korosi

9
A. Judul : Percobaan Korosi Pada Logam (Paku) B. Tujuan Untuk Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya korosi dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempercepat korosi. C. Alat dan Bahan a. Alat 1. 5 buah gelas plastik 2. Plastik 3 biji 3. Paku ukuran besar yang masih mengkilap 4. Karet b. Bahan 1. Air Suling 2. Larutan NaCl (air garam) 3. Minyak Goreng 4. Air Panas D. Dasar Teori Korosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama terjadi dalam lingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigen di udara. Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa disebut dengan karat. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai preduksi dan Oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat : Anode : Fe 2+ + 2e - Fe

Upload: deny-farhan-arrasyid

Post on 20-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

korosi

TRANSCRIPT

A. Judul : Percobaan Korosi Pada Logam (Paku)B. TujuanUntuk Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya korosi dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempercepat korosi.C. Alat dan Bahan a. Alat 1. 5 buah gelas plastik2. Plastik 3 biji3. Paku ukuran besar yang masih mengkilap4. Karet b. Bahan1. Air Suling2. Larutan NaCl (air garam)3. Minyak Goreng4. Air PanasD. Dasar TeoriKorosi merupakan proses perubahan logam menjadi senyawa, terutama terjadi dalamlingkungan yang mengandung air, atau peristiwa teroksidasinya suatu logam oleh gas oksigendi udara. Salah satu contoh korosi adalah yang terjadi pada besi, atau biasa disebut dengan karat. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe2O3.XH2O. Pada proses pengamatan, besi (Fe) bertindak sebagai preduksi dan Oksigen (O2) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat :Anode: Fe2++ 2e-FeKatode: 2H2OO2+ 4H++ 4e-Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam bahan, teknik pencampuran bahan dansebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat korosif dan sebagainya.Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawamaupun anorganik. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosifkeudara dapat mempercepat proses korosi. Udara dalam ruangan yang terlalu asam atau basa dapat mepercepat proses korosi peralatan elektronik yang ada dalam ruangan tersebut. Flour, hidrogen fluorida beserta senyawaan-senyawaannya dikenal sebagai bahan korosif. Dalam industri, bahan ini umumnya dipakai untuk sintesa bahan-bahan organik. Amoniak (NH3) merupakan bahan kimia yang cukup banyak digunakan dalam kegiatan industri. Pada suhu dan tekanan normal, bahan ini berada dalam bentuk gas dan sangat mudah terlepas ke udara. ( Purba, Michael.2007)E. Prosedur Kerja1. Siapkan alat dan bahan sebagai berikut:Alat : 5 buah gelas plastik, kapas, paku ukuran besar yang masih mengkilapBahan : Air Suling, larutan NaCl, air panas2. Beri label setiap gelas dengan tulisan :a. Gelas 1 (udara kosong)b. Gelas 2 (air garam)c. Gelas 3 (air suling)d. Gelas 4 (air panas)e. Gelas 5 (minyak goreng)3. Menuangkan semua larutan ke dalam gelas dengan kira-kira 3 cma. Gelas I : memasukkan paku ke dalam gelas yang kosong dan ditutup oleh plastikb. Gelas II : memasukkan paku kedalam gelas yang berisi Larutan NaCl dan ditutup oleh plastik, dengan posisi semua terkena larutan.c. Gelas III : memasukkan paku kedalam gelas yang berisi H2O (ait suling), dengan posisi semua bagian terkena air dengan keadaan terbuka.d. Gelas IV : memasukkan paku kedalam gelas yang berisi H2O (air mendidih) dengan posisi semua bagian tekena air dan ditutup oleh plastik.e. Gelas V : memasukkan paku kedalam gelas yang berisi minyak goreng, dengan posisi semua bagian terkena air dalam keadaan terbuka.4. Simpan tabung (gelas aqua) tersebut selama 7 hari5. Amati perubahan yang terjadi pada paku-paku tersebut dan catat dalam tabel hasil pengamatan.6. Buat kesimpulan dari percobaanF. Hasil PengamatanNomor GelasPengamatan perubahan paku pada gelas Keterangan

SebelumSetelah 7 hari

1Paku masih mengkilat dan air masih jernihTidak terjadi korosi, paku masih seperti kondisi awalUdara kosong( tertutup)

2Paku menghitam dan ada serbuk kuning yang melekat di paku.Air tidak berubah warna tetapi menjadi agak keruhPaku dalam air garam(NaCl)( tertutup)

3Paku menghitam dan ada serbuk kuning yang melekat di paku.Air menjadi berwarna kuningPaku dalam aqua / air suling ( terbuka)

4Terjadi korosi pada paku, banyak serbuk kuning dan air menjadi berwarna kuningPaku dalam air panas( tertutup)

5Paku masih mengkilatTidak terjadi korosi, paku tetap seperti kondisi awalPaku dalam minyak goring ( terbuka)

G. Analisis DataPaku yang paling mudah mengalami korosi terdapat pada gelas( III ) yang berisi air dan paku serta wadah yang terbuka. Selanjutnya paku yang mengalami korosi terdapat pada gelas ( II ) yang berisi air garam dan paku serta wadah yang tertutup tetapi korosi pada gelas II lebih banyak. Selanjutnya paku yang mengalami korosi terdapat pada gelas ( IV ) yang berisi air panas dan paku dengan wadah yang tertutup.Paku yang mengalami sedikit korosi terdapat pada wadah kosong karena pengaruh suhu. Paku dalam wadah minyak tidak mengalami korosi karena tidak ada air dan oksigen.

H. Pertanyaan1.Paku yang berada pada gelas nomor berapa saja yang terbentuk karat? Mengapa demikian?2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya perkaratan?3. Sebutkan cara mencegah terjadinya perkaratan pada logam?I. Jawaban1. Paku yang mebentuk karat berada pada gelas nomor II, III, dan IV.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perkaratan, antara lain:a. Udara (O2) : Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara disekitarnya, jadikorosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksidengan mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe).b. Air (H2O) : Korosi juga akan terjadi jika pereduksinyaadalah air (H2O) , sehingga jika lebih mudah suatu logam cukup reaktif jika telah berinteraksi dengan air (O2 )c. Jenis Pereduksi : tidak semua pereduksi mampu menyebabkan korosi, contohnya HCl, dan larutan lainya dari asam halida.d. Jenis Logam : Logam yang sangat reaktif dapat mencegah logam lain untuk bereduksi sehingga kejadian korosi dapat dicegah.e. Ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.3. Cara mencegah terjadinya perkaratan pada logam, antara lain:a. Pembuatan Logam HomogenPada pembuatan logam dalam industri diusahakan agar zat-zat tercampur sehomogen mungkin dalam logam tersebut. Hal ini untuk menghindari tertumpuknya campuran tersebut di satu bagian, sehingga tidak terjadi perbedaan potensial listrik antarzat yang dapat memicu terjadinya korosi.b. Pelapisan dengan CatPelapisan logam dengan cat bertujuan untuk mencegahkontak antara permukaan logam dengan udara yang mengandung oksigen dan uap air.c. Pelapisan dengan Logam LainJika logam besi dilapisi Cu (tembaga), Sn (timah), besi akan terlindungi dari korosi karena potensial reduksi Cu dan Sn lebih positif (E Cu2+| Cu = +0,34 Volt dan E Sn2+| Sn = -0,14 Volt) daripada potensial reduksi besi (E Fe2+| Fe = -0,44 Volt). Namun bila lapisan ini bocor sehingga lapisan Cu dan Sn terbuka, besi akan mengalami korosi dengan cepat. Selain Cu dan Sn, logam lain yang dapat digunakan adalah perak (Ag), emas (Au), nikel (Ni), dan platina (Pt).d. Cara Proteksi KatodikJika logam besi dihubungkan dengan seng (Zn), besi tersebut akan sukar mengalami korosi. Hal ini disebabkan seng lebih mudah teroksidasi dibandingkan besi dimana potensial reduksi Zn (E Zn2+| Zn = -0,76 Volt) lebih negatif daripada potensial reduksi Fe (E Fe2+| Fe = -0,44 Volt). Seng bereaksi dengan O2dan H2O dalam lingkungan yang mengandung CO2dan membentuk seng karbonat. Seng karbonat berfungsi untuk melindungi seng itu sendiri dari korosi. Cara ini disebut juga cara katode pelindung. Logam Magnesium (Mg) yang termasuk alkali tanah banyak digunakan untuk keperluan ini.

J. KesimpulanBerdasarkan percobaan yang kami lakukan dapat di simpulkan bahwa:1. Paku yang paling mudah mengalami korosi terdapat pada gelas III (air aqua/suling dan paku dalam wadah yang terbuka), lalu pada gelas II (air garam dan paku dalam wadah yang tertutup) dan paku pada gelas IV (air panas dan paku dalam wadah yang tertutup.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi, antara lain: udara, air, jenis pereduksi, jenis logam, dan ada atau tidaknya lapisan oksida.3. Korosi dapat dicegah dengan cara: pembuatan logam homogen, pelapisan dengan cat, pelapisan dengan logam lain dan proteksi katodik.

K. LampiranKeadaan awal

Keadan setelah tujuh hari