krisis amerika

7
 Program Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya Nama : Hendra Hadiwijaya, SE NIM : 2011.251.6011 Hp. : 0856.690.8888.6 Jurusan : Ilmu Manajemen Ekonomi Makro Krisis Ekonomi Amerika Serikat Dosen : Prof. DR. Didik Susetyo

Upload: hendra-hadiwijaya

Post on 18-Jul-2015

90 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Krisis Amerika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/krisis-amerika 1/7

 

Program Pasca Sarjana

Universitas Sriwijaya

Nama : Hendra Hadiwijaya, SE

NIM : 2011.251.6011

Hp. : 0856.690.8888.6

Jurusan : Ilmu Manajemen

Ekonomi Makro 

Krisis Ekonomi

Amerika SerikatDosen : Prof. DR. Didik Susetyo

5/16/2018 Krisis Amerika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/krisis-amerika 2/7

 

1

Krisis Ekonomi

Amerika Serikat

1.  Mengapa Amerika Sampai Bisa Terlilit Utang?

Perlahan tapi pasti, Amerika Serikat terbelit masalah utang. Memang akhir bulan lalu Senat telah

menyepakati kenaikan plafond utang Negeri Paman Sam itu dari US $ 14 triliun. Namun analis

memperkirakan ini hanya solusi sesaat. Bayang-bayang krisis keuangan tetap menghantui Negeri

Adidaya.

Sampai Mei 2011 lalu, tercatat utang Amerika sebesar US $ 14,3 triliun. Dimana sebesar US $ 9,78

triliun utang kepada publik, dan sisanya s ebesar US $ 4,56 triliun dari kepemilikan intregovermental.

Bahkan situs www.usgovernmentspending.com memperkirakan akhir tahun ini utang Amerika sudah

menyentuh US $ 15 triliun. Padahal, produk domestik bruto (PDB)-nya tahun 2010 hanya US $ 14,7

triliun, dan pada 2011 sebesar US $ 15, 001 triliun. Artinya, rasio utang dengan PDB Sudah

menyentuh angka 96 persen. Saat krisis global 2008, rasio utang dengan PDB Amerika baru

mencapai 69 persen.

Sejak tahun anggaran 2003 Utang Bruto meningkat lebih dari US $ 500 milyar setiap tahun. Kenaikan

itu terus meningkat. Mulai 2008 utang naik US $ 1 triliun dari 2007. Dan 2010 naik US $ 1,7 triliun

dari 2009.

Meningkatnya utang Amerika salah satunya disebabkan oleh bertambahnya belanja negara.

Data Departemen Keuangan Amerika Serikat menunjukan, selama tahun fiskal 2010, kupon bunga

yang harus dibayar kepada kreditor sebesar US $ 414 miliar. Tahun sebelumnya kupon yang

dibayarkan sebesar 383 miliar dollar AS.

Imbal hasil pembayaran bunga utang menjadi pengeluaran terbesar kelimaa dalam anggaran negara.

Tiga pengeluaran teratas lainnya, untuk pertahanan dan keamanan sebesar US 890 miliar, jaminan

sosial US $ 730 miliar, dan jaminan kesehatan US $ 490 miliar.

Pengeluaran Amerika semakian bertambah, karena pembeli obligasi meminta imbalan suku bungatinggi. Kantor manajemen Anggaran mencatat, defisit anggaran untuk tahun fiskal 2011 sebesar US $

1,3 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang hanya US $ 1,17 triliun.

Namun jumlah itu lebih kecil dibandingkan 2009 dimana defisit mencapai 1,7 triliun. Penyebabnya

karena tahun 2009 pemerintah mengeliarkan paket stimulus senilai US $ 800 miliar untuk sektor

pertahanan dan keamanan. Kebijakan keringanan pajak juga memangkas pendapatan negara dan

menambah defisit anggaran.

Pemerintah Federal harus berjuang untuk mendapatkan persetujuan Senat agar menaikkan plafond

utang. Seluruh jatah utang yang didapat Amerika sebesar US $ 14,3 triliun telah terkuras pada 16

5/16/2018 Krisis Amerika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/krisis-amerika 3/7

 

2

Mei lalu. Padahal 2011 masih menyisakan 5 bulan lagi, dan pemerintah masih punya kewajiban

membayar gaji pegawai, jaminan sosial, dan imbal hasil obligasi. Presiden

Barack Obama dihadapkan pada pilihan sulit.

Jika gaji pegawai tidak dibayar, mereka akan marah dan tidak akan memilih dia pada pemilu 2012nanti. Jika kupon obligasi tidak dibayar, AS akan gagal bayar, peringkat AAA juga lepas dari tangan.

Risiko gagal bayar akan berdampak luas pada perekonimian global.

2.  Krisis Eropa Menakutkan Dunia

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Senin (26/9/2011) mengeluh bahwa krisis keuangan

Eropa adalah menakutkan dunia dan berakar pada kegagalan zona euro untuk memperbaiki

perbankan.

Dalam sebuah tanda baru frustrasi AS tentang situasi yang banyak ditakutkan Washington, lebih

lanjut dapat menggagalkan pemulihan AS, Obama menyebutkan gejolak zona euro sebagai salah

satu faktor asing yang telah membantu memperlambat ekonomi Amerika.

"Di Eropa ... Anda tahu, mereka belum sepenuhnya sembuh kembali dari krisis 2007 dan tidak

pernah sepenuhnya menangani semua tantangan yang dihadapi sistem perbankan mereka," kata

Obama di sebuah forum yang diselenggarakan oleh jaringan sosial LinkedIn.

"Sekarang sedang diperparah dengan apa yang terjadi di Yunani. Jadi mereka akan melalui krisis

keuangan yang menakutkan dunia. Dan, mereka berusaha untuk mengambil tindakan yang

bertanggung jawab, namun tindakan tersebut tidak cukup secepat yang mereka perlukan," katanya.

Setelah berminggu-minggu mengatakan bahwa Eropa memiliki kapasitas untuk mengatasi krisis

utang negara, para pejabat AS telah menunjukkan tanda-tanda meningkatnya ketidaksabaran

dengan pemimpin politik Uni Eropa karena kekhawatiran penyebaran penularan dari krisis zona

euro.

Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mengatakan pekan lalu bahwa Amerika memiliki taruhan

besar di Eropa untuk membantu menemukan "strategi yang lebih efektif" untuk mengatasi krisis

keuangannya.

Saham Eropa dan AS naik pada Senin dengan spekulasi dana bail out lebih ambisius untuk zona euro

dan default (gagal bayar) teratur Yunani meskipun kurangnya rincian dan penolakan oleh pejabat

terus membuat perdagangan bergejolak.

Namun, Jerman menembak jatuh langkah untuk meningkatkan dana penyelamatan utang Eropa, dan

Yunani merana tanpa tanggal untuk kembalinya auditor yang memblokir pinjaman yang mereka

butuhkan untuk menghindari default.

5/16/2018 Krisis Amerika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/krisis-amerika 4/7

 

3

3.  Krisis Keuangan, AS Tutup 22 Bank Pada 2011

Krisis keuangan 2007-2009 yang melanda Amerika Serikat, belum berlalu. Dampak krisis keuangan

itu masih menghantui perbankan Amerika Serikat (AS). Buktinya, dalam pekan ini saja, otoritas

perbankan AS kembali menutup empat bank. Itu artinya, dalam 2011 ini, sudah 22 bank telah

ditutup di sana.

Kenyataan itu memperpanjang daftar bank yang kolaps dan ditutup di Negeri Paman Sam itu.

Sebagaimana dikutip Reuters, Sabtu (19/02), pada 2010 sebanyak 157 bank sudah ditutup akibat

krisis keuangan berkepanjangan. Tahun sebelumnya, 2009, ada 140 bank yang mengalami nasib

serupa.

Data yang ada menunjukkan, penutupan ini terjadi pada bank kecil yang asetnya kurang dari US$1

miliar. Penutupan tersebut dipastiakn karena dampak dari krisis keuangan 2007-2009, yang belum

sepenuhnya berhasil dilalui saat ini.

Empat bank yang ditutup akhir pekan ini, seperti disampaikan Federal Deposit Insurance Corporation

(FDIC) sebagai berikut:

1.  Habersham Bank Clarkesville, Georgia: delapan cabangnya akan dibuka lagi sebagai bagian

dari SCBT Asosiasi Nasional (SCBT.O). Pada 31 Desember 2010, Habersham Bank beraset

US$387,6 juta dan simpanan US$339,9 juta.

2.  Citizen Bank of Effingham of Springfield, Georgia: akan dibuka kembali sebagai cabang

HeritageBank of the South (HBOS.O). Pada 31 Desember 2010, Citizens Bank Effingham

memiliki aset US$214,3 juta dan simpanan US$206,5 juta.

3.  Charter Oak Bank of Napa, California: dua cabangnya akan dibuka lagi sebagai cabang Bank

of Marin. Pada 31 Desember 2010, Charter Oak Bank memiliki aset US$120,8 juta dan

simpanan US&105,3 juta.

4.  San Luis Trust Bank, FSB of San Luis Obispo, California: satu cabangnya akan dibuka kembali

sebagai bagian dari California First Bank. Pada 31 Desember 2010 memiliki aset US$332,6

 juta sedangkan simpanannya US$272,2 juta.

4.  Waspadai Kemungkinan Resesi Ekonomi Global Kedua

Krisis keuangan global masih membayangi perekonomian dunia. Kondisi perekonomian di Amerika

Serikat (AS) dan keterpurukan perekonomian di beberapa negara Eropa berpotensi mendorong

terjadinya perlambatan bahkan resesi global untuk kedua kalinya.

Direktur Perencanaan Ekonomi Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

(PPN)/Bappenas Bambang Prijambodo mengungkapkan, perekonomian di AS hingga triwulan I tahun

ini memang di bawah ekspektasi atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Menurutnya, ekonomi

Amerika Serikat tengah berada pada kondisi yang tidak menguntungkan.

5/16/2018 Krisis Amerika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/krisis-amerika 5/7

 

4

Besarnya defisit anggaran dan tekanan inflasi yang cukup tinggi dari dorongan harga minyak dunia

yang tinggi, membuat pemerintahan Presiden Barack Obama sulit melakukan ekspansi baik fiskal

maupun moneter.

"Stok utang di sana sudah sangat besar, inflasi tinggi, sehingga kebijakan moneter yang longgar tidak

bisa dipertahankan,” ungkap Bambang di Jakarta, Selasa (14/6/2011).

Namun, meskipun kondisi ekonomi Amerika Serikat cukup rentan, hal tersebut tidak serta merta

mendorong terjadinya resesi global untuk kedua kalinya. Menurutnya, perlambatan ekonomi

Amerika Serikat tidak membuat ekonomi dunia mengalami resesi, ekonomi dunia hanya akan

mengalami perlambatan. “Selama perlambatan di AS normal, ekonomi dunia juga hanya mengalami

sedikit perlambatan,” tegasnya. 

Kondisi perekonomian negara di kawasan Eropa justru lebih mengkhawatirkan. Bambang

menjelaskan, jika kondisi keterpurukan ekonomi Yunani tidak membaik, maka potensi terjadinya

resesi global justru muncul.

Alasannya, jika kondisi Yunani tidak mengalami perubahan ke arah lebih baik, maka berpotensi

menular ke negara lain dalam satu kawasan. Dia menyebutkan, negara yang rentan terkena dampak

dari Yunani adalah Portugal, Irlandia, Spanyol, dan Italia.

Menurutnya, jika masalah ini tidak selesai, maka berpotensi menimbulkan gejolak ekonomi dunia

atau gejolak finance seperti yang terjadi pada 2009. Potensinya cukup besar lantaran sentiment

negative dari kondisi utang negara di Eropa.

Dia mengatakan, potensi resesi kedua memang ada, tapi tidak terlalu besar. “Kalaupun ada

kemungkinan terjadi resesi, itu datang dari Eropa,” jelas Bambang. 

Disinggung mengenai pengaruhnya ke perekonomian Asia dan Indonesia, Bambang menilai, ekonomi

Asia saat ini lebih kuat menghadapi ancaman terjadinya krisis keuangan global. Ekonomi Asia kini

tidak lagi bergantung pada ekonomi negara maju.

Jika pada era awal 2000 perdagangan dari Asia sangat terpengaruh kondisi ekonomi negara maju,

saat ini kondisinya jauh berbeda. Perdagangan antarnegara di kawasan Asia sudah lebih maju,

sehingga tidak terpengaruh meskipun ekonomi di negara maju mengalami perlambatan.

Bambang menegaskan, ekonomi nasional juga lebih kuat menghadapi kemungkinan terjadinya

resesi. “Fundamental ekonomi makro Indonesia kuat dan cadangan devisa kita cukup memadai

untuk dipergunakan jika terjadi sesuatu,” imbuhnya. 

5.  Krisis Ekonomi Global akan berdampak Ke Indonesia

Krisis ekonomi yang melanda dan Amerika Serikat dan Negara-negara Eropa , masih belum

menunjukkan tanda-tanda akan berakhir . Tahun 2010 seperti akan menujukkan tanda- tanda

perbaikan, namun ternyata kembali kontraksi yang ditandai melemahnya pertumbuhan ekonomi

global , sebagai akibat memburuknya ekonomi Amerika Serikat dan Negara- NegaraEropa.Indikatormya adalah memburuknya angka ratio utang terhadap PDB(Produk Domistik Bruto

5/16/2018 Krisis Amerika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/krisis-amerika 6/7

 

5

) Negara-negara besar seperti; Amerika Serikat, Yunani, Spanyol, Italia dan Jepang pada tahun

2011.

Sampai saat ini dampak krisis ekonomi global tersebut belum berpengaruh terhadap

perekonomian Indonesia yang didukung kekuatan pasar Domistik . Ratio Hutang terhadap PDB

Indonesia tahun 2011 masih sehat, dibandingkan dengan ratio tahun 2009 dan 2010, masing-

masing sebesar, 28,6 % dan 27,4% > Pertumubuhan ekonomi Indonesiapun cukup sehat, 2009

(4,6%) 2010(6,1%)> Bersarkan Perkiraan IMF pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 ini

mencapai 6,2%.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam sebuah seminar kemarin(24/10) meyakini

krisis ekonomi global yang berkelanjutan akan berimbas juga pada ekonomi Indonesia pada

umumnya dan arus investasi ke Indonesi. Pemerintah dan dunia usaha Indonesia harus

mampu mengantisipasi terhadap pengaruh negative krisis ekonomi global tersebut dengan

menyiapkan berbagai kemungkinan kebijakan yang dapat meminimalkan pengaruh tersebut.

Dalam Seminar tersebut ikut memberikan sambutannya Guru besar ekonomi Stern School of 

Business, New York University.

6.  Pentingnya Indonesia dan ASEAN dalam Pemulihan Krisis Ekonomi yang Melanda Amerika

Serikat

Sejak kunjungannya Barrack Obama yang pertama ke Jakarta pada November 2010, sebagai Presiden

Amerika Serikat, telah menjanjikan bahwa dia akan menghadiri KTT ASEAN pada November tahun

2011 yang akan diselenggarakan di Bali dan dengan membawa serta Anak Istrinya untuk di ajak

liburan di pulau dewata tersebut.

Seperti yang diketahui oleh banyak pihak, Amerika Serikat yang berpredikat sebagai negara adidaya

itu tidak pernah berkunjung ke sebuah acara tanpa ada misi yang amat sangat penting. Tentunya ada

misi yang penting dalam kunjungannya ke KTT ASEAN kali ini. Misi yang tentunya sangat terkait erat

dengan kepentingan negara Adi Daya di daerah kawasan Asia Pasifik.

Seperti kita ketahui bersama, Amerika Serikat belakangan ini sedang dilanda krisis finasial yang

hampir membuat negara adidaya tersebut bangkrut karena banyaknya utang luar negeri yang

besarnya hampir tidak dapat dibayarkan, PHK, Pengangguran, Kemiskinan, Bahan Bakar Minyak yangsangat mahal adalah masalah-masalah yang sedang menghampiri Amerika Serikat saat ini. Krisis ini

berpengaruh terhadap perdangangan global dan industry yang tidak hanya di Amerika saja,

melainkan wilayah Eropa turut merasakannya.

Indonesia adalah negara berkembang atau negara dunia ketiga yang terkenal dengan masyarakat

yang sangat tinggi sifat konsumtifnya. Hampir seluruh produk gadget atau mobile phone buatan

amerika seperti BlackBerry, iPod, iPad, iPhone, Microsoft ,iMac dan berbagai produk lainnya,

konsumen utamanya adalah negara yang kita cintai yaitu Indonesia.

Saat ini, Amerika Serikat sedang berjuang berusaha untuk membuat perekonomian negaranya stabil

kembali dengan ekspansi bisnis besar-besaran dengan cara menjual produk yang mereka miliki ke

5/16/2018 Krisis Amerika - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/krisis-amerika 7/7

 

6

negara-negara lain, terutama negara-negara yang tinggi budaya konsumtif masyarakatnya. Dengan

adanya peningkatan penjualan barang, tenaga kerja kembali terserap, tingkat pengangguran

berkurang dan pemasukan negara meningkat sehingga akan berimbas ke pengurangan hutang

amerika dan meningkatnya pendapatan per kapita Amerika Serikat secara umum.

Tanggal 17 November 2011, Obama kembali tiba di Indonesia tepatnya di Bali dengan tujuan umum

yang kita ketahui adalah untuk menghadiri KTT ASEAN. Pada tanggal 18 November 2011, sudah

mulai terlihat agenda jelas dari kedatangan Obama ke Indonesia yaitu terkait masalah Freeport yang

belum kunjung selesai termasuk isu keamanan di wilayah sekitar Freeport dan adanya belanja yang

luar biasa yang dilakukan oleh perusahaan maskapai penerbangan Indonesia Lion Air. Selain itu ada

misi lain dengan negara ASEAN lainnya seperti Myanmar yang sedang diminta oleh amerika untuk

membebaskan tahanan politik mereka karena dianggap itu melakukan pelanggaran HAM.

Misi penting Obama terhadap Indonesia ada dua yaitu Freeport dan Pembelian 230 Unit Boeing 737

oleh perusahaan Indonesia dengan skema pinjaman dari Bank Expor-Impor America. Freeport adalah

salah satu perusahaan milik amerika yang bergerak dibidang hasil alam berupa barang tambang dan

saat ini mengelola pertambangan di Kota Timika, Kabupaten Mimika  – Papua. Perusahaan ini sejak

September 2011 hingga saat ini masih bergejolak dan tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya

karena ada isu internal dimana pekerjanya sebagian besar mogok dan meminta kenaikan gaji. Selain

masalah internal, ada juga masalah penembakan terhadap karyawan Freeport sehingga tercipta rasa

tidak aman terhadap pekerja Freeport saat ini. Hal ini akan dibahas oleh Obama secara blak-blakan

di dalam pertemuan bilateral tertutup antara Indonesia dan Amerika Serikat di Bali.

Misi kedua, obama akan menjadi saksi terhadap penandatangan Memorandum of Understanding

(MOU) berupa belanja 230 Unit pesawat Boeing seri 737 oleh maskapai Indonesia Lion Air dengan

menggunakan pinjaman dari Bank Ekspor-Impor Amerika Serikat dengan besarnya dana pinjaman

21,3 Milliar Dollar Amerika Serikat. Dengan pembelian pesawat buatan Amerika sebanyak 230 unit

dan dengan menggunakan pinjaman dari Bank milik Amerika Serikat artinya Amerika Serikat telah

mendapatkan keuntungan ganda. Pertama Amerika mendapatkan keuntungan dari bungan pinjaman

yang dilakukan oleh perusahaan Indonesia dan pembelian atas 230 unit pesawat Boeing seri 737.

Selain MOU dengan Indonesia, ternyata ada beberapa MOU lainnya diantaranya Perjanjian Bisnis

antara Maskapai Singapore Airlines milik Singapore yang juga menaruh minat untuk membeli Boeing

seri 777 dan Helikopter seri Sikorsky yang diminati oleh Kesultanan Brunei Darussalam.

Dari beberapa misi yang telah dijelaskan di atas, erat kaitannya dengan kegiatan pemulihan ekonomiAmerika Serikat yang sedang digencarkan oleh pemerintahan Barrack Obama guna menanggulangi

pengangguran dan krisis ekonomi yang sedang melanda negara adidaya tersebut. Dengan demikian

Presiden Barrack Obama tidak sedikitpun ada keterkaitan dengan berbagai isu yang sedang dibahas

dalam KTT ASEAN, melainkan KTT ASEAN ini dimanfaatkan olehnya untuk menghemat biaya

transportasi serta waktu beliau untuk melakoni berbagai perjanjian bisnis yang terjadi antara

negara-negara ASEAN yang tertarik terhadap produk buatan Amerika Serikat. Itulah sebabnya

Amerika Serikat memasukkan negara-negara di Asia Pasifik sebagai rekanan bisnisnya.