kontribusi kondisi lingkungan masyarakat …... · jurusan / program studi : ip / bimbingan dan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
KONTRIBUSI KONDISI LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP
TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA
PADA SISWA KELAS VIII SM P N EGER I 8 SU RAKA RTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
MUALWI WIDIATMOKO
K3108037
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Mualwi Widiatmoko
NIM : K3108037
Jurusan / Program Studi : IP / Bimbingan dan Konseling
Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul
LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PENCAPAIAN
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA PADA SISWA KELAS VIII
SM P NEG ERI 8 SU RAK ARTA ini
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi
yang dikutip dari penulis telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, 22 Oktober 2012
Yang membuat pernyataan
Mualwi Widiatmoko
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
KONTRIBUSI KONDISI LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP
TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA
PADA SISWA KELAS VIII SM P N EGER I 8 SU RAKA RTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh :
MUALWI WIDIATMOKO
K 3108037
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 22 Oktober 2012
Pembimbing I,
Prof. Dr. Soeharto. M.Pd
NIP. 19490719 197603 1 001
Pembimbing II,
Dra. Wardatul Djannah. M.Pd
NIP. 19530516 198103 2 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Rabu
Tanggal : 7 November 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Dra. Siti Mardiyati, M.Si
Sekretaris : Dr. Soetarno, M.Pd
Anggota I : Prof. Dr. Soeharto, M.Pd
Anggota II : Dra. Wardatul Djannah, M.Pd
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
ki dunia maka pasti dengan ilmu, dan barang siapa
menghendaki akhirat pasti dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya
(Al-Hadits)
sedangkan orang yang bodoh tidak mengetahui orang yang berilmu, karena dia
(Plato)
dan berdiri. Tapi terjatuh hal yang terburuk, hal yang terburuk adalah terjatuh
namun t
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Teriring syukur pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
Bapak dan Ibu
Cinta dan kasih sayang tulus yang telah diberikan kepadaku, dalam setiap doamu
selalu terpanjatkan untukku, setiap tetes peluh dan keringat yang keluar hanya
demi membahagiakanku. Aku berterimakasih kepada kalian yang selalu
bersamaku dalam setiap suka maupun duka. Hingga akhir hayatku, aku tidak akan
mampu membalas semua yang telah kalian berikan kepadaku. Bapak dan Ibu aku
menyayangi kalian.
Adik ku Muhammad Bili Mahardika dan Ardeila
Fitra Qonia
Terima kasih atas kehangatan, kenyamanan, keceriaan, kebahagiaan dan doa yang
selalu kalian berikan kepadaku. Aku menyayangi kalian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
ABSTRAK
Mualwi Widiatmoko. KONTRIBUSI KONDISI LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA, PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 SURAKARTA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa. (2) Untuk mengetahui kondisi lingkungan masyarakat siswa. (3) Untuk mengetahui kontribusi kondisi lingkungan masyarakat terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa, pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Surakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang berjumlah 140 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan Inventori Tugas Perkembangan (ITP). Analisis data untuk hipotesis pertama dan hipotesis kedua menggunakan t-test uji satu fihak (One Tail Test) dengan uji fihak kiri. Adapun untuk hipotesis ketiga menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan memanfaatkan aplikasi SPSS.
Kesimpulan hasil penelitian adalah (1) Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta rata-rata skor yang diperoleh adalah lebih dari 37 -41 termasuk dalam kategori sedang. (2) Kondisi lingkungan masyarakat siswa tersebut rata-rata skor
-22 termasuk dalam kategori sedang. (3) Kontribusi kondisi lingkungan masyarakat terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa adalah rx1y = 0.933 dan p=0,000. Sehingga sumbanganya 86,9%.
Kata kunci: kondisi lingkungan masyarakat, tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ABSTRACT
Mualwi Widiatmoko. CONTRIBUTION OF SOCIETY ENVIRONMENT
DEVELOPMENT TASKS, AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 8 SURAKARTA. Undergraduate Thesis. Education and Teacher Training Faculty of Sebelas Maret University Surakarta. 2012.
achievement level of development tasks at the eighth grade students of SMP Negeri 8 Surakarta.
This research is quantitative descriptive research. This research was conducted at SMP Negeri 8 Surakarta. The subject of this research was the eighth grade, which consisted of 140 students. The technique of collecting the data used was questionnaire and development task inventory (ITP). The technique of analyzing the data used for the first and second hypothesis was t-test one tail test with left tail test. Furthermore, simple regression linear technique with SPSS was used to analyze the third hypothesis.
achievement in development tasks of eighth grade students of SMP Negeri 8 Surakarta was more -41 belong to medium category; (2) the average score of society environment condition was more than
-22 belong to medium category; (3) contribution of society environment condition to the strx1y = 0,933 and p = 0,000. So that contribution 86,9%.
Key words: society environment condition, achievement level of development tasks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Alloh SWT atas rahmat dan
kenikmatan yang senantiasa tercurahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN SISWA, PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu
dalam kesempatan ini dengan setulus hati penulis menyampaikan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
terima kasih atas fasilitas yang telah disediakan.
2. Drs. Rusdiyana Indianto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah mempermudah dalam pengurusan administrasi
penelitian.
3. Dra. Siti Mardiyati, M. Si, selaku Ketua Progam Studi Bimbingan dan
Konseling, terima kasih telah mendukung dan pengertian sehingga
memberi kelancaran dalam penyusunan skripsi.
4. Prof. Dr. Soeharto, M. Pd, selaku Pembimbing I yang dengan penuh
kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
5. Dra. Wardatul Djannah. M.Pd, selaku Pembimbing II yang dengan penuh
kesabaran memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi.
6. Drs. Wagimin, M. Pd selaku Penasihat Akademis, yang selalu memberi
wejangan serta motivasi dalam menyusun skripsi.
7. Nugroho S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Surakarta yang
telah memberikan kesempatan dan tempat, guna melaksanakan penelitian.
8. Guru Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 8 surakarta yang telah
memberikan bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan penelitian.
9. Siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta yang telah ikut
berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian.
10. Sahabat-sahabatku Bimbingan dan Konseling 2008 yang tiada hentinya
memberikan motivasi, bantuan, kebersamaan dan keceriaannya selama ini.
11. Alamamater Universitas Sebelas Maret Surakarta
12. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan kepada para
pembaca.
Surakarta, 22 Oktober 2012
Penulis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
i
H ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xii
xiv
xv
xvi
..
A.
B.
C.
D.
1
1
5
5
5
A. .
1. Kajian Tentang Tugas-
a.
b. Tugas-
c. Pentingnya Pemahaman Tugas-tugas Perkembangan
d. Tingkat Pencapaian Tugas-tugas Perkembangan
2.
7
7
7
7
8
10
11
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
a.
b. Jenis-
c. Pentingnya Lingkungan Masyarakat Bagi
3. Kontribusi Kondisi Lingkungan Masyarakat Terhadap
Tingkat Pencapaian Tugas-tugas Perkembangan Siswa.....
4.
B.
C.
14
15
16
18
18
20
21
22
BAB II
A.
B.
C.
D.
E.
F. Uji Validitas dan Re
G.
24
24
26
27
28
28
36
39
A.
B.
C.
D. Pemb
43
43
49
52
57
A.
B.
C.
61
61
61
62
DAFTAR PU 64
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. 22
2. Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat
Pencapaian Tugas-
46
3. Gambar 4.2. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Kondisi
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. 25
2. Tabel 3.2 Skor Item- 34
3. Tabel 3.3 Skor Item- 35
4. 39
5. 41
6. 41
7. Tabel 4.1 Deskripsi 44
8. Tabel 4.2 Distribusi 45
9. 47
10. Tabel 47
11. Tabel 4.5 Uji normalitas Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-
Tugas Perkembangan (Y) dan Variabel Kondisi Lingkungan
49
12. Tabel 4.6 51
13. 52
14. Tabel 4.9 Variables Entered/Removedb 54
15. Tabel 4.10 Model Summaryb 55
16. Tabel 4.11 ANOVAb 55
17. Tabel 4.12 Coefficientsa 55
18. Tabel 4.13 Residuals Statisticsa 56
19. Tabel 4.14 57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. 66
2. 72
3. 74
4. 76
5. Invento 86
6. 88
7. 91
8. 93
9. 95
10. 109
11. 112
12. 118
13. 133
14. Sura 134
15. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada Rektor Universitas
135
16. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada Kepala Sekolah SMP
136
17. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada KESBANGLINMAS
137
18. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada Kepala Bapeda
138
19. Surat Permohonan Ijin Penelitian Kepada kepala DIKPORA
139
20. Surat Ijin Penelitian Pemerintah Kota Surakarta Dinas Pendidikan
140
21. Surat Keterangan Telah Melaksanaka 141
22. 142
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
23. Tabel Nilai Durbin Watson, Nilai F0,05 Degrees of Freedom for
143
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan dan perkembangan manusia telah dimulai sejak terjadinya
konsepsi yaitu pertemuan antara sel telur ovum dan sperma, pertumbuhan dan
perkembangan terus berlangsung sejak manusia didalam kandungan kemudian
manusia dilahirkan hingga usia tua dan pada akhirnya berhenti pada kematian.
Dari masa manusia dilahirkan sampai pada masa usia tua perkembangan manusia
dibagi menjadi empat periode yaitu periode anak, periode ramaja, periode dewasa,
dan periode tua, yang masing-masing periode tersebut tidak berdiri sendiri secara
terpisah melainkan saling berkaitan antara satu periode dan periode lainnya.
Periode perkembangan dari setiap manusia berbeda, atau memiliki
perbedaan antara individu satu dengan individu lainnya. Hal inilah yang harus
dipahami oleh setiap peserta didik disekolah, karena didalam setiap periode
perkembangan tersebut terdapat tugas-tugas perkembangan, dan ketuntasan
terhadap tugas-tugas tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan pada
periode perkembangan selanjutnya.
Atas dasar itulah Bimbingan dan Konseling perkembangan diperlukan dalam
setiap sekolah termasuk pada Sekolah Menengah Pertama guna membantu dan
bertujuan untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan perserta didiknyanya.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan diSMP Negeri 8 Surakarta, diketahui
bahwa SMP Negeri 8 Surakarta juga telah melakukan dan melaksanakan
Bimbingan dan Konseling Perkembangan yang berorientasi pada tugas-tugas
perkembangan siswa sudah cukup lama, bimbingan dan konseling perkembangan
di SMP Negeri 8 Surakarta ini sudah dimulai sejak awal berubahnya Kurikulum
Berbasis Kompetensi atau yang sering disebut dengan KBK menjadi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP yakni pada tahun 2008.
Berdasarkan hal tersebut, seharusnya para siswa di SMP negeri 8 Surakarta
telah mampu untuk mencapai ketuntasan tugas-tugas perkembangannya tersebut,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
dikarenakan SMP Negeri 8 Surakarta telah melakukan bimbingan dan konseling
perkembangan yang bertujuan untuk membantu siswa dalam menuntaskan tugas-
tugas perkebangannya, namun yang terjadi pada kenyataannya tidak demikian.
Kenyataannya yang terjadi disekolah tersebut tidak seluruh siswa sudah
memahami dan mencapai ketuntasan tugas-tugas perkembangannya, mayoritas
dari siswa memang telah memahami tugas-tugas perkembangan tersebut tetapi
untuk ketuntasan dari tugas-tugas perkembangan tesebut masih kurang, diantranya
seperti: 1) Aspek landasan hidup religius yang belum tercapai, hal ini ditunjukkan
dengan masih jarangnya siswa shalat dzuhur pada saat berada disekolah, dan
beberapa siswa belum mampu untuk membaca dan menulis al-
landasan perilaku etis belum sepenuhnya tercapai, hal ini ditunjukkan dengan
masih adanya siswa yang melanggar tata tertib dan kepatuhan disekolah; 3) Aspek
kematangan emosional belum tercapai sepenuhnya, hal ini ditunjukkan dengan
masih adanya kecemasan, dan masih kurangnya kestabilan emosi siswa; 4) Aspek
kematangan intelektual belum tercapai, hal ini ditunjukan dari sikap kurang
rasionalnya pola pikir dan sikap mereka, dan kurang kritis dalam menerima
pembelajaran didalam kelas; 5) Aspek kesadaran tanggung jawab juga masih
kurang, hal ini ditunjukkan dengan masih adanya siswa yang datang terlambat
pada saat masuk sekolah; 6) Aspek peran sosial sebagai pria wanita belum
tercapai, hal ini ditunjukkan dengan belum mampunya siswa bertingkah laku dan
berperilaku sesuai dengan jenis kelaminnya, para siswa laki-laki masih takut bila
dipilih menjadi ketua kelas dan pemimpin upacara, sedangkan bagi siswa
perempuan belum nampaknya peran sosial tersebut; 7) Aspek penerimaan diri dan
pengembangannya juga masih belum tercapai, hal ini ditunjukkan dengan masih
belum mampunya siswa untuk menerima keadaan dan kondisi fisik mereka
seperti, kondisi fisik yang kegemukan maupun kondisi fisik yang kecil dan kurus;
8) Aspek kemandirian perilaku ekonomis belum tercapai, hal ini ditunjukkan
dengan sebagian besar siswa belum mampu memahami hidup hemat seperti
menabung, mayoritas para siswa belum mampu untuk mencoba menghasilkan
uang secara mandiri, dan belum mampu untuk memahami etos bekerja keras dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tidak pernah menyerah akan kesulitan-kesulitan yang dihadapi; 9) Aspek
wawasan dan persiapan karir masih kurang, hal ini ditunjukkan dengan sikap
siswa yang belum atupun kurang bersungguh-sungguh dalam belajar, dan masih
minimnya pengetahuan siswa akan pekerjaan dan dunia kerja yang ada; 10) Aspek
kematangan hubungan dengan teman sebaya belum sepenuhnya tercapai, hal ini
ditunjukkan dengan belum mampunya siswa untuk memahami karakteristik dan
kepribadian orang lain maupun siswa lainnya. Pada dasarnya belum tuntasnya
beberapa tugas-tugas perkembangan siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
Faktor-faktor yang dapat membuat seorang siswa belum mampu untuk
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya bisa berasal dari faktor internal
maupun faktor eksternal. Faktor internal misalnya seperti pemahaman diri yang
kurang, pola pikir atau inteligensi, keturunan, dan penyesuaian diri. Sedangkan
faktor eksternal misalnya seperti kondisi sosial ekonomi keluarga, pola asuh orang
tua, kepemimpinan orang tua, kehidupan keberagamaan didalam keluarga,
bimbingan belajar didalam keluarga dan kondisi lingkungan pergaulan.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketuntasan dalam menyelesaikan
tugas-tugas perkembangan tersebut salah satunya berasal dari faktor eksternal
yakni kondisi lingkungan masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat akan
memberikan peran dan andil dalam ketuntasan tugas-tugas perkembangan siswa,
hal tersebut dikarenakan lingkungan masyarakat mampu membentuk kepribadian
siswa melalui interaksi yang dilakukan siswa dengan individu ataupun maupun
manusia lainnya
Kondisi lingkungan masyarakat akan memberikan kontribusi terhadap
ketuntasan tugas-tugas perkembangan siswa, termasuk kepada para siswa SMP
Negeri 8 Surakarta. Lingkungan masyarakat akan membentuk setiap pribadi dan
karakter menjadi baik ataupun tidak baik melalui hal-hal yang dipelajari
dilingkungan melalui indra pengelihatan, pendengaran penciuman, perasa dan
perabanya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Hal yang dipelajari oleh siswa inilah yang sangat berguna dan akan
membantu siswa dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangannya sebagai siswa
Sekolah Menegah Pertama, karena pada masa ini merupakan bagian kehidupan
yang sangat penting dalam siklus perkembangan individu. Pada masa usia
Sekolah Menegah Pertama individu dituntut untuk mampu menuntaskan atau
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya karena kegagalan siswa dalam
menuntaskan tugas-tugas perkembangannya selain akan berpengaruh terhadap
periode perkembangan selanjutnya juga akan membawa reaksi negatif dan juga
rasa cemas dan gelisah didalam dirinya.
Kegagalan ataupun terhambatnya siswa dalam menuntaskan tugas-tugas
perkembangan tersebut dapat menimbulkan reaksi yang negatif terhadap sikap
dan perilaku siswa yang mengalaminya seperti perilaku menutup diri, tidak
mampu bersosialisasi dengan lingkungannya, atau bahkan dapat menimbulkan
perilaku menyimpang.
Perilaku-perilaku menyimpang ini tidak lepas dari pengaruh yang diberikan
oleh lingkungan masyarakat, jika lingkungan yang dipelajari oleh siswa adalah
bentuk lingkungan yang cenderung negatif hal ini akan berakibat kurang baik
terhadap tidak tertuntaskan atau tercapainya tugas-tugas perkembangan siswa
tersebut sebagai peserta didik.
Memahami pentingnya bahwa kondisi lingkungan masyarakat dapat
memberikan dampak negatif dan positif bagi pertumbuhan dan perkembangan
siswa serta terhadap ketuntasan tugas-tugas perkembangannya, maka penulis
ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan latar belakang masalah tersebut
dengan judul penelitian: KONTRIBUSI KONDISI LINGKUNGAN
MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PENCAPAIAN TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN SISWA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Bagaimana tingkat pencapain tugas-tugas perkembangan siswa pada
siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012?
2. Bagaimana kondisi lingkungan masyarakat pada siswa-siswa tersebut?
3. Seberapa besar kontribusi lingkungan masyarakat terhadap tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa pada siswa-siswa tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang ditemukan tersebut, maka tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat pencapain tugas-tugas perkembangan siswa
pada siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012
2. Untuk megetahui kondisi lingkungan masyarakat pada siswa-siswa
tersebut
3. Untuk mengetahui kontribusi kondisi lingkungan masyarakat terhadap
tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangannya.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan memberikan manfaat praktis dalam
rangka memecahkan masalah aktual.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk dapat memperkaya teori yang sudah ada yang berkaitan dengan
kontribusi kondisi lingkungan masyarakat terhadap tingkat pencapaian
tugas tugas perkembangan siswa Sekolah Menengah Pertama
b. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian bagi penelitian-
penelitian selanjutnya terutama penelitian di bidang bimbingan dan
konseling perkembangan.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan masukan kepada kepala sekolah dalam membantu proses
pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling yang didasarkan pada
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa.
b. Memberikan masukan kepada guru tentang pelayanan bimbingan dan
konseling yang berdasarkan pada upaya ketuntasan tugas-tugas
perkembangan setiap peserta didik .
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada siswa
mengenai tugas tugas perkembangannya, serta pentingnya pencapaian
tugas tugas tersebut secara optimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam suatu penelitian sangat diperlukan adanya tinjauan terhadap teori
yang relevan dengan permasalahaan yang diteliti. Tinjauan pustaka pada
dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan ilmiah yang sudah ada.
Hal-hal yang ditelaah dapat berupa teori-teori yang berbentuk konsep-konsep,
hukum-hukum, dan prinsip yang relevan dengan permasalahaan yang
diketengahkan.
Pengkajian terhadap teori yang relevan dengan permasalahan yang telah
dirumuskan merupakan langkah awal untuk mencari jawaban atas masalah itu.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Oman Sukmana (2003:
teori disatu pihak adalah ringkasan fakta-fakta, sedangkan
dipihak lain teori merupakan perkiraan tentang implikasi (akibat) dari fakta-fakta
tersebut dan kemungkinan hubungan diantara fakta-fakta tersebut".
1. Kajian Tentang Tugas-tugas Perkembangan Siswa
a. Pengertian Tugas Perkembangan
Pada dasarnya setiap manusia tumbuh dan berkembang sesuai tahap
kehidupannya, pertumbuhan dan perkembangan yang dialami manusia
melalui beberapa periode atau fase-fase perkembangan. Setiap periode
atau fase perkembangan mempunyai serangkaian tugas perkembangan
yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Ketuntasan
dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu akan
menimbulkan dan rasa bahagia terhadap dirinya, sedangkan terhambatnya
atau gagalnya individu dalam menuntasakan tugas-tugas
perkembangannya akan menimbulkan rasa cemas dan gelisah terhadap
dirinya serta akan terhambatnya perkembangan individu pada periode
perkembanngan selanjutnya.
8888
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Havighurst (1953: 2) menjelaskan pengertian tugas perkembangan
sebagai berikut :
A developmental tasks is a tasks which arises at or about a certain periode in the life of the individual, succesfull achievement of which leads to his happiness and to success with later tasks; while failure leads to unhappiness and the individual, disapproval by the society, and difficulty with later tasks.
Pendapat tersebut menjelaskan bahwa tugas perkembangan adalah
tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan
individu, apabila berhasil dalam melaksanakan tugas perkembangan
tersebut, maka akan menimbulkan kebahagiaan dan kesuksesan menjalani
tugas selanjutnya. Sedangkan kegagalan akan menyebabkan individu
merasa tidak bahagia, penolakan dari masyarakat dan kesulitan dengan
tugas selanjutnya.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas-tugas
perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode
perkembangan tertentu dan setiap individu dituntut untuk memenuhi dan
mencapai ketuntasan terhadap tugas-tugas tersebut. Karena keberhasilan
individu dalam menuntaskan setiap tugas-tugas perkembangannya akan
menimbulkan rasa bahagia dan tidak akan terhambatnya tugas-tugas dan
perkembangan pada periode selanjutnya, sebaliknya apabila gagal dalam
menuntaskan tugas perkembangan sebelumnya, maka akan menyebabkan
ketidakbahagiaan, rasa cemas dan gelisah terhadap kondisi fisik dan psikis
pada diri individu tersebut, serta akan menimbulkan hambatan
menuntaskan tugas-tugas dan perkembangan pada periode berikutnya.
b. Tugas-tugas Perkembangan Siswa SMP
Pada dasarnya setiap fase atau periode perkembangan manusia
memilliki tugas-tugas perkembangan yang harus dituntaskan oleh setiap
individu, karena ketuntasan tugas-tugas perkembangan tersebut akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
menentukan perkembangan pada fase atau periode selanjutnya. Begitu
juga pada siswa SMP yang pada umumnya memasuki fase atau periode
remaja memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dituntaskannya.
Adapun beberapa tugas-tugas perkembangan anak pada usia SMP menurut
Mamat Supriatna (2011: 55) adalah sebagai berikut :
1) Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
a) Berdoa kepada tuhan
b) Belajar agama
c) Sabar
d) Sykur
2) Etika
a) Menyayangi orang lain
b) Rendah hati
c) Kejujuran
d) Disiplin
3) Kemandirian emosional
a) Suasana emosional menghadapi kekecewaan
b) Suasana emosional dalam interaksi sosial
c) Suasana emosional menghadapi ancaman
d) Menghargai orangtua tanpa bergantung padanya
4) Kematangan intelektual
a) Berpikir kritis
b) Membuat keputusan
c) Musyawarah (Demokratis)
d) Memahami hak dan kewajiban siswa
5) Perilaku bertanggung jawab
a) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial disekolah
b) Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dimasyarakat
c) Menolong orang lain
d) Menjalin persahabatan dengan teman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
6) Peran sosial sebagai pria atau wanita
a) Berpenampilan sesuai dengan jenis kelamin sendiri
b) Bekerja sesuai dengan jenis kelamin sendiri
c) Mempersiapkan karir sesuai dengan jenis kelamin sendiri
d) Mempelajari peranan pria atau wanita dimasyarakat
7) Penerimaan diri dan pengembangannya
a) Keadaan fisik
b) Bakat (kemampuan khusus)
c) Sifat
d) Prestasi
8) Kemandirian ekonomi
a) Menabung
b) Mengatur uang
c) Bekerja keras (sungguh-sungguh)
d) Mengatur waktu
9) Persiapan karier
a) Informasi sekolah lanjutan
b) Informasi kursus
c) Informasi syarat-syarat pekerjaan
d) Kegiatan ekstra kurikuler yang mendukung pekerjaan
10) Kematangan hubungan dengan teman sebaya
a) Bekerja sama
b) Hubungan antar pribadi
c) Berperan dalam kelompok
d) Penempatan diri sesuai dengan jenis kelamin dalam kelompok
c. Pentingnya Pemahaman Tentang Tugas-tugas Perkembangan Siswa
Bagi Pendidik
Peserta didik merupakan individu yang berkembang dan memiliki
tugas-tugas perkembangan tertentu yang seharusnya dipenuhi sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
tahapan perkembangannya tersebut. Pemahaman mengenai tugas-tugas
perkembangan peserta didik dapat menjadi acuan bagi pendidik dalam
menghadapi peserta didik sesuai dengan tahap perkembanganya.
Havighurst (1953 :5) mengemukakan alasan pentingnya pemahaman
akan tugas-tugas perkembangan bagi pendidik, yaitu:
First, it helps in discovering and stating the purposes of education in school. Education may be conceived as the effort of society, through the school, to help the individual achieve certain of developmental tasks. The second use of concept is the timing of educational efforts. When the body is ripe, and society requires, and the self is ready to achieve a certain tasks, the teachable moment has com.
Pengertian dan pendapat tersebut dapat diartikan bahwa pertama, akan
membantu dalam menemukan dan menentukan tujuan pendidikan
disekolah. Pendidikan dapat dipahami sebagai upaya masyarakat, melalui
lembaga sekolah, untuk membantu individu melaksanakan beberapa tugas-
tugas perkembangan. Kegunaan kedua dari konsep ini adalah sebagai
usaha pemberian pendidikan sesuai dengan waktunya. Ketika tubuh telah
siap, dan ketika dirinya siap untuk melaksanakan beberapa tugas-tugas,
sebagai saat yang tepat untuk mendidik.
Berdasarkan dua alasan yang dikemukakan oleh Havighusrt dan juga
berdasarkan pada pandangan dari bimbingan dan konseling dapat
disimpulkan bahwa, pemahaman terhadap tugas-tugas perkembangan
peserta didik sangat berguna bagi tujuan pelaksanaan dan pemograman
bimbingan dan konseling disekolah. Selanjutnya berguna bagi penggunaan
waktu yang tepat untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling
pada peserta didik.
d. Tingkat Pencapaian Tugas-tugas Perkembangan Siswa SMP
Pemahaman mengenai tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
tidak kalah pentingnya bagi pendidik maupun peserta didik, hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
dikarenakan setiap individu memiliki perbedaan atau bervariasi dalam
pencapaian tugas perkembangannya sesuai dengan kharakteristiknya
masing-masing.
Penjelasan mengenai tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
individu dalam pencapaian tugas-tugas perkembangannya dapat dilihat
berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Sunaryo Kartadinata dalam
(Mamat Supriatna 2011: 124) ketujuh tingkatan yang dikemukakan
tersebut berdasarkan karakteristiknya adalah sebagai berikut:
1) Tingkat I: Tingkat Impulsif
Karakteristiknya adalah: Individu (1) menempatkan identitas
dirinya sebagai bagian terpisah dari orang lain; (2) pola perilaku
menuntut dan bergantung pada lingkungan sebagai sumber ganjaran
dan hukuman; (3) berorientasi sekarang (tidak berorientasi pada masa
lalu atau masa depan); (4) individu tidak menempatkan diri sebagai
factor penyebab prilaku.
2) Tingkat II : Tingkat Perlindungan Diri
Karakteristiknya adalah: (1) Peduli terhadap kontrol dan
keuntungan yang didapat diperoleh dan berhubungan dengan orang
lain; (2) mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistic (prinsip
menyenangkan diri); (3) berpikir tidak logis dan stereotipe; (4)
cenderung menyalahkan dan mencela orang lain dan lingkungan.
3) Tingkat III : Tingkat Konformistik
Karakteristikya adalah: individu (1) peduli terhadap penampilan
diri dan penerimaan sosial; (2) cenderung berpikiran stereotipe dan
klise; (3) peduli terhadap aturan eksternal; (4) bertindak dengan motif
yang dangkal(ump. untuk memperoleh pujian), menyamakan diri
dalam ekspresi emosi; (5) kurang instrospeksi; (6) perbedaan
kelompok didasarkan atas ciri-ciri eksternal; (7) takut tidak diterima
kelompok; (8) tidak sensitif terhadap aturan; dan (9) merasa berdosa
jika melanggar aturan (terutama aturan kelompok).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4) Tingkat IV : Tingkat Sadar diri
Karakteristiknya adalah: individu (1) mampu berpikir alternatif; (2)
melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi; (3) peduli
untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada; (4) orientasi
pemecahan masalah; (5) memikirkan cara hidup; serta (6) penyesuaian
terhadap situasi dan peranan.
5) Tingkat V : Tingkat Saksama
Karakteristiknya adalah; individu (1) bertindak atas dasar nilai
internal; (2) mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku
tindakan; (3) mampu melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif
diri; (4) peduli akan hubungan mutualistik; (5) memiliki tujuan jangka
panjang; (6) cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial; (7)
berpikir lebih kompleks dan atas dasar analisis.
6) Tingkat VI : Tingkat Individualistik
Ciri-cirinya adalah: (1) peningkatan kesadaran individualitas; (2)
kesadaran akan konflik emosional antara kemandirian dengan
ketergantungan; (3) menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan
orang lain; (4) mengenal eksistensi perbedaan individual; (5) mampu
bersikap toleran terhadap pertentangan dalam kehidupan; (6)
membedakan kehidupan internal dan kehidupan luar dirinya; (7)
mengenal kompleksitas diri, dan peduli akan perkembangan dan
masalah-masalah sosial.
7) Tingkat VII : Tingkat Otonomi.
Dengan ciri-ciri kemandirian, individu (1) memiliki pandangan
hidup sebagai suatu keseluruhan; (2) cenderung bersikap realistic dan
objektif terhadap diri sendiri maupun orang lain; (3) peduli akan
paham abstrak seperti keadilan sosial; (4) mampu mengintegrasikan
nilai-nilai yang bertentangan; (5) peduli akan self- fulfillment
(pemuasan kebutuhan diri); (6) ada keberanian untuk menyelesaikan
konflik internal; (7) respek terhadap kemandirian orang lain; (8) sadar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain; dan (9) mampu
mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakina dan keceriaan.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan tersebut bahwa
terdapat tujuh tingkatan pencapaian tugas-tugas perkembangan
individu, dimulai dari tingkat implusif, tingkat perlindungan diri,
tingkat komfromistik, tingkat sadar diri, tingkat seksama, tingkat
individualistik dan terakhir pada tingkat otonomi dengan masing-
masing karakteristik dan ciri-ciri yang timbul dalam diri individu. Pada
umumnya tingkat pencapaian anak usia Sekolah Menengah Pertama
berada pada antara tingkat II dan tingkat IV.
2. Kajian Tentang Kondisi Lingkungan Masyarakat
a. Pengertian Lingkungan Masyarakat
Istilah ataupun pemahaman mengenai lingkungan (environment)
dapat diartikan sebagai tempat atau kondisi disekitar diri individu.
Lingkungan juga bisa diartikan sebagai segala sesuatu yang tempatnya
berada diluar diri manusia, antara lain, seperti: alam sekitar, iklim, cuaca,
perumahan, pedesaan, perkotaan, manusia lain, dan lain-lain. Pengertian
mengenai lingkungan menurut beberapa pandangan diantaranya menurut
M.
makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter
serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang
manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan
dan pengaruh- Oman
Sukmana (2003: 23) yang dimaksud dengan lingkungan sosial adalah
lingkungan masyarakat dalam suatu komunitas tertentu dimana diantara
individu d
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Dari beberapa pendapat tentang definisi tersebut lingkungan
masyarakat bisa diartikan sebagai suatu keadaan atau kondisi yang berada
disekeliling diri manusia, yang secara langsung maupun tidak langsung
terjadi interaksi dan memberikan pengaruh antara manusia satu dan
manusia lainnya maupun antara individu satu dengan individu lainnya.
Pengaruh antara individu satu dengan individu lainnya tersebut
didasarkan atas kebutuhan manusia itu sendiri karena pada dasarnya
manusia merupakan makhluk individual dan juga sekaligus makhluk sosial
yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya baik itu orang tua,
saudara, tetangga, teman, maupun orang lain yang belum dikenal sama
sekali.
b. Jenis-jenis Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga bisa disebut dengan lingkungan sosial
karena didalamnya terdapat interaksi antara manusia yang satu dengan
manusia lainnya. Menurut Oman Sukmana (2003: 23) Lingkungan sosial
an
1) Lingkungan sosial primer. Yaitu lingkungan yang didalamnya
terdapat hubungan dan kedekatan antar anggotanya sangat erat dan
antar anggota saling mengenal dengan baik, seperti lingkungan
keluarga, teman bermain, dan kelompok belajar
2) lingkungan sosial sekunder. Yaitu lingkungan yang hubungan dan
kedekatan antar anggotanya tidak terlalu dekat atau erat dan juga rasa
saling mengenal antar anggotannya tidak begitu baik, seperti
lingkungan kecamatan ataupun kelurahan, lingkungan desa, dan
lingkungan kelompok profesi.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis
lingkungan sosial atau masyarakat yakni lingkungan sosial primer dan
lingkungan sosial sekunder yang dapat dibededakan melalui hubungan
atau kedekatan antar anggota masyarakatnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Pemahaman akan lingkungan masyarakat dan jenis-jenis
lingkungan masyarakat yang terkandung didalamnya juga perlu dipahami
oleh para siswa agar didalam proses bersosialisasi para siswa mampu
memposisikan diri sesuai dengan peran sosialnya dilingkungan tempat
siswa melakukan aktivitas sehari-hari dan berinteraksi dengan anggota
masyarakat lainnya.
c. Pentingnya Lingkungan Masyarakat Bagi Perkembangan Pribadi
Siswa
Pemahaman akan pentingnya lingkungan masyarakat atau
lingkungan sosial bagi perkembangan pribadi siswa dikarenakan
lingkungan masyarakat atau sosial memegang peranan yang penting
terhadap perkembangan fisik dan psikis siswa. Lingkungan masyarakat
atau sosial dapat memberikan dampak yang positif dan negatif tarhadap
perkembangan siswa, dikarenakan didalam lingkungan masyarakat atau
sosial ini siswa akan berhubungan dengan individu lain ataupun dengan
kelompok lainnya hal ini juga sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
oleh Charles Zastrow dan Karen K. Kirst-Ashman (1989: 8) adalah
sebagai berikut:
The social environment involves the condition, circumstances, and human interactions which encompass beings. Persons are dependent on effective interactions with tthis environment in order to survive and thrive. The social envinronment includes the type of
money available, and the laws and social rulrs that must be lived by. The social environment also includes all th individuals, groups, organizations and systems with which a person comes into contact. Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa lingkungan sosial
meliputi kondisi, keadaan dan interaksi antar manusia yang mencakup
secara keseluruhan. Setiap orang tergantung pada keberhasilannya
berinteraksi dengan lingkungan seperti untuk bertahan hidup dan untuk
terus berkembang. Lingkungan sosial termasuk tipe rumah tempat tinggal,
tipe pekerjaan yang dilakukan, jumlah keuangan, serta aturan hukum dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
aturan sosial yang kesuluruhannya harus dimiliki. Lingkungan sosial juga
termasuk seluruh individu, kelompok, organisasi, dan sistem dimana setiap
orang dapat saling melekukan kontak.
Berdasarkan pengertian tersebut bahwa interaksi yang dilakukan
antara individu ataupun siswa dengan individu lain atau kelompok lainnya
secara langsung ataupun tidak langsung dan akan memberikan pengaruh
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangannya. Hal tersebut
diperjelas dan diperkuat oleh pendapat yang dikemukakan oleh
Warkitri,dkk (2002: 7) menyatakan bahwa:
Pertumbuhan dan perkembangan manusia tidak berlangsung secara otomatis, melainkan sangat tergantung pada beberapa faktor yang berpengaruh secara simultan. Faktor-faktor tersebut adalah heriditet, lingkungan, kematangan fungsi organis dan psikis, dan aktivitas manusia sebagai objek yang berkemauan. Dari pengertian diatas bahwa beberapa faktor yang memberikan
pengaruh tarhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia selain dari
keturunan (heriditet), kematangan (maturation), dan manusia sebagai
makhluk yang ingin terus maju dan berkemauan adalah karena peranan
dari lingkungan akan memberikan dampak ataupun pengaruh terhadap
proses pertumbuhan dan perkembangan setiap manusia pada umumnya
dan siswa pada khususnya.
Proses pertumbuhan dan perkembangan setiap manusia maupun
setiap siswa akan berjalan baik apabila pengaruh dan peran yang diberikan
dari lingkungan berdampak positif dan baik pada perkembangan siswa
tersebut namun hal sebaliknya akan terjadi apabila lingkungan tersebut
memberikan pengaruh dan peranan yang kurang baik atau negatif maka
akan memberikan dampak yang kurang baik atau negatif pula pada
perkembangannya. Hal ini harus dipahami dengan baik oleh siswa karena
pembetukan sikap pribadi sosial yang baik dan positif didasarkan atas
lingkungan yang baik dan positif pula.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
3. Kontribusi Kondisi Lingkungan Masyarakat Terhadap Tingkat
Pencapaian Tugas-tugas Perkembangan Siswa
Pemahaman mengenai kontribusi dapat diartikan sebagai sumbangan
ataupun seberapa besar peranan dan pengaruh yang diberikan. Berdasarkan
pengertian tersebut maka ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
didalam lingkungan pada umumnya dan lingkungan masyarakat pada
khususnya. Lingkungan pada umumya secara langsung atau tidak langsung
akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan individu. Hal ini sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Akhmad Sudrajad (2008)
pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk didalamnya adala
Pendapat tersebut diperjelas dan diperkuat dengan penjelasan selanjutnya
mengenai pengaruh lingkungan bagi diri individu yakni sebagai berikut :
a. Lingkungan membuat individu sebagai makhluk sosial.
Lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan yang hanya
meliputi orang-orang atau manusia-manusia lain yang dapat memberikan
pengaruh dan dapat dipengaruhi, sehingga kenyataannya akan menuntut
suatu keharusan sebagai makhluk sosial yang dalam keadaan bergaul satu
dengan yang lainnya.
b. Lingkungan membuat wajah budaya bagi individu.
Lingkungan yang dimaksudkan disini bahwa lingkungan dengan
aneka ragam kekayaannya merupakan sumber inspirasi dan daya cipta
untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi dirinya. Lingkungan dapat
membentuk pribadi seseorang, karena manusia hidup adalah manusia yang
berfikir dan serba ingin tahu serta mencoba-coba terhadap segala apa yang
tersedia di alam sekitarnya.
Lingkungan memiliki peranan bagi individu, yaitu sebagai berikut:
1) Alat untuk kepentingan dan kelangsungan hidup individu dan menjadi
alat pergaulan sosial individu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
2) Tantangan bagi individu dan individu berusaha untuk dapat
menundukkannya.
3) Sesuatu yang diikuti individu. Lingkungan yang beraneka ragam
senantiasa memberikan rangsangan kepada individu untuk
berpartisipasi dan mengikutinya serta berupaya untuk meniru dan
mengidentifikasinya, apabila dianggap sesuai dengan dirinya.
4) Obyek penyesuaian diri bagi individu, baik secara alloplastis maupun
autoplastis. Penyesuaian diri alloplastis artinya individu itu berusaha
untuk merubah lingkungannya, sedangkan penyesuaian diri autoplastis
adalah penyesusian diri yang dilakukan individu agar dirinya sesuai
dengan lingkungannya.
Atas dasar itulah kondisi lingkungan pada umumnya dan lingkungan
masyarakat pada khususnya selain sebagai tempat siswa belajar, juga akan
memberikan pengaruh seperti membuat individu sebagai makhluk sosial, dan
membuat wajah budaya bagi individu. beberapa hal tersebut adalah kontribusi
yang diberikan oleh lingkungan terhadap perkembangan dan ketuntasan tugas-
tugas perkembangan siswa
Tertuntaskannya ataupun terselesaikannya tugas-tugas perkembangan
siswa salah satunya merupakan kontribusi atau sumbangan yang diberikan
oleh lingkungan ataupun pada lingkungan masyarakat. Lingkungan
masyarakat yang memberikan kontribusi atau sumbangan yang positif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan siswa secara langsung atau tidak
langsung akan berdampak positif terhadap tertuntaskannya atau
terselesaikannya tugas-tugas perkembangan siswa tersebut tetapi hal
sebaliknya akan terjadi, apabila lingkungan masyarakat memberikan
kontribusi atau sumbangan yang negatif terhadap pertumbuhan dan
perkembangan siswa maka hal tersebut akan memberikan dampak terhadap
terhambatnya maupun tidak tercapainya ketuntasan terhadap tugas-tugas
perkembangannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti tentang tugas
perkembangan siswa SMP dan lingkungan masyarakat atara lain oleh:
a. Dedi Rosadi dalam penelitiannya pada tahun 2009 dengan judul:
ROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK
MENINGKATKAN PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN
(Studi analitis tentang tugas perkembangan siswa
dalam upaya pengembangan program bimbingan dan konseling di
SMP Negeri 1 Kibin Kabupaten Serang- Banten). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat pencapaian aspek tugas-tugas perkembangan
siswa sebelum diberi perlakuan layanan BK pada umumnya atau rata-rata
berada pada tingkat konformitas (KOM) dengan skor 3,72, skor rata-rata
tertinggi adalah aspek perkembangan kematangan hubungan dengan teman
sebaya dengan skor 4,04 (SDI), sedangkan skor rata-rata terendah adalah
aspek wawasan dan persiapan karir, dengan skor 3,46 (KOM). Setelah
diberi layanan BK skor rata-ratanya menjadi 3,76 (KOM). Skor rata-rata
tertinggi 4,05 (SDI) yaitu aspek kematangan hubungan dengan teman
sebaya, dan yang terendah adalah aspek kematangan intelektual dengan
skor rata-rata 3,55 (KOM). Dari temuan itu dapat dilihat bahwa program
BK terbukti dapat meningkatkan skor rata-rata sebesar 0,04. Dalam hal
implementasi layanan BK ditemukan bahwa tidak semua program yang
direncanakan dapat berjalan sesuai yang diharapkan, jumlah dan wawasan
guru pembimbing masih terbatas, program BK yang dirancang dan
dilaksanakan di SMPN 1 Kibin belum berdasarkan kepada masalah dan
kebutuhan nyata siswa. Beberapa faktor penghambat implementasi
program BK adalah rasio guru pembimbing dengan siswa belum
seimbang, dan belum adanya evaluasi program BK yang komprehensif,
sedangkan faktor pendukung implementasi program BK adalah guru
pembimbing kedua-duanya berlatar belakang pendidikan BK, sekolah
menyediakan jam khusus untuk BK.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
b. Dewi Puji Lestari dalam penelitiannya tahun 2011 dengan judul:
PENGARUH LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP ETIKA
BERBUSANA REMAJA DI DESA SENDANGREJO KECAMATAN
TAYU KABUPATEN PATI. Berdasarkan penelitian tersebut menunjukan
bahwa hasil analisis regresi menunjukkan bahwa ada pengaruh lingkungan
masyarakat terhadap etika berbusana remaja, dengan diperoleh 144.99 >
3.96. Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh besarnya pengaruh
lingkungan masyarakat sebanyak 65,02% sedangkan sisanya 34,98%
dipengaruhi oleh faktor lain. Simpulan yang diperoleh adalah ada
pengaruh yang signifikan antara lingkungan masyarakat terhadap etika
berbusana remaja di Desa Sendangrejo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati.
Besarnya pengaruh lingkungan masyarakat terhadap etika berbusana
remaja di Desa Sendangrejo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati berkategori
tinggi.
Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut diperoleh hasil mengenai
pentingnya pencapaian tugas perkembangan siswa dan mengenai lingkungan
masyarakat yang memberikan peranan bagi perkembangan pribadi-sosial
siswa serta bagi ketuntasan tugas-tugas perkembangannya.
B. Kerangka Pemikiran
Lingkungan masyarakat atau lingkungan sosial secara langsung
ataupun tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap proses
pertumbuhan dan perkembangan siswa, lingkungan masyarakat merupakan
tempat siswa belajar dengan dunia yang berada diluar dirinya.
Lingkungan masyarakat atau sosial yang baik akan memberikan
dampak yang baik atau positif terhadap proses pertumbuhan dan
perkembangan serta dapat membantu dalam menuntaskan tugas-tugas
perkembangan siswa. namun jika lingkungan masyarakat atau sosial kurang
atau tidak baik hal ini akan berdampak kurang atau tidak baiknya pula
terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan siswa serta akan
memberikan dampak terhambatnya tugas-tugas perkembangan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Tertuntaskan ataupun tidaknya tugas-tugas perkembangan siswa bisa
dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan salah satu faktor yang memberikan
peranannya adalah kondisi lingkungan masyarakat atau sosial siswa tersebut
yang berupa lingkungan sosial primer dan lingkungan sosial sekunder, hal ini
dikarenakan didalam setiap pola kehidupan masyarakat berbeda antara tempat
satu dengan tempat lainnya. Pola kehidupan masyarakat yang ada didalam
lingkungan inilah yang akan membentuk kepribadian dan cara besosialisasi
siswa dengan individu atau manusia lainnya, serta secara langsung ataupun
tidak langsung akan memberikan dampak serta pengaruh terhadap ketuntasan
tugas-tugas perkembangannya.
Berdasarakan gambaran pemikiran tersebut dapat dijelaskan dengan
bagan sebagai berikut:
Gambar.2.1 Skema Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis
Menurut Suharsimi Arikunto (1999: 67) menyatakan bahwa hipotesis
dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian yang terbukti melalui data yang terkumpul. Tedjo N.
Reksoatmodjo (2007: 66) hipotesis dirumuskan sebagai proporsi yang
dirancang untuk menjelaskan hubungan antara satu atau lebih variabel yang
LINGKUNGAN MASYARAKAT
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA
TERCAPAI TIDAK TERCAPAI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
memerlukan pengujian secara empiris tentang kebenarannya. Sedangkan
menurut Sutarno (2010: 11) yang disebut dengan hipotesis adalah hasil kajian
teori dari studi kepustakaan mengenai hasil-hasil penelitian-penelitian
terdahulu, dan teori-teori yang sudah terbentuk yang relevan dengan masalah
penelitian yang ditetapkan diperoleh jawaban teoritik yang sifatnya sementara
dari masalah penelitian yang ditetapkan .
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis
adalah jawaban yang bersifat sementara mengenai hubungan antara satu atau
lebih variabel penelitian berdasarkan masalah penelitian yang telah ditetapkan.
Berdasarkan analisis teoritis dan kerangka berpikir diatas, maka peneliti
merumuskan hipotesis alternatif (Ha).
Ha (Hipotesis alternatif) sebagai berikut:
1. Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP
Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 rata-rata pencapaian yang
diperoleh tergolong sedang.
2. Kondisi lingkungan mayarakat siswa tersebut rata-rata yang diperoleh
tergolong sedang.
3. Terdapat kontribusi signifikan antara kondisi lingkungan masyarakat
terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII
SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Surakarta yang memiliki
alamat Jl. HOS Cokroaminoto 51, Jebres, Surakarta, Jawa Tengah dengan
subyek penelitian adalah siswa kelas VIII. Adapun alasan pemilihan tempat
penelitian tersebut adalah:
a. Tersedianya data bagi penelitian ini
b. SMP Negeri 8 Surakarta telah menerapkan bimbingan dan konseling
perkembangan.
c. SMP Negeri 8 Surakarta merupakan Sekolah Standar Nasional (SSN),
terakreditasi A, dan mayoritas tenaga pendidik telah tersertifikasi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dalam beberapa bulan.
Adapun rencana pelaksanaan kegiatan penlitian ini adalah sebagai berikut:
a. Persiapan penelitian
Penelitian ini meliputi pengajuan judul penelitian, pembuatan
proposal, mengurus perizinan, koordinasi dengan kepala sekolah dan guru,
survey permasalahan, pembuatan dan pengembangan instrumen, uji coba
instrumen, analisis data hasil uji coba, perbaikan instrumen dengan selalu
konsultasi kepada dosen pembimbing. Waktu yang dibutuhkan pada tahap
ini adalah sejak bulan januari sampai bulan juni 2012.
b. Pelaksanaan penelitian
Penelitian meliputi semua kegiatan yang berlangsung di lapangan
yakni pengumpulan data dilapangan, analisis data untuk pengujian
hipotesis, perumusan hasil penelitian. Kegiatan ini merupakan kelanjutan
setelah tahap persiapan dan dilaksanakan pada bulan juli sampai bulan
agustus 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
c. Tahap penyusunan laporan dan skripsi
Penyusunan laporan dan skripsi meliputi kegiatan penyusunan draf,
dan pengetikan skripsi. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan september
sampai bulan oktober 2012.
d. Pelaksanaan Ujian skripsi dan revisi
Kegiatan pelaksanaan ujian skripsi dan revisi dilaksanakan pada
bulan november. Sedangkan untuk pelaksanaan revisi bulan dimulai dari
bulan november sampai pada bulan desember 2012.
Berikut ini bentuk gantt chart pada penelitian ini:
Tabel 3.1 gantt chart waktu penelitian.
Jenis Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des 1. Persiapan penelitian
a. Pengajuan Judul b. Pembuatan
proposal
c. Mengurus perizinan
d. Koordinasi dengan kepala sekolah dan guru
e. Survey permasalahan
f. Pembuatan dan pengembangan instrumen
g. Uji coba instrumen
h. Analisis data hasil uji coba
i. Finalisasi instrumen
2. Pelaksanaan penelitian
a. Pengumpulan data
b. Analisis data c. Perumusan hasil
penelitian
3. Tahap penyusunan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
laporan dan skripsi a. Penyusunan draf b. Pengetikan
skripsi
4. Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi
B. Rancangan atau Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam
pendekatan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian deskriptif.
untuk mendeskripsikan, melukiskan atau memberikan dan menafsirkan peristiwa
atau situasi yang terjadi saat sekarang atau penelitian berlangsung untuk keperluan
deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan yang
terjadi saat ini berdasarkan fakta yang ada.
Ciri-ciri pokok penelitian deskriptif adalah:
a. Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk membuat deskripsi mengenai peristiwa, kejadian
atau gejala tingkah laku
b. Penelitian deskriptif diutamakan memusatkan pada maslah aktual
yang terjadi saat sekarang
c. Data mula-mula dikumpulkan, disusun, dijelaskan, dan kemudian
dianalisis. (Sutarno, 2010: 13)
Tujuan penelitian deskriptif menurut Sumadi Suryabrata (2003: 75) yaitu
-
fakta dan sifat- Pemilihan penelitian deskriptif
dipilih karena penelitian ini memusatkan pada masalah yang ada pada masa kini
yang bersifat aktual dan merupakan topik yang masih hangat diperbicarakan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
saat ini. Sehubungan dari ciri-ciri penelitian deskriptif diatas, penelitian ini
termasuk dengan penelitian kuantitatif.
2. Variabel Penelitian
Definisi variabel menurut Sumadi Suryabrata (2003: 5) adalah segala
sesuatu yang menjadi obyek penelitian. Variabel disebut juga faktor-faktor yang
terkandung dalam gejala atau peristiwa yang terjadi.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 116) variabel adalah obyek penelitian
yang bervariasi. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa, variabel penelitian adalah
konsep yang terkandung dalam obyek penelitian yang bervariasi.
Variabel tergantung (independent variable) adalah kondisi atau
karakterisrik yang berubah atau muncul ketika penelitian mengintroduksi,
pengubah atau mengganti variabel bebas (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi,
2002: 119). Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah Tingkat Pencapaian
Tugas-Tugas Perkembangan Siswa.
Variabel bebas adalah kondisi-kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti
dimanipulasi dalam rangka untuk menerangkan hubungannya dengan fenomena
yang diobservasi (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2002: 119). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah Kondisi lingkungan masyarakat.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Dipilih atau
diambilnya siswa kelas VIII karena pada kelas ini siswa sudah masuk periode
masa remaja dan dianggap lebih mewakili dari setiap tingakatan kelas yang
terdapat di Sekolah Menengah Pertama. Jumlah keseluruhan populasi di SMP
Negeri 8 Surakarta adalah 219 siswa yang terbagi kedalam 8 kelas.
2. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Surakarta yang nantinya akan dipilih dan diambil sehingga mewakili dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
keseluruhan jumlah populasi yang menjadi subjek penelitian. Dalam penelitian ini
ditetapkan sampel sebanyak 140 siswa dari jumlah populasi 219 siswa kelas VIII
SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 pemilihan jumlah
pengambilan sampel dengan jumlah tersebut didasarkan pendapat dan penentuan
sampel yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005: 56) adalah sampel adalah
Sampel yang digunakan berdasarkan populasi yang telah ditentukan sebanyak 140
siswa
D. Teknik Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik random sampling atau
acak. Alasan pemilihan penggunaan teknik ini adalah karena setiap peserta didik
sebagai subjek penelitian memiliki kesempatan, kemampuan dan hak yang sama
untuk mewakili populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto
demikian karena didalam pengambilan sampelnya, peneliti mencampur subjek-
E. Pengumpulan Data
1. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdapat dua variabel yang diukur yaitu variabel kondisi
lingkungan masyarakat dan variabel tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa. variabel yang diukur tersebut adalah variabel terikat
atau (dependent variable) dan variabel bebas atau (independent variable).
a. Variabel Terikat atau dependent variable
Variabel terikat (dependent variable variabel yang
5). Jadi pemahaman mengenai variabel terikat adalah suatu variabel yang
variabel yang keberadaannya bergantung pada variabel bebas.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Tingkat Pencapaian
Tugas-tugas Perkembangan Siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
1) Definisi konseptual : Tugas perkembangan adalah tugas yang
muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu,
apabila berhasil dalam melaksanakan tugas perkembangan tersebut,
maka akan menimbulkan kebahagiaan dan kesuksesan menjalani tugas
selanjutnya.
2) Definisi operasional : Tingkat pencapaian Tugas-tugas
Perkembangan Siswa adalah sejumlah penacapaian tugas-tugas
perkembangan dalam bentuk tingkah laku yang selayaknya sudah
dialami siswa SMP.
b. Variabel Bebas independent variable
Variabel bebas (independent variable
(Tony Wijaya, 2009: 5). Jadi pemahaman mengenai variabel bebas adalah
suatu variabel yang mempengaruhi atau sebagai penyebab dari variabel
lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kondisi lingkungan
masyarakat
1) Definisi Konseptual : lingkungan masyarakat atau sosial bisa
diartikan sebagai seluruh kondisi, keadaan, kelompok, organisasi, dan
seperangkat sistem yang didalamnya secara langsung maupun tidak
langsung terjadi kontak
2) Definisi operasional : Lingkungan masyarakat atau sosial adalah
seluruh kondisi, keadaan, kelompok, organisasi, dan seperangkat
sistem yang didalamnya secara langsung maupun tidak langsung
terjadi kontak, yang didalamya meliputi keadaan rumah tempat tinggal,
kondisi ekonomi warga masyarakat, jenis pekerjaan, jumlah keuangan
atau tingkat penghasilan, aturan hukum dan aturan sosial, tingkat
pendidikan warga masyarakat, kehidupan keberagaman warga
masyarakat, dan pola tingkah laku warga masyarakatat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
2. Teknik Pengumpulan Data
Suatu penelitian perlu memperoleh jawaban atas permasalahan dalam
penelitian untuk itu perlu adanya data yang valid, karena dengan adanya data
yang valid akan memberikan nilai yang benar sebagai kesimpulan akhir dari
suatu penelitian. Didalam pengumpulan data suatu penelitian diperlukan
teknik yang tepat agar data sesuai dengan yang akan diperoleh, maka
penelitian ini akan menggunakan teknik angket atau kuesioner
(questionnaire).
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang dirinya, atau hal-
Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner ini adalah bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang diri responden.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau
kuisioner tertutup, yaitu angket atau kuisioner yang terdiri dari item-item
pertanyaan yang bertujuan untuk menggali informasi mengenai responden
yang disertai kemungkinan jawaban, sehingga responden tinggal memilih
jawaban yang dinilainya paling sesuai dengan diri responden.
Teknik pengambilam data pada penelitian ini digunakan dua instumen
berbetuk angket, yakni angket yang digunakan unruk memperoleh dan
mengambil data pada variabel tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
siswa dan variabel kondisi lingkungan masyarakat.
a. Inventori Tugas Perkembangan (ITP) Siswa
Pengambilan data pada variabel tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa digunakan Inventori Tugas Perkembangan atau ITP
yang telah disusun oleh tim dari Universitas Pendidikan Indonesia UPI.
Pada instrumen ini, siswa diminta untuk memberikan jawaban centang
atau checklist pada pernyataan yang sesuai dengan keadaan dirinya sendiri
dengan alternatif pilihan jawaban yang telah disediakan yaitu empat
pilihan (a, b, c, dan d).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
b. Angket kondisi lingkungan masyarakat siswa
Pengambilan data mengenai variabel kondisi lingkungan
masyarakat dirancang dan disusun instrument berbentuk angket
berdasarkan langkah-langkah pembuatan angket menurut Sumadi
Suryabrata (2003 : 64) adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan definisi konseptual
Pada tahap perumusan definisi dari variabel bebas yakni definisi
konseptual mengenai lingkungan masyarakat, pengembang instrumen
membuat kesimpulan atau rumusan tentang lingkungan masyarakat
berdasarkan konsep-konsep lingkungan masyarakat yang dikemukakan
oleh para ahli.
Definisi konseptual dari penelitian ini adalah lingkungan
masyarakat atau sosial. Lingkungan masyarakat bisa diartikan sebagai
seluruh kondisi, keadaan, kelompok, organisasi, dan seperangkat
sistem yang didalamnya secara langsung maupun tidak langsung
terjadi kontak.
2) Merumuskan definisi operasional
Pada tahap perumusan dari variabel bebas yakni definisi
operasional mengenai lingkungan masyarakat, pengembang instrumen
melakukan pengoprasionalan dari definisi konseptual tentang
lingkungan masyarakat menjadi definisi yang lebih konkrit dan
operasional, sehingga dapat menggambarkan perilaku yang dapat
diamati (observable) dan diukur (measurable)
Definisi operasinal lingkungan masyarakat yaitu seluruh kondisi,
keadaan, kelompok, organisasi, dan seperangkat sistem yang
didalamnya secara langsung maupun tidak langsung terjadi kontak,
yang didalamya meliputi keadaan rumah tempat tinggal, kondisi
ekonomi warga masyarakat, jenis pekerjaan, jumlah keuangan atau
tingkat penghasilan, aturan hukum dan aturan sosial, tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
pendidikan warga masyarakat, kehidupan keberagaman warga
masyarakat, dan pola tingkah laku warga masyarakatat
3) Memerinci definisi operasional kedalam komponen-komponen.
Menentukan komponen-komponen didapatkan dari adanya uraian
dari definisi operasioanl dari variabel bebas suatu penelitian sehingga
komponen-komponen dapat digunakan sebagai rambu-rambu untuk
menguraikan secara lebih dalam tentang segala sesuatu yang berkaitan
dengan variabel bebas.
Berdasarkan perumusan definisi operasional dari lingkungan
masyarakat maka diperoleh komponen-komponen dari lingkungan
masyarakat adalah sebagai berikut:
a) Keadaan rumah tempat tinggal,
b) Kondisi ekonomi warga masyarakat,
c) Aturan hukum dan aturan sosial,
d) Tingkat pendidikan warga masyarakat,
e) Kehidupan keberagaman warga masyarakat, dan
f) Pola tingkah laku warga masyarakat
4) Memerinci tiap komponen kedalam indikator-indikator dan deskriptor.
Berdasarkan perumusan komponen-komponen pada variabel bebas
tersebut kemudian diperinci menjadi indikator-indikator. Adapun
indikator-indikator yang terdapat dalam setiap komponen yang
terdapat didalam lingkungan masyarakat adalah sebagai berikut:
a) Kesejahteraan dan kelayakan
b) Pekerjaan dan tingkat pendapatan atau penghasilan
c) Cara bersikap serta berperilaku dan cara berpakaian
d) Kemampuan baca tulis dan jenjang pendidikan yang diselesaikan
e) Aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan beribadah kepada
Tuhan YME dan aktivitas masyarakat yang berbentuk ritual-ritual
f) Cara berkomunikasi dan tanggung jawab.
Menentukan deskriptor berdasarkan perumusan indikator yang
telah ditentukan dalam varibel bebas yakni lingkungan masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
akan mempermudah dalam menyusun item-item pertanyaan pada
angket. Adapun deskriptor-deskriptor yang terdapat dalam setiap
indikator yang terdapat didalam lingkungan masyarakat adalah sebagai
berikut:
a) Indikator kesejahteraan memiliki deskriptor mewah sederhananya
bangunan rumah, memiliki tidaknya kepemilikan fasilitas-fasilitas
mewah, dan ada tidaknya kepemilikan kendaraan pribadi sebagai
sarana transportasi. Sedangkan indikator kelayakan memiliki
deskriptor ada tidaknya kelengkapan bangunan ruangan rumah dan
sehat tidaknya keadaan rumah.
b) Indikator pekerjaan memiliki deskriptor banyak tidaknya anggota
masyarakat yang memiliki pekerjaan tetap dan tinggi rendahnya
tingkat pengangguran. Sedangkan indikator tingkat pendapatan
atau penghasilan memiliki deskriptor tinggi rendahnya kemampuan
membeli fasilitas-fasilitas mewah dan tinggi rendahnya angka
kemiskinan.
c) Indikator cara bersikap dan berperilaku memiliki deskriptor ada
tidaknya rasa saling menghormati dan menghargai, ada tidaknya
sikap sopan dan santun antar anggota masyarakat, dan ada tidaknya
kemauan menaati peraturan dalam masyarakat. Sedangkan
indikator cara berpakaian memiliki deskriptor ada tidaknya aturan
yang mengikat seluruh anggota masyarakat dalam berpakaian, dan
banyak sedikitnya anggota masyarakat yang berpakaian mengikuti
trend masa kini.
d) Indikator kemampuan baca tulis memiliki deskriptor banyak
sedikitnya anggota masyarakat yang buta aksara dan ada tidaknya
kemampuan anggota masyarakat membuat surat secara mandiri.
Sedangkan indikator jenjang pendidikan yang diselesaikan
memiliki deskriptor ada tidaknya anggota masyarakat yang tidak
menempuh jalur pendidikan, banyak sedikitnya lulusan sarjana dan
banyak sedikitnya warga yang menempuh pendidikan formal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
e) Indikator aktivitas masyarakat yang berhubungan dengan
beribadah kepada Tuhan YME memiliki deskriptor tinggi
rendahnya keinginan warga untuk melaksanakan sembahyang, ada
tidaknya keinginan warga untuk mempelajari kitab sucinya dan ada
tidaknya keinginan warga untuk bersedekah. Sedangkan indikator
aktivitas masyarakat yang berbentuk ritual-ritual memiliki
deskriptor sering tidaknya dilakukan kegiatan-kegiatan keagamaan,
ada tidaknya perayaan hari-hari keagamaan, dan tinggi rendahnya
kepercayaan anggota masyarakat akan hal-hal mitos.
f) Indikator cara berkomunikasi memiliki deskriptor baik tidaknya
hubungan antar anggota masyarakat, ada tidaknya sikap
individualisme, dan ada tidaknya interaksi yang mengandung unsur
mendidik ataupun membimbing. Sedangkan indikator tanggung
jawab memiliki deskriptor aktif pasifnya dalam kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan, dan ada tidaknya pemahaman dasar-dasar hidup
bersama.
5) Menyusun butir-butir pertanyaan/pernyataan sesuai indikator dan
deskriptor
Pada penelitian ini digunakan butir-butir pertanyaan/pernyataan
sesuai dengan indikator dan deskriptor yang telah dibuat kedalam
pertanyaan/peryataan bentuk forced choice atau bentuk pilihan yang
dipaksakan kepada responden. Adapun pemberian skor pada setiap
item-item soal adalah sebagai berikut :
(a) Pemberian skor terhadap pilihan jawaban dan nilai setiap item-item
pernyataan favourable
Tabel 3.2 skor item-item favourable
Pilihan jawaban Nilai
Ya 1
Tidak 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
(b) Pemberian skor terhadap pilihan jawaban dan nilai setiap item-item
pernyataan unfavourable
Tabel 3.3 skor item-item unfavourable
Pilihan jawaban Nilai
Ya 0
Tidak 1
6) Melakukan uji coba
Pelaksanaan kegiatan uji coba digunakan untuk mengetahui
kelemahan dan kekurangan dari angket atau kuisioner yang telah
dibuat serts kesulitan yang dialami oleh responden dalam menjawab
setiap pertanyaan atau pernyataan. Uji coba angket bertujuan untuk
mengecek kemungkinan adanya pertanyaan atau peryataan yang
cenderung membuat jawaban yang tidak obyektif dari responden dan
juga untuk mengecek kemungkina apabila pertanyaan atau pernyataan
yang cenderung terlalu banyak. Pelaksanaan uji coba ini juga
berkaitan dengan uji coba bahasa yang digunakan penyusun angket
atau kuisioner yang bertujuan untuk mengecek kembali apabila
kemungkinan adanya istilah atau bahasa yang belum jelas dan sulit
untuk dipahami, rumusan pernyataan yang membingungkan atau ada
rumusan yang diartikan berbeda oleh responden dengan rumusan yang
dimaksudkan oleh penyusun angket atau kuesioner.
Pengujian angket dilakukan dengan memberikan angket kepada
sejumlah siswa yang bukan menjadi anggota sampel penelitian.
Berikut langkah uji coba angket yang dilaksanakan : 1) persiapan, 2)
pelaksanaan ujicoba.
a) Persiapan
Persiapan yang dilakukan dalam pelaksanaan ujicoba adalah
menentukan siswa yang akan bertindak sebagai responden pengisi
angket kondisi lingkungan masyarakat. Siswa yang dipilih untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
menjadi responden dalam uji coba ini adalah seluruh siswa kelas VIII-
B yang berjimlah 24 siswa.
b) Pelaksanaan Uji Coba
Uji coba angket dilaksanakan pada tanggal 04 Juni 2012. Adapun
Langkah langkah uji coba angket adalah sebagai berikut : 1) Angket
dibagikan dan diberikan kepada responden yaitu seluruh siswa kelas
VIII-B yang berjumlah 24 siswa, 2) Angket yang telah diisi oleh
responden kemudian diambil kembali untuk di analisis berdasarkan
hasil dari uji coba yang telah dilakukan.
7) Analisis validitas dan reliabilitas
Analisis validitas adalah kegiatan menguji atau mengecek
kesesuaian alat ukur dengan apa yang diukur dengan menetapkan
teknik dan rumus tertentu. Uji validitas dilakukan untuk menguji
apakah butir-butir soal yang diujicobakan dapat mengukur keadaan
responden yang sebenarnya. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk
menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan.
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
. Untuk
mengetahui suatu tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai
validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau
memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukurannya tersebut.
Langkah langkah perhitungan dan analisa data uji coba angket adalah
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
a. Mentabulasi skor hasi uji coba angket yang telah diberikan pada reponden
dari setiap item pertanyaan atau pernyataan yang telah diisi.
b. Menjumlahkan skor setiap item pertanyaan atau pernyataan yang diperoleh
dari hasil responden uji coba.
c. Dengan menggunakan bantuan komputer kemudian data tersebut diolah
dengan program Microsoft Excel serta program SPSS berdasarkan
Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
xy = koefisien korelasi
x = Skor item x
y = Skor item Y
n = Banyaknya subyek
Dasar pemgambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika r hitung > r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan valid
2) Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total dinyatakan tidak
valid.
d. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, maka
diperolehlah hasil dari seluruh jumlah item pertanyaan atau pernyataan
yang semula sebanyak 60 butir menjadi 30 butir item yang valid,
sedangkan jumlah item yang gugur atau tidak valid sebanyak 30 butir.
e. Hasil uji coba menunjukan jumlah item pertanyaan yang valid sebanyak
30 butir yaitu nomor: 1, 3, 4, 7, 9, 10, 11, 15, 17, 18, 19, 22, 23, 25, 26, 28,
30, 33, 34, 36, 41, 43, 46, 48, 49, 50, 53, 54, 55, dan 59. Sedangkan
berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan jumlah item pertanyaan atau
peryataan yang tidak valid maupun gugur sebanyak 30 butir yaitu nomor:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2, 5, 6, 8, 12, 13, 14, 16, 20, 21, 24, 27, 29, 31, 32, 35, 37, 38, 39, 40, 42,
44, 45, 47, 51, 52, 56, 57, 58, dan 60.
2. Uji Reliabilitas
Arikunto,2006: 178)
Selanjutnya diyatakan pula bahwa alat pengumpul data yang memiliki
reliabilitas yang tinggi berarti alat pengumpul data tersebut memiliki tingkat
keandalan yang tinggi pula sehingga apabila pengukuran dilakukan dengan alat
tersebut adalah hasilnya sama atau hampir sama jika sekiranya pengukuran
tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada
orang yang berbeda (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang
sama. Prosedur perhitungan dan analisa data uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
a. Mentabulasikan seluruh item pertanyaan atau pernyataan yang valid
sebanyak 30 butir.
b. Dengan menggunakan bantuan komputer kemudian data reliabilitas
tersebut diolah dengan program Microsoft Excel serta program SPSS. Uji
reliabilitas terhadap 30 butir item pertanyaan atau peryataan tersebut
menggunakan teknik atau koefisien alpha dengan
rumus :
11 Keterangan :
11 : Reliabilitas instrument
: Banyaknya item pertanyaan
: Jumlah varian butir
: Varian total
c. Berdasarkan perhitungan komputer melalui program SPSS16 tersebut
diatas maka diperoleh hasil nilai r11 = 0, 959, dan disesuaikan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
pendapat yang dikemukakan oleh (Suharsimi Arikunto, 2006: 276),
mengenai beberapa kriteria reliabilitas yana dijelaskan secara terperinci
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4. Interpretasi nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (tak berkorelasi)
Kesimpulan: berdasarkan hasil pengujian uji reliabilitas diatas diperoleh nilai
alpha sebesar 0,959 dan hasil nilai ini dibandingkan dengan tabel interpretasi nilai
r berada diantara 0,800 sampai dengan 1,00. Maka instrument ini memiliki tingkat
keandalan yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpul data
dalam penelitian.
G. Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses mengatur urutan data dan
mengorganisasikannya dengan menafsirkan yaitu memberi arti terhadap data yang
telah diperoleh, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan antara uraian
tersebut. kegiatan analisis data pada dasarnya adalah kegiatan mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, dan mengkategorikan data yang diperoleh,
kemudian ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Jika
hasil analisis data sudah dapat menjawab pertanyaan penelitian, berarti tujuan
penelitian sudah dapat tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Dalam penelitian terdapat tiga hipotesis dimana setiap hipotesis diuji
dengan menggunakan analisis yang berbeda yaitu:
1. Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau rasio
adalah t- -macam
penelitian hipotesis deskriptif yaitu dengan uji dua fihak (two tail test) dan uji
satu fihak (one tail test). Untuk uji satu fihak ada dua macam yaitu uji fihak
kanan dan uji fihak kiri. Jenis uji mana yang yang akan digunakan tergantung
pada bunyi kalimat hipotesis
Pengujian hipotesis variabel tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
(Y) dan variabel kondisi lingkungan masyarakat siswa (X) menggunakan t-
test uji fihak satu (one tail test) dengan menggunakan teknik pengujian uji
fihak kiri. Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu
sampel) adalah sebagai berikut:
t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung
= Rata-rata
= Nilai yang dihipotesiskan
s = Simpangan baku
n = Jumlah anggota sampel
Berdasarkan Instrument yang digunakan untuk mengukur pada variabel
(X) kondisi lingkungan masyarakat yakni angket dengan jumlah 30 butir soal,
maka kriteria skor perolehannya adalah sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tabel 3.5. Kriteria skor perolehan variabel X.
Kriteria Skor
Rendah 0 17
Sedang 18 22
Tinggi 23 30
Instrument yang digunakan untuk mengukur pada variabel (Y) tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP yakni Inventori Tugas-
Tugas Perkembangan (ITP) dengan jumlah 50 butir soal, maka kriteria skor
perolehannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6. Kriteria skor perolehan variabel Y.
Kriteria Skor
Rendah 0 - 36
Sedang 37 - 41
Tinggi 42 - 50
2. Untuk menguji hipotesis ketiga
Pengujian hipotesis kontribusi kondisi lingkungan masyarakat terhadap
tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa digunakan analisis regresi
karen
mendiskripsikan pola atau fungsi antara variabel-
Reksoatmodjo, 2007: 129). Formula atau rumus yang digunakan dalam
analisis regresi yaitu:
dan terlebih
dahulu dengan rumus seperti berikut:
=
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
=
Keterangan:
= Variabel yang tidak diketahui
b = Kemungkinan atau tangent dari garis regresi
= Ordinat pada X
X = Variable yang diketahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Umum
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Surakarta adapun sejarah mengenai
berdirinya SMP Negeri 8 surakarta dimulai pada tahun 1950 masyarakat Tionghoa
yang berada di Surakarta dan mendirikan sekolah yang berlokasikan di Jalan Urip
Sumoharjo No. 90 Surakarta. Menurut sumber dari sekolah bahwa pada sekitar
tahun 1952 oleh pemerintah sekolah tersebut dijadikan SGB Negeri II (Puteri)
Surakarta.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan
Republik Indonesia tanggal 25 Mei 1960 nomor : 187/ SK/ B/ III SGB Negeri II
(Puteri) Surakarta menjadi SMP Negeri 8 Surakarta.
Sejalan dengan perkembangan SMP Negeri 8 Surakarta, jumlah muridnya
bertambah banyak sehingga lokasi di Jalan Urip Sumoharjo No. 90 Surakarta
kurang memadai. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 1982 lokasi SMP
Negeri 8 Surakarta pindah ke Jalan H.O.S Cokroaminoto No. 15 Surakarta.
Kemudian pada tahun 1997 berdasarkan usul perubahan nomenklatur dari Kantor
Depdikbud Kota Madya Surakarta nama SMP Negeri 8 Surakarta berubah
menjadi SLTP Negeri 8 Surakarta. Kemudian pada tahun 2004 kembali menjadi
SMP Negeri 8 Surakarta sampai dengan sekarang.
Lokasi keberadaan SMP Negeri 8 Surakarta sekarang ini beralamat dijalan Jl.
HOS Cokroaminoto 51, Kecamatan Jebres, Surakarta, Propinsi Jawa Tengah
dengan nomor telepon 0271 632947
2. Deskripsi Statistik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Pengumpulan data yang telah dilakukan di lapangan dengan menggunakan
kuesioner atau angket dan Inventori Tugas Perkembangan (ITP) yang diberikan
kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta dengan sampel 140 siswa.
Dalam pengumpulan angket dapat berjalan dengan baik dan seluruh pernyataan
yang diajukan dapat dijawab dengan baik pula oleh reponden. Penelitian ini
menyajikan data dari 2 variabel, yaitu : a) kondisi lingkungan masyarakat, b)
tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa di SMP Negeri 8 Surakarta.
Data yang dapat disajikan sebagai berikut :
a. Data tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa
Untuk menganalisis data hasil penggunaan ITP tentang tingkat pencapaian tugas-
tugas perkembangan siswa digunakan program khusus berupa Analisis Tugas
Perkembangan atau ATP yang digunakan untuk menganalisis Tingkat Pencapaian
Tugas-Tugas Perkembangan, dan dilanjutkan perhitungan dengan menggunakan
SPSS diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1. Deskripsi data skor (Y)
N Valid 140
Missing 0
Mean 39.1864
Median 39.7500
Mode 40.00a
Std. Deviation 2.28499
Minimum 33.75
Maximum 43.50
Sum 5486.10
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Sebaran frekuensi skor variabel tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
siswa ( Y ) dapat dibuat klasifikasi skor berdasarkan mean dan standar deviasi
sebagai berikut:
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi skor variabel Y
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Interval Skor Kriteria Frekuensi %
32-36
37-41
42-46
Rendah
Sedang
Tinggi
17
101
22
12,1429%
72,1429%
15,7143%
Jumlah 140 100
Berdasarkan tabel sebaran frekuensi Y dapat diketahui bahwa data skor tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa dengan kriteria tinggi terletak pada
interval 42-46 yaitu sebanyak 22 orang siswa, kriteria sedang terletak pada
interval 37-41 yaitu sebanyak 101 siswa, dan kriteria rendah rendah terendah
terletak pada interval 32-36 yaitu sebanyak 17 orang siswa. Jadi berdsarkan 140
siswa yang mencapai tugas-tugas perkembangan tergolong tinggi sebanyak
15,7143% siswa, siswa yang tergolong sedang dalam mencapai tugas-tugas
perkembangannya sebanyak 72,1429% siswa, dan siswa yang tergolong rendah
dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya sebanyak 12,1429% siswa.
penyebaran data mengenai tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa
dapat dilihat pada histogram berikut ini
17(12,14%)
101(72,14%)
22(15,72%)
0
20
40
60
80
100
120
32-36 37-41 42-46
Nila
i
Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Gambar 4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel tingkat pencapaian tugas-
tugas perkembangan siswa ( Y )
Berdasarkan gambar pada histogram maka dapat diketahui sebaran skor tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa dari 140 responden maka dapat
dibuat rentangan skor tingkat pencapian tugas-tugas perkembangan skor tertinggi
pada interval 42-46, sedang pada interval 37-41 dan rendah pada interval 32-36.
Sehingga dari 140 siswa yang memperoleh pencapaian tugas-tugas perkembangan
tergolong tinggi ada 15,7143% siswa, yang tergolong sedang dalam pencapaian
tugas-tugas perkembangannya ada 72,1429% siswa, dan yang tergolong rendah
dalam pencapaian tugas-tugas perkembangannya ada 12,1429% siswa. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian tugas-tugas perkmbangan
siswa terletak pada tingkatan yang sedang.
b. Data kondisi lingkungan masyarakat
Untuk menganalisis angket kondisi lingkungan masyarakat menggunakan
program perhitungan data SPSS (Yohanes Anton Nugroho, 2011), dapat dilihat
hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.3. Deskripsi data skor variabel (X)
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
N Valid 140
Missing 0
Mean 20.5929
Median 21.0000
Mode 20.00
Std. Deviation 2.99855
Minimum 13.00
Maximum 27.00
Sum 2883.00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Sebaran frekuensi skor kondisi lingkungan masyarakat (X) dapat diketahui
sebagai berikut:
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Skor variabel X
Interval Skor Kriteria Frekuensi %
13-17
18-22
23-27
Rendah
Sedang
Tinggi
20
83
37
14,2857%
59,2857%
26,4285%
Jumlah 140 100
Berdasarkan tabel tersebut maka sebaran frekuensi X dapat diketahui bahwa data
skor kondisi lingkungan masyarakat dengan kriteria tinggi terletak pada interval
23-27 yaitu 37 orang siswa, dengan kriteria sedang terletak pada interval 18-22
yaitu 83 orang siswa, dan dengan kriteria rendah terletak pada interval 13-17 yaitu
sebanyak 20 orang siswa. Sehingga dari 140 siswa yang memiliki kondisi
lingkungan masyarakat tergolong tinggi ada 26,4285% siswa, yang memiliki
kondisi lingkungan masyarakat tergolong sedang ada 59,2857%, dan siswa yang
memiliki kondisi lingkungan masyarakat tergolong rendah ada 14,2857% siswa.
Penyebaran data mengenai kondisi lingkungan masyarakat dapat diperiksa pada
histogram berikut ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Gambar 4.2. Histogram Distribusi Frekuensi variabel kondisi lingkungan
masyarakat (X)
Berdasarkan gambar pada histogram maka dapat diketahui sebaran skor kondisi
lingkungan masyarakat dari 140 responden dapat dibuat rentangan skor kondisi
lingkungan masyarakat skor tetinggi pada interval 23-27, sedang pada interval 18-
22, rendah pada interval 13-17. Sehingga dari 140 siswa sebagai responden yang
memiliki kondisi lingkungan masyarakat tergolong tinggi ada 26,4285% siswa,
yang memiliki kondisi lingkungan masyarakat tergolong sedang ada 59,2857%
siswa, dan siswa yang memiliki kondisi lingkungan masyarakat tergolong rendah
ada 14,2857% siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
sebaran frekuensi skor kondisi lingkungan masyarakat terletak pada tingkatan
yang sedang.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Pengujian Normalitas
Analisis yang dilakukan dalam uji persyaratan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas data. Uji normalitas yang dilakukan menggunakan metode Uji
Kolmogorov Smirnov. Dijelaskan lebih lanjut oleh Yohanes Anton Nugroho
Smirnov digunakan untuk melihat seberapa besar
20(14,29%)
83(59,29%)
37(26,42%)
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
13-17 18-22 23-27
Nila
i Kondisi Lingkungan Masyarakat Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
kecenderungan populasi dari suatu data sampel mendekati distribusi normal dan
untuk menguji bahwa dua buah sampel berasal dar dua populas
Berikut ini tabel uji kolmogorov smirnov dari masing masing kelompok :
Tabel 4.5. Uji normalitas Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan (Y) dan Variabel Kondisi Lingkungan Masyarakat
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kondisi Lingkungan Masyarakat
(X)
Tingkat Pencapaian Tugas-tugas
Perkembangan (Y)
N 140 140
Normal Parametersa
Mean 20.5929 39.1864
Std. Deviation 2.99855 2.28499
Most Extreme Differences
Absolute .107 .112
Positive .059 .054
Negative -.107 -.112
Kolmogorov-Smirnov Z 1.270 1.322
Asymp. Sig. (2-tailed) .079 .061
a. Test distribution is normal.
a. Uji Normalitas Skor Variabel Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan siswa( Y)
Berdasarkan tabel uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov untuk
tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan (Y) diperoleh nilai (p) yaitu p=
0,061 dengan nilai signifikasi > 0,05. Bedasarkan hasil uji normalitas
menggunakan bantuan program SPSS menggunakan uji uji kolmogorov smirnov
didapatkan hasil nilai p > 0,05 yaitu p= 0,061 > 0,05. Sehingga dapat diartikan
bahwa sebaran variabel Tingkat Pencapaian Tugas-tugas perkembangan siswa (Y)
memiliki sebaran normal.
b. Uji Normalitas Skor Variabel Kondisi Lingkungan Masyarakat (X)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Berdasarkan tabel uji normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov untuk
kondisi lingkungan masyarakat (X) diperoleh nilai (p) adalah p=0,079 dengan
nilai signifikasi > 0,05. Bedasarkan hasil uji normalitas menggunakan bantuan
program SPSS menggunakan uji kolmogorov smirnov didapatkan hasil nilai p >
0,05 yaitu p= 0,079 > 0,05. Sehingga dapat diartikan bahwa sebaran variabel
tingkat kondisi lingkungan masyarakat (X) memiliki sebaran data normal.
2. Pengujian Homogenitas
Aturan yang dipakai dalam menganalisis uji homogenitas adalah Jika Fhitung >
Ftabel maka data yang diperoleh dapat dikatakan tidak sama atau tidak homogen
Jika Fhitung < Ftabel maka data yang diperoleh dapat dikatakan sama atau homogen.
Adapun tabel pengujian homogenitas gai adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Homogenitas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Variance
Kondisi LIngkungan Masyarakat (X)
140 13.00 27.00 20.5929 2.99855 8.991
Tingkat pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan (Y)
140 33.75 43.50 39.1864 2.28499 5.221
Valid N (listwise)
140
Berdasarkan perhitungan deskripsi statistik diperoleh nilai varians untuk tiap-tiap
variabel yaitu sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Varian X = 8,990 Varian Y = 5,221
Sehingga F 1,7219
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai Fhitung = 1,7219 sedangkan Ftabel N = 140
dan df (degree of freedom for nominator) 1 adalah 3,84. Jadi dapat disimpulkan
bahwa Fhitung = 1,7219 < Ftabel = 3,84 sehingga kedua data adalah homogen.
3. Pengujian Linieritas
Berdasarkan hasil uji linieritas menggunkan rumus DW (Durbin Watson). Dari
perhitungan regresi diperoleh nilai DW Dalam (Durbin Watson) sebagai berikut:
Tabel 4.7. Uji Linieritas Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .933a .870 .869 .82713 1.987
a. Predictors: (Constant), Kondisi Lingkungan Masyarakat (X)
b. Dependent Variable: Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas
Perkembangan Siswa (Y)
Berdasarkan perhitungan dihasilkan nilai DW (Durbin Watson) seperti pada tabel
diatas yaitu 1,988. Dengan p-1= dan N =140 1diperoleh nilai dl = 1,65 dan du =
1,69 maka nilai DW hitung 1,988 terletak diantara nilai nilai dU sampai dengan 4
dl sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi dari data tersebut
linear.
C. Pengujian Hipotesis
Penelitian menggunakan perumusan hipotesis deskriptif yang digunakan untuk
hipotesis pertama dan kedua, sedangkan dalam perumusan hipotesis ketiga
menggunakan hipotesis statistik. Adapun tujuan penelitian ini 1) Untuk
mengetahui tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP
negeri 8 Surakarta. 2) Untuk mengetahui kondisi lingkungan masyarakat siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
tersebut. 3) Untuk mengetahui kontribusi kondisi lingkungan masyarakat terhadap
tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Berdasarkan pengujian
hipotesis yang telah dilakukan dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Hipotesis pertama
Rumusan hipotesisnya adalah Tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 rata-rata
pencapaian yang diperoleh tergolong sedang. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji
dengan uji fihak satu (One Tail Test) dengan uji fihak kiri menggunakan rumus
sebagai berikut:
Simpangan baku sampel adalah 2,2850
= 11,31783
Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai dk n - 1, 140 -1 = 139 jadi t tabel
dengan taraf kesalahan 5% untuk uji satu fihak = 1,645. Setelah dilakukan uji satu
fihak diperoleh nilai thitung = 11,31783. Karena thitung = 11,31783 > ttabel = 1,645
maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 yang
diperoleh tergolong sedang dapat diterima. Karena rata-rata skor yang diperoleh
para siswa lebih dari 37 -41.
2. Hipotesis kedua
Rumusan hipotesisnya adalah Kondisi lingkungan mayarakat siswa tersebut rata-
rata yang diperoleh tergolong sedang. Hipotesis tersebut selanjutnya diuji dengan
uji fihak satu (One Tail Test) dengan uji fihak kiri dengan rumus:
Simpangan baku sampel adalah 2,5930
= 11,54460
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai dk n - 1, 140 -1 = 139 jadi t tabel
dengan taraf kesalahan 5% untuk uji satu fihak = 1,645. Setelah dilakukan uji satu
fihak diperoleh nilai thitung = 11,54460. Karena thitung = 11,54460 > ttabel = 1,645
maka dapat disimpulkan bawa Kondisi lingkungan mayarakat siswa tersebut rata-
rata yang diperoleh tergolong sedang dapat diterima. Karena rata-rata skor yang
diperoleh para siswa lebih dari 18 -22.
3. Hipotesis ketiga
Rumusan hipotesisnya adalah terdapat kontribusi yang signifikan antara Kondisi
Lingkungan Masyarakat terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan
siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Hipotesis
tersebut selanjutnya diuji menggunakan analisis regresi dengan bantuan program
komputer SPSS dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Persamaan Regresi
Berdasarkan perhitungan dengan bantuan komputer Seri Program Statistik
(SPSS) sesuai dengan langkah-langkah pengujian hipotesis untuk mencari
kontribusi terlebih dahulu dicari persamaan regresinya, dan diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.9 Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Kondisi Lingkungan Masyarakat (X)a
. Enter
a. All requested variables entered.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Tabel 4.9 Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Kondisi Lingkungan Masyarakat (X)a
. Enter
b. Dependent Variable: Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan (Y)
Tabel 4.10 Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .933a .870 .869 .82713 1.987
a. Predictors: (Constant), Kondisi Lingkungan Masyarakat (X)
b. Dependent Variable: Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan (Y)
Tabel 4.11 ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 631.333 1 631.333 922.809 .000a
Residual 94.412 138 .684
Total 725.744 139
a. Predictors: (Constant), Kondisi Lingkungan Masyarakat (X)
b. Dependent Variable: Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tabel 4.12 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.550 .487 50.427 .000
Kondisi Lingkungan Masyarakat (X)
.711 .023 .933 30.378 .000
a. Dependent Variable: Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan (Y)
Berdasarkan uji regresi diperoleh nilai Fhitung Anova sebesar 922,809 dengan taraf
signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai p value sebesar 0,000 kurang dari 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari kondisi lingkungan
masyarakat (X) terhadap tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan siswa
(Y).
Untuk persamaan garis regresi dapat diperoleh nilai sebesar:
Y = 24,550 + 0,711 X
Tabel 4.13 Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std.
Deviation N
Predicted Value 33.7899 43.7402 39.1864 2.13119 140
Residual -3.09358 2.07789 .00000 .82415 140
Std. Predicted Value
-2.532 2.137 .000 1.000 140
Std. Residual -3.740 2.512 .000 .996 140
a. Dependent Variable: Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Dari perhitungan uji t diperoleh t hitung untuk konstanta sebesar 50,427 dengan
taraf signifikansi 0,000 dan nilai t hitung untuk variabel X sebesar 30,378 dengan
taraf signifikansi 0,000. Sehingga kedua koefisien regresi adalah signifikan dapat
digunakan untuk memprediksi variabel Y (tingkat pencapaian tugas tugas
perkembangan).
Persamaan Y = 24,550 + 0,711X memiliki arti bahwa setiap kenaikan 1
tingkatan variabel kondisi lingkungan masyarakat (X) maka variabel tingkat
pencapaian tugas tugas perkembangan (Y) akan bertambah 0,711 satuan.
b. Sumbangan Variabel X terhadap variabel Y
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer Seri Program
Statistik (SPSS) sesuai dengan langkah - langkah pengujiannya setelah diketahui
persamaan regresinya maka dapat diketahui pula sumbangan yang diberikan
antara variabel X terhadap variabel Y yang disajikan didalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.14 Sumbangan Predictor
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .933a .870 .869 .82713 1.987
a. Predictors: (Constant), Kondisi Lingkungan Masyarakat (X)
b. Dependent Variable: Tingkat Pencapaian Tugas-Tugas Perkembangan (Y)
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Nilai R sebesar 0,933 sedangkan R
square adalah sebesar 0,869. Sehingga sumbangan variabel X (Kondisi
Lingkungan Masyarakat) terhadap variabel Y (Tingkat Pencapaian Tugas
Tugas Perkembangan Siswa) adalah sebesar 86,9 %. Artinya 86,9% tingkat
pencapaian tugas tugas perkembangan siswa dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan masyarakat sedangkan sisanya sebesar 100 % - 86,9 % = 13,1 %
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Dari Perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima
yaitu bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara kondisi lingkungan
masyarakat terhadap tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan siswa kelas
VIII SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 86,9%.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) tingkat pencapaian tugas tugas
perkembangan siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta; 2) kondisi lingkungan
masyarakat siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta; dan 3) kontribusi kondisi
lingkungan masyarakat terhadap tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan
siswa. Setelah dilakukan analisis data untuk setiap pengujian hipotesis diperoleh
nilai sebagai berikut:
1. Pada uji hipotesis 1 dengan diperoleh nilai t hitung sebesar 11,31783
dengan taraf kesalahan 5% untuk diuji satu fihak dengan nilai t tabel =
1,645 maka t hitung > t tabel, sehingga dapat diartikan bahwa tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa kelas VIII SMP negeri 8
Surakarta rata-rata skor yang diperoleh adalah lebih dari 37 (>37).
2. Pada uji hipotesis 2 dengan nilai thitung sebesar 11,54460 dengan taraf
kesalahan 5% untuk diuji satu fihak diperoleh ttabel = 1,645 maka thitung >
ttabel, sehingga dapat diartikan bahwa kondisi lingkungan masyarakat siswa
tersebut rata-rata skor yang diperoleh adalah lebih dari 18 (>18).
3. Kontribusi kondisi lingkungan masyarakat ( X ) terhadap tingkat
pencapaian tugas tugas perkembangan siswa.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada pengujian hipotesis dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima yaitu bahwa terdapat kontribusi yang
signifikan antara kondisi lingkungan masyarakat terhadap tingkat pencapaian
tugas tugas perkembangan siswa SMP Negeri 8 Surakarta sebesar 86,9 %.
Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat dikatakan bahwa kondisi lingkungan
masyarakat turut memberikan kontribusi terhadap tingkat pencapaian tugas
tugas perkembangan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Dari data hasil pengujian tersebut dapat diketahui dan diperoleh nilai rata-rata dari
variabel kondisi lingkungan masyarakat (X) siswa SMP Negeri 8 Surakarta adalah
20, 530 > 18, rata-rata nilai variabel tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa 39,1857 > 37 dan kontribusi yang diberikan variabel kondisi
lingkungan masyarakat (X) terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas
perkembangan siswa (Y) sebesar 86,9%. Ini berarti bahwa kenaikan dari variabel
kondisi lingkungan masyarakat (X) akan diikuti dengan meningkatnya variabel
tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa (Y) dan juga kontribusi yang
diberikan oleh variabel kondisi lingkungan masyarakat (X) terhadap tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa (Y) tergolong tinggi yaitu sebesar
86,9%.
Selain hal tersebut diketahui bahwa peningkatan variabel kondisi lingkungan
masyarakat (X) yakni dari nilai 18 menjadi 20,53 atau 20,530>18 akan diikuti
dengan peningkatan variabel pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa (Y)
dari nilai 37 menjadi 39,1857 atau 39,1853>37 hal ini menandakan bahwa dengan
semakin baiknya kondisi lingkungan masyarakat maka semakin baiknya pula
tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa. Selain itu tingginya
kontribusi yang diberikan oleh variabel kondisi lingkungan masyarakat (X)
terhadap tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa (Y) yaitu sebesar
86,9% dikarenakan kondisi lingkungan dan keadaan masyarakat yang tinggal dan
hidup didalamnya secara langsung ataupun tidak langsung akan memberikan
peran, andil, maupun saling memberikan pengaruh terhadap perkembangan
pribadi dan sosial siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukan oleh M.
ia dimana makhluk
hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang
khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup
dan juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hassan Shadily (1999:
dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara
golongan dan pengaruh-mempengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Adapun hal penting lainnya, bahwa didalam lingkungan masyarakat atau sosial
didalamnya akan terjadi kontak maupun interaksi antar individu maupun antar
manusia, dan hal ini akan memberikan pengaruh, peran, maupun kontribusi untuk
proses perkembangan individu, seperti yang diungkapkan oleh Charles Zastrow
dan Karen K. Kirst-Ashman (1989: 8) adalah sebagai berikut:
The social environment involves the condition, circumstances, and human interactions which encompass beings. Persons are dependent on effective interactions with tthis environment in order to survive and thrive. The social
done, the amount of money available, and the laws and social rulrs that must be lived by. The social environment also includes all th individuals, groups, organizations and systems with which a person comes into contact. Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa lingkungan sosial atau masyarakat
meliputi kondisi, keadaan dan interaksi antar manusia yang mencakup secara
keseluruhan. Setiap orang tergantung pada keberhasilannya berinteraksi dengan
lingkungan seperti untuk bertahan hidup dan untuk terus berkembang.
Lingkungan sosial termasuk tipe rumah tempat tinggal, tipe pekerjaan yang
dilakukan, jumlah keuangan, serta aturan hukum dan aturan sosial yang
kesuluruhannya harus dimiliki. Lingkungan sosial juga termasuk seluruh individu,
kelompok, organisasi, dan sistem dimana setiap orang dapat saling melakukan
kontak.
Oleh karena itu, para siswa hendaknya untuk lebih cermat dan lebih selektif
dalam berinteraksi, bersosialisasi, dan beradaptasi terhadap lingkungan maupun
masyarakat yang hidup didalamnya agar tidak terpengaruh hal-hal yang negatif
dan dapat menghambat ketuntasan tugs-tugas perkembangannya, serta untuk para
orang tua hendaknya mampu memberikan lingkungan masyarakat yang baik bagi
anaknya, karena kondisi lingkungan masyarakat yang baik akan membuat anak
lebih optimal untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada umumnya tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan yang telah
dicapai siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012 yaitu terdapat pada tingkatan perlindungan diri, tingkat
konformistik, tingkat sadar diri, dan tahap seksama. Rata-rata skor tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan yang diperoleh adalah lebih dari 37
-41 termasuk dalam kategori sedang dan terletak pada
tingkat III: Tahap Konformitas (KOM).
2. Pada umumnya kondisi lingkungan masyarakat siswa SMP Negeri 8 Surakarta
tersebut rata-rata skor yang dipe
diantara 18-22 termasuk dalam kategori sedang.
3. Kontribusi kondisi lingkungan masyarakat terhadap tingkat pencapaian tugas-
tugas perkembangan siswa pada siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Surakarta sebesar 86,9%.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tentang kontribusi kondisi lingkungan
masyarakat terhadap tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan siswa yang
telah dilaksanakan, berikut implikasi dari penelitian ini:
1. Tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan siswa dapat diprediksi dari
kondisi lingkungan masyarakat.
2. Tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan siswa berada pada kategori
sedang dan terletak pada tingkat III: Tahap Konformitas (KOM). sehingga
perlu ditingkatkan lagi agar tingkat pencapaian pencapian tugas-tugas
perkembangan berada pada tingkat IV: Tahap Sadar Diri (SD).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
3. Kondisi lingkungan masyarakat siswa berada pada kategori sedang, maka
perlu adanya peningkatan dari kondisi lingkungan masyarakat agar tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa menjadi lebih optimal
4. Kondisi lingkungan masyarakat memberikan kontribusi terhadap tingkat
pencapaian tugas tugas perkembangan siswa.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, maka ada beberapa saran
yang perlu disampaikan, yaitu:
1. Bagi Pihak Sekolah :
a. Kepada Guru BK sebaiknya lebih aktif dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling perkembangan kepada para siswa, agar para
siswa mampu melaksanakan dan menuntaskan tugas-tugas
perkembangannya secara optimal karena keberhasilan dalam
menuntaskan tugas tugas perkembangan tersebut sangat mempengaruhi
ketuntasan tugas tugas perkembangan siswa pada periode selanjutnya.
b. Diharapkan kepada guru BK untuk memperhatikan faktor lingkungan
masyarakat tempat siswa tinggal, artinya bahwa lingkungan masyarakat
satu dengan yang lain dapat memberi pengaruh yang berbeda terhadap
sikap, perilaku dan ketuntasan tugas-tugas perkembangan siswa
2. Bagi Orang tua siswa:
a. Sebaiknya orang tua siswa lebih memperhatikan dan mengawasi setiap
perkembangan yang terjadi pada diri anak atau siswa, agar orang tua
mengetahui dan memahami perkembangan yang sedang terjadi pada
anaknya.
b. Orang tua harus mendidik dan memberikan contoh kepada anaknya sejak
usia dini, baik itu memberikan pendidikan umum serta memberikan
kondisi lingkungan yang baik agar mampu untuk menunjang
perkembangan sosial anaknya.
c. Diharapkan orang tua dalam mendidik anaknya untuk tetap memberikan
bimbingan dan contoh teladan yang baik sehingga anak akan selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
mencotoh dari perilaku orang tua dan dijadikan pegangan dalam
berperilaku di kehidupan sehari-hari dan dalam hidup bermasyarakat.
3. Bagi Peserta Didik :
a. Peserta didik harus memahami bahwa lingkungan masyarakat akan
memberikan peranan terhadap perkembangannya
b. Peserta didik harus bersikap aktif dan kritis agar mampu mencapai
ketuntasan dalam tugas-tugas perkembangannya.
4. Bagi Peneliti Berikutnya :
Penelitian yang akan dilakukan berikutnya hendaknya benar-benar memahami
dan mempersiapkan materi-materi yang dibutuhkan, dan lebih memperhatikan
kepada penggunaan instrument yang akan digunakan dalam pengumpulan data
penelitia. Hal ini agar hasil yang akan diperoleh lebih optimal dan maksimal serta
bermanfaat bagi setiap pihak baik yang terlibat dalam penilitain tersebut maupun
bagi para pembaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
D. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
4. Pada umumnya tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan yang telah
dicapai siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Surakarta tahun pelajaran
2011/2012 yaitu terdapat pada tingkatan perlindungan diri, tingkat
konformistik, tingkat sadar diri, dan tahap seksama. Rata-rata skor tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan yang diperoleh adalah lebih dari 37
-41 termasuk dalam kategori sedang dan terletak pada
tingkat III: Tahap Konformitas (KOM).
5. Pada umumnya kondisi lingkungan masyarakat siswa SMP Negeri 8 Surakarta
tersebut rata-rata skor yang dipe
diantara 18-22 termasuk dalam kategori sedang.
6. Kontribusi kondisi lingkungan masyarakat terhadap tingkat pencapaian tugas-
tugas perkembangan siswa pada siswa-siswa kelas VIII SMP Negeri 8
Surakarta sebesar 86,9%.
E. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tentang kontribusi kondisi lingkungan
masyarakat terhadap tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan siswa yang
telah dilaksanakan, berikut implikasi dari penelitian ini:
5. Tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan siswa dapat diprediksi dari
kondisi lingkungan masyarakat.
6. Tingkat pencapaian tugas tugas perkembangan siswa berada pada kategori
sedang dan terletak pada tingkat III: Tahap Konformitas (KOM). sehingga
perlu ditingkatkan lagi agar tingkat pencapaian pencapian tugas-tugas
perkembangan berada pada tingkat IV: Tahap Sadar Diri (SD).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
7. Kondisi lingkungan masyarakat siswa berada pada kategori sedang, maka
perlu adanya peningkatan dari kondisi lingkungan masyarakat agar tingkat
pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa menjadi lebih optimal
8. Kondisi lingkungan masyarakat memberikan kontribusi terhadap tingkat
pencapaian tugas tugas perkembangan siswa.
F. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, maka ada beberapa saran
yang perlu disampaikan, yaitu:
5. Bagi Pihak Sekolah :
c. Kepada Guru BK sebaiknya lebih aktif dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling perkembangan kepada para siswa, agar para
siswa mampu melaksanakan dan menuntaskan tugas-tugas
perkembangannya secara optimal karena keberhasilan dalam
menuntaskan tugas tugas perkembangan tersebut sangat mempengaruhi
ketuntasan tugas tugas perkembangan siswa pada periode selanjutnya.
d. Diharapkan kepada guru BK untuk memperhatikan faktor lingkungan
masyarakat tempat siswa tinggal, artinya bahwa lingkungan masyarakat
satu dengan yang lain dapat memberi pengaruh yang berbeda terhadap
sikap, perilaku dan ketuntasan tugas-tugas perkembangan siswa
6. Bagi Orang tua siswa:
d. Sebaiknya orang tua siswa lebih memperhatikan dan mengawasi setiap
perkembangan yang terjadi pada diri anak atau siswa, agar orang tua
mengetahui dan memahami perkembangan yang sedang terjadi pada
anaknya.
e. Orang tua harus mendidik dan memberikan contoh kepada anaknya sejak
usia dini, baik itu memberikan pendidikan umum serta memberikan
kondisi lingkungan yang baik agar mampu untuk menunjang
perkembangan sosial anaknya.
f. Diharapkan orang tua dalam mendidik anaknya untuk tetap memberikan
bimbingan dan contoh teladan yang baik sehingga anak akan selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
mencotoh dari perilaku orang tua dan dijadikan pegangan dalam
berperilaku di kehidupan sehari-hari dan dalam hidup bermasyarakat.
7. Bagi Peserta Didik :
c. Peserta didik harus memahami bahwa lingkungan masyarakat akan
memberikan peranan terhadap perkembangannya
d. Peserta didik harus bersikap aktif dan kritis agar mampu mencapai
ketuntasan dalam tugas-tugas perkembangannya.
8. Bagi Peneliti Berikutnya :
Penelitian yang akan dilakukan berikutnya hendaknya benar-benar memahami
dan mempersiapkan materi-materi yang dibutuhkan, dan lebih memperhatikan
kepada penggunaan instrument yang akan digunakan dalam pengumpulan data
penelitia. Hal ini agar hasil yang akan diperoleh lebih optimal dan maksimal serta
bermanfaat bagi setiap pihak baik yang terlibat dalam penilitain tersebut maupun
bagi para pembaca.