kr02-fandylabelhonggono
TRANSCRIPT
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
1/19
LAPORAN R-LAB
Caloriwork
Nama : Fandy Label Honggono
NPM : 0906515276
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Kimia
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok
Kode Praktikum : KR02
Tanggal Praktikum : 1 April 2010
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
2/19
CALORIWORK
I. Tujuan PraktikumMenghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor
II. Peralatan1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan2. Kawat konduktor (bernassa 2 gram)3. Termometer4. Voltmeter dan Ampermeter5. Adjuatable power supply6. Camcorder7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Landasan TeoriHubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.
Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan
dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik didefinisikan sebagai usaha yang dihasilkan atau dilakukan listrik. Energi
listrik dirumuskan dengan suatu persamaan, yaitu:
=
Karena
=
Dan
=
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
3/19
Maka
=
= 2
W = Energi listrik (Joule)
Q = Muatan listrik (Coulomb)
V = Beda potensial (Volt)
I = Arus (Ampere)
t = Waktu (detik / sekon)
R = Besar hambatan (Ohm)
Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa besarnya energi listrik pada suatu sistem
sebanding dengan kuadrat arus (I2), besarnya hambatan (R), dan waktu (detik/s)
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum
untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur
suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat
besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.Kalor cenderung berpindah dari benda yang memiliki tingkat kalor yang lebih tinggi ke
tingkat kalor yang lebih rendah. Energi kalor yang diterima atau dilepaskan suatu benda
dirumuskan dengan persamaan:
=
Dengan Q = Energi kalor (Joule)
m = massa (kilogram)
c = kalor jenis (joule/kgC)
T = Perubahan suhu (C)
Sesuai dengan hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat dimusnahkan atau
dihilangkan tetapi hanya dapat diubah bentuknya, pada percobaan ini juga berlaku bahwa
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
4/19
energi listrik yang diberikan ke kumparan kawat akan berubah menjadi energi kalor,
sehingga:
=
. . = . .
Pada percobaan ini, sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat
tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan
temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem
instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan
temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.
Dari percobaan akan didapatkan nilai kalor jenis dari kawat yang digunakan. Dari nilai
tersebut, dapat ditentukan logam jenis apakah yang dipakai untuk membuat kawat
tersebut.
IV. Prosedur Percobaan1. Mengaktifkan Web cam (klik icon video pada halaman web r-Lab).2.
Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur.
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggu hingga mendekatitemperatur awal saat diberikan V0.
6. Mengulang langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.
V. Hasil dan Evaluasi1. Grafik Perubahan Suhu dan Waktu
a. Pada saat tegangan V0Waktu
(s)
I
(mA)
V
(volt)
Temperatur
(C)
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
5/19
3 23.84 0 18.9
6 23.84 0 18.9
9 23.84 0 18.9
12 23.84 0 18.9
15 23.84 0 18.9
18 23.84 0 18.921 23.84 0 18.9
24 23.84 0 18.9
27 23.84 0 18.9
30 23.84 0 18.9
b. Pada saat tegangan V1Waktu
(s)
I
(mA)
V
(volt)
Temperatur
(C)
3 35.48 0.66 18.9
6 35.48 0.66 19
9 35.48 0.66 19.2
12 35.48 0.66 19.3
15 35.48 0.66 19.5
18 35.48 0.66 19.7
21 35.48 0.66 19.8
24 35.48 0.66 20
27 35.48 0.66 20.1
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
0 10 20 30 40
Suhu(C)
Waktu (s)
Grafik Perubahan Suhu vs Waktu
Suhu
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
6/19
30 35.48 0.66 20.3
c. Pada saat tegangan V3Waktu
(s)
I
(mA)
V
(volt)
Temperatur
(C)
3 51.79 1.58 18.96 51.79 1.58 19.4
9 51.79 1.58 20.4
12 51.79 1.58 21.4
15 51.79 1.58 22.4
18 51.79 1.58 23.3
21 51.79 1.58 24.1
24 51.79 1.58 24.8
27 51.79 1.58 25.5
30 51.79 1.58 26.1
y = 0.052x + 18.71
18.6
18.8
19
19.2
19.4
19.6
19.8
20
20.2
20.4
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu
Waktu
Grafik Perubahan Suhu vs Waktu
Suhu
Linear (Suhu)
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
7/19
d. Pada saat tegangan V4Waktu
(s)
I
(mA)
V
(volt)
Temperatur
(C)
3 42.43 1.06 19.1
6 42.55 1.06 19.3
9 42.55 1.06 19.7
12 42.55 1.06 20.1
15 42.55 1.06 20.618 42.55 1.06 21
21 42.55 1.06 21.4
24 42.55 1.06 21.8
27 42.55 1.06 22.1
30 42.55 1.06 22.3
y = 0.279x + 18.01
0
5
10
15
20
25
30
0 10 20 30 40
Suhu
Waktu
Grafik Perubahan Suhu vs Waktu
Suhu
Linear (Suhu)
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
8/19
2. Menghitung nilai kapasitas kalor (C)Nilai kapasitas kalor dapat dicari dari persamaan:
. . = . .
=. .
=. .
Maka bisa didapatkan nilai kapasitas kalor kawat pada setiap percobaan.
a. Pada saat tegangan V0
Waktu I (mA)
V
(volt)
Temp
(oC) T C(J/
oC)
3 23.84 0 18.9 0 0
6 23.84 0 18.9 0 0
9 23.84 0 18.9 0 0
12 23.84 0 18.9 0 0
y = 0.127x + 18.63
18.5
19
19.5
20
20.5
2121.5
22
22.5
23
0 10 20 30 40
Suhu
Waktu
Grafik Perubahan Suhu vs Waktu
Suhu
Linear (Suhu)
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
9/19
15 23.84 0 18.9 0 0
18 23.84 0 18.9 0 0
21 23.84 0 18.9 0 0
24 23.84 0 18.9 0 0
27 23.84 0 18.9 0 0
30 23.84 0 18.9 0 0
0
=1 + 2 ++ 10
10
=0 J/C
b. Pada saat tegangan V1
Waktu I (mA)
V
(volt)
Temp
(oC) T C(J/
oC)
3 35.48 0.66 18.9 0.4 0.175626
6 35.48 0.66 19 0.5 0.281002
9 35.48 0.66 19.2 0.7 0.301073
12 35.48 0.66 19.3 0.8 0.351252
15 35.48 0.66 19.5 1 0.351252
18 35.48 0.66 19.7 1.2 0.351252
21 35.48 0.66 19.8 1.3 0.378271
24 35.48 0.66 20 1.5 0.374669
27 35.48 0.66 20.1 1.6 0.395159
30 35.48 0.66 20.3 1.8 0.39028
0.328839
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
10/19
c. Pada saat tegangan V2
Waktu I (mA)V(volt)
Temp(
oC) T C(J/
oC)
3 51.79 1.58 18.9 0.4 0.613712
6 51.79 1.58 19.4 0.9 0.545521
9 51.79 1.58 20.4 1.9 0.387607
12 51.79 1.58 21.4 2.9 0.338599
15 51.79 1.58 22.4 3.9 0.314724
18 51.79 1.58 23.3 4.8 0.306856
21 51.79 1.58 24.1 5.6 0.306856
24 51.79 1.58 24.8 6.3 0.311726
27 51.79 1.58 25.5 7 0.315623
30 51.79 1.58 26.1 7.6 0.323006
0.382358
d. Pada saat tegangan V3
Waktu I (mA)
V
(volt)
Temp
(oC) T C(J/
oC)
3 42.43 1.06 19.1 0.6 0.224879
6 42.55 1.06 19.3 0.8 0.338273
9 42.55 1.06 19.7 1.2 0.338273
12 42.55 1.06 20.1 1.6 0.338273
15 42.55 1.06 20.6 2.1 0.322164
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
11/19
18 42.55 1.06 21 2.5 0.324742
21 42.55 1.06 21.4 2.9 0.326608
24 42.55 1.06 21.8 3.3 0.328022
27 42.55 1.06 22.1 3.6 0.338273
30 42.55 1.06 22.3 3.8 0.356076
0.319945
Maka nilai kapasitas kalor dari kawat tersebut dapat dicari dengan merata-rata
ketiga nilai kapasitas kalor rata-rata pada setiap percobaan, kecuali percobaan
dengan arus 0 Volt
=0.328839+ 0.382358+ 0.319945
3
= 0.343714 Joule/C
3. Menentukan jenis kawat konduktorSetiap jenis logam memiliki kalor jenis yang berbeda-beda. Tabel berikut
menunjukkan jenis logam dengan kalor jenisnya:
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
12/19
Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa C=0.343714 Joule/C. Sedangkan,
=
Massa kawat yang digunakan diketahui adalah 2 gram, atau 0.002 kg. Maka
=0.343714
0.002=171.857 Joule/KgC
Nilai ini tidak ada di tabel. Bisa diperkirakan bahwa kawat yang digunakan adalah
kawat dari logam yang tidak ada di tabel, atau kemungkinan adalah logam campuran
sehingga nilai kalor jenisnya tergantung pada jenis logam yang digunakan sebagai
campuran dan jumlah persentase masing-masing logam.
4. Analisisa. Analisis Percobaan
Percobaan dilakukan dengan memberikan arus listrik pada kawat yang
mengakibatkan adanya perubahan suhu kawat. Percobaan dilakukan dengan
variasi 4 tegangan listrik, yaitu V0, V1, V2, dan V3. Hal ini bertujuan
mendapatkan variasi data untuk mendapat nilai dari kapasitas panas dari
kawat.
Untuk V0Untuk V0, temperatur dari kawat selama selang 3 detik sampai 30 detik
hampir konstan. Hal ini disebabkan pada V0 tidak ada beda potensial dari
tegangan listrik yang mengakibatkan tidak adanya energi pada kawat yang
diubah menjadi panas. Dengan kata lain suhu kawat tetap pada suhu
tertentu.
Untuk V1Pada tegangan V1 yaitu berkisar antara 0,66 V, selama selang 3 detik
temperatur kawat naik perlahan. Kenaikan suhu dari kawat ini disebabkan
oleh adanya beda potensial sehingga menghasilkan energi listrik pada
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
13/19
kawat. Energi listrik pada kawat terpakai untuk menaikan suhu kawat
sampai suhu tertentu.
Seiring berjalannya waktu maka suhu kawat akan semakin besar. Hal ini
disebabkan daya listrik yang konstan mengakibatkan penambahan pada
energi listrik secara linier seiring dengan waktu.
Untuk V2Untuk V2, fenomena yang terjadi mirip dengan pada tegangan V1. Yang
terjadi adalah suhu kawat naik saat kawat dihubungkan dengan power
supply. Sama seperti pada V1 hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
potensial listrik yang mengakibatkan adanya energi listrik pada kawat.
Energi listrik pada kawat digunakan untuk menaikkan suhu kawat.
Perbedaannya adalah kenaikan suhu yang lebih cepat dibandingkan
dengan V1. Hal ini disebabkan karena arus dan tegangan yang diberikan
lebih besar dari pada tegangan V1. Adanya tegangan dan arus yang lebih
besar mengakibatkan adanya energi listrik yang dihasilkan juga lebih
besar.
Seiring berjalannya waktu, suhu yang dicatat juga semakin besar. Hal ini
disebabkan daya listrik yang konstan memberikan energi yang lebih besar
seiring berjalannya waktu. Untuk V3
Untuk V3, fenomena yang terjadi juga mirip dengan pada tegangan V1
dan V2. Suhu kawat naik setelah dihubungkan dengan power supply.
Sama seperti pada V1 dan V2, hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan potensial listrik yang mengakibatkan adanya energi listrik pada
kawat. Energi listrik pada kawat digunakan untuk menaikan suhu kawat.
Perbedaannya adalah kenaikan suhu yang lebih cepat dibandingkan
dengan V1 dan V2. Hal ini disebabkan karena arus dan tegangan yang
diberikan lebih besar dari pada tegangan V2. Adanya tegangan dan arus
yang lebih besar mengakibatkan adanya energi listrik yang dihasilkan juga
lebih besar.
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
14/19
Seiring berjalannya waktu, suhu yang dicatat juga semakin besar. Hal ini
disebabkan daya listrik yang konstan memberikan energi yang lebih besar
seiring berjalannya waktu.
Pada saat percobaan perlu diperhatikan suhu awal. Setiap akan mengganti
tegangan atau beda potensial listrik perlu menunggu suhu dari kawat turun
sampai mendekati suhu awal kawat (saat tegangan V0). Hal ini dilakukan agar
memberikan suatu acuan yang lebih tepat dalam menghitung perbedaan
temperatur. Perbedaan temperatur menandakan adanya energi listrik yang
dikonversi menjadi panas. Selain itu agar mendapatkan nilai kapasitas panas
dari kawat dalam perhitungan.
Saat tidak dihubungkan dengan power supply suhu / temperatur dari kawat
turun sampai kembali menjadi suhu setimbang. Hal ini disebabkan karena
tidak ada energi yang diubah kembali menjadi panas. Akibatnya adanya
perbedaan suhu dengan lingkungan. Karena suhu lingkungan yang lebih
rendah mengakibatkan suhu kawat yang turun mengimbangi suhu lingkungan
sampai mendapat suhu yang setimbang.
b. Analisis Hasil
Pada percobaan dengan tegangan V2 terdapat nilai tegangan dan arus
listrik dengan beberapa data yang berbeda. Hal ini dikarenakan adanya arus
listrik yang tidak stabil pada sistem mengakibatkan perubahan beda potensial
listrik.
Untuk percobaan V1 dan V2 didapatkan nilai tegangan dan arus yang
konstan. Hal ini berarti tidak ada perubahan masukan energi perdetiknya dan
daya pada power supply konstan.
Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil nilai dari kapasitas panas
kawat sebesar 0,343714 Joule/C
Perhitungan yang dipakai adalah:
Untuk menghitung energi listrik pada kawat digunakan rumus:
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
15/19
= . . Keterangan: W = energi (Joule), V = tegangan atau beda potensial (Volt),
I = arus listrik (A), dan t = waktu (s).
Persamaan ini digunakan karena terdapat nilai dari beda potensial yang
konstan dan arus yang konstan sehingga energi listrik dapat diketahui.
Untuk menghitung jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhukawat digunakan rumus:
= . . 1
Keterangan: Q = energi yang diperlukan (Joule), m = massa benda (kg), c
= kapasitas panas (J/kgoC), dan T = temperatur (oC); T1 suhu kawat akhir,
To suhu kawat awal.
Dengan memberikan asumsi tidak ada energi yang hilang maka energi
listrik mengakibatkan perubahan suhu pada kawat. Dengan demikian semua
energi listrik pada kawat dikonversi menjadi panas.
Dari hasil percobaan yang didapat bahwa kawat merupakan kawat perak.
Hal ini ditentukan dengan mencari pendekatan dari nilai kalor jenis kawat
yang didapatkan. Dari percobaan didapatkan nilai kalor jenis kawat yaitu
sebesar 171.857 Joule/KgC, yang dalam tabel berada diantara kalor jenis
emas dan perak. Untuk pendekatan lebih dekat pada emas, maka bisa dicari
kesalahan literaturnya, yaitu sebesar 33,222%. Kesalahan ini cukup besar.
Kemungkinan ini terjadi karena ada benda asing yang menempel pada kawat
(jika kawat tersebut adalah benar kawat emas), atau kawat tersebut terbuat
dari campuran logam-logam yang berbeda.
c. Analisis Grafik
Pada grafik hubungan perubahan temperatur dengan waktu, sumbu x
adalah waktu dan sumbu y adalah perubahan temperatur.
Untuk V0
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
16/19
Grafik berbentuk garis lurus yang bergerak dari kiri ke kanan dan
mempunyai gradien 0). Hal ini berarti tidak ada perubahan temperatur
selama 30 detik. Tidak adanya perubahan temperatur disebabkan tidak
adanya beda potensial atau tegangan. Akibatnya tidak ada energi untuk
dikonversi menjadi panas.
Untuk V1Grafik bergerak dari kiri bawah ke kanan atas dengan gradien 0,052. Hal
ini berarti seiring berjalannya waktu mengakibatkan adanya perubahan
temperatur yang lebih besar daripada temperatur awal kawat. Perubahan
temperatur dikarenakan adanya konversi energi listrik menjadi panas.
Untuk V2Grafik bergerak dari kiri bawah ke kanan atas dengan gradient 0,279. Hal
ini berarti seiring berjalannya waktu mengakibatkan adanya perubahan
temperatur yang lebih besar daripada temperatur awal kawat. Perubahan
temperatur dikarenakan adanya konversi energi listrik menjadi panas.
Untuk V3Grafik bergerak dari kiri bawah ke kanan atas dengan gradien 0,127. Hal
ini berarti seiring berjalannya waktu mengakibatkan adanya perubahan
temperatur yang lebih besar daripada temperatur awal kawat. Perubahan
temperatur dikarenakan adanya konversi energi listrik menjadi panas.
Perbedaan dari gradien grafik menandakan:
1. Adanya perbedaan energi yang dikonversi menjadi panas. Semakin besargradien menandakan semakin besar tegangan yang dipakai
2. Semakin besar gradien semakin cepat terjadinya perubahan tekanan.Artinya untuk menaikkan suhu kawat sebesar n
oC, untuk tegangan V2
memerlukan waktu paling sedikit dibandingkan dengan V1 dan V3. Atau
dalam waktu 30 detik kenaikan suhu paling besar pada V2 sebanding
dengan gradiennya.
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
17/19
4. Analisis Kesalahan
Beberapa kesalahan yang dapat ditemukan pada percobaan ini, antara lain:
a. Kesalahan pada alat-alat yang digunakan, yaitu web cam yang tidak dapatbekerja dengan baik.
b. Kesalahan pada jenis kawat yang digunakan. Kemungkinan kawat masihterselubungi oleh plastik atau benda lainnya, atau kawat adalah kawat
dengan logam jenis campuran sehingga kesalahan literatur menjadi besar.
c. Kesalahan pada percobaan sehingga data yang didapat merupakan datayang tidak valid yang tidak sesuai dengan literatur yang didapat.
d. Kesalahan dalam memasukkan data pada perhitungan persamaan grafiksehingga data hasil perhitungan yang didapat tidaklah benar.
VI. KesimpulanDari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:
- Hukum kekekalan energi berlaku pada percobaan ini- Waktu t berbanding lurus terhadap suhu T, selama ada perbedaan potensial
(tegangan)
- Besarnya nilai kalor jenis dan kapasitas kalor dapat dicari dengan menghitungdari hasil data yang didapatkan
- Jenis bahan yang digunakan sebagai kawat konduktor kemungkinan adalah logamcampuran
VII. Referensi- Giancoli, D.C.; Fisika Dasar, Jilid Kelima, Erlangga, Jakarta, 1998- Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall,NJ, 2000.- Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
http://sitrampil.ui.ac.id/race -
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
18/19
LAMPIRAN
- Tabel pada R-LabWaktu (s) I (mA) V
(volt)Temperatur (C)
3 23.84 0 18.9
6 23.84 0 18.9
9 23.84 0 18.9
12 23.84 0 18.9
15 23.84 0 18.9
18 23.84 0 18.9
21 23.84 0 18.9
24 23.84 0 18.9
27 23.84 0 18.9
30 23.84 0 18.9
3 35.48 0.66 18.9
6 35.48 0.66 19
9 35.48 0.66 19.2
12 35.48 0.66 19.3
15 35.48 0.66 19.5
18 35.48 0.66 19.7
21 35.48 0.66 19.8
24 35.48 0.66 20
27 35.48 0.66 20.1
30 35.48 0.66 20.33 51.79 1.58 18.9
6 51.79 1.58 19.4
9 51.79 1.58 20.4
12 51.79 1.58 21.4
15 51.79 1.58 22.4
18 51.79 1.58 23.3
21 51.79 1.58 24.1
24 51.79 1.58 24.8
27 51.79 1.58 25.5
30 51.79 1.58 26.13 42.43 1.06 19.1
6 42.55 1.06 19.3
9 42.55 1.06 19.7
12 42.55 1.06 20.1
15 42.55 1.06 20.6
18 42.55 1.06 21
-
8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono
19/19
21 42.55 1.06 21.4
24 42.55 1.06 21.8
27 42.55 1.06 22.1
30 42.55 1.06 22.3
- Grafik pada R-Lab