kwu 11 seni menjual
DESCRIPTION
keuTRANSCRIPT
SENI MENJUAL
Dwi Retno Andriani, SP., MPLab of Agribusiness Analysis and Management, Faculty of Agriculture, Universitas BrawijayaEmail: [email protected]
URAIAN MATERI BELAJAR:
A. Seni Menjual dan Teknik Promosi
B. Sistem penjualan
A. PENDAHULUAN
Modul ini menjelaskan bagaimana perusahaan melakukan
pencatatan transaksi secara kronologis berdasarkan urutan waktu
kejadiannya dengan menunjukkan rekening yang harus didebet dan
dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing sebelum dicatat
dalam buku besar.Jurnal dan rekening-rekening buku besar
mempunyai peranan yang tidak dapat dipisahkan didalam
mencatat transaksi-transaksi perusahaan. Jurnal mencatat
pengaruh dari tiap-tiap transaksi perusahaan terhadap persamaan
akuntansi secara kronologis, sedangkan rekening-rekening buku
besar mengelompokkan dan meringkas pengaruh transksi-transaksi
terhadap aktiva, utang, modal, pendapatan dan biaya Dengan
demikian jurnal tidaklah menggantikan kedudukan buku besar.
Jurnal merupakan buku pertama yang digunakan untuk mencatat
transaksi pada saat transaksi terjadi.
B. KEGIATAN BELAJAR
TUJUAN KEGIATAN BELAJAR :
Setelah mempelajari bagian ini, Saudara diharapkan dapat:
1. Mampu menjelaskan manfaat teknik menjual dan promosi
2. Mampu menerapkan teknik menjual dan teknik promosi
dengan baik
MODUL
SELF-PROPAG
ATING
ENTREPREN
EURIAL ED
UCATIO
N D
EVELOPM
ENT
(SPEED)
11
Kewirausahaan 2012Brawijaya University
URAIAN MATERI BELAJAR
A. SENI MENJUAL DAN TEKNIK PROMOSI
Pengetahuan menjual dapat dikatakan sebagai ilmu, karena mendidik kita
secara teoritis dan melaksanakannya dalam praktek. Jadi, antara teori dan praktek
merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan, sebab praktek tanpa teori akan
menemui berbagai kesulitan, dan bahkan mungkin akan gagal. Demikian pula teori
tanpa praktek tak akan ada manfaatnya. Sebenarnya definisi penjualan itu cukup
luas, beberapa ahli menyebutnya sebagai ilmu dan beberapa yang lain
menyebutnya sebagai seni. Pada pokoknya, istilah ilmu menjual dapat diartikan
sebagai berikut :
“Ilmu menjual adalah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan
oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau jasa
yang ditawarkan” Dalam melakukan penujualannya, penjual dituntut untuk
memiliki bakat seni serta keahlian untuk mempengaruhi orang lain.
Para ahli dalam memberi batasan kecakapan dan keterampilan menjual itu
berbeda-beda.
a. J. S Konox memberikan batasan ilmu menjual sebagai berikut :
Ilmu menjual adalah suatu kemampuan atau kecakapan untuk mempengaruhi
orang, supaya mereka mau membeli barang-barang yang kita tawarkan
dengan cara saling menguntungkan. Walaupun sebelumnya tak terpikirkan
oleh calon pembeli untukk membeli barang itu, tetapi akhirnya tertarik untuk
membelinya.
b. Kho Hwat Yoe, pengarang dan guru pengetahuan menjual, memberi batasan
sebagai berikut :
Ilmu menjual adalah suatu seni dalam dagang dan hidup untuk mempegaruhi
orang-orang supaya berpikir, merasakan dan melakukan kehendak kita.
Sehingga mereka mendapatkan keuntungan bila memiliki atau membeli barang
yang kita tawarkan.Berbagai batasan yang dikemukakan olleh para ahli
tersebut, merupakan bahan perbandingan bagi kita untuk lebih mendalami
pengetahuan menjual supaya memperoleh suatu studi perbandingan secara
luas.
1. Manfaat Ilmu Menjual
Page 2 of 9
Kewirausahaan 2012Brawijaya University
Menjual adalah suatu masalah perorangan yang sifanya kreatif. Pekerjaan
menjual, memerlukan keahlian yang tak mungkin diganti dengan mesin.
Dengan memiliki ilmu menjual, penjual dapat melakukan tugas lebih lancar
dengan langganan-langganannya. Jadi, manfaat ilmu menjual antara lain :
a. Membantu penjual dalam melakukan kegiatan dagang.
b. Membantu penjual dalam mengatasi segala macam rintangan yang timbul,
c. Membantu penjual dalam mengatasi persaingan baik dalam negeri maupun
luar negeri, dan
d. Memajukan perdagangan.
2. Ruang Lingkup Kegiatan Penjualan
a. Hukum Penjualan
Telah kita ketahui bahwa ilmu menjual adalah seni hidup. Jadi, dalam
artinya tersirat makna bahwa setiap penukaran sesuatu kepada orang lain
dapat disebut jual beli. Untuk ini, maka kita perlu memperhatikan hukum
penjualan yang prosesnya seperti dibawh ini :
1. Tiap-tiap orang adalah penjual,
2. Jual beli adalah pertukaran antara dua jenis benda, pikiran, tenaga, jasa,
kepandaian, cita-cita dan sebagainya.
3. Orang mau membeli sesuatu barang sebab berpendapat, bahwa barang
yang akan dimilikinya itu lebih berharga daripada uang yang akan
dikeluarkannya.
b. Alasan-alasan Penjualan
Yang dimasud alasan penjualan adalah faktor-faktor yang dapat
dikemukakan oleh penjual kepada calon pembeli mengenai barang-barang
yang akan dijual. Misalnya, mengenai mutunya, manfaatnya, nilai
ekonominya, dan sebagainya.
Setiap perbuatan yang menunjukkan hal-hal yang menyenangkan calon
pembeli itu disebut alas an-alasan penjualan. Misalnya, penjual mengatakan
bahwa sarung ini tidak luntur. Setelah calon pembeli mendengar, menjadi
sadar akan nilai dan keuntungan yang mungkin nanti diperolehnya bila
membeli barang tersebut. Jika alasan penjual itu dapat sesuai dengan barang
yang terjual, maka tentu calon pembeli dapat menjadi langganan kita.
c. Teknik-tekni Penjualan
Page 3 of 9
Kewirausahaan 2012Brawijaya University
Untuk meyakinkan langganan atau calon pembeli supaya mau
membeli, tidak dapat dipisahkan dari cara menawarkan. Dalam usaha
meyakinkan pembeli, penjual harus berusaha memperkecil kekurangan-
kekurangan yang terdapat pada barang dagangannya. Sebaliknya
tunjukkanlah sikap kelebihan yang terdapat dalam barangnya, tetapi jangan
lupa semua keterangan tersebut harus dapat dibuktikan.
Dalam proses penjualan, saat-saat klimaks adalah pada saat pembeli
akan mengambil keputusan untuk membeli. Kemudian baru hal-hal yang
menyangkut harga, penyerahan dan berakhirlah suatu proses penjualan.
d. Dasar-dasar dalam Penjualan
Yang menjadi dasar penjualan sebagai berikut :
1) Pengetahuan akan diri sendiri
Maksudnya, seorang penjual sebelum mengenal langganan-langganannya
harus lebih dahulu mengenal dirinya sendiri.
2) Pengetahuan tentang barang yang akan dijual
Seorang penjual harus mengenal barang dan jasa yang dijualnyadilihat
dari segi kepentingan calon pembeli.
3) Pengetahuan tentang langanan-langanan atau calon pembeli.
Hal yang paling penting sekali ialah kita harus mengetahui siapakah calon
pembeli kita dari golongan apakah, bagaimana sifatnya, tabiatnya dan
sebagainya.
Di jaman modern ini diperlukan keahlian dan keterampilan dari seorang
penjual sebagai perantara antara produsen dan konsumen. Dengan demikian,
menjual bukan hanya sekedar tugas sampingan saja, melainkan menjual
adalah suatu pekerjaan yang menghasilkan dan sebvagai karier hidup. Fungsi
tenaga penjual adalah melakukan penjualan dengan bertemu muka (face to
face selling), di mana seorang penjual dari sebuah perusahaan langsung
menemui konsumen untuik menawarkan produknya. Penjualan dengan
bertemu muka merupakan salah satu diantara sekian banyak fungsi penting
tenaga penjualan.
B. SISTEM PENJUALAN
Penjualan adalah suatu proses kegiatan penyerahan barang atau jasa
berdasarkan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang terkait
dalamkegiatan itu. Orang yang menyerahkan barang atau jasa disebut penjual.
Setelah penyerahan barang itu, maka penjual akan menerima sejumlah uang
Page 4 of 9
Kewirausahaan 2012Brawijaya University
(sesuai harga) dari pembeli yang membeli barang atau jasa tersebut.
Bentuk penyerahan barang atau jasa tersebut dapat dilakukan sepenuhnya
dengan cara pemindahan fisik atau hanya pemindahan hak saja. Sebenaarnya
suatu penjualan sangat berkaitan erat dengan pengetahuan ilmu menjual. Yaitu
kegiatan dengan cara mempengaruhi orang-orang at agar mau membeli barang
atau jasa yang ditawarkan, sehingga terjadi suatu kesepakatan jual beli yang
diakhiri dengan kepuasan antara penjual dan pembeli.
Untuk terjadinya suatu penjualan, seorang penjual harus mengemukakan
beberapa hal mengenai barang, antara lain :
1. penjelasan mengenai harga yang memadai untuk pemilihan barang yang
ditawarkan.
2. faedah atau kegunaan barang.
3. kekhususan atau keistimewaan barang
4. keuntungan tertentu yang mungkin timbul dan diperoleh pembeli dari
pemilihan barang itu.
Hal-hal diatas merupakan rangkaian kegiatan dalam penjualan yang
berkaitan satu sama lain, dan diperlukan dalam rangka mengusahakan kepuasan
pembeli. Sehingga penjualan yang dilakukan itu dapat memberikan kepuasan
maksimal secara timbal balik antara penjual dan pembeli. Berbagai bagian yang
mengadakan kegiatan untuk mendukung tujuan penjualan disebut system
penjualan.
Satu hal yang perlu diingat, bahwa kepuasan pembeli biasanya berdampak
positif bagi penjual. Dampak positif tersebut ialah tumbuhnya rasa kepercayaan
dari pembeli kepada penjual. Sehingga daripadanya penjual dapat mengharapkan
kesinambungan atau kontinuitas penjualnya.
Antara pengusaha yang satu dengan pengusaha yang lainnya sering
terdapat perbedaan dalam sistem atau cara penjualannya. Adapun sistem-sistem
penjualan ysang dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Penjualan langsung
Penjualan langsung merupakan cara penjualan di mana penjual langsung
berhubungan, berhadapan atau bertatap muka dengan calon pembeli atau
langganannya.
Disini pembeli dapat langsung mengemukakan keinginannya bahkan
sering terjadi tawar-menawar untuk mencapai kesesuaian. Penjual sebagai alat
penghubung bagi perusahaan dan sebagai wakil perusahaan dalam menghadapi
Page 5 of 9
Kewirausahaan 2012Brawijaya University
pembeli dapat membantu pembeli untuk menetukan pilihannya. Tetapi sering
terjadi bahwa penjual justru mempengaruhi pembeli dalam proses
pembeliannya. Penjualanlangsung ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
penjualan melalui toko dan penjualan diluar toko.
1) Penjualan Melalui toko
Penjualan melalui toko ini sering dilakukan untuk penjualan eceran. Namun,
tidak berarti bahwa penjualan eceran itu selalu dilakukan melalui toko.
Penjualan partai besar dapat dilakukan oleh penjual yang memiliki toko.
Dalam penjualan ini, pembeli harus datang ke toko untuk mendapatkan
kebutuhannya. Jadi, transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan
pembeli itu tetjadi di toko. Semua contoh barang yang ditawarkan oleh
penjual ditempatkan di toko
2) Penjuaklan di luar toko
Penjualan diluar toko dapat dilakukan oleh salesman dari sebuah
perusahaan. Oleh para pedagang kaki lima, ataupun oleh para penjaja
keliling yang menawarkan barangnya ke rumah-rumah konsumen. Cara
seprti ini tidak hanya dilakukan oleh para pengecer atau pengusaha kecil
saja, melainkan pengusaha besar juga sering melakukannya.
b. Penjualan Tidak langsung.
Di muka telah dibahas tentang pengertian menjual beserta definisinya,
dimana penjualan itu terjadi dengan bertemu muka. Namun dalam prakteknya,
terdapat variasi ”menjual” yang dilakukan oleh para penjual, yaitu tidak
menggunakan individu atau tenaga-tenaga penjualan.
Adapun factor-faktor atau masalah-masalah yang dapat mempengaruhi
terjadinya penjualan tidak langsung adalah :
1) Jarak antara lokasi penjual dengan pembeli cukup jauh.
2) Respons masyarakat terhadap sebuah iklan atau katalog
3) Biaya penggunaan salesman cukup besar bagi perusahaan
4) Biaya pemesanan langsung cukup besar bagi pembeli, dan
5) Terbatasnya waktu yang dimiliki oleh pembeli ataupun penjual
Karena penjual atau produsen tidak berhadapan muka secara langsung
dengan calon pembeli atau langganannya, maka transaksi jual-beli itu dapat
dilakukan melalui surat, telepon, atau cara khusus lainnya, seperti mesin
penjualan otomatis.
Page 6 of 9
Kewirausahaan 2012Brawijaya University
Contoh penjualan secara tidak langsung sebagai berikut :
1) Penjualan melalui Surat atau Pos Praktek penjualan melalui pos sering terjadi
bilamana :
a) Konsumen tertarik dan membeli barang-barang seperti yang terdapat
dalam sebuah iklan atau katalog.
b) konsumen mengisi formulir pesanan yang diterima secara langsung dari
penjual
c) langganan mengirim pesanan kepada penjual melalui pos.
Biasanya dalam katalog tercantum jenis produk yang ditawarkan
beserta harganya secara lengkap. Katalog ini dapat berbentuk buku kecil,
folder, atau daftar yang dimuat dalam surat kabar. Misalnya, sering ditemui
adanya toko buku yang mengiklankan buku-buku yang ditawarkan beserta
harganya. Disitu dinyatakan bahwa pembeli yang berminat dapat
mengirimkan sejumlah uang beserta ongkos kirimnya.
Dalam praktek dijumpai pula apra penyalur atau toko-toko yang
mengirimkan pesanan kepada produsen melalui pos. pada umumnya, cara
seperti ini hanya dilakukan jika pembeli bertempat tinggal jauh dari toko
atau di luar kota.
2) Penjualan Melalui TeleponKadang-kadang pembeli menginginkan agar pesanannya cepat sampai
atau cepat diterima oleh penjual. Untuk maksud tersebut dapatlah dilakukan
dengan menggunakan telepon. Baik untuk luar kota ataupun dalam kota,
cara tersebut mudah dilakukan. Dalam penjualan melalui telepon ini,
biasanya penjual lebih mengutamakan langganan atau pembeli yang sudah
biasanya atau sudah mengenal produk yang dipesan atau sudah menjadi
langganan.
3) Penjualan dengan Menggunakan Mesin Otomatis
Ini dapat dilakukan untuk jenis produk yang relatif kecil bentuknya dan
nilai perunitnya rendah, seperti permen. Dengan memasukkan koin atau
uang logam ke dalam mesin, pembeli akan mendapatkan barang tersebut
setelah menekan tombol. Karena bentuk mesin ini kebanyakan kecil atau
tidak terlalu besar, maka pengorganisasianya sering dilakukan di dalam toko.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga keamanan, disamping penjual sendiri
dapat mengawasinya. Penjual yang menggunakan otomatis memandang
bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk mengoperasikan lebih mudah
daripada tenaga penjualan.
Page 7 of 9
Kewirausahaan 2012Brawijaya University
REFERENSI
Bygrave, William D.1994. The Portable MBA in Entrepreneurship.John Willey & Sons, Inc. New York
Carol, Kinsey Goman,1999. Kreativitas Dalam Bisnis. Binarupa Aksara, Jakarta.
Drucker, Peter F.1996. Inovasi dan Kewirausahaan. Erlangga. Jakarta
Danuhadimedjo, R. Djatmiko.1998.Kewiraswastaan dan Pembangunan. Alfabeta. Bandung
GeoffreyG,.Meredith, et all.2000. Kewirausahaan. Teori dan Praktek. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta
Hakim, rusman. 1998. Dengan Wirausaha Menepis Krisis (Konsep Membangun Masyarakat Intrepreneur Indonesia). PT Elex media Komputindo Gramedia.Jakarta.
Harefa, Andreas. Inovasi Kewirausahaan (kecerdasan Emosi Wirausaha). http://www.ekafood.com
Hisrich, Robert.D., Peter M.P. 1995. Entrepreneurship. Irwin Chichago.
Soemanto, Wasty.1984. Pendidikan Wirausaha (Sekuncup Ide Profesional). Bina aksara. Malang
Tedjasutisna, Ating.2004. Memahami Kewirausahaan. Amico. Bandung.
Wijandi, Soesarsono.1998.Pengantar Kewiraswastaan. Sinar Baru Bandung.
Zimmerer, Thomas W., Norman Scarborough.1996. Entrepreneurship The New Venture Formation. Prentice- Hall International, Inc
PROPAGASI
1. TUJUAN TUGAS :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang tenik menjual dan promosi2. Memahami kegunaan menerapkan teknik menjual dan promosi dalam usaha3. Mampu menerapkan teknik menjual dan promosi dalam sebuah usaha
2. URAIAN TUGAS :
a. Obyek garapan : Teknik menjual
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :
1. Melengkapi materi pada setiap kegiatan berlajar pada Modul 11 dengan bahan referensi dari sumber lain
2. Menyelesaikan semua soal latihan dan tugas yang terdapat pada Modul 11
Page 8 of 9
Kewirausahaan 2012Brawijaya University
c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan
1. Bentuk kelompok kecil dengan anggota 5 orang Mahasiswa dari kelas yang sama.
2. Diskusikan jawaban setiap soal latihan yang terdapat pada Modul 11 di luar jadwal pembelajaran (di luar kelas).
3. Setiap induvidu wajib membuat ringkasan materi sesuai topik modul 11 4. Setiap kelompok mempersiapkan materi modul 11 untuk di presentasikan
dengan sumber referensi selain dari modul sebelum kelas berlangsung.5. Jadwal presentasi sesuai dengan jadwal materi pada RKPS 6. Kumpulkan jawaban latihan soal yang individu untuk kegiatan 1 pada
minggu berikutnya setelah pembahasan modul berakhir berakhir.7. Pendalaman materi akan diberikan pada saat praktikum/tutorial
d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/dikerjakan
1. Jawaban latihan soal (hard copy) sebelum maupun sesudah diskusi kelas 2. Penyajian presentasi dalam kelas dalam format power point3. Outline pada tugas Project Based Learning.
3. KRITERIA PENILAIAN :
a. Kelengkapan dan kebenaran jawaban
b. Kreativitas tampilan power point (hanya menyajikan pointers)
c. Kejelasan logika yang dipresentasikan
b. Kemampuan menjawab pertanyaan/sanggahan atau tanggapan dari audiences
c. Penilaian aspek kognitif & afektif dari mahasiswa bukan kelompok penyaji
didasarkan pada partisipasi aktif dalam memberikan tanggapan, kritik dan
pertanyaan).
Page 9 of 9