kuliah ke 4 paradigma penelitian dan penyusunan teori penelitian
DESCRIPTION
Kuliah Ke 4 Paradigma Penelitian Dan Penyusunan Teori PenelitianTRANSCRIPT
Paradigma penelitian dan penyusunan teori penelitian
Kuliah ke 4
Paradigma Penelitian Kualitatif
Paradigma penelitian
Paradigma positivistik / scientifik
paradigm /paradigma ilmiah
Penelitian Kuantitatif
Paradigma post positivistik / naturalistic paradigm /
paradigma alamiah
Penelitian Kualitatif
Perbedaan aksioma paradigma positivisme & alamiah (Licoln & Guba , 1985:37)
Aksioma tentang Paradigma positivisme Paradigma alamiah
Hakikat kenyataan Kenyataan adalah tunggal nyata dan fragmentaris
Kenyataannya adalah ganda, dibentuk, dan merupakan keutuhan.
Hubungan pencari tahu dengan yang tahu
Pencari tahu dan yang tahu adalah bebas jadi ada dualisme
Pencari tahu dan yang tahu aktif bersama, jadi tidak dapat dipisahkan.
Kemungkinan generalisasi Generalisasi atas dasar bebas-waktu dan bebas konteks dimungkinkan (pernyataan nomotetik)
Hanya waktu dan konteks yang mengikat hipotesis kerja (pernyataan idiografis) yang dimungkinkan.
Kemungkinan hubungan sebab akibat
Terdapat penyebab sebenarnya yang secara temporer terhadap atau secara simultan terhadap akibatnya.
Setiap keutuhan berada dalam keadaan mempengaruhi secara bersama-sama sehingga sukar membedakan mana sebab dan mana akibat.
Peranan Nilai Inkuirinya bebas nilai Inkuirinya terikat nilai
Pengertian Teori 1• Marx & Goodson (1976:235): teori adalah aturan menjelaskan
proposisi atau seperangkat proposisi yang berkaitan dengan beberapa fenomena alamiah dan terdiri atas representasi simbolik dari (1)hubungan-hubungan yang dapat diamati diantara kejadian-kejadian (yang diukur), (2)mekanisme atau struktur yang diduga mendasari hubungan-hubungan demikian dan (3)hubungan-hubungan yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang dimaksudkan untuk data dan yang diamati tanpa adanya manifestasi hubungan empiris apapun secara langsung.
“Mark & Goodson berakar pada interaksi simbolik yang termasuk kubu kualitatif, namun belum seluruhnya melepaskan diri dari pengaruh positivisme dengan menyatakan adanya pengukuran
dalam definisi mereka”
Pengertian Teori 2• Glaser &Strauss (1967:1,3,35) membobolkan
konsep dasar teori klasik dengan menyodorkan rumusan teori-teori dasar, yaitu teori yang berasal dari data dan yang diperoleh secara analitis dan sistematis melalui metode komparatif; selanjutnya dikemukakan bahwa unsur-unsur teori mencakup kategori konseptual dengan kawasannya dan hipotesisnya atau hubungan yang digeneralisasikan diantara kategori & kawasannya.
Fungsi Teori 1Snelbecker (1974:28-31): 1. Mensistematiskan penemuan-penemuan
penelitian.2. Menjadi pendorong untuk menyusun
hipotesis dan dengan hipotesis membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban.
3. Membuat ramalan atas dasar penemuan4. Menyajikan penjelasan dan dalam hal ini
untuk menjawab pertanyaan “mengapa”
Fungsi Teori 2Glaser & strauss (1967:3):1. Memberikan kesempatan untuk meramalkan dan
menerangkan perilaku.2. Bermanfaat dalam menemukan teori sosiologi3. Digunakan dalam aplikasi praktis-peramalan dan
penjelasannya harus memberikan pengertian kepada para praktisi dan beberapa pengawasan terhadap situasi
4. Memberikan perspektif bagi perilaku, yaitu “pandangan” yang harus dijaring dari data
5. Membimbing serta menyajikan gaya bagi penelitian dalam beberapa bidang perilaku.
Bentuk Formulasi Teori • Glaser & Strauss (1980:31): penyajian suatu
teori dapat dilaksanakan dalam dua bentuk:1. Penyajian dalam bentuk seperangkat proposisi
atau secara proposional2. Dalam bentuk diskusi teoritis yang
memanfaatkan kategori konseptual dan kawasannya. “Menurut kedua penulis tsb bentuk diskusi
teoritis itu yang lebih kaya, lebih luwes dan lebih menyatakan bahwa teori itu adalah proses”.
Unsur-Unsur Teori dan Contoh-contohnyaUnsur Teori Jenis Teori
Substantif Formal
Kategori Kerugian masyarakat karena kematian pasien
Nilai sosial seseorang
Kawasan Kategori Menghitung kerugian masyarakat atas dasar ciri pasien yang jelas dan dipelajari.
Menghitung nilai sosial seseorang atas dasar ciri-ciri yang jelas dan dipelajari
Hipotesis Makin tinggi kerugian masyarakat dari pasien yang meninggal,1. Makin baik
perawatannya2. Makin banyak perawat
yang mengembangkan alasan kematian untuk menjelaskan kematiannya.
Makin tinggi nilai masyarakat seseorang, makin kurang penundaan pelayanan yang diterimanya dari para ahli.
Penyusunan teori (Theory Generation)
Kegunaan teori formal 1. Menguji teori formal dari para ahli terkenal. Cara ini banyak
sekali dilakukan.2. Melalui cara konvensional, menganalisis secara sistematis,
membandingkan hasil-hasil penelitian melalui arahan dan bimbingan teori pokok.
3. Menerapkan beberapa teori formal yang sudah diketahui peneliti pada bidang substantif dalam usaha memberikan arti yang lebih besar terhadap isinya. Hal ini dilakukan sesudah data dikumpulkan.
4. Penyusunan teori yang dimulai dengan kerangka berfikir yang agak longgar tentang gagasan teori formal, nation, konsep atau hipotesis mengenai bidang substantif yang sedang dipikirkan.
Verifikasi teori
• Pembentukan teori dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui verifikasi terhadap suatu teori yang berlaku atau terhadap teori baru yang baru muncul dari data.
• Pengujian hipotesis dari suatu teori yang berlaku dalam hal ini adalah menguji relevansi kategori-kategorinya yang dilakukan dengan jalan pembandingan data.
Persoalan yang berkaitan dengan teori
1. Persoalan generalisasi 2. Persoalan Kausalitas 3. Persoalan emik-etik
Daftar Pustaka
• Prof.Dr.H.Burhan Bungin, S.Sos, M.Si, “Penelitian Kualitatif, Jakarta: Jakarta Putra Grafika, 2011.
• Dr. Lexy J Moloeng, M.A, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.
• Prof.Dr.H.Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Yogyakarta:Rake Sarasin, 2002.
• Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif), Jakarta: Erlangga, 2009
• Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2010
• Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2010