kurikulum pemberdayaan masyarakat pasuruan

Upload: bambang-riadi

Post on 03-Mar-2016

61 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat bagi Pengelola Program Puskesmas di Kabupaten Pasuruan

TRANSCRIPT

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 1

    BAB I PENDAHULUAN

    Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertulis di pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk itu, upaya kesehatan harus selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus agar masyarakat sehat sebagai investasi dalam pembangunan dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

    Perhatian terhadap permasalah kesehatan terus dilakukan terutama dalam perubahan paradigma sakit yang selama ini dianut masyarakat ke paradigma sehat. Paradigma sakit merupakan upaya untuk membuat orang sakit menjadi sehat, menekankan pada kuratif dan rehabilitatif, sedangkan paradigma sehat merupakan upaya membuat orang sehat tetap sehat, menekan pada pelayanan promotif dan preventif.

    Berubahnya paradigma masyarakat akan kesehatan, juga akan merubah pemeran dalam pencapaian kesehatan masyarakat, dengan tidak mengesampingkan peran pemerintah dan petugas kesehatan. Perubahan paradigma dapat menjadikan masyarakat sebagai pemeran utama dalam pencapaian derajat kesehatan. Dengan perubahan paradigma sakit menjadi paradigma sehat ini dapat membuat masyarakat menjadi mandiri dalam mengusahakan dan menjalankan upaya kesehatannya, hal ini sesuai dengan visi Indonesia sehat, yaitu Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.

    Pemberdayaan masyarakat terhadap usaha kesehatan agar menjadi sehat sudah sesuai dengan Undang undang RI, Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, bahwa pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup masyarakat yang setinggi- tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya masyarakat. Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran serta aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.

    Pengertian Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 2

    kesadaran kemauan dan kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Memampukan masyarakat, dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri.

    Pengembangan Desa Siaga merupakan salah satu bentuk implementasi pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan. Model desa siaga di beberapa wilayah banyak memberikan manfaat bagi pembangunan kesehatan masyarakat di Desa. Dan banyak memberikan pengaruh bagi pemberdayaan masyarakat secara umum. Memang disadari pelaksanaan model pemberdayaan tersebut tidak semuanya menikmati success story seperti yang diharapkan. Beberapa kendala yang bisa jadi menjadi pemicu diantaranya: situasi masyarakat, kemauan baik pemerintah, dan komponen masyarakat lainnya, ketrampilan dan komitmen tenaga kesehatan.

    Kemampuan fasilitasi tenaga kesehatan sebagai unsur penggerak lapangan menjadi sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu peningkatan kapasitas, baik pengetahuan maupun ketrampilan memalui pelatihan perlu dilakukan.

    Filosofi Pelatihan Pelatihan pemberdayaan masyarakat bagi pengelola program

    di Puskesmas diselenggarakan berdasarkan:

    1. Pembelajaran Orang Dewasa (Adult Learning) Pembelajaran orang dewasa (Adult Learning), yakni proses pelatihan diselenggarakan dengan memperhatikan hak peserta selama pelatihan, antara lain:

    a. Dihargai keberadaannya selama menjadi peserta

    pelatihan. b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya terkait dengan

    materi pelatihan. c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh

    berada didalam konteks pelatihan. d. Mendapatkan satu paket bahan belajar. e. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi

    dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi pelatihan.

    f. Mendapatkan materi baru untuk memperkaya informasi dan keterampilan yang telah dimiliki peserta

    g. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.

    h. Melakukan evaluasi (terhadap penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya terkait dengan materi pelatihan.

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 3

    2. Berbasis Kompetensi

    Berbasis kompetensi (competency-based) memungkinkan peserta latih memanfaatkan peluang untuk mengembangkan keterampilan diri dan kelompok langkah demi langkah menuju pencapaian kompetensi yang diharapkan di akhir pelatihan. Dilakukan pembelajaran praktik, learning by doing, memandu peserta latih untuk:

    a. Tiap peserta mendapat kesempatan sama melakukan praktik untuk setiap materi pelatihan. Aneka cara pembelajaran dilakukan dan dilaras agar membuat peserta latih aktif terlibat dalam proses dan praktik pembelajaran di kelas dan di lapangan. Aneka bentuk pembelajaran seperti diskusi kelompok, latihan, studi kasus, role play, praktik lapangan, penugasan secara berkelompok.

    b. Melakukan pengulangan, penyempurnaan isi pembelajaran sesuai kebutuhan.

    c. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah, secara sekuensial menuju pencapaian kompetensi yang diharapkan di akhir pelatihan.

    d. Memperoleh sertifikat setelah peserta berhasil merampungkan pelatihan dan pembelajaran dan mendapatkan kompetensi yang diharapkan.

    3. Konstruktivisme

    Falsafah konstruktivisme menyatakan belajar adalah upaya membangun pengetahuan oleh dan dilakukan pebelajar sendiri dengan mencerna, memahami dan mengakusisi pembelajaran dilakukan sesuai daur keinginanaksirefleksi yang dilakukan berulang kali menjadikan pembelajaran yang bermakna. Caranya peserta latih menangkap informasi atau materi pengetahuan dan keterampilan baru yang didapat dari pelatihan dan mengasosiasikannya dengan arsip pengetahuan yang ada dalam memori peserta latih. Setelah itu peserta membangun atau menyusun pengetahuan dan keterampilan baru paska pelatihan.

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 4

    BAB II PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

    Peran dan Fungsi Setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat berperan sebagai perancang dan pelaku pemberdayaan masyarakat yang ada di Puskesmas.

    Dalam melaksanakan perannya, peserta berfungsi: 1. Merancang pemberdayaan masyarakat bidang

    kesehatan 2. Mengembangkan kualitas diri menjadi fasilitator yang

    Efektif 3. Mengembangkan kemampuan pendampingan (coaching) 4. Mengembangkan teknik advokasi untuk mendapatkan

    dukungan dalam pengembangan program kesehatan 5. Mengelola program sanitasi total berbasis masyarakat

    Kompetensi Setelah mengikuti pelatihan, peserta memiliki kompetensi dalam: 1. Menerapkan Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat

    bidang kesehatan 2. Mengembangkan kualitas diri menjadi fasilitator yang

    Efektif 3. Mengembangkan kemampuan pendampingan (coaching) 4. Mengembangkan teknik advokasi untuk mendapatkan

    dukungan berbagai pihak bisa berperan dalam pembangunan kesehatan

    5. Mengembangkan ketrampilan teknik pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 5

    BAB III TUJUAN PELATIHAN

    Tujuan Umum Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu mengembangkan pemberdayaan masyarakat di Puskesmas sesuai dengan prinsip yang ada.

    Tujuan Khusus Setelah mengikuti pelatihan, peserta memahami dan mampu

    melaksanakan proses belajar mengajar (pelatihan) untuk meningkatkan kompetensi petugas pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dalam:

    1. Menerapkan Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat

    bidang kesehatan 2. Mengembangkan kualitas diri menjadi fasilitator yang

    Efektif 3. Mengembangkan kemampuan pendampingan (coaching) 4. Mengembangkan teknik advokasi untuk mendapatkan

    dukungan berbagai pihak bias berperan dalam pembangunan kesehatan

    5. Mengembangkan ketrampilan pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 6

    BAB IV STRUKTUR PROGRAM

    Struktur rancangan program disusun untuk membantu peserta latih mencapai tujuan pembelajaran dan kompetensi yang dilatihkan dengan paparan materi yang terinci seperti tabel di bawah ini :

    No. Materi T P PL Jumlah

    A Materi Dasar MD

    1. Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan di Kabupaten Pasuruan

    1 0 0 1

    Sub Total 1 0 0 1

    B Materi Inti MI

    1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat/ Pengembangan Desa Siaga

    1 3 6 10

    2. STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) 1 3 0 4

    3. Great Facilitator 2 2 0 5

    4. Teknik Advokasi 2 3 0 4

    5. Teknik Coaching 1 3 0 4

    6. Diskusi hasil PKL/Bench marking 0 2 0 2

    Sub Total 7 16 6 29

    C Materi Penunjang MP

    1. Membangun Komitmen Belajar (MKB) 0 2 0 2

    2. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut 1 1 0 2

    Sub Total 1 3 0 4

    Total 8 17 6 34

    Keterangan: 1 jpl = 45 menit; T = Penyampaian teori; P = Penugasan di kelas, dalam bentuk: diskusi kelompok, simulasi/ demonstrasi, latihan, role play, seminar dan lain-lain; PL = Praktik lapangan

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 7

    BAB V GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Nomor : Materi Dasar 1

    Materi : Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan di Kabupaten Pasuruan

    Waktu : 1 jpl (T = 1, P = 0, PL = 0)

    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

    : Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan di Wilayah Puskesmas

    Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media dan Alat Bantu

    Referensi

    Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 8

    Nomor : Materi Inti 1

    Materi : Konsep Pemberdayaan Masyarakat BIdang Kesehatan

    Waktu : 4 jpl (T = 1, P = 3, PL = 0)

    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

    : Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami Konsep Pemberdayaan Masyarakat BIdang Kesehatan

    Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media dan Alat Bantu

    Referensi

    Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 9

    Nomor : Materi Inti 2

    Materi : Great Facilitator

    Waktu : 4 jpl (T = 2, P = 2, PL = 0)

    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

    : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan ketrampilan sebagai fasilitator yang ekselen

    Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media dan Alat Bantu

    Referensi

    Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 10

    Nomor : Materi Inti 3

    Materi : Teknik Coaching

    Waktu : 4 jpl (T = 2, P = 2, PL = 0)

    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

    : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan ketrampilan komunikasi yang efektif dan persuasif

    Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media dan Alat Bantu

    Referensi

    Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 11

    Nomor : Materi Inti 4

    Materi : Teknik Advokasi

    Waktu : 5 jpl (T = 2, P = 3, PL = 0)

    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

    : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan ketrampilan melakukan advokasi kesehatan dengan baik

    Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media dan Alat Bantu

    Referensi

    Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 12

    Nomor : Materi Inti 5

    Materi : Teknik Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

    Waktu : 4 jpl (T = 1, P = 3, PL = 0)

    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

    : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan ketrampilan dalam pemicuan STBM

    Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media dan Alat Bantu

    Referensi

    Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 13

    Nomor : Materi penunjang 1

    Materi : Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment)

    Waktu : 2 jpl (T = 0, P = 2, PL = 0)

    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

    : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif

    Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media dan Alat Bantu

    Referensi

    Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :

    1. Mengenal sesama peserta, pelatih dan penyelenggara

    1. Proses perkenalan sesama peserta, pelatih dan penyelenggara.

    Games Papan dan kertas flipchart

    Spidol Alat bantu

    games

    1. Lembaga Administrasi Negara, 2003, Building Learning Commitment, Jakarta.

    2. Pusdiklat SDM Kesehatan, 2007, Modul TPPK, Jakarta.

    2. Melakukan pencairan (ice breaking) diantara peserta.

    2. Proses pencairan (ice breaking) di antara peserta.

    Games

    3. Mengidentifikasi harapan, kekhawatiran dan kesepakatan terhadap proses selama pelatihan.

    3. Harapan, kekhawatiran, membangun motivasi belajar dan kesepakatan terhadap proses selama pelatihan.

    Diskusi kelompok

    4. Membuat kesepakatan nilai dan norma kelas.

    4. Nilai, norma dan kesepakatan kelas.

    Diskusi kelompok

    5. Membuat kesepakatan organisasi dalam kelas

    5. Kesepakatan organisasi kelas

    Diskusi kelompok

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 14

    Nomor : Materi penunjang 2

    Materi : Rencana Tindak Lanjut

    Waktu : 2 jpl (T = 1, P = 1, PL = 0)

    Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

    : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut kegiatan pengembangan media

    Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

    Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

    Metode Media dan Alat Bantu

    Referensi

    Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :

    1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup RTL

    1. Pengertian dan Ruang Lingkup RTL a. Pengertian b. Ruang Lingkup

    Ceramah tanya jawab

    Curah pendapat

    Presentasi Praktik

    menyusun RTL

    Bahan tayang

    Laptop LCD

    projector Whiteboard Flipchart Spidol Form RTL Petunjuk

    praktik menyusun

    RTL

    2. Menyusun RTL Pengembangan media

    2. Langkah-Langkah Penyusunan RTL a. Jenis Kegiatan b. Tujuan c. Sasaran d. Lokasi e. Metode f. Penanggung Jawab g. Pelaksana h. Sumber dana i. Waktu

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 15

    BAB VI DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN

    Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta

    membangun komitmen belajar diantara peserta 2. Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang

    mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan tugas

    3. Penjajagan awal peserta dengan memberikan pretes 4. Pembahasan materi kelas 5. Praktik kelas dalam bentuk penugasan-penugasan 6. Penjajagan akhir peserta dengan memberikan postes

    Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun penugasan, dimana: 1. Pelatih mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti

    proses pembelajaran 2. Pelatih menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang

    akan dicapai pada setiap materi 3. Pelatih dapat mengawali proses pembelajaran dengan:

    a. Penggalian pengalaman peserta b. Penjelasan singkat tentang seluruh materi c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok d. Praktik

    4. Setelah semua materi disampaikan, pelatih dan atau peserta dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan

    5. Sebelum pemberian materi berakhir, pelatih dan peserta dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 16

    Diagram Alur Rincian rangkaian diagram alur proses pelatihan diruntutkan

    menjadi sebagai berikut:

    Pengetahuan dan Ketrampilan 1. Konsep pemberdayaan

    masyarakat/pengembangan desa siaga 2. Teknik pemicuan STBM 3. Great facilitator 4. Teknik advokasi 5. Teknik Coaching Metode: curah pendapat, ceramah tanya jawab, roleplay, diskusi kelompok, latihan, simulasi

    Penyusunan RTL

    Pretest

    Evaluasi

    PENUTUPAN

    Bench Marking dan Diskusi Hasil BM

    Pembukaan

    Pretest

    Membangun Komitmen Belajar (MKB) Metode: games, diskusi kelompok

    Wawasan 1. Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat

    Bidang Kesehatan Metode: curah pendapat, ceramah, tanya jawab

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 17

    1. Pembukaan Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut: a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan b. Pengarahan sekaligus pembukaan c. Penyematan tanda peserta d. Perkenalan peserta secara singkat e. Pembacaan doa

    2. Pretest

    Sebelum acara pembukaan, dilakukan prates terhadap peserta. Pretest bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan dan kemampuan peserta dalam melaksanakan kegiatan dasar promosi kesehatan masyarakat.

    3. Membangun Kesepakatan Belajar, Building Learning Commitment (BLC) Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain: a. Penjelasan oleh pelatih atau fasilitator tentang tujuan

    pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam materi BLC

    b. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih atau fasilitator dan dengan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif

    c. Mengemukakan harapan, kekuatiran, kesepakatan masing-masing peserta selama pelatihan

    d. Kesepakatan antara para pelatih atau fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya

    4. Perluasan Wawasan Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi dasar sebagai pengetahuan dan perluasan wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini. Materi tersebut yaitu: Kebijakan pemberdayaan masyakat bidang kesehatan di Puskesmas

    5. Pembekalan Pengetahuan dan Keterampilan Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 18

    dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu diskusi kelompok, latihan, studi kasus, role play, praktik di kelas serta praktik lapangan dengan melibatkan sasaran promosi kesehatan. Pengetahuan dan keterampilan yang dilatihkan meliputi materi: a. Konsep dasar pemberdayaan masyarakat bidang

    kesehatan b. Great facilitator c. Teknik Coaching d. teknik advokasi kesehatan e. Teknik pemicuan STBM

    Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai pelatih atau fasilitator melakukan kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini pelatih atau fasilitator bertugas untuk menyamakan persepsi tentang materi sebelumnya diterima sebagai bahan evaluasi proses pembelajaran berikutnya.

    6. Bench Marking Bench marking merupakan bentuk observasi lapangan dalam pelatihan ini. Peserta pelatihan menggunakan instrument untuk mengetahui profil wilayahnya dan profil wilayah yang dikunjungi sebagai tempat bench marking. Hasil bench marking didiskusikan untuk mendapatkan pembelajaran komponen apa yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.

    7. Posttest Setelah keseluruhan materi dan praktik lapangan dilaksanakan, dilakukan pascates. Posttest bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan.

    8. Evaluasi

    Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari ( refleksi) dan terhadap pelatih atau fasilitator

    Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya

    Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat pelatih/fasilitator telah mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form evaluasi terhadap pelatih atau fasilitator.

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 19

    9. Evaluasi Penyelenggaraan

    Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.

    10. Penutupan

    Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut: 1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan 2. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta 3. Pembagian sertifikat 4. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta 5. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang

    berwenang 6. Pembacaan doa

    Metode Metode yang digunakan selama proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperanserta aktif dalam mencapai kompetensi berbasis pengetahuan kontekstual, yaitu diskusi kelompok, latihan dan simulasi, role play, studi kasus, dan praktek di kelas.

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 20

    BAB VII PESERTA, PELATIH DAN PENYELENGGARA

    Peserta Kriteria dan jumlah peserta:

    1. Kriteria Peserta Peserta adalah pengelola program yang bertugas di Puskesmas: a. Pengelola program di Puskesmas b. Latar belakang pendidikan minimal D3 Kesehatan c. Tidak mutasi di Puskesmas tersebut untuk waktu 2 (dua)

    tahun

    2. Jumlah peserta Dalam 1 kelas peserta berjumlah 30 orang.

    Pelatih Pelatih a. Pelatih memiliki pengalaman sebagai pelatih b. Diutamakan bagi yang memiliki kualifikasi dan sertifikasi

    sebagai pelatih atau training of the trainer. c. Pejabat Pengelola pemberdayaan masyarakat atau propinsi d. Widyaiswara Kesehatan

    Penyelenggara Penyelenggara pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Bidang

    Kesehatan bagi petugas Puskesmas adalah UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Propinsi Jawa Timur.

    Tempat Penyelenggara Pelatihan diselenggarakan di UPT Pelatihan Kesehatan

    Masyarakat Propinsi Jawa Timur, dimana institusi diklat ini merupakan institusi / lembaga pendidikan dan pelatihan yang telah terakreditasi

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 21

    BAB IX EVALUASI

    Evaluasi terhadap Peserta Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:

    1. Penjajagan awal melalui pre test. 2. Penjajagan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

    peserta terhadap materi yang telah diterima melalui post test.

    3. Penilaian terhadap keterampilan yang dilakukan melalui penilaian hasil tugas kelompok.

    Evaluasi terhadap Pelatih/Instruktur Evaluasi terhadap pelatih/instruktur ini dimaksudkan untuk

    mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih/instruktur dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta, meliputi:

    a. Penguasaan materi b. Ketepatan waktu c. Sistematika penyajian d. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan e. Empati, gaya dan sikap kepada peserta f. Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) g. Kesempatan tanya jawab h. Kemampuan menyajikan i. Kerapihan pakaian j. Kerjasama antar tim pengajar.

    Evaluasi terhadap Penyelenggara Pelatihan Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan

    pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi: a. Tujuan pelatihan b. Relevansi program pelatihan dengan tugas c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di

    tempat kerja d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta g. Pelayanan akomodasi dan lainnya h. Pelayanan konsumsi i. Pelayanan perpustakaan

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 22

    j. Pelayanan komunikasi dan informasi

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 23

    BAB X SERTIFIKAT

    Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kepada setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan ketentuan kehadiran minimal 95% akan diberikan sertifikat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan angka kredit 1 (satu) yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan panitia penyelenggara.

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 24

    PANDUAN BENCH-MARKING

    Pendahuluan Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan dalam manajemen atau umumnya manajemen strategis, dimana suatu unit/bagian/organisasi mengukur dan membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan serupa unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik secara internal maupun eksternal. Dari hasil benchmarking, suatu organisasi dapat memperoleh gambaran dalam (insight) mengenai kondisi kinerja organisasi sehingga dapat mengadopsi best practice untuk meraih sasaran yang diinginkan.

    Metode ini juga bisa diterapkan untuk mengukur dan membandingkan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat dalam pengembangan kesehatan masyarakat desa. Dalam kegiatan ini peserta dengan panduan instrumen akan membandingkan apa yang sudah dicapai di wilayah kerjanya dengan apa yang sudah dilakukan di wilayah yang dikunjunginya.

    Tujuan Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu

    membandingkan pencapaian kinerja yang sudah dilakukan di wilayahnya dan pencapaian kinerja di wilayah lain, untuk dilakukan perbaikan.

    Ruang Lingkup Ruang lingkup yang diamati dalam pemberdayaan masyarakat

    yang dilakukan oleh Puskesmas, yaitu: persiapan, SMD, MMD, gerakan masyarakat, proses pendampingan, kegiatan advokasi, kemitraan, metode-metode yang dilakukan dalam pencapaian kegiatan, keberhasilan di lapangan, pendanaan dalan lain-lain.

    Peserta Peserta dibagi menjadi 3 (tiga kelompok) dan masing-masing

    kelompok akan mengunjungi 1 (satu) Puskesmas. Lokasi Puskesmas dan jika perlu dilakukan peninjauan ke lapangan. Sasaran Tim pemberdayaan tingkat Puskesmas dan tingkat desa serta

    komponen masyarakat yang terkait. Instrumen Instrumen akan disusun oleh peserta pelatihan sebagai salah

    satu proses pembelajaran di kelas.

  • Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

    Bagi Petugas Puskesmas

    UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015 25

    Pelaporan Hasil hari bench marking dibuat laporan dengan sistematika: Pendahuluan, Tujuan, Sasaran, Hasil Pelaksanaan Kegiatan, Kesimpulan dan rekomendasi.

    Penutup Demikian panduan umum kegiatan observasi lapangan dengan

    metode bench marking sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.