kurban dan revitalisasi nilai-nilai kebangsaan

5
KURBAN DAN REVITALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN Penulis: Iqbal Fahri Negeri ini masih dilanda oleh berbagai problematika kebangsaan yang semakin kompleks. Dari berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini, mengisyaratkan ancaman yang serius terhadap kelestarian nilai-nilai kebangsaan yang semestinya menjadi landasan dalam berperilaku dan bernegara. Sehingga upaya merevitalisasi nilai-nilai kebangsaan menjadi sangat penting dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Melalui nilai-nilai luhur keragaman agama, tradisi dan budaya, revitalisasi nilai-nilai kebangsaan dapat diintenalisasikan secara massif dengan berbagai momentum. Salah satu diantaranya yaitu momentum kurban yang sebentar lagi akan tiba. Mungkinkah momentum kurban dapat merevitalisasi nilai-nilai kebangsaan?, dan seperti apakah dampak kurban ini sehingga dapat merevitalisasi nilai-nilai kebangsaan?, Berikut ini paparannya. Kurban dan Penanaman Nilai Kebangsaan

Upload: iqbal-fahri-abu-akif

Post on 26-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Menjadikan momentum kurban sebagai sarana efektif dalam merevitalisasi nilai-nilai kebangsaan. Sudut pandang; sosio-historis dan nilai universal kurban.

TRANSCRIPT

Page 1: Kurban Dan Revitalisasi Nilai-nilai Kebangsaan

KURBAN DAN REVITALISASI NILAI-NILAI KEBANGSAAN

Penulis: Iqbal Fahri

Negeri ini masih dilanda oleh berbagai problematika kebangsaan yang semakin

kompleks. Dari berbagai peristiwa yang terjadi belakangan ini, mengisyaratkan ancaman yang

serius terhadap kelestarian nilai-nilai kebangsaan yang semestinya menjadi landasan dalam

berperilaku dan bernegara. Sehingga upaya merevitalisasi nilai-nilai kebangsaan menjadi sangat

penting dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Melalui nilai-nilai luhur keragaman agama, tradisi

dan budaya, revitalisasi nilai-nilai kebangsaan dapat diintenalisasikan secara massif dengan

berbagai momentum. Salah satu diantaranya yaitu momentum kurban yang sebentar lagi akan

tiba. Mungkinkah momentum kurban dapat merevitalisasi nilai-nilai kebangsaan?, dan seperti

apakah dampak kurban ini sehingga dapat merevitalisasi nilai-nilai kebangsaan?, Berikut ini

paparannya.

Kurban dan Penanaman Nilai Kebangsaan

Dalam sejarah peradaban manusia, kurban telah dikenal melalui sejumlah tradisi agama

terdahulu dengan berbagai nilai historis dan bentuknya. Tradisi agama mengajarkan bahwa

kurban merupakan persembahan teragung kepada Tuhan sekaligus berfungsi ganda dalam

penanaman nilai-nilai kemanusiaan. Dalam konteks ini, orang yang berkurban sejatinya tengah

mengenyampingkan perilaku individual dan primordialisme sekaligus penghargaan terhadap

pluralitas (baca: kaya- miskin) yang sangat membantu dalam memupuk rasa persatuan. Nilai

keberadaban dalam pengertian patuh pada etika, moral, integritas, dan nilai-nilai luhur agama

serta rasa keadilan dalam arti berempati terhadap kehidupan orang lain atau kelompok lain serta

Page 2: Kurban Dan Revitalisasi Nilai-nilai Kebangsaan

saling menjaga keadilan untuk semua orang secara integratif tercermin dalam pelaksanaan

kurban. Sementara, perilaku sukarela dan ikhlas dalam berkurban dapat menjadi modal bangsa

guna menginternalisasikan nilai-nilai kebangsaan pada spektrum yang lebih luas lagi.

Hal ini selaras dengan tinjauan kurban secara sosio-historis. Dalam Islam, kurban

pertama kali dilaksanakan pada periode madinah. Pada periode ini, orang-orang Islam mulai

bernegara. Kurban telah menjadi salah satu instrumentasi produktif orang-orang Islam dalam

melestarikan nilai-nilai kebangsaan masyarakat madani. Sedangkan dalam agama samawi

lainnya, kurban menjadi instrumentasi pemersatu antar pemeluknya dalam suatu ikatan suci.

Dengan demikian, baik kurban sebagai instrumentasi pelestarian nilai-nilai maupun kurban

sebagai suatu ikatan suci dapat menjadi sumber kearifan dalam merevitalisasi nilai-nilai

kebangsaan.

Efek Domino Kurban

Kurban dan penanaman nilai-nilai kebangsaan seperti efek domino. Kesadaran akan efek

domino kurban dalam merevitalisasi nilai-nilai kebangsaan seyogyanya menjadi kesadaran

seluruh elemen bangsa terlebih penyelenggara negara. Pada saat yang sama, kesadaran akan efek

domino kurban juga menunjukkan kontribusi besar pengejawantahan nilai-nilai kebangsaan

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelestarian nilai-nilai kebangsaan tanpa menengok

nilai-nilai luhur agama merupakan kesia-siaan, karena dari nilai-nilai luhur inilah nilai-nilai

kebangsaan tumbuh dan lestari.

Manakala kesadaran tersebut menjadi kesadaran kolektif seluruh elemen bangsa, berbagai

perilaku yang kontraproduktif terhadap pelestarian nilai-nilai kebangsaan dapat dieliminir.

Page 3: Kurban Dan Revitalisasi Nilai-nilai Kebangsaan

Penyimpangan perilaku individual dan primordialisme yang kerap kali melahirkan tindakan

korupsi, kolusi, nepotisme, premanisme, tawuran, dan sebagainya dapat dimaknai sebagai bentuk

kegagalan transformasi nilai-nilai luhur agama, tradisi, dan budaya ke dalam ruang lingkup

kemajemukan. Apabila pemaknaan kegagalan ini tidak segera disadari, bukan tidak mungkin

nilai-nilai kebangsaan yang telah digagas oleh pendiri bangsa akan kembali ke titik yang paling

rendah. Oleh karenanya, forum refleksi dan kontemplasi atas nilai-nilai luhur agama, tradisi, dan

budaya bangsa melalui momentumnya masing-masing perlu terus-menerus disosialisasikan agar

dapat dipahami korelasi dan implementasinya terhadap empat pilar kebangsaan kita yaitu

Pancasila, Pembukaan UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Cara ini dipandang lebih

efektif dalam merevitalisasi nilai-nilai kebangsaan, mengingat manusia hidup dalam kearifan

keyakinannya masing-masing.

Konklusi

Hidup berbangsa dan bernegara dalam kemajemukan merupakan tantangan bangsa

modern. Keberhasilan dan kegagalan suatu Negara sangat ditentukan oleh komitmen besar warga

Negara untuk menemukan titik temu atas kemajemukan. Titik temu yang melahirkan nilai-nilai

kebangsaan, perlu disokong secara kontinyu dan konsisten oleh kearifan nilai-nilai luhur agama,

tradisi, dan budaya yang menjadi akarnya. Sebagaimana bangsa yang besar adalah bangsa yang

menghargai jasa para pahlawannya, hal yang sama dapat juga kita katakan bahwa bangsa yang

besar adalah bangsa yang menyadari akan pentingnya momentum nilai-nilai luhur guna

merevitalisasi nilai-nilai kebangsaannya. Oleh karenanya, pemaknaan atas nilai-nilai luhur dalam

kerangka revitalisasi nilai-nilai kebangsaan menunjukkan peran dan tanggung jawab yang besar

atas konsekuensi berbangsa dan bernegara. Selamat berkurban.