Rangkuman sejarah

BAB 1

1.Republik Bataaf

-pada akhir abad ke 18 terjadi revolusi prancis (pemerintahan monarki menjadi pemerintahan republik) .

- 1795 Raja wilem V ( belanda) digulingkan oleh kaum republikan yang didukung perancis . Belanda pun berubah menjadi republik dan berganti nama menjadi republik bataaf.

-Abad ke 19 , VOC mengalami kebangkrutan tepatnya pada tahun 1799 dan dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 oleh Louis Bonaparte (raja belanda)

-penyebab kemunduran VOC:

a) korupsi yang dilakukan oleh para pegawai VOCb) VOC banyak menanggung hutang akibat peperangan yang dilakukan dalam memperebutkan

kekuasaan dibidang perdaganganc) Kemerosotan moral di kalangan para penguasa akibat sistem monopoli ( keserakahan

membuat penguasa setempat tidak bersungguh-sungguh membantu VOC memonopoli perdagangangan)

d) Tidak jalanya verplichte leverantien ((penyerahan wajib) setiap daerah harus menyerahkan hasil bumi berupa lada,kayu,beras,kapas,nila, dan gula) dan preanger stelsel ((aturan priangan) priangan wajib menanam kopi dan lalu menyerahkan hasil panen kepada VOC))

e) Banyak pegawai VOC yang tidak cakap dalam bekerja, sehingga monopoli tidak berjalan sebagaimana mestinya.

- tahun 1804 napoleon bonaparte menjadi kaisar prancis dan menjadikan adiknya Lodewijk/Louis Bonaparte sebagai raja belanda .

- Herman william Daendels (gubernur jenderal) , tindak pembaharuan yang dilakukan:

a) Merombak sistem feodal dan menggantikanya menjadi sistem barat modern,sistem feodal membantu pelaksanaan monopoli perdagangan

b) Membagi pulau jawa menjadi 9 perfektur ( hambatan: sama saja menghapus kerajaan2x di jawa)

c) Menjadikan batavia sebagai pusat pemerintahan,membentuk pengadilan keliling dan pribumi

d) Memberantas korupsi, dan penyelewengan dalam pemungutan kontingen dan penyerahan wajib

e) Menyederhanakan upacara2x di keraton jogya dan surakartaf) Menjadikan penguasa wilayah sebagai pegawai pemerintahan kolonial.

-langkah menyiapkan pulau jawa sebagai basis militer:

a) Menambah jumlah prajurit

b) Membangun kapal-kapal,pangkalan kapal,pabrik senjata dan kubu pertahananc) Membangun jalan raya ( grote postweg) dari anyer--- panarukan (terjadi penyerahan wajib

dan wajib kerja , Daendels pun memanfaatkan sistem feodal

- Jaendels ( pengganti Daendels)

Memerintah saat indonesia dalam keadaan terburuk

-11 agustus 1811 pasukan inggris dibawah pimpinan Gubernur jend. EIC lord minto mendarat di Batavia

- Belanda menyerah pada inggris pada tahun 1811melalui perjanjian Tuntang yang berisi:

Hutang pemerintah belanda tidak diakui oleh pemerintah Inggris Semua pangkalan Belanda dipulau jawa maupun diluar jawa menjadi wilayah kekuasaan

inggris

-pemerintahan Thomas Stamford Raffles (hanya 5 thn)(1811-1813)

Berdasarkan asas Liberal Landrent system:

-segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa dihapuskandan rakyat dibebaskan menanam tanaman yang dianggap menguntungkan-penyewaana tanah dibeberapa daerah dilakukan berdasarkan kontrak dan batas waktu-semua tanah menjadi milik pemerintahan kolonial

Hambatan Landrent system:- sistem feodal telah berakaar di indonesia sehingga Landrent system susah diterapkan .-kurangnya pegawai pemrintah yang cakap dalam mengontrol pelaksaan Landrent sistem-rakyat indonesia belum siap menerima sistem yang baru, dan belum mengenal ekonomi uang.-kepemilikan tanah masih berciri tradisional berdasarkan warisan adat

19 agustus 1816 penyerahan kuasa atas indonesia dari inggris kepada belandaInggris diwakilkan: John fendallBelanda: Mr elout,van der cappellen dan buyskes

Van de bosch memegang pemerintahan belanda dan menerapkan tanam paksa kepada rakyat Indonesia berlangsung hingga 1900

Cultuursel:-rakyat diwajibkan menyediakan seperlima dari lahan garapan nya untuk ditanami tanaman wajib( tanaman berkualitas ekspor)-lahan yang disediakan untuk tanaman wajib tidak dikenakan pajak-hasil panen tanaman wajib diserahkan kepada pemerintah kolonial setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayar dibayarkan kembali ke rakyat-penggarapan tanaman wajib wajib dibawah pengawasan langsung dari pengawas pribumi

Penentang cultuursel:-kalangan Humanis : kel. Yang menjunjung tinggi etika dan HAM,bagi kalangan ini Cultuursel harus dihapuskan karena menindas tanah jajahan

-kalangan Kapitalis: kel. Yang memperjuangkan kebebasan individu dalam kegiatan ekonomi. Bagi kalangan ini Cultuursel tidak menciptakan kehidupan ekonomi yang sehat dan kalangan ini mendukung dihapuskanya cultuursel-kecaman 2 kalangan tersebut dikemukakan pada forum stanten General(parlemen belanda) perjuangan 2 kalangan tersebut merintis lahirnya undang-undang agraria thn 1870 dan politik etis

Tokoh penentang Cultuursel :-Baron van Hoevell-E.F.E Douwes dekker yang menulis buku Max Havelaar-Fransen van der putte yang menulis buku Zucker contrackten

Pada tahun 1860 penghapusan tanam paksa lada 1865 penghapusan tanam paksa untuk teh dan nila 1870 hampir semua tanam paksa dihapuskan kecuali tanam paksa kopi di priangan Undang-undang Agraria thn 1870( oleh parlemen belanda)

-tokoh yang berperan melahirkan undang-undang ini adalah de Waal (menteri jajahan dan perniagaan)-tujuan undang-undang:1) melindungi hak milik petani atas tanahnya dari penguasaan pemodal asing2) memberi peluang kepada pemodal asing untuk menyewa tanah dari penduduk indonesia3) membuka kesempatan kerja kepada penduduk indonesia ,terutama menjadi buruh perkenunan

Isi undang-undang Agraria thn 1870-tanah milik penduduk dimiliki langsung oleh penduduk desa , dan boleh disewa oleh perusahaan swasta selama 5 thn-gubernur jend. Tidak boleh menjual tanah milik pemerintah tanah paling lama disewakan selam 75 thn-tanah milik pemerintah:1) hutan yang belum dibuka2) tanah yang berada di luar wilayah milik desa dan penghuninya dan tanah milik adat

BAB 4

A. Reaksi politik 1

1.Reaksi terhadap portugis

a) Ternate

Dirintis oleh Dajalo dan didukung oleh orang tidore dan Bacan Lalu perlawanan ternate dilanjutkan dan dipimpin oleh Sultan Khairun,penyebab

perlawanan: 1) Monopoli perdagangan membuat petani Ternate semakin menderita2) Portugis telah campur tangan dalam urusan pemerintahan ternate dengan

menangkap raja ternate sebelumnya, Tabariji

27 februari 1570 terjalin perdamaian antara portugis dan sulthan Khairun , tetapi sulthan Khairun dibunuh oleh Portugis dan terjadi perlawanan ketiga yang dipimpin Baabullah Daud syah

1575 baabullah menyuruh portugis meninggalkan bentengnya di ternate dan terpaksa pindah ke timor timur dan flores .

Pengganti sultan baabullah adalah sultan said

b) Aceh

Perlawanan muncul sejak masa pemerintahan sultan Mughayat syah yang disebabkan karena :1) Dengan berkedudukan di Malaka portugis merupakan saingan kuat aceh dalam

perdagangan2) Portugis mempunyai kepentingan menyebarkan agama kristen sementara aceh

mempunyai kepentingan menyebarkan agama islam

2. reaksi terhadap inggris

1604 EIC tiba di ternate dan tidore ,banda dan ambon dibawah pimpinan sir hendry middleton dan membuat kantor dagang di jayakarta ,jepara,makassar,aceh dan ambon.

3. reaksi terhadap belanda

Maluku1) 1635-1646 rakyat hitu mengadakan perlawanan dipimpin oleh kaikali dan

talubesi2) 1605 mengadakan perlawana dipimpin oleh saidi3) 1675 rakyat jailoyo mengadakan perlawanan secara gerilya

Mataram1)serangan yg dilakukan sultan agung ingin mengusir voc dari pulau jawa sehingga ia menyerang batavia pada tahun 1628 dan 16292) serangan pertama (gagal karena kekurangan makanan)tersebut dibagi 4 :-pasukan induk dipimpin oleh baureksa -pasukan ke2 dipimpin oleh tumenggung sura agul-agul dibantu oleh tumanggung upasanta-pasukan dari jawa yang dipimpin oleh dipati ukur,bupati sumedang-pasukan laut yang berjumlah 60 kapal yang menyamar menjadi kapal dagang3)serangan kedua juga gagal karena sebab yang sama dengan serangan pertama

Banten1) 1656 pasukan banten berhasil merampas sejumlah kapal VOC 2) 1682 sultan haji yang saat itu menjadi raja dipaksa untuk menandatangani

perjanjian yang menegaskan kekuasaan VOC di banten3) Isi perjanjian:

- VOC mempunyai hak penuh atas monopoli perdagangan lada di banten dan lampung-VOC berhak campur tangan dalam urusan pemerintahan Banten-banten harus melepaskan wilayah cirebon kepada VOC dan harus menanggung biaya perang

Makassar1) 1660 perang terbuka pecah2) Untuk mengatasi perlawanan di makassar VOC memanfaatkan Aru Palaka

penguasa Bone yang sedang bersengketa dengan Makassar3) Juli 1667 armada VOC dipimpin oleh cornelis speelman dan pasukan Bone

menyerbu inti kekuatan makassar di sombaopu.4) Makassar harus menyerah dan ditandai dengan perjanjian Bongaya

2. reaksi politik 2

Perlawanan Saparua(1817)Latar belakang:-pemerintah kolonial menurunkan tarif hasil bumi yg wajib diserahkan sementara pembayaran cenderung ditunda-tunda-pemerintah kolonial memberlakukan kembali penyerahan wajib-pemerintah kolonial menerapkan uang kertas padahal rakyat maluku terbiasa dengan uang logam-pemerintah kolonial menggerakan para pemuda maluku untuk mau menjadi prajurit belanda

1. Tokoh perlawanan-thomas matulesia-athony reebok-philip latumahina-daniel sorbach

-proses perlawanan:

2. Karena keluhan tdk digubris rakyat maluku menyerbu dan merebut benteng duurstede di saparua tanggal 16 mei 1817

3. Agustus 1817 benteng nya kembali direbut belanda, maluku melawan dengan cara gerilya

4. Perlawanan maluku berakhir setelah thomas matullesi dkk menyerah liman pietersen dan sebagian tokoh perlawanan dijauhi hukuman mati.

Perang padri(1821-1837)Latar belakang:- awal abad 19 mucul gerakan wahabiah di sumatera barat yang bertujuan untuk memurnikan kehidupan islam (kaum padri) dan ditentang oleh kaum adat yang merasa keturunan raja-raja minangkabau-10 februari 1821 diadakan perjanjian antara Residen de puy dan tuanku suruaso beserta 14 penghulu adat

1. Tokoh perlawanan:-tuanku imam bonjol-tuanku nan cerdik-tuanku tambusai-tuanku nan alahan

2. Proses perlawanan:-perang padri bag. Pertama 1821-1825( serangan kaum padri ke pos-pos belanda sumawang dll)- 22 januari 1824 –perjanjian pedamaian di bonjol ( dilanggar oleh pasukan belanda)-15 nov 1825 –perjanjian perdamaian di padang (akhir perang padri bag. Pertama)-seusai perang diponegoro , pasukan belanda mendirikan pos-pos diwilayah kekuasaan kaum padri sehingga ini menjadi awal perang padri bag. Ke2-21 sep 1837 benteng bonjol jatuh , imam bonjol ditangkap . perang padri sama sekali berakhir setelah Tuanku nan Lahan menyerah.

3. reaksi pengaruh sosial:

Gerakan protes petani(muncul di tanah partikelir yang dimiliki tuan tanah)-ciomas(1886): gerakan ini dilancarkan para petani di lereng gunug salak, gerakan ini mucul karena pemerasan dan beban berat.dipimpin oleh muhammad Idris

-Condet(1916): gerakan ini terjadi di tanah partikelir di Tanjong Oost Condet( sekarang jawa timur)dipelopori oleh Entong Gendut

-Tangerang(1924) gerakan ini dipimpin oleh kalim .

Gerakan ratu adil( mucul berdasarkan kepercayaan bahwa seorang tokoh akan datang untuk membebaskan orang dari segala penderitaan dan kesengsaraan- Sidoarjo: gerakan ini muncul pada thn 1903 di Sidoarjo ja-tim dipimpin oleh Kyai kasan mukmir tujuanya adalah membuat kerjaan di ja-tim

-kediri: muncul tahun 1907 di desa bendungan wilayah keresidenan kediri, gerakan ini dipimpin oleh Dermojoyo .

Gerakan keagamaan = gerakan pemurnian kembali ajaran agama islam yang semestinya

- gerakan tarekat naqsabandiyah dan Qodariah : gerakan ini muncul pada thn 1880 an di sebelah utara banten.

-Gerakan Budiah: dipimpin oleh H.Muhammad.Rifangi di desa kali salak karesidenan pekalongan pada tahun 1850

Bab 2 : Kehidupan Masyarakat Indonesia di Bawah Kekuasaan Barat

A. Masa Kolonial Inggris

» Kolonialisme Inggris di Indonesia berlangsung selama 5 tahun dibawah pemerintahan Raffles.

Selama masa pemerintahan itu, diterapkan Sistem Pajak-Tanah (landrent-System)

1) Sisi Positif : meningkatkan kesejahteraan rakyat

– Rakyat bebas mengusahakan tanaman yang menguntungkan sesuai dengan

keteranpilannya

– Rakyat membayar sewa sesuai aturan yang berlaku

– Rakyat tergerak untuk terus meningkatkan hasil pertaniannnya

2) Sisi Negatif : menambah penderitaan rakyat

» Gagalnya penerapan Sistem Pajak-Tanah membawa penderitaan rakyat, antara lain :

– Rakyat harus memenuhi keuntungan bangsawan dan pemerintah kolonial sekaligus

– Pemerintah colonial memberlakukan kembali wajib kerja untuk mengusahakan tanaman

komoditas ekspor

– Pemerintah colonial memberlakukan kembali pungutan semasa VOC

B. Masa Kolonial Belanda

1. Era Cultuurstelsel

» Cultuurstelsel diberlakukan oleh pemerintahan van den Bosch

1) Sisi Positif : melatih menjadi petani-pengusaha yang makmur

– Rakyat boleh mengusahakan empat per lima lahannya untuk tanaman pangan dan sisanya

tanaman wajib

– Rakyat dilatih untuk berbisnis dengan mengusahakan tanaman yang diinginkan pasar

secara professional

– Ketentuan cultuurstelsel lebih ringan

2) Sisi Negatif : memeras hasil bumi dan memeras tenaga rakyat

terdapat penyimpangan oleh penguasa pribumi yang menjadikan cultuurstelsel akhirnya

disebut system tanam paksa

– Pengerjaan lebih tertuju ke tanaman wajib

– Rakyat yang tidak memiliki tanah harus kerja melebihi waktu yang ditentukan

– tanah untuk tanaman wajib haru benar-benar berkualitas yang mengakibatkan tanaman

– lahan tanaman wajib tetap dikenai pajak

– kelebihan hasil panen tidak di bayarkan, sedangkan gagal panen harus ditanggung

2. Era Undang-Undang Agraria 1870

1) Sisi Positif : meningkatkan kehidupan ekonomi

– Rakyat Indonesia diperkenalkan betapa pentingnya kehidupan ekonomi

– Meningkatkan jumlah produksi tanaman ekspor

– Rakyat Indonesia ikut merasakan manfaat sarana irigasi dan transportasi yang dibangun

2) Sisi Negatif : eksploitasi sumber daya dan tenaga rakyat

– Pihak yang merasakan keuntungan dari pemanfaatan sumber daya Indonesia adalah pihak

asing

– Kehidupan rakyat Indonesia dipersulit oleh membanjirnya barang-barang impor yang

mematikan usaha kecil

hanya bisa di tanam di lahan yang sempit

sendiri

C. Perbedaan Pengaruh Kolonial

Ë Perbedaan kepentingan colonial di tiap daerah

¸ Perbedaan keadaan alam

¸ Perbedaan posisi

¸ Perbedaan pendekatan kaum colonial

¸ Kekuatan penguasa daerah setempat

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN, MUNCULNYA KESADARAN NASIONAL DAN PENDIDIKAN ISLAM

(Bab 6 dan 7 Buku Erlangga)

Nasionalisme memerlukan unsur strategi perjuangan dan unsur kesadaran bersama yakni unsur senasib, solidaritas dan kebersamaan. Nasionalisme biasanya muncul di kaum terpelajar bangsa dan disebabkan beberapa faktor di antaranya: kesadaraan akan kesamaan politik, kultural, fisik dan agama & ideologi.

Pengaruh Kolonialisme Barat terhadap Masyarakat

1. Politik kekuasaan penguasa pribumi semakin terbatas

2. Ekonomi penguasa pribumi tidak lagi mendapat penghasilan dari tanah, jabatan, upeti dan digantikan uang gaji dari pemerintah kolonial, serta rakyat terancam kehilangan mata pencaharian karena barang dagangan dijadikan barang monopoli oleh Barat.

3. Sosial derajatdan keduduan penguasa pribumi turun dan hanya menjadi alat pemerintah kolonial

4. Budaya berubahnya pergaulan, gaya hidup, bahasa dan tren fashion mengikuti Barat. Kehidupan Keraton mulai luntur.

Perluasan Kekuasaan Kolonial

1. Politik Etis/Balas Budi

penganut politik liberal mendesak pemerintah untuk meningkatkan kehidupan jajahan dengan pertimbangan Belanda perlu untuk membalas budi rakyat Indonesia yang telah ikut andil memakmurkan Belanda (tanam Paksa)

Pidato Ratu Wihelmina tahun 1901 yang mengatakan bahwa Belanda wajib berusaha memakmurkan Hindia Belanda

Tujuan politik ini adalah edukasi (pendidikan), irigasi (membangun sarana dan jaringan pengairan) dan kolonisasi (mengorganisasi perpindahan penduduk)

2. Pendidikan Kolonial

Dulu, pendidikan yang berasal dari pemerintah kolonial adalah: ELS (Europese Lagere School) bagi kalangan Eropa Sekolah kelas satu untuk bumiputera kalangan atas Sekolah kelas dua (Angka Loro) untuk bumiputera kalangan bawah

Pada perkembangannya, pemerintah kolonial meningkatkan pendidikan: Bumiputera kalangan bawah : Volkschool/Rajatschool (3 thn pendidikan, fokus pada

calistung) Vervolgschool (2 thn pendidikan) Bumiputera kalangan menengah: Hollands Inlandsche School (HIS) dengan bahasa

pengantar bahasa Belanda dan 7 tahun pendidikan Meer Uitgebreid Lagere Onderwijd (MULO) Algemeene Middelbare School (AMS) dengan bagian A untuk bahasa dan ilmu humaniora, sedangkan bagian B untuk ilmu pasti dan ilmu alam

Bumiputera kalangan atas: selesai dari HIS Hogere Burgerschool (HBS) dengan 5 tahun pendidikan

Pada tahun 1921, pendidikan tinggi dari Pemerintah Kolonial: Hukum: Rechts Hoge School Teknik: Technische Hoge School Dokter: STOVIA

3. Perguruan Kebangsaan

Dari Indonesia sendiri dan berawal dari keprihatinan karena tidak semua rakyat bisa masuk sekolah kolonial

Perguruan Taman Siswa Didirikan Ki Hadjar Dewantara pada tahun 1920 Di sekolah ini ditanamkan rasa antikolonial dan cinta tanah air

Perguruan Kayu Tanam/Indonesische Nederlandsche School (INS) Kayu Tanam Didirikan oleh Mohammad Syafei pada tahun 1926 Tujuan: menyiapkan pemuda untuk mengabdi kepentingan Indonesia Ditanamkan semangat kerja dan kemandirian

Perguruan Ksatrian/Ksatriaan School Didirian oleh E. F. E. Douwes Dekker pada tahun 1924 Tujuan: menumbuhkan rasa kebangsaan dan percaya diri sebagai manusia merdeka Ditanamkan sikap kritis terhadap kolonialisme dan sikap tanpa kompromi mengenai

penjajah

4. Pendidikan Islam

Dahulu pendidikan Islam dicampuri dengan unsur mistik serta penghormatan guru secara berlebihan

Setelah pembaharuan, pendidikan Islam beradaptasi dengan zaman Jenis pendidikan Islam:

Di Langgar/Surau pelajaran dasar selama 1-2 jam Di Pesantren mengajarkan ilmu agama dan lainnya seperti bertani, berladang, dsb Di Madrasah dipelopori oleh Nizam El-Mulk (menteri dari Arab pada abad ke-11),

melalui tahap setingkat SD (Ibtidaiyah), SMP (Tsanawiyah), dan SMA (Aliyah) Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K. H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta dan melakukan

modernisasi dan pemurnian agama terutama dengan mendirikan sekolah. Pengaruh dari pendidikan Islam di Indonesia: tempat pendidikan menjadi basis pertahanan

rakyat, banyak tokoh perjuangan Indonesia yang berasal dari pelajar Islam

Peran Golongan dan Pembentukan Identitas Nasional

Bab 8 Buku Erlangga

Peran Golongan Terpelajar

Menyadari perlunya persatuan dan kesatuan lapisan masyarakat Tokoh pimpinan pergerakan nasioanl sadadr bahwa nasionalisme Indonesia dapat tumbuh

lebih cepat melalui pendidikan

Peran Golongan Profesional

1. Guru

Perguruan berupaya merangkul semua pemuda bumiputera tanpa membedakan kalangan, seperti yang dilakukan Ki Hadjar Dewantara, Moh. Syafei dan E. F. E. Douwes Dekker

1928 beberapa tokoh pergerakan nasional mendirikan Perguruan Rakyat yang bertujuan menyelenggarakan kursus lanjutan mengenai bahasa, ilm utata negara, geografi dan tata buku.

2. Pedagang

Saudagar batik dari Solo yakni K. H. Samanhudi mendirikan perkumpulan Sarekat Dagang Islam pada tahun 1909

Perkembangannya, SDI menjadi Sarekat Islam yang memperjuangan lepas dari kolonialisme

Peran Pers

1. Pers Budi Utomo

Sejak lahir, sangat memperhatikan peran penting penerbitan dan surat kabar sebagai penyambung organisasi

Budi Utomo menerbitkan surat kabar sendiri yakn iDarmo Kondo

2. Pers Sarekat Islam

Menerbitkan surat kabar Oetoesan Hindia sejak 1913 yang memuat artikel dan berita tentang perkembangan politik, ekonomi dan perubahan internal organisasi.

Didukung tulisan bermutu karangan Cokroaminoto, Abdul Moeis, dan H. Agus Salim

3. Pers Indische Partij

Menerbitkan majalah 2 mingguan Het Tijdschrift dan surat kabar De Express yang memuat pandangan politik Douwes Dekker

1916, Ki Hadjar Dewantara merintis penerbitan majalah Hindia Poetra untuk melestarikan arah perjuangan yang digalang Indische Partij dahulu.

4. Pers Perhimpunan Indonesia

Saat masih bernama Indische Vereeniging, PI menerbitkan majalah Hindie Poetra yang memuat gagasan tokoh IV mengenai nasionalisme Indonesia dan perjuangan kemerdekaan

Majalah Hidnia Poetra berganti nama menjadi Indonesia Merdeka pada tahun 1923 PI harus menyebarkan majalah dengan rahasia agar terhindar dari penyitaan Surat kabar Islam yang beragam di tengah tekanan pemerintah tahun 1920

Pada tahun 1930-an, pemerintah kolonial mulai bersikap keras terhadap pers.

Peran Wanita

1. Organisasi Wanita

Putri Mardika berdiri 1912 di Jakarta, bagian dari Budi Utomo dan mendampingi gadis dalam pendidikan, memberikan beasiswa kepada gadis dan menerbitkan majalah sendiri

Kautamaan Istri berdiri 1913 di Tasikmalaya yang menaungi sekolah yang didirikan Dewi Sartika

Kartini Fonds atas inisiatif Ny. van Deventer dan mendirikan sekolah yang disebut Sekolah Kartini di berbagai kota seperti Batavia, Buitenzorg (Bogor), Cheribon (Cirebon), Semarang, MAdiun dan Surabaya

Karajinan Amai Setia berdiri 1914 di kota Gadang, dekat Bukittingi, Sumatera Barat oleh Rahena Kudus. Usaha: mendirikan sekolah-sekolah untuk wanita

Aisyiah berdiri 1917 oleh Siti Wardah (Ny. Ahmad Dahlan) sebagai bagian dari Muhammadaiyah

Sarekat Putri Islam (dari Sarekat Islam), Ina Tuni (dari Jong Ambon), Jong Java Meisjekring (dari Jong Java), dan Jong Islamieten Bond Dames Afedeling (dari Jong Islamieten).

2. Kongres Wanita

1928 7 organisasi wanita mengadakan kongres di ogyakarta dan dipimpin R. A. Sukanto dan membicarakan berbagai masalah waktu itu, sikap yang harus diambil terhadap kolonialisme Belanda. Hasilnya adalah terbentuknya Perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI). Selanjutnya, namanya berganti menjadi PPII (Perserikatan Perkumpulan Istri Indonesia)

Kongres Desember 1930 PPII Menyatakan bahwa pergerakan wanita adalah bagian dari pergerakan bngsa

Kongres perempuan kedua Juli 1935 inisiatif PPII dibahas masalah buruh wanita, usaha memberantas buta huruf, sikap netral terhadap agama, usaha menanamkan semangat kebangsaan dan menjadikan kongres perempuan Indonesia sebagai badan tetap. Sesuai dengan keputusan itu, PPII dibubarkan dan digantikan dengan Kongres Perempuan Indonesia (KPI) dan mengusahakan mendapatkan hak pilih bagi wanita dalam dewan-dewan perwakilan.

Bahasa dan Identitas Bangsa

Bahasa Belanda merupakan bahasa pengantar di banyak sekolah Bahasa Melayu lebih sering digunakan dalam pergaulan Pada Peristiwa Sumpah Pemuda 1928, Bahasa Melayu Bahasa Indonesia diangkat sebagai

bahasa persatuan nasional

Penggunaan Nama Indonesia

seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang (Malaysia) yakni G. R. Logan dan seorang redaktur majaalah Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia memperkenalkan kata “Indonesia” dalam artikelnya di majalah itu tahun 1850 untuk kepulauan dan pendudu di Nusantara.

Berasal dari kata “India” (bahasa latin untuk Hindia) dan kata “nesos” (bahasa Yunani untuk Kepulauan).

(Bab 9 Buku Erlangga)

Timbulnya Kesadaran Nasional

Nasionalisme tumbuh pertama kali di kalangan terpelajar karena latar belakang:- Kalangan terpelajar berbagai daerah menyadari persamaan nasib (jajahan Belanda)- Persamaan nasib itu memunculkan tekad untuk merdeka sebagai 1 bangsa

Kendala upaya memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia:- Politik kolonialisme Belanda sudah tertanam lama- Tidak semua rakyat Indonesia mau merdeka, terutama yang mendapat keuntungan dari

pemerintah kolonial- Sebagian besar masyarakat belum menyadari semua sebagai 1 bangsa. Mereka masih

terikat pada daerah masing-masing Kaum terpelajar mengamati gerakan nasionalisme di Eropa, Asia, Amerika dan Afrika.

Mereka memutuskan untuk membentuk organisasi kebangsaan (berusaha melepaskan diri dari sifat kedaerahan). Masa ini disebut masa pergerakan nasional

Organisasi Nasionalisme Indonesia

1. Jong Ambon

1908 organisasi militer Belanda asal Ambon yakni Wilhelmina 1909 Dr. Tehupeilory mendirikan Ambonsch Studiefonds (memberikan beasiswa pada

pelajar pandai) 1911 Organisasi pegawai negeri yaitu Ambons Bond 1913 di Semarang ada organisasi Mena Muria untuk kemakmuran suku Ambon di kota

itu 1918 membentuk organisasi pemuda: Jong Ambon 9 Mei 1920 A. J. Patty (tokoh muda Maluku) membentuk organisasi politik di Semarang

bernama Serikat Ambon untuk mempersatukan semua organisasi Ambon Oktober 1920 A. J. Patty diasingkan dan Serikat Ambon mengalami kemunduran

2. Jong Minahasa

24 April 1919 Jong Minahasa berdiri, merupakan kelanjutan dari organisasi Rukun Minahasa (1912)

1924 muncul organisasi Minahasa Celebes di Jakarta Tokoh muda Minahasa: Sam Ratu Langie dan Dr. Tumbelaka

3. Sarekat Pasundan

1914 Paguyuban Pasundan berdiri di Jakarta dengan tujuan memajukan adat istiadat di tanah Pasundan serta mempertinggi kecerdasan, kesopanan dan kemasyarakatan suku Sunda.

Awalnya Paguyuban Pasundan tidak berpolitik, tapi selanjutnya ikut dalam kegiatan politik Rapat Umum 25 Desember 1927 di Garut: rasa kebangsaan Indonesia masuk ke anggota

Paguyuban Pasundan Di bawah pimpinan Oto Iskandar Dinata, wakil Pasundan mengkritik pemerintah kolonial Paguyuban Pasundan membuka sekolah-sekolah

4. Sarekat Madura

Perserikatan Madura didirikan tahun 1920 di Surabaya Tidak bergerak di bidang politik Sarekat Madura didirikan Februari 1920 dipimpin Zaenal, beberapa cabangnya di P. Jawa

terlibat gerakan komunis

5. Perkumpulan Kaum Betawi

Didirikan Moh. Husni Thamrin Tujuan: memajukan perniagaan, pertukangan dan pendidikan

Organisasi Kedaerahan

1. Tri Koro Dharmo

Lahir pada tanggal 7 Maret 1915 di gedung STOVIA Jakarta Tokoh pendiri: R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman dan Sunardi Khusus untuk anak sekolah menengah dari daerah Jawa dan Madura Tri Koro Dharmo berarti 3 tujuan mulia (Budi, Bakti dan Sakti). Budi: kepribadian bangsa

Indonesia mengusir kaum penjajah. Bakti: seluruh rakyat Indonesia wajib mengerahkan jiwa raga untuk membela tanah air. Sakti: ilmu.

Tujuan: menjalin persahabatan murid bumiputera pada sekolah menengah dan perguruan kejuruan, meningkatkan pengetahuan umum, bahasa dan kebudayaan Hindia.

Kongres pertama di Solo pada 1918, nama Tri Koro Dharmo berubah menjadi Jong Java.

2. Jong Java

Didirikan 12 Juni 1918 untuk membangun persatuan Jawa Raya Tujuan: mengadakan kerjasama yang baik dengan murid-murid sekolah menengah,

meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan anggota, menanamkan rasa cinta terhadap budaya sendiri

Kongres 1919 menunjuk 1 anggota wanita untuk menjadi pengurus besar dan dalam redaksi majalah organisasi.

Kongres 1922 Jong Java tidak akan mencampuri urusan politik (anggotanya dilarang berpolitik)

Kongres ke-7 Desember 1924 ketua Jong Java, Samsurijal, mengusulkan agar anggota berumur 18 tahun dibebaskan untuk berpolitik dan memasukkan program memajukan Islam. Usul ini ditolak, namun angota yang setuju mendirikan Jong Islamiten Bond.

3. Jong Sumatranen Bond

Didirikan 9 Desember 1917 oleh pemuda Sumatera yang belajar di Jakarta. Tokoh: Moh. Hatta dan Muh. Yamin Tujuan: mempererat hubungan pemuda dari Sumatera, mendidik pemuda untuk memimpin

bangsa dan mempelajari serta mengembangkan budaya di Sumatera Usaha: menghilangkan saling curiga di kalangan Sumatera, mempererat kerjasama di

kalangan pemuda Sumatera, mengangkat derajat penduduk Sumatera dengan menggunakan alat propaganda, kursus, ceramah, dsb.

Pemakaian bahasa Melayu di kalangan pemuda meluas nama Jong Sumatranen Bond diubah menjadi Pemoeda Soematra

Organisasi Keagamaan

1. Jong Islamiten Bond

1 Januari 1925 pemuda Islam di Jakarta mendirikan Jong Islamiten Bond Ketua: Raden Sam, penasehat: Haji Agus Salim Tujuan: mempererat persatuan kalangan pemuda Muslim. Anggota: pemuda Muslim umur

14-30 tahun. Kongres I 29 Desember 1925 angaran dassar yakni mempelajari dan menyebarkan Islam,

mempererat persatuan dan kesatuan sesama umat Islam dan toleransi terhadap golongan lain, mengorganisir kursus Islam, darmawisata dan olahraga, meningkatkan kemajuan jasmani dan rohani anggotanya dengan menahan diri dan sabar

Usaha: mengorgansir kursus Islam, darmawisata, olahraga dan seni, mengadakan ceramah, diskusi dan mendirikan study-club, menerbitkan majalah, buku, brosur serta mendirikan perpustakaan

Kongres III 27 Desember 1927 membahas masalah umum umat Islam

2. Muda Kristen Jawi

Dipelopori sejumlah anak muda beragama Kristen tahun 1920 Bahasa pengantar: bahasa Jawa Lalu Muda Kristen Jawi mengubah nama menjadi Perkumpulan Pemuda Kristen dan

menggunakan Bahasa Indonesia sebagai pengantar

3. Muhammadiyah

18 November 1912 K. H. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta

Tujuan: mengembalikan ajaran Islam sesuai sunah rasul, memberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan Islam serta meningkatkan pengetahuan agama anggotanya

Upaya: mendirikan lembaga pendidikan, sosial, mendirikan masjid dan mengusahakan penerbitan

4. Nahdlatul Ulama

31 Januari 1926 berdiri di Jawa Timur dan merupakan wadah ulama memimpin Islam menuju cita-cita Izzul Islam wal Mulimin (kejayaan Islam dan umatnya)

Susunan pengurus: Rois Akbar (K. H. Muh. Hasyim Asy’ari), Wakil Rois Akbar (K. H. Dahlan), dan Khatib (K. H. Abdul Wahab Hasbulloh)

2 organisasi nasional yaitu Jam’iyyah Rabitah al-Ma’ahid (organisasi ikatan pondok pesantren) dan Jam’iyyah Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdiyyah (organisasi tarekat sah)

1945 mulai bergerak di politik dengan menggabungkan diri ke partai Masyumi 1 Mei 1952 keluar dari Partai Masyumi dan menjadikan dirinya partai politik 1973 Partai NU dan partai Islam lainnya (PSII, Parmusi, Perti) memfusikan kegiatan

politiknya ke dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

NU kembali menjadi jam’iyyah/organisasi keagamaan hingga sekarang

5. Nahdlatul Wathan

Mulanya merupakan pesantren yang didirikan Tuan Guru Zainuddin (1932) di Pacor, Lombok Timur. Awalnya bernama Al-Mujahidin dan pada tahun 1936 berubah menjadi Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah

Kegiatan utama: membina pesantren dan madrasah di NTB

6. Matla’ul Anwar

Awalnya merupakan madrasah yang didirikan pada 9 Agustus 1916 di Serang, Jawa Barat oleh K. H. Abdurrahman, K. H. Mahmud Yasin, K. H. Daud, dan K. H. Arsyad

Bertumpu pada tradisi Islam Banten yang melahirkan 2 ulama besar yakni Syekh Nawawi al-Bantani dan Syekh Abdul Karim.

Keterikatannya pada Ahlussunah waljamaah dan Tauhid Asy’ariyah sangat kuat Tidak punya ikatan.hubungan yang berarti dengan NU

7. Persatuan Umat Islam (PUI)

Kelanjutan dari 2 perkumpulan Islam yaitu Perikatan Ulama Islam (didirikan K. H. A. Halim di Majalengka th 1917) dan Al-ittahadul Islamiyah (didirikan K.H.A. Sanusi di Sukabumi)

Tujuan: engupayakan terlaksananya syariat Islam menurut paham Ahlussunah waljamaah Memiliki sejumlah madrasah di Jawa Barat yang dikembangkan lulusan pesantren Gunung

Puyuh, Sukabumi dan madrasah Darul Ulum, Majalengka.

8. Al-Jamiatul Washliyah

Didirikan tahun 1930 di Medan dan menyatakan keterikatannya kepada fikih mazhab Syafi’I dan paham Ahlussunah waljamaah

Namun, pendirinya (H. Abdurrahman Syihab, Prof. Mahmud Yunus, dan H.M. Arsyad Thalib Lubis) dipandang sebagi tokoh Islam modern dan aspirasi politiknya lebih sering disalurkan pada kelompok politik Islam modern.

1.100 lembaga pendidikannya lebih dekat pada bentuk lembaga pendidikan Islam tradisional karena berbentu pesantren dan madrasah

Menyatukan tradisional dan Islam modern

BAB 10Pergerakan Nasional

Muncul organisasi-organisasi kebangsaan, bukan kedaerahan lagi.

Budi Utomo

Dirintis oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo dengan menggalang dana dari mahasiswa STOVIA

Beridiri tanggal 20 Mei 1908, lalu ditandai sebagai Hari Kebangkitan Nasional Didirikan oleh mahasiswa STOVIA : Soetomo, Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan

R.T. Ario Tirtokusumo. Awalnya bukan organisasi politik, namun pada 1915 mulai bergerak di politik 1929 -> Budi Utomo menjadi anggota PPPKI (Perhimpunan-Perhimpunan Politik

Kebangsaan Indonesia) 1935 -> Bergabung dengan PBI dan menjadi organisasi baru : Parindra

Sarekat Islam

Berdiri pada 1909 oleh K.H. Samanhudi, seorang pedagang batik Solo 1909 -> Masih bernama SDI (Sarekat Dagang Islam) Tujuan : Membela kepentingan pedagang Islam dari ancaman dan dominasi

pedagang Cina (Tionghoa), serta meningkatkan ajaran Islam anggota. 1911 -> Menjadi SI, diiringi perluasan tujuan dan dipimpin oleh H.O.S Tjokroaminoto 1916 -> Kongres Nasional SI di Bandung, beranggotakan ribuan orang dari berbagai

cabang. 1917 -> Terjadi perpecahan oleh ISDV (Komunis), SI Merah dan SI Putih. SI Merah -> Sosialis Komunis, SI Putih -> Masih mendukung terjalannya SI Mulai berubah nama seiring ikut serta dalam politik Menjadi Partai Sarekat Islam (PSI) dan Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII)

Indische Partij

Didirikan pada 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai, E.F.E Douwess Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, Suwardi Suryadiningrat (KI Hajar Dewantara)

Bertujuan menyatukan seluruh golongan masyarakat Indonesia Tujuan ini disebarluaskan melalui propaganda dan surat kabar. IP mulai dibatasi gerak-geriknya 1913 -> IP dilarang, dilatar belakangi tulisan Suwardi Suryadiningrat, yaitu Als Ikeen

Nederlander was (Jika saya seorang Belanda) Tiga Serangkai ditangkap dan diasingkan ke Belanda.

Program IP

Menanamkan cita-cita persatuan nasional

Memberantas kesombongan sosial Memberantas segala bentuk tindakat yang membangkitkan kebencian antar-agama

dan ras Memperkuat pengaruh Pro-Hindia (Indonesia) dalam pemerintahan kolonial Menyerukan perbaikan ekonomi bangsa

Muhammadiyah

Didirikan pada 18 November 1912 di Yogyakarta oleh K.H. Ahmad Dahlan Bertujuan mengembangkan ajaran Islam, memberantas kebiasaan yang tidak sesuai

agama yang benar, memajukan pemahaman ilmu Agama Islam diantara anggota. Merupakan organisasi keagamaan Usaha : Mendirikan lembaga pendidikan, sosial, masjid, dan penerbitan 1925 -> sudah memiliki banyak cabang di berbagai pulau dan amat berpengaruh

dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Perhimpunan Indonesia

Awalnya bernama Indische Vereeniging. Didirikan oleh pelajar Indonesia pada 1908 sebagai forum komunikasi pelajar Indonesia yang merantau ke luar negeri.

1922 -> Menjadi organisasi politik dengan nama Indonesische Vereeniging. 1925 -> Berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) diiringi dengan

pergantian nama majalah, Hindia poetra -> Indonesia Merdeka. Tokoh : Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdulmajid Joyoadiningrat, Iwa

Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono, Gunawan Mangunkusumo, dan Nazir Datuk Pamuncak.

10 Juni 1926 -> Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdul Joyoadiningrat, dan Nazir Pamuncak ditangkap.

1927 -> Sebelum pengadilan, keempatnya dibebaskan. PI mulai diawasi dengan ketat

Program PI

Berjuang memperoleh suatu pemerintahan Indonesia yang hanya bertanggung jawab pada rakyat Indonesia.

Menghimpun persatuan nasional untuk kemerdekaan Indonesia, berupa aksi serentak rakyat Indonesia menentang Belanda

Partai Komunis Indonesia

Berdiri pada 23 Mei 1920 Sesuai kebijakan komunis internasional, PKI menyusup ke organisasi besar, yaitu SI.

Saat komunis menentang Pan Islamisme, anggota PKI membentuk kubu SI prokomunis di Semarang.

SI Prokomunis mengundang reaksi dari SI nonkomunis SI terpecah menjadi 2, SI Merah dan SI Putih PKI melakukan propaganda kepada kaum buruh dan mendapat dukungan serta

kemajuan yang tinggi. Karena kemajuan pesar, PKI lupa untuk melakukan pemberontakan terhadap

pemerintah kolonial. Namun, pemberontakan tetap dilanjutkan 13 November 1926 -> Terjadi pemberontakan di berbagai daerah 1 Januari 1927 -> Pemberontakan di Sumatera Barat Namun, pemberontakan dapat ditumpas dengan singkat

Partai Nasional Indonesia

Berdiri pada 4 Juli 1927 di Bandung dibawah pimpinan Ir. Soekarno Berawal dari kelompok belajar Algemeene Studie Club Bertujuan mencapai Indonesia Merdeka dengan usaha sendiri Melakukan propaganda yang bertujuan menentang Belanda dan konkret untuk

membangun kesejahteraan rakyat. Pemerintah kolonial menangkap tokoh PNI : Soekarno, Maskoen, Gatotmangkupraja,

dan Supriadinata. Dalam kesempatan pembelaan melakukan pidato Indonesia Menggugat Namun, tokoh PNI tetap dijatuhkan hukuman penjara.

Program PNI

Bidang Politik:

1. Memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan2. Menyebarkan pengetahuan sejarah nasional3. Menuntut kemerdekaan pers dan berserikat

Bidang Ekonomi

1. Membentuk tata perekonomian yang melibatkan rakyat kecil2. Mengusahakan pembentukan koperasi

Bidang Sosial

1. Memajukan pengajaran untuk rakyat kecil2. Meningkatkan kedudukan kaum wanita

3. Memperhatikan kepentingan buruh dan tani

Persatuan Bangsa Indonesia

Berawal dari kelompok belajar Indonesische Studie Club Kelompok belajar itu didirikan oleh Dr. Sutomo di Surabaya pada 1914 Pada November 1930, berubah menjadi Persatuan Bangsa Indonesia Kegiatan PBI menitikberatkan pada uasaha memperbaiki kesejahteraan rakyat Usahanya : Rukun Tani yang berhasil mensejahterakan para petani, menggalakkan ko 1935 -> Budi Utomo dan PBI bergabung pada Parindra

Gabungan Politik Indonesia

Berdiri pada 21 Mei 1939 di Jakarta. GAPI bertindak sebagai penengah dari perselisihan partai Tokoh GAPI -> M. Husni Thamrin, Amir Syarifuddin, dan Abikusno Cokrosuyoso. Kongres 4 Juli 1939 -> Menghasilkan seruan Indonesia Berparlemen Kongres Rakyat Indonesia 25 Desember 1939 -> Salah satu hasilnya : Menetapkan

bendera merah putih sebagai bendera kebangsaan dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan.

Saat perang dunia II, GAPI menyarankan resolusi kepada pemerintah kolonial dan Volksraad

Isi resolusi tersebut tentang perubahan ketatanegaraan di Indonesia Pemerintah mendukung dengan membuat Komisi Visman pada 14 Desember 1940,

namun tidak mendapat sambutan dengan baik dari Volksraad dan GAPI. Menjelang Jepang datang, tuntutan GAPI semakin meriah dengan dibuatnya Majelis

Rakyat Indonesia yang dibuat dalam kelanjutan Kongres Rakyat Indonesia

Program GAPI

Hak menentukan nasib sendiri Persatuan nasional seluruh rakyat Persatuan aksi seluruh pergerakan Indonesia

BAB 11 Pembentukan Identitas Kebangsaan Indonesia

Manifesto Politik

1923 -> Iwa Kusumasumantri, pengurus Indonesische Vereeniging menyatakan asas yang dapat menjadi wujud politik baru (manifesto politik)

Ia menyampaikan, pemerintahan Indonesia harus menjadi pemerintahan yang bertanggung jawab atas rakyat dalam arti sebenarnya.1924 -> Dipertegas kembali oleh Nazir Datuk Pamuncak :

1. Hanya Indonesia bersatu yang dapat mematahkan kekuasaan penjajah2. Tujuan bersama, yakni kemerdekaan Indonesia3. Melihat dua macam penjajahan, politik dan ekonomi, aksi itu adalah suatu

persediaan bagi kemerdekaan politik dan suatu sikap menentang kapitalis asing yang menguras kekayaan Indonesia.

Politik non-kooperasi (tidak bekerja sama dengan pihak penjajah) merupakan politik yang tepat untuk mengusir penjajah.

1925 -> Kembali dipertegas oleh Sukiman Wiryosanjoyo:

1. Hanya Indonesia yang bersatu dan tujuan bersama, yakni kemerdekaan Indonesia yang dapat mengusir penjajah.

2. Peran serta seluruh lapisan masyarakat juga merupakan syarat penting.3. Anasir yang berkuasa dan esensial dalam tiap-tiap masalah politik colonial ialah

pertentangan kepentingan atara si penjajah dengan yang terjajah.4. Corak politik penjajah yang mengaburkan dan menutup anasir tersebut, harus

dibalas oleh bangsa Indonesia dengan mempertajam dan menyatakan dengan jelas pertentangan itu.

5. Karena pengaruh penjajahan yang sangat merusak bangsa Indonesia, usaha normalisasi hubungan jiwa dan materil harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Gagasan akhir tentang asas-asas dan persatuan tersebut dilontarkan dan dijanjikan bersama dalam Sumpah Pemuda 1928.

Kongres Pemuda 1928

Kongres Pemuda I :

Sifat kedaerahan dari tiap wilayah mulai menghilang. 25 November 1925 -> wakil-wakil Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa,

Jong Ambon, dan Sekar rukun rapat di Jakarta. Menyiapkan panitia-panitia untuk Kongres Pemuda I Ketua Panitia adalah M. Thabrani 30 April – 2 Mei 1926 -> Kongres Pemuda I di Jakarta. Bertujuan untuk membentuk Badan Sentral untuk menghubungkan seluruh

organisasi yang sudah ada. Kongres berakhir, namun tujuan belum tercapai. Berikut hasil keputusan Kongres Pemuda I:

1. Menyiapkan Kongres Pemuda II2. Menyerukan persatuan berbagai organisasi pemuda dalam satu organisasi pemuda

Indonesia.3. M. Yamin mengusulkan untuk menggunakan Bahasa Melayu sebagai bahasa

persatuan.

Kongres Pemuda II:

1928 -> Mulai muncul semangat persatuan, kebangsaan, dan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

12 Agustus 1928 -> Dibentuk panitia penyelenggara Kongres Pemuda II Ketua Panitia adalah Sugondo Joyopuspito 27 – 28 Oktober 1928 -> Kongres Pemuda II dilaksanakan Dihadiri oleh wakil dari organisasi pemuda, tokoh-tokoh politik, anggota Volksraad,

dan tokoh pendidik. Dibahas mengenai persatuan, pendidikan, dan kepanduan. M. Yamin mengatakan bahwa Indonesia beralaskan persatuan dan bersendi pada

kemauan. Kongres Pemuda II menghasilkan Sumpah Pemuda. Wage Rudolf Supratman turut membawakan lagu Indonesia Raya. 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.