korosi dan pencegahannya dalam kehidupan

3
Korosi dan Pencegahannya dalam kehidupan sehari-hari Korosi merupakan peristiwa alami. Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama, proses katodik biasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida. Penyebab sepotong besi mengalami korosi (perkaratan) adalah sebagai berikut. Logam besi tersebut tidaklah benar-benar homogen sehingga permukaan besi berbeda kereaktifannya. Pada bagian yang lebih reaktif, besi (Fe) teroksidasi menghasilkan ion Fe2+ dan elektron. Tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anode. Elektron (e-) yang dihasilkan tersebut bergerak ke bagian logam yang kurang reaktif. Di tempat ini elektron disekap oleh gas oksigen dan ion H+ yang berasal dari udara menghasilkan air. Air yang terbentuk itu dengan oksigen dari udara kembali menyerap elektron dan membentuk ion OH-. Reaksi penyerapan elektron disebut reaksi reduksi dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katode. Selanjutnya ion Fe2+bergabung dengan ion OH- membentuk Fe(OH)2. Pada akhirnya Fe(OH)2yang terbentuk bergabung dengan gas oksigen dan air membentuk karat besi dengan rumus kimia Fe2O3xH2O. Reaksi perkaratan diatas dapat ditulis dengan reaksi redoks sebagai berikut : Di anode : 4Fe(s) → 4Fe2+(aq) + 8e- 4Fe2+(aq) → 4Fe3+(aq) + 4e- Di katode : 3O2(g) + 6H2O(l) + 12e- → 12OH- (aq) +

Upload: adhe-w-yulhianto

Post on 01-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

pencegahan korosi

TRANSCRIPT

Korosi dan Pencegahannya dalam kehidupansehari-hariKorosi merupakan peristiwa alami. Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama, proses katodik biasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi bedapotensialterhadapelektrodalainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.Penyebab sepotong besi mengalami korosi (perkaratan) adalah sebagai berikut. Logam besi tersebut tidaklah benar-benar homogen sehingga permukaan besi berbeda kereaktifannya. Pada bagian yang lebih reaktif, besi (Fe) teroksidasi menghasilkan ion Fe2+dan elektron.Tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anode. Elektron (e-) yang dihasilkan tersebut bergerak ke bagian logam yang kurang reaktif. Di tempat ini elektron disekap oleh gas oksigen dan ion H+yang berasal dari udara menghasilkan air. Air yang terbentuk itu dengan oksigen dari udara kembali menyerap elektron dan membentuk ion OH-.Reaksi penyerapan elektron disebut reaksi reduksi dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katode. Selanjutnya ion Fe2+bergabung dengan ion OH-membentuk Fe(OH)2. Pada akhirnya Fe(OH)2yang terbentuk bergabung dengan gas oksigen dan air membentuk karat besi dengan rumus kimiaFe2O3xH2O.Reaksi perkaratan diatas dapat ditulis dengan reaksi redoks sebagai berikut :Di anode : 4Fe(s) 4Fe2+(aq)+ 8e-4Fe2+(aq) 4Fe3+(aq)+ 4e-Di katode : 3O2(g)+ 6H2O(l)+ 12e- 12OH-(aq)+Reaksi perkaratan : 4Fe(s)+ 3O2(g)+ 6H2O(l) 4Fe3+(aq)+ 12OH-(aq)4Fe(OH)3(s)4Fe(OH)3(s) 2Fe2O3 nH2O + (6-n)H2Karat besi2.2 Pencegahan KorosiProses korosi dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar. Bahkan, korosi dapat menyebabkan terjadinya hubungan pendek (konsleting) arus listrik. Mengingat banyaknya kerugian yang diakibatkan oleh korosi, maka perlu dilakukan suatu cara untuk mencegah berlangsungnya korosi.Beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah korosi adalah sebagai berikut :Coating, yaitu melapisi logam besi dengan cat atau oli. Hal ini bertujuan untuk melindungi besi dari kontak dengan air dan gas oksigen.Shotcrete, menembakkan mortar atau beton dengan ukuran agregat yang kecil, pada permukaan beton yang akan diperbaiki.Shotcretedapat digunakan untuk perbaikan permukaan yang vertikal maupun horisontal dari bawah.Melapisi besi dengan logam-logam lain (galvanisasi), bertujuan agar oksida logam pelapis tersebut dapat melindungi besi dari korosi. Logam-logam pelapis itu diantaranya aluminium, seng, timah, nikel, dan krom. Kelima logam tersebut digunakan sebagai pelindung besi karena bersifat lebih reaktif.Membuat paduan logam, misalnya stainless steel, yaitu campuran dari 18% nikel, 8%krom, dan sisanya besi.Perlindungan katodik (proteksi katodik), yaitu besi dihubungkan dengan logam lain yang lebih aktif (lebih mudah teroksidasi), misalnya dengan logam magnesium. Tujuannya agar logam yang lebih aktif dikorbankan untuk mengalami korosi, sedangkan besi terlindungi dari proses korosi.Menghubungkan dengan logam aktif seperti magnesium / Mg melaui kawat agar yang berkarat adalah magnesiumnya. Hal ini banyak dilakukan untuk mencegah berkarat pada tiang listrik besi atau baja. Mg ditanam tidak jauh dari tiang listrik.