lab safety - dlhk.bantenprov.go.id1. kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di...

9
LAB SAFETY (by nurul) Gambar diambil dari www.labmanager.com Laboratory safety (K3) merupakan suatu issue yang tidak bisa dianggap remeh karena frekuensi terjadinya kecelakaan dalam suatu laboratorium cukup tinggi . Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan analisa di laboratorium. Laboratorium adalah tempat pekerja lab melakukan pengujian/analisa dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium. Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yg dimaksud termasuk orang yg ada disekitarnya. Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin : 1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium. 3. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun 4. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak berdampak negative terhadap lingkungan.

Upload: others

Post on 19-Jan-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAB SAFETY - dlhk.bantenprov.go.id1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan

LAB SAFETY (by nurul)

Gambar diambil dari www.labmanager.com

Laboratory safety (K3) merupakan suatu issue yang tidak bisa dianggap remeh karena frekuensi terjadinya kecelakaan dalam suatu laboratorium cukup tinggi . Oleh karena itu K3 seyogyanya melekat pada pelaksanaan analisa di laboratorium.

Laboratorium adalah tempat pekerja lab melakukan pengujian/analisa dengan bahan kimia alat gelas dan alat khusus. Penggunaan bahan kimia dan alat tersebut berpotensi terjadinya kecelakaan kerja. Pada umumnya kecelakan kerja penyebab utamanya adalah kelalaian atau kecerobohan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan dengan cara membina dan mengembangkan kesadaran (attitudes) akan pentingnya K3 di laboratorium.

Keselamatan Kerja di Laboratorium, perlu diinformasikan secara cukup (tidak berlebihan) dan relevan untuk mengetahui sumber bahaya di laboratorium dan akibat yang ditimbulkan serta cara penanggulangannya. Hal tersebut perlu dijelaskan berulang ulang agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Keselamatan yg dimaksud termasuk orang yg ada disekitarnya.

Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :

1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan terganggu

kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium. 3. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun 4. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak

berdampak negative terhadap lingkungan.

Page 2: LAB SAFETY - dlhk.bantenprov.go.id1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan

Benar, bahwa kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja, dan itu sudah ditakdirkan yang Maha Kuasa, namun sebagai manusia kita diwajibkan untuk senantiasa berusaha maksimal dalam menjaga diri kita dan orang-orang di sekitar kita dari bahaya. Penyebab kecelakaan yang paling sering terjadi adalah dua hal, yang pertama adalah karena Kelalaian Manusia/ Human Error, dan yang kedua adalah Machine/Electricity Malfunction. Yang paling dapat dicegah dengan dukungan supervisi yang ketat adalah masalah Kelalaian Manusia, dimana dengan aturan-aturan yang jelas dapat meminimalisir resiko.

Kecelakaan laboratorium yang terjadi di sebuah universitas di Beijing, China pada tanggal 26 Desember 2018 (diambil dari internasional.kompas.com)

Secara umum, ada beberapa peraturan yang sebaiknya diikuti dalam lingkungan kerja sebuah laboratorium. Hal-hal tersebut termasuk beberapa hal terkait dengan keadaan darurat, petunjuk-petunjuk umum, peralatan keamanan, penggunaan peralatan laboratorium, dan peraturan-peraturan dasar/umum. Peraturan-peraturan tersebut antara lain:

1. Selalu menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai saat melakukan analisa/pengujian. 2. Baca seluruh petunjuk-petunjuk keamanan bila terjadi kebakaran. 3. Menyadari dan mengenali sepenuhnya prosedur evakuasi gedung. 3. Mengetahui secara pasti dimana letak peralatan keamanan laboratorium, termasuk P3K, alat

pemadam api, tempat cuci mata, dan safety shower dan bagaimana cara penggunaannya. 4. Mengetahui nomor telpon yang digunakan untuk keadaan darurat. 5. Area-area laboratorium yang mengandung karsinogen, radioisotop, biohazard, dan laser

seharusnya ditandai dengan jelas dengan petunjuk/tanda/papan peringatan.

Page 3: LAB SAFETY - dlhk.bantenprov.go.id1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan

Gambar diambil dari www.safetyshoe.com

6. Tidak boleh menyalakan api tanpa ijin pengawas laboratorium, kecuali analisa rutin oleh analis

laboratorium. 7. Memastikan dimana jalan keluar dari laboratorium dan lokasi alarm kebakaran. 9. Jika ada latihan kebakaran, semua peralatan yang terkait kelistrikan harus dalam keadaan mati

dan kontainer-kontainer dalam keadaan tertutup. 11. Tidak boleh mengunyah permen karet, minum atau makan saat bekerja dalam laboratorium. 12. Glassware laboratorium seharusnya tidak boleh digunakan sebagai tempat minuman/makanan. 13. Setiap menggunakan glassware, harus memastikan adanya cacat atau retak. Jika ada

kerusakan/ketidaklayakan glassware yang digunakan maka menginformasikan kepada supervisor agar dapat dibuang sesuai prosedur.

14. Jangan pernah menggunakan peralatan yang tidak dikuasai atau diijinkan supervisor. 15. Jika suatu alat rusak saat penggunaan, atau tidak bekerja sebagaimana mestinya, maka harus

segera dilaporkan pada teknisi, jangan pernah mencoba memperbaiki sendiri. 17. Jangan bekerja sendirian dalam laboratorium. 18. Jangan pernah meninggalkan analisa/eksperimen yang sedang berlangsung tanpa pengawasan. 19. Jangan pernah mengangkat glassware, larutan, atau alat apapun diatas level mata. 20. Jangan pernah mencium atau merasakan/mencicipi bahan kimia. 21. Jangan pernah memipet dengan mulut. 22. Memastikan untuk selalu mengikuti prosedur dalam hal pembuangan limbah. 23. Melaporkan semua cedera, kecelakaan, dan alat/glassware rusak dengan segera, meskipun

kecelakaan terlihat kecil atau tidak penting. 24. Jika anda terluka, teriak dengan segera dan sekeras-kerasnya agar mendapat pertolongan. 25. Saat terkena percikan bahan kimia ke mata atau kulit, segera cuci daerah yang terkena dengan

air mengalir setidaknya selama 20 menit. 26. Jika terlihat ada kondisi yang tidak aman dalam laboratorium, segera menginformasikan kepasa

supervisor. 27. Selalu memastikan area kerja rapih dan bersih. 28. Memastikan area eye wash, shower darurat, alat pemadam api, dan jalan keluar selalu dapat

diakses tanpa penghalang apapun. 29. Hanya bahan yang diperlukan saja yang ada pada area kerja, bahan lain harus disimpan secara

aman di tempat yang telah ditetapkan.

Page 4: LAB SAFETY - dlhk.bantenprov.go.id1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan

Gambar diambil dari www.thoughtco.com Poin-poin peraturan diatas merupakan aturan umum dalam area kerja laboratorium yang diperuntukkan selain personel juga termasuk tamu/ pengunjung laboratorium. Namun untuk lebih detilnya bagi pekerja/ petugas laboratorium/ analis laboratorium, hal-hal berikut sangatlah penting untuk diperhatikan. Memindahkan Bahan Kimia

Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :

1. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat.

2. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan 3. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan 4. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk menghindari kontaminasi,

meskipun dalam hal ini kadang terasa boros Memindahkan Bahan Kimia Cair. Ada sedikit perbedaan ketika seorang laboran memindahkan bahan kimia yang wujudnya cair.

5. Tutup botol dibuka dengan cara dipegang dengan jari tangan dan sekaligus telapak tangan memegang botol tersebut.

6. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol bisa terkotori oleh kotoran yang ada diatas meja.

7. Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan. 8. Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume shg lebih mudah.

Memindahkan Bahan Kimia Padat

Pemindahan bahan kimia padat memerlukan penanganan sebagai berikut :

1. Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam. 2. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.

Page 5: LAB SAFETY - dlhk.bantenprov.go.id1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan

3. Gunakan alat untuk memindahkan bebas dari kontaminasi. Hindari satu 4. sendok untuk bermacam macam keperluan.

Memanaskan Larutan dalam Tabung Reaksi

Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah :

1. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya. 2. Api pemanas terletak pada bag bawah larutan. 3. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata. 4. Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak 5. mengenai orang lain.

Memanaskan larutan dengan gelas Kimia

Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia ( bukan tabung reaksi) maka harus memperhatikan aturan sebagai berikut :

1. Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut. 2. Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk menghindari pemanasan

mendadak. 3. Jika gelas kimia tersebut berfungsi sbg penagas air , isikan air seperempatnya saja supaya

tidak terjadi tumpahan.

Gambar diambil dari www.istockphoto.com

Menggunakan Peralatan secara aman

Bekerja dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut :

Page 6: LAB SAFETY - dlhk.bantenprov.go.id1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan

1. Botol reagen harus dipegang dengan cara pada bagian label ada pada telapak tangan . 2. Banyak peralatan terbuat dari gelas , hati hati kena pecahan kaca. Bila memasukkan gelas

pada prop-karet gunakan sarung tangan sebagai pelindung. 3. Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan sampai tumpah di meja 4. karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan selang apakah masih baik atau

tidak. 5. Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang dituang 6. sedikit demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya.

www.istockphoto.com

Pembuangan Limbah

Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu penanganan khusus :

1. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan . 2. Buang pada tempat yang disediakan 3. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang. 4. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus. 5. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang ,dg 6. pengenceran air yang cukup banyak. 7. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai. 8. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi label yg

jelas.

Saat terjadi Kebakaran

1. Jangan Panik 2. Segera bunyikan alarm tanda bahaya. 3. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A;B atau C), padamkan dengan kelas pemadam yang

sesuai ( Contoh kebakaran klas B bensin, minyak tanah dll tidak boleh disiram dengan air)

Page 7: LAB SAFETY - dlhk.bantenprov.go.id1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan

4. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu tangan.

5. Gunakan sepatu safety yang tahan minyak. 6. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat. 7. Cari Bantuan Pemadam Kebakaran , oleh karenanya No Telpon Pemadam Kebakaran haru ada

di Lab.

Kombinasi Bahan yang harus dihindari

Kombinasi bahan dibawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus dihindari.

1. Natrium atau Kalium dengan air 2. Amonium nitrat, serbuk seng dan air 3. Kalium nitrat dengan natrium asetat 4. Nitrat dengan ester 5. Peroksida dengan magnesium, seng atau aluminium 6. Benzena atau alkohol dengan api

Gambar diambil dari www.alamy.com

Mengenali Gas Berbahaya

Ada beberapa gas yang berbahaya keberadaanya di laboratorium. Gas gas tersebut adalah :

1. Bersifat Iritasi gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin, sulfur dioksida ( cermati baunya yg nyegrak).

Page 8: LAB SAFETY - dlhk.bantenprov.go.id1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan

2. Karbon monoksida sangat mematikan, semua reaksi yang menghasilkan gas tersebut dihindari, karena tidak berwarna, dan tidak berbau

3. Hidrogen sianida berbau seperti almond Hidrogen sulfida dikenali dari baunya Hidrogen selenida (H2Se) gas yg sangat beracun.

Mengenali Bahan Kimia Berbahaya

Pada umumnya bahan kimia berbahaya dikelompokkan menjadi beberapa golongan, di antaranya:

a. Bahan kimia beracun (Toksin), yaitu bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernapasan, dan kontak dengan kulit. Contohnya senyawa logam, bahan pelarut, gas beracun, dan pestisida.

b. Bahan kimia korosif, yaitu bahan kimia yang karena reaksinya mengakibatkan kerusakan apabila kontak dengan jaringan hidup atau bahan lainnya.

c. Bahan mudah terbakar, yaitu bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran.

d. Bahan peledak, yaitu bahan kimia yang bereaksi dengan bahan lainnya sehingga menghasilkan atau adanya gas dalam jumlah besar dan bertekanan tinggi disertai suhu yang tinggi.

Perhatikan contoh bahan kimia beracun beserta gangguannya pada tabel berikut ini.

Jenis Zat Beracun Jenis Bahan Gangguan Akibat Keracunan

1. Logam Metaloid

a. Timbal (Pb) Saraf, ginjal, dan darah b. Raksa (Hg) Saraf dan ginjal c. Cadmium Hati, ginjal, dan darah d. Krom (Cr) Kanker e. Arsen Iritasi dan kanker

2. Bahan Pelarut a. Bensin dan minyak Pusing dan koma b. Alkohol Penglihatan, koma, dan saraf c. Glikol Ginjal, hati, dan tumor

3. Gas Beracun

a. Asam sianida Pusing b. Asam sulfida Sesak napas, kejang, dan hilang c. Karbon monoksida Sesak napas, otak, jantung, dan saraf d. Nitrogen monoksida Sesak napas, iritasi, dan kematian e. Aspiksian Sesak napas dan kekurangan oksigen

4. Pestisida Berbagai macam obat pembasmi hama tanaman

Pusing, kejang, hilang kesadaran, dan kematian

5. Karsinogen a. Benzena Leukemia b. Asbes Paru-paru c. Krom Paru-paru

Page 9: LAB SAFETY - dlhk.bantenprov.go.id1. Kesehatan , keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. 2. Mencegah orang lain terkena resiko pekerjaan laboratorium yang menyebabkan

Semoga dengan meminimalisir human error atau kelalaian manusia dalam area kerja laboratorium maka juga dapat meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan dalam laboratorium.

Referensi:

www.labmanager.com www.safetyshoe.com www.berpendidikan.com internasional.kompas.com www.alamy.com www.thoughtco.com www.istockphoto.com