viii. dtm bioreaktor dan kegunaannya

33
m. k. DASAR TEKNOLOGI MIKROBIAL TIN 232/1 (2-0) DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN 2007

Upload: eko-nopianto

Post on 19-Jun-2015

1.200 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

m. k. DASAR TEKNOLOGI MIKROBIAL

TIN 232/1 (2-0)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

2007

Page 2: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Bioreaktor merupakan peralatan atau wadah dimana di dalamnya terjadi transformasi biokimia dengan adanya aktivitas sel mikroba atau enzim

Memberikan lingkungan yang terkontrol (suhu, pH, O2 terlarut, dll) untuk

pertumbuhan mikroba dalam menghasilkan produk yang diinginkan

Page 3: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Berdasarkan Tipe Agen Biologis : Bioreaktor

mikrobial Bioreaktor enzim

Berdasarkan Kebutuhan Proses : Aerobik :

terendam Permukaan anaerobikBerdasarkan Metode

Aerasi : Kultur diam Labu kocok Bioreaktor

berpengaduk (STR)

Bioreaktor kolom gelembung/bubble column

Air lift Fluidized-bed

Page 4: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Tidak ada tenaga yang digunakan untuk aerasi

aerasi tergantung pada transfer oksigen melalui

permukaan kultur

Biasanya digunakan dalam skala kecil, dimana pasokan oksigen tidak terlalu penting

Jenisnya :a.T-Flasksb.Fernback flasksc.Kultur Permukaan

Page 5: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Digunakan pada kultur sel hewan skala kecil Inkubasi dilakukan secara

horizontal untuk memperluas permukaan

Contoh : teh Kombucha (teh yang diinokulasi dengan

khamir dan bakteri asam laktat)

Page 6: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Penggunaannya tidak terbatas di laboratorium Contoh : pembuatan asam sitrat oleh

Aspergillus niger dengan menggunakan tray (baki)

Page 7: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Biasanya digunakan pada kultivasi sel skala kecil Shaker OTR (oxygen transfer rate) lebih tinggi

dibanding pada kultur diam Keterbatasan transfer oksigen masih tidak dapat

dihindari apabila menginginkan densitas sel yang tinggi

Baffle meningkatkan efisiensi transfer O2 (Orbital Shaker)

Baffle

Page 8: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

(stirred tank bioreactor = STR)

Page 9: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Sistem agitasi Sistem pemasokan oksigen Sistem Pengendalian Busa Sistem Pengendalian Suhu Sistem Pengendalian pH Lubang (port) pengambilan sampel Sistem Pembersihan dan Sterilisasi Saluran untuk mengumpulkan dan

mengeluarkan isi bioreaktor

Page 10: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Condensor

Aerator

Penangas air

BioreaktorTangki Teraduk

Page 11: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Bioreaktor skala laboratorium dengan volume kurang dari 10 L terbuat dari gelas Pyrex

Bioreaktor yang lebih besar terbuat dari stainless steel

Bentuk geometri hampir silindris atau mempunyai bentuk dasar melengkung untuk membantu pencampuran (mixing) isi bioreaktor.

Mempunyai konstruksi berukuran (dimensi) standar (e.g. International Standards Organization dan British Standards Institution) yang memperhitungkan keefektifan pencampuran dan konsiderasi struktur.

Keterangan :Da : Diameter impeller (agitator); Dt : diameter tangki; Db : Diameter baffleHl : Tinggi cairan dalam bioreaktor; Ht : Tinggi bioreaktor L : Lebar bilah Impeller; W : Tinggi bilah Impeller E : Jarak antara pertengahan bilah impeller

Page 12: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Secara mekanis bioreaktor dilengkapi dengan : sparger dan turbin Rushton,dengan dimensi :

Nisbah (Ratio) Nilai Catatan

Tinggi cairan dalam bioreaktor thd tinggi bioreaktor

HL/

H

t

~0.7-0.8 Tergantung dari banyaknya busa yang diproduksi selama kultivasi

tinggi bioreaktor thd diameter tangki Ht/Dt ~1 - 2 Reaktor Eropa cenderung lbh tinggi dr pd disain USA

Diameter impeller thd diameter tangki Da/

D

t

1/3 - 1/2 Rushton Turbine reactors biasanya 1/3 dr diameter tangki

Axial flow impeller lebih besar.

Diameter baffle thd diameter tangki Db/

D

t

~0.0.08 - 0.1

Tinggi bilah Impeller thd diameter impeller W/D

a

0.2

Lebar bilah Impeller thd diameter impeller L/Da 0.25

Jarak antara pertengahan bilah impeller dgn tinggi bilah impeller

E/W 1 Perbandingan antara tinggi dengan diameter bioreaktor = "aspect ratio".

Page 13: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Volume Headspace Suatu bioreaktor terbagi menjadi : volume kerja (working

volume) dan volume head-space . Volume kerja : fraksi volume total yang dipakai media, mikroba

dan gelembung gas volume yg tersisa = “head-space”.

Umumnya volume kerja : 70-80 % volume bioreaktor, tergantung busa yang terbentuk

Bila banyak busa yg terbentuk, maka dibutuhkan “headspace” lebih besar dan volume kerja yang lebih kecil

Page 14: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

(=Aerasi), terdiri dari : Kompressor yang menekan udara masuk ke dalam

bioreaktor Sistem sterilisasi (membran) udara masuk (inlet) Sparger udara Sistem sterilisasi (membran) udara keluar

Page 15: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Berfungsi untuk memecah udara yang masuk menjadi gelembung-gelembung kecil

tipe yang sering digunakan sparger ring (berupa tabung berlubang berlubang kecil, mudah

dibersihkan & tidak mudah tersumbat)

Page 16: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Laju Alir Udara :

Dinyatakan dalam volume udara per volume media per menit

Page 17: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Pada bioreaktor yang menggunakan sparger, diperlukan pengendali busa

Busa yangberlebihan akan menyebabkan penyumbatan pada filter udara keluar dan terbentuk tekanan di dalam bioreaktor menyebabkan kehilangan media dan kerusakan bioreaktor

Busa dikendalikan dengan alat penghancur busa mekanis atau penambahan senyawa anti busa (silikon, minyak nabati/hewani dll)

Penambahan senyawa anti busa yang berlebihan dapat memperkecil laju perpindahan oksigen.

Page 18: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Terdiri dari : pH probe (elektroda), sistem pemberian alkali dan sistem pemberian asam

Basa/asam yang digunakan jangan yang korosif atau toksik terhadap sel mikroba.

KOH lebih baik, namun lebih mahal dibandingkan NaOH. Pada bioreaktor skala kecil sering digunakan NaCO3. HCl sebaiknya tidak digunakan karena sangat korosif. Penggunaan asam sulfat jangan lebih besar dari konsentrasi 10

%.

Elektrode pH

Page 19: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Disain dan Operasi AgitatorAgitator diklasifikasikan mempunyai karakteristik radial dan axial

Aliran radial aliran cairan mengikuti jari-jari tangki bioreaktor

Kontak udara dan cairan kultivasi lebih kuat Digunakan untuk kultur bakteri aerobik. Gaya geser lebih besar efektif untuk memecah gelembung

udara, tapi membutuhkan input energi lebih besar. Menggunakan dua atau lebih bilah impeller yang dipasang

secara vertikal

Page 20: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Aliran axial

aliran cairan searah sumbu tangki bioreaktor

Lebih lemah, tapi pencampuran efisien lebih efektif mengangkat padatan dari dasar tangki.

Impeler aliran axial digunakan untuk sel yang sensitif terhadap gaya geser, seperti kapang dan kultur sel hewan

Pola aliran :

Page 21: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Contoh impeller : "marine impeller" dan "hydrofoil impeller".

Impeller Intermig

Menggunakan 2 impeller. Digunakan untuk agitasi dan aerasi kultivasi kapang.

Page 22: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Pengadukan dengan pergerakan Udara (Bubble Driven Bioreactor) Bubble Column dan Airlift Bioreactor

Biasanya digunakan untuk mikroba yang sensitif terhadap shear (contoh : kapang & sel tanaman)

Produktivitas yang dihasilkan lebih tinggi dari STR

Bioreaktor airlift : - memiliki draft tube peningkatan efisiensi pindah

panas dan pindah massa konstruksi bioreaktor airlift lebih

mahal - memberikan kondisi shear yang lebih merata

• membutuhkan energi yang lebih besar• pembentukan busa lebih banyak• terjadinya kerusakan sel, khususnya untuk kultur sel hewan

Kerugian penggunaan bioreaktor bubble column atau airlift

Page 23: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Contoh Aplikasi : Gum Xanthan PST dgn substrat Metanol Biosurfaktan

Draft Tube

Page 24: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Bioreaktor Bubble Column

Page 25: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Fluidized Bed Reactors Untuk memelihara konsentrasi sel yang tinggi dan laju

transfer massa yang lebih baik Digunakan sel imobil atau enzim imobil Pencampuran dibantu dengan pompa, yang ditempatkan pada

bagian dasar tangki, sehingga katalis yang telah diimobilisasi bergerak bersama cairan

Biasanya digunakan dalam pengolahan limbah cair

Page 26: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Bioreaktor STR untuk produksi Biosurfaktan secara Batch (Substrat molase/tetes tebu)

Contoh Aplikasi Bioreaktor

Page 27: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

* Bioreaktor Air-lift

Page 28: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

*Bioreaktor CSTR dengan menggunakan Enzim Imobil

Page 29: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Contoh STR untuk proses enzimatis secara sinambung (CSTR) dikombinasikan dengan Ultra Filtrasi

Page 30: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

* Bioreaktor Menara (Tower Fermenter)

Contoh aplikasi :- Produksi Cuka (asam asetat)- Produksi Protein Sel Tunggal (PST)- Produksi Bir

Page 31: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Bioreaktor Etanol(Batch)

Page 32: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Fermentasi Etanol Sinambung menggunakan Sel Khamir Imobil

5

Page 33: VIII. DTM Bioreaktor Dan Kegunaannya

Bioreaktor Produksi MSG

Bioreaktor Produksi MSG Secara Batch