kurikulum program studi doktor pendidikan agama …
TRANSCRIPT
KURIKULUM PROGRAM STUDI DOKTOR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA
PASCASARJANA UIN MATARAM
2018/2019
TIM PENYUSUN :
Prof. Dr. H.Nashuddin, M.Pd
Prof. Dr. H. M. Taufik, M. Ag.
Prof. Dr. H. Mutawalli, M.Ag
Prof. Dr. Suprapto, M. Ag.
Dr. H. Jamaludin, M.A
Dr. Muhsinin, M.A.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala,
yang dengan rahmat dan karunia-Nya penyusunan Kurikulum
Berbasis KKNI untuk Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana UIN Mataram dapat diselesaikan. Terima kasih
disampaikan kepada seluruh civitas akademika, baik struktural,
fungsional, dosen, alumni, mahasiswa maupun karyawan dan semua
pihak atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan Kurikulum
Berbasis KKNI Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana UIN Mataram dapat diselesaikan.
Kurikulum Berbasis KKNI Program Studi Doktor Pendidikan
Agama Islam Pascasarjana UIN Mataram ini bukan hanya berisi daftar
mata kuliah tetapi juga visi, misi, tujuan serta profil lulusan dengan
mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Kami menyadari bahwa Kurikulum Berbasis KKNI Program
Studi Doktor PAI Pascasarjana UIN Mataram ini masih banyak
memiliki kekurangan. Saran, kritik, dan masukan yang mengarah
pada perbaikan sangat kami harapkan. Semoga Kurikulum Berbasis
KKNI ini dapat menjadi jembatan untuk mempersiapkan lulusan yang
mampu diterima dalam pasar kerja nasional maupun internasional.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh tim
penyusun dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
Kurikulum Berbasis KKNI Program Studi Doktor Pendidikan Agama
Islam Pascasarjana UIN Mataram.
Mataram, Juli 2018
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
A. IDENTITAS PROGRAM STUDI DOKTOR PAI ............................................... 5
B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM .............................................. 5
C. MAKSUD DAN TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM ........................... 6
D. VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI DOKTOR PAI
PASCASARJANA UIN MATARAM ................................................................ 6
1. Visi Prodi DOKTOR PAI UIN Mataram.................................................... 6
2. Misi Prodi DOKTOR PAI UIN Mataram ................................................... 6
3. Tujuan Prodi DOKTOR PAI UIN Mataram .............................................. 7
E. PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI
DOKTOR PAI PASCASARJANA UIN MATARAM ........................................... 7
F. DESKRIPSI UMUM KKNI LEVEL 9 (DOKTOR) DAN TURUNANNYA KE
DESKRIPSI SPESIFIK ................................................................................. 8
G. RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN ....................................................... 9
H. JUMLAH SKS DAN SEBARAN MATAKULIAH SETIAP SEMESTER ............. 13
I. SEBARAN MATA KULIAH DAN KODE MATA KULIAH ................................ 14
J. SEBARAN MATA KULIAH BERDASARKAN SEMESTER
PROGRAM DOKTOR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ................................... 15
K. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ........................................ 17
L. EVALUASI PEMBELAJARAN ..................................................................... 19
M. SUMBER BELAJAR ................................................................................... 20
N. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH ......................................................... 20
O. LAMPIRAN I .............................................................................................. 27
P. PENUTUP .................................................................................................. 35
A. IDENTITAS PROGRAM STUDI DOKTOR
1. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri (UIN)
Mataram 2. Program Studi : Doktor Pendidikan Agama Islam
3. Gelar Akademik : Dr 4. Kode PS dalam PDPT : Pendidikan Agama Islam
5. Nomor SK Pendirian PS : 3545 Tahun 2016 6. Ijin Operasional PS : 22 Juni 2016 7. Bulan & Tahun Penyelenggaraan PS : Juli 2016
B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Undang-undang No 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah No.31 Tahun 2006 Sistem Pelatihan Kerja
Nasional.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012
Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi.
8. Peratauran Menpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya.
9. Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi.
10. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Pembidangan Ilmu dan Gelar Kesarjanaan.
11. Keputusan Mendiknas No 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa.
12. Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang kurikulum inti
pendidikan tinggi.
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 353/2004 tentang Pedoman
Pengembangan Kurikulum PTAI.
14. Kementerian Agama RI, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam,
Direktorat Pendidikan Islam Tentang Petunjuk Teknis
Pengembangan kurikulum Berbasis Kompetensi Dengan Merujuk
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Tentang Kurikulum
UIN SGD Bandung Tahun 2012.
15. Keputusan Rektor UIN Mataram
16. Keputusan Direktur Passcasarjana UIN Mataram
C. MAKSUD DAN TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Maksud dan tujuan pengembangan kurikulum prodi Doktor PAI
Pascasarjana UIN Mataram adalah untuk meningkatkan kualitas lulusan
agar dapat merespon kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
Pengembangan kurikulum tersebut dimaksudkan untuk menyusun
model kurikulum berdasar standar nasional yang dapat dijadikan acuan
untuk mengimplementasikan kurikulum di lapangan. Selain itu
pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk melihat relevansi mata
kuliah beserta pelaksanaannya (Silabus dan SAP) terkait dengan
perkembangan dan penyesuaian dengan kebutuhan dunia kerja, dan
pemutakhiran mata kuliah disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi
lulusan untuk memasuki dunia kerja.
D. VISI, MISI, DAN TUJUAN PROGRAM STUDI DOKTOR PAI
PASCASARJANA UIN MATARAM
1. Visi Prodi Doktor PAI UIN Mataram
“Mewujudkan program studi Doktor Pendidikan Agama Islam yang
memiliki daya saing nasional dengan tata kelola yang baik dalam
mengembangkan dan mengintegrasikan kajian Islam, sains, teknologi,
dan peradaban di tahun 2020.”
2. Misi Prodi Doktor PAI UIN Mataram
Untuk mengupayakan tercapainya visi yang telah ditetapkan tersebut,
maka Program Doktor Pedidikan Agama Islam (PAI) Pascasarjana UIN
Mataram menetapkan misi sebagaimana berikut:
1. Menyelenggarakan pendidikan agama Islam program doctor dengan
mengembangkan dan mengintegrasikan kajian Islam, sains, teknologi
dan peradaban;
2. Melaksanakan penelitian dan kajian ilmiah dalam bidang pendidikan
agama Islam yang mengintegrasikan Islam, sains, dan teknologi;
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bidang pendidikan
agama Islam secara partisipatif untuk membantu mewujudkan
masyarakat yang maju, toleran, dan berkeadaban; dan
Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk terwujudnya
Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Tujuan Prodi DOKTOR PAI UIN Mataram
Berdasarkan visi dan misi yang sudah ditetapkan tersebut, maka tujuan
yang ingin dicapai oleh Program Doktor Pedidikan Agama Islam (PAI)
Pascasarjana UIN Mataram adalah:
1. Menghasilkan doktor pendidikan agama Islam profesional yang
memiliki ilmu pengetahuan integratif dalam kajian Islam, sains,
teknologi, dan peradaban;
2. Menghasilkan karya-karya penelitian dibidang pendidikan agama
Islam yang terintegrasi dengan sains, teknologi, dan peradaban;
3. Menghasilkan karya kreatif dan inovatif dalam bidang pendidikan
agama Islam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat; dan
4. Menghasilkan kemitraan dalam bidang pendidikan agama Islam yang
saling menguntungkan dengan berbagai mitra strategis.
E. PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI
DOKTOR PAI PASCASARJANAUIN MATARAM
Adapun Profil Lulusan yang akan dihasilkan Prodi Doktor Pendidikan
Agama Islam adalah:
1. Pengembang Akademisi
Doktor pendidikan agama Islam memiliki kemampuan menemukan,
menciptakan, dan mengembangkan konsep atau teori, kemampuan
manajerial dan tanggungjawab sebagai akademisi yang
berkepribadianbaik, berpengetahuan luas dan mutakhir berlandaskan
ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian serta ahli dalam
mengembangkan lembaga pendidikan formal, non formal maupun
informal yang berbasis keilmuan, keindonesiaan dan keislaman.
2. Peneliti atau Ilmuan
Lulusan menjadi ilmuwan yang dapat menemukan, menciptakan dan
mengembangkan konsep atau teori dan meningkatkan kualitas
kelembagaan Pendidikan Agama Islam.
3. Konsultan
Doktor pendidikan agama Islam yang memiliki kemampuan mendesain
dan menyelesaikan masalah pendidikan Islam sebagai konsultan yang
berlandaskan ajaran dan etika keislaman, keilmuan dan keahlian.
Sedangkan capaian Pembelajaran pada Prodi Doktor Pendidikan
Agama Islam Pascasarjana UIN Mataram dirumuskan dengan
mengacu pada Deskripsi Umum KKNI dan Deskripsi KKNI Level 9
(Perpres No. 08 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indoneisa) serta memperhatikan Standar Nasional Perguruan Tinggi
yang tertuang dalam Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Perguruan Tinggi.
F. DESKRIPSI UMUM KKNI LEVEL 9 (DOKTOR) DAN TURUNANNYA KE
DESKRIPSI SPESIFIK
No. Deskripsi Generik Bidang Kode Deskripsi Spesifik
1
Mampu mengembangkan
pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni baru di
dalam bidang keilmuannya
atau praktik
profesionalnya melalui
riset, hingga menghasilkan
karya kreatif, original,
inovatif dan teruji.
Kemampuan
di Bidang
kerja
A.1 Mampu mengembangkan
dasar kajian dan
keilmuan serta
menemukan teori dan
teknologi baru bidang
keilmuan PAI melalui
riset,serta
menghasilkan karya
kreatif, original, dan
teruji bidang Pendidikan
Agama Islam..
A.2 Mampu mengembangkan
praktik-praktik
profesionalitas
kelembagaan Pendidikan
Agama Islam berbasis
teknologi informasi dan
riset.
A.3 Mampu menghasilkan
karya inovatif dan teruji
dalam Pendidikan Agama
Islam .
2
Mampu
memecahkanpermasalahan
ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya
melalui pendekatan inter
dan/atau multidisipliner
Lingkup
Kerja
Berdasarkan
Pengetahuan
yang
dikuasai
B-1 Mampu memecahkan
problematika keilmuan
Pendidikan Agama Islam
baik dengan pendekatan
inter maupun
multidisipliner.
B-2 Mampu memecahkan
secara aplikatif dan solutif
berbagai masalah
kelembagaan atau
Pendidikan Agama Islam
yang timbul baik dulu,
kini maupun ke depan.
3
Mampu mengelola riset
dan pengembangan yang
bermanfaat bagi
masyarakat dan keilmuan,
serta mampu
mendapatpengakuan
nasional dan internasional
Kemampuan
Manajerial
C-1 Mampu mengelola riset
tentang Pendidikan
Agama Islam yang
bertanggung jawab secara
akademis dan bernilai
strategis.
C-2 Mampu mengelola hasil
pengembangan keilmuan
Pendidikan Agama Islam
yang dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat
luas dan para stakeholder
khususnya dalam konteks
nasional maupun
regional.
C-3 Mampu mendapatkan
pengakuan dari nasional
maupun internasional
terkait kajian Pendidikan
Agama Islam baik dari
sisi kebijakan maupun
pengembangannya.
G. RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (CPL) ATAU LEARNING OUTCOMES (LO) PROGRAM STUDI DOKTOR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) atau Learning Outcomes (LO) Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Mataram dengan
mempertimbangkan deskripsi generik dan spesifik serta profil lulusan utama dan tambahan.
N
o Deskrips
i Generik
Bidang K
ode
Deskripsi
Spesifik
Capaian
Pembelajaran Lulusan
Profil Utama (Akademisi)
Capaian
Pembelajaran Lulusan
Profil Tambahan
(Peneliti)
Capaian
Pembelajaran Lulusan
Profil Tambahan
(Praktisi)
1 Mampu mengem
bangkan pengeta
huan, teknolog
i, dan/ata
u seni
di dalam
bidang keilmua
nnya atau
praktik profesio
nalnya
melalui riset,
hingga menghasilkan karya
inovatif dan
teruji.
Kemampuan
di
Bidang kerja
A.1
Mampu mengemba
ngkandasar kajian dan
keilmuan Pendidikan
Agama
Islam .
Menyusun konsepsi
ilmiah atas
kajian ilmu Pendidikan
Agama Islam
berdasarkan kaidah, tata
cara, dan etika ilmiah.
Mengembangkan
pemikiran
logis, kritis, sistematis,
dan kreatif melalui
riset dalam kajian Pendidikan
Agama Islam
.
Melakukan capacity
building/ins
titusi kelembagaa
n Pendidikan
Agama Islam
.
Menerapkan Pendidikan Agama Islam
dalam
mengembangkan
pendidikan Agama islam
A.
2
Mampu
mengembangkanpraktik-praktik
profesionalitas Pendidikan Agama
Islam
berbasis teknologi
informasi
dan riset.
Meningkatka
n kapasitas
keilmuan melalui
pendidikan dan
pembelajaran secara
mandiri/komunitas dalam
kajian Pendidikan Agama Islam
Melakukan
riset ilmiah
dengan kaidah
metodologi penelitian
standar dalam
kajian Pendidikan
Agama Islam
berbasis informasi
dan data dalam
rangka
Menciptaka
n institusi Pendidikan Agama Islam yang sehat dan
manajebel.
Melakukan advokasi,
konsultasi dan
pengawasan implementas
i Pendidikan
Agama Islam di
menjamin kesahihan
dan mencegah
plagiasi.
masyarakat.
A.3
Mampu menghasil
kankarya inovatif dan teruji
dalam kajian Pendidikan Agama
Islam .
Mewujudkan karya dalam
bentuk tesis, tulisan ilmiah
dan non
ilmiah lainnya yang berkait
dengan kajian Pendidikan
Agama Islam .
Mempublikasikan
tulisan dalam
jurnal
ilmiah tak terakredita
si atau terakredita
si tingkat nasional.
Mendokumentasikan,
menyimpan, mengamank
an, dan
menemukan kembali
data hasil penelitian
tentang kajian Pendidikan
Agama Islam
.
2 Mampu
memecahkan permas
alahan ilmu
pengetahuan,
teknologi,
dan/ata
u seni di
dalam bidang
keilmuannya
melalui
pendekatan inter dan/atau Multidisipliner
Lingku
p Kerja
Berdasarkan
Pengetahuan
yang dikuas
ai
B
-1
Mampu
memecahkanproblem keilmuan Pendidikan Agama
Islam baik
dengan pendekata
n inter dan/atau multidisipliner.
Mengidentifik
asi dan
mensinergikan kajian
bidang Pendidikan
Agama Islam yang menjadi obyek
penelitian relasinya
dengan rumpun
keilmuan
Islamic Studies.
Memposisik
an dan
melakukan harmonisas
i kajian Pendidikan
Agama Islam ke dalam suatu peta
penelitian yang
dikembangkan dengan
teori,
konsep keilmuan
lainnya.
Mengurai
problem Pendidikan Agama Islam
melalui pendekatan
inter atau
multidisipliner.
Menyelesaik
an permasalaha
n kasus,
sengketa dan konflik Pendidikan Agama Islam
dalam
kancah litigasi dan
non litigasi.
B-2
Mampu memecahkan secara aplikatif dan solutif
berbagai masalah
kelembagaan Pendidikan
Agama
Islam yang
timbul
Menggali akar permasalahan
konflik dalam Pendidikan
Agama Islam .
Menggali tawaran
konseptual atas
masalah Pendidikan Agama Islam
.
Mengambil keputusan
dalam konteks
menyelesaik
an masalah Pendidikan
Agama Islam
.
Memperhatikan dan
menerapkan
baik dulu, kini
maupun ke depan
dalam merespon
problem Pendidikan
Agama
Islam .
nilai humaniora
berdasarkan kajian
analisis atau eksperiment
al terhadap informasi
dan data
terhadap problem Pendidikan Agama Islam
3 Mampu mengelola riset dan
pengembangan
yang
bermanfaat bagi
masyarakat
dan keilmua
n, serta mampu
mendapat pengakuan nasional
dan internas
ional
Kemampuan
Manajerial
C-1
Mampu mengelola riset tentang keilmuan Pendidikan
Agama
Islam yang bertanggu
ng jawab secara
akademis
dan bernilai
strategis.
Melakukan validasi
akademik atas kajian Pendidikan Agama Islam dalam
menyelesaikan masalah di
masyarakat yang relevan
dalam
konteks pengembanga
n pengetahuan.
Melakukan validasi
akademik atas kajian Pendidikan Agama Islam
dalam
menyelesaikan
masalah di masyarakat
yang
relevan dalam
konteks pengemban
gan pengetahua
n.
Menerapkan berbagai
konsep dari hasil riset Pendidikan Agama Islam
dalam
konteks pengembang
an kelembagaa
n dan Pendidikan Agama Islam
Mengemban
gkan
kelembagaan Pendidikan
Agama Islam yang
produktif
dan bermanfaat.
C
-2
Mampu
mengelola hasil
pengembangan keilmuan Pendidikan Agama
Islam yang
dapat memberik
an manfaat
bagi masyarak
Menyusun
ide, hasil pemikiran,
dan argumen
ilmiah tentang
kajian Pendidikan
Agama Islam
secara bertanggung
jawab dan berdasarkan
etika akademik.
Mengkomu
nikasikan melalui
media
kepada masyarakat
akademik dan
masyarakat luas
tentang pengemban
gan Pendidikan Agama Islam
Mendiskusik
an kajian Pendidikan
Agama Islam di antara sisi konsepsi
dan praksis di
masyarakat
Memelihara
jaringan kerja
tentang Pendidikan
at luas dan para
stakeholder khususnya dalam
konteks nasional
maupun
regional.
. Agama Islam
dengan
kolega, sejawat di
dalam lembaga dan
komunitas
penelitian yang lebih
luas.
C-3
Mampu mendapatkan pengakuan dari nasional
maupun
internasional terkait
kajian Pendidika
n Agama Islam baik
dari sisi
kebijakan maupun
pengembangannya.
Mendapatkan pengakuan
baik di level nasional dan
internasional berbentuk
presentasi
ilmiah atau yang setara.
Mendapatkan
pengakuan baik di level
nasional dan
internasion
al berbentuk
presentasi ilmiah atau
yang setara.
Mendapatkan
pengakuan dengan
melakukan kerja
pemberdaya
an Pendidikan
Agama Islam
dalam
mengadvoka
si institusi dan
masyarakat.
H. JUMLAH SKS DAN SEBARAN MATAKULIAH SETIAP SEMESTER
Jumlah SKS mahasiswa S3 Prodi Doktor PAI adalah 59 dari 19 Mata
Kuliah dan untuk menyelesaikan jenjang program tersebut, jumlah SKS
yang wajib diambil adalah 42. Adapun sebaran matakuliah setiap
semester adalah sebagai berikut.
Berdasarkan hasil rapat tim pengembang kurikulum dan tim ahli
pada bidang Pendidikan Agama Islam serta merujuk pada sejumlah
referensi struktur kurikulum pada program yang sejenis dan struktur
kurikulum dari sejumlah universitas ternama lainnya, maka disusun
rumusan bahan kajian perkuliahan pada pada Prodi Doktor Pendidikan
Agama Islam Pascasarjana UIN Mataram yang kemudian disepakati
sekaligus sebagai nama Mata Bahan Kajian (Nama Mata Kuliah), yaitu
seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini
Tabel 2. Pengelompokan Bahan Kajian
Pada Program Studi Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Mataram
Kelompok Bahan
Kajian Bahan Kajian
Dasar Keilmuan
(4 MK 12 SKS)
Studi Al Qur’an dan Hadits Kontemporer
Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman
Sejarah Sosial Pendidikan Islam di Indonesia
Metodologi Penelitian PAI
Keahlian (4 MK 12 SKS)
Studi Kebijakan Pendidikan Islam
Pendidikan Islam Multikultural (Islam
Nusantara)
Islamic Education Reform
Tasawuf dan Psikologi Pendidikan Islam
Pilihan
(6 MK 18 SKS)
Pendidikan Islam dan Eco-Theology
Gerakan Pendidikan Islam Kontemporer
Pendidikan Islam dan Wisata Syari’ah
Analisis Teks Pendidikan Klasik dan
Kontemporer
Pendidikan Islam dan Resolusi Konflik
Kajian Islam dan Isu-isu Saintifik
I. Sebaran Mata Kuliah dan Kode Mata Kuliah
Memperhatikan struktur logis keilmuan dan kajian dari setiap mata
kuliah dan menimbang asas fungsional dari setiap bidang kajian serta
beban SKS dari setiap mata kuliah, maka disusun sebaran mata kuliah
dan kode mata kuliah pada Prodi Doktor Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana UIN Mataram seperti yang ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 3.
Sebaran Mata Kuliah dan Kode Mata Kuliah
No Kode Mata Kuliah Jml
SKS
Keterangan
Inti Institusional
MATA KULIAH DASAR KEILMUAN (MKDK)
1 MKD 310101 Studi Al-Qur’an dan Hadis Kontemporer 3 ⱱ
2 MKD 310102 Filsafat Ilmu Ilmu Keislaman 3 ⱱ
3 MKD 310103 Metodologi Penelitian PAI 3 ⱱ
4 MKD 310104 Sejarah Sosial Pendidikan Islam di Indonesia 3 ⱱ
Jumlah SKS 12
MATA KULIAH KEAHLIAN (MKK)
5 MKK 310205 Studi Kebijakan Pendidikan Islam 3 ⱱ
6 MKK 310206
Pendidikan Islam Multikultural (Islam
Nusantara)
3 ⱱ
7 MKK 310207 Islamic Education Reform 3 ⱱ
8 MKK 310208 Tasawuf dan Psikologi Pendidikan Islam 3 ⱱ
Jumlah SKS 12
MATA KULIAH PILIHAN (MKP)
9 MKP 310301 Kajian Islam dan Isu-isu Saintifik 3 ⱱ
10 MKP 310302 Pendidikan Islam dan Eco-theology 3 ⱱ
11 MK 310303 Gerakan Pendidikan Islam Kontemporer 3 ⱱ
12 MKP 310304 Pendidikan Islam dan Wisata Syariah 3 ⱱ
13 MKP 310305
Analisis Teks Pendidikan Klasik dan
Kontemporer
3 ⱱ
14 MKP 310306 Pendidikan Islam dan Resolusi Konflik 3 ⱱ
Jumlah SKS 18
SEMINAR DAN TESIS (ST)
15 TAS 310311 Ujian Komprehensif 3 ⱱ
16 TAS 310412 Ujian Proposal Penelitian 3 ⱱ
17 TAS 310513 Seminar Hasil/Work in Progress 0 ⱱ
18 TAS 310614 Ujian Tertutup/Pendahuluan Disertasi 5 ⱱ
19 TAS 310615 Ujian Terbuka/Promosi Doktor 6
Jumlah SKS 17
Total Jumlah SKS 59
J. Sebaran Mata Kuliah Berdasarkan Semester Program Doktor
Pendidikan Agama Islam
No Kode Mata Kuliah Jml
SKS
Semester Ket
1 2 3 4
MATA KULIAH DASAR KEILMUAN (MKDK)
1 MKD 310101 Studi Al-Qur’an dan Hadis Kontemporer 3 ⱱ
2 MKD 310102 Filsafat Ilmu Ilmu Keislaman 3 ⱱ
3 MKD 310103 Metodologi Penelitian PAI 3 ⱱ
4 MKD 310104 Sejarah Sosial Pendidikan Islam di Indonesia 3 ⱱ
Jumlah SKS 12
MATA KULIAH KEAHLIAN (MKK)
5 MKK 310205 Studi Kebijakan Pendidikan Islam 3 ⱱ
6 MKK 310206
Pendidikan Islam Multikultural (Islam
Nusantara)
3 ⱱ
7 MKK 310207 Islamic Education Reform 3 ⱱ
8 MKK 310208 Tasawuf dan Psikologi Pendidikan Islam 3 ⱱ
Jumlah SKS 12
MATA KULIAH PILIHAN (MKP)
9 MKP 310301 Kajian Islam dan Isu-isu Saintifik 3 ⱱ
10 MKP 310302 Pendidikan Islam dan Eco-theology 3 ⱱ
11 MK 310303 Gerakan Pendidikan Islam Kontemporer 3 ⱱ
12 MKP 310304 Pendidikan Islam dan Wisata Syariah 3 ⱱ
13 MKP 310305
Analisis Teks Pendidikan Klasik dan
Kontemporer
3 ⱱ
14 MKP 310306 Pendidikan Islam dan Resolusi Konflik 3 ⱱ
Jumlah SKS 18
SEMINAR DAN DISERTASI (SD)
17 TAS 310311 Ujian Komprehensif 3 ⱱ
18 TAS 310412 Ujian Proposal Penelitian 3 ⱱ
19 TAS 310513 Seminar Hasil/Work in Progress 0 ⱱ
20 TAS 310614 Ujian Tertutup/Pendahuluan Disertasi 5 ⱱ
21 TAS 310615 Ujian Terbuka/Promosi Doktor 6 ⱱ
Jumlah SKS 17
Total Jumlah SKS 59
12 12 18 17 59
K. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Sistem pembelajaran Doktor PAI dibangun berdasarkan perencanaan
yang relevan dengan tujuan, ranah belajar dan hierarkinya.Pendekatan
dan metode Pembelajaran dilaksanakan menggunakan berbagai strategi
dan teknik yang menantang, mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis
bereksplorasi, berkreasi dan bereksperimen dengan memanfaatkan
aneka sumber. Setiap perkuliahan mengedepankan pendekatan
participatory dan Andragogi. Pendekatan dan Metode
PembelajaranTematik terpadu dalam kajian ilmu manajemen, scientific
learning, interactive learning, active learning, participatory learning,
cooperative learning, inquiry, discovery, contextual learning, problem
solving.
Adapun strategi pembelajaran antara lain; brainstorming, chalk
talk, poster comment/poster session, jigsaw, active debate, information
search, Homeproject, resitas. Proses pembelajaran di atas didukung oleh
media pembelajaran berbasis informasi, teknologi, dan komunikasi.
Dosen menyusun Instrumen dan perangkat perkuliahan :
mempersiapkan Silabus, RPS, Kontrak Perkulihan dan bahan ajar di
awal perkuliahan, Dosen menerapkan metode pembelajaran
konstruktivisme, penggunaan media pembelajaran yang bervariasi,
menjadikan mahasiswa lebih proaktif dan tidak pasif, menjadikan
mahasiswa mempunyai tantangan untuk mengembangkan potensi
kempetensinya, menjadikan mahasiswa lebih efesien dalam belajar,
memberikan kemudahan mahasiswa untuk mendapatkan materi
perkuliahan, memberikan wawasan global kepada mahasiswa atas setiap
informasi, dosen mampu menggunakan evaluasi pembelajaran yang lebih
tepat dalam menilai kompetensi lulusan. memungkinkan terciptanya
interaksi akademik antara sivitas akademika.
Program dan kegiatan akademik dan non-akademik (di dalam
maupun di luar kelas) untuk menciptakan suasana akademik (seminar,
simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama, pengenalan
kehidupan kampus, dll.). Interaksi akademik antara dosen-mahasiswa,
antar mahasiswa, serta antar dosen. Pengembangan perilaku
kecendekiawanan. Mendorong dan memberi bimbingan mahasiswa
dalam penulisan karya ilmiah dan program kreativitas mahasiswa.
mendukung terselenggaranya suasana akademik yang kondusif bagi
dosen maupun mahasiswa dalam melakukan proses kegiatan proses
belajar/mengajar serta untuk mengadakan kegiata-kegiatan ilmiah
secara akademik. menciptakan interaksi mahasiswa dan dosen dalam
usaha mempermudah proses belajar mengajar.
Dalam melaksanakan pengabdian masyarakat melakukan
koordinasi yang bersifat vertikal maupun horizontal dengan lembaga
intern Fakultas dalam hal ini pihak Bidang Akademik, maupun lembaga
ekstern Fakultas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
(LPPM).
Program dan kegiatan di dalam dan di luar proses pembelajaran,
yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas, untuk
menciptakan suasana akademik yang kondusif (misalnya seminar,
simposium, lokakarya, bedah buku, penelitian bersama, pengenalan
kehidupan kampus, dan temu dosen-mahasiswa-alumni).
Program dan Kegiatan di dalam proses pembelajaran. Dalam
rangka menciptakan suasana akademik yang kondusif, Prodi Doktor PAI
Fakultas Pascasarjanamenyelenggarakan beberapa program dan kegiatan
yang dilakukan di dalam proses pembelajaran, meliputi:
1. Program peningkatan kompetensi keagamaan, dilaksanakan melalui
praktikum ibadah dan praktikum qiraat yang dilaksanakan pada
tahun pertama perkuliahan;
2. Program peningkatan kompetensi IT, dilaksanakan melalui praktikum
komputer yang dilaksanakan pada tahun kedua perkuliahan;
3. Program peningkatan kompetensi pedagogik, dilaksanakan melalui
praktikum pengajaran mikro yang dilaksanakan pada tahun keempat
perkuliahan; dan Praktik Profesi Lapangan Terpadu (PPLT) di semester
akhir perkuliahan.
4. Program peningkatan kompetensi keilmuan, dilaksanakan melalui
praktikum mata kuliah inti pada tahun ketiga, ujian komprehensif
setelah menyelesaikan seluruh mata kuliah, dan ujian munaqasyah
setelah dinyatakan lulus semua mata kuliah dan lulus ujian
komprehensif;
5. Program peningkatan kompetensi kebahasaan, dilaksanakan melalui
pelatihan TOEFL (Test of English as Foreign Language) dan pelatihan
TOAFL (Test of Arabic as Foreign Language) pada tahun ketiga
perkuliahan.
6. Praktek Kerja Lapangan (Field Work Practice) disiapkan untuk
mahasiswa dengan bimbingan para dosen terkait didalam perkuliahan
dengan terlebih dahulu diberikan fasilitas-fasilitas praktikum maupun
penyediaan kemitraan praktikum.
7. Penelitian Bersama Mahasiswa (Joint Research) yang bersifat inten
civitas akademik, misalnya dari pemerintah maupun instansi-instansi
lainnya. Senantiasa jika dianggap mampu dapat diikut sertakan
mahasiswa dengan arahan dari dosen untuk berperan aktif
didalamnya.
Program dan Kegiatan di luar proses pembelajaran. Selain
menyelenggarakan beberapa program dan kegiatan yang dilakukan di
dalam proses pembelajaran seperti disebut di atas, masih dalam
rangka menciptakan suasana akademik yang kondusif, Program Studi
Doktor Pendidikan Agama Islam Pascasarjana UIN Mataram
menyelenggarakan beberapa program dan kegiatan yang dilakukan di
luar proses pembelajaran, meliputi:
1. Program peningkatan kompetensi pedagogik, dilaksanakan pada
tahun keempat melalui PPLT (Praktik Profesi Lapangan Terpadu),
dan pendaDoktor PAIngan madrasah binaan;
2. Program peningkatan kompetensi keilmuan, dilaksanakan secara
tentatif melalui seminar, studium general, simposium, bedah buku,
studi banding, dan penelitian;
3. Program Peningkatan Kompetensi Profesi dilaksanakan melalui
kegiatan Magang I, II, III bertempat di pesantren,
sekolah/madrasah, dan instansi pemerintah yang menangani
pendidikan.
4. Program peningkatan kompetensi sosial, dilaksanakan secara
insidental melalui pertemuan alumni dan dosen.
L. EVALUASI PEMBELAJARAN
Setiap mata kuliah yang diajarkan senantiasa dilakukan penilaian oleh
dosen yang mengajar mata kuliah tersebut.Penilaian dilakukan pada saat
Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).Masing-
masing ujian tersebut dijadwalkan oleh prodi mengacu kepada kelender
akademik dan diumumkan kepada mahasiswa sehingga mahasiswa
dapat mempersiapkan dan merencanakan jadwalnya sendiri.Selesai ujian
berlangsung oleh dosen dilakukan pembahasan soal-soal yang diujikan
tersebut sehingga mahasiswa dapat mengetahui kesalahan serta jawaban
yang benarnya. Mekanisme Penilaian perkuliahan menggunakan acuan
sebagai berikut :
1. Tugas Mandiri : kehadiran, penugasan, dan antusias dalam mengikuti
perkuliahan
2. Tugas Terstruktur : Tugas pada setiap
pertemuan/perkuliahan
3. Ujian Tengah Semester : Test Tertulis
4. Ujian Akhir Semester : Ujian Akhir Semester
Pola penilaian meliputi:
a. Penilaian produk: test, book report, dan makalah
b. Penilaian proses: non test, performance assesment pada pengalaman
belajar/Portofolio, Jurnal, Learning Log, Self Assesment, Peer
Assesment.
Indek Prestasi mahasiswa (IP) mahasiswa yang dicapai juga
menentukan jumlah SKS yang bias diambil pada semester berikutnya.
Kartu Hasil Studi (KHS) dibagikan kepada mahasiswa setiap semester.
NILAI ANGKA
NILAI HURU
F
NILAI BOBO
T
KETERANGAN
80 – 100 A 4.00 Sangat baik
70 – 79 B 3.00 Baik
60 – 69 C 2.00 Cukup
50 – 59
D 1.00 Tidak lulus
49 > E 0.00 Tidak lulus
M. SUMBER BELAJAR
Sumber belajar dalam perkuliahan meliputi: buku paket, jurnal, artikel,
website, Blog, e-journal.
N. DESKRIPSI SINGKAT MATA KULIAH
DESKRIPSI MATA KULIAH SEMESTER I
1. Studi Qur'an Hadis Kontemporer (MKD 310101 (3 SKS))
Al-Quran adalah sumber ajaran Islam. dari Al-Qur’an lahirlah bermacam-macam
tafisr dengan metode yang beraneka ragam. Laksana samudera yang keajaiban dan
keunikannya tidak pernah sirna di telan masa. Para ulama telah menulis dan
mempersembahkan karya-karya mereka dibidang tafsir, dan menjelaskan metode-metode
yang digunakan oleh masing-masing tokoh penafsir, di samping itu dalam pembelajaran
mengenai studi Al-Qur’an juga terdapat tafsir sastra dan hermeneutik. Begitu pula dengan
Hadits, Hadits merupakan sumber kedua ajaran Islam, setelah Al-Qur’an al-karim. Secara
istilah, al-Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi SAW baik berupa
perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan sebagainya.
Periode kontemporer ditandai dengan penetrasi Barat atas dunia Islam. Dengan hal
itu, muncullah berbagai macam problematika dalam Islam yang belum pernah terjadi
pada saat zaman Rosullullah dan para sahabat. Maka, tugas para ulama’, pendidik dan
mahasiswa di era kontemporer ini untuk menyelesaikan pokok-pokok permasalahan
dalam Islam tersebut. Agar umat Islam di era kontemporer ini tidak sesat, dan masih
selalu dalam naungan Allah SWT.
Matakuliah Studi Qur'an Hadis Kontemporer berusaha memahami, mendalami dan
mencari solusi dari berbagai isu-isu aktual maupun seputar probelamtika kehidupan
sehari-hari, baik dengan teks maupun konteks di lapangan.
2. Filsafat Ilmu Keislaman (MKD 310102 (3 SKS))
Mengutip pendapatnya Prof. Amin Abdullah., Ada tiga hal yang dapat di
deskripsikan pada matakuliah filsafat ilmu keislaman, yaitu:
Pertama, berkaitan pentingnya telaah filsafat ilmu-ilmu keislaman dan nilai-nilai
praktis yang terkandung di dalamnya. Dimana pada tataran pendidikan perguruan tinggi,
seperti Pendidikan Agama Islam (PAI), eksistensi filsafat ilmu-ilmu keislaman kurang
lebih masih dipertanyakan manfaatnya dan masih di curigai keberadaannya. Adapun
pentingnya filsafat ilmu-ilmu keislaman itu berangkat dari tujuan Pendidikan Islam itu
sendiri dimana pada hakikatnya dalam teori dan peraktek selalu mengalami
perkembangan. hal ini disebabkan karena pendidikan Islam secara teoritik memiliki
sumber dasar dan rujukan yang tidak hanya berasal dari nalar (akal), melinkan juga
wahyu. Begitu pentingnya Filsafat ilmu-ilmu Keislaman sehingga menurut hemat saya
Kombinasi nalar dengan wahyu ini sangat ideal, karena memadukan antara potensi akal
manusia dengan tuntunan firman Allah Swt. Adapun dengan keterjalinan antara dua
sumber akal dan wahyu tersebut, dapat mengasilkan konsep pemikiran Islam yang
sempurna. Adapun nilai-nilai praktis yang terkandung dalam Filsafat Ilmu-ilmu
Keislaman dapat dilihat dari tiga aspek yakni keagamaan, teori keilmuan dan historisitas.
Dalam konteks pendidikan Islam, penciptaan manusia kaarah perubahan yang lebih baik
juga menjadi tujuannya. Upaya sadar yang dilakukan untuk menjadikan manusia sebagai
manusia utuh adalah tugas utama pendidikan Islam. Pendidkan Islam sangat menekankan
dimensi moral yang selalu merujuk pada ajaran agama. Jika suatu saat, terjadi
transformasi sosial akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka disitu peranan
pendidikan Islam menjadi sangat kuat. sebab, tugas utama pendidikan Islam dalam meng-
rekontruksi sosial, menjadi tanggung jawab utama yang harus dipenuhi. Tetapi,
Seharusnya Pendidikan Islam saat ini tidak hanya bergerak dalam tataran dimensi sosial
menyangkut moral saja, namun perlu juga berorientasi pada arah pengembangan
teknologi dan ilmu pengetahuan secara umum. Agar mampu berinteraksi dengan
perkembangan jaman yang semakin maju.pilar utama yang menjadi landasan spiritual
umat islam, selalu menjadi sepirit agar pendidikan islam saat ini dapat bersaing dengan
berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan (secience). Sesungguhnya hakikat dari
ilmu pengatahuan dalam Islam tidak bisa dipisahkan dari filasafat. Terlepas adanya
persepsi filsafat itu yunani (hellenisme) atau islam murni. Karena kenyataanya, konsep
filsafat dalam Islam sedikit ada persamaan metode dengan yunani tetapi disisi lain, Islam
memiliki konsep sendiri dimana kerangka konseptualnya sangat berbeda dengan barat.
Sejatinya, yang membedakan corak pengetahuan Islam dengan yang lain adalah, dimensi
teologis (wahyu) yang selalu menjadi acuan dan sumber utama filsafat Islam.
Kedua, Matakuliah ini dapat membangun konstruksi dasar filsafat ilmu-ilmu
keislaman melalui penempatan posisi doktrin atau ajaran dalam kerangka filsafat ilmu-
ilmu keislaman. Menurut Koento Wibisono, bidang garapan Filsafat Ilmu sebenarnya
lebih terarah pada komponen-komponen Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi ilmu.
Begitu sebaliknya dengan dasar Filsafat Ilmu-ilmu Keislaman, pemahaman tentang
konstruksi filsafatnya tidak bisa terlepas dari ketiga komponen tersebut. Ketiga
komponen filosofis tersebut antar alain Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi dapat
memberikan landasan bagi penelaahan dan pengembangan Ilmu-ilmu Keislaman. Dengan
demikian alternatif pengembangan filsafat ilmu-ilmu keislaman adalah perkembangannya
yang masih terjadi hingga sekarang di dunia Islam modern adalah perkembangan
intelektual dalam disiplin (Ilmu-ilmu) Keislaman (Islamic Studies atau Dirasah
Islamiyah). Akan tetapi realitas perkembangan tersebut masih jauh dari harapan dan
belum mencerminkan kebutuhan pragmatis masyarakat Islam.
Ketiga, menghadirkan cara berfikir baru yang coba dikembangkan dengan melihat
fenomena berdasar pada era pluralitas umat Islam dan pluralitas antar agama. Melalui
filsafat ilmu-ilmu keislaman kiranya mampu mengantisipasi serta mengurangi fanatisme
kelompok baik secara ekonomi, politik, dan sosial. Ada tiga pola pikir yang mesti
dicermati bersama pada penjelasan ide-ide pokok yang ketiga ini yakni pola pikir
keagamaan Islam yang bersifat Absolutely Absolute, Absolutely Relative, dan Relative
Obsolutely. Pada ketiga pola pikir ini tidak dapat dipungkiri saling berkaitan antara satu
dengan yang lainya.
Mata kuliah ini mempersoalkan bedanya antara ilmu, pengetahuan, dengan filsafat
ilmu keislaman, mengajak mahasiswa untuk memikirkan apakah kajian ilmu keislaman
kita telah sesuai dengan filsafatnya, hubungan antara Agama-Filsafat-Sains, Konsep-Konsep
Ontologis, Epistemologi, dan Aksiologi.
3. Metodologi Penelitian PAI (MKD 310103 (3 SKS))
Matakuliah ini mengkaji dan menganalisis berbagai konsep teoritis maupun praktis
yang berkaitan dengan konsep dasar metodologi penelitian pendidikan agama Islam
(PAI), model-model metodologi penelitian PAI, mengkaji, mengevaluasi dan
menafsirkan hasil penelitian, menyusun rancangan dan sistem pelaporan penelitian
pendidikan agama Islam. Ibarat suatu gedung yang kuat dan kokoh bila dilandasi dengan
pondasi yang kuat, maka pendidikan agama Islam pun perlu dilandasi dengan filosofis
keilmuan agar kuat dan kokoh berdasarkan al-Quran dan hadits serta pemikiran para
tokoh-tokoh pendidikan Islam.
Secara umum matakuliah ini bertujuan untuk membimbing mahasiswa agar
mampu memahami cara-cara melaksanakan penelitian secara kualitatif, kuantitatif, dan
pengembangan sehingga dapat melakukan penelitian ilmiah dalam rangka studi ilmu-ilmu
keislaman, khususnya dalam tugas penyusunan disertasi.
Secara khusus matakuliah ini bertujuan untuk membekali mahasiswa agar dapat
memahami ruang lingkup penelitian. Mampu memahami pelaksanaan penelitian secara
kualitatif, kuantitatif dan pengembangan. Mampu melakukan penelitian ilmiah dalam
masyarakat. Terampil mengaplikasikan teori-teori metode penelitian dalam tugas
penyusunan disertasi. Dapat membuat laporan hasil penelitian dengan baik dan benar.
4. Sejarah Sosial Pendidikan Islam di Indonesia (MKD 310104 (3 SKS))
Sejarah sosial Pendidikan Islam merupakan salah satu bidang kajian studi Islam
yang banyak menarik perhatian para peneliti baik dari kalangan Muslim maupun non
Muslim. Dengan mempelajari sejarah sosial pendidikan Islam, kita mengetahui masa-
masa atau zaman kejayaan Islam, sehingga memungkinkan kita untuk percaya diri
sebagai umat Islam dan mengambil i’tibar. Apresiasi Islam terhadap ilmu pengetahuan
pun begitu tinggi secara sosiologis telah diterjemahkan oleh pemeluknya ke dalam
berbagai bentuk dukungan sosial dan budaya bagi terselenggaranya pendidikan. Semua
muslim didorong untuk memperoleh paling tidak ilmu keagamaan dasar dari al Quran
dan Hadith, yang dinilai sebagai landasan utama terbentuknya ajaran Islam. Ini tidak
berarti bahwa setiap muslim harus menuntut ilmu yang diperlukan sesuai dengan
posisinya, apapun bentuk posisi yang dimaksud. Seorang muslim, misalnya harus
mengetahui perintah-perintah berkaitan dengan pelaksanaan ibadah sehari-hari.
Ilmu perkembangan abad mutakhir, tepatnya dalam millinium baru, kebutuhan akan
format satu system pendidikan yang komprehensif-kondusif dirasa sangat perlu
diupayakan. Kondisi ini lebih disebabkan karena sangat urgennya pendidikan dalam
pembinaan anak didik. Keberadaannya harus dilaksanakan secara komprehensif dan
simultan antara nilai dan sikap, pengetahuan, kecerdasan, dan ketrampilan, serta
kemampuan komunikasi dan kesadaran akan kesadaran lingkungan. Format pendidikan
yang lebih baik sudah menjadi keharusan di abad ini, sebab mereka yang menempati
posisi penting adalah para educated person. Masyarakat yang berpengetahuan sudah
menjadi keniscayaan, tak terkecuali masyarakat Islam. untuk itu, matakuliah sejarah
sosial pendidikan Islam di Indonesia hadir untuk mengkaji sejarah sosial pendidikan
Islam sejak masa klasik sampai modern yang secara geografis Indonesia meliputi
kawasan yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Melihat cakupan yang begitu
luas baik periode maupun daerah yang menjadi objek kajian. Mata kuliah ini lebih
bersifat survey. Namun demikian, diskusi sejarah sosial pendidikan Islam ini tidak
bersifat deskriptif, tetapi analisais kritis. Oleh karena itu analisis logis tentang faktor dan
lingkungan sosial yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam
menjadi sangat penting dalam kajian ini.
DESKRIPSI MATA KULIAH SEMESTER II
1. Tasawuf dan Psikologi Pendidikan Islam (MKK 310208 (3 SKS))
Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme adalah ilmu yang berangkat dari pengalaman
spiritualitas yang menjadikan moralitas sebagai tujuan utama dengan tetap mengacup ada
nilai-nilai keislaman. Melalui tasawuf pembinaan moral yang berdasarkan ajaran dan
nilai keislaman diharapkan mampu menjadi pengejawantahan ajaran keislaman secara
kaffah karena pada dasarnya ajaran Islam itu muara akhirnya adalah perbaikan moral.
Tasawuf berupaya membentuk manusia bermental utuh dan tangguh dengan menjadikan
manusia dan segala perilakunya sebagai obyek. Tasawuf mengajarkan bagaimana
rekayasa agar manusia dapat menjadi insan yang berbudi luhur, baik sebagai makhluk
social maupun sebagai hamba dalam hubungannya dengan al-Khaliq pencipta alam
semesta. Tasawuf dengan demikian adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara
menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin serta untuk
memperoleh kebahagian yang abadi.
Psikologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku dan fungsi mental manusia. Psikologi tidak hanya bergerak dalam tataran teoritis
tetapi juga pada tataran praktis atau terapan. Salah satu bentuk terapan psikologi adalah
psikologi pendidikan yang merupakan disiplin psikologi yang menyelidiki masalah
psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan misalnya menguraikan secara khusus
kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi
pendidikan. Teori psikologi menjadi dasar pengembangan teori-teori belajar dan
pembelajaran yang dikembangkan untuk mencapai hasil belajar yang lebih optimal.
Dalam dunia pendidikan Islam juga berkembang psikologi pendidikan Islam yang
merupakan salah satu bagian kajian psikologi secara menyeluruh, yang membahas
masalah-masalah kejiwaan yang berkaitan dengan pendidikan yang mendasarkan seluruh
bagunan teori-teori dan konsep-konsepnya kepada Islam.Psikologi pendidikan Islam
dapat diartikan sebagai suatu disiplin ilmu yang mengkaji pendidikan Islam dari
kacamata psikologi, sertaberusaha menerapkan atau mengintegrasikan ilmu-ilmu
psikologi dalam dunia pendidikan Islam.
Matakuliah ini diharapkan bisa mengintegrasikan kekuatan moral dari tasawuf,
pengetahuan tentang kejiwaan dari psikologi, serta teori-teori pendidikan yang yang
dikembangkan dari teori psikologi untuk dapat digunakan dalam pengembangan
pendidikan Islam. Integrasi ini tidak hanya pada tataran teoritis tetapi juga diharapkan
dapat diterapkan dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI). Integrasi juga bias dimaknai pada perspektif filosofis yang menyangkut tiga
ranah, yakni epistimologis, ontologis ,dan aksiologis.
2. Pendidikan Islam Multikultural (Islam Nusantara) (MKK 310206 (3 SKS))
Yusuf al-Qardhawi mengemukakan pendidikan Islam adalah pendidikan manusia
seutuhnya yang mencakup akal, hati, rohani dan jasmani serta akhlak dan juga
ketrampilan. Dengan demikian pendidikan Islam diharapkan mampu untuk menghasilkan
generasi Islam yang paripurna yang mampu mengembangkan tidak hanya aspek
pengetahuan atau kognisi, tetapi juga aspek sikap, perilaku, moralitas serta keterampilan
(skill) untuk bertahan hidup. Lebih jauh Hasan Langgulung merumuskan pendidikan
Islam sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan,
memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi
manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat. Sebagai sebuah proses
pendidikan Islam bukanlah sebuah kegiatan yang berdiri sendiri tetapi merupakan
rangkaian kegiatan untuk membimbing, mengarahkan potensi hidup seseorang yang
berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah
perubahan dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individu dan sosial serta dalam
hubungannya dengan alam sekitarnya dimana ia hidup. Proses tersebut
tentusajaharussenantiasa berada dalam nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syari’ah
dan akhlak al-karimah.
Sebagai sebuah negara yang multikultural, Indonesia memiliki keberagaman dalam
berbagai aspek kehidupan seperti agama, suku, adat, budaya, bahasa, dan sebagainya.
Keberagaman ini di satu sisi adalah sebuah khazanah kekayaan yang luar biasa, tetapi
jika tidak mampu disikapi dengan bijak maka keberagaman ini bias menjadi bom waktu
yang setiap saat bias meluluhlantahkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Umat Islam, yang menjadi mayoritas di Indonesia harus mampu mengambil
peran secara aktif untuk menjaga keutuhan bangsa dan Negara ini.
Mata kuliah ini diharapkan mampu mengintegrasikan materi pembelajaran
pendidikan Islam dengan konsep keberagaman atau multikulturalisme. Dengan demikian
hasil akhir yang diharapkan adalah pemahaman yang mendalam dari para mahasiswa
bahwa agama Islam mengajarkan untuk memahami multikulturalisme sebagai sebuah
keniscayaan yang tidak bias dihindari.
3. Studi Kebijakan Pendidikan Islam (MKD 310205 (3 SKS))
Studi Kebijakan pendidikan Islam merupakan matakuliah yang memberikan
pemahaman dan keahlian komprehensif kepada mahasiswa secara konseptual dan praktis
mengenai teori kebijakan dan kebijakan pendidikan Islam serta analisanya secara utuh
pada formulasi, implementasi, monitoring dan evaluasi studi kebijakan pendidikan Islam.
Secara umum matakuliah Studi kebijakan pendidikan Islam bertujuan memberikan
pemahaman secara mendalam kepada mahasiswa tentang konsep kebijakan pendidikan
Islam serta penerapannya dalam analsis kebijakan pendidikan.
Secara khusus matakuliah ini bertujuan untuk:
a. Memberi pengertian akan pentingnya kebijkan dalam pembangunan pendidikan
Islam;
b. Membekali mahasiswa kemampuan memahami konsep kebijakan dan kebijakan
pendidikan Islam;
c. Memfasilitasi mahasiswa untuk memahami analisis kebijakan pendidikan Islam;
d. Membimbing mahasiswa untuk memiliki kemampuan spesifik tentang formulasi
kebijakan pendidikan Islam;
e. Membimbing mahasiswa untuk memiliki kemampuan spesifik tentang implementasi
kebijakan pendidikan Islam;
f. Membimbing mahasiswa untuk memiliki kemampuan spesifik tentang monitoring
dan evaluasi kebijakan pendidikan Islam;
g. Memfasilitasi mahasiswa menemukan dan menunjukan berbagai kebijakan
pendidikan Islam;
h. Mendorong mahasiswa untuk menerapkan analisis kebijakan pada kebijakan-
kebijakan pendidikan Islam.
4. Islamic Education Reform (MKK 310207 (3 SKS))
Islamic Education Reform (IER) atau reformasi pendidikan Islam merupakan salah
satu isu sentral dalam dunia Islam. Kemajuan suatu bangsa, masyarakat atau bahkan
umat, dalam konteks global, setidaknya tidak boleh menafikan pendidikan, baiknya dari
sistim, metode dan tujuanya. Dalam lintasan sejarah, pendidikan Islam melalui madrasah
pada periode klasik dan pertengahan menjadi model sistim pendidikan par excellent saat
itu yang kemudian banyak menginspirasi lahirnya pendidikan modern Barat. IER adalah
matakuliah yang didesain untuk memahami reformasi atau perubahan pendidikan Islam
dan mengekplorasi lebih dalam aspek substansi, metode, pendekatan, dan sejarah maupun
praktiknya dan dinamika serta perubahannya dari satu periode ke periode lainnya dan dari
satu lokus geografi ke lokus lainnya dalam konteks Negara dan masyarakat Islam.
Dengan demikian, matakuliah ini bersifat multi dan interdisipliner sehingga akan
menghasilkan pemahaman yang kritis dan komprehensif. Aspek perubahan ini yang akan
dikaji dalam perkuliahan, baik menyangkut substansi (teori, filsafat, ontologi), teknis
(administrasi, silabus, kurikulum), gagasan (tokoh), lembaga (madrasah dansekolah)
maupun implementasinya. Untuk dapat mencapai tujuan ini, maka materi dan bahasan
perkuliahan meliputi banyak aspek yang relevan dan komparatif, baik dari segi substansi,
institusi maupun Negara dimana pendidikan Islam diselenggarakan. Pendidikan Islam,
sebagaimana pendidikan pada umumnya, secara normative memiliki peran besar dalam
mencerdaskan bangsa, dan oleh karena itu memikul beban moral yang cukup berat untuk
mampu merealisasikannya. Pendekatan pendidikan Islam yang hanya bersifat teknis-
administratif tidak akan mampu menjawab pertanyaan besar ontology, epistimologi dan
aksiologi pendidikan Islam. Di sinilah perlunya mutliperspektif dalam memahami
berbagai isu yang muncul dalam pendidikan Islam.
DESKRIPSI MATA KULIAH SEMESTER III
1. Gerakan Pendidikan Islam Kontemporer (MKP 310303 (3 SKS))
Perkembangan ilmu pengetahuan abad mutakhir, tepatnya dalam millinium baru,
kebutuhan akan perubahan format satu system pendidikan yang komprehensif-kondusif
dirasa sangat perlu diupayakan. Kondisi ini lebih disebabkan karena sangat urgennya
pendidikan dalam pembinaan anak didik. Keberadaannya harus dilaksanakan secara
komprehensif dan simultan antara nilai dan sikap, pengetahuan, kecerdasan, dan
ketrampilan, serta kemampuan komunikasi dan kesadaran akan kesadaran lingkungan.
Format pendidikan yang lebih baik sudah menjadi keharusan di abad ini, sebab mereka
yang menempati posisi penting adalah para educated person. Masyarakat yang
berpengetahuan sudah menjadi keniscayaan, tak terkecuali dari adanya gerakan
masyarakat Islam untuk meingkatkan mutu pendidikan. Sebagaimana kata-kata bijak
“student to day, leader tomorrow “ (Kini sebagai mahasiswa, di masa depan adalah
pemimpin ) atau ungkapan Syauqi Beq : “inna fii yadikum amral ummah wa fii
iqdamikum hayataha” ( di tanganmulah (generasi muda ) urusan umat dan di kakimulah
(langkah majumu) masa depan umat) barangkali tepat untuk memberikan apresiasi
kepada sekolompok mahasiswa yang ingin merajut hasil perkuliahannya menjadi sebuah
kesuksesan. Disinilah penting hadirnya matakuliah gerakan pendidikan Islam
kontemporer agar dapat membangun masyarakat yang dewasa, berkualitas dan mampu
mengikuti perkembangan zaman.
2. Pendidikan Islam dan Resolusi Konflik (MKP 310306 (3 SKS))
Dr. Muhammad SA Ibrahimy (Bangladesh) mendefinisikan pendidikan Islam
sebagai Islamic education in true sense of the term, is a system of education which
enables a man to lead his life according to the islamic ideology, so that he may easily
mould his life in according with tenent of islam. Pendidikan dalam pandangan yang
sebenarnya adalah suatu sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat
mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga dengan mudah ia
dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran islam. Pengertian itu mengacu pada
perkembangan kehidupan manusia masa depan tanpa menghilangkan prinsip-prinsip
Islami yang diamanahkan oleh Allah kepada manusia, sehingga manusia mampu
memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidupnya seiring dengan perkembangan iptek.
Resolusi konflik akan menekankan pada pengenalan konflik-konflik personal, antar
individu, antar kelompok masyarakat, Negara dan konflik global. Untuk memperdalam
materi mahasiswa akan melakukan analisa-analisa kasuh konflik local, nasional dan
internasional untuk memahami akar dari konflik, akibat yang timbul dari konflik dan
penyelesaian akhir dari konflik itu sendiri. Mahasiswa akan melakukan kajian secara
mendalam terhadap berbagai kasus yang terjadi di dalam masyarakat.
Mata kuliah ini diharapkan mampu mengintegrasikan materi pembelajaran
pendidikan Islam dengan konsep resolusi konflik. Dengan demikian hasil akhir yang
diharapkan adalah pemahaman yang mendalam dari para mahasiswa bahwa Islam
mengajarkan untuk memahami dan menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi dengan
resolusi konflik yang baik, berlandaskan akal dan hati nurani.
3. Kajian Islam dan Isu-isu Saintifik (MKP 310301 (3 SKS))
Kajian Islam memiliki posisi strategis dan kedudukan yang kokoh dalam Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN No. 20 Tahun 2003). Kajian Islam juga
memiliki cita-cita luhur, misi mulia dan peran strategis dalam kehidupan manusia
Indonesia. Islam sebagai ruh penggerak, penyelamat kehidupan, memberi kekuatan
spiritual, moral dan intelektual serta landasan motivasional bagi kehidupan.
Posisi, misi dan peran itu tidak mudah untuk diwujudkan. Berbagai tantangan,
hambatan dan bahkan perlawanan datang silih berganti dari yang bersifat teologis,
filosofis, praktis dan politis serta budaya. Kajian Islam juga tidak berada di ruang hampa
dalam mewujudkan cita-cita, misi tujuannya karena banyak isu-isu kontemporer yang
bersifat global, regional, nasional, dan komunal.
Isu-isu saintifik merupakan bagian dari isu kontemporer yang harus dijawab dan
dan disikapi secara cerdas dan bil-hikmah terutama oleh para aktor atau subyek PAI yang
terdiri dari: pengambil kebijakan, kepala sekolah, pendidik dan ulama. Isu-Isu saintifik
yang yang harus dijawab dan disikapi secara bil-hikmah itu tidak jauh berbeda dengan
isu-isu global kontemporer lainnya, tetapi ada kaitannya dengan cita-cita, misi, tujuan,
materi dan pembelajaran PAI. Isu-isu itu antara lain: Islam dan kesehatan, Syari’ah dan
hak asasi manusia (HAM), Islam dan masalah gender, khilafah dan pendidikan politik,
terorisme, radikalisme dalam beragama, paham liberalisme, toleransi dan trilogy
kerukunan dalam beragama, paham pluralisme dan multikulturalisme, khilafiah dan
konflik komunal, serta pembentukan karakter Islami.
4. Pendidikan Islam dan Eco-theology (MKP 310302 (3 SKS))
Secara normative ditegaskan bahwa pendidikan Islam sudah siap dengan konsep-
konsep unggul yang bisa mengantarkan masyarakat atau peserta didik menjadi warga
Negara yang baik dan siap menghadapi tantangan globalisasi dan multikulturalisme.
Namun, secara empirik bagaimana peran Pendidikan Islam yang strategis semacam itu
menjadi fungsional perlu dipertanyakan dan ditata ulang. Untuk menata ulan, pembaca
diajak untuk merujuk kembali khazanah pemikiran para tokoh masa lalu dan kontemporer
yang mungkin masih relevan dengan tantangan masa kini.
Salah satu ide cerdas yang patut dihargai adalah mereka ingin membangun
paradigma humanisme teosentris dan sikap inklusif dalam pendidikan Islam, sehingga
Islam yang rahmatan lil alamin dapat diwujudkan.
Matakuliah ini memerlukan kerangka berpikir kreatif dan inovatif yang pantas
menjadi contoh bagi para mahasiswa lainnya dalam mengembangkan potensi
akademisnya dengan mewujudkan atsmosfir akademis yang sangat dibutuhkan untuk
memajukan lembaga di masa-masa mendatang.
5. Pendidikan Islam dan Wisata Syariah (MKP 310304 (3 SKS))
Prof. Dr. Omar Mohammad At-Toumi Asy-Syaibany mendefinisikan pendidikan
Islam sebagai proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi,
masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi
dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat. (Asy-Syaibany,
1979: 399) Pengertian tersebut memfokuskan perubahan tingkah laku manusia yang
konotasinya pada pendidikan etika. Selain itu, pengertian tersebut menekankan pada
aspek-aspek produktivitas dan kreatifitas manusia dalam peran dan profesinya dalam
kehidupan masyarakat dan alam semesta.
Wisata Syariah merupakan salah satu bentuk wisata berbasis budaya yang
mengedepankan nilai-nilai dan norma Syariat Islam sebagai landasan dasarnya. Sebagai
konsep baru didalam industri pariwisata tentunya wisata syariah memerlukan
pengembangan lebih lanjut serta pemahaman yang lebih komprehensif terkait kolaborasi
nilai-nilai keIslaman yang disematkan didalam kegiatan pariwisata.
wisata syariah atau pariwisata halal adalah bagian dari industri pariwisata yang
ditujukan untuk wisatawan Muslim. Pelayanan wisatawan dalam pariwisata halal
merujuk pada aturan-aturan Islam. Salah satu contoh dari bentuk pelayanan ini misalnya
Hotel yang tidak menyediakan makanan ataupun minuman yang mengandung alkohol
dan memiliki kolam renang serta fasilitas spa yang terpisah untuk pria dan wanita.
Objek wisata syariah mencakup seluruh objek wisata yang ada, kecuali yang tidak
sesuai dengan aturan hukum Islam. Objek wisata syariah dapat berupa pantai, taman
rekreasi, pagelaran seni budaya dan lain sebagainya yang masih dalam koridor hukum
Islam. Dalam pandangan Islam, Pariwisata diwujudkan dalam hal perjalanan spiritual,
tentang pemaknaan dan pencapaian sebuah tuntutan ajaran agama itu sendiri “syahriah”,
kenyataan ini telah membuat Negara Saudi Arabia memetik banyak keuntungan baik
secara material mapun statusnya sebagai sebuah Negara yang memiliki tempat yang
dianggap suci oleh kaum muslim yakni Mekah dan Madinah (Dallen, 2007).
Matakuliah ini memerlukan kerangka berpikir kreatif dan inovatif yang pantas
menjadi contoh dan model bagi para mahasiswa dalam meningkatkan dan
mengembangkan wisata syariah di Indonesia.
6. Analisis Teks Pendidikan Klasik dan Kontemporer (MKP 310305 (3 SKS))
Pendidikan, sampai saat ini masih dipercaya sebagai parameter yang baik untuk
menentukan maju dan mundurnya suatu bangsa serta senjata yang ampuh untuk
memerangi kemiskinan. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu bangsa maka semakin
tinggi pula kulitas dan kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa, misalnya Jepang,
Amerika dan Negara-negara maju lainnya. Dalam Islam sendiri dapat dilihat dalam
kilasan sejarah zaman keemasan Islam yakni pada masa abad pertengahan. Dimana
pendidikan Islam saat itu memiliki kualitas yang tinggi, sehingga umat Islam bisa
memimpin peradaban dunia. Tetapi saat ini pendidikan Islam di sebagian Negara-negara
Islam berkembang masih saja mengalami ketertinggalan. Meski tak dapat dipungkiri pula
bahwa Pendidikan Islam juga mulai mengalami kebangkitan dan kemajuan yang cukup
sigifikan, sehingga dalam upaya memahami Pendidikan Islam dihadapkan berbagai isu
kontemporer, oleh karena itu diperlukan kajian analisis terhadap teks pendidikan klasik
dan kontemporer.
Mata kuliah ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman yang mendalam dari
para mahasiswa bahwa Islam mengajarkan untuk memahami Islam secara kaffah yang
dapat dipelajari melalui teks maupun konteks di dalam kehidupan sehari-hari.
7. Pendidikan Islam dan Eco-Theology
Ecotheology adalah bentuk teologi konstruktif yang menjelaskan hubungan agama
dan alam (interrelationships of religion and nature), khususnya dalam hal lingkungan.
Dasar pemahaman ecotheology adalah kesadaran bahwa krisis lingkungan tidak semata-
mata masalah yang bersifat sekuler, tetapi juga problem keagamaan yang akut karena
berawal dari pemahaman agama yang keliru tentang kehidupan dan lingkungan.
Melalui ecotheology, dilakukan tafsir ulang terhadap pemahamanpemahaman
agama di tengah masyarakat, utamanya mengenai posisi manusia, relasi dan tanggung
jawabnya berkaitan dengan bumi ini. Pada arah ini, menumbuhkan kembali kesadaran
eco-teologi, yaitu kesadaran lingkungan (ekologi) yang dibentuk melalui bingkai-bingkai
pemahaman keagamaan (teologi) mendesak dilakukan. Manusia adalah bagian dari alam,
pengelola dan sekaligus khalifah fi al-ard. Sebagai khalifah fi al-ard (QS 45: 13),
manusia tentu saja berhak memanfaatkan alam, tapi sebaliknya manusia juga mempunyai
tanggung jawab (responsibility) dari Tuhannya untuk memelihara dan melestarikan alam.
Dengan demikian, tidak dibenarkan mengambil langkah-langkah destruktif dalam
pemanfaatan alam.
8. Seminar Proposal Disertasi (MKP 310307 (3 SKS))
Seminar proposal merupakan sarana bagi mahasiswa dalam mempresentasikan
rencana disertasinya dalam bentuk draf proposal. Seminar ini dihadiri dosen pengampu
dan pembimbing. Untuk dapat lulus seminar proposal, mahasiswa harus mengikuti
perkuliahan minimal 80% dari jumlah tatap muka, mempresentasikan draf proposal,
mengakomodasi masukan esensial, dan menyerahkan draf proposal yang sudah direvisi
berdasarkan masukan pada saat presentasi kepada dosen pengampu. Mahasiswa
dinyatakan lulus seminar proposal apabila mendapatkan nilai minimal B. Struktur
proposal disesuaikan dengan jenis penelitian masing-masing dan mengacu pada pedoman
disertasi.
DESKRIPSI MATA KULIAH SEMESTER IV
1. Ujian Komprehensif Disertasi (TAS 310311 (3 SKS))
Ujian komprehensif Disertasi memiliki nilai 3 SKS, dengan rincian aturan sebagai
berikut:
a. Mahasiswa Program Doktor diwajibkan lulus Ujian Komprehensif tulis dan lisan.
b. Ujian Komprehensif dapat diikuti mahasiswa yang telah lulus minimal 20 sks
Mata Kuliah dan lulus Bahasa Arab dan Inggris.
c. Materi Ujian Komprehensif meliputi mata kuliah wajib dan materi yang terkait
dengan rencana topik Disertasi
d. Mahasiswa mengajukan pendaftaran Ujian Komprehensif ke sekretariat.
e. Teknis pelaksanaan Ujian Keahlian Komprehensif:
1) Sebelum ujian, mahasiswa melakukan pendaftaran ke sekretariat
2) Pada saat ujian tulis, mahasiswa menjawab 4 (empat) pertanyaan yang terkait
dengan mata kuliah wajib dan yang terkait dengan rencana topik disertasi.
Waktu yang disediakan untuk masing-masing soal adalah 1 jam.
3) Ujian lisan dilaksanakan setelah ujian tulis.
4) Tim penguji ujian komprehensif lisan untuk program Doktor terdiri atas 3 (tiga)
penguji
2. Ujian Proposal Penelitian Disertasi (TAS 310412 (3 SKS))
Ujian proposal penelitian disertasi memiliki nilai 3 SKS, dengan rincian aturan
sebagai berikut:
a. Proposal yang berasal dari penulisan tugas Mata Kuliah Seminar Proposal
Disertasi dapat dimajukan untuk Ujian Proposal Disertasi.
b. Proposal dapat diujikan setelah lulus verifikasi dari dosen dan melampirkan lembar
hasil pengecekan plagiarisme minimal 80% orisinal. Selain itu wajib dilampirkan
pernyataan perbaikan setelah adanya verifikasi dari dosen.
c. Proposal Disertasi wajib lulus sebelum perkuliahan semester IV. Apabila melewati
waktu tersebut dikenakan biaya Ujian Proposal sesuai ketentuan.
d. Presentasi yang disajikan mahasiswa dalam Ujian Proposal Disertasi antara lain
berisi: a) latar belakang masalah, b) identifikasi, pembatasan dan perumusan
masalah, c) tujuan dan manfaat penelitian, d) penelitian terdahulu yang relevan,
termasuk kajian pustaka, perdebatan akademik serta teori dan temuan penelitian
terkait, e) metodologi yang digunakan dalam penelitian secara detil, dan f) daftar
pustaka (sekitar 30-40 sumber).
3. Seminar Hasil / Work In Progress Disertasi (TAS 310413 (0 SKS))
Ujian seminar hasil/ work in progress disertasi memiliki nilai 0 SKS, dengan
rincian aturan sebagai berikut:
a. Selama proses penulisan Disertasi mahasiswa wajib melakukan work in progress
(WIP).
b. Selama penulisan Disertasi mahasiswa wajib melakukan 2 (dua) kali WIP sebagai
berikut:
1) WIP Disertasi pertama dimaksudkan untuk memperkuat kerangka teori,
metodologi, sistematika penelitian, yang dilaksanakan paling lambat 8 (delapan)
bulan setelah lulus ujian proposal dan minimal setelah penulisan Bab I dan Bab
II;
2) WIP Disertasi kedua dimaksudkan untuk memperkuat laporan hasil penelitian
lanjutan dan keseluruhan penulisan Disertasi, dilakukan paling lambat 8
(delapan) bulan setelah WIP pertama, dan setelah menyelesaikan penulisan
seluruh bab;
c. Disertasi dapat diujikan dalam WIP setelah melampirkan a)lulus verifikasi
(dari Gugus Penjaminan Mutu Pascasarjana UIN Mataram, bukan dari dosen
Pembimbing), b) pernyataan perbaikan setelah verifikasi, dan c) hasil pengecekan
plagiarisme yang menyatakan bahwa orisinalitas minimal 80%.
d. Tim penguji WIP bertugas memberi komentar dan saran untuk perbaikan
penulisan tesis/disertasi, serta memberi nilai.
e. Nilai WIP tesis/disertasi merupakan akumulasi dari keseluruhan jumlah minimal
WIP (2 kali untuk Tesis dan 2 kali untuk Disertasi)
4. Ujian Tertutup / Pendahuluan Disertasi (TAS 310414 (5 SKS))
Ujian tertutup/ pendahuluan disertasi memiliki nilai 5 SKS, dengan rincian aturan
sebagai berikut:
a. Disertasi yang telah disetujui pembimbing dapat dimajukan ke Ujian Pendahuluan
setelah melalui WIP, verifikasi, dan pengecekan plagiarisme yang menunjukkan
minimal 80% orisinal.
b. Tim Penguji Ujian Pendahuluan Disertasi beranggotakan: 2 (dua) pembimbing, 3
(tiga) penguji dan ketua sidang yang merangkap sebagai penguji, dan semuanya
bergelar guru besar.
c. Penguji Disertasi diusahakan ada yang berasal dari luar (external examiner)
dalam hal kelembagaan dan keilmuan.
d. Disertasi yang dinyatakan lulus dalam Ujian Pendahuluan wajib diperbaiki sesuai
dengan catatan dan saran dari para penguji.
e. Disertasi yang tidak lulus dalam Ujian Pendahuluan dapat diperbaiki, kemudian
diujikan kembali setelah mendapat persetujuan dari Tim Penguji Pendahuluan
terdahulu.
f. Apabila Ujian Pendahuluan Disertasi yang kedua tidak lulus, maka mahasiswa
yang bersangkutan diberikan kesempatan sekali lagi untuk mengulang Ujian
Pendahuluan yang ketiga kali.
g. Apabila Ujian Pendahuluan Disertasi yang ketiga tidak lulus, maka mahasiswa
yang bersangkutan dinyatakan gagal.
h. Presentasi yang disajikan mahasiswa dalam Ujian Pendahuluan Disertasi antara lain
berisi: a) latar belakang masalah, b) identifikasi, pembatasan dan perumusan
masalah, c) tujuan dan manfaat penelitian, d) penelitian terdahulu yang relevan,
termasuk kajian pustaka dan perdebatan akademik termasuk persamaan dan
perbedaan dengan peneliti lain, e) metodologi yang digunakan dalam penelitian
secara detil, f) hasil penelitian, dan g) kesimpulan.
i. Pada Ujian Pendahuluan dan Promosi, mahasiswa harus membawa sejumlah buku
atau sumber data lain yang menjadi rujukan utama dalam penulisan Disertasi,
serta membawa alat perekam suara.
j. Waktu yang diberikan untuk presentasi ujian Doktor 10 (sepuluh) menit. Dalam
presentasi ini mahasiswa menjelaskan: a) latar belakang masalah, b) identifikasi,
pembatasan dan perumusan masalah, c) tujuan dan manfaat penelitian, d) penelitian
terdahulu yang relevan, termasuk kajian pustaka dan perdebatan akademik termasuk
persamaan dan perbedaan dengan peneliti lain.
5. Ujian Terbuka / Promosi Doktor (TAS 310415 (6 SKS))
Ujian terbuka/ promosi doktor memiliki nilai 6 SKS, dengan rincian aturan sebagai
berikut:
a. Mahasiswa Program Doktor dapat menempuh Ujian Promosi Doktor setelah
memperbaiki Disertasinya serta disetujui Pembimbing dan Penguji, diverifikasi,
dan pengecekan plagiarisme yang menunjukkan minimal 80% orisinal. Mahasiswa
Program Doktor dapat menempuh Ujian Promosi Doktor setelah memperbaiki
Disertasinya serta disetujui Pembimbing dan Penguji, diverifikasi, dan pengecekan
plagiarisme yang menunjukkan minimal 80% orisinal.
b. Ujian Promosi Doktor dimaksudkan mempromosikan hasil temuan penelitiannya di
hadapan publik sehingga wajib dihadiri banyak orang.
c. Ujian Promosi Doktor selalu menghasilkan kelulusan, kecuali ada alasan dan bukti
kuat untuk tidak meluluskannya seperti adanya plagiarisme
d. Tim Penguji Ujian Promosi Doktor diusahakan sama dengan Tim Penguji Ujian
Pendahuluan.
O. CONTOH SILABUS dan RPS (dapat dilihat di Dokumen Khusus Deskripsi Mata
Kuliah, Silabus, RPS/SAP, dan Saol-soal Ujian Akhir Semester S3 PAI).
P. Penutup
Demikian laporan peninjauan kurikulum pada Prodi Doktor Pendidikan
Agama Islam Pascasarjana UIN Mataram yang disusun dan dilaporkan
sebagai acuan penyelenggaraan program pendidikan di lingkungan
Pascasarjana UIN Mataram.