lampiran 1 peta desa lerep -...
TRANSCRIPT
119
Lampiran 1 Peta Desa Lerep
120
121
Lampiran 2 Cara perhitungan subvariabel taraf hidup rumahtangga
No Subvariabel Uraian
1.
Tingkat pengeluaranrata-rata rumahtanggaper bulan
Seberapa besar rata-rata uang yangdibelanjakan setiap anggota rumahtanggadalam suatu rumahtangga baik untukkebutuhan konsumsi maupun non konsumsidalam kurun waktu satu bulan. Awalnya,peneliti mengidentifikasi tingkat pengeluaranrata-rata rumahtangga rumahtangga pemilikusaha keripik. Kemudian, jawabanrumahtangga pemilik usaha keripikdigolongkan dengan perhitunganmenggunakan sebaran normal, sebagaiberikut:Jika tingkat pengeluaran rata-ratarumahtangga pemilik usaha keripik dalamsebulan:a. ≥ Rp 2.398.653.02 = pilihan jawaban
“3”= tingkat pengeluaran rata-ratarumahtangga per bulan tergolong“Tinggi”= skor 3
b. > Rp 1.626.013.64 - < Rp 2.398.653.02 =pilihan jawaban “2”= tingkatpengeluaran rata-rata rumahtangga perbulan tergolong “Sedang”= skor 2
c. ≤ Rp 1.626.013.64 = pilihan jawaban“1”= tingkat pengeluaran rata-ratarumahtangga per bulan tergolong“Rendah”= skor 1
2.
Tingkat pendapatanrata-rata rumahtanggaper bulan
Seberapa besar rata-rata pendapatan yangdiperoleh setiap anggota rumahtangga dalamsuatu rumahtangga baik dari aktivitas nakfahdi sektor pertanian maupun sektor nonpertanian, baik berupa in-cash (uang) maupunin kind (barang) yang dinilai denganmenggunakan ukuran rupiah dalam kurunwaktu satu bulan dan telah dikurangi denganbiaya-biaya lainnya sebagai imbalan daripekerjaan. Awalnya, peneliti mengidentifikasitingkat pendapatan rata-rata rumahtanggapemilik usaha keripik. Kemudian, jawabanrumahtangga pemilik usaha keripikdigolongkan dengan perhitunganmenggunakan sebaran normal, sebagaiberikut:Jika tingkat pendapatan rata-ratarumahtangga pemilik usaha keripik dalamsebulan:
122
No Subvariabel Uraiana. ≥ Rp 13.090.099.75 = pilihan jawaban
“3”= tingkat pendapatan per bulantergolong “Tinggi”= skor 3
b. > Rp 3.642.729.72 - < Rp 13.090.099.75= pilihan jawaban “2”= rata-ratapendapatan per bulan tergolong“Sedang”= skor 2
c. ≤ Rp 3.642.729.72= pilihan jawaban“1”= rata-rata pendapatan per bulantergolong “Rendah”= skor 1
3.
Luas tempat tinggal Luas bangunan dan pekarangan tempattinggal rumahtangga. Awalnya, penelitimengidentifikasi luas tempat tinggal masing-masing rumahtangga pemilik usaha keripik.Kemudian, jawaban rumahtangga pemilikusaha keripik digolongkan denganperhitungan menggunakan sebaran normal,sebagai berikut:Jika luas tempat tinggal rumahtangga pemilikusaha keripik:a. ≥ 175.34 m2 = pilihan jawaban “3”=
luas tempat tinggal tergolong “Tinggi”=skor 3
b. > 94.32 m2 - < 175.34 m2 = pilihanjawaban “2”= luas tempat tinggaltergolong “Sedang”= skor 2
c. ≤ 94.32 m2 = pilihan jawaban “1”= luastempat tinggal tergolong “Rendah”=skor 1
Kepemilikan barangberharga
Seberapa banyak barang berharga yangdimiliki rumahtangga pemilik usaha keripik.Terdapat sembilan jawaban yang dapat dipilihrumahtangga pemilik usaha keripik dalamkuesioner. Penggolongan jawaban untukvariabel ini dilakukan dengan menggunakansebaran normal pada jawaban rumahtanggapemilik usaha keripik, penggolongannyaadalah sebagai berikut:a. Memiliki ≥ 5 barang berharga =
kepemilikan barang berharga tergolong“Tinggi”= skor 3
b. Memiliki 3- 4 barang berharga =kepemilikan barang berharga tergolong“Sedang”= skor 2
c. Memiliki ≤ 2 barang berharga=kepemilikan barang berharga tergolong“Rendah”= skor 1
4. Kepemilikan aset Seberapa banyak aset pertanian dalam arti
123
No Subvariabel Uraianpertanian luas yang dimiliki rumahtangga pemilik usaha
keripik. Terdapat tiga jawaban yang dapatdipilih rumahtangga pemilik usaha keripikdalam kuesioner. Penggolongan jawabanuntuk variabel ini dilakukan denganmenggunakan sebaran normal pada jawabanrumahtangga pemilik usaha keripik,penggolongannya adalah sebagai berikut:a. Memiliki 2-3 aset pertanian=
kepemilikan aset pertanian tergolong“Tinggi”= skor 3
b. Memiliki 1 aset pertanian= kepemilikanaset pertanian tergolong “Sedang”= skor2
c. Memiliki 0 aset pertanian= kepemilikanaset pertanian tergolong “Rendah”= skor1
124
125
Lampiran 3 Daftar rumahtangga pemilik usaha keripik dan lapisan sosial
No Responden Nama Lapisan Sosial RT1. AFY Menengah 022. SRH Bawah 013. HLM Atas 014. MSD Bawah 035. IST Menengah 016. IZR Menengah 037. JRY Menengah 028. HSN Menengah 029. MRY Bawah 01
10. MZT Bawah 0311. MLH Bawah 0112. MQN Menengah 0113. MQR Atas 0114. MTF Bawah 0115. NFY Bawah 0216. RKY Atas 0217. THM Atas 0118. RDY Menengah 0219. RWY Bawah 0120. RMS Bawah 0221. SFR Atas 0122. SLB Menengah 0223. SLH Menengah 0124. SFY Atas 0225. SMH Bawah 0226. UAS Menengah 0227. ULT Atas 0228. MWN Atas 0129. WNN Bawah 0330. YLT Atas 01
126
127
Lampiran 4 Kuesioner
KUESIONERINDUSTRIALISASI PEDESAAN DAN STRUKTUR NAFKAHRUMAHTANGGA PEMILIK USAHA KERIPIK PEDESAAN
Tanggal
Wawancara
: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
IDENTITAS DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
1.Nomor
Responden:
………………….
2. Nama Responden :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.a. Jenis
Kelamin:
L P
3. Usia : . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Alamat
Responden:
RT ……… RW ………
5.Tingkat
Pendidikan:
1. Tidak sekolah/tidak tamat SD
2. Tamat SD/ MI
3. Tamat SMP/ MTs
4. Tamat SMA/ MA
5. Pondok Pesantren
6. PT tetapi tidak tamat
7. D3
8. Sarjana/Pascasarjana
6.Jumlah Anggota
Rumahtangga:
1. Laki-laki
2. Perempuan
6.a.
6.b.
Jumlah . . . . . . . . . .
Jumlah . . . . . . . . . .
7.Matapencaharian
Rumahtangga
Bapak/Ibu
:1. Pertanian
2. Bukan Pertanian
Petunjuk:
- Berilah tanda () pada kolom yang telah disediakan;- Untuk kolom yang di dalamnya terdapat titik-titik, maka isilah sesuai dengan informasi
yang ditanyakan
128
Sekarang
8.
Pekerjaan
Bapak/Ibu
Sekarang
:
1.Petani2.Ibu rumahtangga3.PNS4.Karyawan swasta5. Buruh Bangunan6. Buruh Pabrik7.Pedagang8. Wiraswasta9. Jasa. Sebutkan...10. Lainnya. Sebutkan..
8. 9
Sebutkan:
8.10
Sebutkan:
.
………………………
.
………………………
KARAKTERISTIK ANGGOTA RUMAHTANGGA RESPONDEN9.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
No NamaAnggota
Rumahtangga
StatusdalamRumahtangga
(kode)
JenisKelamin
(kode)
Usia
(tahun)
TingkatPendidikan
Terakhir
(kode)
Pekerjaan
(kode)
Keterang-an
Utama Sampingan
Kode kolom 3 Kode kolom 4 Kode kolom 6 Kode kolom 71.Kepala rumahtangga2.Istri/suami3.Anak4. Menantu5. Cucu6. Orangtua7.Mertua8. Pembantu rumahtangga9. Lainnya.....(sebutkan)
1. Laki-laki2. Perempuan
1.Tidak sekolah/tidaktamat SD2.Tamat SD/ MI3.Tamat SMP/ MTs4.Tamat SMA/ MA5.Pondok Pesantren6.PT tetapi tidaktamat7.D38.Sarjana/Pascasarjana
1.Petani2.Ibu rumahtangga3.PNS4.Karyawan swasta5. Buruh Bangunan6. Buruh Pabrik7.Pedagang(sebutkan...)8. Wiraswasta(sebutkan...)9. Jasa (sebutkan...)10. Lainnya. Sebutkan..
129
Beri tanda centang () pada pernyataan dibawah ini sesuai dengan pilihan anda yangmenunjukkan keadaan yang sebenarnya, BUKAN harapan anda!:
TINGKAT IMPLEMENTASI INDUSTRIALISASI PEDESAAN
Tingkat Ketersediaan Akses terhadap Infrastruktur
No Pertanyaan a.Tidak b.Ya Keterangan10 Apakah terdapat sumber permodalan bagi
pengembangan usaha keripik selain dari uangpribadi?
11. Apakah Bapak/Ibu menggunakan sumberpermodalan (uang) selain dari uang pribadiuntuk menjalankan usaha keripik?
12. Apakah pernah terdapat pelatihanketerampilan bagi pemilik usaha keripik diDusun Karangbolo?
13. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkanpelatihan keterampilan untukmengembangkan usaha keripik?
14. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatbantuan peralatan produksi untuk produksikeripik?
15. Apakah Bapak/Ibu memiliki peralatanproduksi keripik untuk produksi keripik?
16. Apakah Bapak/Ibu melakukan kerja samadengan pihak lain untuk memasarkan hasilproduksi keripik?
17 Apakah pemerintah pernah memberikanpelatihan bagi pemilik usaha keripik di DusunKarangbolo?
18. Apakah pemerintah pernah memberikanbantuan alat produksi untuk pengembanganusaha keripik di Dusun Karangbolo?
19. Apakah pemerintah pernah memberikanbantuan modal untuk pengembangan usahakeripik di Dusun Karangbolo?
Tingkat Penggunaan Sumberdaya Lokal
No Pertanyaan a.Tidak b.Ya Keterangan20. Apakah usaha keripik yang Bapak/Ibu
jalankan menggunakan tenaga kerja darimasyarakat setempat?
130
21. Apakah usaha keripik yang Bapak/Ibujalankan menggunakan tenaga kerja wanitadari masyarakat setempat?
22. Apakah bahan baku yang diperlukan untukmenjalankan usaha keripik Bapak/Ibutersedia di lokasi yang dekat?
23. Apakah alat pembuatan keripik yangBapak/Ibu gunakan untuk membuat keripikmudah untuk digunakan?
24. Apakah alat pembuatan keripik yangBapak/Ibu gunakan untuk membuat keripikmudah ditemukan di lokasi yang dekat?
Tingkat Manfaat bagi Masyarakat Lokal
No Pertanyaan a.Tidak b.Ya Keterangan25. Apakah Bapak/Ibu lebih mampu memenuhi
kebutuhan rumahtangga setelahberkembangnya sentra industri keripik?
26. Apakah Bapak/Ibu memperoleh tambahanjaringan setelah berkembangnya sentraindustri keripik?
27. Apakah Bapak/Ibu memperoleh sumberpendapatan lain selain sumber pendapatanBapak/Ibu sebelumnya setelahberkembangnya sentra industri keripik?
28. Apakah Bapak/Ibu memperoleh keterampilanbaru setelah berkembangnya sentra industrikeripik?
29. Apakah Bapak/Ibu menggunakan pendapatandari industri keripik untuk memperolehpendapatan dari aktivitas lain?
131
Isilah sesuai dengan informasi yang ditanyakan
STRUKTUR NAFKAH RUMAHTANGGA RESPONDEN
30.A.Tingkat Pendapatan Rumahtangga dari Sektor Pertanian/ Farm Sector (Rp / tahun)
NO
Aktivitas StatusAktivitasNafkah
(Utama/Sampingan)
TingkatPendapatan
Ayah(Suami)
TingkatPendapatan
Ibu (Istri)
TingkatPendapatan
Anak
TingkatPendapatan
Anak
Total
Total30. B. Tingkat Pendapatan Rumahtangga dari Sektor Non Pertanian / Non Farm Sector
( Rp / tahun )
NO
Aktivitas StatusAktivitasNafkah
(Utama/Sampingan)
TingkatPendapatan
Ayah(Suami)
TingkatPendapatan
Ibu (Istri)
TingkatPendapatan
Anak
TingkatPendapatan
Anak
Total
Total
132
Beri tanda centang () pada kolom yang telah disediakan dan Untuk kolom yang didalamnya terdapat titik-titik, maka isilah sesuai dengan informasi yang ditanyakan.
Taraf Hidup
31.
Rata-rata tingkat pengeluaran untukkebutuhan hidup sehari-hari, termasukbiaya pendidikan, kesehatan, keagamaan,sosial dan rekreasi Bapak/Ibu setiap bulanselama tahun 2012
12
3
≤ Rp 1.626.013,6>Rp Rp 1.626.013,6s.d < Rp 2.398.653,0≥ Rp Rp 2.398.653,0
32.
Rata-rata tingkat pendapatan total rumahtangga (pendapatan responden dananggota rumahtangga lainnya) Bapak/Ibusetiap bulan selama tahun 2012
12
3
≤ Rp 3.642.729,7>Rp 3.642.729.7 s.d < Rp13.090.099,8≥ Rp 13.090.099,8
28. Jenis rumah yang Bapak/Ibu tempati
123
Tidak permanenSemi permanenPermanen
1 Tanah
29. Jenis lantai bangunan tempat tinggal 2 Plester Semen3 Keramik
30. Jenis dinding bangunan tempat tinggal 1 Bilik/kayu2 Setengah tembok
3 Tembok
31.Luas (m2) lahan pekarangan rumah(termasuk rumah) yang bapak/Ibu tempatisekarang
m2
32.Status rumah dan lahan pekarangan yangBapak/Ibu tempati sekarang
123
Milik sendiriSewa (kontrak)Lainnya
32.3. Sebutkan :. . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . .
33.Sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari rumah tangga Bapak/Ibu sekarang
123
PAMSumurMata air
33.4. Sebutkan :. . . . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . .
34.Bahan bakar (energy) yang digunakanuntuk masak sehari-hari di rumahtanggaBapak/Ibu
123
GasMinyak tanahKayu Bakar
35.Daya listrik yang digunakan rumahtanggaBapak/Ibu
123
1.200 watt900 watt450 watt
133
36. Kepemilikan barang berharga
123456789
MobilSepeda MotorKomputer/LaptopTVLemari esMesin cuciTanahRumahPerhiasan Emas
37. Kepemilikan aset pertanian 1 Sawah2 Kebun3 Ternak
38.Tempat Bapak/Ibu dan anggotarumahtangga Bapak/Ibu sering berobat
123
Rumah Sakit/DokterBidan DesaPuskesmas
134
135
Lampiran 5 Panduan wawancara mendalam
PANDUAN PERTANYAAN WAWANCARA MENDALAMINDUSTRIALISASI PEDESAAN DAN STRUKTUR NAFKAHRUMAHTANGGA PEMILIK USAHA KERIPIK PEDESAAN
Tanggal wawancara: .........................................
Profil industri keripik
1. Sejak kapan memulai usaha keripik?2. Apa alasan memulai usaha keripik?3. Apa saja produk yang dihasilkan? Produk apa yang menjadi komoditi utama?4. Berapa rata-rata pengeluaran untuk bahan baku keripik per harinya?5. Dari mana bahan baku produksi keripik diperoleh? Bagaimana sistem perolehan
bahan baku tersebut?6. Apa saja alat produksi keripik yang digunakan? Dari mana alat produksi keripik
tersebut diperoleh?7. Berapa tenaga kerja yang digunakan? Dari mana tenaga kerja tersebut berasal? Apa
alasan menggunakan tenaga kerja tersebut? Berapa dan bagaimana sistem upahnya?8. Bagaimana kemasan yang digunakan untuk produk?9. Bagaimana cara memasarkan produk?10. Ke mana saja produk tersebut dipasarkan? Bagaimana sistemnya?11. Berapa harga jual produk?12. Pihak mana saja yang membantu perkembangan usaha keripik yang dijalankan?
Bantuan apa saja yang diperoleh dari pihak tersebut?13. Apa kendala yang dihadapi dalam pengembangan usaha keripik?14. Bagaimana rencana ke depan terkait pengembangan usaha keripik?
Strategi nafkah, struktur nafkah dan taraf hidup rumahtangga
15. Berapa anggota rumahtangga?16. Bagaimana tingkat pendidikan masing-masing anggota rumahtangga?17. Berapa umur masing-masing anggota rumahtangga?18. Apa aktivitas nafkah utama dari masing-masing anggota rumahtangga? Jelaskan!19. Apa alasan melakukan aktivitas nafkah tersebut?20. Apa saja modal yang diperlukan untuk melakukan aktivitas tersebut?21. Berapa pendapatan bersih yang diperoleh dari aktivitas nafkah tersebut dalam satu
tahun?22. Bagaimana alokasi penggunaan pendapatan yang diperoleh dari aktivitas nafkah
tersebut?23. Apa aktivitas nafkah sampingan dari masing-masing anggota rumahtangga?
Jelaskan!
136
24. Apa alasan melakukan aktivitas nafkah tersebut?25. Apa saja modal yang diperlukan untuk melakukan aktivitas nafkah tersebut?26. Berapa pendapatan bersih yang diperoleh dari aktivitas nafkah tersebut dalam satu
tahun?27. Bagaimana alokasi pendapatan yang diperoleh dari aktivitas nafkah tersebut?28. Apakah terdapat sumber pendapatan lainnya bagi rumahtangga dalam satu tahun?
Jelaskan!29. Dari keseluruhan aktivitas nafkah yang dilakukan anggota rumahtangga, aktivitas
nafkah apa yang paling berkontribusi bagi pendapatan rumahtangga? Jelaskan!30. Seberapa besar peran industri keripik yang dijalankan terhadap pemenuhan
kebutuhan rumahtangga? Jelaskan!31. Apakah terdapat perbedaan aktivitas nafkah masing-masing anggota rumahtangga
saat ini dengan sebelum menjalankan usaha keripik? Jelaskan!32. Jika terdapat perbedaan aktivitas nafkah saat ini dengan sebelum menjalankan usaha
keripik, kondisi aktivitas nafkah rumahtangga pada waktu yang mana yang lebihdisukai? Apa alasannya?
Profil Desa Lerep dan Dusun Karangbolo33. Jelaskan apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai sejarah perkembangan Desa
Lerep/Dusun Karangbolo!34. Bagaimana perkembangan kondisi pertanian di Desa Lerep/Dusun Karangbolo?35. Bagaimana perkembangan kondisi pendidikan di Desa Lerep/Dusun Karangbolo?36. Bagaimana perkembangan mata pencaharian masyarakat di Desa Lerep/Dusun
Karangbolo?37. Apa saja kegiatan kemasyarakatan yang ada di Desa Lerep/Dusun Karangbolo?38. Apa saja tradisi/kegiatan kemasyarakatan yang ada di Desa Lerep/Dusun
Karangbolo?39. Apa saja perkumpulan yang ada di Desa Lerep/Dusun Karangbolo?40. Bagaimana perkembangan hubungan kemasyarakatan di Desa Lerep/Dusun
Karangbolo?41. Siapa saja tokoh yang dihormati di Desa Lerep/Dusun Karangbolo? Mengapa?42. Bagaimana pelapisan sosial di Desa Lerep/Dusun Karangbolo? Apa yang
membedakan antara lapisan atas, lapisan menengah dan lapisan bawah masyarakatdi Desa Lerep/Dusun Karangbolo?
Proses industrialisasi pedesaan dan Kelompok Mekarjati43. Apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai perkembangan sentra industri keripik di
Dusun Karangbolo?44. Apa yang Bapak/Ibu ketahui mengenai sejarah perkembangan Kelompok
Mekarjati?45. Apa saja bantuan yang diperoleh oleh Kelompok Mekarjati? Dari mana bantuan
tersebut diperoleh? Tahun berapa bantuan tersebut diperoleh?46. Apa saja aktivitas yang dilaksanakan Kelompok Mekarjati? Jelaskan!47. Apa saja kendala yang dihadapi dalam Kelompok Mekarjati? Jelaskan!48. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengembangan usaha keripik? Jelaskan!49. Apa harapan ke depan terkait dengan keberadaan Kelompok Mekarjati?50. Apa harapan ke depan terkait dengan pengembangan sentra industri keripik di
Dusun Karangbolo?
137
Lampiran 6 Catatan harian penelitian
Waktu : Jumat 7 September 2012, jam 10.00-11.00, KantorPemerintahan Desa Lerep
Narasumber : Bapak RYDJabatan : Kaur Pembangunan Desa LerepHasil Wawancara :
Bapak RYD merupakan Kepala Urusan Pembangunan Desa Lerep. Beliau telahmenjadi perangkat Desa Lerep selama duapuluh tahun lebih dan dianggap senior dalamjajaran perangkat Desa Lerep. Bapak RYD dapat dikatakan mengerti mengenai seluk beluksejarah dan perubahan yang terjadi di Desa Lerep.
Bapak RYD menyatakan bahwa kegiatan kemasyarakatan yang biasa dilakukan diDesa Lerep antara lain adalah pengajian dan yasinan di tingkat RT maupun dusun.Pengajian tersebut terdiri dari jamaah ibu-ibu, remaja dan bapak-bapak. Selain itu, di DesaLerep juga terdapat kegiatan TPQ untuk anak-anak. Adapun kegiatan karangtaruna di DesaLerep cenderung kurang aktif, kegiatan yang diadakan oleh karangtaruna biasanya hanyaberupa kegiatan untuk peringatan kemerdekaan RI.
Desa Lerep juga memiliki kebiasaan merti desa atau sedekah desa. Sedekah desatersebut diadakan untuk mengenang jaman leluhur ( cakal bakal) sambil bersih-bersih dusunatau syukuran. Kegiatan sedekah desa ini biasanya juga dilengkapi dengan acara wayangansampai pagi hari. Tradisi sedekah desa ini hanya dilakukan di beberapa dusun bagian atasDesa Lerep . Beberapa dusun yang terletak di bagian bawah Desa Lerep seperti DusunLerep, Soka, Tegalrejo, dan Karangbolo tidak biasa melakukan tradisi tersebut.
Desa Lerep juga memiliki tradisi bersih-bersih mata air/kali untuk irigasi (iriban) dankebiasaan bersih-bersih makam (nyadran). Sedangkan untuk tradisi-tradisi lainnya,masyarakat Desa Lerep cenderung mengikuti adat Jawa, sebagaimana yang dinyatakanBapak RYD,
“Kalau untuk kebiasaan lain ya mengikuti adat jawa aja mbak. Di sini nggak adaadat yang ilang, ya namanya warisan nenek moyang ya kita ikuti.”
Status sosial di Desa Lerep didasarkan pada kepemilikan tanah/ternak/asset lainnyadan keadaan rumah,
“kan biasane nek yang bawah itu yang masih “omah Jowo” mbak, temboke batathok, terus rangka thok. Tapi nek saiki no yo rak mesti mbak, omahe do wis apik-apik. Njur kan iso wae tho mbak disimpen, omahe biasa wae tapi lemahe akeh, kannek ngoni kuwi rak katon moto mbak, yo rak”.
Selain itu, status sosial berdasarkan ketokohan di Desa juga berlaku di Desa Lerep,Kepala Desa, sesepuh dan kyai sangat dihormati di Desa Lerep.
Apabila terdapat permasalahan di Desa Lerep, penyelesaian masalah tersebutdiupayakan diselesaikan dengan damai di tingkat terkecil dulu, misalnya di tingkat RT ataudusun. Apabila permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan damai di tingkatterkecil, permasalahan tersebut akan dibawa ke FKPM (forum kesatuan polisi danmasyarakat) yang ada sejak tahun 2006. Namun, penyelesaian masalah dengan cara tersebut
138
hanya dilakukan jika yang terkait dengan kasus mau melakukan konsultasi . Terkadang adajuga masyarakat yang langsung membawa suatu perkara ke kepolisian setempat,sebagaimana yang dinyatakan oleh Bapak RYD,
“kalo ada masalah biasanya dirembug dulu di RT atau dusun, tapi itu pun jugakalo ada kesadaran dari yang ber masalahnya buat ngobrol baik-baik, kadang-kadang ya ada juga yang langsung ke polisi mbak..”
Tingkat pendidikan di Desa Lerep sudah cukup baik. Rata-rata masayrakat di DesaLerep sudah mengenyam pendidikan hingga tamat SMP. Selain itu, di Desa Lerep sudahtidak terdapat masyarakat yang buta aksara. Selain itu, Desa Lerep memiliki SMP Satu Atapyang dibangun sejak tahun 2007. SMP Satu Atap tersebut merupakan konsep sekolah dimana SD dan SMP disatukan. Desa Lerep termasuk pelopor dalam pendirian SMP SatuAtap. SMP Satu Atap di Kabupaten Semarang hanya terdapat di tiga lokasi yaitu di DesaLerep, Ambarawa, dan Susukan. SMP Satu Atap ini diusulkan oleh Bapak Kades denganharapan agar dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang tidak mampu dan juga memacumasyarakat untuk menyekolahkan anaknya setidaknya hingga batas WAJAR 9 tahun.Namun, walaupun sasaran utama dari SMP Satu Atap tersebut adalah masyarakat DesaLerep, terdapat pula murid-murid ada yang berasal dari desa lain selain Desa Lerep.
Masyarakat di Desa Lerep pada umumnya menikah pada usia di atas dua puluh tahun.Masyarakat Desa Lerep dulu banyak yang menikah di bawah umur tetapi saat ini sudahtidak sebanyak dulu, terlebih aturan pernikahan semakin diperketat semenjak adanya kasusSyekh Puji . Pernikahan di bawah umur saat ini hanya dilakukan akibat kasus-kasus tertentuseperti “kecelakaan” .
Masyarakat Desa Lerep secara umum sudah dapat berbahasa Indonesia tetapipercakapan sehari-hari lebih sering menggunakan bahasa Jawa. Namun, untuk masyarakatyang berusia di atas 70 tahun, terdapat juga yang tidak dapat berbahasa Indonesia.
Bapak RYD menyatakan bahwa kurang-lebih sejak tahun 1990-an, banyak warga desayang menjadi karyawan/buruh pabrik, khususnya para wanita, sebagaimana yangdiungkapkannya sebagai berikut:
“ Ibu-ibu banyaknya di sini kerja di pabrik mbak, di garmen itu lho, kan banyak pabrikdi deket sini, atau kalau nggak ya itu nggoreng keripik , bikin keripik tempe itu lho. Tanisekarang yaa ada, tapi nggak banyak mbak, paling jadi penggarap atau buruh. Untukindustri rumah tangga di Desa Lerep juga cukup banyak, Dusun Indrokilo itu sentra gulaaren, di Dusun Lerep ada industri sabun susu, di Dusun Karangbolo itu pusatnya industrikeripik mbak.”
Lebih lanjut, Bapak RYD menyatakan bahwa pertanian di Desa Lerep masih banyakdijumpai sebelum Tahun 1990an. Kurang lebih sejak Tahun 1990, terlebih semenjak kuranglebih Tahun 2000, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian semakin berkurang karenalahan yang dimiliki sempit dan semakin tidak subur, selain itu pemukiman di Desa Lerepjuga semakin banyak . Beliau juga menyatakan bahwa air pun lebih banyak digunakan untukpemukiman . Selain itu, beliau mengungkapkan bahwa kondisi alam juga mempengaruhipertanian, air sulit ditemukan terutama di musim kemarau .Mengenai klasifikasi petani diDesa Lerep, Bapak RYD menyatakan sebagai berikut,
“Nek petani di sini itu ada dua macem mbak, yang beli (sewa) tanah selama tahunan atauyang “diserahi” tanah untuk digarap. Kalo keuntungan biasanya bagi hasil mbak, nanti
139
ditebaske. Nek musim hujan hasilnya separoan antara pemilik sama penggarap, nekmusim kemarau, sepertiga untuk yang punya tanahnya dua pertiga buat yang garap. Tapiyo bisa diuangke. Nek harga jualnya, nekkering giling itu sekilone Rp 5000,00 nek basahsekilone Rp 2000,00. Terus, buruh juga ada dua macem mbak, yang harian sama yangsetengah harian. Biasanya kalo buruhtani yang harian itu bayare Rp 40.000,00 atauRp20.000,00.”
Tanah pertanian di Desa Lerep sebenarnya termasuk subur, tetapi air semakin sulitditemukan terlebih di musim kemarau. Bapak RYD menyatakan sebagai berikut, “Tanahyaaaa itungane subur mbak, tapi ya nek orang sini ukurane subur itu kalo ditanem apa-apayo tukul, kan ada tanah yang cuma bisa ditanem taneman tertentu.Nek di sini yo tukul,makanya ya rata-rata subur”. Sedangkan untuk penggilingan padi, dulu masyarakat banyakmenggiling padi dengan cara “nutu” (menumbuk). Namun, sejak tahun 1980an di DesaLerep sudah mulai ada alat penggilingan padi. Hingga saat ini pun sudah ada tiga tempatpenggilingan padi yang kepemilikannya adalah individu, yaitu di Desa Lerep, yaitu di DusunLerep, Dusun Soka, dan Dusun Kretek.
Tidak pernah terdapat bencana alam yang cukup berarti di Desa Lerep, bencana yangterjadi hanya sebatas longsor kecil ketika musim penghujan. Adapun jalan raya beraspalmulai dibangun di Desa Lerep sekitar Tahun 1997. Sedangkan listrik mulai menjangkauDesa Lerep sekitar Tahun 1984. Fasilitas internet di Desa Lerep berupa warung internet(warnet) masih jarang ditemukan di Desa Lerep, hanya terdapat tiga buah warnet diLingkungan Mapagan. Namun, masyarakat Desa Lerep cenderung sudah terbiasamengakses internet dan menggunakan handphone, sebagaimana yang dinyatakan olehBapak RYD,
“Tapi sekarang kan udah ada hp mbak, masing-masing kan bisa internet lewat hp,apalagi sekarang hp ya bukan barang mewah lagi, udah banyak yang punya”.
Tanggal : 9 November 2012
Narasumber : Ibu RDY
Ibu RDY memulai usaha keripik sejak tahun 1983. Beliau dulu bekerja sebagaiburuh momong dan “ider panganan”, kemudian beliau bekerja sebagai pembanturumahtangga,
“ Kesel mbak, rekoso yen tumut wong, terus njajal njajal nggorengi nggotambah-tambah mbak, timbangane mbegogok,”
Dalam sehari beliau mampu menghasilkan 20 kg keripik @ Rp 26.000,00. Ketikapuasa beliau dapat menghasilkan 120 kg keripik dalam sehari. Beliau menjual keripikmelalui kakaknya. Beliau membeli bahan pokok di koperasi, Pak ASR ataupun Bu MQR,karena dekat dan bisa hutang terlebih dahulu, serta bisa diantarkan ke rumah. Beliaumenyatakan bahwa beliau pernah memperoleh bantuan kompor dan uang. Beliau memilikisatu orang buruh potong tempe, yaitu adiknya. Beliau juga pernah mengikuti pameran. .
Rumahtangga beliau terdiri dari beliau (52, SD), suami (Pak SHD, 56, SD), Anakkeempat (ANN, SMA, 20), anak terakhir (NTZ, 17, SMA/ponpes). ANN membantumengerjakan keripik. Pak SHD menggarap sawah dan memperoleh pendapatan bersih 3juta rupiah per panen. Dalam setahun beliau dapat panen sebanyak dua kali. Kegiatanbertani dilakukan untuk kesibukan dan tambah-tambah,
140
“ Aku mbiyen buruh momong mbak karo ider panganan. Bapake nggarapsawah, mung yo hasile mung sitik mbak kan ora wekane dhewe, mulo akunggolek tambah-tambah. Njur aku nggorengi, bapake tak kon mandeg tanineemoh mbak, maksude kan eman awake wis tuwo hasile yo sithik, mung jarebapak nggo hiburan.”-
“ Saya dulu bekerja sebagai buruh asuh anak dan penjual makanan keliling.Suami saya menggarap sawah, tapi hasilnya ya hanya sedikit mbak kanbukan sawah punya sendiri, makanya saya mencari tambahan.Kemudian saya menjalankan usaha keripik, saya minta suami saya untukberhenti bertani tetapi tidak mau mbak, maksud saya kan sayang badannyasudah tua, apalagi hasilnya sedikit, tapi kata bapak untuk hiburan.”
Beliau menyatakan bahwa pendapatan dari usaha keripik cukup digunakan untukbelanja, sekolah, memperbaiki rumah.
141
Lampiran 7 Kebutuhan data
No Jenis Data KebutuhanData
Sumber Instrumen
1. Primer Proses-prosesindustrialisasipedesaan diRW 07 DusunKarangbolo
Kepala Desa, KasubagPerindustrian danperdagangan DinasKoperasi UMKM danPerindag KabupatenSemarang, Kepala DusunKarangbolo, KetuaKelompok Mekarjati,Pemilik usaha keripik diDusun Karangbolo,Tokoh masyarakat,pekerja industri keripik,dan informan lain yangdiperoleh melalui metodesnowball
Panduanpertanyaanwawancaramendalam
Profil DesaLerep danKelompokMekarjati
Kepala Desa Lerep,Kepala DusunKarangbolo, KepalaUrusan PembangunanDesa Lerep, KetuaKelompok Mekarjati,Petugas PenyuluhLapang Dinas Koperasi,UMKM, dan PerindagKabupaten Semarang,Pemilik usaha keripik diDusunKarangbolo,Tokohmasyarakat, pekerjaindustri keripik, KasubagPerindustrian danperdagangan DinasKoperasi UMKM danPerindag KabupatenSemarang, dan informanlain yang diperolehmelalui metode snowball
Panduanpertanyaanwawancaramendalam
Sumber nafkah Suami/istri/ anggotarumahtangga lainnyapada rumahtanggapemilik usaha industrikeripik yang tergabung diKelompok Mekarjati RW07 Dusun Karangbolodan informan yang
Panduanpertanyaanwawancaramendalam
142
No Jenis Data KebutuhanData
Sumber Instrumen
diperoleh melalui metodesnowball
Strategi nafkah Suami/istri/ anggotarumahtangga lainnyapada rumahtanggapemilik usaha industrikeripik yang tergabung diKelompok Mekarjati RW07 Dusun Karangbolodan informan yangdiperoleh melalui metodesnowball
Panduanpertanyaanwawancaramendalam
Tingkatimplementasiindustrialisasipedesaan
Responden:Suami/istri/ anggotarumahtangga lainnyapada rumahtanggapemilik usaha industrikeripik yang tergabung diKelompok Mekarjati RW07 Dusun Karangbolodan informan yangdiperoleh melalui metodesnowball
Kuesioner
Strukturnafkah
Responden:Suami/istri/ anggotarumahtangga lainnyapada rumahtanggapemilik usaha industrikeripik yang tergabung diKelompok Mekarjati RW07 Dusun Karangbolodan informan yangdiperoleh melalui metodesnowball
Kuesioner
Tingkatkontribusisektor industrikeripikterhadapstrukturnafkahrumahtanggapemilik usahakeripik
Responden:Suami/istri/ anggotarumahtangga lainnyapada rumahtanggapemilik usaha industrikeripik yang tergabung diKelompok Mekarjati RW07 Dusun Karangbolodan informan yangdiperoleh melalui metodesnowball
Kuesioner
Taraf hidup Responden: Kuesioner
143
No Jenis Data KebutuhanData
Sumber Instrumen
Suami/istri/ anggotarumahtangga lainnyapada rumahtanggapemilik usaha industrikeripik yang tergabung diKelompok Mekarjati RW07 Dusun Karangbolodan informan yangdiperoleh melalui metodesnowball
2 Sekunder ProfilKabupatenSemarang,Profil DesaLerepKecamatanUngaran Barat,KabupatenSemarang,Jawa Tengah
BPS KabupatenSemarang, PemerintahDesa Lerep KabupatenSemarang
Data BPS,Buku ProfilDesa LerepKecamatanUngaranBarat,KabupatenSemarang
Distribusimasyarakatmenurut matapencaharian diDesa Lerep,KecamatanUngaran Barat,KabupatenSemarang
BPS KabupatenSemarang
DataKecamatanUngaran BaratDalam Angkadalam kurunwaktu , BukuProfil DesaLerepKecamatanUngaranBarat,KabupatenSemarang
Potensiindustri diKabupatenSemarang
BPS KabupatenSemarang, BAPEDDAKabupaten Semarang,Dinas Koperasi, UMKM,Perindustrian danPerdagangan KabupatenSemarang
Data PotensiIndustri diKabupatenSemarang
Pembangunan,industrialisasi,industri,industrialisasipedesaan
Buku Teks, Jurnal,Prosiding, Skripsi, Tesis,Disertasi
Teori dan hasilpenelitiansekunder
Strateginafkah,
Buku Teks, Jurnal,Prosiding, Skripsi, Tesis,
Teori dan hasilpenelitian
144
No Jenis Data KebutuhanData
Sumber Instrumen
strukturnafkah,sumber nafkah, taraf hidup
Disertasi sekunder
Metodologipenelitian(tekniksampling, jenisdata,pendekatanpenelitian,teknikpengumpulandata, teknikpengolahandan analisisdata)
Buku Teks Teori
145
Lampiran 8 Uji korelasi tingkat implementasi industrialisasi pedesaan dan tingkatkontribusi industri keripik terhadap struktur nafkah rumahtangga pemilik usahakeripik di RW 07 Dusun Karangbolo Tahun 2012
Correlations
Tingkatimplementasiindustrialisasi
pedesaan
Tingkatkontribusi
sektorindustrikeripik
terhadapstrukturnafkah
rumahtanggapemilik usaha
keripikSpearman's rho Tingkat implementasi
industrialisasi pedesaanCorrelationCoefficient 1.000 .439
Sig. (2-tailed) . .015N 30 30
Tingkat kontribusisektor industri keripikterhadap strukturnafkah rumahtanggapemilik usaha keripik
CorrelationCoefficient .439 1.000
Sig. (2-tailed) .015 .N 30 30
146
147
Lampiran 9 Uji korelasi tingkat implementasi industrialisasi pedesaan dan taraf hiduprumahtangga pemilik usaha keripik di RW 07 Dusun Karangbolo Tahun2012
TingkatImplementasiIndustrialisasi
Pedesaan
Taraf HidupRumahtangga
PemilikUsaha
KeripikSpearman's rho Tingkat Implementasi
IndustrialisasiPedesaan
CorrelationCoefficient 1.000 .442*
Sig. (2-tailed) . .014N 30 30
Taraf HidupRumahtangga PemilikUsaha Keripik
CorrelationCoefficient .442* 1.000
Sig. (2-tailed) .014 .N 30 30
148
149
Lampiran 10 Dokumentasi
Wawancara dengan Kepala Desa Lerep Wawancara dengan PPL DinasKoperasi, UMKM dan Perindag
Kabupaten Semarang
Papan Nama Sentra Industri Kecil Pemilik Usaha Keripik yang SedangMenengah/Rumahtangga (IKM/RT) Menggoreng KeripikKeripik RW 07 Dusun Karangbolo
Wawancara dengan Pemilik Usaha Keripik Buruh Potong Tempe Keripik
150
151
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama Tiara Anja Kusuma. Ia dilahirkan sebagai anak pertama dari duabersaudara pada tanggal 18 Maret 1992. Peneliti memiliki ayah bernama Drs. Mahizar, MM,ibu bernama Dra. Ratna Werdiati, dan seorang adik bernama Insantiti Anjaswari. Penulisberasal dari Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Pada Tahun 2006 sampai 2009 peneliti mengenyam pendidikan di SMAN 01Ungaran. Peneliti diterima di IPB melalui jalur USMI pada jurusan Sains Komunikasi danPengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia pada Tahun 2009 dan mengikutiprogram akselerasi.
Peneliti memiliki ketertarikan terhadap bidang keorganisasian, seni, public speaking,bahasa, sastra, anak-anak, psikologi, dan pendidikan. Semasa SMA peneliti pernah menjadianggota seksi pendidikan pendahuluan bela negara OSIS SMAN 01 Ungaran, KomandanPleton Putri Paskibra SMAN 01 Ungaran, serta kadiv acara lomba paskibra tingkat SMPdan SMA se-Kabupaten Semarang dan sekitarnya. Peneliti aktif mengikuti berbagai lombadan pernah menjadi juara 2 lomba Debat Bahasa Inggris Tingkat SMA se-KabupatenSemarang serta juara II Lomba PBB Tingkat SMA se-Kabupaten Semarang. Selain itu,peneliti juga sempat mengikuti program shortcourse di Queensland-Australia. Semasa SMApeneliti juga aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler tari tradisional dan klub English conversation.
Selama masa Tingkat Persiapan Bersama ( TPB) di IPB, peneliti aktif dalam UKMGentra Kaheman. Peneliti juga sempat aktif sebagai penyiar AGRI FM IPB selama Tahun2009 sampai 2011. Selama masa perkuliahan di Departemen SKPM IPB, peneliti pernahmenjabat sebagai staff departemen sosial dan lingkungan BEM FEMA IPB, staffdepartemen pengembangan budaya, olahraga dan seni BEM FEMA IPB, staff divisiphotocine Himasiera, kadiv acara KERIS 2011, kadiv konsumsi MPD KPM 47, kadiv pddDuta Fema 2012, dan lain-lain. Peneliti juga pernah menjadi MC maupun moderator dikegiatan-kegiatan kampus, misalnya di acara Pekan Ekologi Manusia FEMA, MalamKeakraban KPM 2012, Sanggar Juara Festival, dan Pelatihan Fotografi Himasiera. Penelitimemperoleh beasiswa PPA. Selain itu, peneliti menjadi finalis sepuluh besar lombafotografi tingkat nasional IDEA 2011 dan menjadi juara 3 lomba catur 5th ESPENT.Peneliti juga aktif sebagai asisten praktikum mata kuliah Berpikir dan Menulis Ilmiah selama2 semester dan sempat menjadi asisten praktikum mata kuliah Dasar-Dasar Komunikasiselama 1 semester. Minat peneliti terhadap dunia pendidikan juga diterapkan dalam kegiatanvolunteer komunitas Sanggar Juara serta dengan bekerja sambilan sebagai tentor privat SMPdan SMA di Bimbingan Belajar Al-Fattaah.
“Tidak ada yang tidak mungkin, jika kita selalu berusaha keras dan berdoapada Tuhan. Sukses adalah hak setiap manusia, maka kita berhak, akan , danpasti bisa meraihnya. Senyum, semangat, dan selalu berpikir positif lah, maka
kita akan memperoleh hal-hal positif yang terbaik menurut Tuhan sepertiyang kita harapkan. “
“You’re smarter than what you think, stronger than who you seems, and braver than howyou feel because Allah is always with you. “
152