kualitatif

5
RAGAM PENELITIAN KUALITATIF Etnografi Istilah ethnos dalam bahasa Yunani adalah orang, ras, atau budaya sekelompok orang (A.D Smith 1989 dalam Denzin, 1994:25) Kalau “ethno” sebagai awalan digabungkan dengan graphic sehingga membentuk etnographic yang merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji budaya sekelompok orang. Penelitian Etnografi bermula dari penelitian antropologi yang mengamati budaya di suatu tempat. Hal ini dilakukan oleh para peneliti awal seperti Taylor, Frazer, Morgan sekitar abad 20. Dimana penelitian lapangan ini hanya terfokus pada perkembangan budaya di suatu daerah. Selanjutnya penelitian ini terus berkembang (modern 1915-1925). Racliffe-Brown dan Malinowski mengembangkan penelitian etnografi ini yang menekankan kepada kehidupan masa kini oleh anggota masyarakat yaitu way of life suatu masyarakat. Dimana penelitian ini berusaha mendiskripsikan dan membangun struktur sosial budaya suatu masyarakat dan membandingkan sistem sosial dalam rangka mendapatkan kaidah –kaidah umum tentang masyrakat. Dalam etnografi modern, bentuk sosial dan budaya masyarakat dibangun dan dideskripsikan melalui analisis dan nalar sang peneliti. Struktur budaya yang dideskripsikan adalah struktur sosial dan budaya masyarakat tersebut menurut interprestasi sang peneliti. Selanjutnya penelitian etnografi ini terus berkembang yang disebut Etnografi baru (1960-an). Penelitian ini dikembangkan oleh Spradley. Dimana penelitian ini menekankan kepada usaha untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan. Jadi bentuk sosial dan budaya disini menurut aliran baru adalah susunan yang ada dalam fikiran (mind) anggota masyarakat tersebut) dan tugas peneliti mengoreknya keluar dari fikiran mereka. Budaya suatu masyarakat terdiri atas segala sesuatu yang ahrus diketahui dan dipercayai seseorang agar dia dapat berprilaku sesuai dengan cara yang diterima masyarakat. Budaya bukanlah hanya suatu fenomena material seperti benda-benda, manusia, prilaku, atau emosi. Tugas etnografi adalah menemukan dan menggambarkan organisasi fikiran tersebut. Jalan yang paling utama dalam memahami suatu budaya dengan mempeajari bahasa suatu budaya tersebut. Berangkat dari

Upload: ekawenatswuryanta

Post on 04-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Cara Penelitian Kualitatif

TRANSCRIPT

Page 1: Kualitatif

RAGAM PENELITIAN KUALITATIF

EtnografiIstilah ethnos dalam bahasa Yunani adalah orang, ras, atau budaya sekelompok orang

(A.D Smith 1989 dalam Denzin, 1994:25) Kalau “ethno” sebagai awalan digabungkan dengan graphic sehingga membentuk etnographic yang merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji budaya sekelompok orang. Penelitian Etnografi bermula dari penelitian antropologi yang mengamati budaya di suatu tempat. Hal ini dilakukan oleh para peneliti awal seperti Taylor, Frazer, Morgan sekitar abad 20. Dimana penelitian lapangan ini hanya terfokus pada perkembangan budaya di suatu daerah. Selanjutnya penelitian ini terus berkembang (modern 1915-1925). Racliffe-Brown dan Malinowski mengembangkan penelitian etnografi ini yang menekankan kepada kehidupan masa kini oleh anggota masyarakat yaitu way of life suatu masyarakat. Dimana penelitian ini berusaha mendiskripsikan dan membangun struktur sosial budaya suatu masyarakat dan membandingkan sistem sosial dalam rangka mendapatkan kaidah –kaidah umum tentang masyrakat. Dalam etnografi modern, bentuk sosial dan budaya masyarakat dibangun dan dideskripsikan melalui analisis dan nalar sang peneliti. Struktur budaya yang dideskripsikan adalah struktur sosial dan budaya masyarakat tersebut menurut interprestasi sang peneliti.

Selanjutnya penelitian etnografi ini terus berkembang yang disebut Etnografi baru (1960-an). Penelitian ini dikembangkan oleh Spradley. Dimana penelitian ini menekankan kepada usaha untuk menemukan bagaimana berbagai masyarakat mengorganisasikan budaya mereka dalam pikiran mereka dan kemudian menggunakan budaya tersebut dalam kehidupan. Jadi bentuk sosial dan budaya disini menurut aliran baru adalah susunan yang ada dalam fikiran (mind) anggota masyarakat tersebut) dan tugas peneliti mengoreknya keluar dari fikiran mereka. Budaya suatu masyarakat terdiri atas segala sesuatu yang ahrus diketahui dan dipercayai seseorang agar dia dapat berprilaku sesuai dengan cara yang diterima masyarakat. Budaya bukanlah hanya suatu fenomena material seperti benda-benda, manusia, prilaku, atau emosi. Tugas etnografi adalah menemukan dan menggambarkan organisasi fikiran tersebut. Jalan yang paling utama dalam memahami suatu budaya dengan mempeajari bahasa suatu budaya tersebut. Berangkat dari penjelasan diatas, maka penelitian etnografi merupakan pekerjaan mendiskripsikan suatu kebudayaan dari sekelompok orang. Artinya memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Malinowski dalam Spradley (1997:3), dimana tujuan etnografi adalah memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya. Dengan arti lain adalah etnografi mempelajari masyarakat dan belajar dari masyarakat. Kemudian kebudayaan sebagai objek dari penelitian etnografi merupakan pola tingkah laku yang dikaitkan dengan kelompok –kelompok masyarakat tertentu seperti custom (adat) atau cara hidup masyarakat s. Dimana pola tingkah laku, adat, dan pandangan masyarakat, semua dapat didefenisikan,dan diinterprestasikan,dan dideskripsikan dari berbagai perspektif. Dari paparan ini dapat dipahami bahwa pemahaman terhadap suatu budaya akan berbeda pada setiap orang yang berbeda budaya. Hal ini dapat dilihat dari contoh bahwa keinginan untuk menolong seseorang akan berbeda makna dengan orang lain yang berbeda budaya. Maka penelitian etnografi ini meneliti tingkah laku namun lebih dalam dari itu menyelidiki makna tingkah laku itu sendiri.

Ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh seorang etnografer dalam melakukan penelitian budaya yaitu: (a) bahasa-bahasa apa yang akan digunakan dalam mengumpulkan data dari informan karena langkah awal dari penelitian etnografi adalah mempelajari bahasa dari

Page 2: Kualitatif

kelompok masyarakat yang akan diteliti, (b) Informan- kriteria informan yang sesuai dengan fokus penelitian, (d) Lapangan penelitian, (e) cara meneliti ( Alur penelitian maju bertahap- The development Reseach Sequence). Berdasarkan cara meneliti Spradley menawarkan langkah-langkah sebagai berikut: ( adapun langkah-langkah ini akan dibahas lebih lanjut pada topik yang relevan) 1. mengidentifikasi budaya yang akan diteliti 2. mengidentifikasi hal-hal yang muncul dalam budaya 3. Kajian teori 4. memasuki lapangan 5. penegelompokan budaya 6. memeproleh informan 7. mendapatkan data 8. analisa data 9. menggambarkan budaya 10. mengembangkan teori Lebih lanjut diungkapkan bahwa ada 2 hal yang mendasar dalam pendekatan kebudayaan ini yaitu secara emic dan etic.

Adapun tujuan menggunakan pendekatan etnografi berguna untuk memahami rumpun masyarakat sehingga dengan adanya kajian etnografi ini dapat memberikan informasi teori-teori ikatan budaya, menemukan teori grounded, memahami masyarakat yang kompleks, serta memahami prilalaku manusia. Tujuan selanjutnya adalah melayani manusia. Adanya anggapan bahwa para etnogafer hanya mencari keuntungan dari objek telitiannya tanpa memberikan kontribusi apapun dari hasil penelitiannya. Dengan kata lain, setelah peneliti mendapatkan data dari masyarakat, mereka ditinggalkan begitu saja Lalu apa yang harus dilakukan oleh peneliti etnografer yaitu berusaha mengsinkronisasikan kedua hal tersebut. Data didapatkan dan adanya sumbangsih kepada informan. Dari paparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian yang menggunakan pendekatan etnografi adalah penelitian yang mempelajari masyarakat dan belajar dari masyarakat serta mempelajari makna yang ditimbulkan oleh budaya tersebut. Hal ini bisa dari bahasa, tingkah laku, dll.

Penelitian etnografi biasa dilakukan dalam penelitian anthropologi, komunikasi dan pemasaran (kecenderungan sekarang). Contoh penelitian: penelitian tentang pengembangan makna kekerabatan dan persaudaraan dalam keluarga besar adat atau etnis Tionghoa (misalnya) dalam konteks pola komunikasi yang dibangun di dalamnya.

Grounded Teori ( teori dari dasar) Penelitian Grounded theory pertama dikemukakan oleh Glaser dan Strauss pada tahun

1960-an. Menurut Denzin (1994: 273), pada hakikatnya penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan seperangkat prosedur sistematik untuk mengembangkan teori (theory development) dari dasar yang diperoleh secara induktif tentang suatu fenomena. Teori berasal dari bawah dalam suatu pengamatan sampai menjadi istilah. Grounded theory merupakan proses yang cukup rumit. Dimana penelitian dimulai dengan memunculkan pertanyaan umum. Sewaktu peneliti mulai mengumpulkan data, konsep teorities diidentifikasikan.. Hal mendasar dari penelitian ini adalah bahwa suatu teori harus muncul dari data atau dengan kata lain suatu teori harus dari bawah. Grounded teori mempersyaratkan bahwa teori muncul dari data. Adapun ciri-ciri dari penelitian grounded theory ini adalah sebagai berikut: (a) data diperoleh dari dasar, (b) data harus sesuai dengan fenomena, (c) dipercaya dari segi kenyaataan sehari-hari. Dimana peneliti mengamati, mengumpulkan data, mengorganisasikan data dan membentuk teori dari data pada waktu yang bersamaan Data yang diperoleh dibandingkan dengan data yang lain. Data yang diperoleh dari interview, observasi, dan rekaman.

Berangkat dari ciri-ciri tersebut maka penelitian grounded theory memiliki beberapa strategi ( Moleong : 2007:27) yaitu : (a) koding, (b) memoing, (c) menyaring , dan (d) diagram terpadu. Koding adalah proses membuat kategorisasi data kualitatif dan menguraikan implikasi dan rincian dari kategori-kategorinya. Misalnya kode sederhana ( penghilangan rasa pedih) “ ketika saya ngilu sendi, saya menelan aspirin. Setelah beberapa saat saya merasa baik”. Dari

Page 3: Kualitatif

ungkapan ini ada beberapa kode yang didapatkan yaitu : Kondisi = rasa ngilu Fenomena= ngilu sendi Strategi = aspirin. Konsekuensi = merasa lebih baik. Menurut Glasser (1998), memoing (memo) adalah proses mencatat pemikiran-pemikiran dan gagasan dari peneliti sewaktu hal itu muncul selama penelitian. Sedangkan diagram terpadu dan sesi digunakan untuk menarik seluruh rincian menjadi satu, untuk membantu agar data menjadi berarti dengan mengarahkan diri kepada teori. Dari ulasan singkat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian grounded theory beranjak dari pengembangan teori dari dasar Grounded theori mempersyaratkan bahwa teori muncul dari data, namun tidak melihat hal itu sebagai bagian yang terpisah. Pengumpulan data, analisis dan formulasi teori dianggap sebagai sesuatu yang berkaitan , dan pendekatan memasukan prosedur secara eksplisit. Pertanyaan penelitian adalah terbuka dan umum.

Penelitian grounded method ini biasa muncul dalam penelitian eksploratif mengenai pemaknaan gaya hidup kesehatan dan merokok pada orang-orang yang baru saja memulai aktivitas merokok

Narrative research(Penelitian naratif) adalah laporan bersifat narasi yang menceritakan urutan peristiwa

secara terperinci. Dalam desain penelitian naratif, peneliti menggambarkan kehidupan individu,mengumpulkan cerita tentang kehidupan orang-orang, dan menulis narasi pengalaman individu (Connelly& Clandinin, 1990). Penelitian naratif biasanya berfokus pada studi satu orang atau individu tunggal dan bagaimana individu itu memberikan makna terhadap pengalamannya melalui cerita-cerita yang disampaikan, pengumpulan data dengan cara mengumpulkan cerita, pelaporan pengalaman individu, dan membahas arti pengalaman itu bagi individu. Penelitian naratif biasanya digunakan ketika peneliti inginmembuat laporan naratif dari cerita individu. Peneliti membuat ikatan dengan partisipan dengan tujuan supaya peneliti maupun partisipan merasa nyaman. Bagi partisipan berbagi cerita akan membuatnya merasa ceritanya itu penting dan merasa didengarkan. Penelitian naratif juga digunakan ketika cerita memiliki kronologi peristiwa. Penelitian ini berfokus pada gambar mikroanalitik (cerita individu) daripada gambar yang lebih luas tentang norma kebudayaan, seperti dalam etnografi, atau teori-teoriumum dan abstrak, seperti dalam grounded theory.

Penelitian narrative biasa digunakan untuk meneliti sequens atau rangkaian percakapan dalam komunikasi antar personal, misalnya rangkaian percakapan dalam proses resolusi konflik pasangan yang terlukai dengan perselingkuhan atau penelitian yang sifatnya mengandalkan narasi tekstual seperti pidato atau yang lain.

Analisis WacanaAnalisis wacara adalah desain penelitian yang melihat pesan dalam konteks yang lebih

luas. Tidak sedetail framing apalagi semiotik. Analisis wacana memungkinkan terjalinnya kaitan antara analisis pesan yang bersifat makro di satu sisi, dengan analisis dinamika sosiokultural yang juga bersifat makro di sisi yang lain. Dalam analisis wacana dikenal pendekatan sosiolinguistik yang menitikberatkan diri pada persoalan kebahasaan (teks, audio, maupun visual), serta pendekatan sosiokultural yang melihat wacana sebagai praktik sosial. Dengan kata lain, dalam pendekatan sosiokultural, tindakan masyarakat itu dapat diketegorikan sebagai wacana (pesan) yang dapat diinterpretasikan.

Contoh penelitian: Konstruksi pertarungan wacana kapitalisme dalam proses pembuatan UU penyiaran no 32 tahun 2002.