kuliah anti fungi

8
Anti fungi

Upload: irfan-abu-farros

Post on 25-Jun-2015

129 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Anti Fungi

Anti fungi

Page 2: Kuliah Anti Fungi

1. Anti jamur untuk infeksi sistemik

• A. Amfoterisin mekanisme kerja:

Amfoterisin berikatan kuat dengan sterol yg terdapat dalam membran sel jamur,yg akan menyebabkan membran sel jamur bocor shg terjadi kehilangan bbrp bahan intrasel dan mengakibatkan kerusakan tetap pada sel.

Amfoterisin B lebih sering digunakan, walaupun absorbsinya mll saluran cerna sangat sedikit

Amfoterisin A absorbsinya sangat kecil dibanding amfoterisin B.

Contoh: Amphotex : serbuk injeksi

50mg/vial, 100mg/vialBlastomFungizone

Page 3: Kuliah Anti Fungi

B. Flusitosinmekanisme kerja:

Flusitosin msk dlm sel jamur dgn bantuan sitosin deaminase dan dlm sitoplasma akan bergabung dgn RNA stlh mengalami deaminasi menjadi 5-fluorourasil, shg sintesa protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesa DNA oleh metabolit flurourasil. Pada mamalia flusitosin tdk diubah mjd fluorourasil

• Merupakan anti fungi sistemik pengganti amfoterisin B, karena efek toxic lebih kecil dan dapat diberikan scr peroral.

• Biasanya digunakan scr kombinasi dengan amfoterisin B.

Page 4: Kuliah Anti Fungi

3. ketokonazoleMempunyai aktivitas sistemik dan lokal. Indikasi : kandidosis, dermatomikosis, kriptococcus non meningial, sitoplasmosis paru, tulang, jaringan lemak.Dosis: 200mg/tab dosis 200mg/hr,

max 400mg/hrAnak2 3mg/kg/hariAbsorbsi lebih baik jika diberikan bersama makan.Bersifat hepatotoxic

Page 5: Kuliah Anti Fungi

4. intrakonazol• Aktivitas anti jamutnya lebih luas dr

ketoconazol, tetapi efek samping lebih kecil.• Farmakodinamik* diserap lebih sempurna dlm sal. Cerna

bersama makanan* waktu paruh 36 jam setelah 15 hari pemakaian• Dosis : kandidiasis vagina 1 x 200mg/hr 3hr

Page 6: Kuliah Anti Fungi

5. Flukonazol

• Diserap sempurna mll sal. Cerna walau tanpa adanya makanan

• Indikasi : kandidiasis vaginal 150mg/hr»Infeksi mukosa

• Dosis : DL 50 & 100 mg• Ds Max 100 – 400 mg/hr

Page 7: Kuliah Anti Fungi

6. Kalium iodida• Merupakan obat terpilih untuk cuteneous

lymphatic, sporutrichosis.• Dosis 3 x sehari 1 ml larutan ( 1g/ml)• Dmax 12 – 15 ml• Pengobatan berlangsung 6 – 8 mg

Page 8: Kuliah Anti Fungi

II. Anti jamur untuk infeksi dermatofit dan mukokutan

1. Grisiofulfin • Efektif terhadap berbagai infeksi

jamur dermatofit• Mekanisme kerja:

menghambat mitosis jamur dengan mengikat protein mikrotubuler dlm sel

• Penyerapan pd sal cerna bag. Atas kurang baik

• 4 – 8 jam p.o terdapat dlm lapisan tanduk pd kulit

• Dosis infeksi berat 1,5 – 2 g• Anak 10 mg/kg BB/hr• Dewasa 500 – 1000mg/hr

2. Imidazol & triazolMekanisme diduga menghambat

sintesa ergosterol yg akan menyebabkan permeabilitas membran sel jamur meningkat. Mungkin jg menyebabkan gangguan sintesis as. Nukleat/penimbunan peroksida dlm sel jamur yg akan menimbulkan kerusakan.

Obat yg menembus dlm lapisan kulit akan menetap slm 4hr