pedoman pemanfaatan ikan napoleon
DESCRIPTION
Distribusi ikan napoleon (Cheilinus undulatus) yang termasuk dalam suku labridae sangat luas di wilayah Indo Pasifik, sehingga tidak heran kalau nama ikan napoleon memiliki banyak sebutan yang tergantung dimana ikan itu berada. Nama umum atau nama dagang dari ikan napoleon adalah Napoleon Wrasse, Humphead wrasse, Giant wrasse, dan Maori wrasse. Di Filipina dan negara Pasifik disebut dengan nama Mameng, nama lain di China, Bangka Belitung, Kepulauan Seribu, dan Nias adalah So May atau So Mei. Di Maluku dan Sulawesi disebut Maming, di Derawan Kalimantan Timur disebut bele bele, di Nunukan disebut ikan licin, di Karimun Jawa disebut ikan lemak, dan di Natuna dan Anambas disebut ikan mengkait atau ketipas. Begitu beragam nama untuk ikan napoleon menandakan bahwa ikan napoleon ini sangat populer.Ikan napoleon memiliki sifat biologi yaitu bersifat hermaprodite protogynus. Ikan napoleon dapat hidup sampai 25 tahun lebih. Ikan napoleon betina hidup lebih lama dibanding ikan napoleon jantan. Betina mulai matang gonad pada umur empat sampai enam tahun dengan ukuran berkisar antara 35 sampai 45 cm. Ikan napoleon adalah predator yang sangat oportunis dalam hal makanannya. Makanan utamanya adalah: kerang kerangan, kepiting, bulu babi, bintang laut, belut laut/moray, dan ikan ikan kecil di dasar laut seperti ikan bleni dan ikan gobi.Walaupun sebaran ikan napoleon sangat luas namun kini sangat sulit menjumpainya di alam perairannya. Pada tahun 2005, kepadatan ikan napoleon di perairan Indonesia bervariasi antara 0,4 sampai 2 ekor/ hektar. Kriteria kepadatan populasi ikan Mengingat populasi ikan napoleon di alam perairannya sudah sangat kritis, maka pemerintah menindaklanjutinya dengan memberikan status ikan napoleon sebagai ikan yang dilindungi. Status perlindungan ikan napoleon ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 37 tahun 2013, yaitu perlindungan terbatas berdasarkan ukuran. Ukuran ikan napoleon yang dilindungi adalah 100 sampai 1000 gr dan >3000gr.Dalam regulasi tersebut mengatur ukuran yang boleh ditangkap dan tidak boleh ditangkap, dimana ukuran yang boleh ditangkap didasarkan kepada permintaan pasar ekspor, sementara dari sisi konservasi, ukuran Pada dasarnya pembatasan ukuran yang diperbolehkan untuk ditangkap dari perairan alaminya bertujuan untuk memberikan peluang reproduksi. Dengan demikian, antara aktifitas pemanfaatan dan konservasi mulai dari konservasi itu sendiri, penangkapan, budidaya/pembesaran, dan perdagangannya dapat berjalan bersamaan sehingga tujuan perikanan berkelanjutan dapat tercapai. Maka dari itu, sangat diperlukan tata kelola ikan napoleon. Tata kelola tersebut dijabarkan dalam buku Pedoman Pemanfaatan Ikan Napoleon' ini.Semoga buku kecil ini dapat bermanfaat.TRANSCRIPT
-
iPEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
ii PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON iiiPEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
iv PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON vPEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
vi PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON viiPEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
viii PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON ixPEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
x PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 1PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
2 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 3PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
II. SEKELUMIT TENTANG IKAN NAPOLEON
2.1. Penamaan IkanNapoleon
Distribusi ikan Napoleon(Cheilinus undulatus) yang termasuk dalam sukuLabridae
sangat luas di wilayah Indo Pasifik, sehingga memiliki nama yang berbeda antar satu negara
atau antar daerah dalam suatu negara. Mengenal nama ikan ini adalah penting dalam dunia
perdagangan karena ikan ini mempunyai banyak sebutan. Beragam namatersebut disajikan
dalam Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Nama-nama ikan Napoleon yang dikenal menurut wilayah Nama Wilayah
Napoleon Wrasse, Humphead Wrasse
Giant Wrasse atau Maori Wrasse
Sebagai Nama umum dan nama dagang di
beberapa negara
Mameng Nama lokal di Filipina dan Pasifik
So May atau So Mei Nama lokal di Cina, Bangka Belitung, Nias dan
Kepulauan Seribu
Maming Nama lokal di Maluku dan Sulawesi
Bele-Bele Nama lokal di Derawan
Ikan Licin Nama lokal di Nunukan
Ikan Lemak Nama lokal di Kep. Karimun Jawa
Mengkait atau Ketipas Nama lokal di Kep. Natuna dan Anambas
2.2. Karakteristik Ikan Napoleon
Ikan Napoleon merupakan salah satu jenis ikan karang yang dapat dikenal melalui ciri
khas yang unik dibanding jenis lain dalam kelompok Labridae maupun semarganya Cheilinus. Sebagaimana kebanyakan ikan karang, ikan Napoleon tidak hanya mengalami
perubahan jenis kelamin saat usia dewasa (bersifat hermaprodite protogynus), tetapi juga
memiliki ciri-ciri morfologi yang berbeda antara fase anakan dan fase dewasa, serta warna
pun juga mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya umur ikan Napoleon.
Gambar 1 di bawah menunjukkan ciri-ciri bentuk luar untuk mengenalinya lebih baik.
-
4 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 5PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
Gambar 1. Perbedaan morfologi antara ikan Napoleon fase juwanadan dewasa..
Ikan Napoleon bersifat diurnal artinya aktif mencari makan pada siang hari dan malam
hari istirahat di dalam lubang atau gua di karang bagian tubir atau dinding. Karena itu sangat
rentan pada penangkapan malam hari dan mengalami ancaman terbesar dari perikanan
sianida (racun potas).
Secara alami ikan Napoleonkecil adalah pemalu tetapi tidak tergolong kriptik
(tersembunyi). Anakan yang berukuran 1 inci sering terlihat di ganggang laut, lamun atau di
karang bercabang di perairan dangkal. Ikan Napoleon dewasa mendiami area yang lebih
dalam di lereng terumbu dan sering dijumpai muncul tiba-tiba di dekat penyelam.
Pada musim memijah, ikan Napoleon hidup dalam kelompok dengan wilayah jelajah
relatif sempit dan ditandai oleh adanya pejantan besar. Di luar musim memijah, ikan ini
cenderung hidup individual atau soliter dimana pergerakannya sampai 1 km jauhnya.
ikan dewasa mempunyai tonjolan di dahinya. Pada hewan
jantan tonjolan ini akan semakin berkembang
Ikan dewasa mempunyai tonjolan di dahinya. Pada hewan jantan tonjolan ini akan semakin berkembang.
-
6 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 7PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
Tabel 2. Kuota perdagangan ikan Napoleon menurut tahun
No Tahun Quota Realisasi Sisa
1 2005 8.000 5.320 2.680
2 2006 8.000 5.970 2.030
3 2007 8.000 6.228 1.772
4 2008 7.200 3.809 3.391
5 2009 8.000 4.220 3.780
6 2010 5.400 3.810 1.590
7 2011 3.600 970 2.630
8 2012 2000 - -
Sumber: Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan
-
8 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 9PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
III. PENGATURAN PEMANFAATAN PASKA PENETAPAN KEPMEN KP NOMOR 37 TAHUN 2013
DIAGRAM ALUR TATA ATURAN PEMANFAATAN
-
10 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 11PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
12 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 13PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
14 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 15PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
16 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 17PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
18 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 19PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
20 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 21PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
22 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 23PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
24 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 25PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
26 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 27PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
-
28 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 29PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
LAMPIRAN
LAMPIRAN Contoh format pencatatan
Tanggal :___________ Pembeli/Eksportir :___________
Nama Pengumpul :___________ Tujuan Pengiriman :___________
No Jenis Ikan Ukuran Jumlah
Tanggal :___________ Nama Nelayan :___________ Lokasi Penangkapan :___________
No Jenis Ikan
Ukuran
Jumlah Harga Total
-
30 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 31PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
PENCATATAN KEMATIAN IKAN
PENCATATAN STOK IKAN DI KERAMBA/TAMPUNGAN
Tanggal :___________
Nama Pengumpul :___________
No Tanggal Kematian Ukuran Jumlah Total/Sisa
Nama Pengumpul :___________
No Keramba :___________
No Tanggal Masuk Ukuran Jumlah Total
Gambar Contoh Tampungan Mengapung Untuk panen bibit di alam
Gambar cara menggunakan tampungan mengapung
Gambar memegang ikan dengan sarung tangan
-
32 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 33PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
Catatan: Catatan:
-
34 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 35PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON
Catatan:
-
36 PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON 37PEDOMAN PEMANFAATAN NAPOLEON