kp encek ok generator set up

55
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kendaraan dengan tenaga penggerak motor diesel menjadi salah satu pilihan yang banyak disukai di Indonesia mengingat kemampuan yang dimilikinya dan terutama karena harga bahan bakarnya yang lebih murah dibanding dengan bahan bakar motor bensin. Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan dan kepribadian. Oleh karena itu, dunia pendidikan menjadi sarana yang sangat menentukan dan memberikan andil yang sangat besar dalam membentuk sumber daya yang bertanggung jawab dan profesional dibidangnya. Sebagai mahasiswa yang nantinya akan terjun langsung ke dalam dunia kerja, sangat memerlukan pengalaman awal yaitu dengan cara melakukan kerja praktek ke dalam perusahaan-perusahan dan industri, agar nantinya dapat mengenal dunia kerja dan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat dalam perkuliahan kedalam lingkungan kerja yang sesungguhnya. 1.2. Maksud dan Tujuan

Upload: amir-jidane

Post on 15-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kerja Praktek KP Genset Generator Set up pada PT

TRANSCRIPT

Page 1: KP Encek OK Generator Set Up

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kendaraan dengan tenaga penggerak motor diesel menjadi salah satu pilihan

yang banyak disukai di Indonesia mengingat kemampuan yang dimilikinya dan

terutama karena harga bahan bakarnya yang lebih murah dibanding dengan bahan

bakar motor bensin.

Melihat hal tersebut, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang

berkualitas, baik dari segi ilmu pengetahuan maupun keterampilan dan

kepribadian. Oleh karena itu, dunia pendidikan menjadi sarana yang sangat

menentukan dan memberikan andil yang sangat besar dalam membentuk sumber

daya yang bertanggung jawab dan profesional dibidangnya.

Sebagai mahasiswa yang nantinya akan terjun langsung ke dalam dunia

kerja, sangat memerlukan pengalaman awal yaitu dengan cara melakukan kerja

praktek ke dalam perusahaan-perusahan dan industri, agar nantinya dapat

mengenal dunia kerja dan mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat dalam

perkuliahan kedalam lingkungan kerja yang sesungguhnya.

1.2. Maksud dan Tujuan

Adapun tujuan mahasiswa melaksanakan kerja praktek antara lain sebagai

berikut :

1. Sebagai salah satu syarat untuk mengambil tugas akhir.

2. Untuk mendapatkan pengalaman kerja dan sekaligus membandingkan

teori yang didapat dalam perkuliahan dengan keadaan di lapangan

kerja yang sesungguhnya.

3. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk berdisiplin dan taat terhadap

peraturan yang terdapat dalam dunia kerja.

4. Menciptakan hubungan kerjasama antara Sekolah Tinggi Teknologi

Nasional Yogyakarta dengan PT. Hercules Alumunium Mfg. Co. Ltd.

Page 2: KP Encek OK Generator Set Up

1.3. Batasan Masalah

Dengan adanya keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kerja praktek ini,

maka penulis hanya mencoba membahas tentang bagian-bagian atau komponen-

komponen dari Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501 dan sistem

pelumasan serta garis besarnya saja. Tujuannya adalah untuk memahami lebih

jauh tentang cara kerja serta cara pelumasan Diesel Engine Generator NIIGATA

PK 1501.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam menyusun

laporan ini adalah dengan melakukan wawancara (interview) kepada karyawan-

karyawan yang bersangkutan serta melihat dari buku-buku referensi mengenai

data-data yang diperlukan sesuai dengan obyek pembahasan. Dalam melakukan

pengumpulan data tersebut, penulis mencoba menyesuaikan antara apa yang telah

didapat dalam teori dengan keadaan dilapangan yang sesungguhnya tanpa

melanggar dan menyalahi kopetensi.

1.5. Tempat Kerja Praktek

Kerja praktek dilaksanakan di PT. HALCO, dengan alamat Jalan Raya

Bekasi km. 24 Cakung Jakarta Timur.

Page 3: KP Encek OK Generator Set Up

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Organisasi

Perusahaan ini mulai dibangun pada tahun 1970 dengan nama PT. Hercules

Alumunium Mfg. Co. Ltd. yang kemudian disingkat menjadi PT. Halco,

kemudian pada akhir 1971, perusahaan ini selesai dibangun dan mulai berdiri

diareal tanah seluas 8000 m2. Pada awal mulanya perusahaan ini berstatus PMA

(Penanaman Modal Asing) yaitu kerjasama antara Hongkong-Indonesia

(50%50%). PT. Hercules Alumunium Mfg. Co. Ltd. merupakan sebuah

perusahaan dibidang manufaktur yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas

berdasarkanAkte Notaris Darby, SH di jakarta No. 53 tanggal 14 Maret 1972.

Lokasi kantordan Pabrik dari PT. Halco berada di Jl.Raya Bekasi Km.24, Cakung,

JakartaTimur.

Pada tahun 1972 perusahaan ini mulai berproduksi (produksi percobaan).

Kemudian pada tahun 1973 mulai melakukan produksi komersial

yangmenghasilkan produk alat-alat kebutuhan rumah tangga yang menggunakan

bahanbaku alumunium. Produk tersebut antara lain: panci, penggorengan telur,

kuali, teko, oven kue dan nampan. Selain itu PT. Halco juga mengolah bahan

baku yaitu aluminium inggot dengan menggunakan mesin-mesin konvensional

menjadi alumunium sheet dalam beberapa departemen antara lain: departemen

rolling mill, departemen forming dan departemen finishing.

Pada awalnya perusahaan ini menggunakan tenaga ahli dari Hongkong

sebanyak 8 (delapan) orang dan ditambah dengan tenaga ahli dari Indonesia yang

telah mendapat latihan di Hongkong sebanyak 6 (enam) orang kemudian setelah

mendapat pelatihan selama dua tahun, tenaga ahli Indonesia menjadi terampil

maka tenaga ahli dari Hongkong tersebut dipulangkan dan perusahaan dipegang

oleh tenaga ahli Indonesia.

Pada tahun 1990, PT Halco mulai mengekspor kebagian negara Afrika dan

Asia sebanyak 20% dari produksi secara keseluruhan. Pada saat Indonesia

Page 4: KP Encek OK Generator Set Up

mengalami krisis Ekonomi, perusahaan ini menghentikan ekspor karena harga

bahan baku yang mahal.

Sejak berdiri, perusahaan ini terus mengalami perkembangan.

Perkembangan perusahaan ini merupakan dampak dari kebijaksanaan,

intensifyang dikeluarkan pemerintah karena adanya kerjasama antara karyawan

danpimpinan. Hasil produksi perusahaan ini dapat menguasai sebagian

pasarIndonesia dan sekitar 85% para ibu rumah tangga menggunakan dan

mengakuikualitas barang tersebut.

2.1.1 Visi dan Misi Organisasi

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, PT.Halco memiliki dasar-

dasarnilai yang tertuang dalam visi dan misi perusahaan.Visi dan misiperusahaan

ini berguna untuk menumbuhkan komitmen dan motivasi karyawandalam

perusahaan. Pada akhirnya, dari visi akan tercipta sebuah tujuan yangselanjutnya

akan menciptakan sebuah strategi.

Adapun visi dan misi dari PT.Halco adalah seperti dibawah ini :

Visi

Menjadi perusahaan manufaktur alat-alat kebutuhan rumah

tanggaberbahan dasar alumunium yang terkemuka di Indonesia.

Misi

Memenuhi kebutuhan alat-alat kebutuhan rumah tangga berbahan

dasaralumunium diseluruh Indonesia untuk konsumen level menengah

kebawah.

2.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugasnya Secara Umum

Struktur organisasi menggambarkan pembagian kerja secara spesifik

kepada beberapa bagian atau divisi serta menunjukkan fungi dan

spesialisasikegiatan kerja. Dengan adanya pengorganisasian melalui pembagian

tugaskebeberapa divisi maka akan tercipta kinerja yang lebih efektif karena

setiapbagian akan bertanggung jawab secara langsung pada tugasnya masing-

masingdengan tetap menjaga hubungan dengan divisi lainnya.

Struktur organisasi yangbaik akan memudahkan pelaksanaan tugas pada

masing-masing bagian serta memudahkan pelaksanaan tugas pada masing-masing

Page 5: KP Encek OK Generator Set Up

bagian serta memudahkanpendelegasian wewenang dari atasan kepada

bawahannya dan secara tidaklangsung dapat menciptakan hubungan yang erat

antara atasan denganbawahannya.Dalam kegiatan operasional, PT Halco

dijalankan oleh beberapa divisiyang mempunyai tugas yang berbeda-beda namun

setiap divisi tersebutmerupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.Dalam

menetapkan perencanaan untuk mencapai tujuan, diperlukansusunan atau struktur

yang baik sehingga diketahui jelas fungsi dan tugas masing-masingdivisi PT.

Halco.

Gambar 3.1. Struktur Oganisasi PT Hercules Alumunium MFG. Co. Ltd

Adapun untuk penjelasan struktur organisasi dari PT Halco,

penulismencoba untuk menjelaskan secara garis besarnya saja tugas masing-

masingdivisi pada PT Halco.Tugas secara umum dari masing-masing divisi PT

Halco adalah sebagaiberikut:

Divisi Finance

OWNER

DIRECTOR

FINANCE ACCOUNTING PURCHASING PRODUCTION H R D WAREHOUS

MANAGER CHIEF MANAGER MANAGER MANAGER CHIEF WARE HOUS

FINANCE ACC. OFFICER PURCHASING Rolling Mill Forming Finishing

Maintenance

HRD STAFF

DELIVERY

SUPERVISIOR

Page 6: KP Encek OK Generator Set Up

Divisi ini bertugas antara lain:

- Menerima dan mengeluarkan uang dari kas perusahaan

- Membuat laporan yang berkaitan dengan keluar masuknya kas disertai

- dengan bukti-bukti transaksi yang disimpan dan diurutkan

berdasarkan

- tanggal untuk memudahkan pengecekan dan pengelompokkan dan

- mencatat kedalam buku kas.

- Mengisi dan menghitung serta membagikan gaji karyawan

Divisi Accounting

Divisi ini bertugas antara lain:

- Mengumpulkan faktur-faktur jual beli yang kemudian diurutkan

berdasarkan tangggal transaksi jual beli yang kemudian diurutkan

berdasarkan tanggal transasksi

- Menghitung pajak PPH karyawan dan pajak-pajak lainnya yang

berkaitan dengan bahan baku produksi.

- Melakukan verifikais terhadap setiap pelaporan yang berkaitan dengan

transaksi.

- Memeriksa dan menginput data ke dalam komputer mengenai

persediaan bahan baku dan barang jadi.

- Membuat jurnal dan pelaporan yang disertai dengan bukti berupa

fakturserta menyusun laporan keuangan.

Divisi Purchasing

Divisi ini bertugas antara lain:

- melakukan pembelian atas barang-barang kebutuhan operasional

pabrik yaitu semua jenis bahan baku.

- Menetapkan tenggang waktu (Lead Time) pemesanan bahan

bakuberdasarkan perhitungan stock yang paling aman (Safety Stock)

untukmenghindari terputusnya rantai produksi.

- Menjamin kerja sama yang baik dengan beberapa supplier

untukmenyuplai barang dengan didasari perhitungan barang yang

palingekonomis.

Page 7: KP Encek OK Generator Set Up

Divisi Produksi

Divisi ini bertugas antara lain:

- Merencanakan dan menetapkan semua kegiatan produksi yang akan

dikerjakan.

- Menentukan jadwal untuk setiap pelaksanaan kegiatan produksi yang

akan dikerjakan.

- Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap jalannya seluruh

kegiatan produksi.

- Mengevaluasi hasil produksi apakah telah memenuhi kualitas yang

merupakan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

- Mencari solusi apabila terdapat masalah dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya.

Divisi Human & Resources

Divisi ini bertugas antara lain:

- Membuat peraturan perjanjian kerjasama (PKB) dengan serikat

pekerja PT. Halco yang memuat peraturan-peraturan normatif

berdasarkan undang-undang ketenaga kerjaan dan peraturan-peraturan

lain yang sepakati oleh kedua belah pihak.

- Menindak dan memberikan sangsi terhadap karyawan yang melanggar

dengan mengacu pada isi perjanjian kerja bersama (PKB) tersebut.

- Menerima karyawan baru dengan melalui proses seleksi, mentraining

karyawan tersebut sampai dengan keputusan apakah karyawan

tersebut diterima sebagai karyawan tetap atau tidak setelah melewati

masa percobaan.

- Memeriksa dan mencatat absensi karyawan.

- Mengurus eksternal dan internal yang berkaitan dengan instansi

pemerintah terkait serta keharmonisan kerja, menjaga keseimbangan

antara ketersediaan sumber daya manusia dengan pelaksanaan

kegiatan produksi.

Page 8: KP Encek OK Generator Set Up

Divisi Warehouse

Divisi ini bertugas antara lain:

- Mengisi dan memeriksa kartu persediaan apakah dengan bahan baku

dan barang jadi yang tersedia digudang.

- Membuat tanda terima terhadap bahan baku yang masuk ke gudang

setelah dilakukan pengecekan apakah sesuai dengan surat jalan atau

tidak.

- Melakukan pencatatan ke dalam buku gudang atas keluar masuknya

barang.

- Melakukan pengiriman barang jadi kepada agen tunggalnya

berdasarkan surat jalan.

- Memeriksa syarat jalan atas barang jadi yang keluar dari gudang serta

membuat kas bon keluar atas pembelian barang keperluan kantor

untuk diserahkan kebagian keuangan.

Manajer produksi dalam tugasdan tanggung jawabnya membawahi 4

(empat) departemen yaitu : Rolling Mill,Forming, Finishing, dan Maintenance.

Masing departemen tersebut dipimpin olehseorang kepala bagian. Adapun uraian

tugas kepala bagian dalam masing-masingdepartemen tersebut adalah :

Departemen Rolling Mill

Uraian tugas kepala bagian rolling mill

- Membuat perencanaan persiapan material sesuai dengan order bulan

berjalan serta mengendalikan proses produksi dan aliran porduknya ke

departemen selanjutnya.

- Mengontrol atau mengawasi serta mengatur kegiatan Kepala group

dalam proses dibagian masing-masing.

- Bertanggung jawab atas kualitas dan target produksi

Departemen Forming

Uraian tugas kepala bagian forming

Page 9: KP Encek OK Generator Set Up

- Mempelajari program produksi sesuai order untuk menentukan

langkah kerja lebih lanjut di unit kerjanya.

- Mengendalikan proses produksi dan aliran produknya

- Memproduksi kekurangan produksi dan bahan finishing

- Bertanggung jawab terhadap kualitas dan ketepatan order

- Mengontrol atau mengawasi serta mengatur tugas atau kegiantan

kepada Group dalam proses produksi dibagian masing-masing.

Departemen Finishing

Uraian tugas kepala bagian forming

- Mengontrol atau mengawasi serta mengatur tugas atau kegiatan

kepada group dalam proses produksi dibagian masing-masing

- Mempelajari program produksi serta membuat pengendalian produksi

serta persiapan material demi kelancaran produk

- Mengendalikan produksi di departemen finishing sesuai dengan order

yang telah ditentukan agar target produksi tercapai.

- Membuat usulan rencana yang berkaitan dengan hambatan-hambatan

kelancaran produksi di departemen Finishing dan bertanggung jawab

atastarget produksi dan kualitas produk akhir.

Departemen Maintenance

Uraian tugas kepala bagian maintenance

- Mengatur dan mengontrol aktivitas kerja

- Mempelajari serta memutuskan setiap ada laporan kerusakan dari

bagian produksi.

- Menerima sumbangaan saran-saran dari kepala-kepala bagian

produksi yang berkaitan dengan penyimpangan atau kelainan mesin,

kondisi fisik lingkungan di departemen masing-masing dan

selanjutnya mengambillangkah-langkah renovasi atau perbaikan

berdasarkan persetujuan direktur.

2.2 Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

Dalam menjalankan usahanya, saat ini total karyawan pada PT. Halco

berjumlah kurang lebih 500 orang, adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

Page 10: KP Encek OK Generator Set Up

- Untuk bagian Kantor 50 orang

- Untuk karyawan harian 400 orang (buruh, operator mesin)

- Untuk karyawan bulanan 50 orang (kepala buruh)

Mengenai pembagian jam kerja pada PT. Halco adalah sebagai berikut :

Hari Kerja Senin – Jumat

Shift I Pukul 07.00 – 18.00 ( 8 jam normal, 3 jam lembur)

Shift II Pukul 20.30 – 07.00 ( 8 jam normal, 2,5 jam lembur)

Hari Kerja Sabtu

Shift I Pukul 07.00 – 12.00 ( 5 jam lembur )

Shift II Pukul 13.00 – 18.00 ( 5 jam lembur )

2.3 Distribusi

PT. Halco tidak secara langsung menerima order dari konsumen tetapi dari

sebuah perusahaan lain yang berfungsi sebagai distributor produk PT.

Halco.Perusahaan distributor tersebut adalah PT. Mentari Idaman Lestari.Barang

yang sudah jadi dikirimkan oleh PT. Halco ke PT. Mentari IdamanLestari untuk

kemudian didistribusikan ke wilayah-wilayah di Indonesia. Adapunwilayah-

wilayah tersebut adalah :

Sumatra

Sebagian besar dari pulau Sumatra dikuasai oleh PT. Halco

sepertiLampung, Padang, Medan) dan Batam

Jawa

Lebih banyak di Jawa Barat seperti DKI Jakarta, Bandung,

Bogor,Sukabumi.

Kalimantan

Hanya sebagian kecil seperti Pontianak

Sulawesi

Hanya sebagian kecil seperti Ujung Pandang

Wilayah lainnya adalah menjadi pangsa pasar perusahaan panci lainnya

sepertiBima dan Maspion.

Page 11: KP Encek OK Generator Set Up

2.4 Proses Produksi

2.4.1 Departemen Produksi dan Proses

Bidang usaha yang ditangani oleh PT. Hercules Alumunium

Mfg.Co.Ltd.adalah bidang industri panci. Produk yang dihasilkan yaitu cooking

pot dansteamer pot.Jenis produksi panci pada PT.Halco berdasarkan ukurannya

dibagimenjadi 6 yaitu : panci ukuran 22 cm, 24 cm, 26 cm, 28 cm, 30 cm, 36

cm.Diagram Alir pembuatan panci dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.2. Diagram Alir Pembuatan Panci.

Dalam melakukan produksinya perusahaan ini memiliki tiga

departemenyang melakukan proses produksi. Adapun urutan proses produksi di

departemenRolling Mill sebagai berikut :

Peleburan ( Furnance ) : Furnance adalah memasukkan ingot atau

alumuniumdengan kadar 99% Fe (besi) sebanyak 40% kapasitas-kapasitas

furnace atausebanyak 3 ton, yang dipanaskan selama 1,5 jam hingga

Page 12: KP Encek OK Generator Set Up

mencapai suhu 600°Celcius sampai temperatur maksimal 700° Celcius,

dimana setelah alumuniumtersebut cair dan sudah sesuai dengan

ketentuan, baru alumunium tersebutdialirkan ke berbagai pipa untuk

dimasukkan ke bagian-bagian cetakan coryang terbuat dari baja.

Hot Rolling : Di bagian ini alumunium yang sudah di cor kedalam cetakan

cordi roll sampai ketebalan 8 mm, lalu dipotong sesuai dengan produk

yang akandibuat, potongan-potongan tersebut lalu diproses lebih lanjut ke

bagian RoughRolling (RR).

Hot Rolling adalah proses pengerolan dari tebal awal 60 mmsampai

menjadi tebal akhir 4 mm selama 7 kali pengerolan.

Rought Rolling (RR)

Rought Rolling adalah proses pengerolan plat untuk mendapatkan

tebalsebesar 0,4 mm s/d 1 mm.

Smooth Rolling

Di bagian ini plat dari Rought Rolling (RR) di roll kembali sampai

menjadiketebalan yang terakhir sesuai denagn produk yang akan dibuat.

Anelling

Plat yang sudah diproses di bagian Smooth Rolling (SR), kemudian di roll

dioven selama 10 jam denagn maksud agar plat tersebut menjadi lemas.

Circle

Plat yang telah selesai di oven di bagian Aneling selanjutnya di

potongberdasarkan diameter yang diinginkan.

Setelah dipotong di bagianCircle Plat tersebut akan diproses lebih lanjutdi

bagianForming. Adapun urutan proses di bagian Forming adalah sebagai berikut :

Big Press

Big pressadalah proses mencetak setengah jadi dengan menggunakan

cetakanyang besar yang digunakan untuk pembuatan bodi panci dan

pembuatan tutup.

Trimming

Page 13: KP Encek OK Generator Set Up

Plat yang sudah berbentuk panci setengah jadi, lalu di proses kembali.

Prosestersebut adalah prosesTrimming yaitu pelipatan pinggir panci atau

prosespemotongan pinggir-pinggir panci yang belum rata.

Spinning

Spinning adalah proses menghaluskan permukaan panci hingga

permukaantersebut mulus dan rata.

Small Press

Small Pressadalah proses mencetak dengan menggunakan cetakan yang

keciluntuk pengerjaan yang ringan seperti untuk penekukan pinggir panci

danpembolongan dalam pembuatan sarangan. Pada bagian ini

dilakukanpembuatan aksesoris panci seperti kuping panci dan knop panci.

Composing

Composingadalah proses pembolongan untuk pemasangan kuping dan

knoppanci dan pemberian stempel HALCO dan selanjutnya siap untuk

dipakai.

Setelah selesai di bagianForming kemudian panci-panci tersebut di proses

lebih lanjut di bagianFinishing. Adapun urutan proses di Departemen

Finishingsebagai berikut :

Polishing

Di bagian ini body panci dan tutup panci akan dihaluskan dengan

caradiamplas, agar tidak terdapat bagian-bagian yang tajam.

Degreasing

Proses pencucian panci di bak soda kostik dimana panci yang telah

diamplaskemudian di cuci sampai menjadi warna natural.

Phenolic

Proses pencetakan knop-knop panci maupun gagang teko atau kuping

panciyang terbuat dari moulding coumpound dengan mesin press hydrolic.

Packing

Di bagian ini dilakukan pengepakan panci-panci yang sudah selesai di

proses.Proses produksi yangcooking pot hampir sama seperti proses

produksisteamer pot, hanya saja produk cooking pot tidak mengalami

Page 14: KP Encek OK Generator Set Up

proses polishing,jenis yang dihasilkan berbeda warnanya dengansteamer

pot. Warna yangdihasilkan steamer pot lebih mengkilap dibanding cooking

pot., karenasteamerpotmerupakan proses lebih lanjut pada produk cooking

pot.

2.4.2 Jumlah dan Jenis Mesin Produksi

Sebagaimana telah dijelaskan mengenai jenis dan proses

produksipembuatan panci, berikut ini akan dijelaskan jumlah dan jenis mesin.

Mesin-mesintersebut adalah :

Mesin (BPR) Big Press berjumlah 5 unit, berfungsi untuk pembuatan

bodi(tabung) atau yang berukuran besar dengan cara di press.

Mesin (SPR) Small Press berjumlah 5 unit, berfungsi untuk mencetak

bendakerja yang ukurannya kecil yaitu seperti pembentukan sisi panci dan

penkukansisi-sisi pada pembuatan sarangan panic

Mesin (SPN) Spinning berjumlah 6 unit berfungsi untuk

menghaluskanpermukaan-permukaan panci hingga halus.

2.4.3 Hasil Produksi

Dari semua produk yang dihasilkan oleh PT. Halco yang paling diminati

oleh konsumen adalah panci tipeAmerican steamer pot (sand polish

finishied)dengan kode AS-310 dari ukuran terkecil sampai ukuran yang terbesar

dan tekotipeWater Kettle (natural finishied) dengan kode B-102.Produk-produk

yang dihasilkan oleh PT.HALCO dapat dilihat dari tabelberikut ini :

Tabel 3.1. Produk- Produk PT. HALCO

No Jenis produk Tipe produk Kode Ukuran

Terkecil Terbesar

Page 15: KP Encek OK Generator Set Up

Produk

1. Panci American steamer pot

(sand Polish

Finished)

AS-310 22 36

American cooking

pot(natural finished)

A-209 22 36

Souce pot (Natural

Finishied)

A-100 16 24

Souce pot ( Sand Polish

Finishied)

A-102 16 24

2. Teko Water Kettle (natural

finishied)

B-102 18 28

3. Nampan Water kattle (sand polish

finishied)

B-101 18 28

4. Oven kue Backing pan ( sand

polish finished )

A-808 18 28

5. Kuali A-701 24 28

6. Penggorengan A-202 21 25

7. Nampan R-747 33x44

cm

BAB III

DIESEL ENGINE GENERATOR NIIGATA PK 1501

Page 16: KP Encek OK Generator Set Up

3.1 Prinsip Kerja Mesin Diesel

Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor

pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan

turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression

ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu

kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor bensin disebut motor

penyalaan busi (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan

oleh percikan bunga api

listrik dari busi.

Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada

motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan

bakar dan udara melelui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar

oleh nyala listrik dari busi. Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan

dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut

dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat

sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke

dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup

tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya

sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar

sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira

600ºC.

Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan system pengapian seperti

halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi

bahan bakar yang berupapompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector)

serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus mempunyai

sifat dapat terbakar sendiri (self ignition).

3.2 Perbedaan Utama Mesin Diesel Dan Mesin Bensin

Page 17: KP Encek OK Generator Set Up

Motor diesel dan motor bensin mempunyai beberapa perbedaan utama,

bila ditinjau dari beberapa item di bawah ini, yaitu (lihat Tabel 1)

Tabel 1.Perbedaan utama motor diesel dan motor bensin

Item Motor Diesel Motor Bensin

1. Siklus Pembakaran

2. Rasio kompresi

3. Ruang bakar

4. Percampuranbahan

bakar

5. Metode penyalaan

6. Bahan bakar

7. Getaran suara

8. Efisiensi panas (%)

Siklus Sabathe

15-22

Rumit

Diinjeksikan pada akhir

langkah

Terbakar sendiri

Solar

Besar

30-40

Siklus Otto

6-12

Sederhana

Dicampur dalam karburator

Percikan busi

Bensin

Kecil

22-30

Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor bensin, yaitu:

a. Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih baik, biaya

operasi lebih hemat karena solar lebih murah.

b. Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit, karena tidak menggunakan

sistem pengapian

c. Jenis bahan bakar yang digunakan lebih banyak

d. Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar, karena variasi momen

yang terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih kecil.

Secara singkat prinsip kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut:

a. Langkah isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara

diisap melalui katup isap sedangkan katup buang tertutup.

b. Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan

memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap dan katup

buang tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam silinder tersebut

akan naik.

Page 18: KP Encek OK Generator Set Up

c. Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel

bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara

bertekanan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah pembakaran. Pada langkah

ini torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena pembakaran

berlangsung bertahap.

d. Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan

katup isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas bekas

pembakaran terdorong keluar.

Gambar 2.Prinsip kerja motor diesel 4 tak

3.3 Proses pembakaran mesin diesel

Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:

a) Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A -B) Pada

periode ini disebut fase persiapan pembakaran, karena partikel-partikel

bahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder

agar mudah terbakar.

b) Periode 2: Perambatan api (B-C) Pada periode 2 ini campuran bahan bakar

dan udara tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan

merambat dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran

terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan dalam silinder naik.

Periode ini sering disebut periode ini sering disebut pembakaran letup.

Page 19: KP Encek OK Generator Set Up

c) Periode 3: Pembakaran langsung (C-D) Akibat nyala api dalam silinder,

maka bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran

langsung ini dapat dikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan,

sehingga periode ini sering disebut periode pembakaran dikontrol.

d) Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E) Injeksi berakhir di titik D, tetapi

bahan bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir,

pembakaran masih tetap berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama,

temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi panas turun.

.

Gambar 3.Proses pembakaran motor diesel

Bentuk ruang bakar mesin diesel

Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit disbanding ruang bakar motor bensin.

Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat menentukan kemampuan mesin,

sebab ruang bakar tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan

udara dan bahan bakar menjadi homogen dan mudah terbakar sekaligus.

Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu:

a. Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber)

b. Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)

Tipe ruang bakar tambahan terdapat dalm 3 macam, yaitu:

1. Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber)

2. Ruang bakar pusar (swirl chamber)

Page 20: KP Encek OK Generator Set Up

3. Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)

Ruang bakar langsung dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4.Ruang bakar langsung

a. Ruang Bakar Langsung

Keuntungan ruang bakar langsung adalah: (1) efisiensi panas lebih tingi,

pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang bakar yang

sederhana, (2) start dapat mudah dilakukan pada waktu mesin dingin tanpa

menggunakan alat bantu start busi pijar (glow plug), dan (3) cocok untuk

mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder sederhana.

Kerugian ruang bakar langsung adalah: (1) memerlukan kualitas bahan

bakar yang baik, (2) memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi, (3) sering

terjadi gangguan nozzle, umur nozzle lebih pendek karena menggunakan

nozzle lubang banyak (multiple hole nozzle), dan (4) dibandingkan dengan

jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar untuk kecepatan

tinggi.

3.2. Spesifikasi Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501

MESIN

Type : 16 V 32 CX

Produksi : Niigata Enginerrring Company, Ltd

Jumlah silinder/ katup : 16 Tipe V / 32 katup

Diameter silinder : 320 mm

Daya maksimum : 360 mm

Page 21: KP Encek OK Generator Set Up

Putaran : 750 Rpm

Tekanan maksimum : 150 kgf/cm2

Perbandingan kompresi : 14

Kecepatan piston : 9,0 m/s

Gambar Diesel Engine Generator NIIGATA PK 1501

Page 22: KP Encek OK Generator Set Up

GENERATOR

Type : IP – 21S

Out put : 5500 KW

Voltage : 6600 Volt

Current : 601 A

Power factor : 0,8

Frequensi

TURBOCHARGER

Max. Speed : 25400 Rpm

Max. Temperatur : 650 0C

3.3. Komponen-komponen Mesin Diesel

Komponen-komponen mesin Diesel tidak berbeda jauh dengan komponen

mesin bensin. Kumpulan dari komponen-komponen (elemen) tersebut membentuk

satu kesatuan dan saling bekerja sama disebut dengan engine. Engine tersebut

akan bekerja dan menghasilkan tenaga dari proses pembakaran kemudian

mengubahnya menjadi energi gerak serta mengubah gerak lurus piston menjadi

gerak putar. Engine merupakan bagian utama untuk penggerek dalam rangkaian

kendaraan. Sebagian besar dari kendaraan menggunakan model pembakaran

dalam (Combussion Engine). Pada model tersebut proses pembakaran terjadi

didalam silinder. Pada siklus kerja pembakaran, setelah didapat udara untuk

dimampatkan dalam silinder oleh piston, bahan bakar (solar) disemprotkan

kedalam silinder dengan menggunakan Fuel Injector, maka terjadilah proses

pembakaran dan ekspansi dari proses tersebut menghasilkan tenaga. Dalam

rangkaian mesin terdapat beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan

untuk menghasilkan tenaga. Komponen-komponen tersebut adalah :

Page 23: KP Encek OK Generator Set Up

Gambar 3.9 Engine

3.3.1. Crankcase dan Cyclinder Sleeve

Crankcase atau bak engkol ditempatkan dibawah bagian blok silinder.

Pada bagian atasnya dibuat sedemikian rupa untuk tempat poros engkol

Page 24: KP Encek OK Generator Set Up

(crankshaft) yang ditumpu oleh bantalan-bantalan. Crankcase dibuat dari cast

iron dan dibentuk rigid dengan konsentrasi tegangan dan perubahan bentuk yang

sangat kecil. Cyclinder sleeve adalah dinding silinder atau dinding tempat

pembakaran yang mempunyai permukaan halus.

Gambar 3.10 Crankcase dan cyclinder sleeve

3.3.2. Piston dan Ring Piston

Piston adalah komponen yang berfungsi untuk menerima tekanan atau

ekspansi pembakaran kemudian diteruskan ke crankshaft melalui connecting rod.

Komponen yang menghubungkan antara piston dengan connecting rod disebut

piston pin. Untuk mencegah agar tidak terjadi kebocoran antara piston dengan

dinding silinder dan masuknya minyak pelumas keruang bakar, maka pada bagian

atas piston dipasang tiga buah ring piston yaitu dua ring untuk kompresi dan satu

ring untuk pelumasan. Piston harus mempunyai sifat tahan terhadap tekanan

tinggi dan dapat bekerja dalam kecepatan tinggi.

Pada mesin Colt Diesel ini, piston dibuat dari bahan alluminium alloys

casting yang mempunyai sisi atau clereance antara piston dengan cyclinder

sleeve. Piston pin yang digunakan adalah full floating, dimana tidak bebas

bergerak terhadap piston pin, tetapi bebas bergerak terhadap conecting rod.

Page 25: KP Encek OK Generator Set Up

Piston ring berfungsi sebagai seal perapat untuk mencegah terjadinya

kebocoran antara piston dengan dinding silinder dan mencegah masuknya minyak

pelumas kedalam ruang bakar serta memindahkan sebagian besar panas piston ke

dinding silinder.

Piston ring terbuat dari specialcast iron dan diberi cut joint untuk

memudahkan pemasangan kedalam alur yang terdapat pada piston. Untuk mesin

Colt Diesel ini, permukaan setiap ring yang bergesekan adalah hard chrome

plated, kecuali untuk yang kedua. Pada piston terdapat tiga ring yang terpasang,

yaitu dua compression ring dan satu oil ring. Compression ring berfungsi untuk

mencegah kebocoran gas selama langkah kompresi dan langkah kerja, sedangkan

oil ring berfungsi untuk mengikis kelebihan minyak pelumas dari dinding silinder

dan mencegahnya masuk kedalam ruang bakar.

Gambar 3.11 Piston dan ring piston

Keterangan gambar 3.11 :

1. Piston

2. Oil Ring

3. 2 nd Compression Ring

4. 1 st Compression Ring

Page 26: KP Encek OK Generator Set Up

3.3.3. Connecting Rod dan Connecting Rod Bearing

Connecting rod adalah bagian yang menghubungkan antara piston dengan

crankshaft.Connecting rod ini secara berulang-ulang bekerja dengan penuh

kekuatan menerima beban.Oleh karena itu connecting rod dibuat dari bahan baja

spesial.

Connecting rod bearing terdiri dari dua jenis yaitu jenis bearing model

sisipan (insert bearing) dan jenis bearing model tuangan.Pada umumnya bearing

model sisipan banyak digunakan karena dapat dipasang dengan tepat dan dapat

diganti apabila rusak.

Gambar 3.12 Connecting rod dan connecting rod bearing

Keterangan gambar 3.12 :

1. Connecting Rod Bushing 5. Upper Connecting Rod Bearing

2. Connecting Rod 6. Lower Connecting Rod Bearing

3. Connecting Rod Cap A. Tanda Untuk Meluruskan

4. Connecting Rod Bolt B. Mass Mark

3.3.4. Crankshaft

Page 27: KP Encek OK Generator Set Up

Crankshaft mempunyai tugas penting mengubah gerak lurus menjadi

gerak putar. Pada Colt Diesel ini, crankshaft yang digunakan adalah highly rigid

die forging integral dengan balance weight.Balance weight dipasang untuk

menjamin keseimbangan perputarannya. Pada ujung depan crankshaft, terdapat

crankshaft pulley dan crankshaft gear yang diikat dengan baut. Crankshaft pulley

memutar alternator dan water pump melalui V-Belt.

Pada mesin Colt Diesel ini, bahan main bearing terbuat dari bahan paduan

khusus kelmet, yaitu bahan yang terbuat dari steel backing dengan campuran

tembaga dan timah sebagai lapisannya. Lapisan ini lebih keras dari logam putih

dan lebih tahan terhadap panas. Upper main bearing mempunyai oil groove dan

lubang oil yang segaris dengan lubang oil pada crankshaft.

Gambar 3.13 Crankshaft

3.3.5. Flywheel

Flywheel merupakan piringan yang terbuat dari cast iron dan dibaut pada

ujung crankshaft. Crankshaft hanya mendapatkan tenaga putaran dari langkah

kerja saja. Agar crankshaft dapat bekerja pada langkah lainnya, crankshaft harus

dapat menyimpan daya putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan

tenaga putaran ini adalah flywheel. Pada sekeliling flywheel dipasang ring gear

yang berhubungan dengan starter pinion.

Page 28: KP Encek OK Generator Set Up

Gambar 3.14 Flywheel

3.3.6. Mekanisme Katup

Bagian-bagian yang menggerakkan membuka dan menutup katup pada

waktu yang teratur disebut mekanisme katup. Mekanisme katup dibagi dalam

beberapa susunan katup yaitu jenis katup sisi (side valve) dan jenis katup kepala

(overhead valve). Pada mesin Colt Diesel ini katup yang digunakan adalah jenis

overhead valve.

Bagian-bagian yang terdapat dalam mekanisme katup antara lain adalah

sebagai berikut :

o Kepala Katup

Merupakan bagian katup yang mempunyai bentuk kerucut 450 atau

300. Bila katup tertutup, katup akan menempel dengan rapat pada

kedudukan katup. Kepala katup dibuat dalam berbagai bentuk untuk

mengurangi tahanan hisap dan menyempurnakan pendinginan.

o Batang Katup

Batang katup dibuat untuk bergerak didalam penghantar batang

katup, karena itulah katup harus dapat bergerak dengan baik. Pada bagian

bawah batang katup terdapat alur untuk tempat penahanan pegas.

o Pegas Katup

Page 29: KP Encek OK Generator Set Up

Pegas katup adalah pegas spiral yang bekerja menutupkan katup.

Kebanyakan mesin dilengkapi dengan satu pegas katup pada setiap katup,

tetapi ada juga yang menggunakan dua buah pegas yang mempunyai

tegangan yang berbeda. Apabila tegangan pegas lemah, kemungkinan gas

akan keluar dari katup dan tenaga mesin menjadi berkurang.

o Push Rod

Push rod merupakan bagian batang kecil yang menghubungkan

rocker arm dan valve lifter, yang berfungsi memindahkan gerakan lifter ke

ujung rocker arm.

o Rocker Arm

Rocker arm merupakan bagian yang dipasangkan diatas kepala

silinder dan didukung pada bagian tengahnya oleh poros rocker arm. Bila

push rod mengangkat keatas (menekan) salah satu rocker arm, maka akan

menekan ujung batang katup dan menyebabkan katup terbuka.

Gambar 3.15 Mekanisme katup

Page 30: KP Encek OK Generator Set Up

BAB IV

SISTEM PELUMASAN

4.1. Pelumasan pada Mesin Colt Diesel

Dalam kontruksi mesin banyak sekali terdapat bagian komponen yang

bergerak, komponen tersebut seperti piston, coneccting rod, crank shaft, cam

shaft, katup, dan masih banyak komponen-komponen lain. Pelumasan

dimaksudkan untuk mengurangi gesekan langsung antara dua bagian (komponen)

yang berhubungan.

Pada mesin Colt Diesel ini, minyak pelumas dipompakan oleh oil pump.

Tipe oil pump yang digunakan adalah tipe gear. Selain sebagai bahan untuk

pelumasan, minyak pelumas mempunyai fungsi-fungsi lain yaitu :

o Mengurangi panas dengan cara mengambil panas dari komponen-

komponen mesin yang dilaluinya dan mengusahakan gesekan sekecil

mungkin.

o Mengeluarkan (mengambil) kotoran-kotoran yang terdapat pada

komponen-komponen mesin yang dilaluinya sehingga dapat mencegah

proses korosi.

4.2. Komponen-komponen utama Sistem Pelumasan

4.2.1. Oil Pump

Oil pump menghisap oli dari crankcase dan menyalurkan keseluruh

komponen mesin. Oil filter dipasangkan pada lubang masuk pompa oli (oil pump

inlet) untuk menyaring kotoran-kotoran. Pada Colt Diesel untuk engine 4D31 dan

4D34 oil pump digerakkan oleh camshaft skew gear. Sedangkan untuk engine

4D33 oil pump digerakkan oleh camshaft gear. Oil pump yang digunakan adalah

model roda gigi. Pada model ini, terdapat dua buah roda gigi yang berkaitan. Bila

salah satu roda gigi berputar, maka roda gigi lain akan ikut berputar berlawanan

arah. Oleh karena itu, oli yang terdapat diantara celah-celah dua buah roda gigi

didesak dari lubang masuk kelubang buang.

Page 31: KP Encek OK Generator Set Up

Oil pump jenis ini sangat sederhana tetapi dapat bekerja dengan baik. Oil

pump digerakkan oleh putaran crankshaft melalui crankshaft gear yang

putarannya berlawanan arah dengan putaran oil pump gear. Apabila tekanan oli

meningkat menjadi lebih tinggi dari tekanan standar, oli akan dikembalikan ke oil

pump oleh kerja relief valve. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemacetan pada

sistem pelumasan oleh karena tekanan yang berlebihan. Relief valve dipasang

pada oil pump.

Gambar 4.1 Oil pump untuk engine 4D33

Page 32: KP Encek OK Generator Set Up

Gambar 4.2 Oil pump untuk engine 4D33

4.2.2. Oil Cooler

Oil cooler adalah alat yang digunakan untuk merubah panas antara coolant

dan oli yang bertekanan. Oil cooler mempunyai sebuah bypass valve.

Gambar 4.3 Oil cooler untuk engine 4D31 dan 4D34

Page 33: KP Encek OK Generator Set Up

Gambar 4.4 Oil cooler untuk engine 4D33

Bypass valve akan bekerja apabila kekentalan oli tinggi atau saat oil cooler

element tersumbat. Hal tersebut akan menyebabkan tahanan aliran menjadi tinggi,

sehingga bypass valve akan terbuka agar oli kembali secara langsung ke oil filter

element tanpa melalui oil cooler.

Gambar 4.5 Bypass valve

Page 34: KP Encek OK Generator Set Up

Regulator valve akan bekerja bila tekanan oli pada main oil gallery

menjadi lebih tinggi dari nilai standar. Regulator valve akan membuka agar oli

kembali ke oil pan. Dengan demikian tekanan oli akan kembali standar.

Gambar 4.6 Regulator valve

4.2.3. Oil Filter

Dalam jangka waktu tertentu, oli akan kotor. Hal ini di sebabkan adanya

partikel-partikel logam, kotoran dari udara, karbon serta bahan-bahan lain yang

masuk ke dalam oli. Bagian-bagian berat akan mengendap, sedangkan bagian-

bagian yang ringan akan ikut terbawa melumasi mesin yang akan memperbesar

keausan dan kemungkinan panas yang berlebihan (over heating)

Pada oil pump cover terdapat sebuah relief valve yang berfungsi

mengembalikan oli ke oil pan apabila tekanan melebihi nilai standar. Hal ini di

lakukan untuk menghindari overload pada sistem pelumasan.

Page 35: KP Encek OK Generator Set Up

Gambar 4.7 Oil filter

4.3. Beberapa Pelumasan pada Komponen-komponen Mesin

Komponen-komponen mesin yang saling berhubungan perlu dilumasi

untuk memperkecil keausan serta menghindari korosi, sehingga umur pemakaian

mesin akan lebih panjang dan menjadikan kinerja mesin lebih baik lagi.

4.3.1. Pelumasan pada Conecting Rod, Piston dan Main Bearing

Pada pelumasan ini, terdapat lubang oli yang menghubungkan main oil

gallery ke setiap bearing. Oli mengalir masuk melalui lubang oli yang terdapat

pada crankshaft untuk melumasi connecting rod bearing kemudian masuk melalui

lubang yang terdapat pada connecting rod untuk melumasi connecting rod small

end bushing. Oli disemprotkan dari oil jet yang terdapat pada connecting rod

small end untuk melumasi piston.

Page 36: KP Encek OK Generator Set Up

Gambar 4.8 Pelumasan pada conecting rod dan main bearing

Gambar 4.9 Pelumasan pada piston

4.3.2. Pelumasan pada Camshaft dan Mekanisme katup

Camshaftbushing dilumasi oleh oli yang mengalir melalui saluran main oil

gallery ke setiap bushing. Pada bagian ujung depan camshaft journal terdapat

lubang oli yang menyalurkan oli untuk melumasi camshaft gear dan mekanisme

katup. Oli masuk ke rocker shaft braket bagian depan, kemudian masuk ke rocker

shaft dan melumasi setiap rocker bushing. Pada saat yang sama, oli memancar

dari lubang yang terdapat pada bagian atas rocker arm untuk melumasi

Page 37: KP Encek OK Generator Set Up

permukaan atas dimana terdapat valve cam dan valve stem. Oli masuk ke lubang

push rod pada cyclinder head dan crankshaft untuk melumasi cam sebelum

kembali ke oil pan.

Gambar 4.10 Pelumasan pada mekanisme katup

Page 38: KP Encek OK Generator Set Up

Gambar 4.11 Pelumasan camshaft

4.3.3. Pelumasan Timming Gear

Oli yang melewati main oil gallery mengalir melalui bagian dalam

camshaft dan idler shaft, untuk melumasi setiap gear selama berputar. Pada

bagian dalam timming gear case terdapat oil jet yang secara otomatis memberikan

tekanan pelumasan secara konstan. Pada idler gear, shaft dilengkapi oil jet untuk

pelumasan auto timmer.

Oil jet dipasang pada bagian bawah komponen main oil gallery pada

setiap silinder dan mendinginkan piston dengan menyemprotkan oli kearah bagian

dalam piston. Oil jet dipasang dengan check valve yang membuka dan menutup

berdasarkan tekanan yang ditentukan. Check valve menutup pada putaran rendah,

hal ini dilakukan untuk mencegah meningkatnya tekanan volume oli pada

komponen sistem pelumasan.

Page 39: KP Encek OK Generator Set Up

Gambar 4.12 Pelumasan pada timming gear

BAB V

PENUTUP

Page 40: KP Encek OK Generator Set Up

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan pada enginediesel, maka dapat diambil

kesimpulan, antara lain sebagai berikut :

a. Proses Pembakaran

Pada enginediesel, proses pembakaran yang terjadi adalah dengan

proses kompresi. Oleh karena itu motor bakar diesel sering juga disebut

motor penyalaan kompresi (Compression Ignition Engine).

b. Prinsip Kerja EngineDiesel

Untuk menghasilkan kerja dibutuhkan 4 langkah piston (langkah

isap, langkah kompresi, langkah kerja, langkah buang) atau 2 kali putaran

crankshaft.

c. Gangguan Suara

Sebab utama mengapa enginediesel mengeluarkan suara lebih

keras dari engine bensin karena enginediesel bekerja dengan tekanan

pembakaran lebih tinggi dan laju kenaikan pembakarannya lebih cepat.

d. Sistem Pelumasan

Pelumasan memegang peranan yang sangat penting untuk

memperpanjang umur pemakaian dan meningkatkan kinerja dari

engine.Selain itu, pelumasan juga dimaksudkan untuk mengurangi

gesekan langsung antara komponen-komponen yang bersinggungan

langsung, serta mengurangi panas dan mengeluarkan (mengambil)

kotoran-kotoran yang terdapat pada komponen-komponen mesin yang

dilaluinya.

Page 41: KP Encek OK Generator Set Up

DAFTAR PUSTAKA

Mitsubishi Motor, 2003, Training Manual , Sole Distribution of Mitsubishi Motors, Jakarta.

Mitsubishi Motor, 2007, Part Sales Training I , Sole Distribution of Mitsubishi Motors, Jakarta.

Panjaitan M Subaja, 2004, Engine Colt Diesel FE 3 dan 4 Series, Yogyakarta.

Toyota Astra Motor, 1998, Service Division, PT. Toyota Astra Motor, Jakarta.