kortikosteroid kulit

Upload: grasia-maria-santos

Post on 27-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 KORTIKOSTEROID KULIT

    1/5

    KORTIKOSTEROID

    Kortikosteroid merupakan derivat dari hormon kortikosteroidyang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini memainkan

    peran penting pada tubuh termasuk mengontrol respon inflamasi.Kortikosteroid terbagi menjadi dua golongan utamayaituglukokortikoid dan mineralokortikoid. Golongan glukokortikoidadalah kortikosteroidyang efek utamanya terhadap penyimpananglikogen hepar dan khasiat anti-inflamasinyanyata, sedangkanpengaruhnya pada keseimbangan air dan elektrolit kecil atau tidakberarti. Prototip untuk golongan ini adalah kortisol dan kortison,yang merupakan glukokortikoid alam. Terdapat juga glukokortikoidsintetik, misalnya prednisolon,triamsinolon, dan betametason.

    Golongan mineralokortikoid adalah kortikosteroid yang efekutamanya terhadap keseimbangan air dan elektrolit, sedangkanpengaruhnya terhadap penyimpanan glikogen hepar sangat kecil.Prototip dari golongan ini adalah desoksikortikosteron. mumnyagolongan ini tidak mempunyai khasiat anti-inflamasi yang berarti,kecuali ! "-fluorokortisol, meskipun demikian sediaan ini tidakpernah digunakan sebagai obat anti-inflamasi karena efeknyapada keseimbangan air danelektrolit terlalu besar.

    #erdasarkan cara penggunaannya kortikosteroid dapat dibagidua yaitu kortikosteroid sistemik dan kortikosteroid topikal.Kortikosteroid topikal adalah obat yang digunakan di kulit padatempat tertentu. $erupakan terapi topikal yang memberi pilihanuntuk para ahli kulit dengan menyediakan banyak pilihan efekpengobatan yang diinginkan, diantaranya termasuk melembabkankulit, melicinkan, atau mendinginkan area yang dira%at.

    Group I&angat poten dan kuat potensinya '(( kali lebihkuatdibandingkan hydrocortisone

    ) *lobetasol propionate (.(+ ermovate/) #etamethasone dipropionate (.(+ iprolene/) Halobetasol proprionate (.(+ ltravate, Halo0/) iflorasone diacetate (.(+ Psorcon/

    Group II) 1luocinonide (.(+ 2ide0/) Halcinonide (.(+ Halog/) 3mcinonide (.(+ *yclocort/) eso0imetasone (.4+ Topicort/

    Group III) Triamcinolone acetonide (.+ Kenalog, 3ristocort cream/

  • 7/25/2019 KORTIKOSTEROID KULIT

    2/5

    ) $ometasone furoate (.5 6locon ointment/) 1luticasone propionate (.((+ *utivate/) #etamethasone dipropionate (.(+ iprosone/

    Group IV

    ) 1luocinolone acetonide (.(5-(.4 &ynalar, &ynemol, 1luonid/) Hydrocortisone valerate (.4 7estcort/) Hydrocortisone butyrate (.5 2ocoid/) 1lurandrenolide (.(+ *ordran/) Triamcinolone acetonide (.5 Kenalog, 3ristocort 3 ointment/) $ometasone furoate (.5 6locon cream, lotion/

    Group V) Triamcinolone acetonide (.5 Kenalog, 3ristocort,kenacort-a vail,

    cream, lotion/

    ) 1luticasone propionate (.(+ *utivate cream/) esonide (.(+ Tridesilon, es8%en ointment/) 1luocinolone acetonide (.(4+ &ynalar, &ynemol cream/) Hydrocortisone valerate (.4 7estcort cream/

    Group VI) 3lclometasone dipropionate (.(+ 3clovate cream, ointment/) Triamcinolone acetonide (.(4+ 3ristocort 3 cream, Kenalog

    lotion/) 1luocinolone acetonide (.(5 *ape0 shampoo, ermasmooth/) esonide (.(+ es8%en cream, lotion/

    Group VIIKelas terlemah dari steroid topikal. $emiliki permeabilitas lipidyang lemah, dan tidak dapat menembus membran mukosa baik.

    ) Hydrocortisone 4.+ Hytone cream, lotion, ointment/Hydrocortisone 5 $any over-the-counter brands/

    $ekanisme Kerja) Kortikosteroid bekerja dengan mempengaruhi kecepatan sintesis

    protein. $olekul hormon memasuki jaringan melalui membran

    plasma secara difusi pasif di jaringan target, kemudian bereaksidengan reseptor steroid. Kompleks ini mengalami perubahanbentuk, lalu bergerak menuju nukleus dan berikatan dengankromatin. 9katan ini menstimulasi transkripsi :;3 dan sintesisprotein spesifik. 9nduksi sintesis protein inimerupakan perantaraefek fisiologis steroid.

    ) 6fek katabolik dari kortikosteroid bisadilihat pada kulit sebagaigambaran dasar dan sepanjang penyembuhan luka. Konsepnyaberguna untuk memisahkan efek ke dalam sel atau struktur-

    struktur yang bertanggungja%ab pada gambaran klinis ) Penggunaan kortikosteroid topikal yang lama dan berlebihan.) Penggunaan kortikosteroid topikal dengan potensi kuat atau

    sangat kuat atau penggunaan sangat oklusif. 6fek samping yang

    tidak diinginkan adalah berhubungan dengan sifat potensiasinya,tetapi belum dibuktikan kemungkinan efek samping yang terpisahdari potensi, kecuali mungkin merujuk kepada supresi dariadrenokortikal sistemik. enganini efek samping hanya bisadielakkan sama ada dengan bergantung pada steroid yanglebihlemah atau mengetahui dengan pasti tentang cara penggunaan,kapan, dan dimana harus digunakan jika menggunaka

    6fek &amping Kortikosteroid topical) iabetes $elitus

    ) osteoporosis) ermatitis kontak alergi) steroid atrofi

    6fek samping kortikosteroid kepada beberapa tingkat>) 6fek 6pidermal Penipisan epidermal yang disertai dengan

    peningkatan aktivitas kinetik dermal,suatu penurunan ketebalanrata-rata lapisan keratosit, dengan pendataran darikonvulsi dermo-epidermal. 6fek ini bisa dicegah dengan penggunaan tretinointopikal secara konkomitan. 9nhibisi dari melanosit, suatu keadaan

    seperti vitiligo, telah ditemukan.Komplikasi ini muncul padakeadaan oklusi steroid atau injeksi steroid intrakutan.

  • 7/25/2019 KORTIKOSTEROID KULIT

    4/5

    ) 6fek ermal Terjadi penurunan sintesis kolagen dan penguranganpada substansi dasar. 9nimenyebabkan terbentuknya striae dankeadaan vaskulator dermal yang lemah akanmenyebabkan mudahruptur jika terjadi trauma atau terpotong. Pendarahan

    intradermalyang terjadi akan menyebar dengan cepat untukmenghasilkan suatu blot hemorrhage. 9ninantinya akan terserapdan membentuk jaringan parut stelata, yang terlihat sepertiusiakulit prematur.

    ) 6fek ?askular 6fek ini termasuk ?asodilatasi yang terfiksasi.Kortikosteroid pada a%alnya menyebabkanvasokontriksi padapembuluh darah yang kecil di superfisial. 1enomena rebound.?asokontriksi yang lama akan menyebabkan pembuluh darahyangkecil mengalami dilatasi berlebihan, yang bisa mengakibatkan

    edema,inflamasi lanjut, dan kadang-kadang pustulasi.) Ketergantungan atau :ebound> sindrom penarikan kortikosteroidadalah kejadian sering terlihat, juga disebut @&indrom Kulit $erahA.Penghentian total steroid adalah %ajib dan, sementara reversibel,dapat menjadi proses yang berkepanjangan dan sulit diatasi

    ) Terlalu sering menggunakan steroid topikal dapat menyebabkandermatitis. Penarikan seluruh penggunaan steroid topikal dapatmenghilangkan dermatitis.

    ) ermatitis perioral> 9ni adalah ruam yang terjadi di sekitar mulutdan daerah mata yang telah dikaitkan dengan steroid topikal.

    ) 6fek pada mata. Tetes steroid topikal yang sering digunakansetelah operasi mata tetapi juga dapat meningkatkan tekananintra-okular T98/ dan meningkatkan risiko glaukoma, katarak,retinopati serta efek samping sistemik

    ) Tachyphyla0is> Perkembangan akut toleransi terhadap aksi dariobat setelah dosis berulang tachyphyla0is signifikan dapat terjadidari hari ke hari B terapi. Pemulihan biasanya terjadi setelahistirahat C sampai B hari. Hal ini mengakibatkan terapi seperti Chari, B hari libur, atau satu minggu pada terapi, dan satu minggu off

    terapi.) 6fek samping lokal> 9ni termasuk hipertrikosis %ajah, folikulitis,

    miliaria, ulkus kelamin, dan granuloma infantum gluteale.) Penggunaan jangka panjang mengakibatkan &cabies ;or%egia,

    sarkoma Kaposi, dan dermatosis yang tidak biasa lainnya.) Damkhedkar Preeta dkk tahun 5!!' pernah melakukan studi untuk

    mengevaluasi keamanan dan tolerabilitas fluticasone ini dalamterapi eksim dan psoriasis. 1luticasone propionate (.(+dibandingkan dengan krim betamethasone valerate (,54. 3da

    5(E pasien yang menyelesaikan studi, '5 menderita psoriasis danB' menderita eksim.

  • 7/25/2019 KORTIKOSTEROID KULIT

    5/5

    ) &ecara efikasi dan afinitas, fluticasone propionate maupunbetamethasone valerate menunjukkan hasil yang setara.Penipisan kulit, setelah dilakukan ultrasound atau biopsi tidaksignifikan dibandingkan placebo dalam terapi lebih dari F minggu,

    dengan sekali terapi sehari. 1luticasone propionate sama sekalitidak menimbulkan efek samping sistemik berupa supresi HP3-a0is.

    ) &tudi untuk menilai efek samping penggunaan fluticasonepropionate, dalam hal ini supresi HP3-a0is, dilakukan oleh Hebertdkk dari niversity of Te0as-Houston $edical &chool. &tudidilakukan pada anak-anak C bulan-' tahun/ penderita dermatitisatopik skala luas, yakni hampir '+ permukaan kulit mendapatterapi. Penilaian studi adalah absennya supresi adrenal dengan

    pemberian fluticasone propionate (,(+. Ternyata tidak adaperbedaan signifikan dalam kadar kortisol rata-rata, sebelum dansetelah terapi. Pada pasien usia C bulan, fluticasone tidakberimbas pada fungsi HP3 a0is serta tidak menyebabkanpenipisan kulit meskipun diberikan fluticasone secara ekstensif.

    Kortikosteroid topikal tidak seharusnya dipakai se%aktuhamil kecuali dinyatakan perlu atau sesuai oleh dokter untuk%anita yang hamil. Percobaan pada he%anmenunjukkanpenggunaan kortikosteroid pada kulit he%an hamil akanmenyebabkan abnormalitas pada pertumbuhan fetus. Percobaan

    pada he%an tidak ada kaitan dengan efek pada manusia, tetapimungkin ada sedikit resiko apabila steroid yang mencukupidiabsorbsi di kulit memasuki aliran darah %anita hamil. 8lehkarena itu, penggunaan kortikosteroid topikal pada %aktu hamilharus dihindari kecuali mendapat nasehat daridokter untukmenggunakannya. #egitu juga pada %aktu menyusui,penggunaankortikosteroid topikal harus dihindari dan diperhatikan.Kortikosteroid juga hati-hati digunakan pada anak-anak