustaka dan Metode Penelitian

    12. Masalah yang terdapat dilatar belakang masalah

    harus mencakup beberapa aspek, kecuali

    A. kondisi ideal di dalam kelas yang diharapkan oleh

    guru

    B. kondisi yang terjadi di dalam kelas

    C. manfaat dari penelitian

    D. alternatif pemecahan masalah

    13. Berikut yang bukan merupakan lamgkah-langkah

    dalam mengembangkan rumusan masalah adalah…

    A. masalah hendaknya dirumuskan secara jelas

    B. perumusan tidak bermakna ganda

    C. rumusan hendaknya dapat diuji

    D. rumusan hendaknya sesuka hati

    14. Sarana untuk menyampaikan nilai guna dari hasil

    penelitian disebut….

    A. tujuan penelitian

    B. manfaat penelitian

    C. guna penelitian

    D. identifikasi Masalah

    15. Bagaimana cara menuliskan latar belakang masalah

    A. ditulis secara terpisah

    B. ditulis lengkap

    C. ditulis dengan jelas dalam paragraf yang saling

    berintegrasi

  • 222

    D. ditulis berdasarkan pengalaman dari guru

    16. Berikut adalah komponen yang terdapat di Bab II,

    kecuali

    A. kajian pustaka

    B. hasil penelitian yang relevan

    C. kerangka berpikir

    D. metode Penelitian

    17. Dalam kajian teori diperlukan pembahasan teori

    yang dilakukan dengan cara ….

    A. menjelaskan pengertian yang berhubungan dengan

    teori kemudian melakukan analisis dan

    menyimpulkan,

    B. menganalisis dan menyimpulkan sehingga menjadi

    satu paragraph

    C. menyimpulkan semua teori yang telah dipaparkan

    pada bagian sebelumnya

    D. melakukan analisis terhadap teori yang telah

    dipaparkan dibagian sebelumnya ….

    18. Kajian pustaka menggambarkan tentang

    A. hubungan antara teori dan hasil penelitian yang

    relevan

    B. hubungan antar teori digunakan

    C. hubungan sebab akibat dari teori yang digunakan

    D. hubungan antara teori dan kerangka berpikir

    19. Bagaimana menuliskan kerangka berpikir ….

    A. ditulis berdasarkan kajian pustaka dan dapat

    dipertanggung jawabkan keilmuannya

  • 223

    B. ditulis berdasarkan hasil penelitian yang relevan

    dan dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya

    C. ditulis berdasarkan hasil refleksi dan dapat

    dipertanggung jawabkan keilmuannya

    D. ditulis dengan kata peneliti sendiri dan dapat

    dipertanggung jawabkan keilmuannya

    20. Dalam PTK Hipotetik tindakan ditulis setelah

    peneliti menuliskan ….

    A. kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hasil

    penelitian yang relevan

    B. hasil penelitian yang relevan, kajian pusaka dan

    kerangka berpikir

    C. kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan dan

    kerangka berpikir

    D. kerangka berpikir, kajian pustaka dan hasil

    penelitian yang relevan

    21. Berikut adalah bagian bab III PTK yaitu ….

    A. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,

    teknik dan pengumpulan data, validitas dan

    reliabilitas, analisis data, indikator kinerja

    B. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,

    teknik dan pengumpulan data, validitas dan

    reliabilitas, analisis data, indikator kinerja dan

    prosedur penelitian

    C. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,

    teknik dan pengumpulan data, analisis data,

    indikator kinerja dan prosedur penelitian

  • 224

    D. setting penelitian, sumber data, teknik dan

    pengumpulan data, validitas dan reliabilitas,

    analisis data, indikator kinerja dan prosedur

    penelitian

    22. Yang menjadi sumber data penelitian PTK adalah.…

    A. rumusan masalah

    B. latar belakang masalah

    C. judul PTK

    D. kajian teori

    23. Bagaimana cara agar instrument penelitian dapat

    diketahui tingkat kepercayaannya

    A. validitas dan reliabilitas instrument

    B. validitas instrument

    C. reliabilitas instrument

    D. pengujian dan validitas

    24. Tindakan reflektif dilakukan melalui ….

    A. mengkaji permasalahan yang ada dan memban-

    dingkan dengan tindakan penelitian

    B. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan

    berdasarkan data yang terkumpul

    C. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan

    berdasarkan persiapan dan pelaksanaan

    D. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan

    berdasarkan data observasi

    25. Tahapan dalam prosedur penelitian adalah ….

    A. perencanaan, pelaksanaan, refleksi, observasi

    B. perencanaan, observasi, pelaksanaan, refleksi

  • 225

    C. perencanaan, refleksi, pelaksanaan, observasi

    D. perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi

    26. Proposal PTK dapat membantu guru dalam hal ….

    A. memperbaiki pembelajaran

    B. meningkatkan mutu pembelajaran

    C. mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi selama

    penelitian

    D. memberikan pedoman dalam pelaksanaan

    penelitian

    27. Kegiatan mengumpulkan data-data yang diperlukan

    dalam penelitian untuk di olah menjadi proposal

    PTK, disebut ….

    A. meramu proposal PTK

    B. merancang PTK

    C. melaksanakan PTK

    D. mengumpulkan data PTK

    28. Paragraf yang memiliki keterpaduan akan memu-

    dahkan pembaca karena ….

    A. mudah mengerti karena isinya menjadi pendek

    B. mudah dimengerti karena isinya menarik

    C. mudah dimengerti karena tidak memiliki banyak

    gagasan

    D. mudah dimengerti karena isinya beragam gagasan

    29. Prinsip memadai artinya ….

    A. PTK mengupas masalah secara mendalam sampai

    akar-akarnya

  • 226

    B. PTK berisi hal-hal secara lengkap dengan didukung

    data-data yang akurat

    C. PTK membahas tentang segala perencanaan yang

    lengkap

    D. PTK berisi perencanaan, kegiatan reflektif

    30. Dalam PTK setiap paragraf harus memiliki

    keterpaduan hal ini dimaksudkan ….

    A. pembaca mudah memahami hasil PTK

    B. pembaca senang membaca hasil PTK

    C. pembaca tertarik melakukan PTK

    D. pembaca mudah merencanakan dan melakukanPTK

    31. Rencana yang menggambarkan prosedur dan

    pengorganisasian pembelajaran untuk mrencapai

    satu KD dinamakan ….

    A. mengembangkan Silabus pembelajaran

    B. rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    C. rencana PTK

    D. rencana pembelajaran

    32. Apa yang membedakan RPP yang digunakan untuk

    pembelajaran dengan RPP yang digunakan untuk

    penelitian PTK ….

    A. sintak model/metode/strategi pembelajaran dan

    sistem penilaian-nya

    B. penentuan siklus tidakan dan sistem penilaiannya

    C. sintak model pembelajaran, siklus tindakan, sistem

    penilaian dan analisis data

  • 227

    D. sintak model/metode/strategi pembelajaran yang

    dipilih, penentuan siklus tindakan dan sistem

    penilaiannya

    33. Alat ukur dalam penelitian disebut ….

    A. teknik analisis data

    B. metode penelitian

    C. instrumen penelitian

    D. jenis penelitian

    34. Berikut instrumen yang termasuk tes adalah ….

    A. keterampilan proses

    B. penilaian afektif

    C. hasil belajar

    D. sikap

    35. Apabila yang menjadi permasalahan adalah kurang

    efektifnya penggunaan media pembelajaran

    sehingga berdampak pada hasil belajar siswa dan

    keterampilan proses siswa, maka instrumen

    penelitian yang digunakan berupa ….

    A. lembar pengamatan dan penilaian sikap

    B. esay/plihan ganda dan penilaian sikap

    C. esay/plihan ganda dan penilaian sikap

    D. esay/pilihan ganda dan lembar pengamatan

    36. Laporan yang ditulis secara sistematik berdasarkan

    PTK yang dilakukan oleh guru dikelas sendiri

    disebut ….

    A. laporan tertulis

    B. karya tulis

  • 228

    C. laporan PTK

    D. pernyataan PTK

    37. Pada dasarnya PTK terdiri dari 3 bagian yaitu ….

    A. bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir

    B. bagian depan, bagian pokok dan bagian akhir

    C. bagian depan, bagian tengah dan bagian penutup

    D. bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir

    38. Metode penelitian ditulis berdasarkan ….

    A. apa dan bagaimana penelitian itu berjalan

    B. apa dan mengapa penelitian ini dilaksanakan

    C. apa dan bagaimana penelitian itu dilaksanakan

    D. bagaimana penelitian berjalan

    39. Kegiatan dalam alur pikir setelah guru menentukan

    metode penelitian ialah ….

    A. melaporkan hasil refleksi setelah melakukan

    pelaksanaan

    B. melaporkan hasil penelitian dan simpulannya

    C. melaporkan hasil penelitian dan pembahasannya

    D. melaporkan hasil pengamatan penelitiannya

    40. Isi dari bab VI ialah ….

    A. hasil penelitian dan pembahasan

    B. metode penelitian

    C. simpulan

    D. simpulan dan saran

  • 229

    POSTEST

    PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH

    1. Judul PTK berfungsi untuk ….

    A. menggambarkanpenelitian yang akan dilakukan

    B. menggambarkan masalah yang terjadi

    C. menggambarkan subyek penelitian

    D. menggambarkan solusi masalah

    2. Ragam penelitian yang dilaksanakan oleh guru

    untuk memecahkan masalah-masalah pembelaja-

    ran, memperbaiki proses dan hasil pembelajaran

    serta mencobakan hal-hal baru dalam rangka

    peningkatan mutu pembelajaran; Merupakan

    hakikat dari ….

    A. penelitian pendidikan

    B. penelitian tindakan kelas

    C. penelitian social

    D. penelitian tindakan

    3. Proposal PTK terdiri dari 3 bagian utama yaitu ….

    A. pendahuluan, rumusan masalah dan kajian

    pustaka

    B. pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka berpikir

    C. rumusan masalah, kajian pustaka dan metode

    penelitian

    D. pendahuluan, Kajian Pustaka dan Metode Penelitian

    4. Berikut adalah komponen yang terdapat di Bab II,

    kecuali

    Lampiran 5 C

  • 230

    A. kajian pustaka

    B. hasil penelitian yang relevan

    C. kerangka berpikir

    D. metode Penelitian

    5. Berikut adalah bagian bab III PTK yaitu ….

    A. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,

    teknik dan pengumpulan data, validitas dan

    reliabilitas, analisis data, indikator kinerja

    B. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,

    teknik dan pengumpulan data, validitas dan

    reliabilitas, analisis data, indikator kinerja dan

    prosedur penelitian

    C. setting penelitian, subyek penelitian, sumber data,

    teknik dan pengumpulan data, analisis data,

    indikator kinerja dan prosedur penelitian

    D. setting penelitian, sumber data, teknik dan

    pengumpulan data, validitas dan reliabilitas,

    analisis data, indikator kinerja dan prosedur

    penelitian

    6. Yang bukan merupakan prinsip PTK adalah ….

    A. tidak mengganggu kegiatan pembelajaran

    B. tidak membutuhkan waktu lama

    C. dapat mengembangkan profesionalisme guru

    D. mempertahankan mutu pembelajaran secara

    berkelanjutan

    7. Masalah yang terdapat dilatar belakang masalah

    harus mencakup beberapa aspek, kecuali

  • 231

    A. kondisi ideal di dalam kelas yang diharapkan oleh

    guru

    B. kondisi yang terjadi di dalam kelas

    C. manfaat dari penelitian

    D. alternatif pemecahan masalah

    8. Proposal PTK dapat membantu guru dalam ….

    A. memperbaiki pembelajaran

    B. meningkatkan mutu pembelajaran

    C. mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi selama

    penelitian

    D. memberikan pedoman dalam pelaksanaan

    penelitian

    9. Berikut merupakan langkah-langkah dalam

    melakukan kegiatan PTK, kecuali

    A. perencanaan

    B. pelaksanaan

    C. observasi

    D. pengorganisasian

    10. Rencana yang menggambarkan prosedur dan

    pengorganisasian pembelajaran untuk mrencapai

    satu KD dinamakan ….

    A. mengembangkan Silabus pembelajaran

    B. rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

    C. rencana PTK

    D. rencana pembelajaran

    11. Yang menjadi sumber data penelitian PTK adalah….

    A. rumusan masalah

  • 232

    B. latar belakang masalah

    C. judul PTK

    D. kajian teori

    12. Apa yang membedakan RPP yang digunakan untuk

    pembelajaran dengan RPP yang digunakan untuk

    penelitian PTK ….

    A. sintak model/metode/strategi pembelajaran dan

    sistem penilaian-nya

    B. penentuan siklus tidakan dan sistem penilaiannya

    C. sintak model pembelajaran, siklus tindakan, sistem

    penilaian dan analisis data

    D. sintak model/metode/strategi pembelajaran yang

    dipilih, penentuan siklus tindakan dan sistem

    penilaiannya

    13. Publikasi mempunyai arti ….

    A. mengumumkan

    B. penyebarluaskan

    C. memberitakan

    D. menyampaikan

    14. Laporan yang ditulis secara sistematik berdasarkan

    PTK yang dilakukan oleh guru dikelas sendiri

    disebut ….

    A. laporan tertulis

    B. karya tulis

    C. laporan PTK

    D. pernyataan PTK

  • 233

    15. Menurut Daryanto, ada tiga hal yang perlu

    diperhatikan dalam menentukan judul PTK, kecuali

    A. Judul harus menggambarkan kondisi subyek

    penelitian

    B. Judul harus jelas, menarik dan bermakna

    C. Judul harus mencermiinkan tindakan yang akan

    dilakukan

    D. Judul mencerminkan maslah yang akan diubah

    16. Dalam kajian teori diperlukan pembahasan teori

    yang dilakukan dengan cara ….

    A. menganalisis dan menyimpulkan sehingga menjadi

    satu paragraph

    B. menjelaskan pengertian yang berhubungan dengan

    teori kemudian melakukan analisis dan menyimpul-

    kan

    C. menyimpulkan semua teori yang telah dipaparkan

    pada bagian sebelumnya

    D. melakukan analisis terhadap teori yang telah

    dipaparkan di bagian sebelumnya.

    17. Kegiatan mengumpulkan data-data yang diperlukan

    dalam penelitian untuk di olah menjadi proposal

    PTK, disebut ….

    A. meramu proposal PTK

    B. merancang PTK

    C. melaksanakan PTK

    D. mengumpulkan data PTK

    18. Apa tujuan mempublikasikan karya tulis ilmiah ….

  • 234

    A. agar guru mendapatkan angka kredit

    B. agar guru lain mengetahui apa yang telah

    dikerjakan dalam upaya memperbaiki proses

    pembelajaran

    C. sebagai syarat untuk kenaikan pangkat golongan

    D. agar guru dapat dikenal oleh masyarakat luas

    19. Bagaimana cara agar instrument penelitian dapat

    diketahui tingkat kepercayaannya ….

    A. validitas dan reliabilitas instrument

    B. validitas instrument

    C. reliabilitas instrument

    D. pengujian dan validitas

    20. Pada dasarnya PTK terdiri dari 3 bagian yaitu ….

    A. bagian awal, bagian pokok dan bagian akhir

    B. bagian depan, bagian pokok dan bagian akhir

    C. bagian depan, bagian tengah dan bagian penutup

    D. bagian awal, bagian tengah dan bagian akhir

    21. Kajian pustaka menggambarkan tentang ….

    A. hubungan antara teori dan hasil penelitian yang

    relevan

    B. hubungan sebab akibat dari teori yang digunakan

    C. hubungan antar teori digunakan

    D. hubungan antara teori dan kerangka berpikir

    22. Alat ukur dalam penelitian disebut ….

    A. teknik analisis data

    B. metode penelitian

    C. instrumen penelitian

  • 235

    D. jenis penelitian

    23. Berikut yang bukan merupakan lamgkah-langkah

    dalam mengembangkan rumusan masalah adalah

    A. masalah hendaknya dirumuskan secara jelas

    B. perumusan tidak bermakna ganda

    C. rumusan hendaknya dapat diuji

    D. rumusan hendaknya sesuka hati

    24. laporan hasil penelitian yang disusun disusun

    menjadi artikel ilmiah diterbitkan/dipublikasikan

    dalam majalah ilmiah/jurnal ilmiah adalah ….

    A. artikel ilmiah

    B. penelitian tindakan kelas

    C. makalah laporan hasil penelitian

    D. buku

    25. Metode penelitian ditulis berdasarkan ….

    A. apa dan bagaimana penelitian itu berjalan

    B. apa dan mengapa penelitian ini dilaksanakan

    C. apa dan bagaimana penelitian itu dilaksanakan

    D. bagaimana penelitian berjalan

    26. Abstrak berisi tentang ….

    A. kata kunci dan memuat informasi yang tidak ada

    dalam naskah

    B. kata kunci permasalahan

    C. kata kunci namun tidak memuat informasi yang

    tidak ada dalam naskah

    D. permasalahan dan kata kunci

  • 236

    27. Paragraf yang memiliki keterpaduan akan memu-

    dahkan pembaca karena ….

    A. mudah mengerti karena isinya menjadi pendek

    B. mudah dimengerti karena tidak memiliki banyak

    gagasan

    C. mudah dimengerti karena isinya menarik

    D. mudah dimengerti karena isinya beragam gagasan

    28. Bagaimana menuliskan kerangka berpikir ….

    A. ditulis berdasarkan kajian pustaka dan dapat

    dipertanggung jawabkan keilmuannya

    B. ditulis berdasarkan hasil penelitian yang relevan

    dan dapat dipertanggung jawabkan keilmuannya

    C. ditulis berdasarkan hasil refleksi dan dapat

    dipertanggung jawabkan keilmuannya

    D. ditulis dengan kata peneliti sendiri dan dapat

    dipertanggung jawabkan keilmuannya

    29. Langkah penyusunan artikel dinamakan ….

    A. Prewriting

    B. Drafting

    C. Revising

    D. editing

    30. Berikut yang bukan merupakan langkah-langkah

    dalam menentukan judul PTK ialah ….

    A. memilih masalah yang akan diperbaiki

    B. mencari penyebab masalah

    C. menentukan alternatif tindakan

    D. memecahkan masalah tersebut

  • 237

    31. Berikut instrumen yang termasuk tes adalah ….

    A. keterampilan proses

    B. penilaian afektif

    C. hasil belajar

    D. sikap

    32. Kegiatan dalam alur pikir setelah guru menentukan

    metode penelitian ialah ….

    A. melaporkan hasil refleksi setelah melakukan

    pelaksanaan

    B. melaporkan hasil penelitian dan simpulannya

    C. melaporkan hasil penelitian dan pembahasannya

    D. melaporkan hasil pengamatan penelitiannya

    33. Tindakan reflektif dilakukan melalui ….

    A. mengkaji permasalahan yang ada dan

    membandingkan dengan tindakan penelitian

    B. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan

    berdasarkan data yang terkumpul

    C. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan

    berdasarkan persiapan dan pelaksanaan

    D. mengkaji seluruh tindakan yang telah dilakukan

    berdasarkan data observasi

    34. Tidak semua masalah yang terjadi di kelas dapat

    dipecahkan melalui PTK. Berikut ini adalah

    permasalahan yang dapat dipecahkan melalui PTK.

    Kecuali ….

    A. hasil pengamatan guru pada proses pembelajaran

    B. mendesak untuk dipecahkan

  • 238

    C. memberikan manfaat yang jelas dan nyata

    D. perkelahian antar siswa

    35. Sarana untuk menyampaikan nilai guna dari hasil

    penelitian disebut ….

    A. tujuan penelitian

    B. manfaat penelitian

    C. guna penelitian

    D. identifikasi Masalah

    36. Prinsip memadai artinya ….

    A. PTK mengupas masalah secara mendalam sampai

    akar-akarnya

    B. PTK berisi hal-hal secara lengkap dengan didukung

    data-data yang akurat

    C. PTK membahas tentang segala perencanaan yang

    lengkap

    D. PTK berisi perencanaan, kegiatan reflektif

    37. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains bagi siswa

    kelas IV menggunakan Model Project Based

    Learning di SD N 1 Mandiri. Berdasarkan judul

    tersebut tentukan apa yang menjadi variabel

    masalah dalam penelitian ini ….

    A. rendahnya motivasi belajar siswa

    B. model Project Based Learning

    C. rendahnya keterampilan proses sains

    D. siswa kelas IV

    38. Dalam PTK Hipotetik tindakan ditulis setelah

    peneliti menuliskan ….

  • 239

    A. kajian pustaka, kerangka berpikir, dan hasil

    penelitian yang relevan

    B. hasil penelitian yang relevan, kajian pusaka dan

    kerangka berpikir

    C. kajian pustaka, hasil penelitian yang relevan dan

    kerangka berpikir

    C. kerangka berpikir, kajian pustaka dan hasil

    penelitian yang relevan

    39. Tahapan dalam prosedur penelitian adalah ….

    A. perencanaan, pelaksanaan, refleksi, observasi

    B. perencanaan, observasi, pelaksanaan, refleksi

    C. perencanaan, ,refleksi, pelaksanaan, observasi

    D. perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi

    40. Berikut ini adalah masalah yang dapat dikaji

    melalui PTK yaitu ….

    A. masalah kebisingan kelas karena sekolah berada di

    lingkungan pabrik

    B. tidak adanya buku paket

    C. rendahnya hasil belajar siswa

    D. kekurangan guru

  • 240

    INSTRUMEN TANGGAPAN PESERTA PELATIHAN

    TERHADAP IMPLEMENTASI MODUL

    1. PETUNJUK PENGISIAN

    a. Mohon mengisi identitas Bp/Ibu pada bagian

    Identitas di bawah ini.

    b. Mohon menanggapi dan memberi masukan

    terhadap portal pelatihan karya tulis ilmiah

    berbasis andragogi berbantuan CMS Moodle ini.

    c. Pada bagian pertama, silakan menentukan pilihan

    dengan melingkari angka 1 = kualitasnya sangat

    tidak baik (STB), 2 = kualitasnya tidak baik (TB),

    3 = kualitasnya kurang baik (KB), 4 = kualitasnya

    baik (B) dan 5 = kualitasnya sangat baik (SB) pada

    kolom tersedia.

    d. Pada bagian kedua, mohon Bp/Ibu memberikan

    saran dan masukan terhadap portal pelatihan ini.

    e. Masukan dan komentar Bp/Ibu sangat bermanfaat

    untuk menyempurnakan portal pelatihan karya

    tulis ilmiah berbasis andragogi berbantuan CMS

    Moodle.

    Lampiran 5 D

  • 241

    2. IDENTITAS

    Nama : …………………

    Unit Kerja : ……………………………

    Lingkari angka 1, 2, 3, 4 atau 5 pada skala penilaian

    berikut sesuai pilihan Bp/Ibu

    No

    ASPEK YANG DINILAI

    SKALA PENILAIAN

    STB(

    1)

    TB

    (2)

    KB

    (3)

    B

    (4)

    SB

    (5)

    F. TAMPILAN

    1. Alamat URL relevan dengan konten

    pelatihan karya tulis iliah berbasais

    andragogy

    1 2 3 4 5

    2. Gambar background atau latar pada

    laman portal menarik

    1 2 3 4 5

    3. Warna pada background tidak mencolok

    sehingga tidak silau atau melelahkan

    mata.

    1 2 3 4 5

    4. Gambar atau foto relevan dengan konten

    pelatihan

    1 2 3 4 5

    5. Teks menggunakan jenis huruf yang

    mudah dibaca

    1 2 3 4 5

    6. Ukuran huruf pada teks tidak terlalu

    kecil atau terlalu besar

    1 2 3 4 5

    7. Tata letak gambar-gambar/foto menarik. 1 2 3 4 5

    8. Kecukupan ukuran gambar 1 2 3 4 5

    9. Terdapat Learning Object Materials (LOM)

    multimedia yang dapat memperkaya pengalaman otentik peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    G. AKSES

    1. Kemudahan dalam mengakses pelatihan online

    1 2 3 4 5

    2. Kemudahan dalam mengoperasikan

    program pelatihan karya tulis ilmiah

    berbasis andragogy

    1 2 3 4 5

    3. Bahasa yang digunakan sederhana dan

    mudah dipahami

    1 2 3 4 5

    H. INTERAKSI

    1. Terdapat fasilitas message untuk interaksi dengan fasilitator

    1 2 3 4 5

    2. Terdapat fasilitas chatting untuk

    interaksi dengan peserta lain.

    1 2 3 4 5

    3. Terdapat fasilitas forum diskusi untuk 1 2 3 4 5

  • 242

    memperdalam pemahaman materi

    pelatihan

    5. Topik-topik atau pokok bahasan yang akan dipelajari disajikan secara

    urut/sistematis.

    1 2 3 4 5

    6. Ada fasilitas untuk menyampaikan

    tanggapan mahasiswa terhadap tugas-tugas ataupun skor (grade) yang

    diberikan oleh pelatih

    1 2 3 4 5

    7. Ada fitur untuk memberikan umpan baik terhadap tugas (assignment) yang dikerjakan guru

    1 2 3 4 5

    8. Ada fitur untuk memberikan umpan balik terhadap quiz yang dikerjakan

    guru

    1 2 3 4 5

    9. Ada fitur yang dapat diakses oleh guru

    untuk mengetahui skor/grade kemajuan

    belajarnya

    1 2 3 4 5

    I. DESAIN MATERI PELATIHAN

    1. Desain pelatihan secara keseluruhan

    menarik, sehingga menumbuhkan motivasi belajar para peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    2. Materi pelatihan karya tulis ilmiah

    menggambarkan secara jelas tujuan

    pelatihan yang ingin dicapai.

    1 2 3 4 5

    3. Tugas-tugas pelatihan mengarah pada

    tujuan pelatihan.

    1 2 3 4 5

    4. Desain materi mendorong keaktifan

    belajar peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    5. Desain tugas-tugas pelatihan mendorong keaktifan peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    6. Desain forum diskusi mendorong

    keaktifan belajar peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    7. Materi dikaikan dengan taraf

    kemampuan peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    8. Kesesuaian materi dengan taraf

    kemampuan peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    9. Rancangan materi pelatihan online

    memperhatikan fleksibilitas waktu

    belajar peserta pelatihan

    1 2 3 4 5

    10. Rancangan kuis diacak sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan

    kejujuran peserta pelatihan dalam

    mengerjakan.

    1 2 3 4 5

    J. KONTROL

    1. Panel navigasi untuk akses materi

    mudah digunakan oleh peserta

    1 2 3 4 5

  • 243

    pelatihan

    2. Tombol navigasi untuk tugas mudah

    digunakan

    1 2 3 4 5

    3. Panel navigasi untuk akses kuis mudah ditemukan.

    1 2 3 4 5

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    ………………………………………………………………………

    …………………………………...…………………………………

    ……………………………………………………

    Wonosegoro, 2016

    Pengguna

    (………………)

  • 244

    INSTRUMEN WAWACARA DENGAN PENGGUNA

    TENTANG KETERIMAAN MODUL PELATIHAN

    KARYA TULIS ILMIAH

    1. Apakah pembelajaran/pelatihan dapat memotivasi peserta dalam

    belajar?

    2. Apakah penyajian materi pelatihan menggambarkan tujuan

    pelatihan?

    3. Apakah tugas-tugas yang diberikan sudah mengarah pada

    penccapaian tujuan?

    4. Apakah pengembangan modul dapat mengaktifkan belajar

    guru?

    5. Apakah materi pelatihan sudah dikaitkan dengan masalah-

    maslah actual?

    6. Apakah setiap tugas dan kuis yang rancang dapat

    menumbuhkan kejujuran pada diri guru?

    7. Apakah modul pelatihan fitur komunikasi (chatting dan

    message) sudah berfungsi dengan baik?

    8. Apakah fitur forum diskusi sudah terlaksana dengan baik?

    9. Apakah fitur umpan balik tugas dan kuis sudah terlaksana

    dengan baik?

    10. Apakah tampilan pada laman portal sudah menarik?

    11. Apakah warna latar belakang portal sudah sesuai dan tidak

    mencolok?

    12. Apakah gambar atau foto ssudah disajikan menarik?

    13. Apakah teks yang disajikan mudah dibaca?

    14. Apakah menu pelatihan dapat diakses dengan mudah?

    Lampiran 5 E

  • 245

    15. Apakah dalam menjalankan pembelaharan dapat diakses dengan

    mudah?

    16. Apakah tombol navigasi mudah digunakan?

    17. Apakah menu bantuan berfungsi dengan baik?

  • 246

    Data mentah uji validitas prestest

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    27

    28

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    35

    36

    37

    38

    39

    40

    41

    42

    43

    44

    45

    A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    D 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0

    S 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    Y 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1

    B 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0

    R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    M 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    F 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1

    Lampiran 6 A

  • 247

    HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PRETEST

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if

    Item Deleted

    Scale Variance

    if Item Deleted

    Corrected Item-

    Total

    Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    VAR00001 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00002 32.8000 105.733 .308 .941

    VAR00003 32.5000 102.500 .781 .937

    VAR00004 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00005 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00006 32.5000 102.500 .781 .937

    VAR00007 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00008 32.4000 105.600 .561 .939

    VAR00009 32.8000 105.733 .308 .941

    VAR00010 32.4000 105.600 .561 .939

    VAR00011 32.6000 104.489 .468 .939

    VAR00012 32.8000 105.733 .308 .941

    VAR00013 32.5000 102.500 .781 .937

    VAR00014 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00015 32.6000 104.933 .422 .940

    VAR00016 32.5000 112.944 -.422 .945

    VAR00017 32.8000 105.733 .308 .941

    VAR00018 32.4000 106.267 .457 .939

    VAR00019 32.5000 102.500 .781 .937

    VAR00020 32.9000 114.322 -.475 .947

    VAR00021 32.6000 103.156 .607 .938

    VAR00022 32.4000 105.600 .561 .939

    VAR00023 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00024 32.5000 102.500 .781 .937

    VAR00025 32.4000 106.267 .457 .939

    VAR00026 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00027 32.4000 106.267 .457 .939

    VAR00028 32.8000 107.067 .183 .942

    VAR00029 32.5000 112.944 -.422 .945

    Lampiran 6 B

  • 248

    VAR00030 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00031 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00032 32.6000 109.822 -.070 .943

    VAR00033 32.6000 103.156 .607 .938

    VAR00034 32.4000 105.600 .561 .939

    VAR00035 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00036 32.4000 106.267 .457 .939

    VAR00037 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00038 32.5000 102.500 .781 .937

    VAR00039 32.5000 102.500 .781 .937

    VAR00040 32.4000 106.267 .457 .939

    VAR00041 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00042 32.5000 102.500 .781 .937

    VAR00043 32.4000 106.267 .457 .939

    VAR00044 32.6000 102.489 .677 .938

    VAR00045 32.5000 102.500 .781 .937

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    N of Items

    .940 45

  • 249

    Data mentah uji validitas postest

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    23

    24

    25

    26

    27

    28

    29

    30

    31

    32

    33

    34

    35

    36

    37

    38

    39

    40

    41

    42

    43

    44

    45

    A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    N 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    D 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

    S 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

    E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    Y 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0

    B 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1

    R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

    M 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

    F 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0

    Lampiran 6 C

  • 250

    HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN POSTEST

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if

    Item Deleted

    Scale Variance

    if Item Deleted

    Corrected Item-

    Total

    Correlation

    Cronbach's

    Alpha if Item

    Deleted

    VAR00001 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00002 33.7000 146.456 .322 .966

    VAR00003 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00004 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00005 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00006 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00007 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00008 33.3000 146.456 .560 .965

    VAR00009 33.7000 146.456 .322 .966

    VAR00010 33.3000 146.456 .560 .965

    VAR00011 33.5000 145.167 .468 .965

    VAR00012 33.7000 146.456 .322 .966

    VAR00013 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00014 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00015 33.5000 145.167 .468 .965

    VAR00016 33.7000 146.456 .322 .966

    VAR00017 33.3000 147.344 .443 .965

    VAR00018 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00019 33.5000 143.389 .624 .965

    VAR00020 33.3000 146.456 .560 .965

    VAR00021 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00022 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00023 33.3000 147.344 .443 .965

    VAR00024 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00025 33.3000 147.344 .443 .965

    VAR00026 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00027 33.3000 147.344 .443 .965

    VAR00028 33.5000 143.389 .624 .965

    VAR00029 33.3000 146.456 .560 .965

    VAR00030 33.5000 142.500 .703 .964

    Lampiran 6 D

  • 251

    VAR00031 33.3000 147.344 .443 .965

    VAR00032 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00033 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00034 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00035 33.3000 147.344 .443 .965

    VAR00036 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00037 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00038 33.3000 147.344 .443 .965

    VAR00039 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00040 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00041 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00042 33.4000 142.933 .767 .964

    VAR00043 33.3000 147.344 .443 .965

    VAR00044 33.5000 142.500 .703 .964

    VAR00045 33.4000 142.933 .767 .964

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    N of Items

    .965 45

  • 252

    HASIL PRETEST DAN POSTEST

    No Nama Nilai

    Pretest Postest

    1 AG 55 70

    2 AZ 60 70

    3 YOS 75 75

    4 DEW 60 90

    5 EK 75 85

    6 BAR 55 80

    7 HAR 75 95

    Rerata 65 81

    Lampiran 7 A

  • 253

    HASIL TUGAS MANDIRI

    No Nama Nilai

    1 AG 6,7

    2 AZ 65

    3 YOS 69,6

    4 DEW 674

    5 EK 53

    6 BAR 77,2

    7 HAR 65

    Lampiran 7 B

  • 254

    Contoh Hasil Tanggapan Peserta Pelatihan Terhadap

    Implementasi Modul

    Lampiran 7 C

  • 255

  • 256

  • 257

  • 258

    Contoh hasil Wawancara dengan Pengguna

    tentang Keterimaan Modul Pelatihan

    Lampiran 7 D

  • 259

  • 260

    Print-Screen contoh Halaman depan

    Portal Guru SD Belajar

    Lampiran 8

  • 261

    Print-Screen contoh Aktivitas Peserta

    Pelatihan

    Lampiran 9

  • 262

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI

    PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)

    PADA SISWA KELAS V SDN 2 REPAKING KECAMATAN

    WONOSEGORO - BOYOLALI

    SEMESTER I TAHUN AJARAN 2016/2017

    PROPOSAL PTK

    Oleh

    YOSI ANGKLING GAMALA

    SD NEGERI 2 REPAKING

    UPTD DIKDAS DAN LS KECAMATAN WONOSEGORO

    KABUPATEN BOYOLALI

    2016

    Lampiran 10

  • 263

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan

    kegiatan utama dalam proses pendidikan pada

    umumnya yang bertujuan membawa siswa menuju

    pada keadaan yang lebih baik. Ahmad Susanto (2012:

    170) menyatakan “pembelajaran sains merupakan

    pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip”.

    Proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah

    siswa terhadap konsep – konsep IPA. Oleh karena itu

    pembelajaran IPA di sekolah dasar dengan penyelidikan

    sederhana bukan hafalan terhadap kumpulan konsep

    IPA. Dengan Kegiatan – kegiatan tersebut pembelajaran

    IPA akan mendapat pengalaman langsung melalui

    pengamatan, diskusi, dan penyelidikan sederhana.

    Pembelajaran yang demikian dapat menumbuhkan

    sikap ilmiah siswa yang diindikasikan dengan

    merumuskan masalah, menarik kesimpulan sehingga

    mampu berpikir kritis melalui pembelajaran IPA.

    Adapun penyebab dari penurunan hasil belajar siswa

    dalam pembelajaran IPA adalah guru kurang kreatif

    dalam penerapan pembelajaran di kelas, sehingga siswa

    menjadi pasif dan merasa pembelajaran itu menjadi

    monoton, akibatnya minat siswa terhadap

    pembelajaran IPA juga kurang. IPA juga terkadang

    masih tertinggal dari matapelajaran yang lainnya.

  • 264

    Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut

    juga dengan istilah pendidikan sains, disingkat menjadi

    IPA merupakan salah satu pelajaran pokok dalam

    kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada

    jenjang sekolah dasar. Menurut James Conant (Usman

    Samatowa 2010: 1) “suatu deretan konsep serta skema

    konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan

    yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan

    observasi, serta berguna untuk diamati dan

    dieksperimentasikan lebih lanjut”. Mata pelajaran IPA

    merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap

    sulit oleh sebagian besar peserta didik, mulai dari

    jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah.

    Anggapan sebagian besar peserta didik yang

    menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar

    terbukti dari hasil perolehan Ujian Akhir Sekolah (UAS)

    yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari

    standar yang diharapkan.

    SDN 2 Repaking Kecamatan Wonosegoro

    Kabupaten Boyolali yang terletak di Dusun Nalirojo

    Desa Ngajaran mempunyai murid sejumlah 93 siswa.

    Untuk kelas V berjumlah 15 siswa dengan perincian

    laki-laki: 11 anak dan perempuan: 4 anak. Dari

    sejumlah siswa tersebut, 8 siswa nilainya masih berada

    di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata

    pelajaran IPA. Berdasarkan hasil wawancara denga

    guru kelas yaitu Bapak Margiyanta diperoleh informasi

  • 265

    bahwa hal tersebut disebabkan karena belum di

    temukanya metode pembelajaran yang sesuai dengan

    materi yang diajarkan di kelas V. Heri Rahyubi (2012:

    236) menyatakan “metode pembelajaran adalah suatu

    model dan cara yang dapat dilakukan untuk menggelar

    aktivitas belajar agar berjalan dengan baik”. Meskipun

    banyak metode pembelajaran kooperatif dengan

    prosedurnya masing – masing, guru tetap harus

    memilih metode yang dianggap paling sesuai diterapkan

    untuk materi pembelajarannya. Setiap metode memiliki

    kelemahan dan kelebihan tersendiri, tergantung pada

    sifat materi/unit pembelajaran yang akan diberikan

    pada siswa saat itu. Selain sifat materi/unit

    pembelajaran, dalam memilih metode guru juga perlu

    memperhatikan karakteristik dan kemampuan siswa.

    Penggunaan metode pembelajaran dimaksudkan untuk

    mempermudah penangkapan anak dalam menerima

    materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Menurut

    Slavin (Miftahul Huda, 2011: 22) “pembelajaran

    kooperatif dapat menjadi metode pembelajaran yang

    efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa,

    kesempatan belajar hanya bisa dicapai jika tujuan

    kelompok dan tanggungjawab individu disemaikan

    dalam metode-metode yang juga kooperatif”. Bagi

    seorang guru permasalahan tersebut merupakan

    sebuah tantangan untuk mendapatkan harapan,

    sehingga seluruh siswa yang diajar mendapatkan hasil

  • 266

    belajar yang tinggi, minimal seluruh siswa dapat

    memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

    telah ditentukan oleh sekolah yaitu 75.

    Melihat kenyataan yang ada pada siswa kelas V

    khususnya di Sekolah Dasar Negeri 2 Repaking tahun

    pelajaran 2016/2017 rata-rata hasil belajarnya belum

    memuaskan, dari 15 murid yang mengikuti

    pembelajaran IPA hanya 2 anak yang mampu mencapai

    kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Hal ini

    dikarenakan saat pembelajaran seringkali dijumpai

    adanya kecenderungan siswa yang malas bertanya

    kepada guru meskipun sebenarnya mereka belum

    mengerti tentang materi yang disampaikan oleh guru,

    masalah ini membuat guru kesulitan dalam

    menentukan model pembelajaran yang tepat. Dengan

    memperhatikan kondisi di atas jelas ada kesenjangan

    antara kenyataan yang ada dengan harapan yang

    diinginkan. Di satu sisi hasil belajar yang rendah dan di

    sisi yang lain adanya Kriteria Ketuntasan Minimal

    (KKM) dalam kenaikan kelas. Untuk itu sangat perlu

    diupayakan cara pemecahanya.

    Mengapa hasil pembelajaran pada mapel IPA

    masih rendah, peneliti mencoba merefleksi diri tentang

    proses pembelajaran yang telah berlangsung selama ini.

    Adapun penyebab dari rendahnya hasil pembelajaran

    adalah karna tingkat kejenuhan dan kurangnya minat

    siswa terhadap pembelajaran IPA. Guru sudah

  • 267

    mengajar sesuai dengan standart proses namun masih

    ada keprihatinan pada saat melakukan proses

    pembelajaran yaitu, kurangnya kreatifitas dalam

    menerapkan pembelajaran di kelas, sehingga siswa

    menjadi pasif dan merasa pembelajaran itu menjadi

    monoton. IPA juga terkadang masih tertingal dari mata

    pelajaran yang lainnya.

    Berdasarkan observasi awal di kelas V SDN 2

    Repaking pada pembelajaran IPA, guru masih

    menggunakan metode ceramah sehingga siswa menjadi

    pasif, jarang ada interaksi antara guru dengan siswa,

    siswa dengan siswa. Maka peneliti akan berusaha

    untuk merubah proses pembelajaran yang lebih

    menarik untuk anak dengan harapan siswa akan

    dapat memahami konsep materi pembelajaran. Peneliti

    akan merubah penggunaan metode ceramah menjadi

    ”metode NHT”. Metode ini di harapkan akan lebih

    mengaktifkan siswa. Ada banyak metode pembelajaran

    kooperatif, salah satunya adalah metode pembelajaran

    Kepala Bernomor (Numbered Heads).

    Rahayu (2006) menyatakan “Number Heads

    Together adalah salah satu model pembelajaran yang

    lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam

    mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari

    berbagai sumber”. Ciri khasnya adalah guru hanya

    menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya,

    tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan

  • 268

    mewakili kelompok itu. Cara ini menjamin keterlibatan

    total semua siswa, cara ini juga merupakan upaya yang

    sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab

    individual dalam diskusi kelompok.

    Peneliti juga membandingkan dengan hasil

    penelitian yang dilakukan oleh Supriyadi (2013) dengan

    judul Upaya meningkatkan hasil belajar dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

    (Number Head Together) pada mata pelajaran IPA pada

    siswa kelas V SDN Kaliwungu 05 Kecamatan Kaliwungu

    Kabupaten Semarang semester 2 tahun ajaran

    2012/2013, menunjukan adanya respon positif dari

    siswa. Hal ini ditunjukan kemampuan berfikir siswa

    meningkat sehingga hasil belajar yang diperoleh jauh

    lebih baik dan siswa lebih aktif dalam menjawab

    pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru baik

    secara lisan maupun tulisan, yang merangsang siswa

    untuk berpikir. Respon positif ini merupakan salah

    satu potensi untuk menciptakan situasi pembelajaran

    yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.

    Berdasarkan hasil observasi awal dan

    wawancara dengan guru kelas V, diperoleh informasi

    bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V masih tergolong

    rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil

    belajar IPA siswa pada tahun ajaran sebelumnya yang

    hanya mencapai rata-rata 70 dan ini belum memenuhi

    standar ketuntasan belajar yang ditentukan sekolah

  • 269

    yaitu 75. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara

    singkat terhadap beberapa orang siswa, pada

    umumnya siswa mengatakan bahwa pembelajaranya

    kurang menarik.

    Selanjutnya observasi langsung dikelas saat

    proses pembelajaran dikelas berlangsung, terlihat

    bahwa dalam penyajian materi guru masih

    menggunakan metode ceramah yang bervariasi dengan

    metode tanya jawab dan pemberian tugas. Hal ini

    terkait dengan buku-buku pelajaran dan media

    pembelajaran yang jumlahnya terbatas. Metode tanya

    jawab dan metode pemberian tugas belom dapat

    mengoptimalkan keaktifan siswa. Siswa yang pintar

    cenderung mendominasi jawaban pertanyaan guru,

    demikian pula dengan metode pemberian tugas belum

    dapat menyeimbangkan aspek kepribadian siswa,

    misalnya pemberian tugas pekerjaan rumah hanya

    beberapa yang mengerjakan sedangkan siswa yang lain

    menyalin pekerjaan temanya. Hal ini kurang

    melibatkan siswa kurang aktif dalam kegiatan

    pembelajaran, akibatnya IPA dianggap pelajaran yang

    kurang penting sebingga berimplikasi pada hasil belajar

    yang diperoleh siswa. Maka dapat dipahami bahwa

    rendahnya hasil belajar IPA yang diperoleh siswa

    disebabkan karena belom diterapkanya model

    pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa secara

  • 270

    mandiri, dan dapat membangun pengetahuan dan

    kemampuan siswa.

    Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti

    merasa perlu melakukan penelitian dengan judul

    Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan

    Pembelajaran Number Head Together (NHT) Pada Siswa

    Kelas V SDN 2 Repaking Kecamatan Wonosegoro

    Kabupaten Boyolali Semester I Tahun Ajaran

    2016/2017.

    1.2 Identifikasi Masalah

    1. Hasil belajar siswa rendah

    2. Model pembelajaran yang kurang cocok diterapkan

    dalam suatu materi ajar.

    3. Guru dituntut tidak hanya mampu menyampaikan

    materi, namun juga mengerjakan administrasi. Hal

    ini mempersempit ruang guru untuk dapat fokus

    mempersiapkan penyampaian materi sesuai

    kebutuhan siswa.

    4. Materi ajar yang harus disampaikan terlalu banyak

    dan sulit untuk diterima semua siswa yang memiliki

    karakteristik berbeda-beda setiap siswa

    1.3 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan identifikasi

    masalah sebagaimana tersebut diatas, maka peneliti

    merumuskan masalah sebagai berikut:

    1. Apakah penerapan model Number Head Together

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

  • 271

    dalam pembelajaran IPA di SDN 2 Repaking

    Kecamatan Wonosegoro?

    2. Bagaimana penerapan model Number Head

    Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa

    kelas V SDN 2 Repaking Kecamatan Wonosegoro?

    1.4 Tujuan Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk:

    1. Mengukur seberapa jauh penggunaan pembelajaran

    Number Head Together dalam meningkatkan hasil

    belajar siswa kelas V SDN 2 Repaking dalam mata

    pelajaran IPA.

    2. Memberikan penjelasan berdasarkan bukti empiris

    bahwa penggunaan pembelajaran Number Head

    Together mampu meningklatkan Hasil belajar siswa

    kelas V SDN 2 Repaking dalam mata pelajaran IPA.

    1.5 Manfaat Penelitian

    1. Manfaat teoritis adalah manfaat yang diambil untuk

    mendapatkan teori baru tentang peningkatan hasil

    belajar melalui penggunaan metode NHT sehingga

    dapat menambah wawasan berfikir untuk dapat

    dijadikan dasar bertindak bagi insan pendidik dan

    dunia kependidikan pada umumnya, baik oleh

    penulis PTK ini maupun penulis lainnya.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Guru:

  • 272

    1) memotivasi guru untuk mengembangkan metode

    pembelajaran melalui penerapan metode

    pembelajaran di kelas.

    2) Membantu guru untuk menemukan strategi belajar

    baru yang dapat meningkatkan keaktifan siswa

    dalam proses belajar.

    b. Bagi Siswa:

    1) melatih siswa untuk mengembangkan hasil dalam

    belajar.

    2) melatih siswa agar lebih berani mengungkapkan

    pendapat atau pertanyaan di kelas sesuai dengan

    pemahaman siswa.

    3) Membantu siswa untuk mengembangkan minat,

    sehingga siswa mampu mengaitkan pengetahuan

    baru dengan pengetahuan yang didapatkannya di

    kelas

    c. Bagi Sekolah:

    Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah

    dalam rangka perbaikan proses pembelajaran sehingga

    mutu pendidikan dapat meningkat, dan menciptakan

    sekolah sebagai pusatnya ilmu pengetahuan.

  • 273

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Kajian Teori

    2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam

    Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan

    kata-kata dalam bahasa Inggris yaitu natural sciece,

    artinya ilmu pengetahuan alam berhubungan dengan

    alam atau bersangkut paut dengan alam, sciece artinya

    ilmu pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA)

    atau sciece itu pengertianya dapat disebut sebagai

    ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa-

    peristiwa yang terjadi di alam ini. Adapun pengetahuan

    itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh

    manusia. Menurut Hendro Darmojo (Usman Samatowa,

    2010: 3) “IPA adalah pengetahuan yang rasional dan

    objektif tentang alam semesta dengan segala isinya”.

    Cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis,

    lengkap, cermat, serta menghubungkanya antara suatu

    fenomena dengan fenomena lain, sehingga

    keseluruhanya membentuk suatu prespektif yang baru

    tentang objek yang diamatinya.

    Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai

    kumpulan pengetahuan yang tersusun secara

    terbimbing. Hal ini sejalan dengan Kurikulum Tingkat

    Satuan Pendidikan KTSP (Depdiknas, 2006: 3) bahwa

    “Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara

    mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga

  • 274

    bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang

    berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga

    merupakan suatu proses penemuan”. Selain itu IPA

    juga merupakan ilmu yang bersifat empiric dan

    membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan

    gejala alam menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya

    verbal tetapi juga faktual. Hakikat IPA sebagai proses

    diwujudkan dengan pembelajaran yang melatih

    ketrampilan proses bagaimana cara produk sains

    ditemukan.

    IPA disiplin ilmu memiliki ciri-ciri sebagai

    disiplin ilmu lainya. Setiap disiplin ilmu selain

    mempunyai ciri-ciri umum, juga mempunyai ciri-ciri

    khusus/karakteristik. Adapun ciri umum dari suatu

    disiplin ilmu pengetahuan adalah merupakan

    himpunan fakta serta aturan yang menyatakan

    hubungan antara satu dengan yang lainya. Ciri khusus

    dipaparkan sebagai berikut: (1) IPA dapat dibuktikan

    melalui metode dan prosedur ilmiah; (2) IPA merupakan

    pengetahuan yang sistematis; (3) IPA merupakan

    pengetahuan teoritis, artinya pembelajaran IPA berasal

    dari teori yang jelas; (4) IPA merupakan suatu

    rangkaian konsep yang paling berkaitan dengan konsep

    lain yang dapat dikembangkan.

    IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses,

    aplikasi, dan sikap produk. Produk dapat berupa fakta,

    prinsip, teori dan hukum. Proses merupakan prosedur

  • 275

    pemecahan masalah melalui metode ilmiah. Metode

    ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis,

    perancanga eksperimen, percobaan, atau penyelidikan,

    pengujian hipotesis melalui eksperimentasi, evaluasi,

    pengukuran dan penarikan kesimpulan (Patta Bundu,

    2006: 11 dan Wasih Djojosoediro, 2009:12) .

    2.1.2 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains dalam

    arti sempit sebagai disiplin ilmu dari physical sciences

    dan life sciences. Yang termasuk physical sciences

    adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi,

    meteorologi, daan fisika. Sedangkan life sciences

    meliputi (biologi) anatomi, fisiologo, zoologi, citologi, dan

    seterusnya). IPA berupa pembangkitan minat manusia

    agar mau meningkatkan kecerdasan dan

    pemahamanya tentang alam seisinya yang penuh

    dengan rahasia yang tak ada habis-habisnya. Sains

    atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam

    semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran

    serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dan

    dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan

    suatu kesimpulan Pembelajaran IPA di SD merupakan

    interaksi antar siswa dengan lingkungan di sekitarnya.

    Hal ini mengakibatkan pembelajaran IPA perlu

    mengutamakan peran siswa dalam kegiatan belajar

    mengajar. Sehingga pembelajaran yang terjadi adalah

    pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru

  • 276

    sebagai fasilitator dalam pembelajaran tersebut. Guru

    berkewajiban untuk meningkatkan pengalaman belajar

    siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA.

    Berdasarkan prinsip diatas prinsip

    pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi antara

    siswa dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini

    mengakibatkan pembelajaran IPA perlu mengutamakan

    peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga

    pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang

    berpusat pada siswa dan guru sebagai fasilitator dalam

    pembelajaran tersebut. Guru berkewajiban untuk

    meningkatkan pengalaman belajar siswa untuk

    mencapai tujuan belajar IPA. Objek IPA terdapat

    dimana – mana, disekeliling kita merupakan

    sekumpulan objek IPA, maka tidaklah sulit bagi

    seorang guru IPA untuk membimbing dan melibatkan

    siswa dalam belajar IPA. Siswa hendaknya belajar IPA

    dengan melakukan pencarian sendiri, sehingga mereka

    dapat memperoleh pengalaman yang selanjutnya

    menjadi sebuah kesan atau pengetahuan.

    2.1.3 Tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

    Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak

    sekali bergantung pada kemampuan bangsa itu dalam

    bidang IPA, sebab IPA merupakan dasar tekhnologi.

    Depdiknas (2006: 61) menyatakan bahwa salah satu

    tujuan pengajaran IPA adalah agar siswa memahami

    konsep-konsep IPA dan berkaitan dengan kehidupan

  • 277

    sehari-hari. Mengembangkan dan meningkatkan

    keyakinan terhadap TYE, pengetahuan terhadap

    konsep IPA dan manfaatnya, rasa ingintahu dan

    kesadaran tentang pengaruh hubungan IPA dengan

    lingkungannya, memecahkan masalah, memelihara

    lingkungan dan mendapatkan bekal pengetahuan.

    Berdasarkan tujuan pembelajaran IPA di atas

    IPA dapatdiperoleh melalui keyakinan terhadap

    kebesaran Tuhan YME berdasarkan keberadaan,

    keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

    Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep

    – konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan

    dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan rasa

    ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya

    hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA,

    lingkungan, Tekhnologi, dan masyarakat.

    Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki

    alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat

    keputusan. Meningkatkan kesadaran dalam berperan

    serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan

    lingkungan alam. Meningkatkan kesadaran untuk

    menghargai alam dengan segala keteraturan sebagai

    salah satu ciptaan Tuhan. Memperoleh bekal

    pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai

    alam dengan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke

    SMP.

  • 278

    2.2 Hasil Belajar

    2.2.1 Pengertian Belajar

    Belajar merupakan kegiatan yang tidak dapat

    dipisahkan dari perkembangan hidup manusia.

    Menurut Burton (Ahmad Susanto, 2013: 3) “belajar

    merupakan perubahan dalam tingkah laku pada

    individu berkat adanya interaksi antara individu

    dengan individu lain dan individu dengan

    lingkungannya sehingga mereka lebih bisa berinteraksi

    dengan lingkungannya.”Pengertian belajar menurut

    Gagne (Ahmad Susanto, 2013: 1) “belajar adalah suatu

    proses di mana suatu organisme berubah perilakunya

    sebagai akibat pengalaman.”

    Menurut Hagenhahn dan Olson (Heri Rahyubi,

    2012: 3) “belajar adalah perubahan yang relatif

    permanen dalam perilaku atau potensi perilaku yang

    merupakan hasil dari pengalaman dan tidak dicirikan

    oleh kondisi diri yang sifatnya sementara seperti yang

    disebabkan oleh sakit, kelelahan atau obat-obatan.”

    Hampir sama dengan Hagenhahn dan Olson, menurut

    Mayer (Heri Rahyubi, 2012: 3) “belajar adalah

    perubahan yang relatif permanen dalam pengetahuan

    dan perilaku seseorang yang disebabkan oleh

    pengalaman.” Belajar menurut Morgan (Heri Rahyubi,

    2012: 5) “merupakan perubahan tingkah laku yang

    relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau

    pengalaman.” Dari beberapa pengertian di atas, dapat

  • 279

    dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses

    perubahan perilaku melalui pengalaman yang

    didapatkan.

    Sedangkan pengertian belajar menurut Hilgard

    (Wina Sanjaya, 2008: 229), “belajar adalah proses

    perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik

    latihan di dalam laboratoium maupun dalam

    lingkungan alamiah.”Menurut Laster D. Crow dan Alice

    Crow (Heri Rahyubi, 2012: 5) “belajar adalah upaya

    untuk memperoleh kebiasaan, pengetahuan, dan

    sikap.”Menurut Slameto (2010: 2) “belajar ialah proses

    usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

    suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

    dalam interaksi dengan lingkungannya.” Menurut

    Winkel (Ahmad Susanto, 2013: 4) “belajar adalah suatu

    aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif

    antara seseorang dengan lingkungan, dan

    menghasilkan perubahan-perubahan dalam

    pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai

    sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas.

    Dapat dikatakan bahwa belajar merupakan

    suatu proses usaha yang secara sadar dilakukan

    individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku

    yang berbentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap

  • 280

    melalui pengalamannya berinteraksi dengan

    lingkungan.

    2.2.2 Pengertian Hasil Belajar

    Menurut Gagne (Purwanto, 2013: 42) “hasil

    belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori

    yang kita berikan pada stimulus yang ada di

    lingkungan, yang menyediakan skema yang

    terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus

    baru dan menentukan hubungan di dalam dan di

    antara kategori-kategori.”Winkel (Purwanto, 2013: 45)

    “hasil belajar ialah perubahan yang mengakibatkan

    manusia dalam sikap dan tingkah lakunya, perubahan

    itu mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.”

    Sepaham dengan Winkel, Purwanto (2013: 46) “hasil

    belajar merupakan perubahan perilaku manusia akibat

    belajar, dapat berupa perubahan dalam aspek kogitif,

    afektif dan psikomotorik.” Winkel menekankan bahwa

    hasil belajar adalah perubahan mengenai sikap dan

    tingkah lakunya. Sedangkan Purwanto hanya

    menyebutkan perubahan perilaku manusia setelah

    belajar. Meskipun demikian, mereka mempunyai

    pemahaman bahwa perubahan akibat belajar meliputi

    tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan

    psikomotorik. Perubahan perilaku tersebut disebabkan

    telah mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang

    diberikan dalam proses belajar mengajar. Perubahan

  • 281

    akibat pengalaman belajar, tidak semata-mata hanya

    pada perubahan secara kognitif (pengetahuan) saja,

    tetapi siswa juga dapat mengalami perubahan secara

    afektif (sikap) serta mampu melaksanakan tugas yang

    berhubungan dengan performanya (psikomotorik).

    2.3 Model Kooperatif Tipe Number Heads Togeter

    Pembelajaran kooperatif merupakan strategi

    pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama

    antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan

    pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam kelompok-

    kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari

    materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan

    dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk

    memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat

    terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam

    kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar

    aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni

    mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk

    memecahkan masalah. Kagen (Ibrahim, 2000: 28)

    “Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah

    satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan

    pada struktur khusus yang dirancang untuk

    mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki

    tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik”.

    Tipe ini melibatkan para siswa dalam menelaah

    bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan

    mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran

  • 282

    tersebut. Ibrahim (2000: 28) mengemukakan tiga

    tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran

    kooperatif dengan tipe NHT yaitu:

    1. Hasil belajar akademik stuktural Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa

    dalam tugas-tugas akademik. 2. Pengakuan adanya keragaman

    Bertujuan agar siswa dapat menerima

    teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.

    3. Pengembangan keterampilan social

    Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan

    yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat,

    bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

    Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT

    merujuk pada konsep Kagen (Ibrahim, 2000: 29).

    Enam langkah pembelajaran NHT sebagai berikut:

    Pertama persiapan, yaitu guru mempersiapkan

    rancangan dan skenario pembelajaran. Kedua

    pembuatan kelompok yaitu, siswa dibagi menjadi

    beberapa kelompok kecil. Ketiga setiap siswa harus

    dibekali dengan materi yang berasal dari buku paket

    atau LKS. Keempat siswa berdiskusi bersama dengan

    kelompok untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

    Kelima guru memanggil siswa kemudian siswa dengan

    nomer yang sama maju ke depan kelas. Keenam siswa

    mempresentasikan dan menarik kesimpulan.

  • 283

    Sintaks pembelajaran Number Head Together

    (NHT) sesuai dengan standar proses, adalah sebagai

    berikut:

    Kegiatan

    Awal

    Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan

    memberi salam.

    Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.

    Guru menyampaikan kegiatan yang akan

    dilakukan selama proses pembelajaran.

    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan

    Kegiatan

    Inti

    1. Eksplorasi

    Guru memperkenalkan dan menyajikan materi

    tentang peristiwa alam dan dampaknya.

    Guru memberi tahu siswa apa yang sedang

    mereka pelajari. Guru memunculkan keingintahuan siswa dengan

    memberikan pertanyaan tentang pembentukan

    tanah

    2. Elaborasi

    Guru membuat salinan lembar rekapitulasi

    kelompok. Guru merangking siswa dari yang paling pintar.

    Guru membentuk kelompok yang terdiri dari

    empat siswa yang mewakili kemampuan, jenis

    kelamin dan ras siswa di kelas itu.

    Guru memberikan nomer pada siswa untuk dipasang dikepala setiap siswa

    Guru menugaskan siswa ke dalam kelompok.

    Guru meminta siswa untuk berdiskusi dan

    mempersiapkan jawaban untuk menjawab

    pertanyaan.

    Guru meminta siswa untuk saling menjelaskan jawaban.

    3. Konfirmasi

    Guru memanggil siswa secara acak untuk

    menjawab pertanyaan.

    Siswa dengan nomer yang sama maju ke depan kelas untuk menjelaskan jawaban yang sudah

    didiskusikan.

    Guru mengembangkan jawaban yang

    dikemukakan oleh siswa.

    Kegiatan Guru menanyakan kepada siswa tentang materi

  • 284

    Akhir yang belum dipahami.

    Guru dan siswa membuat kesimpulan.

    Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.

    Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

    Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

    Guru mengajak siswa untuk berdoa.

    2.4 Penelitian yang Relevan

    Susanto melakukan penelitian ini dengan

    tujauan untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan

    pembelajaran kooperatif tipe NHT dan pemanfaatan

    media gambar pada siswa kelas V SDN Sumogawe 03.

    Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah

    sebagai sumbangan yang berguna untuk meningkatkan

    hasil belajar IPS kelas V SDN Sumogawe 03. Penel