kostum dalam membangun karakter tokoh pada film …

18
72 KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM SOEKARNO Ranang Agung Sugihartono Dosen Program Studi S1 Televisi dan Film, FSRD Institut Seni Indonesia Surakarta Jl. Ringroad-Mojosongo, Surakarta 57127 E-mail : [email protected] Dyah Ayu Wiwid Sintowoko Mahasiswa Prodi S1 Televisi dan Film, FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Jl. Ringroad-Mojosongo, Surakarta 57127 ABSTRACT This study discusses the procedures of costumes and characters in the Sukarno film. This qualitative descriptive research apply the Sukarno film as source of data. The collection of data by purposive sampling, with the method of observation, interviews, and literature. Data were analyzed through data reduction, data display, drawing conclusions and verification process. The results showed that the costumes portray the characterization of the characters. Costume adjusted with basic clothing, head clothing, body clothing, legs underwear, and accessories are known for costume parts. Each character has a unique costume and a differentiator from other figures. Costume also build characterization of actors according to the physiological dimension (neatness, cleanliness, beauty, beauty, valor, charm, charisma, and authority). Sociological dimensions indicate socioeconomic class, role in the family / community, ideology, ancestry, level of education, religion, ethnicity / race, and interaction between the actors. While the psychological dimensions adapted to the atmosphere and scene. Color and layout costume describing feelings, honesty, sincerity, emotion, desire, desire, passion, inner action, as well as the vision of each character in the film. Keywords: costume, characterization, actor, film, and Soekarno

Upload: others

Post on 11-Apr-2022

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

72

KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOHPADA FILM SOEKARNO

Ranang Agung SugihartonoDosen Program Studi S1 Televisi dan Film, FSRD

Institut Seni Indonesia SurakartaJl. Ringroad-Mojosongo, Surakarta 57127

E-mail : [email protected]

Dyah Ayu Wiwid SintowokoMahasiswa Prodi S1 Televisi dan Film, FSRD

Institut Seni Indonesia (ISI) SurakartaJl. Ringroad-Mojosongo, Surakarta 57127

ABSTRACT

This study discusses the procedures of costumes and characters in the Sukarnofilm. This qualitative descriptive research apply the Sukarno film as source of data. Thecollection of data by purposive sampling, with the method of observation, interviews,and literature. Data were analyzed through data reduction, data display, drawingconclusions and verification process. The results showed that the costumes portraythe characterization of the characters. Costume adjusted with basic clothing, headclothing, body clothing, legs underwear, and accessories are known for costume parts.Each character has a unique costume and a differentiator from other figures. Costumealso build characterization of actors according to the physiological dimension (neatness,cleanliness, beauty, beauty, valor, charm, charisma, and authority). Sociological dimensionsindicate socioeconomic class, role in the family / community, ideology, ancestry, levelof education, religion, ethnicity / race, and interaction between the actors. While thepsychological dimensions adapted to the atmosphere and scene. Color and layoutcostume describing feelings, honesty, sincerity, emotion, desire, desire, passion, inneraction, as well as the vision of each character in the film.

Keywords: costume, characterization, actor, film, and Soekarno

Page 2: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

73

Volume 6 No. 1 Desember 2014

PENDAHULUAN

Film merupakan dunia rekaan,imitasi (meniru), dan sebisa mungkinmendekati keadaan sebenarnya terutamadalam pembuatan film sejarah seperti filmSoekarno. Setting, kostum dan rias wajah,pencahayaan, para pemain danpergerakannya merupakan aspek utamadari mise-en-scene, berada di depankamera yang diambil gambarnya(Himawan, 2008:61). Keempat aspekutama tersebut identik dengan unsurrekaan yang diciptakan untukmenggambarkan suasana tertentu.Tujuannya agar menyerupai suatukeadaan (waktu maupun tempat) untukmembangun imajinasi penontonnya. Filmsejarah (film Soekarno) dapat memberikaninformasi penting (waktu) melaluikostumnya.

Film ini mencoba mengunggkapkancara berbusana masyarakat padazamannya sesuai setting tahun 1900-an.Bertolak pada peristiwa sejarah, bahwapada tahun tersebut sedang terjadi krisisbesar-besaran akibat perang dunia. Hal iniberakibat pada seluruh aspek kebutuhanmasyarakat (cara berbusana, kebutuhanpangan, finansial, dan pendidikan). Tidaksemua rakyat pribumi hidupberkecukupan. Perang duniamenimbulkan krisis bahan (kain), sehinggarakyat menggunakan goni dan karungsebagai pakaian (Retno RD., 2014). Hanyaorang-orang tertentu (golongan priyayidan kalangan berada) yang memakaipakaian bagus sesuai dengan zamannya.

Menurut Retno Ratih Damayanti,dalam menentukan jenis kostum filmSoekarno, penata kosum mengakui sangatsulit. Kurangnya dokumentasi dan data(foto) membuatnya harus menciptakan

kostum semirip mungkin. Sebagai penatakostum, data foto hitam putih yangditemukannya belum sepenuhnyamenunjukkan kerealitasan mayoritaswarna dan bentuk yang dipakai wanitapada masa tersebut. Ia juga harusmenentukan jenis kostum tokoh-tokohtertentu (Inggit dan Fatmawati) sesuaidengan etika untuk menjaga nama baikkeluarga. Menurutnya, kostum wanitapada zaman tersebut hanya memakaikemben, dan pakaian ini kurang sesuaidikenakan oleh kedua wanita tersebut.

Sebagai salah satu unsur mise-en-scene kostum dapat dilihat, diimajinasikan,dirasakan, dan dihayati penonton sebagaimotivasi. Melalui kostum karakter tokohjuga dapat diketahui seperti latar belakangdan identitas sosial sesuai denganperannya. Kostum yang dipakai rakyatbiasa sangat berbeda dengan kostum yangdipakai oleh pejabat. Oleh karena itukostum secara tidak langsung dapatmencerminkan kelas sosial, strata sosial,dan ideologi tokoh. Disadari atau tidak,kostum dapat mempengaruhi carapandang seseorang melalui bagian-bagian(pakaian dasar, pakaian atas, pakaian tubuh,pakaian kaki, dan asesoris) yangdigunakannya.

Menurut sejarawan, AnharGonggong, masyarakat akan memilikipemahaman baru tentang Soekarno darifi lm ini , fi lm Soekarno berhasi lmemunculkan kesederhanaan Soekarnodan t idak selalu menggambarkankepahlawanannya (Tiyo, 2013). Nilaikepahlawanan Soekarno tampak tidakbegitu dominan salah satunya ditunjukkanmelalui kostum yang terlihat sederhanadi adegan tertentu. Salah satu cara melihatkesederhanaan Soekarno yakni denganmengamati segala sesuatu yang melekat

Page 3: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

74

pada tubuhnya seperti pakaian, pernak-pernik, dan asesoris yang digunakan.Kesederhanaan juga tampak pada kostumtokoh lainnya seperti Hatta, Sjahrir, Inggit,dan Fatmawati. Dalam melihat karakterberdasarkan kostum tokohnya dengan(3D karakter) yang meliputi dimensifisiologis, sosiologis, dan psikologisnya.Kostum pada film biografi (seperti filmSoekarno) menjadi penting untuk ditelitikarena kostum merupakan bagian darimise-en-scene dan mencerminkan realitasbusana pada zamannya. Kostummerupakan bagian tata artistik yang dapatmembangun karakter tokoh yangdiperankannya.

Realitas di atas mendasaridi lakukannya penelit ian ini untukmengetahui tata kostumnya dan kostumdalam membangun karakter tokoh dalamfilm Soekarno. Permasalahan penelitiandapat dirumuskan yaitu bagaimana tatakostum dan bagaimana kostum tersebutmembagun karakter tokoh dalam FilmSoekarno? Penelitian ini dimaksudkanuntuk mengkaji apakah bagian-bagiankostum tersebut dapat membangunkarakter tokohnya.

Penelitian ini menggunakan tipepenelitian deskriptif, dengan metodepengkajiannya adalah pendekatankualitatif. Data yang dikumpulkan dandikaji berupa data kualitatif. Data tersebutdigali dari data primer dan sekunder. Dataprimernya berupa DVD film Soekarno,sedangkan data sekundernya berupasinopsis, daftar tim kreatif, website rumahproduksi, wawancara narasumber penatakostum film Soekarno (Retno RatihDamayanti) dan Hartoyo (penata busanaJawa), dan internet untuk mendukung dataprimernya. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi, studi pustaka,dan wawancara.

Teknik analisis data menggunakantiga komponen yang saling berkaitanuntuk menghasilkan hasil penelitian yanglayak dalam proses analisis dan salingberkaitan serta menentukan hasil analisis(Lexy J. Moleong, 2012:288). Tigakomponen tersebut yakni reduksi data,sajian data, penarikan kesimpulan danverifikasi. Karakter masing-masing tokohdiketahui dari kostum yang dipakainyakhususnya dimensi fisiologis, sosiologis,dan psikologis. Sedangkan verifikasi datayakni melakukan pengecekan ulang hasilpenelitian sesuai dengan kesimpulanterhadap kesesuaian data-data dan teoriyang yang telah diacu. Setelah itu,dirumuskan saran yang diperlukan.

PEMBAHASAN

Kostum f ilm Soekarnomenggambarkan setting tahun 1900-an.Perkembangan busana di abad ke-19sudah terlihat lebih maju dari tahunsebelumnya. Perempuan ataupun priaJawa sudah mulai marak menggunakankebaya, sarung, batik, jarik, dan alas kakiuntuk menunjang penampilan mereka,khususnya dari kalangan priyayi ningrat.Priyayi Jawa seperti Bung Karno seringberpenampilan necis untuk mematahkanpendapat orang Barat bahwa pakaian priaJawa umumnya terkesan seadanya.Pakaian pada zaman itu merupakanpenggambaran status seseorang danpembatas pergaulan antara rakyat pribumidengan orang-orang Barat. Caraberpakaian orang Indonesia dan bangsaBelanda sangat berbeda. Belanda selalumengenakan baju warna putih, celanapanjang, dan setelan jas yang terlihat lebihmodern. Sedangkan pakaian orang Jawa

Page 4: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

75

Volume 6 No. 1 Desember 2014

berupa kebaya dan jarik sebagai busanatradisional rakyat saat itu. Perbedaan yangsangat mencolok sangat terlihat denganjelas bahwa pakaian Barat dianggapmencerminkan budaya modern danbudaya berpakaian khas Jawa dianggapsimbol tradisi dengan segudang arti didalamnya.

Diskriminasi yang dibuat olehbangsa Barat membuat Bung Karno resahterhadap pakaian identitas bangsanya.Soekarno memutuskan peci sebagaipakaian kepala dan merupakan wujudsolidaritas pada rakyat biasa. Dalampertemuan Jong Java, Soekarnomengatakan bahwa peci hitam sebagaisimbol Indonesia Merdeka. Hal ini berartipakaian bukan sekedar penutup tubuhsaja, namun juga sebagai bentuk refleksidari cara berfikir, kepribadian, danpernyataan politik seseorang.

Dalam film Soekarno beberapa gayabusana tokohnya seperti Soekarno,Mohammad Hatta, Inggit Garnasih,Fatmawati, dan Sutan Sjahrir tampakberbeda. Mereka berasal dari latarbelakang yang berbeda sehingga memilikipemikiran, identitas diri yang berbedapula. Hal ini tercermin melalui kostumyang dikenakan sesuai dengan pakaiandasar, pakaian kaki, pakaian tubuh, pakaiankepala, dan asesorisnya.

Kostum Tokoh dalam FilmSoekarno

1. Kostum SoekarnoPenelitian ini mengambil 5 sampel

tokoh yakni Soekarno, Mohammad Hatta,Fatmawati, Inggit, dan Sutan Sjahrir.Kostum Kusno (Soekarno kecil) munculdi sett ing tahun 1912 saja danmengenakan satu jenis kostum berupa

pakaian adat Jawa (beskap, jar ik danblangkon). Soekarno telah memakaipakaian rapi dan necis sejak kecil. Pakaianini mencerminkannya sebagai keturunanbangsawan sekaligus merupakan simbol

priyayi dalam film tersebut.

Gambar 1. Kostum Kusno saat ganti nama(Soekarno)

(Sumber: Film Soekarno, 2014 Timecode =00:09:14-00:10:38)

Kusno (nama kecil Soekarno)memakai jarik motif Kawung, beskap atela,dan blangkon Jingkengan di acara syukuranpergantian namanya. Jarik motif Kawungmerupakan salah satu motif batik tertuadi Indonesia. Terdiri dari empat bulatanyang mirip seperti buah Kawung (seringpula disebut sebagai buah kelapa ataukolang-kaling). Menurut Wikkianto (2014)motif ini memiliki filosofi keadilan.Kawung biasanya digunakan oleh rakyatbiasa. Namun penggunaannyasebagaimana yang terlihat Gambar 1sudah menunjukkan kelas sosialnya padaera 1900-an. Pemakain busana lengkap,rapi, bersih, dan terlihat modis seringkalidipakai oleh masyarakat yangberkecukupan secara finansial. Padagambar di atas, motif Kawung merupakan

Page 5: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

76

simbol punakawan. Menurut Hartoyo(2015) motif ini biasanya dipakai olehdewa (punakawan= menjelma menjadirakyat biasa) melalui pakaian denganmotif tersebut. Selain itu menurutHartoyo (2015), beskap atela biasanyadipakai oleh lurah, penemu, atau abdidalem yang mendapatkan tugas khususseperti pepanggihan Jawa (acarapertemuan, seperti rapat). Soekarno (remaja) muncul di settingtahun 1920. Soekarno remaja memakailima jenis kostum yaitu jarik, kaos, celanakolor, blangkon, dan setelan jas. Padaadegan ini, ia terl ihat sedangmenyesuaikan diri melalui caraberpakaiannya (menyerupai orangBelanda). Hal ini terlihat dari jenis pakaian(setelan jas) dan dasi kupu-kupu (dilehernya).

Gambar 2. Kostum Soekarno di rumahorang Belanda

(Sumber: Film Soekarno, 2014, Timecode =00:13:07-00:14:53)

Pada Gambar 2, dari setelan jas

dan dialognya, tampak bahwa derajat

orang Indonesia tidak bisa disetarakan

dengan orang Belanda. Ia bertekad untuk

mengubah nasib bangsa salah satunya

melalui kostum yang dipakainya.

Menurutnya martabat bangsa dapat

dibangun melalui pakaiannya. Hal ini

dikarenakan pada tahun 1900-an,

penggunaan pakaian sudah dipengaruhi

oleh Barat. Perubahan-perubahan dari

penerimaan pengaruh tersebut adalah

mulai dipakaianya celana panjang, jas, dan

sepatu bagi pria sedangkan pakaian

perempuan adalah penerimaan batik

sebagai bahan pakaian bagi semua orang

(Phesolo, 2012). Sesuai gambar tersebut,

Soekarno memakai setelan jas dan dasi

kupu-kupu dengan tatanan rambutnya

tampak klimis. Ia juga memakai selop,

blangkon, jarik, dan beskap pada saat

mengikuti pidato gurunya (HOS.

Cokroaminoto).

Soekarno dewasa muncul

sebanyak 8 sekuen dengan 14 jenis

kostum yang berbeda. Gaya pakaian

Soekarno banyak meniru Cokroaminoto.

Kostum yang dipakainya seperti hem

model arrow, baju safari, kopiah/peci, kaos,

sarung, dan celana panjang. Soekarno juga

memiliki penampilan yang rapi dan bersih

sehingga tampak sangat pesolek. Soekarno

memakai 14 jenis kostum, salah satunya

adalah pakaian Gambar 3. Kostum ini

digunakan pemeran tokoh Soekarno

pada setting tahun 1929, 1930, dan 1944atau di sekuen 1, 4, dan 9.

Page 6: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

77

Volume 6 No. 1 Desember 2014

Gambar 3. Kostum Soekarno saatmembacakan Pledoi

(Sumber: Film Soekarno, 2014, Timecode =00:23:08-00:24:07)

Pada kostum Gambar 3, Soekarnodewasa memiliki alasan politis saatmengenakan bajunya seperti safari,setelan jas, peci, dan sarung. Ia hanya inginmeningkatkan harkat dan martabat negeridi hadapan bangsa lain. Soekarno adalahpria yang sangat menyukai fasyen. Salahsatu model pakaian yang berhasil iarancang adalah baju Safari, pakaianbergaya militer, memiliki banyak saku disisi atas maupun bawah pakaian, dandihiasi dengan ikat pinggang. Soekarnosering memakai baju ini di acarapertemuan pemimpin negara dan saat

pidato di depan rakyatnya. Ia jugamemakai setelan jas di acara resmiseperti saat membacakan pledoi diGedung Landraad di hadapan hakimBelanda.

2. Kostum Tokoh Mohammad Hatta

Pemeran tokoh MohammadHatta mengenakan enam jenis kostum difilm Soekarno. Keenam jenis kostumberada di setting tahun 1942, 1943, 1944,dan 1945 atau di sekuen 7 sampai 10.Salah satu pakaian yang dikenakannyayaitu celana pantolan dan hem sepertiyang terlihat pada Gambar 4. PakaianHatta tersebut juga tampak pada sekuen7, 8, dan 9.

Gambar 4. Kostum Hatta saat menerimatamu di rumah

(Sumber: Film Soekarno, 2014, Timecode =00:56:04-01:01:18)

Page 7: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

78

Adegan ini menceritakan tentangperdebatan Hatta dengan Sjahrir atasperbedaan pendapat antara kedua belahpihak tersebut karena kesepakatanSoekarno yang bergabung Jepang. Caraberpakaian tokoh Mohammad Hattatampak necis dan mencerminkan seorangakademis. Gaya rambutnya tampak klimis.Pakaian tubuh yang dikenakannya yaknihem dihiasi beberapa kancing baju dibagian tengah dan sebuah saku. Celanapanjang yang melekat di tubuh bagian kakimemiliki dua sisi saku di samping kanandan kiri. Asesoris lainnya yang dipakaiberupa ikat pinggang, jam tangan warnaputih, dan kacamata bulat.

Dari pemaparan di atas, pakaian

yang sering dipakai Mohammad Hattaadalah kemeja dan celana panjang.Asesoris yang melekat di tubuhnya adalahkacamata bulat warna hitam dan peci. Pecitelah menjadi identitas bangsa yangdiusulkan oleh Soekarno. Hatta jugapernah mengenakan pakaian Safari saatSidang BPUPKI dengan pembawaan yangselalu tenang. Sebagai sosok yang cerdas,religius, dan lurus, Hatta digambarkantampak sopan dan selalu memakaipakaian diantaranya adalah hem, celanapanjang, setelan jas, baju safari, peci, topigaya fedora, dan kadangkala memakaisarung (saat sholat).

3. Kostum Tokoh Fatmawati

Dalam film Soekarno, Tika Bravanimemakai 11 jenis kostum. Tikamemerankan tokoh Fatmawati sebagaisiswa sekolah Moehammadijah (saat inidikenal dengan nama Muhammadiyah) diBengkulu. Setting ini menunjukkan tahun1934, 1942, 1943, 1944, dan 1945 atauberada di sekuen 5, 7, 8, 9, dan 10. Salahsatu kostum yang dipakaiannya sepertiyang terlihat pada Gambar 5. Kostum inidipakai tokoh Fatmawati ketika ia danSoekarno berada di pantai. Kedua tokohini sedang menikmati suasana pantaisambil bercerita tentang perjuanga

Soekarno melawan Belanda.

Gambar 5. Kostum Fatmawati saat dipantai

(Sumber: Film Soekarno, 2014 Timecode =00:31:10-00:33:13)

Page 8: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

79

Volume 6 No. 1 Desember 2014

Pada gambar tersebut, kostumFatmawati berupa kebaya kutubaru motifbunga warna merah dengan kerudungputih yang melindungi kepalanya. Jariktersebut bermotif Parangkusumoberwarna sogan yang menggambarkankelokalan (tradisi) sekaligusmencerminkan pakaian masyarakatIndonesia pada saat itu. Sogan berarticoklat dan merupakan warna khas jarikSolo. Menurut Hartoyo (2015) jarikParangkusumo berasal dari kata ‘kusumo’yang berarti kembang atau bunga. Batikini biasanya dipakai oleh kalanganketurunan raja secara turun-temurun saatberada di dalam keraton. Menurut Retno(2014), pada zaman perang dunia, jarik

yang berasal dari kota Yogyakarta danSolo diyakini merupakan jarik terbaikkarena mampu menunjukkan kelas sosialseseorang. Jarik dengan bahan terbaik saatitu, hanya bisa dikenakan oleh kalanganberada.

Dari pemaparan 11 kostum yangdipakainya di film ini, Fatmawati tampaksebagai gadis Bengkulu yang cantik,ramah, cerdas, dan optimis. Untukmenggambarkan usianya yang masihmuda, tampak Fatmawati sering memakaipakaian kebaya dengan motif bunga kecildan berwarna cerah. Kerudungnyatampak terbuka, terlihat lebar, danpanjang.

Gambar 6. Kostum Inggit saat pergi dansetelah bercerai dengan Soekarno

(Sumber: Film Soekarno, 2014, Timecode= 01:13:49-01:16:02)

4. Kostum Tokoh Inggit Garnasih

Pemeran tokoh Inggit Garnasihmemakai 13 jenis kostum di film Soekarnoyang berada di sekuen 1, 5, 6, 7, dan 10.Sekuen tersebut berada di setting tahun1929, 1934, 1941, 1942, dan 1945. Kebayayang dikenakan Maudy Koesnaedi untukmemerankan tokoh Inggit Garnasihcenderung berwarna gelap dengan motifkecil. Inggit Garnasih sering menggunakanpakaian berwarna gelap untukmenggambarkan usianya agar penontonmenangkap karakternya. Kebaya kutubarusering bermotif bunga (sembagi),sebagaimana yang dijelaskan oleh RetnoRatih Damayanti, bahwa pakaian dengan

warna gelap berfungsi untukmenunjukkan usia tokoh ini yang sudahtidak muda lagi. Motif bunga pada kostumInggit Garnasih tampak lebih renggang

Page 9: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

80

Gambar 7. Kostum Sjahrir saat di rumah(Sumber: Film Soekarno, 2014, Timecode =

00:25:31-00:26:02)

Dari kelima kostum yang dipakaiSjahrir dalam film ini selalu digambarkandengan pakaian hem dan celana panjang,hanya sesekali ia memakai piama saattidur. Ia merupakan pria cerdas dengandandanan rapi dan terlihat berpendidikantinggi. Karakternya yang terkesan bengissebenarnya karena kekhawatirannyaterhadap keselamatan bangsa dari Jepang.Sebenarnya penggunaan pakaian yangcenderung berwarna putih tersebutdikarenakan pada zaman Perang Dunia IItidak banyak warna yang ada. MenurutRetno R.D (2014) kemiskinan dan masakrisis akibat perang berdampak padaseluruh pertumbuhan ekonomi dankehidupan masyarakat.

Karakter Tokoh dalam FilmSoekarno

Dalam bahasan ini, karakter tokohdi film Soekarno dikaji melalui kostumtokohnya. Bagian kostum terdiri ataspakaian kepala, pakaian tubuh, pakaiankaki, pakaian dasar, dan asesoris. Bagian-bagian tersebut akan dibahas pada dimensifisiologis, sosiologis, dan psikologisnyaterkait masing-masing karakter tokoh.

1. Karakter Soekarno

Sesuai kostum yang dipakai oleh pemeranSoekarno masa kecil, remaja dan dewasadi film ini, terdapat ciri khas yang berbedadengan pemeran tokoh lainnya. Di bawahini digambarkan karakter Soekarno yangdibangun dari kostumnya.

5. Kostum Tokoh Sutan Sjahrir

Tanta Ginting menggunakan lima jenispakaian yang muncul di sekuen 7, 8, dan 9atau di setting tahun 1942, 1943 dan 1944untuk berperan sebagai tokoh SutanSjahrir di film Soekarno. Kostum padaGambar 7 ini hanya dikenakan oleh SutanSjahrir pada adegan seting tahun 1943.Setelan hem putih lengan panjang dihiasisaku di sisi kanan dan kiri atas tampakdikombinasikan dengan celana panjangwarna abu-abu. Ikat pinggang hitam yangmelingkar di bagian perut sebagai asesorisdan berfungsi untuk mengencangkancelana.

Page 10: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

81

Volume 6 No. 1 Desember 2014

Bagan 1. Kostum dan karakter Soekarno(Dyah Ayu W.S., 2014)

Soekarno merupakan tokoh yangsering muncul di film ini. Hampir di setiapsekuen, dirinya selalu tampil denganmemakai kostum yang mencerminkankarakternya. Sesuai dengan dimensifisiologis, karakter Soekarnodigambarkan selalu memakai peci, celanapantolan, baju Safari, sepatu pantofel,dengan tambahan asesoris berupa ikatpinggang, jam tangan, dan dasi. Kostumtersebut mencerminkan karakternya yanggagah, menjadi pusat perhatian, tampan,modis, rapi, necis, bersih, berwibawa, dankharismatik.

Kostum yang dipakainya jugamencerminkan dimensi sosiologisnyasebagai sosok pemimpin, keturunanpriyayi, politikus, pemikir, dan penggerakkemerdekaan. Hal ini dikarenakan,kostum tersebut hanya dikenakan olehorang-orang tertentu yang memilikiketercukupan secara finansial. Selain itu,dimensi psikologis yang digambarkan darikostum tersebut adalah mencerminkankepribadiannya yang sangat optimis,percaya diri, terbuka, dan tulus.

Page 11: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

82

2. Karakter Mohammad Hatta

Mohammad Hatta memiliki ciri khas dalam kostumnya. Di bawah ini merupakanjenis pakaian Hatta dan karakternya yang digambarkan dalam film Soekarno.

Bagan 2. Kostum dan karakter Hatta(Dyah Ayu WS., 2014)

Dalam film ini, Hatta memiliki cirikhas yang tidak jauh berbeda dariSoekarno. Kostumnya berupa peci, hem(model arrow), celana pantolan, sepatupantofel, dengan tambahan asesoriskacamata, jam tangan, dan ikat pinggang.Jenis kostum tersebut menggambarkankarakter fisiologisnya yang tampak rapi,kalem, santun, berwibawa, kharismatik,dan bersih. Dari cara berpakaian dankostumnya, Hatta secara sosiologis

digambarkan sebagai pemikir, politisi,intelektual, gemar membaca,berpendidikan Barat, agamis, danakademis. Sedangkan secara psikologismenggambarkan pribadi yang berbedadengan Soekarno dan Sjahrir. Selain ituHatta tampak lebih kritis, sering berperansebagai penengah antara Soekarno danSutan Sjahrir. Ia juga orang yang tenang,rileks, sabar, tegas, disiplin, cermat, dan

mampu memendam amarah.

Page 12: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

83

Volume 6 No. 1 Desember 2014

3. Karakter FatmawatiDari penataan kostum Fatmawati dalam film Soekarno, dapat diklasifikasikan jenis

kostum yang dikenakan dan karakter tokohnya seperti bagan di bawah ini.

Bagan 3. Kostum dan karakter Fatmawati(Dyah Ayu W.S., 2014)

Kostum Fatmawati memiliki

keunikan tersendiri di film Soekarno. Ia

sangat berbeda dengan gadis pada

umumnya melalui kostum yang

dikenakannya. Fatmawati sering memakai

kerudung, kebaya warna dasar kuning,

jarik, dan selendang. Kostum tersebut

merupakan cerminan karakter

fisiologisnya yang menawan, kalem, santun,

cantik, lemah lembut, ceria, sopan, dan

bersih. Dari kostumnya, secara sosiologis

Fatmawati digambarkan sebagai gadis

keturunan keluarga terpandang, istri

Soekarno, dan orang Melayu. Sedangkan

dari segi psikologis, karakter Fatmawati

mencerminkan orang yang optimis,

keibuan, suci, dan bersemangat.

Page 13: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

84

4. Karakter Inggit Garnasih

Kostum Inggit Garnasih terlihat berbeda dengan kostum yang dipakai olehFatmawati. Kostum yang dipakainya merupakan cerminan dari karakter wanita tesebut.Berikut bagan untuk menjelaskan kostum yang membangun karakter Inggit.

Bagan 4. Kostum dan karakter Inggit(Dyah Ayu W.S., 2014)

Secara umum, Kostum InggitGarnasih di fi lm Sokarno seringmengenakan kebaya dan jarik warnadasar kalem dengan motif bunga yangterlihat rapat. Wanita berumur 50 tahunini, tampak telah usianya yang menua,rambutnya memutih dan kostumnya yangterlihat lebih gelap dari Fatmawati. Inggitsering memakai kebaya warna dasar abu-abu, jarik, dan selendang. Kostum tersebut

menggambarkan karakter fisiologisnyayang lemah lembut, sopan, dan bersih.Kostum Inggit juga mencerminkansosiologisnya sebagai keluarga berada,istri Soekarno, dan orang Sunda.Sedangkan dari karakter psikologisnyamencerminkan kesetiaan, keibuan,ketulusan, perhatian, suka mengalah,ikhlas, patuh, tegas, pecemburu, penuhkasing sayang, dan rela berkorban.

Page 14: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

85

Volume 6 No. 1 Desember 2014

5. Karakter Sutan Sjahrir

Kostum yang dipakai Sutan Sjahrir terlihat mencerminkan karakternya. Berikutbagan yang menggambarkan jenis kostum yang dipakainya dan karakter yang dihasilkan.

Bagan 5. Kostum dan karakter Sjahrir(Dyah Ayu W.S., 2014)

Pada umumnya, Sjahrir dalam filmSoekarno ini selalu memakai hem lenganpendek warna putih, celana pantolan,sepatu pantofel , dengan tambahanasesoris berupa ikat pinggang dan jamtangan. Pada era 1900-an kostum tersebutmencerminkan karakter f isiologisseseorang (Sjahrir) yang selalu tampil rapi,

bersih, tampan, dan tegas. Pada tahuntersebut, kostum dengan gaya seperti itumenggambarkan sosiologis Sjahrir yangakademis, cerdas, pemikir, pejuang/penggerak kemerdekaan, dan politikus.Dimensi psikologis yang digambarkanmelalui kostum tersebut adalah pribaditegas, terbuka, tidak suka bertele-tele,cekatan, dan cenderung ambisius.

Page 15: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

86

SIMPULAN

Film Soekarno mengangkat tematentang perjuangan para tokohprakemerdekaan. Film ini berhasilmenghadirkan keadaan pada masa 1900-an termasuk bagian tata art istik(kostumnya). Kostum menjadi salah cirikhas tokoh dan karakternya seperti difilm Soekarno. Masing-masing tokoh,kostum dan karakternya dapatdirumuskan sebagai berikut.1. Kostum dan Karakter Soekarno

Mayoritas Soekarnodigambarkan memakai kostumberupa baju Safari warna putih,celana pantolan, sepatu pantofel,dan peci hitam. Dari kostumtersebut menunjukkan karakterSoekarno yang secara fisiologistampak bersih, rapi, necis, modis,gagah, tampan, berwibawa,kharismatik, dan menjadi pusatperhatian; secara sosiologismencerminkan keturunan berada,visioner, pemimpin, pemikir,polit ikus, dan pejuangkemerdekaan; dan secara psikologismenggambarkan ketulusan hati,pribadi yang penuh optimis, gigih,dan penuh percaya diri. Kostumtersebut menjadi ciri khas Soekarnodan menjadi ikon ke-Indonesia-ankhususnya peci hitamnya.

2. Kostum dan Karakter MohammadHatta

Film ini menggambarkantokoh Hatta sering memakaikostum hem warna abu-abu, celanapantolan, sepatu pantofel, jamtangan, peci, dan kacamata. Kostumtersebut mencerminkan karakterHatta yang secara fisiologis tampak

rapi, bersih, kalem, pribadi yangtenang, santun, dan berwibawa;secara sosiologis kelihatan gemarmembaca, berpendidikan Barat,intelektual, politisi, dan agamis; dansecara psikologis menunjukkankedalaman berpikir, cermat, matang,kritis, netral, sabar, disiplin, tulus,dan menjadi penengah antaraSjahrir dan Soekarno. Asesoris jamtangan dan kacamatanyamenguatkan karakternya.

3. Kostum dan Karakter FatmawatiTokoh Fatmawati sering

memakai kebaya warna kuning dankerudung dalam film Soekarno.Kostum yang dikenakannyamenggambarkan karakter fisiologissebagai gadis yang bersih, menawan,kalem, santun, cantik, lembahlembut, ceria, dan sopan; secarasosiologis menunjukkan keturunankeluarga terpandang, istri Soekarno,dan asl i orang Melayu; danpsikologisnya yang optimis danpenuh semangat. Kostumkebayanya menjadi ciri pribadinyayang masih muda.

4. Kostum dan Karakter Inggit GarnasihDalam film Soekarno, tokoh

Inggit Garnasih acapkali memakaikebaya warna abu-abu bermotifbunga besar renggang, jarik, danselendang. Kostum inimenunjukkan karakter fisiologisnyasebagai wanita lemah lembut, sopan,dan bersih; secara sosiologismencerminkan pribadinya sebagaiistri Soekarno, keluarga mapan danberkecukupan; dan secarapsikologis menunjukkankarakternya sebagai wanita setia,

Page 16: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

87

Volume 6 No. 1 Desember 2014

tulus, ikhlas, suka mengalah, penuhkasih sayang, rela berkorban, tegarnamun tegas. Warna kebayanyadapat menggambarkan sikapnyayang penuh keibuan.

5. Kostum dan Karakter Sutan SjahrirSutan Sjahrir digambarkan

memakai pakaian hem lenganpendek warna putih, celanapantolan, sepatu pantofel, jamtangan, dan tatanan rambut sangatklimis . Kostum Sjahrirmencerminkan karakternya yangsecara fisiologis terlihat necis, rapi,bersih, dan tampan; secarasosiologis menggambarkan dirinyayang akademis, cerdas, pemikir,cekatan, pejuang kemerdekaan, danpolitikus; dan secara psikologismenunjukkan sikapnya yang tegas,tidak suka bertele-tele, cekatan,ambisius, namun terbuka. Pakaiantubuh (hem lengan pendek) danasesoris (jam tangan) sebagai cirikhasnya.

Dari kelima tokoh tersebut, dapatdisimpulkan mengenai tata kostum yangmenggambarkan karakter tokohnya.Kostum disesuaikan dengan bagian-bagiankostumnya (pakaian dasar, pakaian kepala,pakaian tubuh, pakaian kaki, dan asesoris).Masing-masing bagian kostum turutmembentuk karakter tokoh. Setiap tokohmemiliki kekhasan kostum yang menjadipembeda dari tokoh lainnya.

DAFTAR ACUAN

BukuBordwellc dan Thompson. 2002. Film Art

An Introduction Seventh Edition. NewYork: Mc.Grow-Hill

Ed Gaskel. 2004. Make Your Own MusicVideo. Cambridge England: ILEX,

Hamidi. 2007. Metode Penelitian dan TeoriKomunikasi. Malang: UMM Press.

Harymawan. Dramaturgi. Bandung: RosdaOffset, 1988.

Lexy J. Moleong. 2012. Metode PenelitianKualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Himawan Pratista. 2008. Memahami Film.Yogyakarta: Homerian PustakaSlamet Yulius. 2006. Metode Penelitian

Sosial. Surakarta: UNS Press.Sadjiman Ebdi Sanyoto. 2009. Nirmana

Elemen-Elemen Seni dan Desain.Yogyakarta: Jalasutra.

H.B. Sutopo. 2006. Metodologi PenelitianKualitatif. Surakarta: UniversitasSebelas Maret.

E-book dan Jurnal“Learning Latent Personas of Film

Characters” dalam Proceedings ofthe 51st Annual Meeting of theAssociation for ComputationalLinguistic, 352–361, August, 2013.

‘Exploring a Material World: Mise-enScene’ dalam Cedri Gibbos, artdirector for 1.500 films, 42-74,(tanpa tahun).

Internet “Tiyo: Sejarawan Apresiasi Film

Soekarno” dalam http://m.poskotanews.com/2013/12/23/sejarahwan-apresiasi-filmsoekarno/?wpmp_switcher=mobile.26 Januari 2015

“Roy Aston: Introduction to Film –Reading Log” dalam http://arts1060.wordpress.com/2011/03/

Page 17: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

88

23/week-3-mise-en-scene/. 12 Juli2014

“Lloyd Llewellyn-Jones: The Use of Setand Costume Design in ModernProductions of Ancient GreekDrama” dalam http://www2.open.ac.uk/ClassicalStudies/GreekPlays/essays/designEssay.htm.26 Januari 2015

“Diki Umbara: Tugas Drama TV” dalamhttps://dikiumbara.wordpress.com/author/dikiumbara/page/10/. 12September 2014

“Budi Prasetijo: Drama” dalam http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/11/drama.html. 12 September 2014

“Desy Saputra: Daftar pemenangAnugerah Festival Film Bandung2014” dalam http://www .an ta r anews . com/be r i t a /453480/daftar-pemenang-anugerah-festival-f ilm-bandung-2014. 13Oktober 2014

“Phesolo: Budaya Barat Dan Fashion(Mode): Surakarta Masa Kolonial”dalam https://phesolo.wordpress.com/2012/05/18/budaya-barat-dan-fashion-mode-surakarta-masa-kolonial/. 26 Januari2015

“Erick P. Hardi: Begini Dibui diSukamiskin, Kata Bung Karno”dalam http://www.tempo.co/read/news/2013/06/02/063485146/Begini-Dibui-di-Sukamiskin-Kata-Bung-Karno. 20 Nopember 2014

“Wikkianto: Yuni Jie dan Inspirasi dariKawung “ dalam http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Yuni-Jie-dan-Inspirasi-dari-Kawung/.22 Januari 2015

“Purwadi: Busana Jawa danPerlambangnya” dalam http://

n j o w o . w i k i a . c o m / w i k i /Busana_Jawa_dan_Perlambangnya.22 Januari 2015

“Ahiko Antaniami: Istilah dalam Fashion!”dalam

http://ahikoblablabla.blogspot.com/2011_08_01_archive.html . 22Januari 2015

“Darma Ismayanto: Si Putih yang Mendunia” dalamhttp://historia.co.id/artikel/3/997/2 3 / M a j a l a h - H i s t o r i a /Si_Putih_yang_Mendunia. 22Januari 2015

“Desy Saputra: Daftar PemenangAnugerah Festival Film Bandung2014” dalam http://www .an ta r anews . com/be r i t a /453480/daftar-pemenang-anugerah-festival-f ilm-bandung-2014. 13Oktober 2014

“Mahaka Media New : “SejarahPerusahaan” dalam http://www.mahakamedia.com/about_us/corporate_history. 14 Oktober 2014

“Hanung Bramantyo: “Syuting Film ‘Soekarno’ Gunakan 750 Figuran” dalamhttp://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/syuting-film-soekarno-g u n a k a n - 7 5 0 - f i g u r a n -aa4ab8.html.26 Juni 2014.

“Kinanthi : Filosofi Batik dan Motif Batik”dalam http://nisyacin.blogdetik.com/2012/09/09/filosofi-batik-dan-motif-batik/. 22 Januari 2015

“Ardi Pramudito: Kisah Inggit Garnasih,Pahlawan Sejati yang Terpinggirkan”dalam http://paradox-minds.blogspot.com/2013/04/kisah-inggit-garnasih-pahlawan-sejati.html.26 Januari 2015

Page 18: KOSTUM DALAM MEMBANGUN KARAKTER TOKOH PADA FILM …

89

Volume 6 No. 1 Desember 2014

SkripsiOky Erlitasari. 2014. “Karakter Tokoh

Bayangan Loki dalam Film Thor : TheDark World “. Skripsi untukmencapai derajat Sarjana S-1 padaISI Surakarta, Surakarta.

Ahmad Iran Pradita. 2014. “Setting, TataRias dan Kostum Drama KomediTelevisi “Operan van Java” sebagaiStrategi Program melaluiPenghadiran Kedekatan denganPenonton (Studi Kasus Episode“Misteri Pesona Sinden”)”. Skripsiuntuk mencapai derajat Sarjana S-1pada ISI Surakarta, Surakarta.

Indri Rahmah. 2012. “Tanda dan Maknapada Kostum Harajuku Style(Analisis Semiotika Saussure padaKostum Naruto Shippuden Team 7yang Digunakan Komunitas SkoaterAkademi)”. Skripsi untuk mencapaiderajat Sarjana S-1 pada UniversitasMercu Buana, Jakarta.

NarasumberRetno Ratih Damayanti, 43 tahun, Penata

Kostum, JogjakartaHartoyo, 59 tahun, perias dan penata

busana Jawa, pensiunan dosen ISISurakarta, Karanganyar