korupsi dalam bidang konstruksi

6
Korupsi Pada Bidang Konstruksi Nama: Dhaneswara Mandrasa NIM: 12011044 Bidang konstruksi adalah salah satu bidang yang paling krusial dalam menentukan kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan bidang ini merupakan penopang utama roda perekonomian, karena perannya sebagai penyediaan infrastruktur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kontribusi bidang konstruksi dalam penyerapan tenaga kerja mencapai 4,37 juta jiwa pada tahun 2006, yang terdiri dari 4,24 juta jiwa pekerja pria dan 124.932 jiwa pekerja wanita. Bidang konstruksi juga mencapai 4,6 % dari total angkatan kerja pada tahun tersebut yang mencapai 95,17 juta jiwa. Kontribusi bidang konstruksi terhadap negara juga terlihat pada besarnya peran bidang tersebut pada produk domestik bruto (PDB) yang terus memperlihatkan kenaikan. Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 1973, sumbangan bidang konstruksi terhadap PDB hanyalah sekitar 3 %. Namun, angka tersebut terus memperlihatkan kenaikan hingga mencapai 8 % pada tahun 1997. Walau sempat menurun karena krisis ekonomi pada tahun 1998 hingga tahun 2002, yang hanya mencapai 2 %, bisnis pada bidang konstruksi terus membaik,

Upload: dhaneswara-mandrasa

Post on 26-Dec-2015

170 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Korupsi

TRANSCRIPT

Page 1: Korupsi Dalam Bidang Konstruksi

Korupsi Pada Bidang Konstruksi

Nama: Dhaneswara Mandrasa

NIM: 12011044

Bidang konstruksi adalah salah satu bidang yang paling krusial dalam menentukan

kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan bidang ini merupakan

penopang utama roda perekonomian, karena perannya sebagai penyediaan infrastruktur.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kontribusi bidang konstruksi

dalam penyerapan tenaga kerja mencapai 4,37 juta jiwa pada tahun 2006, yang terdiri dari

4,24 juta jiwa pekerja pria dan 124.932 jiwa pekerja wanita. Bidang konstruksi juga mencapai

4,6 % dari total angkatan kerja pada tahun tersebut yang mencapai 95,17 juta jiwa.

Kontribusi bidang konstruksi terhadap negara juga terlihat pada besarnya peran

bidang tersebut pada produk domestik bruto (PDB) yang terus memperlihatkan kenaikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 1973, sumbangan bidang

konstruksi terhadap PDB hanyalah sekitar 3 %. Namun, angka tersebut terus memperlihatkan

kenaikan hingga mencapai 8 % pada tahun 1997. Walau sempat menurun karena krisis

ekonomi pada tahun 1998 hingga tahun 2002, yang hanya mencapai 2 %, bisnis pada bidang

konstruksi terus membaik, dimana pada tahun 2005, bidang ini menembus angka 6.35 % dan

7.3 % pada tahun 2008.

Selain itu, potensi bisnis konstruksi di Indonesia juga sangat menjanjikan. Pasar pada

bidang konstruksi terus mengalami kenaikan Pasar industri jasa konstrusi mencapai Rp 45

triliun pada tahun 1995 dan terus menerus mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 159

triliun pada tahun 2003.

Namun, bidang konstruksi ini sering dinilai sebagai bidang yang terkorup. Bahkan,

pada Global Competitiveness Report 2010-2011 oleh World Economic Forum, kondisi

bidang konstruksi yang tidak kondusif menganggu perekonomian Indonesia.

Bidang konstruksi ini dianggap banyak kalangan sebagai bidang yang rawan akan

korupsi, penyelewangan, nepotisme dan suap karena bidang ini melibatkan banyak pihak,

sehingga kemungkinan untuk melakukan korupsi terbuka lebar. Hal lain yang dapat disalah

Page 2: Korupsi Dalam Bidang Konstruksi

gunakan adalah nilai kontrak besar dalam bidang konstruksi sehingga kemungkinan untuk

menyimpan dana suap dan mengatur uang kontrak semakin besar. Hasil atau penampilan

akhir dari suatu proyek konstruksi dapat menyembunyikan rendahnya mutu bahan, volume

dan penyimpangan metode pelaksanaan. Bahkan, KPK menyebutkan bahwa bidang

konstruksi memiliki tingkat kebocoran sebesar 40 %.

Korupsi pada bidang konstruksi juga turut merambah dunia politik, yang di dalamnya

termasuk partai politik dan pejabat pemerintah. Kajian kadin menyatakan bahwa sebelum

pelaksanaan tender, pemenang dari proyek konstruksi sudah ditetapkan. Statistik juga

menyebutkan bahwa 87 persen dari proyek konstruksi di Indonesia telah ditetapkan

pemenangnya sebelum tender berakhir. Dari angka tersebut, 87 persen diantaranya diduga

rawan akan korupsi, kolusi dan nepotisme.

Korupsi pada bidang konstruksi jelas memprihatinkan dan menimbulkan kerugian

yang tidak sedikit. Hal ini karena bidang ini merupakan alah satu bidang yang paling vital

dalam kehidupan bangsa.

Indonesia yang rawan akan bencana seperti gempa bumi, tsunami, gunung berapi dll,

akan semakin rawan dengan bencana jika korupsi terus memperlemah bidang konstruksi.

Seperti yang diketahui, bidang konstruksi ini berhubungan secara langsung dengan

masyarakat. Peran bidang konstruksi ini begitu krusial sebagai sarana transportasi seperti

jalan, jembatan serta pelayanan publik seperti stasiun dan rumah sakit. Jika tak segera

ditangani, maka bidang konstruksi ini akan memakan banyak korban jiwa dan juga kerugian

material juga yang tidak sedikit. Dampaknya pun akan melebar ke perekonomian negara yang

semakin memburuk dan daya saing Indonesia di mata investor yang juga akan semakin

berkurang.

Salah satu contoh kasus korupsi di bidang korupsi atau infrastruktur adalah kasus

Jembatan Mahakam II di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur yang rubuh pada bulan

November 2011. Polisi menduga bahwa terdapat korupsi dalam pembangunan dan perbaikan

jembatan tersebut, yang menyebabkan sebagian besar tim polisi yang dikirim adalah tim

Direktorat Tindak Pidana Korupsi. Diketahui bahwa pembangunan jembatan, dari

perencanaan sampai pengerjaan pembangunan telah dilakukan sesuai prosedur. Jembatan

juga pernah diuji coba dengan memarkir kendaraan besar hingga memenuhi jembatan.

Hasilnya, jembatan itu dinyatakan siap dan kuat. Bahkan jembatan juga diuji lembaga dari

Virtual Circuit Identifier (VCI). Namun, diketahui bahwa penyebab utama dari runtuhnya

Page 3: Korupsi Dalam Bidang Konstruksi

jembatan ini adalah lepasnya penyambung kabel gantung dengan kabel utama. Sayangnya,

pengusutan akan dugaan korupsi pada kasus ini tersendat.

Contoh kasus lainnya adalah korupsi asrama olahraga di Hambalang yang melibatkan

banyak politisi. Asrama olahraga Halambang ini seperti diketahui pada tanggal 24 Mei 2012

ambruk setelah diguyur hujan deras pada tengah malam. Hal ini memicu dugaan adanya

penyalahgunaan dana pada proyek asrama olahraga tersebut. Anas Urbaningrum diduga

terlibat dalam pengaturan pemenangan tender pembangunan asrama olahraga tersebut oleh

dua perusahaan yaitu PT Wijaya Karya dan PT Adhi Karya. Ia dicurigai menerima uang suap

sebesar 100 milyar rupiah, dimana sebagian uang tersebut dibagikan ke Andi Mallarangeng

dan Mahfudi dan sebagian lagi dimanfaatkan untuk meraih kedudukan sebagai ketua

Demokrat. Diketahui, bahwa tanah pada Hambalang tidak layak huni seperti yang diutarakan

pada oleh Surono, Kepala PVMBG Kementerian ESDM mengingat daerah tersebut memiliki

batuan dasar lempung yang akan lembek jika terkena air, sehingga dapat menyebabkan

amblesan.

Salah satu tersangka dari kasus Hambalang yang pada bulan Februari 2014 kemarin

divonis adalah Deddy Kusnidar, mantan Pejabat Pembuat komitmen proyek pembangunan

Pusat Pelatihan, Pendidikan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON). Seperti yang diliput

oleh tribunnews.com, ia terbukti memberikan surat tugas kepada Muhammad Arifin untuk

mengurus pendapat teknis ke Kementerian PU terkait proyek P3SON di Hambalang. Ia

meminta Asep Wibowo dan Arifin membuat Rancangan Anggaran Biaya proyek P3SON di

Hambalang, serta terdakwa mengajukan perhitungan biaya anggaran yang direncanakan Rp

2,5 triliun. Ia juga secara sah dan meyakinkan menyalahgunakan kewenangannya terkait

proyek Hambalang tersebut. Ia menandatangani kontrak multiyears (tahun jamak) guna

membangun P3SON di Hambalang dengan Kerjasama Operasional Adhi Karya-Wijaya

Karya. Padahal saat itu izin kontrak dari Kemenkeu belum ada.

Page 4: Korupsi Dalam Bidang Konstruksi

Daftar Pustaka

1. http://www.tribunnews.com/nasional/2014/03/11/ini-sejumlah-dosa-deddy-

kusdinar-di-proyek-hambalang (Diakses pada 24 Februari 2014)

2. http://www.tempo.co/read/news/2012/05/30/063407242/Adhyaksa-Dinilai-Salah-

Paham-Soal-Hambalang (Diakses pada 7 Maret 2014)

3. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/12/09/bahaya-korupsi-di-konstruksi-

417424.html (Diakses pada 8 Maret 2014)

4. http://www.tempo.co/read/news/2012/05/30/063407105/Kronologi-Anggaran-

Hambalang-Terkumpul-Versi-FITRA (Diakses pada 8 Maret 2014)