kualitas sumberdaya manusia dalam perspektif...

24
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 131 KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI NUSA TENGGARA BARAT Hj. Titiek Herwanti [email protected] Muhammad Irwan Fakultas Ekonomi Universitas Mataram ABSTRACT Government of West Nusa Tenggara was developed program called 3A (ADONO, ABSANO and AKINO) to fulfilled the needs of qualified human resources. That needs leads this reseach to determine the quality of human resources in NTB with further Islamic economic perspective analysis. This research using descriptive method, sources and types of data was secondary data from the years 2008 to 2012. Growth in every aspect was analized use end to end method. Economic growth was not qualified, because it is still supported by the capital-intensive sector (non-tradable). NTB Human Development Index was reached 66.88 and are on middle class welfare, but the position of NTB still ranks 32 out of 33 provinces. The qualified human resources based on Islamic economy perspective was someone with science, doing willingly with clean soul and protect their generation. Islamic economy require mankind to work to earn money for fullfilling the needs of themselves and their families. There is a rights of others that should be distributed based on obligatory and sunnah. Improving their human resources quality, NTB had implement elements based on Islamic economic perspective, however, the results have not reached the ideal condition, because there are behaviors that deviate from that goal. Keywords: Qualified human resources, regional gross domestic product, capital-intensive, Islamic economics ABSTRAK Pemerintah Nusa Tenggara Barat mengembangkan program 3A (ADONO, ABSANO dan AKINO) untuk mewujudkan SDM yang berkualitas. Pentingnya mewujudkan hal ini menjadikan penilaian kualitas SDM di NTB menjadi tujuan dalam penelitian ini dan akan dilanjutkan dengan analisis perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sumber dan jenis data adalah data sekunder dari tahun 2008 – 2012. Tingkat Pertumbuhan dikaji menggunakan metode rata–rata End to End. Pertumbuhan Ekonomi tergolong belum berkualitas karena masih ditopang oleh sektor padat modal (non-tradeable). Indeks Pembangunan Manusia NTB telah mencapai 66,88 dan berada pada golongan kesejahteraan menengah, tetapi posisi NTB masih berada di urutan 32 dari 33 propinsi. SDM yang berkualitas dalam ekonomi Islam adalah yang memiliki ilmu pengetahuan, harus melakukan pekerjan dengan kondisi jiwa yang bersih dan menyelamatkan generasi pewaris keturunan. Ekonomi Islam mewajibkan umat manusia untuk bekerja agar penghasilannya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Sebagiannya ada hak orang lain yang didistribusikan melalui distribusi harta baik yang wajib maupun sunnah. Kualitas SDM di Nusa Tenggara Barat telah menerapkan unsur–unsur yang berada di dalam perspektif ekonomi Islam, namun hasil yang diperoleh belum mencapai kondisi ideal, karena masih terdapat perilaku–perilaku yang menyimpang dari tujuan tersebut. Kata Kunci : SDM Berkualitas, PDRB berkualitas, Padat modal, ekonomi Islam. PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal dasar pem- bangunan suatu bangsa, agar Sumber daya alam (SDA) yang melimpah dapat dimanfaat kan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, dibutuhkan SDM yang mempunyai daya tembus dan daya tangkal yang kuat karena

Upload: duonghanh

Post on 08-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411-0393Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

131

KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF EKONOMIISLAM DI NUSA TENGGARA BARAT

Hj. Titiek [email protected] Irwan

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram

ABSTRACT

Government of West Nusa Tenggara was developed program called 3A (ADONO, ABSANO and AKINO) tofulfilled the needs of qualified human resources. That needs leads this reseach to determine the quality of humanresources in NTB with further Islamic economic perspective analysis. This research using descriptive method,sources and types of data was secondary data from the years 2008 to 2012. Growth in every aspect was analizeduse end to end method. Economic growth was not qualified, because it is still supported by the capital-intensivesector (non-tradable). NTB Human Development Index was reached 66.88 and are on middle class welfare, butthe position of NTB still ranks 32 out of 33 provinces. The qualified human resources based on Islamic economyperspective was someone with science, doing willingly with clean soul and protect their generation. Islamiceconomy require mankind to work to earn money for fullfilling the needs of themselves and their families. There isa rights of others that should be distributed based on obligatory and sunnah. Improving their human resourcesquality, NTB had implement elements based on Islamic economic perspective, however, the results have notreached the ideal condition, because there are behaviors that deviate from that goal.

Keywords: Qualified human resources, regional gross domestic product, capital-intensive, Islamic economics

ABSTRAK

Pemerintah Nusa Tenggara Barat mengembangkan program 3A (ADONO, ABSANO dan AKINO)untuk mewujudkan SDM yang berkualitas. Pentingnya mewujudkan hal ini menjadikan penilaiankualitas SDM di NTB menjadi tujuan dalam penelitian ini dan akan dilanjutkan dengan analisisperspektif ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sumber dan jenis data adalahdata sekunder dari tahun 2008 – 2012. Tingkat Pertumbuhan dikaji menggunakan metode rata–rata Endto End. Pertumbuhan Ekonomi tergolong belum berkualitas karena masih ditopang oleh sektor padatmodal (non-tradeable). Indeks Pembangunan Manusia NTB telah mencapai 66,88 dan berada padagolongan kesejahteraan menengah, tetapi posisi NTB masih berada di urutan 32 dari 33 propinsi. SDMyang berkualitas dalam ekonomi Islam adalah yang memiliki ilmu pengetahuan, harus melakukanpekerjan dengan kondisi jiwa yang bersih dan menyelamatkan generasi pewaris keturunan. EkonomiIslam mewajibkan umat manusia untuk bekerja agar penghasilannya dimanfaatkan untuk memenuhikebutuhan diri dan keluarganya. Sebagiannya ada hak orang lain yang didistribusikan melaluidistribusi harta baik yang wajib maupun sunnah. Kualitas SDM di Nusa Tenggara Barat telahmenerapkan unsur–unsur yang berada di dalam perspektif ekonomi Islam, namun hasil yang diperolehbelum mencapai kondisi ideal, karena masih terdapat perilaku–perilaku yang menyimpang dari tujuantersebut.

Kata Kunci : SDM Berkualitas, PDRB berkualitas, Padat modal, ekonomi Islam.

PENDAHULUANSumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas merupakan modal dasar pem-bangunan suatu bangsa, agar Sumber daya

alam (SDA) yang melimpah dapat dimanfaatkan. Untuk menghadapi tantangan tersebut,dibutuhkan SDM yang mempunyai dayatembus dan daya tangkal yang kuat karena

Page 2: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

132 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

kemampuan ilmu pengetahuan yang andal,keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etoskerja, daya juang yang tinggi, suatu tang-gung jawab kemasyarakatan dan kebangsa-an yang tinggi pula (Mulyadi, 2012). SDMberkualitas memiliki produktivitas tinggiyang mampu memajukan pembangunanperekonomian bangsanya, karena perbeda-an mendasar perekonomian antara negara–negara maju dengan negara–negara berkem-bang adalah meningkatnya produktivitassumberdaya manusia di negara maju di-banding negara–negara berkembang (Al-Haritsi, 2006).

Bangsa Indonesia menyadari bahwaSDM yang berkualitas merupakan impianyang terus diwujudkan mengingat hinggasaat sekarang kondisi SDM Indonesia masihdikategorikan relatif rendah dari beberapaindikator diantaranya tingkat pendidikan,kesehatan (harapan hidup) dan tingkat pen-dapatan (ekonomi) yang diperoleh pendu-duk Indonesia. Berdasarkan Indek Pem-bangunan Manusia (IPM), Indonesia beradapada urutan 115 dari 174 negara di duniapada tahun 2009 dan berada pada urutan 124dari 187 negara pada tahun 2011 (Fauzi,2012). Menurut Stamboel (2012) perekono-mian nasional akan dapat dibangun bila diisioleh SDM yang berkualitas dilihat darikualitas pengetahuan, keterampilan danpendidikannya. Hal ini juga berkaitan de-ngan kondisi kesehatan dan harapan hidup,karena kesehatan dan harapan hidup yanglebih baik menunjang produktivitas dalamaktivitas perekonomian. Oleh karenanya,berbagai ikhtiar dilakukan oleh pemerintahIndonesia untuk meningkatkan kualitasSDM agar dapat mensejajarkan diri denganbangsa-bangsa lainnya di dunia.

Pemerintah Provinsi Nusa TenggaraBarat, juga terus berupaya untuk mewujud-kan penduduk NTB menjadi SDM ber-kualitas. Sejak tahun 2009 pemerintah NTBmelalui Rencana Pembangunan Jangka Me-nengah (RPJMD) 2009 – 2013, mencanangkanprogram peningkatan kualitas SDM melaluigerakan 3-A mencakup bidang kesehatanyang disebut AKINO (Angka Kematian Ibu

menuju Nol), di bidang pendidikan yangdisebut dengan ABSANO (Angka Buta Ak-sara menuju Nol) dan ADONO (AngkaDrop-Out menuju Nol). Sedangkan di bi-dang Ekonomi untuk meningkatkan pen-dapatan masyarakat antara lain Pencana-ngan “Bumi Sejuta Sapi” dan Menciptakan100 ribu wirausaha baru (Bappeda NTB,2009). Proses pembangunan SDM yang di-lakukan oleh pemerintah secara perlahanmencapai hasil menggembirakan, namuncapaian tersebut belum mengangkat posisiNusa Tenggara Barat pada Indeks Pem-bangunan Manusia (IPM) nasional yangmasih pada posisi 32 dari 33 propinsi diIndonesia. Ikhtiar terus dilakukan, karenaSDM yang berkualitas akan mampu meng-antarkan daerah ini bersaing dan sejajardengan daerah lain. SDM yang berkualitas-lah yang mampu mengangkat harkat danmartabatnya sebagai makhluk ciptaanTuhan yang terhormat, istimewa melebihimakhluk hidup lainnya.

SDM yang berkualitas dalam ekonomiIslam yang berlandaskan pada Al-Qur’an,Al-Hadist maupun Ijma telah lama di-kumandangkan, ditandai dengan banyak-nya firman Allah yang berkaitan denganmanusia di antaranya manusia yang ber-iman dan bertakwa sebagaimana yang di-jadikan kriteria SDM yang berkualitas diatas. Salah satu firman Allah yang berkaitandengan manusia beriman terdapat pada S.Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya "Berdiri-lah kamu", maka berdirilah, niscaya Allahakan meninggikan orang-orang yang ber-iman di antaramu dan orang-orang yangdiberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Ayat ini memberikan dua ciri sekaligusmanusia yang berkualitas yaitu 1) berimandan 2) berilmu pengetahuan, hasilnya akanmendapat derajat yang lebih tinggi. Merujukpada ayat ini, untuk membangun perekono-mian suatu bangsa dituntut manusia yangberilmu pengetahuan didasarkan pada ke-yakinannya (iman) dengan mengikuti pe-tunjuk dari Allah SWT penciptanya maupunRasulullah SAW. Bila suatu bangsa memilikiSDM yang berkualitas yang mampu meng-

Page 3: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 133

olah seluruh potensi SDA yang dimiliki,maka dipastikan perekonomian bangsa ter-sebut akan berada pada derajat yang lebihtinggi dibandingkan dengan negara ataubangsa yang tidak memiliki SDM berkualitasmeskipun memiliki SDA yang melimpah.

SDA yang diciptakan Allah SWT jauhsebelum manusia diciptakan diberikan ke-bebasan terbatas kepada manusia untukmemanfaatkannya sesuai dengan kemampu-an akal yang terdapat dalam diri manusiatersebut. Akal dipergunakan untuk me-renungkan dan memikirkan bagaimana caramemanfaatkan potensi SDA yang melimpahini agar berguna baginya dan syaratnyaadalah manusia harus memiliki ilmu. Hal inididasarkan pada salah satu hadist Rasulul-lah SAW yang artinya Menuntut ilmu adalahkewajiban atas setiap orang Islam laki-lakimaupun perempuan (HR. Ibnu Majah). Ber-kaitan dengan hal tersebut manusia wajibmenuntut ilmu sampai pada jenjang seting-gi-tingginya tanpa batas selama masih men-jalankan proses kehidupannya di dunia.

Konsekuensi dari SDM yang berkualitasdan memiliki ilmu pengetahuan adalahmanusia diperintahkan untuk bekerja, me-ngolah lebih lanjut seluruh isi bumi gunamemenuhi kebutuhannya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari manusia dari sifatmalas, pasrah dan tidak beraktivitas (me-nganggur) yang berdampak timbulnya per-masalahan sosial lainnya. Bekerja dalamekonomi Islam merupakan kewajiban danbernilai ibadah. Banyak firman Allah yangmemerintahkan manusia untuk bekerja diantaranya dalam S. Al-Jumuah ayat 10 yangartinya : Apabila telah ditunaikan shalat, makabertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilahkarunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyaksupaya kamu beruntung. Dipertegas lagi olehHadist Rasulullah SAW yang artinya Orangyang menderita karena membiayai keluarganya,tak ubahnya seperti berjuang di jalan Allah (HR.Ali bin Abi Thalib). Perintah bekerja di atas,mendapatkan penekanan juga dari pemikir-pemikir ekonomi konvensional di antaranyaCascio, (2003) yang menyatakan bahwapekerjaan adalah hal yang amat penting

bagi individu, karena pekerjaan menentukanstandar kehidupan, tempat tinggal, statusbahkan harga diri, sedangkan bagi organisasi pekerjaan penting artinya karena me-rupakan kendaraan melalui mana tujuanorganisasi dapat dicapai. Berdasarkan dariuraian di atas, maka SDA yang tersediadapat dimanfaatkan jika diolah lebih lanjutoleh manusia yang memiliki pekerjaansekaligus memiliki ilmu pengetahuan. Olehkarenanya, keberadaan SDM yang berkua-litas dalam Ekonomi Islam menjadi syaratutama dalam menata perekonomian suatubangsa yaitu beriman, berilmu dan ber-akhlaq mulia dalam mengolah SDA yangtersedia sehingga mampu mengangkat dera-jat penduduk suatu bangsa yang lebih tinggi.

Propinsi NTB dianugerahi oleh AllahSWT dengan potensi besar baik dilihat darijumlah penduduk (SDM), SDA maupunkeragaman budaya dan adat istiadat. Dalamkonteks keagamaan, daerah ini dikenaldengan sebutan daerah “Seribu Masjid”yang mencirikan fanatisme terhadap pelak-sanaan ajaran agama relatif tinggi terutamaagama Islam yang dianut mayoritas pen-duduknya. Dilihat dari letak geografisnya,daerah ini persis berada di lintasan tujuanwisata utama dunia: Bali-Komodo danTanah Toraja yang sering disebut dengan“segitiga emas pariwisata Indonesia”. Ber-dasarkan potensi yang melimpah ini, se-tidaknya akan memberikan nilai tambahbagi pemerintah NTB yang dijadikan modaldasar pembangunan jangka panjang 2005 –2025 dengan visi “Terwujudnya MasyarakatNusa Tenggara Barat Yang Beriman, Majudan Sejahtera (Bappeda NTB, 2009). Visi iniakan dapat digapai dan diwujudkan biladalam tata kelola pemerintahan, aktivitasekonomi maupun kegiatan lainnya dilakonioleh SDM yang berkualitas, disertai dengankualitas iman yang dicerminkan oleh akhlak-nya.

Berdasarkan uraian tersebut, permasa-lahan difokuskan pada bagaimana KualitasSDM di Nusa Tenggara Barat dilihat dariindikator pendidikan, kesehatan maupunkondisi ekonomi maupun Perspektif Eko-

Page 4: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

134 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

nomi Islam. Tulisan ini bertujuan untukmenganalisis dan mengetahui kondisi SDMNTB dikaitkan dengan karakteristik SDMyang berkualitas dalam pandangan EkonomiIslam. Tulisan ini diharapkan akan menjaditambahan informasi berbagai pihak yangmemiliki minat dalam kajian SDM dan jugasebagai referensi bagi peminat EkonomiIslam dalam mengembangkan SDM.

TINJAUAN TEORETISPenelitian Sebelumnya

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)atau Human Development Index (HDI) me-rupakan indikator yang diajukan olehUNDP untuk melihat unsur pembangunanmanusia. Bagi Indonesia, perhatian padavariabel indeks pembangunan manusiasangat penting karena (1) Pembangunanpada hakekatnya merupakan pembangunanmanusia itu sendiri, sehingga aspek ini perlumendapatkan prioritas anggaran; (2) Pem-bangunan manusia pada saat ini masihsangat tertinggal di banding banyak negaralain di dunia (Hamid, 2002). Hasil penelitiannya terhadap komponen IPM di Yogjakartamenunjukkan bahwa, pola pengeluaran ru-mah tangga masyarakat di Yogyakartauntuk konsumsi pendidikan dan konsumsibidang kesehatan relatif tinggi. Dilihat se-cara proporsional dari pendapatannya, bagi-an pendapatan yang dikeluarkan untukkonsumsi pendidikan dan kesehatan palingtinggi dibanding daerah lain. Wiyono (2003)mengatakan bahwa untuk meningkatkankualitas SDM di era globalisasi pemerintahharus tetap berkomitmen untuk meningkat-kan anggaran pendidikan, menaikkan danakesehatan dan mendorong terjadinya prosespemberdayaan masyarakat di semua bidangkehidupan. Pada kontek lain, Setiawan danHakim (2013) dalam tulisannya tentangIndeks Pembangunan Manusia dengan me-modelkan perilaku Indeks PembangunanManusia ke dalam variabel-variabel inde-penden yang dipertimbangkan adalah Pro-duk Domestik Bruto (PDB), Pajak Pen-dapatan (PPN), variabel dummy desentrali-sasi pemerintahan, variabel dummy krisis

tahun 1997, dan variabel dummy krisistahun 2008. Dengan menggunakan ErrorCorrection Model (ECM), menemukan bah-wa PDB dan PPN berpengaruh terhadapIPM dalam jangka panjang maupun jangkapendek. Estimasi model ECM menemukanbahwa krisis ekonomi tahun 2008 ber-pengaruh terhadap IPM, sementara krisistahun 1997 dan desentralisasi pemerintahantidak berpengaruh terhadap IPM.

Menurut Notoatmodjo (2009), SDMdapat dilihat dari dua aspek yaitu kuantitasdan kualitas. Kuantitas menyangkut jumlahSDM atau penduduknya yang kurang pen-ting kontribusinya dalam pembangunan,dibandingkan dengan aspek kualitas SDM.Kualitas SDM menyangkut kemampuanbaik kemampuan fisik maupun non fisik(kecerdasan dan mental). Lebih lanjut dikatakan bahwa yang menentukan kualitas SDMsuatu bangsa adalah a). Pendidikan, yangterdiri dari Angka Melek huruf atau butahuruf, Angka Partisipasi Sekolah, Angkarata–rata sekolah; b). Kesehatan terdiri dariAngka Kematian Bayi, Angka KematianBalita, Angka Kematian Ibu, Angka Kemati-an Kasar dan Usia Harapan Hidup; c)Ekonomi yang terdiri dari Kesejahteraanatau Kemiskinan penduduk (SDM). d).Indek Pembangunan Manusia. MenurutSantoso (2012) salah satu faktor yang mem-pengaruhi Kualitas SDM adalah ModalManusia (human capital) yang terdiri dariKarakter individu misalnya tingkat kecerda-san, kecakapan dan ambisi; tingkat keseha-tan dan tingkat keterampilan. SementaraMulyadi (2012) mengatakan bahwa salahsatu kebijaksanaan dalam peningkatan SDMadalah peningkatan kualitas hidup yangdilakukan dengan a) pembangunan pendidi-kan; b) pembangunan kesehatan; c) pening-katan kualitas penduduk miskin melaluiketerampilan praktis, mendorong semangatkeswadayaan dan d) menekan laju per-tumbuhan penduduk.

SDM atau disebut sebagai Sumber DayaInsani (SDI) meskipun kata Insan danManusia memiliki arti yang sama, namundalam Islam dikenal adanya konsep insan

Page 5: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 135

kamil atau manusia seutuhnya (a whole manconcept) oleh Iqbal seorang filosof Muslimberpendapat bahwa insan kamil adalahmukmin yang dalam dirinya terdapat kekua-tan wawasan, perbuatan dan kebijaksanaan.Sifat luhur ini dalam wujudnya yang ter-tinggi tergambar dalam akhlak Nabi(Jusmaliani, 2011), sedangkan Danim (2004)lebih suka menyebut Sumber Daya Insani(SDI) dari SDM karena kata “Insan” lebihbermakna kemanusiaan ketimbang maknamanusia umumnya, apalagi manusia sebatassosok fisik yang berbeda bentuk dibanding-kan dengan bentuk makhluk Tuhan yanglainnya. Lebih lanjut dikatakan manusiayang berkualitas secara kognitif, afektif, pri-komotorik, emosi dan spirit insaniah adalahmodal utama ketika peradaban makin me-modern. SDM atau SDI masa depan yangdikehendaki adalah yang bermutu, bukanyang kuat dalam makna fisik, apalagi hanyasebatas menonjolkan keagungan sejarah danmembusungkan dada karena SDA (SDA)yang melimpah yang akan hangus ditelanoleh perilaku yang rakus yang seakan–akantidak ada batasnya.

SDM (Insani) yang berkualitas dalamEkonomi Islam merupakan suatu keniscaya-an, karena sejak awal manusia diciptakandan diturunkan di bumi adalah, untukmemakmurkan bumi dan isinya agar manu-sia itu mencapai kemakmurannya. Untuk halitu, ketika Nabi Muhammad menerimawahyu pertama dari Allah SWT diperintah-kan untuk membaca dengan nama Tuhan.Ini bermakna bahwa alam yang luas iniharus dikelola oleh manusia yang ber-kualitas baik dari aspek jasmani maupunrohani. Syarat pertama adalah harus berilmu(berpendidikan). Selain mengangkat derajatorang yang berilmu, Rasulullah SAW me-lalui hadisnya menyatakan bahwa Tuntutlahilmu dari buaian hingga liang lahat. Berkaitandengan pengembangan SDM (insani) yangberkualitas, Umar Ibn Khattab (Al-Haritsi,2006) menekankan pada dua sifat yang men-dasar di dalamnya yaitu kuat dan amanah,dimana dua sifat ini merupakan pilar utamadari kepemimpinan sebagaimana firman

Allah dalam Qs. Al-Qashash, 26 yang artinya“Sesungguhnya orang yang paling baik yangkamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orangyang kuat lagi dapat dipercaya. Dua sifat ini,oleh Ibnu Taimiyah dijelaskan bahwa ke-kuatan dalam setiap kepemimpinan adalahsesuai porsinya, artinya memiliki keberanianhati, pengalaman dalam perang, tipu daya didalamnya, karena perang adalah tipu dayadan menguasai bentuk-bentuk peperangan,sedangkan kuat dalam bidang penetapanhukum, di antara manusia adalah berartiberlaku adil, berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan mampu melaksanakan hukum.Sementara amanah adalah berarti takutkepada Allah dengan tidak menjual ayat-ayat-Nya dengan kehidupan dunia, danmeninggalkan rasa takut kepada manusia.Aspek lainnya adalah Pelatihan dan Meraihketerampilan (pendidikan); Makanan, Ke-sehatan dan Kepedulian Sosial. Manusiayang kuat dan unggul sebagai ciri SDM yangberkualitas juga terdapat dalam HadistRasulullah SAW yang diriwayatkan olehMuslim yang pada intinya mengandungunsur iman yang kuat, menggali kemampu-an (ability) dan memperbanyak perbuatanyang bermanfaat (Diana, 2008).

Aedy (2011) mengatakan bahwa SDMberkualitas yang menjadi modal pembangu-nan perspektif Islam baik secara fisik mau-pun secara mental (spritual) adalah 1) SDMyang berkarya dengan akhlak mulia; 2) SDMyang cerdas, kerja keras dan Inovatif; 3) SDMyang bersahabat dengan alam; 4) SDM yangberiman dan bertakwa. Untuk membangunSDM (insani) yang unggul diperlukanupaya-upaya sadar dengan meningkatkan 6K (Aziz dan Ulfah, 2010) yaitu (1) Kekuataniman (quwwatul iman); (2) Kekuatan Ilmu(quwwatul ilmu), (3) Kekuatan moral (quw-watul akhlak), (4) Kekuatan semangat (quw-watul jihad); (5) Kekuatan ekonomi (quwwatuliqtishad), (6) Kekuatan kesetiakawanan (quw-watul tamsuk al-Ijtima’iy). Berdasarkan karak-teristik dari SDM yang berkualitas adalahSDM yang memiliki ilmu pengetahuan(pendidikan), memiliki kondisi kesehatanyang kuat dan unggul, memiliki kemampu-

Page 6: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

136 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

an ekonomi yang mapan, serta memilikikarakteristik spritual yang beriman, bertak-wa dan amanah. Oleh karenanya SDM yangberkualitas tidak hanya terfokus pada pe-menuhan unsur jasmaniah belaka namunsecara bersamaan harus diwujudkan pulapemenuhan kebutuhan rohaniahnya.

METODE PENELITIANPenelitian ini merupakan penelitian

deskriptif yang mendeskripsikan kondisiSDM di NTB pada tahun 2008–2012. Datayang dipergunakan semuanya data sekun-der baik yang bersumber dari Instansi terkaitmaupun yang terdapat dalam literatur-literatur yang memiliki hubungan dengananalisis ini. Jenis datanya adalah data runtunwaktu mulai tahun 2008–2012. yang diana-lisis dengan menggunakan tabel dan grafik,selanjutnya dijelaskan secara kualitatifkhususnya yang berkaitan dengan angka–angka. Tingkat pertumbuhan pada masing-masing aspek kajian menggunakan Metoderata–rata End to End. Kualitas SDM atauSumber Daya Insani (SDI) yang dikaji ada-lah: Tingkat pendidikan, Kesehatan, Eko-nomi yang terdiri dari besarnya pendapatanperkapita atau paritas daya beli, Jumlahpenduduk miskin dan Jumlah pendudukyang menganggur, Pertumbuhan Ekonomidan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).Analisis kualitatif difokuskan pada uraiantentang ciri–ciri manusia yang berkualitasdalam kontek ekonomi Islam sebagai landa-san utama dalam merencanakan untuk me-ngembangkan sekaligus mewujudkan SDM

(insani) yang berkualitas sebagai modalpembangunan bangsa Indonesia.

ANALISIS DAN PEMBAHASANPendidikan

Kondisi pendidikan di NTB mengalamiperubahan dan kemajuan seiring denganikhtiar yang dilakukan oleh pemerintah dae-rah untuk meningkatkan kualitas SDM(Tabel 1). Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwakualitas pendidikan masyarakat NTB me-ngalami kemajuan ditandai oleh semakinmenurunnya jumlah penduduk yang ter-golong sebagai Buta Huruf yang semula80,13 % pada tahun 2008/2009 mencapi 83,68% pada tahun 2012/2013 atau tersisa 16,32%dari total penduduk yang tergolong ButaHuruf yang direncanakan akan dituntaskanpada tahun 2013. Penduduk yang pernahmenempuh pendidikan tetapi putus di-tengah jalan (Drop Out = DO) pada berbagaijenjang pendidikan mengalami penurunanyang cukup banyak terkecuali pada jenjangSekolah Menengah Atas (SMA) sederajatyang penurunannya relatif kecil. Dilihat darirata-rata lama sekolah masyarakat NTB padatahun 2012/2013 telah mencapai 7,19 tahunatau pada saat tersebut berada pada kelas 1sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat.Meskipun secara kuantitas mengalami pe-ningkatan, namun dikaitkan dengan program pemerintah yang mengikhtiarkan pen-duduk untuk wajib belajar pada usia 9 tahunternyata belum terpenuhi, sehingga peme-rintah NTB masih membutuhkan kerja kerasuntuk mewujudkannya pada masa men-datang.

Tabel 1Pencapaian Program Pendidikan di Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 – 2013

Dari Beberapa Indikator

N Indikator Tahun2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013

1Angka MelekHuruf (%)

80,13 80,18 81,05 83,24 83,68

2Rata–Rata LamaSekolah (tahun)

6.70 6.73 6.77 6,97 7,19

Sumber : BPS dan Bappeda NTB, 2012 diolah

Page 7: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 137

Ikhtiar tersebut di samping menuntas-kan masyarakat dari Melek Huruf jugamemberikan kesempatan yang seluas-luas-nya kepada masyarakat untuk melaksana-kan pendidikan terutama pada pendidikanformal, sehingga SDM NTB akan menjadiSDM yang memiliki kemampuan dan keahli-an untuk memasuki dunia kerja, tidak hanyaterfokus untuk menjadi tenaga kerja luarnegeri dengan berbekal pendidikan yangsangat rendah. Berdasarkan tabel di atas,pemerintah Nusa Tenggara Barat dari tahunke tahun secara konsisten berusaha mem-bebaskan penduduknya dari buta huruf danputus sekolah. Hal ini disadari karenapendidikan merupakan salah satu faktorpenting yang menentukan kualitas SDMbahkan merupakan kebutuhan pokok

(dasar), karena dengan berpendidikanmanusia Indonesia dapat mengangkat har-kat dan martabatnya sebagai manusia. Pen-didikan merupakan suatu proses penyiapansubjek didik untuk menuju masa depan yangbertanggung jawab (Danim, 2004). Begitupentingnya pendidikan untuk masa depanumat manusia, maka dalam kontek ekonomipendidikan merupakan suatu investasi yangdikenal dengan (human investment). Lebihlanjut Danim mengatakan bahwa Investasidibidang pendidikan termasuk pelatihandan pengembangan, sehingga muncul tigaserangkai kemampuan dan siklus hidupmanusia yaitu kemampuan ekonomi, ke-mampuan berinvestasi dan kemampuanberpendidikan (Gambar 1).

Gambar 1Tiga Serangkai Kemampuan dalam Siklus Hidup Manusia

Sumber: Danim (2014)

Keterkaitannya dijelaskan sebagai be-rikut:a. SDM yang berpendidikan secara bermutu

mengambil peran penting dalam merang-sang pertumbuhan ekonomi.

b. Proses kerja pendidikan dan investasipendidikan secara ekonomi harus dikait-kan dengan peramalan (forecasting) ke-butuhan SDM, antara lain dengan me-lembagakan pendidikan kedinasan yangluarannya dimanfaatkan secara instan.

c. Pembiayaan pendidikan dan efektivitaspenggunaannya harus diukur dengan ni-lai ekonomi yang diperoleh atas uangyang diinvestasikan untuk membiayaipendidikan itu.

d. Investasi pendidikan dan penelitian–penelitian mengenai ekonomi harus di-lihat dalam kaitannya dengan kemampu-an mendapatkan keuntungan dan kesejahteraan.

Peningkatan kualitas SDM merupakankeniscayaan yang harus dilakukan oleh pe-merintah pusat maupun pemerintah daerah(NTB), karena merupakan hak asasi manusiasekaligus kewajiban agama utama agamaIslam. Pendidikan dalam perspektif Islamadalah suatu proses penyampaian informasi(berkomunikasi) yang kemudian diserapoleh masing-masing pribadi (internalisiasi),sehingga menjiwai cara berpikir, bersikapdan bertindak (individuasi) baik untuk

KemampuanEkonomi

KemampuanBerinvestasi

KemampuanPendidikan

Page 8: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

138 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

dirinya sendiri maupun hubungannya de-ngan Allah (ibadah) dan hubungannya de-ngan manusia lain atau masyarakat (sosiali-sasi) serta makhluk lain dalam alam semestamaupun lingkungan (muamalah ma’al mak-hluk atau kultural civilisasi) dalam kedudu-kannya sebagai a) hamba Allah; b) KhalifahAllah di bumi (Kaelany, 2005; 240). Ke-butuhan pendidikan dalam ekonomi Islamtermasuk dalam salah satu maqashid syariahyang harus dijaga yaitu menjaga Akal atauilmu. Tidak dapat dinafikan bahwa ketikaMuhammad SAW mau diangkat menjadiseorang Rasul dan Nabi, syarat pertamayang diwajibkan kepadanya adalah mem-baca seluruh alam jagad raya ini dengannama Tuhan yang menciptakan sebagai-mana firman Allah dalam surat Al-Alaq ayat1 – 5 yang artinya (1) Bacalah dengan NamaTuhanmu yang menciptakan; (2) Dia telahmenciptakan manusia dari segumpal darah; (3)Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah;(4) Yang mengajar (manusia) dengan perantara-an kalam; (5) Dia mengjar kepada manusia apayang tidak diketahuinya. Dengan membaca isialam berdasarkan akal, manusia akan mem-peroleh pengetahuan yang selanjutnya akanmengembangkan segala fasilitas (sumber-daya) yang tersedia untuk memenuhi ke-wajibannya. Penekanan ekonomi Islam da-lam menjaga akal ini dimaksudkan agarmanusia mampu membaca sekaligus meng-olah sumberdaya alam yang masih bersifatasli untuk diproses lebih lanjut agar di-manfaatkan guna menjadi barang–barangbernilai ekonomi yang bermuara pada ter-penuhinya kebutuhan hidup baik pokok(daruriyah) maupun sekunder dan peleng-kap (tahsiniyah dan hajiyat). Dengan demi-kian, kewajiban menempuh pendidikan me-rupakan suatu keniscayaan dan akan meng-angkat harkat dan martabatnya sebagaimanusia. Penekanan ekonomi Islam menjagaakal juga terungkap dari tugas ekonomiIslam salah satunya adalah memerangi ke-bodohan yaitu orang yang tidak berakal,yang tidak memfungsikan akalnya denganbaik, yaitu orang yang menyembah, ber-

bakti, takut bekerja serta beribadah selainAllah ta’ala (Zadjuli, 2007).

Akal merupakan sarana yang menjem-batani manusia untuk melakukan sesuatuperbuatan baik atau buruk. Dalam upayapemenuhan kebutuhan manusia baik eko-nomi maupun non ekonomi termasuk ke-butuhan pendidikan, manusia harus meng-gunakan akal mengikuti kaidah-kaidah yangsesuai dengan syariat. Salah satu fungsi akaladalah untuk memikirkan berbagai ciptaanAllah di muka bumi untuk dikelola agarbermanfaat bagi manusia. Hasil pemikirandan perenungan akal melahirkan pengetahuan atau melahirkan suatu ilmu. Dengan ilmumanusia dapat memenuhi semua keinginandan kebutuhannya baik di dunia maupunakhirat, selama berada dalam koridor yangdiperbolehkan. Sebab dengan berilmumanusia akan menggapai hal tersebut se-bagai mana sebuah ungkapan “barang siapayang ingin sukses dalam kehidupan dunianya,hendaklah (dicapai) dengan ilmu, barang siapayang ingin selamat di akhirat nanti hendaklahdengan ilmu dan barang siapa yang ingin suksesdan menghadapi kedua-duanya (dunia danakhirat) maka hendaklah pula dicapai denganilmu”. Kebutuhan manusia terhadap ilmupengetahuan dengan menggunakan akalsebagai sarana untuk berpikir, merupakankonsekuensi sebagai salah satu tugas pokok-nya sebagai khalifah yang menata sertamemanfaatkan bumi dan isinya. Manusiayang berilmu pengetahuan dapat me-manfaatkan dan memelihara seluruh alamdan isinya untuk mencapai kesejahteraan.Alam beserta isinya diperuntukkan bagimanusia, sehingga dengan ilmu penge-tahuan yang dimilikinya, manusia dapatmelakukan perubahan atau merekayasa se-luruh isi alam yang masih dalam keadaanasli diolah lebih lanjut sehingga menjadibarang dan jasa yang bernilai ekonomi, yangsemuanya untuk dimanfaatkan lebih lanjutuntuk keberlangsungan hidupnya di duniaguna menuju kehidupan akhirat yang kekal.Dengan kemampuan ilmu pengetahuanyang dimilikinya sebagai produk dari akal,maka tidak heran manusia dikatakan sebagai

Page 9: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 139

“pencipta kedua” setelah Tuhan. Karenamanusia dianugerahi rasio oleh Tuhan itumampu menciptakan kreasi canggih berupasains dan tekhnologi, sementara malaikatdiperintah sujud kepada-Nya karena tidakmampu bersaing secara intelektual. Kelebi-han intelektual inilah yang menjadikanmanusia lebih unggul dari makhluk lainnya,tetapi iapun bisa menjadi dekaden, bahkanlebih rendah nilainya dari binatang jikamelakukan tindakan deskruptif, melepaskanimannya sebagaimana firman Allah dalan S-At-Tin 5-6 dan S. Al-A’raf 179 (Zainuddin,2006).

Pengembangan ilmu pengetahuan bagiseorang muslim merupakan suatu kewaji-ban, dan tidak akan berhenti selama manusiaitu masih hidup. Pengembangan ilmupengetahuan harus mengacu pada landasan

utama atau pedoman hidup Al-Qur’an danAl-Hadist karena ilmu pengetahuan ber-sumber dari 2 pedoman utama tersebut.Manusia dengan kemampuan akal yangdimiliki, melakukan analisis dan kajian yanglebih mendalam dan berulang–ulang sehing-ga akan mampu menciptakan tekhnologibaru yang bermanfaat bagi keberlanjutankehidupan manusia. Menurut Kaelany(2005) ilmu pengetahuan yang dihasilkandari pengalaman merupakan kebenaranalami atau ketentuan-ketentuan yang berasaldari ilmu Allah yang disebut sunnatullah(ayat kauniyah). Sedangkan yang berasal dariinformasi wahyu merupakan bukti kebena-ran yang diturunkan Allah kepada pararasul-Nya dalam bentuk wahyu (disebut ayattanziliah). Proses terciptanya ilmu pengetahuan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2Proses Terciptanya Ilmu Pengetahuan

Sumber : Kaelany (2005)

Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwailmu pengetahuan bersumber dari IlmuAllah yang diturunkan melalui agama yangmemiliki pedoman Al-Qur’an dan Al-Hadist. Pedoman tersebut ditafsir dan di-analisis sehingga melahirkan berbagai

cabang ilmu pengetahuan yang semuanyabermuara untuk pemenuhan kebutuhanhidup manusia. Oleh karenanya, ilmupengetahuan harus dimiliki oleh setiapmanusia dan wajib dituntut melalui suatuproses yaitu pendidikan. Dampak dari

ILMU ALLAH

(Dinullah)Atau agama Allah yang menegakkaninduk segala macam ilmu yang hakbagi manusia

Ilmu Tafsir Al-Qur’an Ilmu Hadist

Ilmu Ushul, IlmuFiqh, Aqaid, Akhlak,

Ilmu Ushul Fiqh

SainsSosial Budaya (IPS)

Termasuk arts(Kesenian)

SainsKealaman (IPA)

Termasuk teknologi

Page 10: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

140 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

pendidikan ini adalah mampu merubahprilaku manusia, mampu menjaga kestabi-lan emosional, mampu melakukan interaksisesama manusia serta mampu mengangkatharkat dan martabatnya. Karena pentingnyailmu pengetahuan sebagai produk dari akalpikiran untuk kemaslahatan hidup manusia,maka ekonomi Islam menempatkan padaurutan ketiga dalam urutan pemeliharaankebutuhan manusia setelah kebutuhan me-melihara agama dan kebutuhan memeliharajiwa baru diikuti memelihara keturunan danharta. Akal yang terpelihara dengan baik,manusia mendapatkan petunjuk menujuma’rifat kepada Tuhan Penciptanya. Denganakalnya, dia menyembah dan menaati-Nya,menetapkan kesempurnaan dan keagunganuntuk-Nya, mensucikan-Nya dari segalakekurangan dan cacat, membenarkan pararasul dan para nabi, dan mempercayai me-reka adalah perantara yang akan memindahkan kepada manusia yang diperintahkanAllah kepada mereka, membawa kabar gem-bira untuk mereka dengan janji dan mem-bawa peringatan dan ancaman. Maka manu-sia mengoperasikan akal mereka, mem-pelajari yang halal dan haram, yang ber-bahaya dan bermanfaat, serta yang baik danburuk (Jauhar, 2009). Ilmu pengetahuanharus diperoleh melalui pendidikan yangmerupakan sebuah investasi bagi masya-rakat yang memiliki karakteristik berikut(Djuwariyah, 2008) 1). Manusia berwatak,yaitu jujur dan memiliki social capital: dapatdipercaya, suka kerja keras, jujur dan ino-vatif. Dengan istilah lain, manusia yang ber-etika dengan taat menjalankan ajaran agamanya; 2). Cakap dan intiligen; harus di-kembangkan sesuai dengan yang dimilikimasing-masing individu; 3). Enterpreneur,wiraswasta, bukan hanya di bidang eko-nomi, tetapi seluruh aspek kehidupan, 4).Kompetitif, yang memiliki kualitas kompe-titif dalam kehidupan dunia, terbuka untukselalu menggapai nilai lebih dan meningkat-kan kualitas produktifitas kerjanya.

Berdasarkan realitas capaian pendidikan di NTB dilihat dari Angka Buta Hurufdan Rata-rata lama sekolah, untuk men-

dorong masyarakat agar terus menikmatipendidikan formal telah dilakukan langkah-langkah strategis berkaitan dengan pengem-bangan mutu SDM di bidang pendidikanantara lain pemberian beasiswa kepada pen-duduk yang tergolong miskin pada jenjangSD- SMA, S-1, S-2, S-3, juga memberikanpembinaan kepada pelajar dan mahasiswayang berprestasi di bidang akademik, olah-raga dan pemuda (NTB Bersaing, Ikhtiar danFakta, 2009–2011). Demikian halnya denganpendidikan non formal, terus diupayakanuntuk mengurangi penduduk yang ter-golong Buta Huruf. Kebijakan strategis inisejalan dengan norma dalam ekonomi Islammelalui tercapainya maqashid syariah salahsatunya menjaga agama dan menjaga Ilmu(akal).

KesehatanKesehatan merupakan salah satu indi-

kator kualitas SDM, karena dengan raga danjiwa yang sehat SDM dapat melakukan akti-vitasnya secara sempurna. Kondisi keseha-tan yang baik bagi suatu daerah juga me-rupakan suatu indikasi keberhasilan daerahtersebut dalam membangun dan mem-bentuk karakteristik masyarakat, sehinggadapat mengambil peranan dalam ikut mem-bangun daerahnya. Pembangunan bidangkesehatan tidak saja terfokus pada aspekfisik melainkan juga pembangunan keseha-tan jiwa, karena membangun kesehatan de-ngan memprioritaskan kesehatan fisik tidakakan bermakna tanpa dibarengi denganpembangunan kesehatan jiwa. Menyadariakan pentingnya arti kesehatan dalam mem-bangun manusia sekaligus membangun dae-rah, Propini NTB telah berusaha keras mem-perbaiki kondisi kesehatan masyarakat. Halini dilihat dari beberapa indikator sepertiUsia Harapan Hidup (UHH), adalah perkira-an rata-rata tambahan umur seseorang yangdiharapkan dapat terus hidup. Sehinggapada umumnya ketika membicarakan AHH,yang dimaksud adalah rata-rata jumlahtahun yang akan dijalani oleh seseorangsejak orang tersebut lahir. Angka KematianBayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi

Page 11: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 141

usia dibawah satu tahun per 1000 kelahiranhidup pada satu tahun tertentu, dan AngkaKematian Ibu (AKI) adalah kematian perem-puan ketika hamil atau dalam 42 hari setelahterminasi kehamilan (melahirkan/kegugu-ran/aborsi) yang disebabkan oleh hal-halterkait dengan kehamilan atau pemeliharaannya.

Pada Tabel 2 terlihat bahwa Usia Hara-pan Hidup penduduk NTB diharapkan me-ngalami peningkatan dari tahun ke tahun-nya meskipun lonjakannya tidak terlalu ting-gi, yang semula hanya 61,5 tahun pada tahun2008 menjadi 62,71 tahun pada tahun 2012.Peningkatan usia harapan hidup ini dapatdiwujudkan bila ada usaha maksimal yangdilakukan baik secara internal dan eksternal.Usaha yang dilakukan penduduk secarainternal seperti terjadinya peningkatan ke-sadaran tentang arti dan manfaat kesehatandengan mengkonsumsi makanan yang ber-gizi, menjaga kebersihan dalam segala aspek

serta melakukan pengobatan secara teraturketika sedang jatuh sakit terutama padafasilitas pemerintah maupun dokter–dokterpraktek. Melakukan aktivitas yang dapat ter-hindar dari serangan penyakit yang me-matikan (olahraga yang teratur), kondisilingkungan sosial budaya serta adanya pem-bawaan yang berasal dari lingkungan keluarga, sedangkan faktor ekternal berasal darikebijakan-kebijakan yang dilakukan olehpemerintah daerah Provinsi Nusa TenggaraBarat dalam menyediakan berbagai fasilitaskesehatan, akses yang mempermudahmasyarakat untuk memenuhi kebutuhannyaterutama berkaitan dengan pola konsumsidan pengobatan serta fasilitas umum yangberdampak pada perbaikan kualitas hidupmasyarakat. Semua usaha tersebut diharap-kan akan mampu menjadikan manusia NTBmemiliki harapan hidup yang lama meski-pun sesungguhnya kehidupan tersebut ditentukan atas kehendak Allah SWT.

Tabel 2Kondisi Kesehatan Penduduk Nusa Tenggara Barat Dilihat dari Beberapa Indikator

N IndikatorKesehatan Tahun2008 2009 2010 2011 2012

1Usia Harapan Hidup (Tahun) 61,50 61,80 62,11 62,41 62,712Angka Kematian Ibu Melahirkan (/100000

KH)92 121 111 130 100

3Angka Bayi Lahir Mati (Jiwa) 577 545 608 646 763Sumber : Bappeda NTB, 2012, NTB Dalam Angka 2009 – 2013

Masa hidup di dunia yang relatif pan-jang merupakan dambaan bagi setiap orang,serta menunjukkan adanya keberhasilanusaha pemerintah yang serius berkaitan de-ngan pemenuhan kebutuhan dasar masya-rakat dalam bidang ekonomi dan kesehatan.Namun pada sisi lain, lamanya manusiamenjalani kehidupan di dunia berdampakpada bertambahnya penduduk yang ter-golong usia tua (lansia) yang terkadangmasalah ini menimbulkan gejolak sosial eko-nomi. World Health Organization (WHO)menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaituusia pertengahan (midle age) 45–49 tahun,lanjut usia (elderly) 60–74 tahun, lanjut usia

tua (old) 75–79 tahun dan usia sangat tua(very old) di atas 90 tahun (Wattie, 2007).Dikaitkan dengan golongan ini, maka pen-duduk NTB dengan usia harapan hidupmencapai 62,71 tahun pada tahun 2012termasuk pada golongan lanjut usia (elderly)dengan usia 60–74 tahun. Peningkatan usiaharapan hidup hingga mencapai manusialanjut usia, membawa konsekuensi padaaktivitas ekonomi terutama kemampuannyauntuk bekerja guna menghasilkan pendapa-tan. Sering terlihat bahwa penduduk yangtergolong tua masih melakukan pekerjaandengan berbagai faktor yang melatar-belakanginya. Jenis pekerjaan yang dilaku-

Page 12: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

142 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

kan hampir pada semua sektor baik berjeniskelamin laki-laki maupun perempuan. Padasisi lain, pemerintah telah membatasi usiakerja seseorang untuk mengabdi pada bang-sa dan negara pada usia 56–70 tahun, danakan pensiun jika telah melewati batas usiatersebut, tetapi setelah memasuki usia pen-siun, tidak sedikit di antaranya melakukanpekerjaan dengan tujuan memperoleh pen-dapatan guna memenuhi kebutuhan hidupdiri dan tanggungannya, atau juga untukmengisi waktu kosong dengan bekerja tidakmenerima upah bahkan sebahagian besarmengisi aktivitas dengan menambah fre-kuensi ibadah sebagai bekal kehidupan diakhirat. Bekerja bagi penduduk usia lanjutberdampak pada produktivitas kerja yangdihasilkan, meskipun mereka tergolong se-bagai tenaga “potensial produktif” bilamereka masih mampu melakukan pekerjaansetidaknya selama satu jam sehari dalamseminggu. Berkaitan dengan hal ini, lansiapotensial produktif dibedakan menjadi duayaitu (1). Lansia potensial produktif yangproduktif, yaitu mereka yang bekerja de-ngan tujuan mencari nafkah atau membantumencari nafkah atau keuntungan ataudengan tujuan lain meliputi: a) lansia padapekerjaan dibayar (paid work) yaitu lansiayang mem- peroleh upah, gaji, komisi ataukeuntungan; b) lansia pada pekerjaan tidakdibayar (unpaid worker), yaitu mereka yangbekerja pada usaha keluarga yang tidakmemperoleh bayaran yang terkait langsungdengan pekerjaannya; (2). Lansia potensialproduktif, tetapi tidak melakukan aktivitasproduktif, yaitu mereka yang melakukanaktivitas rumah tangga, atau aktivitas sosiallainnnya (Yasa, 2002). Keterlibatan manusialansia dalam aktivitas sosial ekonomi dapatmencakupi salah satu dari kriteria di atasatau termasuk kedua-duanya.

Ikhtiar untuk terpenuhinya usia hara-pan hidup masih ditemukan adanya bebe-rapa kendala yang ditunjukkan oleh terjadi-nya fluktuasi pada dua indikator lainnyayaitu angka kematian ibu dan angka ke-matian bayi (lahir mati). Terlihat dalam tabel2 bahwa tahun 2008 jumlah Angka Kematian

Ibu hanya 92 orang, sementara pada tahun2012 mencapai 100 orang dengan per-tumbuhan sebesar 2,11% sedangkan angkakematian bayi pada tahun 2008 sebanyak577 orang meningkat menjadi 763 orangpada tahun 2012, tumbuh sebesar 7,24%.Tingginya angka kematian ini selain me-rupakan ketentuan Allah SWT, namun tidakdapat dilepaskan dari faktor–faktor yangdatangnya dari perilaku Ibu hamil. Mes-kipun tidak diketahui secara pasti golonganmasyarakat mana yang paling dominan me-ngalami musibah ini, namun dapat dikata-kan bahwa faktor pendidikan dan latarbelakang ekonomilah yang paling berpe-ngaruh terhadap masalah ini. Faktor lain-nya adalah masih kuatnya pengaruh adatdan budaya yang dianut, sehingga dalammenjalankan proses kehamilannya, Ibuhamil terkadang mengabaikan hal-hal yangbersifat rasional dan mengedepankan hal-hal yang bersifat irrasional. Ikhtiar peme-rintah NTB untuk meningkatkan kualitasSDM-nya terus dilakukan dengan melaku-kan berbagai langkah-langkah strategis se-perti Jamkesmas, Jaminan Persalinan, Re-vitalisasi Posyandu, Pemusatan PelayananGizi Buruk, Rekrutmen Bidan dan Para-medik. Pembangunan fasilitas kesehatanmilik Pemerintah baik dalam bentuk RumahSakit Provinsi yang berada di Pulau Sum-bawa maupun Pulau Lombok telah mem-berikan hasil namun capaiannya belum opti-mal, sehingga diperlukan langkah strategislain dan kerja keras untuk mewujudkanharapan tersebut.

Pembangunan bidang kesehatan dalamperspektif ekonomi Islam, mendapatkanskala prioritas. Tidak mungkin manusia da-pat melakukan aktivitas pemenuhan ke-butuhan dengan baik bila kesehatannya da-lam keadaan tidak sehat atau sakit. Peneka-nan Islam untuk memelihara kesehatantertuju pada kesehatan jasmani, kesehatanrohani maupun kesehatan sosial. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat yang memerintahkanmanusia untuk menjaga kesehatan baik yangberkaitan dengan aktivitas konsumsi mau-pun produksi juga dalam distribusi. Dalam

Page 13: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 143

aktivitas konsumsi Al-Qur’an melarangmengkonsumsi barang–barang yang kotor,haram baik yang berasal dari hewan mau-pun tumbuh-tumbuhan. Salah satu firmanAllah terdapat dalam surat Abasa ayat 24,artinya Maka hendaklah manusia itu memper-hatikan makanannya. Demikian halnya dalammelakukan proses produksi, dilarang untukmemproduksi barang–barang yang meng-hancurkan kesehatan seperti khamar dansejenisnya, serta memproduksi barang yangmudharatnya lebih banyak dari manfaatnyaseperti merokok, apalagi memproduksi ba-rang yang haram, karena itu semua akanmengotori aspek kesehatan terutama kese-hatan jasmani dan rohani. Berkaitan dengankesehatan ini Rasulullah berdoa yang artinyaYa Allah, perkayalah diriku dengan ilmu,biasakanlah diriku dengan kasih sayang, mulia-kanlah diriku dengan katakwaan dan percantik-lah diriku dengan kesehatan yang sempurna (HR.Ibun Al-Najar dari Ibnu Umar). Pada hadistlain Rasulullah bersabda Raihlah manfaat limamasa sebelum datangnya lima masa yaitu masahidup sebelum matimu, masa sehat sebelumsakitmu, masa senggang sebelum sempitmu,masa muda sebelum tuamu dan masa kaya se-belum miskinmu (HR. Ibnu Al-Najar dari IbnuUmar). Firman Allah dan hadist Nabi me-nekankan perlunya memelihara kesehatanterutama dari makanan dan minuman se-bagai sumber tenaga. Untuk mewujudkankesehatan lahir dan batin maka dianjurkanuntuk mengkonsumsi makanan dan minu-man yang halal dan (halalan), baik (thayyib)dan seimbang, tidak berlebihan (Zulmai-zarna, 2009). Pada sisi pakaianpun, Islamtelah memberikan petunjuk yang jelas ten-tang pemanfaatannya. Mengingat pakaiansebagai salah satu kebutuhan dasar, makacara memperolehnyapun harus didasarkanpada aturan–aturan normatif yang telah di-tentukan, agar tidak mengganggu kesehatan. Pemeliharaan kesehatan terutama da-lam hal mengkonsumsi makanan, dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepadamanusia terhadap keselamatan generasi pe-lanjut pewaris keturunan. Dalam memben-tuk generasi pewaris, supaya diberikan

makanan yang halal dan baik, bukan maka-nan haram, karena akan berdampak padaproses pertumbuhan dari anak tersebut.Pemenuhan kebutuhan kesehatan baik da-lam mengkonsumsi makanan maupunpakaian, juga tempat berlindung dan gene-rasi pewaris merupakan implementasi darimaqashid syariah yaitu menjaga jiwa danketurunan.

Langkah–langkah yang telah dilakukanoleh pemerintah Provinsi NTB untuk me-ningkatkan kualitas SDM di bidang ke-sehatan tidak terlepas dari aturan normatifyang telah digariskan oleh Islam. Peningka-tan mutu kesehatan penduduk merupakanikhtiar yang terus dilakukan melalui pendi-dikan gizi khususnya bagi ibu–ibu yangmemilik balita gizi buruk, lebih menekankanpada pendekatan preventif dan promotif.Penekanan pada perbaikan gizi akan ber-dampak pada pertumbuhan kesehatan yangakan diikuti oleh perbaikan pola makan.Langkah–langkah untuk meminimalisir ang-ka kematian bayi yang lahir merupakanikhtiar untuk menjaga dan menciptakangenerasi pewaris orang tuanya sebagaimanayang diuraikan dalam perspektif ekonomiIslam. Hal ini bisa direalisasikan, bila di-dukung oleh ketersediaan SDM di bidangkesehatan yang memiliki latar belakangpengetahuan umum dan agama. Sinergisitaspengetahuan ini akan berdampak pada ke-biasaan masyarakat yang masih menganutsistem budaya yang bersifat tradisional.

Kondisi PerekonomianKondisi Perekonomian suatu daerah

turut mempengaruhi tinggi rendahnya kua-litas SDM yang berada di daerah tersebut,karena dengan kondisi perekonomian yangstabil suatu daerah akan mampu mem-bangun daerahnya termasuk SDM. Pening-katan kualitas SDM terus dilakukan olehpemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat,baik melanjutkan kebijakan–kebijakan yangberlaku secara nasional maupun kebijakan–kebijakan yang bersifat lokal. Kebijakan–kebijakan lokal yang dilakukan di antaranyapeningkatan pendapatan melalui pembuka-

Page 14: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

144 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

an kesempatan kerja baru dengan mem-bentuk 1000 wirausaha baru, adanya keter-paduan antara program PIJAR (Sapi, Jagungdan Rumput Laut), melanjutkan pengirimanTKI ke luar negeri melalui seleksi yang ketat,serta adanya nota kesepahaman antara

Bupati/Walikota se-NTB dalam upayapemercepatan pengentasan kemiskinan diNTB. Dari beberapa usaha tersebut mem-berikan hasil sebagaimana terlihat dalamTabel 3.

Tabel 3Kondisi Perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008 – 2012

dilihat dari Beberapa Indikator

N IndikatorPerekonomian

Tahun2008 2009 2010 2011 2012

1Jumlah Pengangguran(orang)

124.300 131.258 119.143 110.542 109.948

2Tingkat PengangguranTerbuka (TPT= %)

6,13 6,25 5,29 5,33 5,26

3Pendapatan Perkapita(Rp)* ADHB

ADHK 20005.698.1543.042.066

6.506.5983.235.576

7.198.6423.340.115

8.097.4913.492.006

9.106.7173.691.617

4Paritas Daya Beli (Rp) 633.58 637.98 639.89 642.80 645.725Kemiskinan Jiwa)

Persentase (%)1.068.820

24.491.014.745

22.88972.300

21.58896.200

19.67828.330

18,02Sumber : BPS, 2009 – 2012, Bappeda NTB(2012)*) Tidak termasuk Sub Sektor Pertambangan Non Migas

Pada Tabel 3 terlihat bahwa kinerjaperekonomian dilihat dari beberapa indi-kator menunjukkan kemajuan yang meng-gembirakan, karena mengalami perubahanyang signifikan.a) Jumlah Penganggur dan Tingkat

Pengangguran TerbukaJumlah penduduk yang menganggur

terus menurun kecuali pada tahun 2009meningkat karena terjadinya krisis pere-konomian global yang turut berdampakterhadap kinerja perekonomian NTB danmencapai 109.948 orang pada tahun 2012dengan pertumbuhan sebesar -3,02%. Penu-runan jumlah penganggur ini secara oto-matis diikuti oleh menurunnya tingkatpengangguran terbuka pada tahun 2012mencapai 5,26% dengan pertumbuhan-3,75%. Hal ini mengindikasikan, bahwaselama tahun 2008–2012 pemerintah NTBtelah kesempatan atau membuka peluangkerja bagi penduduk untuk memasuki pasarkerja, baik pada lembaga–lembaga peme-

rintah atau perusahaan-perusahaan milikdaerah, serta adanya kebijakan memberikanijin usaha kepada pihak swasta untukmembuka usaha baru (Investasi) di NTBsehingga memberikan peluang pada pen-duduk NTB untuk menjadi tenaga kerjapada usaha–usaha swasta tersebut. Terbuka-nya kesempatan kerja diiringi dengan me-nurunnya jumlah pengangguran berdampakpositif bagi proses pembangunan daerahNTB. Dampak negatif pengangguran sepertikestabilan kondisi sosial dan ekonomi dapatterjaga, angka kriminalitas dapat dikurangiserta menurunnya jumlah penyandang ma-salah kesejahteraan sosial diantaranyaGelandangan dan Pengemis (Gepeng), mes-kipun pada akhir–akhir ini Gepeng dijadi-kan suatu pekerjaan atau profesi bagi yangmelakoninya. Bertambahnya kesempatankerja serta menurunnya jumlah pengang-guran, merupakan salah satu ciri kualitasSDM mengalami peningkatan.

Page 15: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 145

Pengangguran dalam ekonomi Islamtidak diberikan toleransi sedikitpun, karenaakan menghancurkan ciri kemanusiaannya.Manusia dengan akal yang dimiliki, kemu-dian memperoleh ilmu pengetahuan harusmelakukan pekerjaan dalam bentuk apapunsepanjang mengikuti aturan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist. Menurut Qardhawi(2005) pengangguran akan membawa dam-pak buruk terhadap individu masyarakatantara lain (1). Secara ekonom; tidak mem-punyai pemasukan ataupun penghasilan;(2). Secara kesehatan; akan mengurangigerak tubuh dan langkah kaki; (3). Secarakejiwaan; akan membuat seseorang hidupdalam kekosongan; (4). Secara kemasya-rakatan; menimbulkan iri dan dengki ataskeberhasilan orang lain. Dalam internalkeluarga, dampak pengangguran ini akanmembawa malapetaka bagi keluarga baikberkaitan dengan hubungan personal antarasuami dan isteri, juga bagi keturunannya,yang bermuara pada terciptanya SDM yangberkualitas rendah. Oleh karenanya, eko-nomi Islam melalui salah satu prinsipnyakebebasan ekonomi, berarti bahwa sese-orang individu telah diberi kebebasan olehAllah untuk mencari harta (bekerja), me-milikinya, menikmatinya serta membelanja-kan sesuai dengan kehendaknya. Prinsip inibermakna kebebasan untuk memilih profesi,bisnis, lapangan kerja maupun dalam men-cari nafkah. Namun Islam tidak memberikebebasan tak terbatas dalam lapanganekonomi (Chaudry, 2012).

b). Pendapatan Perkapita dan Paritas DayaBeli

Kesempatan kerja yang bertambah di-iringi dengan menurunnya jumlah pengang-guran berimplikasi pada peningkatan pen-dapatan yang diperoleh masyarakat danberpengaruh pada perubahan pendapatanperkapita. Hal ini terlihat dalam tabel3 diatas, bahwa pendapatan per kapita selamatahun 2008–2012 mengalami peningkatanhingga mencapai 59,82% berdasarkan hargaberlaku dan sebesar 21,53% berdasarkanharga kons- tan (tidak termasuk sub sektor

pertambangan non migas). Peningkatan initidak terlepas dari keberhasilan pemerintahNTB menaikkan peran sektor–sektor PDRByang mampu melakukan berbagai terobosandalam mengembangkan hasil produksinyayang berdampak pada tingginya tingkatpendapatan. Peningkatan pendapatan per-kapita akan mempengaruhi kinerja indikatorlainnya yaitu semakin tingginya kemampu-an masyarakat untuk mengkonsumsi (Pari-tas daya beli) barang yang menjadi ke-butuhannya. Terlihat dalam tabel 3, ParitasDaya Beli masyarakat Nusa Tenggara BaratTahun 2008 sebesar Rp 633,58 terus meng-alami peningkatan hingga mencapai Rp645,72. Ini berarti bahwa pada tahun 2008penduduk memerlukan sekitar Rp 635,58ribu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi-nya dan pada tahun 2012 meningkat menjadiRp 645,72 ribu, tumbuh sebesar 0,48 %.Peningkatan ini diharapkan penduduk NusaTenggara Barat akan berada dalam kondisikehidupan yang layak, atau penduduk NusaTenggara Barat akan meningkat kualitasnyasetidaknya jauh berada di atas garis ke-miskinan.

c). KemiskinanKemiskinan penduduk hingga saat ini

masih menjadi tugas berat pemerintah danmenjadi prioritas utama dalam tahapanpembangunan Indonesia. Permasalahan ke-miskinan yang cukup kompleks membutuh-kan intervensi semua pihak secara bersamadan koordinasi (Nugroho dan Suprianto,2010). Diakui kinerja pemerintah untukmenurunkan penduduk miskin telah menuaihasil yang menggembirakan, namun padabulan September 2012 masih berjumlah 28,59juta jiwa atau sebesar 11,66% merupakansuatu jumlah yang masih sangat besar.Karakteristik kemiskinan di Indonesia secaraumum adalah (Stamboel, 2012) mayoritasrumah tangga miskin menggantungkanhidupnya di sektor pertanian, mayoritaspetani gurem/subsisten, disparitas tingkatkemiskinan yang tinggi antara desa dankota, antar provinsi, domoniasi belanja ma-kanan terhadap garis kemiskinan, ber-

Page 16: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

146 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

kumpul di sekitar garis kemiskinan danbersifat multidimensi. Oleh karenanya lang-kah–langkah strategis yang pernah dilaku-kan maupun yang sedang dilakukan di-ikhtiarkan untuk tetap mengurangi pendu-duk dari kemiskinan.

Penduduk miskin di Nusa TenggaraBarat juga terjadi penurunan selama tahun2008–2012. Seiring dengan semakin tinggipendapatan perkapita akan merangsang ter-jadinya peningkatan konsumsi yang ber-dampak pada tercapainya pemenuhan ke-butuhan pokok minimal. Pada sisi lain,peningkatan pendapatan per kapita akanberdampak pada penurunan penduduk mis-kin karena pendapatan tersebut berada diatas ambang batas garis kemiskinan. Bilapendapatan perkapita pada tahun 2012 dihitung per bulan mencapai sebesar Rp758.893,- (ADHB) dan Rp 307.635,- (ADHK)sementara batas garis kemiskinan padatahun tersebut sebesar Rp 215.740,-. Kendatidemikian, jumlah penduduk miskin padatahun 2012 masih tersisa 828.330 jiwa atausekitar 18,02 % dari total penduduk NTB.Kondisi ini terjadi karena pendapatan per-kapita hanya menggambarkan pendapatandari pemilik faktor produksi, padahal

kenyataannya tidak semua masyarakat da-pat berpartisipasi dalam proses produksi,sehingga PDRB per kapita hanya mem-berikan gambaran secara umum, tanpa men-cerminkan distribusi pendapatan antaramasyarakat baik yang memiliki maupuntidak memiliki faktor produksi (BPS NTB,2009).

Perubahan sejumlah indikator ekonomidi atas, tidak dapat dilepaskan dari kinerjaperekonomian yang dilihat dari pertumbu-han ekonominya. Pertumbuhan ekonomiyang diharapkan adalah terciptanya per-tumbuhan ekonomi yang berkualitas yaitupertumbuhan ekonomi yang mampu me-nyediakan kesempatan kerja yang cukupbesar yaitu pertumbuhan ekonomi yangdipicu oleh banyaknya investasi yang ber-sifat padat tenaga kerja, bukan yang bersifatpada modal (Arsyad, 2010). Bagi pemerintahprovinsi NTB, peningkatan pertumbuhanekonomi dari tahun ke tahun merupakansuatu keniscayaan, karena merupakan salahsatu indikator dari keberhasilan daerah inimembangun perekonomian daerahnya. Per-tumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Baratselama tahun 2008–2012 (Gambar 3).

Gambar 3Pertumbuhan Ekonomi Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2008–2012 atas Dasar

Harga Konstan Tahun 2000 tidak termasuk Sub Sektor Pertambangan Non Migas

Berdasarkan Gambar 3 terlihat bahwapertumbuhan ekonomi NTB terjadi fluktuasidengan capaian tertinggi pada tahun 2009menurun secara berarti pada tahun 2010kemudian meningkat dengan pertumbuhan

melambat. Rata-rata Pertumbuhan ekonomidalam kurun waktu tersebut mencapai 6,0 %dan tergolong dalam pertumbuhan ekonomidengan kualitas rendah. Rendahnya kualitaspertumbuhan ekonomi juga dapat dilihat

6,957,56

4,27

5,57 5,72

2008 2009 2010 2011 2012

Page 17: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 147

dari pertumbuhan sektor–sektor ekonomiyang lebih tinggi terjadi pada sektor–sektorpadat modal (non-tradeable) dibanding per-tumbuhan sektor–sektor pada karya (trade-able). Pada tahun 2012 pertumbuhan sektorpadat modal (non-tradeable) seperti Listrik,Gas dan Air bersih mencapai 7,41%, Bangu-nan sebesar 4,79%, Perdagangan, Hotel danRestoran mencapai 9,29% Pengangkutan danKomunikasi mencapai 6,39% serta Keua-ngan, Persewaan dan Jasa Perusahaan men-capai 8,64%. Sedangkan sektor–sektor padatkarya (tradeable) seperti sektor peranianhanya tumbuh 4,57%, pertambangan danpenggalian -26,98% serta industri pengola-han hanya tumbuh sebesar 3,59%. Hal inimengindikasikan bahwa pertumbuhan eko-nomi yang terjadi di Nusa Tenggara Baratbahkan di tingkat Nasional masih didomi-nasi oleh sektor yang padat modal denganpenyerapan tenaga kerja yang relatif lebihkecil dibanding dengan sektor padat karyayang mengalami pertumbuhan ekonomiyang melambat. Dampaknya adalah terjadipenurunan penyerapan tenaga kerja padasektor padat karya, berimbas pada menurun-nya pendapatan yang kembali mendongkrakpenduduk menuju ke garis kemiskinan atauberada di bawah garis kemiskinan. MenurutWinoto dan Siregar (2006), melalui programpadat karya masyarakat akan berpartisipasiaktif dalam pembangunan dan pemelihara-an infrastruktur sehingga lapangan kerjaproduktif akan terbuka yang akan ber-dampak pada peningkatan ekonomi rakyatdi sektor riilnya. Akhirnya berdampak padapengurangan kemiskinan dan penganggu-ran serta meningkatkan daya beli masya-rakat. Oleh karenanya menurut Stamboel(2012), untuk meraih sustainable developmentyang berkualitas dan berdampak luas, harusmerubah orientasi pembangunan dari para-digma pertumbuhan (growth oriented) yangmengarah pada pertumbuhan ekonomi yangtinggi disertai pemerataan (growth withequity), mengikutsertakan sebanyak mung-kin penduduk (inclusive growth) yang di-topang oleh pembangunan SDM (peoplecentered development). Lebih lanjut dikatakan,

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas daninklusif akan menjadi landasan penting bagipengentasan kemiskinan dan akan ber-manfaat bagi rakyat miskin untuk men-dorong peningkatan pendapatan dan distri-businya.

Pengentasan penduduk miskin dalamekonomi Islam jauh–jauh hari telah dibahas,karena sebagaimana halnya dengan penga-ngguran, kemiskinan tidak mendapat tem-pat dan tidak diberikan toleransi karenadisadari bahwa kemiskinan akan selalu adadalam kondisi dan waktu yang berbeda.Sebagaimana yang dikatakan Ibrahim (2007)bahwa kemiskinan merupakan sesuatu yangsama tuanya dengan usia kemanusiaan itusendiri. Sehingga ketika Al-Qur’an diturun-kan kepada Nabi Muhammad SAW (611–632M), masyarakat Makkah dan Madinah sertakawasan sekitarnya juga menghadapi pro-blem kemiskinan. Bahkan perhatian tersebutdimulai pada priode awal yaitu priode makky(priode sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah keMadinah pada tahun 622 M) yang dicerminkanoleh berbagai ayat dalam surat–surat pendekseperti surat Al-Maun, Al-Balad, Al-Fajardan sebagainya.

Perhatian Islam terhadap kemiskinansangat penting karena berdampak padakualitas individu, keluarga maupun masya-rakat (SDM) yang rendah. Proses kehidupanyang serba kekurangan, pemenuhan ke-butuhan hidup (materi) yang terbatas ber-implikasi pada lemahnya tenaga untuk be-kerja, kondisi kesehatan yang serba ke-kurangan, peluang untuk mengenyam pen-didikan meskipun pada jenjang pendidikandasar terbatas bahkan tidak mampu, danlain-lainnya. Maka jadilah kemiskinan men-jadi permasalahan sosial, penyandang ke-miskinan (orang miskin) akan menjadi bebanmasyarakat dan mereka dibiarkan menjalanikehidupannya menurut cara dan kehendak-nya, maka terciptalah SDM yang tidakberkualitas. Kualitas ini semakin berkurangmanakala sebahagian besar orang miskintidak lagi mengenal eksistensi dirinya, tidaklagi melaksanakan ajaran agamanya yangmenjadikan kedudukannya sebagai manusia

Page 18: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

148 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

menjadi umat yang tidak terhormat (ter-hina), sehingga aspek moral dan akhlaksudah terkikis. Maka lengkaplah kemiskinanyang disandang tidak hanya kemiskinandari aspek materi tetapi kemiskinan mentalspritual (rohani). Menurut Arraiyah (2007)kemiskinan rohani/jiwa adalah sifat jiwayang buruk dan tercermin dalam bentuksikap negatif, seperti rendah diri ataukehinaan, kehilangan gairah atau pesimis,dan perasaan tidak puas dengan apa yangdiperolehnya. Sebelumnya Danim (2004)mengatakan bahwa kemiskinan non-materi-al (nirmateri) adalah kemiskinan yang di-tandai oleh prilaku mengabnormalkannormalitas atau sebaliknya menormalkanabnormalitas.

Kemiskinan juga bisa terjadi disebab-kan oleh sistem ekonomi yang sedangberjalan. Pada saat ini sistem ekonomi yangsedang berjalan (konvensional) dengan jar-gon Globalisasi tengah merambah aktivitaskehidupan manusia di seantero jagad ini.Berbagai sistem ekonomi konvensional ter-utama kapitalis, liberalis maupun neo-liberalis telah berkotribusi besar terhadappenciptaan kemiskinan baik secara mikromaupun makro. Slogan untuk mewujudkankesejahteraan masyarakat yang didengung-kan tidak kunjung tiba bahkan semakin larimenjauh, justru kemiskinan semakin meraja-lela dan berjalan beriring dengan sistemekonomi konvensional. Pencapaian keuntu-ngan maksimum, pemenuhan kebutuhanindividu, disparitas pendapatan yang se-makin melebar, pengangguran semakin ber-tambah, jerit tangis penduduk miskin karenakelaparan dan keterbatasan akses semakintampak, pengurasan SDA yang tidak kendalidemi sebuah nama investasi pada negara–negara kaya SDA tapi miskin SDM semakinterkuak, ketidak adilan dalam alokasi pen-dapatan dan lain-lain peristiwa yang justrumenyuburkan kemiskinan. Jadilah sistemekonomi ini menjadi sistem yang mem-berikan kekayaan yang melimpah pada se-kelompok kecil orang tetapi menyeng-sarakan sebahagian besar umat manusia.Jadilah SDM semakin tidak berkualitas

bahkan semakin menipiskan serta meluntur-kan nilai-nilai kemanusiaannya. Kemiskinanberdampak buruk terhadap pengembanganSDM disebabkan sedikitnya produktifitasorang miskin; karena orang miskin padaumumnya lebih sedikit dari pada orang kayadalam pemenuhan makanan, kesehatan,pengajaran dan pelatihan. Pada sisi lain,kemiskinan juga berdampak negatif bagiproduktifitas masyarakat karena tersebarnyatindak kriminal dan keguncangan keamanandan ketrentraman, terlebih jika kesadaranagamanya lemah. Oleh karena itu, terapiterhadap problem kemiskinan akan me-minimalisir penyia-nyiaan SDM ini dengancara memberikan perlindungan sosial ter-hadap orang-orang miskin penjamin hidupmereka dan meningkatkan taraf hidup me-reka dengan andil secara aktif dalam me-realisasikan pengembangan ekonomi (Al-Haritsi, 2006). Di samping itu, usaha untukmemberantas kemiskinan haruslah meng-adopsi pendekatan-pendekatan makro(konprenhensif) dan holistic, yang tidak sajamenuntut partisipasi dan peran aktif golo-ngan miskin, tetapi juga melibatkan peranaktif pemerintah dan masyarakat padaumumnya (Majid, 2011). Mengacu pada ber-bagai data sebagai indikator PembangunanManusia yang berkualitas di atas, makadapat diketahui bahwa Indeks Pembangu-nan Manusia di Nusa Tenggara Barat masihberada pada posisi yang belum meng-gembirakan. Meskipun dalam ikhtiarnya,pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barattelah mampu melakukan percepatan danperbaikan terhadap beberapa Indikator IPM,bahkan termasuk dengan prestasi membang-gakan seperti penurunan penduduk miskinyang masuk dalam 10 besar nasional. Ke-berhasilan tersebut telah mampu meng-hantarkan posisi NTB berada pada golongankesejahteraan menengah atas pada tahun2012. Namun sayang, prestasi tersebut be-lum mampu menghantarkan posisi NTBbergeser pada posisi 32 dari 33 provinsiyang berada di Indonesia.

Peningkatan nilai IPM NTB dari tahun2008–2012 (Gambar 4) mencerminkan terjadi

Page 19: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 149

nya perubahan dalam kualitas kehidupanmanusia dilihat dari berbagai Indikator.Dengan posisi NTB masih berada di nomor2 dari bawah mendorong para pengambilkebijakan serta pelaksana administratif daerah ini untuk terus memacu kualitas ke-hidupan SDMnya. Hal ini dapat dilaksana-kan, bila segala potensi SDA ditopang olehketersediaan SDM yang tersedia saat ini,akan mampu mewujudkan harapan ter-sebut. Peningkatan IPM NTB dilakanakansecara simultan pada tiga komponen IPMdan tidak dilaksanakan secara parsial. Halutama yang dilakukan adalah pelaksanaansecara simultan antara tingkat pendidikandan kesehatan wanita, karena kedua faktor

ini sangat menentukan kualitas SDM. Hasilpenelitian Utami (2009) di kota Surabayamenemukan bahwa kemiskinan merupakanfaktor utama yang menyebabkan meningkatnya gizi buruk sejak awal tahun 2008.Pendidikan wanita tidak mempengaruhi da-lam penurunan tingkat kemiskinan walau-pun dapat mempengaruhi tingkat pendapa-tan seorang wanita sekalipun. Sebelumnyapenelitian Elfrindri dan Saputra (2005) diSumatera Barat menemukan bahwa pendi-dikan kepala rumah tangga yang palingberesiko masuk ke dalam katagori miskinadalah yang berpendidikan SD dan SLTPdan rumah tangganya dikepalai oleh wanita.

Gambar 4Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB

Ikhtiar yang dilakukan oleh pemerintahNTB untuk menaikkan kualitas SDM dariaspek pendidikan, kesehatan, kondisi pere-konomian, kemiskinan maupun IndeksPembangunan Manusia (IPM) sejak tahun2008–2012 menunjukkan perubahan yangpositif meskipun belum mencapai usahayang optimal. Hal itu terus menjadi ke-bijakan yang dilakukan oleh pemerintahNTB dalam proses pembangunan, meng-ingat pentingnya ketersediaan SDM yangberkualitas untuk mengisi proses pemba-ngunan berkelanjutan.

Ekonomi Islam memiliki prinsip Ke-tauhidan, Keadilan, Kebersamaan, dan Kese-imbangan (Pertengahan). Ekonomi Islambertujuan menghantarkan manusia meme-nuhi kebutuhannya guna mencapai ke

sejahteraan hakiki yang tidak hanya di duniajuga di akhirat (al-falah). Falah berarti orangyang mempersiapkan lahan dengan segalakondisi yang dibutuhkan untuk berkem-bangnya benih, sehingga karena kondisitanah dan air yang mendukung benih itumenjadi tanah yang luas dan menguntung-kan (Arif, 2007). Falah dapat terwujud bilakebutuhan menimbulkan maslahah yaitu se-gala bentuk keadaan, baik material maupunnon material yang mampu meningkatkankedudukan manusia sebagai makhluk yangpaling mulia (P3EI, 2008), melalui tercipta-nya tujuan syariat yaitu terpeliharanya ke-butuhan akan agama (hifzh al-din), jiwa (hifzhal-nafs), akal atau ilmu (hifzh al-aql), ke-turunan (hifzh al-nasl) dan harta (hifzh al-mal)yang merupakan kebutuhan dasar yang

64,1264,66

65,2

66,2366,88

2008 2009 2010 2011 2012

Page 20: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

150 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

harus dipenuhi (darruriyah). Jika ini sudahterpenuhi dilanjutkan dengan pemenuhankebutuhan lainnya yaitu hajiyah dan tahsi-niyah yang bersifat penyempurna dan pe-lengkap. Jika manusia sudah mampu men-jaga sekaligus memenuhi kebutuhan darru-riyahnya maka manusia tersebut digolong-kan sebagai manusia berkualitas yaitumanusia yang dapat hidup bahagia di duniadan akhirat. Jika tidak dapat memenuhisalah satu kebutuhan tersebut, sudah di-pastikan tidak akan mampu menggapaikebahagiaan yang menghantarkan manusiatersebut berada dalam kekurangan dan tidakberkualitas.

Ajaran yang paling fenomenal dalamIslam berkaitan dengan implikasi prinsipkeadilan, kebersamaan dan persaudaraanserta dalam keseimbangan (pertengahan)salah satunya adalah distribusi harta dariorang yang mampu kepada orang yang tidakmampu. Dalam konteks ini, ekonomi Islammemberikan ruang kepada individu untukbekerja sesuai kemampuannya agar mempe-roleh penghasilan guna memenuhi kebutu-hannya. Tetapi dari pendapatan dan hartayang diperolehnya terdapat hak orang laintermasuk orang fakir dan miskin. Dalam Al-Qur’an banyak ayat yang memerintahkanuntuk mendistribusikan harta dan diper-untukkan bagi orang yang tidak mampubahkan orang yang mampu sekalipun ketikadihadapkan dengan suatu musibah ataucobaan. Ekonomi Islam mengedepankanadanya solidaritas sosial melalui jaminansosial untuk menghilangkan adanya dis-kriminasi dari orang yang mampu terhadaporang yang tidak mampu yang akan mem-bentuk keadilan sosial. Dalam Al-Qur’an,keadilan yang terkait dengan makna sosialpaling tidak ada tiga (Kamil, 2011) yaitupersamaan di depan hukum (QS,.4 ;58); ke-seimbangan atau tidak adanya ketimpangansebagai asas alam dan sosial (QS. 16; 3; 82, 67;67;3) serta tidak adanya kezaliman sosial(proporsional dan memberikan hak kepadapemiliknya (QS. 4: 135; 60; 8). Keadilan sosialakan membawa ketakwaan (QS 5, 8) danketakwaan akan membawa kemamuran (QS.

7;96). Bentuk–bentuk jaminan sosial dalamIslam sangat banyak baik perintah wajib(Zakat) maupun sunnah seperti infaq, sha-daqah, wakaf, kurban dan lainnya. Bentukjaminan sosial atau kepedulian sosial iniakan mampu mengangkat harkat dan mar-tabat kemanusiaan, sekaligus kualitas SDM-nya. Semuanya dimaksudkan agar hartakekayaan tidak menumpuk pada segolongan atausegelintir orang (Qs. Al-Hasyr, 17) yang akanmenimbulkan macetnya distribusi hartalantaran adanya sifat pelit dan kikir dalamjiwa seseorang yang bermuara pada timbul-nya manusia serakah, rakus dan sombong.Sifat ini merupakan ciri manusia yang tidakberkualitas meskipun secara materi ter-golong kaya. Pemenuhan kualitas sumber-daya manusia dalam kajian ekonomi denganbeberapa indikator merupakan pencapaianmaqashid syariah dalam menjaga harta danketurunan.

Perkembangan positif yang dicapai olehpropinsi NTB dalam memperbaiki kondisiperekonomiannya menunjukkan keadaanyang menggembirakan meskipun secaraoptimal belum terwujud. Perbaikan kualitasekonomi yang dilihat dari beberapa indi-kator di atas, merupakan wujud dari visiberupa perwujudan manusia beriman danberdaya saing. Pembangunan ekonomi yangtelah dilaksanakan terilhami dari cara danstrategi ekonomi Islam dalam membangunmanusia sebagai subyek sekaligus obyekpembangunan. Prinsip pembangunan yangberkeadilan, dijiwai semangat kebersamaandan tolong menolong, baik dalam bentukmateri maupun non materi serta adanyakeberpihakan kepada kaum lemah telahmenghantarkan daerah ini mampu meng-angkat harkat dan martabat serta kualitasSDMnya. Dengan tetap mengacu pada prin-sip yang disebutkan di atas, disertai landa-san keimanan yang kokoh, daerah ini mam-pu menurunkan angka pengangguran danmembuka kesempatan kerja baru, mening-katkan pendapatan yang berimplikasi padapeningkatan daya beli, penduduk miskipunmengalami penurunan. Melihat visi danhasil yang telah dicapai pemerintah NTB

Page 21: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 151

selama periode analisis, telah bersinergi de-ngan landasan ideal dalam perspektif Eko-nomi Islam, meskipun belum sesuai hara-pan.

Hasil yang ingin dicapai dalam pe-ningkatan kualitas SDM, dari beberapa as-pek yang dianalisis, tidak hanya semata-mata tertuju pada aspek jasmaniah melain-kan juga pada aspek rohaniah. Hal initercermin dari beberapa visi pemerintahNTB yaitu mengembangkan masyarakatmadani yang berakhlak mulia, pelayananpendidikan dan kesehatan yang berkeadi-lan, maka aspek jasmani dan rohani di-laksanakan secara bersama. Oleh karenanya,SDM yang berkuliatas adalah SDM yangmampu memadukan aspek batiniah danrohaniah atau sepritual. SDM yang tidakdisertai dengan kesetiaan kepada nilai-nilaikeagamaan, hanya akan membawa manusiake arah pengejaran kenikmatan duniawiatau hedonisme belaka (Mubarok, 2012).Berkaitan dengan kondisi SDM yang masihrelatif rendah, pendidikan belum dinikmatioleh semua penduduk, kemiskinan danpengangguran yang masih banyak, konseppembangunan berkualitas harus memberi-kan peluang terciptanya keadilan sosial,utamanya kepada masyarakat yang ter-golong mampu guna memberikan jaminansosial dengan lebih mengimplementasikanajaran–ajaran agama yang berpihak kepadaorang tidak mampu.

Kualitas SDM dalam perspektif Islamyang sebagiannya telah diuraikan di atas,setidaknya telah diimpelementasikan olehpemerintah NTB dengan memasukkan un-sur keimanan dan berdaya saing di dalamvisi pembangunan, yang pada akhirnyadiharapkan akan terwujud masyarakatsejahtera dunia dan akhirat. Memasukkanunsur keimanan dalam visi pembangunanNTB, diharapkan akan membawa dampakpositif terhadap perkembangan kualitasSDM, karena ajaran keimanan mengacu ke-pada agama yang dianut oleh pendudukNTB. SDM yang menjadi harapan ekonomiIslam adalah SDM yang memiliki akhlaqmulia dan baik. Dengan akhlak yang baik

SDM akan mampu menjabarkan tugasnyasebagai khalifah sekaligus hamba Allah dibumi. Akhlak tidak hanya masalah batiniah,juga meliputi masalah rohaniah yaitu ter-isinya hati seseorang dengan sifat utama,seperti bertanggung jawab, adil, sabar, pe-maaf dan terhindar dari sifat yang merusakseperti sombong, irihati, dengki dan lainnya(Zulmaizarna,2009). Ciri SDM yang berkua-litas itulah yang hendak dituju oleh peme-rintah NTB untuk mengisi proses pem-bangunan yang berkelanjutan. Meskipunhasil yang dicapai dalam analisis ini belumsepenuhnya terealisasi, karena dalam ke-hidupan penduduk NTB masih didapatkanperilaku menyimpang dari ciri ideal ter-sebut, baik dilakukan oleh SDM yang me-miliki kualitas pendidikan rendah maupuntinggi, kaya maupun miskin.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yangberkaitan dengan kualitas SDM di NusaTenggara Barat, dapat ditarik beberapasimpulan sebagai berikut:1. Jumlah penduduk yang tergolong buta

huruf mengalami penurunan, padatahun 2012 sudah mencapai 83,38% danmasih tersisa 16,62%. Rata–rata lamasekolah pada tahun 2012 mencapai 7,19tahun artinya pada saat itu pendudukNTB baru menduduk kelas I SMPmengalami peningkatan dibandingpada tahun 2008 yang baru mencapai6,70 tahun. Kondisi ini masih di bawahprogram pemerintah dengan wajibbelajar 9 tahun.

2. Usia harapan hidup penduduk me-ningkat dari 61,50 tahun pada tahun2008 menjadi 61,70 tahun pada tahun2012. Angka Kematian Ibu (AKI ) masihtergolong tinggi, Jumlah bayi yang lahirmati selalu mengalami peningkatan.Dilihat dari indikator kesehatan, kua-litas SDM NTB masih relatif rendahkarena masih tingginya angka kematianbayi maupun kematian ibu sebagai

Page 22: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

152 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

dampak masih rendahnya pengetahuantentang pemeliharaan aspek kesehatanserta masih minimnya fasilitas keseha-tan yang tersedia.

3. Jumlah Pengangguran selama tahun2008–2012 terus menurun, Tingkat Pe-ngangguran Terbuka mencapai 5,26%.Hal ini berdampak meningkatnya pen-dapatan per kapita yang telah mampumeningkatkan daya beli masyarakatNTB. Jumlah penduduk miskin tahun2008 - 2012 terus menurun. Kondisi inimengindikasikan bahwa pemerintahNTB telah mampu meningkatkan kua-litas penduduk melalui peningkatanpemenuhan kebutuhan minimalnya.

4. Pertumbuhan ekonomi Nusa TenggaraBarat selama tahun 2008–2009 rata–ratamencapai 6.0%. Pertumbuhan ini masihbelum berkualitas karena belum mampumenopang peran sektor–sektor padatkarya (tradeable) lebih besar dibandingdengan sektor–sektor padat modal (non-tradeable).

5. SDM berkualitas dalam ekonomi Islamadalah yang memiliki ilmu pengetahu-an, sehingga menuntut ilmu merupakankewajiban yang harus dilakukan sejaklahir hingga menjelang kematian. SDMyang mampu mengimpliklasikan ilmu-nya dengan merujuk pada aturan nor-matif yang ada dalam Al-Qur’ an danAl-Hadist .

6. Aspek kesehatan, dalam ekonomi Islamharus dilakukan dengan kondisi yangbersih (konsumsi, produksi, distribusi)maupun dalam aktivitas non ekonomi,karena kesehatan akan menghantarkanterciptanya kestabilan emosional dankesucian jiwa dan penyelamatan gene-rasi pewaris keturunan.

7. Ekonomi Islam mewajibkan umatmanusia untuk bekerja agar dapat mem-peroleh penghasilan, yang dapat di-manfaatkan untuk memenuhi kebutu-han diri dan keluarganya. Sebagiannyaada hak orang lain yang didistribusikanmelalui distribusi harta baik yang wajib

maupun sunnah. Hal ini sebagai wujuduntuk menciptakan prinsip keadilan,kebersamaan dan persaudaraan, kese-imbangan serta jaminan sosial, agarmanusia tidak terkungkung dalamkemiskinannya.

8. SDM yang berkualitas dalam perspektifekonomi Islam adalah sumber dayayang mampu memelihara dan menjagakebutuhan agama, Jiwa, Akal (Ilmu),Keturunan dan harta (Maqashid syariah)agar tercapai falah yaitu kebahagian didunia dan di akhirat melalui pemenu-han kebutuhan yang bersifat pokok(dharuriyah). Ciri lainnya adalah tersiratdari sabda nabi Muhammad SAW yangmenyuruh manusia menjaga hidup,sehat, muda, kesempatan dan harta(kualitas) sebelum datangnya kematian,sakit, tua, kesempitan dan kemiskinan(tidak berkualitas).

9. Kualitas SDM dalam di NTB telah me-nerapkan unsur–unsur yang berada didalam perspektif ekonomi Islam, namunhasil yang diperoleh belum mencapaikondisi ideal, karena masih terdapatperilaku–perilaku yang menyimpangdari tujuan tersebut.

SaranBerdasarkan simpulan di atas, dapat

diberikan saran–saran sebagai berikut:1. Kepada Pemerintah Provinsi NTB agar

terus meningkatkan kualitas penduduk,dengan menyelaraskan berbagai kebija-kam yang benar-benar dapat memberi-kan ruang kepada penduduk untukmengembangkan potensi dan kemampuannya, baik melalui pendidikan formalmaupun non formal.

2. Memberikan pemahaman secara ber-kesinambungan kepada penduduk yangtelah membina rumah tangga maupunbelum, terutama kaum perempuan un-tuk memperhatikan berbagai aspekyang berkaitan dengan proses kehami-lan sejak awal hingga menjelang me-lahirkan, sehingga dapat meminimisasi

Page 23: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

Kualitas Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Ekonomi Islam… – Herwanti, Irwan 153

angka kematian terkecuali sudah me-rupakan kehendak dan takdir AllahSWT.

3. Perlu ditekankan pada peningkatanperan sektor–sektor padat karya gunamenuju pertumbuhan ekonomi yangberkualitas sehingga akan memberikandampak terhadap berbagai aspek yangberkaitan dengan proses kehidupanpenduduk di Nusa Tenggara Barat.

4. Hendaknya menyandingkan kebijakan–kebijakan yang ditempuh dengan as-pek–aspek yang dikedepankan olehekonomi Islam dalam ikhtiar meningkatkan kualitas SDM dengan memberikanperan maksimal pada pihak–pihakterkait terutama yang berkaitan denganpenggalian potensi dana umat yangbelum dimanfaatkan secara optimal.

DAFTAR PUSTAKAAl-Qur’an dan Al-HadistAedy. H. 2011. Teori dan Aplikasi Ekonomi

Pembangunan Dalam Islam, Sebuah StudiKomparasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Al-Haritsi, J. B. A. 2006. Fikih Ekonomi Umarbin Al-Khattab. Khalifa. Jakarta.

Arraiyah, M. H. 2007. Meneropong FenomenaKemiskinan, Telaah Perspektif Al-Qur’an.Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Arsyad, L. 2010.Ekonomi Pembangunan. UnitPenerbit dan Percetakan STIM YKPN.Yogyakarta.

Arif, S. 2007. Need Assestmen SDM EkonomiIslam, La-Riba, Jurnal Ekonomi Islam1(1):11–26.

Aziz, A.dan M. Ulfah.2010. KapitaSelektaEkonomi Islam Kontemporer. Alfabeta.Bandung.

Bappeda Provinsi NTB. 2009. Rencana Pem-bangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Propinsi Nusa Tenggara BaratTahun 2009–2003. Mataram.

. 2012a. NTB Bersaing, Ikhtiar danFakta 2009–2011. Mataram.

2012b. Fakta dan Aksi Percepa-tan Penanggulangan Kemiskinan diNTB 2009–2011. Mataram.

Badan Pusat Statistik NTB. 2009.IndeksPembangunan Manusia (IPM) ProvinsiNusa Tenggara Barat Tahun 2009. Kerja-sama Bappeda NTB dengan BPS, NTB,Mataram.

2012. NTB dalam Angka Tahun2009–2011. Mataram

2013.Statistik Daerah ProvinsiNusa Tenggara Barat. Mataram.

Cascio, Wayne, F. 2003. Managing HumanResources. Productivity, Quality of WorkLife, 6th.ed. McGraw-Hill InternationalEdition.

Chaudry, M. S. 2012. Fundamental Of IslamicSystem diterjemahkan SuhermanRosyidi: Sistem Ekonomi Islam PrinsipDasar. Kencana Prenada Group. Jakarta.

Danim, S. 2004. Ekonomi SDM, AnalisisEkonomi Pendidikan, Isu-Isu Ketenagakerjaan, Pembiayaan Investasi, Ekuitas-Pendidikan, Industri Pengetahuan. Pus-taka Setia. Bandung.

Diana, N. U. 2008.Hadis–Hadis Ekonomi.UIN-Malang Press. Malang.

Djuwariah. 2008.Peningkatan Kualitas SDMMelalui Pendidikan Islam. Jurnal eL-Tarbawi 1(1): 13-26.

Elfindri dan W. Saputra. 2005.Kemiskinandan Strategi Penyesuaian: Studi EmpirisSumatra Barat Dengan Data Susenas1999 dan 2003. Jurnal Ekonomi Indonesia1(2): 17–29.

Fauzi, Y. 2012.Memaknai Kerja.Mizan.Bandung.

Hamid, E. S. 2002.Indeks PembangunanManusia Dan Pengeluaran KonsumsiMasyarakat. Kasus: Yogjakarta.JurnalEkonomi Pembangunan, Kajian NegaraBerkembang 7(2): 171–180.

Ibrahim, S. 2007. Kemiskinan Dalam PerspektifAl-Qur’an. UIN-Press. Malang.

Jusmaliani. 2011. Pengelolaan Sumber DayaInsani. Bumi Aksara. Jakarta.

Jauhar, A. A. H. 2009. Maqashid Syariah.Amzah. Jakarta.

Kaelany, H. D. 2005. Islam dan Aspek-AspekKemasyarakatan. Edisi-2. Bumi Aksara.Jakarta.

Page 24: KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20140716001.pdf · keimanan dan ketakwaan yang kokoh, etos kerja, daya juang yang tinggi, suatu

154 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 2, Juni 2013 : 131 - 1154

Kamil, S. 2011. Wakaf Untuk Keadilan Sosial:Antara Teori dan Praktek, Al-Waqaf.Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam 4(1): 60 -87.

Majid, A. M. S. 2011. Mengentaskan Kemiski-nan Dalam Perspektif EkonomiSyari’ah, Jurnal Ekonomi dan KeuanganIslam, 1 (2): 197 – 205.

Mubarok, S. 2012. Strategi Pendidikan IslamDalam Meningkatkan Kualitas SDM.Jurnal El-Hikmah 10(1): 102-128.

Mulyadi.2012.Ekonomi SDM, Dalam PerspektifPembanguna.PT. RajaGrafindo Persada.Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2009. PengembanganSDM.Rineka Cipta. Jakarta.

Nugroho, M dan E. Suprianto. 2010. ModelPeningkatan Efektivitas Kinerja Pro-gram Nasional Pemberdayaan Masya-rakat Mandiri (PNPM) Mandiri Per-kotaan Untuk Mengentaskan Kemis-kinan, Jurnal Riset Bisnis Indonesia 6(1: 38– 58.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Eko-nomi Islam (P3EI) Universitas IslamIndonesia, atas Kerjasama Dengan BankIndonesia. 2008.Ekonomi Islam.PT. RadjaGrafindo Perkasa. Jakarta.

Qardhawi, Y. 2005. Spektrum Zakat DalamMembangun Ekonomi Kerakyatan. ZikrulHakim. Jakarta.

Saebani, B. A dan A. Hamid. 2010. IlmuAkhlak. Pustaka Setia, Bandung.

Santoso, R. P. 2012.Ekonomi SDM danKetenagakerjaan.UPP STIM YKPN.Yogyakarta.

Setiawan, M. B. dan A.Hakim.2013.IndeksPembangunan Manusia. Jurnal Ekonomia9(1):18-26.

Stamboel, K. A. 2012.Panggilan Keberpihakan,Strategi Mengakhiri Kemiskinan Di Indo-nesia.PT. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Utami., P.R.B. 2009. Menekan AngkaKemiskinan Melalui Peningkatan Pen-didikan Bagi Wanita; Studi Kasus KotaSurabaya,Jurnal Riset Economi1(3): 263–277.

Wattie, A. M. 2007.Kondisi Ekonomi danBudaya Lansia dalam SDM TantanganMasa Depan. Pustaka Pelajar BekerjaSama dengan PSKK UGM. Yogyakarta.

Winoto, J. dan H. Siregar. 2006.PerananPembangunan Infrastruktur DalamMenggerakkan Sektor Riil.Jurnal Eko-nomi Indonesia 1(1): 9-37.

Wiyono, V. H. 2003.Kualitas SDM Indonesiadan Globalisasi, Perspektif. Jurnal Eko-nomi Pembangunan, Manajemen danAkuntansi. 8(2): 163–175.

Yasa, M. I. G. W. 2002.Penduduk Usia Lanjutdan Masalah Sosial Ekonomi PembangunanDaerah Bali, dalam Dinamika Kepen-dudukan dan Pembangunan Di IndonesiaDari Perspektif Makro Ke Realitas Mikro.Lembaga Studi Filsafat Islam (LESFI).Yogyakarta.

Zadjuli, S. I. 2007. Reformasi Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan MasyarakatMadani di Indonesia. Journal of IslamicBusines and Economics 1(1): 29–52.

Zainuddin. 2006. Filsafat Ilmu PerspektifPemikiran Islam. Lintas Pustaka. Jakarta.