kuota sampling

15
Kuota sampling; sampelnya hanya menekankan pada jumlah; Purposive sampling sampel yang dipilih dengan pertimbangan karakteristik tertentu (misal mahasiswa penerima beasiswa); Aksidental sampling: sampel diperoleh dengan cara siapa yang dijumpai, misal orang yang berbelanja. 5. Menentukan Besarnya Sampel Sampel sebaiknya sebanyak mungkin, pada umumnya makin besar sampel makin representatif hasil penelitian dapat disamarataktrn. Sebenarnya tidak ada ketentuan besar sampel minimum f irng dapat dipakai sebagai pedoman. Pada prinsipnya, makin besar sampel rlakin baik. Pertimbangan dalam menentukan besar kecilnya sampel adalah: l. Derajat keseragaman populasi. 2. Ketelitian hasil penelitian yang dikehendaki. 3. Pertimbangan waktu, tenaga dan biaya. Jumlah sampel terkecil yang dapat diterima tergantung .ienis riset. r'iset deskriptif LOVo dari populasi, riset korelasi 30 subjek, riset kausal-komparatif 30 subjek per kelompok, dan riset eksperimen 50 subjek perkelompok. (L.R. Gay, 1987). 6. Menghindari Kesesatan Sampel Kesesatan sampel tidak diakibatkan oleh pemilihan secara acak. beda peluang (chance) diantara sampel dan populasi, sampel yang biasa adalah sistematis dan umumnya merupakan kesalahan dari peneliti. Dua sumber utanu dari kesesatan penggunaan sukarelawansukarelawan dan penggunaan kelompok-kelompok yang ada hanya karena mereka ada di situ. Kita seharusnya tidak menggunakan sampel yang salah hanya untuk mudahnya pengadministrasian. Setiap adanya kesesatan dalam sampel di dalam suatu penelitian harus diutarakan pada laporan akhir. C. TEKNIK SAMPLING PENELITIAN Salah satu komponen penelitian yang mempunyai arti pent\g datarn kaitannya dengan proses studi secara komprehensif adalah ''kornponen metodologi. Pada komponen ini, metode yang digunakan oleh peneliti dalam mencari dan memecahkan masalatr pineiitian diuraikan secara.ielas' Tujuannya adalah agar para peneliti dapat memberikan gambaran yang sistematis dan terencana tentang apa yang hendak mereka lakukan ketika hendak berada di kancah penelitian, sehingga memberikan peluang kepada peneliti lain urituk dapat melakukan tracking (penjajakan) kembali jika diperlukan. Ada beberapa istilah atau batasan yang berkaitan dengan subjek atau objek yang hendak diteliti. Beber4pa batasan penting tersebut di

Upload: iki-aneuk-guba

Post on 02-Jan-2016

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: Kuota Sampling

Kuota sampling; sampelnya hanya menekankan pada jumlah;Purposive sampling sampel yang dipilih dengan pertimbangan karakteristiktertentu (misal mahasiswa penerima beasiswa); Aksidental sampling: sampeldiperoleh dengan cara siapa yang dijumpai, misal orang yang berbelanja.

5. Menentukan Besarnya SampelSampel sebaiknya sebanyak mungkin, pada umumnya makin besar sampelmakin representatif hasil penelitian dapat disamarataktrn.Sebenarnya tidak ada ketentuan besar sampel minimum f irng dapatdipakai sebagai pedoman. Pada prinsipnya, makin besar sampel rlakin baik.Pertimbangan dalam menentukan besar kecilnya sampel adalah:

l. Derajat keseragaman populasi.

2. Ketelitian hasil penelitian yang dikehendaki.

3. Pertimbangan waktu, tenaga dan biaya.Jumlah sampel terkecil yang dapat diterima tergantung .ienis riset. r'iset

deskriptif LOVo dari populasi, riset korelasi 30 subjek, riset kausal-komparatif30 subjek per kelompok, dan riset eksperimen 50 subjek perkelompok. (L.R.Gay, 1987).

6. Menghindari Kesesatan Sampel

Kesesatan sampel tidak diakibatkan oleh pemilihan secara acak. bedapeluang (chance) diantara sampel dan populasi, sampel yang biasa adalahsistematis dan umumnya merupakan kesalahan dari peneliti.

Dua sumber utanu dari kesesatan penggunaan sukarelawansukarelawandan penggunaan kelompok-kelompok yang ada hanya karena

mereka ada di situ. Kita seharusnya tidak menggunakan sampel yang salahhanya untuk mudahnya pengadministrasian. Setiap adanya kesesatan dalamsampel di dalam suatu penelitian harus diutarakan pada laporan akhir.

C. TEKNIK SAMPLING PENELITIANSalah satu komponen penelitian yang mempunyai arti pent\g datarn

kaitannya dengan proses studi secara komprehensif adalah ''kornponenmetodologi. Pada komponen ini, metode yang digunakan oleh peneliti dalam

mencari dan memecahkan masalatr pineiitian diuraikan secara.ielas'Tujuannya adalah agar para peneliti dapat memberikan gambaran yangsistematis dan terencana tentang apa yang hendak mereka lakukan ketikahendak berada di kancah penelitian, sehingga memberikan peluang kepada

peneliti lain urituk dapat melakukan tracking (penjajakan) kembali jikadiperlukan.Ada beberapa istilah atau batasan yang berkaitan dengan subjekatau objek yang hendak diteliti. Beber4pa batasan penting tersebut di

Page 2: Kuota Sampling

antaranya, termasuk tempat penelitian, populasi penelitian, jumlah subjekyang diperlukan untuk penelitian, dan teknik pemilihan subjek. Batasan tersebut

harus diuraikan I oleh para peneliti baik ketika mereka menyusun rencanapenelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk proposal, maupun dalambab ketiga dalam laporan penelitian, agar secara pasti mereka dapatmelakukan persiapan kegiatan untuk mendukung tercapainya pengumpulan

data. Beberapa batasan i yang erat kaitannya dengan kegiatan di lapangantersebut akan dibahas secarajelas di bab ini.

D. TEMPAT DAN LOKASI PENELITIANBat4san psrtama yang selalu muncul dalam kaitannya denganmetodologi penelitian adalah tempat dan lokasi penelitian. Yang dimaksud

dengan tempat penelitian tidak lain adalah tempat di mana proses studi

yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitianberlangsung.Ada beberapa macam tempat penelitian' tergantung bidang ilmu yang

melatarbelakangi studi tersebut. Untuk bidang ilmu pendidikan makatempat penelitian tersebut dapat berupa kelas, sekolah, lembaga pendidikandalam satu kuwasan. Sedangkan untuk bidang ilmu teknik' alam, kedokteran,kimia, pertanian, peternakan, dan sebagainya tempat penelitian bisa dalamsuatu laboratorium yang kondisi dan situasi seperti: suhu, waktu, dan variabelyang diperlukan, dikendalikan dengan strndar tertentu misalnya, ?-0 detajatCelsius. Bidang-bidang tenebut biasanya erat kaitannya dengan penelitian

eksperimen yang tempatnya mungkin dalam bentuk tabung (in vitro)'bengkel, petak-petak sawah, dan sebagainya.

Untuk ilmu social, ekonomi, dan politik, tempat penelitian dapat

berupa tempat di. mana kegiatan manusia berlangsung, daerah, provinsi,atau dalam satu Negara, pertokoan, perusahaan, tempat perdagangan,dan masih banyak lagi. .Contoh penelitian yang menunjukkan secara jelas

tempat penelitian dapat dilihat seperti berikut ini. Tempat penelitian adalahindustri yang terletak di Kawasan industri Makassar, Kotamadya Makassar.

E. POPTJLASIPEI{ELITIANBatasan penelitian yang mesti ada dan ditemui dalam setiap penelitianadalah populasi penelitian. Populasi atav population mempunyai arti yangbervariasi. Menurut Ary, dkk., (1985: 138) population is all oJ'well definedclass of people, events or objects. Populasi menurut Isaac (1983) tidaklain adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan

secara teoretis menjadi target haiil penelitian.

Page 3: Kuota Sampling

Jadi, populasi pada prinsipnya adalah semua anggora kelom_pok manusia, haling, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama datamsatu _tempat dan secara menjadi hrget kesimpulan dari hasil akhir suatu

pcnelitian- Populasi dapat beruap guru, siswa, furikulum, fasilitas, lourbagasekolah, hubungan sekolah dan masyarakat, karyawan perusahaan, Jenis

tanaman hutan, jenis padi, kegiatan marketing, hasil produksi, dan

sebagainya. Populasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu populasitarget dan populasi akses. Populasi yang direncanakan dalam-rencana

penelitian dapat disebut populasi target. populasi target ini dapat berupa

jumlah guru atau jumlah objek yang ditetapkan oleh peneliti utou yungada secara pasti di kantor wilayah yang ada.

Dalam kenyataannya seringkali target populasi tersebut ridak.dapat dipenuhi karena beberapa alasan, misalnya orang (misalnya populasiadalah guru) tidak dapat ditemui, orang tersebut sudah pensiun. iudahmeninggal, atau pindah pekerjaan. Orang-orang atau binda yang dapatditemui ketika dalam penentuan jumlah populasi berdasarkan keadaanyang ada disebut populasi akses atau populasi yang dapat ditemui.Populasi target dengan populasi akses yang paring baik idalah sama

besar. Tetapi peneliti juga dapat mencapai hasil baik, jika misalnyapopulasi akses yang dicari mencapais}Vo-l\\Vo dari populasi target.

Kita tidak menginginkan adanya. perbedaan yang sangar

berbeda antara populasi akses dengan populasi turg"t. Karenaperbedaan yang jauh dapat menimbulkan tanda tanya diintara sesamapeneliti maupun dengan pembimbingnya.

F. SAMPEL PENBLITIANSering kali terjadi bahwa peneliri tidak dapat melakukan srudi terhadap. slmul anggota kelompok yang menjadi inreres penelitian. Dan

m9rek3 hanya mampu mengambil sebagian dari jumlih populasi yang

ada' sebagian dari jumlah populasi yang ada rctr"urt diambirdatanya. Data yang terkumpul tersebut kemudian dianalisis, Hasil

akhir _penelitian yang didapatkan, kemudian digunakan untuk

merefleksikan keadaan populasi yang ada. Cara berpikir yangdemikian diperbolehkan daiam proses inkui-ri ilmiah.Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih unruk sumber daratersebut.disebut sampel atau cuplikan. Memang sarah satu syarar yang

harus dipenuhi di antaranya adalah bahwa sampel harus diambil dari

bagian populasi. Yang dapar diambil sebagai tu*p"l dalam hal ini adalahpopulasi akses' yaitu jumlah anggota kelompok yang dapat ditemui difapangan dan bukan populasi target.

Page 4: Kuota Sampling

Syarat yang " paling penting untuk diperhatikan dalam

mengambil qampel ada dua macam, yaitu jumlah sampel yang

mencukupi dan profil sampel yang dipilih harus mewakili. Untuk ituperlu ada cara memilih agar benar-benar mewakili semua populasi yangada, Berikut adalah gambar diagramatis alur pemikiran antara populasidengan sarnpel

MENENTUKAN JT]MLAH SUBJEIS POPULASIPENELITIANTelah disebutkan di atas bahwa subjek yang akan diambil dalampenelitian biasanya disebut sebagai populasi. Jikajumlah populasi terlalubesar, maka peneliti dapat mengambil sebagian dari jumlah total populasi.Sedangkan untuk jumlah populasi kecil, sebaiknya seluruh populasidigunakan sebagai sumber pengambilan data. Sebagian dari populasi

yang terpilih Untuk penelitian ini jumlahnya harus memenuhi syaratmewakili populasi yang ada.

Seorang peneliti muda umumnya akan bertanya mengenai berapa

jumlah sampel dalam suatu penelitian? Ada hukum statistika dalam

menentukan jumlah subjek penelitian. Hukum tersebut adalah

semakin. besar jumlah sampel yang digunakan dalam studi semakinkuat dan merefleksikan keadaan populasi yang ada. Jumlah sampel

yang digunakan dalam penelitian juga tergantung dari keadaanpopulasi penelitian. Jika keadaan populasi homogen atau mempunyaikarakteristik sama maka junrlah sampel dapat lebih kecil. sebagai contohdalam penelitian eksperimen, seorang mahasiswa teknik mengambil betierapacontoh bahan: kuningan, aluminium, atau besi lunak sebagai sampel

penelitian. Mereka dapat mengambil beberapa potong raja karena

rnemang sudah ketentuan yang seragam terhadap satu jenis materialsehingga syarat representatif terhadap populasi sudah dapat dipenuhi.

Untuk penelitian sosial, pendidikan ekonomi dan politik yang

berkaitan dengan masyarakat yang mempunyai karakteristik heterogen,pengambilan sampel di camping syarat tentang besarnya sampel

harus terpenuhi, juga memenuhi Pula syarat representativeness(keterwakilan) atau mewakili semua komponen populasi.

Page 5: Kuota Sampling

Walpupun pemaka-ian jumlah subjek yang besar iru sangar dianjurkan, ada kemungkinan. bahwa ruorung peneliti mernpunyai tiga

faktor keterbatasan, yaitu waktu yang sempit, -k"o,u*puu" *!"gl,."riri.terbatas, dan keterbatasan biaya guna menyeresaikan proses secara komprehensif. lienelitian Kondisi yang demikian cenderung memorivasipeneliti untuk mencari arternatif lain, sehingga penelitia. rerap dapar

_ dilakukan-dengan syarat dan aturan statistika t.tap dupat dipenuhi.^Berikutadalah beberapa cara untuk menentukan jumlah^suuiei<penelitian sekecilmungkin dan masih dalam kerangka statistika yang diizinkan.1. Menggunakan Formulasi EmpirikFormula empiris dianjurkan oleh (Isaac dan Michael, rggL:l9z) cran daparditulis sebagai berikut:

Page 6: Kuota Sampling

2. Menggunakan Perhitungan Uji Daya

Uji da_ya' dapat dipergunakan untuk menentukan besar.nya jumlahtlTp_el: Menurut Sujana (1984: 250), for.mula rersebur dipengaruhioleh beberapa faktor seperti:a. parameter yang digunakan;

b. cara pengujian yang dilakukan menggunakan satu ekor atau duaekor,c. besamya tingkat signifikansi;

d. besarnya kekeliruan yang diizinkan;

e. besarnya simpangan baku yang diterima.

Formulasi uji daya menggunakan formula z dalamstatistika yang' bentuknyaseperti berikut:

- _ xZ=E: @liFBatasan lain yang sering muncul dalam proses penelitian,yaitu teknik memilih sample. Menentukan teknik mengambil sampel inidilakukan, setelah ketentuan besarnya responden yang digunakan sebagai

sample telah diperoleh. Memilih sample, dalam suatu penelitian eratkaitannya dengan manusia dapat dibedakan menjadi dun macam, ;rairu dengan

menggunakan teori probalitas dan secara nonprobalitas. pada penelitian,memilih sampel dengan cara probabilitas sangat dianjurkan. Karma prinsipobjektivitas antara peneliti dengan yang diteliti masih dapat dijamin.

H. MEMILIH SAMPEL DENGAN CARA PROBALITASAda empat macam teknik pengambilan sampel yang termasuk dalam teknikpengambilan sampel dengan probabilitas sampling. Keempat teknik tersebut,yaitu cara acak, stratifikasi, klaster, dan sistematis.1. Sampling AcakAda beberapa narna untuk menyebutkan teknik pemilihan sarnpling ini.

Nama tersebut termasuk di antaranya: random sampling atau t;knikacak. Apa pun namanya teknik ini sangat populer dan banyak dianjurkan

penggunaannya dalam proses penelitian. Pada teknik acak ini. secara

teoretis, semua anggota dalam populasi mempunyai probabilitas atau

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. iJntuk mendapat

r-ejponder yang hendak dijadikan sampel, satu hal penting yang harus

diketahui oleh para peneliti adalah bahwa perlunya bagi penelitl untuk

mengetahui jurnlah responder yang ada dalam populasi.- titnit mernilihsecara acak dapat dilakukan dengan manual atau tradisional maupun denganmenggunakan tabel random.

Page 7: Kuota Sampling

a. Cara Tradisional'Cara tradisional ini dapat dilihat dalam kumpulan ibu-ibu ketika arisan.Teknik acak ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah scpertl berikut:

l) tentukan jumlah populasi yang dapat ditemui;

2) daftar semua anggota dalam populasi, masukkan dalam kotak yangtelah diberi lubang penarikan;3) kocok kotak tersebut dan keluarkan lewat lubang pengeluaran yangtelah dibuat;

4) nomor anggota yang keluar adalah mereka yang ditunjuk sebagaisampel penelitian;5) lakukan terus sampai jumlah yang diinginkan dapat dicapai.Menggunakan Tabel Acak

Pada cara kedua ini, proses pemilihan subjek dilakukan dengan

menggunakan tabel yang dihasilkan oleh komputer dan telah diakuimanfaatnya dalam teori penelitian. Tabel tersebut umumnya terdiri darikolom dan a4gka lima digit yang telah secara acak dihasilkan olehkomputer. Dengan menggunakan tabeltersebut, angka-angka yang adadigunakan untuk memilih sample dengan langkah sebagai berikut:1) Identifikasi jumlah total populasi;2) tentukanjurnlah sampel yang diinginkan;

3) daftar semu anggota yang masuk sebagai populasi;

4) berikan semua anggota dengan nomor kode yang diminta,misalnya: 000299 untuk populasi yang berjumlah 300 orang, atau 00-99 untukjumlah populasi 100 orang;

5) pilih secara acak (misalnya tutup mata) dengan menggunakanpenunjuk pada angka yang ada dalam tabel;6) pada angka-angka yang terpilih, lihat hanya angka digit yang tepatyang dipilih. Jika populasi 500 maka hanya 3 digit dari akhir saja, Jikapopulasi mempunyai anggota 90 maka hanya diperlukan dua digit dariakhir saja;

7) jika angka dikaitkan dengan angka terpilih untuk individual dalam

populasi menjadi individu dalam sampel. Sebagai contoh, jikapopulasinya berjunrlah 500, maka angka terpilih 375 masuk sebagai

individu sampel. Sebaliknya jika populasi hanya 300, maka angkaterpilih 375 tidak termasuk sebagai individu sampel;8) gerakan penunjuk dalam kolom atau angka lain;

9) ulangi langkah nomor 8 sampai jumlah sampel yang diinginkantercapai.Ketika jumlah sampel yang diinginkan telah tercapai maka langkahselanjutnya adalah membagi dalam kelompok kontrol dan kelompokperlakuan sesuai dengan bentuk desain penelitian

Page 8: Kuota Sampling

Contoh Memilih Sampel dengan Sampling AcakSeorang kepala sekolah ingin melakukan studi terhadap para sisrva yang

ada di sekolah. Populasi siswa SMK ternyata jumtahnya 600 orang.

Sampel yang diinginkan adalah IeVo dafi populasi. Dia ingin rnenggunakanteknik acak, untuk mencapai hal itu, dan menggunakair langkahlangkahuntuk memilih sampel menurur Sukardi iZOO:,SS) siagaiberikut.a. Populasi yang jumlahnya 600 orang diidentifikasi.

b. Sampel yang diinginkan I\Vo x 600 = 60 orang.

c. Populasi didaftar dengan diberikan kode dari 000-599.

d. Tabel acak yang berisi angka random digunakan untuk mernilih dara

dengan menggerakkan data sepanjang kolomatau baris dari tabel.

e. Misalnya diperoleh sederet angka seperti berikut:058859634708710942278899

f. oleh karena jumlah populasi 600 orang maka dua angka terpilihmenjadi sampel yaitu: 058 dan278.g. Coba langkah di atas sampai diperoleh semua jumlah 60 responcler.

2. Teknik StratifikasiDalam penelitian pendidikan maupun penelitian social lainnya, sering kalilitgmui _kondisi populasi yang ada terdiri dari beberapa lapisan atau

kelompok individual dengan karakteristik berbeda. Di sekolah, misalnyaada kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga. Mereka juga dapat dibedaka'rnenurut jenis kelamin responden menjadi kelompok laki-laki-dankelompok

Di masyarakat, populasi dapat berupa kelompok masyarakat, ddry-a petani, pedagang, pegawai negeri, pegawai swasta, dan sebagai_

;nya- K-eadaan populasi yang demikian akin tidak tepat dan tidak

l"1tffi: jika digunakan teknik acak. Karena hasilnya mungki' saru

kelompok rerlalu banyak yang terpilih sebagai sampel, ,luotitnyukeloryo& lain tidak terwakili karena tidak muncul dalam prose, pemilihan.-T"lTlt yang paling tepar dan mempunyai akurasi tinggi adalah teknik

*_ry- Iiog dengan para stratifi kas i. Tekni k strati fi kasi ini hire s d i g u n a ka'sejdr awal' kerika peneliti mengetahui bahwa kondisi populasl terdiriatas beberapa anggota yang memiliki stratifikasi atau lapisan-yang berbeda mrr"r satrl dengan lainnya. Ketepatan

teknik stratifikasi jugi lebih dapar

Page 9: Kuota Sampling

ditingkatkan dengan menggunakan proporsional besar kecilnya anggota

lapisan dari populasi ditentukan oleh besar kecilnya jumlah anggotapopulasi dalam lapisan yang ada.Seperti halnya teknik memilih sampel secara acak, teknik stratifikasijuga mempunyai langkah-langkah untuk menentukan sampel yangdiinginkan. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat seperti berikut.Identifikasi j umlah total populasi.Tentukan jumlah sampel yang diinginkan.Daftar semua anggota yang termasuk sebagai populasi.Pisahkan anggota populasi sesuai dengan karakteristik lapisan yangdimiliki.e. Pilih sampel dengan menggunakan prinsip acak seperti yang telahdilakukan dalam teknik random di atas.

f. Lakukan langkah pemilihan pada setiap lapisan yang ada.

g. Sampai jumlah sampel dapat dicapai.

a. Contoh menentukan sampel dengan teknik stratifikasiSeorang peneliti ingin melakukan studi dari suatu populasi guru SMKyang jumlahnya 900 orang, sarnpel yang diinginkan adalah I}Vo dz.rl.

populasi. Dalam anggota populasi ada tiga lapisan guru, mereka adalahyang mempunyai golongan dua, golongan tiga, dan golongan empat. Diaingin memilih sampel dengan menggunakan teknik stratifikasi. Terangkanlangkah-langkah guna mengambil sampel dengan menggunakan teknikstratifi kasi tersebut. Jawabannya adalah sebagai berikut:Jumlah total populasi adalah 900 orang.Daftar semua anggota yang termasuk sebagai populasi dengannomor 000899.3) Bagi populasi menjadi tiga lapis, dengan setiap lapis terdiri 300 orang.

4) Junrlah sampel yang diinginkan30%o x 900 = 270 orang.

5) Setiap lapis mempunyai anggota 90 orang.

6) Untuk lapisan pertama gerakan penunjuk (pencil) dalam tabel acak.

7) Dan dipilih dari angka tersebut dan ambil yang memiliki nilai lebihkecil dari angka 899 sampai akhirnya diperoleh 90 subjek.

8) Lakukan langkah f dan g untuk lapis kedua dan ketiga sampai totalsample diperoleh jumlah 270 orang.

Page 10: Kuota Sampling

b. Teknik MasterTeknik klaster merupakan teknik memilih samper lainnya dengan

menggunakan prinsip probabilitas. Teknik ini mempunyai sedikii perbedaan jika dibandingkan dengan kedua teknik yang telatrdibahas di utur, T"tnikklaster atau cluster sampling ini memititr sampel bukan didasarkan padaindividual, tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah, arau kelompoks-ybjek yang secara alami berkumpul bersama. Teknik kraster sering

digunakan oleh para peneliti di iapangan yang wilayahnya mungkinIuas.-

Dengan menggunakan teknik klaster ini-, merlka 'rebihdapatmengfgmat biaya dan tenaga dalam menemui responden yang menjadi subjekatau objekpenelitian.Memilih sampel

99ng1n menggunakan teknik klaster ini mempunyaibeberapa langkah seperti berikut:

l) Identifikasi populasi yang hendakdigunakan dalam studi.

2) Tentukan besar sample yang diinginian.3) Tentukan dasar logika untuk menintukan klasrer.

!) ler$raanjunrlah rara-rata subjek yang ada pada setiap klasrer.

5) Daftl semua. zubjek $at1ni r.iiup-tturi"r dengan membagi anrara_,jumlah sampel dengan jumlah klaster yang ada.

6) Secara randorn, pilihjumrah anggota ru*pJr yang di inginkan unruk setiapklaster.7) Jurnl$ sampel adalah jumlah klaster dikarikan jumlah anggora popurasiper klaster.

Page 11: Kuota Sampling

c. Contoh Terapan Pemilihan Sampel dengan Menggunakan TekuikKlasterMisalkan seorang peneliti hendak melakukan studi pada populasi yangjumlahnya 4.000 guru dalam 100 sekolah yang ada. Sampel y4ng diinginkanadalah 400 orang. Cara yang digunakan adalah teknik sampel secara

klaster dengan sekolah sebagai dasar penentuan logis klaster yang ada.Bagaimanakah langkah menentukan sampel tersebut?Jawabannya adalah sebagai berikut:1) Total populasi adalah 4'000 orang.2) Jumlah sampel yang diinginkan 400 orang.

3) Dasar logis klaster adalah sekolah yangjumlahnya ada 100'

4) Dalam populasi, setiap, sekolah adalah 4'000/100 = 40 guru setiapsekolah.5) Jurnlah klaster yang ada adalah 400/40 = 10.

6) Oleh karena itu, 10 sekolah di antara 100 sekolah dipilih secara random.

7) Jadi, semua guru yang ada dalam 10 sekolah sama dengan jumlahsampel yang diinginkan'

3. Teknik Secara Sistematis

Teknik memilih sampel yang keempat adalah teknik sistematis atau

systern atic sampling. Teknik pemilihan ini menggunakan prinsip proporsional.caranya ialah dengan menentukan pilihan sampel pada setiap l/k, dimana k adalah suatu angka pembagi yang telah ditentukan misalnya 5,6 atau

10. Syarat yang pet-I[ diperhatikan oleh para peneliti adalah adanya

daftar atau list semua anggota populasi.Populasi yang didaftar atas dasar urutan abjad pemakaian metode-enggunakan teknik sistematis juga dapat diterapkan. walaupun mungkinsaja terjadi bahwa suatu nama seperti nama yang berawalan su, sri dalantUitrasa Indonesia akan terjadi pengumpulan nama dalam awalan tersebut'Sistematis proporsional k dapat memilih dengan baik.Seperti halnya metode pemilihan teknik sampel yang lain, pada tekniksistematis juga memiliki urutan seperti berikut.

. a. Identifikasi total populasi yang akan digunakan dalam proses peneliti.

b. Daftar t"-uu unggota popuhsl.

c. Berikan nomor kode untuk setiap anggota populasi misalnya, jumlahpopulasi 1.000 orang maka nomor kode adalah 000-999.

d. Tentukan besarnya jumlah sampel yang ada. ' e. Tentukan proporsional sistematis k yang besarnya sama dengan jumlahpopulasi dibagi dengan sampel.

Page 12: Kuota Sampling

Mulai dengan mengaeak anggora populasi.

g. Ambil setiap k terpilih untuk menjadi anggota cuplikan.

h. Lakukan pemilihan iersebut saurpai jumlah total terpenuhi.Contoh terapan teknik memilih sampel secara sistematisMisalnya seorang peneliti hendak melakukan studi pada populasi ya'gjumlahnya 4000 pekerja. Sampel yang diinginkan adaiah 40b tra'g. carayang digunakan adalah teknik sampel secara sistematis, maka caranyiadalahseperti berikut.a.b.d.e.Jumlah populasi yang teridentifikasi adalah 4000 orang.Sampel yang diinginkan besarnya 400 orang.Daftar semua anggota populasi sesuai dengan urutan abjad. Misalnya,Agus untuk A; Bagus menjadi B, Cahyono menjadi C, dan sererusnya.

Proporsional sistematis k = 4000/400 = 10.

Tentukan titik awal nama secara random sebagai awar dimulainvapemilihan pada urutan nama populasi.

f. Dari titik awal tersebur, seriap l0 langkah rerpilih sebagai sampel.

g' Lakukan terns sampai akhirnya dapat dipilih semua anggora total sampelyang diperlukan.

I. MEMILIH SAMPEL DENGAN TEKNIKNONPROBALITASPada keadaan tertentu, wring kali seorang peneliti menemui situasi bahwasyarat-syarat yang berlaku dalam teknik probabilitas tidak dapat dipenuhi.sebagai.contoh, jumlah responder terlalu kecil, jumlah populasi tidakdiketahui secara pasti, dun peneliti tidak tertarik dengan jumiah poputasitersebut. untuk itu teknik kedua, yaitu teknik nonprobabilitis dapat-digunakan.Teknik nonprobabilitas ini cara lwitgarnbilan sampel pada-prinsipnyamenggunakan pertimbangan tertentu yang digunakan oleh si peneliti. Adaempat macam teknik memilih sampel yang termasuk reknik nonprobabilitas.

Keempat teknik tersebut, yaitu accidental, purposive, quota, din snowbaLlyang akan dibahas seperti berikut.1.. Teknik Memilih Sampel Secara KebetulanTeknik memilih sampel yang pertama adalah memilih secara kebetulan arau

accidental sampling. Teknik ini dikatakan secara kebetulan karena

peneliti, memang dengan sengaja memilih sampel kepada siapa pun

yang ditemuinyu atau by accidental pada rcmpat, waktu, dan caia yangtelah ditentukan. sebagai contoh, seseorang peneliti berdiri di pintu g"ibungutama kampus, dan menanyai kepada setiap mahasiswa yang keLetula-n lewatpintu gerbang tersebut antara jam 8.00 sampai jam 10.00 pagi, pekerjaan

Page 13: Kuota Sampling

tersebut diulang beberapa hari dengan waktu dan tempat yang sama sampaiakhirnya informasi yang dicari dirasakan telah dapat dicapai untuk menjawabpermasalahan penelitian yang direncanakan oleh para peneliti tersebut.Teknik memilih dengan accidental ini keuntungan yang paling tampak 'adalah mudah dilakukan dan mudah memperoleh informasi yang diinginkan.

Walaupun teknik ini juga mempunyai kelemahan, yaitu jika orang yang

lewat adalah bukan mahasiswa atau orang yang diharapkan dipilihsebagai sampel, sehingga terjadi bias responden dan bias informasi. Untukmengatasi kelemahan tersebut, maka diperlukan tindakan tambahan,misalnya dengan menanyakan, identitas orang yang lewat untuk meyakinkanbahwa mereka adalah orang-orang yang diinginkan sebagai anggota sampel.

2. Memilih Sampel dengan Teknik BertujuanTeknik memilih sampel yang tormasuk nonprobabilitas adalah memilihsampel dengan dasar bertujuan. Teknik ini juga populer disebut sebagaipurposive sampling, karena untuk menentukan seseorang menjadi sampelatau tidak didasarkan pada tujuan tertentu, misalnya dengan pertimbangan

profesional yang dimiliki oleh si peneliti dalam usahanya memperolehinformasi yang relevan dengan tujuan penelitian.Contoh memilih sampel dengan bertujuan, misalnya para penelitimemilih para pedagang tertentu untuk memperoleh informasi tentangmacam-macam harga barang; seorang peneliti memilih para guru SMK

untuk memperoleh informasi tentang efektivitas praktik di sekolah,

Mereka memilih orang-orang tersebut sebagai sampel karena para

peneliti mempunyai pertimbangan profesional yang kuat, misalnyamerekalah orang-orang yang terlibat langsung dengan interes peneliti.3. Memilih Sampel Secara Quota atau JatahMemilih sampel secara kuota atau jatah wring pula disebut dengan

quota sanxpling. Pada teknik ini para peneliti menentukan besarnya

jumlah responden untuk menjadi anggota sampel, Mereka meneniuidan mengambil data yang diperlukan. Sampai jumlah yang telahditentukan dapat dicapai. Mereka belum berhenti jika junrlah kuota yangtelah direncanakan belum tercapai.Teknik sampling dengan cara kuota ini banyak digunakan dalam duniapens, misalnya mereka ingin mendapatkan tingkat popularitas seorang

pemimpin, mereka ingin mengetahui kinerja suatu badan yang dibentuk oleh

pemerintah dan sebagainya. Dalam kasus kewartawanan, merekabiasanya menggunakan jasa telepon atau alas-alas lainnya yang praktisuntuk bertemu dan bertanya pada responden.

Page 14: Kuota Sampling

Memilih Sampel dengan Cara Snowball SamplingMemilih sampel dengan cara getok tular ini sejenis dengan konsep memilihsampel dengan snowball sampling. Dikatakan snowball sampling karena'seorang, peneliti menentukan seseorang untuk menjadi anggota sarnpel atas

dasar rekomendasi atau anjuran orang yang telah lebih dahulu menjadi

sampel. Contoh konsep snowball sampling ini di antal'anya adalah,

misalnya: seorang peneliti menentukan responder A untuk ditanya dan

dijadikan narasumber. Setelah selesai responden A di minta untuk merekomendasiC dan D. C ditanya oleh peneliti untuk kemudian memberikan

rekomendasinya pada E dan F. Sedangkan responden D rnemberikanrekomendasi pada responden P dan Q. Begitu seterusnya sehingga penelitimemperoleh jumlah sampel sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar teft.nik snowball sampling tersebut dapat dilitnt seperti gambarberikut:Gambar 4.3 teknik snowball sampling.

Mengapa teknik ini dikatakan sebagai snowball sampling?

Jawaban yang perlu diperhatikan di antaranya adalah, karena model

tersebut I mirip dengan kenyataan lazimnya di negara-negara yang

mempunyai iklim dingin. Pada musim dingin, jika kita berada di atas bukit,Dan dari atas bukit tersebut digelindingkan sekepal tangan bola salju'Bola salju tersebut akan menggelinding ke bawah mengikuti lereng

bukit dan semakin lama bola menggelinding, bola salju telsebut akanmenjadi semakin besar.Yang perlu diperhatikan oleh para peneliri dalam menggunakan danmemilih teknik yang ada ialah, bahwa untuk penelitian kuantitatif sebaiknyamenggunakan teknik probabilitas untuk memilih anggota sampel. Alasan

yang mendukung teknik ini adalah, bahwa teknik probabilitas mempunyaiprinsip random yang sangat kuat untuk mendukung proses generalisasi hasilpenelitian yang diperoleh.

Page 15: Kuota Sampling