kontribusi herlina kasim dalam upaya pembebasan …digilib.unila.ac.id/29030/3/skripsi tanpa bab...

59
KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN IRIAN BARAT DARI PENJAJAHAN BELANDA TAHUN 1962-1963 (Skripsi) Oleh PIPIN ARIYANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 23-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN

IRIAN BARAT DARI PENJAJAHAN BELANDA

TAHUN 1962-1963

(Skripsi)

Oleh

PIPIN ARIYANTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 2: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

ABSTRAK

KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASANIRIAN BARAT DARI PENJAJAHAN BELANDA

TAHUN 1962-1963

Oleh :

PIPIN ARIYANTI

Pasca penyerahan kedaulatan Indonesia oleh pemerintah Belanda yang tertuangdalam perjanjian KMB, bahwa pemerintah Belanda sepenuhnya mengakuikedaulatan Indonesia, dalam keterangan lebih lanjut dijelaskan bahwapermasalahan Irian Barat akan dibicarakan setelah satu tahun penyerahankedaulatan, namun pada kenyataannya Belanda justru mengingkarinya.Permasalahan ini akhirnya memaksa pemerintah Indonesia melakukan tindakantegas mengembalikan Irian Barat dengan konfrontasi militer. Perintah presidentersebut kemudian di kenal dengan nama Trikora (Tri Komando Rakyat), yang dikomandoi oleh Panglima Mandala dengan salah satu strateginya adalahmengirimkan sukarelawan ke Irian Barat. Sukarelawan itu salah satunya adalahHerlina, yang tampil sebagai satu-satunya wanita yang diikutsertakan dalam misipembebasan Irian Barat.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa sajakah kontribusi HerlinaKasim dalam upaya pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda tahun 1962-1963? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi Herlina Kasimdalam upaya pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda tahun 1962-1963.Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode historis dengantahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulandata menggunakan teknik kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis datamenggunakan teknik analisis data kualitatif.

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina Kasim dalamUpaya Pembebasan Irian Barat di lakukan dalam dua hal yaitu sumbangsihpemikiran dan sumbangsih fisik yang memberikan dampak terhadap perjuanganpembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda. Kesimpulan dalam penelitian iniadalah kontribusi yang diberikan Herlina Kasim dalam upaya pembebasan IrianBarat yaitu berupa sumbangsih pemikiran dan sumbangsih fisik.

Page 3: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN

IRIAN BARAT DARI PENJAJAHAN BELANDA

TAHUN 1962-1963

Oleh

PIPIN ARIYANTI

(Skripsi)

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina
Page 5: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina
Page 6: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina
Page 7: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan putri pertama dari dua bersaudara dari

pasangan Bapak M. Darpin dan Ibu Purnawati yang dilahirkan

di Kotabumi, tanggal 26 Juni 1995.

Penulis mengawali masa pendidikannya dimulai dari sekolah

Dasar , berikut ini pendidikan formal yang pernah ditempuh:

1. Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 02 Kelapa Tujuh, Kotabumi Selatan

Kabupaten Lampung Utara yang selesai pada tahun 2007

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 03 Kotabumi, Kabupaten

Lampung Utara, yang selesai pada tahun 2010

3. Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 03 Kotabumi, Kabupaten

Lampung Utara, yang selesai pada tahun 2013

Penulis kemudian terdaftar sebagai mahasiswi Program Studi Pendidikan Sejarah

Universitas Lampung di tahun 2013, melalui jalur Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Selama menjadi mahasiswi, penulis pernah mendapatkan beasiswa BBP-PPA

selama 2 tahun dan cukup aktif dalam organisasi kampus terutama dalam

Organisasi Internal Program Studi Pendidikan Sejarah.

Pada tahun 2014 penulis melaksanakan KKL dengan tujuan Yogyakarta-Jawa

Tengah- Jakarta. Tahun 2016 penulis melaksanakan KKN selama 40 hari di

Kecamatan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus dan Praktik Profesi Kependidikan

(PPK) di SMA Bima Sakti Kabupaten Tanggamus.

Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikannya maka penulis melaksanakan

Penelitian di bidang Sejarah dalam bentuk skripsi dengan judul “Kontribusi

Herlina Kasim dalam Upaya Pembebasan Irian Barat dari Penjajahan Belanda

Tahun 1962-1963”.

Page 8: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

MOTTO:

ما یجاھد لنفسھ ومن جاھد فإنBarang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya

sendiri (QS Al-Ankabut: 6)

Page 9: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin,

Dengan segala rasa syukur atas karunia dan rahmat Nya

Yang telah Allah Berikan Kepadaku.

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

Kedua Orangtuaku tercinta Ibu Purnawati dan Bapak Darpin

Atas do’a, kesabaran dan keikhlasan

telah berjuang keras demi mewujudkan cita-citaku.

Adikku tersayang Restu Ningsih yang selalu kudo’akan untuk kesuksesannya selalu

serta keluarga besarku tercinta yang selalu menyertakan do’anya untuk setiap langkahku.

Ibu dan Bapak Guru yang telah mendidikku karna jasa merekalah

aku bisa sampai ketitik ini

Almamaterku tercinta

Universitas Lampung

Page 10: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

SANWACANA

Assalamualikum Wr.Wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunianya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Kontribusi

Herlina Kasim dalam Upaya Pembebasan Irian Barat dari Penjajahan Belanda

Tahun 1962-1963” sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan

di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung . Tidak lupa

pula shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad SAW.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan,

baik dari segi isi maupun penulisannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun. Selama penyusunan skripsi ini,

penulis banyak menerima bimbingan, petunjuk, dan saran dari berbagai pihak baik

secara langsung dan tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. Wakil Dekan bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. H. Buchori Asyik, M.Si Wakil Dekan Bidang Keuangan, umum,

dan Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lampung;

Page 11: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Lampung;

6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

sekaligus Dosen Pembimbing Akademik, dan Dosen Pembimbing I yang

telah dengan ikhlas memberikan bimbingan, saran, dan kritik selama

penyusunan skripsi dan selama menjadi mahasiswi Program Studi Pendidikan

Sejarah.

7. Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd. M.Hum Dosen Pembimbing II yang

dengan ikhlas dan sabar memberikan arahan, masukan, motivasi dan

bimbingannya kepada penulis dengan baik dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Drs. H. Iskandar Syah M.H., Dosen Pembahas dari skripsi penulis

yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan bimbingan, kritik dan

saran, serta nasehat dalam proses kuliah dan proses penyelesaian skripsi.

9. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung Drs. H. Iskandar Syah, M.H., Drs. Wakidi, M.Hum , Drs. H. Ali

Imron M.Hum., Drs. H. Maskun M.H., Drs. Syaiful M, M.Si, Drs. Tontowi

Amsia, M.Si., Dr. R.M Sinaga, M.Hum., Hendry Susanto, S.S, M.Hum., M.

Basri, S.Pd, M.Pd., Yustina Sri Ekwandari, S.Pd. M.Hum, Suparman Arif,

S.Pd, M.Pd., Cheri Saputra, S.Pd, M.Pd., dan Myristica Imanita, S.Pd, M.Pd;

10. Bapak dan Ibu staff tata usaha dan karyawan Universitas Lampung

Page 12: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

11. Sahabat-sahabatku tercinta yang menjadi tempat curahan hatiku Ages, Dona,

Gina, Serli, Titin,Yana, Abdul , Adi, Antonius, Septia, Hunaifi dan Rully, dan

teman- teman satu bimbingan yang selalu saling mendukung dan memberikan

semangat Lesi, Elis. Bella, dan Puput, Ani semoga kita semua diberi

kemudahan untuk menggapai cita-cita kita Amiin.

12. Terima kasih spesial untuk Guntoro yang telah memberikan dukungan dan

semangat selama menempuh pendidikan tinggi, serta teman-teman kecilku

Khusnul, Feni, Agustina atas doa dan semangatnya.

13. Kepada seluruh teman-teman Kostan Dara dan Wisma Amanah untuk

semangat dan do’anya.

14. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2013 Pendidikan Sejarah atas semangat

dan dukungan semoga kita semua mendapatkan kesuksesan, Amiin.

15. Kakak dan adik tingkat Program Studi Pendidikan Sejarah atas kekeluargaan

yang terjalin selama ini, dan Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah kalian

berikan dan semoga sedikit karya ini dapat membantu dan berguna bagi semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, April 2017Penulis

Pipin Ariyanti

Page 13: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ................................................................................................ i

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... iv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 8

1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................... 9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................................ 10

2.1.1 Konsep Kontribusi .................................................................... 10

2.1.2 Konsep Perjuangan Tokoh ........................................................ 12

2.1.3 Konsep Pembebasan Irian Barat .............................................. 14

2.1.4 Konsep Penjajahan Belanda ...................................................... 17

2.2 Kerangka Pikir .................................................................................... 21

2.3 Paradigma ........................................................................................... 23

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode yang digunakan ..................................................................... 24

3.2 Variabel Penelitian ............................................................................. 30

3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 30

3.3.1 Teknik Kepustakaan ................................................................. 31

3.3.2 Teknik Dokumentasi ................................................................ 31

3.4 Teknik Analisis Data .......................................................................... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL ................................................................................................ 34

4.1.1 Sejarah Awal Kolonisasi di Irian Barat ..................................... 34

4.1.2 Kondisi Umum Irian Barat Pasca Proklamasi Kemerdekaan ... 37

4.1.2.1 Kondisi Politik .............................................................. 37

4.1.2.2 Kondisi Ekonomi .......................................................... 41

4.1.2.3 Kondisi Sosial Budaya .................................................. 43

4.1.3 Biografi Herlina Kasim ............................................................. 44

Page 14: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

ii

4.1.4 Upaya Militer Pembebasan Irian Barat ..................................... 49

4.1.5 Kontribusi Herlina Kasim dalam Operasi Pembebasan Irian

Barat .......................................................................................... 53

4.1.5.1 Sumbangsih Pemikiran ................................................ 53

4.1.5.2 Sumbangsih Fisik ......................................................... 65

4.2 PEMBAHASAN ................................................................................ 81

4.2.1 Kontribusi Herlina Kasim dalam Operasi Pembebasan Irian

Barat ......................................................................................... 81

4.2.1.1 Sumbangsih Pemikiran................................................. 81

4.2.1.2 Sumbangsih Fisik ......................................................... 83

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ............................................................................................ 86

5.2 Saran ................................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Operasi-Operasi Militer dalam Trikora.................................................. 52

Page 16: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Persetujuan Judul Skripsi ....................................................................... 88

2. Pengesahan Komisi Pembimbing .......................................................... 89

3. Surat Izin Penelitian di Perpustakaan Universitas Lampung ................. 90

4. Surat Keterangan telah melakukan penelitian di perpustakaan

Universitas Lampung ............................................................................. 91

5. Surat Izin Penelitian di Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung ......... 92

6. Surat Keterangan telah melakukan penelitian di Perpustakaan

Daerah Provinsi Lampung .................................................................... 93

7. Kutipan Percakapan Herlina Kasim dan Mayor Sayoeti ....................... 94

8. Surat Keputusan Presiden Soekarno menghadiahkan Pending Emas

kepada Herlina ....................................................................................... 96

9. Kata pengantar dari Presiden Soekarno dalam buku Herlina Kasim ..... 97

10. Kata pengantar Bapak A. Tahir dalam buku Herlina Kasim ................. 98

11. Isi Trikora ............................................................................................... 99

12. Herlina Kasim ........................................................................................ 100

13. Foto surat Kabar dan Tadjuk Rencana Karya ........................................ 101

14. Peta Perjalanan Herlina Kasim berjuang membebaskan Irian Barat ..... 102

15. Foto Herlina Kasim yang berada di Wisma Harlina bersama rekan

seperjuangan .......................................................................................... 103

16. Foto Acara Pameran Buku yang diselenggarakan PT.Gunung Agung

membantu pembangunan di Irian Barat ................................................. 104

17. Penyerahan Pending Emas oleh Presiden Soekarno .............................. 105

18. Foto Herlina bersama para pasukan dan Kamp Konsentrasi di Sorong . 106

19. Foto anggota Dewan Papua.................................................................... 107

20. Potret Perkampungan di Irian Barat ....................................................... 108

21. Pendidikan zaman Belanda dan pelayanan Kesehatan di Irian Barat .... 109

22. Foto Surat Kabar Tjenderawasih dan Contoh Pamflet yang digunakan

Untuk Membantu Perjuangan ................................................................ 110

23. Foto Pemakanan sang Srikandi Trikora ................................................. 111

Page 17: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perjuangan tokoh wanita di Indonesia sudah di kenal sejak zaman perang sebelum

kemerdekaan. Pada era sebelum kemerdekaan kita pernah mengenal tokoh-tokoh

perjuangan wanita seperti Cut Nyak Dien, R. A Kartini, dan Cristina Marta

Tiahahu. Selain ikut berjuang secara fisik yaitu berperang melawan Belanda ada

pula yang berjuang dengan kegiatan yang bersifat non fisik contohnya

memberikan pendidikan pada kaum perempuan seperti yang dilakukan oleh R. A

Kartini yang gigih memperjuangkan hak-hak kaum nya agar mendapat kehidupan

yang lebih baik pada saat itu dan di masa yang akan datang.

Perjuangan wanita ini kemudian berlanjut pada era pasca kemerdekaan, pada era

ini kemudian memunculkan tokoh pejuang wanita salah satunya adalah Herlina

Kasim. Herlina Kasim merupakan tokoh pejuang wanita yang membantu dalam

rangka perjuangan pengembalian Irian Barat kepada Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Pada saat itu Herlina merupakan salah seorang perempuan muda dan satu-satunya yang menjadi pilar tegaknya NKRI dengan masuknya wilayahPapua Barat yang dahulu dikenal dengan nama Irian Barat, tahun 1963Soekarno menjuluki Herlina sebagai Srikandi Irian Barat, berkatkeberaniannya menembus belantara Irian Barat waktu masih dikuasaiBelanda. Dengan terjun payung bergabung dengan pasukan RPKAD yangdipimpin Letnan dr. Ben Mboy dan Letnan Benny Moerdani dalam usiabelasan (Dra. Naning Pranoto, MA, 2010:202).

Page 18: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

2

Kontribusi Herlina Kasim sebagai salah satu tokoh pejuang Irian Barat menarik

untuk dicermati sebagai wanita muda yang pada masa itu masih mengenyam

pendidikan di perguruan tinggi namun dirinya justru memilih untuk diikutsertakan

dalam perjuangan pembebasan Irian Barat. Keinginan besarnya ikut dalam

perjuangan salah satunya diprakarsai oleh cita-citanya berkeliling Indonesia.

Selain dari pada itu dirinya memang sudah aktif dalam hal persuratkabaran

sehingga kemampuan yang dimilikinya sangat bermanfaat untuk membantu

perjuangan Irian Barat terutama menyebarkan Informasi dan menarik dukungan

dari rakyat Irian Barat. Saat Bung Karno mengobarkan semangat Trikora maka

Herlina dengan senjatanya yaitu pers menjadi sarana yang tepat untuk dapat

mewujudkan cita-cita dan tujuan Trikora tersebut.

Perjuangan pengembalian Irian Barat ini bermula ketika bangsa Belanda

berkeinginan untuk kembali menjajah Indonesia. Belanda kemudian mulai

melakukan usaha-usaha untuk kembali menjajah di Indonesia, usaha tersebut

salah satunya dengan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia dan ingin kembali

menduduki Indonesia. Setelah melalui perjuangan yang panjang akhirnya Belanda

dapat mengakui kemerdekaan Indonesia dengan syarat-syarat tertentu yang di

ajukan Belanda. Pengakuan kedaulatan yang diberikan Belanda itu ternyata

menurut Belanda tidak berlaku bagi Irian Barat.

Dalam KMB itu salah satu poin yang membuat delegasi Indonesia bernapaslega adalah lahirnya Piagam Penyerahan Kedaulatan yang terdapat dalampasal 1 ayat 1. Pasal itu menyatakan “ Kerajaan Nederland menyerahkankedaulatan atas Indonesia yang sepenuhnya kepada Republik IndonesiaSerikat dengan tidak bersyarat lagi dengan tidak dapat dicabut dan karenaitu mengakui Republik Indonesia Serikat sebagai negara yang merdeka danberdaulat” (Angkasa, 2011:22).

Page 19: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

3

Setelah di tanda tangani nya piagam penyerahan dan pengakuan kedaulatan

kepada RIS, ini berarti secara formal Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia

dan mengakui kedaulatan penuh suatu negara Indonesia di seluruh bekas wilayah

Hindia Belanda, kecuali Papua (Marwati Djoned dan Nugroho Notosusanto,

2008:272). Akan tetapi pemerintah Indonesia tidak tinggal diam dan tetap

berusaha memperjuangkan nasib Irian Barat, karena permasalahan Irian Barat ini

tidak menemui titik terang maka Belanda berjanji untuk membicarakan

permasalahan Irian Barat setelah satu tahun penyerahan kedaulatan.

Setelah satu tahun penyerahan kedaulatan Indonesia seperti yang sudah dijanjikan

oleh pihak Belanda, Belanda justru tak kunjung menyerahkan ataupun

membicarakan permasalahan Irian Barat kepada pemerintah Indonesia dan bahkan

cenderung mengulur-ulur waktu untuk menyerahkan wilayah tersebut kepada

pemerintah Indonesia. Hal inilah yang kemudian menjadi pemicu permasalahan

Indonesia dan pihak Belanda berlanjut terkait permasalahan Irian Barat.

Mengenai Irian Barat sendiri terdapat perbedaan penafsiran antara Pemerintah

Indonesia dan Pemerintah Belanda. Belanda berpendapat bahwa Irian Barat harus

memiliki status yang khusus karena tidak memiliki hubungan etnologis,

sosiologis, maupun agama dengan bagian wilayah Indonesia lainnya. Namun

pernyataan tersebut jelas ditolak dengan tegas oleh pemerintah Indonesia.

Indonesia jelas memiliki hubungan yang erat dengan Irian Barat yang selama ini

terjalin baik dalam segala aspek baik itu etnologis, ekonomi, sosiologis, maupun

agama.

Permasalahan pemerintah Indonesia dengan pihak Belanda sudah berlangsung

cukup lama setelah kemerdekaan Negara Indonesia sebelum diadakannya

Page 20: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

4

perjanjian KMB. Perundingan demi perundingan dilakukan dan diupayakan

Indonesia untuk menyelesaikan masalah dengan pihak Belanda namun, sepertinya

Belanda masih ingin mempertahankan kekuasaannya di Indonesia dengan

berusaha memecah belah persatuan Indonesia.

Sepanjang Tahun 1950-an Belanda berisi keras tetap bercokol di Irian Barat.Baginya wilayah ini dianggap sebagai simbol sisa kebanggaannya sebagaibekas kekuatan kolonial yang besar. Wilayah ini dijadikan the last frontier-nya. Bahkan sejak 1954 Belanda menutup pintu rapat-rapat, menolak untukmerundingkan masalah tinggalan KMB itu dengan Indonesia (Angkasa,2011:8).

Hal ini terbukti dengan dukungan Belanda terhadap Organisasi kedaerahan yang

ingin memisahkan diri terhadap NKRI. Ini merupakan salah satu taktik Belanda

untuk menguatkan argumen bahwa Indonesia belum mampu berdiri sendiri

sebagai negara yang berdaulat, yang dianggap masih perlu mendapatkan sokongan

dari negara lain dalam hal ini adalah pihak Belanda seperti mengenai

permasalahan Irian Barat. Indonesia dianggap belum mampu mengayomi daerah

Irian Barat, oleh karenanya Irian Barat lebih baik dimasukan dalam kekuasaan

Pemerintah Belanda. Ini artinya kedaulatan RI diragukan, yang kemudian

memaksa pemerintah Indonesia melakukan tindakan tegas menuntut

pengembalian wilayah Irian Barat kepada pihak Indonesia.

Dalam peristiwa pengembalian Irian Barat ini kemudian memunculkan tokoh-

tokoh perjuangan pembebasan Irian Barat seperti Laksamana Madya Yosapht

Soedarso (Yos Soedarso), Panglima Tertinggi pembebasan Irian Barat Ir.

Soekarno, Zaenal Adidin Syah Gubernur pertama Irian Barat, Kapten Wiratmo

kapten kapal Matjan Tutul, Panglima Komando Mandala Jendral Soeharto, dan

Page 21: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

5

masih banyak lainnya, dari nama-nama itu terdapat pula nama Herlina Kasim

sebagai tokoh pejuang wanita semasa Trikora.

Herlina Kasim yang di anggap sebagai salah satu tokoh penting dalam upaya

pembebasan Irian Barat karena peranannya dalam membantu tegaknya NKRI

yang pada saat itu berusaha untuk dipermainkan pihak Belanda. Dirinya kemudian

dikenal dengan sebutan Srikandi Trikora, karena keberaniannya ikut serta dalam

operasi pembebasan Irian Barat. Herlina yang berkeinginan besar untuk ikut

berjuang bagi Ibu Pertiwi tentunya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

Terutama saat Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan pihak Belanda

dan bertekad mengembalikan Irian Barat dengan cara apapun sekalipun baik itu

dengan menggunakan kekuatan senjata sekalipun. Pada tahun 1960an Terjadi

demonstrasi dimana-mana menuntut penyelesaian masalah Irian Barat rakyat

seolah-olah dibuat “demam Irian Barat” yang memperlihatkan tingginya rasa

nasionalisme Bangsa Indonesia.

Rapat-rapat raksasa diselenggarakan dimana-mana untuk menggelorakansemangat rakyat, dan menghasilkan kebulatan tekad untuk mengembalikanIrian Barat ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tidak hanyapemogokan buruh dan pengambilan perusahan-perusahan Belanda saja yangdilakukan, malah akhirnya hubungan diplomatik Indonesia-Belanda pundiputuskan oleh pihak kita (Herlina, 1985:17).

Semangat anak muda dan tingginya rasa nasionalisme rakyat Indonesia itulah

yang pula dirasakan oleh seorang Herlina. Jiwanya merasa terpanggil untuk

melihat lebih dekat pelosok-pelosok tanah airnya, dalam rangkaian perjalanannya

mengelilingi Indonesia. Pada bulan Februari 1961 sampailah Herlina di Soasiu,

Ibu Kota Provinsi Irian Barat yang terletak di Pulau Tidore, sebelah utara

Kepulauan Maluku. Provinsi Irian Barat disebut juga Provinsi Perjuangan.

Page 22: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

6

Sebagai Provinsi Perjuangan nyatanya Soasiu, tidak seperti sebutannya yang

selalu dibicarakan, Soasiu tidak lebih seperti kota mati, kegiatan setempat

mengenai Irian Barat tidak ada ketjuali, membangun Soasiu setengah-setengah

(Herlina, 1965: 5). Pada saat itu kondisi Soaisiu sangat memprihatinkan, radio

yang dianggap sebagai alat penerangan masih sangat sedikit, yang hanya dimiliki

oleh beberapa orang saja. Apalagi masyarakat Soasiu lebih senang mendengarkan

radio siaran penjajah dari pada R.R.I Provinsi Irian Barat karena siarannya yang

lebih menarik. Selain itu, ditambah sumber bacaan yang sangat minim sehingga

masyarakat Irian Barat akhirnya menjadi buta mengenai Irian Barat sendiri dan

perkembangan tentang Indonesia.

Pada bulan Agustus 1961 Herlina kembali berada di Soasiu, tujuannya adalah

mencari cara bagaimana menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam

usahanya untuk membantu melepaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda.

Bertepatan dengan itu pada tanggal 19 Desember 1961 pada apel peringatan

dimulainya Aksi Militer II Belanda di Kota Yogyakarta, dikeluarkannya pula

pengumuman mengenai akan diadakannya Operasi Militer Pembebasan Irian

Barat atau disebut juga Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) oleh Presiden

Soekarno yang di dalamnya memuat beberapa point yaitu:

1. Gagalkan pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan kolonial

2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia

3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan

dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa (Susilo Suharto, 2006:89).

Page 23: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

7

Menindaklanjuti masalah tersebut kemudian pada tanggal 2 januari 1962 dengan

keputusan No 1 Tahun 1962 membentuk komando Mandala oleh karenanya

kegiatan yang sifatnya terkait irian barat tidak dapat sembarang dilakukan, melihat

risiko yang akan dialami, maka kegiatan yang terkait masalah Irian Barat

dilakukan dalam satu komando yang disebut Komando Mandala.

Dan pelaksanaanja tentu tidak seenaknya sendiri, karena ada saluran-salurantertentu. Seluruh kegiatan operasi Irian Barat dipusatkan kepada KomandoPembebasan Irian Barat ,, Mandala’’ yang berkedudukan di Makasar.Kegiatan sendiri-sendiri tidak bisa dipertanggung-djawabkan, dan tidakdibenarkan. Dengan sendirinya segala kegiatan akan diteliti kefaedahannja.Pasti tidak akan sembarangan sadja diluntjurkan ke daerah yang masihmerupakan teka-teki (Herlina, 1965:68).

Dengan adanya aturan tersebut artinya tidak memungkinkan bagi Herlina untuk

melakukan perjuangan secara mandiri lebih lanjut, tanpa mendapatkan izin dari

pihak mandala. Herlina yang saat itu merupakan pimpinan surat kabar mingguan

“Karya” yang merupakan alat perjuangannya selama ini, harus ditinggalkan.

Untuk melancarkan keinginannya melakukan perjuangan yang lebih besar Herlina

kemudian mendaftarkan diri sebagai sukarelawan meskipun secara rahasia untuk

membantu perjuangan guna membaca situasi di Irian Barat dan mencari cara

membantu perjuangan di Irian Barat. Dalam kesempatan ini Herlina

diikutsertakan dalam pasukan penerjun payung yang kemudian diterjunkan secara

rahasia tanpa diketahui bahwa identitasnya adalah seorang wanita. Hal ini

dikarenakan sukarelawan baru diprioritaskan bagi kaum laki-laki saja.

Perjuangan yang dilakukan Herlina untuk membantu pembebasan Irian Barat,

berlanjut sekembalinya Herlina mengikuti kegiatan terjun payung pasukan.

Dirinya mendaftarkan diri secara resmi sebagai sukarelawan bukan secara rahasia

Page 24: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

8

seperti sebelumnya. Berbekal pengalamannya sebagai wartawan dirinya kemudian

dipercaya sebagai pimpinan tim penerangan. Tim ini adalah tim khusus yang

dibentuk untuk membantu perjuangan di bidang penerangan. Seperti sebutannya

Tim ini akan bergerak di bidang penerangan bagi masyarakat dan menarik simpati

rakyat Irian namun, meskipun bukanlah pasukan militer bukan berarti tim ini

terbebas dari serangan Belanda mereka juga harus melakukan kegiatan secara

sembunyi-sembunyi awalnya dan bergerilya melawan Belanda.

Meskipun Herlina seorang wanita namun, dirinya tak gentar sedikitpun untuk

membantu perjuangan dirinya bukan hanya siap mengorbankan harta, benda

namun juga jiwa raganya. Berdasarkan latar belakang di atas menjadikan alasan

ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian dan menganalisa mengenai

Kontribusi yang diberikan Herlina Kasim dalam Upaya pembebasan Irian Barat

dari Penjajahan Belanda Tahun 1962-1963.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah apa sajakah kontribusi Herlina Kasim dalam upaya pembebasan Irian

Barat dari penjajahan Belanda tahun 1962-1963?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kontribusi Herlina Kasim

dalam upaya pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda tahun 1962-1963.

Page 25: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

9

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Dapat dijadikan tambahan referensi dalam perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya dalam bidang kesejarahan yakni mengenai

Kontribusi Herlina Kasim dalam upaya pembebasan Irian Barat dari

penjajahan Belanda tahun 1962-1963.

2. Dapat menambah wawasan bagi penulis maupun masyarakat khususnya

dalam bidang kesejarahan mengenai Kontribusi Herlina Kasim dalam

upaya pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda tahun 1962-1963.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Kontribusi Herlina Kasim dalam Upaya

Pembebasan Irian Barat dari Penjajahan Belanda Tahun 1962-1963.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Herlina Kasim.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Lampung,

Perpustakaan Pendidikan Sejarah dan Perpustakaan Daerah Lampung,

karena dalam bidang Ilmu Sejarah dibutuhkan referensi buku guna

menunjang penyelesaian penelitian ini.

4. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dalam penelitian ini adalah tahun 2017.

Page 26: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

10

5. Konsentrasi Ilmu

Konsentrasi Ilmu dalam penelitian ini adalah Ilmu Sejarah.

6. Temporal

Dinamakan relasi temporal apabila bagian kalimat yang satu diberikan

keterangan waktu dan berkenaan dengan waktu – waktu tertentu. Dalam

penelitian ini, peneliti membatasi tahun yang diteliti yaitu tahun 1962

hingga tahun 1963.

Page 27: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

11

REFERENSI

Dra. Naning Pranoto, MA, 2010. Her Story: Sejarah Perjalanan Payudara.Yogyakarta: Kanisius. Halaman 202

Majalah Angkasa. 2011. Operasi Udara Trikora : Aksi Militer Merebut IrianBarat. Jakarta: PT Gramedia. Halaman 22

Marwati Djoned dan Nugroho Notosusanto. 2008. Sejarah Nasional Indonesia VIJakarta: Balai Pustaka. Halaman 272

Angkasa. Op. Cit., Halaman 8

Herlina. 1985. Pending Emas. Jakarta : Gunung Agung. Halaman 17

Herlina. 1965. Pending Emas. Jakarta : Gunung Agung. Halaman 5

Susilo Suharto. 2006. Kekuasaan Presiden Republik Indonesia dalam PeriodeBerlakunya Undang-Undang Dasar 1945. Yogyakarta. Graha Ilmu.Halaman 89

Herlina. Op, Cit,. Halaman 68

Page 28: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

2.1 Tinjuan Pustaka

2.1.1 Konsep Kontribusi

Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute, contribution, maknanya

adalah keikutsertaan, keterlibatan, melibatkan diri maupun sumbangan. Berarti

dalam hal ini kontribusi dapat berupa materi atau tindakan. Kontribusi dapat

diberikan dalam berbagai bidang yakni pemikiran, kepemimpinan,

profesionalisme, finansial, dan lainnya (http://www.anneahira.com/kontribusi.

html, 31 Mei 2017). Dalam penelitian ini kontribusi di artikan sebagai sumbangan

seorang tokoh dalam rangka pembebasan Irian Barat.

Menurut para ahli Kontribusi dalam Kamus Ilmiah Populer diartikan sebagai

“uang sumbangan atau sokongan” (Dany H., 2006:264). Sementara menurut

Yandianto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, diartikan: ”Sebagai uang

iuran pada perkumpulan, sumbangan (Yandianto, 2000:282). Pada penelitian kali

ini secara lebih umum penulis mengartikan sumbangan yang diberikan dapat

diartikan bukan hanya dalam bentuk uang namun dalam lingkup yang lebih luas

berupa pemikiran maupun tenaga (fisik).

Hal ini selaras dengan pendapat Adzkira Ibrahim bahwa kiranya kontribusi tidak

boleh hanya diartikan sebagai bentuk bantuan uang atau materi saja. hal ini akan

Page 29: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

12

membatasi bentuk kontribusi itu sendiri. Maksudnya, hanya orang-orang yang

memiliki uang saja yang bisa melakukan kontribusi, sedangkan kontribusi disini

diartikan sebagai keikutsertaan atau kepedulian individu atau kelompok terhadap

suatu kegiatan. Bentuk kontribusi yang bisa diberikan oleh masyarakat harus

sesuai dengan kapasitas atau kemampuan masing-masing orang tersebut. Individu

atau kelompok bisa menyumbangkan pikirannya, tenaganya, dan materinya demi

mengsukseskan kegiatan yang direncanakan demi untuk mencapai tujuan bersama

(http:// pengertian definisi. com/ konsep- dan- pengertian- kontribusi/).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dalam penelitian ini kontribusi

Herlina Kasim dalam upaya pembebasan Irian Barat diartikan dengan

sumbangsihnya berupa sumbangsih pemikiran, dan sumbangsih fisik berupa

usahanya dengan sukarela semasa Operasi Pembebasan Irian Barat untuk

memperjuangkan kepentingan umum rakyat Irian dan Indonesia yaitu

kemerdekaan wilayah Irian Barat dari penjajahan Belanda.

2.1.2 Konsep Perjuangan Tokoh

Perjuangan Tokoh dalam kemerdekaan Indonesia ataupun dalam mempertahankan

kemerdekaan banyak sekali melibatkan orang-orang yang dengan sukarela

mengorbankan jiwa dan raganya tanpa mengharapkan imbalan apapun. Termasuk

di dalamnya perjuangan merebut kembali Irian Barat dari penjajahan Belanda.

Pada penelitian ini perjuangan tokoh yang dimaksudkan adalah seorang Herlina

Kasim pejuang wanita semasa Trikora yang dengan semangat nasionalisme dan

kecintaan terhadap tanah air membuatnya sangat tidak rela melihat saudaranya di

Page 30: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

13

Irian Barat masih dalam belenggu penjajahan Belanda, yang kemudian ikut serta

dalam membantu pembebasan Irian Barat.

Herlina kasim adalah seorang wartawan sekaligus pemimpin umum atau

penanggung jawab sebuah mingguan “Karya” yang berada di Soasiu, Ternate

yang merupakan pusat pemerintahan sementara Irian Barat saat itu (Herlina,

1985:74). Surat kabar mingguan diterbitkan oleh Yayasan Kartika Lina yang

didirikan oleh Herlina sendiri sebagai badan penerbit surat kabar tersebut.

Kegemarannya berkeliling menjadikan kecintaanya terhadap Indonesia semakin

kuat. Melihat wilayah Indonesia dan saudaranya yang masih berada dalam

cengkraman Belanda memuatnya bertekad untuk turut serata dalam perjuangan

membebaskan Irian Barat. Seperti dikutip dari pernyataannya dalam buku “Her

Strory”.

“waktu itu saya hanya berfikir satu hal agar Irian Barat merdeka masukwilayah Indonesia. Dengan demikian NKRI berdiri tegak. Saya sejak kecilmemang ingi berbuat sesuatu yang berarti untuk Ibu Pertiwi tercinta.Perjuangan merebut Irian Barat dari cengkraman Belanda itu yang sayapilih,” kata Herlina Kasim dengan penuh semangat ketika penulisberanjangsana kerumahnya di Cijantung, Jakarta Timur, pertengah tahun ’80(Dra. Naning Pranoto, MA. 2010:202)

Sebelum mendaftarkan diri dalam operasi Trikora, Herlina adalah seorang jurnalis

di Maluku yang dikenal punya hubungan dekat dengan satuan militer setempat

(Sumber: Berita Online Tempo.co). Herlina sudah kenal dekat dengan beberapa

petinggi satuan militer yang saat itu seperti yang ada di Kodam XVI Pattimura.

Berkat kedekatannya dengan para satuan militer setempat Herlina memanfaatkan

profesinya sebagai alat agar dirinya dapat ikut berjuang menuju Irian Barat yang

Page 31: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

14

merupakan salah satu daerah terlarang dengan alasan ingin melakukan wawancara

dan meliput kegiatan yang ada di wilayah militer tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas maka, Herlina merupakan seoarang wartawan dan

warga sipil yang bekerja di bidang penerbitan atau penerangan rakyat, yang

mulanya bukanlah anggota militer yang ditugaskan secara khusus untuk ikut serta

dalam operasi pembebasan Irian Barat, namun berkat keinginannya untuk ikut

melakukan perjuangan membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda maka

dirinya kemudian secara sukarela mendaftarkan diri sebagai sukarelawan dengan

memanfaatkan profesinya dan kedekatannya dengan para satuan militer yang

ditugaskan untuk operasi militer tersebut.

2.1.3 Konsep Pembebasan Irian Barat

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia pembebasan berarti proses, cara,

perbuatan membebaskan (Departemen Pendidikan Nasional, 2008:154). Sebagai

contoh membebaskan seseorang yang menjadi tawanan perang. Dalam penelitian

ini cara yang dilakukan untuk membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda

terdapat dua macam yaitu usaha yang dilakukan dengan cara perjuangan non fisik

seperti diplomasi dan dengan cara perjuangan fisik berupa operasi militer.

Perjuangan secara diplomasi dijelaskan dalam Jurnal Sejarah Tilly “collective

Action” Revolusi, bahwa perjuangan secara diplomasi dilakukan dengan

membawa masalah Irian Barat ke dalam sidang Majelis Umum ke-9 PBB tahun

1954, setelah Belanda tidak menyerahkan Irian Barat pada pemerintah Indonesia

setelah beberapa tahun sejak perjanjian KMB. Namun sebelum tahun 1954

Page 32: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

15

Indonesia juga selalu mengadakan Diplomasi dengan Belanda untuk menentukan

nasib Irian Barat. Seperti pada tahun 1950 pada masa kabinet Natsir.

Indonesia kembali menjadi negara kesatuan, pada 7 September 1950,kabinet pimpinan Perdana Menteri (PM) Moh Natsir dilantik (September1950-Maret 1951). Salah satu program Kabinet Natsir adalahmemperjuangkan penyelesaian Papua Barat. Untuk itu pada 4-27 Desember1950, Indonesia dan Belanda Berunding lagi di Den Haag. Dalamperundingan itu pihak Indonesia berupaya membujuk Belanda denganmengatakan bahwa bila Belanda menyerahkan kekuasaan atas Papua Baratkepada Indonesia, maka Indonesia akan memberi otonomi dan membentukbadan perwakilan ( Ester Yambeyapdi,2004:68).

Pada masa berikutnya yaitu Kabinet Natsir yang belum juga berhasil

menyelesaikan masalah Irian Barat dikarenakan Belanda mengajukan persyaratan

yang tidak menguntungkan Indonesia maka perjuangan Kabinet Natsir pun belum

berhasil. Selanjutnya pada masa pemerintahan Kabinet Sukiman (April 1951-

Februari 1952) dalam programnya juga mencantumkan masalah Irian Barat

sebagai salah satu permasalahan yang harus diselesaikan. Ester Yambeyapdi

menjelaskan maka, “Sehubungan dengan itu, pada 16 Januari 1952 delegasi

Indonesia tiba di Den Haag dan memulai perundingan dengan Belanda. Indonesia

berisi keras bahwa dalam Piagam penyerahan kekuasaan secara de jure Papua ada

pada Indonesia” (Ester Yambeyapdi, 2004:68).

Pada masa kabinet selanjutnya yaitu Kabinet Wilopo masalah Irian Barat tidak

lagi di prioritaskan karena keadaan politik Indonesia saat itu tidak stabil dimana

banyak nya tindakan separatisme dari berbagai daerah. Pada bulan Juli 1953

kabinet berikutnya terbentuk kabinet ini di pimpin oleh Ali Sastroamidjojo yang

terkenal dengan sebutan Kabinet Ali Sastroamidjojo I yang akan memperjuangkan

kembali masalah Irian Barat dengan kembali mengadakan perundingan di Den

Page 33: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

16

Haag dan peninjauan kembali persetujuan KMB. Usulan itu kemudian di tolak

oleh pihak Belanda. Belanda dengan strategi politiknya akhirnya tetap dapat

bertahan di Irian Barat.

Perjuangan diplomasi Indonesia kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan

Konferensi Pancanegara di Bogor dan Konferensi Asia Afrika di Bandung. Tujuan

Konferensi Bogor tersebut adalah melanjutkan perundingan tentang suatu

gagasan, yang telah timbul dalam Konferensi Colombo yakni ide untuk

menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (Kansil dan Julianto, 1985:59).

Selanjutnya pada Konferensi Asia Afrika yang dihadiri oleh 29 negara di Asia dan

Afrika inti dari konferensi ini adalah bahwa jiwa Asia Afrika menolak

kolonialisme dalam bentuk apapun mempertahankan hak-hak manusia sebagai

dasar umum bagi semua bangsa dan mempertahankan pula prinsip menentukan

nasib sendiri semua bangsa (Kansil dan Julianto, 1985:60). Berdasarkan

penjelasan di atas maka jelas bahwa Indonesia berupaya menarik simpati negara-

negara di dunia untuk mendukung gerakan anti kolonialisme. Salah satu negara

kolonialis yang dimaksud tidak lain adalah Belanda yang berada di Irian Barat

saat itu.

Segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka

melaksanakan perjuangan secara diplomasi namun hal tersebut tak kunjung pula

membuahkan hasil. Indonesia bahkan berulang kali telah membawa masalah Irian

Barat dalam sidang PBB namun tampaknya hal itu juga dirasa belum cukup untuk

mengembalikan Irian Barat.

Page 34: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

17

Akibat gagalnya perjuangan Indonesia di forum Internasional seperti PBB

kemudian pemerintah RI memandang bahwa masalah Papua Barat tidak dapat

diselesaikan dengan cara negosiasi saja, karena itu strategi Diplomasi Indonesia

harus ditambah dengan penggunaan kekuatan militer (Ester Yambeyapdi,

2004:73). Maka dilaksanakanlah Operasi Trikora sebagai bentuk nyata perjuangan

fisik yang dilakukan Indonesia ketika cara-cara diplomasi tak lagi berhasil.

Pengertian Operasi Trikora sendiri merupakan operasi militer yang dilakukan oleh

Tentara Republik Indonesia, yang berawal dari Pidato Bung Karno di hadapan

sekitar 500.000 orang yang disebut Tri Komando Rakyat (Trikora). “Munculnya

Operasi militer bersandi Tri Komando Rakyat (Komando Trikora) yang bertujuan

mengembalikan wilayah Irian Barat ke NKRI tak terlepas dari Konferensi Meja

Bundar (KMB) yang berlangsung di Den Haag Belanda, pada 23 Agustus hingga

2 November 1949” (Angkasa, 2011: 22).

Keluarnya pengumuman mengenai Trikora, maka secara resmi Indonesia akan

melaksanakan Operasi Militer untuk merebut kembali Irian Barat. Maka Operasi

tersebut dinamakan Operasi Trikora. Dalam Operasi Trikora ini dipimpin oleh

Komando Mandala, yang saat itu diketuai oleh Soeharto. Menurutnya, Operasi

Trikora ini harus memiliki taktik tersendiri seperti melakukan Infiltrasi secara

tersembunyi untuk menyebarkan pasukan ke wilayah Irian Barat.

2.1.4 Konsep Penjajahan Belanda

Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ed.III Depdiknas

“Penjajahan” mengandung arti:

1. jajah: menjajah berarti keluar-masuk suatu daerah (negeri, dsb).

Page 35: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

18

2. menguasai dan memerintah suatu negeri (Tim Penyusun KBBI, 2005:51).

Pada saat itu status negara Indonesia telah merdeka dengan demikian Irian Barat

juga merdeka hal ini dikarenakan wilayah Irian Barat termasuk ke dalam wilayah

Indonesia, namun hal ini hanya secara de jure tetapi secara de facto wilayah Irian

Barat belum diakui kemerdekaannya oleh pemerintah Belanda, meskipun setelah

penyerahan kedaulatan Indonesia akan tetapi tidak termasuk dengan Irian Barat.

Menurut Pandangan Pemerintah Indonesia maka kedudukan dan penguasaanwilayah Irian Barat oleh Belanda merupakan tindakan sepihak terhadapIndonesia. Hal menyebabkan Indonesia menjadi bangsa yang belummerdeka sepenuhnya karena masih adanya penjajahan di sebagianwilayahnya. Apabila keadaan itu dibiarkan berlangsung terus, maka hal ituakan merupakan bahaya kembalihya kolonialisme ke seluruh wilayahIndonesia, dalam bentuk dan cara yang sesuai dengan zamannya (Cholil,1979:16).

Kolonialisme atau Penjajahan adalah suatu sistem di mana suatu negara

menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan

dengan negara asal istilah ini merujuk kepada himpunan keyakinan yang

digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama

kepercayan bahwa moral pengkoloni lebih hebat ketimbang yang di kolonikan

(Wikipedia Indonesia, https://id.wikipedia.org/wiki/Kolonialisme. Diakes pada 20

Mei 2017 Pukul 11.51 WIB)

Bentuk hubungan pemerintah Belanda di Irian Barat dengan pemerintah kerajaan

Belanda dibuktikan dengan memasukan wilayah Irian Barat ke dalam bagian

wilayah kerajaan Belanda atas persetujuan dari parlemen Belanda pada

pertengahan bulan Agustus 1952. Dengan Propagandanya selanjutnya pemerintah

Belanda membentuk negara Boneka Papua dengan membentuk dewan Papua.

Page 36: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

19

Pemerintah Belanda kemudian memaksakan untuk mempercepat gagasanself determination tidak melalui dewan papua, tetapi dengan caramembentuk Komite Nasional Papua tetapi dengan cara membentuk KomiteNasional Papua. Komite tersebut diresmikan pada tanggal 19 Oktober 1961yang terdiri dari anggota Dewan Papua yang lebih kurang berjumlah 20orang ditambah dengan anggota lainnya, sehingga meliputi 80 orang(Cholil, 1979:26)

Komite Nasional Papua ini kemudian menyampaikan pernyataan (manifes)

kepada Dewan Papua yang berisi :

a. Menentukan Bendera Pusaka.

b. Lagu Kebangsaan Papua.

c. Mengganti nama West Nieuw Guinea menjadi Papua Barat;

d. Nama Bangsa adalah Papua.

e. Mengusulkan bendera dikibarkan pada tanggal 1 Nopember 1961.

Sidang Dewan Papua telah menyetujui Manifest Komite Nasional Papua, kecuali

tentang pengibaran Bendera Papua tanggal 1 November 1961 masih menunggu

keputusan Belanda. Pemerintah Belanda kemudian memutuskan tentang

pengibaran bendera Papua pada tanggal1 Desember 1961 (Cholil, 1979:26)

Dalam bukunya Herlina juga mengungkapkan bahwa sesuai dengan fakta sejarah,

Republik Indonesia berkeras menuntut wilayah Irian Barat. Sementara itu

Pemerintah Hindia Belanda dengan segala akal busuknya mengelak dan mengulur

waktu. Penjajahan Belanda yang sudah mencapai tiga setengah abad itu masih

akan mereka teruskan di Irian Barat (Herlina, 1985:14).

Dari penjelasan diatas, maka penguasaan wilayah Irian Barat oleh Pemerintah

Belanda termasuk dalam bentuk Penjajahan dengan membentuk pemerintahan di

Irian Barat yaitu memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam wilayah Kerajaan

Page 37: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

20

Belanda pada bulan Agustus 1952, melakukan intervensi dengan membentuk

negara boneka yang bertujuan agar Irian Barat tetap berada dalam kendali Belanda

meskipun nantinya telah berdiri sebagai negara yang berada dibawah kekuasaan

Belanda dan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di Irian Barat untung

keuntungan negeri Belanda.

Penjajahan yang Belanda lalukan di Nusantara pada umumnya dilakukan dengan

mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya dari daerah jajahannya untuk

kepentingan negara Belanda. Yang saat itu di kuasai Perancis. Dalam usaha nya

menguasai daerah-daerah jajahannya Belanda menerapkan politik devide et

impera, atau politik adu domba. Politik ini nyatanya berhasil memisahkan daerah-

daerah dari kekuasaan kerajaan-kerajaan di nusantara pada masa penjajahan

Belanda di Indonesia. Begitu juga di Irian Barat Belanda berusaha mendirikan

negara Boneka Papua agar usahanya untuk menguasai Irian Barat berhasil.

Bentuk formal penjajahan Belanda di Indonesia yang terdapat dalam buku

Pengantar Ilmu sejarah yaitu bahwa:

1. suatu daerah menjadi bagian mutlak dari kerajaan Hindia Belanda2. hubungan politik luar negeri tidak mungkin lagi kecuali hubungan

dengan Hindia-Belanda saja.3. Urusan dalam negeri dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda (R.

Moh. Ali 2005:320).

Penerapan kebijakan-kebijakan mulai dilakukan Belanda dalam rangka melakukan

penjajahan nya di Indonesia seperti sistem kerja Rodi membuat jalan dari Anyer

sampai Panarukan, Tanam Paksa (culture stelsel), politik pintu terbuka hingga

Page 38: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

21

Politik Etis. Politik etis merupakan cara baru yang di lakukan Belanda karena

adanya kecaman-kecaman untuk mengurangi penderitaan rakyat Jawa.

Eksploitasi terhadap Indonesia mulai kurang dijadikan alasan utamakekuasaan Belanda, dan digantikan dengan pernyataan-pernyataankeprihatinan atas kesejahteraan bangsa Indonesia. Kebijakan ini dinamakan“politik etis”….. Sebenarnya dalam kebijakan-kebijakan politik etis terdapatlebih banyak janji dari pada pelaksanaan dan fakta-fakta penting tentangeksploitasi dan penaklukan sesungguhnya tidak berubah (M.C Ricklefs.2008:327).

demikianlah gambaran mengenai konsep penjajahan Belanda di Nusantara yang

dimulai dari runtuhnya VOC hingga Indonesia berhasil merdeka sekalipun

keinginan untuk tetap mempertahankan kekuasaannya di Nusantara tetap

dilakukan. Seperti hal nya keinginan Belanda untuk menguasai daerah Irian

Barat, meskipun secara de jure Irian Barat telah merdeka tetapi secara de facto

wilayah Irian Barat belum diakui kemerdekaannya oleh pemerintah Belanda.

Belanda masih ingin tetap mempertahankan kedudukannya di wilayah tersebut.

2.2 Kerangka Pikir

Pada masa pembebasan Irian Barat keterlibatan Herlina Kasim dalam Operasi

Trikora yang di pimpin langsung oleh Komando Mandala merupakan suatu

keadaan yang tidak direncanakan pada mulanya. Hal ini dikarenakan pada masa

pembebasan Irian Barat wanita belum diikutsertakan dalam misi pembebasan Irian

Barat, misi tersebut hanya diperuntukkan bagi kalangan pria saja, sehingga

keinginan Herlina untuk terlibat dalam misi pembebasan Irian Barat masih

disangsikan oleh beberapa pihak. Keteguhan niat dan tekad Herlina kemudian

dapat merubah pandangan tentang keinginan dirinya yang ia utarakan kepada

Page 39: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

22

beberapa tokoh penting yang terkait dengan misi pembebasan Irian Barat seperti

Kepala Staf Kodam Pattimura saat itu bapak Fattah dan juga seperti Panglima

Komando Mandala Mayjen Soeharto.

Setelah mengikuti pelatihan yang sangat singkat sebagai sukarelawan maka

Herlina kemudian diikutsertakan dalam kegiatan penerjunan pasukan (infiltrasi)

melalui udara menuju belantara Irian Barat secara rahasia. Dalam hal ini Herlina

telah mencoba memberikan kontribusi baik dalam bentuk pemikiran, dan tenaga,

selama Operasi Pembebasan Irian Barat terutama setelah dirinya secara resmi

mendaftarkan diri sebagai sukarelawan Herlina tidak bertindak sebagai prajurit

perang sesungguhnya namun membawa misi lain yang tidak kalah penting yaitu

menerbitkan surat kabar sebagai salah satu bentuk media penerangan bagi

masyarakat pada operasi tersebut, menarik simpati masyarakat Irian Barat,

memberikan sosialisasi tentang Irian Barat bahwa Irian Barat merupakan bagian

Indonesia yang sebelumnya sangat asing di telinga rakyat Irian serta kegiatan lain

yang sifat nya bukan tentang kemiliteran dan peperangan. Pada dasarnya Herlina

memang bukanlah anggota militer tetapi dengan segala risiko yang telah ia

pahami tanpa gentar ia bertekad untuk terlibat dalam misi tersebut dan tidak

mengecewakan orang-orang yang telah memberinya kepercayaan.

Page 40: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

23

2.3 Paradigma

Keterangan :

: Garis Terlibat

: Garis Kontribusi

Herlina Kasim

SumbangsihPemikiran

SumbangsihFisik

Operasi Pembebasan Irian Barat

Page 41: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

24

REFERENSI

Anneahira. http://www.anneahira.com/kontribusi. html.(Diakses pada 31 Mei2017 pukul 14:32 WIB)

Dany H. 2006. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Gita Media Press. Halaman 264

Yandianto. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung: M2S Bandung.Halaman 282

Adzkira Ibrahim. http://pengertian definisi.com/konsep- dan- pengertian-kontribusi/. (Diakses 27 Agustus 2017 Pukul 15.05 WIB)

Herlina. 1985. Pending Emas. Jakarta: Gunung Agung. Halaman 74

Naning Pranoto. 2010. Her Story: Sejarah Perjalanan Payudara. Yogyakarta:Kanisius.

Berita Online. https://m.tempo.co/read/news/2017/01/18/078837066/herlina-kasim-wafat-pending-emas-si-pembebas-irian-barat. (Diakses pada 20 Mei2017 Pukul 13.03 WIB)

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.Halaman 154

Ester Yambeyapdi. 2004. Papua Barat dalam Perundingan Indonesia-Belanda1959-1963 (Jurnal Sejarah). Yayasan Masyarakat Sejarahwan Indonesia.Halaman 68

Ibid.

C.S.T Kansil dan Julianto. 1985. Sejarah Perjuangan Pergerakan KebangsaanIndonesia. Jakarta : Erlangga. Halaman 59

Ibid., Halaman 60

Yambeyapdi. Op. Cit., Halaman 73

Majalah Angkasa. 2011. Operasi Udara Trikora : Aksi Militer Merebut IrianBarat. Jakarta: PT Gramedia. Halaman 22

Page 42: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

25

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ed.III . Balai Pustaka.Halaman 51

M. Cholil. 1979. Sejarah Operasi-operasi Pembebasan Irian Barat. Jakarta:Departemen Pertahanan-Keamanan Pusat Sejarah ABRI. Halaman 16

Wikipedia Indonesia, https://id.wikipedia.org/wiki/Kolonialisme. (Diakes pada 20Mei 2017 Pukul 11.51 WIB)

Cholil. Op Cit., Halaman 26

Herlina. Op Cit., Halaman 14

R. Moh. Ali. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta: LKIS.Halaman:320

M.C Ricklefs. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT SerambiIlmu Semesta. Halaman 327

Page 43: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

24

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Yang Digunakan

Metode adalah cara kerja yang dilakukan penulis untuk menyelesaikan kegiatan

penelitian. Menurut Suhartono W. Pranoto metode adalah cara atau prosedur

untuk mendapatkan objek. Juga dikatakan bahwa metode adalah cara untuk

berbuat atau mengerjakan sesuatu dalam suatu sistem yang terencana dan teratur

(Suhartono W Pranoto, 2014:11).

Menurut Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar Metode ialah suatu

prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah

sistematis ( Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar,2011:41). Hal ini senada

dengan yang diungkapkan oleh Daliman bahwa metode itu sendiri berarti suatu

cara, prosedur, atau teknik untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien

(Daliman, 2012: 27).

Berdasarkan pendapat ahli di atas, bahwa metode penelitian merupakan langkah-

langkah atau cara kerja yang harus dilakukan peneliti yang akan digunakan untuk

mencapai suatu tujuan dalam memecahkan masalah penelitian sehingga penelitian

yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian Historis.

Menurut Louis Gottschalk metode Historis adalah proses menguji dan

Page 44: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

25

menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lalu (Louis

Gottschalk,1986:32).

Pendapat Louis Gottschalk kemudian diperkuat oleh pendapat Hadari Nawawi,

yang mengatakan bahwa:

Metode historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakandata masa lalu atau peninggalan-peninggalan, baik untuk memahamikejadian atau suatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu, terlepas darikeadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau keadaanmasa sekarang dalam hubungannya dengan kejadian atau keadaan masa lalu,untuk kemudian hasilnya juga dapat dipergunakan untuk meramalkankejadian atau keadaan masa yang akan datang (Hadari Nawawi,1993:78).

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa metode penelitian historis

adalah langkah-langkah atau cara kerja yang dilakukan untuk mengumpulkan

bukti-bukti yang merupakan fakta berupa peninggalan masa lalu, seperti arsip, dan

dokumen yang dianalisis secara kritis, kemudian disusun secara sistematis serta

diberikan evaluasi sehingga menjadi lebih baik untuk digunakan pada masa yang

akan datang.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian Historis menurut

Nugroho Notosusanto adalah:

1. Heuristik, adalah proses untuk mencari dan menemukan sumber sejarah.2. Kritik adalah menyelidiki apakah jejak itu sejati baik isi maupun

bentuknya.3. Interpretasi, adalah setelah memperoleh sejumlah fakta-fakta yang

diperlukan maka kita harus menerangkan fakta-fakta itu menjadikeseluruhan yang masuk akal.

4. Historiografi, adalah suatu kegiatan penulisan dalam bentuk laporan hasilpenelitian ( Nugroho Notosusanto, 1984 : 11).

Page 45: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

26

Berdasarkan langkah-langkah di atas maka kegiatan penelitian dilakukan dengan

tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Heuristik, pada kegiatan ini peneliti mencoba mengumpulkan data dan

mencari sumber-sumber penelitian yang berhubungan dengan masalah

yang diteliti. Adapun data yang diperoleh peneliti diperoleh dari majalah,

jurnal, buku autobiografi, dan buku-buku sejarah pendukung yang ditulis

oleh sejarawan. Pada proses pencarian sumber-sumber penelitian

dilakukan dengan mengunjungi perpustakaan seperti Perpustakaan

Program Studi Pendidikan Sejarah, Perpustakaan Universitas Lampung

dan Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung.

Sumber-sumber data yang diperoleh untuk menjelaskan konsep, materi

dan metodologi penelitian dalam penelitian ini antara lain:

a. Majalah : Majalah Angkasa Edisi Koleksi tahun 2011.

b. Jurnal : Bima Tri Pradicta, vatara, e-Journal Pendidikan Sejarah.

Volume 4, No. 1, Maret 2016, Jurnal Ekologi Birokrasi, vol 1, No.1.

Februari 2015, Ester, Yambeyapdi. 2004. Papua Barat dalam

Perundingan Indonesia-Belanda 1959-1963 (Jurnal Sejarah). Yayasan

Masyarakat Sejarahwan Indonesia.

c. Buku Autobiografi Karya Herlina: Herlina Si Pending Emas Tahun

1965, Herlina Si Pending Emas edisi Revisi tahun 1985, Bangkit dari

Dunia Sakit dan The Golden Buckle.

d. Buku-buku sejarah: Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya

Cindy Adam, Sejarah Nasional Jilid VI karya Marwati Djoened

Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, Sejarah Perjuangan

Page 46: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

27

Pergerakan Kebangsaan Indonesia karya C.S.T Kansil dan Julianto,

Wanita Pejuang Bangsa karya Drs. Dj Hasugian, Sejarah Operasi-

Operasi Pembebasan Irian Barat karya Drs. M. Cholil, Soekarno-

Tentara-PKI Segitiga Kekuasaan Sebelum Prahara Politik 1961-1965

karya Anwar Rosihan, Her Story: Sejarah Perjalanan Payudara karya

Naning Pranoto, Sejarah Indonesia Modern karya M.C. Ricklefs, Aku

“Tiada” Aku Niscaya Menyingkap Lapis Kabut Intelijen karya Irawan

Soekarno, Jejak Kebangsaan di Manokwari dan Boven Digul karya

Soewarsono, Seabad Kontroversi Sejarah Asvi Warman Adam,

Seajarah Nasional Indonesia karya Iskandar Syah, Bung Karno

Panglima Revolusi karya Peter Kasenda, Papua Barat dalam

Perundingan Indonesia-Belanda 1959-1963 (Jurnal Sejarah) Ester

Yambeyapdi.

e. Buku-buku pendukung penelitian: Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek karya Suharsimi Arikunto, Metode Penelitian

Sejarah karya Daliman, Mengerti Sejarah karya Louis Gottschalk,

Metodologi Sejarah Helius Sjamsuddin, Metodologi Penelitian

Pendidikan karya Margono, Metode Penelitian Bidang Sosial karya

Hadari Nawawi, Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer Nugroho

Notosusanto, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek karya Joko

Subagyo, Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D) karya Sugiyono, Teori dan Metodologi Sejarah

karya Suhartono, Metodologi Penelitian Sosial Karya Usman Husaini

dan Purnomo Setiady Akbar.

Page 47: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

28

2. Kritik, setelah data berhasil terkumpul selanjutnya peneliti melakukan

kritik terhadap sumber yang ditemukan, dengan melakukan kritik ekstern

dan intern kemudian peneliti mencoba membandingkan sumber tersebut

dengan beberapa sumber lain untuk mendapatkan autentisitas dan

kredibilitas sumber. Kritik eksternal dimaksudkan sebagai kritik atas asal

usul dari sumber, suatu pemeriksaan atas catatan-catatan atau peninggalan

itu sendiri untuk mendapatkan semua informasi yang mungkin, dan untuk

mengetahui apakah pada suatu waktu sejak mulanya sumber itu telah

diubah oleh orang-orang tertentu atau tidak (Sjamsuddin, 2007:134)

Pada kritik eksternal peneliti melihat kondisi sumber yang ditemukan

seperti buku-buku dan majalah yang berhasil ditemukan seperti melihat

bahasa yang digunakan, jenis kertas, dan tahun terbit dan sebagainya.

Seperti buku Herlina Si Pending Emas pada tahun 1965 buku tersebut

diterbitkan, dan tahun 1985 di terbitkan kembali dengan perbaikan isi dan

bahasa yang digunakan pada tahun 1965 menggunakan ejaan lama,

sedangkan tahun 1985 sudah menggunakan ejaan yang di sempurnakan,

dengan jenis kertas yang di gunakan berbeda.

Kritik internal Adapun yang dimaksud kritik internal adalah penilaian atau

evaluasi terhadap aspek “dalam” yakitu isi dari sumber tersebut

sebelumnya disaring melalui kritik eksternal (Sjamsuddin, 2007:143).

Pada tahap kritik internal ini peneliti mencoba membandingkan isi buku

autobiografi yang ditulis Herlina sendiri Herlina Si Pending Emas dengan

buku Sejarah Operasi- Operasi Pembebasan Irian Barat karya Drs. M.

Page 48: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

29

Cholil dalam kedua buku tersebut di mengungkapkan hal yang sama yaitu

Ketika Herlina melaksanakan proses infiltrasi Herlina bertemu dengan

para Gerilyawan dari pimpinan J. Komontoy tepatnya ketika berada di

Pulau Waigeo.

3. Interpretasi, setelah melakukan kritik terhadap sumber yang didapat

langkah selanjutnya adalah melakukan interpretasi atau melakukan

penafsiran terhadap sumber atau data yang telah valid untuk kemudian

membentuk konsep dan generalisasi sejarah. Peneliti mencoba

menghubungkan fakta-fakta yang ditemukan berdasarkan informasi yang

didapat dari sumber yang telah dipilih tentang keterlibatan Herlina Kasim

selama misi pembebasan Irian Barat.

4. Historiografi, pada kegiatan terakhir ini peneliti kemudian menuliskan atau

melaporkan seluruh hasil penelitian ke dalam bentuk tulisan yang tersusun

secara sistematis mengenai kontribusi Herlina Kasim dalam upaya

pembebasan Irian Barat tahun 1962. Penulisan dilakukan dengan alur yang

dimulai dari penyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, perundingan-

perundingan atau perjuangan secara Diplomasi Pemerintah Indonesia

dengan pemerintah Belanda, konfrontasi di bidang ekonomi dan militer

oleh pemerintah Indonesia, kemudian apa saja keterlibatan Herlina Kasim

selama mengikuti Operasi Trikora dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang ia

lakukan selama misi pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda.

Page 49: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

30

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi inti perhatian suatu

penelitian (Suharsimi Arikunto, 1990: 91).

Sugiyono mengatakan bahwa “variabel adalah objek penelitian/atribut, atau apa

yang menjadi variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik” (Sugiyono, 2009: 60).

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, variabel juga dapat

diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua atau lebih atribut (S

Margono, 2007:133).

Berdasarkan pengertian di atas maka Variabel adalah suatu objek yang memiliki

nilai, dan pusat perhatian seorang peneliti untuk dipelajari secara lebih mendalam

dalam sebuah penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

variabel tunggal dengan fokus penelitian kontribusi Herlina Kasim dalam upaya

pembebasan Irian Barat tahun 1962.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan permasalahan dalam

penelitiannya. Teknik pengumpulan data menjadi sangat penting dalam penelitian

karena dapat menentukan nantinya data yang didapat valid atau tidak valid,

sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk itu pada penelitian

ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

Page 50: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

31

3.3.1 Teknik Kepustakaan

Menurut Koentjaraningrat, studi pustaka adalah suatu cara pengumpulan

data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang

terdapat di ruangan perpustakaan, misalnya koran, catatan-catatan, kisah-

kisah sejarah, dokumen, dan sebagainya yang relevan dengan penelitian

(Koentjaraningrat, 1983:133).

Menurut Joko Subagyo teknik kepustakaan adalah cara untuk

mendapatkan informasi secara lengkap serta untuk menentukan tindakan

yang akan diambil sebagai langkah penting dalam kegiatan ilmiah (Joko

Subagyo,2006:109)

Berdasarkan pendapat para ahli maka teknik kepustakaan pada penelitian

ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi yang

dilakukan melalui studi pustaka di Perpustakaan Daerah Lampung dan

Perpustakaan Universitas Lampung sebagai langkah penting dalam

penelitian.

3.3.2 Teknik Dokumentasi

Teknik Dokumentasi atau dokumenter adalah cara mengumpulkan data

melalui peninggalan tertulis seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-

buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian disebut teknik dokumenter atau

studi dokumenter (Margono,2007:181).

Menurut Suharsimi Arikunto teknik dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

Page 51: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

32

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda dan lain sebagainya

(Suharsimi Arikunto, 2002:206).

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa teknik

dokumentasi digunakan peneliti sebagai cara untuk mengumpulkan data

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, leger, agenda, jurnal dan dokumen-dokumen penting terkait

permasalahan yang diteliti.

Dalam penelitian ini peneliti mencari sumber-sumber berupa dokumen

surat keputusan Presiden/Panglima tertinggi Angkatan Perang Republik

Indonesia/Panglima Besar Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat

tentang pemberian Hadiah berupa pending emas seberat ½ kilogram

kepada Herlina serta foto dokumentasi terkait dengan tokoh dan

pembebasan Irian Barat.

3.4 Teknik Analisis Data

Data yang terdapat dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif, dengan

demikian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data deskriptif kualitatif yang merupakan fenomena-fenomena dan kasus-

kasus dalam bentuk laporan dan karangan para sejarawan, sehingga memerlukan

pemikiran yang teliti dalam menyelesaikan masalah penelitian.

Menurut Sugiyono, analisa data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu

analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola

hubungan tertentu atau menjadi hipotesis (Sugiyono, 2012:335).

Page 52: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

33

Tahapan-tahapan analisis data kualitatif menurut Dr. Novita Tresiana yang harus

dilakukan oleh peneliti kualitatif adalah sebagai berikut:

Tahap analisis pertama : Pengumpulan data, yaitu semua kegiatan yangdilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi.

Tahap analisis kedua :Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemilahan,focusing, penyederhanaan, abstraksi dan transformasi data mentah yang adadalam semua bentuk catatan dan dokumen lapangan.

Tahap analisis ketiga : Tampilan data (data display), yaitu kegiatanpenyajian data/informasi dalam bentuk yang terorganisasi dengan baiksehingga kegiatan pembuatan kesimpulan dalam bentuk narasi atas kategoridan pola tertentu menurut pandangan informan dapat dilakukan.

Tahap analisis keempat : Membuat kesimpulan/verifikasi yaitu kegiatanpembuatan kesimpulan dalam bentuk narasi atas kategori dan pola tertentumenurut pandangan informan (Novita Tresiana, 2013:120).

Pada tahapan pertama peneliti mencoba mengumpulkan sumber dari berbagai

literatur terkait dengan Kontribusi Herlina Kasim dalam Upaya Pembebasan Irian

dari Penjajahan Belanda Tahun 1962-1963. Sumber tersebut berupa majalah,

jurnal, buku-buku dan dokumen-dokumen. Pada tahapan kedua peneliti memilih

sumber-sumber yang telah ditemukan untuk dicari manakah sumber yang dapat di

jadikan referensi sebagai bahan penulisan. Tahapan ke tiga yaitu penyajian data

sumber-sumber yang telah diperoleh dan dipilah kemudian di tampilkan dalam

bentuk yang ilmiah dan terstruktur. Pada tahap terakhir yaitu membuat

kesimpulan yang di peroleh dari hasil penelitian dan sumber-sumber penelitian.

Page 53: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

34

REFERENSI

Suhartono. W. Pranoto. 2014. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta : GrahaIlmu. Halaman 11

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2003. Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta : Bumi Aksara. Halaman 41

Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta. Ombak. Halaman 27

Louis Gottschalk. 1986. Mengerti Sejarah. Diterjemahkan oleh NugrohoNotosusanto. Jakarta : Universitas Indonesia Press. Halaman 32

Hadari Nawawi. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada UniversityPress. Halaman 73

Nugroho Notosusanto. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. IntiIdayu Press; Jakarta. Halaman 11

Helius Sjamsuddin. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Halaman134.

Ibid., Halaman 143.

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.Rineka Cipta : Jakarta. Halaman 91

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Margono, s. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Penerbit RinekaCipta. Halaman 133

Koentjaraningrat. 1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:Gramedia. Halaman 133.

Joko P Subagyo. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. RinekaCipta. Jakarta. Halaman 109

Margono, s. Op Cit., Halaman 181

Page 54: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

35

Arikunto, Op Cit., Halaman 206

Sugiyono. Op Cit. Halaman 335

Novita Tresiana. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandar Lampung : PenerbitLembaga Penelitian Universitas Lampung. Halaman 120

Page 55: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Bagi masyarakat Indonesia maupun pembaca agar dapat mengambil nilai-nilai

kebajikan yang dilakukan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka di

peroleh kesimpulan bahwa Kontribusi yang diberikan Herlina Kasim dalam

Upaya Pembebasan Irian Barat dari Penjajahan Belanda Tahun 1962-1963 ada

dua hal yaitu:

1. Sumbangsih Pemikiran

Sumbangsih pemikiran yang berhasil diberikan Herlina dalam rangka Operasi

Pembebasan Irian Barat antara lain: gagasan Herlina Kasim untuk ikut dalam

serta dalam pasukan penerjun payung operasi Trikora, gagasan Herlina Kasim

untuk Menerbitkan Surat Kabar Selama Operasi Pembebasan Irian Barat,

gagasan Herlina Kasim menjadikan kaum wanita sebagai sasaran perjuangan

dalam menarik simpati rakyat, gagasan Herlina Kasim dalam Membantu

pendirian Universitas Cenderawasih.

2. Sumbangsih Fisik

Adapun sumbangsih fisik yang diberikan Herlina Kasim ini ada beberapa hal

yaitu: ikut serta dalam pertempuran melawan Belanda saat melakukan

penyusupan ke wilayah Irian Barat, melakukan kegiatan pendidikan pada

masyarakat, baik baca tulis bagi anak-anak, dan kursus masak-memasak bagi

Page 56: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

87

ibu-ibu, membantu penyaluran bantuan dari pemerintah kepada masyarakat

Irian Barat, menjadi penyelenggara acara yang sifatnya hiburan rakyat, untuk

menarik simpati rakyat, membantu tenaga medis melakuakan pengobatan dan

pemeriksan kesehatan terhadap masyarakat-masyarakat Irian Barat, menjadi

sarana penghubung antara pihak indonesia dan pihak Belanda ataupun pihak

Indonesia dengan pasukan PBB, dan membantu menyebarkan informasi, dan

menggalang masyarakat menentang Belanda.

5.2 Saran

Bagi masyarakat Indonesia atau pembaca agar dapat mengambil nilai-nilai

kebajikan yang dilakukan tokoh yaitu mengenai kontribusi yang telah diberikan

Herlina Kasim dalam perjuangan pembebasan Irian Barat dari penjajahan

Belanda, dengan tekad baja ingin memperjuangkan nasib saudaranya yaitu

masyarakat Irian Barat meskipun nyawanya sendiri sebagai taruhannya. Selain itu

kita juga dapat menjadikan teladan tentang keinginan besarnya untuk memajukan

masyarakat Irian agar terbebas dari kebodohan untuk dapat mengenal peradaban

yang maju.

Page 57: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Cindy. 2014 Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia:Yogyakarta. PT Media Pressindo dan Yayasan Bung Karno

Adzkira Ibrahim. http://pengertian definisi.com/konsep- dan- pengertian-kontribusi/. (Diakses 27 Agustus 2017 Pukul 15.05 WIB)

Anwar, Rosihan. 2006. Soekarno-Tentara-PKI Segitiga Kekuasaan SebelumPrahara Politik 1961-1965. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Halaman

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT.Rineka Cipta : Jakarta

Cholil, M. 1979. Sejarah Operasi-operasi Pembebasan Irian Barat. Jakarta:Departemen Pertahanan-Keamanan Pusat Sejarah ABRI

C.S.T Kansil dan Julianto. 1985. Sejarah Perjuangan Pergerakan KebangsaanIndonesia. Jakarta : Erlangga

Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Yogyakarta. Ombak

Depdiknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Diterjemahkan oleh NugrohoNotosusanto. Jakarta : Universitas Indonesia Press

Hasugian, Dj. 1984. Wanita Pejuang Bangsa. Jakarta: P.T. Rosda Jayapura

Herlina. 1965. Pending Emas. Jakarta : Gunung Agung.

. 1985. Pending Emas. Jakarta : Gunung Agung

. 1986. Bangkit dari Dunia Sakit. Jakarta: PT. Temprint

. 1990. The Golden Buckle. Yogyakarta: Gajah MadaUniversity.

Koentjaraningrat. 1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:Gramedia. Halaman 133.

Page 58: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

Kasenda Peter. 2014. Bung Karno Panglima Revolusi. Yogyakarta: GalangPustaka.

Majalah Angkasa. 2011. Operasi Udara Trikora : Aksi Militer Merebut IrianBarat. Jakarta: PT Gramedia

Mandowen, Willy. 2006. “Papua Barat dan Hak Menentukan Nasib Sendiri:sebuah Tantangan Pelaksanaan HAM,” dalam Theodor Rathgeber (ed),hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya di Papua Barat, Jakarta: Pustaka SinarHarapan

Margono, s. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Penerbit RinekaCipta

Moh. Ali. R. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta: LKIS.Halaman:320

Nawawi, Hadari. 1993. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada UniversityPress

Notosusanto, Nugroho. 1984. Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer. IntiIdayu Press; Jakarta

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Notosusanto Nugroho. 2008. SejarahNasional Indonesia Jilid VI.Jakarta .:Balai Pustaka

Pradicta, Bima Tri. Peran Kapal Selam Pasopati 410 dalam satuan Korp HiuKencana pada saat Operasi Trikora merebut Irian Jaya 1961-1963.AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah. Volume 4, No. 1, Maret 2016).

Pranoto, Naning. 2010. Her Story: Sejarah Perjalanan Payudara. Yogyakarta:Kanisius.

Poerwadarminta, W.J.S. 1991. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : BalaiPustaka.

Ricklefs, M.C. 1991. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah MadaUniversity Press.

Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT SerambiIlmu Semesta. Halaman 327

Rumansara, Ernos H. 2015. Memahami Kebudayaan Lokal Papua: SuatuPendekatan Pembangunan yang Manusiawi ii Papua. Jurnal EkologiBirokrasi, vol 1, No.1. Februari 2015

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Page 59: KONTRIBUSI HERLINA KASIM DALAM UPAYA PEMBEBASAN …digilib.unila.ac.id/29030/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini bahwa Kontribusi Herlina

Soekarno, Irawan. 2011. Aku “Tiada” Aku Niscaya Menyingkap Lapis KabutIntelijen. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Soewarsono. 2013. Jejak Kebangsaan di Manokwari dan Boven Digul. Jakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Subagyo, Joko P. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Suharto, Susilo. 2006. Kekuasaan Presiden Republik Indonesia dalam PeriodeBerlakunya Undang-Undang Dasar 1945. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Suhartono. W. Pranoto. 2014. Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta : GrahaIlmu

Syah, Iskandar. 2005. Sejarah Nasional Indonesia. Bandar Lampung : PenerbitUniversitas Lampung

Tresiana, Novita. 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Bandar Lampung: PenerbitLembaga Penelitian Universitas Lampung.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2003. Metodologi Penelitian Sosial.Jakarta : Bumi Aksara

Warman Adam, Asvi. 2007. Seabad Kontroversi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Website Fak-Fak. 2012. http://www.fak-fak.com/2012/01/keadaan-sosial-budaya-provinsi-papua.html. (Diakses pada 5 April 2017 Pukul 09.53 WIB)

Wikipedia. 2017. Herlina Kasim. (Diakses 2017 tanggal 24 Maret 2017).

Wikipedia. sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Komando_Mandala. (Diaksespada 5 April 2016 pukul 10.17 WIB)

Yambeyapdi, Ester. 2004. Papua Barat dalam Perundingan Indonesia-Belanda1959-1963 (Jurnal Sejarah). Yayasan Masyarakat Sejarahwan Indonesia