kontribusi minyak bumi dalam perekonomian

34
1 KONTRIBUSI SUMBERDAYA MINYAK BUMI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah GeografiEkonomi yang dibimbing oleh Bapak I Nyomang Ruja’ OlehKelompok 2: Imam ArifaillahSyaiful Huda Choirul Amin Febrianto FariskaWahyuKumala ElokAyuKhumaerokErtikaSubekti Magfiroh Tri Yuniar UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Upload: imam-arifaillah-syaiful-huda

Post on 05-Aug-2015

212 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

1

KONTRIBUSI SUMBERDAYA MINYAK BUMI DALAM

PEMBANGUNAN EKONOMI

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah GeografiEkonomi yang dibimbing

oleh Bapak I Nyomang Ruja’

OlehKelompok 2:

Imam ArifaillahSyaiful Huda

Choirul Amin Febrianto

FariskaWahyuKumala

ElokAyuKhumaerokErtikaSubekti

Magfiroh Tri Yuniar

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN GEOGRAFI

2012

Page 2: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Sumberdayaalam

(baik renewable dan non renewable) merupakan sumberdaya yang esensial bagi

kelangsungan hidup manusia. Hilangnya atau berkurangnya ketersediaan sumberdaya

tersebut akan berdampak sangat besar bagi kelangsungan hidup umat manusia di mukabumi

(Fauzi, 2004). Kekayaan sumberdaya alam Indonesia ini pula yang menyebabkan negara kita

dijajah selama berabad-abad oleh negara Belanda dan juga selama tigasetengah tahun oleh

negara Jepang.

Salah satu sumberdaya alam yang kita miliki adalah tambang minyak dan gas

(MIGAS), yang termasuk dalam golongan sumberdaya non renewable. Sektor migas

merupakan salah satu andalan untuk mendapatkan devisa dalam rangka kelangsungan

pembangunan negara .Pencapaian penerimaan negara dari minyak dan gas bumi. Pada tahun

2010 sebesar 102%. Realisasi penerimaan migas mencapai Rp 219,2 triliun, sedangkan target

pada APBN-P 2010 sebesar Rp 215 triliun. Penerimaan migas itu terdiri dari PPh migas Rp

58,9 triliun (106% dari target APBN-P 55,38 triliun), PNBP SDA migas Rp 152,05 triliun

(100,2% dari target APBN-P Rp 151,78 triliun) dan PNBP lainnya Rp 8 triliun (101% dari

target APBN-P Rp 7,9 triliun).(http://www.tambangnews.com)

Makalah ini akan membahas bagaimana pengaruh minyak bumi dalam kontribusi

pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Dengan mengkaji pertumbuhan, persebaran, dan

cadangan minyak bumi maka akan terlihat seberapa besar kontribusi minyak bumi dalam

perekonomian.

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengkaji seberapa besar kontribusi

sumberdaya minyak bumi dalam pembengunan ekonomi.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 bagaimana persebaran minyak bumi di Indonesia?

1.3.2 Bagaimana pertumbuhan minyak bumi di Indonesia?

1.3.3 Faktor apa yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan pertumbuhan minyak

bumi di Indonesia?

1.3.4 Bagaimana kontribusi minyak bumi di Indonesia?

Page 3: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

3

1.3.5 Strategi dan kebijakan apa yang harus diterapkan dalam meningkatkan perekonomian

Indonesia sehubungan dengan sumber daya minyak bumi?

BAB II

PEMBAHASAN

SUMBERDAYA ALAM

Rees (1990) diacu Fauzi (2004), sesuatu untuk dapat dikatakan sebagai sumberdaya

harus : 1) ada pengetahuan, teknologi atau keterampilan untuk memanfaatkannya dan 2)

harus ada permintaan (demand) terhadap sumberdaya tersebut. Dengan kata lain sumberdaya

alam adalah faktor produksi yang digunakan untuk menyediakan barang dan jasa dalam

kegiatan ekonomi.Secara umum sumberdaya alam dapat diklasifikasi kedalam dua kelompok,

yaitu :

1) Kelompok Stok (Non Renewable)

Sumberdaya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas, sehingga eksploitasiny

aterhadap sumberdaya tersebut akan menghabiskan cadangan sumberdaya, sumberstok

dikatakan tidak dapat diperbaharui (non renewable) atau terhabiskan (exhuastible)

2) Kelompok flow

Jenis sumberdaya ini dimana jumlah dan kualitas fisik dari sumberdaya berubah

sepanjang waktu.Berapa jumlah yang kita manfaatkan sekarang, bisa mempengaruhi atau bisa

juga tidak mempengaruhi ketersediaan sumberdaya dimasa mendatang. Sumberdaya ini

dikatakan dapat diperbaharui (renewable) yang regenerasinya ada yang tergantung pada

proses biologi dan ada yang tidak.Sumberdaya alam tidak dapat terbarukan atau sering juga

disebut sebagai sumberdaya terhabiskan adalah sumberdaya alam yang tidak memiliki

kemampuan regenerasi secara biologis. Sumberdaya alam ini terbentuk melalui proses

geologi yang memerlukan waktu sangat lama untuk dapat dijadikan sebagai sumberdaya alam

yang siap diolah atau siap pakai. Jika diambil (eksploitasi) sebagian, maka jumlah yang

tinggal tidak akan pulih kembali seperti semula.

Salah satu yang termasuk dalam golongan sumberdaya tidak dapat terbarukan adalah

tambang minyak.Tambang minyak memerlukan waktu ribuan bahkan jutaan tahun untuk

terbentuk karena ketidak mampuan sumberdaya tersebut untuk melakukan

regenerasi.Sumberdaya ini sering kita sebut juga sebagai sumberdaya yang mempunyai stok

yang tetap.Sifat-sifat tersebut menyebabkan masalah eksploitasi sumberdaya alam

tidakterbarukan (non renewable) berbeda dengan ekstrasi sumberdaya terbarukan(renewable).

Page 4: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

4

Pengusaha pertambangan atau perminyakan, harus memutuskan kombinasi yang tepat

dari berbagai faktor produksi untuk menentukan produksi yang optimal, dan juga seberapa

cepat stok harus diekstraksi dengan kendala stok yang terbatas. Berbasis Ekonomi

Pengelolaan Sumberdaya..

Parameter Model Ekonomi Kompetitif Model Sumberdaya NonRenewable

Maksimasi Keuntungan (maksimasiprofit, π) penerimaan marjinal (p) sama dengan

biaya marjinal (BM) atau p = BMStok yang tidak diekstraksi, mempunyai nilai

oppurtunitasnya atau P= BM + λ Ektrasi Sumberdaya Investasi karena nilai rente

sumberdaya terkaait waktu. Penentuan rente / keuntungan tidak dihitung masa kini juga masa

sekarangTerkendala Stok, pada waktutertentu (terminal period), stokakan habis. Peran

waktusangat krusial, intertemporalSumber : Fauzi (2004)

Masalah utama dalam usaha pertambangan (termasuk penambangan minyak)adalah

menemukan atau menaksir jumlah kandungan sumberdaya alam yang kita milikidan

menurunkan tingkat kesulitan (pemanfaatan) yang akan dihadapi.Menurut Sahat 1997,

informasi mengenai letak dan jumlah kandungan sumberdaya alam merupakan suatu hal yang

sangat berharga dan vital, baik bagi pemiliksumberdaya (pemerintah) maupun kontraktor

(penambang). Jika pemilik tidakmengetahui berapa jumlah dan nilai sumberdaya yang

dimiliki, maka perusahaanpertambangan akan menekan harga sewa atau bagi hasil tambang

tersebut. Bisa jugadengan menaikan nilai tambang melebihi nilai sebenarnya, sehingga

pemilik atau oranglain mau menanamkan modalnya pada usaha patungan yang akan dibuat.

Kasuspendugaan stok tambang tembaga (yang sebenarnya lebih banyak kandungan

emasnya)di Tembagapura Timika merupakan salah satu contoh ketidakmampuan kita untuk

mengetahui jumlah dan jenis kandungan tambang yang ada secara tepat.

Perkembangan teknologi saat ini, telah mampu menekan biaya dan waktu untuk

pendugaan besar kandungan. Dengan bantuan teknologi pengeinderaan jauh (citrasatelit dan

foto udara) menjadikan kegiatan lebih mudah, namun survei lapangan atau eksplorasi

permukaan (ground survey) dan pengujian contoh masih tetap sangat diperlukan.Sementara

itu, tingkat ketidak pastian dari ekplorasi masih tinggi.Hasil penelitian di AS mengenai

minyak bumi dan gas menunjukkan bahwa nilai kiraaneksplorasi berada diantara

sepersepuluh sampai sepuluh kali dari jumlah deposit sebenarnya yang diperoleh pada saat /

sesudah produksi berjalan. Artinya kiraan eksplorasi deposit bisa melesat sepuluh kali dari

nilai sebenarnya. (M. Uman et.al 1979,diacu dalam Sahat 1997).

Salah satu sumberdaya alam yang melimpah di dunia yaitu minyak bumi. Inilah yang

akan menjadi kajian dalam makalah ini. Berikut merupakan proses terjadinya minyak bumi

Page 5: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

5

Meurut Teori Biogenesis / Organik

Macqiur (Prancis, 1758), MW Lamanosow (Rusia, 1763)

Mengemukakan bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan

New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938), dan Hofer

Mengemukakan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati

berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.

Menurut teori ini :

Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari ragam binatang dan tumbuhan yang mati

dan tertimbun di bawah endapan lumpur.

Endapan lumpur kemudian dihanyutkan arus sungai menuju laut.

Lalu mengendap di dasar lautan dan tertutup lumpur dalam waktu yang sangat lama.

Akibat pengaruh waktu, temperatur tinggi, tekanan lapisan batuan di atasnya, maka

binatang dan tumbuhan mati tersebut berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung

minyak atau gas.

Page 6: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

6

2.1 Persebaran Minyak Bumi di Dunia dan Indonesia

Gambar di atas mendiskripsi persebaran dan kuantitas dari keberadaan minyak

bumi. Peta Sumberdaya minyak bumi tersubut terlihat jelas bahwa jumlah sumberdaya

minyak bumi yang paling banyak mencapai 66% yaitu di Iraq, iran, Saudi Arabia, atau

yang biasa di sebut middle east.Negara-negara inilah yang membantu kebutuhan energi

dunia.Ini semua merupakan sebab pergerakan lempeng dunia, yang menentukan banyak

atau tidaknya sumberdaya minyak bumi.

Sumberdaya minyak bumi yang paling sedikit berada di negara Austria,

Belgium, Denmark, finland, dan negara yang lainnya atau bisa di sebut western Europe.

Sedangkan sumberdaya minyak di Indonesia berada pada urutan ke-6.

Peta Cadangan minyak bumi tahun 2009-2011

Page 7: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

7

Dari peta cadangan minyak bumi sudah terlihat jelas bahwa pada tahun 2009-

2011 cadangan minyak bumi semakin menurun. Ini akan berdampak pada semua

Page 8: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

8

sektor yang membutuhkan energy minyak bumi. Kelangkaan akan terjadi dan perlu

adanya penanganan secara khusus untuk mengatasi masalah di atas.

Page 9: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

9

Peta Cekungan minyak bumi

Peta Lokasi Kilang Minyak di Indonesia

Page 10: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

10

2.2 pertumbuhan minyak bumi di Indonesia

Keterangan gambar diatas: pada dasarnya gambar diatas menjelaskan tentang

produksi minyak bumi semakin tahun semakin menurun. Hal tersebut membuktikan bahwa

adanya eksploitasi yang besar. menurunnya tingkat produksi ini akan mempengaruhi

beberapa sektor ekonomi, baik mikro dan makro. Jika kondisi ini terus menerus terjadi, maka

perekonomian semakin menurun karena kontribusi minyak bumi pada perekonomian

menurun.

Page 11: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

11

Page 12: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

12

Page 13: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

13

2.3 Faktor yang mempengaruhi penurunan dan peningkatan pertumbuhan minyak

bumi di Indonesia

Penurunan pertumbuhan minyak bumi

Argumen yang dilakukan pemerintah dan kalangan pendukung kenaikan BBM

sebagai berikut:

1. Perbedaan harga jual domestik dengan harga luar negeri yang sangat timpang akibat

peningkatan harga minyak bumi yang dewasa ini telah mencapai US$ 50 per barrel,

jauh di atas harga minyak bumi yang ditetapkan dalam asumsi harga minyak dalam

APBN 2005 sebesar US$ 24 per barrel. Perbedaan harga ini menimbulkan kemudian

pembengkakan subsidi.

2. Penyesuaian harga BBM telah dilakukan oleh hampir semua negara di dunia termasuk

negara-negara yang berpendapatan lebih rendah dari Indonesia seperti India,

Bangladesh atau negara-negara di Afrika. Bahkan di Timor Timur – yang merupakan

salah satu negara termiskin di dunia – harga domestik BBM jauh di atas harga BBM

di Indonesia

3. Harga domestik yang terlalu rendah telah mendorong pertumbuhan tingkat konsumsi

yang sangat tinggi. Sepanjang tahun 2004 lalu pertumbuhan BBM antara 5 % per

tahun.Sementara produksi minyak mentah Indonesia terus mengalami penurunan.

Selain itu perbedaan harga domestik dan international yang cukup tinggi mendorong

terjadinya penyelundupan

4. Alasan lain yang menjadi dasar Subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh kelompok

40% kelompok teratas temasuk minyak tanah

5. Penyesuaian harga BBM memungkinkan pemerintah akan mengalokasikan lebih

banyak program penanggulangan kemiskinan, pembangunan pedesaan baik yang

bersifat investasi jangka panjang (pendidikan dan kesehatan) maupun pengurangan

biaya transaksi (infrastruktur pedesaan) dan pengurangan beban keluarga miskin

dalam jangka pendek

6. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk, sehingga konsumsi minyak bumi

semakin besar

Peningkatan minyak bumi

1. Banyaknya fosil yang terpendam, karena di Indonesia terdapat sumber daya alam

yang sangat besar misalnya:

Page 14: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

14

a. Daerah daratan yaitu adanya hutan menghasilkan hewan dan tumbuhan-tumbuhan.

Dari hewan dan tumbuhan itu jika mati akan menumpuk atau terpendam sehingga

menyebabkan adanya sumber daya alam minyak bumi.

b. Dunia laut banyak sekali biota laut salah satunya yaitu ikan, jika ikan itu terseret

ombak maka dia kan muncul di daerah daratan dan mati mengendap. Seterusnya

akan seperti itu jika pengendapan itu berlansung lama dan menumpuk maka bisa

menghasilkan sumber daya minya bumi.

2.4 Peran dan kontribusi (Energi) minyak bumi dalam perekonomian di Indonesia

Energi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan bagi tercapainya

sasaran pembangunan. Peranan energi untuk pembangunan di Indonesia mencakup dua hal

yaitu sebagai sumber dana pembangunan (penerimaan pemerintah) yang berasal dari devisa

(ekspor) dan yang utama untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri yang dibutuhkan

dalam pembangunan.

a. Peranan energi sebagai sumber penerimaan negara

Penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi (penerimaan migas),

memberikan sumbangan yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia.

Walaupun peranan minyak dan gas bumi dalam penerimaan negara relatif semakin

menurun, namun dalam jangka waktu lima tahun terakhir (1996/97-1999/2000) rata-

rata penerimaan minyak dan gas bumi dibandingkan dengan jumlah penerimaan

dalam negeri masih mencakup yaitu sekitar 30%.

Penerimaan minyak dan gas bumi dipengaruhi oleh besarnya tingkat produksi

minyak mentah dan kondesat, volume ekspor LNG dan LPG, harga minyak mentah

dan biaya produksi. Unsur lain yang juga penting dan mempengaruhi besarnya

penerimaan minyak dan gas adalah nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Selain sebagai sumber penerimaan negara, minyak dan gas bumi juga berperan

sebagai sumber penerimaan devisa.

b. Peranan energi untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri.

Dalam hal ini terlihat bahwa hubungan perekonomian dengan energi

sedemikian kuat, peningkatan kegiatan ekonomi biasanya diikuti dengan

meningkatnya konsumsi energy.Di Indonesia tercermin dari meningkatnya

pertumbuhan ekonomi sebesar 7% per tahun mengakibatkan pertumbuhan konsumsi

Page 15: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

15

energi meningkat sebesar 10%. Hubungan tersebut disebut dengan ”elastisitas energi”

terhadap kegiatan energi, atau dapat didefenisikan sebagai perubahan pertumbuhan

konsumsi energi sebagai akibat perubahan pertumbuhan konsumsi energi sebagai

akibat perubahan kegiatan ekonomi.

Listrik sebagai Sumber Daya Energi

Tenaga listrik merupakan sarana produksi maupun sarana kehidupan

sehari-hari yang memegang peranan penting dalam upaya mencapai sasaran

pembangunan. Sebagai sarana produksi, tersedianya tenaga listrik dalam

jumlah dan mutu pelayanan yang baik serta harga yang terjangkau merupakan

penggerak utama dan sangat mendorong laju pembangunan di berbagai sektor

lain. Pembangunan di berbagai sektor ini sangat penting bagi tercapainya

tujuan pembangunan seperti menciptakan lapangan kerja, meningkatkan

pendapapatan nasional, mengubah struktur ekonomi, yang pada gilirannya

akan meningkatkan permintaan tenaga listrik. Di samping itu, tersedianya

tenaga listrik yang meratadan dipergunakan secara luas untuk keperluan

sehari-hari akan dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan

masyarakat.

Minyak bumi, gas bumi dan batu bara merupakan sumber daya energi

yang dapat dimanfaatkan untuk memproduksi listrik. Pemanfaatan minyak

bumi, gas bumi dan batu bara sebagai pemasok untuk memproduksi listrik di

Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Keterbatasan cadangan

minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri menyebabkan

pemerintah mengambil kebijaksanaan untuk melakukan diversifikasi energi

untuk sektor Pembangkit Listrik Negara (PLN) bentuk diversifikasi ini telah

dapat dirasakan dengan berdirinya pusat-pusat pembangkit listrik tenaga air,

tenaga gas, maupun panas bumi.

Sebagai salah satu bentuk energi yang sudah siap dipergunakan oleh

konsumen, tenaga listrik merupakan salah satu faktor yang menentukan untuk

mencapai sasaran pembangunan, sehingga perlu diusahakan serasi, selaras,

dan serempak dengan tahap pembangunan nasional.Hal ini berarti bahwa

sasaran pembangunan ketenagalistrikan harus selalu menunjang setiap tahap

pembangunan nasional baik dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

maupun dalam mendorong peningkatan ekonomi.

Page 16: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

16

2.5 Strategi dan Kebijakan Nasional yang diterapkan dalam meningkatkan

perekonomian Indonesia sehubungan dengan sumber daya minyak bumi

Kebijakan penentuan harga energi di Indonesia tidak dilakukan melalui mekanisme

pasar melainkan ditetapkan secara administrasi oleh pemerintah. Dalam penentuan harga

energi ada empat hal yang harus dipertimbangkan yaitu :

a. Tujuan efisiensi ekonomi : untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dengan

harga serendah rendahnya dan memelihara cadangan minyak untuk keperluan ekspor,

khususnya dengan mendorong pasar domestik untuk mensubstitusikan konsumsinya

dengan alternatif bahan bakar lain yang persediaannya lebih melimpah (gas dan

batubara) atau sumber energi yang nontradable seperti tenaga air (hydropower) dan

panas bumi (geothermal).

b. Tujuan mobilisasi dana : dengan memaksimumkan pendapatan ekspor dan

pendapatan anggaran pemerintah dari ekspor sumber energi yang tradable seperti

migas dan batubar yang memungkinkan produsen untuk menutupi biaya ekonominya

dan memperoleh sumber dana untuk membiayai pertumbuhan dan pembangunan.

c. Tujuan sosial (pemerataan) : mendorong pemerataan melalui perluasan akses bagi

kebutuhan pokok yang bergantung pada energi seperti penerangan, memasak, dan

transportasi umum.

d. Tujuan kelestarian lingkungan : mendorong agar pencemaran lingkungan seminum

mungkin sebagai dampak pembakaran sumber sumber energi.

Keempat tujuan di atas merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan

kebijakan, sehingga kemungkinan bentrokan dapat di atasi. Sebagai contoh studi yang

dilakukan Pitt (1985 dalam [4]) menunjukkan tujuan untuk mengurangi dampak lingkungan

praktis tidak tercapai.

Berikut merupakan strategi dalam menjaga sumberdaya minyak bumi:

Pengembangan Energi Alternatif

Indonesia sesungguhnya memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam jumlah

besar. Beberapa diantaranya bisa segera diterapkan di tanah air, seperti: bioethanol sebagai

pengganti bensin, biodiesel untuk pengganti solar, tenaga panas bumi, mikrohidro, tenaga

Page 17: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

17

surya, tenaga angin, bahkan sampah/limbah pun bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

Hampir semua sumber energi tersebut sudah dicoba diterapkan dalam skala kecil di tanah air.

Momentum krisis BBM saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menata dan menerapkan

dengan serius berbagai potensi tersebut. Meski saat ini sangat sulit untuk melakukan

substitusi total terhadap bahan bakar fosil, namun implementasi sumber energi terbarukan

sangat penting untuk segera dimulai

Kebijakan penghapusan subsidi BBM pada tahun 2005 merupakan momentum yang

tepat bagi pemerintah untuk mengembangkan batubara sebagai energi alternatif yang

prospeknya cukup menjanjikan. baik dilihat dari cadangan yang melimpah maupun dari harga

yang relatif lebih murah dibanding BBM. Sebagai contoh bila digunakan di sektor listrik,

batubara lebih murah dibanding BBM. Pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang

menggunakan solar, harga listrik mencapai Rp 500 per KWh. Sementara menggunakan

batubara biayanya hanya sekitar Rp 50 per KWh. Jadi bisa menghemat biaya kurang lebih Rp

30 milyar per tahun.

Bila digunakan di sektor rumah tangga pun untuk keperluan memasak atau sektor

industri untuk bahan bakar, batubara sangatlah hemat. Setiap satu liter minyak tanah dapat

digantikan dengan 0.6 kg briket batubara (Soedjoko dalam Warta, 2003). Berdasarkan pada

hitungan konversi energi ini, kita dapat mengambil contoh penghematan yang akan diperoleh.

Pada tahun 2003. harga batubara sekitar Rp 222.27 per kg. sementara minyak tanah Rp 700

per liter. Pada tahun 2003 rata-rata pemakaian minyak tanah di sektor rumah tangga sekitar

179 liter pertahun. maka biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli minyak tanah adalah

Rp 125.300 per rumah tangga. Sedangkan, jika menggunakan batubara, maka besarnya biaya

yang harus dikeluarkan hanya Rp 23.872. Dengan demikian ada penghematan sebesar Rp

101.428 per rumah tangga. Dengan merujuk pada data BPS yang menyebutkan bahwa jumlah

rumah tangga tahun 2003 sebanyak 56.625.000. jadi sebenarnya ada potensi penghematan

yang bisa dilakukan untuk pengeluaran energi di sektor rumah tangga sebesar Rp 5.74

trilyun. Dengan harga minyak tanah yang mencapai Rp 2000 perliter pada tahun 2005. maka

tentu saja penghematan ini akan jauh lebih besar lagi.

Proses substitusi penggunaan energi ini tentu saja harus dibarengi dengan inovasi

peralatan dan mesin-mesin industri yang bisa mendukung digunakannya energi alternatif

tersebut dan bisa meminimalisir efek negatif dari penggunaan energi alternatif, seperti polusi

dari hasi pembakaran batubara. Begitupun halnya dengan substitusi energi di sektor rumah

tangga.Perlu ditunjang dengan ketersediaan alat yang kompatibel dengan harga yang

Page 18: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

18

terjangkau oleh masyarakat.Di sisi lain. untuk memberikan kenyamanan pada pengguna

energi alternatif. maka pemerintah perlu memberikan jaminan kontinuitas distribusi energi

alternatif tersebut. Mengganti BBM dengan batubara atau gas bumi memang terkesan hanya

sebagai solusi jangka pendek karena memang sama-sama energi tidak terbarukan (non

renewable energy), namun hal ini akan menjadi jembatan penting untuk pengembangan

energi alternatif lain yang dapat diperbaharui (renewable energy).

o Bioethanol

Bioethanol adalah ethanol yang diproduksi dari tumbuhan. Brazil, dengan 320 pabrik

bioethanol, adalah negara terkemuka dalam penggunaan serta ekspor bioethanol saat ini. Di

tahun 1990-an, bioethanol di Brazil telah menggantikan 50% kebutuhan bensin untuk

keperluan transportasi; ini jelas sebuah angka yang sangat signifikan untuk mengurangi

ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Bioethanol tidak saja menjadi alternatif yang

sangat menarik untuk substitusi bensin, namun dia mampu menurunkan emisi CO2 hingga

18% di Brazil. Dalam hal prestasi mesin, bioethanol dan gasohol (kombinasi bioethanol dan

bensin) tidak kalah dengan bensin; bahkan dalam beberapa hal, bioethanol dan gasohol lebih

baik dari bensin. Pada dasarnya pembakaran bioethanol tidak menciptakan CO2 neto ke

lingkungan karena zat yang sama akan diperlukan untuk pertumbuhan tanaman sebagai bahan

baku bioethanol. Bioethanol bisa didapat dari tanaman seperti tebu, jagung, singkong, ubi,

dan sagu; ini merupakan jenis tanaman yang umum dikenal para petani di tanah air. Efisiensi

produksi bioethanol bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan bagian tumbuhan yang tidak

digunakan sebagai bahan bakar yang bisa menghasilkan listrik.

o Biodiesel

Serupa dengan bioethanol, biodiesel telah digunakan di beberapa negara, seperti

Brazil dan Amerika, sebagai pengganti solar. Biodiesel didapatkan dari minyak tumbuhan

seperti sawit, kelapa, jarak pagar, kapok, dsb. Beberapa lembaga riset di Indonesia telah

mampu menghasilkan dan menggunakan biodiesel sebagai pengganti solar, misalnya BPPT

serta Pusat Penelitian Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan ITB.

Kandungan sulfur yang relatif rendah serta angka cetane yang lebih tinggi menambah daya

tarik penggunaan biodiesel dibandingkan solar. Seperti telah diketahui, tingginya kandungan

sulfur merupakan salah satu kendala dalam penggunaan mesin diesel, misalnya di Amerika.

Serupa dengan produksi bioethanol, pemanfaatan bagian tanaman yang tidak digunakan

dalam produksi biodiesel perlu mendapatkan perhatian serius. Dengan kerjasama yang erat

Page 19: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

19

antara pemerintah, industri, dan masyarakat, bioethanol dan biodiesel merupakan dua

kandidat yang bisa segera diimplementasikan untuk mengurangi ketergantungan terhadap

bahan bakar fosil.

o Tenaga Panas Bumi

Salah satu sumber energi terbarukan yang potensinya sangat besar adalah panas bumi.

Berdasarkan data Indonesia Power, saat ini baru sekitar lima persen potensi panas bumi yang

dimanfaatkan di Indonesia. Dari 16.035 megawatt, baru 780 megawatt listrik yang dihasilkan

dari panas bumi.

Padahal potensi listrik yang dapat dibangkitkan dari panas bumi tersebar hampir di

seluruh wilayah Indonesia, khususnya di sepanjang jalur pegunungan bagian selatan. Yaitu

4.885 megawatt di Sumatera, 8.100 megawatt di Jawa-Bali, 1.500 megawatt di Sulawesi, dan

1.550 megawatt di pulau-pulau lainnya.

Bahkan berdasarkan data yang dipakai dalam blueprint pengelolaan energi nasional

(PEN), potensi panas bumi mencapai 27 ribu megawatt. Secara teori, sumber panas bumi

memang kemungkinan besar ditemukan di jalur pegunungan yang melalui kawasan

Indonesia.

Hanya saja sumber panas bumi kebanyakan berada di daerah terpencil di puncak

gunung. PLTP Kamojang saja berada pada ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan

laut (dpl) dan 25 kilometer dari Garut. Dengan alasan kesulitan menjangkau dan besarnya

investasi yang harus diperlukan untuk menyalurkan listrik yang dihasilkan ke sistem

interkoneksi, sumber listrik panas bumi tidak sepopuler Pembangkit Listrik Tenaga Uap, Gas,

atau Diesel.

Namun sejak harga minyak membumbung tinggi sementara pasokan minyak semakin

tergantung impor, mulailah dilirik berbagai sumber energi alternatif termasuk panas bumi.

Seharusnya pemerintah bisa mendorong berbagai pihak agar target produksi panas bumi

melebihi 9.000 megawatt pada tahun 2025. Jika target tersebut tercapai sesuai blueprint PEN,

panas bumi akan memasok 3,8 persen kebutuhan listrik nasional.

Harga jual listrik ke masyarakat paling tingi hanya Rp 495 per kilowatt jam. Sehingga

harus ada negosiasi ulang dengan Pertamina dapat dilakukan. Kendala lain yang harus segera

diatasi adalah dukungan kebijakan dari pemerintah. Meskipun sudah ada Undang-undang No.

27 Tentang Panas Bumi, belum diikuti oleh berbagai peraturan perundang-undangan yang

Page 20: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

20

mendukung pelaksanaannya. Padahal potensi pembangkitan energi yang ramah lingkungan

ini juga berpotensi untuk mendatangkan devisa dari penerbitan sertifikasi clean development

management (CDM). Sayang sekali jika potensi panas bumi yang sangat besar tidak segera

termanfaatkan.

o Mikrohidro

Mikrohidro adalah pembangkit listrik tenaga air skala kecil (bisa mencapai beberapa

ratus kW). Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro (dibandingkan dengan PLTA

skala besar) berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal tanah yang

diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu

keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Mikrohidro cocok

diterapkan di pedesaan yang belum terjangkau listrik dari PT PLN. Mikrohidro mendapatkan

energi dari aliran air yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu. Energi tersebut

dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan generator listrik. Mikrohidro

bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air

2.5 m bisa dihasilkan listrik 400W. Potensi pemanfaatan mikrohidro secara nasional

diperkirakan mencapai 7,500 MW, sedangkan yang dimanfaatkan saat ini baru sekitar 600

MW. Meski potensi energinya tidak terlalu besar, namun mikrohidro patut dipertimbangkan

untuk memperluas jangkauan listrik di seluruh pelosok nusantara.

o Tenaga Surya

Energi yang berasal dari radiasi matahari merupakan potensi energi terbesar dan

terjamin keberadaannya di muka bumi. Berbeda dengan sumber energi lainnya, energi

matahari bisa dijumpai di seluruh permukaan bumi. Pemanfaatan radiasi matahari sama sekali

tidak menimbulkan polusi ke atmosfer. Perlu diketahui bahwa berbagai sumber energi seperti

tenaga angin, bio-fuel, tenaga air, dsb, sesungguhnya juga berasal dari energi matahari.

Pemanfaatan radiasi matahari umumnya terbagi dalam dua jenis, yakni termal dan

photovoltaic. Pada sistem termal, radiasi matahari digunakan untuk memanaskan fluida atau

zat tertentu yang selanjutnya fluida atau zat tersebut dimanfaatkan untuk membangkitkan

listrik. Sedangkan pada sistem photovoltaic, radiasi matahari yang mengenai permukaan

semikonduktor akan menyebabkan loncatan elektron yang selanjutnya menimbulkan arus

listrik. Karena tidak memerlukan instalasi yang rumit, sistem photovoltaic lebih banyak

digunakan. Sebagai negara tropis, Indonesia diuntungkan dengan intensitas radiasi matahari

yang hampir sama sepanjang tahun, yakni dengan intensitas harian rata-rata sekitar 4.8

Page 21: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

21

kWh/m2. Meski terbilang memiliki potensi yang sangat besar, namun pemanfaatan energi

matahari untuk menghasilkan listrik masih dihadang oleh dua kendala serius: rendahnya

efisiensi (berkisar hanya 10%) dan mahalnya biaya per-satuan daya listrik. Untuk pembangkit

listrik dari photovoltaic, diperlukan biaya US $ 0.25 - 0.5 / kWh, bandingkan dengan tenaga

angin yang US $ 0.05 - 0.07 / kWh, gas US $ 0.025 - 0.05 / kWh, dan batu bara US $ 0.01 -

0.025 / kWh . Pembangkit lisrik tenaga surya ini sudah diterapkan di berbagi negara maju

serta terus mendapatkan perhatian serius dari kalangan ilmuwan untuk meminimalkan

kendala yang ada.

o Tenaga Angin

Pembangkit listrik tenaga angin disinyalir sebagai jenis pembangkitan energi dengan

laju pertumbuhan tercepat di dunia dewasa ini. Saat ini kapasitas total pembangkit listrik

yang berasal dari tenaga angin di seluruh dunia berkisar 17.5 GW [17]. Jerman merupakan

negara dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin terbesar, yakni 6 GW, kemudian

disusul oleh Denmark dengan kapasitas 2 GW [17]. Listrik tenaga angin menyumbang sekitar

12% kebutuhan energi nasional di Denmark; angka ini hendak ditingkatkan hingga 50% pada

beberapa tahun yang akan datang. Berdasar kapasitas pembangkitan listriknya, turbin angin

dibagi dua, yakni skala besar (orde beberapa ratus kW) dan skala kecil (dibawah 100 kW).

Perbedaan kapasitas tersebut mempengaruhi kebutuhan kecepatan minimal awal (cut-in win

speed) yang diperlukan: turbin skala besar beroperasi pada cut-in win speed 5 m/s sedangkan

turbin skala kecil bisa bekerja mulai 3 m/s. Untuk Indonesia dengan estimasi kecepatan angin

rata-rata sekitar 3 m/s, turbin skala kecil lebih cocok digunakan, meski tidak menutup

kemungkinan bahwa pada daerah yang berkecepatan angin lebih tinggi (Sumatra Selatan,

Jambi, Riau,dsb) bisa dibangun turbin skala besar. Perlu diketahui bahwa kecepatan angin

bersifat fluktuatif, sehingga pada daerah yang memiliki kecepatan angin rata-rata 3 m/s, akan

terdapat saat-saat dimana kecepatan anginnya lebih besar dari 3 m/s - pada saat inilah turbin

angin dengan cut-in win speed 3 m/s akan bekerja. Selain untuk pembangkitan listrik, turbin

angin sangat cocok untuk mendukung kegiatan pertanian dan perikanan, seperti untuk

keperluan irigasi, aerasi tambak ikan, dsb

Page 22: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

22

   

Iptek Net, 3 Juli 2006Belajar dari Negeri China dalam menata energi nasional

"Belajarlah sampai ke Negeri China" dalam ajaran agama Islam pantas menjadi pandangan bagi segenap bangsa Indonesia dalam menata energi nasional, yakni ketika China maupun Indonesia tengah sama-sama berupaya menjadi industri maju dan menghadapi kendala kebutuhan pasokan sumber daya energi yg meningkat tajam sejalan dengan pembangunan ekonomi kedua bangsa.

Percepatan pembangunan ekonomi Negeri China yg amat mencengangkan selama dekade terakhir tidak pelak lagi meyakinkan dunia, bahwa dekade awal abad 21 akan menjadi milik China yg akan tumbuh menjadi negeri industri raksasa global yang akan melebihi atau setidaknya setara dengan kekayaan dua negara raksasa ekonomi global AS dan Jepang.

Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi per tahun rata-rata selalu berkisar 9 persen maka dalam dua dekade y.a.d menurut prakiraan ahli ekonomi PDB Negeri China akan menyamai atau melebihi kekayaan ekonomi Jepang. Nominal PDB China 2004 sebesar AS $ 1.745 miliar akan berlipat ganda menjadi AS $ 5 trilyun.

Konsumsi energi China tumbuh 4.3 persen pada tahun 2005 dan diperkirakan angka pertumbuhan rata-rata adalah 5 selama beberapa dekade kedepan. Konsumsi BBM sendiri sebesar 14 persen pada tahun 2004.

Guna dapat terus menjamin kesinambungan momentum pertumbuhan ekonomi China sejak tumbuh pesat sejak medio 1990, maka negeri ini akan terpacu untuk menjadi pemangsa sumber daya alam yg amat intensif dalam lingkup global, termasuk didalamnya kebutuhan pembangkit tenaga listrik.

Kalangan analis pembangunan ekonomi dan ilmuwan lingkungan hidup dengan cermat mengamati situasi ini diimbuhi rasa kuatir mengingat pengalaman yang belum lama berlalu. Pada tahun 1990 ketika Negeri China akhirnya berketetapan untuk membangun proyek

"Three Gorges Dam" di s.Yang Tze serta merta menimbulkan kontroversi pertentangan dari kalangan ilmuwan lingkungan hidup global. Mega proyek bendungan raksasa sepanjang hampir 2 km -atau 1/4 dari dimensi struktur buatan manusia yg terbesar sejagat: Tembok Besar China yg panjangnya 8 km- dianggap menimbulkan kerusakan lingkungan yg teramat parah.

Selain guna menata irigasi dan mengurangi hingga 90ingkat banjir sungai Yang Tze , pemerintah China membangun proyek bendungan "Bendung Tiga Ngarai" karena bermaksud mendayagunakan bendungan guna mencukupi 15ari kebutuhan listrik nasional. Dan selesainya proyek raksasa "Bendung Tiga Ngarai" pada tahun 2005 pun masih menyisakan kebutuhan energi listrik tersisa yg cukup besar: 85 persen.

Saat ini porsi sumber listrik energi dengan sumber batubara memiliki porsi sebesar: 64.524.5BM, dan 3.1 persen gas alam. Hanya 3 persen sumber daya listrik yg diperoleh dari sumber energi terbarukan / non-konvensional.

Kalangan analis lingkungan dunia mengkhawatirkan akan terjadinya bahaya degradasi kualitas lingkungan hidup besar-besaran di negeri China dan dampak negatif dalam skala global, apabila negeri itu terdesak untuk tetap mengandalkan pembakaran batubara sebagai sumber daya listrik utama. Rencana pemerintah guna membangun 20 PLTN dalam waktu dekat pun menimbulkan kekuatiran tersendiri.

Namun tidak segala langkah China bernilai minor, karena Pemerintah China setidaknya telah melangkah maju dengan segera memberlakukan U.U tentang Energi Terbarukan tahun 2006 dan Peraturan Pemerintah ttg standard ketat penggunaan BBM untuk kendaraan mobil produksi terbaru. UU Energi Terbarukan secara tegas menggariskan target penggunaan energi angin dan tenaga surya sebagai basis sumber energi masa depan negeri itu. Diproyeksikan pada tahun 2020 energi berbasis sumber daya terbarukan akan mencapai: 10 persen kebutuhan nasional.

Dari kedua sisi gelap-terang upaya dan kebijakan yg dilakukan Pemerintah China maka Indonesia pantas menilik pelajaran yang amat berharga guna diterapkan terutama dalam hal menata perencanaan infrastruktur energi nasional yang berperan amat vital dalam melandasi kesinambungan pembangunan ekonomi guna mencapai cita-cita kemakmuran bangsa.

Page 23: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

23

Page 24: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

24

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Cadangan minyak dan produksi minyak dunia terus mengalami penurunan sedangkan

komsumsi minyak semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk

dan perekonomian sehingga sejak tahun 2004, Indonesia merupakan net-importer.

2. Penentuan harga jual BBM di Indonesia sangat ditentukan oleh asumsi harga minyak

APBN dan asumsi apakah minyak dianggap sebagai penerimaan negara atau bukan.

3. Alasan kenaikan harga BBM di Indonesia antara lain: defisit APBN, kenaikan BBM

dilakukan banyak negara, harga BBM rendah mendorong peningkatan konsumsi,

disparitas harga mendorong penyelundupan, subsidi BBM banyak dinikmati golongan

kaya, realokasi subsidi BBM ke subsidi yang bersifat produktif, dan insentif

berkembangnya energi alternatif.

4. Dampak kenaikan BBM terhadap kemiskinan sangat tergantung dari dampak

kenaikan BBM terhadap inflasi khususnya inflasi bahan makanan.

5. Minyak bumi mempunyai peran penting dalam kontribusi pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi karena minyak bumi merupakan energi yang digunakan untuk

mengolah dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan. Tidak hanya itu,

minyak bumi menyumbang devisa negara terbesar

6. Pengembangan Energi Alternatif dilakuakn dengan berbagai cara, diantaranya:

Bioethanol, Biodiesel, Tenaga Panas Bumi, Mikrohidro, Tenaga Surya, dan Tenaga

Angin

3.2 Saran

Makalah ini masih belum sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat membangun

dalam penyempurnaan.

Page 25: Kontribusi Minyak Bumi Dalam Perekonomian

25

DAFTAR PUSTAKA

http://www.migas.esdm.go.id/

http://www.ptjdutamaenergi.comwpwp-contentuploads201202Peta-cadangan-gas-bumi-

700.jpg

http://www.bpmigas.go.id/blog/2012/09/09/faktor-eksternal-dominasi-kendala-eksplorasi-

migas/

http://pmeindonesia.com/berita-migas/638-kalla-ketersediaan-energi-nasional-

memprihatinkan

www.bphmigas.go.id

http://casdiraku.wordpress.com/2010/02/17/peran-strategis-minyak-dan-gas-bumi/

http://www.esdm.go.id/berita/migas/40-migas/5931-harga-jual-gas-industri-naik-.html