lampiran 1 tabel pedoman wawancara unsur manajemen no ...€¦ · osis umum (siswa) dengan bantuan...
TRANSCRIPT
-
Lampiran 1
Tabel Pedoman Wawancara
NO UNSUR MANAJEMEN
SARANA DAN PRASARANA
SUB INDIKATOR RESPONDEN
1 Penentuan kebutuhan Koreksi kekayaan kepala sekolah, pengelola sarana prasarana, kepala tata usaha
mementingkan kebutuhan pendidikan
2 Proses pengadaan Realisasi atas penentuan kebutuhan
kepala sekolah, pengelola sarana prasarana, kepala tata usaha, guru
Dana pengadaan
Pengadaan :
-alat pembelajaran, bangunan, tanah
3 Pemakaian Bahan habis pakai kepala sekolah, pengelola sarana prasarana, kepala tata usaha
Bahan tidak habis pakai
4 Pengurusan dan pencatatan Pengurusan sarpras kepala sekolah, pengelola sarana prasarana
Instrumen administrtatif ( buku inventaris, buku pembelian, buku penghapusan dan kartu barang)
5 Pertanggungjawaban Laporan inventarisasi kepala sekolah, kepala tata usaha, pengelola sarpras
-
Pedoman Wawancara (Kepala Sekolah)
Nama Responden :
Nomor urut :
Jabatan :
Tanggal :
1. Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan?
2. Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan?
3. Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan?
4. Darimana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana? Mohon penjelasan.
5. Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh
sekolah?
6. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan
dan tanah?
7. Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai?
8. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai?
9. Bagaimana pengurusan dan pembagian tugas dalam pengelolaan sarpras?
10. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban
kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon
dijelaskan.
Pedoman Wawancara (Pengelola Sarpras)
Nama Responden :
Nomor urut :
Jabatan :
Tanggal :
1. Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan?
2. Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan?
3. Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan? Mohon
penjelasan.
4. Darimana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana?
5. Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh
sekolah?
6. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan
dan tanah?
-
7. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan habis pakai?
8. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai?
9. Bagaimana pembagian tugas dan pengelolaan sarpras?
10. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban
kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon
dijelaskan.
Pedoman Wawancara (Kepala Tata Usaha)
Nama Responden :
Nomor urut :
Jabatan :
Tanggal :
1. Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan?
2. Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan?
3. Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan?
4. Dari mana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana?
5. Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh
sekolah?
6. Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan
dan tanah?
7. Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai?
8. Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai?
9. Bagaimana pembagian tugas dalam pengelolaan sarpras?
10. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban
kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon
dijelaskan.
Pedoman Wawancara (Pengelola Sarpras)
Nama Responden :
Nomor urut :
Jabatan :
Tanggal :
1. Bagaimana pengurusan sarpras selama ini khususnya berkaitan dengan pancatatan?
2. Apakah sekolah mempunyai catatan sebagai alat administratif terkait barang-barang
yang dimiliiki sekolah? (buku inventarsasi, buku pembelian, buku penghapusan dan
kartu barang)
-
3. Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban
kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon
dijelaskan.
4. Apa sajakah komponen yang dilaporka
Pedoman Wawancara (Pembantu Bendahara Sekolah)
Nama Responden :
Nomor urut :
Jabatan :
Tanggal :
1. Dari mana cara sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana?
2. Bagaimana cara sekolah mendapatkan dana tersebut?
-
Lampiran 2
Data Collection
Pedoman Wawancara (Kepala Sekolah)
Nama Responden : Bapak Nur Salim
Nomor urut : Satu
Jabatan : Kepala Sekolah
Tanggal : 30 Mei 2014
Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan?
Iya, ada.
Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan?
Penentuan kebutuhan dilakukan di akhir tahun, dengan melakukan rapat kegiatan
koordinasi untuk mempersiapkan kegiatan satu tahun kedepan. Jadi penentuan
kebutuhan berawal dari pengajuan kebutuhan guru masing-masing bidang, skala
prioritas kebutuhan, rencana kerja tahunan, dan terakhir RKAS (rencana kerja
anggaran sekolah).
Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan?
Iya, Sebelum persetujuan ya permintaan kebutuhan guru itu pertama di data,
diidentifikasi dan dipilha-pilah mana hal yang sangat urgent dan bukan. Skala
prioritas sesuai dengan kepentingan penyelenggaraan proses pembelajaran yang
menyertai alat bantu untuk membantu guru dalam kelengkapan administrasi, alat
peraga, alat media, buku siswa dan buku guru. Buku untuk siswa mendapat jatah satu
dan referensi untuk mendukung pembelajaran bagi guru.
Kemudian, proses penentuan skala prioritasnya bagaimana?
Sekolah memiliki tim pengembang sekolah yakni tim pengembang kurikulum dan tim
pengelolaan keuangan sekolah (B0S). Dalam menyususn kegiatan sekolah ada
evaluasi diri sekolah (kepala, guru, karyawan, dan komite) untuk mempelajari
program satu tahun ke depan dan kemudian menghasilkan skala prioritas tahun ini,
menjadi rencana kerja tahunan dan sisi keuangan menyusun RKAS.
Darimana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana?.
Dana yang diperoleh dari BOS, BOS dari pusat dan daerah.
Kapan sekolah menerima dana bos?
perolehan dari pemerintah itu diterima 3 bulan sekali dan daerah itu setahun sekali.
Bagaimana cara sekolah dalam mendapatkan dana BOS tersebut?
Iya jadi pada awal tahun, sekolah mengumpulkan data jumlah siswa pada tahun ini ke
Dinas. Hal ini sebagai permohonan permintaan dana BOS ya. Data tersebut yang akan
menentukan berapa jumlah dana BOS yang akan diterima selama satu tahun.
Adakah dana dari pihak masyarakat?
-
Kalau dari dana pihak masyarakat tidak ada, masyarakat hanya memberi dukungan
moril, secara finansial tidak ada karena dilarang oleh aturan (kebijakan daerah
Kabupaten) yang menjelaskan dilarang memungut uang dari orang tua.
Disini kan ada 2 dana bos, presntasenya berapa ya pak?
Dana bos itu kan 70 % dan 30 % dari daerah. Jawa tengah (bosda) mendapat bagian
Rp 50.000/ siswa setiap tahunnya dan ini termasuk dana tambahan.
Kalau BOSDA turunnya kapan pak?
Biasanya turunnya tidak pasti, tapi yang jelas rentang wkatunya satu tahun dan
baisanya terbit sekitar bulan Oktober.
Apakah ada dana lain yang dikelola sekolah?
Ada, di sini ada rutinitas yakni Jumat Infaq dari siswa, kegiatan ini berupa
pengumpulan dana yang di urus oleh bagian osis dan berada dibawah pwngawasan
guru.
Nah itu, bagaimana ya pelaksanaanya?
Jadi pelaksaannya melalui bendahara kelas kemudian diserahkan kepada bendahara
osis umum (siswa) dengan bantuan pembina osis. Uang yang terkumpul bukan untuk
keperluan sekolah namun kegunaannya untuk kegiatan sosial anakn, misalnya anak
sakit. Dapat juga digunakan untuk membeli mukena atau karpet Mushola.
Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh
sekolah?
Kesesuaian antara rencana dan realisasi ya memang dharuskan, karena ini semua kan
dilaporkan ke Dinas. Jadi segala pengeluaran ya harus disesuaikan dengan rencana
yang telah tercantum di RKAS tersebut, harus matching.
Terus caranya bagaiamana pak?
Caranya ya harus mengirit-irit ya kan begitu istilahnya.
Jadi selama ini sudah sesuai ya?
Sudah sesuai, rinci dengan mata anggaran yang ada, operasional pembelajaran dan
pemeliharaan kecil. karena kan nantinya kami melakukan pertanggung jawaban
mengenai pengeluaran kebutuhan sekolah atas dana yang diterima. Selama saya disini
ya, baru 2 tahun itu cocok dan sesuai.
Kalau ada kerusakan sarana bagaimaan penanganannya?
Jika ada kerusakan sarana sekolah ya, kita melaporkan kerusakan dengan bukti fisik
dengan disertai proposal ke Dinas.
Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan
dan tanah?
Tentang proses pengadaan ya jadi disini saya sebagai pimpinan bersama bendahara,
tim pembelajaan, serta tim verifikasi/penerima pembelajaan barang. Kegiatan
pembelanjaan alat pembelajaran yang rutin dari BOS sesuai dengan ketentuan dan
rencana awal tahun, kalau ada pembangunan juga dilampirkan dan masuk anggaran
terperinci. Namun kebutuhan yang anggarannya sangat banyak dan membutuhkan
dana khusus dari pemerintah ya seandainya belum terealisasi maka kegiatan tertunda
mungkin tahun depan.
Contohnya pak?
-
Yaa itu mungkin pembangunan atau perbaikan sarana gedung.
Kalau untuk pembangunannya pak?
Dalam proses pembangunan berdasarkan kondisi nyata, jadi sesuai dengan kebutuhan
dan dana dari Pemerintah.
Langkahnya pak?
membuat proposal kemudian diajukan ke Dinas Pendidikan Kabupaten lalu Dinas
merekap dan mengajukan ke pusat.
Kondisi sarana saat ini bagaimana ya pak?
Saat ini yang terjadi Sekolah memiliki 18 kelas sebagai kegiatan pembelajaran
keseharian ya, namun rombongan belajar berjumlah 20. Sehingga saat ini ya
sementara menggunakan lab ipa dan ruang media.
Penyebabnya apa pak?
Kekurangan tersebut karena pada tahun ini kami menerima murid dengan jumlah
lebih. Karena kebutuhan masyarakat ya, masyarakat yang memang membutuhkan
pendidikan dengan catatan tahun ini kami akan tambahkan 2 ruang kelas. Jadi
sementara ini yang terjadi ya moving class ketika rombongan belajar lain akan
menggunakan ruang media atau lab ipa. Artinya tukar tempat selama pelajaran
berlangung.
Kok sampai saat ini kelasnya belum terbangun, kenapa pak?
Saat ini memang terhitung penambahannya terlambat terkait dengan perubahan
anggaran Pemerintah. Selain itu, penerimaan siswa jumlah lebih kami lakukan juga
demi terpenuhinya kebutuhan dan pelayanan siswa terkait kegiatan belajar.
Ada kendalanya kah pak?
Ya dirasa agak terganggu karena kan harus berpindah-pindah tempat. Namun ketika
sudah terbangun tentu lab ipa dan raung media akan digunakan sesuai dengan
fungsinya. Ya terkiat pengajuan permintaan pembangunan, sudah turun fakta
integritas, mungkin tinggal tunggu pelaksanaannya saja.
Kalau tanah gimana ya pak?
Untuk pengadaan tanah di sekolah ya sesuai dengan pemberian Pemerintah.
Bagaimana penyeleksian prioritas di dalam pengadaan?
Iya jadi seleksi prioritas kami lakukan sebagai langkah agar supaya segala kebutuhan
pembelajaran dapat terpenuhi. Jadi penyeleksian kami berdasarkan kebutuhan
pendidikan artinya kebutuhan yang dapat menunjang proses pembelajaran lebih kami
utamakan untuk diadakan. Misalnya papan tulis yang rusak, bangku kurang jadi kami
harus segera mengadakan, eternite pecah hadi segera diperbaiki karena mempengaruhi
atau dapat berdampak bahaya ketika proses belajar berlangsung.
Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai?
Penggunaan bahan habis pakai sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan, baik
menyangkut proses pembelajaran/kantor. Permintaan kepada bendahara barang,
karena bendahara barang kan tugasnya melapor barang yang diterima dan
penggunaannya.
Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai?
-
untuk pengunaan bahan tidak habis pakai biasa dengan istilah meminjam kepada
penanggung jawab barang tersebut. Segala barang yang tidak habis pakai ada yang
berada di kelas atau lab, kantor bahkan gudang yang maisng-maisng sudah ada
penanggung jawabnya sesuai dengan lokasi dengan pengawasan bagian pengelola
sarana dan prasarana. Contohnya LCD, laptop dll.
Bagaimana pengurusan dan pembagian tugas dalam pengelolaan sarpras?
Terkait sarana dan prasana pengelola sarana dan prasarana ada 3, yakni penanggung jawab 1 dan pembantu 2. Tugas penanggung jawab dalam pemeliharaan dan usulan rehabilitas, pencatatan inventarisasi barang dibantu oleh 2 lainnya. Masing-masing memiliki tugasnya, yakni pencatatan ATK dan fasilitas fisik yang pada akhirnya akan menyatu dan menjadi catatan inventaris Sekolah. Misalnya barang pembelajaran, fisik gedung dan fasilitas lain. Nah, itu akan menjadi dokumen SMPN 2 Tuntang.
Ada kah pengawasan dari bapak sebagai kepala sekolah? Saya melakukan pengawasan supervisi manajerial. Yaitu melakukan penilaian hasil kerja TU administrasi kepegawaian, penggunaan anggaran (bendahara), pengelolaan barang, kesiswaan, supervisi akademik. Pengawasn saya khususnya pengelolaan barang, format sesuai data terkait dengan penggunaan dan hasil penggunaan misalnya untuk pembelajaran yang artinya sampai pada sasaran. Pengawasan saya mengenai sarana secara langsung ke lapangan dan mengetahui bagaimana penggunaan barang-barang tersebut, jenis dan sumber dana misalnya, serta bagaimana keadaanya. Kemudian disini setiap ruang ada kotak yang tertulis inventaris sekolah, berupa pigura berisi barang apa saja yang ada di ruangan tersebut.
Manfaatnya apa pak? Gunanya adalah untuk mempermudah perhitungan aset sekolah.
Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban
kepada Dinas?
Iya ada.
Jangka waktunya pak?
laporan secara berkala yakni setiap 6 bulan sekali.
isi laporannya apa saja pak?
Segala hal terkait kekayaaan sekolah tentang sarpras dikelola dan pelaporan kita
lakukan ke Kanwil.
Kalau dari RKAS tadi ada laporannya?
Oh iya ada, pembelian dengan dana BOS pelaporannya secara berkala yakni 3 bulan
sekali, pelaporan ini termasuk semua hal tidak hanya sarana pembelajaran, namun
kebutuhan lainnya juga yang sesuai dengan RKAS.
Kalau laporan pembangunan gedung bagaimaana?
Dalam laporan yang berhubungan dengan pembangunan prasarana yang perolehan
dana dari pemerintah misalnya gedung, bantuan turun pada bulan Oktober dan
diberikan waktu 3 bulan untuk menyelesaikan pembangunan maka pada bulan ketiga
kami harus lapor, tidak hanya itu, laporan semacam itu akan dilakukan selama 3 kali
dimana bangunan berproses 25%, 75% yang terakhir laporan 100% selesai.
-
Pedoman Wawancara (Pengelola Sarpras)
Nama Responden : Bapak Edij
Nomor urut : dua
Jabatan : Guru
Tanggal : 31 Mei 2014
Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan?
Iya.
Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan?
Penentuan kebutuhan dilakukan pada awal tahun pelajaran/akhir tahun pelajaran. Jadi
masing-masing guru termasuk pengelola dimasing-masing lab mengajukan
kebutuhan, termasuk pembina masing-masing kegiatan eksrakulikuler. Jadi disini
dengan cara guru membuat program kerja kemudian mengajukan program kerja
tersebut dalam kegiatan rapat yang nantinya akan tersusun RKAS.
Ada seleksi kebutuhan kah pak?
Ada
Bagaimana langkahnya?
jadi kebutuhan masing-masing bidang tersebut akan diseleksi (ditampung). Lalu
sebagai pertimbangan kita lihat anggaran BOS yang kemudian menghasilkan skala
prioritas sesuai kegiatan pembelajaran. Nantinya hasil tersebut akan tercatat di RKAS
(Rencana Kerja Anggaran Sekolah).
Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan? Mohon
penjelasan.
Ada, jadi nanti kebutuhan dari masing-masing pihak akan dicatat, kemudian akan
diseleksi mana yang penting, mana yang belum penting an mana yang tidak terlalu
penting sesuai dengan kebutuhan sekolah sebagai penunjang pembelajaran.
Darimana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana?
Kegiatan sekolah hanya didanai dari BOS, ada dua jenis yang pertama itu dari Pusat
dan yang kedua dari daerah.
Bedanya apa ya pak antara BOS dan BOSDA?
Biasanya Bosda cenderung untuk kegiatan siswa seperti lomba dan bukan untuk
kegiatan pengadaan barang.
Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh
sekolah?
Namanya juga rencana, itu real saja ya rencana dan pelaksanaan kadang berbeda tapi
kan ada RKAS perubahan. Jadi kadang sesuai namun kadang ya ada perubahan dari
rencana namun kami tetap mempertanggung jawabkan. Untuk mempermudah LPJ ya
disamakan. Kalau anggaran yang sifatnya urgent, tidak masalah tetap dimasukkan ke
LPJ. Namun yang tidak bisa dibiayai sekolah maka tunggu biaya dari Pemerintah
dengan mengajukan proposal.
Jadi sering terjadi peruabahan pak?
-
Pembuatan perubahan RKAS ya sering terjadi, misalnya itu sarana prasarana ketika
bocor, ambruk, ada kegiatan yang dicancel. Karena yang seperti ini kan harus segera,
saya melakukan kerjasama dengan karyawan dan siswa. Sebagai kelancaran bagi
kelangsungan belajar mengajar.
Contoh lain pak?
Hal lain lagi yang membuat perubahan dari rencana ke dalam realisasi misalnya
kegiatan insidental dari Dinas, seperti lomba lintas alam. Apalagi saat ini dalam masa
transisi kurikulum, misalnya kegiatan workshop. Ini kan merubah anggaran.
Apa tidak ada anggaran sebagai biaya lain-lain pak?
Biaya lain-lain ya ada tapi kecil keran bos memang untuk siswa. Yaa untuk contoh
kerusakan tadi memang tidak selalu minta bantuan ke pusat selama kita mampu
dengan dana yang dimilki ya segeralah kita perbaiki.
Jadi memang diberikan kelonngaran untuk perubahan rencana ya pak?
Biasanya RKAS fleksibel. SPJ kan 3 wulan. Ada perubahan kegiatan yang sifatnya
urgent. Macam-macam tadi itu. Misal ada pengecatan itu rutin, ada perawatan , lampu
juga termasuk perawatan rutin, fasilitas lab komputer, dan fasilitas-fasilitas yang
membutuhkan biaya pemeliharaan. Air, perawatan mesin jahit, ada obras, genset
(listrik) karen kalau dibindang administrasi jamannya kan online, saat butuh data
listrik mati kan repot. Obat untuk ruang UKS, gudang juga. Tapi ketika secara sarana
prasarana kami gedungnya kurang, mala lab ipa dan lab media dapat digunakan untuk
kelas sementara.
Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan
dan tanah?
*Pengadaan sudah ada bagian pembelanjaan. Misalnya belanja kebutuhan sekolah
sudah ada tim belanja, pemeriksaan barang dan ada juga pencatat barang. Tim belanja
disini sebagai pihak yang melakukaan belanja barang yang dibutuhkan sebagai proses
pembelajaran dengan menggunakan prioritas yang telah ditentukan sebelumnya dan
mesti digunakan.
Tanahnhya?
Kalau tanah ya beli dan memang itu sudah dapat jatah dari Pemerintah.
Kemudian bangunannya pak?
Jika pengadaan dalam bangunan memang bertahap, artinya dulu hanya beberapa
ruangan, lama-lama bertambah.
Kondisi bangunan sat ini bagaimana pak? Kurang kah atau lebihkah?
Dalam pengadaan bangunan ya, sekarang ini sekolah memiliki 18 kelas dan 20
rombongan belajar, sehingga dari segi bangunan memang masih belum mencukupi.
Penyebabnya apa pak?
Pada tahun ini sekolah menerima peserta didik dengan jumlah yang lebih. Penerimaan
peserta didik dengan jumlah lebih karena kita harus melayani masyarakat, jadi ada
juga dorongan dari pihak masyarakat dan pihak komite. Pihak masyarakat sempat
menyampaikan “kalau anak-anak saya sekolah di Salatiga, harus bayar transportasi.”
Ada kah dorongan lain pak?
-
Dorongan lain juga berasal dari tokoh-tokoh masyarakat yang memang mengharuskan
kita menerima mereka.
Apakah hal ini juga dilaporkan ke Dinas?
Iya, jadi sekolah sudah menyampaikan hal ini kepada pihak Dinas dan diusulkan,
proposal sudah diajukan tapi sampai sekarang dana pembangunan gedung belum
turun. Makanya kadang-kadang kita lihat ditelevisi, bangunan ambruk, kita susah
untuk minta bantuan dana sebagai pembangunan gedung.
Kenapa belum ada kejelasan ya pak?
Sebetulnya sudah di setujui dan pengusulan juga sudah dilakukan 2 kali. Pimpinan
sudah datang ke Dinas, dengan membawa stampel, proposal, gambar (plan) dan
sepertinya sudah ada titik terang. Biasanya setelah mengajukan proposal, ACC, ikut
whorkshop (kepala sekolah dan pembantu Sarana dan Prasarana) dan biasanya ada
penandatanganan dan pencairan dana.
Bagaimana penyeleksian prioritas di dalam pengadaan?
Semua pengadaan yang kami lakukan sesuai dengan rencana yang telah tersusun di
RKAS ya, jadi kan situ sudah ada apa saja yang harus dbelanjakan. Seleksinya itu
yang diutamakan adalah hal-hal yang dapatberkaitan dengan hal-hal yang nantinya
sebagai pembelajaran di sekolah ini, misalnya pengadaan buku. Kemudian setelah
semua penunjang proses belajar terpenuhi ya baru kebutuhan lainnya dipenuhi.
Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai?
Dalam penggunaan bahan habis pakai contohnya yang rutin itu kan tinta/spidol. Terus
mungkin dari beberapa praktik ipa, kimia, sekali pakai termasuk keterampilan itu
juga, seni rupa dan seni budaya. Awal tahun atau awal bulan pembelajaan diberikan
kepada guru dan tergantung program pembelajaranya seperti apa dan kebutuhan apa
saja. Tugas guru kan membuat rencana pembelajaran, mengajar, lalu mengevaluasi.
Namun ada kalanya guru bidang studi yang membeli nanti dilaporkan ke bendahara.
Langkahnya pak?
Langkah disini berawal dari Bos yakni tim belanja membeli barang sesuai dengan
RKAS, lalu tim pemeriksa melihat barang-barang tersebut yang kemudian
disampaikan ke bapak ibu guru (bagaimana kualitas dan kesesuaiannya). Kemudian
tim pencatat barang masuk ke inventaris, dicatat sebagai barang belanja sekolah habis
pakai dan catatan mentok sampai SPJ (pembelian, pemeriksaan, penggunaan.
Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai?
Bahan tidak habis pakai berarti istilahnya kita pinjam. Contohnya dalam penggunaan
bahan tidak habis pakai seperti LCD, maka kegiatan belajar mengajar yang
membutuhkan LCD harus menggunakan LCD di lab atau aula atau meminjam LCD
yang tersimpan di gudang di bawah tanggung jawab pembantu sarana prasarana.
Bagaimana pengurusan sarana prasana bapak selama ini?
Cara kerja saya sebagai penanggung jawab sarana dan prasarana ya msalnya ada
kerusakan langsung disampakan kepada saya. Kalau memang bisa saya tangani ya
langsung saya perbaiki. Kalau Kerusakan yang sifatnya besar ya kita tampung dulu
dan kita sampaikan ke pimpinan lalu dikomunikasikan ke bendahara, ada anggaran
atau tidak.
-
Sebagai penanggung jawab sarana prasarana, selama ini pencatatannya seperti apa ya
pak?
Selama ini pencatatan secara lengkap ada di inventarisasi dan dilakukan oleh pihak
pembantu sarpras, itu berkaitan dengan kekayaan yang dimiliki oleh sekolah.
Pncatatannya itu tidak secara manual namun dengan sistem komputersasi. Jadi
istilahnya ya dapat mempermudah pengolahan laporan begitu ya.
Menurut bapak, pengawasan pimpinan selama ini bagaimana?
Pengawasan dari pimpinan artinya cenderung mendapatkan laporan, kadang-kadang
beliau langung turun ke lapangan. Misalnya kemarin tidak ada rencana pemetulan
tandon, namun rusak ya saya langsung lapor kepada pimpinan. Pengawasan sifatnya
memang tidak pasif, namun jika ada kekurangan langsung saya sampaikan dan
memang belum ada laporan khusus tentang sarpras kepada pimpinan.
Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban
kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon
dijelaskan.
Pertanggung jawaban jadi begini, dari pihak Dinas itu mempertanyakan ketika terjadi
pergantian kepala sekolah. Istilahnya monitoring 8 standar yang harus dipertanggung
jawabkan. Rutinitas akreditasi itu juga dilakukan 5 tahun sekali termasuk terkait
sarana prasarana. Kemudian kalau laporan ke instansi atasan ya ada sesuai dengan
permintaan Dinas juga, itu terjadi setiap setengah tahun sekali dan per tahun juga ada.
Laporannya berisi apa saja ya pak?
Itu laporan berisi semua aset yang dimiliki oleh sekolahan, dari yang kecil sampai
besar seperti irigasi, tanah, gedung, alat-alat sekolah. Nanti bisa lihat formatnya ke
pak Rohyadi.
Pedoman Wawancara (Kepala Tata Usaha)
Nama Responden : Bapak Catur
Nomor urut : tiga
Jabatan : Kepala tata usaha
Tanggal : 3 Juni 2014
Apakah sekolah melakukan penentuan kebutuhan?
Oh ya ada.
Bagaimana cara sekolah dalam melakukakan penentuan kebutuhan?
Dengan dirapatkan kemudian ditawarkan oleh masing-masing guru. Kemudian
masing-masing guru mengajukan permintaan (proposal sederhana). Setelah itu, guru
dan pihak yang membutuhkan barang menyampaikan kepada tim pengadaan barang,
tim bendahara dan kepala sekolah.
Ada pemilihan gitu ndak pak?
O iya, selanjutnya pesanan dari guru atau karyawan tadi dipilah-pilah dengan
pertimbangan apakah cukup atau tidak dari dana Bos yang dimiliki. Masalahnya kan
dana BOS sudah ada plotnya, ada sekian % untuk apa dan apa. Jadi kebutuhan
-
tersebut tidak selalu dipenuhi, sesuai dengan skala prioritas yang sudah tersusun dan
sesuai dengan persetujuan kepala sekolah ya tentunya. Mungkin permintaan tahun ini
bisa saja dipenuhi pada tahun berikutnya. Semuanya akan tercantum dalam RKAS.
Waktunya kapan pak?
Pada awal tahun anggaran atau akhir tahun ajaran.
Apakah sekolah mementingkan pemenuhan kebutuhan untuk pendidikan?
Oh iya, seperti yang saya sampaikan tadi bahwa segala kebutuhan yang dajukan tadi,
akan dipilah-pilah terlebih dahulu sebelum dilakukan pengadaan. Jadi disesuaikan
dengan kepentingannya berdasarkan dana yang dimiliki.
Dari mana sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana?
Sumber dana sekolah ada dari BOS dan dana rutin(bosda)
Berapa ya pak?
Dana BOS sudah dijatah untuk kegiatan ini itu yang sudah ditentukan tapi nominalnya
saya tidak hafal, lalu dana rutin ini diperoleh setiap tahun per siswa Rp 50.000.
Adakah masukan dari pihak masyarakat?
Sumbangan atau bantuan dari masyarakat kita tidak menerima. Jadi dana ya dari
pemerintah semua.
Bagaimana kesesuaian antara pengadaan dengan rencana yang telah ditetapkan oleh
sekolah?
Rencana penentuan barang atau sarana ya selama ini tercatat di RKAS, kita membuat
dengan ditanda tangani oleh Dinas. Oleh karenanya ya harus sesuai, jika ada
perubahan maka kita membuat RKAS perubahan.
Jika ada kerusakan bagaimana pak?
Untuk kerusakan sudah ada biaya anggaran dan masuk di RKAS, yang sebelumnya
memang sudah terencana. Jika ada kerusakan dadakan yang kita membuat RKAS
perubahan. Tapi kalai perbaikan besar ya kita mengajukan proposal ke Dinas,
kemudian menunggu dana tersebut turun, namun perbaikan kecil selama ini ya kita
kadang dapat menggunakan dana BOS asalkan nominalnya kecil..
Bagaimana cara sekolah dalam melakukan pengadaan alat pembelajaran, bangunan
dan tanah?
Pengadaan barang, prosesnya ya seperti awal tadi jadi pembelian sesuai dengan
kebutuhan sekolah atau guru sebagai penunjang proses pembelajaran oleh im
pembelajaan. Ada dropping dari Pemerintah dan ada juga kegiatan pembelajaan
sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan pedoman skala priotas dalam RKAS.
Bangunannya pak?
Ya sesuai dengan kebutuhan dengan pengajuan permintaan pembagunan ke Dinas.
Berkaitan dengan pengadaan sarana prasarana, sekolah kami memang kekurangan
kelas. Kami sudah mengajukan proposal melalui Dinas Kabupaten tentang hal
tersebut namun hingga saat ini belum ada kepastian. Slentingan kabar-kabar dapat itu
ya ada, tapi kemungkinan tidak dapat juga bisa.
Kurangnya kelas ini karena apa ya pak?
Karena penerimaan siswa dengan jumlah lebih.
Sebabnya apa pak?
-
Sebenarnya kan ini juga kebijakan sekolah. Ya namanya lembaga pendidikan ya kita
selalu berusaha untuk maju. Artinya ini sebagai upaya untuk meningkatkan status ke
standar nasional (misalnya) jumlah siswa sekian, nilai sekian, hasil lulusan sekian,
kita kan harus berfikir maju untuk meningkatkan sekolah. Selain itu kita juga harus
memberikan pelayanan kepada masyarakat mengenai pendidikan ya tentunya. Hal
tersebutlah yang menjadi pertimbangan kami. Penerimaan khusus ya kita minta ijin,
ini juga animo masyarakat jumlah pendaftaran sekian namun kelas sekian.
Adakah ijin ke Dinas?
Iya kami mengusahakan ijin atau menanyakan boleh atau tidaknya kami menerima
siswa dengan jumlah lebih yang nantinya menempati ruang media dan lab sementara.
Ijinnya bagaimana?
Sebelum permohonan tertulis ya awalnya pimpinan datang ke Dinas istilahnya loby
ya, kalau boleh ya baru kita masukkan permohonan secara tertulis. Jadi memang
Dinas juga mempertimbangkan beberapa hal, contohnya seperti bagaimana
strategisnya Sekolah, salah satunya dengan pertimbangan jarak SMPN 2 Tuntang
dengan SMP lainnya. Untuk pengadaan tanah selama ini tidak ada tambahan ya,
karena memang sesuai dengan pemberian dari Pemerintah. Menurut saya sekolah juga
sudah memiliki tanah yang sangat luas.
Pengadaan tanahnya pak?
Tanah itu sejak awal hingga sekarang belum ada tambahan, jadi dulunya memang ada
jatah dari Pemerintah dan ya memang cukup luas. Lokasi tanah juga tidak
memungkinkan untuk kita bangun semua, ada juga sisa yang artinya belum dapat kita
manfaatkan sebagai prasarana untuk belajar. Saat ini yang tersisa berupa sawah dan
kami gunakan untuk usaha, dikelola oleh orang lain dengan sistem bagi hasil. Namun
hasilnya juga tidak bisa diharapkan, karena istilahnya sawah tadah hujan jadi setahun
sekali baru panen dan hasilnya tidak tentu.
Bagaimana sekolah menggunakan bahan habis pakai?
Pemakaian bahan habis pakai ya setelah dibeli barang-barang tersebut dengan dana
BOS atau dana rutin akan masuk ke pencatatan buku pembelian. Lalu pembagian atau
penggunaan juga sepengetahuan petugas sarana prasana.
Menurut bapak, bagaimana pencatatannya selama ini?
Aturan main petugas pengurus barang ya mencatat, namun saat ini pencatatan belum
maksimal. Hal tersebut yang memicu ketidak sesuaian antara barang yang ada dengan
catatan, maka pertugas melakukan penelusuran untuk mencari dimana dan siapa yang
mengambil barang tersebut. Yaa barang-barang tersebut biasanya diberikan oleh guru
di awal bulan setelah pembelajaan, dan seharusnya pemberian barang disertai dengan
tanda terima yakni ttd guru yang bersangkutan. Tapi ya sok lali.
Bagaimana cara sekolah menggunakan bahan tidak habis pakai?
Dalam penggunaan bahan tidak habis pakai ya menggunakan sistem pinjam ya, jadi
guru atau pohak yang bersangkutan meminjam barang dengan persetujuan dari pihak
pengelola barang yang disertai dengan pencatatan tanggal pinjam dan
pengembaliannya.
Bagaimana pembagian tugas dalam pengelolaan sarpras?
-
Dalam sarana prasarana ada 1 penanggung jawab dan 2 pembantu dalam pengurusan. Aktifitas tersebut juga tidak terlepas dari kepala sekolah yang mengawasi dan guru karyawan sebagai pendukung.
Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban
kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan?
Iya.
Bapak bisa menjelakan sedikit ya?
Laporan ada melalui aset daerah ada yakni aset daerah Pemerintah Kabupaten.
Pengelola aset daerah itu ya ada laporannya yang dibuat oleh pengelola sarana dan
prasarana. Biasanya ada undangan secara tertulis yang berisi permintaan dari Dinas
Pemerintah Kabupaten Semarang bagian aset daerah. Surat ini berisi tentang
permintaan Dinas bagi sekolah agar melakukan pelaporan tentang sarana prasaran
sekolah. Laporan ini dilakukan setiap satu semester.
Pedoman Wawancara (Pengelola Sarpras)
Nama Responden : Bapak Rohyadi
Nomor urut : Empat
Jabatan : Pegawai tata usaha
Tanggal : 9 Juni 2014
Bagaimana pengurusan sarpras selama ini khususnya berkaitan dengan pancatatan?
Pengurusan saya selama ini ya, kadang-kadang sok tidak sesuai aturan. Karena terus
terang saja pencatatan di buku administrasi banyak yang kosong.
Lalu selama ini pelaksanaan pencatatan bapak bagaimana?
Saya hanya rutin menulis tentang inventarisasi sekolah, tidak pada buku inventaris
sekolah melainkan saya tulis dengan komputer tersimpan di data sekolah, sy juga
simpan di FD.
Kalau pencatatanya tidak ada, lalu bagaimana bapak mencatat inventarisasinya?
Jadi pencaatan inventaris ini alurnya, begitu barang dibeli saya catat, pencatatan saya
menggunakan BON.
Catatan kartu barang ada pak?
Kalau untuk kartu barang saya tidak catat namun ada bukti BON barang jika saya
menerima dan mengeluarkan barang, namun saat ini tidak saya pindah ke daftar buku
barang.
Saat ini bapak tidak mencatat di buku administrasi, dengan begitu kendala tentu ada
pak jika pabak melaksanakan laporan?
Tanpa pencatatan demikianpun, selama ini kami bisa menjalankan laporan
pertanggung jawaban dengan baik. Ya meskipun kadang-kadang ada barang dan
catatan yang tidak sesuai yang akhinya saya harus menelusuri, dalam arti saya harus
bertanya kepada guru-guru dan pihak terkait.
-
Apakah sekolah mempunyai catatan sebagai alat administratif terkait barang-barang
yang dimiliiki sekolah? (buku inventarsasi, buku pembelian, buku penghapusan dan
kartu barang). Mohon penjelasan ya pak.
Sekolah mempunyai buku pembelian, kartu barang, dan buku inventaris. Kalau untuk
buku penghapusan kami tidak punya, karena jarang sekali ada penghapusan.
proses penghapusannya seperi apa?
Penghapusan barang di sekolah dilakukan oleh pihak Dinas, dengan diawali surat
penawaran atau dapat juga dengan permintaan dari sekolah. Pada tahun ini ada
penawaran penghapusan dan kami ikut. Barang-barang sudah diambil, tetapi SK
belum turun.
Lalu tanpa catatan buku penghapusan, bagaimana bapak melanjutkan pencataan
kekayaan sekolah?
Jika ada penghapusan ya berarti barang-barang tersebut secara otomatis tidak masuk
ke inventaris sekolah, untuk barang-barang inventaris sekolah selama masih ada
meskipun rusak ya tetep kami masukan ke dalam kekayaan sekolah. Kemudian akan
terhapus dari catatan setelah Dinas membawanya keluar dr sekolah.
Apa syarat penghapusan barang pak?
Penghapusan ini berlaku untuk barang-barang yang sudah benar-benar tidak dapat
digunakan lagi, artinya barang yang sudah pernah diperbaiki namun tidak bisa
difungsikan lagi. Maka yang demikian saya masukkan ke daftar barang yang kami
ajukan sebagai barang yang perlu dihapus.
Kalau pengurusan bapak?
Pengurusan saya selama ini sedikit belum sesuai. Aturan pencatatan seharusnya buku
pembelian dan kartu barang kan terisi lengkap, namun saat ini saya memang tidak
melakukan pencatatannya. Tetapi ya itu tadi, saya rutin menulis tentang inventarisasi
sekolah, tidak pada buku inventaris sekolah melainkan saya tulis dengan komputer
tersimpan di data sekolah, saya juga simpan di FD.
pencatatan Inventaris langkahnya bagaimana pak?
Jadi pencatatan inventaris ini alurnya, begitu barang dibeli saya catat, pencatatan saya
menggunakan BON.
Selama ini bapak tidak melakukan pencatatan di buku pembelian, padahal bukunya
ada. Itu sebabnya apa?
Ya karena memang beberapa pencatatan salah satunya buku pembelian itu tidak
bermanfaat terhadap laporan pertanggung jawaban terkait inventarisasi, jadi sekolah
memang tidak membuatnya.
Kartu barang bagaimana?
Kalau untuk kartu barang saya tidak catat namun ada bukti BON barang jika saya
menerima dan mengeluarkan barang, namun saat ini tidak saya pindah ke daftar kartu
barang.
Apakah kendala yang ditemukan selama ini jika pencatatan belum lengkap?
Tanpa pencatatan legkap pun, selama ini kami bisa menjalankan laporan pertanggung
jawaban dengan baik. Ya meskipun kadang-kadang ada barang yang tidak sesuai
-
dengan catatan, akhinya saya harus menelusuru, dalam arti saya harus bertanya
kepada guru-guru dan pihak tertentu.
Apakah sekolah melakukan inventarisasi sebagai laporan pertanggung jawaban
kepada instansi atasan (Kanwil) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan? Mohon
dijelaskan.
Pertanggung jawaban khusus sarpras ke Kanwil kabupaten Semarang ada, itu
dilakukan pada setiap semester dan setiap tahun. Saya sendiri yang melakukannya dan
itu berisi seluruh kekayaan yang dimliki oleh sekolah. Satu semester itu untuk laporan
bulan 1-6 dan satu tahun untuk bulan 1-12.
Apa sajakah komponen yang dilaporkan?
Nanti saya perlihatkan formatnya, bisa difoto kopi. Yang jelas semua berisi tentang
kekayaan yang dimiliki sekolah, dari yang masih baik sampai yang tidak dapat
digunakan. Sarana dan prasarana semua masuk di laporan.
Pedoman Wawancara (Bendahara Sekolah)
Nama Responden : Ibu Isti
Nomor urut : lima
Jabatan : Guru
Tanggal : 10 Juni 2014
Dari mana cara sekolah mendapatkan dana untuk pengadaan sarana?
Sekolah memperoleh dana hanya dari BOS, ada BOS pusat dan BOS daerah.
Perolehannya dengan jangka waktu berapa lama bu?
Dana BOS pusat diperoleh pertahun anggaran tetapi penerimaannya 3 bulan sekali
dan BOS daerah penerimaanya per tahun.
Berapa jumlah dana tersebut?
BOS pusat nominalnya @ Rp 710.000 x jumlah siswa. Kemudian untuk jumlah BOS
daerah itu @ Rp 50.000 x jumlah siswa yang diterima setiap satu tahun sekali.
Bagaimana cara sekolah mendapatkan dana tersebut?
Langkah penerimaan dana yang dilakukan adalah setiap tahun ajaran awal, sekolah
mendata jumlah siswa dari kelas 7 sampai 9. Kemudian dari jumlah siswa tersebut,
diajukan melalu dinas pendidikan, sekitar 1 bulan dana baru dapat diterima.
Penggunaannya bu?
Kalau BOS itu digunakan untuk biaya operasional sekolah, lain ya dengan gedung
gitu. Kalau untuk pengadaan gedung itu sesuai dengan dana dari pemerintah.
Bagaimana penyeleksian prioritas di dalam pengadaan?
Iya BOS kan sudah ada rinciannya untuk apa saja. Tujuannya memang untuk
membatu dalam pembiayaan operasional sekolah. Jadi ya pengadaan dan pembelajaan
kami sesuai dengan aturan yang telah ditentukan, dan mengutamakan kebutuhan
untuk pebelajaran dan segala operasional sekolah.
-
Lampiran 3
Data Reduction
NO UNSUR MANAJEMEN
SARANA DAN PRASARANA RESPONDEN HASIL WAWANCARA
1. Penentuan kebutuhan Cara sekolah melakukan penentuan kebutuhan
Kepala Sekolah Dengan melakukan rapat kegiatan koordinasi untuk mempersiapkan kegiatan satu tahun ke depan di awal tahun ajaran. Sebelumnya guru melakukan analisi kebituhannya dahulu.
Pengelola Sarpras Guru membuat program kerjadenagn analisis kebutuhan kemudian mengajukan program kerja tersebut dalam kegiatan rapat yang nantinya akan tersusun RKAS, pembuatan pada awal tahun ajaran.
Kepala TU Dengan dirapatkan pada awal tahun anggaran/ajaran, kemudian ditawarkan oleh masing-masing guru. Kemudian masing-masing guru mengajukan permintaan (proposal sederhana) atas analissi kebutuhan. Setelah itu, guru dan pihak yang membutuhkan barang menyampaikan kepada tim pengadaan barang, tim bendahara dan kepala sekolah. semuanya akan tercantum di rencana kerja anggaran sekolah.
Mengutamakan kepentingan pendidikan
Kepala Sekolah Skala prioritas sesuai dengan kepentingan penyelenggaraan proses pembelajaran yang menyertai alat bantu untuk membantu guru dalam kelengkapan administrasi, alat peraga, alat media, buku siswa dan buku guru.
-
Pengelola Sarpras jadi nanti kebutuhan dari masing-masing pihak akan dicatat, kemudian akan diseleksi mana yang penting, mana yang belum penting an mana yang tidak terlalu penting sesuai dengan kebutuhan sekolah sebagai penunjang pembelajaran.
Kepala TU Oh iya, seperti yang saya sampaikan tadi bahwa segala kebutuhan yang dajukan tadi, akan dipilah-pilah terlebih dahulu sebelum dilakukan pengadaan. Jadi disesuaikan dengan kepentingannya seperti apa dan berdasarkan dana yang dimiliki. Jadi kebutuhan tersebut tidak selalu dipenuhi, sesuai dengan skala prioritas yang tersusun. mungkin permintaan tahun ini bisa saja dipenuhi ada tahun berikutnya, ya sesuai dengan RKAS tadi.
2. Proses pengadaan Realisasi atas penentuan kebutuhan
Kepala Sekolah Jadi segala pengeluaran ya harus disesuaikan dengan rencana yang telah tercantum di RKAS tersebut, harus matching. karena ini semua kan dilaporkan ke Dinas.
Pengelola Sarpras Namanya juga rencana, itu real saja ya rencana dan pelaksanaan kadang berbeda tapi kan ada RKAS perubahan. Jadi kadang sesuai namun kadang ya ada perubahan dari rencana namun kami tetap mempertanggung jawabkan.
Kepala Tata Usaha Rencana penentuan barang atau sarana ya selama ini tercatat di RKAS, kita membuat dengan ditanda tangani oleh Dinas. Oleh karenanya ya harus sesuai, jika ada perubahan maka kita membuat RKAS perubahan.
-
Biaya Pengadaan
Kepala Sekolah Dana diperoleh dari BOS, BOS pusat dan BOS daerah. Perolehan dari Pemerintah diterima 3 bulan sekali dan daerah setahun sekali.
Pengelola Sarpras Kegiatan sekolah hanya didanai dari BOS, ada dua jenis yang pertama itu dari Pusat dan yang kedua dari daerah.
Kepala TU Sumber dana sekolah ada dari BOS dan dana rutin (bosda).
Bendahara Sekolah memperoleh dana hanya dari BOS, ada BOS pusat dan BOS daerah. Penerimaan bos pusat 3 bulan sekali dan pertahun untuk bosda.
Cara memperoleh Dana
Kepala Sekolah Iya jadi pada awal tahun, sekolah mengumpulkan data jumlah siswa pada tahun ini ke Dinas. Hal ini sebagai permohonan permintaan dana BOS ya. Data tersebut yang akan menentukan berapa jumlah dana BOS yang akan diterima selama satu tahun.
Bendahara Langkah penerimaan dana yang dilakukan adalah setiap tahun ajaran awal, sekolah mendata jumlah siswa dari kelas 7 sampai 9. Kemudian dari jumlah siswa tersebut, diajukan melalu dinas pendidikan, sekitar 1 bulan dana baru dapat diterima.
-
Pengadaan alat pembelajaran
Alat pembelajaran
Kepala Sekolah Kegiatan pembelanjaan alat pembelajaran yang rutin dari BOS sesuai dengan ketentuan dan rencana awal tahun
Pengelola Sarpras Tim belanja disini sebagai pihak yang melakukaan belanja barang yang dibutuhkan sebagai proses pembelajaran dengan menggunakan prioritas yang telah ditentukan sebelumnya dan mesti digunakan.
Kepala TU Pengadaan barang, prosesnya ya seperti awal tadi jadi pembelian sesuai dengan kebutuhan sekolah atau guru sebagai penunjang proses pembelajaran.
Bangunan
Kepala Sekolah Berdasarkan kondisi nyata dan penentuan sesuai kebutuhan dan dana dari Pemerintah. Saat ini yang terjadi Sekolah memiliki 18 kelas sebagai kegiatan pembelajaran keseharian ya, namun rombongan belajar berjumlah 20. Sehingga saat ini ya sementara menggunakan lab ipa dan ruang media. Kekurangan tersebut karena pada tahun ini kami menerima murid dengan jumlah lebih. Karena kebutuhan masyarakat ya, masyarakat yang memang membutuhkan pendidikan dengan catatan tahun ini kami akan tambahkan 2 ruang kelas. Jadi sementara ini yang terjadi ya moving class ketika rombongan belajar lain akan menggunakan ruang media atau lab ipa. Artinya tukar tempat selama pelajaran berlangung.
-
Pengelola Sarpras Jika pengadaan dalam bangunan memang bertahap, artinya dulu hanya beberapa ruangan, lama-lama bertambah. Dalam pengadaan bangunan ya, sekarang ini sekolah memiliki 18 kelas dan 20 rombongan belajar, sehingga dari segi bangunan memang masih belum mencukupi. Karena pada tahun ini sekolah menerima peserta didik dengan jumlah yang lebih. Penerimaan peserta didik dengan jumlah lebih karena kita harus melayani masyarakat, jadi ada juga dorongan dari pihak masyarakat dan pihak komite.
Kepala TU Ya sesuai dengan kebutuhan dengan pengajuan permintaan pembagunan ke Dinas. Berkaitan dengan pengadaan sarana prasarana, sekolah kami memang kekurangan kelas. Kami sudah mengajukan proposal melalui Dinas Kabupaten tentang hal tersebut namun hingga saat ini belum ada kepastian.
Tanah
Kepala Sekolah Untuk pengadaan tanah di sekolah ya sesuai dengan pemberian Pemerintah.
Pengelola Sarpras Kalau tanah ya beli, dan itu sudah ada jatah dari Pemerintah.
Kepala TU Tanah itu sejak awal hingga sekarang belum ada tambahan, jadi dulunya memang ada jatah dari Pemerintah dan ya memang cukup luas.
-
Skala prioritas pengadaan
Kepala Sekolah penyeleksian kami berdasarkan kebutuhan pendidikan artinya kebutuhan yang dapat menunjang proses pembelajaran lebih kami utamakan untuk diadakan.
Pengelola Sarpras Seleksinya itu yang diutamakan adalah hal-hal yang dapatberkaitan dengan hal-hal yang nantinya sebagai pembelajaran di sekolah ini
Bendahara Sekolah pengadaan dan pembelajaan kami sesuai dengan aturan yang telah ditentukan, dan mengutamakan kebutuhan untuk pebelajaran dan segala operasional sekolah.
Pelaksana Pengadaan
Kepala Sekolah Tentang proses pengadaan ya jadi disini saya sebagai pimpinan bersama bendahara, tim pembelajaan, serta tim verifikasi/penerima pembelajaan barang.
Pengelola Sarpras Pengadaan sudah ada bagian pembelanjaan. Misalnya belanja kebutuhan sekolah sudah ada tim belanja, pemeriksaan barang dan ada juga pencatat barang. Tim belanja disini sebagai pihak yang melakukaan belanja barang yang dibutuhkan sebagai proses pembelajaran dengan menggunakan prioritas yang telah ditentukan
Kepala TU Pengadaan barang, prosesnya ya seperti awal tadi jadi pembelian sesuai dengan kebutuhan sekolah atau guru sebagai penunjang proses pembelajaran oleh tim pembelajaan.
-
3 Pemakaian Bahan habis pakai
Kepala Sekolah Penggunaan bahan habis pakai sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan, baik menyangkut proses pembelajaran/kantor.
Pengelola Sarpras Awal tahun atau awal bulan pembelajaan diberikan kepada guru dan tergantung program pembelajaranya seperti apa dan kebutuhan apa saja.
Kepala TU Pemakaian bahan habis pakai ya setelah dibeli barang-barang tersebut dengan dana BOS atau dana rutin akan masuk ke pencatatan buku pembelian. Lalu pembagian atau penggunaan juga sepengetahuan petugas sarana prasarana.
Bahan tidak habis pakai
Kepala Sekolah untuk pengunaan bahan tidak habis pakai biasa dengan istilah meminjam kepada penanggung jawab barang tersebut
Pengelola Sarpras Bahan tidak habis pakai berarti istilahnya kita pinjam dan itu berada dibawah tanggung jawab saya.
Kepala TU Dalam penggunaan bahan tidak habis pakai ya menggunakan sistem pinjam ya, jadi guru atau pohak yang bersangkutan meminjam barang dengan persetujuan dari pihak pengelola barang yang disertai dengan pencatatan tanggal pinjam dan pengembaliannya.
-
4 Pengurusan dan Pencatatan Pengurusan
Kepala Sekolah Terkait sarana dan prasana pengelola sarana dan prasarana ada 3, yakni penanggung jawab 1 dan pembantu 2. Tugas penanggung jawab dalam pemeliharaan dan usulan rehabilitas, pencatatan inventarisasi barang dibantu oleh 2 lainnya. Kemudian disini setiap ruang ada kotak yang tertulis inventaris sekolah, berupa pigura berisi barang apa saja yang ada di ruangan tersebut. Gunanya adalah untuk mempermudah perhitungan aset sekolah.
Pengelola Sarpras Cara kerja saya sebagai penanggung jawab sarana dan prasarana ya msalnya ada kerusakan langsung disampakan kepada saya. Kalau memang bisa saya tangani ya langsung saya perbaiki. Kalau kerusakan yang sifatnya besar ya kita tampung dulu dan kita sampaikan ke pimpinan lalu dikomunikasikan ke bendahara, ada anggaran atau tidak. pengelolaan ini dibantu oleh 2 rekan saya.
Kepala TU Menurut saya saat ini pencatatan belum maksimal bahkan sering lupa. Hal tersebut yang memicu ketidak sesuaian antara barang yang ada dengan catatan, maka pertugas melakukan penelusuran untuk mencari dimana dan siapa yang mengambil barang tersebut.
Pembantu Sarpras Pengurusan saya selama ini ya, kadang-kadang tidak sesuai aturan. Karena terus terang saja pencatatan di buku administrasi banyak yang kosong.
-
Pencatatan (Instrumen Administratif )
Pengelola Sarpras Selama ini pencatatan secara lengkap ada di inventarisasi dan dilakukan oleh pihak pembantu sarpras, itu berkaitan dengan kekayaan yang dimiliki oleh sekolah.
Kepala TU Aturan main petugas pengurus barang ya mencatat, namun saat ini pencatatan belum maksimal. Hal tersebut yang memicu ketidak sesuaian antara barang yang ada dengan catatan, maka pertugas melakukan penelusuran untuk mencari dimana dan siapa yang mengambil barang tersebut.
Pembantu Sapras Pengurusan saya selama ini sedikit belum sesuai. Aturan pencatatan seharusnya buku pembelian dan kartu barang kan terisi lengkap, namun saat ini saya memang tidak melakukan pencatatannya. Tetapi ya itu tadi, saya rutin menulis tentang inventarisasi sekolah, tidak pada buku inventaris sekolah melainkan saya tulis dengan komputer tersimpan di data sekolah, saya juga simpan di FD.
-
Buku Inventarisasi : ada (Dokumentasi)
Jadi pencatatan inventaris ini alurnya, begitu barang dibeli saya catat, pencatatan saya menggunakan BON.
Saya hanya rutin menulis tentang inventarisasi sekolah, tidak pada buku inventaris sekolah melainkan saya tulis dengan komputer tersimpan di data sekolah, sy juga simpan di FD.
Buku Penghapusan : tidak ada
Karena Penghapusan barang di sekolah dilakukan oleh pihak Dinas, dengan diawali surat penawaran atau dapat juga dengan permintaan dari sekolah. Jika ada penghapusan ya berarti barang-barang tersebut secara otomatis tidak masuk ke inventaris sekolah, untuk barang-barang inventaris sekolah selama masih ada meskipun rusak ya tetep kami masukan ke dalam kekayaan sekolah.
Buku Pembelian : ada (Dokumentasi)
Tidak melakukan pencatatan, Ya karena memang beberapa pencatatan salah satunya buku pembelian itu tidak bermanfaat terhadap laporan pertanggung jawaban terkait inventarisasi, jadi sekolah memang tidak membuatnya.
Kartu Barang : ada (Dokumentasi)
Kalau untuk kartu barang saya tidak catat namun ada bukti BON barang jika saya menerima dan mengeluarkan barang, namun saat ini tidak saya pindah ke daftar kartu barang.
-
5 Peran Kepala Sekolah Pengawasan Pengelolaan dan Kondisi
Kepala Sekolah Pengawasan saya mengenai sarana secara langsung ke lapangan untuk mengetahui bagaimana penggunaan barang dan bagaimana keadaanya.
Pengelola Sarpras Pengawasan dari pimpinan artinya cenderung mendapatkan laporan secara lisan, kadang-kadang beliau langung turun ke lapangan.
Komunikasi
Pengelola Sarpras Kerusakan yang sifatnya besar ya kita tampung dulu dan kita sampaikan ke pimpinan lalu dikomunikasikan ke bendahara, ada anggaran atau tidak.
6 Pertannggungjawaban Laporan Inventarisasi
Kepala Sekolah laporan secara berkala yakni setiap 6 bulan sekali isinya Segala hal terkait kekayaaan sekolah tentang sarpras dikelola dan pelaporan kita lakukan ke Dinas Pendidikan Kab Semarang.
Pengelola Sarpras laporan ke instansi atasan ya ada sesuai dengan permintaan Dinas juga, itu terjadi setiap setengah tahun sekali dan per tahun juga ada
Kepala TU Laporan ada melalui aset daerah ada yakni aset daerah Pemerintah Kabupaten. Pengelola aset daerah itu ya ada laporannya yang dibuat oleh pengelola sarana dan prasarana.
Pembantu Sarpas Pertanggung jawaban khusus sarpras ke Kanwil
-
kabupaten Semarang ada, itu dilakukan pada setiap semester dan setiap tahun.
Komponen dalam Laporan
Pengelola Sarpras Itu laporan berisi semua aset yang dimiliki oleh sekolahan, dari yang kecil sampai besar seperti irigasi, tanah, gedung, alat-alat sekolah.
Pembantu Sarpras Nanti saya perlihatkan formatnya, jelas semua berisi tentang kekayaan yang dimiliki sekolah, dari yang masih baik sampai yang tidak dapat digunakan. Sarana dan prasarana semua masuk di laporan.
-
Lampiran 4
Data Display
Manajemen Sarana Prasarana di SMPN 2 Tuntang Tahun Ajaran 2013/2014
Penentuan Kebutuhan
- Langkah penentuan kebutuhan
a. Guru melakukan analisis kebutuhan
b. Mengadakan Rapat di awal tahun ajaran.
c. Guru mengajukan kebutuhan yang diperlukan untuk satu tahun ke depan.
d. Penyeleksian kebutuhan disesuai dengan kepentingan pembelajaran.
e. Menghasilkan rencana kerja anggaran sekolah (RKAS).
Makna :
1. Analisis kebutuhan oleh masing-masing guru sesuai dengan pogram pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
2. Sekolah mengadakan rapat pada awal tahun ajaran dalam melakukan kegiatan
penentuan kebutuhan untuk satu tahun ke depan.
3. Kebutuhan apa saja yang telah ditentukan, akan tersusun sebagai skala prioritas
dalam susunan rencana untuk pengadaan.
Proses Pengadaan
- Realisasi atas penentuan kebutuhan
a. Sesuai dengan rencana yang telah disusun di awal tahun dalam kegiatan rapat.
- Biaya pengadaan
a. Pemerintah pusat.
b. Pemerintah daerah.
- Pengadaan alat pembelajaran
a. Pengadaan alat pembelajaran dilakukan oleh pihak pembelajaan.
b. Pembelajaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan pada awal tahun.
- Pengadaan bangunan
a. Sesuai kondisi nyata kebutuhan sekolah.
b. Realisasi pengadaan atas kebutuhan bangunan tergantung dana dari Pemerintah.
- Pengadaan tanah
Sesuai dengan pemberian dari Pemerintah.
Makna :
1. Pelaksanaan pengadaan diseuaikan dengan rencana yang telah disusun.
2. Dana yang digunakan untuk biaya pengadaan berasal dari Pemerintah.