kontribusi implementasi sistem manajemen sikap … filekontribusi implementasi sistem manajemen...

125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 KUALITAS KEPEMIMPINAN DAN SIKAP PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KABUPATEN SRAGEN TESIS Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan Disusun oleh : Sugiyarso S.810809233 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vubao

Post on 22-Jul-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 KUALITAS KEPEMIMPINAN DAN

SIKAP PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN NEGERI KABUPATEN SRAGEN

TESIS

Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan

Disusun oleh :

Sugiyarso S.810809233

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

Page 2: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU

ISO 9001:2008 KUALITAS KEPEMIMPINAN DAN SIKAP

PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU

DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

NEGERI KABUPATEN SRAGEN

Diajukan oleh :

Sugiyarso S.810809233

Telah disetujui Tim Pembimbing

Pada tanggal :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd Dr. Nunuk Suryani, MPd

Mengetahui

Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Prof. Dr. Mulyoto, MPd

Page 3: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

LEMBAR PENGESAHAN

KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 KUALITAS KEPEMIMPINAN DAN SIKAP

PROFESIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

NEGERI KABUPATEN SRAGEN

Oleh :

Sugiyarso S.810809233

Telah disetujui dan disyakan oleh Tim Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua Penguji Prof. Dr. Mulyoto, M..Pd NIP.194307121973011001

Sekretaris Prof. Dr. Yutmini, M.Pd

Anggota 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd NIP. 194404041976031001 2. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd

NIP.19661108199003200` Mengetahui Direktur Ketua Program Studi Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan

Prof. Drs. Suranto, MSc, Ph.D Prof. Dr. Mulyoto, MPd

NIP. 195708201985031004 NIP.194307121973011001

Page 4: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Sugiyarso

NIM : S.810809233

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul :

Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Kualitas

Kepemimpinan Dan Sikap Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Dalam

Pembelajaran Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kabupaten Sragen

Adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis

tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Desember 2010

Yang membuat pernyataan

Sugiyarso

Page 5: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

The First and the most important step towards success is the feeling that we can

succeed

~ Nelson Boswell

Our problems are man-made, therefore they may be solved by man. No problem

of human destiny is beyond human beings.

~ John F. Kennedy

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

(Q.S. Al-Baqoroh : 286)

Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani

(Ki Hajar Dewantoro)

Page 6: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini ku Persembahkan Kepada :

Ibundaku dan Ayahandaku yang tersayang

Isteriku Daryanti, S.Pd yang tersayang

Anak-anakku tersayang, Anisa Fatqha Rufi Madani dan Hanin Khairani Ikhwan

Almamaterku Tercinta

Page 7: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillahi robbil’alamin penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah

memberikan petunjuk, dan bimbingan pada penulis sehingga tesis ini dapat

terselesaikan.

Penyusunan tesis ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

persyaratan dalam mencapai derajat Magister pada Program Studi Teknologi

Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Dalam penyusunan tesis ini penulis telah memperoleh pertolongan

dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menggunakan fasilitas yang ada pada lingkungan

kampus.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah

memberikan kesempatan seluas-luasnya mengikuti pendidikan pada

Program Pascasarjana.

3. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah membimbing dan

memotivasi dalam menyelesaikan program pembelajaran.

4. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd, selaku pembimbing pertama, yang telah

berkenan membimbing dengan penuh kesabaran dan ketelitian sehingga

tesis ini dapat terselesaikan.

Page 8: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5. Dr. Nunuk suryani, M.Pd, selaku pembimbing kedua, yang telah berkenan

membimbing dan memotivasi dengan penuh kesabaran dan ketelitian

sehingga tesis ini dapat terselesaikan.

6. Tim Penguji Tesis ini, yang telah membantu terlaksananya ujian hingga

berjalan dengan lancar.

7. Bapak Giyadi, SH, Msi, selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten

Sragen yang telah memotivasi dan merestui untuk melanjutkan pendidikan

di Program Pascasarjana.

8. Kepala SMK Negeri 2 Sragen, Bapak Drs. Subono yang telah berkenan

memberikan ijin penelitian dan segala fasilitas yang diperlukan dalam

penyusunan tesis ini.

9. Bapak Kepala SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang telah berkenan

memberikan ijin penelitian dalam penyusunan tesis ini.

10. Segenap Bapak/Ibu guru SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang karena

pengertiannya telah banyak membantu peneliti untuk menyelesaikan tesis

ini.

11. Isteri tercinta Daryanti, S.Pd dan anak-anak tersayang yang telah

memberikan dukungan penuh atas terselesainya tesis ini.

Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal

sholeh dan mendapat imbalan dari Allah SWT.

Surakarta, Desember 2010

Penulis

Page 9: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING........................................................................ ii

PENGESAHAN TESIS........................................................................................ iii

PERNYATAAN................................................................................................. iv

MOTTO.............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN.............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR........................................................................................ vii

DAFTAR ISI...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xvi

ABSTRAK....................................................................................................... xviii

ABSTRACT..................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 9

D. Perumusan Masalah .................................................................... 10

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 11

Page 10: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Landasan Teori ........................................................................ 13

1. Kinerja Guru........................................................................ 13

a. Pengertian Kinerja ...................................................... 13

b. Tugas Guru dalam Pembelajaran ............................... 15

c. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran ............. 18

2. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ......................... 22

a. Pengertian SMM ISO 9001:2008 ............................... 22

b. Prinsip Manajemen Mutu berdasarkan ISO 9001:2008.. 27

3. Kualitas Kepemimpinan ....................................................... 29

a. Pengertian Kualitas Kepemimpinan ............................ 29

b. Fungsi-fungsi Kepemimpinan ...................................... 31

c. Prinsip-prinsip Kepemimpinan...................................... 32

d. Ketrampilan-ketrampilan dalam Kepemimpinan ……. 34

4. Sikap Profesional Guru ....................................................... 37

a. Pengertian Profesi ……………………………………. 37

b. Pengertian Sikap …………………………………….. 38

c. Sikap Profesional Guru ................................................ 40

B. Hasil Penelitian yang Relevan................................................... 46

C. Kerangka Berfikir...................................................................... 47

1. Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 Terhadap Kinerja Guru Dalam Pembelajaran... 49

Page 11: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

2. Kontribusi Kualitas Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru

Dalam Pembelajaran............................................................ 49

3. Kontribusi Sikap Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru

Dalam Pembelajaran........................................................... 49

4. Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 Kualitas Kepemimpinan Sikap Profesional Guru

Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Guru Dalam

Pembelajaran........................................................................ 50

D. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 53

E. Hipotesis Statistik..................................................................... 54

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 56

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 57

1. Tempat Penelitian ............................................................. 57

2. Waktu Penelitian ............................................................... 57

C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................. 58

1. Populasi ............................................................................. 58

2. Teknik Sampling ................................................................ 58

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................ 59

E. Teknik Pengumpulan data ........................................................ 62

1. Metode Angket ................................................................... 62

2. Analisis Dokumen .............................................................. 65

Page 12: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................... 65

1. Uji Validitas Instrumen ....................................................... 66

2. Uji Reliabilitas Instrumen .................................................. 69

G. Teknik Analisis Data ............................................................... 72

1. Uji Persyaratan Analisis .................................................... 72

2. Analisis Data ...................................................................... 73

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data.......................................................................... 75

1. Implementasi Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008... 75

2. Kualitas Kepemimpinan..................................................... 77

3. Sikap Profesional Guru....................................................... 79

4. Kinerja Guru Dalam Pembelajaran.................................... 80

B. Hasil Analisis Data Penelitian.................................................. 82

1. Hasil Uji Analisis Persyaratan Data................................... 82

a. Uji Normalitas............................................................... 82

b. Uji Keberartian dan Uji Linieritas................................ 84

c. Uji Independensi.......................................................... 86

2. Hasil Analisis Data............................................................ 86

a. Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 Terhadap Kinerja Guru Dalam Pembelajaran 87

b. Kontribusi Kualitas Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru

Dalam Pembelajaran....................................................... 87

Page 13: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Kontribusi Sikap Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru

Dalam Pembelajaran...................................................... 87

d. Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 Kualitas Kepemimpinan Sikap Profesional Guru

Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Guru Dalam

Pembelajaran................................................................. 88

e. Koefisien Diterminasi, Sumbangan Relatif dan Sumbangan

Efektif........................................................................... 89

f. Penafsiran Hasil Analisis Data...................................... 90

C. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................... 93

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN

A. Kesimpulan................................................................................. 99

B. Implikasi Hasil Penelitian.......................................................... 100

C. Saran-saran................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Jumlah Guru SMK Negeri di Kabupaten Sragen ............................... 59

2. Distribusi Data Implementasi Sistem Manajemen ISO 9001:2008...... 76

3. Distribusi Data tentang Kualitas Kepemimpinan................................. 78

4. Distribusi Data tentang Sikap Profesional Guru.................................. 79

5. Distribusi Data tentang Kinerja Guru Dalam Pembelajaran................ 81

6. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Independensi............................... 86

7. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda.......................................... 88

Page 15: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Tahapan Implementasi SMM ISO 9001:2008.......................................... 26

2. Kerangka Berfikir Penelitian ................................................................... 52

3. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Implementasi Sistem

manajemen Mutu ISO 9001:2008............................................................ 77

4. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Kualitas Kepemimpinan ................ 78

5. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Sikap Profesional Guru ................. 80

6. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Kinerja Guru Dalam Pembelajaran 81

Page 16: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Hal

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 2. a. Angket SMM ISO 9001:2008

b. Angket Kualitas Kepemimpinan

c. Angket Sikap Profesional Guru

d. Lembar Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran

Lampiran 3. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Iplementasi SMM

ISO 9001 : 2008

b. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Kualitas

Kepemimpinan

c. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Sikap Profesional

guru

d. Uji Validitas dan reliabilitas Lembar Penilaian Kinerja

Guru

Lampiran 4. Data Tentang Implementasi SMM ISO 9001:2008, Kualitas

Kepemimpinan, Sikap Profesional Guru dan Kinerja Guru

dalam Pembelajaran

Lampiran 5. Hasil Uji Persyaratan Analisis Data

a. Perhitungan Uji Normalitas Dara

b. Perhitungan Uji Keberartian dan Linieritas

Page 17: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

c. Uji Independensi

Lampiran 6. Hasil Perhitungan Uji Hipotesis

Lampiran 7. Perijinan

Page 18: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

ABSTRAK

Sugiyarso (S.810809233) Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Kualitas Kepemimpinan, Dan Sikap Profesional Guru Terhadap Kinerja Guru Dalam Pembelajaran di SMK Negeri Kabupaten Sragen Tesis. Surakarta : Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhdap kinerja guru dalam pembelajaran, 2) Korelasi kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, 3) Korelasi sikap profesional guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran, 4) Korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan, dan sikap profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.

Metode Penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah guru SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang berjumlah 239 guru. Dari jumlah tersebut peneliti mengambil 142 guru sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan proportional cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa : angket. Untuk mengetahui ketepatan dan kesahihan angket, dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Validitas yang digunakan adalah validitas butir soal. Untuk menguji validitas butir soal digunakan rumus korelasi Product moment dari Pearson dan reliabilitasnya digunakan rumus Alpha Croanbach. Teknik analisis yang digunakan adalah korelasi sederhana dan regresi ganda pada taraf signifikansi 0,05.

Dari analisis data diperoleh hasil sebagai berikut : 1) ada korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran (rhitung > rtabel atau 0,197 > 0,159 pada taraf signifikansi 0,05), 2) ada korelasi yang signifikan mengenai kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran r hitung >rtabel atau 0,456 >0,159 pada taraf signifikansi 0,05), 3) ada korelasi yang signifikan mengenai sikap profesional guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran (rhitung > rtabel atau 0,219 > 0,159 pada taraf signifikansi 0,05, 4) ada korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, kulitas kepemimpinan dan sikap profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran (f hitung lebih besar dari ftabel atau 17,704 > 2,67) pada taraf signifikansi 0,05). Kata kunci : Implementasi Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008, Kualitas Kepemimpinan, Sikap Profesional Guru dan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran

Page 19: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

ABSTRACT

Sugiyarso (S.810809233) Contribution Implementation of Quality Management System ISO 9001:2008, Quality Leadership, And The Performance of Professional Conduct Teacher Teacher Learning in SMK In Sragen Thesis. Surakarta: Education Technology Studies Program, Post Graduate Program, Sebelas Maret University , December 2010 This research objectives are to know: 1) Corelation of implementation of ISO 9001:2008 quality management system terhdap to performance in teaching, 2) Corelation of leadership qualities on teacher performance in teaching, 3) Corelations of teachers attitude in profession to teachers performance in teaching, 4) Corelations implementation ISO 9001:2008 quality management system, quality leadership, and teachers attitude in profession and teaching experience integratedly to teacher performance in teaching. The Research method used is survey method with the correlation approach. As population is teacher in SMK of state Sragen Regency amount 239 teachers. Of these researchers took a sample of 142 teachers. Sampling was done with proportional cluster random sampling. The instrument used to collect data in the form: questionnaire. To determine the accuracy and validity of the questionnaire, conducted with test validity and reliability. The validity of items used is a matter of validity. To test the validity of the point about formulas used correlation Pearson Product Moment and reliability of the formula used Alpha Croanbach. The analysis technique used is simple and multiple regression correlation at the 0.05 level. From the data analysis, as follows: 1) there is a significant corelation on the implementation of ISO 9001:2008 quality management system on the performance of teachers in learning (raunt> rtable or 0.197> 0.159 at significance level 0.05), 2) there is a significant corelation about the quality of leadership on the performance of teachers in the learning of (r count> rtable or 0.456> 0.159 at significance level 0.05), 3) there is a significant corelation on a teacher's professional attitude towards performance of teachers in learning (rcount> rtable or 0.219> 0.159 at significant level 0.05, 4) there is a significant corelation on the implementation of ISO 9001:2008 quality management system, professional-quality leadership and attitudes of teachers together to the performance of teachers in learning (F count > Ftable or 17.704> 2.67) on significance level 0.05). Keywords: Implementation of Quality Management System ISO 9001:2008, Quality Leadership, teacher’s attitude profession, and teacher’s performance in teaching.

Page 20: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Page 21: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh masyarakat,

bangsa dan Negara Indonesia adalah sumber daya manusia yang memiliki

karakter dan kemampuan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat

dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kualitas sumber daya manusia tersebut

dapat dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Oleh

karena itu, guru mempunyai fungsi, peran dan kedudukan yang sangat

strategis.

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan

Nasional pasal 39 ayat (2) menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga

professional. Kedudukan guru sebagai pendidik professional mempunyai visi

terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip

profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga Negara

dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.

Kebijakan “guru sebagai profesi” merupakan langkah transformative

untuk mengubah jabatan guru sebagai profesi yang dapat meningkatkan mutu

guru secara sistematik dan berkelanjutan. Disamping mengatur perlindungan

terhadap hak-hak guru, UU guru juga memberikan peluang dan rangsangan

berprestasi bagi guru dalam menjalankan tugasnya. Diharapkan bahwa

Page 22: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

peningkatan mutu guru berlangsung secara berkelanjutan sebagai factor kunci

dalam peningkatan mutu pendidikan nasional.

Dalam Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan Dosen

pada pasal 5 disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi

pedagogic, komptensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi

professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi, pelatihan dan

pengalaman professional. Sejalan dengan itu Sudijarto (2001:60)

mengemukakan bahwa kemampuan professional yang seharusnya dikuasai

guru yaitu : penguasaan materi mata pelajaran yang memadai,kemampuan

merencanakan program pembelajaran, kemampuan mengelola pembelajaran,

kemampuan menilai kemampuan belajar, kemampuan mendiaknosis kesulitan

belajar, dan kemampuan melaksanakan administrasi kurikulum.

Pendapat tersebut semakin memperkuat anggapan serta menambah

keyakinan bahwa tinggi rendahnya mutu pendidikan ditentukan oleh tinggi

rendahnya mutu guru. Winarno Surakhmad (1999:61) menyatakan bahwa

kecakapan serta pengetahuan dasar seorang guru terletak dalam sedikitnya

empat bidang utama, yaitu : 1) Guru harus mengenal murid yang dipercayakan

padanya, 2) Guru mempunyai kecakapan memimpin atau membimbing,

3)Guru memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan, 4)

Guru memiliki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu yang

diajarkan. Dedi Supriyadi (1999:176) seorang guru dikatakan memiliki

kompetensi, jika memenuhi tiga criteria yaitu : 1) guru benar-benar menguasai

bidang yang menjadi keahliannya, 2) guru memiliki ketrampilan mengajar, 3)

Page 23: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

guru memiliki integritas pribadi sebagai pendukung nilai-nilai yang akan

dikembangkan.

Raka Joni (2004:1) secara lebih rinci mengemukakan bahwa salah

satu aspek kelemahan pendidikan kita yaitu : kinerja guru mengelola

pembelajaran, sebagai titik strategis yang harus ditingkatkan, pembelajaran

merupakan titik temu yang menentukan didalam proses pelaksanaan misi guru

dengan pelaksanaan kewajiban suyek didik di sekolah. Hal itu memang ada

benarnya, karena jika ditelusuri dari berbagai literatur yang ada, guru memiliki

peran yang cukup strategis dalam pembelajaran yang dilakukan diberbagai

lembaga pendidikan.

Dalam berbagai literature tentang pendidikan diakui bahwa guru

sebagai fasilitator memegang peranan yang strategis dalam proses belajar yang

ada. Banyak keluhan rendahnya mutu pendidikan dengan melihat sosok

kualitas guru khususnya yang menjadi penyebab rendahnya mutu pendidik.

Oemar Malik (2001:27) menyatakan bahwa guru merupakan key person dalam

kelas, guru yang memimpin dan mengarahkan kegiatan belajar para siswa.

Apabila pendidikan dilihat sebagai proses produksi, maka guru merupakan

salah satu input instrumental yang bertanggungjawab mengembangkan potensi

siswa yang memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang lebih

sempurna. Bahkan guru dianggap sebagai seorang yang perkataannya

dipercaya (digugu) dan perangainya dapat dipercaya (ditiru).

Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai

peran sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pencapaian tujuan

Page 24: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

pendidikan selain tenaga kependidikan lainnya, karena guru langsung

bersinggungan dengan peserta didik. Peran guru untuk memberikan

bimbingan yang muaranya akan menghasilkan tamatan yang diharapkan.

Untuk itu kinerja guru harus senantiasa ditingkatkan. Upaya-upaya yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan kinerja guru dilakukan dengan cara

memberikan motivasi, mengadakan supervisi, memberikan insentive,

memberikan kesempatn yang baik untuk berkembang dalam karir,

meningkatkan kemampuan, kondisi kerja yang kondusif, pengalaman kerja,

menciptakan kesadaran untuk mencintai profesinya, dan kualitas

kepemimpinan yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan apabila

yang bersangkutan memahami mekanisme kerja, dan memahami harapan-

harapan yang akan diraih sebagai bentuk pengakuan hasil kerjanya

(performance).

Kinerja guru atau prestasi kerja (performance) merupakan hasil yang

dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan pengalaman dan kesungguhan

serta penggunaan waktu. Kinerja guru akan baik jika guru telah melaksanakan

unsure-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tingi pada tugas

mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan

dalam mengajar dan tugas lainnya, kreatifitas dalam pelaksanaan pengajaran,

kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan

siswa, kepribadian yang baik jujur dan obyektif dalam membimbing siswa,

serta tanggungjawab terhadap tugasnya.Oleh karena itu tugas kepala sekolah

Page 25: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

selaku manajer adalah melakukan penlaian terhadap kinerja guru. Penilaian ini

penting untuk dilakukan meningat fungsinya sebagai alat motivasi bagi

pimpinan kepada guru maupun bagi guru itu sendiri.

Sejalan dengan rumusan tersebut, kinerja atau prestasi kerja sebagai

pencapaian hasil kerja yang sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku

pada masing-masing organisasi atau lembaga, dalam hal ini lembaga lembaga

pendidkan sekolah. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi, peserta didik pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar

dan pendidikan menengah. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang

dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar

mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi kinerja guru dalam

menjalankan tugas dan perannya, misalnya manajemen sekolah, kondisi

lingkungan kerja, gaya kepemimpinan kepala sekolah, kelengkapan sarana

prasarana, pengalaman kerja, sikap guru terhadap profesinya, kompetensi

guru, kondisi siswa dan sebagainya. Pada penelitian ini, lebih difokuskan pada

sistim manajemen mutu, pola kepemimpinan, dan sikap profesional guru

kaitanya dengan kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya.

Kinerja guru merupakan bagian dari komponen pembelajaran yang

memiliki posisi yang strategis dalam memberdayakan seluruh komponen yang

tersedia. Posisi tersebut sangat dipengaruhi oleh manajemen yang diterapkan

Page 26: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Salah satu manajemen yang

diterapkan dilembaga pendidikan dalam menggerakkan seluruh komponen

pendidikan dalam meningkatkan kualitas lulusan adalah Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008. Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 merupakan

pendekatan dalam pendidikan yang melibatkan semua unsure pendidikan

dalam mencapai tujuan. SMM ini berorientasi pada peningkatan mutu

pelayanan, efisiensi, efektifitas dan produktifitas pengelolaan lembaga

pendidikan. Dalam lembaga pendidikan SMM bermula dari peserta didik

sebagai input dan berakhir pada peserta didik sebagai output dan outcomes.

Proses SMM memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan dan harapan

peserta didik), transformasi (memproses input dalam lembaga pendidikan),

dan memberikan kepuasan pada peserta didik. Dalam SMM, guru memiliki

posisi yang sangat strategis dalam memberdayakan seluruh komponen yang

ada, namun dalam realita menunjukkan bahwa sebagian besar guru di SMK

Negeri Kabupaten Sragen belum memiliki komitmen yang optimal dalam

melaksanakan tugasnya sesuai implementasi SMM ISO 9001:2008.

Sikap guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik

professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Secara

individual dan berkenalan untuk menolong murid didalam penyelesaian

masalah-masalah yang dihadapi. Guru harus berusaha agar dapat mengajar

dengan sukses untuk setiap muridnya dan siap untuk menolong setiap

kesulitan murid secara perorangan. Guru hendaknya memnadang dirinya

Page 27: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

sebagai guru dan manusia sebagai sumber bukan sebagai penjaga kedisiplinan.

Sejalan dengan itu Winarno Surakhmad (1998:150) mengemukakan bahwa

salah satu peran guru sebagai tenaga profesi tenaga pendidikan adalah

pemimpinan yang profesional. Dimyati dan Mudjiono (1999:12) menjelaskan

bahwa guru diharapkan menjadi wasit, pelerai kecemasan detektif, pencegah

timbulnya perasaan permusuhan dan frustasi, teman dan orang kepercayaan,

pengganti orang tua, sumber kasih sayang, serta pemberi semangat. Menurut

Mochtar Buchri (2001:27) seluruh pendidikan pada dasarnya kegiatan untuk

memimpin atau membimbing siswa. Seorang pemimpin, guru diharapkan

berperilaku yang selalu berorientasi baik berhubungan dengan siswa maupun

dengan tugas pengajarannya, artinya guru harus mampu menunjukkan

persahabatan saling percaya, saling menghargai, menciptakan kehangatan

hubungan anatara guru dengan kelompok atau sesama siswa. Juga mampu

mengorganisasi dan menetapkan pola saluran komunikasi yang jelas dan

menjelaskan cara, yang harus dilakukan siswa, sehingga kondisi belajar

benar-benar optimal. Namun kenyataannya banyak guru yang telah lama

bekerja sebagai guru, tetapi masih banyak yang melaksanakan tugas dengan

menggunakan pendekatan konvensional, kurang inovatif dan produktif.

Disampin itu ada guru dalam mengajar belum memiliki perangkat yang

mendukung pembelajaran secara lengkap atau kurang professional. Kondisi

tersebut sangat mempengaruhi kinerja guru yang bersangkutan. Maka dari itu

diperlukan penelitian yang berkaitan dengan factor-faktor yang mempengaruhi

kinerja guru dalam pembelajaran. Adapun judul penelitian ini adalah

Page 28: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Kualitas

Kepemimpinan dan Sikap Profesional Guru terhadap Kinerja Guru dalam

Pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat ditemukan beberapa permasalahan yang

terkait dengan kinerja guru, yaitu :

1. Pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kabupaten Sragen

merupakan bentuk pembelajaran yang dilaksanakan dengan menciptakan

hubungan komunikasi yang baik antara siswa dengan guru secara

kondusif agar para siswa dapat meningkatkan kemampuan dirinya secara

baik, namun sebagian besar guru masih menerapkan pendekatan

pembelajaran konvensional, dalam implementasinya guru masih dominan

dalam pembelajaran, guru aktif siswa pasif, sehingga menimbulkan

suasana pembelajaran kurang kondusif.

2. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 merupakan pendekatan

pengelolaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melibatkan

seluruh komponen pendidikan yang melingkupinya dengan mendasarkan

pada pelayanan yang optimal pada pelanggan, namun masih banyak

komponen SMK yang belum terlibat secara optimal dalam pencapaian

tujuan pembelajaran, khusunya guru.

3. Dalam proses pendidikan para guru di SMK Negeri Kabupaten Sragen

dituntut untuk memiliki sikap positif terhadap profesinya sebagai

Page 29: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

pembimbing, pengajar, pelatih dan penasehat dalam pembelajaran, dan

diwujudkan dalam perilaku mengajar dan dokumen-dokumen bahan ajar,

namun implementasinya masih ada sebagian guru yang belum

melaksanakan tugasnya dengan baik.

4. Dalam pendidikan inovatif peran guru lebih bersifat sebagai pembimbing

proses belajar sehingga materi yang diberikan dalam kegiatan

pembelajaran memenuhi keinginan peserta didik, namun materi

pembelajaran yang disampaikan sering tidak sesuai dengan kebutuhan

peserta didik.

5. Guru sebagai opinion leader inovatif membimbing, mengarahkan dan

selalu tanggap terhadap perubahan dan selalu berinovasi dalam

pembelajaran, namun kenyataannya dalam mengajar guru masih

menunggu perintah atasan.

6. Guru sebagai sosok pemimpin yang harus digugu dan ditiru, selain

mengajar harus juga mendidik serta memberikan contoh perilaku yang

baik dalam kesehariannya kepada peserta didik, namun kenyataannya

masih banyak guru yang hanya sekedar mengajar tetapi belum mendidik

atau memberi ketauladanan.

C. Pembatasan Masalah

Sebenarnya banyak factor yang mempengaruhi kinerja guru dalam

pembelajaran. Mengingat berbagai keterbatasan kemampuan yang ada dalam

peneliti, maka dalam penelitian ini dibatasi pada permasalahan pokok dari

Page 30: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sejumlah variable diduga mempunyai hubungan dengan kinerja guru dalam

pembelajaran yang meliputi : 1) Implemetasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008, 2) Kualitas Kepemimpinan, dan 3) Sikap professional guru

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan permasalahan di atas, maka permasalahan

yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja guru dalam

pembelajaran ?

2. Apakah terdapat korelasi yang signifikan mengenai kualitas

kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ?

3. Apakah terdapat korelasii yang signifikan mengenai sikap profesional guru

terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ?

4. Apakah terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan dan sikap

profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dalam

pembelajaran ?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran .

Page 31: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2. Untuk mengetahui korelasi kualitas kepemimpinan terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran

3. Untuk mengetahui korelasi sikap profesional guru terhadap kinerja

guru dalam pembelajaran

4. Untuk mengetahui korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008, kualitas kepemimpinan dan sikap profesional guru secara

bersama-sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran

F. Manfaat Penelitian

Hasil peneltian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Dari segi praktis

a. Bagi kepala sekolah untuk menentukan kebijakan guna mendukung

setiap upaya kondusif dalam menumbuhkan sikap professional guru

dalam pembelajaran.

b. Bagi guru : 1) melaksanakan struktur pembelajaran yang lengkap, 2)

memperbaiki kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya.

c. Bahan pertimbangan pengambil kebijakan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran dengan memperhatikan factor-faktor yang

mempengaruhi kinerja guru dalam pembelajaran.

Page 32: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas

pembelajaran yang berkaitan langsung dengan kinerja guru dalam

pembelajaran.

b. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang

berhubungan dengan implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap professional guru terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran

Page 33: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Landasan Teori

1. Kinerja Guru

a. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work

performance atau job performance tetapi dalam bahasa Inggrisnya

sering disingkat menjadi performance saja. Kinerja dalam bahasa

Indonesia sering disebut juga prestasi kerja. Kinerja atau prestasi kerja

sering diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh

pengetahuan, sikap, ketrampilan dan motivasi dalam menghasilkan

sesuatu. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dari manajemen

karena sangat berkaitan dengan produktifitas lembaga atau organisasi.

“performance = Ability + motivation”. Dan factor-faktor utama yang

mempengaruhi kinerja adalah kemampuan dan kemauan. Memang

diakui bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga tetap

tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula banyak orang mau tetapi

tidak mampu juga tetap tidak menhasilkan kinerja apa-apa. Kinerja

adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan atau

kemampuan bekerja, dengan kata lain bahwa kinerja dapat diartikan

sebagai prestasi kerja.

Page 34: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Heri Simamora (1999:423) menyatakan bahwa prestasi kerja

(performance) diartikan sebagai suatu pencapaian persyaratan

pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari

output yang dihasilkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Hasibuan

(2001:94) mendefinisikan prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari tiga

factor penting yaitu, kemampuan dan minat seorang pekerja,

kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran

dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor

diatas, semakin besarlah prestasi kerja guru bersangkutan.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa apabila seorang

pegawai telah memiliki kemampuan dalam penguasaan bidang

pekerjaannya, mempunyai minat untuk melakukan pekerjaan tersebut,

adanya kejelasan pean dan motivasi pekerjaan yang baik, maka orang

tersebut memiliki landasan yang kuat untuk berprestasi lebih baik.

Menurut Hendri Simamora (1999:415) Ukuran kinerja secara

umum meliputi : (1) kualitas kerja, (2) kuantitas kerja (3) pengetahuan

tentang pekerjaan (4) pendapat atau pernyataan yang disampaikan (5)

keputusan yang diambil (6)perencanaan kerja (7) daerah organisasi

kerja.

Page 35: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Jika kinerja adalah kuantitas dan kualitas pekerjaan yang diselesaikan

oleh individu, maka kinerja merupakan output peaksanaan tugas.

Kinerja mempunyai hubungan yang erat dengan masalah produktivitas,

karena merupakan indikator dalam menentukan bagaimana usaha

untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi dalam suatu

organisasi. Hasibuan menyatakan bahwa produktivitas adalah

perbndingan antara keluaran (output) dengan masukan (input). Faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Sedarmayanti (2001)

antara lain : (1) sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika

kerja); (2) pendidikan; (3) ketrampilan; (4) manajemen kepemimpinan;

(5) tingkat penghasilan; (6) gaji dan kesehatan; (7) jaminan social; (8)

iklim kerja (9) sarana prasarana; (10) teknologi; (11) kesempatan

berprestasi.

Bertolak dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

yang dimaksud dengan kinerja guru atau prestasi kerja (performance)

adalah hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugas-tugas

yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman dan kesungguhan serta waktu dengan output yang

dihasilkan tersermn baik kuantitas maupun kualitasnya

b. Tugas Guru dalam Pembelajaran

Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran

sangat besar dan strategis dalam menentukan keberhasilan tujuan

pendidikan. Guru secara langsung bersinggungan dengan peserta didik

Page 36: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

dalam memberikan bimbingan, pengajaran dan pelatihan yang

muaranya akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Dalam

melaksanakan tugasnya, guru tidak berada dalam lingkungan yang

kosong. Guru sebagai bagian dari sebuah ”mesin besar” pendidikan

nasional, dan karena itu guru terikat pada rambu-rambu yang telah

ditetapkan secara nasional mengenai kegiatan yang mesti

dilakukannya. Dalam konteks profesionalisme guru, mengajar

dianggap sebagai pekerjaan profesional, maka guru dituntut untuk

profesional dalam melaksanakan tugasnya.

Dalam Undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 1 dinyatakan

bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Kedudukan guru sebagai

tenaga professional berfungsi untuk meningkatkan martabat, dan peran

guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu

pendidikan nasional. Guru sebagai agen pembelajaran (learning agent)

memiliki peran sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa

pembelajaran, dan memberi inspirasi belajar bagi peserta didik.

Kedudukan guru sebagai tenaga professional bertujuan untuk

melaksanakan system pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan

pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Page 37: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

serta menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Guru memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam membantu

mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal dan

menyeluruh. Berbagai aspek bidang kemampuan yang dimiliki peserta

perlu mendapat perhatian dan stimulans dari para guru melalui proses

pengajaran, pembimbingan, dan pelatihan dalam proses pendidikan.

Undang-undang nomor 14 tahun 2005 pasal 20 mengamanatkan

bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban

:

1) merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran

yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan

kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;

3) Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan

jenis kelmin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar

belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam

pembelajaran.

4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan

kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika, dan memelihara

dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 38: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Untuk itu kinerja guru harus selalu ditingkatkan. Upaya-upaya

untuk meningkatkan kinerja itu biasanya dilakukan dengan cara

memberikan motivasi, mengadakan supervisi, memberikan insentif,

memberikan kesempatan yang baik untuk berkembang dalam berkarir,

meningkatkan kemampuan, yang didukung dengan ualitas

kepemimpinan yang baik. Sementara kinerja guru dapat ditingkatkan

apabila yang brsangkutan mengetahui kondisi yang diharapkan dan

aturan main yang jelas dalam menetapkan harapan-harapan yang akan

diperoleh melalui hasil kerjanya.

Dari uraian diatas dapat dirumuskan bahwa tugas guru dalam

pembelajaran meliputi : mendidik dan mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi aktifitas

pembelajaran peserta didik.

c. Penilaian Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Tugas Kepala Sekolah terhadap guru salah satunya adalah

melakukan penilaian atas kinerjanya. Penilaian inimutlak dilaksanakan

untuk mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh guru. Apakah kinerja

yang dicapai setiap guru baik, sedang, kurang. Penilaian ini penting

bagi setiap guru dan berguna bagi sekolah dalam menetapkan

kegiatannya.

Dengan penilaian berarti guru mendapat perhatian dari atasannya

sehingga dapat mendorong mereka untuk bersemangat bekerja, tentu

saja asal penilaian ini dilakukan secara objektif dan jujur serta ada

Page 39: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

tindak lanjutnya. Tindak lanjut penilaian ini guru memungkinkan

untuk memperoleh imbalan balas jasa dari sekolah seperti memperoleh

kenaikan jabatan seperti menjadi wakil, ketua jurusan, modal untuk

mendapatkan kenaikan pangkat dengan system kredit.

Penilaian kinerja menurut Heri Simamora (1999:445) adalah alat

yang berfaedah tidak hanya untuk mengevaluasi kerja dari para guru,

tetapi juga untuk mengembangkan dan memotivasi kalangan guru.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Hasibuan (2001:87) menyatakan

penilaian prestasi adalah kegiatan kepala sekolah untuk mengevaluasi

perilaku prestasi kerja guru serta menetapkan kebijaksanaan

selanjutnya.

Dalam penilaian kerja tidak semata-mata menilai hasil fisik, tetapi

pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan yang menyangkut berbagai

bidang seperti kemampuan, kerajinan, disiplin, hubungan kerja atau

hal-hal khusus sesuai bidang tugasnya semuanya layak untuk dinilai.

Unsur prestasi guru yang dinilai oleh setiap organiasi tidaklah selalu

sama, tetapi pada dasarnya unsure-unsur yang dinilai itu mencakup

seperti hal-hal di atas. Demikian juga untuk menilai kinerja guru,

unsure-unsur yang telah dipaparkan di atas dapat digunakan oleh

kepala sekolah untuk melakukan penilaian namun tentu saja berkaitan

dengan profesinya sebagai guru dengan utamanya sebagai pengajar.

Dalam jurnal pendidikan, Educational Leadership edisi 1993

menurunkan laporan utama tentang soal ini (Dedi Supriadi, 1999:83).

Page 40: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Menurut jurnal itu untuk menjadi professional, seorang guru dituntut

untuk memiliki lima hal : Pertama, guru mempunyai komitmen kepada

siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru

adalah kepada kepentingan siswa; Kedua, guru menguasai secara

mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara

mengajarkannya kepada siswa. Bagi guru hal ini merupakan dua hal

yang tidak dapat dipisahkan; Ketiga, Guru bertanggung jawab

memantau hasil beljr siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai

cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar;

Keempat, guru mampu berfikir sistematis tentang yang akan

dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu

ada waktu bagi guru guna mengadakan refleksi dan koreksi terhadap

aktivitas yang dilakukannya. Untuk bias belajar dari pengalaman, guru

harus tahu bagian yang benar dan salah, serta baik dan buruk

dampaknya pada proses belajar siswa; Kelima, guru seyogyanya

merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan

profesinya.

Menurut Undang-undang nomor 14 thun 2004 tentang Guru dan

Dosen disbeutkan bahwa kopetensi merupakan seperangkat

pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,

dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi

kepribadian, kmpetensi social, dan kompetensi professional yang

Page 41: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

diperoleh melalui pendidikan profesi, pelatihan dan pengalaman

professional. Kompetensi pedagogic adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik.

Sehubungan dengan uraian tersebut, maka secara rinci kinerja guru

dalam pembelajaran yang diukur dalam penelitian ini merupakan

penilaian yang dilakukan oleh kepala sekoalah selaku supervisor

kepada guru yang menyngkut tugasnya sebagai pengajar. Dalam

lembar penilaian guru (LPKG) yang dikeluarkan oleh Diknas (2006 :

180-197) dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru meliputi : 1)

penilaian guru dalam merencanakan pembelajaran, 2) penialain guru

dalam melaksanakan pembelajaran, 3) penilaian guru dalam hubungan

pribadi. Kinerja guru dalam pembelajaran yang diukur dalam

penelitian ini berdasarkan total skor yang diperoleh dari hasil penilaian

kepala sekolah terhadap guru dengan indicator-indikator sebagai

berikut : 1) penilaian guru dalam merencanakan pembelajran, terdiri

dari : a) merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, b)

merencanakan pengorganisasian bahan pembelajaran, c) merencanakan

pengelolaan kelas, d) merencanakan penggunaan peralatan dan metode

pembelajaran, e) merencanakan penilaian prestasi belajar, 2) penilaian

guru dalam melaksanakan pembelajaran, terdiri dari : a) memulai

pembelajaran, b) mengelola kegiatan pembelajaran, c) mengorganisasi

waktu, siswa dan fasilitas pembelajaran, d) melaksanakan penilaian

proses dan hasil belajar, e) mangakhiri pembelajaran, 3) Penilaian

Page 42: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

melaksanakan hubungan antar pribadi, terdiri dari : a) membantu

mengembangkan sikap positif pada diri murid, b) menampilkan

kegairahan dan kesungguhan dalam pembelajaran, c) mengelola

interaksi perilaku di dalam kelas.

2. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

a. Pengertian SMM ISO 9001:2008

Indradinata (2006:6) menjelaskan bahwa ISO (The Standart

Organization for Standarization) adalah suatu federasi badan standar

nasional seluruh dunia yang berasal lebih dari 100 negara. Selain itu,

regristrasi sistem manajemen mutu ISO 9000 yang telah ada di lebih

dari 32 negara menunjukkan bahwa ISO 9000 merupakan standar yang

bersifat umum dan dapat diterapkan berbagai jenis organisasi dan

industri (Indradinata 2006:8). Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan

oleh Mendéz (2006:2) bahwa :

The ISO 9000 quality assurance standard became popular throughout the world, many companies have successfully implemented it; in fact, 561,747 companies had obtained certification by December 2002(ISO 9000 patokan jaminan mutu menjadi populer sepanjang dunia, banyak perusahaan sudah dengan sukses menerapkannya; sesungguhnya, 561,747 perusahaan telah memperoleh sertifikasi pada Desember 2002).

ISO adalah organisasi non pemerintah yang didirikan pada tahun

1947. Misi dari ISO adalah meningkatkan pengembangan standarisasi

dan aktivitas yang terkait dengan Sistem Manajemen Mutu (SMM).

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah suatu standar

Page 43: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

internasional untuk sistem manajemen mutu/kualitas. ISO 9001:2008

menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain

dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO 9001:2000

bukan merupakan standar produk akan tetapi lebih menekankan pada

standar mutu dalam proses manajemen organisasi.

ISO memiliki standar, pedoman dan laporan teknis yang

terangkum didalamnya dan dinamai ISO 9000 series, diantaranya ISO

9001:2008. ISO 9001:2008 berisi persyaratan standar yang digunakan

untuk mengakses kemampuan organisasi dalam memenuhi persyaratan

pelanggan dan peraturan yang sesuai. ISO 9001:2008 ini

dikembangkan untuk meningkatkan kesesuainnya dengan standar lain,

seperti ISO 14001:1996, ISO 17025:2005, ISO 22000:2005 dan

OHSAS 18001. Seperti dijelaskan oleh Depdiknas khususnya

Direktorat Pembinaan SMK halaman 5 dan 6 dengan gambarnya :

KELUARGA ISO 9000 :2008

ISO 9001 :2008, Sistem Manajemen Mutu , Persyaratan - persyaratan ISO 9004 :2000, Sistem Manajemen Mutu, Panduan utk peningkatan kinerja ISO 9000 :2000, Sistem Manajemen Mutu - Fundamental dan Kosakata ISO Seri 10011 , ISO Seri 19011: 2002 , Panduan Audit SMM

Page 44: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Suatu produk yang berupa barang ataupun jasa apabila akan dibuat

maka pihak produsen dan pihak konsumen akan membuat standar yang

digunakan untuk menetapkan spesifikasi produk yang dihasilkan.

Dikarenakan kebutuhan yang semacam itulah maka perlu disusun

standar suatu produk oleh berbagai Negara di dunia. Standar produk

tidak hanya terdiri dari standar fisik produk saja tetapi juga adanya

standar tentang pengelolaan atau manajemen.

Kebutuhan untuk membuat standar manajemen itulah beberapa

Negara bersatu membuat standar yang diberi nama sistem Standar

Manajemen Mutu (SMM) menurut ISO. ISO adalah organisasi

international yang berupa lembaga pemberi kewenangan tentang

standar mutu internasional, sehingga standar tersebut sering disebut

Standar Internasional. Sertifikat yang diberikan kepada produsen atau

institusi dari ISO 9001:2008 membuktikan bahwa organisasi yang

menerimannya menerapkan sistem manajemen ISO dengan baik dan

benar. Melalui penerapan sistem Manajemen Mutu menurut ISO

9001:2008 tersebut sebuah organisasi dapat menjamin bahwa mutu

yang dihasilkan telah dikelola dengan baik. Sistem tersebut telah

banyak digunakan hampir diseluruh dunia termasuk Indonesia saat ini.

Standart ISO 9001:2008 sebagai standar mutu internasional yang

telah diadopsi oleh banyak Negara, tentu saja banyak faktor positif

yang menguntungkan. Menurut Indradinata (2006 : 14) manfaat

Page 45: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

menerapkan ISO 9001:2008 dibagi menjadi dua yaitu manfaat secara

eksternal dan secara internal.

Manfaat secara eksternal itu diantaranya :

a. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

b. Meningkatkan citra organisasi menjadi lebih baik.

c. Menjamin peningkatan mutu organisasi secara terus

menerus.

d. Meningkatkan kompetisi dengan organisasi lain.

Manfaat secara internal tersebut diantaranya :

a. Memberikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh

karyawan dan manajer organisasi melalui prosedur yang

benar.

b. Meningkatkan system kerja yang lebih baik dan konsisten.

c. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi produk yang

dihasilkan sesuai dengan keinginan pelanggan.

d. Media untuk meningkatkan organisai dan perkembangan

secara berkelanjutan.

Pada tahap penerapan ISO harus melalui beberapa tahapan mulai

dari penetapan komitmen, pembentukan tim sampai pada proses

sertifikasi. Secara skema tahap proses sertifikasi dari ISO 9001:2000

dapat digambarkan sebagai berikut (Indradinata 2006:19) :

Page 46: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 1 : Tahapan Implementasi SMM ISO 9001:2008

Permohonan organisasi

“Quotation”

Laporan Pra Audit

Pra Audit

Tindak Koreksi

Kontrak

Ketidaksesuaian

Tindak Koreksi

Ketidaksesuaian

Pengawasan Berkala

Setifikasi

Tindak Lanjut

Kaji Ulang Dokumen

Tidak Dapat Diterima

Dapat Diterima

Audit

Tidak Dapat Diterima

Dapat Diterima

Page 47: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Prinsip manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2000

ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada delapan prinsip

manajemen kualitas yang dapat digunakan sebagai acuan kerja (frame

work) yang membimbing organisasi pada peningkatan kinerja. Prinsip-

prinsip ini ditulis berdasarkan pengetahuan dan pengalaman oleh komite

teknik ISO selaku yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan

pengembangan standar-standar ISO 9000.

Gaspersz (2005:75-84) dan Sudarto (2005:13-16) menjelaskan

delapan prinsip manajemen mutu yang menjadi landasan penyusunan

ISO 9000 adalah sebagai berikut :

a. Fokus Pelanggan, organisasi tergantung kepada pelanggan mereka.

Oleh karena itu organisasi yang menerapkan SMM ISO 9001:2000

harus mempelajari kebutuhan pelanggan diwaktu sekarang, dan

yang akan datang dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan

tersebut.

b. Kepemimpinan, pemimpin organisasi harus berusaha menetapkan

kesatuan tujuan dan arah organisasi. Pemimpin harus menciptakan

suasana yang kondusif kepada semua komponen internal agar

orang-orang dapat secara penuh terlibat dalam pencapaian tujuan.

c. Keterlibatan orang-orang, orang adalah sebagai komponen dalam

organisasi mereka merupakan faktor yang sangat penting dari suatu

organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan

mensukseskan dalam pencapaian tujuan.

Page 48: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

d. Pendekatan proses, suatu hasil yang diinginkan akan tercapai lebih

efektif dan efisien apabila sumberdaya dan aktifitas yang

berkenaan dengan hasil dikelola sebagai proses.

e. Pendekatan sistem terhadap manajemen, mengidentifikasi,

pemahaman dan pengelolaan dari proses yang saling berkaitan

dalam suatu sistem akan memberikan kontribusi efektif dan efisien

dalam mencapai tujuan.

f. Peningkatan terus menerus, peningkatan terus menerus

didefinisikan sebuah upaya terus-menerus meningkatkan efektifitas

dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan

dari organisasi itu. Peningkatan terus menerus dan berkelanjutan

(Improvement continuous and continental) dari kinerja organisasi

secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi.

g. Pendekatan fakta dalam pembuatan keputusan, fakta yang didapat

dari analisis data dan informasi dapat menghilangkan akar

penyebab masalah, sehingga masalah kualitas dapat terpecahkan

lebih efektif dan efisien.

h. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan, organisasi dan

pemasoknya adalah saling tergantung. Suatu hubungan antara

organisasi dan pemasok yang saling menguntungkan akan

meningkatkan kemampuan bersama.

Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa indikator yang

digunakan untuk mengetahui implementasi sistem manajemen mutu

Page 49: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

ISO 9001:2008 adalah kepuasan pelanggan menurut persepsi guru,

keterlibatan total, pengukuran, komitmen dan perbaikan keberlanjutan.

3. Kualitas Kepemimpinan

a. Pengertian Kualitas Kepemimpinan

Istilah kualitas mengandung berbagai macam makna. Pada

dasarnya kualitas merupakan suatu istilah yang merujuk pada suau

kondisi kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan, bebas dari

kerusakan dan memberikan kepuasan bagi pemakainya. Reeves &

Bednar dalam Lestari (1999) mendefinisikan kualitas sebagai nilai,

kesesuaian suatu spesifikasi atau persyaratan tertentu atau juga

kecocokan manfaat. Sementar Spencer dalam Lestari (1999)

menjabarkan kualitas sebagai suatu yang memuaskankonsumen,

sehingga setiap upaya pengembangan kualitas harus dimulai dari

pemahaman terhadap persepsi dan kebutuhan konsumen.

Kepemimpinan adalah kemampuan yang dipunyai seseorang

untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan

sasaran. (T. Hani Handoko, 1997:294).

Definisi lain dari kepemimpinan adalah merupakan suatu

kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing

dan mengarahkan atau mengelola orang lain agar mereka mau berbuat

sesuatu demi tercapainya tujuan bersama (Burhanuddin,1994 :62) .

Dalam pengertian ini seseorang yang ingin diakui sebagai pemimpian

harus memiliki kelebihan dalam beberapa fungsi diatas,

Page 50: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

yakni:mempengaruhi, membimbing sampai pada mengelola orang lain.

Sedangkan menurut Wiles dalam Burhanuddin (1994:62)

kepemimpinan merupakan segenap bantuan yang dapat diberikan oleh

seseorang bagi penetapan dan pencapaian tujuan kelompok.

Dari beberapa batasan tersebut bila kita garis bawahi bahwa

kepemimpinan atau kegiatan memimpin merupakan usaha yang

dilakukan oleh seseorang dengan segenap kemampuan yang dimilikinya

untuk mempengaruhi, mendorong, mengarahkan dan menggerakkan

orang-orang yang dipimpin supaya mereka mau bekerja dengan penuh

semangat dan kepercayaan dalam mencapai tujuannya.

Kepemimpinan menurut Burhanuddin (1994:63) dapat muncul

kapan dan dimanapun apabila ada unsur-unsur sebagai berikut :

1. Ada orang–orang yang memimpin, mempengaruhi dan memberikan

bimbingan.

2. Ada orang-orang yang dipengaruhi.

3. Ada kegiatan tertentu dalam menggerakkam bawahan.

4. Adanya tujuan.

Definisi tentang pendidikan adalah :

1. Proses dimana seseorang yang mengembangkan kemampuan, sikap

dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dimasyarakat tempat dia

hidup.

2. Proses dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang

terpilih dan terkontrol sehingga mereka mengalami perkembangan

Page 51: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kemampuan sosial dan individu yang optimal. (Moch. Idochi

Anwar,1991 :)

Dari definisi di atas, maka pengertian dari kepemimpinan pendidikan

adalah suatu kesiapan, kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam

proses mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan

menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan

dan pengembangan pendidikan dan pengajaran agar segenap kegiatan

dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan

pendidikan.

b. Fungsi-fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing,

membangun, memberi atau membangunkan motivasi-motivasi kerja,

mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan para

pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan

waktu dan perencanaan. (Kartono, 2001:8)

Menurut Handoko (1997:299) fungsi utama dari kepemimpinan

adalah :

(1). Fungsi yang berhubungan dengan tugas atau pemecahan masalah

(saran, informasi dan pendapat)

(2). Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok, mencakup segala sesuatu

yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar persetujuan

dengan kelompok lain, penengah dan perbedaan pendapat.

Sedangkan menurut Schuetz dalam Burhanuddin (1994: 63) fungsi

Page 52: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

kepemimpinan adalah :

(1). Menetapkan dan memantapkan tingkatan tujuan dan nilai-nilai

kelompok.

(2). Menetapkan dan mengintegrasikan bermacam-macam pikiran

(kognisi) yang ada dalam kelompok.

(3). Mengoptimasikan penggunaan atau pemanfaatan kemampuan

anggota kelompok.

(4). Membantu para anggota memecahkan masalah yang berhubungan

dengan penyesuaian diri dengan kebutuhan interpersonal.

Dari beberapa fungsi diatas dapat diklasifikasikanmenjadi tiga fungsi

pokok kepemimpinan pendidikan yaitu :

(1). Fungsi yang berhubungan dengan tujuan yang dicapai.

(2). Fungsi yang berhubungan dengan pengarahan pelaksanaan.

(3). Fungsi yang berhubungan dengan penciptaan suasana kerja yang

mendukung proses kegiatan administrasi berjalan dengan lancar,

penuh semangat, sehat dan dengan kreatifitas yang tinggi.

(Burhanuddin,1994:66)

c. Prinsip-prinsip Kepemimpinan

Prinsip-prinsip kepemimpinan yang ditekankan dalam bahasan ini

prinsip kepemimpinannya dalam pelaksanaannya sehari-hari. Nilai-nilai

yang terkandung didalamnya menjadi pedoman utama bagi para

pemimpin untuk melaksanakan fungsi kepemimpinannya agar berjalan

sesuai dengan apa yang dicita-citakan masyarakat, organisasi maupun

Page 53: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

secara nasional.

Prinsip-prinsip kepemimpinan digolongkan menjadi dua

kelompok, yaitu :

1) Prinsip Fundamental

Prinsip ini mendasarkan pada aspek ideologis dan yuridis :

a) Aspek ideologis

Pancasila sebagai landasan ideologi atau falsafah negara

sehingga sebagai pemimpin pendidikan harus berjiwa

pancasila, dalam arti bahwa setiap tindak tanduk

kepemimpinan yang nampak didasarkan kepada nilai-nilai

pancasila yang membawa pengaruh yang sangat besar pada

masyarakat.

b) Aspek yuridis

Pada aspek yuridis ini yang dijadikan prinsip dasar

kepemimpinan pendidikan adalah segala tata hukum yang

harus dijadikan pedoman dalam setiap mempertimbangkan

sesuatu masalah, memutuskan dan sampai kepada pelaksanaan

segala kebijakan yang telah ditetapkan tersebut.

2) Prinsip-prinsip praktis

Dikatakan prinsip praktis karena prinsip ini yang berhubungan

dengan karakteristik atau sifat-sifat seorang pemimpin yang baik

dan prinsip dimensi fungsional yakni yang menyangkut

“leadership performance” seseorang dalam melaksanakan

Page 54: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

tugasnya sebagai pemimpin.

d. Ketrampilan-ketrampilan Dalam Kepemimpinan

Ketrampilan-ketrampilan yang perlu dimiliki seorang pemimpin

menurut Katz (1979:25) dalam Burhanuddin (1994; 91-92)

dikelompokkan menjadi tiga :

1) Ketrampilan Teknis (Techincal skills)

Seorang pemimpin mempunyai kemampuan untuk menggunakan

pengetahuan, metode dan tehnik-tehnik tertentu dalam

menyelesaikan suatu tugas secara spesifik. Dalam kegiatan belajar

mengajar didalam kelas seorang guru dituntut supaya bisa

menggunakan metode dan tehnik sesuai dengan kondisi dan

kemampuan belajar siswa yang didukung dengan sarana ataupun

komponen-kompenen belajar yang lain.

Metode dan tehnik adalah suatu cara kerja yang sistematik dan

umum. Ia berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik

suatu metode dan tehnik makin efektif pula dalam pencapaiannya.

Tetapi, tidak ada satu metode dan tehnik pun yang dikatakan paling

baik/ dipergunakan bagi semua macam usaha pencapaiannya. Baik

tidaknya, tepat tidaknya suatu metode dan tehnik dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Faktor utama yang menentukan metode adalah

tujuan yang akan dicapai.

Penerapan suatu metode dan tehnik pengajaran harus memiliki :

Tujuan pengajaran yang jelas dan tepat akan membantu dalam

Page 55: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

memilih metode dan tehnik belajar mengajar, bahan pelajaran

menjadi acuan untuk menerapkan sesuatu jenis metode. Bahan itu

mengandung unsure emosi, memerlukan pengamatan, memerlukan

gerakan/ketrampilan tertentu, mengandung materi hafalan dan

sebagainya, kemampuan guru, metode dan tehnik yang digunakan

oleh guru untuk mengajar haruslah dikuasai betul olehnya. Metode

pengajaran harus juga mempertimbangkan keadaan/kesediaan

peserta didik. Dalam suatu peristiwa pengajaran seyogyanya

digunakan lebih dari satu metode dan tehnik dan menggunakan

metode yang bervariasi hingga tidak menimbulkan kejemuan dan

keberhentian motivasi belajar peserta didik, situasi pengajaran

berkaitan dengan motivasi belajar/mengajar, cuaca, keadaan

lingkungan kelas/ sekolah.

2) Ketrampilan Manusiawi (Human skills)

Ketrampilan ini menunjukkan kemampuan seseorang dalam bekerja

dengan dan melalui orang lain secara efektif, dan untuk membina

kerja sama. Letak kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam

mempengaruhi bawahan, yakni sejauh mana dia mampu

melaksanakan ketrampilan-ketrampilan yang menyangkut

kemanusiaan. Jadi ketrampilan ini mencerminkan aspek-aspek :

a. Pengetahuan perilaku manusia dan proses kerjasama.

b. Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain

mengapa mereka berkata dan melakukan pekerjaan.

Page 56: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif.

d. Kemampuan untuk menciptakan kerjasama yang efektif dan

kooperatif, praktis dan diplomatis.

3) Ketrampilan konseptual (conceptual skills)

Ketrampilan ini menunjukkan kemampuan berpikir, seperti

menganalisa suatu persoalan, memutuskan dan memecahkan

masalah.

Ketrampilan konseptual mencerminkan aspek-aspek sebagai berikut :

a. Kemampuan analisis.

b. Berfikir secara rasional.

c. Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi.

d. Kreatif dalam berbagai ide dalam pemecahan masalah.

e. Mampu untuk mengemukakan analisis berbagai kejadian serta

memahami berbagai macam kecenderungan.

f. Mampu mengantisipasikan perintah.

g. Mampu mengenali berbagai macam kesempatan dan problem-

problem potensial.

Dari pembahasan di atas tentang ketrampilan-ketrampilan dalam

kepemimpinan maka penulis mengambil kesimpulan dalam

penelitian ini yang akan dijadikan indikator adalah: kemampuan

menggunakan metode dan tehnik, kemampuan bekerja dan

bekerjasama dengan orang lain dan kemampuan menganalisa dan

memecahkan masalah.

Page 57: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

4. Sikap professional Guru

a. Pengertian Profesi

Pengertian profesi menurut Hornby dalam Roestiyah NK. (1982:176)

“accuption is one reguiring, advanced educational and special raining”

Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut dan

latihan khusus. Oteng Sutisna (1983:302) mengemukakan bahwa profesi

adalah suatu pekerjaan yang meminta pendidikan tertentu dalam liberal

arts atau science dan biasanya meliputi pekerjaan mental, seperti :

mengajar, pekerja social, pengarang dan seterusnya terutama

kedokteran, hokum/teologi. Pengertian profesi, yang pada hakekatnya

adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka (to profess artinya

menyatakan), bahwa sseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu

jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk

menjabat pekerjaan itu (Sahertian, 1994 : 26).

Sejalan dengan itu, orpstein dn Levine (1986:155) menytakan

bahwa profesi adalah jabatan yang mengandung pengertian; 1) melayani

siswa, merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak

berganti-ganti pekerjaan), 2) memerlukan bidang ilmu dan ketrampilan

tertentu diluar jangkauan khalayak ramai (tidak setiap orang dapat

melakukannya), 3) menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori

ke praktek (teori baru dikembangkan dari hasil penelitian) 4)

memerlukan latian khusus dengan waktu yang panjang, 5) terkendali

berdasarkan lisensi baku dan/atau mempunyai persyaratan masuk, 6)

Page 58: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu

atau adanya persyaratan tertentu, 7) menerima tanggung jawab terhadap

keputusan yang diambil dan unjuk kerja yang ditampilkan yang

berhubungan dengan layanan yang diberikan, 9) menggunakan

administrator untuk memindahkan profesinya; relative bebas dari

supervise dalam jabatan, 10) mempunyai organisasi yang diatur oleh

anggota profesi sendiri, 11) mempunyai profesi dan atau kelompok elit

untuk mengetahui dan mengakui keberhasilan, 12) mempunyai kode

etik untuk menjelaskan hal-hal yang meragukan atau menyaksikan yang

berhubungan dengan layanan yang diberikan, 13) mempunyai kadar

kepercayaan yang tinggi dari public kepercayaan diri setiap anggotanya,

b. Pengertian Sikap

Sikap merupakan kecenderungan seseorang dalam melakukan

aktifitas. Tiap-tiap manusia memiliki karakteristik dan kepribadian

masing-masing. Sikap percaya diri yang dimiliki seseorangpun juga

berbeda-beda.

La Pierre dalam Allen, Guy & Edgle (1981:86 mendefinisikan sikap

sebagai pola perilaku, kondisi atau kesiapan antisifatif, predisposisi

untuk menyesuaikan diri dalam situasi social atau secara sederhana

sikap adalah respon terhadap stimuli social atau secara sederhana sikap

adalah respon terhadap stimuli social yang tidak dikondisikan,

sedangkan Secord &Backman dalam Saifuddin Azwar (2000:5)

mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan

Page 59: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

(afeksi), pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (kognisi)

seseorang terhadap aspek lingkungan disekitarnya.

Menurut Sax dalam Saifuddin Azwar (2000:25) menunjukkan

beberapa karakteristik sikap yaitu : 1) arah, 2) intensitas, 3) keleluasaan,

4) konsistensi dan 5) spontanitas. Masing-masing karakteristik sikap

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Sikap memiliki arah, maksudnya sikap dapat dibagi menjadi dua

bagiannyang sangat jelas, yaitu bagian setuju atau tidak setuju,

bagian memihak atau tidak memihak suatu objek sikap. Orang

yang setuju, memihak terhadap suatu objek yang arahnya positif,

sedangkan orang yang tidak setuju memihak terhadap suatu objek

yang arahnya negatif.

2) Sikap memiliki intensitas maksudnya kekuatan sikap terhadap

suatu objek belum tentu sama, walaupun arahnya sama. Dua orang

yang sama-sama tidak suka terhadap suatu objek dan sama-sama

memiliki sikap yang berarah negatif, namun belum tentu memiliki

intensitas yang sama.

3) Sikap memiliki keleluasaan, maksudnya sikap kesetujuan atau

ketidaksetujuan terhadap suatu objek hanya dapat mengenai aspek

yang sangat spesifik, tetapi dapat pula mencakup banyak aspek

yang ada pada suatu objek.

4) Sikap memiliki konsistensi, maksudnya adanya kesesuaian antara

pernyataan sikap dengan respon terhadap suatu objek. Sikap

Page 60: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

tersebut diperlihatkan oleh kesesuaian sikap antar waktu dan

dipertahankan dalam waktu yang relatif lama.

5) Sikap bersifat spontanitas, maksudnya menyangkut sejauh mana

kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan,

sikap spontanitas yang tinggi terjadi apabila dinyatakan secara

terbuka tanpa adanya desakan terhadap individu terlebih dahulu.

Berdasarkan batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

sikap adalah kecenderungan, perilaku atau perbuatan untuk

menyesuaikan diri dalam situasi sosial yang mencakup perasaan

penalaran dan tindakan seseorang terhadap aspek lingkungan di

sekitarnya.

c. Sikap Profesional Guru

Pemberdayaan siswa didefinisikan sebagai upaya memberi daya

atau kekuatan kepada siswa. Sebenarnya belajar dapat saja terjadi

tanpa peberdayaan namun hasil belajar akan tampak jelas dari hasil

suatu pemberdayaan. Pemberdayaan yang efektif ditandai dengan

berlangsungnya proses belajar dalam diri siswa. Seseorang dikatakan

telah mengalami proses belajar apabila dalam dirinya terjadi perubahan

tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa

dan sebagainya. Dalam pemberdayaan hasil belajar dapat dilihat

langsung, oleh karena itu agar kemampuan siswa dapat dikontrol dan

berkembang semaksimal mungkin dalam proses belajar di kelas maka

program pemberdayaan tersebut harus dirancang terlebih dahulu oleh

Page 61: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

para guru dengan memperhatikan berbagai prinsip-prinsip

pemberdayaan yang telah diuji keunggulannya (Arief.Sadiman,

1991;12).

Menurut Made Pidarta (1997:268) mendidik adalah menciptakan

kesempatan dan situasi yang kondusif agar peserta didik sebagai

subyek berkembang secara mandiri. Mendidik adalah suatu upaya

membuat peserta didik mau dan dapat belajar atas dorongannya sendiri

dalam mengembangkan bakat, pribadi dan potensi-potensi lainnya

secara optimal. Lebih lanjut Made Pidarta (1997:270) menyatakan

bahwa criteria keberhasilan mendidik dapat ditunjukks dengan : 1)

memiliki sikap suka belajar, 2) mengetahui tentang cara belajar, 3)

memiliki rasa percaya diri, 4) mencintai prestasi yang lebih baik, 5)

memiliki etos kerja yang baik, 6) produktif dan kreatif, dan 7)

memiliki rasa kepuasan atas keberhasilan yang dicapai. Guru sebagai

pendidik yang professional hendaknya memiliki kompetensi khusus,

sehingga mampu menciptakan kondisi yang memberikan kesempatan

secara luas dalam pencapaian criteria tersebut. Kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan.

Menurut UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan

PP No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan,

Kompetensi yang harus dimiliki tenaga pendidik (guru) adalah

Page 62: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi

professional, dan kompetensi social.

1) Kompetensi pedagogic

Dalam kompetensi pedagogic seorang guru harus mempunyai

kemampuan mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan pengembangan peserta

didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya

(PP RI No. 19 tahun 2005).

Menurut HAK Tilaar (2002), perbuatan atau tindakan mendidik

yang didasarkan teori dan konsep disebut pedagogi. Selain itu,

ilmu mendidik yang didasarkan kepada kajian ilmiah disebut

pedagogic. Ilmu pendidikan atau ilmu mendidik atau pedagofik

merupakan suatu ilmu yang bukan semata-mata bersifat ilmu

murni, juga bukan suatu tindakan yang tanpa dasar, tetapi

merupakan ilmu yang diarahkan kepada tindakan ilmu praktis.

Pedagogik bukan melihat proses pendidikan sekedar sebagai proses

pendewasaan, proses sosialisasi, atau proses penyesuaian budaya,

akan tetapi pedagogic juga mengkaji mengenai proses seorang

manusia menjadi manusia sebenarnya, yang mempunyai

kepribadian. Proses ini merupakan pengembangan potensi yang

ada pada setiap individu agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan

Page 63: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

bagi keluhuran martabatnya sebagai manusia dan sebagai anggota

masyarakat.

2) Kompetensi kepribadian

Pada kompetensi ini, seorang guru harus memiliki kepribadian

yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan

bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Selain itu, seorang guru

juga mampu mengevaluasi kinerja sendiri dan mampu

mengembangkan diri secara berkelanjutan.

3) Kompetensi professional

Guru harus mempunyai kemampuan menguasai materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya

membimbing peserta didik sesuai dengan standar kompetensi.

Dalam kompetensi ini seorang guru harus mampu :

a) Menguasai substansi bidang studi dan keilmuannya.

b) Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi.

c) Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam pembelajaran.

d) Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi.

e) Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui tindakan

kelas.

4) Kompetensi sosial

Guru menunjukkan kemampuan berkomunikasi secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan lain,

Page 64: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Selain itu

guru harus mampu berkontribusi terhadap pengembangan

pendidikan di sekolah, masyarakat, ditingkat lokal, regional,

nasional, dan global serta mampu memanfaatkan teknologi

informasi dan komunik asi untuk berkomunikasi dan

mengembangkan diri.

Pengertian tenaga sebagai jabatan profesional perlu dibedakan dari

pekerjaan yang menuntut dan dapat dipenuhi lewat pembiasaan

melakukan ketrampilan tertentu (magang, keterlibatan langsung

dalam situasi kerja dilingkunganya dengan ketrampilan kerja

sebagai warisan orang tua atau pendahulunya). Profesionalisme

adalah sebutan yang mengacu kepada pola mental dalam komitmen

dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan

meningkatkan kualitas profesinya.

Menurut ISPI yang dikutip Made Pidarta (1997:266) bahwa ciri-

ciri utama profesi adalah : a) memiliki fungsi dan signifikansi

sosial, b) memiliki keahlian dan ketrampilan di tingkat tertentu, c)

memperoleh keahlian dan ketrampilan melalui metode ilmiah, d)

memiliki kerangka disiplin ilmu tertentu, e) studi dalam waktu

lama di pendidikan kejuruan, f) pendidikan merupakan wahana

sosialisasi nilai-nilai profesional dikalangan siswa-siswa yang

mengikutinya, g) berpegang teguh pada kode etik profesi, h)

memiliki kebebasan dalam memutuskan pemecahan masalah yang

Page 65: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

berkaitan dengan pekerjaannya, i) memberikan pelayanan yang

sebaik-baiknya kepada siswa atau yang menjadi tanggung

jawabnya, j) mempunyai prestise yang tinggi di masyarakat dan

berhak mendapat imbalan yang layak. Dalam Undang-Undang

Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 disebutkan bahwa professional

adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan

menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan

keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu

atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Guru sebagai jabatan profesional dalam pemberdayaan berperan

sebagai; 1) penghubung yang membangun dan memelihara

hubungan yang baik diantara siswa dengan penyangga pendidikan,

2) Penasehat, memberi pengarahan kepada siswa tentang

strategibelajar, kegiatan-kegiatan dan urutan kegiatan yang harus

diikuti, memberi motivasi dan mengmbangkan tanggung jawab

belajar dari siswa, 3) Pembimbing, membantu peserta didik dalam

mengembangkan rencana belajar individu, mengeembangkan cara

berfikir kritis dan kemampuan memecahkan permasalahan dan

mendorong dan membantu siswa melakukan refleksi atas apa yang

Page 66: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

telah dikuasai. 4) Fasilitator, menyediakan kegiatan pelatihan

dengan baik, mengatur sumber belajar yang dibutuhkan siswa,

melaksanakan pemberdayaan secara individu, kelompok kecil atau

kelompok besar. 5) Penilai, membuat suatu keputusan mengenai

pengakuan atas ketrampilan atau pelatihan yang terdahulu,

merencanakan dan menggunakan alat pengukuran yang tepat,

menilai prestasi siswa berdasarkan kriteria yang ditentukan dan

mencatat serta melaporkan hasil penilaiannya.

Dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa indikator

yang digunakan untuk mengetahui sikap profesional guru adalah

pernyataan guru yang menunjukkan adanya rasa sangat setuju,

setuju, kurang setuju dan tidak setuju yang disertai dengan

kecenderungan tindakan yang dilakukan dalam melaksanakan

tugasnya selaku tenaga pendidik yang ditunjukkan dengan

kompetensi yang dimiliki oleh guru yang meliputi : 1) Kompetensi

pedagogik, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi sosial, 4)

kompetensi profesional guru.

B. Hasil Penelitian yang relevan

Dalam penelitian Budi Setiono Hadi (2007) menyimpulkan bahwa

terdapat kontribusi yang signifikan mengenai manajemen mutu terpadu

terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Secara umum Kepala Sekolah

yang menerapkan manajemen mutu terpadu di sekolahnya, cenderung

Page 67: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

memberikan kesempatan secara luas dan mendorong kinerja guru dalam

pembelajaran lebih baik.

Ibnu Sarjono (2003) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

ada hubungan yang positif antara sikap terhadap profesi guru dengan

kepemimpinan guru dalam proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah

Kota Surakarta. Hal ini merupakan masukan pada semua pihak yaitu

lembaga sekolah, guru serta pengelola pendidikan untuk senantiasa

meningkatkan sikap positifnya terhadap profesi.

Muslih (2004) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada

hubungan positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan guru dan

hubungan guru-murid terhadap keefektifan penyelesaian konflik di kelas.

C. Kerangka Berfikir

1. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Guru sebagai manajer dalam pembelajaran diharapkan mampu

menunjukkan persahabatan saling percaya, saling menghargai,

mampu menciptakan kehangatan hubungan antar guru dan dengan

murid, mampu menciptakan pola saluran komunikasi yang kondusif

dan jelas, mampu memberikan keteladanan dan bimbingan yang

baik, serta mampu melakukan pengajaran dan latihan dengan

terampil, agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Dalam

Page 68: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

menjalankan perannya, guru hendaknya mampu mengelola seluruh

komponen pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 merupakan

implementasi manajemen dalam pendidikan yang melibatkan semua

unsure pendidikan dalam mencapai tujuan. SMM ISO 9001:2008

berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan, efisiensi, efektifitas

dan produktifitas pengelolaan lembaga pendidikan.

Agar guru dapat mengelola seluruh komponen pembelajaran dengan

baik untuk memberikan pelayanan secara optimal. Implementasi

Sistem manajemen Mutu ISO 9001:2008 di pendidikan kejuruan

meliputi dimensi penetapan tujuan dan strategi, perubahan budaya

manajemen, kepuasan pelanggan, pelibatan dan pemberdayaan staff

dan perbaikan kualitas berkesinambungan. Dalam memberdayakan

seluruh komponen, hendaknya guru memiliki kesetiaan dan

komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan

tugas lainnya, kreatifitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama

dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan

siswa, kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam membimbing

siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya.

Dari uraian di atas dapat diasumsikan SMM ISO 9001:2008

memiliki kontribusi positif terhadap kinerja guru dalam

pembelajaran. Semakin baik Implementasi sistem manajemen mutu

Page 69: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

di sekolah, diasumsikan semakin tinggi pula kinerja guru dalam

pembelajaran

2. Korelasi Kualitas Kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam

pembelajaran.

Kepemimpinan adalah suatu kesiapan, kemampuan yang dimiliki

oleh seseorang dalam proses mempengaruhi, mendorong,

membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang lain yang ada

hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan

dan pengajaran agar segenap kegiatan dapat berjalan secara efektif

dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan.

Seluruh pendidikan pada dasarnya kegiatan untuk memimpin atau

membimbing siswa. Seorang pemimpin, guru diharapkan berperilaku

yang selalu berorientasi baik berhubungan dengan siswa maupun

dengan tugas pengajarannya, sehingga kondisi belajar benar-benar

optimal. Sehingga diasumsikan kualitas kepemimpinan mempunyai

kontribusi positif terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.

3. Korelasi Sikap Profesional Guru terhadap Kinerja Guru dalam

Pembelajaran.

Sikap merupakan proses mental yang mempengaruhi pola piker dan

perilaku seseorang, sehingga sikap dapat digunakan sebagai alat

untuk memprediksikan mengenai kecenderungan perilaku seseorang.

Seorang guru yang mempunyai sikap positif terhadap profesinya,

akan mendorong dirinya melaksanakan tugasnya dengan baik.

Page 70: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Mereka akan melaksanakan tugas dan perannya dengan sunguh-

sungguh dan tidak mudah keluh kesah dalam menghadapi

permasalahan dan tantangan di kelasnya.

Sikap guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik

professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarhkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Guru

mempunyai hasrat yang baik untuk mengenal dengan baik setiap

murid. Guru yang mempunyai sikap positif terhadap profesinya akan

berusaha agar dapat membelajarkan dengan sukses pada setiap

muridnya dan untuk menolong setiap kesulitan murid secara

perorangan. Mereka akan berusaha meningkatkan kemampunnya

dalam penguasaan bahan pembelajaran, penyajian bahan pelajaran,

kemampuan memanfaatkan media pembelajaran, kepribadian guru,

interaksi guru dengan siswa, interaksi guru dengan masyarakat.

Dari uraian di atas dapat diasumsikan bahwa guru yang memiliki

sikap positif pada profesi akan berusaha meningkatkan kinerjanya

dalam pembelajaran. Semakin tinggi sikap professional guru,

semakin tinggi pula kinerja guru dalam pembelajaran.

4. korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008,

Kualitas Kepemimpinan dan Sikap Profesional Guru terhadap

Kinerja Guru dalam Pembelajaran.

Kinerja atau prestasi kerja sebagai pencapaian hasil kerja yang sesuai

dengan aturan dan standar yang berlaku pada masing-masing

Page 71: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

organisasi atau lembaga, dalam hal ini lembaga pendidikan sekolah.

Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik. Profesional adalah pekerjaan atau

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber

penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau

kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi.

Kinerja atau prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan

kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja merupakan gabungan dari

tiga factor penting yaitu, kemampuan dan minat seorang pekerja,

kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta

peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga

faktor diatas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan

bersangkutan. Dalam usaha guru mempengaruhi aktifitas siswa pada

pelaksanaan proses pembelajaran, perilaku guru masih perlu

difokuskan pada system manajemen, kualitas kepemimpinanny, yaitu

memusatkan perhatiannya kepada proses dinamika kelompok.

Pemfokusan ini diperlukan, karena perilaku atau tindakan guru akan

nampak dari gaya atau cara memimpin yang diterapkan. Disamping

itu sikap guru terhadap tugasnya dan kecakapan, ketrampilan serta

Page 72: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

kualitas kepeimpinn yang dimiliki guru memberikan pengaruh yang

cukup besar terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Selanjutnya

untuk memudahkan melihat kerangka logis dari penelitian ini,

peneliti mencoba merangkai variable-variabel yang diteliti sesuai

dengan judul penelitian.

Secara skematik, kerangka piker yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

Gambar 2 : Kerangka Berfikir Penelitian

Keterangan :

r1 : Korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

terhadap kinerja guru dalam pembelajaran

r1

R

r2

r3

Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y)

Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 (X1)

Kualitas Kepemimpinan (X2)

Sikap Profesionalis Guru (X3)

Page 73: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

r2 : Korelasi kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam

pembelajaran

r3 : Korelasi sikap profesional guru terhadap kinerja guru dalam

pembelajaran

R : Korelasi implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008,

kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru secara bersama-

sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran

D. Hipotesis

Dari kajian teori dan kerangka berfikir di atas dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

1. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja guru dalam

pembelajaran ?

2. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai kualitas kepemimpinan

terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ?

3. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai sikap profesional guru

terhadap kinerja guru dalam pembelajaran ?

4. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan dan sikap

profesional guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru dalam

pembelajaran ?

Page 74: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

E. Hipotesis Statistik

Berdasarkan pada masalah penelitian, hipotesis statistic dalam

penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut :

1) Hipotesis Pertama

H0 : r x1y = 0 (tidak ada korelasi antara X1 terhadap Y)

H1 : r x1Y ≠ 0 ( ada korelasi antara X1 terhadap Y)

Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan

tabel (r) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi jika rhitung > rtabel,

H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada korelasi X1 terhadap Y, namun

jika rhitung < rtabel, H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada

kontribusi X1 terhadap Y

2) Hipotesis Kedua

H0 : r x2y = 0 (tidak ada korelasi antara X2 terhadap Y)

H1 : r x2Y ≠ 0 ( ada korelasi antara X2 terhadap Y)

Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan

tabel (r) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi jika rhitung > rtabel,

H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada korelasi X2 terhadap Y, namun

jika rhitung < rtabel, H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada

kontribusi X2 terhadap Y

3) Hipotesis Ketiga

H0 : r x3y = 0 (tidak ada korelasi antara X3 terhadap Y)

H1 : r x3Y ≠ 0 ( ada korelasi antara X3 terhadap Y)

Page 75: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan

tabel (r) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi jika rhitung > rtabel,

H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada korelasi X3 terhadap Y, namun

jika rhitung < rtabel, H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada

kontribusi X3 terhadap Y

4) Hipotesis Keempat

H0 : r x1,2,3y = 0 (tidak ada korelasi antara X1, X2, X3 terhadap Y)

H1 : r x1,2,3Y ≠ 0 ( ada korelasi antara X1,X2, X3 terhadap Y)

Keterangan :

X1 = Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

X2 = Kualitas Kepemimpinan

X3 = Sikap profesional Guru

Y = Kinerja Guru Dalam Pembelajaran

Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan

tabel (F) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi H0 diterima dan

H1 ditolak, jika Fhitung < Ftabel, sebaliknya H0 ditolak dan H1 diterima,

Fhitung > Ftabel.

Page 76: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Page 77: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Nana Syaodih Sukmadinata (2008) mengemukakan bahwa dalam

sebuah penelitian terdapat dua jenis pendekatan yakni pendekatan kuantitatif dan

pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif didasarkan pada semua informasi

atau data yang ada diwujudkan dalam angka-angka, selanjutnya berdasarkan

angka-angka tersebut dilakukan analisis dengan menggunakan statistic.

Dalam penelitian ini sesuai dengan tujuannya maka peneliti

bermaksud untuk mengetahui hubungan antara beberapa variable yang

berpengaruh terhadap kinerja guru. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam

penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif, karena gejala-gejala yang ada

dikonversikan ke dalam bentuk angka-angka dan kemudian dianalisis dengan

menggunakan teknik statistik.

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan suatu fenomena dan

perbandingan antara beberapa fenomena. Untuk itu ditinjau dari metode

penelitian yang dilakukan, desain/rancangan penelitian yang digunakan adalah

metode penelitian deskriptif korelasional, yang ditujukan untuk menentukan

besarnya arah hubungan antara variable-variabel.

Pemilihan rancangan ini dipandang relevan karena dalam penelitian

ini, peneliti berusaha memotret kinerja guru dalam pembelajaran, dengan

Page 78: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

mengungkap gejala-gejala yang telah ada tanpa memberikan perlakuan atau

manipulasi terhadap variable-variabel yang diteliti, yang terdiri dari : kinerja guru

dalam pembelajaran, implementasi system manajemen mutu ISO 9001:2008,

kualitas kepeimpinan dan sikap professional guru. Selanjutnya teknik analisis data

yang digunakan adalah analisis statistic dengan korelasi sederhana dan regresi

ganda.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di kabupaten

Sragen yang telah mengimplementasikan Sistem manajemen Mutu ISO

9001:2008, yaitu SMK Negeri 1 Sragen, SMK Negeri 2 Sragen dan SMK

Negeri 1 Kedawung Sragen

2. Waktu

Waktu penelitian selama satu semester (6 bulan) dimulai bulan Maret-

Oktober 2010.

a. Tahap persiapan, meliputi : penentuan judul, penyusunan proposal,

seminar proposal, revisi proposal, studi pustaka, kualifikasi, pembuatan

instrument.

b. Tahap pelaksanaan try out dan pengumpulan data dengan menyebarkan

angket di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kabupaten Sragen yang

telah menimplementasikan system manajemen mutu ISO 9001:2008.

Page 79: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

c. Tahap analisis data dan penulisan laporan penelitian. Kegiatan ini

dilakukan bulan oktober 2010.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2007:61). Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMK Negeri di

Kabupaten Sragen yang telah mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008 .

Dengan jumlah guru sebanyak 239 .

2. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2007:62) menyatakan bahwa sample adalah

bagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Cara

pengambilan sample dilakukan dengan proportional cluster random sampling.

a) proporsional cluster sampling, pengambilan sample secara proporsional

dilakukan dengan menghitung seluruh jumlah guru dari masing-masing SMK

Negeri di Kabupaten Sragen kemudian diambil sample berdarakan prosentase.

b) random sampling dilakukan dengan undian. Masing-masing guru pada tiap-

tiap sekolah diberikan peluang yang sama untuk diambil sebagai sample.

Undian dilakukan dengan memberikn kesempatan kepada setiap guru untuk

Page 80: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

mengambil undian secara acak. Dari hasil undian tersebut ditetapkan sebagai

sample.

Jumlah sample ditetapkan Berdasarkan table Issa Sugiyono, dengan

populasi 239 didapatkan sample sebanyak 142. Data selengkapnya jumlah

guru pada tiap-tiap sekolah dapat disajikan pada table 1 berikut ini :

Tabel 1 Jumlah Guru di Sekolah SMK Negeri di kabupaten Sragen yang

mengimplementasikan SMM ISO 9001:2008

No Nama Sekolah Jumlah

Guru

Prosentase

(%)

Jumlah

Sampel

1 SMK Negeri 1 Sragen 71 29,71 42

2 SMK Negeri 2 Sragen 93 38,91 55

3 SMK Negeri 1 Kedawung 75 31,38 45

JUMLAH 239 100 142

Berdasarkan tabel di atas jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini a42

guru yang terdistribusi ke dalam tiga SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang

telah mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk memperjelas arah penelitian ini, maka variable tersebut secara

operasional didefinisikan sebagai berikut :

Page 81: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a. Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Kinerja guru dalam pembelajaran adalah total skor yang diperoleh dari

hasil penilaian Kepala Sekolah terhadap guru dengan indicator-indikator :

1) penilaian guru dalam merencenakan pembelajaran, terdiri dari : a)

merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, b) merencanakan

pengorganisasian bahan pembelajaran, c) merencanakan pengelolaan

kelas, d) merencanakan penggunaan peralatan dan metode pembelajaran,

e) merencanakan penilaian prestasi belajar, 2) penilaian guru dalam

melaksanakan pembelajaran, terdiri dari : a) memulai pembelajaran, b)

mengelola kegiatan pembelajaran, c) mengorganisasi waktu, siswa dan

fasilitas pembelajaran, d) melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar,

e) mengakiri pembelajaran, 3) penilaian melaksanakan hubungan antar

pribadi, terdiri dari : a) membantu mengembangkan sifat positif pada diri

murid, b) menampilkan kegairahan dan kesungguhan dalam pembelajaran,

c) mengelola interaksi perilaku di dalam kelas.

b. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

Pendekatan dalam pengelolaan pendidikan di sekolah yang

berorientasi pada pelanggan untuk memperkenalkan manajemen yang

sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk dan

pelayanan dari sekolah yang dilihat dari 1) kepuasan pelanggan menurut

persepsi guru, 2) keterlibatan total, 3) pengukuran, 4) komitmen, dan

perbaikan keberlanjutan.

Page 82: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

c. Kualitas kepemimpinan

Pengertian dari kepemimpinan pendidikan adalah suatu kesiapan,

kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam proses mempengaruhi,

mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan orang lain

yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan

pendidikan dan pengajaran agar segenap kegiatan dapat berjalan secara

efektif dan efisien dalam mencapai tujuan. Berkaitan dengan ketrampilan-

ketrampilan dalam kepemimpinan ini, maka penulis mengambil

kesimpulan dalam penelitian ini yang akan dijadikan indikator adalah: 1)

kemampuan menggunakan metode dan tehnik, 2) kemampuan bekerja dan

bekerjasama dengan orang lain dan 3)kemampuan menganalisa dan

memecahkan masalah.

d. Sikap Profesional Guru

Sikap profesional guru adalah pernyataan guru yang menunjukkan

adanya rasa sangat setuju, setuju, kurang setuju dan tidak setuju yang

disertai dengan kecenderungan tindakan yang dilakukan dalam

melaksanakan tugasnya selaku tenaga pendidik yang ditujukan dengan

kompetensi yang dimiliki oleh guru yang meliputi : 1) kompetensi

pedagogic, 2) kompetensi kepribadian, 3) kompetensi social dan 4)

kompetensi profesionalisme guru.

Page 83: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Angket

Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data tentang system

manajemen mutu SMM ISO 9001:2008, sikap professional guru, pola

kepemimpinan dan kinerja guru dalam pembelajaran. Untuk memperoleh data

tersebut, digunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner/angket yang

diberikan kepada guru.

Angket (kuesioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadi, atau hal-hal yang diketahui (Suharsimi Arikunto, 1999:120).

Metode pertanyaan sangat efektif digunakan dalam pendekatan survey,

metode ini lebih reliable bila pertanyaan-pertanyaan dibuat sebelumnya dan

bila sample pertanyaan yang disiapkan cukup mewakili semua pertanyaan

yang diperlukan dalam masalah penelitian. Penggunaan kusioner merupakan

hal yang pokok untuk mengumpulkan data pada penelitian survey. Tujuan

pokok pembuatan kuesioner adalah untu; a) memperoleh informasi yang

relevan dengan tujuan survey, dan b) memperoleh informasi dengan

reliabilitas dan validitas setinggi mungkin (Masri Singarimbun dan Sofian

Effendi, 1999:175).

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang

implementasi system manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas

kepemimpinan, sikap professional guru memiliki empat pilihan dengan skala

Page 84: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

bertingkat empat alternative jawaban, yaitu a, b, c, dan d, serta masing-masing

diberi bobot 1, 2, 3, dan 4. Alasan penggunaan angket/kuesioner adalah; a)

subyek adalah orang yang paling tahu tentang sesuatu yang ada pada dirinya;

b) apa yang dinyatakan subyek kepada peniliti adalah benar dan dapat

dipercaya; c) interpretasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan kepadanya

adalah sama dengan yang dimaksud oleh peneliti (Sutrisno Hadi, 1999:173)

Untuk mengumpulkan data implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008, kualitas kepemimpinan, dan sikap professional guru, peneliti

menggunakan model skala likert dengan empat pilihan, yaitu :

a) SS : Sangat Setuju

b) S : Setuju

c) Belum memutuskan

d) TS : Tidak Setuju

e) STS : Sangat Tidak Setuju

Dalam penelitian ini, kategori jawaban belum memutuskan yang ada di skala

Likert tidak dipakai atau dihilangkan, karena akan menimbulkan

kecenderungan responden menjawab pilihan belum memutuskan. Hal ini

sesuai dengan alas an yang dikemukakan oleh sutrisno Hadi (1999:20) sebagai

berikut :

Page 85: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

a) kategori belum memutuskan mempunyai arti ganda, bias diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban, juga bias diartikan setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang mempunyai arti ganda ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu instrument.

b) Tersediaya jawaban belum memutuskan menimbulkan kecenderungan menjawab pilihan belum memutuskan, terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya, kea rah setuju ataukah kea rah tidak setuju.

c) Maksud kategori sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, adalah terutama untuk melihat kecenderungan pendapat responden kea rah setuju atau kea rah tidak, jika disediakan kata jawaban belum memutuskan, akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden.

Dari pendapat tersebut, maka cara pemberian skor yang dipakai dalam

penelitian ini adalah :

a) Untuk pernyataan positif, skor diberikan sebagai berikut :

• Sangat Setuju (SS) = diberi skor 4

• Setuju (S) = diberi skor 3

• Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2

• Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1

b) Untuk pernyataan negatif, skor diberikan sebagai berikut :

• Sangat Setuju (SS) = diberi skor 1

• Setuju (S) = diberi skor 2

• Tidak Setuju (TS) = diberi skor 3

• Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 4

Penetapan alternatif jawaban dirancang dalam skala genap (empat) ini

dimaksudkan untuk menghindari opsi kepda responden memilih pada pilihan

Page 86: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

tengah-tengah atau netral. Pada skala ganjil, ada kecenderungan responden

untuk menyamaratakan penilaian dengan memilih titik netral atau titik tengah.

Untuk pengumpulan data mengenai kinerja guru dalam pembelajaran

menggunakan lembar observasi yang disusun berdasarkan pedoman Lembar

Penilaian Kinerja Guru (LPKG) yang dikeluarkan dari Diknas tahun 2006.

Pemberian skor dilakukan dengan skala 1 samapi 5.

Pengumpulan data mengenai kinerja guru dalam pembelajaran dilakukan oleh

observer. Observer disini adalah guru yang ada disekolah dimana penelitian

dilakukan, tetapi diluar sampel penelitian dan sudah mendapatkan pelatihan

sebelumnya tentang penilaian kinerja guru. Jumlah observer di masing-

masing sekolah ada 8 observer, sehingga masing-masing observer akan

melakukan penilaian antara 5 sampai 7 guru.

2. Analisis Dokumen

Analisis dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk

mengumpulkan informasi dari beberapa dokumen sekolah yang terkait

langsung dengan variable penelitian ini meliputi : data jumlah guru,

administrasi guru dan beberapa informasi lain yang diperlukan dalam

penelitian.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Setiap instrument penelitian harus memiliki tingkat validitas dan reliabilitas

yang baik. Untuk itu, agar bisa menjaring data secara tepat, instrument yang

digunakan dalam penelitian ini diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya, Maka

Page 87: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

instrument ini diujicobakan. Uji coba instrumen dilakukan terhadap kepala

sekolah SMKN 1 Sragen, SMKN 2 Sragen dan SMKN 1 Kedawung untuk

masing-masing menilai 10 gurunya dan guru yang bersangkutan yang bukan

responden penelitian. Data yang diperoleh dari hasil uji coba instrumen tersebut

kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen

yang telah disusun.

Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasoetion (1996:168) untuk

menentukan apakah suatu butir soal merupakan alat ukur yang baik, maka

diperlukan analisis isi materi pelajaran. Analisis seperti ini hanya dapat dilakukan

oleh seorang ahli yang menguasai bidang studi tersebut dengan baik. Dalam

penyusunan instrumen penelitian ini dionsultasikan kepada dosen pembimbing

yang memiliki keahlian dalam pengelolaan pendidikan SMK. Disamping dengan

cara tersebut, sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan, uji validitas yang

dilakukan adalah validitas konstruk dan isi. Reliabilitasnya diuji dengan koefisien

alpha Cronbach.

1. Uji Validitas Instrumen

Dalam rangka memperoleh tingkat kesahihan instrument yang baik,

pertama-tama instrumen penelitian disusun secara seksama berdasarkan pada

landasan teori yang digunakan. Untuk menetapkan kesahihan instrument,

maka diadakan uji coba. Samsi haryanto (1994:41) mengatakan masalah

validitas adalah mempersoalkan ketepatan suatu alat ukur dipakai untuk

Page 88: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

mengukur suatu alat ukur dipakai untuk mengukur suatu aspek yang ingin

diukur.

Suharsimi Arikunto (1998:74) menyatakan bahwa suatu instrument

dapat dinyatakan sahih (valid) apabila instrument tersebut dapat mengukur

apa yang hendak diukur. Suatu item mempunyai validitas yang tinggi jika

skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran dapat

diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item

digunakan rumus korelasi.

Sejalan dengan itu, Sugiyono (2007:228) mengemukakan bahwa untuk

menguji validitas butir-butir instrument dilakukan dengan analisis item.

Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir

instrument dengan skor total. Untuk pemeriksaan validitas butir angket

digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut :

[ ][ ]2222 )(()(

))((

∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−=

yyNxxN

yxxyNrxy

Keterangan :

rxy : Korelasi Product moment

N : Banyaknya responden

X : Skor butir Soal

Y : Skor total

∑XY : Jumlah (X)(Y)

Page 89: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Angka hasil perhitungan korelasi product moment (rxy) tersebut, kemudian

dikonsultasikan dengan table (rxy) pada taraf signifikansi 5%. Butir soal

dikatakan valid jika rhitung>rtabel. Disamping itu juga menggunakan

validitas konstruk yang isinya diturunkan dari teori-teori yang ada dan telah

dikonsultasikan dengan pembimbing.

a. Instrumen tentang Implementasi Sistem manajemen Mutu ISO

9001:2008

Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft

Excel bahwa dari 30 butir item angket implementasi sistem manajemen mutu

ISO 9001 : 2008 secara keseluruhan dinyatakan valid. Dengan demikian

jumlah butir angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 30

butir (selengkapnya lihat lampiran .....). Jika dilihat dari validitas isi, setelah

dianalisis dari 30 butir soal tersebut merupakan penjabaran dari kisi-kisi yang

telah disusun berdasarkan indikator yang digunakan, sehingga telah

memenuhi validitas isi.

b. Instrumen tentang Kualitas Kepemimpinan

Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel

bahwa dari 30 butir item angket kualitas kepemimpinan secara keseluruhan

dinyatakan valid. Dengan demikian jumlah butir angket yang digunakan untuk

mengumpulkan data sebanyak 30 butir (selengkapnya lihat lampiran .....).

Ditilik dari validitas isi, setelah dianalisis dari 30 butir soal tersebut

Page 90: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

merupakan penjabaran dari kisi-kisi yang telah disusun berdasarkan indikator

yang digunakan, sehingga telah memenuhi validitas isi.

c. Instrumen tentang Sikap Profesional Guru

Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel

bahwa dari 30 butir item angket sikap profesional guru terdapat 2 item yang

dinyatakan tidak valid, yaitu nomor 15 dan 22. Dengan demikian jumlah butir

angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 28 butir

(selengkapnya lihat lampiran ....). Jika dilihat dari validitas isi, setelah

dianalisis dari 28 butir soal tersebut merupakan penjabaran dari kisi-kisi yang

telah disusun berdasarkan indikator yang digunakan, sehingga telah

memenuhi validitas isi.

d. Kinerja Guru Dalam Pembeljaran

Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel

bahwa dari 38 butir item angket kinerja guru dalam pembelajaran terdapat 3

item yang dinyatakan tidak valid, yaitu nomor 8, 23 dan 32. Dengan demikian

jumlah butir angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 35

butir (selengkapnya lihat lampiran .......). Jika dilihat dari validitas isi, setelah

dianalisis dari 35 butir soal tersebut merupakan penjabaran dari kisi-kisi yang

telah disusun berdasarkan indikator yang digunakan, sehingga telah

memenuhi validitas isi.

2. Reliabilitas Instrumen

Page 91: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Istilah reliabilitas dipakai untuk menunjukkan sejauh mana pengukuran itu

dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda bila dilakukan

pengukuran kembali terhadap subyek yang sama. Reliabilitas suatu alat ukur

adalah derajad keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya.

Agar pengukuran menghasilkan data yang baik, maka instrument penelitian

harus valid dan reliable. Reliabilitas instrument menunjuk pada keajegan

instrument dalam mengukur apa yang hendak diukur (Suharsimi Arikunto,

1999:87). Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrument

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrument tersebut sudah baik.

Saifuddin Azwar (2002:83) menyatakan bahwa prosedur yang dilakukan

untuk mengukur tingkat reliabilitas tes yang berbentuk skala dapat dilakukan

dengan pendekatan tes ulang atau koefisien alpha (Alpha Croanbach). Untuk

pemeriksaan reliabilitas angket diuji dengan menggunakan rumus Alpha

Croanbach, sebagai berikut :

⎟⎟

⎜⎜

⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

2

2

11 11

t

b

kkr

σ

σ

Keterangan :

r11 = reliabilitas yang dicapai

k = jumlah item

Σσ i = jumlah varians skor tiap-tiap item

Page 92: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

σ2t = varians total

Menurut Suharsimi Arikunto (2003 : 71) bahwa interpretasi mengenai

besarnya koefisien adalah sebagai berikut :

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah

a. Instrumen tentang Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008

Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer progra Microsoft Excel

dari 30 butir soal yang telah dinyatakan valid, memiliki tingkat reliabilitas

sebesar 0,876 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal

memiliki reliabilitas yang sangat tinggi (selengkapnya lihat lampiran)

b. Instrumen Kualitas Kepemimpinan

Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel

dari 30 butir soal yang telah dinyatakan valid, memiliki tingkat reliabilitas

sebesar 0,875 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal

memiliki reliabilitas yang sangat tinggi (selengkapnya lihat lampiran )

c. Instrumen Sikap Profesional Guru

Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel

dari 28 butir soal yang telah dinyatakan valid, memiliki tingkat reliabilitas

Page 93: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

sebesar 0,886 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal

memiliki reliabilitas yang sangat tinggi (selengkapnya lihat lampiran )

d. Instrumen Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Berdasarkan hasil perhitungan dengan komputer program Microsoft Excel

dari 35 butir soal yang telah dinyatakan valid, memiliki tingkat reliabilitas

sebesar 0,917 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal

memiliki reliabilitas yang sangat tinggi (selengkapnya lihat lampiran )

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitan ini, ada dua

langkah pokok yang diperlukan, yaitu : (1) uji persyaratan analisis, dan (2)

analisis data. Kedua langkah tersebut diuraikan sebaga berikut :

1. Uji Persyaratan Analisis

Pemilihan teknik analisis data dalam penelitian ini ada dua teknik

analisis data yang digunakan, yaitu analisis korelasi dan analisis regresi.

Sebelum dilakukan uji persyaratan analisis korelasi sederhana dan regresi.

Kaitan dengan pengujian persyaratan analisis korelasi dan regresi perlu

diperhatikan hal-hal berikut : a) hubungan antara variable bebas dengan

variable terikat merupakan hubungan garis lurus atau hubungan linier, b)

bentuk distribusi variable X dan variable Y dalam persebaran mendekati

normal, c) Uji independensi.

Page 94: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

a. Syarat pertama uji normalitas, dengan menentukan statistic uji

menggunakan rumus Chi Kuadrat dari Goodness of fit. yang diolah

dengan bantuan komputer program SPSS release 10 (Sutrisno Hadi, 2000:

348)

b. Syarat kedua uji linieritas dan keberartian, menentukan statistic uji

perhitungan uji F = S2 (TC)/S2 (E) yang diolah dengan bantuan komputer

program SPSS release 10 (Sutrisno Hadi, 2000:254)

c. Syarat ketiga uji indenpendensi antar variable X1, X2 dan X3 yang diolah

dengan bantuan komputer program SPSS release 10

2. Analisis Data

Setelah memenuhi uji persyaratan diatas barulah dilakukan analisis data

dengan menggunakan analisis korelasi product moment dan analisis regresi

ganda. Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk analisis dalam penelitian

adalah sebagai berikut :

a. Deskripsi data

Deskripsi data yang pertama diawali dengan deskripsi umum, kemudian

deskripsi tiap-tiap variable. Data deskripsi yang disajikan, meliputi : nilai minimal

dan maksimal, mean, simpangan baku, modus dan median.

b. Analisis Statistik uji hipotesis

Analisis data statistic uji hipotesis dilakukan dengan teknik korelasi

sederhana dan regresi ganda. Analisis data ini digunakan untuk mengetahui :

Page 95: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

1. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran

2. Korelasi kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran

3. Korelasi sikap professional guru terhadap kinerja guru dalam pembelajaran

4. Korelasi Implementasi Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008, kualitas

kepemimpinan, sikap professional guru secara bersama-sama terhadap kinerja

guru dalam pembelajaran.

Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan table r

pada taraf signifikansi 5 %. Dengan asumsi jika rhitung > rtabel, berarti ada korelasi

antara X1,X2,X3 terhadap Y, namun jika rhitung > rtabel , berarti tidak ada korelasi

mengenai X1,X2,X3 terhadap Y.

Angka hasil perhitungan tersebut, kemudian dikonsultasikan dengan table

(F) pada taraf signifikansi 5%. Dengan asumsi jika Fhitung < Ftabel, tidak ada

korelasi secara bersama-sama mengenai X1,X2,X3 terhadap Y, namun jika Fhitung <

Ftabel ada korelasi secara bersama-sama mengenai X1,X2,X3 terhadap Y. Data

yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan banuan computer program

SPSS release 10.

Page 96: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Bebasis Sekolah 1. Jakarta : Proyek Peningkatan Mutu

Hasibuan Melayu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :

Bumi Aksara Heri Simamora. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :

STIE YKPN Undang-undang No. 14 tahun 2005. Undang-undang tentang guru dan

dosen. Jakarta : CV Eko Jaya Winarno Surkhmad. 1999. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar. Dasar

dan Teknik Metodologi. Bandung : Tarsito

Page 97: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam analisis penelitian ini berupa skor variable,

yaitu implementasi system manajemen mutu ISO 9001:2008 (X1), kualitas

kepemimpinan (X2), sikap professional guru (X3) sebagai variable bebas

(independent variable), dan kinerja guru dalam pembelajaran (Y) sebagai variable

terikat (dependent variable).

Skor rata-rata digunakan untuk mengetahui tingkat pencapaian guru sesuai

kondisinya, dengan asumsi semakin besar skor rata-rata yang diperoleh guru

berarti semakin tinggi pula skor yang dicapai guru dan sebaliknya semakin kecil

rata-rata skor yang diperoleh guru berarti semakin rendah skor yang diperoleh

guru.

Simpangan baku atau standar deviasi (SD) digunakan untuk mengetahui

homogenitas varians, semakin kecil skor simpangan bakunya semakin tinggi

tingkat homogenitasnya. Sebaliknya semakin besar simpangan bakunya semakin

rendah pula homogenitasnya. Berikut ini disajikan deskripsi data masing-masing

dari masing-masing variable sebagai berikut :

1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

Data mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

menunjukkan bahwa skor tertinggi sebesar 140 dan terendah 61, dari jumlah (N)

Page 98: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

= 142 responden dan jumlah skor secara keseluruhan 14196. Dari hasil

perhitungan statistik dasar diperoleh harga rata-rata (X) sebesar 99,9718,

simpangan baku (SD) sebesar 15,3761.

Distribusi frekuensi skor Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

dan penyebarannya dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Tabel 3

Distribusi Data Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

Interval Frekuensi Absolut %

61 – 70 3 2,1

71 – 80 10 7,0

81 – 90 23 16,2

91 – 100 35 24,6

101 – 110 36 25,4

111 – 120 23 16,2

121 – 130 9 6,3

131 – 140 3 2,1

142 100

Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :

Page 99: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Gambar 3. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Implementasi Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008

2. Kualitas Kepemimpinan

Data mengenai kualitas kepemimpinan menunjukkan bahwa skor tertinggi

sebesar 140 dan terendah 61, dari jumlah (N) = 142 responden dan jumlah skor

secara keseluruhan 13753. Dari hasil perhitungan statistik dasar diperoleh harga

rata-rata (X) sebesar 96,8521, simpangan baku (SD) sebesar 19,1570.

Distribusi frekuensi skor kualitas kepemimpinan dan penyebarannya dapat dilihat

pada tabel 4 berikut ini :

Tabel 4

Distribusi Data Kualitas Kepemimpinan

Interval Frekuensi Absolut %

56 – 65 4 2,8

66 – 75 9 6,3

76 – 85 21 14,8

86 – 95 37 26,1

96 – 105 38 26,8

106 – 115 20 14,1

Page 100: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

116 – 125 10 7,0

126 – 135 3 2,1

142 100

Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 4. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Kualitas Kepemimpinan

3. Sikap Profesional Guru

Page 101: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Data mengenai sikap profesional guru menunjukkan bahwa skor tertinggi

sebesar 135 dan terendah 56, dari jumlah (N) = 142 responden dan jumlah skor

secara keseluruhan 14424. Dari hasil perhitungan statistik dasar diperoleh harga

rata-rata (X) sebesar 101,5775, simpangan baku (SD) sebesar 14,6531.

Distribusi frekuensi skor sikap profesional guru dan penyebarannya dapat dilihat

pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 5 Distribusi Data Sikap Profesional Guru

Interval Frekuensi Absolut %

61 – 70 3 2,1

71 – 80 9 6,3

81 – 90 21 14,8

91 – 100 38 26,8

101 – 110 38 26,8

111 – 120 21 14,8

121 – 130 10 7,0

131 – 140 2 1,4

142 100

Page 102: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :

Gambar 5. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Sikap Profesional Guru

4. Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Data mengenai kinerja guru dalam pembelajaran menunjukkan bahwa

skor tertinggi sebesar 160 dan terendah 81, dari jumlah (N) = 142 responden dan

jumlah skor secara keseluruhan 16663. Dari hasil perhitungan statistik dasar

diperoleh harga rata-rata (X) sebesar 117,3451, simpangan baku (SD) sebesar

18,8375.

Distribusi frekuensi skor kinerja guru dalam pembelajaran dan

penyebarannya dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 6

Distribusi Data Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Page 103: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Interval Frekuensi Absolut %

81 – 90 3 2,1

91 – 100 10 7,0

101 – 110 21 14,8

111 – 120 37 26,1

121 – 130 37 26,1

131 – 140 21 14,8

141 – 150 9 6,3

151 – 160 4 2,8

142 100

Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut :

Page 104: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Gambar 6. Histogram Sebaran Frekuensi Skor Kinerja Guru dalam Pembelajaran

B. Hasil Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Persyaratan Analisis

Penelitian ini merupaka penelitian korelasional, yaitu penelitian yang

dilakukan untuk mencari kontribusi/kontribusi variabel bebas dengan variabel

terikat, dan sumbangan variabel bebas terahadap variabel terikat baik secara

sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Untuk menguji hipotesis-hipotesis

pada penelitian ini dipergunakan teknik analisis orelasi sederhana dan analisis

regresi ganda. Sebelum mengadakan uji hipotesis dengan teknik analisis di atas

ada persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya : uji normalitas, uji linieritas

dan uji independency. Berikut ini diuraikan satu persatu tentang uji persyaratan

analisis.

a. Uji Normalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui kondisi masing-

masing variabel penelitian, apakah skornya berdistribusi normal atau tidak.

Teknik analisis uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis Chi-kuadrat (X2). Setelah diolah menggunakan analisis komputer

program SPSS Release 10 harga Chi – kuadrat masing-masing variabel

penelitian, sebagai berikut :

Page 105: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

1) Uji Normalitas Variabel Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 (X1)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh

harga X2hitung = 57,648 dan untuk menentukan kinerja pengujian digunakan

tabel Chi Squre dengan df = 62 dan taraf signifikansi 0,05 didapat harga

X2tabel = 79,1. Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa X2

hitung <

X2tabel (57,648<79,1) atau(asymp.Sig= 0,633>0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. (Selengkapnya pada

lampiran ).

2) Uji Normalitas Variabel Kualitas Kepemimpinan (X2)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh

harga X2hitung = 36,662 dan untuk menentukan kinerja pengujian digunakan

tabel Chi Squre dengan df = 42 dan taraf signifikansi 0,05 didapat harga

X2tabel = 55,8. Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa

X2hitung<X2

tabel (36,662<55,8) atau(asymp.Sig= 0,704>0,05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. (Selengkapnya

pada lampiran ).

3) Uji Normalitas Variabel Sikap Profesional Guru (X3)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh

harga X2hitung = 52,169 dan untuk menentukan kinerja pengujian digunakan

tabel Chi Squre dengan df = 60 dan taraf signifikansi 0,05 didapat harga

X2tabel = 79,1. Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa

Page 106: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

X2hitung<X2

tabel (52,169<79,1) atau(asymp.Sig= 0,754>0,05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. (Selengkapnya

pada lampiran ).

4) Uji Normalitas Variabel Kinerja Guru Dalam Pembelajaran (Y)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh

harga X2hitung = 54,479 dan untuk menentukan kinerja pengujian digunakan

tabel Chi Squre dengan df = 61 dan taraf signifikansi 0,05 didapat harga

X2tabel = 79,1. Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa X2

hitung <

X2tabel (54,479<79,1) atau(asymp.Sig= 0,709>0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. (Selengkapnya pada

lampiran 5a).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi skor data untuk

masing-masing variabel dalam penelitian sebaran adalah normal, sehingga

dapat dilanjutkan dengan uji linieritas.

b. Uji Keberartian dan Uji Linieritas

1) Uji keberartian dan uji linieritas variabel Implementasi Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 (X1) dengan Kinerja Guru dalam

Pembelajaran (Y)

Pada uji keberartian didapatkan Freg = 5,210 dengan signifikansi 0,025 dan

Ftabel dengan df penyebut 61 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh skor

Ftabel

Page 107: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

= 4,00 karena Freg>Ftabel atau 5,210 >4,00, maka regresi yang diperoleh

adalah berarti.

Pada uji linieritas didapatkan Fhitung = 0,820 dan pada taraf signifikansi

0,05 dengan db pembilang 62 dan db penyebut 61 diperoleh Ftabel = 1,56,

karena Fhitung<Ftabel atau 0,820<1,56, maka dapat dinyatakan bahwa bentuk

persamaan garis regresi adalah linier.

2) Uji keberartian dan uji linieritas variabel Kualitas Kepemimpinan

(X2) dengan Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y)

Pada uji keberartian didapatkan Freg = 37,291 dengan signifikansi 0,000

dan Ftabel dengan df penyebut 41 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh

skor Ftabel

= 4,08 karena Freg>Ftabel atau 37,291>4,08, maka regresi yang diperoleh

adalah berarti.

Pada uji linieritas didapatkan Fhitung = 1,044 dan pada taraf signifikansi

0,05 dengan db pembilang 42 dan db penyebut 41 diperoleh Ftabel = 1,69,

karena Fhitung<Ftabel atau 1,044 < 1,69, maka dapat dinyatakan bahwa

bentuk persamaan garis regresi adalah linier.

3) Uji keberartian dan uji linieritas variabel Sikap profesional Guru

(X1) dengan Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y)

Pada uji keberartian didapatkan Freg = 8,190 dengan signifikansi 0,005 dan

Ftabel deng df penyebut 59 pada taraf signifikansi 0,05 diperoleh skor Ftabel

Page 108: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

= 4,00 karena Freg>Ftabel atau 8,190>4,00, maka regresi yang diperoleh

adalah berarti.

Pada uji linieritas didapatkan Fhitung = 1,383 dan pada taraf signifikansi

0,05 dengan db pembilang 60 dan db penyebut 59 diperoleh Ftabel = 1,56,

karena Fhitung<Ftabel atau 1,383 < 1,56, maka dapat dinyatakan bahwa

bentuk persamaan garis regresi adalah linier.

c. Uji Independensi

Uji independensi dilaksanakan untuk mengetahui apakah ada keterkitan

antar variabel bebas dalam penelitian. Analisis yang digunakan untuk menguji

indenpendensi digunakan anaisis product moment. Berdasarkan hasil

perhitungan dapat disajikan pada tabel berikut :

Tabel 7

Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Independensi

rhitung rtabel Keterangan

X1----------X2 0,073 1,78 Independen

X1----------X3 0,172 1,78 Independen

X2----------X3 0,073 1,78 Independen

Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa rhitung<rtabel maka dapat

dikatakan bahwa tidak ada kontribusi variabel bebas yang satu dengan

variabel bebas yang lain. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa

Page 109: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

antar variabel bebas tidak terjadi korelasi, sehingga memenuhi syarat untuk

dilanjutkan dengan uji regresi.

2. Hasil Analisis data

Untuk menganalisis data pada penelitian ini digunakan beberapa teknik

analisis, yaitu analisis korelasi sederhana (parsial) dan analisis regresi ganda.

a. Korelasi Implemetasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

(X1)terhadap Kinerja Guru dalam Pembelajaran (Y)

Dari hasil perhitungan (pada lampiran ) diperoleh rx1y = 0,197 dengan 142

orang responden pada taraf signifikansi 005, rtabel= 0,159 Dari perhitungan

tersebut menunjukkan bahwa rhitung>rtabel atau 0,197 > 0,259 pada taraf

signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi

yang signifikan mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.

b. Korelasi Kualitas Kepemimpinn (X2) terhadap Kinerja Guru dalam

Pembelajaran (Y)

Dari hasil perhitungan (pada lampiran ) diperoleh rx2y = 0,456 dengan 142

orang responden pada taraf signifikansi 005, rtabel= 0,159 Dari perhitungan

tersebut menunjukkan bahwa rhitung>rtabel atau 0,456 > 0,156 pada taraf

signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi

yang signifikan mengenai kualitas kepemimpinan terhadap kinerja guru

dalam pembelajaran.

Page 110: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

c. Korelasi Sikap Profesional Guru (X3)terhadap Kinerja Guru dalam

Pembelajaran (Y)

Dari hasil perhitungan (pada lampiran ) diperoleh rx3y = 0,219 dengan 142

orang responden pada taraf signifikansi 005, rtabel= 0,159 Dari perhitungan

tersebut menunjukkan bahwa rhitung>rtabel atau 0,219 > 0,159 pada taraf

signifikansi 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada korelasi

yang signifikan mengenai sikap profesional guru terhadap kinerja guru

dalam pembelajaran.

d. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 (X1),

Kualitas Kepemimpinan (X2), Sikap Profesional Guru (X3) Secara

Bersama-sama dengan Kinerja Guru Dalam Pembelajaran (Y)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda

yang digunakan untuk mengetahui Korelasi Implementasi Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 , Kualitas Kepemimpinan , Sikap

Profesional Guru Secara Bersama-sama dengan Kinerja Guru Dalam

Pembelajaran disajikan dalam rangkuman hasil analisis regresi berikut ini

Tabel 8 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Ganda

Sumber JK DK RK F Sig

Regresi 13904,826 3 4634,942 17,704 0,00

Residu 36129,265 138 261,806

Total 50034,092 141

Page 111: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Keterangan :

JK : Jumlh Kuadrat

DK : Derajat Kebebasan

RK : Rata-rata kuadrat

F : Varians

Sig : Signifikansi

Dari tabel tersebut diperoleh Fhitung sebesar 17,704 dan harga pada db=

3, dk = 138 dengan taraf signifikansi 0,05 dalah sebesar 2,67 dengan

demikian Fhitung lebih besar dari Ftabel atau 17,704 > 2,67 Berdasarkan

analisis regresi ganda diperoleh indeks korelasi ganda (Rxyganda) sebesar

0,527, koefisien diterminasi (R2) sebesar 0,278, koefisien prediksi x1 (ß1

= 0,255 ), koefisien prediksi x2 ( ß2 = 0,449), koefisien prediksi x3 (ß3 =

0,166) dan konstanta (k = 31,335), sehingga berdasarkan hasil tersebut

diperoleh persamaan regresi Y = 31,335 + 0,255X1 + 0,449 X2 + 0,166

X3. dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada kontribusi yang

signifikan mengenai implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran.

e. Koefisien Diterminasi, Subangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Dari hasil analisis regresi ganda diperoleh koefisien diterminasi (R2)

sebesar 0,278, hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru dalam

pembelajaran didukung oleh sikap implementasi sistem manajemen mutu

Page 112: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru sebesar

100 % yang sisanya (100% - 27,80% = 72,20%) dipengaruhi oleh faktor

lain. Selanjutnya diperoleh pula sumbangan relatif dan sumbangan efektif

masing-ming varibel (X1) dan varibel (X2) sebagai berikut;

1) Sumbangan Relatif (SR) dalam %, yaitu :

a) Untuk variabel bebas pertama (X1) = 29,48 %

b) Untuk variabel bebas kedua (X2) = 50,77 %

c) Untuk variabel bebas ketiga (X3) = 19,74 %

2) Sumbangan Efektif (SE) yaitu :

d) Untuk variabel bebas pertama (X1) = 8,19 %

e) Untuk variabel bebas kedua (X2) = 14, 10 %

f) Untuk variabel bebas ketiga (X3) = 5,48 % (selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran )

f. Penafsiran Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan di atas, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1) Ada korelasi yang signifikan X1 terhadap Y, besarnya korelasi antara

X1 dengan Y sebesar 0,197, sedangkan hasil thitung sebesar 2,818, hal

ini menunjukkan bahwa kontribusi X1 terhadap Y bermakna.

Kebermaknaan ini ditunjukkan dengan adanya sumbangan efektif X1

erhadap Y sebesar 8,19 % yang terkandung dalam aspek-aspek

implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang

Page 113: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

dilihat dari : a) kepuasan pelanggan, b) keterlibatan total, c)

pengukuran, d) komitmen, dan e) perbaikan berkelanjutan.

2) Ada korelasi yang signifikan X2 terhadap Y, besarnya korelasi antara

X2 dengan Y sebesar 0,456, sedangkan hasil thitung sebesar 6,421, hal

ini menunjukkan bahwa kontribusi X2 terhadap Y bermakna.

Kebermaknaan ini ditunjukkan dengan adanya sumbangan efektif X2

erhadap Y sebesar 14,10 % yang terkandung dalam aspek-aspek

kualitas kepemimpinan dilihat dari : a) kemampuan menggunakan

metode dan tehnik, b)kemampuan bekerja dan bekerjasama dengan

orang lain dan c) kemampuan menganalisa dan memecahkan masalah.

3) Ada korelasi yang signifikan X3 terhadap Y, besarnya korelasi antara

X3 dengan Y sebesar 0,219, sedangkan hasil thitung sebesar 3,055, hal

ini menunjukkan bahwa kontribusi X3 terhadap Y bermakna.

Kebermaknaan ini ditunjukkan dengan adanya sumbangan efektif X3

terhadap Y sebesar 5,480 yang terkandung dalam aspek-aspek sikap

profesional guru. Bahwa indikatorn yang digunakan untuk mengetahui

sikap profesional guru adalah pernyataan guru yang menunjukkan

adanya rasa sangat setuju, setuju, kurng setuju dan tidak setuju yang

disertai dengan kecenderungan tindakan yang dilakukan dalam

melaksanakan tugasnya selaku tenaga pendidik yang ditunjukkan

dengan kompensasi yang dimiliki oleh guru yang meliputi : a)

Page 114: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

kompetensi pedagogik, b) kompetensi kepribadian, c) kopetensi sosial

dan d) kompetensi profesional guru.

4) Besarnya koefisien korelasi antara X1,X2 dan X3 dengan Y sebesar

0,527 hal ini menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan

antara X1, X2, dan X 3 dengan Y, sedangkan hasil Freg sebesar

17,704 menunjukkan bahwa kontribusi X1, X2 dan X3 secara

bersama-sama terhadap Y bermakna. Berdasarkan analisis regresi

ganda diperoleh indeks korelasi ganda (Rxy ganda ) sebesar 0,527,

koefisien diterminasi 0,456, koefisien prediksi x1 (ß1 = 0,255),

koefisien prediksi x2 (ß2 = 0,449), koefisien prediksi x3 (ß3 = 0,166)

dan konstanta (k = 31,355), sehingga berdasarkan hasil tersebut

diperoleh persamaan regresi Y = 31,355 + 0,255 X1 + 0,449 X2 +

0,166 X3. Maka dapat dirumuskan bahwa implementasi sistem

manajemen mutu IO 9001:2008, kualita kepemimpinan, sikap

presional guru secara bersama-sama mempengaruhi kinerja guru

dalam pembelajaran sebesar 27,20, yakni implementasi sistem

manajemen mutu ISO 9001:2008 sebesar 8,19%, kualitas

kepemimpinan sebesar 14,10% dan sikap profesional guru sebesar

5,48%. Berdasarkan persamaan garis regresi linier di atas dapat

dirumuskan bahwa implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 akan meningkat atau menurun sebesar 0,0819 untuk setiap

peningkatan atau penurunan satu unit kerja guru dalam pembelajaran,

Page 115: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

kualitas kepemimpinan akan meningkat atau menurun sebesar 0,1410

untuk setiap peningkatan atau penurunan satu unit kerja guru dalam

pembelajaran, dan juga sikap profesional guru akan meningkat atau

menurun sebesar 0,0548 untuk setiap peningkatan atau penurunan satu

unit kerja guru dalam pembelajaran.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data penelitian yang telah dilakukan, maka

selanjutnya akan dibahas hasil tersebut sebagai berikut :

1. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 terhadap

Kinerja Guru Dalam Pembelajaran

Hasil analisis data menunjukkan bahwa Implementasi Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2008 mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap Kinerja

Guru Dalam Pembelajaran. Dari hasil analisis diketahui bahwa koefisien

korelasinya adalah 0,197 dan implementasi sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 memiliki rata-rata sebesar 99,8718 Dilihat dari besarnya koefisien

korelasi tersebut, kontribusi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran sedang. Dengan

demikian dapat ditunjukkan bahwa semakin baik Implementasi Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 semakin baik pula kinerja guru dalam

pembelajaran.

Hal ini dapat dipahami bahwa Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 sebagai suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang berupaya

Page 116: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

memaksimumkan daya saing melalui penyempurnaan terus menerus atas

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi. Implementasi Sistem

Manajemen Mutu ISO 9001:2008 bertujuan untuk mereorientasikan siste

manajemen, perilaku staf, fokus organisasi, dan proses-proses pelayanan

sehingga lebaga penyelenggara pelayanan dapat berproduksi lebih baik,

pelayanan yang lebih efektif yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan

keperluan peserta didik memberikan dampak pada perubahan manajemen

konvensional pendidikan kejuruan. Implementasi Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) meliputi dimensi

penetapan tujuan dan strategi, perubahan budaya manajemen, kepuasan

pelanggan, pelibatan dan pemberdayaan staff dan perbaikan kualitas

berkesinambungan.

Agar guru dapat mengelola seluruh komponen pembelajaran dengan baik

untuk memberikan pelayanan secara optimal, Implementasi konsep sistem

manajemen mutu terpadu dipendidikan kejuaruan meliputi penetapan tujuan

dan strategi, perubahan budaya manajemen, kepuasan pelanggan, pelibatan

dan pemberdayaan staff dan perbaikan kualitas berkesinambungan.

Dalam memberdayakan seluruh komponen, hendaknya guru memiliki

kesetiyaan dan komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan dalam mengajar dan tugas

lainnya, kreatifitas dalam pelaksanaan pengajaran, kerjasama dengn semua

warga sekolah, kepemimpinan yang menjadi panutan siswa, kepribadian yang

Page 117: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

baik, jujur dan obyektif dalam membimbing siswa, serta tanggung jawab

terhadap tugasnya.

2. Korelasi Kualitas Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru Dalam

Pemnbelajaran

Berdasarkan hasil analisis data penelitian di atas menunjukkan bahwa kualitas

kepemimpinan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru

dalam pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh skor koefisien korelasinya

adalah 0,456 dan memiliki rata-rata 96,8521. Dilihat dari besarnya koefisien

korelasi tersebut, kontribusi kualitas kepemimpinan dengan kinerja guru

dalam pembelajaran cukup besar.

Dari data tersebut dapat dipahami bahwa seorang guru yang memiliki kualitas

kepemimpinan yang baik pada tugasnya, yang bersangkutan cenderung

memiliki kinerja dalam pembelajaran yang lebih baik. Kepemimpinan adalah

suatu kesiapan, kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam proses

mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan dan menggerakkan

orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan

pendidikan dan pengajaran agar segenap kegiatan dapat berjalan secara efektif

dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan.

Seluruh pendidikan pada dasarnya kegiatan untuk memimpin atau

membimbing siswa. Seorang pemimpin, guru diharapkan berperilaku yang

selalu berorientasi baik berhubungan dengan siswa maupun dengan tugas

pengajarannya, sehingga kondisi belajar benar-benar optimal. Sehingga

Page 118: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

diasumsikan kualitas kepemimpinan mempunyai kontribusi positif terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran.

3. Korelasi Sikap Profesional Guru terhadap Kinerja Guru Dalam

Pembelajaran

Berdasarkan hasil analisis data penelitian di atas menunjukkan bahwa sikap

profesional guru mempunyai kontribusi yang sangat signifikan terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh skor koefisien

korelasinya adalah 0,219 dan memiliki rata-rata 101,5775. Dilihat dari

besarnya koefisien korelasi tersebut, kontribusi sikap profesional guru dengan

kinerja guru dalam pembelajaran di atas rata-rata.

Dari data tersebut dapat dipahami bahwa seorang guru yang memiliki sikap

positif pada tugasnya, yang bersangkutan cenderung memiliki kinerja dalam

pembelajaran yang lebih baik. Tugas guru sebagai pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih,

menilai dan mengevaluasi peserta didik. Guru mempunyai hasrat yang baik

untuk mengenal dengan baik setiap murid. Secara individual dan berkenalan

untuk menolong murid di dalam penyeleseaian masalah-masalah yang

dihadapi. Guru yang memiliki sikap positif terhadap profesinya akan berusaha

agar dapat membelajarkan dengan sukses pada setiap muridnya dan untuk

menolong setiap kesulitan murid secara perorangan. Mereka akan berusaha

meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan bahan pembelajaran,

penyajian bahan pelajaran, kemampuan memanfaatkan media pembelajaran,

Page 119: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

kepribadian guru, interaksi guru dengan siswa, interaksi guru dengan

masyarakat.

4. Korelasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Kualitas

Kepemimpinan, Sikap profesional Guru Secara Bersama-sama terhadap

Kinerja Guru Dalam Pembelajaran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi sistem manajemen mutu

ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru secara

bersama-sama memiliki kontribusi yang signifikan dengan kinerja guru dalam

pembelajaran. Dari hasil analisis diperoleh skor koefisien korelasinya adalah

0,527 . Dilihat dari besarnya koefisien korelasi tersebut hubungan

Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Kualitas

Kepemimpinan, Sikap profesional Guru dengan Kinerja Guru Dalam

Pembelajaran signifikan.

Secara umum hasil penelitian menujukkan bahwa kinerja guru dalam

pembelajaran adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang guru dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu yang tersedia. Prestasi

kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu, kemampuan dan

minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi

tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga

faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja seorang guru bersangkutan.

Dalam usaha guru mempengaruhi aktifitas siswa dalam pelaksanaan proses

Page 120: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

pembelajaran, perilaku guru masih perlu difokuskan pada kualitas

kepemimpinannya dan sistem manajemen yang diterapkan di sekolah, yaitu

memusatkan perhatiannya kepada proses dinamika kelompok. Pemfokusan ini

diperlukan, karena perilaku atau tindakan guru akan nampak dari gaya atau

cara mengelola proses pembelajaran. Disamping itu sikap profesional gurunya

(tugasnya) dan kecakapan, ketrampilan serta pengalaman yang dimiliki guru

memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kinerja guru dalam

pmbelajaran.

Page 121: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan

terhadap guru-guru SMK Negeri di Kabupaten Sragen yang telah

mengimplementasikan Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dengan

menggunakan taraf signifikansi 5 %, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut :

1. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai implementasi sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008 terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Secara

umum kepala sekolah yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

9001:2008 di sekolahnya, cenderung memberikan kesempatan secara luas dan

mendorong kinerja guru dalam pembelajaran lebih baik, sehingga dapat

disimpulkan bahwa implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

berkontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.

2. Terdapat korelasi yang signifikan mengenai kualitas kepemimpinan terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran. Secara umum guru yang mempunyai

kualitas kepemimpinan didalam kelas dengan baik, cenderung memiliki

kinerja dalam pembelajaran lebih baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa

kualitas kepemimpinan berkontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru

dalam pembelajaran.

Page 122: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

3. Terdapat kontribusi yang signifikan mengenai sikap profesional guru terhadap

kinerja guru dalam pembelajaran. Secara umum guru yang mempunyai sikap

profesional baik, cenderung memiliki kinerja dalam pembelajaran lebih baik,

sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap profesional guru berkontribusi yang

signifikan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.

4. Terdapat kontribusi yang signifikan antara implementasi sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008, kualitas kepemimpinan, sikap profesional guru secara

bersama-sama terhadap kinerja guru dalam pembelajaran. Secara umum

kepala sekolah yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di

sekolahnya memiliki komitmen yang baik dalam meningkatkan kinerja guru

dalam pembelajaran, sehingga memberikan kesempatan dan dorongan pada

guru untuk bekerja lebih baik, guru yang memiliki kualitas kepemimpinan

baik cenderung memiliki kinerja dalam pembelajaran juga baik. Disamping

itu guru yang mempunyai sikap profesional baik, cenderung memiliki kinerja

dalam pembelajaran lebih baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kualitas

kepemimpinan, sikap profesional guru secara bersama-sama berkontribusi

secara signifikan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Dari kesimpulan penelitian di atas mengandung implikasi lebih lanjut

dalam proses pembelajaran yang lebih efektif. Peran guru dalam pembelajaran

hendaknya berusaha memberikan kesempatan secara luas kepada peserta didik

Page 123: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Untuk menciptakan

kondisi tersebut, maka kepala sekolah hendaknya menerapkan sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008, guru memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan

meningkatkan sikap profesional guru. Guru sebagai pengelola pembelajaran perlu

mempertimbangkan kesesuaian pendekatan yang akan diterapkan dengan materi

pembelajaran dan karakteristik peserta didik.

Disamping itu guru hendaknya memiliki kemampuan dalam memilih

pendekatan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran peserta didik

agar memberikan hasil yang optimal. Seorang guru harus mempunyai kinerja

dalam pembelajaran yang lebih baik, karena peserta didik adalah orang yang telah

memiliki pengalaman dan sangat mudah mengakses informasi. Semua ini perlu

dilakukan untuk menciptakan pelaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas

agar mampu memberi sumbangan positif pada tingkat pencapaian prestasi belajar

yang lebih baik.

Kinerja guru dalam pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting untuk

menumbuhkan motivasi belajar siswa sebagai upaya meningkatkan prestasi

belajar siswa, untuk itu perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Kepala sekolah memberikan kesempatan dan akses dalam upaya peningkatan

kualitas pembelajaran yang sifatnya lebih individual kepada guru dalam

meningkatkan kompetensinya, misal : a) mengikuti TOT, b) latihan membuat

persiapan mengajar, c) penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, d)

meremajakan silabi sesuai dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan

Page 124: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

masyarakat, dan e) memberikan kesempatan kepada guru untuk berkembang

sesuai dengan kemampuannya, serta f) pengembangan bahan pengajaran yang

dilandasi oleh hasil penelitian.

2. Meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan media komunikasi, dan

penyajian informasi serta data secara konkret.

3. Mendorong dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik, karena

dapat mengurangi jurang pemisah antara peserta didik yang bersifat abstrak

dengan realita yang sifatnya konkrit, serta memberikan pengetahuan yang

sifatnya langsung.

4. Memungkinkan penyajian materi pembelajaran yang lebih luas bersama

dengan adanya penggunaan media pembelajaran.

C. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian maka disampaikan

saran-saran sebagai berikut :

1. Setiap guru dapat meningkatkan kinerjanya dalam pembelajaran secara

optimal dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di

sekolah secara intens dan berkesinambungan, guna meningkatkan kualitas diri

dan profesionalias.

2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten hendaknya :

a. Mengupayakan dan memberikan kesempatan secara luas kepada para guru

untuk mengikuti TOT dan pelatihan-pelatihan lain yang mendukung

peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran.

Page 125: KONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP … fileKONTRIBUSI IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SIKAP PROFESIONAL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

b. Menyediakan fasilitas pembelajaran yang memadai, seperti : buku-buku

perpustakaan, alat peraga, komputer, LCD, multi media, dan ruang belajar

yang menyenangkan, sehingga guru akan lebih termotivasi untuk

meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran..

3. Dapat dikembangkan dengan penelitian-penelitian yang terkait dengan

peningkatan kinerja guru, agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam

skala yang luas, khususnya dalam pemberdayaan masyarakat.