kusta ppt

22
OM SWASTYASTU

Upload: hiraagustini

Post on 09-Nov-2015

68 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

kusta

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

OM SWASTYASTUKonsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan KustaPengkajianIdentitasMengkaji identitas pasien yang meliputi nama, usia, jenis kelamin, status pernikahan, agama, dan pekerjaan alamat.

Keluhan UtamaBiasanya Px dengan penyakit kusta mengeluh ada bercak-bercah merah pada kulit di tangan, kaki, atau diseluruh badan dan wajah kadang disertai dengan tangan (jari-jari) dan kaki kaku dan bengkak kadang-kadang disertai nyeri atau mati rasa, kadang juga disertai suhu tubuh meningkat.

Riwayat Kesehatan

Riwayat Kesehatan Sekarang Adanya keluhan kaku pada jari-jari tangan dan kaki, nyeri pada pergelangantangan, tangan dan kaki bengkak disertai dengan suhu tubuh meningkat. Ada juga Px kusta dengan ulkus yang sudah membesar dan dalam baru. Biasanya klien dengan penyakit kusta tidak dapat mengeluarkan keringat dan mati rasa.

Riwayat Kesehatan Terdahulu Biasanya pada Px kusta sudah menjalankan pengobatan tetapi berhenti dengan sendirinya maka dari banyak penderita kusta yang mengalami pengobatan ulang.

Riwayat Kesehatan Keluarga Kusta merupakan penyakit menular maka dari itu kemungkinan ada anggota keluarga yang mengalami penyakit yang sama dengan penderita.

Pengkajian 11 Pola Gordon:

Pola Persepsi KesehatanBiasanya Px dengan kusta dengan pendidikan yang rendah jadi terjadi kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita oleh Px, Px tidak tahu tentang cara hidup dan pengetahuan perawatan dini.

Pola nutrisi dan metabolic Pada umumnya Kx dengan kusta (MH) tidak mengalami gangguan kebutuhan nutrisi dan metabolisme.

Pola eliminasi Pada pola ini biasanya tidak terjadi perubahan karena biasanya Kx dapat Eliminasi Alvi dan urin secara normal seperti sehari-harinya.Pola latihan /aktivitas Pada umumnya Kx dengan kusta megalamiperubaha pada pola altivitas dan latihan karena Kx mengalami kaku dan bengkak pada kaki dan tangannya. Kadang-kadang ada Kx sampai terjadi ulks dan metilasi.

Pola istirahat tidur Pasien Kx dengan kusta (MH) biasanya tidak mengalami gangguandalam instirahat dan tidur namun kadang-kadang ada rasa nyeri dan kaku pada jari-jari tangan dan kaki, kadang-kadang Kxapabila pada waktu sore atau malam hari Kx panas sampai menggigil dan istarahat dan tidurnya jadi terganggu.

Pola persepsi kognitif Pada umumnya penderita kusta mengalami gangguan disalah satu sensorinya seperti peraba . Pasien tidak merasa adanya rangsangan apabila bercak tersebut diberikan rangsangan.Pada kognitifnya pasien kusta merasa tidak berguna lagi dan merasa terkucilkan serta merasa tidak diterima oleh masyarakat dan keluarganya.

Pola persepsi diri Adanya kecemasan, menyangkal, perasaan tidak berdaya dan tidak punya harapan sehingga terjadi perubahan mekanisme dapat perubahan dini yang terpenting.

Pola Koping dan toleransi stress Adanya ketidakefektifan dalam mengatasi masalah individu dan keluarga. Biasanya Kx dengan kusta tingkat stersnya tinggi (cemas).

Pola peran hubungan Terjadi gangguan yang sangat menganggu hubungan interpersonal karena kusta (MH) di kenal sebagai penyakit yang menular atau ada juga yang menyebut dengan penyakit kutukan.

Pola reproduksi seksual Pada umumnya Kx terjadi penurunan disfungsi sexual atau kadang-kadang tidak terjadi gangguan pada pola lain.

Pola keyakinan Pada umumnya terjadi distress spiritual pada penderita namun kadang-kadang ada penderita yang lebih takun dalam beribadah setelah mendapatkan penyakit kusta.DiagnosaKerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyebaran penyakit.Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi.Cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit yang dideritanya.Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan proses inflamasi jaringan.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot, kaku.

IntervensiDiagnosa : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyebaran, ulkus akibat M. Leprae.

Tujuan : Menunjukkan tingkah laku atau tehnik mencegah kerusakan kulit atau menigkatkan penyembuhan.

Kriteria Hasil : Mencapai kesembuhan lukaMenunjukkan penyembuhan pada lesiTidak terjadi komplikasi dan proses penyebaran tidak terlalu banyak

Intervensi dan Rasional :Gunakan tehnik aseptik dalam perawatan lukaR: Mencegah luka dari perlukaan mekanis dan kontaminasi.Kaji kulit tiap hari dan warnanya turgor sirkulasi dan sensoriR: Menentukan garis dasar bila ada terdapat perubahan dan dapat melakukan intervensi yang tepat.Instruksikan untuk melaksanakan hygiene kulit dan melakukan masase dengan lotion / krimR: Mempertahankan kebersihan kulit dan menurunkan resiko trauma dermal kulit yang kering dan rapuh massase. Meningkatkan sirkulasi kulit dan meningkatkan kenyamanan.Tingkatkan masukan protein dan karbohidratR: Mempertahankan keseimbangan nitrogen positif.Pertahankan sprei bersih atau ganti sprei dengan kebutuhan kering dan tidak berkerutR: Freksi kulit disebabkan oleh kain yang berkerut dan basah yang menyebabkan iritasi dan potensial terhadap infeksi.Kolaborasi dengan tim medis lainnyaR: Melaksanakan fungsi interdependent.Diagnosa : Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi dari M. leprae.

Tujuan : 2 x 24 jam suhu tubuh kembali normal.

Kriteria Hasil : Suhu 36,5 37,5 oCNadi 60 100 x / mPalpasi kulit hangatMukosa bibir lembab

Intervensi dan Rasional :Jelaskan pada Kx tentang sebab dan akibat terjadinya panasR: Kx mengarti dan dapat kooperatif.Beri kompres basah pada ketiak dan lipatan pahaR: Pemindahan panas secara konduksi.Beri pakaian yang tipis dan menyerap keringatR: Pemindahan panas secara ovaporasi.Lakukan observasi tanda-tanda vital tiap 6 jam (suhu, nadi, respivasi, mukosa bibir dan akral)R: Deteksi dini adanya perubahan.Jaga sirkulasi ruanganR: Pemindahan panas secara radiasi.Lakukan kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian antipiuretikR: Antipiuretik dapat menurunkan panas.Diagnosa : Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang diderita.

Tujuan : Setelah dilakukan penjelasan Kx dapat mengerti dan cemas berkurang

Kriteria Hasil : Kx mau bekerja sama dengan tim medis dalam tindakan keperawatan, dan Kx dapat mengungkapkan ketenangannya, tidak gelisah dan expresi wajah tenangIntervensi dan Rasional :Ketahui persepsi Kx terhadap penyakitnyaR: Setiap orang memiliki pengetahuan yang berbedaBerikan informasi mengenai penyebab penyakitnyaR: Informasi merupakan suatu komunikasi yang penting dalam hubungan transaksimal.Beri pengetahuan tentang enyakit kusta sesuai pendidikanR: Penanaman dapat memudahkan kerja sama dalam mempercepat proses penyembuhan.Bantu klien untuk mengidentifikasi reaksi yang timbulR: Melaksanakan hubungan perawat dan Kx dalam rangka memberikan bantuan.

Diagnosa : Gangguan rasa nyaman, nyeri berhubungan dengan proses inflamasi jaringan.

Tujuan : gangguan rasa nyaman nyeri dapat berkurang

Kriteria hasil :Klien mampu mengidentifiksi tentang nyeri yang dirasakannya.Klien mampu mengungkapkan tenteng perubahan kondisi pada dirinya.Klien mampu mendemonstrasikan yang dianjurkan oleh perawat untuk mengatur posisi senyaman mungkin dan mendemonstrasikan tekhnik distraksi dan relaksasi.proses inflamasi dapat berkurang dan nyeri berkurang, skala nyeri 2-3.Intervensi dan Rasional :Observasi lokasi, intensitas dan penjalaran nyeri R: Memberikan informasi untuk membantu dalam memberikan intervensi.Observasi tanda-tanda vitalR: Untuk mengetahui perkembangan atau keadaan pasienAjarkan melakukan tehnik distraksi dan relaksasiR: Dapat mengurangi rasa nyeriAnjurkan pasien mengatur posisi senyaman mungkinR: Posisi yang nyaman dapat menurunkan rasa nyerikolaborasi dengan TIM Medis untuk pemberian analgesik sesuai indikasiR: menghilangkan rasa nyeri

Diagnosa : Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot, kaku.

Tujuan : kelemahan fisik dapat teratasi dan aktivitas dapat dilakukan.

Kriteria hasil :Klien mampu mengidentifiksi tentang keadaan dirinya.Klien mampu mengungkapkan tenteng perubahan peran pada dirinya.Keluarga mampu mendemonstrasikan yang dianjurkan oleh perawat memberi dukungan dan bantuan latihan.Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari, Kekuatan otot penuh

Intervensi dan Rasional :Observasi TTVR: Untuk mengetahui keadaan umum klien.Pertahankan posisi tubuh yang nyamanR: meningkatkan posisi fungsional pada ekstremitasPerhatikan sirkulasi, gerakan, kepekaan pada kulitR: oedema dapat mempengaruhi sirkulasi pada ekstremitasLakukan latihan rentang gerak secara konsisten, diawali dengan pasif kemudian aktifR: mencegah secara progresif mengencangkan jaringan, meningkatkan pemeliharaan fungsi otot/ sendiAnjurkan keluarga/orang yang terdekat untuk memberi dukungan dan bantuan latihanR: menampilkan keluarga / oarng terdekat untuk aktif dalam perawatan pasien dan memberikan terapi lebih konstankolaborasi dengan TIM Medis dalam menjadwalkan pengobatan dan aktifitas perawatan untuk memberikan periode istirahatR: meningkatkan kekuatan dan toleransi pasien terhadap aktifitas

Implementasi Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal.Pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di susun pada tahap pencanaan. (Nasrul Effe)

EvaluasiEvaluasi yang dilaksanakan pada asuhan keperawatan pasien dengan AIDS mengacu pada tujuan yang telah dibuat yaitu :Menunjukkan penyembuhan pada lesiSuhu 36,5 37,5 oC, mukosa lembabPasien dapat mengungkapkan ketenangannya, tidak gelisah dan expresi wajah tenangnyeri berkurang, skala nyeri 2-3Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari, Kekuatan otot penuh

OM SANTIH SANTIH SANTIH OM