korosi, kumpulan artikel

9
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi , sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi . Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe 2 O 3 .nH 2 O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia . Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode , di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s) <--> Fe 2+ (aq) + 2e Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode , di mana oksigen tereduksi. O 2 (g) + 4H + (aq) + 4e <--> 2H 2 O(l) atau O 2 (g) + 2H 2 O(l) + 4e <--> 4OH - (aq) Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya . Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida , setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan . Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida. Pengertian korosi 1. Pengertian Korosi Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi. Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V

Upload: agung-budi-santoso

Post on 01-Jul-2015

1.635 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: korosi, kumpulan artikel

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkun-gannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umum-nya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2eElektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)atauO2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan ra-patan logam itu.Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elek-trokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ek-straksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembu-atan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan ko-rosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan ko-rosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat meng-halangi beda potensial terhadap elektrodalainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.

Pengertian korosi1. Pengertian Korosi

Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang meng-

hasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut

perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.Pada peristiwa korosi, logam

mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah

berupa oksida dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang

berwarna coklat-merah.

Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku seba-

gai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang bertindak sebagai katode,

di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 V

atau

O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 V

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemu-

dian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana

dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergan-

tung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

Page 2: korosi, kumpulan artikel

2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Korosi Besi

Korosi besi memerlukan oksigen dan air.

3.Pengaruh Logam Lain terhadap Korosi Besi

Dari kehidupan sehari-hari kita ketahui bahwa besi yang dilapisi dengan zink “tahan karat”, sedangkan besi

yang kontak dengan tembaga berkarat lebih cepat.

4.Cara-cara Pencegahan Korosi Besi

Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal ini terjadi karena beberapa

hal, diantaranya:

Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,

Pengolahan relatif mudah dan murah, dan

Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena

mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya ko-

rosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini

terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.

Cara-cara pencegahan korosi besi, yaitu :

1. Pengecetan. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan

air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi ter-

hadap korosi.

2. Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin. Oli dan

gemuk mencegah kontak dengan air.

3. Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang sepeda dibalut

dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.

4. Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan

timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah tergolong logam yang tahan

karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila

lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi.

Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº Sn = -0,44

volt). Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi

sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan,

sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.

5. Galvanisasi (pelapisan dengan zink). Pipa besi, tiang telpon dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink.

Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi

karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif

daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai

Page 3: korosi, kumpulan artikel

katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan mobil-mobil baru pada

umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.

6. Chromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk

memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil. Chromium plating juga dilakukan

dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu

ada yang rusak.

7. Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih

mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digu-

nakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik, batang

magnesium harus diganti.

5.Korosi Aluminium

Aluminium, zink, dan juga kromium, merupakan logam yang lebih aktif daripada besi. Jika demikian, men-

gapa logam-logam ini lebih awet? Sebenarnya, aluminium berkarat dengan cepat membentuk oksida alu-

minium (Al2O3). Akan tetapi, perkaratan segera terhenti setelah lapisan tipis oksida terbentuk. Lapisan itu

melekat kuat pada permukaan logam, sehingga melindungi logam di bawahnya terhadap perkaratan berlan-

jut.

Lapisan oksida pada permukaan aluminium dapat dibuat lebih tebal melalui elektrolisis, proses yang disebut

anodizing. Aluminium yang telah mengalami anodizing digunakan untuk membuat panci dan berbagai

perkakas dapur, bingkai, kerangka bangunan (panel dinding), serta kusen pintu dan jendela. Lapisan oksida

aluminium lebih mudah dicat dan member warna yang lebih terang.

Pengertian Korosi

Kerusakan merupakan proses redoks pada permukaan logam dan llingkungannya. Korosi atau

pengkaratan adalah kerusakan atau degradasi logam akibat bereaksi dengan lingkungan yang

korosif. korosi ini, yaitu reaksi kimia antara logam dengan zat-zat yang ada di sekitarnya atau

dengan partikel-partikel lain yang ada di dalam matrik logam itu sendiri.. Contoh korosi yang

paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedan-

gkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya berupa oksida atau karbonat.

Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3 . XH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi berlaku sebagai anode, dinama besi mengalami ok-

sidasi.

Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e E0 = + 0,44 V

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi yang berlaku sebagai ka-

tode, dimana oksigen tereduksi.

O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq) E0 = + 0,40 V

atau

O2(g) + HH+(aq) + 4e → 2H2O(l) E0 = + 1,23 V

Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III) yang

kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 . XH2¬O, yaitu karat besi. Maka

Page 4: korosi, kumpulan artikel

reaksi yang terjadi :

Anode : 2Fe(s) → 2Fe2+(aq) + 4e E0 = + 0,44 V

Katode : O2(g) + 2H2O(l) + 4e → 4OH-(aq) E0 = + 0,40 V

+

Reaksi Sel : 2Fe(s) + O2(g) + 2H2O(l) → 2Fe2+(aq) + 4OH-(aq) E0reaksi = 0,84 V

Ion Fe2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi :

4Fe2+(aq) + O2(g) + (4 + 2n) H2O → 2Fe2O3 . nH2O + 8H+(aq)

Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan dan bagian mana yang

bertindak sebagai katode bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbe-

daan rapatan logam itu. Korosi besi memerlukan oksigen dan air.

Reaksi-reaksi yang Terjadi pada Proses Korosi Logam

Mekanisme korosi tidak terlepas dari reaksi elektrokimia. Proses elektrokimia melibatkan per-

pindahan elektron-elektron. Perpindahan elektron merupakan hasil reaksi redoks (reduksi-oksi-

dasi). Mekanisme korosi melalui reaksi elektrokimia melibatkan reaksi anodik dan reaksi ka-

todik.

a.Reaksi Anodik (Oksidasi)

Reaksi Anodik terjadi di daerah anode. Reaksi anodik (oksidasi) diindikasikan melalui pen-

ingkatan valensi atau produk elektron-elektron. Reaksi anodik yang terjadi pada proses korosi

logam, yaitu :

M → Mn+ + ne

Proses korosi dari logam M adalah proses oksidasi logam menjadi satu ion (n+) dalam

pelepasan n elektron. Harga dari n bergantung dari sifat logam sebagai contoh besi :

Fe → Fe2+ + 2e

b.Reaksi Katodik (Reduksi)

Reaksi katodik terjadi di daerah katode. Reaksi katodik diindikasikan melalui penurunan nilai

valensi atau konsumsi elektron-elektron yang dihasilkan dari reaksi anodik.

Beberapa reaksi katodik yang terjadi selama proses korosi logam, yaitu :

Pelepasan gas hidrogen

2H+ + 2e → H2

Reduksi oksigen

O2 + 4H+ + 4e → 2H2O

O2 + 2H2O + 4e → 4OH¬-

Reduksi ion logam

Fe3+ + e → Fe2+

Pengendapan logam

3Na+ + 3e → 3Na

Reduksi ion hidrogen

O2 + 4H+ + 4e → 2H2O

Penyebab Korosi

Faktor yang berpengaruh dan mempercepat korosi yaitu :

Page 5: korosi, kumpulan artikel

a.Air dan kelembapan udara

Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya proses korosi. Udara yang

banyak mengandung uap air (lembap) akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.

b.Elektrolit

Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk melangsungkan transfer mu-

atan. Hal itu mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara.

Oleh karena itu, air hujan (asam) dan air laut (garam) merupakan penyebab korosi yang

utama.

c.Adanya oksigen

Pada peristiwa korosi adanya oksigen mutlak diperlukan.

d.Permukaan logam

Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya

akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan

menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak seba-

gai anode dan katode.

e.Letak logam dalam deret potensial reduksi

Korosi akan sangat cepat terjadi pada logam yang potensialnya rendah, sedangkan logam yang

potensialnya lebih tinggi justru lebih awet.

Cara Mencegah Korosi

1)Dicat

Cat menghindarkan kontak besi dengan udara dan air.

2)Melumuri dengan oli atau minyak

Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan mesin oli atau minyak mencegah kontak besi

dengan air

3)Dibalut dengan plastik

Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan kerancang sepeda dibalut dengan plastik.

Plastik mencegah kontak besi udara dan air.

4)Tin plating (pelapisan dengan timah)

Biasanya kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan

secara elektrolisis, yang disebut electro plating. Timah tergolong logam yang tahan karat. Besi

yang dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak adanya kontak dengan oksigen

(udara) dan air. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan utuh (tanpa

cacat). Apabila lapisan timah ada yang cacat, misalnya tergores, maka timah justru men-

dorong/mempercepat kolosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi lebih negatif dari-

pada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi timah akan membentuk suatu sel elektrokimia

dengan besi sebagai anode. Dengan demikian timah mendorong korosi besi.

5)Galvanisasi (pelapisan dengan zink)

Pipa besi, tiang telepon, badan mobil, dan berbagai barang lain dilapisi dengan zink. Berbeda

dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal itu

terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan katode. Oleh karena potensial re-

Page 6: korosi, kumpulan artikel

duksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel

elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian, besi terlindungi dan zink yang

mengalami oksidasi.

6)Cromium plating (pelapisan dengan kromium)

Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang

mengkilap, misalnya untuk bemper mobil. Cromium plating juga dilakukan dengan elekrolisis.

Sama seperti zink, kromium juga dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu

ada yang rusak.

7)Sacrificial protection (pengorbanan anode)

Magnesium adalah logam yang jauh labih aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi.

Jika logam magnesium dikontakkan dengan besi maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi

tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan

kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.

Korosi Aluminium (Perlindungan Katodit)

Aluminium, juga zink dan kromium, merupakan logam yang lebih aktif daripada besi. Jika

demikian, mengapa logam-logam ini lebih awet? Sebenarnya, aluminium berkarat dengan

cepat membentuk oksida aluminium (Al2O3). Akan tetapi, perkaratan segera terhenti setelah

lapisan tipis oksida terbentuk. Lapisan itu melekat pada permukaan logam, sehingga melin-

dungi logam di bawahnya terhadap perkaratan berlanjut.

Lapisan oksida pada permukaan aluminium dapat dibuat lebih tebal melalui elektrolisi, yang

disebut anodizing. Aluminium yang telah mengalami anodizing digunakan untuk membuat

panci dan berbagai perkakas dapur, bingkai, kerangka bangunan (panel dinding), serta kusen

pintu dan jendela. Lapisan oksida aluminium lebih mudah dicat dan memberi warna yang lebih

terang.

sebagainya menjadi rusak. Korosi dapat menyebabkan terbentuknya lapisan non-konduktor

pada komponen elektronik. Oleh sebab itu, dalam lingkungan dengan tingkat pencemaran

tinggi, aneka barang mulai dari komponen elektronika renik sampai jembatan baja semakin

mudah rusak, bahkan hancur karena korosi. Dalam beberapa kasus, hubungan pendek yang

terjadi pada peralatan elektronik dapat menyebabkan terjadinya kebakaran yang menimbulkan

kerugian bukan hanya dalam bentuk kehilangan atau kerusakan materi, tetapi juga korban

nyawa.

MEKANISME KOROSI

Mekanisme korosi tidak terlepas dari reaksi elektrokimia. Reaksi elektrokimia

melibatkan perpindahan elektron-elektron. Perpindahan elektron merupakan hasil reaksi

redoks (reduksi-oksidasi). Mekanisme korosi melalui reaksi elektrokimia melibatkan reaksi

anodik di daerah anodik. Reaksi anodik (oksidasi) diindikasikan melalui peningkatan valensi

atau produk elektron-elektron. Reaksi anodik yang terjadi pada proses korosi logam yaitu :

M –>Mn+ + ne

Proses korosi dari logam M adalah proses oksidasi logam menjadi satu ion (n+) dalam

pelepasan n elektron. Harga dari n bergantung dari sifat logam sebagai contoh besi :

Page 7: korosi, kumpulan artikel

Fe–>Fe2+ + 2e

Reaksi katodik juga berlangsung di proses korosi. Reaksi katodik diindikasikan melalui

penurunan nilai valensi atau konsumsi elektron-elektron yang dihasilkan dari reaksi anodik.

Reaksi katodik terletak di daerah katoda. Beberapa jenis reaksi katodik yang terjadi selama

proses korosi logam yaitu :

sebagainya menjadi rusak. Korosi dapat menyebabkan terbentuknya lapisan non-konduktor

pada komponen elektronik. Oleh sebab itu, dalam lingkungan dengan tingkat pencemaran

tinggi, aneka barang mulai dari komponen elektronika renik sampai jembatan baja semakin

mudah rusak, bahkan hancur karena korosi. Dalam beberapa kasus, hubungan pendek yang

terjadi pada peralatan elektronik dapat menyebabkan terjadinya kebakaran yang menimbulkan

kerugian bukan hanya dalam bentuk kehilangan atau kerusakan materi, tetapi juga korban

nyawa.

MEKANISME KOROSI

Mekanisme korosi tidak terlepas dari reaksi elektrokimia. Reaksi elektrokimia

melibatkan perpindahan elektron-elektron. Perpindahan elektron merupakan hasil reaksi

redoks (reduksi-oksidasi). Mekanisme korosi melalui reaksi elektrokimia melibatkan reaksi

anodik di daerah anodik. Reaksi anodik (oksidasi) diindikasikan melalui peningkatan valensi

atau produk elektron-elektron. Reaksi anodik yang terjadi pada proses korosi logam yaitu :

M –>Mn+ + ne

Proses korosi dari logam M adalah proses oksidasi logam menjadi satu ion (n+) dalam

pelepasan n elektron. Harga dari n bergantung dari sifat logam sebagai contoh besi :

Fe–>Fe2+ + 2e

Reaksi katodik juga berlangsung di proses korosi. Reaksi katodik diindikasikan melalui

penurunan nilai valensi atau konsumsi elektron-elektron yang dihasilkan dari reaksi anodik.

Reaksi katodik terletak di daerah katoda. Beberapa jenis reaksi katodik yang terjadi selama

proses korosi logam yaitu :

Pelepasan gas hydrogen :2H- + 2e –>H2

Reduksi oksigen :O2 +4H- + 4e –>H2O

O2+ H2O4 –> 4OH

Reduksi ion logam :Fe 3 ++ e –>Fe 2 +

Pengendapan logam :3Na + + 3 e –> 3 Na

Reduksi ion hydrogen :O2 +4H+ + 4 e –>2H2O

O2+ 2H2O + 4e –> 4OH-

Reaksi katodik dimana oksigen dari udara akan larut dalam larutan terbuka. Reaksi korosi

tersebut sebagai berikut :

NaCl.H2O

2 Fe +O2——————->Fe 2O 3

KESIMPULAN

Korosi adalah suatu gejala kimia yang menyerang logam dan mengakibatkan

kerusakan pada logam tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi korosi, yaitu :

Page 8: korosi, kumpulan artikel

1. Kelembaban udara

2. Elektrolit

3.Zat terlarut pembentuk asam (CO2, SO2)

4.Adanya O2

5. Lapisan pada permukaan logam

6. Letak logam dalam deret potensial reduksi

Korosi dapat dicegah dengan cara :

1. Melapis permukaan logam dengan cat.

2.Melapis permukaan logam dengan proses pelapisan atau Electroplating.

3.Membuat lapisan yang tahan terhadap korosi seperti Anodizing Plant .

4.Membuat sistem perlindungan dengan anoda korban.

5. Membuat logam paduan yang tahan terhadap korosi