kumpulan puisi

8

Click here to load reader

Upload: puspa-sari-wijaya

Post on 31-Dec-2015

41 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kumpulan puisi

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan Puisi

Bencana Banjir

Saat awan tak kuasa menahan beban airBerubah kelabu ditemani gemuruh dan kilatan cahayaKemudian angin pun berhembus menggiring awanHujan pun turun ke bumi Luapan kasih dari Sang Maha Pencipta yang begitu indah

Entah kenapa hujan yang indah itu berubah kelabuBanjir menghanyutkan segalanyaHarta, harapan bahkan nyawaKudengar berita ini membanjiri mediaKota pun berubah menjadi kota mati

Aku bertanya mengapa ini terjadi?Haruskah kusalahkan hujan yang turun tiada hentiHaruskah kusalahkan hutan yang sudah lama matiHaruskah kusalahan Allah yang Maha PemberiHaruskah kusalahkan mereka yang tak tahu diri

Kemudian aku berpikir bukan hujan karena ini rahmatNyaLalu kumelihat sampah-sampah menggunung menggenangi sungaiHutan-hutan gundul sehingga air enggan singgahBendungan tak kuasa menahan air yang engan singgah di hutanAir itu menjadi bencana

Bukan salah hujan kawanBukan salah awan yang menurunkan hujanSalahkan diri kita yang abai dengan kebersihanSalahkan diri kita yang abai dengan perintah TuhanSalahkan diri kita yang menebang hutanSehingga air bukan menjadi kawan tetapi menjadi lawan

Page 2: Kumpulan Puisi

Banjir

Air tercurah deras dari langitGemuruh awan, bercahaya kilatRanting palem terhempas angin baratSampahpun ikut terhanyut

Muara sungai tertutup sampahRawa hilang teronggok sampahSeluruh tempat penuh sampahMenyengatkan bau dan sumpah serapah

Air deras tak tertahankanDaratan telah penuh hutan betonTak ada lagi akar yang menahanAir memenuhi darat dengan perlahan

Rumah telah penuh dengan airRumah tenggelam oleh banjirAdakah ingatan untuk sadarSampah sumber banjir

Banjir

setiap tahun kau datang menghampiri kamikau hanyutkan sanak saudara kamikau hanyutkan harta benda kamikau buat kami menjadi sebatang kara..

begitu murkah kau kepada kami ?maafkan kami…kami sadar semua ini terjadi karena perbuatan kamikami yang telah merusak alam karena ke serakahan kami

kami membabat habis hutanmumaafkan kami…adakah kesempatan untuk kami memperbaiki kesalahan kami?oh banjir.. maafkan kami…

Banjir: Contoh Puisi untuk Siswa SD

Sabtu, April 21, 2012 catatan puisi 0 comments

Page 3: Kumpulan Puisi

BANJIR

Sungai kecil di belakang rumahramai dengan riak-riakaliran makin kencangsuara gelombang makin nyaring

Air membawa semua dari hulusampah-sampah..ranting..balok kayu..Air mengantar semua ke hilir

Semakin merebakAir merambah daratsuara nyaring jadi deburanorang-orang berteriak

Banjir..Banjir..

Air mulai menyentuh dinding rumahKami tengadahmemohon selamat

Oh hujan.oh hujan.

Derai hujan tak pernah berhentiSuara gemericik mengundang harap Air bah itu tak datang lagiMenyelinap masuk ke kota ini

Aku diam mengenakan jas hitamMemandang arah hujan ituOh hujan.oh hujan.Kenapa hadirmu membuatku resah

Ada yang salahkah dengankuApakah aku tidak mensyukuri nikmat ituHujan kutahu bukanlah petakaHujan kutahu adalah anugerah

Oh hujan.oh hujan.

Page 4: Kumpulan Puisi

Yang kutahu airmu suciYang kutahu hadirmu berartiNikmat dan anugerah

Tapi kadang ku pikir bukan begituSejak serbuanmu akhir tahun laluYang membuat remuk gubuk naungankuAku tak ingin terulang momen ituMakanya aku resah akan hadirmu

Oh hujan.oh hujan.Berhentilah mengguyur tanah naungan hidupkuAku tak mau banjir lagi

Puisi Banjir

Banjir

Hujan turun dengan derasSungai-sungai meluap ke permukaanHutan tak dapat lagi menahan airPohon-pohon ditebang secara liar

       Gunung-gunung penuh dengan bangunan       Air turun ke jalanan dan rumah-rumah       Meluluh lantakkan semuanya       Banyak harta benda yang hanyut

Semua ini salah siapaManusia membuang sampah di sungaiPohon-pohon ditebangi secara brutalGunung-gunung menjadi perumahan mewah

        Banjir melanda negeri ini        Mungkin Tuhan telah murka        Akankan manusia sadar        Semua ini karena ulah mereka

Cintai alam ini dengan sepenuh hatiTanamlah pohon kehidupanJagalah sungai jangan dicemariMemperbanyak berbuat kebaikan

Page 5: Kumpulan Puisi

NDAHNYA ALAM NEGERI INI

Kicauan burung terdengar merduMenandakan adanya hari baruIndahnya alam ini membuatku terpakuSeperti dunia hanya untuk diriku

Kupejamkan mataku sejenakKurentangkan tanganku sejenakSejuk , tenang , senang kurasakanMembuatku seperti melayang kegirangan

Wahai pencipta alamKekagumanku sulit untuk kupendamDari siang hingga malamPesonanya tak pernah padam

Desiran angin yang berirama di pegunungan Tumbuhan yang menari-nari di pegununganBegitu indah rasanyaBak indahnya taman di surga

Keindahan alam terasa sempurnaMembuat semua orang terpanaMembuat semua orang terkesimaTetapi, kita harus menjaganyaAgar keindahannya takkan pernah sirna

ALAM DI LEMBAH SEMESTA

Angin dingin kelam berderikKabut putih menghapus mentariTegak cahyanya menusuk citra

Pahatan Gunung memecah langitBerselimut awan beralas zamrudTinggi . . . Tajam . . .

Sejak waktu tidak beranjakDi sanalah sanubari berdetakSunyi sepi tak beriak

Cermin ilusi di atas danauMenikung pohon yang melambai warnaDi celah kaki-kaki menjejak karya-karyaNya

Di manakah aku berada?

Page 6: Kumpulan Puisi

Di mana jiwa tak mengingat rumahDi saat hidup serasa sempurna

Sungguh jelita permadani iniTerbarkan pesona di atas cakrawalaTak berujung di pandang lamanya

Serasa bertualang di negeri tak bertuan

PERMAINYA DESAKU

Sawah mulai menguningmentari menyambut datangnya pagiayam berkokok bersahutanpetani bersiap hendak ke sawah.

Padi yang hijausiap untuk dipanenpetani bersuka riaberamai – ramai memotong padi

Gemercik air sungaibegitu beningnyabagaikan zamrud khatulistiwaitulah alam desaku yang permai

Page 7: Kumpulan Puisi

Berjuta karang di kotakudi kota ini kutatap wajah-wajah dekil korban globalisasikulihat mata-mata anak kecil menerawang di tengah gemerlap kotamenyaksikan kegersangan tanpa apa-apamereka berkabung lantaran kata tak didengardan suara kaumku tak digubriskotaku...kota kasihyang menyimpan berjuta dendamyang menyimpan lukatak pernah ada yang terpikirkanhanyalah kesenangan di atas deritaaku ingin bebasingin bahagiatapi nyatanya sia-sia.........berjuta karang terhampar di sinibagaikan gerimis yang menyegarkantapi sebaliknyamembuat kematianmembuat malapetaka....ahk aku juga tak bisa menepis semuanya...