lamp mutu

Upload: resdi-budaya

Post on 21-Feb-2018

267 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    1/28

    17

    TEORI INDIKATOR KLINIK KEPERAWATAN

    A. KESELAMATAN PASIEN PATIENT SAFETY)

    1. Dekubitus

    Dekubitus adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gangguanintegritas kulit. Terjadi akibat tekanan, gesekan, dan atau kombinasi di daerah

    kulit dan jaringan di bawahnya. Prevalensi pasien yang akan mengalami

    dekubitus diestimasi sebesar 515%, tetapi hal ini hampir semuanya dapat

    dicegah.

    Klasifikasi dekubitus dibagi 4 tingkat, yaitu:

    A. Klasifikasi I

    Meliputi lapisan epidermis

    Tekanan yang dapat diamati berkaitan dengan perubahan keutuhan kulit

    yang merupakan indikator sebagai pembanding daerah berdekatan atau

    berseberangan pada tubuh meliputi perubahan satu atu lebih :1) Suhu kulit dingin atau hangat

    2) Konsistensi jaringan baik

    3) Sensasi nyeri, gatal, kemerahan

    4) Luka tampak sebagai kemerahan menetap pada pigmen kulit terang

    sedangkan pada kulit yang gelap dekubitus terlihat bewarna menetap

    merah, biru atau keunguan

    B. Klasifikasi II

    Meliputi lapisan epidermis dan dermis atau keduanya

    Sebagian ketebalan kulit hilang yang meliputi epidermis, dermis atau

    keduanya. Luka permukaan dan secara klinis sebagai suatu abrasi,

    blister atau lobang dangkal.

    L MPIR N I

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    2/28

    18

    C. Klasifikasi III

    Meliputi lapisan lemak subcutan

    Hilangnya secara penuh ketebalan kulit meliputi kerusakan atau nekrosisdari jaringan subkutan yang dapat meluas ke bagian bawah tetapi tdk

    melewati fasia. Adanya luka secara klinis sebagai lubang dalam dengan

    atau tanpa mengikis jaringan yangada di sebelahnya.

    D. Klasifikasi IV

    Meliputi lapisan fascia dan otot dapat sampai tulang

    Hilangnya secara penuh ketebalan kulit denga kerussakan yang luas,

    nekrosis jaringan atau kerusakan otot, tulang atau struktur pendukung

    (seperti tendon atau kapsul sendi). Rongga dan saluran sinus juga dapat

    dikaitkan dengan luka tekan derajat IV.

    Pasien yang berisiko terjadi dekubitus adalah pasien baru setelah dilakukan

    pengkajian memiliki satu atau lebih faktor resiko sebagai berikut:

    a. Usia lebih dari 75 tahun

    b. Ketidakmampuan bergerak pada bagian tertentu dari tubuh tanpa

    bantuan, seperti pada cidera medula spenalis atau cidera kepala atau

    mengalami penyakit neuromuskular

    c. Malnutrisi, obesitas

    d. Berbaring lama ditempat tidur atau penggunaan kursi roda

    e. Mengalami kondisi kronik seperti DM, Penyakit vaskuler

    f. Inkontinen urine dan feses, yang dapat menyebabkan iritasi kulit akibat

    kulit yang lembab

    Lokasi pressure ulcer yang sering terkena :

    1. Belakang kepala

    2. Sikut

    3.

    Sacrum dan coccyx

    4. Tumit

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    3/28

    19

    5. Trochanter

    6. Malleolus

    2. Pasien Jatuh

    Pasien Jatuhadalah peristiwa jatuhnya pasien dari tempat tidur ke lantai atau

    tempat lainnya yang lebih rendah pada saat istirahat maupun saat pasienterjaga yang tidak disebabkan oleh penyakit stroke, epilepsy, seizure, bahaya

    karena terlalu banyak aktivitas.

    Pasien yang berisiko jatuhadalah pasien yang dikatagorikan mempunyai satu

    atau lebih faktor resiko jatuh pada saat pengkajian keperawatan sebagai

    berikut :

    a. Pengkajian faktor resiko intrinsik

    1) Karakteristik pasien dan fungsi fisik umum

    Usia 65 tahun atau lebih

    Gender: osteoporosis

    Disability/immobility Ketikseimbangan kemampuan gaya berjalan

    Gangguan motorik

    Ketidakmampuan aktivitas fisik

    Menggunakan alat bantu (kursi roda, walker, cane)

    Riwayat jatuh tiga bulan terakhir karena kondisi fisiknya

    Gangguan sensori

    Hambatan komunikasi

    Slow reaction times

    Defisit mental

    Incontinensia alvi dan urin2) Diagnosis/ Perubahan fisik

    Defisit Mental

    Penyakit Akut

    Kondisi musculoskeletal dan neuromuscular

    Ketidaknormalan gaya berjalan (fatigue, arthritis, parkinson,

    osteoporosis)

    Keterbatasan mobilitas karena problem pada kaki

    TIA (vertigo, dizziness, fainting)

    Seizure

    Stroke Penyakit serebral

    Hipotensi ortostatik

    3) Medikasi dan interaksi obat

    Polifarmasi (lebih dari empat medikasi)

    Diuretik dan laxative

    Sedative, tranquilizer

    Psychotropic

    Antidepresan

    Obat yang dapat meningkatkan injuri seperti antikoagulan,

    antiaritmia

    4) Kondisi mental/ penggunaan alcohol

    Gangguan memori

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    4/28

    20

    Mental confusion

    Impulsive

    Kecemasan tinggi

    Delirium

    b. Pengkajian faktor resiko ektrinsik1) Karakteristik Lingkungan

    Tingkat pencahayaan yang dapat menyebabkan gangguan

    penglihatan

    Permukaan lantai yang dapat menyebabkan terpeleset

    Furniture

    Posisi ketinggian tempat tidur

    Kunci tempat tidur

    Penggunaan/tipe side rails

    Ketikdaktersediaan handrails, call bell

    Penggunaan alat bantu: wheelchair Lama rawat

    3. Restrain

    Restrain adalah alat bantu yang digunakan untuk mobilisasi, terutama untuk

    pasien bingung atan disorientasi. Restrain hanya digunakan bila metode lain

    sudah tidak efektif.

    Tujuan dipasangnya restrain adalah:

    a. Mencegah terlepasnya IV line, balutan luka atau kateter lain yang

    terpasang.

    b.

    Mencegah pasien terjatuh dari tempat tidur atau kursi.

    Cidera yang mungkin terjadi pada saat dipasang restrain:

    a. Luka / lecet

    b. Jatuh

    c. Aspirasi

    Saat terpasang restrain yang perlu diperhatikan adalah:

    a. Sirkulasi ekstremitas adekuat atau tidak.

    b. Ada atau tidaknya gangguan ekstremitas kulit.

    c. Keluarga dan pasien mengerti/mengetahui atau tidak mengenai alasan

    dipasangnya restrain.

    d.

    Jangan tidurkan pasien dengan supine position, jika muntah bisa terjadi

    aspirasi.

    e. Cek posisi restrain, jika terlalu longgar/besar bisa terlepas dari

    ekstremitas, bila terlalu kecil akan mengganggu sirkulasi.

    f. Jangan pasang restrain pada ekstremitas yang tidak bisa bergerak

    (parese).

    4. Kesalahan dalam Pemberian obat oleh Perawat

    Kesalahan dalam pemberian obat oleh perawat terjadi jika perawat

    melakukan kesalahan dalam prinsip 6 benar dalam pemberian obat, yaitu:

    a. Benar pasien

    b.

    Benar obat

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    5/28

    21

    c. Benar waktu pemberian

    d. Benar dosis obat

    e. Benar cara pemberian

    f. Benar dokumentasi

    Kejadian kesalahan pengobatan pasien yang dirawat inap dapat

    mengakibatkan keadaan fatal atau kematian

    B. KETERBATASAN PERAWATAN DIRI

    Kebersihan dan perawatan diri merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus

    terpenuhi agar tidak timbul masalah lain sebagai akibat dari tidak terpenuhinya

    kebutuhan kebersihan dan perawatan diri, misalnya penyakit kulit, rasa tidak

    nyaman, infeksi saluran kemih, dll. Perawatan diri menurut American Nurses

    Assoiciation (1996) adalah makan, mandi, berpakaianpenampilan, dan eliminasi

    (berkemih dan defekasi).

    Kebutuhan perawatan diri tidak selalu dapat dilakukan secara mandiri,penyebabnya antara lain keadaan sakit, sehingga pasien mengalami

    keterbatasan. Sakit adalah keadaan abnormal dimana fungsi fisik, emosional,

    intelektual, perkembangan, sosial atau spiritual menurun atau berubah

    dibandingkan dengan keadaan individu sebelumnya. Sistem keperawatan adalah

    sistem yang membantu pasien memenuhi kebutuhan perawatan diri.

    Pemenuhan perawatan diri pasien yang mengalami keterbatasan diri untuk

    mandi, berpakaian, dan toileting (eliminasi). Keterbatasan diri dibagi menjadi

    keterbatasan sebagian dan total, sehingga menyebabkan tingkat ketergantungan

    sebagian dan total pada asuhan keperawatan.

    Cara yang dilakukan perawat untuk membantu memenuhi perawatan diri pasien:

    1. melakukan tindakan perawatan diri untuk pasien (makan, mandi, berpakaian

    dan eliminasi sesuai pola normal)

    2. membimbing pasien melakukan sebagian perawatan, memberikan informasi

    dan sumber-sumber di komunitas

    3. memberikan dukungan dan anjuran

    4. memberikan lingkungan yang kondusif

    5. mengajarkan pasien: pengetahuan atau keterampilan

    Tindakan keperawatan:

    1.

    membantu keseluruhan kebutuhan perawatan diri (wholly compensatory)2. membantu sebagian kebutuhan perawatan diri (partly compensatory)

    3. membantu dalam bentuk pendidikan (educative supportive)

    Peran Perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri pasien:

    1. pemberi pelayanan : akuntabel, klinikal kompeten, kritis, komitmen pada

    asuhan

    2. mengelola perawatan (manage of care)

    3. sebagai anggota tim keperawatan

    sebagai bagian tim kesehatan

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    6/28

    22

    C. KEPUASAN PASIEN

    Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan tercapai bila

    terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga terhadap pelayananan keperawatan

    yang diharapkan.

    Tingkat kepuasan pasien berdasarkan skala dikaitkan dengan efisiensi,

    efektifitas, biaya dan perilaku terdiri dari:

    a. Kelengkapan dan ketepatan informasi

    Informasi dikatakan lengkap bila pasien diberikan informasi tentang:

    1) Orientasi : Petugas, ruangan, fasilitas

    2) Hak dan kewajiban pasien

    3) Validasi, klarifikasi, fasilitasi penyakit dan pengobatan

    4) Rencana tindakan keperawatan

    b. Penurunan kecemasan

    Menurunnya tingkat kecemasan setelah dilakukan intervensi keperawatan:1) Dapat tidur

    2) Tenang

    3) Mampu beraktivitas sesuai kondisi

    4) Mampu berkomunikasi

    c. Perawat trampil profesional

    Perawat dalam melakukan praktek keperawatan:

    1) Perawat terampil

    2) Cepat membuat keputusan

    3) Bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan

    4)

    Perawat mau memberikan penjelasan5) Cepat tanggap

    d. Pasien merasa nyaman

    Suatu kondisi dimana pasien Terpenuhi kebersihan diri, bebas dari rasa nyeri:

    1) Kebersihan diri terjaga

    2) Nyeri dalam skala 1-3 (nyeri ringan)

    e. Terhindar dari bahaya

    Suatu kondisi dimana pasien terhindar dari bahaya :

    1) Dekubitus/ luka karena tekanan

    2)

    Kesalahan pemberian obat3) Jatuh

    f. Privacy terjaga

    Suatu keadaan dimana perawat dalam melakukan tindakan dapat :

    1) Melindungi pasien

    2) menjaga kerahasiaan pasien

    g. Perawat ramah dan empati

    Suatu keadaan dimana perawat peduli terhadap masalah pasien serta

    memberikan pelayanan

    1)

    Penampilan menarik2) Selalu siap menolong dan melayani pasien

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    7/28

    23

    3) Mau mendengar keluhan pasien

    4) Berkomunikasi dengan baik

    5) Sopan

    6) menghargai

    Tingkat kepuasan diperoleh melalui suatu instrumen berupa survey kepuasanpasien/keluarga terhadap pelayanan keperawatan yang mencakup aspek-aspek

    di atas.

    Kriteria Pasien yang dilakukan survey adalah setiap pasien baru yang telah:

    a. dirawat selama 3 hari

    b. tidak pulang paksa

    c. pulang hidup

    D. KECEMASAN

    Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan terjadi

    suatu yang dirasakan sebagai ancaman.

    Skala Pasien Cemas (1-10) :

    8-10 : Cemas ringan

    Ketegangan yang dialami sehari-hari, mampu memecahkan masalah sendiri,

    waspada, lapang persepsi meluas.

    6-7 : Cemas sedang

    Fokus pada hal yang menjadi perhatiannya, lapang persepsi menyempit,

    mampu melakukan dengan arahan.

    3-5: Cemas Berat

    Lapang persepsi sangat sempit, hanya mampu berpikir untuk hal kecil, perlu

    banyak arahan untuk berpikir tentang hal lain.

    1-2: PanikKehilangan kendali diri, tidak mampu melakukan apapun, biasanya dengan

    disorganisasi kepribadian, peningkatan aktifitas motorik, kegagalan

    berhubungan, persepsi terganggu, tidak mampu berkomunikasi efektif.

    Materi pendidikan/penyuluhan kepada pasien yang diberikan dan review oleh

    pasien, diidentifikasikan pada skala 8 -9 yang berarti kecemasan pasien

    normal/adaptif. Apabila skala kurang dari 8 diidentifikasikan pasien cemas

    sedangkan jika skala diatas 9 maka pasien diidentifikasikan bebas dari cemas.

    Materi pendidikan/penyuluhan direview kembali oleh perawat dan dilakukan

    tanya jawab, diidentifikasikan pada skala 8 -9 yang berarti kecemasan pasiennormal/adaptif. Apabila skala kurang dari 8 diidentifikasikan pasien cemas

    sedangkan jika skala diatas 9 maka pasien diidentifikasikan bebas dari cemas.

    Informasi yang cukup diberikan untuk mengurangi cemas, diidentifikasikan pada

    skala 8 -9 yang berarti kecemasan pasien normal/adaptif. Apabila skala kurang

    dari 8 diidentifikasikan pasien cemas sedangkan jika skala diatas 9 maka pasien

    diidentifikasikan bebas dari cemas

    Cemas dalam tingkatan Sedang, Ringan, Berat, dan Panic dimanifestasikan

    dengan:

    1)

    Penyesalan, dan gerakan lambat2) Bingung, bertanya berulangulang

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    8/28

    24

    3) Merasa tidak mampu

    4) Takut akan konsekuensi yang tidak spesifik

    5) Khawatir akan terjad perubahan hidup

    6) Berfokus pada diri sendiri

    7) Peningkatan ketegangan

    8)

    Pernafasan meningkat9) Takut, gemetar, dan tremor

    10)Ketakutan dan merasa tidak berdaya

    11)Stimulasi saraf simpatik (cardio vaskuler meningkat)

    12)Tidak bisa tidur

    13)Sering berkemih

    14)Persepsi menyempit

    15)Murung, gugup, dan tertekan

    16)Diare

    17)Emosional

    18)Pupil melebar

    E. KENYAMANAN

    Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri terkontrol.Rasa

    nyeri merupakan sebuah rasa/emosi yang tidak menyenangkan. Nyeri dapat

    disebabkan oleh satu atau lebih penyebab atau bahkan tidak diketahui

    penyebabnya. Keberadaan atau ketidakberadaan penyebab bukanlah suatu

    indikator seseorang merasakan sakit. Penting untuk dipahami bahwa nyeri akan

    ada ketika seseorang mengatakan nyeri itu dialaminya. Nyeri bisa mempengaruhi

    sistem tubuh manusia, psikososial, ekonomi dan spiritual, menyebabkan suatu

    kondisi bertambah parah.

    Manajemen nyeri yang buruk merupakan suatu indikator dari kualitas asuhanyang buruk. Semua manajemen nyeri berdasarkan kepada respon (pernyataan)

    individu. Tujuan dari manajemen nyeri adalah memaksimalkan rasa nyaman dan

    meningkatkan kualitas hidup pasien. Nyeri yang tidak dikenali dapat

    dimanifestasikan sebagai gejala perilaku, depresi, cemas dan menurunnya

    interaksi sosial.

    Tiga faktor yang dapat menyebabkan tidak adekuatnya manajemen nyeri, yaitu:

    1. Tidak adekuatnya pengkajian nyeri

    2. Potensial resiko dari pengobatan nyeri

    3. Penggunaan yang terbatas/sedikit dari intervensi non-farmakologi dalam

    manajemen nyeri

    Barrier (penghambat) dalam manajemen nyeri antara lain dipercayainya bahwa:

    1. Nyeri adalah bagian dari proses penuaan

    2. Orang dewasa atau lansia mengeluh nyeri karena mereka butuh perhatian dari

    lingkungannya

    3. Lansia kurang merasakan nyeri dibandingkan dengan usia dibawahnya.

    4. Nyeri pada pasien yang mengalami gangguan kognitif lebih sulit diidentifikasi

    dan diobati.

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    9/28

    25

    Manajemen nyeri sebagai suatu pendekatan tim:

    Manajemen nyeri menggunakan pendekatan multimodalitas yaitu:

    1. Berdasarkan kebutuhan dasar manusia

    2. Positioning (perubahan posisi), penggunaan alat bantu, distraksi

    3. Relaksasi, imajinasi

    4. Terapi musik

    5. Terapi aktivitas

    6. Konseling dan dukungan

    7.

    Medikasi : non-opioid, Opioid, Adjuvant untuk neuropathic pain8. Terapi non-farmakologi lainnya

    F. PENGETAHUAN

    Indikator pengetahuan terdiri dari pengetahuan tentang penyakitnya dan dischard

    planning.

    Indikator pengetahuan di Ruangan Bedah:

    Pasien dapat menyebutkan cara perawatan diri pasca operasi dan perawatan

    ketika pasien pulang:

    1)

    Tanda dan gejala luka infeksi (Peningkatan suhu tubuh, kemerahan, bengkak,mengeluarkan cairan) (95-97%)

    2) Tata cara minum obat di rumah & efek samping obat (95-97%)

    3) Tingkat aktifitas tanpa gejala, sesak nafas, rasa nyeri dan lemah (93-95%)

    4) Perawatan luka (95-97%)

    5) Bila pasien tidak paham, diberikan informasi ulang (95-97%)

    Indikator pengetahuan di Ruang Paru & Jantung:

    Pasien dengan diagnosa myocardial infark dapat menyebutkan cara perawatan

    diri ketika pasien pulang:

    1) Latihan dan mengukur denyut jantung (95-97%)

    2)

    Pengobatan di rumah (98-99%)3) Faktor risiko (90-95%)

    4) Tanda dan gejala serangan (98-99%)

    Indikator pengetahuan di Ruang rawat jalan bedah:

    Pasien dapat menyebutkan pengetahuan tentang post operatif perawatan diri dan

    perawatan dirumah

    1) Tanda dan gejala dari infeksi luka: Peningkatan suhu tubuh, kemerahan,

    bengkak, mengeluarkan cairan (95-97%)

    2) Cara minum obat dan efek samping obat (95-97%)

    3) Perjanjian kontrol ulang (97-99%)

    4)

    Bila pasien tidak paham, diberikan informasi ulang (95-97%)

    Pasien HHAs Familiy/caregiver

    Physician Nurses/therapist Other healthcare staff

    Evaluation of a patients pain is best achieved

    by a team approach

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    10/28

    26

    Discharge Planning adalah suatu proses yang dipakai sebagai pengambilan

    keputusan dalam hal memenuhi kebutuhan pasien untuk kesempurnaan

    kepindahan pasien dari satu tempat perawatan ke tempat lainnya. Dalam

    perencanaan pemulangan, pasien dapat dipindahkan kerumahnya sendiri atau

    keluarga, fasilitas rehabilitasi, nursing home, hospice, home careatau tempat

    tempat lain diluar rumah sakit.

    Pemulangan pasien hanya diputuskan oleh dokter yang merawat, namun

    demikian ada beberapa orang lain yang terlibat dalam perencanaan pemulangan

    pasien. Keluarga yang akan merawat pasien adalah salah satu orang terpenting

    terlibat dalam perencanaan pemulangan pasien. Profesional lain yang terlibat

    dalam perencanan pemulangan pasien adalah discharge planner: Perawat,

    sosial worker, dan administrator. Discharge plannermempunyai tanggung jawab

    bahwa perencanaan untuk pemulangan pasien aman dan adekuat.

    Perencanaan pemulangan dimulai sejak pasien masuk, bahkan dapat dilakukan

    sebelumnya, sebagai contoh untuk pasien yang akan dilakukan operasi, doktertelah memberikan penjelasan berapa lama pasien akan dirawat.

    Perencanaan pemulangan pasien:

    1) Identifikasi mengenai indikator resiko tinggi yang mungkin terjadi pada

    perencanaan pemulangan pasien, misal:

    a. Kekerasan pada lansia

    b. Demensia

    c. Tidak mempunyai tempat tinggal

    d. Tidak mempunyai biaya

    e. Penyakit kronis

    f.

    Multiple diagnosisg. Adanya penyakit penyerta

    h. Terbatasnya support sistem (yang bertanggung jawab/ keluarga/teman)

    i. Malnutrisi/diet

    j. Dehidrasi

    k. Riwayat rawat ulang yang sering

    l. Perawatan luka

    m. Ketergantungan memenuhi kegiatan sehari-hari

    n. Penyakit terminal

    o. Subtance abuse.

    2)

    Kaji fungsi fisik dan mental yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatansehari-hari.

    a. Mobilitas:

    kesiapan berjalan

    Langkah-langkah untuk melakukan kegiatan duduk

    ROM saat mandi

    b. Persepsi, Kesadaran/status mental terhadap orientasi waktu:

    Penglihatan

    Pendengaran

    Tidur

    Nyeri

    c.

    Aktivitas : Transportasi

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    11/28

    27

    Merawat anak

    Personal care

    Makan

    Belanja

    3) Identifikasi kemungkinanan lama perawatan

    4)

    Kaji dan kolaborasikan tingkat fasilitas perawatan yang berbeda yangdibutuhkan oleh pasien

    5) Kaji kondisi pasien dan perubahan-perubahan yang mungkin terjadi sebagai

    hasil treatment.

    6) Kaji tanda dan gejala, masalah atau perubahan-perubahan yang mungkin

    terjadi pada pasien ketika berada dirumah

    7) Kaji dampak potensial dari pemberi asuhan : tanda dari stress, teknik untuk

    mengurangi stress

    8) Identifikasi nomor tilphone petugas kesehatan yang bisa dihubungi

    9) Cek jaminan biaya yang digunakan oleh pasien : Pribadi, jaminan perusahaan,

    asuransi dll.

    10)

    Identifikasi pelayanan home care yang akan digunakan jika ada11)Identifikasi peralatan kesehatan yang dibutuhkan: Alat bantuan nafas, tempat

    tidur, kursi roda, tongkat dan kebutuhan untuk memodifikasi tempat

    perawatan dirumah

    12)Identifikasi transportasi yang akan digunakan untuk pemindahan pasien

    13)Identifikasi Jadwal perencanaan tindak lanjut pengecekan kesehatan pasien

    14)Identifikasi kebutuhan belajar pasien dan keluarga tentang program

    pengobatan atl : dosis, side efek, lama terapi

    15)Identifikasi ketrampilan teknis yang dibutuhkan al, pemindahan pasien dari

    tempat tidur ke kursi, prosedur prosedur perawatan, pengunaan alat dan

    monitoring, mengenal tanda dan gejala dan elemen-elemen lain perawatan

    pasien.16)Kaji lingkungan tempat tinggal, atl tidak aman, tinggal sendiri, tidak memiliki

    tempat tinggal

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    12/28

    28

    CONTOH FORMAT PENGUKURAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN KLINIK

    I. KESELAMATAN PASIEN

    P TIENT S FETY

    )

    A. Angka Kejadian Dekubitus

    Formula Jumlah kejadian dekubitus X 100 %

    Jumlah pasien beresiko terjadi dekubitus

    Ruangan: Mawar Bulan: April 2008

    No Variabel

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Jumlah

    kejadian

    dekubitus

    0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

    2 Jumlah

    pasien

    beresiko

    terjadi

    dekubitus

    30 24 14 29 23 27 23 22 14 13 20 15 22 20 24 21 29 30 25 30 26 20 30 22 25 24 20 24 27 22 695

    Contoh : Angka kejadian dekubitus = 3 X 100% = 0.431%

    695

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan: Kepala Ruangan

    2.

    Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan

    L MPIR N II

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    13/28

    29

    B. Angka Kejadian Kesalahan pada Pemberian Obat oleh Perawat

    Formula

    Angka KTD dalam pemberian obat =Jumlah pasien yang terkena Kejadian Tidak Diharapkan dalam Pemberian obat x 100%

    Jumlah pasien pada hari tersebut

    Angka KNC dalam pemberian obat =Jumlah pasien yang terkena Kejadian nyaris cidera dalam Pemberian obat x100%

    Jumlah pasien pada hari tersebut

    Ruangan: Anggrek Bulan: April 2008

    N

    o

    Faktor

    ketidaksesuaian/

    kesalahan

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Salah pasien

    Salah nama dan

    tidak sesuai dengan

    Identitas

    0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    2 Salah waktu

    2.1 Terlambat

    Pemberian Obat

    0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3

    2.2 Pemberian Obat

    yang terlalu Cepat

    0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

    2.3 Obat Stop Tetap

    dilanjutkan

    0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    3

    Salah Cara

    Pemberian / Route

    0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    3.1 cara oral 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    3.2 Intra vena 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    3.3 Intra moskuler 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03.4 Lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    4 Salah dosis

    4.1 Dosis kurang 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3

    4.2 Dosis berlebih 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    5 Salah obat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    6 Salah dokumentasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

    Jumlah kesalahan 1 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 9

    Jumlah pasien/hari 30 28 25 26 24 28 25 21 24 23 22 27 20 20 23 26 30 27 26 24 25 23 25 20 22 29 26 21 22 21 9

    Total pasien 735

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    14/28

    30

    Contoh:

    Angka KTD dalam pemberian obat pada tanggal 1 April 2008 ruang Anggrek =

    1 x 100% = 3,33%

    30

    Angka KNC dalam pemberian obat pada tanggal 12 April 2008 ruang Anggrek =

    2 x 100% = 7,41%

    27

    Penanggung Jawab:

    1.

    Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan2.

    Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    15/28

    31

    C. Angka Kejadian Pasien Jatuh

    Formula Jumlah pasien jatuh X 100%

    Jumlah pasien yang beresiko jatuh

    Ruangan: Melati Bulan: April 2008

    No

    Faktor

    ketidaksesuaian/

    kesalahan

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Jumlah pasien

    jatuh

    0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

    2 Junlah pasien

    yang beresiko

    jatuh adalah

    pasien baru

    5 6 7 4 3 8 9 3 6 9 3 5 6 4 7 6 8 5 9 7 6 5 4 7 4 7 6 8 5 6 178

    Contoh:

    Angka kejadian pasien jatuh = 1 x 100% = 0,56%

    178

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan

    2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    16/28

    32

    D. Angka Kejadian Cidera Akibat Restrain

    Formula Jumlah pasien dengan cidera akibat restrain X 100 %

    Total pasien yang dipasang restrain

    Ruangan: Lili Bulan: April 2008

    No

    Faktor

    ketidaksesuaian/

    kesalahan

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Jumlah pasien

    dengan cidera

    akibat restrain

    0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

    2 Jumlah pasien

    yang dipasang

    restrain

    5 6 7 4 3 8 9 3 6 9 3 5 6 4 7 8 8 5 9 7 6 5 4 7 4 7 6 8 5 6 180

    Contoh:

    Angka kejadian cidera akibat restrain = 1 x 100% = 0,56%

    180

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan

    2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    17/28

    33

    II. PERAWATAN DIRI

    Formula Angka tidak terpenuhinya kebutuhan perawatan diri =

    Jumlah pasien yg tidak terpenuhi perawatan diri/bln* x 100%

    Jumlah pasien dirawat dgn ketergantungan total & partial care**

    Ruangan: Dahlia Bulan: April 2008

    No Variabel

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2

    0

    21 2

    2

    2

    3

    2

    4

    2

    5

    2

    6

    2

    7

    2

    8

    2

    9

    3

    0

    Total

    1 Makan * porsi diet

    2 Mandi:

    bersih pada

    *Gigi dan mulut

    *Mata

    *Rambut

    *Kulit

    *Kuku

    *Telinga

    *Tidak bau

    badan

    *Perineal

    3 Berpakaian

    &

    penampilan

    *Baju bersih &

    kering

    *wajah segar

    4 Eliminasi *berkemih

    *defekasi

    Perawatan diri tdk terpenuhi *Jumlah pasien dirawat dgn

    ketergantungan total & partial

    care **

    Contoh:

    Angka tidak terpenuhinya perawatan diri = n x 100% =

    N

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    18/28

    34

    Contoh:

    Angka keterbatasan perawatan diri = 5 x 100% = 3,33 %

    150

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan

    2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    19/28

    35

    III. KEPUASAN PASIEN : Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga terhadap pelayanan keperawatan

    Formula Angka kepuasan =

    jumlah pasien yang menyatakan puas thd yankep X 100%

    jumlah pasien yg dilakukan survey pada periode tertentu

    Ruangan: Lili Bulan: April 2008

    No

    Elemen

    indikator

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 kelengkapan

    dan

    ketepatan

    informasi

    3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 110

    2 Penurunan

    kecemasan

    3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 100

    3 Perawat

    trampil

    profesional

    4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120

    4 Pasien

    merasa

    nyaman

    3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 110

    5 Terhindar

    dari bahaya

    5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 140

    6 Perawat

    ramah dan

    empati

    4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 120

    Total 22 23 25 22 23 25 22 23 25 22 23 25 22 23 25 22 23 25 22 23 25 22 23 25 22 23 25 22 23 25 700

    Jumlah

    pasien

    5 6 4 5 6 4 5 6 4 5 6 4 5 6 4 5 6 4 5 6 4 5 6 4 5 6 4 5 6 4 150x6

    =900

    Contoh:

    Angka kepuasan pasien & keluarga = 700 x 100% = 77,78%

    900

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    20/28

    36

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan

    2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    21/28

    37

    IV. KENYAMANAN

    a. Angka Tatalaksana Pasien Nyeri

    Formula Persentase pasien dengan nyeri yang terdokumentasi dalam askep:

    Jumlah total pasien nyeri yang terdokumentasi x 100%

    Jumlah total pasien per periode waktu tertentu

    Persentase tatalaksana pasien nyeri:

    Jumlah total tindakan perawat sebagai respon nyeri x 100 %

    Jumlah total pasien terdokumentasi nyeri skala > 4 per periode waktu tertentu

    Ruangan: Lili Bulan: April 2008

    No Variabel

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Jumlah pasien

    nyeri yang

    terdokumentasi

    2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 90

    2 Total pasien 5 6 7 4 3 8 9 3 6 9 3 5 6 4 7 8 8 5 9 7 6 5 4 7 4 7 6 8 5 6 180

    Contoh:

    Angka pasien dengan nyeri yang terdokumentasi dalam askep= 90 x 100% = 50%

    180

    Ruangan: Lili Bulan: April 2008

    No Variabel

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Jumlah

    tindakan

    perawat sbg

    respon nyeri

    2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 2 3 4 90

    2 Total pasien

    nyeri skala > 4

    5 6 7 4 3 8 9 3 6 9 3 5 6 4 7 8 8 5 9 7 6 5 4 7 4 7 6 8 5 6 180

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    22/28

    38

    Contoh:

    Angka/persentase tatalaksana pasien nyeri = 90 x 100% = 50%

    180

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan

    2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

    b.

    Angka Kenyamanan Pasien

    Formula Angka kenyamanan pasien=

    Jumlah pasien dengan nyeri terkontrol x 100 %

    Jumlah pasien yang terdokumentasi nyeri per periode waktu tertentu

    Ruangan: Lili Bulan: April 2008

    No Variabel

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Jumlah pasien

    dgn nyeri

    terkontrol

    3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 100

    2 Total pasien

    yang nyeri

    5 6 7 4 3 8 9 3 6 9 3 5 6 4 7 8 8 5 9 7 6 5 4 7 4 7 6 8 5 6 180

    Contoh:

    Angka kenyamanan pasien= 100 x 100% = 55,55%

    180

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan

    2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    23/28

    39

    V. KECEMASAN : Identifikasi kecemasan pasien

    Formula Angka Kejadian Cemas pada Ruang Rawat Umum =Jumlah pasien cemas x 100%

    Jumlah pasien yang dirawat

    Angka Kejadian Cemas pada Ruang Rawat Psikiatri =

    Jumlah pasien cemas 3 x 24 jam x 100%

    Jumlah pasien yang dirawat dlm waktu 3x24 jam

    F

    ORMAT

    L

    APORAN

    Ruangan: Bulan:

    No Variabel

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Jumlah

    pasien

    cemas

    2 1 - 2 - - 3 - - - 1 - - 1 - 2 - - 2 - - - 3 - 1 - 1 - - 1 20

    2 Jumlah

    pasien

    yang

    dirawat

    20 20 20 15 25 20 20 15 20 20 20 25 15 20 20 20 20 25 20 15 20 20 20 15 25 20 20 20 20 25 600

    Monitoring Untuk Ruang Psikiatri

    No Variabel

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Jumlah

    pasiencemas:

    Panik

    Berat

    Sedang

    Ringan

    2 1 - 2 - - 3 - - - 1 - - 1 - 2 - - 2 - - - 3 - 1 - 1 - - 1 20

    2 Jumlah

    pasien

    yang

    dirawat

    20 20 20 15 25 20 20 15 20 20 20 25 15 20 20 20 20 25 20 15 20 20 20 15 25 20 20 20 20 25 600

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    24/28

    40

    Jumlah

    Pada bulan April 2007 di Rumah Sakit Melati terdapat pasien cemas 20 orang . Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit

    Melati adalah 600 orang . Maka Angka Kejadian Pasien Cemas adalah : 20 x 100% = 33,33%

    600

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan

    2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    25/28

    41

    CONTOH FORMULA IDENTIFIKASI PASIEN CEMAS HARIAN

    Tanggal : I April 2007

    Jumlah Pasien : 20 pasien

    No

    No MR

    Pasien

    Skala

    Deskripsi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata

    1 08123 Materi pendidikan/penyuluhan kepada

    pasien yang diberikan

    dan /review oleh pasien

    Materi pendidikan/penyuluhan direview

    kembali oleh perawat

    dan dilakukan tanya jawab

    Informasi yang cukup diberikan untuk

    mengurangi cemas

    V

    V

    V 8

    2 08567 Materi pendidikan/penyuluhan kepada

    pasien yang diberikan

    dan /review oleh pasien

    Materi pendidikan/penyuluhan direview

    kembali oleh perawat

    dan dilakukan tanya jawab

    Informasi yang cukup diberikan untuk

    mengurangi cemas

    V

    V

    V

    6

    3 085789 Materi pendidikan/penyuluhan kepada

    pasien yang diberikan

    dan /review oleh pasien

    Materi pendidikan/penyuluhan direview

    kembali oleh perawat

    dan dilakukan tanya jawab

    Informasi yang cukup diberikan untukmengurangi cemas

    V

    V

    V

    8

    4 Dst

    Semua

    jumlah

    pasien

    dalam

    satu

    bulan

    Materi pendidikan/penyuluhan kepada

    pasien yang diberikan

    dan /review oleh pasien

    Materi pendidikan/penyuluhan direview

    kembali oleh perawat

    dan dilakukan tanya jawab

    Informasi yang cukup diberikan untuk

    mengurangi cemas

    V

    V

    V

    8

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    26/28

    42

    VI. PENGETAHUAN

    A. Pengetahuan tentang Perawatan Penyakitnya

    Formula Jumlah pasien yang kurang pengetahuan x 100%

    Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu

    Ruangan: Lili Bulan: April 2008

    No Variabel

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Total

    1 Jumlah pasien

    yang kurang

    pengetahuan

    3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 100

    2 Total pasien 5 6 7 4 3 8 9 3 6 9 3 5 6 4 7 8 8 5 9 7 6 5 4 7 4 7 6 8 5 6 180

    Contoh:

    Angka pengetahuan pasien tentang penyakitnya= 100 x 100% = 55,55%

    180

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan

    2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    27/28

    43

    B. Discharge Planning

    Formula Jumlah pasien yang tidak dibuat discharge planning pada periode tertentu x 100%

    Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu

    Ruangan: Lili Bulan: April 2008

    No Variabel

    Tanggal

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Tota

    l

    1 Jumlah pasienyang tidak

    dibuat

    discharge

    planning

    1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 30

    2Total pasien

    5 6 7 4 3 8 9 3 6 9 3 5 6 4 7 8 8 5 9 7 6 5 4 7 4 7 6 8 5 6 18

    0

    Contoh:

    Angka discharge planning = 30 x 100% = 55,55%

    180

    Penanggung Jawab:

    1. Monitoring dan pelaksanaan : Kepala Ruangan

    2. Analisis/Evaluasi : Ka. Bidang Keperawatan/ Komite Keperawatan Tim Pengendali Mutu

  • 7/24/2019 LAMP MUTU

    28/28