kr01-felixcahyokuncorojakti

Upload: felix-cahyo-kuncoro-jakti

Post on 06-Apr-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    1/22

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

    NAMA : FELIX CAHYO KUNCORO JAKTI

    NPM : 0906511763

    GRUP : A-5

    FAKULTAS/DEPARTEMEN : TEKNIK/TEKNIK SIPIL

    NO PERCOBAAN : KR 01

    NAMA PERCOBAAN : DISIPASI KALOR HOT WIRE

    TANGGAL PERCOBAAN : 11 MARET 2010

    KAWAN KERJA : -

    ASISTEN : ALI

    UNIT PELAKSANA PENDIDIKANILMU PENGETAHUAN DASAR

    UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK

    2010

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    2/22

    1 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    DISIPASI KALOR HOTWIRE

    I. TUJUAN PERCOBAANMenggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    II. PERALATAN1. Kawat pijar (hotwire)2. Fan3. Voltmeter dan Amperemeter4.Adjustable power supply5. Camcorder6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    3/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 2

    III. LANDASAN TEORI

    a) Disipasi EnergiEnergi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satu tempat

    ke tempat lain disebut kalor. (Syukri S, 1999).

    Hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain energi disebut termodinamika.

    Termodinamika dapat didefinisikan sebagai cabang kimia yang menangani

    hubungan kalor, kerja, dan bentuk lain energi dengan kesetimbangan dalam reaksi

    kimia dan dalam perubahan keadaan (Keenan, 1980).

    Hukum pertama termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu

    proses termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah

    kalor yang dipindahkan ke sistem (Petrucci, 1987).

    Hukum kedua termodinamika, yaitu membahas tentang reaksi spontan dan tidak

    spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa pengaruh luar.

    Sedangkan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa bantuan luar.

    Energi disipasi dapat berarti energi yang hilang dari suatu sistem. Hilang dalam arti

    berubah menjadi energi lain yang tidak menjadi tujuan suatu sistem (dalam

    percobaan, energi listrik berubah menjadi energi kalor). Timbulnya energi disipasi

    secara alamiah tidak dapat dihindari. Contohnya:

    1) Energi panas yang timbul akibat gesekan. Dalam hal ini, timbulnya gesekandianggap merugikan.

    2) Energi listrik yang terbuang akibat adanya hambatan pada kawat penghantar.3) Energi panas pada transformator (trafo). Trafo dikehendaki untuk mengubah

    tegangan. Namun, pada kenyataan, timbul panas pada trafo. Panas inilah yang

    dianggap sebagai energi disipasi.

    Dalam fisika, disipasi mewujudkan konsep sistem dinamis di mana modus mekanis

    yang penting, seperti gelombang atau osilasi, kehilangan energi selama waktu,

    biasanya karena tindakan gesekan atau turbulensi. Energi yang hilang diubah

    http://blogkita.info/tag/termodinamikahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Physics&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjgGty2gtVmv-PtXOqe9Q7MktENXghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dynamical_system&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhElyEfz_Ji4fB3m-7SNEvQIEkjEQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Wave&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjjsoma2Bhe7i_JJVPTIsUtYThxxQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Oscillation&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh9ghZSWgMye5K8v4LJfNlW51Sv4whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Energy&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhFM5-FJaSH9G0Duvx_Yw-PdlcRtAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Time&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgUvsUtaeyCLS59PWei6ApMu1NGJwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Friction&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhggnWx8Hgwqv93vWTMXyDUxp340oAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Turbulence&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhnZ1M5Qi98kQ9tcnQWxfuJx768Dwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Turbulence&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhnZ1M5Qi98kQ9tcnQWxfuJx768Dwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Friction&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhggnWx8Hgwqv93vWTMXyDUxp340oAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Time&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgUvsUtaeyCLS59PWei6ApMu1NGJwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Energy&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhFM5-FJaSH9G0Duvx_Yw-PdlcRtAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Oscillation&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh9ghZSWgMye5K8v4LJfNlW51Sv4whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Wave&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjjsoma2Bhe7i_JJVPTIsUtYThxxQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dynamical_system&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhElyEfz_Ji4fB3m-7SNEvQIEkjEQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Physics&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjgGty2gtVmv-PtXOqe9Q7MktENXghttp://blogkita.info/tag/termodinamika
  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    4/22

    3 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    menjadi panas, menaikkan temperatur dari sistem. Sistem seperti ini disebut sistem

    disipasi.

    b) Hotwire sebagai Sensor Kecepatan Aliran UdaraPerkembangan teknologi yang cepat dalam peralatan penyensoran telah

    memungkinkan berbagai pengukuran aliran fluida dilakukan dengan berbagai

    sensor yang memberikan hasil-hasil pengukuran yang akurat. Untuk pengukuran

    berbagai aliran turbulen, salah satu jenis sensor yang banyak digunakan adalah

    hotwire anemometer.

    Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan

    sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah aksial

    saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus (delicate)

    yang disatukan pada dua kawat baja dengan arus listrik dan bekerja berdasarkan

    prinsip perpindahan panas konveksi. Masing masing ujung probe dihubungkan ke

    sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan

    didisipasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi

    sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan

    lamanya waktu arus listrik mengalir.

    = . . . . . . . . . ( )

    Bilaprobe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga

    merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir

    maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir

    juga berubah.

    Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio

    yang dirumuskan sebagai :

    Overheat ratio = (2)

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Thermodynamics&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjkerWST3J_DLy9UqMQDK1GS77bywhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Temperature&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhrmawIUMiiIUeC3vN_mr3y2TpYeghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dissipative_system&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhixzB06lANNzrnxv2bOLapSP5h2pghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dissipative_system&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhixzB06lANNzrnxv2bOLapSP5h2pghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dissipative_system&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhixzB06lANNzrnxv2bOLapSP5h2pghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Dissipative_system&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhixzB06lANNzrnxv2bOLapSP5h2pghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Temperature&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhrmawIUMiiIUeC3vN_mr3y2TpYeghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Thermodynamics&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjkerWST3J_DLy9UqMQDK1GS77byw
  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    5/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 4

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient(ruangan).

    Sistem hot-wire anemometer yang digunakan meliputi sebuah single normal

    hotwire probe, DISA 55M01 main unit, 55M11 CTA booster adapter, dan 55M05

    power pack. Probe yang digunakan dioperasikan dalam suatu mode temperatur

    konstan untuk menyediakan respon frekuensi yang lebih tinggi. Dalam mode

    temperatur konstan, resistansi kawat, Rw dipertahankan konstan untuk

    memfasilitasi respon instantaneous dari inersia termal sensor terhadap berbagai

    perubahan dalam kondisi aliran.

    Single normal probe

    Hotwire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan

    hubungan antara tegangan kawat (wire voltage, E) dengan kecepatan referensi

    (reference velocity, U). Setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi

    kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan

    tersebut.

    Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    6/22

    5 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    Beberapa persamaan yang dapat digunakan antara lain:

    1) Persamaan Simple Power-lawPersamaan ini diperkenalkan oleh L.V. King dan dirumuskan sebagai berikut:

    =+ (3)dimana A dan B merupakan konstanta-konstanta kalibrasi, E merupakantegangan kawat, n merupakan konstanta pangkat, dan U merupakan komponen

    kecepatan aksial.

    2) PersamaanExtended Power-lawPersamaan ini diperkenalkan oleh R.G. Siddal dan T.W. Davies yang

    diformulasikan sebagai berikut:

    =+ + (4)dimana A, B, dan C adalah konstanta-konstanta kalibrasi dan n = 0.5.

    Pada percobaan yang akan dilakukan, yaitu mengukur tegangan kawat pada

    temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan

    kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan

    divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari

    daya maksimal 230 m/s.

    c) KonveksiKonveksi adalah proses di mana kalor ditransfer dengan pergerakan molekul dari

    satu tempat ke tempat yang lain. Sementara konduksi hanya melibatkan molekul

    (dan/atau elektron) yang hanya bergerak dalam jarak yang kecil dan bertumbukan,

    konveksi melibatkan pergerakan molekul dalam jarak yang besar.

    Tungku dengan udara yang dipaksa, di mana udara dipanaskan, dan kemudian

    ditiup oleh kipas angin ke dalam ruangan, merupakan satu contoh konveksi yang

    dipaksakan. Konveksi alami juga terjadi, dan satu contoh yang banyak dikenal

    adalah bahwa udara panas akan naik. Misalnya, udara di atas radiator (atau

    pemanas jenis lainnya) memuai pada saat dipanaskan, dan kerapatannya akan

    berkurang; karena kerapatan menurun, udara tersebut naik, sama seperti sebatang

    kayu yang diceburkan ke dalam air akan terapung ke atas karena massa jenisnya

    lebih kecil dari massa jenis air. Air samudra yang hangat atau dingin, seperti Gulf

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    7/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 6

    Stream yang sejuk, menunjukkan konveksi alami dalam skala besar. Angin

    merupakan contoh konveksi yang lain, dan cuaca pada umumnya merupakan hasil

    dari arus udara yang konvektif.

    IV. PROSEDUR PERCOBAAN

    1. Mengaktifkan Web cam dengan mengklikicon video pada halaman web r-Lab.2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan

    drop down pada iconatur kecepatan aliran.

    3. Menghidupkan motor penggerak kipas dengan mengklik radio button pada iconmenghidupkan power supply kipas.

    4. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hotwire dengan cara mengklikiconukur.

    5. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s.

    V. DATA PENGAMATAN

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 0 2,112 56,52 0 2,112 54,8

    3 0 2,112 53,9

    4 0 2,112 54,3

    5 0 2,112 56,2

    6 0 2,112 53,9

    7 0 2,112 53,9

    8 0 2,112 55,6

    9 0 2,112 54,9

    10 0 2,112 53,9

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 70 2,056 58,7

    2 70 2,058 54,7

    3 70 2,059 54,3

    4 70 2,057 58,0

    5 70 2,057 54,6

    6 70 2,058 54,4

    7 70 2,056 58,0

    8 70 2,057 54,5

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    8/22

    7 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    9 70 2,058 54,6

    10 70 2,056 58,0

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 110 2,041 59,52 110 2,041 54,3

    3 110 2,040 58,1

    4 110 2,042 54,7

    5 110 2,039 56,3

    6 110 2,039 56,1

    7 110 2,040 55,0

    8 110 2,040 57,5

    9 110 2,039 54,4

    10 110 2,040 58,5

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 150 2,033 55,4

    2 150 2,033 56,9

    3 150 2,032 55,0

    4 150 2,032 57,8

    5 150 2,032 54,6

    6 150 2,032 58,6

    7 150 2,032 54,4

    8 150 2,032 59,19 150 2,033 54,4

    10 150 2,032 59,2

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 190 2,028 54,5

    2 190 2,028 59,4

    3 190 2,027 54,5

    4 190 2,028 59,4

    5 190 2,027 54,56 190 2,027 59,4

    7 190 2,027 54,5

    8 190 2,027 59,2

    9 190 2,027 54,5

    10 190 2,027 59,0

    Waktu Kec Angin V-HW I-HW

    1 230 2,024 56,8

    2 230 2,025 55,93 230 2,025 56,8

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    9/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 8

    4 230 2,025 55,7

    5 230 2,025 57,0

    6 230 2,025 55,5

    7 230 2,024 57,3

    8 230 2,024 55,4

    9 230 2,025 57,4

    10 230 2,025 55,3

    VI. PENGOLAHAN DATA

    Berdasarkan data pengamatan di atas, maka bisa didapat grafik Tegangan Hotwire

    terhadap Waktu seperti ditampilkan di bawah ini,

    Sementara, dari data pengamatan tersebut, kita dapatkan

    Waktu Kec Angin (m/s) (v) V-HW (V)

    1 0 2,112

    2 0 2,112

    3 0 2,112

    4 0 2,112

    5 0 2,112

    6 0 2,1127 0 2,112

    2,010

    2,020

    2,030

    2,040

    2,050

    2,060

    2,070

    2,080

    2,090

    2,100

    2,110

    2,120

    0 2 4 6 8 10 12

    Tegangan

    Hotwire(V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan Hotwire terhadap Waktu

    0 m/s

    70m/s

    110m/s

    150 m/s

    190 m/s

    230 m/s

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    10/22

    9 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    8 0 2,112

    9 0 2,112

    10 0 2,112

    1 = 0 1 = 2,112

    Waktu Kec Angin (m/s) (v) V-HW (V)

    1 70 2,056

    2 70 2,058

    3 70 2,059

    4 70 2,0575 70 2,057

    6 70 2,058

    7 70 2,056

    8 70 2,057

    9 70 2,058

    10 70 2,056

    2 = 70 2 = 2,057

    y = 2,112

    R = 0

    0,000

    0,500

    1,000

    1,500

    2,000

    2,500

    0 2 4 6 8 10 12

    Tegangan

    (V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan terhadapWaktu (Kecepatan Angin 0 m/s)

    0 m/s

    Linear (0 m/s)

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    11/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 10

    Waktu Kec Angin (m/s) (v) V-HW (V)1 110 2,041

    2 110 2,041

    3 110 2,040

    4 110 2,042

    5 110 2,039

    6 110 2,039

    7 110 2,040

    8 110 2,040

    9 110 2,039

    10 110 2,040

    3 = 110 3 = 2,040

    Waktu Kec Angin (m/s) (v) V-HW (V)

    1 150 2,0332 150 2,033

    y = -7E-05x + 2,0576R = 0,0455

    2,055

    2,056

    2,057

    2,058

    2,059

    2,060

    0 5 10 15

    Tegangan(

    V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan terhadapWaktu (Kecepatan Angin 70 m/s)

    Tegangan

    Linear (Tegangan)

    y = -0,0002x + 2,0411

    R = 0,2863

    2,038

    2,039

    2,040

    2,041

    2,042

    2,043

    0 5 10 15

    Tegang

    an

    (V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan terhadapWaktu (Kecepatan Angin 110 m/s)

    110 m/s

    Linear (110 m/s)

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    12/22

    11 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    3 150 2,032

    4 150 2,032

    5 150 2,032

    6 150 2,032

    7 150 2,032

    8 150 2,032

    9 150 2,033

    10 150 2,032

    4 = 150 4 = 2,032

    Waktu Kec Angin (m/s) (v) V-HW (V)

    1 190 2,028

    2 190 2,028

    3 190 2,027

    4 190 2,028

    5 190 2,027

    6 190 2,027

    7 190 2,027

    8 190 2,027

    9 190 2,027

    10 190 2,027

    5 = 190 5 = 2,027

    y = -0,00005x + 2,0326

    R = 0,11692,032

    2,032

    2,033

    2,033

    2,034

    0 5 10 15

    Tegangan

    (V)

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan terhadapWaktu (Kecepatan Angin 150 m/s)

    150 m/s

    Linear (150 m/s)

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    13/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 12

    Waktu Kec Angin (m/s) (v) V-HW (V)1 230 2,024

    2 230 2,025

    3 230 2,025

    4 230 2,025

    5 230 2,025

    6 230 2,025

    7 230 2,024

    8 230 2,024

    9 230 2,025

    10 230 2,025

    6 = 230 6 = 2,025

    Dalam penggambaran grafik, akan dicari persamaan garis lurus terbaik yang

    merepresentasikan data pengamatan di atas.

    y = -0,0001x + 2,0279

    R = 0,52092,027

    2,027

    2,027

    2,027

    2,027

    2,028

    2,028

    2,028

    2,028

    0 2 4 6 8 10 12

    Grafik Tegangan terhadapWaktu (Kecepatan Angin 190 m/s)

    190 m/s

    Linear (190 m/s)

    y = 6E-06x + 2,0247

    R = 0,0014

    2,024

    2,024

    2,024

    2,024

    2,025

    2,025

    2,025

    2,025

    0 2 4 6 8 10 12

    Grafik Tegangan terhadapWaktu (Kecepatan Angin 230 m/s)

    230 m/s

    Linear (230 m/s)

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    14/22

    13 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    Garis lurus yang akan dicari adalah = +

    Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (Least Square),

    Pengukuran

    ke-

    Kec.Angin

    (m/s) (xi)

    V-HW (V) (yi) 1 0 2,112 0 0 0

    2 70 2,057 4900 4,231 143,99

    3 110 2,040 12100 4,162 224,40

    4 150 2,032 22500 4,129 304,80

    5 190 2,027 36100 4,109 385,13

    6 230 2,025 52900 4,101 465,75

    =

    =750 =12,293 2

    = 128500

    2

    = 20,732 = 1524,07

    = ()()2 2

    =61524,07 75012,293

    6128500 7502

    = 9144,42 9219,75771000 562500

    =75,33208500

    = 0,0003613= 0,0004

    =2() ()()

    2 2

    =12850012,293 7501524,07

    6128500 7502

    =1579650,5 1143052,5

    771000 562500

    =436598

    208500

    = 2,094

    Persamaan garis yang dimaksud adalah = ,+ ,.

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    15/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 14

    VII. ANALISIS DATA

    Pada praktikum kali ini, kita melakukan percobaan disipasi kalor hotwire. Praktikum ini

    bertujuan untuk menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    Praktikum ini tidak dilaksanakan secara manual, melainkan streaming melalui internet,

    yaitu situs r-Lab. Langkah yang dilakukan adalah menghembuskan angin dengan

    kecepatan yang berbeda-beda pada single normal probe hotwire. Sumber angin adalah

    fan/kipas angin. Sedangkan, hotwire yang digunakan adalah sebuah kawat logam

    pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja dengan arus listrik, yang

    masing-masing ujungnya dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Besarnya energi

    listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe

    tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir.

    =

    Percobaan dilakukan dengan menghembuskan angin dengan kecepatan berbeda-beda,

    yaitu 0 m/s (tidak dihembuskan udara), 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230

    m/s. Ketika angin dihembuskan pada hotwire, akan mengubah nilai resistansi kawat,

    sehingga akan merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Hal ini, juga akan

    berpengaruh terhadap tegangan listrik yang mengalir pada kawat. Dengan kecepatanangin yang sama, pengukuran dilakukan setiap sekon sebanyak 10 kali. Hal ini

    y = -0,0004x + 2,094

    R = 0,83032,000

    2,020

    2,040

    2,060

    2,080

    2,100

    2,120

    0 50 100 150 200 250

    Tegangan

    (V)

    Kecepatan Angin (m/s)

    Grafik Tegangan Hotwire terhadapKecepatan Angin

    Tegangan

    Linear (Tegangan)

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    16/22

    15 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    dilakukan untuk mendapatkan variasi data dan untuk mendapatkan data yang akurat

    hingga hasil pengukuran akan memiliki pendekatan yang baik terhadap nilai yang

    sesungguhnya.

    Dengan kecepatan angin yang sama, walaupun diukur setiap sekon sebanyak 10 kali,

    tidak tercatat perubahan tegangan hotwire yang signifikan. Tercatat beberapa fluktuasi,

    namun tidak terlalu jauh dari nilai tegangan rata-rata. Dapat dinyatakan, bahwa waktu

    tidak berpengaruh terhadap tegangan hotwire bila kecepatan angin yang dihembuskan

    sama.

    Namun, bila melihat data pengamatan serta membuat hubungan antara tegangan dan

    kecepatan angin, maka didapat bahwa perubahan kecepatan angin akan berpengaruh

    signifikan terhadap tegangan hotwire.

    Pengukuran ke- Kec.Angin Rata-Rata (m/s) V-HW Rata-Rata (V)

    1 0 2,112

    2 70 2,057

    3 110 2,040

    4 150 2,032

    5 190 2,027

    6 230 2,025

    Ketika fan belum dinyalakan (angin belum dihembuskan), tegangan hotwire berkisar

    2,112 volt. Penambahan kecepatan angin berbanding terbalik dengan tegangan hotwire.

    Adanya hembusan angin pada kawat pijar akan menyebabkan terjadinya perubahan

    resistansi pada kawat di mana perubahan tersebut berbanding lurus dengan kecepatan

    udara yang mengalir maka tegangan yang terjadi pada sistem semakin kecil dan arus

    semakin besar.

    = .

    Semakin besar kecepatan angin, maka semakin kecil tegangan hotwire, yang

    sebenarnya tidak terlalu signifikan apabila tidak diukur dengan peralatan digital atau

    bila diukur manual, karena nilai tegangan kawat berkisar 2 volt dan hanya berbeda

    ketelitian 3 angka di belakang koma.

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    17/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 16

    Meningkatnya resistansi kawat juga akan meningkatkan overheat ratio, yaitu jumlah

    perpindahan panas yang diterima olehprobe, seperti dinyatakan dalam persamaan (2),

    Overheat ratio =Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient(ruangan).

    Hal ini ketika kecepatan bertambah, resistansi bertambah dan tegangan berkurang,

    maka energi listrik yang terdisipasi menjadi energi kalor akan berkurang.

    Suatu bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi yang lain. Misalnya pada

    peristiwa gesekan energi mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas

    diubah menjadi energi mekanik. Demikian pula energi listrik dapat diubah menjadi

    panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan antara panas dengan energi

    mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini dinyatakan dengan angka kesetaraan panas-

    energi listrik/mekanik. Kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule

    dengan mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter

    sehingga air menjadi panas. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara

    mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada

    dalam kalorimeter. Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah:

    = . .

    di mana :

    V= beda potensial antara kedua ujung kawat tahanan [volt]

    i = kuat arus listrik [ampere]

    t= lamanya mengalirkan arus listrik [detik]

    Energi listrik sebesar V.i.t joule ini merupakan energi mekanik yang hilang dari

    elektron-elektron yang bergerak dari ujung kawat berpotensial rendah ke ujung yang

    berpotensial tinggi.

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    18/22

    17 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    Hal tersebut juga terlihat pada grafik-grafik di atas. Pada grafik pertama, grafik

    tegangan terhadap waktu untuk setiap kecepatan angin yang dihembuskan, terlihat

    bahwa waktu tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap perubahan tegangan. Yang

    berpengaruh banyak terhadap perubahan tegangan dan perubahan arus adalah kecepatan

    angin. Karena kecepatan angin konstan, maka hanya terjadi fluktuasi yang tidak terlalu

    berarti dalam selang waktu percobaan.

    Hal berbeda kita dapatkan pada grafik kedua, grafik tegangan terhadap kecepatan

    angin. Bila kecepatan angin tidak konstan, maka hal ini akan berpengaruh signifikan

    2,0102,0202,0302,0402,0502,0602,0702,0802,0902,100

    2,1102,120

    0 2 4 6 8 10 12

    Tegangan

    Hotwire(V

    )

    Waktu (s)

    Grafik Tegangan Hotwire terhadapWaktu

    0 m/s

    70m/s

    110m/s

    150 m/s

    190 m/s

    230 m/s

    y = -0,0004x + 2,094

    R = 0,83032,000

    2,020

    2,040

    2,060

    2,080

    2,100

    2,120

    0 50 100 150 200 250

    Tegan

    gan

    (V)

    Kecepatan Angin (m/s)

    Grafik Tegangan Hotwire terhadapKecepatan Angin

    Tegangan

    Linear (Tegangan)

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    19/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 18

    terhadap perubahan tegangan kawat. Karena penambahan kecepatan akan

    meningkatkan nilai resistansi kawat, yang berarti meningkatkan nilai arus listrik dan

    mengurangi nilai tegangan hotwire, maka hubungan tegangan dengan kecepatan angin

    berbanding terbalik. Dapat dilihat, gerakan kurva pada grafik kedua menurun seiring

    dengan pertambahan kecepatan angin.

    Adapun, dari data pengamatan, dapat diamati bahwa plot titik masing-masing data

    dalam grafik masih tersebar. Oleh sebab itu, berusaha ditarik suatu garis lurus terbaik

    yang mewakili data-data tersebut. Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (Least

    Square), maka didapatlah persamaan seperti yang terdapat dalam grafik.

    Persamaan ini, y= -0,0004x + 2,904, adalah persamaan kecepatan angin sebagai

    fungsi dari tegangan hotwire.y adalah tegangan hotwire danx adalah kecepatan aliran

    angin.

    Persebaran data bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal (praktikan)

    dan faktor eksternal (alat dan lingkungan). Namun, mengingat percobaan ini hanya

    dilaksanakan secara online, maka sesungguhnya tidak ada faktor-faktor yang jelas

    dalam menjelaskan adanya variasi data. Kondisi ruangan, terutama tekanan dalam

    ruang tempat percobaan bisa sangat mempengaruhi hasil pengukuran.

    Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan

    angin, merupakan salah satu instrumen yang sering digunakan oleh balai cuaca seperti

    Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Secara umum ada dua jenis anemometer, yaitu anemometer yang mengukur kecepatan

    angin (velocity anemometer) dan anemometer yang mengukur tekanan angin

    (anemometer tekanan). Dari kedua tipe anemometer ini, velocity anemometer lebih

    banyak digunakan. Salah satu jenis dari velocity anemometer adalah thermal

    anemometer lebih dikenal dengan hotwire anemometer yaitu anemometer yang

    mengkonversi perubahan suhu menjadi kecepatan angin. Hotwire anemometer

    menggunakan kawat yang sangat kecil dialiri panas hingga suhu di atas temperatur

    Ambient. Bila ada udara/angin yang mengalir melewati kawat, maka akan terjadi efek

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    20/22

    19 DISIPASI KALOR HOTWIRE| KR 01

    pendinginan pada kawat, perubahan temperatur dari kawat sebagai indikasi perubahan

    dari kecepatan angin yang diukur.

    Dapat dikatakan, bahwa hotwire adalah salah satu sensor yang cukup diandalkan dalam

    mengukur kecepatan aliran angin. Sensor hotwire ini menggunakan prinsip disipasi

    kalor.

    Seperti yang didapatkan dalam data percobaan, semakin besar kecepatan aliran angin,

    semakin kecil pula nilai tegangan yang didapatkan. Dapat disimpulkan bahwa hotwire

    dapat membedakan antara kecepatan angin yang kencang dan juga yang lemah, yaitu

    dengan adanya perbedaan dalam tegangan hotwire.

    Selain itu, hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan angin, karena:

    1. Hambatan kawat dijaga tetap dengan mengatur aliran arus yang melewati dankecepatan fluida ditentukan dari pengukuran arus menggunakan instrumen yang

    telah dikalibrasi.

    2. Aliran arus melewati kawat dijaga tetap dan perubahan hambatan kawat akibatpendinginan konveksi diukur menurut penurunan tegangan antara ujung-ujungnya.

    Fluktuasi kecepatan dideteksi dengan rangkaian elektronik yang dirancang untuk

    keperluan ini.

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    21/22

    KR 01 | DISIPASI KALOR HOTWIRE 20

    VIII. KESIMPULAN

    1. Kecepatan angin berpengaruh dalam nilai resistansi hotwire dan juga arus sertategangan hotwire.

    2. Bila kecepatan angin konstan, maka tegangan hotwire akan konstan dalam selangwaktu tertentu.

    3. Bila kecepatan angin tidak konstan, maka tegangan hotwire akan berubah, di manahubungan antar keduanya adalah berbanding terbalik. Sehingga bila kecepatan

    angin bertambah, maka tegangan hotwire akan berkurang.

    4. Kecepatan angin dari fan yang dipakai dalam praktikum ini adalah 0 m/s, 70 m/s,110 m/s, 150 m/s, 190 m/s, dan 230 m/s, dengan tegangan hotwire rata-rata yang

    tercatat masing-masing adalah 2,112 V, 2,057 V, 2,040 V, 2,032 V, 2,027 V, dan

    2,025 V.

    5. Persamaan kecepatan aliran angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire adalah = ,+ ,

    dengany adalah tegangan hotwire sedangkanx adalah kecepatan aliran angin.

    6. Hotwire anemometeradalah salah satu sensor yang paling sering digunakan dalampengukuran berbagai aliran turbulen, salah satunya adalah aliran angin. Single

    normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai

    sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah aksial saja. Bila

    ada udara/angin yang mengalir melewati kawat, maka akan terjadi efek pendinginan

    pada kawat, perubahan temperatur dari kawat sebagai indikasi perubahan dari

    kecepatan angin yang diukur.

  • 8/3/2019 KR01-FelixCahyoKuncoroJakti

    22/22

    21 DISIPASI KALOR HOTWIRE | KR 01

    IX. REFERENSI

    Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers, Third Edition. New

    York: Prentice Hall.

    Halliday, Resnick, Walker. 2005. Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended

    Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

    Pratomo, Hariyo Priambudi Setyo dan Klaus Bemhorst. 2006. Kalibrasi Single-

    Normal Hot-Wire Probe Sigmond Cohn Alloy 851 Untuk Aliran Jet Terpulsasi

    dalamJurnal Teknik Mesin Vol. 8, No. 1, April 2006, halaman 14-21.

    www.eepis-its.edu/uploadta/downloadmk.php?id=954

    www.mahasiswa-sibuk.co.cc

    www.wikipedia.com/disipasi-energi

    http://www.eepis-its.edu/uploadta/downloadmk.php?id=954http://www.wikipedia.com/disipasi-energihttp://www.wikipedia.com/disipasi-energihttp://www.eepis-its.edu/uploadta/downloadmk.php?id=954