kotornya bisnis bank

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Bel akang Ber bed a dengan kej aha tan konvensional yang melibat kan par a pelaku kejahatan jalanan (  street crime, blue collar crime, blue jeans crime ), terhadap white collar crime pihak yang terlibat adalah mereka yang merupakan orang- orang terpandang dalam masyarakat dan biasanya berpendidikan. Bahkan, modus operandi untuk white collar crime ini sering kali pula dilakukan dengan cara-cara yang canggih, malahan bercampur-b aur denga n teori-t eori dalam bidan g ilmu  pengetahuan, seperti akunting dan statistik. Kejahatan white collar salah satunya terjadi dalam bisnis bank. Asal dari kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran ua ng. Secara umum pe ngertian bank adal ah sebuah lemba ga intermediasi ke uangan yang umumnya di di rik an de ngan kewenangan untuk menerim a simpa nan uang, meminja mkan uang, dan menerbitk an promes atau yang diken al sebagai banknote. Sedan gkan penge rtian bank menu rut Undan g-und ang Negara Repub lik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari mas ya raka t dal am bentuk simpanan dan menya lurk annya kep ada mas ya raka t dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara Rep ubl ik Indonesia Nomor 10 Tah un 1998 dapat disimp ulk an bah wa usaha  perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Urusan dengan bank identik dengan berurusan dengan uang. Karena itu, tid ak men ghe rankan jik a ban k selalu dii nca r oleh par a penjahat ya ng terg iur dengan uang tersebut, tetapi tanpa mau berusaha untuk mendapatkannya secara 1

Upload: yudha-irfan

Post on 04-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 1/13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbeda dengan kejahatan konvensional yang melibatkan para pelaku

kejahatan jalanan ( street crime, blue collar crime, blue jeans crime), terhadap

white collar crime pihak yang terlibat adalah mereka yang merupakan orang-

orang terpandang dalam masyarakat dan biasanya berpendidikan. Bahkan, modus

operandi untuk white collar crime ini sering kali pula dilakukan dengan cara-cara

yang canggih, malahan bercampur-baur dengan teori-teori dalam bidang ilmu

 pengetahuan, seperti akunting dan statistik.

Kejahatan white collar salah satunya terjadi dalam bisnis bank. Asal dari

kata bank adalah dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran

uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

keuangan yang umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima

simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal

sebagai banknote.

Sedangkan pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik 

Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian bank menurut Undang-undang Negara

Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa usaha

 perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana,

dan memberikan jasa bank lainnya.

Urusan dengan bank identik dengan berurusan dengan uang. Karena itu,

tidak mengherankan jika bank selalu diincar oleh para penjahat yang tergiur 

dengan uang tersebut, tetapi tanpa mau berusaha untuk mendapatkannya secara

1

Page 2: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 2/13

halal dan wajar. Fakta menunjukan pula bahwa lebih dari 90% (Sembilan puluh

 persen) kejahatan bank dilaksanakan melalui kerjasama antara orang luar dan

orang dalam bank. Uniknya, orang dalam tersebut terdiri dari para  young urban

 professional ( yuppies) Indonesia, dengan ciri-ciri yang sama: muda, pintar, gesit,

workaholic, ambisius, punya posisi baik, punya penghasilan, dan memiliki angan-

angan tinggi, tetapi kurang bermoral. Terkadang mereka menggunakan computer 

 bahkan internet sebagai sarana kejahatannya.

Di sepanjang sejarah sejak saat manusia mengenal sistem perbankan, sejak 

saat itu pula kejahatan perbankan sudah dideteksi dan modus operandi kejahatan

 perbankan terus berkembang mengikuti perkembangan kecanggihan dunia

 perbankan itu sendiri. Dewasa ini kejahatan perbankan sangat banyak modelnya,

yang sebagian besar merupakan white collar crime, meskipun kejahatan

 perbankan yang konvensional, seperti perampokan bank tetap saja terus terjadi.

Berdasarkan pemaparan diatas penulis tertarik untuk mengkaji

 permasalahan kejahatan perbankan agar kita dapat memahami dan lebih lanjut

agar kita lebih waspada/antisifatif terhadap semua kejatan yang dapat merugikan

kehidupan kita, dalam hal ini yaitu kejahatan perbankan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis dapat

merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Kejahatan Perbankan?

2. Apa saja jenis/model Kejahatan Perbankan?

3. Apa penyebab terjadinya Kejahatan Perbankan?

4. Bagaimana perkembangan tindak pidana Perbankan di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui apa itu Kejahatan Perbankan.

2. Mengetahui jenis/model Kejahatan Perbankan.

3. Memahami penyebab terjadinya Kejahatan Perbankan.

2

Page 3: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 3/13

4. Mencari soslusi dan upaya pencegahan dalam menghadapi kejahatan

 perbankan.

D. Manfaat Penulisan

Penulis berharap semoga pembahasan mengenai kejahatan perbankan ini

dapat menambah wawasan keilmuan khususnya bagi mahasiswa pendidikan ips

2009 yang sedang mengampu mata kuliah Kajian White Collar Crime dalam

 politik dan ekonomi.

E. Metode Penulisan

1. Kajian Pustaka

2. Browsing

BAB II

3

Page 4: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 4/13

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kejahatan Perbankan

Tindak pidana perbankan atau yang disebut juga dengan kejahatan

 perbankan (banking crime) adalah suatu jenis kejahatan yang secara melawan

hukum pidana dilakukan, baik dengan sengaja ataupun dengan tidak disengaja,

yang ada hubungannya dengan lembaga, perangkat, dan produk perbankan,

sehingga menimbulkan kerugian materiil dan atau immateril bagi perbankan itu

sendiri maupun bagi nasabah atau pihak ketiga lainnya.

Suatu kejahatan perbankan dapat dibagi ke dalam 6 kategori sebagai

 berikut:

Kategori I : Kejahatan fisik 

Kejahatan perbankan yang melibatkan fisik merupakan

kejahatan konvensional yang berhubungan dengan

 perbankan.

Kategori II : Kejahatan pelanggaran administrasi perbankan

Karena bank merupakan lembaga pelayanan publik, maka

 banyak ketentuan administrasi dibebankan oleh hukum

kepadanya. Tindak pidana perbankan yang berkenaan

dengan pelanggaran administrasi ini sepenuhnya diatur 

oleh Undang Undang Perbankan yang berlaku dan

Undang Undang bank Sentral. Tindakan-tindakan yang

termasuk ke dalam pelanggaran administrasi adalah

sebagai berikut:

1. Operasi bank tanpa izin atau tanpa izin yang

 benar (bank gelap)

2. Tidak memenuhi pelaporan kepada Bank  

Sentral

4

Page 5: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 5/13

3. Tidak memenuhi ketentuan Bank Sentral

tentang kecukupan modal; batas maksimum

 pemberian kredit; persyaratan pengurus dan

komisaris; merger, akuisisi; dan konsolidasi bank; dan

lain-lain.

Kategori III : Kejahatan produk bank 

Ketentuan hukum yang mangatur/ melarang kejahatan

 produk bank mulai dari KUH Pidana, Undang-Undang

Perbankan, Undang-Undang Bank Sentral, KUH Dagang,

dan undang-undang khusus lainnya. Tindakan-tindakan

yang termasuk kedalam kejahatan ini adalah sebagai

 berikut:

1. Pemberian kredit yang tidak benar, misalnya

tanpa agunan atau agunan fiktif.

2. Pemalsuan warkat, seperti cek, wesel, dan

letter of credit 

3. Pemalsuan kartu kredit

4. Transfer uang kepada yang tidak berhak.

Kategori IV : Kejahatan profesional perbankan

Kejahatan profesional perbankan adalah kejahatan

 perbankan yang berkenaan dengan pelanggaran profesi

sebagai bankir. Kejahatan ini biasanya dilancarkan oleh

oarang dalam bank yang tidak profesional dan rakus.

Pelanggaran profesi perbankan sebagian sudah diatur oleh

undang-undang sedangkan sebaiannya lagi diatur dalam

Kode Etik Bankir Indonesia.

Kategori V : Kejahatan likuiditas bank sentral

Bank sentral yaitu Bank Indonesia merupakan tempat

meminjam terakhir yaitu jika bank-bank mengalami

5

Page 6: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 6/13

kesulitan likuiditas, maka bisa meminjam uang sementara

ke Bank Indonesia. Bank Indonesia pernah mengeluarkan

Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau lebih dikenal

BLBI pada tahun 1998-1999 kepada bank-bank yang

sakit dengan harapan bank tersebut dapat sembuh dari

 penyakitnya. Akan tetapi uang tersebut umumnya bukan

digunakan untuk menyembuhkan bank, melainkan

digunakan untuk kebutuhan pribadi pemilik bank 

sehingga penyalahgunaan BLBI diarahkan ke tindak 

 pidana korupsi.

Kategori VI : Pelanggaran moralitas

Ketentuan-ketentuan tentang etika perbankan ini diatur 

dalam Kode Etik Bakir Indonesia. Kode Etik Bankir 

Indonesia tersebut berisikan hal-hal sebagai berikut:

1. Patuh dan taat pada ketentuan perundang-

undangan dan peraturan yang berlaku.

2. Melakukan pencatatan yang benar mengenai

segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan

 banknya.

3. Menghindari diri dari persaingan yang tidak 

sehat

4. Tidak menyahgunakan wewenangnya untuk 

kepentingan pribadi

5. Menghindari diri dari keterlibatan

 pengambilan keputusan dalam hal terdapat

 pertentangan kepentingan.

6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya.

6

Page 7: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 7/13

7. Memperhitungkan dampak yang merugikan

dari setiap kebijakan yang ditetapkan banknya

terhadap keadaan ekonomi, sosial, dan lingkungan.

8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang

memperkaya diri pibadi maupun keluarga.

9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang

dapat merugikan profesinya.

B. Perkembangan Tindak Pidana Perbankan

Di Amerika Serikat, operasional suatu bank diawasi super ketat, dilakukan

 bersama-sama oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah setempat. Di

tingkat pemerintah pusat, suatu bank malah diawasi secara berlapis oleh: Federal 

 Reserve Board; Federal Deposit Insurance Corporation; Office Of The

Comptoller Of The Currency; Securities And Exchange Commision; Dan

 Departement Of Justice.

Kejahatan bank semakin hari semakin meninggkat. Modus yang dilakukan

 pun semakin canggih. Bahkan, beberapa kasus terlibat sindikat mafia, baik dalam

negeri maupun luar negeri. Fakta menunjukkan, bahwa lebih dari 90% kejahatan

 bank dilaksanakan melalui kerjasama orang luar dan orang dalam bank. Uniknya,

orang dalam tersebut terdiri dari para young urban professional (yuppies)

Indonesia, dengan ciri yang sama: muda, pintar, gesit, workholic, ambisius, punya

 posisi baik, punya penghasilan, dan memiliki angan-angan tinggi, tetapi kurang

 bermoral.

Bentuk-bentuk banking crime adalah misaplikasi dari dana bank, false

 bank entries, lapotan palsu kepada pemerintah, kredit palsu kepada pemerintah,

kredit palsu atau warkat palsu, yang tidak kesemua bentuk kejahatan tersebut

dapat diakomodasikan oleh hukum positif Indonesia saat ini.

7

Page 8: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 8/13

Jadi, salah satu bentuk kejahatan bank adalah pemalsuan warkatbank.

Dalam hal ini yang dipalsukan atau digunkan secara tidak benar adalah kartu

kredit, travelers check , bilyet giro, kartu ATM, atau uang kertas.

Penyebab kejahatan bank tersebut menurut As Mamoeddin (1997) dalam

Munir Fuady (2004: 81) adalah sebagai berikut:

1. Internal perbankan

a. Pelayanan yang kurang tepat

 b. Kurangnya pengamanan terhadap giral

c. Kurang memperhatikan referensi pihak lain terhadap nasabah baru

d. Keterbatasan pengawasan

e. Kurangnya informasi antarbank 

f. Kelemahan peraturan

g. Mudahnya pembatalan sepihak terhadap bilyet giro

h. Jeleknya mental para bankir 

i. Kelemahan analisis kredit

 j. Banyaknya bankir karbitan bermenral pedangan pasar tanah abang

k. Banyak terjadi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)

l. Terlalu otoriter pimpinan bank 

m. Sikap gampang percaya pada bawahan dan nasabah

n. Garbage in garbage out (GIGO) dari komputer perbankan

o. Bank saling berebutab nasabah

 p. Penyalahgunaan rahasia bank 

q. Sikap skeptis dari dan kepada penyedik 

8

Page 9: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 9/13

r. Mobilitas pelaku kejahatan yang tinggi

s. Terlalu saling percaya di antara sesama bankir dan pegawai bank 

t. Peneriman pegawai bank yang tidak benar 

u. Diskriminasi terhadap pegawai (karena agama, suku, golongan,

gender, asal alumni, dan lain-lain)

2. Faktor eksternal perbankan

a. Hukum yang lemah

 b. Mental aparat hukum yang jelek 

c. Kentalnya masuk unsur politik ke dalam perbankan

d. Pengetahuan masyarakat tentang perbankan yang lemah

e. Keengganan masyarakat untuk melapor jika terjadi kejahatan

 perbankan.

C. Etika Perbankan

Mengingat bahwa bank adalah lembaga kepercayaan, maka unsur 

kepercayaan dari para nasabah serta pihak ketiga lainnya itulah yang menjadi pilar 

 penunjang utama lancarnya kegiatan usaha bank. Faktor kepercayaan yang

mengharuskan hadirnya etika perbankan agar kepercayaan yang telah ada dapat

dipelihara dan ditingkatkan secara terus menerus.

Kehati-hatian dan profesionalisme diperlukan dalam pengelolaan bank 

disamping menjaga kepercayaan juga untuk menghindari atau sekurang-

kurangnya meminimalisasi, resiko likuiditas, resiko investasi, resiko usaha, dan

resiko operasional.

Dalam upaya pencapaian semua itu, maka bank harus dikelola oleh bankir-

 bankir profesional yaitu bankir yang memiliki kemampuan teknis perbankan yang

9

Page 10: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 10/13

standar kualitas tertentu, memiliki wawasan kedepan, etika serta tanggung jawab

sosial yang tinggi.

D. Prinsip-Prinsip Etika Perbankan

Didalam implementasinya maka etika perbankan harus didasarkan atas

 prinsip-prinsip atara lain sebagai berikut:

1) Prinsip kebebasan dan tanggung jawab

Para bankir pada dasarnya bebas dalam mengelola banknya, dalam arti

 bebas yang bertanggung jawab sehingga tidak merugikan pihak lain,

dan masih berada dalam koridor yang sesuai dengan

ketentuan/peraturan yang berlaku.

2) Prinsip kejujuran dan memegang teguh amanat

Kepercayaan dan kewenangan yang telah diberikan oleh para pihak 

 berkepentingan yaitu masyarakat/nasabah, Pemerintah/Bnak Indonesia,

 pemegang saham serta pimpinan/karyawan kepada bank, merupakan

amanat yang senatiasa harus dijaga dan dipelihara serta tidak 

disalahgunakan untuk kepentingan yang menyimpang dari etika

 perbankan yang telah disepakati bersama.

3) Prinsip kepatuhan

Para pengelola bank diharuskan mematuhi

ketentuan/peraturan/undang-undang dibidang perbankan

4) Prinsip kebenaran pencatatan

Pengelola bank wajib mencatat semua transaksi dengan benar dan

memelihara dokumen dan arsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku

5) Prinsip kerahasiaan

10

Page 11: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 11/13

Dalam batas-batas tertentu para pengelola bank dituntut untuk tetap

menjaga kerahasiaan baik rahasia bank maupun rahasia perusahaan

serta rahasia jabatan/pekerjaan

6) Prinsip kehormatan profesi

Para bankir harus senantiasa menjaga kehormatan profesinya dengan

menghindarkan diri dari segala bentuk kolusi, korupsi, dan nepotisme,

upeti, hadiah, dan fasilitas-fasilitas yang tidak layak yang diberikan

oleh pihak ketiga yang menghendaki balas jasa berupa kemudahan

atau fasilitas-fasilitas yang melanggar atau menyimpang dari

ketentuan/prosedur perbankan yang berlaku

7) Prinsip bersaing secara sehat

Yang dimaksud dengan persaingan disini dapat bersifat intern yaitu

 persaingan antara pribadi atau antar bagian dalam bank yang

 bersangkutan. Yang kedua jenis persaingan tersebut harus dilakukan

secara sehat dan tidak boleh dilakukan secara curang.

8) Prinsip tanggung jawab sosial

Didalam menjalankan operasinya, para pengelola bank harus tetap

 peka dan memiliki rasa tanggung jawab sosial terhadap masyarakat

tanpa harus mengorbankan terlalu banyak kepentingan bak yang

 bersangkutan.

11

Page 12: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 12/13

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tindak pidana perbankan atau yang disebut juga dengan kejahatan

 perbankan (banking crime) adalah suatu jenis kejahatan yang secara

melawan hukum pidana dilakukan, baik dengan sengaja ataupun dengan

tidak disengaja, yang ada hubungannya dengan lembaga, perangkat, dan

 produk perbankan, sehingga menimbulkan kerugian materiil dan atau

immateril bagi perbankan itu sendiri maupun bagi nasabah atau pihak 

ketiga lainnya.

2. Kejahatan perbankan dapat dibagi ke dalam 6 kategori yaitu, kejahatan

fisik, pelanggaran administrasi perbankan, produk bank, professional

 perbankan, likuiditas Bank Sentral, Moralitas.

3. Penyebab kejahatan bank tersebut menurut As Mamoeddin (1997) dalam

Munir Fuady (2004: 81) ada dua, yaitu penyebab internal perbankan

seperti pelayanan yang kurang tepat, dan penyebab eksternal perbankan

seperti hokum yang lemah.

4. Melihat pada perkembangan kejahatan perbankan yang begitu pesat

dengan modus operandi yang terus berkembang pula, maka penegakan

hokum (law enforcement ) terhadap bidang ini mestilah diperhatikan

dengan sungguh-sungguh. Disamping itu, agar pencegahan dan

 penanggulangan kejahatan perbankan dapat diatasi dengan baik, perlu

diperbaiki dan disempurnakan aturan main yang ada, baik aturan

 perbankan, aturan pidana, maupun aturan yang berkenaan dengan profesi

 banker. Selain itu, kualitas dan moral dari para penegak hukum dan para

 banker perlu segera diperbaiki secara terus-menerus sebab sebagian besar 

12

Page 13: Kotornya Bisnis Bank

7/29/2019 Kotornya Bisnis Bank

http://slidepdf.com/reader/full/kotornya-bisnis-bank 13/13

dari kejahatan perbankan dilakukan dengan melibatkan orang dalam bank 

itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Fuady, Munir. (2004). Bisnis Kotor Anatomi Kejahatan Kerah Putih. Jakarta: PT.

Citra Aditya Bakti. 2004.

http://ridwanaz.com/umum/pengertian-bank/

 

13