kuliah 12 teknologi sda dan sdm dalam pembangunan
DESCRIPTION
ekbangTRANSCRIPT
TEKNOLOGI SUMBER DAYA ALAM DALAM PEMBA-NGUNANSDA mencakup tanah, air, udara, hutan dan mineral dan juga lingkungan hidup.
Macam SDA dapat digolongkan : 1. SDA yang tidak dapat habis (inexhaustible natural re- sources) udara, energi, matahari, air hujan, dll. 2. SDA yang dapat diganti atau diperbarui dan dipelihara (renewable resources) air yang ada di danau, sungai, dsbnya, kualitas tanah, hutan, margasatwa, ikan. 3. SDA yang tidak dapat diganti (irreplaceable atau stock natural resources) sumberdaya mineral seperti lo- gam, minyak bumi dan batu bara.
SDA meliputi jumlah bahan yang ada menungu untuk diolah dan digunakan tetapi SDA dinamis dan berubah-ubah sifat-
nya. Banyak tidaknya SDA tergantung pada waktu, tempat,
tingkat teknik dan penemuan baru, sikap manusianya terha-
dap sumber daya tersebut, dan perubahan dalam selera baik
di dalam negeri maupun di luar negeri.
Perbedaan antara negara yang sudah maju dan negara yang
rendah pendapatannya tidak terletak pada tersedianya SDA
tetapi terletak pada tingkat penggunaan sumber daya yang a-
da.
Tidak tersedianya suatu bahan penting disuatu daerah di a
tasi penduduk negara tersebut dengan bersikap kreatif dan ta
bah dalam menyesuaikan diri dengan alam sekitarnya (me-
ngembangkan kecakapan dan bakat dan penyesuaian diri de-
ngan alam sekitar bersifat agresif dan penuh fantasi) akan
menemukan sumber daya yang dapat diekploatir.
SDA PRODUKSI INDUSTRI, PERTANIAN, JASA
OUTPUT BARANG DAN JASA untuk memenuhi kebutuhan manusia PENCEMARAN/POLUSI TANAH, U-DARA DAN AIR berdampak pada kesehatan manusiadan kesejahteraan hidup manusia.Tersedianya SDA tergantung tersedianya teknologi, tingkat biaya dan dan kendala-kendala sosial.Pengolahan sumber daya jangan sampai merusak jenis sum-ber daya lainnya.DARI SEGI EKONOMI : > SDA YANG TIDAK DAPAT DIPERBAHARUI :
* Sumber daya yang tidak ekonomis (subekonomis) mempunyai potensi untuk digunakan apabila di- perlukan * Sumber daya ekonomis sumber daya yang sudah memiliki nilai ekonomis dan sudah dikenal penggunaannya.
RESERVES : SDA yang dari segi geologis sudah dketahui ma
cam dan banyaknya serta dari segi ekonomis su
dah dapat digunakan, maka sumber daya inilah
yang dinyatakan sebagai persediaan SDA.
ISU POKOK SDA :
1. Berapa lama dan dalam keadaan apa kehidupan manusia
dapat berlangsung terus di bumi dengan persediaan ter-
tentu dari sumber daya yang melekat di suatu tempat (in-
situ resources), yang dapat diperbaharui tetapi dapat di-
rusak, serta terbatasnya sistem lingkungan.
2. Lokasi persediaan yang diketahui semakin jauh dari kon-
sumen.
3. Pengalaman sejarah mengenai pergeseran dari sumber
daya yang dapat diperbaharui ke sumber daya yang ti-
dak dapat diperbaharui (stock resources).
4. Kebijakan penggunaan SDA pada masa lampau di mana
banyak tindakan yang tidak bijaksana, berpandangan ti-
dak jauh (tidak memikirkan untuk jangka panjang), eks-
ploitasi yang terlalu rakus terhadap SDA.
5. Benar mengerti peranan dan pentingnya SDA dan ling-
kungan sebagai faktor penting bagi pertumbuhan ekono-
mi di masa lampau.
6. Kita semakin tergantung pada SDA yang semakin ren-
dah kualitasnya. Terlebih untuk mengolah SDA dibutuh-
kan lebih banyak energi dan biaya.
7. Semakin memburuknya keadaan lingkungan.
8. Peranan yang diberikan kepada mekanisme pasar dalam
menentukan bagaimana SDA dikelola sepanjang waktu.
ALTERNATIF MEMAJUKAN SUATU PEREKONOMIAN DALAM
KAITANNYA DENGAN SDA YANG TETAP JUMLAHNYA :
1. Sumberdaya dihabiskan secara cepat dalam periode per-
tumbuhan cepat dan standar hidup tinggi kehancuran
sistem kehidupan akan cepat pula.
2. SDA dimanfaatkan secara perlahan sehingga tingkat pen
dapatan dan standar hidup rendah, tetapi untuk jangka
waktu yang lama.
3. Sumberdaya dimanfaatkan secara cepat guna mencipta-
kan kemampuan menghasilkan sumberdaya yang dapat
diperbaharui untuk menggantikan sumberdaya yang ha-
bis dipakai sehingga produksi perekonomian dapat terus
berlangsung.
4. SDA dihemat penggunaannya dan dimanfaatkan sedikit
demi sedikit tetapi akan menjadi usang bila terdapat pe-
nemuan teknologi baru.
5. Perubahan teknologi serta substitusi sumberdaya akan
memelihara kelangsungan PNB, tetapi memburuknya
lingkungan akan mengurangi kesejahteraan manusia.
Pengelolaan Sumberdaya yang Tak Dapat Diperbaharui
Dapat ditambah persediaannya melalui penemuan persediaan
baru atau dengan kemajuan teknologi yang memungkinkan
diperolehnya sumberdaya tersebut dari bahan yang lebih mu-
rah.
Penggunaan atau pengambilan saat ini berarti mengandung
suatu biaya alternatif (opportunity cost) yang berupa nilai
yang mungkin diperoleh pada masa yang akan datang.
Pengelolaan Sumberdaya yang Dapat Diperbaharui SDA
yang dapat diperbarui bagaimanapun secara alamiah dapat
tercipta kembali sejalan dengan kecepatan eksploitasi manu-
sia asalkan pengambilannya jangan sampai pada titik kepu-
nahannya.
Sumberdaya ini ternyata pula dapat habis dan tak dapat diper
barui lagi.
4 Catatan Dalam Pengelolaan SDA :
1. Biaya pengambilan SDA menjadi semakin tinggi dengan
semakin menipisnya persediaannya.
2. Kenaikan dalam biaya pengambilan SDA akan diperkecil
dengan ditemukan deposit baru serta adanya teknologi
baru.
3. Sebidang tanah tidak hanya bernilai tinggi karena ada-
nya sumberdaya mineral yang terkandung di dalamnya
tetapi juga karena adanya “opportunity costs” berupa ke
indahan alam di tempat itu.
4. Perlu diingat dan dibedakan antara penggunaan sumber
daya yang bersifat dapat dikembalikan lagi dan pengguna an sumberdaya yang tak dapat dikembalikan ke keadaan semula (irreversible).
EKSTERNALITAS : Suatu proyek baru pasti akan merusak ke- adaan yang ada sebelumnya dan juga me- miliki dampak positif maupun negatif ter- hadap lingkungan sekitarnya :
1. External Economies dampak positif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan sehingga me- nguntungkan bagi lingkungan di luar kegiatan itu (external benefit).
2. External Diseconomies dampak negatif yang timbul da ri adanya suatu kegiatan (exter nal cost Contoh : Polusi/pencemaran lingkungan pasang alat
untuk mengurangi polusi atau dikenakan pajak.
PENTINGNYA TEKNOLOGI DALAM PENGGUNAAN SDA Pe
manfaatan sumber-sumber alam adalah tergantung pada ting-
kat teknologi yang ada dalam suatu masyarakat.
FAKTOR SOSIAL BUDAYA DAN PENGGUNAAN SDA Nilai
penggunaan dan exploitasi SDA adalah dipengaruhi oleh kea-
daan dalam masyarakat yang bersangkutan :
a. Masyarakat Pra Industri :
* Kebutuhan masyarakat terbatas pada kebutuhan po-
kok.
* Belum mengeksploitasi SDA yang ada.
* Belum ada teknologi dan pengetahuan yang tinggi.
* Adanya kepercayaan masyarakat yang menghambat.
b. Masyarakat Industri :
* Sikap masyarakat agresif dan ingin menguasai alam.
* Sumber baru ditemukan, dikembangkan dan dikuasai.
* Pengetahuan dan teknologi memegang peranan pen-
ting dalam masyarakat.
KEADAAN EKONOMI YANG MEMBATASI PENGGUNAAN
SDA :
1. Tidak tersedianya faktor-faktor lain
SDA bisa tetap berada ditempatnya/tidak digunakan
sepenuhnya karena tidak tersedianya faktor lain yang
dibutuhkan untuk mengerjakannya atau ada tetapi te-
lah digunakan untuk hal-hal yang kurang produktif.
2. Organisasi yang kurang baik.
kemajuan hanya sedikit dapat dicapai karena tidak
mempunyai pengorganisir komunikasi yang efektif.
3.Distribusi yang tidak baik.
Tidak adanya sistem distribusi yang baik seperti tidak
adanya cold storage, transportasi yang baik, tidak ter-
sedianya alat untuk membawa hasil ke pasar, tidak ta-
hu keadaan pasar dan pemasaran,tidak ada pengawas
an pasar akan menghalangi hasil panen maksimum.
4. Bentuk pasar yang tidak tepat.
seperti adanya monopoli dan peraturan-peraturan pe-
merintah misalnya dapat menghalangi berdirinya in-
dustri lokal yang menggunakan bahan mentah dalam
negeri.
5. Perubahan-perubahan biaya.
Satu hal yang menghalangi penggunaan SDA yang le-
bih baik adalah adanya perubahan dalam biaya.
SDA yang ditemukan akan dapat dieksploatir secara e
konomis asal biaya menggali (biaya variabel dan bia-
ya tetap biaya besar), dsbnya dapat terbayar.
6. Ketergantungan pada ekspor
NSB pada umumnya perbandingan antara ekspor dan
pendapatan nasional tinggi. Pembelanjaan dan peneri-
maan pemerintah sebagian terbesar tergantung pada
ekspor.
NSB bahan ekspornya hanya sedikit macamnya maka
NSB selain harus memperbanyak jumlah ekspor juga
harus memperbanyak macam barang yang diekspor usaha diversifikasi ekspor.
SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PEMBANGUNAN
Human Resources : Penduduk sebagai suatu keseluruhan.Tidak semua penduduk dapat bertindak sebagai faktor pro-duksi.Penduduk yang berupa tenaga kerja (human power) FAK-TOR PRODUKSI.TENAGA KERJA : Penduduk pada usia kerja yaitu antara 15 sampai 64 tahun.Penduduk usia kerja :
1. Angkatan kerja (Labor Force) Penduduk yang bekerja dan penduduk yang belum be
kerja, namun siap untuk bekerja atau sedang sedang mencari pekerjaan pada tingkat upah yang berlaku. Penduduk yang bekerja : mereka yang melakukan pekerjaan guna menghasil kan barang dan jasa untuk memperoleh penghasil- an, baik yang bekerja penuh maupun yang tidak be- kerja penuh.
2. Bukan angkatan kerja.
NSB : 1. Batas umur angkatan kerja lebih rendah (di Indonesi- a 10 tahun). 2. Kuantitas dan kualitas angkatan kerja lebih rendah di NSB daripada di negara-negara maju karena seba- gian besar angkatan kerja di NSB berusia muda dan masih kurang terdidik dan terlatih
NEGARA MAJU : 1. batas umur angkatan kerja lebih tua dari- pada di NSB (15 tahun keatas). 2. Kuantitas dan kualitas angkatan kerja su- dah jauh lebih baik, terdidik dan terlatih.
Dalam memahami hubungan angkatan kerja dan perkembangan ekonomi perlu diteliti mengenai karakteristik angkatan kerja dalam pembangunan ekonomi dilihat dari sudut tenaga kerja akan ada pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanianke sektor industri, perdagangan dan jasa.
Angka Partisipasi Angkata Kerja (Labor Force Participatio:n
Rate) : angka yang menunjukkan perbandingan antara ba-
nyaknya angkatan kerja (labor force) dengan banyak-
nya tenaga kerja (man force).
Di NSB pada umumnya angka partisipasi angkatan kerja di de
sa lebih tinggi daripada kota.
MACAM-MACAM PENGANGGURAN
Ada Tenaga Kerja Menganggur dan Setengah Menganggur.
Tenaga Kerja Menganggur : mereka yang ada dalam umur
angkatan kerja dan sedang men-
cari pekerjaan pada tingkat upah
yang berlaku.
Tenaga kerja yang tidak sedang mencari pekerjaan tidak digo
longkan dalam angkatan kerja dan juga bukan menganggur.
Macam-Macam Pengangguran
1. Pengangguran yang Kelihatan ( Visible Underemploy-
ment ) :
terjadi bila jumlah waktu kerja yang benar digunakan
lebih sedikit daripada waktu kerja yang disediakan un-
tuk bekerja (merupakan suatu pengangguran) atau tim
bul karena kurangnya kesempatan kerja.
a. pengangguran kronis (chronic underemployment)
meski pada puncak kegiatan pertanian jumlah wak
tu kerja potensial yang tersedia melebihi jumlah
waktu kerja yang benar dipergunakan.
Pengangguran ini dapat dikerahkan untuk bekerja
diluar sektor pertanian tanpa mengurangi tenaga
kerja yang sungguh diperlukan untuk melaksana-
kan kegiatan pertanian.
b. pengangguran musiman ( seasonal underemploy-
ment )
pengangguran ini di sektor pertanian tidak dapat
ditarik ke sektor lain tanpa mempengaruhi produk
si sektor pertanian kecuali kalau ada tindakan
yang memperbaiki atau mengubah cara produksi.
2. Pengangguran Tak Kentara (Invisible Underemployment
atau Disquised Unemployment).
terjadi bila pekerja telah menggunakan waktu kerjanya
secara penuh dalam suatu pekerjaan tetapi bila mere-
ka ditarik ke pekerjaan lain tanpa mengurangi output
di sektor yang ditinggalkan.
contoh:pada saat panen atau tanam padi (caranya le-
bih terorganisir), maka pengurangan beberapa
tenaga kerja tidak akan menurunkan output.
3. Pengangguran Potensial (Potensial Underemployment)
perluasan dari pengangguran kentara.
para pekerja dalam suatu sektor dapat ditarik dari sek-
tor tersebut tanpa mengurangi output tetapi harus di-
barengi dengan perubahan fundamental dalam meto-
de produksi yang memerlukan pembentukan kapital.
Kemungkinan penarikan tenaga kerja potensial meng-
anggur untuk kegiatan produktif, terdapat baik di sektor
pertanian maupun industri.
Contoh : penarikan tenaga kerja disektor pertanian perlu
diciptakan lapangan kerja di sektor lain dengan
digantikannya industri rumah tangga/industri
kecil dengan industri sedang maupun besar
yang lebih banyak menggunakan mesin daripa-
da tenaga kerja.
Memanfaatkan Tenaga yang Menganggur
> Tenaga yang menganggur merupakan persediaan faktor
produksi yang dapat dikombinasikan dengan faktor pro-
duksi lain.
> Persediaan tenaga kerja banyak terdapat di daerah padat
penduduk.
> Pembangunan masyarakat desa mungkin merupakan ja-
lan terbaik untuk memanfaatkan tenaga kerja yang meng-
anggur, karena hanya diperlukan kapital yang telatif sedi-
kit.
> Keuntungan tenaga yang menganggur secara musiman
di sektor pertanian tidak mengurangi tenaga kerja yang di
perlukan di musim panen atau musim tanam.
Industri kecil mungkin sekali akan menyerap tenaga yang
menganggur karena musim atau secara kronis
Kualitas Tenaga Kerja> Kalau jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam berpro-
duksi meningkat maka jumlah produksi akan meningkat. > Bila kualitas tenaga kerja menjadi lebih baik maka dapat
terjadi tingkat produksi akan meningkat.> Tenaga kerja sebagai faktor produksi yang heterogen dili
hat dari segi umur, kemampuan kerja, kesehatan, pendi- dikan, jenis kelamin, keahlian, dsbnya.
> Dalam merencanakan pertumbuhan ekonomi diperlukan perencanaan tenaga kerja secara tepat dan harus mampu memperkirakan berapa jumlah masing-masing tenaga ker ja perbidang usaha kerja untuk 5 sampai 10 tahun menda tang.
> Kualitas tenaga kerja berhubungan dengan human capi- tal ciri khususnya tidak dapat hilang atau berkurang a- pabila faktor produksi ini dipakai, dimanfaatkana atau di- jual semakin sering digunakan semakin bertambah dan -
nilainya makin tinggi> Tujuan utama faktor produksi dipekerjakan adalah untuk
mendapat balas jasa yang disebut UPAH dan GAJI seba- gai harga dari tenaga kerja untuk tingkat upah yang le- bih tinggi orang akan ersedia bekerja dan ikut mencari pe kerjaan tersebut.
> Peningkatan tersedianya jumlah tenaga kerja dapat terli- hat dari jumlah tenaga kerja (orang), atau dalam jumlah hari kerja orang (mandays) maupun jam kerja orang (man hours).
> Kemampuan bekerja seseorang dipengaruhi : 1. kesehatan dipengaruhi keadaan gizi dan lingkungan
2. kecakapan, keterampilan dan keahlian dipengaruhi tingkat pendidikan baik formal mau- pun non formal seperti latihan-latihan kerja (on the job training).