pemisahan i - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/pdf/laboratorium/otk/...tiap minggu...

39
PENUNTUN PRAKTIKUM PEMISAHAN I LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2018

Upload: trinhkhanh

Post on 20-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

PENUNTUN PRAKTIKUM

PEMISAHAN I

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

Page 2: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, berkat rahmat

dan karunia-Nya, Penuntun Praktikum Pemisahan I untuk Program S1 dapat

diselesaikan dengan baik. Tujuan pembuatan Buku penuntun ini adalah sebagai

panduan dalam pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Operasi Teknik Kimia

Departemen Tekniki Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Penuntun praktikum ini berisi tata cara praktikum dan teori singkat. Dengan

adanya buku penuntun ini diharapkan kegiatan praktikum dapat berjalan dengan baik

dan memenuhi Standard Operational Procedure (SOP) Laboratorium Operasi Teknik

Kimia yang telah ditetapkan oleh Departemen Teknik Kimia, Universitas Sumatera

Utara.

Kritik dan saran demi kesempurnaan penuntun ini sangat diharapkan dan

penyusun berharap penuntun praktikum ini dapat dipahami dengan mudah dan

bermanfaat.

Medan, Mengetahui,

Tim Penyusun Kepala Laboratorium

Operasi Teknik Kimia

Bode Haryanto ST, MT, Ph.D

NIP. 197101301999031001

Page 3: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

ATURAN DAN PENGENALAN LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA 1

Ketentuan Umum – Kronologis Kegiatan .......................................................... 1

Buku Catatan Praktikum & Laporan .................................................................. 2

Aturan Keselamatan............................................................................................ 3

MODUL I PEMECAHAN DAN PENGAYAKAN (BALL MILL) ........................... 15

I.1 Tujuan Percobaan ........................................................................................ 15

I.2 Landasan Teori ............................................................................................ 15

I.3 Metodologi Percobaan ................................................................................. 13

I.3.1 Peralatan Percobaan ............................................................................. 20

I.3.2 Prosedur Percobaan ............................................................................. 20

MODUL II PENGERING BAKI (TRAY DRYER) .................................................... 26

II.1 Tujuan Percobaan ....................................................................................... 26

II.2 Landasan Teori ........................................................................................... 26

II.3 Metodologi Percobaan ............................................................................... 29

II.3.1 Bahan Percobaan .............................................................................. 29

II.3.2 Peralatan Percobaan ......................................................................... 29

II.3.3 Prosedur Percobaan .......................................................................... 29

MODUL III KOLOM ABSORPSI GAS ................................................................... 35

III.1 Tujuan Percobaan ..................................................................................... 35

III.2 Landasan Teori ......................................................................................... 35

III.3 Metodologi Percobaan .............................................................................. 37

III.3.1 Bahan Percobaan ............................................................................ 37

III.3.2 Peralatan Percobaan ........................................................................ 37

III.3.3 Prosedur Percobaan ........................................................................ 39

Page 4: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

ATURAN &PENGENALANLABORATORIUM

OPERASITEKNIKKIMIA

Laboratorium Operasi Teknik Kimia merupakan salah satu laboratorium yang

ada di Teknik Kimia, Universitas Sumatera Utara dan merupakan bagian dan

praktikum Mata Kuliah Pemisahan I. Akurasi, Ketelitian data, dan kedisiplinan

praktikum adalah komitmen dan upaya dari setiap pengguna laboratorium.

Kegiatan praktikum dilaksanakan setiap hari rabu, sabtu, dan minggu dalam

tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten

laboratorium yang mengawas dan memastikan kegiatan praktikum di laboratorium

berjalan dengan baik.

Ketentuan Umum – Kronologis Kegiatan

Periode praktikum Pemisahan I: pagi dimulai tepat jam 08.00 s/d 12.00, dan sore

dimulai jam 13.00 s/d 17.00. Laboratorium Operasi Teknik Kimia berada di Gedung

M, Lt. I.

Kronologis kegiatan:

Sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, praktikan dipersilakan masuk

melalui pintu depan Laboratorium Operasi Teknik Kimia dengan tertib, tidak

boleh memakai sandal, tidak memakai kaos oblong dan harus sudah langsung

memakai jas laboratorium, dan perlengkapan perlindungan pribadi (masker

dan sarung tangan) dan membawa kartu presensi.

Tanda tangani daftar hadir yang telah disediakan.

Setelah itu, segera ke tempat kerja masing-masing. Pada dasarnya, setiap

mahasiswa/praktikan akan bekerja sendiri-sendiri di bawah pengawasan asisten.

Sebelum memulai praktikum, siapkan dan periksalah peralatan dan bahan yang

akan digunakan. Mintalah izin asisten pada saat menyiapkan peralatan dan bahan

yang akan digunakan. Pastikan praktikan mengisi lembar peminjaman alat dan

bahan. Jika sudah sesuai, mintalah persetujuan peminjaman alat dan bahan dari

asisten.

Kemudian, laksanakan praktikum dengan cermat dan disiplin.

Page 5: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Aspek yang dinilai dari pelaksanaan percobaan antara lain adalah: kesiapan,

keterampilan, jawaban atas pertanyaan/diskusi yang diberikan oleh asisten,

kerapian dan pengaturan tempat kerja, kemampuan bekerja mandiri,

kebenaran/kejujuran dalam pencatatan data, ketaatan pada instruksi atau

peraturan, penguasaan materi praktikum dan kemampuan kerja. Hasil

pengamatan segera dicatat dalam le,bar pengamatan. Data lain dapat ditanyakan

kepada asisten atau pemimpin praktikum.

Setelah selesai bekerja, cucilah peralatan praktikum masing-masing dan akan

diperiksa oleh asisten Laboratorium.

Asisten akan mencatat kekurangan atau pemecahan alat, disaksikan oleh praktikan,

diakhiri dengan membubuhkan tanda tangannya. Jangan meninggalkan

Laboratorium sebelum petugas/laboran membubuhkan tanda tangan pada

daftar inventaris alat Anda.

Tanda tangani daftar hadir (selesai praktikum) sebelum meninggalkan

Laboratorium.

CATATAN:Untuk percobaan tertentu, akan diminta dibuatkan LAPORAN

praktikum. Selain bekerja secara individu, praktikan juga dilatih bekerja secara

kelompok. Dalam keadaan seperti ini, tanggung jawab keberhasilan percobaan

ditanggung bersama. Demikian pula dengan peralatan yang digunakan bersama,

misalnya buret atau peralatan lainnya. Apabila ada kerusakan atau hilang harus

ditanggung bersama. SELAMAT BEKERJA !

Buku Catatan Praktikum (Jurnal Praktikum) & Laporan Setiap praktikan mempunyai buku penuntun praktikum sendiri. Simpanlah buku

penuntun di atas meja kerja tetapi cukup aman, jangan sampai tersiram zat atau

rusak.

Buku penuntun praktikum, akan terdiri dari: tata tertib, aturan kerja dan

keselamatan, lembar-lembar persiapan (yang akan berisi lembar penugasan,

lembar responsi dan bukti responsi yang ditanda tangani oleh asisten ybs. dan

lembar pengesahan asisten dan dosen), modul percobaan 1 s/d 3, dan lembar

pengamatan modul 1 s/d 3.

Page 6: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Setiap percobaan akan terdiri dari: Judul percobaan, pendahuluan, bahan dan

peralatan, cara kerja dan pertanyaan-pertanyaan tugas persiapan praktikum (jika

ada).

Aturan Keselamatan

Aturan Umum

Sebelum bekerja di laboratorium, persiapkan dengan betul-betul mengenai

peraturan di laboratorium dan menguasai materi praktikum dengan sebaik-

baiknya, mulai dari tujuan, konsep dasar, prosedur dan teknik-teknik pengerjaan

yang akan dilakukan.

Jangan bekerja sendirian di laboratorium, untuk praktikum Pemisahan I harus

disertai asisten atau instruktur laboratorium, sesuai dengan jadwal yang diberikan.

Di dalam ruangan laboratorium, tidak diperbolehkan: merokok, makan dan

minum. Diharuskan memakai baju yang rapi (bukan kaos oblong), memakai jas

laboratorium lengan panjang yang memenuhi syarat, memakai sepatu tertutup

(bukan sandal). Hal ini demi keselamatan dan kesehatan kerja anda sendiri.

Selalu dipelihara kebersihan meja kerja dan sekitarnya. Buanglah sampah pada

tempatnya!

Jika membuang zat cair pekat, dituangkan ke bak cuci sambil diguyur air yang

banyak. Hati-hati dengan Asam pekat, ada caranya sendiri.

Zat padat dan logam-logam buang ke wadah yang tersedia (jangan dibuang ke

washbak).

Larutan yang mengandung logam berat (seperti: Pb, Cd, Cu, Cr, Hg, Ag, As, Zn,

Ni) harus dibuang ke wadah/botol tersendiriyang sudah disediakan. Jangan

sekali-kali dibuang ke washbak!

Apabila bekerja dengan gas-gas atau zat berasap/pekat, bekerjalah menggunakan

masker gas jangan sampai terhirup gas-gas beracun. Jangan sekali-kali

meninggalkan percobaan yang sedang berjalan, tunggu sampai prosesnya berhenti.

Laboratorium Operasi Teknik Kimiaadalah tempat yang khusus serius untuk

belajar dan bekerja. Dilarang ngobrol, bercanda atau main-main dengan teman, dan

keluar-masuk Laboratorium tanpa izin. Janganlah membuang-buang waktu

percuma.

Page 7: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Bekerjalah yang tekun, percaya diri dan jangan ragu-ragu. Catatlah setiap

kejadian dan pengamatan percobaan dengan teliti dan cermat, sebab salah satu

kegiatan terpenting dalam praktikum adalah pengamatan dan pengumpulan data.

Jangan ragu untuk bertanya kepada asisten, dan jawablah setiap pertanyaan yang

diajukan asisten dengan sopan, singkat, dan jelas.

Menanggulangi kecelakaan/kebakaran

Kecelakaan adalah kejadian yang tidak diharapkan. Akan tetapi laboratorium

adalah tempat yang banyak bahayanya, baik bahaya keracunan maupun kebakaran.

Kalau terjadi kecelakaan atau kebakaran, yang pertama dan utama harus dilakukan

adalah: JANGAN PANIK!

Apabila kulit anda terkena zat kimia, agar secepatnya dicuci dengan air kran dan

menggunakan sabun cuci. Jika yang kena adalah mata atau muka, semprot

langsung dengan air kran di atas bak cuci. Jangan sekali-kali digosok dengan

tangan, apa lagi sebelum cuci tangan. Secepatnya hubungi petugas/asisten untuk

minta pengobatan darurat.

Apabila anggota badan yang terkena, apa lagi jumlahnya banyak, gunakan air

kran yang besar, segera lepas baju laboratorium atau penutup lain di bagian yang

kena zat. Segera lapor ke petugas untuk mendapat pengobatan selanjutnya.

Bila terjadi kebakaran di atas meja kerja, misalnya larutan dalam gelas kimia,

pertama-tama jangan panik, jangan coba memadamkan sendiri apa lagi

membanting gelas yang terbakar.

Menjauhlah dari meja, segera laporkan ke petugas/asisten. Bila tidak ada yang

menolong, tutup gelas yang terbakar dengan lap basah atau keset basah, biarkan

mati sendiri atau disemprot dengan alat pemadam kebakaran yang ada.

Bila tangan atau kulit terbakar (jumlah kecil), taruh air es di sekitar yang terbakar,

lalu obati dengan obat analgesik misalnya salep atau larutan rivanol. Mintalah pada

petugas/asisten.

Zat Kimia & Pereaksi

Zat kimia dan pereaksi yang diperlukan untuk Praktikum Pemisahan I ini pada

umumnya sudah disediakan.

Page 8: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Setiap praktikan WAJIB memelihara kebersihan meja zat ini, dan paling utama

adalah menjaga pereaksi-pereaksi jangan sampai rusak atau terkontaminasi

akibat kecerobohan pengambilan.

Setiap botol zat dan pereaksi, ada labelnya yang jelas berisi nama, rumus kimia

dan konsentrasi atau identitas lain. Bacalah dengan teliti sebelum Anda

menggunakannya. Tidak diperbolehkan menukar tutup botol.

Peralatan Dasar Laboratorium Kimia

Peralatan laboratorium sederhana yang biasa digunakan di Laboratorium Operasi

Teknik Kimia, umumnya terdiri dari peralatan gelas yang sering digunakan dan sangat

diperlukan sebagai sarana dan alat bantu untuk melakukan percobaan (sederhana).

Beberapa peralatan yang umum dipakai di laboratorium adalah:

Gelas kimia (beaker glass), berbagai ukuran yang ditulis di bagian luar, ukuran

ini sesuai dengan kapasitas penampungannya. Digunakan untuk menampung

cairan atau larutan, juga memanaskan nya, terbuat dari gelas bahan kuat

pemanasan misalnya Pyrex.

Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask), seperti halnya gelas kimia, karena

berbentuk labu erlenmeyer ini bisa digunakan untuk mengaduk cairan melalui

pengocokan,

Gelas ukur (graduated cylinder), untuk mengukur volume cairan yang terdapat di

dalamnya (berukuran), juga terdiri dari berbagai macam ukuran/kapasitas.

Pipet(pipette), untuk mengukur volume cairan yang kita ambil atau perlukan.

Tabung reaksi (Test Tube), terbuat dari gelas, berbagai macam ukuran yang

menunjukkan kapasitasnya, digunakan untuk melakukan reaksi kimia dalam

jumlah sedikit.

Corong(funnel), terbuat dari gelas atau porselen, digunakan untuk menyaring

secara gravitasi, ada corong tangkai panjang dan pendek.

Spatula, dengan berbagai ukuran, terbuat dari besi dan gelas, gunanya untuk

mengambil zat padat.

Batang pengaduk, terbuat dari gelas, digunakan untuk mengaduk larutan dalam

labu.

CATATAN: Anda harus tahu kegunaannya dan tepat cara menggunakannya!

Page 9: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Peralatan Umum Laboratorium Kimia

Page 10: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium
Page 11: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

MODUL I

Pemecahan dan Pengayakan

(Ball Mill)

Page 12: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR BUKTI RESPONSI

No. Dokumen Edisi Revisi Berlaku Efektif Halaman

: : : : :

FM-GKM-FT-TK- 024-01 03 04 12 Desember 2007 1/1

LABORATORIUM ....................................

MODUL PRAKTIKUM : ...........................................................

KELOMPOK : ........................................................... NAMA/NIM : …........................................................ HARI/TGL. PRAKTIKUM : ...........................................................

Medan, .................. 2018

Dosen Pembimbing

(…………...............................)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa

persetujuan pemilik dokumen ini.

Page 13: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR BUKTI RESPONSI

No. Dokumen Edisi Revisi Berlaku Efektif Halaman

: : : : :

FM-GKM-FT-TK- 024-02 03 04 12 Desember 2007 1/1

LABORATORIUM ....................................

MODUL PRAKTIKUM : ...........................................................

KELOMPOK : ........................................................... NAMA/NIM : …........................................................ HARI/TGL. PRAKTIKUM : ...........................................................

Medan, .................. 2018

Asisten

(...............................)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilik

dokumen ini.

Page 14: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR PENUGASAN

No. Dokumen Edisi Revisi Berlaku Efektif Halaman

: : : : :

FM-GKM-FT-TK- 024-03 03 04 12 Desember 2007 1/1

LABORATORIUM ....................................

MODUL PRAKTIKUM : ...........................................................

KELOMPOK : ........................................................... NAMA/NIM :1. ........................................................ 2. ........................................................

3. ........................................................ HARI/TGL. PRAKTIKUM : ............................................................

Medan, .................. 2018 Asisten

(...............................)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilik

dokumen ini.

Page 15: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

MODUL I

PEMECAHAN DAN PENGAYAKAN

(BALL MILL)

I.1. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan percobaan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempelajari sistem dan proses pemecahan dengan menggunakan

peralatan ball mill.

2. Untuk mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ballmill.

3. Untuk mempelajari proses pemisahan butiran atau serbuk menurut

diameter partikel.

I.2. LANDASAN TEORI

Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu dan

seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan

pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke

permukaan pengayak (Ramadhan, 2014).

Berdasarkan ukuran feed dan ukuran produk dari pemecahan, maka proses

pemecahan ini dibagi atas:

Tabel 2.1 Proses Pemecahan

Pengerjaan Ukuran feed (mm) Ukuran produk (mm)

1. Breaking 1500-300 300-100

2. Crushing 300-100 50-10

3. Fine Crushing 50-10 10-2

4. Grinding 10-2 0,05

(Syaharuddin, 2008)

Adapun tipe-tipe peralatan pemecahan diantaranya adalah:

i. Primary Crusher

Biasanya menggunakan tipe crusher:

a. Jaw crusher (pemecah tipe rahang)

Jaw crusher digunakan untuk mengurangi besar butiran pada tingkat

pertama, untuk kemudian dipecah lebih lanjut oleh crusher lain. Jenis ini

paling efektif digunakan untuk batuan sedimen sampai batuan yang paling

keras seperti granit atau basalt. Jaw crusher merupakan mesin penekan

(compression) dengan rasio pemecahan 6 : 1. Keuntungan yang diperoleh dari

Page 16: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

jaw crusher antara lain karena kesederhanaan konstruksinya, ekonomis, dan

memerlukan tenaga yang relatif kecil. Ukuran material yang dapat dipecah

oleh crusher ini tergantung pada feed opening (bukaan) dan kekerasan batu

yang akan dipecah. Umumnya untuk material hasil peledakan, material yang

berukuran sampai dengan 90% dari feed opening (bukaan) dapat diterima.

Untuk batuan yang tidak terlalu keras disarankan berukuran 80% dari feed

opening (bukaan).

b. Gyratory crusher (pemecah giratori)

Crusher ini beroperasi dengan kisaran. Bagian crusher pemecah berbentuk

conis, karena itu kadang disebut cone crusher. Gyratory crusher hampir sama

dengan jaw crusher, perbedaannya terletak pada cara pemberian tekanan di

mana untuk gyratory crusher tekanan diberikan dari arah samping. Hasil

pemecahan crusher ini rata-rata berbentuk kubus dan agak uniform, hal ini

karena bentuk lengkung dari cone dan bowl yang mempunyai permukaan

cekung (concave) (Sabtuti, 2007).

Gambar 2.1 Gyratory Crusher (1) Pemecah yang berputar, (2) Kerucut

landasan pemecah, (3) Poros, (4) Eksentrik, (5) Alat transmisi (Syaharuddin,

2008)

c. Impact crusher (pemecah tipe pukulan)

Page 17: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Impact crusher disarankan terutama untuk batu kapur atau untuk

penggunaan dengan abrasi lebih rendah. Impact crusher ada 2 jenis yaitu

impact breaker dan hammer mill. Kedua jenis ini pada prinsipnya sama,

perbedaannya terletak pada jumlah rotor dan ukurannya. Impact breaker

mempunyai satu atau dua buah rotor dan ukurannya lebih besar daripada

hammer mill. Impact breaker menghasilkan produk yang bentuknya seperti

kubus meskipun semula merupakan batu lempengan serta meningkatkan

kualitas agregat dan mempertinggi kapasitas plant.

ii. Secondary Crusher

Biasanya menggunakan tipe crusher:

a. Cone Crusher

Selain sebagai crusher sekunder, cone crusher juga dapat digunakan untuk

pasir dan kerikil serta material yang memiliki butir asal (sebelum dipecah)

20-25 cm di mana tidak memerlukan lagi crusher primer.

b. Roll Crusher

Roll crusher diperlukan untuk menghasilkan produk dengan ukuran

tertentu. Crusher jenis tekanan ini menghasilkan variasi pemecahan yang

lebih besar dibanding jenis crusher lainnya. Kapasitas roll crusher tergantung

dari jenis batuan, ukuran crusher primer, ukuran batuan yang diinginkan,

lebar roda, dan kecepatan roda berputar. Ditinjau dari jumlah rollnya ada

beberapa macam tipe roll crusher, yaitu:

- Single Roll (silinder tunggal), biasanya digunakan untuk memecahkan

batuan yang lembab dan tidak menguntungkan jika digunakan untuk

memecahkan batuan yang abrasif. Crusher tipe ini memiliki rasio

pemecahan maksimum 7 : 1.

- Double Roll (silinder ganda), memiliki rasio pemecahan 2 – 2,5 : 1.

- Triple Roll (silinder tiga), memiliki rasio pemecahan 4 – 5 : 1.

c. Hammer Mill (pemecah tipe pukulan)

Hammer mill digunakan untuk batu kapur berkualitas tinggi, dengan kadar

abrasif kurang dari 5%, menghasilkan jumlah besar material halus. Hammer

mill dapat menerima feed material berukuran sampai dengan 20 cm dan

memiliki rasio pemecahan 20 : 1.

Page 18: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

iii. Tertiary Crusher

Biasanya menggunakan tipe crusher:

a. Roll Crusher (pemecah tipe silinder)

Selain sebagai crusher sekunder, roll crusher dapat juga digunakan

sebagai crusher tersier.

b. Rod Mill (pemecah tipe batang)

Dimaksudkan untuk mendapatkan material yang lebih halus.

c. Ball Mill (pemecah tipe bola)

Dimaksudkan untuk mendapatkan material yang lebih halus.

(Sabtuti, 2007)

.

Gambar 2.2 Ball Mill (grinding) (1) Pemasukan bijih-bijih, (2) Pengeluaran,

(3) Roda pengerak (Syaharuddin, 2008)

Namun dalam prakteknya di lapangan, pekerjaan crushing dilakukan hanya

sampai pada tahap kedua. Hal ini disebabkan karena:

1. Kesederhanaan konstruksinya.

2. Ekonomis dan memerlukan tenaga yang relatif kecil.

3. Kapasitas produksi yang besar tergantung lebar bukaan pada jaw dan ukuran

butir yang dikehendaki.

(Sabtuti, 2007).

Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik

berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam

Page 19: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala laboratorium.

Produk dari proses pengayakan/penyaringan ada dua, yaitu:

- Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).

- Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize)

Dalam proses industri, biasanya digunakan material yang berukuran tertentu

dan seragam. Untuk memperoleh ukuran yang seragam, maka perlu dilakukan

pengayakan. Pada proses pengayakan zat padat itu dijatuhkan atau dilemparkan ke

permukaan pengayak. Partikel yang di bawah ukuran atau yang kecil (undersize)

atau halusan (fines), lulus melewati bukaan ayak, sedang yang di atas ukuran atau

yang besar (oversize), atau buntut (tails) tidak lulus. Pengayakan lebih lazim dalam

keadaan kering.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengayakan, yaitu:

Jenis ayakan

Cara pengayakan

Kecepatan pengayakan

Ukuran ayakan

Waktu pengayakan

Sifat bahan yang akan diayak

Tujuan dari proses pengayakan ini adalah:

Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa

proses berikutnya.

Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (primary

crushing atau oversize) ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat

dilakukan kembali proses peremukan tahap berikutnya (secondary crushing).

Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.

Mencegah masuknya (undersize) ke permukaan. Pengayakan biasanya

dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai

dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah

biasanya untuk material yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan

ukuran 35 in.

Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu:

Plat yang berlubang (punched plate), bahan dapat berupa baja ataupun karet

keras.

Page 20: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu,

tembaga, atau logam lainnya.

Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods).

Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk lingkaran,

persegi, ataupun persegi panjang. Penggunaan bentuk bukaan ini tergantung dari

ukuran, karakteristik material, dan kecepatan gerakan screen.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos

ukuran ayakan adalah:

1. Ukuran bukaan ayakan

Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang

lolos.

2. Ukuran relatif partikel

Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan

memiliki kecepatan dan kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya

berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya membujur.

3. Pantulan dari material

Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi

screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur.

4. Kandungan air

Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan

menyumbat screen.

(Prabowo, 2009)

I.3. METODOLOGI PERCOBAAN

I.3.1 PERALATAN PERCOBAAN

Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

1. Ball Mill

2. Ayakan

3. Neraca Elektrik

4. Stopwatch

I.3.2 PROSEDUR PERCOBAAN

1. Sampel ditimbang sesuai dengan penugasan.

2. Diperiksa apakah alat ball mill dalam keadaan baik.

Page 21: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

3. Bahan dimasukkan ke dalam alat ball mill bersama dengan bola-bola besi

dalam alat tersebut, kemudian dikunci dengan baik.

4. Peralatan dihidupkan dan dibiarkan selama 50 menit, kemudian peralatan

tersebut dimatikan.

5. Kunci peralatan ball mill dibuka kembali dan bahan yang telah digiling

diambil.

6. Dilakukan pengayakan sesuai dengan urutan nomor mesh ayakan yaitu 50,

70, 100, dan 140.

7. Hasil yang tertampung dan tertahan pada ayakan nomor 50, 70, 100, dam

140 mesh ditimbang.

8. Prosedur di atas diulangi untuk variasi lainnya yaitu jumlah bahan, lama

penggilingan, dan jumlah bola yang digunakan sesuai penugasan.

Page 22: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

MODUL II

Pengering Baki (Tray Dryer)

Page 23: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR BUKTI RESPONSI

No. Dokumen Edisi Revisi Berlaku Efektif Halaman

: : : : :

FM-GKM-FT-TK- 024-01 03 04 12 Desember 2007 1/1

LABORATORIUM ....................................

MODUL PRAKTIKUM : ...........................................................

KELOMPOK : ........................................................... NAMA/NIM : ........................................................... HARI/TGL. PRAKTIKUM : ...........................................................

Medan, .................. 2018

Dosen Pembimbing

(........................................)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilik

dokumen ini.

Page 24: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR BUKTI RESPONSI

No. Dokumen Edisi Revisi Berlaku Efektif Halaman

: : : : :

FM-GKM-FT-TK- 024-02 03 04 12 Desember 2007 1/1

LABORATORIUM ....................................

MODUL PRAKTIKUM : ...........................................................

KELOMPOK : ........................................................... NAMA/NIM : ........................................................... HARI/TGL. PRAKTIKUM : ...........................................................

Medan, .................. 2018

Asisten

(...............................)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilik

dokumen ini.

Page 25: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR PENUGASAN

No. Dokumen Edisi Revisi Berlaku Efektif Halaman

: : : : :

FM-GKM-FT-TK- 024-03 03 04 12 Desember 2007 1/1

LABORATORIUM ....................................

MODUL PRAKTIKUM : ...........................................................

KELOMPOK : ........................................................... NAMA/NIM :1. ........................................................ 2. ........................................................

3. ........................................................ HARI/TGL. PRAKTIKUM : ............................................................

Medan, .................. 2018 Asisten

(...............................)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilik

dokumen ini.

Page 26: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

MODUL II

PENGERING BAKI

(TRAY DRYER)

II.1 TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan percobaan Tray Dryer ini adalah :

1. Membuat kurva pengeringan dan kurva laju pengeringan untuk suatu

padatan basah yang dikeringkan dengan udara yang mempunyai suhu

dan kelembaban tetap.

2. Memperlihatkan pengaruh kecepatan udara terhadap laju pengeringan

suatu padatan basah didalam udara yang mempunyai suhu dan

kelembaban tetap.

3. Mengamati kandungan kebasahan atau kandungan air suatu sampel

yaitu pear.

4. Memperlihatkan pengaruh laju pengeringan suatu padatan basah

terhadap waktu.

5. Memperlihatkan pengaruh laju perpindahan panas terhadap waktu.

II.2 LANDASAN TEORI

Proses pengeringan merupakan proses perpindahan panas dari sebuah

permukaan benda sehingga kandungan air pada permukaan benda berkurang.

Perpindahan panas dapat terjadi karena adanya perbedaan temperatur yang

signifikan antara dua permukaan. Cabinet Dryer tergolong alat pengering langsung,

dimana media pemanas berkontak akrab dengan bahan basah yang akan

dikeringkan. Cairan dalam bahan basah akan menguap terbawa bersama media

pemanas yaitu udara panas atau gas panas (Silvianita, 2010).

Pengeringan merupakan cara untuk menghilangkan sebagian besar air dari

suatu bahan dengan bantuan energi panas dari sumber alam (sinar matahari) atau

buatan (alat pengering). Biasanya kandungan air tersebut dikurangi sampai batas

dimana mikroba tidak dapat tumbuh lagi. Definisi pengeringan dan penguapan

hanya dibedakan oleh kuantitas zat cairnya, dimana pada proses penguapan

kuantitas zat cair yang akan dieliminasi jauh lebih banyak. Pengeringan merupakan

Page 27: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

proses yang tidak terpisahkan dalam pembuatan farmasi, selain untuk mendapatkan

struktur granul yang stabil dan bebas kelembapan juga untuk mengurangi bobot

sehingga memperkecil biaya transportasi dan penyimpanan (Sari dkk, 2012).

Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan

pindah massa yang terjadi secara bersamaan. Pertama - tama panas harus ditransfer

dari medium pemanas ke bahan. Selanjutnya setelah terjadi penguapan air, uap air

yang terbentuk harus dipindahkan melalui struktur bahan ke medium sekitarnya.

Proses ini akan menyangkut aliran fluida di mana cairan harus ditransfer melalui

struktur bahan selama proses pengeringan berlangsung. Jadi panas harus disediakan

untuk menguapkan air dan air harus mendifusi melalui berbagai macam tahanan

agar supaya dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap air yang bebas (Rachmawan,

2001).

Faktor - faktor yang berpengaruh dalam kecepatan pengeringan tersebut adalah:

a. Luas Permukaan

Air menguap melalui permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian

tengah akan merembes ke bagian permukaan dan kemudian menguap. Untuk

mempercepat

pengeringan umumnya bahan pangan yang akan dikeringkan dipotong - potong atau

diiris - iris terlebih dulu. Hal ini terjadi karena:

(1) Pemotongan atau pengirisan tersebut akan memperluas permukaan bahan dan

permukaan yang luas dapat berhubungan dengan medium pemanasan sehingga

air mudah keluar.

(2) Potongan - potongan kecil atau lapisan yang tipis mengurangi jarak dimana

panas harus bergerak sampai ke pusat bahan pangan. Potongan kecil juga akan

mengurangi jarak melalui massa air dari pusat bahan yang harus keluar ke

permukaan bahan dan kemudian keluar dari bahan tersebut.

Page 28: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Gambar 2.2 Luas Permukaan Bahan

b. Perbedaan Suhu dan Udara Sekitarnya

Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan

pangan makin cepat pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat pula

penghilangan air dari bahan. Air yang keluar dari bahan yang dikeringkan akan

menjenuhkan udara sehingga kemampuannya untuk menyingkirkan air berkurang.

Jadi dengan semakin tinggi suhu pengeringan maka proses pengeringan akan

semakin cepat. Akan tetapi bila tidak sesuai dengan bahan yang dikeringkan,

akibatnya akan terjadi suatu peristiwa yang disebut Case Hardening, yaitu suatu

keadaan dimana bagian luar bahan sudah kering sedangkan bagian dalamnya masih

basah.

Gambar 2.3 Perbedaan Suhu Sekitar

c. Kecepatan Aliran Udara

Udara yang bergerak dan mempunyai gerakan yang tinggi selain dapat

mengambil uap air juga akan menghilangkan uap air tersebut dari permukaan bahan

pangan, sehingga akan mencegah terjadinya atmosfir jenuh yang akan

memperlambat penghilangan air. Apabila aliran udara disekitar tempat pengeringan

berjalan dengan baik, proses pengeringan akan semakin cepat, yaitu semakin

mudah dan semakin cepat uap air terbawa dan teruapkan.

Page 29: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Gambar 2.4 Kecepatan Aliran Udara

d. Tekanan Udara

Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk

mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan

berarti kerapatan udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak

tetampung dan disingkirkan dari bahan pangan. Sebaliknya jika tekanan udara

semakin besar maka udara disekitar pengeringan akan lembab, sehingga

kemampuan menampung uap air terbatas dan menghambat proses atau laju

pengeringan (Supriyono, 2003).

II.3 METODOLOGI PERCOBAAN

II.3.1 BAHAN PERCOBAAN

1. Sampel

2. Kapas

II.3.2PERALATAN PERCOBAAN

1. Tray Dryer

2. Neraca digital

3. Baki

4. Pisau

5. Termometer

II.3.3 PROSEDUR PERCOBAAN

1. Sampel dipotong dengan ukuran sesuai penugasan untuk masing - masing tray.

2. Diatur kontrol udara (KU) dan kontrol suhu (KS) sesuai dengan penugasan.

3. Ditimbang berat baki kosong.

4. Sampel diletakkan didalam baki.

5. Ditimbang berat baki yang sudah diisi sampel berat mula - mula.

Page 30: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

6. Sampel yang sudah ditimbang dimasukkan kedalam tray.

7. Dicatat berat sampel, temperatur kering masuk (Td1), temperatur basah masuk

(Tw1), temperatur kering keluar (Td2) dan temperatur basah keluar (Tw2) untuk

tiap selang waktu sesuai dengan penugasan sampai berat sampel konstan.

8. Kemudian diulangi prosedur 1 hingga 4 untuk run selanjutnya.

Page 31: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

MODUL III

Kolom Absorpsi Gas

Page 32: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR BUKTI RESPONSI

No. Dokumen Edisi Revisi Berlaku Efektif Halaman

: : : : :

FM-GKM-FT-TK- 024-01 03 04 12 Desember 2007 1/1

LABORATORIUM ....................................

MODUL PRAKTIKUM : ...........................................................

KELOMPOK : ........................................................... NAMA/NIM : ........................................................... HARI/TGL. PRAKTIKUM : ...........................................................

Medan, .................. 2018

Dosen Pembimbing

(........................................)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilik

dokumen ini.

Page 33: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR BUKTI RESPONSI

No. Dokumen Edisi Revisi Berlaku Efektif Halaman

: : : : :

FM-GKM-FT-TK- 024-02 03 04 12 Desember 2007 1/1

LABORATORIUM ....................................

MODUL PRAKTIKUM : ...........................................................

KELOMPOK : ........................................................... NAMA/NIM : ........................................................... HARI/TGL. PRAKTIKUM : ...........................................................

Medan, .................. 2018

Asisten

(...............................)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilik

dokumen ini.

Page 34: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LEMBAR PENUGASAN

No. Dokumen Edisi Revisi Berlaku Efektif Halaman

: : : : :

FM-GKM-FT-TK- 024-03 03 04 12 Desember 2007 1/1

LABORATORIUM ....................................

MODUL PRAKTIKUM : ...........................................................

KELOMPOK : ........................................................... NAMA/NIM :1. ........................................................ 2. ........................................................

3. ........................................................ HARI/TGL. PRAKTIKUM : ............................................................

Medan, .................. 2018 Asisten

(...............................)

Dokumen ini milik Departemen Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara Dilarang memperbanyak atau menggunakan informasi di dalamnya untuk keperluan komersial atau yang lainnya tanpa persetujuan pemilik

dokumen ini.

Page 35: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

MODUL III

KOLOM ABSORPSI GAS

III.1 TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengukur absorpsi CO2 ke dalam air yang mengalir menuruni kolom,

menggunakan peralatan analisis gas yang tersedia.

2. Menghitung laju absorpsi CO2 ke dalam air dari analisis larutan cair yang

mengalir menuruni kolom absorpsi.

3. Menghitung laju absorpsi CO2 ke dalam larutan NaOH dari analisis larutan

cair yang mengalir menuruni kolom absorpsi.

4. Menunjukkan bahwa CO2 yang dipindahkan dari alur udara sama dengan

jumlah yang diserap oleh alur larutan NaOH.

5. Menentukan koefisien perpindahan massa menyeluruh.

III.2 LANDASAN TEORI

Absorpsi yaitu pengambilan komponen-komponen dari campuran gas dengan

penyerapan menggunakan solven, sudah lama dikenal dalam industri kimia. Proses

ini pada umumnya dijalankan pada tekanan tinggi dan suhu rendah. Komponen

yang sudah terserap tadi biasanya dipisahkan kembali dengan cara stripping. Jadi,

kebanyakan absorber selalu dikombinasikan dengan stripper. Solven diharapkan

dapat dipakai berulang-ulang. Usaha yang selalu dilakukan adalah mencari cara

untuk menyediakan kontak gas-cair sebaik-baiknya, tanpa mengakibatkan pressure

drop yang terlalu tinggi. Kontak yang baik mencakup dua aspek, yaitu luas bidang

kontak yang besar dan gerak relatif yang makin cepat (turbulen).

Untuk meningkatkan unjuk kerja penyerapan, dapat ditempuh cara absorpsi

reaktif, di mana setelah terserap komponen dari gas ke dalam cairan, terjadi reaksi

kimia antara zat dalam gas dengan zat yang ada dalam solven. Terjadi dua proses

seri, yaitu perpindahan massa dan reaksi kimia. Kecepatan proses keseluruhan

ditentukan oleh proses yang paling lambat. Dengan demikian, dikenal resin

dinamis, resin kimia, dan resin campuran. Kesetimbangannya juga mencakup dua

aspek, yaitu kesetimbangan fasa gas-cair dan kesetimbangan kimia di fasa cair.

Contoh absorpsi reaktif dalam industri adalah absorpsi CO2 dari gas hasil reformer

(misalnya pada pabrik amonia). Dipakai penyerap berupa air yang mengandung

Page 36: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

K2CO3. Gas CO2 yang terserap ke dalam air bereaksi dengan K2CO3 menurut reaksi

:

CO2 + K2CO3 + H2O 2 KHCO3

Absorpsi reaktif memerlukan suhu yang lebih tinggi daripada absorpsi biasa

karena reaksi kimia akan berjalan lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi. Dewasa

ini, penelitian-penelitian mengenai absorpsi reaktif banyak dilakukan (Sediawan,

2000).

Dalam rangka untuk memahami prinsip kerja absorpsi, kita juga harus

memahami desainnya dan bagaimana hal itu mempengaruhi interaksi gas-cair serta

koefisien perpindahan massa. Misalnya, diameter sebuah menara dikemas

tergantung pada jumlah gas dan sifat cair, dan tinggi menara tergantung pada

perubahan konsentrasi yang diinginkan dan tingkat perpindahan massa. Dengan

kata lain, ketinggian kolom sendiri didasarkan pada neraca massa, perkiraan driving

forces dan koefisien perpindahan massa. Di sistem kontak berbasis seperti kolom

packed absorpsi, ada variasi terus menerus dalam konsentrasi di sepanjang

peralatan. Jadi kita menggunakan keseimbangan materi keseluruhan persamaan

berdasarkan aliran terminal untuk sistem yang ditunjukkan pada Gambar 2.4.

La + Vb = Lb + Va (Jackson, 2008).

Page 37: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Gambar 2.4 Skema Absorber

(Jackson, 2008)

III.3 METODOLOGI PERCOBAAN

III.3.1 BAHAN PERCOBAAN

1. Natrium Hidroksida (NaOH)

2. Phenolftalein (C20H14O4)

3. Air (H2O)

4. Udara

5. Karbondioksida (CO2)

III.3.2 PERALATAN PERCOBAAN

III.3.2.1 Unit Kolom Absorpsi Gas

Gambar 3.1 Skema Unit Peralatan Absorpsi Gas

Page 38: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

Keterangan :

1. Tangki air (penampung)

2. Kran/katup

3. Manometer air raksa

4. Flowmeter

5. Peralatan hempl

6. Katup pengendali aliran udara

7. Kran pengambil sampel gas

8. Katup pengendali aliran air

III.3.2.2 Peralatan Analisis Gas

Gambar 3.2 Peralatan Analisis Gas

Keterangan :

1. Piston

2. Skala Pengukuran Ketinggian NaOH

3. Keran Pembuangan NaOH

4. NaOH Glove

5. Keran Pengatur Arah Alir Gas CO2

9. Flowmeter

10. Katup pengendali aliran gas

11. Kran pengambil sampel gas

12. Kompresor udara

13. Pompa air

14. Kran pembuangan

C2 Katup pengendali aliran udara

C4 Katup keluaran air

5

5

2

3

4

4

5

Page 39: PEMISAHAN I - teknikkimia.usu.ac.idteknikkimia.usu.ac.id/images/PDF/LABORATORIUM/OTK/...tiap minggu sesuai jadwal praktikum yang telah ditentukan. Terdapat 6 orang asisten laboratorium

III.3.3 PROSEDUR PERCOBAAN

III.3.3.1 PROSEDUR ANALISIS GAS

1. Glove diisi dengan NaOH dengan konsentrasi sesuai dengan penugasan.

2. Dihidupkan pompa dan kompresor.

3. Dibuka tabung gas CO2.

4. Diatur laju alir air, udara dan CO2 sesuai dengan penugasan.

5. Dilakukan pembersihan pipa dari gas CO2.

6. Ditunggu hingga waktu yang telah ditentukan sesuai dengan penugasan

7. Ditarik injektor hingga mencapai batas (V1) sesuai dengan penugasan.

8. Dicatat kenaikan skala NaOH sebagai nilai V2.

9. Diinjeksikan gas kedalam Glove.

10. Diulangi percobaan dengan variasi laju alir air, udara dan CO2 sesuai dengan

penugasan.

III.3.3.2 PROSEDUR ANALISIS CAIRAN

1. Diatur laju alir air, udara dan CO2 sesuai dengan penugasan.

2. Ditunggu selang waktu sesuai dengan penugasan.

3. Sampel cairan masuk (inlet) dan keluar (outlet) diambil sebanyak 100 ml.

4. Ditambahkan 3-5 tetes phenolftalein kedalam sampel.

5. Dititrasi dengan NaOH dengan konsentrasi sesuai dengan penugasan.

6. Dicatat volume NaOH yang terpakai untuk membuat larutan menjadi

berwarna merah rosa.

7. Diulangi percobaan dengan variasi laju alir air, udara dan CO2 sesuai dengan

penugasan.