kr02-fandylabelhonggono

Upload: fandy-label-honggono

Post on 10-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    1/19

    LAPORAN R-LAB

    Caloriwork

    Nama : Fandy Label Honggono

    NPM : 0906515276

    Fakultas : Teknik

    Departemen : Teknik Kimia

    Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)

    Universitas Indonesia

    Depok

    Kode Praktikum : KR02

    Tanggal Praktikum : 1 April 2010

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    2/19

    CALORIWORK

    I. Tujuan PraktikumMenghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor

    II. Peralatan1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan2. Kawat konduktor (bernassa 2 gram)3. Termometer4. Voltmeter dan Ampermeter5. Adjuatable power supply6. Camcorder7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III. Landasan TeoriHubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan.

    Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan

    dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.

    Energi listrik didefinisikan sebagai usaha yang dihasilkan atau dilakukan listrik. Energi

    listrik dirumuskan dengan suatu persamaan, yaitu:

    =

    Karena

    =

    Dan

    =

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    3/19

    Maka

    =

    = 2

    W = Energi listrik (Joule)

    Q = Muatan listrik (Coulomb)

    V = Beda potensial (Volt)

    I = Arus (Ampere)

    t = Waktu (detik / sekon)

    R = Besar hambatan (Ohm)

    Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa besarnya energi listrik pada suatu sistem

    sebanding dengan kuadrat arus (I2), besarnya hambatan (R), dan waktu (detik/s)

    Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Secara umum

    untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan mengukur

    suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat

    besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.Kalor cenderung berpindah dari benda yang memiliki tingkat kalor yang lebih tinggi ke

    tingkat kalor yang lebih rendah. Energi kalor yang diterima atau dilepaskan suatu benda

    dirumuskan dengan persamaan:

    =

    Dengan Q = Energi kalor (Joule)

    m = massa (kilogram)

    c = kalor jenis (joule/kgC)

    T = Perubahan suhu (C)

    Sesuai dengan hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat dimusnahkan atau

    dihilangkan tetapi hanya dapat diubah bentuknya, pada percobaan ini juga berlaku bahwa

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    4/19

    energi listrik yang diberikan ke kumparan kawat akan berubah menjadi energi kalor,

    sehingga:

    =

    . . = . .

    Pada percobaan ini, sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat

    tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan

    temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem

    instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan

    temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.

    Dari percobaan akan didapatkan nilai kalor jenis dari kawat yang digunakan. Dari nilai

    tersebut, dapat ditentukan logam jenis apakah yang dipakai untuk membuat kawat

    tersebut.

    IV. Prosedur Percobaan1. Mengaktifkan Web cam (klik icon video pada halaman web r-Lab).2.

    Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.

    3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat

    konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur.

    5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggu hingga mendekatitemperatur awal saat diberikan V0.

    6. Mengulang langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.

    V. Hasil dan Evaluasi1. Grafik Perubahan Suhu dan Waktu

    a. Pada saat tegangan V0Waktu

    (s)

    I

    (mA)

    V

    (volt)

    Temperatur

    (C)

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    5/19

    3 23.84 0 18.9

    6 23.84 0 18.9

    9 23.84 0 18.9

    12 23.84 0 18.9

    15 23.84 0 18.9

    18 23.84 0 18.921 23.84 0 18.9

    24 23.84 0 18.9

    27 23.84 0 18.9

    30 23.84 0 18.9

    b. Pada saat tegangan V1Waktu

    (s)

    I

    (mA)

    V

    (volt)

    Temperatur

    (C)

    3 35.48 0.66 18.9

    6 35.48 0.66 19

    9 35.48 0.66 19.2

    12 35.48 0.66 19.3

    15 35.48 0.66 19.5

    18 35.48 0.66 19.7

    21 35.48 0.66 19.8

    24 35.48 0.66 20

    27 35.48 0.66 20.1

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    20

    0 10 20 30 40

    Suhu(C)

    Waktu (s)

    Grafik Perubahan Suhu vs Waktu

    Suhu

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    6/19

    30 35.48 0.66 20.3

    c. Pada saat tegangan V3Waktu

    (s)

    I

    (mA)

    V

    (volt)

    Temperatur

    (C)

    3 51.79 1.58 18.96 51.79 1.58 19.4

    9 51.79 1.58 20.4

    12 51.79 1.58 21.4

    15 51.79 1.58 22.4

    18 51.79 1.58 23.3

    21 51.79 1.58 24.1

    24 51.79 1.58 24.8

    27 51.79 1.58 25.5

    30 51.79 1.58 26.1

    y = 0.052x + 18.71

    18.6

    18.8

    19

    19.2

    19.4

    19.6

    19.8

    20

    20.2

    20.4

    0 5 10 15 20 25 30 35

    Waktu

    Waktu

    Grafik Perubahan Suhu vs Waktu

    Suhu

    Linear (Suhu)

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    7/19

    d. Pada saat tegangan V4Waktu

    (s)

    I

    (mA)

    V

    (volt)

    Temperatur

    (C)

    3 42.43 1.06 19.1

    6 42.55 1.06 19.3

    9 42.55 1.06 19.7

    12 42.55 1.06 20.1

    15 42.55 1.06 20.618 42.55 1.06 21

    21 42.55 1.06 21.4

    24 42.55 1.06 21.8

    27 42.55 1.06 22.1

    30 42.55 1.06 22.3

    y = 0.279x + 18.01

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    0 10 20 30 40

    Suhu

    Waktu

    Grafik Perubahan Suhu vs Waktu

    Suhu

    Linear (Suhu)

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    8/19

    2. Menghitung nilai kapasitas kalor (C)Nilai kapasitas kalor dapat dicari dari persamaan:

    . . = . .

    =. .

    =. .

    Maka bisa didapatkan nilai kapasitas kalor kawat pada setiap percobaan.

    a. Pada saat tegangan V0

    Waktu I (mA)

    V

    (volt)

    Temp

    (oC) T C(J/

    oC)

    3 23.84 0 18.9 0 0

    6 23.84 0 18.9 0 0

    9 23.84 0 18.9 0 0

    12 23.84 0 18.9 0 0

    y = 0.127x + 18.63

    18.5

    19

    19.5

    20

    20.5

    2121.5

    22

    22.5

    23

    0 10 20 30 40

    Suhu

    Waktu

    Grafik Perubahan Suhu vs Waktu

    Suhu

    Linear (Suhu)

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    9/19

    15 23.84 0 18.9 0 0

    18 23.84 0 18.9 0 0

    21 23.84 0 18.9 0 0

    24 23.84 0 18.9 0 0

    27 23.84 0 18.9 0 0

    30 23.84 0 18.9 0 0

    0

    =1 + 2 ++ 10

    10

    =0 J/C

    b. Pada saat tegangan V1

    Waktu I (mA)

    V

    (volt)

    Temp

    (oC) T C(J/

    oC)

    3 35.48 0.66 18.9 0.4 0.175626

    6 35.48 0.66 19 0.5 0.281002

    9 35.48 0.66 19.2 0.7 0.301073

    12 35.48 0.66 19.3 0.8 0.351252

    15 35.48 0.66 19.5 1 0.351252

    18 35.48 0.66 19.7 1.2 0.351252

    21 35.48 0.66 19.8 1.3 0.378271

    24 35.48 0.66 20 1.5 0.374669

    27 35.48 0.66 20.1 1.6 0.395159

    30 35.48 0.66 20.3 1.8 0.39028

    0.328839

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    10/19

    c. Pada saat tegangan V2

    Waktu I (mA)V(volt)

    Temp(

    oC) T C(J/

    oC)

    3 51.79 1.58 18.9 0.4 0.613712

    6 51.79 1.58 19.4 0.9 0.545521

    9 51.79 1.58 20.4 1.9 0.387607

    12 51.79 1.58 21.4 2.9 0.338599

    15 51.79 1.58 22.4 3.9 0.314724

    18 51.79 1.58 23.3 4.8 0.306856

    21 51.79 1.58 24.1 5.6 0.306856

    24 51.79 1.58 24.8 6.3 0.311726

    27 51.79 1.58 25.5 7 0.315623

    30 51.79 1.58 26.1 7.6 0.323006

    0.382358

    d. Pada saat tegangan V3

    Waktu I (mA)

    V

    (volt)

    Temp

    (oC) T C(J/

    oC)

    3 42.43 1.06 19.1 0.6 0.224879

    6 42.55 1.06 19.3 0.8 0.338273

    9 42.55 1.06 19.7 1.2 0.338273

    12 42.55 1.06 20.1 1.6 0.338273

    15 42.55 1.06 20.6 2.1 0.322164

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    11/19

    18 42.55 1.06 21 2.5 0.324742

    21 42.55 1.06 21.4 2.9 0.326608

    24 42.55 1.06 21.8 3.3 0.328022

    27 42.55 1.06 22.1 3.6 0.338273

    30 42.55 1.06 22.3 3.8 0.356076

    0.319945

    Maka nilai kapasitas kalor dari kawat tersebut dapat dicari dengan merata-rata

    ketiga nilai kapasitas kalor rata-rata pada setiap percobaan, kecuali percobaan

    dengan arus 0 Volt

    =0.328839+ 0.382358+ 0.319945

    3

    = 0.343714 Joule/C

    3. Menentukan jenis kawat konduktorSetiap jenis logam memiliki kalor jenis yang berbeda-beda. Tabel berikut

    menunjukkan jenis logam dengan kalor jenisnya:

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    12/19

    Dari hasil perhitungan, didapatkan bahwa C=0.343714 Joule/C. Sedangkan,

    =

    Massa kawat yang digunakan diketahui adalah 2 gram, atau 0.002 kg. Maka

    =0.343714

    0.002=171.857 Joule/KgC

    Nilai ini tidak ada di tabel. Bisa diperkirakan bahwa kawat yang digunakan adalah

    kawat dari logam yang tidak ada di tabel, atau kemungkinan adalah logam campuran

    sehingga nilai kalor jenisnya tergantung pada jenis logam yang digunakan sebagai

    campuran dan jumlah persentase masing-masing logam.

    4. Analisisa. Analisis Percobaan

    Percobaan dilakukan dengan memberikan arus listrik pada kawat yang

    mengakibatkan adanya perubahan suhu kawat. Percobaan dilakukan dengan

    variasi 4 tegangan listrik, yaitu V0, V1, V2, dan V3. Hal ini bertujuan

    mendapatkan variasi data untuk mendapat nilai dari kapasitas panas dari

    kawat.

    Untuk V0Untuk V0, temperatur dari kawat selama selang 3 detik sampai 30 detik

    hampir konstan. Hal ini disebabkan pada V0 tidak ada beda potensial dari

    tegangan listrik yang mengakibatkan tidak adanya energi pada kawat yang

    diubah menjadi panas. Dengan kata lain suhu kawat tetap pada suhu

    tertentu.

    Untuk V1Pada tegangan V1 yaitu berkisar antara 0,66 V, selama selang 3 detik

    temperatur kawat naik perlahan. Kenaikan suhu dari kawat ini disebabkan

    oleh adanya beda potensial sehingga menghasilkan energi listrik pada

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    13/19

    kawat. Energi listrik pada kawat terpakai untuk menaikan suhu kawat

    sampai suhu tertentu.

    Seiring berjalannya waktu maka suhu kawat akan semakin besar. Hal ini

    disebabkan daya listrik yang konstan mengakibatkan penambahan pada

    energi listrik secara linier seiring dengan waktu.

    Untuk V2Untuk V2, fenomena yang terjadi mirip dengan pada tegangan V1. Yang

    terjadi adalah suhu kawat naik saat kawat dihubungkan dengan power

    supply. Sama seperti pada V1 hal ini disebabkan karena adanya perbedaan

    potensial listrik yang mengakibatkan adanya energi listrik pada kawat.

    Energi listrik pada kawat digunakan untuk menaikkan suhu kawat.

    Perbedaannya adalah kenaikan suhu yang lebih cepat dibandingkan

    dengan V1. Hal ini disebabkan karena arus dan tegangan yang diberikan

    lebih besar dari pada tegangan V1. Adanya tegangan dan arus yang lebih

    besar mengakibatkan adanya energi listrik yang dihasilkan juga lebih

    besar.

    Seiring berjalannya waktu, suhu yang dicatat juga semakin besar. Hal ini

    disebabkan daya listrik yang konstan memberikan energi yang lebih besar

    seiring berjalannya waktu. Untuk V3

    Untuk V3, fenomena yang terjadi juga mirip dengan pada tegangan V1

    dan V2. Suhu kawat naik setelah dihubungkan dengan power supply.

    Sama seperti pada V1 dan V2, hal ini disebabkan karena adanya

    perbedaan potensial listrik yang mengakibatkan adanya energi listrik pada

    kawat. Energi listrik pada kawat digunakan untuk menaikan suhu kawat.

    Perbedaannya adalah kenaikan suhu yang lebih cepat dibandingkan

    dengan V1 dan V2. Hal ini disebabkan karena arus dan tegangan yang

    diberikan lebih besar dari pada tegangan V2. Adanya tegangan dan arus

    yang lebih besar mengakibatkan adanya energi listrik yang dihasilkan juga

    lebih besar.

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    14/19

    Seiring berjalannya waktu, suhu yang dicatat juga semakin besar. Hal ini

    disebabkan daya listrik yang konstan memberikan energi yang lebih besar

    seiring berjalannya waktu.

    Pada saat percobaan perlu diperhatikan suhu awal. Setiap akan mengganti

    tegangan atau beda potensial listrik perlu menunggu suhu dari kawat turun

    sampai mendekati suhu awal kawat (saat tegangan V0). Hal ini dilakukan agar

    memberikan suatu acuan yang lebih tepat dalam menghitung perbedaan

    temperatur. Perbedaan temperatur menandakan adanya energi listrik yang

    dikonversi menjadi panas. Selain itu agar mendapatkan nilai kapasitas panas

    dari kawat dalam perhitungan.

    Saat tidak dihubungkan dengan power supply suhu / temperatur dari kawat

    turun sampai kembali menjadi suhu setimbang. Hal ini disebabkan karena

    tidak ada energi yang diubah kembali menjadi panas. Akibatnya adanya

    perbedaan suhu dengan lingkungan. Karena suhu lingkungan yang lebih

    rendah mengakibatkan suhu kawat yang turun mengimbangi suhu lingkungan

    sampai mendapat suhu yang setimbang.

    b. Analisis Hasil

    Pada percobaan dengan tegangan V2 terdapat nilai tegangan dan arus

    listrik dengan beberapa data yang berbeda. Hal ini dikarenakan adanya arus

    listrik yang tidak stabil pada sistem mengakibatkan perubahan beda potensial

    listrik.

    Untuk percobaan V1 dan V2 didapatkan nilai tegangan dan arus yang

    konstan. Hal ini berarti tidak ada perubahan masukan energi perdetiknya dan

    daya pada power supply konstan.

    Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil nilai dari kapasitas panas

    kawat sebesar 0,343714 Joule/C

    Perhitungan yang dipakai adalah:

    Untuk menghitung energi listrik pada kawat digunakan rumus:

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    15/19

    = . . Keterangan: W = energi (Joule), V = tegangan atau beda potensial (Volt),

    I = arus listrik (A), dan t = waktu (s).

    Persamaan ini digunakan karena terdapat nilai dari beda potensial yang

    konstan dan arus yang konstan sehingga energi listrik dapat diketahui.

    Untuk menghitung jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhukawat digunakan rumus:

    = . . 1

    Keterangan: Q = energi yang diperlukan (Joule), m = massa benda (kg), c

    = kapasitas panas (J/kgoC), dan T = temperatur (oC); T1 suhu kawat akhir,

    To suhu kawat awal.

    Dengan memberikan asumsi tidak ada energi yang hilang maka energi

    listrik mengakibatkan perubahan suhu pada kawat. Dengan demikian semua

    energi listrik pada kawat dikonversi menjadi panas.

    Dari hasil percobaan yang didapat bahwa kawat merupakan kawat perak.

    Hal ini ditentukan dengan mencari pendekatan dari nilai kalor jenis kawat

    yang didapatkan. Dari percobaan didapatkan nilai kalor jenis kawat yaitu

    sebesar 171.857 Joule/KgC, yang dalam tabel berada diantara kalor jenis

    emas dan perak. Untuk pendekatan lebih dekat pada emas, maka bisa dicari

    kesalahan literaturnya, yaitu sebesar 33,222%. Kesalahan ini cukup besar.

    Kemungkinan ini terjadi karena ada benda asing yang menempel pada kawat

    (jika kawat tersebut adalah benar kawat emas), atau kawat tersebut terbuat

    dari campuran logam-logam yang berbeda.

    c. Analisis Grafik

    Pada grafik hubungan perubahan temperatur dengan waktu, sumbu x

    adalah waktu dan sumbu y adalah perubahan temperatur.

    Untuk V0

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    16/19

    Grafik berbentuk garis lurus yang bergerak dari kiri ke kanan dan

    mempunyai gradien 0). Hal ini berarti tidak ada perubahan temperatur

    selama 30 detik. Tidak adanya perubahan temperatur disebabkan tidak

    adanya beda potensial atau tegangan. Akibatnya tidak ada energi untuk

    dikonversi menjadi panas.

    Untuk V1Grafik bergerak dari kiri bawah ke kanan atas dengan gradien 0,052. Hal

    ini berarti seiring berjalannya waktu mengakibatkan adanya perubahan

    temperatur yang lebih besar daripada temperatur awal kawat. Perubahan

    temperatur dikarenakan adanya konversi energi listrik menjadi panas.

    Untuk V2Grafik bergerak dari kiri bawah ke kanan atas dengan gradient 0,279. Hal

    ini berarti seiring berjalannya waktu mengakibatkan adanya perubahan

    temperatur yang lebih besar daripada temperatur awal kawat. Perubahan

    temperatur dikarenakan adanya konversi energi listrik menjadi panas.

    Untuk V3Grafik bergerak dari kiri bawah ke kanan atas dengan gradien 0,127. Hal

    ini berarti seiring berjalannya waktu mengakibatkan adanya perubahan

    temperatur yang lebih besar daripada temperatur awal kawat. Perubahan

    temperatur dikarenakan adanya konversi energi listrik menjadi panas.

    Perbedaan dari gradien grafik menandakan:

    1. Adanya perbedaan energi yang dikonversi menjadi panas. Semakin besargradien menandakan semakin besar tegangan yang dipakai

    2. Semakin besar gradien semakin cepat terjadinya perubahan tekanan.Artinya untuk menaikkan suhu kawat sebesar n

    oC, untuk tegangan V2

    memerlukan waktu paling sedikit dibandingkan dengan V1 dan V3. Atau

    dalam waktu 30 detik kenaikan suhu paling besar pada V2 sebanding

    dengan gradiennya.

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    17/19

    4. Analisis Kesalahan

    Beberapa kesalahan yang dapat ditemukan pada percobaan ini, antara lain:

    a. Kesalahan pada alat-alat yang digunakan, yaitu web cam yang tidak dapatbekerja dengan baik.

    b. Kesalahan pada jenis kawat yang digunakan. Kemungkinan kawat masihterselubungi oleh plastik atau benda lainnya, atau kawat adalah kawat

    dengan logam jenis campuran sehingga kesalahan literatur menjadi besar.

    c. Kesalahan pada percobaan sehingga data yang didapat merupakan datayang tidak valid yang tidak sesuai dengan literatur yang didapat.

    d. Kesalahan dalam memasukkan data pada perhitungan persamaan grafiksehingga data hasil perhitungan yang didapat tidaklah benar.

    VI. KesimpulanDari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa:

    - Hukum kekekalan energi berlaku pada percobaan ini- Waktu t berbanding lurus terhadap suhu T, selama ada perbedaan potensial

    (tegangan)

    - Besarnya nilai kalor jenis dan kapasitas kalor dapat dicari dengan menghitungdari hasil data yang didapatkan

    - Jenis bahan yang digunakan sebagai kawat konduktor kemungkinan adalah logamcampuran

    VII. Referensi- Giancoli, D.C.; Fisika Dasar, Jilid Kelima, Erlangga, Jakarta, 1998- Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall,NJ, 2000.- Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended

    Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

    http://sitrampil.ui.ac.id/race
  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    18/19

    LAMPIRAN

    - Tabel pada R-LabWaktu (s) I (mA) V

    (volt)Temperatur (C)

    3 23.84 0 18.9

    6 23.84 0 18.9

    9 23.84 0 18.9

    12 23.84 0 18.9

    15 23.84 0 18.9

    18 23.84 0 18.9

    21 23.84 0 18.9

    24 23.84 0 18.9

    27 23.84 0 18.9

    30 23.84 0 18.9

    3 35.48 0.66 18.9

    6 35.48 0.66 19

    9 35.48 0.66 19.2

    12 35.48 0.66 19.3

    15 35.48 0.66 19.5

    18 35.48 0.66 19.7

    21 35.48 0.66 19.8

    24 35.48 0.66 20

    27 35.48 0.66 20.1

    30 35.48 0.66 20.33 51.79 1.58 18.9

    6 51.79 1.58 19.4

    9 51.79 1.58 20.4

    12 51.79 1.58 21.4

    15 51.79 1.58 22.4

    18 51.79 1.58 23.3

    21 51.79 1.58 24.1

    24 51.79 1.58 24.8

    27 51.79 1.58 25.5

    30 51.79 1.58 26.13 42.43 1.06 19.1

    6 42.55 1.06 19.3

    9 42.55 1.06 19.7

    12 42.55 1.06 20.1

    15 42.55 1.06 20.6

    18 42.55 1.06 21

  • 8/8/2019 KR02-FandyLabelHonggono

    19/19

    21 42.55 1.06 21.4

    24 42.55 1.06 21.8

    27 42.55 1.06 22.1

    30 42.55 1.06 22.3

    - Grafik pada R-Lab