l(7wwii:dge, integrity -...

137
ANALISIS FAKTOR-FAK.TOR INTERNAL Jl.AN EKSTERNAL YANG MEMPENGARUIII PENETAPAN MARGIN MURABAifAH UNTUK PROD UK PEMJ3IAYAAN PEMILIKAN RUMAH (PPR) SYARIAH (Studi Kasus PT. Bank Syariah Ma111diri) Skripsi Universitas Islam Negeri L LAH """', '"""" 'l(7wwii:dge, Integrity Oleh: k4a5.lfikasi : .................... ...................... . JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY.ARIF HJDAYATULLAH JAKARTA

Upload: nguyenthu

Post on 26-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

ANALISIS FAKTOR-FAK.TOR INTERNAL Jl.AN EKSTERNAL

YANG MEMPENGARUIII PENETAPAN MARGIN

MURABAifAH UNTUK PROD UK PEMJ3IAYAAN PEMILIKAN

RUMAH (PPR) SY ARIAH

(Studi Kasus PT. Bank Syariah Ma111diri)

Skripsi

Universitas Islam Negeri

L LAH """', '""""

'l(7wwii:dge, Integrity

Oleh:

k4a5.lfikasi : .................... '° ...................... .

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY.ARIF HJDAYATULLAH

JAKARTA

Page 2: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EK.STERNAL YANG

MEMPENGARUHI PENETAPAN MARGIN MURA.BAHAH UNTUK

PROD UK PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH (PPR) SY ARIAH

(Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri) ----Skripsi UIN SYAHID J.1\KARTA [

-;;;;PIJSTAKAAN UTAMA

Diajukan kepada Fakultas Ekonom1 dan Ilmli Sosiaf-

Untulc Memenulii Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Pembimbing I

Oleh:

Achmad Ridho NIM: 105081002460

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

~'J Prof. Dr. Abdul Hamid, MS NIP: 195706171985031002

~"~; ,/"NIP: 197701222003121001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HllDA YATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 3: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini selasa Tanggal 6 Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Sembilan telah

dilalukan Ujian Komprehensif atas nama Achmad Ridho NIM: 105081002460

dengan Judul Skripsi "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN

EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN MARGIN

MURABAHAH UNTUK PROD UK PEMBIA Y AAN PEMILIKAN RUMAH

(PPR) SY ARIAH" (Studi Kasus PT. Bank Syariah Mandiri). Memperhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 Oktober 2009

Tim Penguji Ujian Komprchensif

~A:~ Herni Ali HT, SE, MM

Ketua Penguji

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Suhendra, S.Ag, MM

Sekretaris

Page 4: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG

MEMPENGARUHI PENETAPAN MARGIN MURABAHAH UNTUK

PRODUK PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH (PPR) SYARIAH

(Studi Kasus PT. Bank Syariah Maud.iii)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelair Sarjana Ekonomi

Pembimbing I

Oleh

Achmad Ridho NIM: 105081002460

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing II

Prof. Dr.Abdul Hamid, MS NIP: 195706171985031002

Ali!t aini Le M Si ~l"f'l97701222003121001

Penguji Ahli

<'(..

ff Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM[ NIP: 196902032001121003

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Page 5: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

I.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

I. Nama

2. Tempat/Tanggal Lal1ir

3. Jenis Kelamin

4. Ag am a

5. Telepon

6. E-mail

7. Alamat

: Aclunad Ridho

: Sumenep 30 November 1984

: Laki-lald

: Islam

: (021) 4408776/081906335551

: Idho [email protected]

: JI. Tipar Cakung Sukapura

Rt/Rw 007/003 No. 24 Kee.

Cilincing Jakmia-Utara

II. Pendidikan

I. SDN 02 Pagi Sukapura

2. SMPN 231 Jakarta-Utara

3. MA Darussalam Jawa-Timur

Tahun 1993-1998

Tahun 1998-2001

Talmn 2001-2004

4. Falrnltas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Jakarta Tahun 2005-2009

III.Pengalaman Organisasi

I. BEM FEIS

2. PMII

IV.Motto

: Bemj Manajemen LSO 2006-2007

: Bemj ManajemenKabid.12007-2008

: Wakil Seketaris Umum Komisaridt

Fakultas Ekonomi 2008-2009

I. "Sekali Hidup Hiduplal1 ya11g Berarti, Maksimalka11 Segala

Kemampuan ya11g Ada untuk Mencapai Cita-Cita".

2. "Apa Bila Ada Kemauan Pasti Ada Jalan untuk Menggapainya

dengan Semangat dan Ketekunan".

Page 6: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Abstract

This research aim to analyse the factors influence determining of margin murabahahfor the House Product Financing (PPR) syariah. This research in the PT. Bank Syariah Mandiri.

Murabahah financing is represent by syariah banking to financing various productive and consumptive sector using service of syariah banking. One of them is to requirement of house purchasing. PT Bank Syariah Mandiri as biggest syariah banking jn Indonesia also come into this sector. The contract used in this financing is Murabahah scheme. As a business institute which also profit oriented PT. Bank Syariah Mandiri also determine the profit margin from all client using service of house ownership financing. The factors determine of the margin murabahah financing in this research use the data of secunder and Confirmatory Factor Analysis (CFA) method to test the internal variable laten factor and accurate factor eksternal by unidimensional, precisely and explainable consistence by indicators as which conception.

Result of research indicate that internal factor variable and exsternal factor that influence significancy to determine profit murabahah financing is Saving (XI), Total Cost Overhead (X2), Total of Murabahah Financing (X3), and BI Rate (X4). While inflation does not influence significancy to profit margin of murabahah financing at PT. Bank Syariah Mandiri.

Keyword: Islamic Bank, Murabahah Financing, Margin, Saving, Total of Murabahah Financing, BI Rate, Total Cost Overhead, Inflation, Confirmatory Factor Analysis (CFA).

Page 7: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Abstrak

Penelitian mt bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengarnhi penetapan margin: murabahah untuk produk pembiayaan rumah (PPR) syariah. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mandiri.

Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan yang dikeluarkan oleh perbankan syariah untuk membiayai berbagai sektor konsumtif clan produktif yang menggunakan layanan clan jasa bank syariah. Salah satunya adalah untuk kebutuhan pembelian rumah. PT Bank Syariah Mandiri selaku bank syariah terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor ini. Akad yang digunakan dalam pembiayaan ini adalah akad Murabahah. Sebagai sebuah J.embaga bisnis yang juga berorientasi pada profit maka PT Banlc Syariah Mandiri juga menetapkan margin keuntungan dari para nasabah yang menggunakan jasa pembiayaan pemilikan rumah. Yang menjadi pertanyaannya adalah faktor apa saja yang mempengaruhi penetapan margin murabahah tersebut. Penelitian mt menggmiakan data sekunder dan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) untuk menguji variabel laten faktor internal clan faktor eksternal yang diteliti secara unidimensional, tepat clan konsisten dapat dije!askan oleh indikator­indikator sebagaimana yang dikonsepsikan.

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa variabel faktor internal dan faktor eksternal yang signifikan mempengaruhi penetapan margin murabahah yaitu Dana Pihak J..<.etiga (XI), Total Biaya 0\<erhead (X2), Jumlah Pi;mbiayaan Murabahah (X3), clan Suku Bunga Ba11k Indonesia (X4). Sedangkan yang tidak signifikan mempengaruhi penetapan margin murabahah yaitu Tingkat Inflasi (XS) di Banlc Syariah Mandiri.

Kata kunci: Bank Syariah, Pembiayaan lvlurabahah, Margin, Dana Pihak Ketiga, Total Biaya .Overhead, Jumlah Pembiayaan Murabahah, Suku Bunga Bank Indonesia, Tingkat Inflasi, Confirmatory Factor Analysis (CF A).

Page 8: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

KATA PENGANTAR

I"*'")\ ~)I .&I i"f'.U.." __,

Puji dan syukur hamba panjatkan kehadirat Allah SWT yang telab

memberikan rabmat serta hidayab-Nya yang memberikan jalan kemudaban dan

keteguhan hati dari kesukaran, sehingga penulisan skripsi tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAVI, beserta

segenap keluarga, sababat dan bahkan umatnya, Insya Allah dan mudab-mudaban

kita ada didalamnya serta mendapat Syafaat dari-nya.

Skripsi yang berjudul "Analisis Faktor-faktor Inte:mal dan Eksternal

yang Mempcngaruhi Pcnctapan Margin Murabahah Untuk Produk

Pcmbiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah (Studi. Kasus PT. Bank

Syariah Mandiri)" dapat penulis selesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini saya

susun dalam rangka memenuhi salab satu syarat untuk meraih gelar Sarjana (SI)

pada jurusan Manajemen Perbankan di Fakultas Ekonorni dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullab Jakarta.

Sepenuhnya penulis menyadari babwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan akibat dari keterbatasan penulis. Dan pe:nulis juga menyadari

skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan dan motivasi berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin mengucapkan banyak teriina kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullab Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni MM selaku Pemba:ntu Dekan Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullab

Jakarta.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS selaku dosen pembimbing I dan Bapak

Arief Mufraini,Lc, M,Si selaku dosen pembimbing II, terima kasih atas

bimbingan, pengaraban, dan dorongannya dengan penuh kesabaran serta

memberikan ilmu yang berharga dan pengalaman yang tak terlupakan di hati

penulis.

Page 9: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

4. Bapak Indo Yama SE, MAB selaku Kepala Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Untuk para Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, staff akademik,

karyawan dan petugas perpustakaan, terima kasih, semoga Allah SWT

memberikan rahmat dan hidayah-Nya.

6. Kedua orang tua penulis Ibunda Hj. Siti Aminah dan Ayahanda H. Rahmat

Abdullah tercinta yang telah memberikan dukungan dan doa yang tidak

terbatas oleh ruang dan waktu kepada Ananda Achmad Ridho, semoga Allah

SWT selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan dunia akliirat, serta kelak

memberikan kekuatan bagi penulis untuk dapat membalas segala jasa-jasa

yang telah diberikan.

7. Adik-adikku Akhmal Junmiadi, Dewi Triwijayati, Elly Fajri dan Pipit

Nuraijah yang turut memberikan dukungan dan doa yang begitu tulus kepada

kakanda Achmad Ridho, semoga Allah SWT memberikan kemudahan dan

kebahagian kepada adik-adikku tersayang.

8. Untuk My Lovely (N3y) yang selalu memberikan motivasi, semangat dan doa

yang tak terhingga kepada penulis, semoga kasih sayang yang diberikan selalu

kekal dan abadi.

9. Teman senasib dan seperjuangan di manajemen perbankan; Abu Bakar Siddiq,

Abdul Rasyid, Yoko Isti, Anwar Irhamsyah, Najahi, Taupan, Wita Pe1tiwi,

Irma Apriyanti, Anis Fachriyah, Rahma, Lutfah serta yang tidak penulis

sebutkan namanya namun terukir dihati.

I 0. Teman eks manajemen B 05; Abu Bakar Siddiq, Agus Tiannan, Abdul Rosyid,

Aris Sayful Mazmudin, Ahmad Faisal Taufik, Sigit Irawan, Yoko Istiwiyono,

Taufan, Budi Santoso, Firman Muttaqin, Mahkrus, Jamal, Sanusi, Indra

Novianto, Fadli Ahmad, Anwar Irhamsyah, Zal1rul Umam, Asmawi,

Muhammad Ahyar, Tuti Hartanti, Wisudo Wati, Eni Sya.fitri, Fitriawati, Vini

Dini, Faizah, Kholilah, Farhah, serta yang tidak penulis sebutkan namanya

Page 10: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

namun terukir dihati, terima kasih atas kebaikan kalian semoga kita slalu

menjalin silaturohmi dan tetap kompak abis sampai akhir zaman.

11. Untuk teman-teman kostan : Dicky, Anjar, Ocheed, Toni, Miman, Galank,

Tiar, Heru, Ucup, Siddiq, Manan, Bukhori dan Opick yang slalu menciptakan

argument-argument kehidupan serta membantu dalam proses penulisan skripsi

ini, semoga Tuhan membalas kalian dengan segala kebaikan. Amin.

Akhimya, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempuma. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk pencapaian yang lebih baik.

Jakarta, Nopember 2009

Achmad Ridho Penulis

Page 11: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

DAFTARISI

LEMEAR PENGESAHAN ............................................................................ i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... ii

ABSTRACT .................................................................................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISi .................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ..................... : .................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

'DAFTAR DIAGRAM ..................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 13

A. Pengertian Bank Syariah ..................................................... : ............ 13

B. Operasional Bank Syari.ah ............................................................... 16

1. Penghimpunan Dana (Founding) ............................................. 16

2. Penyaluran·Dana (Financing) ................................................... 20

C. Tujuan dan :'>trategi Usaha Bank Syariah .......................................... 26

D. Statement Kebijakan Moneter .......................................................... 27

E. Metode Penetapan Harga ................................................................. 3 3

1. Cost-Plus Pricing ...................................................................... 33

2. lvfarked-Based Pricing .............................................................. 33

3. Contribution pricing ................................................................. 33

F. Margin Murabahah ........................................................................... 34

1. Mark-up Pricing ........................................................................ 35

2. Target-Return Priding ............................................................... 35

Page 12: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

4. Value Pricing ............................................................................. 36

G. Pengertian dan Fungsi Rumah .......................................................... 41

1. Aspek Penting Rumah .............................................................. 41

2. Permintaan dan Penawaran Rumah ........................................ 44

3. Berbagai Kebijakan Tentang Rumah ........................................ 46

4. Kebijakan yang Dilakukan Untuk Membantu Masyarakat ...... 48

H. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 49

I. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 51

J. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 54

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 55

B. Metode Penentuan Sampel .............................................................. 55

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 56

D. Metode Analisis Data ...................................................................... 57

1. Metode Confirmatory Factor Analys (CF A) ........................... 59

a. Menguji Model Pengukuran

!) Uji Kesesuaian Model: Uji Unidimensionalitas ......... 60

2) Uji Koefisien Bo bot Faktor: Uji V a!iclitas dan

Reliabilitas Indikator .................................................... 61

b. Validitas Konstruk ............................................................. 62

1) Convergent Validity ....................................................... 62

2) Variance Extracted ......................................................... 63

3) Construct Reliability (CR) ............................................ 64

4) Discriminant Validity ................................................... 64

E. Operasional V ariabel Penelitian ...................................................... 65

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 67

1. Sejara!1 Singkat Perusahaaan ................................................... 67

2. Visi & Misi .............................................................................. 70

3. Shared Values .......................................................................... 70

Page 13: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

B. Penemuan dan Pembahasan ............................................................ 91

I. Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor

Analysis/CF A) ......................................................................... 91

a. Menguji Model Pengukuran

1) Uji Kesesuaian Model : Uji Unidimensionalitas .......... 92

2) Uji Koefisien Bobot Faktor: Uji Validitas dan

Reliabilitas Indikator .................................................... 92

b. Validitas Konstrnk ............................................................. 96

1) Convergent Validity ...................................................... 96

2) Variance Extracted ........................................................ 96

3) Construct Reliability (CR) ............................................. 98

4) Discriminant Validity .................................................... 10

C. Interpretasi Hasil .............................................................................. 103

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ..................................................................................... 104

B. Implikasi .......................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 106

LAMP IRAN

Page 14: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Nomor

4.1

4.2

4.3

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

DAFTAR TABEL

Keterangan Ha lam an

Golongan Peke1jaan .................................................................. 78

Persyaratan Pembiayaan ........................................................... 89

Kriteria Fit.. ............................................................................... 94

Regression Weights .................................................................. 95

Standardized Regression Weights ............................................. 95

Standardized Regression Weights ............................................. 97

CoJTelations ............................................................................... 101

Korelasi Antar Konstruk dan Angka Kuadrat A VE ................. 102

Page 15: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Nomor

2.1

2.2

2.3

DAFT AR GAMBAR

Keterangan Ha la man

Skema Pernbiayaan KPR Syari' ah ................................ 21

Kerangka Pernikiran ................................................................. 52

Kerangka Operasional CFA ...................................................... 53

Page 16: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

DAFTAR DIAGRAM

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Output Dengan Diagram Jalur .................................................. 93

Page 17: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan

6.1 Variable Summary (Group number!)

6.2 Sample Moments (Group number!)

6.3 Estimates (Group number 1 - Default model)

6.4 Minimization History (Default model)

6.5 Pairwise Parameter Comparisons (Default model)

6.6 Model Fit Summary

Page 18: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia hingga saat ini ,,

menunjnkkan hasil yang menggembirakan. Semenjak tahun 1992 hingga

sekarang ini pada talmn 2009 telah berdiri 3 bank umum syariah dan 21 bank

konvensional yang membuka unit usaha syariah serta 105 Bank Perkreditan

Rakyat Syariah. Pangsa pasar perbankan syariah sendiri pada awal tahun

2009 ini, ini telah mencapai 1,8 % dari total pangsa pasar perbankan di

Indonesia. Diharapkan pada akhir tahun 2009 pangsa pasar perbankan syariah

sudah mencapai 5% dari total pangsa pasar perbankan nasional.

(www.bi.go.id)

Menumt Mohamadd. Haykal (Jurnal:2005) Perbankan syariah

menunjukkan ketangguhannya pada awal krisis moneter yang menimpa

Indonesia pada 1997 hingga 1998 yang merupakan masa terberat bagi seluruh

sistem perekonomian Indonesia. Pada masa tersebut, ketangguhan perbankan

syariah tidak lepas dari tingginya tingkat kepercayaan para nasabah perbankan

syariah terhadap bank mereka, yaitu PT Bank Muamalat Indonesia yang pada

masa tersebut merupakan satu-satunya bank syariah di tanah air. Sementara

perbankan konvensional j ustru dilanda ketidakpercayaan yang tinggi dari

kalangan masyarakat. Hal itu mengakibatkan banyak bank konvensional yang

berusaha untuk menarik dana masyarakat dengan imbalan tingkat suku bunga

Page 19: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

masyarakat dengan imbalan tingkat suku bunga tabungan dan deposito yang

tinggi, bahkan ada yang mencapai 73%. Di lain pihak, tingkat suku bunga

!credit hanya mencapai batas 35%. Bahkan dalan1 kenyataannya tidak ada

yang mencapai nilai sebesar itu, karena rata-rata bank konvensional hanya

berani memberikan _kredit dengan tingkat bunga maksimal 30,74%. Yang

te1jadi akibatnya adalah bencana bagi perbankan konvensional karena adanya

spekulasi yang tinggi di kalangan masyarakat untuk mempercayakan dana

mereka dikelola oleh perbankan konvensional dengan harapan akan

mendapatkan bunga yang tinggi, sementara bank sendiri tidak diizinkan untuk

memberikan kredit dengan bunga tinggi kepada masyarakat.

Hal inilah yang mengakibatkan banyak perbankan konvensional

mengalami kesulitan keuangan dan mengakibatkan te1jadinya negative spread

yang sedemikian besar di perbankan konvensional yang pada akhirnya telah

mengakibatkan tingginya biaya modal bagi sektor usaha yang berakibat

merosotnya kemampuan usaha sektor produksi. Kualitas asset perbankan turun

secara drastis. Sementara di saat itu pula dalam rangka bertahan hidup jajaran

perbankan konvensional berusaha untuk terus menarik dana-dana masyarakat

dengan memberikan imbalan yang tinggi kepada para deposan mereka sesuai

dengan tingkat suku bunga pasar. Akan tetapi, ha! ini menimbulkan dampak

negatif kepada sektor riil dan industri karena perbankan konvensional

menghindari untuk memberikan kredit dengan bunga rendah kepada sektor

tersebut. Ini mengakibatkan industri dan sector produksi mengalami

penurunan kine1ja mereka secara signifikan dan mengakibatkan rendahnya

Page 20: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

kemampuan daya saing usaha pada sektor produksi. Dalam masa tersebut

justru perbankan syariah dapat menunjukkan kine1ja yang relatif baik di

bandingkan dengan lembaga perbankan konvensional. Hal ini dapat dilihat

dari relatif lebih rendahnya penyaluran pembiayaan yang be1masalah (non

pe1forming financing) pada bank syarial1 dan tidak terjadinya negative spread

dalam kegiatan operasionalnya. Hal tersebut dapat dipahami mengingat

tingkat pengembalian pada bank syarial1 tidak mengacu pada tingkat suku

bunga tabungan dan deposito yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia

karena perbankan syariah tidalc menganut sistem bunga dan pada akhirnya

dapat menyediakan dana investasi dengan "biaya" yang relatif lebih rendal1

kepada masyarakat.

Pengalaman historis itulah yang pada akhirnya memberikan harapan

kepada masyarakat akan perkembangan perbankan syarial1 di Indonesia

sebagai suatu alternative dalan1 dunia perbankan nasional yang lebih bisa

memberikan harapan bagi kalangan masyarakat.

Menurut· (Saeed,2003:2) Berdasarkan teori yang berkembang pacla

dekade 1950-an perbankan syarial1 merupakan perbankan yang bebas bunga

clan beroperasi berdasarkan konsep mudharabah dan musyarakah, clan konsep

ini dijalankan dengan sistem Profit and Loss sharing (PLS) atau bagi hasil,

baik hasilnya berupa keuntungan ataupun kerugian.. Dan dengan adanya

panclangan seperti itu, maka para teoritisi perbankan Islam pertama, seperti

Qureshi ( 1974 ), Uzair, 1978, clan Siddiqi menganggap bahwa karalcteristik

perbankan Islam merupakan perbankan yang beroperasi clengan konsep bagi

Page 21: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

hasil. Dengan menyamakan bnnga sama dengan riba, maka para pengannt

konsep awal perbankan syariah pada dasarnya percaya bahwa setiap

kenntnngan yang hasilnya telah ditentnkan terlebih dahnlu se1ia diperoleh dari

pinjaman yang diberikan sama dengan riba. Berdasarkan pandangan inilah

maka perbankan syariah sama sekali tidak diizinkan nntuk menerima segala

bentnk kenntungan yang ditetapkan terlebih dahulu atas modal dalam suatn

transaksi pinjam meminjam, kredit, atanpun hntang pintang maupun transaksi

yang berbentuk pembiayaan. Selain transaksi yang berbasis pada profit and

loss sharing, perbankan syariah juga menerapkan transaksi yang berbasis pada

perdagangan dengan konsep mark up atas harga beli untuk mendapatkan

keuntnngan atau pembiayaah mnrabahah serta dengan transaksi yang

berdasarkan jasa atau fee based income yang dikenal dengan nama wakalah

atau kafalah ataupun rahan.

Seharusnya pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan syariah

sebaiknya dalan1 bentuk pembiayaan yang berbentuk profit and loss sharing, v

akan tetapi konsep pembiayaan yang ideal ini sampai sekarang masih sulit

dilaksanakan karena penuh dengan resiko dan ketidakpastian. Selain itu

mereka yang mendapatkan pembiayaan dengan konsep ini juga masih suka

merasa mendapatkan kerugian ketika nisbah bagi hasil dibagikan. Hal itulah

yang menyebabkan pembiayaan yang ada pada perbankan syariah masih

didominasi oleh pembiayaan non bagi hasil (PLS) yaitu akad yang

berdasarkan prinsip jual beli seperti murabahah. Dari data statistik perbankan

syariah pada Direktorat Bank Syariah Bank Indonesia pada Februari 2007

Page 22: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

menunjukkan pembiayaan dengan akad murabahah mencapai 62% dari total

pembiayaan yang ada di perbankan syariah, sementara pembiayaan

mudharabah dan musyarakah yang diberikan hanya sekitar 30% dari total

pembiayaan yang ada. Dari. fakta ini dapat dilihat bahwa rata-rata para

pengelola perbankan syariah masih sangat memperhatikan aspel( kehati­

hatian dalam pembiayaan mudharabah sehingga basil yang diperoleh tidak

maksimal. (www.bi.go.id)

Dari data statistik perkembangan perbankan syariah, terliha~ bahwa v

bentuk pembiayaan murabahah memegang peranan penting yang memberikan

porsi terbesar dalam penyaluran dana. Hal ini dapat terjadi karena beberapa

ha!, diantaranya adalah karena murabahah adalah pembiayaan investasi

jangka pendek, dan dibandingkan dengan sistem profit and loss Sharing (PLS)

cukup memudahkan. Kemudian mark up yang ada di dalam pembiayaan

murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga dapat memastikan

bahwa bank syariah memperoleh keuntungan yang sebanding dengan bank

yang berbasis bunga yang menjadi pesaing dari bank-bank syariah.

Murabahah juga menjauhkan ketidakpastian yang ada pada pendapatan dari

berbagai bisnis yang dijalankan dengan sistem PLS. Dan yang terakhir

murabahah tidak memungkinkan bank-bank syariah untuk mencampuri

manajemen bisnis, karena pihak bank bukan merupakan mitra nasabah, akan

tetapi hubungan yang terjadi adalah hubungan antara kreditur dan debitur.

Posisi ini jelas lebih disukai oleh pihak bank, karena pihak bank menjadi pihak

yang cukup menentukan. Inilah yang membuat murabahah mengalahkan

Page 23: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

pembiayaan yang berbasis profit loss sharing (PLS) sehingga keuntungan

bank yang terbesar juga berasal dari keuntungan murabahah.

Murabahah juga populer karena saat ini terlihat bahwa jajaran

perbankan syariah cenderung ingin memperoleh pendapatan yang tetap (fixed

income) dari tingkat margin murabahah yang telah ditentukan didepan

tersebut, sehingga bank syariah sebagai mudharib dapat memberikan nisbah

bagi hasil yang cukup menarik bagi para shahibul ma!, yaitu para deposan dan

penabung mudharabah. Semakin tinggi margin yang diminta bank kepada

nasabah pembeli (murabahah) berarti semakin besar pula pendapatan bank

syariah yang dapat dibagikan kepada para shahibul-malnya. Pada gilirannya

sumber dana mudharabah yang dapat dihimpun dapat dipertahankan

jumlahnya malah diharapkan semakin meningkat.Selain itu, saat ini para

bankir perbankan syariah ~ampaknya masih sangat berhati-hati dalam

mengivestasi dananya pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

Keraguan ini terjadi karena tingginya risiko yang dihadapi bank syariah

terutama tingkat kejujuran dari para mudharib atau mitra, "ditambah lagi

kondisi sektor riel yang masih belum pulih dari krisis ekonomi clan moneter.

Menurut (Hatief,2002:8) selain berbagai alasan tersebut di atas,

penyebab rendahnya proporsi pembiayaan bagi basil (PLS) antara lain adalah :

• Kompetensi snmber daya insani perbankan syariah yang masih rendah

untuk melakukan investasi pola bagi basil.

• Ketidaktersediaan informasi kinerja bisnis yang mendalam untuk setiap

sektor industri yang menjadi target investasi. Ini mengakibatkan pihak

\_,,·

../

Page 24: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

sangat krusial. Akan tetapi, dalam kondisi pasca krisis sekarang ini, berbagai

bank yang biasa menyalurkan kredit kepemilikan rumah sangat sulit untuk

memasarkan produknya tersebut karena mereka juga sulit untuk mendapatkan

dana murah untuk kepentingan jangka panjang. Hal itulah yang dicoba

disiasati oleh perbankan syariah untuk memberikan ha! yang sama dengan

KPR yang diberikan oleh bank konvensional dengan nama Pembiayaan

Pemilikan Rumah. Masulmya perbankan syariah ke dalam sektor ini karena

perbankan syariah memiliki ·peran dalam sektor riil. Prospek pembiayaan

pemilikan rumah ini sendiri sangat besar mengingat banyak sekali kalangan

masyarakat yang ingin memiliki rumah dengan menggunakan transaksi yang

sesuai dengan landasan syariah. Berdasarkan data yang ada, nilai kapitalisasi

pasar di sektor properti saja sudah mencapai angka Rp 49 trilyun, dengan 57%

diantaranya berasal dari sektor perumahan. Apalagi sektor properti memiliki

karakter produk yang secara alan1iah sesuai untnk mendnkung bisnis yang

sesuai dengan syariah, karena secara syariah dibolehkan dan berkaitim dengan

pemenuhan kebutuhan hidup · yang mendasar dari umat manusia. Disinilah

besarnya peranan perbankan syariah untuk menangkap peluang tersebut.

(www.Bicararumah.com)

Menurut Mohamad Haykal (Jurnal:2005) Selain itu juga terdapat

beberapa alasan terjunnya pembiayaan perbankan syariah ke dalam sektor

perumahan dan prope1ii, yaitu

1. Besarnya pasar perumahan nasional.

2. Potret pertumbuhan sektor properti pada umumnya dan sektor

Page 25: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

perumahan pada klm~usnya sangat memberikan nilai tambah bagi

perkembangan perbankan syariah.

Seperti diketahui, landasan hukum bank syariah pertama kali adalah v

UU No.7 tahun 1992 kemudian berubah menjadi Undang-Undang No.10

tahun 1998 dimana UU tersebut mengakui keberadaan bank konvensional dan

bank syariah secara berdampingan yang dikenal dengan sistem "dual

banking". Bahkan secara lebih jauh lagi UU ini memungkinkan konversi

sebuah bank umum konvensional menjadi bank umum syariah. UU No 10

tahun 1998 inilah yang menjadi landasan utama dari berdirinya PT. Bank

Syariah Mandiri, bank umum syariah yang menjadi oby1~k dari penelitian ini.

PT. Bank Syariah Mandiri yang beralamat di JI MH Thamrin No 5, Jakarta

Pusat berdiri pada tahun 1999, tepatnya dengan Surat Keputusan Gubernur BI

No l/24/Kep.BI/1999 dimana BJ memberikan izin perubahan kegiatan usaha

perbankan, dari sistem konvensional kepada sistem syariah. Sebelum berubah

menjadi PT. Bank Syariah Mandiri, awalnya nama bank ini adalah PT. Bank

Susila Balcti. Sebagai bank syariah yang didirikan dengan maksud untuk

meningkatkan kondisi riil perekonomian masyarakat Indonesia, maka Bank

Syariah Mandiri juga aktif dalam memberikan pembiayaan kepada para

nasabahnya. Berdasarkan data pada laporan tahuna:11 BSM yang ada,

keseluruhan pembiayaan yang disalurkan hampir 75% hingga 76%-nya

diberikan untuk sektor konsumtif, yaitu dalam bentuk pembiayaan

mmabahah. Pembiayaan dengan jenis ini juga diberikan untuk sektor

perumahan, yaitu Pembiayaan Pemilikan Rumah.

Page 26: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Berdasarkan latar belakang diatas dan mengacu pada penelitian

sebelumnya, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut apakah variabel­

variabel atau indikator-indikator pada penelitiian sebelumnya merupakan

indikator yang valid sebagai pengukur konstruk laten. Dengan kata lain

apakah indikator-indikator tersebut ukuran undimens.ionalitas dari suatu

kontruk laten. Dengan demikian penelitian ini memilih judul "Analisis

Faktor-faktor Eksternal dan Internal yang Mempengaruhi Penetapan

Margin Murabahah Untuk Produk Pcmbiayaan Pemilikan Rumah (PPR)

Syariah (Stu di Kasus PT. Bank Syariah Mandiri)".

B. Perumusan Masalah

v

Seperti disebutkan dalam latar belakang penelitian bahwa pembiayaan

murabahah memiliki peranan yang sangat penting dalam perbankan syariah. v

Hingga saat ini perbankan syariah lebih banyak malakukan pembiayaan dalam

bentuk murabahah yaitu berdasarkan akad jual beli sehingga dapat

disimpulkan bahwa pendapatan terbesar bank syariah berasal dari transaks;

murabahah. Karena sangat pentingnya pembiayaan murabahah maka

penentuan transaksi muraboJzah dalam suatu perbankan syariah sangat

menarik dan memegang peranan yang cukup besar khususnya untuk

pembiayaan pemilikan rumah dalam operasional bank syariah.

Berdasarkan uraian diatas, penelititan ini akan menguji secara empiris

tentang indikator-indikator internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi

penetapan margin murabahah untuk pembiayaan pemilikan rumah (PPR)

Page 27: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Syariah. Oleh sebab itu dalam penelitian ini terdapat dua permasalahan

penelitian sebagai berikut:

I. Apakah konstruk atau variabel laten margin murabahah yang diteliti

secara unidimensional, tepat dan konsisten dapat dijelaskan oleh faktor ~

secara interval dan eksternal sebagaimana yang dikonsepsikan?

2. Faktor-faktor internal dan eksternal apalrnh yang dominan membentuk

konstrnk margin murabahal1 pada Bank Syariah Mandiri (BSM)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitan

!. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian ini adalah untuk:

a. Menganalisa indikator-indikator apa yang dapat menjelaskan

secara unidimensional, tepat clan konsisten konstruk Dana Pihak

Ketiga (DPK), Total Biaya Overhead, Jumlah Pembiayaan

Murabahah, Suku Bunga Bank Iildonesia (SBI) dan tingkat Inflasi

terhadap Penetapan Margin Murabahah Untuk Produk Pembiayaan

Pemilikan Rumah (PPR) Syariah.

b. Menganalisa indikator-indikator apalcali yang dominan membentuk

konstrnk yang diteliti.

2. Mamfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka p1;neliti ini diharapkan

dapat bennamfaat bagi:

Page 28: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

a. Penulis

Untuk mengimplementasikan ilmu yang penulis peroleh

selama kuliah.

b. Bank Symfah Mandiri (BSM)

Dapat dijadikan gambaran dalam menerapkan strategi­

strategi barn untuk menarik minat nasabah sehingga berkeinginan

bergabung dengan Bank Syariah Mandiri (BSM). Dan merupakan

salah satu upaya dalam menetapkan tingkat mm·gin murabahah

yang didistribusikan dalam produk Pembiayaan Pemilikan Rumah

(PPR) Sym·iah.

c. Bagi Mahasiswa

Dihm·apkan penelitian ini dapat dijadikan study literature

guna melakukan penelitian lebih lanjut dalam perkembangan ilmu

perbankan syariah.

d. Bagi Masyarakat

Sebagai info1masi tambahan yang dapat digunakan sebagai

bahan pertimbangm1 dalam pengambilan keputusan pembiayaan

khususnya bagi masyarakat yang selmna ini sering menggunakan

pembiayaan murabahah.

e. Perguruan Tinggi

Penelitian ini akan menambah kepustakaan dan dapat

dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dan

pengetahuan, tentang pembiayaan pemilikan nnnah (PPR) syariah.

Page 29: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank Syariah

Bank syariah atau selanjutnya disebut dengan Bank Islan1 adalah Bank

yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga .. Bank syariah adalah

lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya

dikembangkan berlandaskan pada AL-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad

SAW. Atau dengan kata lain, Bank syariah adalah lembaga keuangan yang

usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu

lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan

dengan prinsip syariat Islam.

Menurut Antonio dan Perwaatmadja (2001:11) membedakan menjadi

dua pengertian, yaitu Bank Islam dan Bank yang beroperasi dengan prinsip

syariah Islam.

I. Bank Islam adalah :

a. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.

b. Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan­

ketentuan Al-Qur'an dan Hadits.

2. Bank yang beroperasi sesuai prinsip syariah Islam adalah bank yang dalam

beroperasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya

yang menyangkut tata earn bermuamalat secara Islam.

Menurut batasan yang terdapat dalam Peraturan Bank Indonesia

Page 30: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

"Bank umum sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-tmdang

Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-undang Nomor I 0 tahun 1998 yang melakukan

kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, termasuk unit usaha

syariah dan kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah. Adapun unit usaha syariah

adalah unit ke1ja di kantor pusat bank konvensional yang berfungsi

sebagai kantor induk dari Jsantor cabang syariah".

J adi Bank Syariah juga dapat diartikan sebagai bank yang dalam

aktivitasnya, baik menghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran

dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah

yakni bagi hasil.

Perbankan syariah beroperasi atas dasar prinsip-prinsip syariah. Prinsip

syariah merupakan aturan dasar atau aturan pokok yang berdasarkan hukum

Islam. Prinsip ini menjadi landasan aturan muamalat yang mengatur hubungan

antara bank dengan pihak lain dalam rangka penghimpunan dan penyaluran

dana se1ia kegiatan perbankan syariah lainnya. Adapun untuk prinsip

operasional lainnya, dapat digunakan oleh bank syariah dalam kegiatan usaha

sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah clan :peraturan perundang­

undangan yang berlaku, serta mendapat persetujuan Bank Indonesia clan

Dewan Syariah Nasional (Muhanrmad : 2004: 85).

Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan

mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan tradisinya

Page 31: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

kedalam transaksi keuangan d~ perbankan se1ia bisnis lain yang terkait.

Berkaitan dengan kegiatan lembaga keuangan perbankan syariah

tersebut diatas, maka prinsip dasar operasional bank syariah adalah sebagai

berikut (Muhanimad dan Zainul Arifin: 2002 dan 2006: 2):

I. Menjauhkan dari unsur riha, caranya:

a. Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka secara pasti

keberhasilan suatu usaha (QS. Luqman: 34);

b. Menghindari penggunaan · sistem persentase untuk pembebanan biaya

terhadap hutang atau pemberian imbalan terhadap simpanan yang

mengandung unsur melipatgandakan secara otomatis hutang atau

simpanan tersebut hanya karena berjalannya waktu (QS. Ali-Imron :130);

c. Menghindari penggunaan sistem perdagangan/penyewaan barang ribawi

dengan imbalan barang ribawi laim1ya dengan memperoleh kelebihan

baik kuantitas maupun kualitas (HR. Muslim, Bab Riba No. 1551 s/d

1567);

d. Menghindari penggunaan sistem yang menetapkan dimuka tan1bahan atas

hutang yang bukan atas prakarsa yang mempunyai hutang secara sukarela

(HR. Muslim, Bab Riba No. 1569 s/d 1572).

2. Menerapkan sistem bagi hasil dan perdagangan.

Dengan mengacu pada Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 275 dan An­

Nisaa ayat 29, maka setiap transaksi kelembagaan syariah harus dilandasi

atas dasar sistem bagi hasil dan perdagangan atau transaksi didasari oleh

Page 32: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

muamalah berlaku prinsip ada barang/jasa uang dengan barang, sehingga

akan mendorong produksi barang/jasa, mendorong kelancaran arus

barang/jasa, dapat dihindari adanya penyalahgunaan kredit, spekulasi dan

inflasi.

3. Memberikan zakat.

B. Kegiatan Operasional Bank Syariah

Secara umum terdapat dua bentuk kegiatan utan1a dalan1 operasional

perbankan syariah, yaitu penghimpunan dana dan penyaluran dana. Tiap

bentuk tersebut dapat diuraikan lagi berdasarkan prinsip-prinsip yang

mendasarinya.

Kegiatan banlc syariah baik dalam penghimpunan dana dan penanaman

dana maupun pemberian jasa-jasa tersebut berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan

Kantor Bank Syariah, Bank Indonesia adalah sebagai berikut (Syafi'i

Antonio,2001: 146-151):

1. Penghimpunan Dana (Founding)

Prinsip operasional syariah yang telah ditetapkan secara luas dalam

penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi'ah dan mudharabah.

a. Prinsip wadi'ah (prinsip titipan atau simpanan)

Dalam kegiatan penghimpunan dana masyarakat di banlc

syariah, prinsip wadi 'ah dapat diterapkan pada rekening giro dan

tabungan (giro wadi'ah dan tabungan wadi'ah).

Page 33: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

menggunakan prinsip titipau. Secara umum terdapat dua jenis wadi 'ah,

yaitu wadi'ah amanah dan wadi'ah dhamanah. Wadi'ah amanah

adalah harta atau barang titipan yang tidak boleh digunakan atau

dimanfaatkan oleh penerima titipan (safe deposit box), sedangkan

wadi 'ah dhamanah adalah harta atau barang titipan yang boleh

digunakan atau dimanfaatkan oleh penerima titipan. Dengan demikian

terdapat dua jenis cara penghimpunan dana berdasarkan prinsip

wadi'ah bi yad al-dhamanah, yaitu giro wadi'ah dan tabtmgan

wadi'ah. Pada penerapan prinsip wadi'ah bi yad aldhamanah, bank

dapat memanfaatkan dan menyalurkan dana yang disimpan serta

menjarnin bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh pemilik

dana. Namun demikian rekening ini tidak boleh mengalan1i saldo

negatif (overdraft). Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana

akan menjadi hak milik atau ditanggung oleh bank, sedangkan pemilik

dana tidak memperoleh imbalan atau menanggung kerugian.

Manfaat yang diperoleh pemilik dana adalah jan1inan

kearnanan terhadap simpanannya se1ia fasilitas-fasilitas giro dan

tabungan lainnya. Bank clapat memberikan bonus kepada pemilik dana,

namun tidak boleh menentukannya di muka, yaitu ketika akad. Bank

harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup izin

penyaluran clana yang clisimpan dan persyaratan lain yang clisepakati

selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Page 34: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

b. Prinsip mudharabah (prinsip bagi hasil)

Prinsip mudharabah berdasarkan kewenangan yang diberikan

oleh pemilik dana, prinsip mudharabah dibedakan menjadi dua, yaitu

mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah. Dalam

kegiatan penghimpunan dana, prinsip mudharabah muthlaqah dapat

diterapkan dalam pembukaan rekening tabungan dan deposito,

sehingga tedapat dua jenis dalam penghimpunan dana berdasarkan

prinsip ini, yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

Sedangkan mudharabah muqayyadah mernpalrnn simpanan khusus

(restricted investment) dimana pemilik dana menetapkan syarat-syarat

te1tentu yang harus diikuti oleh bank syariah.

Ada empat ketentuan yang hams dipatuhi dalam menerapkan

prinsip mudharabah, baik yang berlaku untuk tabungan maupun

deposito, yaitu:

I) Bank wajib memberitahnkan kepada pemilik dana mengenai

nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dan atau perhitungan

pembagian keuntungan serta resiko yang dapat timbul dari

penyimpanan dana.

2) Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku

tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta kariu ATM dan atau

alat penarikan lainnya kepada penabung. Untuk deposito

mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda

penyimpanan (bi/yet) deposito kepada deposai:1.

Page 35: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

3) Tabungan mudharabah dapat diambil setiap saat oleh penabung

sesuai dengan perjanjian yang telah disepaka'ti, namun tidak boleh

mengalami saldo negatif (overdraft). Deposito yang diperpanjang

setelah jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru,

tetapi bila pada aK.ad sudah dk'llltumkan perpanjangan otomatis,

maka tidak perlu dibuat akad baru.

4) Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan tabungan dan

deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip

syari'ah. Mudharabah muqayyadah merupakan jenis simpanan

khusus (restricted investment) di mana pemilik dana menetapkan

syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank.

Karakteristik jenis simpanan ini adalah sebagai berikut:

(1 ). Pemilik dana menetapkan syarat penyaluran dana. Untuk itu

bank wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran

dana simpanan khusus ini.

(2). Sebagai tanda bukti simpanan, bank menerbitkan · buku

simpanan khusus. Bank wajib memisahkan dana dari rekening

simpanan khnsus supaya tidak bercan1pur dengan clana dari

rekening lainnya. Dana ldmsus harus disalurkan secara langsung

kepada pihak yang diamanatkan oleh pemilik clana.

Page 36: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

2. Penyalnran Dana (Financing)

Dalam penyaluran dana, bank syariah harus berpedoman kepada

prinsip kehati-hatian. Sehubungan dengan ini, bank diwajibkan untuk

meneliti secara seksama calon nasabah penerima dana berdasarkan asas

pembi(lyaan yang sehat. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan

penyaluaran dana perbanli.an tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan

dengan prinsip syari'ah. Dalam menyalurkan dana kepada nasabah, secara

garis besar terdapat empat kelompok prinsip operasional syari 'ah, yaitu

prinsip jual beli (bai'), sewa beli (ijarah), bagi hasil (syirkah) dan

pembiayaan lainnya. (Syafi' i Antonio,2001: I 01-113)

a. Prinsip Jual Beli (Bai' atau sale and purchase)

Prinsip jual beli meliputi murabahah, salam dan istishna '.

Prinsip murabahah umumnya diterapkan dalam pembiayaan

pengadaan barang investasi. Skim murabahah sangat berguna bagi

seseorang yang membutuhkan barang secara mendesak tetapi

kekurangan dana. Ia kemudian meminta kepada bank agar membiayai

pembelian barang tersebut dan bersedia menebusnya pada saat barang

diterima.

Menurut Adiwarman A. Karim, 2003 :161-162. Secara

skematis alur pembiayaan dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini:

Page 37: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Gambar2:1 Skema pembiayaan KPR Syari'ah dengan skim murabahah

la

Developer sebagai supplier

lb

2a

Bank Syariah

/

(

Nasabah Kl"R Syariah

..__y 2b

Sumber: (Adiwannan A. Karim,2003 :161)

Keterangan:

I a Developer perumahan menjual rumah kepacla pihak bank syari'ah

secara tunai.

I b Bank syari'ah membeli kepacla developer selakn supplier secara

tunai.

2a Bank syari'ah menjual rumah sebesar harga pokok/ asal ditambah

keuntungan yang disepakati bersama, kepada nasabah KPR

Syari' ah secara tangguh/ angsuran.

2b Nasabah membeli kepada bank syariah secara angsuran.

I) Rnkun dan Syarat KPR Syari'ah yang menggunakan skim

murabahah.

Dalam semua pembiayaan murabahah, tennasuk

__ 1_~------- T.l"T\T\ l"1 '' 1 . .. .

Page 38: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

sebagai berikut:

a) Pihak yang berakad

• Penjual

• Pembeli

b) Objek yang diakadkan

• Barang diperjualbelikan

• Harga jual/keuntungan

c) Akad/ sighat

• Serah (ijab)

• Terima ( qabul).

Dengan mengacu pada skim murabahah, dapat disimpulkan

syarat-syarat yang harns dipenuhi dalam transaksi KPR Syari'ah

adalah sebagai berikut:

1) Pihak bank harus memberitahukan biaya pembelian rumah

kepada nasaba~ KPR Syari'ah.

2) Kontrak transaksi KPR Syari'ah ini haruslah sah.

3) Kontrak terse but harus terbebas dari rib a

4) Pihak bank syari'ah harus memberikan kejelasan tentang rumah

yang dijadikan obyek transaksi KPR Syari''ah.

5) Penjual harus menjelaskan semua ha! ya11g berkaitan dengan

proses perolehan barang tersebut.

Menurut Majelis Ulama' Indonesia (MUI) tentang

Page 39: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

I) Bank dan nasabah harus mengadakan akad murabahah yang

bebas riba.

2) Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh Syari'at

Islam.

3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pemberian barang

yang telah disepakati kualitasnya.

4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, bukan atas nama pembeli atau nasa~ah dan pembelian

ini harus sah dan bebas dari riba.

5) Bank harus menyampaikan semua ha! yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya, jika pembelian dilakukan secara hutang.

6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah

(pesanan) dengan harga jual senilai harga perolehan (harga beli

ditambah dengan pajak pe1iambahan nilai/ PPN, biaya angkut

dan biaya lain yang terkait dengan pembelian) ditambah

dengan keuntungan. Dalam kaitan ini, bank harus

memberitahukan secara jujur harga pokok barang kepada

nasabah herikut biaya yang diperlukan.

7) Nasabah membayar lrnTga barang yang telah disepakati tersebut

pada jangka walctu te1ientll yang telah disepakati.

Salam adalah pembelian barang untuk pe:ngantaran (delivery)

yang ditangguhkan dengan pembayaran di muka. Salam dalam

Page 40: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

perbankan biasanya diaplikasikan pada pembiayaan berjangka pendek

untuk produksi agribisnis atau industri sejenis lainnya. Apabila basil

produksi yang diterima cacat atau tidak sesuai dengan akad, maka

produsen barus bertanggungjawab dengan cara antara lain

mengembalikan c:lana yang telah diterimanya atau mengganti dengan

barang yang sesuai pesanan. Mengingat bauk tidak menjadikan barang

yang dibeli atau dipesannya sebagai persediaan (inventory).

Jstishna' menyerupai salam, namun istishna' pembayarannya

dapat di muka, dicicil atau di belakang/kemudian. Skim istishna'

dalam bank syariah wnunmya diaplikasikarr pada pembiyaan

manufactur, industri kecil dan konstruksi.

b. Prinsip Sewa Beli (Jjarah rVa Jqtina' atau Jjarah muntahiyyah

Bittamlik)

Jjarah wa iqtina 'atau ijarah muntahiyyah bittamlik adalah akad

sewa menyewa suatu barang antara bank dan nasabah di mana nasabah

diberi kesempatan untuk membeli obyek sewa pada akbir akad. Dalam

dunia usaha pola pe1j~jian ini dikenal denganfinancial lease. Harga

dan sewa beli ditetapkan bersama pada awal perjanjian.

c. Prinsip Bagi Hasil (syirkah)

Beberapa bentuk produk yang menggunakan prinsip bagi basil

adalah musyarakah, mudharabah mutlaqah, dan mudharabah

muqayyadah. Pengaplikasian musyarakah dalam perbankan, umunmya

untuk pembiayaan usaha di mana nasabah dan bank sama-sama

Page 41: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Semua modal

dicampur untuk dijadikan modal usaha, dan manajemennya pun

dikelola bersan1a-sanm.

Dalam pengimplementasian produk mudharabah muthlaqah,

jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku pengelola modal

harus berupa uang tunai dan apabila modal diserahkan secara bertahap

diperhitungkan dengan cara perhitungan dari pendapatan proyek

(revennue sharing) dan dari perhitungan keuntungan proyek (profit

sharing) Karakteristik mudharabah muqayyadah pada dasarnya sama

dengan persyaratan mudharabah mutlaqah, perbedaannya adalah pada

penyediaan modal yang hanya untuk kegiatan tertentu dan dengan

syarat yang sepenuhnya ditetapkan oleh bank.

Dan dalam prakteknya, bank syariah JUga memperoleh

pendapatan yang berasal dari aktivitas non pembiayaan, bank syariah

dapat menyediakan jasa-jasa perbankan syariah (fee-based services).

Selanjutnya; dalam melakukan fungsi sosial, bank syariah juga

melakukan kegiatan pengelolaan dana kebajikan yang diperoleh dari

zakat, infaq, shadaqah, hibah, atau dana sosial lainnya. Hal tersebut

dinamakan qardhul hasan (pinjaman kebajikan). Qardhul hasan adalah

pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak

peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau

cicilan dalan1 jangka waktu tertentu. Atas jasa pinjaman qardh ini,

bank syariah dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi.

Page 42: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

C. Tujuan dan Strategi Usaha Bank Syariah

Bank syariah mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:

1. Mengarahkan ekonomi umat untuk ber-muamalat secara islami, khususnya

muamalat yang berhubungan dengan perbankan, agar terhindar dari

praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan lain yang

mengandung unsur gharar (tipuan), climana jenis-jenis usaha tersebut

selain dilarang clalam islam, juga telah menimbulkan dampak negative

terhaclap kehidupan ekonomi umat.

2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi, dengan jalan

meratakan penclapatan melalui kegiatan investasL, agar ticlak terjacli

kesenjangan yang sangat besar antara pemilik modal (pihak surplus)

clengan pihak yang membutuhkan clana (pihak defisit).

3. Untuk meningkatkan kualitas hiclup umat, denganjalan membuka peluang

bemsaha yang lebih besar terutama kepacla pihak deficit, yang diarahkan

kepada kegiatan usaha yang produktif, menuju terciptanya kemandirian

berwira usaha.

4. Untuk membantu menanggulangi (mengentaskan) masalah kemiskinan,

yang pada umumnya merupakan program utama dari negara-negara yang

sedang berkembang. Upaya bauk syariah di dalam mengentaskan

kemiskinan ini bernpa pembinaan nasabah yang lebih menonjol sifat

kebersamaan dari siklus usaha yang lengkap seperti program pembinaan

pengusaha produsen, pembinaan pedagang perantara, program pembinaan

Page 43: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

konsumen, program pengembangan modal kerja dan program

pengembangan usaha bersama.

5. Untuk menjaga stabilitas ekonomi/moneter. Dengan aktifitas-aktifitas bank

Islam yang diharapkan mampu menghindarkan inflasi akibat penerapan

sistem bunga, menghindarkan persaingan yang tidak sehat antara le-!llbaga

keuangan, khususnya bank dan menanggulangi kemandirian lembaga

keuangan, khususnya bank dari pengaruh gejolak rneneter baik dari dalam

maupun luar negeri.

6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank non­

syariah (konvensionaI) yang menyebabkan umat Islam berada di bawah

kekuasaan bank, sehingga umat Islam ticlak bisa rnelaksanakan ajaran

agamanya secara penuh, terntama clibidang kegiatan bisnis dan

perekonomiam1ya.

D. Statement Kebijakan Moneter

Perekonomian Indonesia sampai clengan September 2009

menunjukkan perbaikan seiring dengan terns berlangsungnya pemulihan

perekonomian global. Perbaikan ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat dan

Jepang, terns berlanjut. Sementara perekonomian Eropa, yang pada bulan lalu

masih menunjukkan penurnnan, mulai beranjak tnmbuh positif. Perbaikan

ekonomi yang paling signifikan te1jacli di Cina, yang pertumbuhannya

diclorong oleh stimulus fiskal yang besar dan peningkatan kreclit perbankan.

T'\_ ' 1 1 • N

Page 44: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

PERPUSTAKAAN UTA~:::-1 UIN SYAHID JAKARTA I

membaiknya ekspor dari negara-negara kawasan, temiasuk Indonesia. Dengan

perkembangan tersebut, proyeksi pe1iumbuhan ekonomi dunia di tahun 2009

diperkirakan akan lebih baik dari perkiraan sebelumnya. Meski membaik,

masih tingginya tingkat pengangguran dan risiko kesinambungan fiskal di

Amerika Serikat dan Eropa n;enjadi catatan dalam menyikapi perkembangan

terse but.

Pemulihan ekonomi global yang berlanjut mendorong perbaikan

risiko dan likuiditas pasar keuangan global yang berimbas pada masuknya

arus modal asing. Optimisme di pasar keuangan global tercermin pada

membaiknya persepsi risiko mendorong turunnya intensitas keketatan

likuiditas di pasar uang. Di sektor perbankan global, persepsi risiko juga

masih berada dalam tren menurun. Perkembangan positif di pasar keuangan

negara maju tersebut berimbas pada pasar keuangan di Asia. Hal itu memicu

aliran masuk modal asing ke pasar keuangan regional, termasuk Indonesia.

Indeks harga di berbagai bursa saham regional meningkat. Selain itu, nilai

tukar negara-negara di kawasan mencatat penguatan sebagai imbas dari arus

masuk modal asing. (www.bi.go.id)

Di dalam negeri, kine1ja perekonomian Indonesia terns memmjukkan

tanda-tanda perbaikan sehingga pertrnnbuhan ekonomi Triwulan III-2009

berpotensi lebih baik dari yang diperkirakan semula sebesar 3,9%. Dari sisi

konsumsi, berbagai indikator terkini menunjukkan bahwa pengeluaran

konsumsi masyarakat masih kuat. Sementara tingkat penjualan barang eceran

Page 45: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

dan barang tahan lama (durables) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Tingkat keyakinan konsumen akan membaiknya perekonomian juga menjadi

faktor yang menjadikan pertumbuhan konsumsi masih menguat. Hal ini

didukung pula oleh ketersediaan pembiayaan dari perbankan. Sementara itu,

kegi_'ltan investasi di Indonesia belum menunjukkan perbaikan signifikan. Hal

ini dipengaruhl oleh kondisi. permintaan domestik maupun eksternal yang

masih relatif lemah. Di sisi eksternal, membaiknya perekonomian di Cina dan

India, telah mendorong perbaikan kegiatan ekspor. Dengan demikian, ekspor

berpotensi tumbuh lebih baik dari perkiraan. Mencermati perkembangan

tersebut, pe1tumbuhan ekonomi selama triwulan III-2009 berpotensi sedikit

lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Di sisi harga, inflasi selama Agustus 2009 mencatat peningkatan

sesuai pola musiman terkait dengan aktivitas Ramaclhan, namun inflasi inti

masih dalam tren menurun. Seiring dengan kegiatan di bulan Ramadhan,

terjadi peningkatan harga bahan makanan. Hal ini menyebabkan inflasi

kelompok makanan berge]olak (volatile food) mencatat peningkatan

clibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, inflasi inti masih dalam tren

menurun, didukung oleh penguatan nilai tukar, reudahnya tekanan imported

inflation, se1ia menurul1llya ekspektasi inflasi masyarakat. Lebih lanjut, inflasi

kelompok harga barang yang ditentukan Pemerintah (administered prices)

juga minimal. Dengan perkembangan tersebut, laju inflasi selama Agustus

2009 sebesar 0,56 atau 2,75%. Secara tahunan laju inflasi diperkirakan masih

Page 46: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Membaiknya perekonomian global dan kawasan telah memberikan

dampak positif pada membaiknya kine1ja Neraca Pembayaran Indonesia

(NPI). Perkembangan ekonomi global yang kondusiJ, terutama kondisi

perekonomian negara mitra dagang, mendukung perbaikan kinerja ekspor.

Membaiknya ekspor tersebut diperkirakan mampu mengimbangi peningkatan

impor yang terjadi sejalan dengan mulai bergeraknya ekonomi domestik.

Selain itu, membaiknya kinerja ekspor pada Triwulan III-2009, diperkirakan

akan terns didukung oleh perkembangan harga di pasar intemasional. Di sisi

neraca modal dan finansial (TMF), aliran masuk modal asing dalam bentuk

portofolio masih terns berlanjut seiring dengan kondusifnya kondisi pasar

keuangan global, se1ia persepsi positif terhadap ekonomi domestik. Dengan

berbagai perkembangan tersebut, cadangan devisa sampai akhir Agustus 2009

mencapai 57,9 miliar dollar AS sebelum memasukkan alokasi Special

Drawing Right (SDR) IMF, atau setara dengan 5,67 bulan impor dan

pembayaran utang luar negeri Pemerintah. (www.bi.go.id)

Aliran masuk modal asing mendorong penguatan nilai tukar Rupiah.

Aliran modal asing terns berlangsung ke pasar domestik dan mendukung

pasokan valuta asing di pasar uang. Aliran modal asing ke Indonesia didukung

oleh optimisme akan pemulihan ekonomi global dan domestik, imbal hasil

rupiah yang tetap menarik, dan persepsi risiko yang membaik. Hal ini telah

meningkatkan minat dari para pemilik modal terhadap aset di pasar keuangan

domestik. Selama Agustus 2099 nilai tukaT rupiah secara rata-rata terapresiasi

Page 47: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

sebagaimana tercermin pada penurunan volatilitas dari 0,6% pada Juli 2009

menjadi 0,46%. Bank Indonesia memandang bahwa apresiasi rupiah tersebut

masih mendukung daya saing produk ekspor Indonesia dibandingkan dengan

beberapa negara Asia lainnya.

Di sektor keuangan domestik, perbaikan kineija terus ditunjukkan

oleh pasar keuangan domestik. Di pasar saham, minat beli investor di bursa

meningkat tinggi didukung oleh kondisi fimdamental ekonomi domestik yang

baik, terutama realisasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan,

serta kine1ja perusahaan publik pada semester I-2009 yang menunjukkan

perkembangan positif. Di pasar uang, kondisi likuiditas di pasar uang antar

bank masih cenderung longgar. Hal ini tercermin pada volume transaksi di

pasar uang yang mencatat peningkatan. Suku bunga PUAB overnight menurun

dari bulan sebelumnya, sejalan dengan arah pergerakan BI Rate. Di pasar

obligasi, yield SUN meningkat, yang antara lain disebabkan oleh pelepasan

aset oleh beberapa investor asing sebagai akibat aksi profit taking seiring

dengan peningkatan yield di periode sebelumnya dan kecendernngan nilai

tukar yang menguat. (www.bi.go.id)

Di sektor perbankan, transmisi kebijakan monetm· di pasar keuangan

cenderung semakin baik. Penurunan BI Rate sebesar 300 bps sejak Desember

2008 terus diikuti oleh penurunan suku bunga. Hingga Juli 2009, suku bunga

dasar pinjaman perbankan mencatat penurunan sebesar 108 bps, suku bunga

laedit modal ke1ja (KMK) turun sebesar 85 bps, kredit investasi (KI) turun

Page 48: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

sebesar 83 bps, sementara kredit konsumsi masih mencatat kenaikan 53 bps.

Penyaluran kredit perbankan juga mulai menunjukkan perbaikan. Hingga Juli

2009 kredit perbankan telah tercatat tumbuh positif, yaitu sebesar 1,2% (ytd)

mencapai jumlah Rp 15,9 triliun.

Di sisi mikro perbankan, kondisi perbankan nasional tetap stabil. Hal

itu diindikasikan oleh masih te1jaganya rasio kecukupan modal (CAR) per Juli

2009 sebesar 17,0%. Sementara itu rasio gross Non Performing Loan (NPL)

tetap terkendali di bawah 5% dengan rasio net di bawah 2%. Likuiditas

Perbankan, termasuk likuiditas dalam pasar uang antar bank makin membaik

dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat.

Dengan mempertimbangkan perkembangan-perkembangan tersebut di

atas, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 3 September 2009

memutuskan untuk mempertahankan BI rate tetap sebesar 6,5%. Dewan

Gubernur memandang bahwa pelonggaran moneter sejak Desember 2008

melalui penurunan suku bunga BI Rate sebesar 300 bps menjadi 6,5% cukup

kondusif bagi proses pemulihan perekonomian dan intennediasi perbankan.

Tingkat BI Rate 6,50% tersebut juga dipandang konsisten dengan pencapaian

sasaran inflasi pada tahun 2010 sebesar 5% ± 1 %. (www.bi.go.id)

Page 49: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

E. Metode Penetapan Harga

Penetapan harga jual adalah proses menentukan berapa yang harus

diterima perusahaan untuk produk yang dijualnya. Penetapan harga meliputi

harga jual barang, dan tarif atau ongkos jasa. Ada tiga metode penetapan harga

jual, pemilihannya berdasarkan jenis produk, pasar, biaya-biaya serta harga

pasar yang berlalrn yaitu (www.Sme-Smart.com):

1. Cost-Plus Pricing

Adalah metode penetapan harga jual yang paling umum dipakai,

yaitu hanya menghitung biaya produk dan menambahkan "mark­

up"/margin untuk mencapai harga jual. Biaya produk mencakup semua

biaya produksi dan biaya operasional. Mark-up harus mencakup semua

biaya tambal1an dan laba bagi wirausahawan.

2. Market-Based Pricing

Yaitu penetapan harga jual dengan mempertimbangkan respon

pelanggan kepada berbagai tingkat harg<t, persepsi konsumen terhadap

nilai produk, dan juga respon pesaing.

3. Contribution Pricing

Pada dasarnya adalah metode yang berdasarkan biaya tetapi juga

me111pe1iimhangkan harga pasar yang berlalrn, dengan fokus

memaksimumkan marjin kontribusi, untuk menutup biaya tetap yang

besar, meliputi biaya overhead. Metode contribution pricing juga dipakai

untuk mencapai sasaran kemampulabaan (kemampulabaan) dengan

Page 50: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

F. Margin Murabahah

Sebagaimana telab diketahui bahwa kritik dan kecaman terhadap

produk murabahah yang banyak dilontarkan oleh para llmuwan Islam adalah

tidak ada perbedaan yang mendasar antara mark-up dalam kontrak murabahah

di bank syari'ab dengan bunga dalam pinjaman kredit di bank konvensional.

Oleh karena itu, bank syariah harus menentukan metocle yang tepat clan efisien

agar kemasan produk murabahah dapat memberikan keuntungan secara adil

antara pihak bank syaTi' ah clengan nasabah pembiayaan murabahah.

Kontrak clalam pembiayaan murabahah merupakan salah satu bentuk

Natural Certainty Contract karena clalam murabahah clitentukan berapa

required rat of profit-nya. Natural Certainty Contract merupakan kontrak

clalam bisnis yang memberikan kepastian pembayaran, baik dari segi jumlah

(amount) maupun waktu (timing)-nya. Cash flow-nya bisa cliprediksi clengan

relatif pasti, karena suclah clisepakati oleh keclua belah pihak yang be1iransaksi

di awal akacl. Kontrak ini menawarkan return yang tetap clan pasti. Objek

pertukarannya, biasanya berupa barang clan jasa, harus clitetapkan di awal akacl

clengan pasti, baik jumlalmya (quantity), mutunya (quality), harganya (price)

dan waktu penyerahannya (tin.1e of delivery). Produk perbankan syari'ah yang

termasuk dalam kategori ini adalah pembiayaan bai' al-murabahah clan ijarah.

(Adiwarman Karim. 2003: 51)

Penentuan harga pada sebuah kontrak yang menghasilkan keuntungan

pasti (natural centainty contract), pada kebanyakan perusahaan atau bank,

Page 51: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

132-134):

1. Mark-up Pricing

Metode mark-up pricing adalah penentuan tingkat harga dengan

me-mark-up biaya produksi (products cost) komoditas yang bersangkutan.

Pada metode ini, sebuah perusahaan atau bank akan menjual produknya

pada tingkat harga biaya produksi ditambah mark-up atau margin yang

diinginkan.

2. Target-Return Pricing

Target-Return pricing merupakan penentuan harga jual produk

yang bertujuan mendapatkan retwn atas besamya modal yang

diinvestasikan, dalam bahasan keuangan dikenal clengan istilah Return on

Investment (ROI). Dalam ha! ini, perusahaan atau bank akan menentukan

berapa return yang diharapkan atas modal yang cliinvestasikan.

3. Perceived-Value Pricing

Berbeda dengan metode target-return pricing yang hanya

menggunakan biaya produksi sebagai kunci penentuan harga, pada

perceived-value pricing juga menggunakan non.price variable sebagai

dasar penentuan harga jual. Dalam metode perceived-value pricing,.

penentuan harga dengan tidak menggunakan variable harga sebagai dasar

harga jual. Harga jual didasarkan pada harga produk pesaing dimana

perusahaan atau bank melakukan penambahan atau perbaikan unit untuk

meningkatkan tingkat kepuasan customer. Dengan demikian, perusahaan

Page 52: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

kepuasan customer terhadap suatu komoditi yang dikonsumsi.

4. Value Pricing

Adalah suatu kebijakan harga yang kompetitif atas barang yang

berkualitas tinggi. Hal ini sudah menjadi pemahaman umum bahwa barang

yang baik, harganya mahal. Namun perusahaan yang s11kses adalah

perusahaan yang mampu menghasilkan barang yang berkualitas dengan

biaya yang efisien sehingga perusahaan tersebut dapat dengan leluasa

menentukan tingkat harga di bawah harga competitor.

Penentuan harga dalam pembiayaan murabahah di bank syari'ah

dapat menggunakan salah satu di antara empat model di atas. Namun,

penentuan harga jual produk-produk bank syari'ah harus tetap

memperhatikan ketentuan-ketentuan yang dibenarkan menurut syari' ah.

Oleh karena itu, bauk syari'ah perlu Menetapkan metode yang efektif dan

efisien sehingga kemasan produk murabahah dapat memberikan

keuntungan secara adil antara pihak bank syari' ah dengan nasabah

pembiayaan murabahah.

Jika bauk syari'ah hendak menerapkan metode mark-up pricing,

maka metode ini hanya tepat jika digunakan untuk pembiayaan yang

sumber dananya dari Restricted Investment Account (RIA) atau

Mudharabah Muqaiyadah: Oleh karena itu, metode mark-up pricing tidak

tepat untuk digunakan dalam pembiayaan murabahah. Oleh karena itu

bank syari'ah dapat menerapkan metode target-return pricing nntuk

Page 53: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

dengan akad natural centainty contract, rnaka metode yang digunakan

adalah required profit rate (rpr). Dalarn ha! ini tinggi rendahnya rpr

dipengaruhi oleh tingkat keuntungan per-satu kali transaksi dan besarnya

jurnlah transaksi dalarn suatu periode. Narnun perlu dicatat, bahwa dua

variabel tersebut, yaitu ting]rnt keuntungan dan besamya jurnlah transaksi,

hanyalah variable independent saja, sedangkan yang rnenentukan tingkat

keuntungan yang sesungguhnya seringkali dipengaruhi oleh faktor lain,

seperti tingkat harga pasar (biasanya bank juga menjadikan suku bunga

sebagai benckmark (rujukan) dalam penentuan tingkat keuntungan yang

diinginkan). Penentuan nilai rpr dapat dihitung clengan menggunakan

pendekatan sebagai berikut (Adiwarrnan Karim. 2003: 258-260):

rpr = n.v

Dimana n = tingkat keuntungan dalan1 transaksi tunai

v = jumlah transaksi dalam satu periode.

Para praktisi perbankan syari'ah perlu berhati-hati dalam

penerapan metode rpr di bank syari'ah. Karena lazinu;ya, bank syari'ah

juga rnenggunakan tingkat suku bunga pasar sebagai benchmark. Bank

syari'ah harus tidak hanya menjadikan tingkat suku bunga sebagai rujukan

dalam penentuan harga jual (pokok+margin) produk murabahah. Cara

penetapan margin yang hanya mengacu pada tingkat suku bunga sebagai

benchmark merupakan la.ngkah sesat sekaligus menyesatkan dan lebih

berat lagi dapat rnerusak reputasi bank syari' ah.

Page 54: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Dalam prakteknya, barangkali tingginya profit margin yang

diambil oleh bank syari'ah adalah untuk mengantisipasi naiknya suku

bunga di pasar (injlasi). Sehingga kalau terjadi kenaikan suku bunga yang

besaT, maka bank syari'ah tidak mengalami kerugisn secara riil. Namun

demikian, apabila suku bunga di pasar tetap stabil atau bahkan turun, maka

margin murabahah akan lebih besar dibandingkan dengan tingkat bunga

pada bank konvensional. Dengan penetapan profit margin murabahah

yang tinggi ini, secara tidak langsung bahkan akan menyebabkan inflasi

yang lebih besar dari suku bunga karena itu, perlu dicari format yang tepat

agar nilai penjualan dengan murabahah tidak mengacu pada sikap

mengantisipasi kenaikan suku bunga selama masa pembayaran angsuran.

Karena, mengkaitkan profit margin murabahah dengan bunga bank

konvensional, tetaplah bukan cara yang baik. (Muhamad. 2005: 139-140)

Penetapan harga jual murabahah, sebaiknya dapat dilakukan

dengan cara Rasulullah ketika berdagang. Cara ini dapat dipakai sebagai

salah satu metode batJc syari' ah dalam menentukan harga jual produk

murabahah. Cara Rasulullah dalam menentukan harga penjualan adalah

menjelaskan harga belinya, berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk

setiap komoditas dan berapa keuntungan wajar yang diinginkan. Cara

penetapan harga jual tersebut berdasarkan cost plus mark-up.

Secara sistematis harga jual murabahah dengan metode cost plus

mark-up dapat dihitung d~ngan rumus sebagai berikut (Muhammad clan

Slamet Wiyono: 2005: 140:89):

Page 55: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Cost Recovery = Pembiayaan murabahah ---------X Estimasi Biaya Operasi Estimasi total Pembiayaan

Margin Murabahah = Cost Recovery + Keuntungan

Harga Jual = Pembiayaan + Cost Recovery + Keuntungan

Cost Recovery adalah bagian dari estimasi biaya operasi bank

syari' ah yang dibebankan kepada harga beli/total pembiayaan. Cost

Recovery tersebut bisa didekati dengan membagi estimasi biaya operasi

dengan target volume pembiayaan murabahah, kemudian ditambahkan

dengan harga beli dari suppliyer clan keuntungan yang diinginkan sehingga

didapatkan harga jual. Sedangkan margin murabahah didapat dari cost

recove1y ditan1bah keuntungan dibagi dengan harga beli.

Persentase margin di atas dapat dibandingkan dengan suku bunga.

Jadi, suku btmga hanya dijadikan sebagai benchmark. Agar pembiayaan

murabahah lebih kompetitif, margin murabahah tersebut harus lebih kecil

dari bunga pinj am an. Jika masih lebih besar, maka yang barns dimainkan

adalah dengan memperkecil cost recovery clan keuntungan yang

diharapkan. Dengan metode ini, diharapkan keu ntungan bank syari' ah

akan meningkat meskipun dengan Cost Recovery yang lebih kecil jika

dibandingkan dengan bunga pinjaman bank konvensional. Hal lain yang

perlu dicatat bahwa hasil perhitungan margin yang dicantumkan dalam

Page 56: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

bentuk persentasenya.

a) Simulasi Pembiayaan Murabahab

Tuan Achmad berminat untuk memiliki sebuah rumah untuk

keluarganya di Jakarta. Setelab memilih di beberapa komplek

perumaban di bilangan Jakarta akhiruya ada satu rumah yang_

diinginkannya, dan rumah tersebut mempunyai harga sebesar Rp

150.000.000. Pada saat yang bertepatan tuan Achmad hanya memiliki

dana Rp 50.000.000 ~ntuk mengatasi kekurangan dana tersebut tuan

Achmad menghubungi bank syariah untuk mendapatkan bantuan

pembiayaan, bank syariah menawarkan solusi dengan akad bai' al­

murabahah, yakni:

Bank syariah memperkirakan biaya operasi Rp 200.000.000

dalam 1 tahun, perkiraan jumlah pembiayaan Rp 5.000.000.000 dan

mark-up yang ditentukan (hanya sekali saja) 10% dari pembiayaan

murabahah.

Perhitungannya:

Harga Pokok Rumab Rp 150.000.000

Dibayar Nasabah (uang muka) Rp 50.000.000 _

Dibayar Oleh Bank Rp 100.000.000

Cost recove1y Rp 100.000.000 -------· x 200.000.000

Rp 5.000.000.000

= Rp 4.000.000

Page 57: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Mark-up

Margin murabahah

Harga jual bank

= Rp 10% x 100.000.000 = Rp 10.000.000

= Rp 4.000.000 + 10.000 .. 000

= Rp 14.000.000

= Rp 100.000.000 + 4.000.000 + 10.000.000

Rp 114.000.000

Total harga jual bank = Rp 150.000.000 + 14.000.000

= Rp 164.000.000

G. Pengertian dan Fungsi Rumllh

Rumah atau perumahan (papan) merupakan kebutuhan pokok

manusia selain pangan dan sandang. Sehingga kebutuhan ini harus terpenuhi

meskipun dalam keadaan yang paling sederhana. Pengertian rumah tercantum

dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang rumah dan pemukiman

Indonesia yang te1iuang dalan1 Bab I pasal 1 yang berbunyi sebagai berikut :

a. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat

tinggal atau tempat hunian dan tempat membina keluarga.

b. Rumah adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai ligkungan tempat

tinggal yang dilengkapi sarana dan prasarana lingkungan.

1. Aspek Penting Rumah

a. Hakekat Rumah Bagi Manusia

Manusia sebagai makluk sosial yang tidak dapat hidup

Page 58: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

hubungan secara horisontal terhadap lingkungan alam tempat

hidup, serta satu. kesatuan struktural secara harmonis yang

mempunyai hubungan vertikal kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Oleh sebab itu dari pengertian dasar tersebut maka harus tampak

serta terwujud dalam rumah, agar dapat memberi arti dalam

kehidupan manusia. Rumah di sinitidak dilihat sebagai benda dan

sarm1a hidup, tetapi sebagai satu proses bermukim yaitu kehidupan

manusia dalam menciptakan ruang hidup di lingkungan masyarakat ·

dan alam sekitarnya.

b. Peran Rumah Dalan1 Pembangunan Bangsa

Sering kali tanpa rumah atau tempat bermukim yang tetap

keberadaan seseorang secara formal sulit diakui ( memiliki KTP)

sehigga kesepakatan untuk masuk dunia formal dimana

kebijaksanaan pembangunan <liarahkan rnerrjadi tertutup.Rumah

atau tempat bermukim dengan dernikian rnempakan pintu masuk

ke dunia yang menjanjikan pemenuhan kebutuhan dasar lahmya.

Malah keadaan rumah secara umum sering dianggap sebagai

barometer taraf hidup suatu bangsa.

Lebih Ianjut GBHN 1993 menekankan bahwa

pembangunan sektor rumah dan permukiman dalam PJPT II Iebih

dim·al1kan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan

masyara!rnt, menciptalrnn kerukunan hidup keluarga dan

kesetiakawanan sosial masyarakat dalam rangka membentuk

Page 59: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

lingkungan serta persemaian nilai budaya dan pembinaan watak

anggota keluarga. Jadi rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar

manusia yang dap~t berfungsi sebagai sarana produktif keluarga

merupakan titik strategi dalam pembangunan manusia seutuhnya

seperti dicita-citakan GBHN karena dengan pemenuhan kebutuhan

dasar lainnya sehingga mempercepat pembangunan keluarga yang

pada gilirannya mempercepat pembangunan bangsa.

c. Rumah Dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Rumah merupakan salah satu permasalahan yang terus

berkelanjutan, bahkan terus menerus men:ingkat permintaanya

seiring dengan pe1iumbuhan penduduk serta dinamikanya. Di

dalam pembangunan nasional, rumah merupa.kan salah satu unsur

dasar kesejahteraan rakyat di samping pangan dan sandang, serta

merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dapat

mendu.kung sektor-sektor pembangunan lain, maka dari itu

masalah rumah harus ditangani secara mendasar untuk kepentingan

jangka panjang demi kelangsungan hidup. Selain itu rumah juga

berfungsi sebagai pembentukan moral dan pendidikan penghuni

dan anggota keluarga lain.

Dari uraian di alas dapat disimpulkan bahwa sebuah rumah

disebut layak bila ada keterpaduan yang serasi antara:

!). Perkembangan rumah dan penghuninya, artinya rumah bukan

hasil akhir yang tetap tetapi proses yang berkembang.

Page 60: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

2). Rumah dengan lingkungan (alam) sekitarnya, artinya

lingkw1gan rumah dan lingkungan sekitarnya te1jaga selalu

baik.

3). Perkembangan. rumah dan perkembangan kota, artinya kota

yang dituntut makin global dan urbanized memberi manfaat

positifbagi kemajuan warga kota di rumah masing-masing.

4). Perkembangan antar kelompok warga dengan standar layak

sesuai keadaan dan tuntutan masing-masing kelompok, artinya

tiap kelompok warga punya kesempatan sama untuk

berkembang sesuai dengan tuntutan yang ditetapkan sendiri.

(Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :

04/Permen/M/2007).

2. Permintaan dan Penawaran Rumah

a. Permintaan Rumah

Di negara maju atau dengan penghasilan yang tinggi elastisitas

permintaan akan rumah relatif rendah. Sebaliknya di negara

terbelakang atau dengan tingkat penghasilan yang rendah elastisitas

permintaan akan rumah relative tinggi. Di dalam pengambilan

keputusan yang berhubungan dengan pemukiman orang akan selalu

melakukan perbandingan biaya pemukiman tersebut, Meski terjadi

kenaikan BBM yang membawa imbas kenaikan harga rumah, tingkat

permintaan rumah masih cukup tinggi. Ini dialami oleh sejumla11

oengembang vang membangun rumah tipe kecil (30, 36, dan 45). Tapi

Page 61: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

temyata ha! itu tidak terlalu berpengaruh terhadap penjualan.

b. Penawaran Rumah

Dalam ha! pemukiman penawaran rumah bersifat heterogen,

dapat berasal dari stok rumah lama ditambah rumah baru, yang

keawetannya dapat sampai dengan 20 tahun. Berdasarkan pengalaman

biasanya 2 % dari stok rumah harus diganti tiap tahunnya. Tetapi

dalam kenyataanya banyak pemukiman kota bersifat bangunan

sementara yang pada umumnya terbuat clari. bahan-bahan yang

mempunyai kualitas renclah dan hanya mempunyai keawetan antara 5

sampai dengan 10 tahun, dengan luas antara 21-36 m2 (terkecil) dan

180 m2 keatas, sedangkan luas tanah untuk sebuah rumah ukuran

setanclar diperlukan tanah rata-rata 56-70 m2•

Bangunana fisik sifatnya tidak bergerak immobile sehingga

letak rumah yang strategis biasanya clipilih karena beberapa alasan

cliantaranya adalah sifat akses (berclekatan dengan pusat kola), sifat

layanan publik (layanan sosial dan kualitas lingkungan). Tingkat

pertumbuhan penduduk secara alami yang tinggi ditambah dengan

adanya urbanisasi yang tinggi mengakibatkan tambahnya masalah

permukiman ini, dan akan menyebabkan kebutuhan akan bangunan

fisik jelas akan semakin bertambah.

Rumah barn jelas clibangun untuk mereka yang memerlukan

rumah clengan berbagai tipe tertentu sesuai dengan proses penyaringan

kebawah filterin!! down sehin!!!!.G dapat dikatakan nilai rumah turun

Page 62: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

berdasar waktu, telmologi dan lain-lain. Hal ini yang menyebabkan

nilai rumah lama akan menjadi turun seiring waktu dan akan memiliki

harga yang rend ah j ika tidak dilakukan renovasi.

Semakin meningkatnya permintaan akan rumah, PERUMNAS

berusaha untuk . membangun rumah atau perwnahan murah.

Pembangunan rumah' ini pada hakekatnya dapat dijadikan serta

dijalankan untuk memperbanyak supplay rumah. Akan tetapi

pembangunan pemnkiman tentu memerlukan persyaratan tertentu.

Misalnya masalah perizinan dan lain-lain. (Peraturan Menteri Negara

Perumahan Rakyat Nomor : 04/Permen/M/2007).

3. Berbagai Kebijakan Tentang Rumah

Bahwa pembangunan rumah dan permukiman merupakan

kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yang pelaksanaannya perlu

memperhatikan aspek-aspek prasarana dan sarana lingkungan, rencana

tata ruang, pertanahan, industri bahan, jasa konstruksi dan rancang

bangun, pembiayaan, sumber daya manusia, k~rnitraan antar pelaku,

peraturan perundang-undangan, dan aspek penunjang lainnya.

Melihat luasnya ruang lingkup permasalahan pembangunan

rumah dan permukiman tersebut dan untuk lebih meningkatkan

pelaksanaan dan fasilitas pembangunan rumah dan pennukiman secara

berkelanjutan, terpadu, terarah dan terkoordinasi dalam penyelenggaraan

daerah otonom, dipandang perlu menyempumakan tugas clan fungsi

Radan Kebiiaksanaan clan Pengendalian Pembangunan rumah dan

Page 63: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Permukiman Nasional yang dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor

3 7 Tahun 1994 tentang Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian

Pembangunan rumah baru dan Permukiman Nasional.

Seperti kita ketahui rumah yang buruk disebabkan oleh

kemiskinan dan pada umumnya dikarenakan oleh tingginya ongkos

pembangunan rumah. Oleh sebab itu kebijakan pemerintah melalui

Badan Kebijaksanaan dan Pengendalian Pernbangunan rumah dan

Permukiman Nasional mempunyai tugas pokok :

a. Menyiapkan rumusan kebijakan nasional dan strategis di bidang

pembangunan rumah dan pennukiman.

b. Memberikan penyelesaian atas berbagai permasalahan di bidang

pernbangunan rumah dan permukiman yang belum dapat diselesaikan

antar dan atau oleh Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota.

c. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian penerapan kebijakan

nasional terhadap penyelenggaraan dan pengelolaan di bidang

pembanguna;1 rumah dan pe1mukiman. Keadaan ini diwujudkan oleh

kegiatan memproduksi yang menurut efisiensinya, skala ekonomi

untuk produksi dapat mempengaruhi jumlah produsen dalam suatu

pasar, dan jika ada skala ekonomi maka jumlah produsen akan

terbatas. (Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor :

04/Permen/M/2007).

Page 64: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

4. Kebijakan yang Dilakukan Untuk Membantu Masyarakat yang

Kurang Mampu Dalam Hal Pembangunan Rumah Antara Lain

Adalah:

a. Memberikan kepada mereka subsidi yang berupa uang untuk sewa

rnmah. Tetapi biasanya subsidi ini disalah gunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari yang berupa bahan makanan, pakaian dan

yang lainnya.

b. Mengurangi pajak pada pemukiman di tengah kota, sehingga dana

yang digunakan untuk membayar pajak dapat dialihkan untuk

pendirian atau renovasi rumah.

c. Mengembangkan dan mendukung pendirian rumah murah sehat.

d. Jalur daur ulang dimana warga masyarakat yang menerima pelayanan

rumah melalui pola ini harus mampu mengembalikannya dalan1

bentuk pembayaran atau angsuran. Ini berarti untuk menjamin

kelanggengan produksi harus diimbangi pula dengan pengembalian

modal yang lancar dan mantap.

e. Jalur subsidi silang yaitu dengan membangun rumah mewah dan

bangunan komersial untuk menutup defisit biaya penyediaan rumah

bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini dalam prakteknya

sering mengaburkan misi pembangunan itu sendiri. Oleh sebab

adanya konflik tujuan antara kerasnya upaya untuk menutup defisit

tersebut diatas dan upaya penyediaan rumah baru untuk masyarakat

beroenghasilan rendah akibatnva mengorbankan tuiuan utama

Page 65: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini

dapat dilihat dari lokasi-lokasi KSB dan rumah-rumah tipe kecil yang

sangat tidak menguntungkan. (Peraturan Menteri Negara Perumahan

Rakyat Nomor : 04/Permen/M/2007).

H. Penelitian Terdahulu

. I. Nurhayati, dalam penelititannya yang be1judul "Analisis Faktor-faktor

Yang Mempengaruhi Harga Jual Rumah Sederhana Ditinjau Dari Aspek

Konsumen dan Pengembangan Konsumen Di Kabupaten Sleman" dalam

penelitian ini menggunakan data REI Yogyakarta 2001-2003. Data yang

digunakan di Sleman. Dalam penelitian ini digunakan model persamaan

simultan yang cligunakan adalah regresi linier bergancla dengan metocle

Two Stage Last Squsse (2 SLS)

Basil penelitian bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rumah

sederhana clitinjau clari aspek konsumen adalah harga tanah, jarak ke jalan

umum dan jarak ke sekolah, jarak ke pasar ticlak berpengaruh secara

signifikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga rumah seclerhana

ditinjau clari aspek pengembang adalah tanah, biaya konstruksi clan luas

bangunan, luas tanah ticlak berpengaruh secara signifikan.

2. Mohamad Haeykal, dalam penelitiannya yang bertema "Analisis f'aktor­

faktor yang Mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah nntnk Produk

Pembiayaan Pemilikan Rumah" Stucli Kasus: PT. Bank Syariah Mandiri

clengan menggw1akan Regresi Linier Bergancla, dengan tujuan mengetahui

Page 66: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

seberapa besar pengaruh biaya overhead, beban bagi hasil DPK,

keuntungan bank yang diinginkan (profit target) clan tingkat bunga

pinjaman bank konvensional.

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa biaya overhead satu

bulan sebelumnya signifikan mempengaruhi sebesar 4,349, beban bagi

hasil DPK satu bulan sebelumuya signifikan mempengaruhi negative

sebesar -4,79, tingkat bunga pinjaman bank konvensional satu bulan

sebelumnnya signifikan memberikan pengaruh sebesar 0,546, clan jumlah

tingkat keuntungan bank yang diinginkan (profit target) satu bulan

sebelumnya tidak signifikan berpengaruh nanrnn mempunyai pengaruh

positifterhadap variabel penetapan margin murabahah sebesar 2,397.

3. Adi Nugroho, dalam penelitiannya yang berjudul "Analisis Faktor-faktor

yang Mempengaruhi Margin Pembiayaan Murabahah dengan Studi Kasus

PT. Bank Muan1alat Indonesia Tbk". Metode analisis yang cligunakan

adalah analisis statistik model regresi berganda dengan faktor yang diteliti

adalah biaya overhead, volume pembiayam1 murabahah, profit forget dan

bagi hasil DPK.

Dari basil analisis statistik berdasm·kan studi kasus PT. Bank

Muamalat Indonesia periode Janum·i 2001 sampai dengan Desember 2004,

diperoleh kesimpulan bahwa faktor biaya overhead, dan bagi hasil DPK

secara signifikan mempengaruhi margin murabahah, sedangkan volume

pembiayaan murabahah dan profit target tidak berpengaruh terhadap

margin pembiayaan murabahah walaupun terdapat koreiasi yang positi£

Page 67: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

I. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang

tertuang dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran

sitematis dari kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternative solusi

dari serangkaian masalah yang ditetapkan. (Abdul Hamid :2007:26).

Penulis dalam ha! ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi penetapan margin murabahah untuk produk pembiayaan

pemilikan rumah (PPR) syariah. Dalam penelitian ini digunakan data

sekunder yang diambil dari laporan keuangan bulanan dan data statistik

perbankan. Faktor-faktor tersebut diuji dengan menggunakan uji analisis

faktor konfirmatori. Untuk menghitung semua data dari masing-masing

variabel menggunakan software SPSS Versi 16.0 dengan mmemasukan rumus

masing-masing setelah itu data-data tersebut diformat SPSS 16.0 di konversi ·

ke dalam Amos Versi 16.0 for windows untuk sdanjutnya dilakukan

pengujian hipotesis dengan analisis faktor konfirmatori.

Secara skematis alur kerilngka pemikiran dalam penelitian ini dapat

dilihat pada gambarkan 2.2 clan 2.3 dibawah ini:

Page 68: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Teori

Data

Gambar2.2 Kerangka Pemikiran

HIPOTESIS (Model Struktural)

OPERASIONALISASI VARIABEL

(Reflective !Vfeasurement Theory)

Has ii Penelitian Terdahulu

MODEL PENGUKURAN-· }···························· (Rev!ective Factor Models) ~

O~ERALL MODEL FIT T~ST J Model tidak fit

UJI SIGNIFIKAN KOEFESI-ENJ BOBOT FAKTOR ....... .

(Ni!ai P dan Koefisien Bobot Faktor yang distandarkan)

~~~~~~~·-,-~~~~~-

EVALUASI RELIABILITAS KONSTRUK (Koefisien Reabilitas Konstruk Dan Variance E:.trntcd)

Perbaikan Model

lndikator yang tidak valid dan

tidak reliabcl di dron

'

Page 69: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

@

Jumlah Pembiayaan Murabahah

(X3)

Total Biaya Overhead

(X2)

DanaPihak Ketiga (DPK) (Xl)

Tingkat lnflasi (XS)

Suku Bunga Bank

Indonesia (X4)

Gambar2.3

Kerangka Operasional CF A

Faktor Internal

-

----Faktor Internal

----

Page 70: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

J. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah yang diajukan dan jawaban ini masih diuji secara empiris

kebenarannya.

Berdasarkan gambar diatas maka model ini clapat di hipotesakan

bahwa masing-masing variabel laten yaitu faktor eksternal dari indikator

Dana Pihak Ketiga (DPK) (XI), Total Biaya Overhead (X2), Jumlah

Pembiayaan Murabahah (X3), dan faktor eksternal darifodikator Suku Bunga

Bank Indonesia (SB!) (X4), Tinkat Inflasi (X5) secara unidimensional, tepat

dan konsisten dapat dijelaskan oleh indikator-indikator yang dikonsepsikan

terhaclap penetapan margin murabahah untuk produk Pembiayaan Pemilikan

Rumah (PPR) Syariah.

Page 71: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Perusahaan yang mer\jadi objek penelitian penulis adalah PT. Bank

Syariah Mandiri yang berlokasi di JI MH Thamrin No 5, Jakarta 10130.

Sedangkan alasan untuk memilih bank ini sebagai bank yang menjadi obyek

penelitian karena Bank Syariah Mandiri termasuk salah satu bank yang

dikategorikan sehat oleh Bank Indonesia dan merupakan salah satu bank yang

berkontribusi besar dalam pembangunan perumahan di indonesia.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan

bulanan penghimpunan dana pada dana pihak ketiga (DPK), total biaya

overhead, jumlah pembiayaan murabahah, suku bunga Bank Indonesia (SBI),

dan tingkat inflasi. Biro perbankan syariah Bank Indonesia serta lembaga

terkait lainnya periode Januari'2004 sampai dengan Desernber 2008.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder. Metode

pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan interview kepada

pihak yang berwenang mengenai kebijakan pembiayaan. Antara lain denga.'1

pejabat yang terlibat dalam Asset and Lialibilities Committee (ALCO) dalam

organisasi perbankan, pihak yang bertanggung jawab melaksanakan analisis,

evaluasi serta nemberian arahan 11m11m n1~no-P.n:;i nPn011:i~:in11 tinn

Page 72: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

pengalokasian pembiayaan untuk memaksimumkan pendapatan, dan

memastikan alokasi pembiayaan. Dengan demikian ALCO mempunyai akses

kepada liabilities dan strategi pricing, baik pinjani.an maupun pricing

pembiayaan.

Metode analisis yang digunakan adalah dengan melakukan uji analisis

faktor terhadap variabel-variabel yang diduga mempunyai pengaruh terhadap

penetapan magin murabahah untuk produk pembiayaan pemilikan rumah

(PPR) syaraiah. Setelah diperoleh variabel yang memenuhi kriteria sebagai

variabel yang mempunyai hubungan dilakukan analisis korelasi dan regresi

antara variabel independen dengan variabel dependen, untuk mengetahui

seberapa kuat hubungan antara variabel dependen dengan masing-masing

variabel independe1mya.

C. Mctodc Pcngumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara:

1. Studi kepustakan, yaitu memperoleh berbagi data dari literatur, jumal­

jurnal, ar[ikel-artikel, internet, surat kabar yang dipublikasikan dan laporan

penelitian sebelumnya, se1ia berbagai sumber media lainnya termasuk

sumber dari instansi dan lembaga pendidikan maupun lembaga keuangan

yang terkait dengan objek penelitian.

2. Studi lapangan, yaitu langsung mendatangi obyek penelitian Bank Syariah

Mandiri untuk memperoleh data sekunder berupa laporan bulanan pada

periode Januari 2004 sampai Desember 2008. Dalam penelitian ini bersifat

Page 73: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

data sekunder yang berasal dari dalam perusahaan (sumber data internal)

dan luar perusahaan (sumber data eksternal).

3. Data penelitian ini menurut waktunya merupakan data time series atau

disebut juga data deret waktu yang merupakan sekumpulan data dari suatu

fenomena tertentu dalam beberapa interval waktu tertentu (Umar, ha! 83,

2000). Pada penelitian ini data time series Bank Syariah Mandiri yang

diperoleh adalah data bulanan sebanyak 60 bulan yang climulai clari bulan

Januari 2004 sampai Desember 2008.

D. Metode Analisis Data

Untuk mempermudah urutan proses pengolahan data, maka clilakukan

dengan membuat alur chart. Dengan chart ini cliharapkan sistematika metode

penelitinnya menjacli ringkas, sederhana, dan terarah. Secara ringkas metocle

penelitian ini clalam menguji penetapan margin murabahah untuk produk

pembiayaan pemilikan rumah (PPR) syariahjika diurutkan menjadi:

!. Pengumpulan data clana pihak ketiga (DPK), total biaya overhead, jumlah

pembiayaan murabahah, suku bunga Bank Indonesia (SBI), dan tingkat

inflasi.

2. Menghitung jumlah clana pihak ketiga (DPK) Bank Syariah Mandiri. Data­

clata yang dikumpulkan aclalah selama periocle Jimuari 2004 sampai

dengan Desember 2008

Page 74: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

3. Menghitung total biaya overhead Bank Syariah Mandiri. Data-data yang

dikumpullcan adalah selama periode Januari 2004 sampai dengan

Desember 2008.

4. Menghitung jumlah pembiayaan murbahah Bank Syariah Mandiri. Data­

data yang dikumpulkan adalah selama periode Januari 2004 sampai

dengan Desember 2008.

5. Menghitung suku bunga !credit Bank Indonesia (SBI). Data-data yang

dikumpulkan aclalah selama periocle Januari 2004 sampai . clengan

Desember 2008.

6. Menghitung tingkat inflasi. Data-data yang clikumpulkan aclalah selama

periocle Januari 2004 sampai clengan Desember 2008.

7. Melakukan analisis faktor guna mengetahui apakah variabel clana pihak

ketiga (DPK), total biaya overhead, jumlah pembiayaan murabahah, suku

bunga Bartle Indonesia (SBI), clan tingkat inflasi merupakan variabel yang

layak untuk diuji lebih lanjut.

8. Analisis faktor konfirmatori atau sering clisebut dengan Confirmatory

Factor Analysis (CFA) clidesain untuk menguji multiclimensionalitas clari

suatu konstruk teoritis.

9. Setelah model diuji clengan berbagai alat uji clan setelah memenuhi laiteria

stanclar clalam statistik maka clilakukan interpretasi akan hasil yang

cliperoleh.

Page 75: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

[ ~RP\JSTAKMN UTA..;;­UIM SYAHID .JAKARTA

1. Metode Confirmatory Factor Analys (CFA)

Analisis Faktor Konfirmatori (Konfirmatori Faktor Analysis). Pada

tahun 1950-an dan 1960-an analisis faktor mendapatkan popularitas

dikalangan para peneliti dan dikembangakan lebih lanjut oleh para peneliti

seperti Joreskog (1967) dan Lawley (1971) yang menggunakan

pendekatan alas Maksimum Likelihood (ML). pendekatan lvfaksimum

Likelihood ini memungkinkan para peneliti menguji hipotesis bahwa ada

sejumlah faktor yang dapat menggambarkan interkorelasi antar variabel.

Dengan konsep meminimumkan fungsi M'aksimum Likelihood

maka didapatkan Likelihood Ratio Chi-square Test untuk menguji

hipotesis bahwa model yang dihipotesiskan cocok atau sesuai (Fit) dengan

data. Pengembangan lebih lanjut menghasilkan metodologi analisis

Konfirmatori Faktor (Confirmatory Factor Analysis) yang memungkinkan

pengujian hipotesis berkaitan denganjumlah faktor dan pola loadingnya.

Model pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengukuran satu tahap (First Order Confirmat01y An2llisis) dimana

variabel laten yang diteliti diukur hanya berdasarkan pada indikator-

indikator yang dikandung ?leh variabel laten tersebut.

Analisis Konfirmatori atau sering disebut dengan Confirmatory

Factor Analisis (CFA) didesain untuk menguji multidimensional dari

suatu konstruk teoritis. Analisis ini sering juga disebut menguji validitas

suatu konstruk teoritis.

Page 76: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Variabel laten yang digunakan dalarn penelitian dibentuk

berdasarkan konsep teoritis dengan beberapa indikator atau manifest.

Analisis Konfirmatori ingin menguji apakah indikator-indikator tersebut

merupakan ukuran unidimensionalitas dari suatu konstruk laten.

V ariabel observed digambarkan dengan kotak dan latent variabel

digambarkan dengan bulat oval atau elips.

a. Menguji Model Pengukuran

1) Uji Kesesuaian Model : Uji Unidimensional if as

Setelah model pengukuran berhasil dirumuskan, maka

berdasarkan dataset sampel, parameter model estimasi dan diuji

kesesuiannya de~gan data. Ada dua tujuan yang ingin dicapai

melalui pengujian kesesuaian model pengukuran, yaitu sebagai

berikut:

• Mengevaluasi apakah model pengukuran yang diusulkan Fit

atau tidak dengan data. Dalam ha! ini, model pengukuran

dikatakan Fit' dengan data apabila model dapat mengestimasi

matriks kovariansi populasi CE) yang ti:dak berbeda dengan

matriks kovariansi data sampel (S). ha! tersebut

mengidentifikasikan bahwa hasil estimasi dapat diberlakukan

terhadap populasi. Diterjemahkan menurut ukuran Goodness­

OfFit-Test (GFT) utama, ha! tersebut dijelaskan dengan nilai

P-hitung statistik Chi-square yang dihasilkan model lebih

Page 77: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

besar atau sama dengan 0,05, nilai RMSEA lebih kecil dari

0,08 dan atau niali CFI lebih besar dari 0,90.

• Mengevaluasi apakah model pengukuran yang diusulkan

bersifat unidimensional atau tidak. Suatu model pengukuran

dikatakan memiliki sifat unidimensional apabila modelnya

Fit dengan data serta indikator-indikatomya hanya mengukur

satu variabel laten. Dengan kata lain, secara empirik

modelnya merupkan Congeneric dan bukan Non Congeneric

Model.

2) Uji Koefisien Bobot Faktor: Uji Validitas dan Reliabilitas

Indikator

Apabila dllri hasil penguj ian kesesuian model menunjukan

model pengulcuran tidak Fit dengan data maka model perlu

diperbaiki. untuk memperbaiki model langkah pertama yang

harus dilakukan adalah menguji kebermaknaan (Tes Of

Significance) koefisien suatu bobot faktor. Tujuan menentukan

Validitas dan Reliabilitas masing-masing indikator dalam

mengukur variabel latennya.

Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa suatu indikator

dikatakan Valid dan Reliabel mengukur variabel latennya apabila:

• Secara statistik koefisien bobot faktor signifikan dengan

nilai P-hitung yang lebih kecil dengan tingkat kesalahn 0,005

(5%).

Page 78: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

• Besamya estimasi koefisien bobot faktor yang distandarkan

untuk masing-masing indikator tidak kurang dari 0,40 atau

0,50.

Berdasarkan hasil uji kebermaknaan (Validitas dan

Reliabilitas) koef\sien bobot faktor, perbaikan model pengukuran

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Jika dari hasil uji

kebermaknaan ditemukan ada bobot faktor yang tidak signifikan

(P-hitung> 0,05) dan atau estimasi koefisien bobot faktor yang

distandarkan ada yang kurang dari 0,40 atau 0,50 diindikasikan

indikator tersebut tidak valid dalam mengukur variabel latennya.

Apabila ditemukan ada indikator yang tidak valid maka indikator

tersebut didrop atau dikeluarkan dari model pengukuran (Hair

dkk, 2006). Artinya, model pengukuran diperbaiki dan koefisien

bobot faktor diestimasi ulang.

b. Validitas Konstruk

Validitas Konstruk memberikan kepercayaan bahwa ukuran

indikator yang diambil dari sampel menggambarkan skor

sesungguhnya di dalam populasi. Ada empat ukuran validitas konstruk

yaitu Convergent Validity, Variance Extracted, Construct Reliability

dan Discriminant Validity.

1) Convergent Validity

Item-item atau indikator suatu konstruk Jaten harus

Converge atau Share (berbagi) proporsi varian yang tinggi dan ini

Page 79: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

disebut Convergent Validity. Untuk mengukur validitas konstruk

dapat dilihat dari nilai faktor loadingnya. Pada kasus dimana

terjadi validitas konstruk yang tinggi, maka nilai loading yang

tinggi pada suatu faktor (konstruk laten) menunjukan bahwa

mereka Converge pada suatu titik. _8yarat yang barns dipenuhi,

pertan1a Loading. faktor harus signifikan. Oleh karena loading

faktor yang signifikan bisa jadi masih rendah nilainya, maka

standardized loading estimate harus sama dengan 0.50 atau lebih

dan idealnya 0.70.

2) Variance Extracted

Dalam analisis Faktor Konfirmatori, prosentase rata-rata

nilai Variance Extracted (AVE) antar item atau indikator suatu set

konstruk laten merupakan ringkasan convergen indikator. A VE

dapat dihitung dengan menggunakan nilai Standardized loading

dengan rumus sebagai berikut:

A VE =Total kuadrat standardized factor loading

J. = Menunjukan standardized factor loading

i = Jumlah item dan indikator validitas

A VE dihitung sebagai total kuadrat Standardizes Loading

ditambah total varians dari en-or. Nilai A VE sama dengan atau

Page 80: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

diatas 0.50 mennnujukan adanya convergent yang baik. Nilai

A VE harus dihitung untuk setiap konstruk laten.

3) Construct Reliability (CR)

Reliabilitas juga merupakan salah sa:tu indikator validitas

convergent. Besarnya nilai Construct Reliability (CR) dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Construct Reliability 0. 70 atau lebih menunujukan

reliabilitas yang baik. Sedangkan reliabilitas konstr 0.60 - 0. 70

masih dapat diterima dengan syarat validitas indikator dalam

model baik.

4) Discriminant Validity

Discriminant validity mengukur sampai seberapa jauh suatu

konstruk benar-benar berbeda dari konstruk lainnya. Nilai dari

dislaiminant validity yang tii1ggi memberikan bukti bahwa suatu

konstruk adalah unik dan mampu menm1gkap fenomena yang

diukur. Cara mengujinya adalah membandingkm1 nilai akar

kuadrat A VE (\I AVE dengan nilai korelasi m1tar konstruk.

Page 81: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

E. Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini konstruk teoritis dan variabel laten yang penulis

gunakan yaitu:

1. Konstruk teoritis (variabel eksogen) dari penelitian ini adalah penetapan

margin murabahah untuk produk pembiayaan pemilikan rumah (PPR)

syariah. Dipilihnya Konstruk teoritis tersebut sebagai variabel eksogen

yaitu agar pihak bauk dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi tingkat ·margin murabahah dalam memberikan

pembiayaan terhadap sektor perumahan sehingga dapat meningkatkan

pendapatan bauk khususnya di pembiayaan murabahah.

2. Variabel laten (variabel endogen) terdiri dari:

a. Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) (XI).

Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan masalah

utama bagi setiap bank. Tanpa dana yang cukup, bauk tidak bisa

berbuat apa-apa atau dengan kata lain, bank menjadi tidak berfongsi

:,ama sekali. Dana pihak ketiga dapat mempengaruhi budget sebuah

bank. Jika dana dari pihak ketiga be1iambah maka budget bank

tersebut akan bertambah pula. Budget sebuah bauk berhubungan

jumlah dana yang dimilki oleh bauk tersebut. Dana yang ada akan

dialokasikan oleh bank dalam berbagai bentuk termasuk untuk

pembiayaan.

Page 82: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

b. Total Biaya Overhead (X2).

Biaya overhead adalah biaya-biaya yang dikeluarkan bank

dalam kegiatan operasionalnya terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya

administrasi dan umum, biaya penyusutan, biaya pencadangan aktifa

produktif, dan biaya lainnya yang terkait dengan operasional bank

syariah.

c. Jumlah Pembiayaan Murabahah (X3).

Jumlah pembiayaan murabahah merupakan total keseluruhan

penyaluran pembiayaan murabahah yang dilakukan pihak bank

terhadap para nasabahnya dalam opersional bank.

d. Suku Bunga Bank Indonesia (SBI) (X4).

Suku bunga merupakan sejumlah rupiah yang dibayar akibat

telah mempergunakan dana sebagai balas jasa. Pernbahahn suku bunga

merupakan perubahan dalam permintaan pennintaan uang (Kredit).

Kenaikan suku bunga mengakibatkan penurunan permintaan

agregat/pengeluaran investasi. Sebaliknya, peningkatan suku bunga

akan mengakibatkan peningkatan permintaan agregat.

e. Tingkat Inflasi (X5).

Inflasi merupakan perubahan harga secara umum yang

cenderung meningkat dan terus-menerus, tanpa diimbangi perubahan

daya beli masyarakat yang meningkat.

Page 83: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Bank Syariah Mandiri adalah bank umum syariah yang menjadi

objek dari penelitian ini yang beralamat di JI. MH Thamrin No 5 Jakarta

10340 - Indonesia, telepon (62-21) 2300509, 39839000. Berdiri pada 25

Oktober tahun 1999 beroperasi mulai tanggal 1 Nopember 1999, modal dasar

Rpl.000.000.000.000,- modal disetor Rp558.243.565.000,- memiliki kantor

layanan 328 kantor yang tersebar di 24 provinsi di selumh Indonesia, Jumlah

jaringan ATM 118 ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri 3.746 unit, ATM

Bersama 14.758 unit (include ATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima

10.647 unit dan lvfalaysia Electronic Payment System (MEPS) 6.505 unit dan

jumlah karyawan 3493 orang.

1. Sejarah Singlrnt Perusahaaan

Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan

!crisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian

nasional. Krisis tersebut teia11 mengakibatkan perbmlkan Indonesia yang

didominasi oleh bank-bank konvensional mengalm11i kesulitan yang sangat

parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa

mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian

bank-bank di Indonesia. Lahimya Undang-Undang No. 10 tahun 1998,

tentarnr Peruhahan ata' TJncfanP-TlnrlanP No 7 1ahnn JC)C)? t1>ntancr

Page 84: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang

sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang­

Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara

syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh

Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT

Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai

cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhimya

memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari

pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank (Birak Dagang Negara,

Bank Bumi Daya, BankExim dan Bapindo) ke dalam PT Bank Mandiri

(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT Bank Susila

Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil

alih oleh PT Bank Mandiri (Persero ).

PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilih: baru mendukung

sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti

menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri

(Persero) untuk membenttik unit syariah. Langkah awal dengan merubah

Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank

Syariah Sakinah berdasarkan Aleta Notaris: Ny. Maclu·ani M.S. SH, No. 29

pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8

Page 85: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah

Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri.

Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat

Keputusan Gubemur Bank Indonesia No. 1124/KEP. BI/1999 telah

memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan

usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila Bakti.

Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubemur Senior Bank

Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank

Indonesia telah menyetujui perubahaan nama PT Bank Susila Bakti

menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau

tanggal 1November1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank

Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha

bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan

Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran ·

bank syariah dilingkungan PT Bank Mandiri (Persero).

PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang

mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang

melandasi operasinya. Hannoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai

rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah

Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.

Page 86: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

2. Visi & Misi

a. Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.

b. Misi

• Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan

• Mengutamakan penghimpunan dana !consumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM

• Merekrut dan mengembangkan pegawm profesional dalam

lingkungan kerja yang sehat

• Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

• Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang

sehat.

3. Shared Values

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai

sejak pertengahm1 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang barn yang

disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah

Mandiri yang disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri. Shared Values

Bank Syariah Mm1diri disingkat "ETHIC".

a. Excellence

Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan

berkesinan1bungan.

Page 87: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

b. Teamwork

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

c. Humanity

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius.

d. Integrity

Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.

e. CustomerFocus

Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan

Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan

menguntungkan.

4. Perkembangan Usaha

a. Perkembangan perusahaan

PT Bank Syariah Mandiri tengah menjajaki pengembangan

prodtik kartu debit murabahah untuk melengkapi produk bank syariah

secara internasional. Kartu debit ini dinilai lebih sesuai dengan sistem

keuangan syariah dibandingkan dengan kartu kredit lainnya, pangsa

pasar kartu kredit diarahkan bagi kelas ekonomi menengah atas yang

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier sepe1ii

transaksi barang elektronik. Kartu debit murabahah telah didukung

dengan back office milik perseroan yang kuat. Untuk itu, PT Bank

Syariah Mandiri tengah menjajaki kerja san1a dc:ngan sejumlah mitra

perusahaan dan jaringan milik Bank Mandiri sebagai induk perusahaan

Page 88: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

bisnis PT Bank Syariah Mandiri diarahkan pada peningkatan kualitas

layanan yang dilakukan di 286 outlet. Adapun, ekspansi jaringan akan

membidik tiga provinsi yang belum tergarap, yakni Banka Belitung,

Gorontalo, dan Maluku.

Perkembangan bank syariah hams diimbangi dengan

peningkatan kualitas pelayanan yang menjadi indikator penilaian dari

calon nasabah. Bank Syariah Mandiri (BSM) sampai Agustus 2009

lalu, berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 175,67 mi liar yang

diimbangi penyaluran pembiayaan sampai akhir Agustus Ialu, BSM

telah mengucurkan pembiayaan sebesar Rpl4,72 triliun. Jumlah ini

sudah mencapai 89% dari target pembiayaan tahun ini yang sebesar

Rp 16,5 triliun dan Jumlah ini juga sudah lebih besar dari realisasi

pembiayaan tahun 2008 yang mencapai Rp13,25 triliun. Adapun dana

pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan BSM per akhir Agustus tahun

lalu sebanyak Rp 16,27 triliun. Nilai ini seta:ra dengan pertumbuhan

sebesar 9% dari posisi per akhir tahun 2008. yaitu Rp 14,9 t:riliun.

Adapun rasio pembiayaan terhadap dana (FDR) BSM per Agustus

2009 mencapai 90%.

Guna membantu perkembangan usaha milao kecil menengah

(UMKM) Bank Syariah Mandiri (BSM) bermaksud mengucurkan

pembiayaan dengan dana yang tidak terbatas. Selagi potensi

pengembangan UMKM masih terbnka maka Bank Syariah Mandiri

bersedia terns menyediakan pembiayaan untuk sektor usaha kecil dan

Page 89: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

menengah dari berbagai bidang, program penyaluran kredit syariah

yang bekerjasama dengan pemerintah kota merupakan kegiatan

perdana yang dilakukan bank tersebut di seluruh Indonesia. Di

berbagai daerah dinilai sangat potensial untuk mengembangkan

program tersebut dengan target pengusaha kecil mampu meningkatkan

produktifitas-nya dalam menunjang perekonomian masyarakat. Untuk

pinjaman UMKM tersebut Bank Syariah Mandi:ri telah menyediakan

dana sebesar Rp 4.4 miliar, melihat saat ini persaingan sesama bank

syariah semakin ketat.

b. Produk danjasa

Bank Syariah Mandiri senantiasa melakukan peningkatan

kualitas produk dan jasa, baik produk dana maupun pembiayaan dan

jasa serta terns menerus melakukan penyempurnaan pada fitur­

fiturnya. Adapun produk-produk dan jasa-jasa yang ditawarkan oleh

Bank Syariah Mandiri yaitu:

1) Produk Dana

a) Tabungan Berencana BSM

b) Tabungan Simpatik BSM

c) Tabungan BSM

d) Tabungan BSM Dollar

e) Tabungan Mabrur BSM

f) Tabungan Kurban BSM

g) Tabungan BSM Investa Cendekia

Page 90: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

h) Giro BSM

i) Deposito BSM

r PERPUSTAKAAN UTAMA I

UIN SYAHID JAKARTA

j) Obligasi BSM Syariah Mudharabah

2) Produk Pembiayaan

a) Pembiayaan Murabahah BSM

Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan

berdasarkan akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank

membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada

nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan

margin yang disepakati.

Manfaat:

• Membiayai kebutuhan nasabah dalam ha! pengadaan

barang konsumsi seperti' rumah, kendaraan atau barang

produktif seperti mesin produksi, pabiik dan lail}-lain

• Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan

jumlah imgsuran yang tidak akan berubah selama masa

perjanjian.

Fasilitas:

• Periode kontrak ditentukan nasabah

• Pembiayaan dalam valuta rupiah atau US dollar

• Jangka waktu: 5 tahun (untuk kendaraan) dan 10 tahun

(untuk rumah)

Page 91: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

• Untuk pembelian kendaraan bennotor baru ataupun

bekas.

Jenis Pembiayaan:

1. Pembiayaan rumah

a. Pembiayaan Griya BSM

Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka

pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai

pembelian rumah tinggal (konsumtif), baik baru

maupun bekas, di lingkungan developer maupun

non developer, dengan sistem murabahah.

Akad:

• Akad yang digunakan adalah akad murabahah

• Akad murabahah adalah akad jual beli antara

bank dan nasabah, dimana bank membeli barang

yang dibutuhkan dan menjualnya kepada

nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan

keuntungan margin yang disepakati.

Manfaat:

• Membiayai kebutuhan nasabah dalam ha!

pengadaan rumah tinggal (konsumtif), baik baru

maupun bekas

Page 92: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

• Nasabah dapat mengangsur pembayarannya

dengan jumlah angsuran yang tidak akan

berubah selama masa perjaruian.

Fitur:

• Angsuran tetap hinggajatuh tempo pembiayaan

• Proses permohonan yang mndah dan cepat

• Fleksibel untuk membeli rnmah barn atan

second

• Maksimum plafon pembiayaan sampai dengan

Rp5 milyar

• Jangka waktu pembiayaan yang panjang

• Fasilitas autodebet dari Tabungan BSM.

Persyaratan:

• Berstatus karyawan dengan penghasilan tetap

• WNI cakap huknm

• Usia minimal 2 l tahnn dan maksimal 55 tahnn

pada saat jatnh tempo pembiayaan

• Maksimum pembiayaan 70% dari harga beli

rum ah

• Besar angsuran tidak rnelebihi 40% dari

penghasilan bulanan bersih.

Page 93: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Dokumen yang diperlukan:

• Fotokopi KTP pemohon

• Fotokopi Kartu Keluarga

• Fotokopi Surat Nikah (bila sudah menikah)

• Asli slip Gaji & Surat Keterangan Ke1ja

• Fotokopi Tabungan/Rekening Koran 3 bulan

terakhir

• Fotokopi NPWP untuk pembiayaan di atas Rp50

ju ta

• Fotokopi rekening telepon clan listrik

• ~otokopi SHM/SHGB

• Fotokopi IMB dan Denah Bangunan.

a. Pembiayaan Oriya BSM Optima

Pembiayaan pemilikan rumah dengan tambahan

benefit berupa adanya fasilitas pembiayaan

tambahan yang dapat diar;1bil nasabah pada waktu

tertentu sepanjang coverage atas agunannya masih

dapat meng-cover total pembiayaannya dan dengan

meruperhitungkan kecukupan debt to service ratio

Nasabah.

Pembiayaan yang dapat dikategorikan sebagai

Pembiayaan Oriya BSM Optima ad al ah

pembiayaan untuk pembelian rumah tinggal

Page 94: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

(konsumer) yang telah bersertifikat, baik baru

maupun bekas di lingkungan developer maupun non

developer, dan memungkinkan bagi Nasabah untuk

menambah fasilitas pembiayaannya gun a

pemenuhan kebutuhan konsumer lainnya sepanjang

DSR dan coverage atas agunannya masih meng-

cover total pembiayaannya.

Persyaratan:

Individu/perorangan dengan kriteria sebagai berikut:

I. Cakap hukum (telah bemsia minimal 21 tahun

atau telah menikah)

2. feke1jaan:

Tabel 4.1 Golongan Pekerjaan

Golongan Minimal Maksimal

Peke1jaan Masa K .erja/ Jangka

Pengalar nan Wa.1<tu

Usaha Pembiayaan

Pegawai/karyawan 2 tahun 10 tahun

tetap

Wiraswasta 2 tahun 5 tahun

Professional 2 tahun 5 tahun

Sumber : Bank Syariah Mandin (BSM)

Page 95: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Usia Nasabah minimal 21 tahun dan pada saat jatuh

tempo fasilitas pembiayaan usia pegawai/karyawan

tetap maksimal 55 tahun atau belum pensiun,

khusus untuk wiraswasta dan professional pada saat

jatuh tempo fasilitas pembiayaan usia maksimal 60

tahun.

Manfaat:

I. Nasabah dapat mengajukan fasilitas pembiayaan

tambahan untuk digunakan tujuan pembiayaan

halal lainnya, tanpa hams menyerahkan agunan

tambahan. Dalam ha! ini agunan Pembiayaan

Oriya BSM juga harus meng-cover pembiayaan

tambahan lainnya

2. Pembiayaan sampai dengan I 00% dari nilai

obyek pembiayaan tambahan, selama total nilai

plafon Pembiayaan Oriya BSM dan pembiayaan

tambahan :5 ni!ai likuidasi agunan, setelah

dilakukan taksasi atau retaksasi atas agunan

untuk pembiayaan Oriya BSM yang telah

be1jalan

3. Meningkatkan retensi dan loyalitas terhadap

Nasabah Pembiayaan Oriya BSM yang

berkualitas baik. Untuk nernrniuan nembiavaan

Page 96: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

tambahan atas penurunan outstanding

Pembiayaan Griya BSM (existing), hanya

diberikan bagi Nasabah dengan kategori lancar

selanm 1 (satu) tahun terakhir

4. Untuk take over fasilitas PPR dari bank lain.

Dengan outstanding pokok Nasabah yang telah

berkurang, calon Nasabah dapat memindahkan

fasilitas PPR-nya plus pembiayaan untuk

memenuhi kebutuhannya yang lain, sepet1i

untuk pembelian motor, elektronik, home

appliance, dan sebagainya.

Fitur:

1. Proses pennohonan yang mudah dan cepat

2. Fleksibel untuk menambah pembiayaan lain

selain rumah

3. Maksimum plafon pembiayaan fleksibel selan1a

agunan masih mencukupi

4. Jangka waktu pembiayaan yang panjang

5. Fasilitas autodebet BSM atas gaji yang

disalurkan melalui Tabungan BSM.

Persyaratan:

• Berstatus karyawan dengan penghasilan tetap

• WNI calcap hukum

Page 97: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

• Usia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun

pada saat jatuh tempo pembiayaan

• Pembiayaan dapat ditambah hingga 100% dari

harga taksasi agunan yang cliikat

• Memiliki fasilitas payroll (pembayaran gaji)

melalui BSM

• Nasabah di-cover oleh asuransi JIWa

pembiayaan plus PHK.

Dokumen yang diperlukan:

• Fotokopi KTP pemohon

• Fotokopi Kartu Keluarga

• Fotokopi Surat Nikah (bila suclah menikah)

• Asli slip Gaji &Surat Keterangan Ke1ja

• Fotokopi Tabungan/Rekening Koran 3 bulan

terakhir

• Fotokopi NPWP untuk pembiayaan di atas Rp50

juta

• Fotokopi rekening telepon clan listrik

• Fotokopi SHM/SHGB

• Fotokopi !MB dan Denah Bangunan

• Asli surat persetujuan clan kuasa Nasabah untuk

pemotongan gaji.

Page 98: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

b. Pembiayaan Oriya BSM Bersubsidi

Pembiayaan Oriya BSM Bersubsidi adalah

pembiayaan untuk pemilikan a.tau pembelian rumah

sederhana sehat (RS Sehat/RSH) yang dibangun

oleh pengembang dengan dukungan fasilitas subsidi

uang muka dari pemerintah.

Akad yang digunakan adalah akad murabahah.

Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank

dan nasabah, dimana bank membeli barang yang

dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar

harga pokok ditambah dengan keuntungan margin

yang disepakati.

Manfaat:

• Membantu menan1bah uang muka nasabah

sehingga jumlah keseluruhan uang muka yang

dibyar nasabah mampu menurunkan pagu

pembiayaan yang akan diangsur setiap bulan

secara tetap berikut marginnya

• Mengangsur pembayaran dengan jumlah

angsuran yang tidak akan berubah selama masa

pe1janjian.

Page 99: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Fitur:

• Angsuran tetap hinggajatuh tempo pembiayaan

• Proses pem10honan yang mudah dan cepat

• Maksimal harga rumah yang dapat dibiayai

sesuai dengan kebijakan pemerintah

• Jangka waktu pembiayaan yang panjang

• Fasilitas autodebet dari Tabungan BSM.

Persyaratan:

• Bertatus sebagai karyawar1 tetap dengan masa

ke1ja minimal 2 tahun

• WNI cakap hukum

• Usia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun

pada saat jatuh tempo pembiayaan

• Minimal uang muka nasabah 10% dari harga

rum ah

• Batas penghasilan pemohon yang didasarkan

\\las gaji pokok pemohon per bulan maksimal

sebesar Rp2,5 juta

• Belum pernah memiliki rumah sendiri (surat

keterangan dari kelurahan/instansi setempat).

Dokumen yang diperlukan:

• Fotokopi KTP pemohon dan suami/isteri

• Fotokopi kaiiu keluarga

Page 100: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

• Fotokopi surat nikah/cerai

• Asli slip gaji/surat keterangan dari instansi

tempat beke1ja

• Surat keterangan penghasi:lan, surat keterangan

lamanya beke1ja se1ia jabatan terakhir dari

perusahaan dapat disampaikan dalam satu surat

keterangan

• F otokopi Rekening tabungan 3 bulan terald1ir

• Surat keterangan nasabah belum memiliki

~umali ( dari keluralian/instansi setempat)

• Surat keterangan harga rumah, tipe rumah, luas

tanah, dan luas bangunan yang akan dibeli

• Fotokopi rekening telepon dan listrik

• Fotokopi SHtvI/SHOB

• Fotokopi IMB dan Denah Bangunan

c. Pembiayaan Oriya BSM DP 0%

Pembiayaan Oriya BSM DP 0% adalali pembiayaan

untuk pembelian rumah tinggal (!consumer), baik

barn maupun bekas di lingkungan developer

maupun non developer tanpa dipersyaratkan adanya

uang muka bagi nasabah (nilai pembiayaan 100%

dari nilai transaksi).

Akad yang digunakan adalali akad murabahah.

Page 101: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Akad murabahah adalah akad jual beli antara bank

dan nasabah, dimana bank membeli barang yang

dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar

harga pokok ditambah dengau keuutungau margin

yang disepakati.

Manfaat:

• Memberikan keringanan bagi uasabah berupa

pemberian fasilitas pembiayaan sebesar 100%

dari nilai traksasi rumah yang dibiayai (taupa

uangmuka)

• N asabah dapat mengangsur pembayarannya

dengan jumlah angsuran yang tidak akan

berubah selama masa petjanjian.

Fitur:

• Angsuran tetap hinggajatuh tempo pernbiayaan

• Proses permohonan yang mudah dan cepat

• Fleksibel untuk membeli rumah barn atau

second

• Maksimum plafon pembiayaan sampai dengan

Rp5 milyar

• Jangka waktu pembiayaan yang panjang

• Fasilitas autodebet BSM atas g'\JI yang

disalurkan melalui Tabungan BSM.

Page 102: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Persyaratan:

• Berstatus karyawan dengan penghasilan tetap

• WNI caicap hukum

• Usia minimal 21 tahun dan maksimaI 55 tahun

pada saatjatuh tempo pembiayaan

• Maksimal pembiayaan I 00% dari harga taksasi

rnmah yang dibiayai

• Memiliki fasilitas payroll (pembayaran gaji)

melalui BSM

• Nasabah di-cover oleh asuransi jiwa

pembiayaan plus PHK.

Dokumen yang Diperlukan:

• Fotokopi KTP pemohon

• Fotokopi Karh1 Keluarga

• Fotokopi Surat Nikah (bila sudah menikah)

• Asli slip Gaji & S:.irat Keterangan Kerja

• Fotokopi Tabungan/Rekening Koran 3 bulan

terakhir

• Fotokopi NPWP untuk pembiayaan di alas Rp50

juta

• Fotokopi rekening telepon dan listrik

• Fotokopi SHM/SHGB

• Fotokopi IMB dan Denah Bangunan

Page 103: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

• Asli surat persetujuan dan kuasa Nasabah untuk

pemotongan gaji.

2. Pembiayaan kendaraan

a. Maksimum 80% dari harga beli

b. Jangka waktu untuk kendaraan baru adalah 5

tahun dan untuk kendaraan bekas pakai,

maksimum usia kendaraan saat jatuh tempo

adalah 10 tahun.

b) Pembiayaan Mudharabah BSM

Pembiayaan Jvfudharabah BSM adalah pembiayaan

dimana seluruh modal ke1ja yang dibutuhkan nasabah

ditanggung ole_:h bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi

sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Manfaat:

• Membiayai total kebutuhan modal usaha nasabah

• Nisbah bagi basil tetap antara Bank dan Nasabah

• Angsuran berubah-ubah sesuai tingkat revenue atau

realisasi usaha nasabah (revenue sharing).

Fasilitas:

• Pembiayaan dalam valuta rupiah atau US Dollar

• Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan

• Mekanisme pengembalian pembiayaan yang fleksibel

Page 104: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

• Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing

• Pembiayaan dapat dalam berupa Rupiah dan US Dollar.

c) Pembiayaan Musyarakah BSM

Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana

dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan

keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Manfaat:

• Lebih menguntungkan karena berdasarkan prinsip bagi

hasil

• Mekanisme pengembalian yang jleksibel sesuai dengan

realisasi usaha.

Fasilitas:

• Mekanisme pengembalian pembiayaan yang

fleksibel (bulanan atau sekaligus diakhir periode)

• Bagi hasil berdasarkan perhitungan revenue sharing

• Pembiayaan dapat dalam bernpa Rupiah dan US

Dollar.

Page 105: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Tabel 4.2 Persyaratan Pembiayaan

Konsumtif Keterangan Pega Wira

wai usaha

Identitas diri dan v v

pasangan

Kartu keluarga dan surat v v

i nikah

Slip gaji 2 bulan terakhir v -

SK Pengangkatan v -terakhir

Copy rekening bank 3 v -bulan terakhir

Akte pendirian usaha - -

Identitas pengurus I - - I I

Legalitas usaha - v I I

Laporan keuangan 2 - v tahun terakhir

Past performance ;2 tahun - v terakhir

Rencana usaha 12 buian yang akan datangs

- v

Data obyek pembiayaan v v

Sumber : Bank Syariah Mandiri (BSM)

Produktif

Badan Perora Usaha ngan

- v

- v

- -

- -

- -

v -

v -

v v

v v

v v

v v

v v

Page 106: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

I)

2)

Jasa Produk

a) BSM Card

b) Sentra Bayar BSM

c) BSM SMS Banking

d) BSM Mobile Banking GPRS

e) BSM Pooling Fund

t) BSM Net Banking

g) Jual Beli Valas BSM

h) Bank Garansi BSM

i) BSM Electronic Payroll

j) SKBDNBSM

k) BSM Letter of Credit

I) BSM SUH (Saudi mmah & Haj Card)

Jasa Operasional

a) Layanan Kiriman Uang Domestik clan Luar Negeri Western

Union

b) Kliring BSM

c) Inkaso BSM

d) BSM Intercity Clearing

e) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement)

t) Transfer Dalam Kota (LLG)

g) Transfer Valas BSM

Page 107: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

i) Pajak Import BSM

j) Referensi Bank BSM

k) BSM Standing Order

B. _Penemuan dan Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian mengenai faktor-faktor apa saja

yang mempengarnhi penetapan margin murabahah untuk produk pembiayaan

pemilikan rumah (PPR) syariah. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah

Mandiri selama tiga bulan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder, untuk mendapatkan data sekunder tersebut penulis mendatangi

lansung Bank Syariah Mandiri (BSM) dan download di internet.

Berikut ini merupakan penemuan dan pembahasan penelitian:

I. Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis/CFA)

!) Menguji Model Pengukuran

Model pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pengukuran satu tahap (First Order Confirmatory Analisis) dimana

variabel laten yang diteliti diukur hanya berdasarkan pada indikator­

indikator yang dikandung oleh variabel laten tersebut.

Analisis Konfirmatori ingin menguji apakah indikator-indikator

tersebut merupakan ukuran unidimensionalitas, secara Empiris Overall

Measurement model sesuai, cocok atau fit dengan data. Pengujian

unidimensional meliputi Uji Keseuain Model (Overall Model Fit Test),

Page 108: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

GRPUSTAKAAN IJTAMA IN SYAHID JAKARTA ------.J

Uji Kebermaknaan (Test Of Significance) masing-masing koefisien

bobot faktor dan evaluasi reliabilitas konstruk.

Konstruk laten dalam penelitian ini terdiri dari lima yaitu Syariah,

Produk, Pasilitas dan Pelayanan, Kebutuhan dan Persepsi, dan Promosi

dan Sosialisasi.

Adapun tahapan-tahapan dalam melakukan Confirmatoring

Factor Analysis, melalui beberapa tahap sebagai berikut:

I) Menguji Kesesuaian Model (Uji Unidimensionalitas)

2) Uji Koefisien Bobot Faktor (Uji Validitas dan Reliabilitas

Indikator).

Uji unidimensionalitas dimaksudkan untuk mengetahui

kesesuaian model pengukuran fit atau tidak dengan data.

Pengukuran diterjemahkan menurut uknran Goodness-Of-Fit-Test

(GFT) utama, ha! tersebut ditunjnkan dengan nilai P-hitung

statistik Chi-square yang dihasilkan model lebih besar atau sama

dengan = 0,05, nilai RMSEA < 0,08 dan atau nilai GFI danAGFI >

0,90.

Berikut ini adalah basil output uj i kese:maian model atau uji

unidimensionalitas sebagaimana dijelaskan pada gambar 4.1

Page 109: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

a) Hasil Tampilan Ouput Dengan Diagram Jalur :

.01 . 6.10

~0 .65/-r:< 1 -~ ~~~·~· Faktor Internal

~··1---~=--r~/ ~-~@

.00

/-~

Faktor Eksternal \

Chi-Square=2.794 Prob=.593 GFl=.982

AGFl=.932 RMSEA=.000

Sumber: Hasil output CFA dengan menggunakan AMOS versi 16

Diagram 4.1 Output Dengan Diagram Jalur

Pada uji kesesuaian model diatas diperoleh Informasi hasil

CFA menunjukan bahwa, hasil Chi-square sebesar 2.794 dengan

probabilitas = 0.593 model lebih besar dari 0.05 dapat disimpulkan

Page 110: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

kriteria fit lainnya yang dapat dilihat pada nilai GFI = 0.982, AGFI

= 0.932 yang semuanya mempunyai nilai diatas 90% (kriteria nilai

fit >0.90) dan nilai RMS EA= 0.000 jauh lebih kecil dari nilai yang

dipersyaratkan yaitu <0.08, maka model dinyatakan fit.

Hasil uji kebennaknaan terlwdap masing-masing koefisien

bobot faktor menunjukan semua indikator signifikan atau Jebih dari

0 .50 yang merupakan standar dalam penilaian. Hal terse but

mengandung arti bahwa semua indikator memiliki validitas dan

reliabilitas yang memadai dalam mengukur variabel laten

penetapan margin murabahah untuk produk Pembiayaan Pemilikan

Rumah (PPR) Syariah.

Begitu juga apabila dilihat dari krteria fit lainnya yang dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Kriteria Fit

Ketentuan Model GFI>0.90 AGFI>O. 90 RMSEA<0.08

Default Model 0.982 0.93'> 0.000

Sumber : Data Bank Syariah Mandiri, diolah

Berdasarkan tabel diatas dapat kita Iihat nilai GFI = 0.982,

AGFI = 0.932 yang semuanya mempunyai nilai diatas 90%

(kriteria nilai fit >0.90) dan nilai RMSEA '= 0.000 jauh lebih kecil

dari nilai yang dipersyaratkan yaitu <0.08, maka model dinyatakan

fit.

Page 111: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Selanjutnya hasil uji koefisien bobot faktor dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.4 Regression Weights

Estimate S.E. C.R. P Label Faktor X2 <---Internal

--------l 1.000

X3 <--- Faktor Internal .6S1 .008 78.117 *** par __ l

X4 <--- Faktor 1.000 Eksternal

XS <--- Faktor · Eksternal

.112 .2S4 .440 .660 par __ 2

Xl <---Faktor Internal .961

Tabel 4.5 Standardized Regression W·eights

Estimate

X2 <--- Faktor Internal .998

X3 <--- Faktor Internal .998

X4 <--- Faktor Eksternal .498

XS <--- Faktor Eksternal .087

Xl <--- Faktor Internal 1.000

Berdasarkan tabel cliatas dapat kita lihat bahwa hasil uji

koefisien bobot faktor menghasilkm1 hampir semuanya signifikan

dengmi estimasi koefisien bobot faktor yang distmidarkan

(standardized) hmnpir semumiya lebih besar dari nilai ymig

disyaratkan sebesar O.SO. hanya masih ada satu indikator yang

memiliki nilai loading dibawah 0.50 yaitu: Xs (0.087). untuk

mialisis selanjutnya indikator Xs harus dibuang dari mmlisis. Akmi

Page 112: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

saja, karena pada tahap ini penulis sudah mendapatkan nilai model

yang memenuhi !criteria Model Fit.

2) Validitas Konstruk

1) Convergent Validity

Berdasarkan hasil output Standardized Loading Estimate

diatas, secara iJmum semua loading faktor signifikan secara

statistik dan nilai loading sudah diatas 0.50. hanya saja masih

ada indikator yang nilai loadingnya dibawah 0.50 yaitu XS

dengan nilai loading faktor 0.087. (Lihat pada tabcl 4.5).

2) Variance Extracted

A VE dihitung sebagai total kuadrat Standardize Loading

ditambah total Varians dari error. Nilai AVE sama dengan atau

diatas 0.50 menunjukan adanya convergent yang baik. Dengan

rumus sebagai berikut:

'V'U )_"2 AVE=. "-i=1 I

>"" ' •? ' >'" v c ') ..:o..ii=:i Al ... -r '"-'i:;::; 1 ar .g1

A VE =Total lmadrat standardized factor loading

..i = Menunjukan standardized factor loading

i = Jumlah item dan indikator validitas

Page 113: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Tabel 4.6 Standardized Regression Weights

Estimate

X2 <--- Faktor Internal .998

X3 <--- Faktor Internal .998

X4 <--- Faktor Eksternal .498

XS <--- Faktor Eksternal .087

XI <--- Faktor Internal 1.000 un1 er:

a) Jumlah Kuadrat Standar Loading (}:;::\2) :

• Faktor Internal (Xl(Dan Pihak Ketiga) X2(0verhead)

X3(Jumlah Pembiayaan Murabahah))

1.0002 + 0.9982 + 0.9982 = 1 + 0.996 + 0.996

= 2.992

• Faktor Eksternal (Xl(Suku Bunga Bank Indonesia)

X2(Tingkat Infiasi))

0.4982+0. 0872= 0.248 + 0.007

= 0.255

b) Jumlah Kesalahan Pengukuran (measurement error)

Kesalahan pengukuran = 1 - /,i2 (kuadrat standard

loading)

• Faktor Internal (Xl(Dan Pihak Ketiga) X2(0verhead)

X3(Jumlah Pembiayaan Murabahah))

(1-1) + (1- 0.996) + (1- 0.996) = 0 + 0.004 + 0.004 .

Page 114: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

• Faktor Eksternal (XI (Suku Bunga Bank Indonesia)

X2(Tingkat Inflasi))

(I- 0.248) + (I- 0.007) = 0. 752 + 0.993

= 1.745

c) Jadi A VE untuk Konstruk Laten:

• Faktor Internal (X1(Dan Pihak Ketiga) X2(0verhead)

X3(Jumlah Pembiayaan Murabahah))

2.992 ; (2.992+0.008) = 2.992 : 3

= 0.997

• Faktor Eksternal (Xl(Suku Bunga Battle Indonesia)

X2(Tingkat lnflasi))

0.255 ; (0.255+ 1.745) = 0.255: 2

= 0.128

Jadi dapat di indikasikan bahwa konstrnk laten faktor

internal (Dana Pihak Ketiga, Overhead dan Jumlah Pembiayaan

Murabahah) y~mg memenuhi !criteria AVE>0.50. sedangkan

konstrnk Laten X2 (Suku Bunga Bank Indonesia dan Tingkat

Inflasi) memberi nilai AVE <0.50.

3) Constrnct Reliabilitas (CR)

Reliabilitas juga mernpakan salah satu indikator validitas

convergent. Construct Reliability 0. 70 atau lebih menunjukan

reliabilitas yang baik. Sedangkan reliabilitas konstrnk 0.60-

0. 70 masih dapat diterima demrnn svarat vn liclitn" inrlilrnt(\r

Page 115: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

dalam model baik. Besarnya nilai Construct Reliability (CR)

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

["" • ·] 2 - L..t = 1 .t.l

CR - !"'" , ·]· 2 ·["" , 0 ·] 2 .L;i=:lA.1' + L-t=1r.uJ

a) Jumlah Standar Loading (2_)..i)

• Faktor Internal (XI (Dana Pihal' Ketiga) X2 (Overhead)

X3 (Jumlal1 Pembiayaan Murabahah))

1.000 + 0.998 + 0.998 =2.996

• Faktor Eksternal (XI (Suku Bunga Bank Indonesia)

X2(Tingkat In:flasi))

0.498 + 0.087 = 0.585

b) Jumlah kesalahan pegukuran (measurement e!Tor)

Kesalahan pengukuran = 1 - }ti2 (kuadrat standard

loading)

• Faktor Internal (XI(Dana Pihak Ketiga) X2 (Overhead)

X3 (Jumlah Pembiayaan 1\1urabahah))

(1-1) +.(!- 0.996) + (!- 0.996) == 0 + 0.004 + 0.004

= 0.008

• Faktor Eksternal (Xl(Suku Bunga Bank Indonesia)

X2(Tingkat Inflasi))

(1- 0.248) + (1- 0.007) = 0.752 + 0.993

= 1.745

Page 116: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

c) Jadi Construct Reliability (CR) untuk konstrukt laten

• Faktor Internal (Xl(Dana Pihak Ketiga) X2 (Overhead)

X3 (Jumlah Pembiayaan Murabahah))

(2.996)2: (2.996 + 0.008) = 9 : 3.004

=3

• Faktor Eksternal (Xl(Suku Bunga Bank Indonesia)

X2(Tingkat Inflasi))

(0.585)2 : (0.585+ 1.745) = 0.342 : 2.33

= 0.146

Berdasarkan hasil uji Construct Reliability (CR) untuk

konstruk laten, di indikasikan bahwa konstruk laten yang

mempunyai reliabilitas yang tinggi lebih besar dari 0.70. adalah

konstruk laten Faktor Internal (Xl(Dana Pihak Ketiga) X2

(Overhead) X3 (Jumlah Pembiayaan Afurabahah)) jauh diatas

0. 70 (yang disyaratkan baik). Sedangkan Faktor Eksternal

(Xl(Sukl) Bunga Bank Indonesia) X2(Tingkat Inflasi))

memiliki nilai dibawah 0.70 yang berarti penetapan margiin

murabahah untuk produk pembiayaan pemilikan rumah (PPR)

syariah secara unidimensional, tepat dan konsisten dapat

diukur oleh kelima variabel dengan masing-masing indikator

yang dikonsepkan

Page 117: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

4) Discriminant Validity

Discriminant validity mengukur sampai seberapa jauh suatu

konstruk benar-benar berbeda dari konstruk laiimya. Nilai dari

diskriminant validity yang tinggi memberikan bukti bahwa

suatu konstruk adalah unik dan mampu menangkap fenomena

yang diukur. Cara mengujinya adalah membandingkm1 nilai

akar kuadrat AVE (\JAVE dengan nilai korelasi antar konstruk.

Berikut ini nilai kuadrat dm·i konstruk laten:

a) Faktor Internal (XJ(Dan Pihak Ketiga) X2(0verhead)

X3(Jumlah Pembiayaan Murabahah)) =~=0.998

b) Faktor Ekstemal (Xl (Suku Bunga Bank Indonesia)

X2(Tingkat Inflasi)) =' y0.128= 0.357

Lalu bandingkan dengan korelasi antar konstruk dibawah ini :

Tabel 4.7 Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate

Faktor Internal <--> Faktor Eksternal 0.661

.. Sumber: Data Bank Syanah Mandm, d1olah

Page 118: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Tabel 4.8 Korelasi An tar Konstruk dan Angka Kua drat AVE

Faktor Internal Faktor Eksternal

Faktor Internal 0.998

Faktor Eksternal 0.661 0.357 .

. . Sumber: Data Bank Syanah Mandm, d10Jah

Ket : Anglea pada diagonal adalah nilai angka pada kuadrat Variance

Extracted (AVE) yaitu prosentase rata-rata nilai antar item atau

indikator suatu set konstruk Jaten merupakan ringkasan

convergen indikator.

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat di indikasikan bahwa hanya konstruk

faktor internal (0.998) yang nilai akar kuadrat A VE lebih tinggi daripada

korelasi antar konstruk Iajnnya clan ini menmtjukan convergent validity

yang baik. Sedangkan untuk konstruk lainnya nilai akar kuadrat A VE tidak

lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antar konstruk. Jadi

kesimpulannya tetap konsisten dengan analisis convergent validity

sebelumnya. Sedangkan semua konstruk faktor eksternal memiliki nilai

loading di bawah 0.70 persyarntan convergent validity yang baik.

Page 119: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

C. Interpretasi Hasil

Berdasarkan penelitian sebelurnnya Adi Nugroho, diperoleh bahwa

faktor biaya overhead, dan bagi hasil DPK secara signifikan

mempengarubi margm murababah, sedangkan volume pembiayaan

murabahah dan profit target tid<l.k berpengaruh terhadap margin

pembiayaan murababah walaupun terdapat korelasi yang positif.

Mohamad Haykal, Dari hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa biaya

overhead signifikan mempengaruhi sebesar 4,349, beban bagi basil DPK

signifikan mempengarubi negative sebesar -4,79, tingkat bunga pinjaman

bank konvensional signifikan memberikan pengarub sebesar 0,546, dan

jumlab tingkat keuntungan bank yang diinginkan (profit target) tidak

signifikan berpengarnb namun mempunyai pengaruh positif terhadap

variabel pen eta pan margin murabahah sebesar 2,3 97.

Sedangkan basil penelitian ini diperoleh bahwa faktor-faktor

internal dan eksternal dari masing-masing indikator secara unidimensional,

tepat dan konsisten yang dapat mempengaruhi penetapan · margin

murabahah untuk produk Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) Syariah

adalah Dana Pihalc Ketiga (DPK) yaitu sebesar 1.000,, total biaya overhead

sebesar 0.998, jumlah pembiayaan murabahah sebesar 0.998 dan Suku

Bunga Bartle Indonesia (SBI) sebesar 0.498. Sedangkan tingkat inflasi

sebesar 0.498 secara unidimensional, tepat dan konsisten tidak

mempengaruhi penetapan margin murabahah untuk produk Pembiayaan

Pemilikan Rumah (PPR) Syariah.

Page 120: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

A. Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maim dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dihasilkan bahwa variabel

laten Faktor Internal dan Eksternal secara unidimensional, tepat dan

konsis"ien menghasilkan variabel yang signifikan mempengaruhi margin

murabahah yaitu dari faktor internal Dana Pibak Ketiga (XI), Biaya

Overhead (X2), Jumlah Pembiayaan Murabahah (X3) dan faktor

eksternalnya adalah Suku Bunga Bank Indonesia (X4). Sedangkan faktor

yang tidak signifikan adalah Tingkat Inflasi (Xs). Dilihat dari estimasi

koefisien bobot faktornya, va!iditas terbesar dalam pembentukan Variabel

Faktor Internal disumbangkan oleb indikator Dana Pihak Ketiga (XI) yaitu

sebesar 1.000, kemudian indikator Biaya Overhead (X2) sebesar 0.998 clan

terakhir cliikuti inclikator Jumlah- Pembiayaan Aiurabahah (X3) clengan

nilai 0.998. Untuk Variabel Faktor Eksternal disumbangkan oleh indikator

Suku Bunga Bank Indonesia (X4) yaitu sebesar 0.498 dan kemudian

inclikator Tingkat Inflasi (Xs) sebesar 0.087.

2) Faktor Internal dan Eksternal yang dominan membentuk konstruk

penetapan margin murabahah dipengaruhi oleh indikator Dana Pihak

Ketiga (XI) yaitu sebesar 1.000, kemudian indikator lBiaya Overhead (X2)

Page 121: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

sebesar 0.998, dan indikator Suku Bunga Bank Indonesia (X4) yaitu

sebesar 0.498

B. Implikasi

Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini terdapat beberapa

faktor yang paling mempengaruhi penetapan margin murabahah yaitu faktor

internal dengan tiga indikator yaitu Dana Pihak Ketiga (XI), Total Biaya

Overhead (X2) dan Jumlah Pembiayaan Murabahah (X3) dan faktor eksternal

dengan satu indikator yaitu Suku Bunga Bank Indonesia (X4), sedangkan

faktor eksternal lainnya yaitu faktor Tingkat Inflasi (X5} tidak mempengaruhi

nanmn memilki hubungan yang baik terhadap penetapan margin murabahah

khususnya di sektor pembiayaan perumahan.

Semua indikator diatas dapat dimamfaatkan p•;rusahaan khususnya

Bank Syariah Mandiri dalam menetapkan tingkat keuntungan/margin yang

diinginkan dalam transaksi jual beli di sektor perumahan baik secar.a langstmg

maupun tidak lansung, dan dapat dijadikan acuan utama terhadap pesaing

bank-bank lainnya yang memiliki produk sejenis dalam kegiatan operasional

bank.

Dan penulis menyarankan bagi para mahasiswa yang ingin mengankat

kasus ini untuk penulisan selanjutnya supaya menambah variabel-variabel

laten dan indikator yang lebih banyak, seperti non performing financing (NPF)

dan tingkat kesehatan bank.

Page 122: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an Al-Karim dan Al-Hadist

Antonio, Muhammad Syafi'i, "Bank Syariah dari teori ke praktek, Penerbit Gema Insani Press, Jakarta, 2001

Arifin Zainul, Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan & Prospek, Penerbit Alvabet, Jakarta, 2000

--------, "Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah", Penerbit Alvabet, Jakarta, 2006

Asmita, Budi, "Analisis Faktor Yang A1empengaruhi Margin Pembiayaan Murabahah" , Studi Kasus Pada BPRS PNM Mentari, Universitas Indonesia, Jakaiia 2004

Ambarwati, Septiana "Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia", Thesis, Pasca Sarjana, Program Studi Timur Tengah Dan Islam, UI, 2008

Ghozali, Imam "Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.0" Badan Penerbit, UNDIP, 2008

Hamid, Abdul, "Buku Panduan Penulisan Skripsi ", cetakan I, FEIS UIN Press, Jakaiia,2005

Haris, Helmi, "Pembiayaail Kepemi!ikan Rumah (Sebuah Inovasi Pembiayaan Perbankan Syari'ah)", Jumal Ekonomi Islam, Vol. 1, No. 1, Juli 2007

Hassanuddin, Muhanunad, "Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syari'ah", Kaki Langit, Jakatia, 2004

Jamilla Kautsary, Mila Karmilah, "Naturalism Approach for Housing and Facilities Provides for Low Income Target Groups", Informal Settlements and Affordable Housing, Meeting and Conference, Semai·ang 22- 23 Febrnary 2007

Karim, Adiwarman, "Perbankan Syariah Masa Depan ", Jakaiia, Senayan Abadi Publishing, 2003

Kashmir, "Bank dan Lembaga Keuangan", Edisi Revisi, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001

Kusnendi "Model-model Persamaan Struktural Satu dan Multizrouv Samvle

Page 123: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Lestari, Dian "Analisis Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) BTN Syariah" dengan menggunakan analisa SWOT', Skripsi Jurusan Muamalat Perbankan Syariah, UIN, Jakarta, 2007

Muhamad, "Manajemen Bank Syari 'ah" Yogyakarta: UPP AMPYKPN. 2002

------------, "Bank Syariah Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman Ekonisia", Yogyakarta UII Press, 2004

------------, "Telmik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin Pada Bank Syariah ",UII Press , Yogyakarta Ull Press, 2005

Muslimin, H. Kara, "Bank Syari 'ah di Indonesia; Analisis Kebijakan Pemerintah Indonesia terhadap Perbankan Syari'ah". UII Press, Yogyakarta, 2005

Majelis Ulama' Indonesia, "Himpunan Fatwa-Fatwa Dewan Syari'ah Nasional", Jakaria, 2003. (DSN MUI bekerjasarna dengan Bank Indonesia).

Nachrowi, Djalal Nachrowi, dan Usman Hardius,. "Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan", Jakaria : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006.

Nugroho, Adi, "Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi lvfargin Pembiayaan Murabahah ", Studi Kasus Pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk, Universitas Indonesia, Jakarta 2005

Nurhayati "Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Rumah Sederhana Ditinjau Dari Aspek Konsumen dan Pengembangan Konsumen

· Di Kabupaten Sleman ", Skripsi Jmusan Manajemen, UII, Yogyakarta, 2003

Perwataatmadja, Karnaen A, SE, MPA, "Upaya Memurnikan Pelayanan Bank Syariah, Khusus Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah Di Indonesia'', kertas kerja pada rapat Komite Ahli Pengembangan Perbankan Syariah Bank Indonesia, PP EKABA Trisakti, Jakarta 2002

Rodoni, Alunad "Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya", cetakan I, Center for Sosial ar1d Economic Studies (CSES) Press VII, Jakmia, 2006

-----------------------, "Sekitar Kontroversi Bunga Bank Dan Riba", ----,Jaka1ia 2004

Saeed, Abdullah, "Menyoal BankSyariah, KritikAtas lnterpretasi Bunga Bank Kaum Neo Revivalis ", Paramadina, Jakmia 2003

Tim PPS IBI "Konsep Produk dan lmplementasi Operasional Bank Syari'ah".

Djarnbatan, Jakarta, 2003

Page 124: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Umar, Husein, "Metode Penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis ", Jakaiia Penerbit PT.Raja Grafindo Persada, 2004

Wiyono, Slamet, "Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah Berdasarkan PSAK dan PAPS/" PT. Grasindo, Jakarta, 2005

www.pdf-search-engine.com

www.syariahmai1diri.co.id

www.Bicarai·umah.com

www.Sme-Smart.com

WWW.bi.go.id

Page 125: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 126: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Lampiran 6.1

Variable Summary (Group number 1)

Your model contains the following variables (Group number l)

Observed, endogenous variables X2 X3 X4 XS Xl Unobserved, exogenous variables Faktor Internal e2 e3 F aktor Eksternal e4 e5 el

Variable counts (Group number 1)

Number of variables in your model: 12 Number of observed variables: 5 Number of unobserved variables: 7 Number of exogenous variables: 7 Number of endogenous variables: 5

Page 127: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Lampiran 6.2

Sample Moments (Group number 1)

Sample Covariances (Group number 1)

XI XS X4 X3 XI S.647 XS .002 .000 X4 .OI4 .000 .000 X3 3.823 .OOI .009 2.602 X2 S.869 .002 .014 3.976 Condition number= I I047S.IOI Eigenvalues 14.3S4.020.009.000.000

X2

6.134

Determinant of sample covariance matrix = .000

Sample Correlations (Group number 1)

XI XS X4 XI 1.000 XS .056 1.000 X4 .331 .043 1.000 X3 .997 .062 .323 X2 .997 .064 .320 Condition number= IS60.993 Eigenvalues 3.I47 .996.8SI .005 .00

Lampiran 6.3

X3

1.000 .995

X2

1.000

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. X2<--- Faktor Internal 1.000 X3 <---Faktor Internal .651 .008 78.117 X4<--- Faktor Eksternal 1.000 XS<--- Faktor Eksternal .1 I2 .254 .440 XI <---Faktor Internal .96I .009 I02.092

p Label

*** par_I

.660 par_2

*** par 4

Page 128: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Standardized Regression Weights: (Group number I - Default model)

Estimate X2 <--- Faktor Internal .998 X3 <--- Faktor Internal .998 X4 <--- Faktor Eksternal .498 XS <--- Faktor Eksternal .087 XI <--- Faktor Internal 1.000

Covariances: (Group number I - Default model)

Estimate S.E. C.R. p Label Faktor Internal<--> Faktor Eksternal .015 .006 2.399 .016 par 3

Correlations: (Group number l - Default model)

Estimate Faktor Internal <--> Faktor Eksternal .661

Variances: (Group numuer I - Default model)

Estimate S.E. C.R. p Label Faktor Internal 6.105 1.129 5.405 *** par_5 Faktor Eksternal .000 .000 .319 .750 par_6 e2 .030 .007 4.228 *** par_7 e3 .012 .003 4.193 *** par_8 e4 .000 .000 .965 .335 par_9 e5 .000 .000 5.386 *** par_IO el .004 .004 1.026 .305 par_ll

Squared Multiple Correlations: (Group number l - Default model)

Estimate Xl .999 XS .008 X4 .248 X3 .995 X2 .995

Page 129: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Matrices (Group number 1 - Default model)

Implied (for all variables) Covariance5 (Group number l - Default model)

Faktor Faktor Xl XS X4 X3 X2

Eksternal Internal Faktor

.000 Eksternal Faktc\r

.OI5 6.IOS Internal XI .OI4 S.869 S.647 XS .000 .002 .002 .000 X4 .000 .OIS .OI4 .000 .000 X3 .010 3.976 3.823 .001 .010 2.602 X2 .OlS 6.IOS S.869 .002 .OlS 3.976 6.134

Implied (for all variables) Correlations (Group number 1 -Default model)

Faktor Faktor XI XS X4 X3 X2

Eksternal Internal Faktor

I.000 Eksternal Faktor

.661 1.000 Internal XI .661 1.000 1.000 XS .087 .OS8 .OS8 1.000 X4 .498 .329 .329 .043 l.000 X3 .659 .998 .997 .058 .328 1.000 X2 .659 .. 998 .997 .058 .328 .995 1.000

Implied Covariances (Group number 1 - Default model)

XI X5 X4 x3 X2 XI 5.647

X5 .002 .000

X4 .014 .000 .000

X3 3.823 .001 .010 2.602 X2 5.869 .002 .OI5 3.976 6.134

Page 130: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Implied Correlations (Group number 1 - Default model)

XI X5 X4 X3 X2 XI 1.000 X5 .058 1.000 X4 .329 .043 1.000 X3 .997 .058 .328 1.000 X2 .997 .058 .328 .995 1.000

Residual Covariances (Group number 1 -Default model)

XI X5 X4 X3 X2 XI .000 X5 .000 .000 X4 .000 .000 .000 X3 .000 .000 .000 .000 X2 .000 .000 .000 .000 .000

Standardized Residual Covariances (Group number 1- Default model)

XI X5 X4 X3 X2 XI .000 X5 -.014 .000 X4 .015 .000 .000 X3 .000 .037 -.039 .000 X2 .000 .051 -.056 .000 .000

Factor Score Weights (Group number I - Default model)

XI X5 X4 X3 Faktor Eksternal .002 .033 .156 .000 Faktor Internal .792 .006 .029 .185

Total Effects (Group number I - Default model)

XI XS X4 X3

Faktor Eksternal .000 .112

1.000 .000

Faktor Internal .961 .000 .000 .651

X2 .000 .118

Page 131: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Standardized Total Effects (Group number I - Default model)

F aktor Eksternal Faktor Internal Xl .000 1.000 XS .087 .000 X4 .498 .000 X3 .000 .998 X2 .000 .998

Direct Effects (Group number I -Default model)

Faktor Eksternal Faktor Internal Xl .000 .961 XS .112 .000 X4 1.000 .000 X3 .000 .6SI X2 .000 1.000

Standardized Direct Effects (Group number I - Default model)

Faktor Eksternal Faktor Internal XI .000 · 1.000 XS .087 .000 X4 .498 .000 X3 .000 .998 X2 .000 .998

Indirect Effects (Group number I - Default model)

Faktor Eksternal Faktor Internal XI .000 .000 XS .000 .000 X4 .000 .000 X3 .000 .000 X2 .000 .000

Page 132: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Standardized Indirect Effects (Group number l - Default model}

Faktor Eksternal Faktor Internal Xl .000 .000 X5 .000 .000 X4 .000 .000 X3 .000 .000 X2 .000 .000

Lampiran 6.4

Minimization History (Default model)

Negativ Smalle Iterati e Condition st Diame

F NTri

Ratio on eigenval # eigenva ter es

ues lue

0 4 -.628 9999. 634.3

0 9999.

e 000 44 000

1 e

5 -3.023 2.170 462.9

20 .507 * 54

2 e

4 -7.790 .354 386.6

7 .787 * 65

3 e

2 -28.951 .367 188.5

5 1.080 * 33

4 e

2 250.90 .098 111.3

6 1.119 * 97

6

5 e

2 340.24 .029 . 39.80

6 1.168 * 2

7

6 1 -.001 .006 21.44

6 .878 e 5

7 0 29306401

.511 6.376 22 .717 e .636

8 0 6720278.

.451 3.355 2 .000 e 770

9 e 0 466949'.?.

.046 2.804 1 1.077 375

10 0 4288949.

.020 2.794 1 1.016 e 585

11 A 4167567.

Page 133: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Negativ Smalle Iterati e Condition st Diame

F NTri

Ratio on eigenval # eigenva ter es

ues Jue

12 0 4180304.

.000 2.794 1 .721 e 608

Lampiran 6.5

Pairwise Parameter Comparisons (Default model)

Variance-covariance Matrix of Estimates (Default model)

par par par par par par par par par par par_ I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 - - - -

par_ .00 1 0 par_ .00 .06 2 0 5 par_ .00 .00 .00 3 0 0 0 par_ .00 .00 .00 .00 4 0 0 0 0

- -.00 .00 1.2 par_

.00 .00 5

1 0 3

1 76

par_ .00 .00 .00 .00 .00 .00 6 0 0 0 0 0 0

par_ .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 7 0 0 0 0 0 0 0 par_ .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 8 0 0 0 0 0 0 0 0 par_ .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 par_ .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00

.000 IO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 par_ .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00 .00

.000 .000 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 ,-----_.,.

Page 134: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Correlations of Estimates (Default model)

par pm· par par par 1 2 3 4 5 -

pm·_ 1.0 1 00 par_ .00 1.0 2 0 00

- -1.0 par_

.01 .12 3

5 5 00

- -.66 1.0 par_ .00 .01

4 0 1 9

00

- -.00 .44 1.0 par_

.07 .09 5

0 0 2

2 00

-.00 .15 .00 .02 pm·_

.42 6 0

3 6 1 5

- -.00 .00 .04 par_ .00 .00

7 8 8 6 1

2 - - .00 .03 -par_

.00 .00 .00 8

8 7 6 1

j

- -.00 .40 .00 par_ .05 .00

9 0 7 l 1

0

-.00 .00 .00 .00 par_ .05

IO 0 3

7 0 0

- -.00 .01 .00 par_

.01 .06 11 0 4

1 4 3

par par 6 7

1.0 00

.00 1.0 6 00

.00 .21 5 2

- -.97 .00

2 6

- .00 .05

0 I

- -.01 .47

0 0

p ar par par_ par_ 8 9 10 11

I .0 00

00 5

00 1

L 17 9

1.0 00

.05 0

.01 0

1.00 0

1.00 .001 0

Page 135: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Critical Ratios for Differences between Parameters (Default model)

par_ par par par_ par par par par par par par 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II

par .000

I --

.00 par 2.12

- 2 I

0

- - .00 par 61.0 .38

- 3 25 I

0

par 41.9 3.3 83. .000

4 71 39 463 par 4.82 5.1 5.4 4.55 .00

5 6 76 05 6 0 -- - - - - .00 par

78.0 .44 2.3 102. 5.4 - 6

71 0 99 047 05 0

- - - -1.6 4.2 par

57.1 .32 80.8 5.3 .00

- 7 83 3

15 23 78

15 0

- - - - - -4.1 .00 par 72.0 .39 .34 97.0 5.3 2.4

- 8 41 I 5 05 94

52 72

0

- - - - - - ,_ .32 par

78.0 .43 2.3 I 02. ' 5.4 4.1 4.0 .00

- 9 51 9 52 026 05

6 90 9''

0 "·

- - - - - - .. -.19 par 78.1 .44 2.3 102. 5.4 4.2 4.l .44

.00

- 10 01 0 77 077 05

8 09 48 8

0

- - - - - - ., par

69.4 .42 1.4 90.8 5.4 1.0

2.6 1.3 .96 .99 .00

- 11 66 3 05 71 01

03 27 23

5 4 0

Page 136: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

Lampiran 6.6

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR Default model 11 Saturated model 15 Independence model 5

RMR,GFI

Model RMR Default model .000 Saturated model .000 Independence model 2.080

Baseline Comparisons

Model NFI

Delta] Default model .996 Saturated model 1.000 Independence model .000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO Default model .400 Saturated model .000 Independence model 1.000

NCP

Model NCP Default model .000 Saturated model .000 Independence model 613.586

CMIN DF 2.794 4

.000 0 623.586 10

GFI AGFI PGFI .982 .932 .262

1.000 .430 .146 .287

RFI IFI TLI rho I Delta2 rho2 .989 1.002 1.005

1.000 .000 .000 .000

PNFI PCFI .398 .400 .000 .000 .000 .000

1090 HI 90 .000 6.583 .000 .000

535.427 699.147

CFI

1.000 1.000 .000

Page 137: l(7wwii:dge, Integrity - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26720/1/ACHMAD RIDHO-FEB.pdf · terbesar di Indonesia juga masuk ke dalam sektor

FMIN

Model FMIN FO Default model .047 .000 Saturated model .000 .000 Independence model 10.569 10.400

RMSEA

L090 .000 .000

9.075

rEHPUST AKAAN UT AMA l UtN SY AH ID JAKARTA I

~~~~~-~

HI9 0 2 )0 ·o

.11

.0(

11.85

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE r-=--,,--,-~-c--;~~-t-~~.,--~-c-~~--:-:-::c--~~--::-~

Default model .000 .000 .167 .6.59 Independence model 1.020 .953 1.089 .000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC Default model 24.794 27.285 47.832 58.832 Saturated model 30.000 33.396 61.415 76.415 Independence model 633.586 634.718 644.058 649.058

ECVI

Model ECVI to 90 HI 90 MECVJ ·-

Default model .420 .441 .552 .462 Saturated model .508 .508 .508 .566 Independence model 10.739 9.414 12.189 10.758

HOELTER

Model HOELTER HOELTER

.05 .01 Default model 201 281 Independence model 2 3