kromatografi lapis tipis

14
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Upload: chairil-akbar-b

Post on 05-Aug-2015

270 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kromatografi Lapis Tipis

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS

Page 2: Kromatografi Lapis Tipis

Latar Belakang Pemisahan atau pemurnian kandungan tumbuhan terutama

dilakukan dengan menggunakan salah satu dari empat teknihk kromatografi atau gabungan teknik tersebut. Keempat teknik kromatografi itu adalah kromatografi kertas (KKT), Kromatografi lapis tipis (KLT), Kromatogfrafi gas cair (KGC), dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).

Pemilihan teknik kromatografi sebagian besar bergantung pada sifat kelarutan dan keatsirian senyawa yang akan dipisah. KKT dapat digunakan terutama bagi kandungan tumbuhan yang mudah larut dalam air yaitu karbohidrat, asam amino, basa asam nukleat, asam organik dan senyawa fenolat.

KLT merupakan metode pilihan untuk pemisahan semua kandungan yang larut dalam lipid, yaitu lipid steroid, karotenoid, kuinon sederhana, dan klorofil. Sebaliknya teknik ketiga yaitu KGC, penggunaan utamanya ialah pada pemisahan senyawa atsiri, yaitu asam lemak, mono dan seskuiterpena,hidrokarbon dan senyawa belerang. Tetapi keatsirian kandungan tumbuhan yang bertitik didih tinggi dapat diperbesar dengan mengubahnya ,emjadi ester atau eter trimetilsilil sehingga hanya ada sedikit saja golongan yang sama sekali tidak cocok untuk dipisahkan dengan cara KGC.

Page 3: Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi Lapis TipisKromatografi lapis tipis (KLT) adalah

suatu metode analisis yang digunakan untuk memisahkan suatu campuran senyawa secara cepat dan sederhana. Prinsipnya didasarkan atas partisi dan adsorpsi. Zat penjerap merupakan fase stasioner, berupa bubuk halus dibuat serba rata dan tipis diatas lempeng kaca. Fase diam yang umum digunakan adalah silika gel, baik yang normal fase maupun reversed fase.

Page 4: Kromatografi Lapis Tipis

Maksud dan TujuanMaksudMaksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara pemisahan senyawa pada suatu ekstrak dengan metode Kromatografi Lapis tipis.

Tujuan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperoleh data profil kromatogram lapis tipis dari ekstrak suatu tanaman, Menentukan nilai Rf.

Page 5: Kromatografi Lapis Tipis

Prinsip Kerja

Kromatografi lapis tipisPrinsipnya didasarkan atas partisi dan adsorpsi. Zat penjerap merupakan fase stasioner, berupa bubuk halus dibuat serba rata dan tipis diatas lempeng kaca.

Page 6: Kromatografi Lapis Tipis

LANDASAN TEORI

Page 7: Kromatografi Lapis Tipis

Kelebihan penggunaan kromatografi lapis tipis dibandingkan dengan kromatografi kertas adalah Lebih cepat dan lebih reproducible dari kromatografi kertas, untuk menyempurnakan pemisahan, lempeng dapat dibuat dengan campuran adsorben yaitu campuran homogen dari beberapa adsorben, satu lempeng dilapisi dengan adsorben yang berbeda-beda, satu lempeng dilapisi dengan campuran dua adsorben dengan konsentrasi bervariasi dari 0 % ke 100 % untuk adsorben yang satu dari ujung lempeng yang satu ke ujung lempeng yang lain dan sebaliknya, Area dari bercak lebih kompak dan jenis spray-reagents lebih banyak termasuk yang bersifat korosif dapat digunakan bila adsorben bukan selulosa. (Harmita, 2006).

Keburukan dari teknik ini mungkin hanya pada prosedur pembuatan lempengnya yang memerlukan tambahan waktu, kecuali bila telah tersedia lempeng yang diproduksi secara komersial. (Harmita, 2006).

Page 8: Kromatografi Lapis Tipis

Manfaat penggunaan KLT antara lain : (Tim Asisten Analisis Instrumental Farmasi, 2006)

Pemeriksaan kualitatif dan kemurnian senyawa obat.

Pemeriksaan simplisia hewan dan tanaman.Pemeriksaan komposisi dan komponen aktif sediaan obat.

Penentuan kualitatif masing-masing senyawa aktif campuran senyawa obat.

Page 9: Kromatografi Lapis Tipis

Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam kromatrografi lapis tipis yang juga mempengaruhi harga Rf : (Sastrohamidjojo, 1985)

Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkanSifat dari penyerap dan derajat aktivitasnya. Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap. Pelarut (dan derajat kemurniannya) fase bergerakDerajat kejenuhan dari uap dalam mana bejana pengembangan

yang digunakanTeknik percobaanArah dalam mana pelarut bergerak di atas plat. Jumlah cupilkan yang digunakanPenetesan cuplikan dalam jumlah yang berlebihan. SuhuPemisahan-pemisahan sebaiknya dilakukan pada suhu tetap, KesetimbanganTernyata bahwa kesetimbangan dalam lapisan tipis lebih penting

dalam kromatografi kertas, hingga perlu mengusahakan atmosfer dalam bejana jenuh dengan uap pelarut.

Page 10: Kromatografi Lapis Tipis

METODE KERJA

Page 11: Kromatografi Lapis Tipis

Alat yang digunakan Pipa kapiler Pensil warna Gunting Mistar Gelas kimia Chamber Pinset Hair dryer Lempeng KLT Kompor listrik Alat semprot

Page 12: Kromatografi Lapis Tipis

Bahan Ekstrak hasil partisi Aquadest Metanol Alumunium foil Eluen heksan : Etil asetat (8 : 2) Eluen Kloroform : Metanol : Air (15 : 6 :

1) Asam sulfat 10%

Page 13: Kromatografi Lapis Tipis

Cara kerja Kromatografi Lapis Tipis Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan. Timbang ekstrak kurang lebih 3 gram. Larutkan ektrak jamu dan ekstrak pembanding dengan metanol

masing-masing 3 ml. Gunting lempeng KLT dengan ukuran 1 x 7 cm dan buat garis

penotolan garis batas eluen dengan pensil. Totolkan ekstrak pada garis penotolan lempeng KLT yang telah

tersedia. Masukkan ujung lempeng ke dalam chamber yang telah diisi dengan

eluen dan amati pergerakann eluen pada lempeng KLT hingga garis batas jarak tempuh.

Angkat dan keringkan dengan cara di angin-anginkan. Amati pada pendeteksi lampu UV 254, dan 366 serta pereaksi

semprot. Hitung nilai Rf dan Rr-nya.

Page 14: Kromatografi Lapis Tipis

wASSALAM

SEKIAN DAN TERIMA KASIH