kualitas keluarga dan pengaruhnya bagi anak...

14
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154 085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected] KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK BEM REMA UPI A. Pendahuluan Anak adalah penerus bangsa ini, dimana masa depan bisa saja berubah menjadi lebh baik oleh karya dan kerja keras anak bangsa. Jumlah anak di Indonesia saja tergolong sangat banyak. Berdasarkan survei penduduk antar sensus (SUPAS) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan. Populasi anak di Indonesia dari umur 0 sampai 14 bahkan mencapai lebih dari 80 juta jiwa, sehingga menjadi hal yang wajib bagi kita semua untuk mengembangkan potensi anak bangsa. Diagram 1.1 Jumlah Penduduk di Indonesia (data hasil SUPAS) Ada beberapa pengertian anak dari berbagai ahli, sumber, dan perspektif. Secara umum, anak dapat diartikan sebagai suatu keturunan atau generasi sebagai hasil dari hubungan kedua orang tua. Dari sisi Undang-Undang, tepatnya pada Undang-Undang No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dinyatakan bahwa anak adalah setiap manusia yang berusia di

Upload: others

Post on 16-Jul-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK

BEM REMA UPI

A. Pendahuluan

Anak adalah penerus bangsa ini, dimana masa depan bisa saja berubah menjadi lebh baik

oleh karya dan kerja keras anak bangsa. Jumlah anak di Indonesia saja tergolong sangat banyak.

Berdasarkan survei penduduk antar sensus (SUPAS) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada

2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis kelamin, jumlah tersebut terdiri

atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa perempuan. Populasi anak di Indonesia dari

umur 0 sampai 14 bahkan mencapai lebih dari 80 juta jiwa, sehingga menjadi hal yang wajib

bagi kita semua untuk mengembangkan potensi anak bangsa.

Diagram 1.1 Jumlah Penduduk di Indonesia (data hasil SUPAS)

Ada beberapa pengertian anak dari berbagai ahli, sumber, dan perspektif. Secara umum,

anak dapat diartikan sebagai suatu keturunan atau generasi sebagai hasil dari hubungan kedua

orang tua. Dari sisi Undang-Undang, tepatnya pada Undang-Undang No 39 Tahun 1999

tentang Hak Asasi Manusia dinyatakan bahwa anak adalah setiap manusia yang berusia di

Page 2: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

bawah 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam

kandungan apabila hal tersebut adalah demi kepentingannya. Menurut Syafei (2002: 45), setiap

anak lahir ke dunia ini dengan membawa potensi dasar, yaitu berupa nilai-nilai kehidupan yang

akan menjadi pendorong untuk dapat bertahan hidup di masyarakat, disertai potensi lainnya

yaitu berupa multiple intelligences. Potensi- potensi tersebut dapat dikembangkan secara

optimal pada masa usia dini, yaitu pada usia nol sampai delapan tahun yang merupakan masa

golden age. Dalam usia inilah seorang anak mencapai titik puncak untuk menerima segala

respon yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya.

Potensi tersebut dapat dikembangkan jika anak mendapatkan pendidikan dan lingkungan

yang baik. Pendidikan pertama dan pendidikan terbaik untuk anak bisa didapatkan dari

keluarganya masing masing. Setiap anggota keluarga memiliki hak, kewajiban, dan perannya

masing-masing. Peran keluarga sangatlah penting bagi pertumbuhan fisik maupun psikis anak,

karena keluarga adalah pendidikan pertama dan salah satu sumber pendidikan terpenting bagi

anak, terutama dalam pengembangan kepribadian dan pola pikir yang baik sehingga anak

mampu menghadapi dunia luar nantinya. Kondisi keluarga yang bahagia merupakan suatu hal

yang sangat penting bagi perkembangan emosi para anggotanya (terutama anak). Hal tersebut

bisa dicapai melalui perawatan, perlakuan, dan pendidikan yang baik dari orang tua serta

anggota keluarga lainnya.

Keluarga bisa menjadi tempat untuk anak bertumbuh dan berkembang dengan baik, namun

pada kenyataannya terdapat beberapa keluarga yang tidak mencontohkan atau memberikan

pendidikan dan perlakuan yang baik bagi anak mereka. Menurut surat kabar harian Kompas,

Kamis 23 Mei 2002, kekerasan domestik atau kekerasan yang terjadi di dalam lingkungan

keluarga menduduki porsi terbesar dalam kasus kekerasan yang menimpa anak-anak pada

rentang usia 3-6 tahun. Sebanyak 80% kekerasan yang menimpa anak-anak dilakukan oleh

keluarga mereka, 10% terjadi di lingkungan pendidikan, dan sisanya orang tak dikenal.

Page 3: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

Diagram 1.2 Presentase Tingkat Kekerasan Anak

Setiap bulannya terdapat 30 kasus kekerasan yang diadukan oleh korbannya kepada

lembaga konseling Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia. Sebanyak 60% merupakan korban

kekerasan ringan, berupa kekerasan verbal atau caci maki, sedangkan 40% sisanya mengalami

kekerasan fisik hingga seksual. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa pelaku kekerasan anak

terbesar berasal dari keluarga mereka sendiri.

Tindakan pendisiplinan maupun bukan yang berbentuk kekerasan adalah salah satu

masalah yang tidak asing di masyarakat, khususnya kekerasan pada anak. Tanpa kita sadari

kekerasan pada anak atau child abuse sering terjadi di sekitar kita dan bisa terjadi di jalan, pusat

perdagangan, bahkan di rumah mereka sendiri. Karena itu, tulisan ini bertujuan untuk

menyadarkan peran keluarga dalam pemenuhan hak anak.

B. Hukum Yang Berlaku/Landasan

Kekerasan pada anak tentu bukanlah hal yang baik bagi anak. Kekerasan akan memberikan

dampak fisik dan psikologis bagi anak. Perlu adanya aplikasi dari aturan atau hukum mengenai

anak yang harus diterapkan di masyarkat. Terdapat beberapa hukum yang menjelaskan berbai

peran anak, hak dan kewajiban anak, sampai kepada perlindungan anak. Beberapa pengertian

80%

10%

10%

Persentase Tingkat Kekerasan Anak

Keluarga Lingkungan Pendidikan Orang Tidak Dikenal

Page 4: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

yang ditetapkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Bab 1 Ketentuan umum Pasal 1

yaitu:

1. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak

yang masih dalam kandungan;

2. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan

hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal

sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari

kekerasan dan diskriminasi;

3. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau

suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga

sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga;

4. Orang tua adalah ayah dan atau ibu kandung, atau ayah dan atau ibu tiri, atau ayah dan

atau ibu angkat

5. Hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan

dipenuhi oleh yang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.

Selain itu, secara khusus dalam Pasal 66 Undang-Undang 39 Tahun 1999 tentang hak anak-

anak yang dirampas kebebasannya, yakni meliputi:

a. Hak untuk tidak dijatuhi hukuman mati atau hukuman

b. seumur hidup.

c. Hak untuk mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan

d. dengan memperhatikan kebutuhan pengembangan pribadi

e. sesuai dengan usianya dan harus dipisahkan dari orang

f. dewasa, kecuali demi kepentingannya.

g. Hak untuk memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya

h. secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang

i. berlaku.

j. Hak untuk membela diri dan memperoleh keadilan di depan

Page 5: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

Hak-hak tersebut haruslah didapat oleh anak. Sebagai orang tua yang tentunya lebih dekat

dengan anak, haruslah memenuhi kewajibannya dalam memenuhi hak anak. Kewajiban dan

tanggung jawab keluarga atau orang tua dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak bagian keempat pasal 26 yaitu:

1. Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh memelihara,

mendidik, dan melindungi anak. Menumbuhkembangkan anak sesuai dengan

kemampuan, bakat, dan minatnya. Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak-

anak.

2. Dalam hal orang tua tidak ada, atau tidak diketahui keberadaannya,atau karena suatu

sebab, tidak dapat melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya, maka kewajiban

dan tanggung jawab sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) dapat beralih kepada

keluarga, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan

yang berlaku.

Undang-Undang tentang anak dan hak anak juga telah diperbaharui sebagaimana tertulis

dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2014. Pada pasal 9, dijelaskan mengenaik hak-hak anak

sebagai berikut:

(1) Setiap Anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakat.

(1a) Setiap Anak berhak mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan dari

kejahatan seksual dan Kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan,

sesama peserta didik, dan/atau pihak lain.

(2) Selain mendapatkan Hak Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (1a),

Anak Penyandang Disabilitas berhak memperoleh pendidikan luar biasa dan Anak yang

memiliki keunggulan berhak mendapatkan pendidikan khusus.

Pasal tersebut sudah sangat menjelaskan dan menjabarkan tentang hak apa saja yang harus

didapatkan oleh anak. Selain itu ada juga pasal yang menjelaskan tentang perlindungan anak

yang dijelaskan di pasal 15.

Page 6: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

Setiap Anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari:

a. penyalahgunaan dalam kegiatan politik;

b. pelibatan dalam sengketa bersenjata;

c. pelibatan dalam kerusuhan sosial;

d. pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur Kekerasan;

e. pelibatan dalam peperangan; dan

f. kejahatan seksual.

C. Kasus Pelanggaran Hak Anak di Indonesia

Telah tertulis bahwa ada beberapa hukum yang ditetapkan di Indonesia mengenai hak dan

kewajiban anak, hak dan kewajiban orang tua, serta sanksi yang ada bila aspek aspek yang ada

di undang undang tersebut dilanggar. Apakah hal tersebut cukup untuk meniadakan atau hanya

sekedar mengurang kasus pelanggaran hak anak di Indonesia? Jawabannya tidak. Pelanggaran

hak anak masih marak terjadi di Indonesia walaupun sudah banyak hukum yang berlaku.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima laporan 24 kasus di sektor pendidikan

dengan korban dan pelaku anak pada bulan Januari sampai dengan 13 Februari 2019.

KPAI mencatat ada 8 kasus anak korban kebijakan terjadi selama 4 bulan pertama 2019.

Ada juga korban pengeroyokan 3 kasus, kekerasan fisik 8 kasus, kekerasan seksual 3 kasus, 12

kasus kekerasan psikis dan bullying, dan kasus anak membully guru sebanyak 4 kasus. Ketua

KPAI Susanto memaparkan temuan berasal dari laporan yang diterima lembaganya lewat divisi

pengaduan, hasil pengawasan, serta kasus-kasus yang informasinya menyebar di media sosial

dan pemberitaan media massa. Susanto mencatat KPAI menemukan 25 kasus pelanggaran hak

anak di tingkat SD, 5 kasus di tingkat SMP, 6 kasus di tingkat SMA, dan 1 kasus di Perguruan

Page 7: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

Tinggi. Susanto mencatat beberapa kasus kekerasan seksual bahkan masih banyak terjadi di

SD. Misalnya, di Malang, 20 siswi menjadi korban pelecehan seksual guru honorer. Hal

tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa pelanggaran HAM dapat terjadi dimana saja, bahkan

di tempat yang menurut orang tua paling aman untuk anak, karena itu senantiasa orang tua

harus berperan aktif dalam melindungi anak mereka dimanapun mereka berada dan dalam

kegiatan apapun yang mereka lakukan.

D. Penyebab Pelanggaran HAM Pada Anak

Pelanggaran HAM dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, khususnya pada anak.

Penyebabnya pun bisa bermacam macam, seperti dari keluarga ataupun lingkungan sekolah.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut dapat terjadi.

1. Masalah Internal Keluarga

Masalah keluarga yang ada dapat memberkan dampak psikis bagi seluruh anggota keluarga

tersebut. Keluarga-keluarga yang berpotensi rentan untuk melakukan kekerasan yang ada

di masyarakat diantaranya adalah keluarga yang berpisah, memiliki keluarga baru,

memiliki anak diluar perkawinan dan keluarga yang mengalami tekanan ekonomi dan

sosial. Contohnya seperti pada perceraian. Perceraian yang pada masa perkawinannya

memiliki anak pastilah akan membicarakan tentang hak asuh anak dan kebutuhan lainnya.

Dan jika adanya perkawinan baru dari salah satu orang tua, tentunya anak harus mampu

beradaptasi dengan orang tua barunya. Jika anak tak mampu beradaptasi, akan ada potensi

menyebabkan kekerasan dari orang tua baru kepada anak. Selain itu masalah-masalah yang

sedang dihadapi orang tua sering dilampiaskan kepada anak. Oleh karenanya, masyarakat

perlu memperhatikan kondisi sosial dan kesehatan mental para orang tua disekitarnya

sehingga dapat melakukan upaya pencegahan jika ada tanda-tanda kekerasan disekitarnya.

2. Kurangnya Penerapan Hukum

Berbagai Undang-Undang telah diterapkan demi mengurangi tingkat pelanggaran Hak

Asasi bagi anak, Dalam Undang-Undang No. 35 tahhun 2014 juga dijelaskan tentang anak,

peran anak, hak anak, perlindungan anak, sampai ke sanksi yang ada jika hak anak

Page 8: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

terlanggar. Penerapan hukum yang kurang tentunya tidak akan memberikan efek jera bagi

pelaku. Selain dari penegakkan hukum yang harus lebih tegas, perlunya juga diadakan

penyuluhan atau pemberian informasi bagi masyarakan mengenai hukum-hukum yang

berlaku sehingga memberikan efek takut bagi para pelaku pelanggaran hak asasi anak.

3. Pendisiplinan Anak yang Berlebihan

Orang tua mempunyai cara mereka masing-masing untuk mendisiplinkan anak. Tetapi

tidak semua orang tua memiliki cara mendisiplinkan yang baik. Orang tua bisa saja frustasi

kepada hal hal yang dilakukan oleh anaknya, biasanya anak-anak rewel, aktifitas mereka

berlebihan, tidak menurut perintah, sampai merusak barang-barang. Hal tersebut bisa

menjadi pemicu kekerasan orang tua terhadap anak. Terkadang ada orang tua yang

melakukan kekerasan demi anak nya diam. Seperti contohnya pada kasus pembunuhan

terhadap PN (9 tahun) yang mayatnya ditemukan di kawasan Jembatan Sahabat, Kalideres,

Jakarta Barat pada Jumat (2/10/2015) lalu merupakan salah satu dari sekian kasus

kekerasan terhadap anak yang berujung kematian. Selain itu masih juga banyak terdapat

kasus kekerasan anak yang berujung kematian.

Mendisiplinkan anak memang tidak salah, tetapi cara pendisiplinannya harus diperhatikan

agar tidak memberikan dampak buruk bagi anak, contoh pendisiplinan yang baik bisa

berbentuk dengan penasehatan orang tua kepada anak atau dengan memberikan hukuman

ringan seperti harus belajar atau hukuman yang tidak akan memberik dampak fisik dan

psikis yang buruk bagi anak.

Banyak faktor yang dapat memicu pelanggaran hak asasi anak. Sebagai orang tua

sangatlah penting untuk senantiasa melindungi dan memenuhi hak anak mereka. Pendisiplinan

bagi anak memang bukanlah hal yang salah, tetapi caranyalah yang harus diperhatikan. Selain

dari cara membimbing anak, dengan selalu mengaari anak tentang kebaikan dan mendekatkan

anak kepada Tuhan Yang Maha Esa, kekerasan dan pelanggaran hak anak lainnya tidak akan

terjadi.

Page 9: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

E. Fungsi Keluarga

Bila seoarang anak dibesarkan melalui cara-cara kasar, maka ia akan menjadi

pemberontak. Akan tetapi, bila seoarang anak dibesarkan pada kelaurga yang penuh cinta

kasih sayang, maka ia akan tumbuh menjadi pribadi cemerlang yang memiliki budi pekerti

luhur. Keluarga sebagai tempat bernaung, merupakan wadah penempatan karakter individu.

Kondisi keluarga di Indonesia tidak semuanya mempunyai kualitas yang memadai untuk dapat

memenuhi hak dan memberikan perlindungan kepada anak. Banyak keluarga yang belum

memahami peran, tugas dan kewajiban sebagai orang tua untuk memenuhi hak anak-anaknya.

Karena itu demi mencegah kekerasan pada anak perlu adanya informasi atau perbaikan peran

pada orang tua demi mewujudkan hak anaknya. Peran orang tua yang baik tidak hanya

mencegah adanya kekerasan, tetapi juga bisa menciptakan karakter yang baik bagi anak.

Ada berbagai pendapat para ahli tentang peran dan fungsi keluarga yang baik. Menurut

Kingsley Davis dalam Murdianto (2003) menyebutkan bahwa funsi keluarga ialah :

a. Reproduction, yaitu menggantikan apa yang telah habis atau hilang untuk

kelestarian sistem sosial yang bersangkutan.

b. Manitance, yaitu perawatan dan pengasuhan anak hingga mereka memapu berdiri

sendiri.

c. Placement, memberi posisi sosial kepada setiap anggotanya baik itu posisi sebagai

kepala rumah tangga maupun anggota rumah tangga, ataupun posisi-posisi lainnya.

d. Sosialization, pendidikan serta pewarisan nilai-nilai sosial sehingga anak-anak

kemudian dapat diterima dengan wajar sebagai anggota masayarakat.

e. Economics, mencukupi kebutuhan akan barang dan jasa dengan jalan produksi,

distribusi dan konsumsi yang dilakukan di antara anggota keluarga.

f. Care of the ages, perawatan bagi anggota keluarga yang telah lanjut usianya.

g. Political center, memberikan posisi politik dalam masyarakat tempat tinggal.

h. Phisical protection, memberikan perlindungan fisik terutama berupa sandang,

pangan dan perumahan bagi anggotanya.

Peran keluarga sangatlah penting, terutama peran orang tua dalam kehidupan anak. Sangatlah

penting bagi orang tua untuk selalu berupaya menjadi orang tua yang dapat membawa anaknya

Page 10: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

menjadi pribadi yang lebih baik. Ada pula beberapa peran yang bisa dilakukan orang tua dalam

kehidupan sehari hari:

1). Menjadi Guru dan Teman

Guru tak hanya ditemukan di sekolah, mereka yang bisa mengajar orang lain merupakan

guru. Namun, ada guru yang dianggap baik karena mengajarkan hal baik atau justru sebaliknya.

Peran pengajar pertama yang baik bagi anak tentu akan membantu anak untuk mengetahui

dunia luar. Keluarga lah yang akan menjelaskan baik anak cara bersikap yang baik, bertutur

kata, hingga mnegajarai tentang apa yang akan mereka hadapi di luar nanti. Selain menjadi

guru, menjadi teman yang baik juga salah satu peran yang harus diterapkan oleh orang tua.

Dari situ orang tua bisa mengarkan anak cara berteman yang baik seperti berkomunikasi sampai

bersikap kepada orang lain.

2). Menjadi Hakim dan Pengawa Utama Anak

Selain menjadi teman atau guru, keluarga juga bisa menjadi seorang hakim bagi anak

tersebut. Hakim disini dimaksudkan bahwa orang tua harus mengajarkan anak apa hal yang

benar dan salah, terutama jika anak berbuat salah, orang tua harus menjadi hakim yang baik

agar anak bisa belajar dari kesalahan mereka dan tidak mengulanginya lagi.

Sebagai keluarga, mengawasi merupakan fungsi utama dari keluarga untuk anak. Dimana

pengawasan merupakan hal utama yang harus dilakukan bahkan sampai anak sudah menjadi

dewasa, bahkan hingga anak sudah siap melepas diri atau mandiri. Orang tua harus mampu

mengawas apa saja yang dilakukan oleh anak sehingga kegiatan yang dilakukan anak dapat

terjaga dengan baik.

3). Mengontrol dan Mengatur Waktu Anak

Mengontrol dan mengatur anak-anak mungkin menjadi hal buruk bagi sebagian orang,

namun kontrol diharuskan dalam pendidikan. Memang hal tersebut adalah peranan keluarga

yang dilakukan sejak awal. Sejak dini anak-anak harus diatur dan didisplinkan untuk bisa

mengatur waktu dengan baik, sehingga besar nanti mereka akan terbiasa dengan hal yang

teratur. Hal ini bisa menjadi salah satu aspek pendidikan yang baik untuk anak.

4). Merangkul Anak

Page 11: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

Merangkul anak mungkin terdengar mudah, namun kenyataanya bahkan hingga anak

dewasa dan telah meninggalkan keluarga inti untuk menikah. Banyak keluarga yang tidak bisa

saling merangkul. Terutama jika mereka terbentur masalah keluarga seperti merawat orang tua

atau masalah warisan dan harta.

Kasih sayang merupakan salah satu hal yang bisa diajarkan pada anak oleh pihak keluarga,

terutama keluarga inti seperti ayah, ibu dan kakak atau adik. Merangkul anak menjadi peranan

besar yang dibutuhkan anak dari keluarga. Mereka yang tidak tahu dunia luar, pasti

membutuhkan rangkulan keluarga. Karena itu, sebagai orang tua sangatlah penting untuk selalu

hadir dalam hidup anak sehingga anak tidak merasa kesepian dan anak bisa terawasi dengan

baik.

F. Kesimpulan

Kunci keberhasilan itu adalah pendidikan, letak keberhasilan Indonesia berada pada

pundak generasi penerus bangsa yakni anak Indonesia. Pendidikan bagi anak bisa didapatkan

dimana saja, contohnya bisa didapatkan di keluarga yang merupakan pendidikan pertama bagi

anak. Peran keluarga dalam pendidikan anak merupakan faktor yang sangat penting bagi

pertumbuhan anak, baik itu fisik maupun psikis. Walaupun demikian, tidak semua keluarga

memerankan perannya dengan baik dalam melindungi anak.

Pelanggaran hak anak masih marak terjadi di Indonesia walaupun sudah banyak hukum

yang berlaku. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menerima laporan 24 kasus di

sektor pendidikan dengan korban dan pelaku anak pada bulan Januari sampai dengan 13

Februari 2019. KPAI mencatat ada 8 kasus anak korban kebijakan terjadi selama 4 bulan

pertama 2019. Ada juga korban pengeroyokan 3 kasus, kekerasan fisik 8 kasus, kekerasan

seksual 3 kasus, 12 kasus kekerasan psikis dan bullying, dan kasus anak membully guru

sebanyak 4 kasus. Data tersebut menunjukkan bahwa kekerasan anak masih marak terjadi di

masyarakat.

Kurangnya penegakan hukum juga menjadi salah satu faktor mengapa pelanggaran hak

anak banyak terjadi. Karena itu, diperlukannya ada penegakan undang-undang yang telah ada,

sehingga pelanggaran hukum yang menimpa anak bisa dicegah. Undang-Undang No.35 Tahun

Page 12: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

2014 sudah menjelaskan dengan terperinci mengenai peran anak, hak dan kewajiban anak,

hingga sanksi apa saja yang menimpa pelaku pelanggaran undang-undang tersebut.

Peran keluarga yang baik sangatlah penting bagi tumbuh kembang fisik dan psikis anak.

Bila seorang anak dibesarkan melalui cara-cara kasar, maka ia akan menjadi pemberontak.

Akan tetapi, bila seoarang anak dibesarkan pada keluarga yang penuh cinta kasih sayang,

maka ia akan tumbuh menjadi pribadi cemerlang yang memiliki budi pekerti luhur. Ada

beberapa peran orang tua yang harus diterapkan demi mencapai hal tersebut, seperti menjadi

guru pertama dan teman bagi anak, selalu hadir dalam segala kegiatan anak, serta senantiasa

memberikan nasihat yang berguna bagi anak. Kasih sayang merupakan hal yang sangat berarti

bagi anak. Hal tersebut memang terdengar mudah, tetapi menjadi orang tua yang baik tidak

semudah itu. Maka dari itu, peran keluarga yang baik harus selalu diterapkan dalam kehidupan

sehari-hari keluarga. Selamat Hari Anak Nasional!

Page 13: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Putra, Alfian. 2019. KPAI: 24 Kasus Anak di Sekolah pada Awal 2019 Didominasi Kekerasan.

Diakses melalui https://tirto.id/kpai-24-kasus-anak-di-sekolah-pada-awal-2019-

didominasi-kekerasan-dg8o (diakses pada 20 Juli 2019)

infoDATIN. Mardina, Reno. 2018. Kekerasan Terhadap Anak dan Remaja. Diakses melalui

http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/Kekerasan-

terhadap-anak.pdf (diakses pada 20 Juli 2019)

Maradewa, Rega. 2019. Catatan KPAI di Hardiknas: Kasus Anak Bully Guru Meningkat

Drastis. Diakses melalui http://www.kpai.go.id/berita/catatan-kpai-di-hardiknas-kasus-

anak-bully-guru-meningkat-drastis (diakses pada 20 Juli 2019)

Dyah, Ni Wayan, dan Suto. 2015. Peran Keluarga Sangat Penting dalam Pendidikan Mental,

Karakter Anak serta Budi Pekerti Anak. Diakses melalui

https://www.researchgate.net/publication/316925595_Peran_Keluarga_Sangat_Pentin

Page 14: KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA BAGI ANAK ...bem.rema.upi.edu/wp-content/uploads/2019/07/Kajian-Hari...085860582014 bem.rema.upi.edu bem@upi.edu KUALITAS KELUARGA DAN PENGARUHNYA

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

REPUBLIK MAHASISWA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Sekretariat: Ruang 1, Gedung Geugeut-Winda, Jalan Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154

085860582014 bem.rema.upi.edu [email protected]

g_dalam_Pendidikan_Mental_Karakter_Anak_serta_Budi_Pekerti_Anak (diakses

pada 20 Juli 2019)

Katadata. 2019. Jumlah Penduduk Indonesia 2019 Mencapai 267 Juta Jiwa. Diakses melalui

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/01/04/jumlah-penduduk-indonesia-

2019-mencapai-267-juta-jiwa (diakses pada 21 Juli 2019)