l3. perhitungan instalasi listrik

36
Perhitungan Instalasi Listrik Domestik Membaca dan Menginterpretasikan Gambar dan Rangkaian Listrik

Upload: saharudin

Post on 19-Jul-2015

264 views

Category:

Entertainment & Humor


42 download

TRANSCRIPT

Page 1: L3. perhitungan instalasi listrik

Perhitungan Instalasi ListrikDomestik

Membaca dan MenginterpretasikanGambar dan Rangkaian Listrik

Page 2: L3. perhitungan instalasi listrik

Summary

• Ketentuan

• Instalasi Penerangan

• Instalasi Daya

• Single Line Diagram & Pembagian Daya

• Contoh

2

Page 3: L3. perhitungan instalasi listrik

A. Ketentuan

1. Safety ( Keamanan)

2. Reliability ( Keandalan)

3. Accessibility (Kemudahan)

4. Availibility (Ketersediaan)

5. Impact of Environment (pengaruhlingkungan)

6. Economic (Ekonomi)

7. Esthetic (Keindahan)

3

Page 4: L3. perhitungan instalasi listrik

B. Instalasi Penerangan

4

Page 5: L3. perhitungan instalasi listrik

B. Instalasi Penerangan

Sistem pencahayaan di ruangan, termasuk di tempat kerja dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:

5

Page 6: L3. perhitungan instalasi listrik

B. 1. Sistem Pencahayaan Langsung (direct lighting)

Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan secara langsung ke benda yang perlu diterangi. Sistm ini dinilai paling efektif dalam mengatur pencahayaan, tetapi ada kelemahannya karena dapat menimbulkan bahaya serta kesilauan yang mengganggu, baik karena penyinaran langsung maupun karena pantulan cahaya. Untuk efek yang optimal, disarankan langi-langit, dinding serta benda yang ada didalam ruangan perlu diberi warna cerah agar tampak menyegarkan

6

Page 7: L3. perhitungan instalasi listrik

B.2. Pencahayaan Semi Langsung (semi direct lighting)

Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkanlangsung pada benda yang perlu diterangi, sedangkan sisanya dipantulkan ke langit-langitdan dinding. Dengan sistem ini kelemahansistem pencahayaan langsung dapat dikurangi. Diketahui bahwa langit-langit dan dinding yang diplester putih memiliki effiesiean pemantulan90%, sedangkan apabila dicat putih effisienpemantulan antara 5-90

7

Page 8: L3. perhitungan instalasi listrik

B.3. Sistem Pencahayaan Difus(general diffus lighting)

Pada sistem ini setengah cahaya 40-60% diarahkan pada benda yang perlu disinari, sedangka sisanya dipantulkan ke langit-langitdan dinding. Dalam pencahayaan sistem initermasuk sistem direct-indirect yaknimemancarkan setengah cahaya ke bawah dansisanya keatas. Pada sistem ini masalahbayangan dan kesilauan masih ditemui.

8

Page 9: L3. perhitungan instalasi listrik

B.4. Sistem Pencahayaan Semi Tidak Langsung (semi indirect lighting)

Pada sistem ini 60-90% cahaya diarahkan ke langit-langit dan dinding bagian atas, sedangkan sisanya diarahkan ke bagian bawah. Untuk hasil yang optimal disarankan langit-langit perlu diberikan perhatian serta dirawat dengan baik. Pada sistem ini masalah bayangan praktis tidak ada serta kesilauan dapat dikurangi.

9

Page 10: L3. perhitungan instalasi listrik

B.5. Sistem Pencahayaan TidakLangsung (indirect lighting)

Pada sistem ini 90-100% cahaya diarahkan kelangit-langit dan dinding bagian atas kemudiandipantulkan untuk menerangi seluruh ruangan. Agar seluruh langit-langit dapat menjadi sumbercahaya, perlu diberikan perhatian danpemeliharaan yang baik. Keuntungan sistem iniadalah tidak menimbulkan bayangan dankesilauan sedangkan kerugiannya mengurangieffisien cahaya total yang jatuh pada permukaankerja.

10

Page 11: L3. perhitungan instalasi listrik

11

Page 12: L3. perhitungan instalasi listrik

12

Page 13: L3. perhitungan instalasi listrik

13

Page 14: L3. perhitungan instalasi listrik

Cara Menghitung Kebutuhan Lampu

Menurut SNI, daya pencahayaan maksimum- ruang kantor/ industri 15 watt/ m2- rumah 10 watt/m2.- toko 20-40 watt/m2- hotel 10-30 watt/m2- sekolah 15-30 watt/m2- rumah sakit 10-30 watt/m2

Coba terapkan perhitungan ini pada setiap ruang di rumah, kemudian jumlahkan dandirata-rata. Misalnya, rumah anda berukuran 36 m2, maka jumlah daya untuk lampuharus di bawah 360 watt. Jika jumlahnya berlebih, sebaiknya kurangi titik lampu ataugunakan jenis lampu hemat energi.

SNI 03-6575-2001

14

Page 15: L3. perhitungan instalasi listrik

15

Page 16: L3. perhitungan instalasi listrik

Contoh soal

Ruangan kantor berukuran 20 x 10 x 3 m direncanakan memakai TL Philip 4 x 36 watt dengan penerangan E = 300 lux. Hitung, jumlahlampu dan daya listrik yang dibutuhkan.

16

Data Sheet

Page 17: L3. perhitungan instalasi listrik

Untuk 1 bh TL 36 watt, jumlah lumen = 2500 lumen. Untuk 4 buah lampu TL 36 watt, jumlahlumen = 4 x 2500 = 10.000 lumen.

Dipilih CU 60 % dan LLF 0,8

17

N =300𝑥200

10000𝑥0.6𝑥0.8= 12.5 13 Titik

Page 18: L3. perhitungan instalasi listrik

Check Standard

Kantor = 15 watt/m2

𝑥 =13𝑥4𝑥36

20𝑥10= 9.36 𝑤𝑎𝑡𝑡/𝑚2

18

Page 19: L3. perhitungan instalasi listrik

Pembagian group

Max = 12 titik 2 Group

Perhitungan Daya

Group I = 7 Titik ( daya = 7x4x(36+10) = 1.288 watt )

Group II = 6 Titik ( daya = 6x4x(36+10) = 1.104 watt )

Totol daya lampu = 2.392 watt

19

Page 20: L3. perhitungan instalasi listrik

C. Instalasi Daya

Untuk menentukan instalasi daya, dapatdilakukan pendekatan sebagai berikut;

1. Berdasarkan beban yang akan terpasang. Contoh : motor listrik, Mesin Las, dll

2. Diperhitungkan 20 % dari daya penerangandengan pendekatan 1 titik @ 100 watt untukrumah tinggal.

20

Page 21: L3. perhitungan instalasi listrik

Contoh soal

Lanjutan soal

Daya penerangan = 2.392 watt

Titik stop kontak = 20 % x 2.392 watt= 478.4 watt 5 titik

Totol daya = 500 watt

Pembagian Group;Group 1 = 2 titik ( daya = 2 x 100 watt = 200 watt)Group 2 = 3 Titik ( daya = 3 x 100 watt = 300 watt)

21

Page 22: L3. perhitungan instalasi listrik

D. Single Line Diagram & PembagianDaya

• Untuk SLD akan berisi pembagian group danpembatas yang digunakan

• Pembagian daya berdasarkan pembagiangroup

• Untuk menentukan ukuran kabel digunakan125 % kapasitas maksimum

22

Page 23: L3. perhitungan instalasi listrik

Pembatas ( Pengaman )

Page 24: L3. perhitungan instalasi listrik

Ukuran Kabel

24

Page 25: L3. perhitungan instalasi listrik

• Contoh soal

25

Penerangan Daya

Total Daya (watt)

Jumlah titik (unit)

Daya Satuan (watt)

Daya Total (watt)

Jumlah titik (unit)

Daya Satuan (watt)

Daya Total (watt)

Group 1 7 184 1,288 2 100 200 1,488

Group 2 6 184 1,104 3 100 300 1,404

Total Daya 2,892

Page 26: L3. perhitungan instalasi listrik

• Menentukan pembatas

• Group 1

Total daya = 1.488 watt

𝐼 =1.488

220 𝑥 0.8= 8.45 𝐴 → 10 𝐴

KHA = 125 % x 8.45 A = 10.56 A NYM 3 x 1.5 mm

• Group 2

Total daya = 1.404 watt

𝐼 =1.404

220 𝑥 0.8= 7.97 𝐴 → 8 𝐴

KHA = 125 % x 7.97 A = 9.97 A NYM 3 x 1.5 mm

• Pembatas utama

Total Daya = 2.892 watt

𝐼 =2.892

220 𝑥 0.8= 16.43 𝐴 → 20 𝐴

KHA = 125 % x 16.43 A = 20.53 A NYM 3 x 2.5 mm

26

Page 27: L3. perhitungan instalasi listrik

27

10 A

20 A

8 A

NYM 3 x 1.5 mm

NYM 3 x 1.5 mm

NYM 3 x 2.5 mm

Penerangan Daya

Total Daya

(watt)

Jumlah titik (unit)

DayaSatuan(watt)

Daya Total (watt)

Jumlah titik (unit)

Daya Satuan (watt)

Daya Total (watt)

Group 1 7 184 1,288 2 100 200 1,488

Group 2 6 184 1,104 3 100 300 1,404

Total Daya 2,892

Page 29: L3. perhitungan instalasi listrik

F. LATIHAN 3

29

Page 30: L3. perhitungan instalasi listrik

Latihan Soal ( Asrama MHS)

Page 31: L3. perhitungan instalasi listrik
Page 32: L3. perhitungan instalasi listrik
Page 33: L3. perhitungan instalasi listrik
Page 34: L3. perhitungan instalasi listrik
Page 35: L3. perhitungan instalasi listrik
Page 36: L3. perhitungan instalasi listrik

THE END

Any Question ?

36